Surah YUNUS
|
|
سُوۡرَةُ یُونس
|
Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
|
|
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
|
Alif Laam Raa [668]. Inilah ayat-ayat Al Qur’an yang mengandung hikmah. (1)
|
|
الٓرۚ تِلۡكَ
ءَايَـٰتُ ٱلۡكِتَـٰبِ ٱلۡحَكِيمِ (١)
|
[668] Lihat not. 10. Ialah huruf-huruf abjad yang terletak
pada permulaan sebagian dari surat-surat Al-Qur'an seperti: alif laam miim,
alif laam raa, alif laam miim shaad dan sebagainya. Diantara ahli-ahli tafsir
ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah karena dipandang termasuk
ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. Golongan yang
menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang
berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian para
pendengar supaya memperhatikan Al-Qur'an itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa
Al-Qur'an itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari
huruf-huruf abjad. Kalau mereka tidak percaya bahwa Al-Qur'an diturunkan dari
Allah dan hanya buatan Muhammad SAW semata-mata, maka cobalah mereka buat
semacam Al Quran itu.
|
||
|
||
001. (Alif, laam, raa) hanya Allahlah yang mengetahui
maksudnya. (Inilah) artinya ayat-ayat ini (ayat-ayat Alkitab) yakni Alquran.
Diidhafatkan lafal ayaatul pada lafal Alkitab mengandung makna min, yakni
bagian daripada Alquran (yang mengandung hikmah) yang padat akan
hikmah-hikmah.
|
||
Patutkah menjadi
keheranan bagi manusia bahwa Kami mewahyukan kepada seorang laki-laki di
antara mereka: "Berilah peringatan kepada manusia dan gembirakanlah
orang-orang beriman bahwa mereka mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi
Tuhan mereka". Orang-orang kafir berkata: "Sesungguhnya orang ini
[Muhammad] benar-benar adalah tukang sihir yang nyata." (2)
|
|
أَكَانَ لِلنَّاسِ
عَجَبًا أَنۡ أَوۡحَيۡنَآ إِلَىٰ رَجُلٍ۬ مِّنۡہُمۡ أَنۡ أَنذِرِ ٱلنَّاسَ
وَبَشِّرِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَنَّ لَهُمۡ قَدَمَ صِدۡقٍ عِندَ رَبِّہِمۡۗ
قَالَ ٱلۡڪَـٰفِرُونَ إِنَّ هَـٰذَا لَسَـٰحِرٌ۬ مُّبِينٌ (٢)
|
SEBAB TURUNNYA AYAT: Sehubungan dengan ayat di atas Imam Bukhari
di dalam kitab sahihnya meriwayatkan sebuah hadis melalui Ibnu Abbas r.a.
yang menceritakan, bahwa ada orang-orang yang
merasa malu untuk menunaikan hajat besar karena kemaluan mereka dapat dilihat
dari langit, dan pula mereka merasa malu untuk berjimak dengan istri-istri
mereka karena kemaluan mereka dapat dilihat dari langit. Kemudian turunlah
firman Allah di atas tadi mengenai perihal mereka. Akan tetapi Imam Ibnu
Jarir dan lain-lainnya mengetengahkan hadis melalui Abdullah bin Syaddad yang
menceritakan, bahwa jika salah seorang di antara orang-orang munafik melihat
Nabi saw. ia memalingkan dadanya supaya Nabi saw. tidak melihatnya. Kemudian
turunlah ayat ini.
|
||
002. (Patutkah manusia) artinya penduduk Mekah.
Istifham atau kata tanya di sini mengandung makna ingkar sedangkan jar dan
majrurnya menjadi hal atau kata keterangan daripada firman selanjutnya
(menjadi keheranan) lafal ini dibaca `ajaban menjadi khabar dari kaana, bila
dibaca rafa` menjadi isim kaana. Menurut pendapat yang masyhur adalah sebagai
khabar daripada kaana. (bahwa Kami mewahyukan) artinya pemberian wahyu Kami
(kepada seorang lelaki di antara mereka) yaitu Nabi Muhammad saw. (yaitu)
huruf an di sini menjadi penafsir dari lafal an auhainaa ("Berilah
peringatan) peringatkanlah (kepada manusia) yakni orang-orang kafir akan
adanya siksaan buat mereka (dan gembirakanlah orang-orang beriman bahwa)
bahwasanya (mereka mempunyai kedudukan) pahala (yang tinggi di sisi Rabb
mereka") dimaksud adalah pahala yang baik sebagai pembalasan dari amal-amal
yang telah mereka lakukan. (Orang-orang kafir berkata, "Sesungguhnya
orang ini) yaitu Nabi Muhammad saw. (benar-benar adalah tukang sihir yang
nyata.") jelas tukang sihir. Menurut suatu qiraat lafal lasaahirun
dibaca lasihrun, sedangkan musyar ilaihnya adalah Alquran yang dianggap
mereka merupakan sihir.
|
||
Sesungguhnya Tuhan
kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, kemudian
Dia bersemayam di atas ’Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun
yang akan memberi syafa’at kecuali sesudah ada izin-Nya. [Dzat] yang demikian
itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak
mengambil pelajaran? (3)
|
|
إِنَّ رَبَّكُمُ
ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ۬ ثُمَّ
ٱسۡتَوَىٰ عَلَى ٱلۡعَرۡشِۖ يُدَبِّرُ ٱلۡأَمۡرَۖ مَا مِن شَفِيعٍ إِلَّا مِنۢ
بَعۡدِ إِذۡنِهِۦۚ ذَٲلِڪُمُ ٱللَّهُ رَبُّڪُمۡ فَٱعۡبُدُوهُۚ أَفَلَا
تَذَكَّرُونَ (٣)
|
003. (Sesungguhnya Rabb kalian ialah Allah yang menciptakan
langit dan bumi dalam enam hari) dari hari-hari dunia, artinya dalam masa
yang perkiraannya sama dengan enam hari karena sesungguhnya pada masa itu
belum ada matahari dan bulan. Akan tetapi seandainya Allah berkehendak, maka
Dia dapat menciptakannya dalam sekejap mata. Allah swt, tidak memakai cara tersebut
dimaksud untuk memberikan pelajaran kepada makhluk-Nya tentang ketekunan dan
kesabaran di dalam bertindak (kemudian Dia bersemayam di atas Arsy)
bersemayamnya Allah disesuaikan dengan keagungan sifat-Nya (untuk mengatur
segala urusan) di antara makhluk-makhluk-Nya (Tiada seorang pun) huruf min
merupakan shilah atau penghubung (yang dapat memberikan syafaat) kepada
seseorang (kecuali sesudah ada keizinan-Nya) ayat ini merupakan sanggahan
terhadap perkataan orang-orang kafir yang menyatakan bahwa berhala-berhala
mereka dapat memberikan syafaat kepada diri mereka. (Zat yang demikian
itulah) yaitu yang menciptakan dan yang mengatur (Allah, Rabb kalian, maka
sembahlah Dia) artinya tauhidkanlah Dia. (Maka apakah kalian tidak mengambil
pelajaran?) lafal tadzakkaruuna asalnya tatadzakkaruuna, kemudian huruf ta
yang kedua diidgamkan ke dalam huruf dzal asal kalimat, maka jadilah
tadzakkaruuna.
|
||
Hanya kepada-Nyalah
kamu semuanya akan kembali; sebagai janji yang benar daripada Allah,
sesungguhnya Allah menciptakan makhluk pada permulaannya kemudian
mengulanginya [menghidupkannya] kembali [sesudah berbangkit], agar Dia
memberi pembalasan kepada orang-orang yang beriman dan yang mengerjakan amal
saleh dengan adil. Dan untuk orang-orang kafir disediakan minuman air yang
panas dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka. (4)
|
|
إِلَيۡهِ مَرۡجِعُكُمۡ
جَمِيعً۬اۖ وَعۡدَ ٱللَّهِ حَقًّاۚ إِنَّهُ ۥ يَبۡدَؤُاْ ٱلۡخَلۡقَ ثُمَّ
يُعِيدُهُ ۥ لِيَجۡزِىَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ
بِٱلۡقِسۡطِۚ وَٱلَّذِينَ ڪَفَرُواْ لَهُمۡ شَرَابٌ۬ مِّنۡ حَمِيمٍ۬ وَعَذَابٌ
أَلِيمُۢ بِمَا كَانُواْ يَكۡفُرُونَ (٤)
|
004. (Hanya kepada-Nyalah) yaitu Allah swt. (kalian semuanya
akan kembali; sebagai janji yang benar dari Allah) lafal wa'dan dan lafal
haqqan keduanya merupakan mashdar yang dinashabkan oleh fi'ilnya
masing-masing yang keberadaannya diperkirakan. (Sesungguhnya Allah) huruf
hamzah inna dibaca kasrah karena menjadi isti'naf, sedangkan jika dibaca
fatah maka memakai huruf lam yang keberadaannya diperkirakan sebelumnya
(menciptakan makhluk pada permulaan) artinya Dia mulai menciptakan makhluk
dengan mengadakan mereka (kemudian menghidupkannya kembali) pada hari
berbangkit (agar Dia memberi pembalasan) pahala (kepada orang-orang yang
beriman dan yang mengerjakan amal saleh dengan adil. Dan untuk orang-orang
kafir disediakan minuman air yang panas) artinya air yang panasnya luar biasa
(dan azab yang pedih) sangat menyakitkan (disebabkan kekafiran mereka)
sebagai pembalasan atas kekafirannya.
|
||
Dia-lah yang menjadikan
matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah
[tempat-tempat] bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan
tahun dan perhitungan [waktu]. Allah tidak menciptakan yang demikian itu
melainkan dengan hak [669]. Dia menjelaskan tanda-tanda [kebesaran-Nya] kepada orang-orang
yang mengetahui. (5)
|
|
هُوَ ٱلَّذِى جَعَلَ
ٱلشَّمۡسَ ضِيَآءً۬ وَٱلۡقَمَرَ نُورً۬ا وَقَدَّرَهُ ۥ مَنَازِلَ
لِتَعۡلَمُواْ عَدَدَ ٱلسِّنِينَ وَٱلۡحِسَابَۚ مَا خَلَقَ ٱللَّهُ ذَٲلِكَ
إِلَّا بِٱلۡحَقِّۚ يُفَصِّلُ ٱلۡأَيَـٰتِ لِقَوۡمٍ۬ يَعۡلَمُونَ (٥)
|
[669] Maksudnya: Allah menjadikan semua yang disebutkan itu
bukanlah dengan percuma, melainkan dengan penuh hikmah.
|
||
|
||
005. (Dialah yang menjadikan matahari bersinar)
mempunyai sinar (dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya bagi bulan) dalam
perjalanannya (manzilah-manzilah) selama dua puluh delapan malam untuk setiap
bulan, setiap malam daripada dua puluh delapan malam itu memperoleh suatu
manzilah, kemudian tidak tampak selama dua malam, jika jumlah hari bulan yang
bersangkutan ada tiga puluh hari. Atau tidak tampak selama satu malam jika
ternyata jumlah hari bulan yang bersangkutan ada dua puluh sembilan hari
(supaya kalian mengetahui) melalui hal tersebut (bilangan tahun dan
perhitungan waktu, Allah tidak menciptakan yang demikian itu) hal-hal yang
telah disebutkan itu (melainkan dengan hak) bukannya main-main, Maha Suci
Allah dari perbuatan tersebut (Dia menjelaskan) dapat dibaca yufashshilu dan
nufashshilu, artinya Dia menerangkan atau Kami menerangkan (tanda-tanda
kepada orang-orang yang mengetahui) yakni orang-orang yang mau berpikir.
|
||
Sesungguhnya pada
pertukaran malam dan siang itu dan pada apa yang diciptakan Allah di langit
dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda [kekuasaan-Nya] bagi orang-orang
yang bertakwa. (6)
|
|
إِنَّ فِى ٱخۡتِلَـٰفِ
ٱلَّيۡلِ وَٱلنَّہَارِ وَمَا خَلَقَ ٱللَّهُ فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ
لَأَيَـٰتٍ۬ لِّقَوۡمٍ۬ يَتَّقُونَ (٦)
|
006. (Sesungguhnya pada pertukaran malam dan siang itu) silih
bergantinya malam dan siang hari kemudian panjang dan pendeknya malam dan
siang hari (dan pada yang diciptakan Allah di langit) yakni para malaikat,
matahari, bulan dan bintang-bintang serta lain sebagainya (Dan) di (bumi)
berupa margasatwa, gunung-gunung, lautan, sungai-sungai, pohon-pohon dan lain
sebagainya (benar-benar terdapat tanda-tanda) yang menunjukkan kepada
kekuasaan-Nya (bagi orang-orang yang bertakwa) kepada-Nya kemudian mereka
beriman. Allah secara khusus menyebutkan orang-orang yang bertakwa karena
sesungguhnya merekalah yang dapat memanfaatkan keberadaan tanda-tanda
tersebut.
|
||
Sesungguhnya
orang-orang yang tidak mengharapkan [tidak percaya akan] pertemuan dengan
Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan
kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami, (7)
|
|
إِنَّ ٱلَّذِينَ لَا
يَرۡجُونَ لِقَآءَنَا وَرَضُواْ بِٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا وَٱطۡمَأَنُّواْ
بِہَا وَٱلَّذِينَ هُمۡ عَنۡ ءَايَـٰتِنَا غَـٰفِلُونَ (٧)
|
007. (Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan/tidak
percaya akan pertemuan dengan Kami) pada hari berbangkit nanti (dan mereka
merasa puas dengan kehidupan dunia) sebagai ganti daripada kehidupan akhirat
karena mereka tidak mempercayai adanya hari akhirat itu (serta merasa
tenteram dengan kehidupan itu) merasa tenang dengan kehidupan dunia (dan orang-orang
yang terhadap ayat-ayat Kami) bukti-bukti yang menunjukkan kepada keesaan
Kami (mereka melalaikan) mereka sama sekali tidak mau memikirkannya.
|
||
mereka itu tempatnya
ialah neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan. (8)
|
|
أُوْلَـٰٓٮِٕكَ مَأۡوَٮٰهُمُ ٱلنَّارُ بِمَا
ڪَانُواْ يَكۡسِبُونَ (٨)
|
008. (Mereka itu tempatnya ialah neraka disebabkan apa yang
selalu mereka kerjakan) berupa kemusyrikan dan perbuatan-perbuatan maksiat.
|
||
Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, mereka diberi
petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanannya [670], di bawah mereka
mengalir sungai-sungai di dalam surga yang penuh keni’matan. (9)
|
|
إِنَّ ٱلَّذِينَ
ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ يَہۡدِيهِمۡ رَبُّہُم بِإِيمَـٰنِہِمۡۖ
تَجۡرِى مِن تَحۡتِہِمُ ٱلۡأَنۡهَـٰرُ فِى جَنَّـٰتِ ٱلنَّعِيمِ (٩)
|
[670]
Maksudnya: diberi petunjuk oleh Allah untuk mengerjakan amal-amal yang
menyampaikan surga.
|
||
|
||
009. (Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal-amal saleh, mereka diberi petunjuk) diberi bimbingan (oleh
Rabb mereka karena keimanannya) kepada-Nya; kelak pada hari kiamat Allah swt.
akan menjadikan bagi mereka cahaya dengan cahaya itu mereka mendapat petunjuk
(di bawah mereka mengalir sungai-sungai di dalam surga yang penuh
kenikmatan).
|
||
Do’a [671] mereka di dalamnya ialah: "Subhanakallahumma", [672] dan salam penghormatan mereka ialah: "Salam".[673] Dan penutup do’a mereka ialah: "Alhamdulillaahi Rabbil
`aalamin." [674] (10)
|
|
دَعۡوَٮٰهُمۡ فِيہَا
سُبۡحَـٰنَكَ ٱللَّهُمَّ وَتَحِيَّتُہُمۡ فِيہَا سَلَـٰمٌ۬ۚ وَءَاخِرُ دَعۡوَٮٰهُمۡ أَنِ ٱلۡحَمۡدُ
لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَـٰلَمِينَ (١٠) ۞
|
[671]
Maksudnya: puja dan puji mereka kepada Allah.
[672] Artinya: Maha Suci Engkau, wahai Tuhan kami. [673] Artinya: sejahtera dari segala bencana [674] Artinya: segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. |
||
|
||
010. (Doa mereka di dalamnya) sewaktu mereka meminta
apa yang mereka inginkan di dalam surga hanya tinggal mengatakan
(Subhaanakallaahumma) artinya Maha Suci Engkau ya Allah. Bilamana mereka
telah memintanya maka mereka menemukan apa yang mereka inginkan telah berada
di hadapan mereka (dan salam penghormatan mereka) di antara sesama mereka (di
dalam surga ialah salam. Dan penutup doa mereka ialah) huruf an di sini
adalah kata penafsir (alhamdulillaahi rabbil aalamiin) segala puji bagi Allah
Rabb alam semesta. Ayat ini diturunkan sewaktu orang-orang musyrik meminta
disegerakan turunnya azab.
|
||
Dan kalau sekiranya
Allah menyegerakan kejahatan bagi manusia seperti permintaan mereka untuk
menyegerakan kebaikan, pastilah diakhiri umur mereka. Maka Kami biarkan
orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami, bergelimang di
dalam kesesatan mereka. (11)
|
|
وَلَوۡ يُعَجِّلُ
ٱللَّهُ لِلنَّاسِ ٱلشَّرَّ ٱسۡتِعۡجَالَهُم بِٱلۡخَيۡرِ لَقُضِىَ إِلَيۡہِمۡ
أَجَلُهُمۡۖ فَنَذَرُ ٱلَّذِينَ لَا يَرۡجُونَ لِقَآءَنَا فِى طُغۡيَـٰنِہِمۡ
يَعۡمَهُونَ (١١)
|
011. (Dan kalau sekiranya Allah menyegerakan kejahatan bagi
manusia seperti permintaan mereka untuk menyegerakan) artinya sama seperti
mereka meminta mendapatkan dengan segera (kebaikan, pastilah diakhiri) boleh
dibaca laqudhiya atau laqadha (umur mereka) lafal ajaluhum dapat dibaca rafa`
yakni menjadi ajaluhum dan dapat pula dibaca nashab hingga menjadi ajalahum;
seumpamanya Allah membinasakan mereka dengan segera akan tetapi ternyata
Allah menangguhkan (Maka Kami biarkan) Kami tinggalkan (orang-orang yang
tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami bergelimang di dalam kesesatan
mereka) mereka hidup diselimuti oleh keraguan yang membingungkan.
|
||
Dan apabila manusia
ditimpa bahaya dia berdo’a kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau
berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia [kembali]
melalui [jalannya yang sesat], seolah-olah dia tidak pernah berdo’a kepada
Kami untuk [menghilangkan] bahaya yang telah menimpanya. Begitulah
orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka
kerjakan. (12)
|
|
وَإِذَا مَسَّ
ٱلۡإِنسَـٰنَ ٱلضُّرُّ دَعَانَا لِجَنۢبِهِۦۤ أَوۡ قَاعِدًا أَوۡ قَآٮِٕمً۬ا فَلَمَّا
كَشَفۡنَا عَنۡهُ ضُرَّهُ ۥ مَرَّ ڪَأَن لَّمۡ يَدۡعُنَآ إِلَىٰ ضُرٍّ۬
مَّسَّهُ ۥۚ كَذَٲلِكَ زُيِّنَ لِلۡمُسۡرِفِينَ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ
(١٢)
|
012. (Dan apabila manusia ditimpa) yang dimaksud adalah orang
kafir (bahaya) berupa penyakit dan kefakiran (dia berdoa kepada Kami dalam
keadaan berbaring) membaringkan diri (atau duduk, atau berdiri) artinya dalam
semua keadaan (tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya dia
kembali) kepada kekafirannya (seolah-olah) lafal ka-an berasal dari ka-anna
yang ditakhfifkan sedangkan isimnya tidak disebutkan. Lengkapnya ka-annahu,
artinya seolah-olah dia (tidak pernah berdoa kepada Kami untuk menghilangkan
bahaya yang telah menimpanya. Begitulah) sifat orang kafir, yaitu berdoa di
kala tertimpa bahaya dan berpaling di kala hidup sejahtera (orang-orang yang
melampaui batas itu memandang baik) yang dimaksud adalah orang-orang musyrik
(apa yang selalu mereka kerjakan).
|
||
Dan sesungguhnya Kami
telah membinasakan umat-umat yang sebelum kamu, ketika mereka berbuat
kezaliman, padahal rasul-rasul mereka telah datang kepada mereka dengan
membawa keterangan-keterangan yang nyata, tetapi mereka sekali-kali tidak
hendak beriman. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang
berbuat dosa. (13)
|
|
وَلَقَدۡ أَهۡلَكۡنَا
ٱلۡقُرُونَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَمَّا ظَلَمُواْۙ وَجَآءَتۡہُمۡ رُسُلُهُم
بِٱلۡبَيِّنَـٰتِ وَمَا كَانُواْ لِيُؤۡمِنُواْۚ كَذَٲلِكَ نَجۡزِى ٱلۡقَوۡمَ ٱلۡمُجۡرِمِينَ
(١٣)
|
013. (Dan sesungguhnya Kami telah membinasakan umat-umat)
generasi-generasi (yang sebelum kalian) hai penduduk Mekah (ketika mereka
berbuat kelaliman) yaitu dengan melakukan kemusyrikan (padahal) sungguh
(telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa
keterangan-keterangan yang nyata) bukti-bukti yang menunjukkan kebenaran
risalah mereka (tetapi mereka sekali-kali tidak hendak beriman) kalimat ayat
ini di'athafkan pada lafal lammaa zhalamuu. (Demikianlah) seperti yang telah
Kami binasakan mereka (Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang
berbuat dosa) yaitu orang-orang kafir.
|
||
Kemudian Kami jadikan
kamu pengganti-pengganti [mereka] di muka bumi sesudah mereka, supaya Kami
memperhatikan bagaimana kamu berbuat. (14)
|
|
ثُمَّ جَعَلۡنَـٰكُمۡ
خَلَـٰٓٮِٕفَ فِى ٱلۡأَرۡضِ
مِنۢ بَعۡدِهِمۡ لِنَنظُرَ كَيۡفَ تَعۡمَلُونَ (١٤)
|
014. (Kemudian Kami jadikan kalian) hai penduduk Mekah
(pengganti-pengganti) lafal khalaaif adalah bentuk jamak dari lafal khaliifah
(di muka bumi sesudah mereka supaya Kami memperhatikan bagaimana kalian
berbuat) di muka bumi; apakah kalian mau mengambil pelajaran dari umat-umat
terdahulu itu sehingga kalian mau percaya kepada rasul-rasul Kami.
|
||
Dan apabila dibacakan
kepada mereka ayat-ayat Kami yang nyata, orang-orang yang tidak mengharapkan
pertemuan dengan Kami berkata: "Datangkanlah Al Qur’an yang lain dari
ini [675] atau gantilah dia". [676] Katakanlah:
"Tidaklah patut bagiku menggantinya dari pihak diriku sendiri. Aku tidak
mengikut kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Sesungguhnya aku takut jika
mendurhakai Tuhanku kepada siksa hari yang besar [kiamat]". (15)
|
|
وَإِذَا تُتۡلَىٰ
عَلَيۡهِمۡ ءَايَاتُنَا بَيِّنَـٰتٍ۬ۙ قَالَ ٱلَّذِينَ لَا يَرۡجُونَ
لِقَآءَنَا ٱئۡتِ بِقُرۡءَانٍ غَيۡرِ هَـٰذَآ أَوۡ بَدِّلۡهُۚ قُلۡ مَا
يَكُونُ لِىٓ أَنۡ أُبَدِّلَهُ ۥ مِن تِلۡقَآىِٕ نَفۡسِىٓۖ إِنۡ
أَتَّبِعُ إِلَّا مَا يُوحَىٰٓ إِلَىَّۖ إِنِّىٓ أَخَافُ إِنۡ عَصَيۡتُ رَبِّى
عَذَابَ يَوۡمٍ عَظِيمٍ۬ (١٥)
|
[675]
Maksudnya: datangkanlah kitab yang baru untuk kami baca yang tidak ada di
dalamnya hal-hal kebangkitan kubur, hidup sesudah mati dan sebagainya.
[676] Maksudnya: gantilah ayat-ayat yang menerangkan siksa dengan ayat-ayat yang menerangkan rahmat, dan yang mencela tuhan-tuhan kami dengan yang memujinya dan sebagainya. |
||
|
||
015. (Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat
Kami) yakni Alquran (yang nyata) yang jelas; lafal bayyinaatin kedudukannya
menjadi hal atau kata keterangan keadaan (orang-orang yang tidak mengharapkan
pertemuan dengan Kami berkata) mereka adalah orang-orang yang tidak takut
akan adanya hari pembalasan ("Datangkanlah Alquran yang lain dari ini)
yang isinya tidak mengandung celaan kepada tuhan-tuhan kami (atau gantilah
dia.") dengan buatanmu sendiri (Katakanlah,) kepada mereka ("Tidaklah
pantas) tidak layak (bagiku menggantinya dari pihak) berdasarkan kemauan
(diriku sendiri. Aku tidak) tiada lain (hanya mengikuti apa yang diwahyukan
kepadaku. Sesungguhnya aku takut jika mendurhakai Rabbku) oleh sebab
menggantikan Alquran (kepada siksa hari yang besar.") yaitu hari kiamat.
|
||
Katakanlah:
"Jikalau Allah menghendaki, niscaya aku tidak membacakannya kepadamu dan
Allah tidak [pula] memberitahukannya kepadamu". Sesungguhnya aku telah
tinggal bersamamu beberapa lama sebelumnya [677]. Maka apakah kamu
tidak memikirkannya? (16)
|
|
قُل لَّوۡ شَآءَ
ٱللَّهُ مَا تَلَوۡتُهُ ۥ عَلَيۡڪُمۡ وَلَآ أَدۡرَٮٰكُم بِهِۦۖ فَقَدۡ
لَبِثۡتُ فِيڪُمۡ عُمُرً۬ا مِّن قَبۡلِهِۦۤۚ أَفَلَا تَعۡقِلُونَ (١٦)
|
[677]
Maksudnya: sebelum Al-Qur'an diturunkan
|
||
|
||
016. (Katakanlah, "Jika Allah menghendaki, niscaya
aku tidak membacakannya kepada kalian dan aku tidak pula memberitahukan
kepada kalian) mengajarkan kepada kalian (mengenainya) huruf laa di sini
bermakna nafi atau meniadakan, kemudian diathafkan kepada nafi yang
sebelumnya. Menurut qiraat yang lain dianggap sebagai lam yang menjadi jawab
daripada huruf lau, dengan demikian berarti niscaya aku akan mengajarkannya
kepada kalian dengan bahasa yang bukan bahasaku (Sesungguhnya aku telah
tinggal) diam (bersama dengan kalian beberapa lama) yaitu empat puluh tahun
(sebelumnya.") selama itu aku belum pernah menceritakan sesuatu kepada
kalian (Maka apakah kalian tidak memikirkannya?) bahwasanya Alquran itu
bukanlah buatanku sendiri.
|
||
Maka siapakah yang
lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah atau
mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya, tiadalah beruntung orang-orang yang
berbuat dosa. (17)
|
|
فَمَنۡ أَظۡلَمُ
مِمَّنِ ٱفۡتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ ڪَذِبًا أَوۡ كَذَّبَ بِـَٔايَـٰتِهِۦۤۚ
إِنَّهُ ۥ لَا يُفۡلِحُ ٱلۡمُجۡرِمُونَ (١٧)
|
017. (Maka siapakah) artinya, tiada seorang pun (yang lebih
lalim daripada orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah) yaitu
dengan melakukan kemusyrikan terhadap Allah (atau mendustakan ayat-ayat-Nya?)
yakni Alquran. (Sesungguhnya) pada kenyataannya (tiadalah beruntung) tiadalah
berbahagia (orang-orang yang berbuat dosa) yaitu orang-orang musyrik.
|
||
Dan mereka menyembah
selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada
mereka dan tidak [pula] kemanfa’atan, dan mereka berkata: "Mereka itu
adalah pemberi syafa’at kepada kami di sisi Allah". Katakanlah:
"Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik
di langit dan tidak [pula] di bumi?" [678] Maha Suci Allah dan
Maha Tinggi dari apa yang mereka mempersekutukan [itu]. (18)
|
|
وَيَعۡبُدُونَ مِن
دُونِ ٱللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُمۡ وَلَا يَنفَعُهُمۡ وَيَقُولُونَ
هَـٰٓؤُلَآءِ شُفَعَـٰٓؤُنَا عِندَ ٱللَّهِۚ قُلۡ أَتُنَبِّـُٔونَ ٱللَّهَ
بِمَا لَا يَعۡلَمُ فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَلَا فِى ٱلۡأَرۡضِۚ
سُبۡحَـٰنَهُ ۥ وَتَعَـٰلَىٰ عَمَّا يُشۡرِكُونَ (١٨)
|
[678] Kalimat
ini adalah ejekan terhadap orang-orang yang menyembah berhala, yang menyangka
bahwa berhala-berhala itu dapat memberi syafaat Allah.
|
||
|
||
018. (Dan mereka menyembah selain daripada Allah) (apa
yang tidak dapat mendatangkan kemudaratan) jika mereka tidak menyembahnya
(dan tidak pula kemanfaatan) jika mereka menyembahnya, yang dimaksud adalah
berhala-berhala yang mereka sembah itu (dan mereka berkata,) tentang
berhala-berhala itu ("Mereka itu adalah pemberi syafaat kepada kami di
sisi Allah." Katakanlah) kepada mereka ("Apakah kalian mengabarkan
kepada Allah) menceritakan kepada-Nya (apa yang tidak diketahui-Nya di langit
dan tidak pula di bumi?") Istifham atau kata tanya di sini mengandung
makna ingkar, karena seandainya Dia mempunyai sekutu niscaya Dia akan
mengetahui sekutunya itu karena sesungguhnya tiada sesuatu pun yang samar
bagi-Nya. (Maha Suci Allah) dari hal-hal yang tidak layak bagi-Nya (dan Maha
Tinggi daripada apa yang mereka persekutukan itu) bersama Allah.
|
||
Manusia dahulunya
hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih [679]. Kalau tidaklah
karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu [680], pastilah telah diberi keputusan di antara mereka [681], tentang apa yang mereka perselisihkan itu. (19)
|
|
وَمَا كَانَ ٱلنَّاسُ
إِلَّآ أُمَّةً۬ وَٲحِدَةً۬ فَٱخۡتَلَفُواْۚ وَلَوۡلَا ڪَلِمَةٌ۬ سَبَقَتۡ مِن
رَّبِّكَ لَقُضِىَ بَيۡنَهُمۡ فِيمَا فِيهِ يَخۡتَلِفُونَ (١٩)
|
[679]
Maksudnya: manusia pada mulanya hidup rukun, bersatu dalam satu agama,
sebagai satu keluarga. Tetapi setelah mereka berkembang biak dan setelah
kepentingan mereka berlain-lain, timbullah berbagai kepercayaan yang
menimbulkan perpecahan. Oleh karena itu Allah mengutus rasul yang membawa
wahyu dan untuk memberi petunjuk kepada mereka. Baca ayat 213 surat
Al-Baqarah.
[680] Ketetapan Allah itu ialah bahwa, perselisihan manusia di dunia itu akan diputuskan di akhirat. [681] Maksudnya: diberi keputusan di dunia. |
||
|
||
019. (Manusia dahulunya hanyalah satu umat) satu agama
yaitu agama Islam, sejak dari zaman Nabi Adam sampai dengan zaman Nabi Nuh.
Menurut pendapat yang lain dikatakan mulai dari zaman Nabi Ibrahim sampai
dengan zamannya Amr bin Luhay (kemudian mereka berselisih) disebabkan
sebagian daripada mereka tetap iman sedangkan sebagian yang lainnya kafir.
(Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Rabbmu dahulu)
dengan menangguhkan pembalasan hingga hari kiamat (pastilah diberi keputusan
di antara mereka) yaitu di antara manusia di dunia (tentang apa yang mereka
perselisihkan itu) dalam masalah agama, yaitu dengan mengazab orang-orang
kafir.
|
||
Dan mereka berkata:
"Mengapa tidak diturunkan kepadanya [Muhammad] suatu keterangan
[mu’jizat] dari Tuhannya?" Maka katakanlah: " Sesungguhnya yang
ghaib itu [682] kepunyaan Allah; sebab itu tunggu [sajalah] olehmu,
sesungguhnya aku bersama kamu termasuk orang-orang yang menunggu. (20)
|
|
وَيَقُولُونَ لَوۡلَآ
أُنزِلَ عَلَيۡهِ ءَايَةٌ۬ مِّن رَّبِّهِۦۖ فَقُلۡ إِنَّمَا ٱلۡغَيۡبُ لِلَّهِ
فَٱنتَظِرُوٓاْ إِنِّى مَعَكُم مِّنَ ٱلۡمُنتَظِرِينَ (٢٠)
|
[682] Yang
dimaksud dengan "yang ghaib" di sini ialah mu'jizat.
|
||
|
||
020. (Dan mereka berkata,) yakni penduduk Mekah
("Mengapa tidak) kenapa tidak (diturunkan kepadanya) dimaksud kepada
Nabi Muhammad saw. (suatu keterangan dari Rabbnya?") sebagaimana yang
telah diberikan kepada para nabi lainnya, seperti mukjizat unta, mukjizat
tongkat dan mukjizat tangan (Maka katakanlah,) kepada mereka
("Sesungguhnya yang gaib itu) hal-hal yang gaib dari mata hamba-hamba
Allah (kepunyaan Allah) antara lain ialah mukjizat-mukjizat, maka
mukjizat-mukjizat itu tidak ada yang dapat mendatangkannya melainkan hanya
seizin Allah. Sesungguhnya tugasku hanyalah menyampaikan (sebab itu tunggu
sajalah oleh kalian) datangnya azab jika kalian tidak mau beriman
(sesungguhnya aku bersama kalian termasuk orang-orang yang menunggu.")
|
||
Dan apabila Kami
merasakan kepada manusia suatu rahmat, sesudah [datangnya] bahaya menimpa
mereka, tiba-tiba mereka mempunyai tipu daya dalam [menentang] tanda-tanda
kekuasaan Kami. Katakanlah: "Allah lebih cepat pembalasannya [atas tipu
daya itu]". Sesungguhnya malaikat-malaikat Kami menuliskan tipu dayamu.
(21)
|
|
وَإِذَآ أَذَقۡنَا
ٱلنَّاسَ رَحۡمَةً۬ مِّنۢ بَعۡدِ ضَرَّآءَ مَسَّتۡہُمۡ إِذَا لَهُم مَّكۡرٌ۬
فِىٓ ءَايَاتِنَاۚ قُلِ ٱللَّهُ أَسۡرَعُ مَكۡرًاۚ إِنَّ رُسُلَنَا
يَكۡتُبُونَ مَا تَمۡكُرُونَ (٢١)
|
021. (Dan apabila Kami merasakan kepada manusia) kepada
orang-orang kafir Mekah (suatu rahmat) berupa hujan dan kesuburan (sesudah
datangnya bahaya) kesengsaraan dan kekeringan (menimpa mereka, tiba-tiba
mereka mempunyai tipu daya dalam menentang tanda-tanda kekuasaan Kami) dengan
memperolok-olokkannya dan mendustakannya. (Katakanlah,) kepada mereka
("Allah lebih cepat dalam membuat tipu daya") sebagai pembalasan
dari-Nya. (Sesungguhnya utusan-utusan Kami) yaitu para malaikat (menuliskan
tipu daya kalian) lafal tamkuruuna dapat dibaca dengan memakai huruf ta sehingga
menjadi tamkuruuna, dapat pula dibaca dengan huruf ya sehingga bacaannya
menjadi yamkuruuna.
|
||
Dialah Tuhan yang
menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, [berlayar] di lautan. Sehingga
apabila kamu berada di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu membawa
orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka
bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan [apabila] gelombang dari
segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung
[bahaya], maka mereka berdo’a kepada Allah dengan mengikhlaskan keta’atan
kepada-Nya semata-mata. [Mereka berkata]: "Sesungguhnya jika engkau
menyelamatkan kami dari bahaya ini, pastilah kami akan termasuk orang-orang
yang bersyukur". (22)
|
|
هُوَ ٱلَّذِى
يُسَيِّرُكُمۡ فِى ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِۖ حَتَّىٰٓ إِذَا كُنتُمۡ فِى ٱلۡفُلۡكِ
وَجَرَيۡنَ بِہِم بِرِيحٍ۬ طَيِّبَةٍ۬ وَفَرِحُواْ بِہَا جَآءَتۡہَا رِيحٌ
عَاصِفٌ۬ وَجَآءَهُمُ ٱلۡمَوۡجُ مِن كُلِّ مَكَانٍ۬ وَظَنُّوٓاْ أَنَّہُمۡ
أُحِيطَ بِهِمۡۙ دَعَوُاْ ٱللَّهَ مُخۡلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ لَٮِٕنۡ أَنجَيۡتَنَا مِنۡ
هَـٰذِهِۦ لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلشَّـٰكِرِينَ (٢٢)
|
022. (Dialah Tuhan yang menjadikan kalian dapat berjalan)
menurut suatu qiraat yansyurukum bukannya yusayyirukum (di daratan, berlayar
di laut. Sehingga apabila kalian berada di dalam bahtera) di dalam
perahu-perahu (dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang di
dalamnya) di dalam lafal ini terkandung pengertian iltifat dari mukhathab
menjadi ghaib (dengan tiupan angin yang baik) angin yang lembut (dan mereka bergembira
karenanya, datanglah angin badai) angin yang kencang tiupannya dan dapat
menghancurkan segala sesuatu yang dilandanya (dan gelombang dari segenap
penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka telah dikepung bahaya)
mereka pasti binasa (maka mereka berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan
ketaatan kepada-Nya semata-mata) yakni berseru ("Sesungguhnya jika)
huruf lam di sini bermakna qasam atau sumpah (Engkau menyelamatkan kami dari
bahaya ini) dari malapetaka ini (pastilah kami termasuk orang-orang yang
bersyukur.") yaitu akan menjadi orang-orang yang mentauhidkan Allah.
|
||
Maka tatkala Allah
menyelamatkan mereka, tiba-tiba mereka membuat kezaliman di muka bumi tanpa
[alasan] yang benar. Hai manusia, sesungguhnya [bencana] kezalimanmu akan
menimpa dirimu sendiri; [hasil kezalimanmu] itu hanyalah keni’matan hidup
duniawi, kemudian kepada Kami-lah kembalimu, lalu Kami kabarkan kepadamu apa
yang telah kamu kerjakan. (23)
|
|
فَلَمَّآ أَنجَٮٰهُمۡ إِذَا هُمۡ
يَبۡغُونَ فِى ٱلۡأَرۡضِ بِغَيۡرِ ٱلۡحَقِّۗ يَـٰٓأَيُّہَا ٱلنَّاسُ إِنَّمَا
بَغۡيُكُمۡ عَلَىٰٓ أَنفُسِكُمۖ مَّتَـٰعَ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَاۖ ثُمَّ
إِلَيۡنَا مَرۡجِعُكُمۡ فَنُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ (٢٣)
|
023. (Maha setelah Allah menyelamatkan mereka, tiba-tiba
mereka membuat kelaliman di muka bumi tanpa alasan yang benar) mereka
melakukan kemusyrikan. (Hai manusia, sesungguhnya perbuatan kelewat batas
kalian) perbuatan kelaliman kalian (akan menimpa diri kalian sendiri) karena
sesungguhnya yang menanggung dosanya adalah diri kalian sendiri (hal itu
hanyalah kenikmatan duniawi) kalian bersenang-senang dengannya dalam waktu
yang sedikit. (Kemudian kepada Kamilah kembali kalian) sesudah mati (lalu
Kami kabarkan kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan) maka Kami
membalas kalian berdasarkannya. Menurut suatu qiraat lafal mataa'un dibaca
nashab sehingga menjadi mataa'an, artinya kalian bersenang-senang.
|
||
Sesungguhnya
perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air [hujan] yang Kami
turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu
tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang
ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai
[pula] perhiasannya [683], dan pemilik-pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya
[684], tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau
siang, lalu Kami jadikan [tanaman tanamannya] laksana tanam-tanaman yang
sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami
menjelaskan tanda-tanda kekuasaan [Kami] kepada orang-orang yang berfikir.
(24)
|
|
إِنَّمَا مَثَلُ
ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا كَمَآءٍ أَنزَلۡنَـٰهُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ فَٱخۡتَلَطَ
بِهِۦ نَبَاتُ ٱلۡأَرۡضِ مِمَّا يَأۡكُلُ ٱلنَّاسُ وَٱلۡأَنۡعَـٰمُ حَتَّىٰٓ
إِذَآ أَخَذَتِ ٱلۡأَرۡضُ زُخۡرُفَهَا وَٱزَّيَّنَتۡ وَظَنَّ أَهۡلُهَآ
أَنَّہُمۡ قَـٰدِرُونَ عَلَيۡہَآ أَتَٮٰهَآ أَمۡرُنَا لَيۡلاً أَوۡ نَہَارً۬ا فَجَعَلۡنَـٰهَا حَصِيدً۬ا
كَأَن لَّمۡ تَغۡنَ بِٱلۡأَمۡسِۚ كَذَٲلِكَ نُفَصِّلُ ٱلۡأَيَـٰتِ لِقَوۡمٍ۬
يَتَفَڪَّرُونَ (٢٤)
|
[683]
Maksudnya: bumi yang indah dengan gunung-gunung dan lembah-lembahnya telah
menghijau dengan tanam-tanamannya.
[684] Maksudnya: dapat memetik hasilnya. |
||
|
||
024. (Sesungguhnya perumpamaan) gambaran (kehidupan
duniawi itu adalah seperti air) hujan (yang Kami turunkan dari langit lalu
tumbuhlah berkat air itu dengan suburnya) oleh sebab air itu (tanaman-tanaman
bumi) sehingga sebagian di antaranya tampak bersatu dengan sebagian yang lain
karena rimbunnya (di antaranya ada yang dimakan manusia) berupa biji jawawut,
biji gandum dan lain sebagainya (dan binatang ternak) yaitu berupa rerumputan
dan dedaunan. (Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya)
menampakkan keindahannya berkat tumbuh-tumbuhannya (dan memakai pula
perhiasannya) karena bunga-bungaannya. Asal kata wazzayyanat adalah
tazayyanat, kemudian huruf ta diganti dengan huruf za, yang selanjutnya huruf
za yang pengganti ini diidghamkan atau dimasukkan ke dalam huruf za asal,
sehingga jadilah izzayyanat (dan pemilik-pemiliknya mengira bahwa mereka
pasti menguasainya) mereka merasa pasti akan dapat memetik hasilnya (tiba-tiba
datanglah kepadanya perkara Kami) kepastian atau azab Kami (di waktu malam
hari atau siang, lalu Kami jadikan ia) yakni tanam-tanamannya (laksana
tanam-tanaman yang sudah disabit) sudah dipanen dengan memakai sabit
(seakan-akan) lafal ka-an adalah mukhaffafah dari lafal ka-anna, artinya
seakan-akan ia (belum pernah tumbuh) belum pernah berujud (kemarin.
Demikianlah Kami menjelaskan) Kami terangkan (tanda-tanda kekuasaan Kami
kepada orang-orang yang berpikir).
|
||
Allah menyeru
[manusia] ke Darussalam [685] [surga], dan menunjuki orang yang
dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus [Islam]. (25)
|
|
وَٱللَّهُ يَدۡعُوٓاْ
إِلَىٰ دَارِ ٱلسَّلَـٰمِ وَيَہۡدِى مَن يَشَآءُ إِلَىٰ صِرَٲطٍ۬ مُّسۡتَقِيمٍ۬
(٢٥) ۞
|
[685] Arti
kalimat Darussalam ialah: tempat yang penuh kedamaian dan keselamatan.
Pimpinan (hidayah) Allah berupa akal dan wahyu untuk mencapai kebahagiaan
dunia dan akhirat.
|
||
|
||
025. (Allah menyeru ke darussalam) kepada jalan
keselamatan, yaitu surga; Dia menyeru manusia pada keimanan (dan menunjuki
orang yang dikehendaki-Nya) untuk mendapat petunjuk (kepada jalan yang lurus)
yakni agama Islam.
|
||
Bagi orang-orang yang
berbuat baik, ada pahala yang terbaik [surga] dan tambahannya [686]. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak [pula]
kehinaan [687]. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya.
(26)
|
|
لِّلَّذِينَ
أَحۡسَنُواْ ٱلۡحُسۡنَىٰ وَزِيَادَةٌ۬ۖ وَلَا يَرۡهَقُ وُجُوهَهُمۡ قَتَرٌ۬
وَلَا ذِلَّةٌۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ
أَصۡحَـٰبُ ٱلۡجَنَّةِۖ هُمۡ فِيہَا خَـٰلِدُونَ (٢٦)
|
[686] Yang
dimaksud dengan "tambahannya" ialah keni'matan melihat Allah.
[687] Maksudnya: muka mereka berseri-seri dan tidak ada sedikitpun tanda kesusahan. |
||
|
||
026. (Bagi orang-orang yang berbuat baik) dengan
keimanannya (ada pahala yang terbaik) yaitu surga (dan tambahannya) yaitu
dapat melihat Allah swt. sebagaimana yang telah diterangkan di dalam hadis
sahih Muslim. (Dan tidak pernah layu) tidak pernah tertutup (wajah mereka
oleh kekelaman) kesusahan yang kelam (dan tidak pula oleh kehinaan)
kesedihan. (Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya.)
|
||
Dan orang-orang yang
mengerjakan kejahatan [mendapat] balasan yang setimpal dan mereka ditutupi
kehinaan. Tidak ada bagi mereka seorang pelindungpun dari [azab] Allah,
seakan-akan muka mereka ditutupi dengan kepingan-kepingan malam yang gelap
gulita. Mereka itulah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (27)
|
|
وَٱلَّذِينَ كَسَبُواْ
ٱلسَّيِّـَٔاتِ جَزَآءُ سَيِّئَةِۭ بِمِثۡلِهَا وَتَرۡهَقُهُمۡ ذِلَّةٌ۬ۖ مَّا
لَهُم مِّنَ ٱللَّهِ مِنۡ عَاصِمٍ۬ۖ كَأَنَّمَآ أُغۡشِيَتۡ وُجُوهُهُمۡ
قِطَعً۬ا مِّنَ ٱلَّيۡلِ مُظۡلِمًاۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ أَصۡحَـٰبُ ٱلنَّارِۖ هُمۡ فِيہَا خَـٰلِدُونَ (٢٧)
|
027. (Dan orang-orang) lafal ayat ini diathafkan kepada lafal
alladziina ahsanuu yang ada pada ayat sebelumnya; artinya dan bagi
orang-orang (yang mengerjakan keburukan) orang-orang yang mengerjakan
kemusyrikan (mendapat balasan yang setimpal dan mereka ditutupi oleh
kehinaan. Tidak ada bagi mereka, dari azab Allah) huruf min pada ayat ini
adalah huruf zaidah atau tambahan (seorang pelindung pun) yang dapat
mencegahnya (seakan-akan tertutupi) diselimuti (muka mereka oleh
kepingan-kepingan) dapat dibaca qitha`an dan dapat pula dibaca qith`an (malam
yang gelap-gulita. Mereka itulah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya).
|
||
[Ingatlah] suatu hari
[ketika itu] Kami mengumpulkan mereka semuanya, kemudian Kami berkata kepada
orang-orang yang mempersekutukan [Tuhan]: "Tetaplah kamu dan
sekutu-sekutumu di tempatmu itu". Lalu Kami pisahkan mereka dan
berkatalah sekutu-sekutu mereka: "Kamu sekali-kali tidak pernah
menyembah kami. (28)
|
|
وَيَوۡمَ نَحۡشُرُهُمۡ
جَمِيعً۬ا ثُمَّ نَقُولُ لِلَّذِينَ أَشۡرَكُواْ مَكَانَكُمۡ أَنتُمۡ
وَشُرَكَآؤُكُمۡۚ فَزَيَّلۡنَا بَيۡنَہُمۡۖ وَقَالَ شُرَكَآؤُهُم مَّا
كُنتُمۡ إِيَّانَا تَعۡبُدُونَ (٢٨)
|
028. (Dan) ingatlah (suatu hari, ketika itu Kami mengumpulkan
mereka) yakni semua makhluk (semuanya, kemudian Kami berkata kepada
orang-orang yang mempersekutukan Tuhan, "Tetaplah pada tempat kalian)
lafal makaanakum dinashabkan oleh ilzamuu yang keberadaannya diperkirakan
pada sebelumnya (kalian semuanya) lafal ini bersifat mengukuhkan dhamir
mustatar yang terkandung di dalam fi'il yang keberadaannya diperkirakan tadi,
kemudian diathafkan kepadanya (bersama dengan sekutu-sekutu kalian) yakni
berhala-berhala sesembahan kalian. (Lalu Kami pisahkan) Kami bedakan (antara
mereka") dan orang-orang yang beriman, sebagaimana yang telah disebutkan
dalam ayat: (Dan dikatakan kepada orang-orang kafir), 'Berpisahlah kalian
(dari orang-orang mukmin) pada hari ini, hai orang-orang yang berbuat jahat.
(Yasin 59). (Dan berkatalah) kepada mereka (sekutu-sekutu mereka,
"Kalian sekali-kali tidak pernah menyembah kami) huruf maa bermakna
nafi, kemudian maf'ul didahulukan demi untuk fashilah.
|
||
Dan cukuplah Allah
menjadi saksi antara kami dengan kamu, bahwa kami tidak tahu-menahu tentang
penyembahan kamu [kepada kami]". [688] (29)
|
|
فَكَفَىٰ بِٱللَّهِ
شَہِيدَۢا بَيۡنَنَا وَبَيۡنَكُمۡ إِن كُنَّا عَنۡ عِبَادَتِكُمۡ لَغَـٰفِلِينَ
(٢٩)
|
[688]
Maksudnya: orang-orang yang menyembah berhala itu sebenarnya bukanlah
menyembah berhala, hanyalah menyembah hawa nafsu mereka sendiri, karena hawa
nafsu merekalah yang menyuruh menyembah berhala.
|
||
|
||
029. (Dan cukuplah Allah menjadi saksi antara kami
dengan kalian, sesungguhnya) huruf in adalah mukhaffafah dari inna (kami
tidak tahu-menahu tentang penyembahan kalian kepada kami.")
|
||
Di tempat itu [padang
Mahsyar], tiap-tiap diri merasakan pembalasan dari apa yang telah
dikerjakannya dahulu dan mereka dikembalikan kepada Allah Pelindung mereka
yang sebenarnya dan lenyaplah dari mereka apa yang mereka ada-adakan.
(30)
|
|
هُنَالِكَ تَبۡلُواْ
كُلُّ نَفۡسٍ۬ مَّآ أَسۡلَفَتۡۚ وَرُدُّوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ مَوۡلَٮٰهُمُ ٱلۡحَقِّۖ
وَضَلَّ عَنۡہُم مَّا كَانُواْ يَفۡتَرُونَ (٣٠)
|
030. (Di tempat itu) yakni pada hari itu (akan merasakan
pembalasan) lafal tabluu berasal dari mashdar al-balwaa. Akan tetapi menurut
qiraat lainnya dibaca tatluu berasal dari mashdar tilaawah; artinya dibacakan
(tiap-tiap diri dari apa yang telah dikerjakannya dahulu) amal-amal perbuatan
yang telah mereka kerjakan di dunia (dan mereka dikembalikan kepada Allah
Pelindung mereka yang sebenarnya) pelindung yang hak dan yang selama-lamanya
(dan lenyaplah) hilanglah (dari mereka apa yang mereka ada-adakan) terhadap
Allah swt. yaitu berupa sekutu-sekutu yang mereka sembah itu.
|
||
Katakanlah:
"Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan bumi, atau
siapakah yang kuasa [menciptakan] pendengaran dan penglihatan, dan siapakah
yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari
yang hidup [689] dan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka mereka
akan menjawab: "Allah". Maka katakanlah: "Mengapa kamu tidak
bertakwa [kepada-Nya]?" (31)
|
|
قُلۡ مَن يَرۡزُقُكُم
مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ أَمَّن يَمۡلِكُ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡأَبۡصَـٰرَ وَمَن
يُخۡرِجُ ٱلۡحَىَّ مِنَ ٱلۡمَيِّتِ وَيُخۡرِجُ ٱلۡمَيِّتَ مِنَ ٱلۡحَىِّ وَمَن
يُدَبِّرُ ٱلۡأَمۡرَۚ فَسَيَقُولُونَ ٱللَّهُۚ فَقُلۡ أَفَلَا تَتَّقُونَ (٣١)
|
[689] Lihat
not 191. Sebagian mufassirin memberi misal untuk ayat ini dengan mengeluarkan
anak ayam dari telur, dan telur dari ayam. Dan dapat juga diartikan bahwa
pergiliran kekuasaan diantara bangsa-bangsa dan timbul tenggelamnya sesuatu
umat adalah menurut hukum Allah.
|
||
|
||
031. (Katakanlah,) kepada mereka ("Siapakah yang
memberi rezeki kepada kalian dari langit) yaitu melalui hujan (dan bumi)
yaitu melalui tumbuh-tumbuhan (atau siapakah yang kuasa menciptakan
pendengaran) lafal as-sam`u di sini bermakna al-asma`; artinya yang
menciptakan pendengaran (dan penglihatan dan siapakah yang mengeluarkan yang
hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah
yang mengatur segala urusan?") di antara makhluk semuanya. (Maka mereka
katakan,) bahwa Dia ("Allah." Maka katakanlah,) kepada mereka
("Mengapa kalian tidak bertakwa.") kepada-Nya, oleh sebab itu
berimanlah kalian.
|
||
Maka [Zat yang
demikian] itulah Allah Tuhan kamu yang sebenarnya; maka tidak ada sesudah
kebenaran itu, melainkan kesesatan. Maka bagaimanakah kamu dipalingkan [dari
kebenaran]? (32)
|
|
فَذَٲلِكُمُ ٱللَّهُ
رَبُّكُمُ ٱلۡحَقُّۖ فَمَاذَا بَعۡدَ ٱلۡحَقِّ إِلَّا ٱلضَّلَـٰلُۖ فَأَنَّىٰ
تُصۡرَفُونَ (٣٢)
|
032. (Maka yang demikian itu) Zat Yang menciptakan segala
sesuatu itu (adalah Allah, Rabb kalian yang sebenarnya) yang tetap dan wajib
kalian sembah (maka tidak ada sesudah kebenaran itu melainkan kesesatan)
Istifham atau kata tanya di sini bermakna menetapkan; artinya tidak ada
sesudah kebenaran itu melainkan hanya kesesatan belaka. Barang siapa yang
menyimpang dari kebenaran yaitu menyembah selain kepada Allah berarti ia
terjerumus ke dalam kesesatan (Maka bagaimanakah) mengapa (kalian
dipalingkan?) dari keimanan padahal bukti-bukti kebenaran telah cukup ada.
|
||
Demikianlah telah
tetap hukuman Tuhanmu terhadap orang-orang yang fasik, karena sesungguhnya
mereka tidak beriman. (33)
|
|
كَذَٲلِكَ حَقَّتۡ
كَلِمَتُ رَبِّكَ عَلَى ٱلَّذِينَ فَسَقُوٓاْ أَنَّہُمۡ لَا يُؤۡمِنُونَ (٣٣)
|
033. (Demikianlah) sebagaimana mereka berpaling daripada iman
(telah tetap hukuman Rabbmu terhadap orang-orang yang fasik) yakni
orang-orang kafir, seperti yang diungkapkan oleh firman Allah yang lain,
yaitu: "Benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahanam..." (Q.S.
Al-A`raf 18, Hud 119, As-Sajdah 32, Shad 85), atau hukuman Allah itu
disebabkan (karena mereka tidak beriman.)
|
||
Katakanlah:
"Apakah di antara sekutu-sekutumu ada yang dapat memulai penciptaan
makhluk, kemudian mengulanginya [menghidupkannya] kembali?" katakanlah:
"Allah-lah yang memulai penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya
[menghidupkannya] kembali; maka bagaimanakah kamu dipalingkan [kepada
menyembah yang selain Allah]?" (34)
|
|
قُلۡ هَلۡ مِن شُرَكَآٮِٕكُم مَّن يَبۡدَؤُاْ
ٱلۡخَلۡقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ ۥۚ قُلِ ٱللَّهُ يَبۡدَؤُاْ ٱلۡخَلۡقَ ثُمَّ
يُعِيدُهُ ۥۖ فَأَنَّىٰ تُؤۡفَكُونَ (٣٤)
|
034. (Katakanlah, "Apakah di antara sekutu-sekutu kalian
ada yang dapat memulai penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya atau
menghidupkannya kembali?" Katakanlah, "Allahlah yang memulai
penciptaan makhluk kemudian mengulanginya atau menghidupkannya kembali; maka
bagaimanakah kalian dipalingkan?") dari menyembah Allah swt. padahal
bukti-bukti yang menunjukkan Allah disembah sudah ada.
|
||
Katakanlah:
"Apakah di antara sekutu-sekutumu ada yang menunjuki kepada
kebenaran?" Katakanlah: "Allah-lah yang menunjuki kepada
kebenaran". Maka apakah orang-orang yang menunjuki kepada kebenaran itu
lebih berhak diikuti ataukah orang yang tidak dapat memberi petunjuk kecuali
[bila] diberi petunjuk? Mengapa kamu [berbuat demikian]? Bagaimanakah kamu
mengambil keputusan? (35)
|
|
قُلۡ هَلۡ مِن شُرَكَآٮِٕكُم مَّن يَہۡدِىٓ
إِلَى ٱلۡحَقِّۚ قُلِ ٱللَّهُ يَہۡدِى لِلۡحَقِّۗ أَفَمَن يَہۡدِىٓ إِلَى
ٱلۡحَقِّ أَحَقُّ أَن يُتَّبَعَ أَمَّن لَّا يَہِدِّىٓ إِلَّآ أَن يُہۡدَىٰۖ
فَمَا لَكُمۡ كَيۡفَ تَحۡكُمُونَ (٣٥)
|
035. (Katakanlah, "Apakah di antara sekutu-sekutu kalian
ada yang dapat menunjuki kepada kebenaran?") dengan menegakkan
hujah-hujah dan memberikan petunjuk (Katakanlah, "Allahlah yang
menunjuki kepada kebenaran." Maka apakah Zat yang menunjuki kepada
kebenaran itu) yang dimaksud adalah Allah (lebih berhak diikuti ataukah orang
yang tidak dapat memberi petunjuk) lafal yahiddiy asalnya yahtadii; artinya
mendapat petunjuk (kecuali bila diberi petunjuk?) lebih berhak untuk diikuti?
Kata tanya di sini mengandung makna mengukuhkan dan sekaligus sebagai celaan,
makna yang dimaksud ialah bahwa yang pertamalah yang lebih berhak untuk
diikuti (Mengapa kalian berbuat demikian? Bagaimanakah kalian mengambil
keputusan) dengan keputusan yang rusak ini, yaitu mengikuti orang-orang yang
tidak berhak untuk diikuti.
|
||
Dan kebanyakan mereka
tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak
sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran [690]. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. (36)
|
|
وَمَا يَتَّبِعُ
أَكۡثَرُهُمۡ إِلَّا ظَنًّاۚ إِنَّ ٱلظَّنَّ لَا يُغۡنِى مِنَ ٱلۡحَقِّ
شَيۡـًٔاۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمُۢ بِمَا يَفۡعَلُونَ (٣٦)
|
[690] Sesuatu
yang diperoleh dengan prasangkaan sama sekali tidak bisa mengantikan sesuatu
yang diperoleh dengan keyakinan.
|
||
|
||
036. (Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti) di dalam
penyembahan mereka terhadap berhala-berhala (kecuali persangkaan saja) dalam
hal ini mereka hanya menirukan apa yang telah diperbuat oleh nenek-moyang
mereka (Sesungguhnya prasangka itu tidak sedikit pun berguna untuk mencapai
kebenaran) yang membutuhkan ilmu pengetahuan tentangnya (Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan) oleh sebab itu maka Dia membalas
semua amal perbuatan yang telah mereka kerjakan itu.
|
||
Tidaklah mungkin Al
Qur’an ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi [Al Qur’an itu] membenarkan
kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah
ditetapkannya [691], tidak ada keraguan di dalamnya, [diturunkan] dari Tuhan
semesta alam. (37)
|
|
وَمَا كَانَ هَـٰذَا
ٱلۡقُرۡءَانُ أَن يُفۡتَرَىٰ مِن دُونِ ٱللَّهِ وَلَـٰكِن تَصۡدِيقَ ٱلَّذِى
بَيۡنَ يَدَيۡهِ وَتَفۡصِيلَ ٱلۡكِتَـٰبِ لَا رَيۡبَ فِيهِ مِن رَّبِّ
ٱلۡعَـٰلَمِينَ (٣٧)
|
[691]
Maksudnya Al-Qur'an itu menjelaskan secara terperinci hukum-hukum yang telah
disebutkan dalam Al-Qur'an itu pula.
|
||
|
||
037. (Tidaklah mungkin Alquran ini dibuat) artinya
dibuat-buat (oleh selain Allah) hanya Dialah yang membuatnya bukan selainnya
(akan tetapi) Alquran itu diturunkan (membenarkan apa-apa yang sebelumnya) yaitu
berupa kitab-kitab sebelumnya (dan menjelaskan hukum-hukum yang telah
ditetapkan-Nya) artinya Alquran itu menjelaskan hukum-hukum yang telah
ditentukan oleh Allah dan masalah-masalah lainnya (tidak ada keraguan) tidak
ada syakwasangka lagi (di dalamnya, diturunkan dari Rabb semesta alam) lafal
min rabbil `aalamiina berkaitan dengan lafal tashdiiqan, atau berkaitan
dengan lafal unzila yang tidak disebutkan. Lafal tashdiiqan dan lafal
tafshiilan dapat pula dibaca rafa' sehingga menjadi tashdiiqun dan tafshiilun
akan tetapi berdasarkan perkiraan adanya lafal huwa sebelumnya.
|
||
Atau [patutkah] mereka
mengatakan: "Muhammad membuat-buatnya." Katakanlah: "[Kalau
benar yang kamu katakan itu], maka cobalah datangkan sebuah surat seumpamanya
dan panggillah siapa-siapa yang dapat kamu panggil [untuk membuatnya] selain
Allah, jika kamu orang-orang yang benar." (38)
|
|
أَمۡ يَقُولُونَ
ٱفۡتَرَٮٰهُۖ قُلۡ فَأۡتُواْ
بِسُورَةٍ۬ مِّثۡلِهِۦ وَٱدۡعُواْ مَنِ ٱسۡتَطَعۡتُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ إِن
كُنتُمۡ صَـٰدِقِينَ (٣٨)
|
038. (Atau) patutkah (mereka mengatakan, "Muhammad
membuat-buatnya.") yakni Nabi Muhammad saw. telah membuatnya sendiri.
(Katakanlah, "Kalau benar yang kalian katakan itu, maka cobalah
datangkan sebuah surah seumpamanya) dalam hal kefasihan dan keparamasastraannya
yang kalian buat sendiri, bukankah kalian itu adalah orang-orang Arab yang
fasih dalam berbahasa sama denganku (dan panggillah) untuk membantu dalam hal
ini (siapa-siapa yang dapat kalian panggil selain Allah) selain daripada
Allah (jika kalian orang-orang yang benar") bahwasanya Alquran itu
adalah buatan belaka, niscaya kalian tidak akan mampu melakukannya.
Selanjutnya Allah berfirman:
|
||
Bahkan yang
sebenarnya, mereka mendustakan apa yang mereka belum mengetahuinya dengan
sempurna padahal belum datang kepada mereka penjelasannya. Demikianlah
orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan [rasul]. Maka perhatikanlah
bagaimana akibat orang-orang yang zalim itu. (39)
|
|
بَلۡ كَذَّبُواْ بِمَا
لَمۡ يُحِيطُواْ بِعِلۡمِهِۦ وَلَمَّا يَأۡتِہِمۡ تَأۡوِيلُهُ ۥۚ
كَذَٲلِكَ كَذَّبَ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡۖ فَٱنظُرۡ كَيۡفَ كَانَ عَـٰقِبَةُ
ٱلظَّـٰلِمِينَ (٣٩)
|
039. (Yang sebenarnya, mereka mendustakan apa yang mereka
belum mengetahuinya dengan sempurna) subjek yang dimaksud adalah Alquran;
mereka sama sekali tidak mau memikirkan tentangnya (dan belum pernah) tidak
pernah (datang kepada mereka penjelasannya) akibat dari apa yang terkandung
di dalamnya, yaitu berupa ancaman. (Demikianlah) yakni kedustaan itu
(orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan) rasul-rasul mereka (Maka
perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang lalim itu) yaitu mereka yang
mendustakan para rasul, makna yang dimaksud ialah kebinasaan yang telah menimpa
mereka, demikian pula Kami akan membinasakan mereka yang mendustakannya.
|
||
Di antara mereka ada
orang-orang yang beriman kepada Al Qur’an, dan di antaranya ada [pula]
orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang
orang-orang yang berbuat kerusakan. (40)
|
|
وَمِنۡہُم مَّن
يُؤۡمِنُ بِهِۦ وَمِنۡہُم مَّن لَّا يُؤۡمِنُ بِهِۦۚ وَرَبُّكَ أَعۡلَمُ
بِٱلۡمُفۡسِدِينَ (٤٠)
|
040. (Di antara mereka) penduduk Mekah (ada arang-orang yang
beriman kepada Alquran) hal ini diketahui oleh Allah (dan di antara mereka
ada pula orang-orang yang tidak beriman kepadanya) untuk selama-lamanya.
(Rabbmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan) hal ini
merupakan ancaman yang ditujukan kepada mereka yang tidak beriman kepadanya,
|
||
Jika mereka
mendustakan kamu, maka katakanlah: "Bagiku pekerjaanku dan bagimu
pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun
berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan". (41)
|
|
وَإِن كَذَّبُوكَ فَقُل
لِّى عَمَلِى وَلَكُمۡ عَمَلُكُمۡۖ أَنتُم بَرِيٓـُٔونَ مِمَّآ أَعۡمَلُ
وَأَنَا۟ بَرِىٓءٌ۬ مِّمَّا تَعۡمَلُونَ (٤١)
|
041. (Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah,) kepada
mereka ("Bagiku pekerjaanku dan bagi kalian pekerjaan kalian) artinya
bagi masing-masing pihak menanggung akibat perbuatannya sendiri. Kalian
berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan aku berlepas diri terhadap
apa yang kalian kerjakan.") akan tetapi ayat itu dinasakh oleh
ayatus-saif atau ayat yang menganjurkan memerangi mereka.
|
||
Dan di antara mereka
ada orang yang mendengarkanmu [692]. Apakah kamu dapat menjadikan orang-orang
tuli itu mendengar walaupun mereka tidak mengerti. (42)
|
|
وَمِنۡہُم مَّن
يَسۡتَمِعُونَ إِلَيۡكَۚ أَفَأَنتَ تُسۡمِعُ ٱلصُّمَّ وَلَوۡ كَانُواْ لَا
يَعۡقِلُونَ (٤٢)
|
[692]
Artinya: mereka pada lahirnya memperhatikan apa yang dibaca oleh Rasulullah
dan apa yang diajarkannya, sedangkan hati mereka tidak menerimanya.
|
||
|
||
042. (Dan di antara mereka ada orang yang
mendengarkanmu) jika kamu membacakan Alquran (apakah kamu dapat menjadikan
orang-orang tuli itu mendengar) keadaan mereka yang tidak mau mengambil
manfaat daripada Alquran yang dibacakan kepada mereka diserupakan dengan
keadaan orang-orang yang tuli (walaupun keadaan mereka) di samping tuli itu
(tidak mengerti) tidak mau berpikir.
|
||
Dan di antara mereka
ada orang yang melihat kepadamu [693], apakah dapat kamu memberi petunjuk kepada
orang-orang yang buta, walaupun mereka tidak dapat memperhatikan. (43)
|
|
وَمِنۡہُم مَّن يَنظُرُ
إِلَيۡكَۚ أَفَأَنتَ تَہۡدِى ٱلۡعُمۡىَ وَلَوۡ كَانُواْ لَا يُبۡصِرُونَ (٤٣)
|
[693]
Artinya: menyaksikan tanda-tanda kenabianmu, akan tetapi mereka tidak
mengakuinya.
|
||
|
||
043. (Dan di antara mereka ada orang yang melihat
kepadamu, apakah dapat kamu memberi petunjuk kepada orang-orang yang buta,
walaupun mereka tidak dapat memperhatikan) Allah swt. menyerupakan keadaan
mereka dengan keadaan orang-orang yang tidak dapat melihat, karena mereka
tidak mau mengambil petunjuk dari apa yang mereka lihat. Bahkan keadaan
mereka lebih parah lagi; gambaran ini diungkapkan pula di dalam firman-Nya
yang lain, yaitu, "Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta,
tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada." (Al-Hajj 46).
|
||
Sesungguhnya Allah
tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah
yang berbuat zalim kepada diri mereka sendiri. (44)
|
|
إِنَّ ٱللَّهَ لَا
يَظۡلِمُ ٱلنَّاسَ شَيۡـًٔ۬ا وَلَـٰكِنَّ ٱلنَّاسَ أَنفُسَہُمۡ يَظۡلِمُونَ (٤٤)
|
044. (Sesungguhnya Allah tidak berbuat lalim kepada manusia
sedikit pun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat lalim kepada diri mereka
sendiri).
|
||
Dan [ingatlah] akan
hari [yang di waktu itu] Allah mengumpulkan mereka, [mereka merasa di hari
itu] seakan-akan mereka tidak pernah berdiam [di dunia] hanya sesaat saja di
siang hari [di waktu itu] mereka saling berkenalan. Sesungguhnya rugilah
orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Allah dan mereka tidak
mendapat petunjuk. (45)
|
|
وَيَوۡمَ يَحۡشُرُهُمۡ
كَأَن لَّمۡ يَلۡبَثُوٓاْ إِلَّا سَاعَةً۬ مِّنَ ٱلنَّہَارِ يَتَعَارَفُونَ
بَيۡنَہُمۡۚ قَدۡ خَسِرَ ٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ بِلِقَآءِ ٱللَّهِ وَمَا
كَانُواْ مُهۡتَدِينَ (٤٥)
|
045. (Dan di hari ketika Allah mengumpulkan mereka, seakan-akan)
artinya keadaan mereka seolah-olah (tidak pernah tinggal) di dunia atau di
alam kubur (melainkan hanya sesaat saja di siang hari) mengingat kengerian
yang mereka lihat pada saat itu. Jumlah tasybih atau kalimat ka-allam
yalbatsuu illaa saa'atan minan nahaar menjadi hal atau kata keterangan
daripada dhamir maf'ul yang terdapat di dalam lafal yahsyuruhum (mereka
saling berkenalan di antara sesama mereka) sebagian di antara mereka
berkenalan dengan sebagian yang lain bila mereka dibangkitkan dari alam kubur,
kemudian terputuslah perkenalan mereka mengingat ngerinya keadaan yang sedang
mereka hadapi. Kalimat ayat ini menjadi jumlah hal yang muqaddarah atau
berta'alluq pada zharaf. (Sesungguhnya rugilah orang-orang yang mendustakan
pertemuan mereka dengan Allah) yaitu mereka yang tidak mempercayai adanya
hari berbangkit (dan mereka tidak mendapat petunjuk).
|
||
Dan jika Kami
perlihatkan kepadamu sebahagian dari [siksa] yang Kami ancamkan kepada
mereka, [tentulah kamu akan melihatnya] atau [jika] Kami wafatkan kamu
[sebelum itu], maka kepada Kami jualah mereka kembali [694], dan Allah menjadi saksi atas apa yang mereka kerjakan.
(46)
|
|
وَإِمَّا نُرِيَنَّكَ
بَعۡضَ ٱلَّذِى نَعِدُهُمۡ أَوۡ نَتَوَفَّيَنَّكَ فَإِلَيۡنَا مَرۡجِعُهُمۡ
ثُمَّ ٱللَّهُ شَہِيدٌ عَلَىٰ مَا يَفۡعَلُونَ (٤٦)
|
[694]
Maksudnya: Namun di akhirat kelak Allah akan memperlihatkan juga azab itu
kepada Nabi Muhammas SAW
|
||
|
||
046. (Dan jika) lafal immaa ini asalnya adalah terdiri
dari in syarthiyah dan maa zaidah yang digabungkan menjadi satu (Kami perlihatkan
kepadamu sebagian dari apa yang Kami ancamkan kepada mereka) berupa azab, di
dalam hidupmu. Jawab syarath dibuang, lengkapnya adalah fadzaaka, artinya
tentulah kamu dapat menyaksikannya (atau jika Kami wafatkan kamu) sebelum
mereka tertimpa azab (maka kepada Kamilah mereka kembali, dan Allah menjadi
saksi) selalu melihat (atas apa yang mereka kerjakan) berupa kedustaan mereka
dan kekafiran yang mereka lakukan itu, kelak Allah akan mengazab mereka
dengan siksaan yang amat keras.
|
||
Tiap-tiap umat mempunyai
rasul; maka apabila telah datang rasul mereka, diberikanlah keputusan antara
mereka [695] dengan adil dan mereka [sedikit pun] tidak dianiaya. (47)
|
|
وَلِڪُلِّ أُمَّةٍ۬
رَّسُولٌ۬ۖ فَإِذَا جَآءَ رَسُولُهُمۡ قُضِىَ بَيۡنَهُم بِٱلۡقِسۡطِ وَهُمۡ
لَا يُظۡلَمُونَ (٤٧)
|
[695]
Maksudnya: antara rasul dan kaumnya yang mendustakannya.
|
||
|
||
047. (Tiap-tiap umat) dari umat-umat semuanya
(mempunyai rasul, maka apabila telah datang rasul mereka) kepadanya mereka
mendustakannya (diberikanlah keputusan antara mereka dengan adil) secara
adil; untuk itu Allah mengazab mereka dan menyelamatkan rasul-Nya bersama
orang-orang yang beriman kepadanya (dan mereka sedikit pun tidak dianiaya)
seumpamanya mereka diazab tanpa dosa. Demikianlah Kami melakukan hal yang
serupa terhadap mereka.
|
||
Mereka mengatakan:
"Bilakah [datangnya] ancaman itu, jika memang kamu orang-orang yang
benar?" (48)
|
|
وَيَقُولُونَ مَتَىٰ
هَـٰذَا ٱلۡوَعۡدُ إِن كُنتُمۡ صَـٰدِقِينَ (٤٨)
|
048. (Mereka mengatakan, "Bilakah datangnya ancaman itu)
siksaan itu (jika memang kalian orang-orang yang benar?") dalam hal ini.
|
||
Katakanlah: "Aku
tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak [pula] kemanfa’atan kepada
diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah." Tiap-tiap umat mempunyai
ajal [696]. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat
mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak [pula] mendahulukan [nya]. (49)
|
|
قُل لَّآ أَمۡلِكُ
لِنَفۡسِى ضَرًّ۬ا وَلَا نَفۡعًا إِلَّا مَا شَآءَ ٱللَّهُۗ لِكُلِّ أُمَّةٍ
أَجَلٌۚ إِذَا جَآءَ أَجَلُهُمۡ فَلَا يَسۡتَـٔۡخِرُونَ سَاعَةً۬ۖ وَلَا
يَسۡتَقۡدِمُونَ (٤٩)
|
[696] Yang
dimaksud dengan ajal ialah, masa keruntuhannya.
|
||
|
||
049. (Katakanlah, "Aku tidak berkuasa untuk
mendatangkan kemudaratan kepada diriku) yang aku dapat menolaknya (dan tidak
pula kemanfaatan) yang aku dapat menariknya (melainkan apa yang dikehendaki
Allah?") bila memang Allah telah memastikannya terhadap diriku.
Bagaimana aku dapat berkuasa untuk menurunkan azab kepada kalian. (Tiap-tiap
umat mempunyai ajal) masa yang telah dimaklumi bagi kebinasaan mereka. (Maka
apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat menangguhkannya)
tidak dapat menangguhkan kedatangan azab itu (barang sedikit pun dan tidak
pula mendahulukannya) menyegerakan datangnya azab itu.
|
||
Katakanlah:
"Terangkan kepadaku, jika datang kepada kamu sekalian siksaan-Nya di
waktu malam atau di siang hari, apakah orang-orang yang berdosa itu minta
disegerakan juga?" (50)
|
|
قُلۡ أَرَءَيۡتُمۡ إِنۡ
أَتَٮٰكُمۡ عَذَابُهُ ۥ
بَيَـٰتًا أَوۡ نَہَارً۬ا مَّاذَا يَسۡتَعۡجِلُ مِنۡهُ ٱلۡمُجۡرِمُونَ (٥٠)
|
050. (Katakanlah, "Terangkanlah) ceritakanlah kepadaku
(jika datang kepada kalian siksaan-Nya) yakni azab Allah (di waktu malam
hari) (atau di siang hari, apakah) benar (minta disegerakan juga datangnya
azab itu) siksaan itu (oleh orang-orang yang berdosa?") yakni
orang-orang musyrik. Di dalam ayat ini terkandung ungkapan meletakkan isim
zhahir pada tempat isim dhamir. Jumlah istifham dalam ayat ini merupakan
jawab syarat; perihalnya sama dengan ucapan anda, "idzaa ataituka madzaa
tu'thiiniy?" (Jika aku datang berkunjung kepadamu, apakah yang akan
engkau berikan kepadaku). Adapun pengertian yang dimaksud daripada makna ayat
ini ialah menggambarkan kengerian; atau dengan kata lain, alangkah ngerinya
apa yang mereka minta supaya disegerakan.
|
||
Kemudian apakah
setelah terjadinya [azab itu], kemudian itu kamu baru mempercayainya? Apakah
sekarang [697] [baru kamu mempercayai], padahal sebelumnya kamu selalu meminta
supaya disegerakan? (51)
|
|
أَثُمَّ إِذَا مَا
وَقَعَ ءَامَنتُم بِهِۦۤۚ ءَآلۡـَٔـٰنَ وَقَدۡ كُنتُم بِهِۦ تَسۡتَعۡجِلُونَ (٥١)
|
[697]
Maksudnya: di waktu terjadinya azab itu.
|
||
|
||
051. (Kemudian apakah setelah terjadinya azab itu)
setelah siksaan menimpa kalian (kemudian itu kalian baru mempercayainya?)
percaya kepada Allah atau percaya kepada azab-Nya sewaktu azab itu
diturunkan. Hamzah di sini mengandung makna mengingkari adanya penangguhan
azab. Kala itu iman kalian tidak dapat diterima, kemudian akan dikatakan
kepada kalian (Apakah baru sekarang) kalian mempercayainya? (padahal
sebelumnya kalian selalu meminta supaya disegerakan ) kalimat ayat ini
mengandung arti cemoohan.
|
||
Kemudian dikatakan
kepada orang-orang yang zalim [musyrik] itu: "Rasakanlah olehmu siksaan
yang kekal; kamu tidak diberi balasan melainkan dengan apa yang telah kamu
kerjakan." (52)
|
|
ثُمَّ قِيلَ لِلَّذِينَ
ظَلَمُواْ ذُوقُواْ عَذَابَ ٱلۡخُلۡدِ هَلۡ تُجۡزَوۡنَ إِلَّا بِمَا كُنتُمۡ
تَكۡسِبُونَ (٥٢) ۞
|
052. (Kemudian dikatakan kepada orang-orang yang lalim atau
musyrik itu, "Rasakanlah oleh kalian siksaan yang kekal) artinya siksaan
yang kalian kekal di dalamnya (tidaklah) (kalian diberi balasan melainkan)
pembalasan (dengan apa yang telah kalian kerjakan").
|
||
Dan mereka menanyakan
kepadamu: "Benarkah [azab yang dijanjikan] itu?" Katakanlah:
"Ya, demi Tuhan-ku, sesungguhnya azab itu adalah benar dan kamu
sekali-kali tidak bisa luput [daripadanya]". (53)
|
|
وَيَسۡتَنۢبِـُٔونَكَ
أَحَقٌّ هُوَۖ قُلۡ إِى وَرَبِّىٓ إِنَّهُ ۥ لَحَقٌّ۬ۖ وَمَآ أَنتُم
بِمُعۡجِزِينَ (٥٣)
|
053. (Dan mereka menanyakan kepadamu) meminta penjelasan
darimu ("Benarkah hal itu?") artinya apa yang telah engkau ancamkan
kepada kami berupa siksaan dan dibangkitkan dari kubur itu? (Katakanlah,
"Ya,) benar (demi Rabbku, sesungguhnya azab itu adalah benar dan kalian
sekali-kali tidak dapat luput.") tidak dapat selamat daripadanya.
|
||
Dan kalau setiap diri
yang zalim [musyrik] itu mempunyai segala apa yang ada di bumi ini, tentu dia
menebus dirinya dengan itu, dan mereka menyembunyikan [698] penyesalannya ketika mereka telah menyaksikan azab itu. Dan
telah diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak
dianiaya. (54)
|
|
وَلَوۡ أَنَّ لِكُلِّ
نَفۡسٍ۬ ظَلَمَتۡ مَا فِى ٱلۡأَرۡضِ لَٱفۡتَدَتۡ بِهِۦۗ وَأَسَرُّواْ
ٱلنَّدَامَةَ لَمَّا رَأَوُاْ ٱلۡعَذَابَۖ وَقُضِىَ بَيۡنَهُم بِٱلۡقِسۡطِۚ
وَهُمۡ لَا يُظۡلَمُونَ (٥٤)
|
[698]
Sebagian ahli tafsir ada yang mengartikan "asarru" dengan
"melahirkan".
|
||
|
||
054. (Dan kalau setiap diri yang lalim itu) yang kafir
itu (mempunyai segala apa yang ada di bumi ini) kekayaan yang terdapat di
bumi ini (tentu dia menebus dirinya dengan itu) demi menyelamatkan diri dari
azab di hari kiamat (dan mereka menyembunyikan penyesalannya) karena tidak
mau beriman (ketika mereka telah menyaksikan azab itu) para pemimpin
orang-orang musyrik itu dengan sengaja menyembunyikan rasa penyesalannya dari
mata orang-orang lemah mereka yang telah mereka sesatkan, karena mereka takut
mendapatkan celaan. (Dan telah diberikan keputusan di antara mereka) yakni di
antara makhluk (dengan adil) secara adil (sedangkan mereka tidak dianiaya)
sedikit pun.
|
||
Ingatlah, sesungguhnya
kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan di bumi. Ingatlah, sesungguhnya
janji Allah itu benar, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui [nya].
(55)
|
|
أَلَآ إِنَّ لِلَّهِ
مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِۗ أَلَآ إِنَّ وَعۡدَ ٱللَّهِ حَقٌّ۬
وَلَـٰكِنَّ أَكۡثَرَهُمۡ لَا يَعۡلَمُونَ (٥٥)
|
055. (Ingatlah, sesungguhnya kepunyaan Allah apa yang ada di
langit dan di bumi. Ingatlah sesungguhnya janji Allah itu) mengenai hari
berbangkit dan hari pembalasan (benar) pasti (tetapi kebanyakan mereka)
manusia (tidak mengetahui) hal itu.
|
||
Dia-lah yang
menghidupkan dan mematikan dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan. (56)
|
|
هُوَ يُحۡىِۦ وَيُمِيتُ
وَإِلَيۡهِ تُرۡجَعُونَ (٥٦)
|
056. (Dialah yang menghidupkan dan mematikan dan hanya
kepada-Nyalah kalian dikembalikan) di hari kemudian, kemudian Dia membalas
kalian atas amal perbuatan kalian.
|
||
Hai manusia,
sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi
penyakit-penyakit [yang berada] dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi
orang-orang yang beriman. (57)
|
|
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلنَّاسُ
قَدۡ جَآءَتۡكُم مَّوۡعِظَةٌ۬ مِّن رَّبِّڪُمۡ وَشِفَآءٌ۬ لِّمَا فِى
ٱلصُّدُورِ وَهُدً۬ى وَرَحۡمَةٌ۬ لِّلۡمُؤۡمِنِينَ (٥٧)
|
057. (Hai manusia) yakni penduduk Mekah (sesungguhnya telah
datang kepada kalian pelajaran dari Rabb kalian) berupa Alkitab yang di
dalamnya dijelaskan hal-hal yang bermanfaat dan hal-hal yang mudarat bagi
diri kalian, yaitu berupa kitab Alquran (dan penyembuh) penawar (bagi
penyakit-penyakit yang ada di dalam dada) yakni penyakit akidah yang rusak
dan keragu-raguan (dan petunjuk) dari kesesatan (serta rahmat bagi
orang-orang yang beriman) kepadanya.
|
||
Katakanlah:
"Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka
bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang
mereka kumpulkan". (58)
|
|
قُلۡ بِفَضۡلِ ٱللَّهِ
وَبِرَحۡمَتِهِۦ فَبِذَٲلِكَ فَلۡيَفۡرَحُواْ هُوَ خَيۡرٌ۬ مِّمَّا يَجۡمَعُونَ
(٥٨)
|
058. (Katakanlah, "Dengan karunia Allah) yaitu agama
Islam (dan rahmat-Nya) yaitu Alquran (maka dengan hal itu) dengan karunia dan
rahmat tersebut (hendaklah mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya
itu adalah lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.") yaitu berupa
duniawi. Lafal yajma'uuna dapat dibaca tajma'uuna.
|
||
Katakanlah:
"Terangkanlah kepadaku tentang rezki yang diturunkan Allah kepadamu,
lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan [sebagiannya] halal".
Katakanlah: "Apakah Allah telah memberikan izin kepadamu [tentang ini]
atau kamu mengada-adakan saja terhadap Allah?" (59)
|
|
قُلۡ أَرَءَيۡتُم مَّآ
أَنزَلَ ٱللَّهُ لَكُم مِّن رِّزۡقٍ۬ فَجَعَلۡتُم مِّنۡهُ حَرَامً۬ا
وَحَلَـٰلاً۬ قُلۡ ءَآللَّهُ أَذِنَ لَكُمۡۖ أَمۡ عَلَى ٱللَّهِ تَفۡتَرُونَ (٥٩)
|
059. (Katakanlah, "Terangkanlah kepadaku) ceritakanlah
kepadaku (tentang apa yang telah diturunkan oleh Allah) tentang apa yang
telah diciptakan oleh-Nya (bagi kalian berupa rezeki, lalu kalian jadikan
sebagiannya haram dan sebagian yang lainnya halal.") seperti ternak
bahirah, ternak saibah dan bangkai. (Katakanlah, "Apakah Allah telah memberikan
izin kepada kalian) tentang ini, yaitu tentang penghalalan dan pengharaman
ini; tentu saja tidak (atau) bahkan (kalian mengada-adakan saja terhadap
Allah?") kalian telah berdusta dengan mengaitkan hal tersebut dari
Allah.
|
||
Apakah dugaan orang-orang
yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah pada hari kiamat? Sesungguhnya
Allah benar-benar mempunyai karunia [yang dilimpahkan] atas manusia, tetapi
kebanyakan mereka tidak mensyukuri [nya]. (60)
|
|
وَمَا ظَنُّ ٱلَّذِينَ
يَفۡتَرُونَ عَلَى ٱللَّهِ ٱلۡڪَذِبَ يَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِۗ إِنَّ ٱللَّهَ
لَذُو فَضۡلٍ عَلَى ٱلنَّاسِ وَلَـٰكِنَّ أَكۡثَرَهُمۡ لَا يَشۡكُرُونَ (٦٠)
|
060. (Apakah dugaan orang-orang yang mengada-adakan kebohongan
terhadap Allah) maksudnya apakah dugaan mereka terhadap-Nya (pada hari
kiamat) apakah mereka menduga bahwasanya Allah tidak akan menghukum mereka?
Tentu saja tidak demikian. (Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia
yang dilimpahkan kepada manusia) yaitu dengan menangguhkan mereka dan selalu
memberikan nikmat kepada mereka (tetapi kebanyakan mereka tidak bersyukur).
|
||
Kamu tidak berada
dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Qur’an dan kamu
tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di
waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar
zarrah [atom] di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak
[pula] yang lebih besar dari itu, melainkan [semua tercatat] dalam kitab yang
nyata [Lauh Mahfuzh]. (61)
|
|
وَمَا تَكُونُ فِى
شَأۡنٍ۬ وَمَا تَتۡلُواْ مِنۡهُ مِن قُرۡءَانٍ۬ وَلَا تَعۡمَلُونَ مِنۡ عَمَلٍ
إِلَّا ڪُنَّا عَلَيۡكُمۡ شُہُودًا إِذۡ تُفِيضُونَ فِيهِۚ وَمَا يَعۡزُبُ عَن
رَّبِّكَ مِن مِّثۡقَالِ ذَرَّةٍ۬ فِى ٱلۡأَرۡضِ وَلَا فِى ٱلسَّمَآءِ وَلَآ
أَصۡغَرَ مِن ذَٲلِكَ وَلَآ أَكۡبَرَ إِلَّا فِى كِتَـٰبٍ۬ مُّبِينٍ (٦١)
|
061. (Kamu tidak berada) hai Muhammad! (dalam suatu keadaan)
dalam suatu perkara (dan tidak membaca suatu ayat) artinya mengenai perkara
tersebut atau membaca dari Allah (dari Alquran) yang diturunkan oleh-Nya
kepadamu (dan kamu tidak mengerjakan) khithab ayat ini ditujukan kepada Nabi
Muhammad saw. dan umatnya (suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atas
kalian) meneliti (di waktu kalian melakukan) mengerjakan (perbuatan itu) amal
perbuatan itu. (Tidak luput) tidak samar (dari pengetahuan Rabbmu hal yang
sebesar) seberat (zarrah) semut yang paling kecil (di bumi atau pun di
langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak pula yang lebih besar dari itu
melainkan semua tercatat dalam kitab yang nyata) yang jelas, yaitu Lohmahfuz.
|
||
Ingatlah, sesungguhnya
wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak [pula]
mereka bersedih hati. (62)
|
|
أَلَآ إِنَّ
أَوۡلِيَآءَ ٱللَّهِ لَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُونَ (٦٢)
|
062. (Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati) di akhirat
nanti.
|
||
[Yaitu] orang-orang
yang beriman dan mereka selalu bertakwa. (63)
|
|
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ
وَڪَانُواْ يَتَّقُونَ (٦٣)
|
063. (Yaitu orang-orang yang beriman dan mereka selalu
bertakwa) kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya.
|
||
Bagi mereka berita
gembira di dalam kehidupan di dunia dan [dalam kehidupan] di akhirat. Tidak
ada perubahan bagi kalimat-kalimat [janji-janji] Allah. Yang demikian itu
adalah kemenangan yang besar. (64)
|
|
لَهُمُ ٱلۡبُشۡرَىٰ فِى
ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا وَفِى ٱلۡأَخِرَةِۚ لَا تَبۡدِيلَ لِڪَلِمَـٰتِ ٱللَّهِۚ
ذَٲلِكَ هُوَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ (٦٤)
|
064. (Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan dunia)
makna ayat ini ditafsirkan oleh hadis sahih yang diketengahkan oleh Imam
Hakim, bahwa berita gembira ini berupa mimpi yang baik yang dilihat oleh
seorang wali Allah, atau mimpi yang baik itu diperlihatkan kepadanya (dan
dalam kehidupan di akhirat) mereka mendapatkan surga dan pahala. (Tidak ada
perubahan bagi kalimat-kalimat Allah) janji-janji Allah tidak akan diingkari.
(Yang demikian itu) hal yang telah disebutkan itu (adalah kemenangan yang
besar).
|
||
Janganlah kamu sedih
oleh perkataan mereka. Sesungguhnya kekuasaan itu seluruhnya adalah kepunyaan
Allah. Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (65)
|
|
وَلَا يَحۡزُنكَ
قَوۡلُهُمۡۘ إِنَّ ٱلۡعِزَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًاۚ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ (٦٥)
|
065. (Janganlah kamu sedih oleh perkataan mereka) terhadap
dirimu, seperti perkataan mereka, "Engkau adalah bukan utusan
Allah," dan lain sebagainya. (Sesungguhnya) huruf inna di sini merupakan
pertanda isti'naf atau kalimat baru (kekuatan itu) kekuatan (adalah kepunyaan
Allah seluruhnya. Dialah Yang Maha Mendengar) semua perkataan (lagi Maha Mengetahui)
semua perbuatan, maka karenanya Dia membalas perbuatan mereka dan menolong
kamu.
|
||
Ingatlah, sesungguhnya
kepunyaan Allah semua yang ada di langit dan semua yang ada di bumi. Dan
orang-orang yang menyeru sekutu-sekutu selain Allah, tidaklah mengikuti
[suatu keyakinan]. Mereka tidak mengikuti kecuali prasangka belaka, dan
mereka hanyalah menduga-duga. (66)
|
|
أَلَآ إِنَّ لِلَّهِ
مَن فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَمَن فِى ٱلۡأَرۡضِۗ وَمَا يَتَّبِعُ ٱلَّذِينَ
يَدۡعُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ شُرَڪَآءَۚ إِن يَتَّبِعُونَ إِلَّا ٱلظَّنَّ
وَإِنۡ هُمۡ إِلَّا يَخۡرُصُونَ (٦٦)
|
066. (Ingatlah, sesungguhnya kepunyaan Allah semua yang ada di
langit dan semua yang ada di bumi) sebagai hamba-Nya, milik-Nya dan sebagai
makhluk-Nya. (Dan tidaklah mengikuti orang-orang yang menyeru) yang menyembah
(selain daripada Allah) selain Allah, yaitu berupa berhala-berhala (berupa
sekutu-sekutu) bagi-Nya secara nyata, Maha Suci Allah dari sekutu-sekutu
(tidaklah) tiada lain (mereka mengikuti) dalam hal tersebut (melainkan hanya
dugaan saja) mereka menduga bahwa berhala-berhala sesembahan mereka itu
adalah tuhan yang dapat memberikan syafaat terhadap diri mereka (dan
tidaklah) tiadalah (keadaan mereka melainkan hanya berdusta belaka) yakni
berbuat dusta dalam hal tersebut.
|
||
Dialah yang menjadikan
malam bagi kamu supaya kamu beristirahat padanya dan [menjadikan] siang
terang benderang [supaya kamu mencari karunia Allah]. Sesungguhnya pada yang
demikian itu terdapat tanda-tanda [kekuasaan Allah] bagi orang-orang yang
mendengar [699]. (67)
|
|
هُوَ ٱلَّذِى جَعَلَ
لَكُمُ ٱلَّيۡلَ لِتَسۡڪُنُواْ فِيهِ وَٱلنَّهَارَ مُبۡصِرًاۚ إِنَّ فِى
ذَٲلِكَ لَأَيَـٰتٍ۬ لِّقَوۡمٍ۬ يَسۡمَعُونَ (٦٧)
|
[699]
Maksudnya: Rasul dan orang-orang yang beriman.
|
||
|
||
067. (Dialah yang menjadikan malam hari bagi kalian
supaya kalian beristirahat padanya dan menjadikan siang terang) diisnadkannya
lafal al-ibshaar yang artinya melihat kepada lafal an-nahaar yang artinya
siang hari mengandung pengertian majaz, karena seseorang dapat melihat pada
siang hari. (Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda)
bukti-bukti yang menunjukkan keesaan-Nya (bagi orang-orang yang mendengar)
dengan pendengaran yang dibarengi dengan perasaan mengambil pelajaran dan
nasihat dari apa yang didengarnya.
|
||
Mereka [orang-orang
Yahudi dan Nasrani] berkata: "Allah mempunyai anak". Maha Suci
Allah; Dia-lah Yang Maha Kaya; kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan apa
yang di bumi. Kamu tidak mempunyai hujjah tentang ini. Pantaskah kamu
mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui? (68)
|
|
قَالُواْ ٱتَّخَذَ
ٱللَّهُ وَلَدً۬اۗ سُبۡحَـٰنَهُ ۥۖ هُوَ ٱلۡغَنِىُّۖ لَهُ ۥ مَا
فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَمَا فِى ٱلۡأَرۡضِۚ إِنۡ عِندَڪُم مِّن سُلۡطَـٰنِۭ
بِہَـٰذَآۚ أَتَقُولُونَ عَلَى ٱللَّهِ مَا لَا تَعۡلَمُونَ (٦٨)
|
068. (Mereka berkata) yang dimaksud adalah orang-orang Yahudi,
orang-orang Nasrani dan orang-orang yang menduga bahwa para malaikat itu
adalah anak-anak perempuan Allah ("Allah mempunyai anak,") maka
Allah berfirman kepada mereka (Maha Suci Allah) memahasucikan Allah dari tuduhan
mempunyai anak (Dialah Yang Maha Kaya) tidak membutuhkan kepada seseorang
pun, dan sesungguhnya orang-orang yang meminta punya anak itu adalah orang
yang membutuhkannya. (Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada
di bumi) sebagai milik-Nya, makhluk-Nya dan hamba-Nya (tidak) tiada (bagi
kalian suatu hujah pun) bukti (tentang ini) seperti apa yang telah kalian
katakan itu. (Pantaskah kalian mengatakan terhadap Allah apa yang kalian
tidak ketahui?) kata tanya di sini mengandung pengertian cemoohan.
|
||
Katakanlah:
"Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah
tidak beruntung". (69)
|
|
قُلۡ إِنَّ ٱلَّذِينَ
يَفۡتَرُونَ عَلَى ٱللَّهِ ٱلۡكَذِبَ لَا يُفۡلِحُونَ (٦٩)
|
069. (Katakanlah, "Sesungguhnya orang-orang yang
mengada-adakan kebohongan terhadap Allah) dengan menisbatkan mempunyai anak
kepada-Nya (tidak beruntung.") tidak bahagia.
|
||
[Bagi mereka]
kesenangan [sementara] di dunia, kemudian kepada Kami-lah mereka kembali,
kemudian Kami rasakan kepada mereka siksa yang berat, disebabkan kekafiran
mereka. (70)
|
|
مَتَـٰعٌ۬ فِى
ٱلدُّنۡيَا ثُمَّ إِلَيۡنَا مَرۡجِعُهُمۡ ثُمَّ نُذِيقُهُمُ ٱلۡعَذَابَ
ٱلشَّدِيدَ بِمَا ڪَانُواْ يَكۡفُرُونَ (٧٠) ۞
|
070. Bagi mereka (kesenangan) yang sedikit atau sementara (di
dunia) yang mereka bersenang-senang dengannya selama hidup mereka di dunia
(kemudian kepada Kamilah mereka kembali) dengan dimatikannya mereka (kemudian
Kami rasakan kepada mereka siksa yang berat) sesudah mati (disebabkan
kekafiran mereka).
|
||
Dan bacakanlah kepada
mereka berita penting tentang Nuh di waktu dia berkata kepada kaumnya:
"Hai kaumku, jika terasa berat bagimu tinggal [bersamaku] dan
peringatanku [kepadamu] dengan ayat-ayat Allah, maka kepada Allah-lah aku
bertawakkal, karena itu bulatkanlah keputusanmu dan [kumpulkanlah]
sekutu-sekutumu [untuk membinasakanku]. Kemudian janganlah keputusanmu itu
dirahasiakan, lalu lakukanlah terhadap diriku, dan janganlah kamu memberi
tangguh kepadaku. (71)
|
|
وَٱتۡلُ عَلَيۡہِمۡ
نَبَأَ نُوحٍ إِذۡ قَالَ لِقَوۡمِهِۦ يَـٰقَوۡمِ إِن كَانَ كَبُرَ عَلَيۡكُم
مَّقَامِى وَتَذۡكِيرِى بِـَٔايَـٰتِ ٱللَّهِ فَعَلَى ٱللَّهِ تَوَڪَّلۡتُ
فَأَجۡمِعُوٓاْ أَمۡرَكُمۡ وَشُرَكَآءَكُمۡ ثُمَّ لَا يَكُنۡ أَمۡرُكُمۡ
عَلَيۡكُمۡ غُمَّةً۬ ثُمَّ ٱقۡضُوٓاْ إِلَىَّ وَلَا تُنظِرُونِ (٧١)
|
071. (Dan bacakanlah) hai Muhammad (kepada mereka) orang-orang
kafir Mekah (berita penting) cerita penting (tentang Nuh) yaitu (di waktu dia
berkata kepada kaumnya, "Hai kaumku, jika terasa berat) keberatan (bagi
kalian tinggal bersamaku) aku berdiam di antara kalian (dan peringatanku)
nasihatku terhadap kalian (dengan ayat-ayat Allah, maka kepada Allahlah aku
bertawakal, karena itu bulatkanlah keputusan kalian) bulatkanlah tekad kalian
tentang perkara yang akan kalian lakukan terhadap diriku (bersama dengan
sekutu-sekutu kalian) wawu di sini bermakna ma'a. (Kemudian janganlah
keputusan kalian itu dirahasiakan) disembunyikan, akan tetapi tampakkanlah
dan berterus-teranglah kepadaku tentang hal itu (lalu lakukanlah terhadap
diriku) laksanakanlah apa yang telah kalian kehendaki itu (dan janganlah
kalian memberi tangguh kepadaku) menangguh-nangguhkannya, karena sesungguhnya
aku tidak akan mempedulikan kalian lagi.
|
||
Jika kamu berpaling
[dari peringatanku], aku tidak meminta upah Sedikitpun daripadamu. Upahku
tidak lain hanyalah dari Allah belaka, dan aku disuruh supaya aku termasuk
golongan orang-orang yang berserah diri [kepada-Nya]". (72)
|
|
فَإِن تَوَلَّيۡتُمۡ
فَمَا سَأَلۡتُكُم مِّنۡ أَجۡرٍۖ إِنۡ أَجۡرِىَ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِۖ
وَأُمِرۡتُ أَنۡ أَكُونَ مِنَ ٱلۡمُسۡلِمِينَ (٧٢)
|
072. (Jika kalian berpaling) dari peringatanku (aku tidak
meminta upah sedikit pun daripada kalian) sebagai imbalan dan upah atas jerih
payahku itu, maka berpalinglah kalian (tiada lain) tidak lain (upahku)
pahalaku (hanyalah dari Allah belaka dan aku disuruh supaya aku termasuk
golongan orang-orang yang berserah diri) kepada-Nya.
|
||
Lalu mereka
mendustakan Nuh, maka Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di
dalam bahtera, dan Kami jadikan mereka itu pemegang kekuasaan dan Kami
tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka perhatikanlah
bagaimana kesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu. (73)
|
|
فَكَذَّبُوهُ
فَنَجَّيۡنَـٰهُ وَمَن مَّعَهُ ۥ فِى ٱلۡفُلۡكِ وَجَعَلۡنَـٰهُمۡ خَلَـٰٓٮِٕفَ وَأَغۡرَقۡنَا
ٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ بِـَٔايَـٰتِنَاۖ فَٱنظُرۡ كَيۡفَ كَانَ عَـٰقِبَةُ
ٱلۡمُنذَرِينَ (٧٣)
|
073. (Lalu mereka mendustakan Nuh, maka Kami selamatkan dia
dan orang-orang yang bersamanya di dalam bahtera) perahu (dan Kami jadikan
mereka itu) orang-orang yang bersama dengan Nabi Nuh (pemegang kekuasaan) di
muka bumi (dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami)
dengan banjir besar (Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang
diberi peringatan itu) yaitu dengan binasanya mereka; maka demikian pula Kami
akan berlaku sama terhadap orang yang mendustakan rasul.
|
||
Kemudian sesudah Nuh,
Kami utus beberapa rasul kepada kaum mereka [masing-masing], maka rasul-rasul
itu datang kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata,
tetapi mereka tidak hendak beriman karena mereka dahulu telah [biasa]
mendustakannya [700]. Demikianlah Kami mengunci mati hati orang-orang yang melampaui
batas. (74)
|
|
ثُمَّ بَعَثۡنَا مِنۢ
بَعۡدِهِۦ رُسُلاً إِلَىٰ قَوۡمِهِمۡ فَجَآءُوهُم بِٱلۡبَيِّنَـٰتِ فَمَا
كَانُواْ لِيُؤۡمِنُواْ بِمَا كَذَّبُواْ بِهِۦ مِن قَبۡلُۚ كَذَٲلِكَ نَطۡبَعُ
عَلَىٰ قُلُوبِ ٱلۡمُعۡتَدِينَ (٧٤)
|
[700] Maksudnya:
mereka sebelum diutus rasul biasa mendustakan yang hak.
|
||
|
||
074. (Kemudian sesudahnya Kami utus) yakni sesudah Nabi
Nuh (beberapa rasul kepada kaum mereka) seperti Nabi Ibrahim, Nabi Hud dan
Nabi Saleh (maka rasul-rasul itu datang kepada mereka dengan membawa
keterangan-keterangan yang nyata), yakni mukjizat-mukjizat (tetapi mereka
tidak hendak beriman karena mereka dahulu telah biasa mendustakannya) sebelum
rasul-rasul diutus kepada mereka. (Demikianlah Kami mengunci mati) menutup
rapat-rapat (hati orang-orang yang melampaui batas) sehingga hati mereka
tidak mau menerima iman, seperti Kami mengunci mati hati mereka yang
melampaui batas.
|
||
Kemudian sesudah
rasul-rasul itu, Kami utus Musa dan Harun kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka
kaumnya, dengan [membawa] tanda-tanda [mu’jizat-mu’jizat] Kami, maka mereka
menyombongkan diri dan mereka adalah orang-orang yang berdosa. (75)
|
|
ثُمَّ بَعَثۡنَا مِنۢ
بَعۡدِهِم مُّوسَىٰ وَهَـٰرُونَ إِلَىٰ فِرۡعَوۡنَ وَمَلَإِيْهِۦ
بِـَٔايَـٰتِنَا فَٱسۡتَكۡبَرُواْ وَكَانُواْ قَوۡمً۬ا مُّجۡرِمِينَ (٧٥)
|
075. (Kemudian sesudah rasul-rasul itu, Kami utus Musa dan
Harun kepada Firaun dan pemuka-pemuka kaumnya) kaumnya Firaun (dengan membawa
ayat-ayat Kami) yang berjumlah sembilan buah ayat (maka mereka menyombongkan
diri) tidak mau beriman kepadanya (dan mereka adalah orang-orang yang
berdosa).
|
||
Dan tatkala telah
datang kepada mereka kebenaran [701] dari sisi Kami, mereka berkata:
"Sesungguhnya ini adalah sihir yang nyata". (76)
|
|
فَلَمَّا جَآءَهُمُ
ٱلۡحَقُّ مِنۡ عِندِنَا قَالُوٓاْ إِنَّ هَـٰذَا لَسِحۡرٌ۬ مُّبِينٌ۬ (٧٦)
|
[701]
Maksudnya: tanda-tanda kekuasaan Allah.
|
||
|
||
076. (Dan tatkala telah datang kepada mereka kebenaran
dari sisi Kami, mereka berkata, "Sesungguhnya ini adalah sihir yang
nyata.") jelas dan gamblang.
|
||
Musa berkata:
"Apakah kamu mengatakan terhadap kebenaran waktu ia datang kepadamu,
sihirkah ini?" padahal ahli-ahli sihir itu tidaklah mendapat
kemenangan". (77)
|
|
قَالَ مُوسَىٰٓ
أَتَقُولُونَ لِلۡحَقِّ لَمَّا جَآءَڪُمۡۖ أَسِحۡرٌ هَـٰذَا وَلَا يُفۡلِحُ
ٱلسَّـٰحِرُونَ (٧٧)
|
077. (Musa berkata, "Apakah kalian mengatakan terhadap
kebenaran waktu ia datang kepada kalian) sesungguhnya adalah sihir (sihirkah
ini?) padahal sungguh telah mendapat kemenangan orang yang mendatangkannya
dan kalahlah sihir yang dilakukan oleh para ahli tenung (dan sungguh ahli
sihir itu tidaklah mendapat kemenangan.") kedua kata tanya yang terdapat
di dalam ayat ini mengandung makna ingkar.
|
||
Mereka berkata:
"Apakah kamu datang kepada kami untuk memalingkan kami dari apa yang
kami dapati nenek moyang kami mengerjakannya [702], dan supaya kamu
berdua mempunyai kekuasaan di muka bumi? [703] kami tidak akan
mempercayai kamu berdua." (78)
|
|
قَالُوٓاْ أَجِئۡتَنَا
لِتَلۡفِتَنَا عَمَّا وَجَدۡنَا عَلَيۡهِ ءَابَآءَنَا وَتَكُونَ لَكُمَا
ٱلۡكِبۡرِيَآءُ فِى ٱلۡأَرۡضِ وَمَا نَحۡنُ لَكُمَا بِمُؤۡمِنِينَ (٧٨)
|
[702]
Maksudnya: menyembah berhala.
[703] Maksudnya: negeri Mesir. |
||
|
||
078. (Mereka berkata, "Apakah kamu datang kepada
kami untuk memalingkan kami) untuk membuat kami murtad (dari apa yang kami dapati
nenek moyang kami mengerjakannya dan supaya kamu berdua mempunyai kekuasaan)
kerajaan (di muka bumi?) yang dimaksud adalah negeri Mesir (Kami tidak akan
mempercayai kamu berdua.") tidak mau beriman.
|
||
Fir’aun berkata
[kepada pemuka kaumnya]: "Datangkanlah kepadaku semua ahli-ahli sihir
yang pandai!" (79)
|
|
وَقَالَ فِرۡعَوۡنُ
ٱئۡتُونِى بِكُلِّ سَـٰحِرٍ عَلِيمٍ۬ (٧٩)
|
079. (Firaun berkata, "Datangkanlah kepadaku semua
ahli-ahli sihir yang pandai.") yang mahir di dalam ilmu sihir.
|
||
Maka tatkala ahli-ahli
sihir itu datang, Musa berkata kepada mereka: "Lemparkanlah apa yang
hendak kamu lemparkan." (80)
|
|
فَلَمَّا جَآءَ
ٱلسَّحَرَةُ قَالَ لَهُم مُّوسَىٰٓ أَلۡقُواْ مَآ أَنتُم مُّلۡقُونَ (٨٠)
|
080. (Maka tatkala ahli-ahli sihir itu datang, Musa berkata
kepada mereka,) sesudah mereka mengatakan kepadanya, "Kamukah yang akan
melemparkan terlebih dahulu ataukah kami yang akan melemparkan?"
(Al-A`raf 115) ("Lemparkanlah apa yang hendak kalian lemparkan.")
|
||
Maka setelah mereka
lemparkan, Musa berkata: "Apa yang kamu lakukan itu, itulah yang sihir,
sesungguhnya Allah akan menampakkan ketidak benarannya". Sesungguhnya
Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang-orang yang
membuat kerusakan. (81)
|
|
فَلَمَّآ أَلۡقَوۡاْ
قَالَ مُوسَىٰ مَا جِئۡتُم بِهِ ٱلسِّحۡرُۖ إِنَّ ٱللَّهَ سَيُبۡطِلُهُ ۥۤۖ
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُصۡلِحُ عَمَلَ ٱلۡمُفۡسِدِينَ (٨١)
|
081. (Maka setelah mereka lemparkan) tali-tali dan
tongkat-tongkat mereka (Musa berkata, "Apa) huruf maa di sini bermakna
istifham sekaligus menjadi mubtada sedangkan khabarnya ialah berikutnya (yang
kalian datangkan itu itulah sihir) lafal as-sihr menjadi badal. Sedangkan
menurut qiraat yang lain dengan memakai hamzah, berarti keduanya menjadi
khabar, dan maa bukannya istifhamiyah melainkan maushul dan sekaligus menjadi
mubtada. (Sesungguhnya Allah akan menampakkan ketidakbenarannya.") Allah
akan melenyapkannya (Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus
berlangsungnya pekerjaan orang-orang yang membuat kerusakan).
|
||
Dan Allah akan mengokohkan
yang benar dengan ketetapan-Nya, walaupun orang-orang yang berbuat dosa tidak
menyukai [nya]. (82)
|
|
وَيُحِقُّ ٱللَّهُ
ٱلۡحَقَّ بِكَلِمَـٰتِهِۦ وَلَوۡ ڪَرِهَ ٱلۡمُجۡرِمُونَ (٨٢)
|
082. (Dan Allah akan mengukuhkan) meneguhkan dan memenangkan
(yang benar dengan kalimat-kalimat-Nya) yakni janji-janji-Nya (walaupun
orang-orang yang berbuat dosa tidak menyukainya.)
|
||
Maka tidak ada yang
beriman kepada Musa, melainkan pemuda-pemuda dari kaumnya [Musa] dalam
keadaan takut bahwa Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya akan menyiksa mereka.
Sesungguhnya Fir’aun itu berbuat sewenang-wenang di muka bumi. Dan
sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang melampaui batas. (83)
|
|
فَمَآ ءَامَنَ
لِمُوسَىٰٓ إِلَّا ذُرِّيَّةٌ۬ مِّن قَوۡمِهِۦ عَلَىٰ خَوۡفٍ۬ مِّن فِرۡعَوۡنَ
وَمَلَإِيْهِمۡ أَن يَفۡتِنَهُمۡۚ وَإِنَّ فِرۡعَوۡنَ لَعَالٍ۬ فِى ٱلۡأَرۡضِ
وَإِنَّهُ ۥ لَمِنَ ٱلۡمُسۡرِفِينَ (٨٣)
|
083. (Maka tidak ada yang beriman kepada Musa melainkan
pemuda-pemuda) segolongan orang (dari) anak-anak (kaumnya) kaumnya Firaun
(dalam keadaan takut bahwa Firaun dan pemuka-pemuka kaumnya akan menyiksa
mereka.) dalam upayanya untuk memalingkan mereka dari agama Nabi Musa melalui
siksaan (Sesungguhnya Firaun itu berbuat sewenang-wenang) berlaku sombong (di
muka bumi.) negeri Mesir (Dan sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang
melampaui batas) dia sudah sangat keterlaluan karena mengaku menjadi tuhan.
|
||
Berkata Musa:
"Hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah, maka bertawakkallah
kepada-Nya saja, jika kamu benar-benar orang yang berserah diri."
(84)
|
|
وَقَالَ مُوسَىٰ
يَـٰقَوۡمِ إِن كُنتُمۡ ءَامَنتُم بِٱللَّهِ فَعَلَيۡهِ تَوَكَّلُوٓاْ إِن
كُنتُم مُّسۡلِمِينَ (٨٤)
|
084. (Berkata Musa, "Hai kaumku! Jika kalian beriman
kepada Allah, maka bertawakallah kepada-Nya saja jika kalian benar-benar
orang-orang yang berserah diri.")
|
||
Lalu mereka berkata:
"Kepada Allah-lah kami bertawakkal! Ya Tuhan kami; janganlah Engkau
jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang zalim, (85)
|
|
فَقَالُواْ عَلَى
ٱللَّهِ تَوَكَّلۡنَا رَبَّنَا لَا تَجۡعَلۡنَا فِتۡنَةً۬ لِّلۡقَوۡمِ
ٱلظَّـٰلِمِينَ (٨٥)
|
085. (Lalu mereka berkata, "Kepada Allahlah kami
bertawakal. Ya Rabb kami! Janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi
kaum yang zalim) artinya janganlah Engkau membuat mereka menang atas diri
kami sehingga mereka menduga bahwa mereka berada dalam jalan yang benar lalu
mereka berani menyiksa kami.
|
||
dan selamatkanlah kami
dengan rahmat Engkau dari [tipu daya] orang-orang yang kafir."
(86)
|
|
وَنَجِّنَا
بِرَحۡمَتِكَ مِنَ ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡكَـٰفِرِينَ (٨٦)
|
086. (Dan selamatkanlah kami dengan rahmat Engkau dari tipu
daya orang-orang kafir.")
|
||
Dan Kami wahyukan
kepada Musa dan saudaranya: "Ambillah olehmu berdua beberapa buah rumah
di Mesir untuk tempat tinggal bagi kaummu dan jadikanlah olehmu rumah-rumahmu
itu tempat shalat dan dirikanlah olehmu sembahyang serta gembirakanlah
orang-orang yang beriman". (87)
|
|
وَأَوۡحَيۡنَآ إِلَىٰ
مُوسَىٰ وَأَخِيهِ أَن تَبَوَّءَا لِقَوۡمِكُمَا بِمِصۡرَ بُيُوتً۬ا
وَٱجۡعَلُواْ بُيُوتَڪُمۡ قِبۡلَةً۬ وَأَقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَۗ وَبَشِّرِ
ٱلۡمُؤۡمِنِينَ (٨٧)
|
087. (Dan Kami wahyukan kepada Musa dan saudaranya,
"Ambillah oleh kamu berdua) tempatilah oleh kamu berdua (beberapa buah
rumah di Mesir untuk tempat tinggal bagi kaummu dan jadikanlah olehmu
rumah-rumah itu tempat untuk salat) sebagai mushalla tempat kalian melakukan
salat di dalamnya supaya kalian merasa aman dari ketakutan, dan tersebutlah
bahwa Firaun melarang mereka melakukan salat (dan dirikanlah oleh kalian
salat) sempurnakanlah salat itu oleh kalian (serta gembirakanlah orang-orang
yang beriman.") bahwa mereka akan mendapatkan pertolongan dan surga.
|
||
Musa berkata: "Ya
Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir’aun dan
pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, ya
Tuhan kami akibatnya mereka menyesatkan [manusia] dari jalan Engkau. Ya Tuhan
kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka
mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih."
(88)
|
|
وَقَالَ مُوسَىٰ
رَبَّنَآ إِنَّكَ ءَاتَيۡتَ فِرۡعَوۡنَ وَمَلَأَهُ ۥ زِينَةً۬
وَأَمۡوَٲلاً۬ فِى ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا رَبَّنَا لِيُضِلُّواْ عَن سَبِيلِكَۖ
رَبَّنَا ٱطۡمِسۡ عَلَىٰٓ أَمۡوَٲلِهِمۡ وَٱشۡدُدۡ عَلَىٰ قُلُوبِهِمۡ فَلَا
يُؤۡمِنُواْ حَتَّىٰ يَرَوُاْ ٱلۡعَذَابَ ٱلۡأَلِيمَ (٨٨)
|
088. (Musa berkata, "Ya Rabb kami! Sesungguhnya Engkau
telah memberi kepada Firaun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta
kekayaan dalam kehidupan dunia. Ya Rabb kami) Engkau telah memberikan mereka
hal-hal tersebut (yang akhirnya mereka menyesatkan) pada kesudahannya mereka
menyesatkan manusia (dari jalan Engkau) agama Engkau. (Ya Rabb kami,
binasakanlah harta benda mereka) lenyapkanlah harta benda mereka (dan kunci
matilah hati mereka) artinya tutuplah rapat-rapat hati mereka (maka mereka
tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih) yang menyakitkan.
Nabi Musa berdoa mengutuk Firaun dan pemuka-pemuka kaumnya, sedangkan Nabi
Harun mengamini doanya.
|
||
Allah berfirman:
"Sesungguhnya telah diperkenankan permohonan kamu berdua, sebab itu
tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus dan janganlah sekali-kali kamu
mengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui". (89)
|
|
قَالَ قَدۡ أُجِيبَت
دَّعۡوَتُڪُمَا فَٱسۡتَقِيمَا وَلَا تَتَّبِعَآنِّ سَبِيلَ ٱلَّذِينَ لَا
يَعۡلَمُونَ (٨٩) ۞
|
089. (Allah berfirman,) Maha Tinggi Allah ("Sesungguhnya
telah diperkenankan permohonan kamu berdua) akhirnya harta benda milik Firaun
diserapah menjadi batu, dan Firaun masih tetap belum mau beriman hingga ia
mati tenggelam (sebab itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus)
menunaikan risalah dan dakwah sampai datang azab atas mereka (dan janganlah
sekali-kali kamu mengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui")
bahwa keputusan-Ku akan disegerakan. Diriwayatkan bahwa setelah peristiwa itu
Nabi Musa tinggal di negeri Mesir selama empat puluh tahun.
|
||
Dan Kami memungkinkan
Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir’aun dan bala
tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas [mereka]; hingga bila
Fir’aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: "Saya percaya bahwa
tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya
termasuk orang-orang yang berserah diri [kepada Allah]". (90)
|
|
وَجَـٰوَزۡنَا بِبَنِىٓ
إِسۡرَٲٓءِيلَ ٱلۡبَحۡرَ فَأَتۡبَعَهُمۡ فِرۡعَوۡنُ وَجُنُودُهُ ۥ بَغۡيً۬ا
وَعَدۡوًاۖ حَتَّىٰٓ إِذَآ أَدۡرَڪَهُ ٱلۡغَرَقُ قَالَ ءَامَنتُ
أَنَّهُ ۥ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا ٱلَّذِىٓ ءَامَنَتۡ بِهِۦ بَنُوٓاْ
إِسۡرَٲٓءِيلَ وَأَنَا۟ مِنَ ٱلۡمُسۡلِمِينَ (٩٠)
|
090. (Dan Kami memungkinkan Bani Israel melintasi laut lalu
mereka diikuti) disusul dan dikejar (oleh Firaun dan bala tentaranya, karena
hendak menganiaya dan menindas) mereka, lafal baghyan dan `adwan menjadi
maf'ul lah (hingga bila Firaun itu telah hampir tenggelam berkata dia,
"Saya percaya bahwa) bahwasanya; dan menurut suatu qiraat lafal annahu
dibaca innahu sebagai jumlah isti'naf (tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang
dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah
diri.") Firaun sengaja mengulang-ulang perkataannya itu supaya diterima
oleh Allah, akan tetapi Allah tidak mau menerimanya. Kemudian malaikat Jibril
menyumbat mulutnya dengan lumpur laut, karena merasa khawatir Firaun akan
mendapatkan rahmat dari Allah. Lalu Allah berfirman kepadanya:
|
||
Apakah sekarang [baru
kamu percaya], padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu
termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. (91)
|
|
ءَآلۡـَٔـٰنَ وَقَدۡ
عَصَيۡتَ قَبۡلُ وَكُنتَ مِنَ ٱلۡمُفۡسِدِينَ (٩١)
|
091. (Apakah sekarang) baru kamu percaya (padahal sesungguhnya
kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat
kerusakan) karena kesesatanmu dan penyesatan yang kamu lakukan dari jalan
keimanan.
|
||
Maka pada hari ini
Kami selamatkan badanmu [704] supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi
orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia
lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami. (92)
|
|
فَٱلۡيَوۡمَ
نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنۡ خَلۡفَكَ ءَايَةً۬ۚ وَإِنَّ كَثِيرً۬ا
مِّنَ ٱلنَّاسِ عَنۡ ءَايَـٰتِنَا لَغَـٰفِلُونَ (٩٢)
|
[704] Yang
diselamatkan Allah ialah tubuh kasarnya, menurut sejarah, setelah Fir'aun itu
tenggelam mayatnya terdampar di pantai
diketemukan oleh orang-orang Mesir lalu dibalsem, sehingga utuh sampai
sekarang dan dapat dilihat di musium Mesir,
selanjutnya lihat not. 47. Waktu Nabi Musa a.s. membawa Bani Israil ke luar
dari negeri Mesir menuju Palestina dan dikejar oleh Fir'aun, mereka harus
melalui laut Merah sebelah Utara. Maka Tuhan memerintahkan kepada Musa
memukul laut itu dengan tongkatnya. Perintah itu dilaksanakan oleh Musa
hingga belahlah laut itu dan terbentanglah jalan raya ditengah-tengahnya dan
Musa melalui jalan itu sampai selamatlah ia dan kaumnya ke seberang. Sedang
Fir'aun dan pengikut-pengikutnya melalui jalan itu pula, tetapi di waktu
mereka berada di tengah-tengah laut, kembalilah laut itu sebagaimana biasa,
lalu tenggelamlah mereka.
|
||
|
||
092. (Maka pada hari ini Kami selamatkan) Kami
keluarkan dari laut (badanmu) jasadmu yang sudah tidak bernyawa (supaya kamu
dijadikan oleh orang-orang yang datang sesudahmu) generasi sesudahmu (sebagai
pelajaran) bahan pelajaran, sehingga mereka mengetahui sifat kehambaanmu.
Dengan demikian mereka tidak akan berani lagi melakukan perbuatan seperti
yang pernah dilakukan olehmu. Ibnu Abbas r.a. menceritakan, bahwa sebagian orang-orang
Bani Israel merasa ragu-ragu akan kematian Firaun, maka dikeluarkan-Nyalah
mayat Firaun dari laut supaya mereka melihat dan menyaksikannya dengan mata
kepala sendiri (dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia) penduduk Mekah
(lengah dari tanda-tanda kekuasaan-Ku) artinya mereka tidak mau mengambil
pelajaran daripadanya.
|
||
Dan sesungguhnya Kami
telah menempatkan Bani Israil di tempat kediaman yang bagus [705] dan kami beri mereka rezki dari yang baik-baik. Maka mereka
tidak berselisih, kecuali setelah datang kepada mereka pengetahuan [yang
tersebut dalam Taurat]. Sesungguhnya Tuhan kamu akan memutuskan antara mereka
di hari kiamat tentang apa yang mereka perselisihkan itu. (93)
|
|
وَلَقَدۡ بَوَّأۡنَا
بَنِىٓ إِسۡرَٲٓءِيلَ مُبَوَّأَ صِدۡقٍ۬ وَرَزَقۡنَـٰهُم مِّنَ ٱلطَّيِّبَـٰتِ
فَمَا ٱخۡتَلَفُواْ حَتَّىٰ جَآءَهُمُ ٱلۡعِلۡمُۚ إِنَّ رَبَّكَ يَقۡضِى
بَيۡنَہُمۡ يَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِ فِيمَا كَانُواْ فِيهِ يَخۡتَلِفُونَ (٩٣)
|
[705]
Maksudnya: Negeri Mesir dan negeri Syam.
|
||
|
||
093. (Dan sesungguhnya Kami telah menempatkan)
memberikan tempat (Bani Israel di tempat kediaman yang bagus) tempat yang
terhormat, yaitu negeri Syam dan negeri Mesir (dan Kami beri mereka rezeki
dari yang baik-baik. Maka mereka tidak berselisih) sekalipun sebagian di
antara mereka beriman dan sebagian yang lain kafir (kecuali setelah datang
kepada mereka pengetahuan, yang tersebut dalam Taurat. Sesungguhnya Rabb kamu
akan memutuskan antara mereka di hari kiamat tentang apa yang mereka
perselisihkan itu) dalam masalah agama, yaitu dengan menyelamatkan
orang-orang beriman dan mengazab orang-orang kafir.
|
||
Maka jika kamu
[Muhammad] berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan
kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum
kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu, sebab itu
janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu. (94)
|
|
فَإِن كُنتَ فِى شَكٍّ۬
مِّمَّآ أَنزَلۡنَآ إِلَيۡكَ فَسۡـَٔلِ ٱلَّذِينَ يَقۡرَءُونَ ٱلۡڪِتَـٰبَ مِن
قَبۡلِكَۚ لَقَدۡ جَآءَكَ ٱلۡحَقُّ مِن رَّبِّكَ فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ
ٱلۡمُمۡتَرِينَ (٩٤)
|
094. (Maka jika kamu) hai Muhammad (berada dalam keragu-raguan
tentang apa yang Kami turunkan kepadamu) yaitu berupa kisah-kisah,
seumpamanya (maka tanyakanlah kepada orang-orang yang telah membaca kitab)
Taurat (sebelum kamu) maka sesungguhnya hal itu telah tertera di dalam kitab
mereka, mereka akan memberitakannya kepadamu sesuai dengannya; untuk itu maka
Rasulullah saw. bersabda, "Aku tidak ragu dan tidak menanyakannya."
(Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari Rabbmu, sebab itu
janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu) menaruh keraguan
padanya.
|
||
Dan sekali-kali
janganlah kamu termasuk orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah yang
menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang rugi. (95)
|
|
وَلَا تَكُونَنَّ مِنَ
ٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ بِـَٔايَـٰتِ ٱللَّهِ فَتَكُونَ مِنَ ٱلۡخَـٰسِرِينَ (٩٥)
|
095. (Dan sekali-kali janganlah kamu termasuk orang-orang yang
mendustakan ayat-ayat Allah yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang
rugi).
|
||
Sesungguhnya
orang-orang yang telah pasti terhadap mereka kalimat Tuhanmu, tidaklah akan
beriman [706], (96)
|
|
إِنَّ ٱلَّذِينَ
حَقَّتۡ عَلَيۡہِمۡ ڪَلِمَتُ رَبِّكَ لَا يُؤۡمِنُونَ (٩٦)
|
[706] Kalimat
di sini berarti "ketetapan". Maksud ayat ini ialah orang-orang yang
telah ditetapkan Allah dalam Lauh Mahfuzh bahwa mereka akan mati dalam
kekafiran; selamanya tidak akan beriman,
|
||
|
||
096. (Sesungguhnya orang-orang yang telah pasti) telah
dipastikan (terhadap mereka kalimat Rabbmu) yaitu azab Allah telah pasti atas
mereka (tidaklah akan beriman).
|
||
meskipun datang kepada
mereka segala macam keterangan, hingga mereka menyaksikan azab yang pedih.
(97)
|
|
وَلَوۡ جَآءَتۡہُمۡ
ڪُلُّ ءَايَةٍ حَتَّىٰ يَرَوُاْ ٱلۡعَذَابَ ٱلۡأَلِيمَ (٩٧)
|
097. (Meskipun datang kepada mereka segala macam keterangan
hingga mereka menyaksikan azab yang pedih) maka pada saat itu tidak
bermanfaat lagi keimanan mereka.
|
||
Dan mengapa tidak ada
[penduduk] suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfa’at kepadanya
selain kaum Yunus? Tatkala mereka [kaum Yunus itu], beriman, Kami hilangkan
dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri
kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu. (98)
|
|
فَلَوۡلَا كَانَتۡ
قَرۡيَةٌ ءَامَنَتۡ فَنَفَعَهَآ إِيمَـٰنُہَآ إِلَّا قَوۡمَ يُونُسَ لَمَّآ
ءَامَنُواْ كَشَفۡنَا عَنۡہُمۡ عَذَابَ ٱلۡخِزۡىِ فِى ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا
وَمَتَّعۡنَـٰهُمۡ إِلَىٰ حِينٍ۬ (٩٨)
|
098. (Dan mengapa tidak) hendaknyalah (ada suatu kota) yakni
penduduknya (yang beriman) sebelum azab turun atas mereka (lalu imannya itu
bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus. Tatkala mereka beriman) yaitu sewaktu
mereka melihat adanya tanda-tanda azab lalu mereka segera beriman sebelum
azab diturunkan atas diri mereka (Kami hilangkan dari mereka azab yang
menghinakan dalam kehidupan dunia dan Kami beri kesenangan kepada mereka
sampai pada waktu yang tertentu) sampai ajal mereka tiba.
|
||
Dan jikalau Tuhanmu
menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka
apakah kamu [hendak] memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang
beriman semuanya? (99)
|
|
وَلَوۡ شَآءَ رَبُّكَ
لَأَمَنَ مَن فِى ٱلۡأَرۡضِ ڪُلُّهُمۡ جَمِيعًاۚ أَفَأَنتَ تُكۡرِهُ ٱلنَّاسَ
حَتَّىٰ يَكُونُواْ مُؤۡمِنِينَ (٩٩)
|
099. (Dan jika Rabbmu menghendaki tentulah beriman semua orang
yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu hendak memaksa manusia)
terhadap apa yang Allah tidak kehendaki mereka untuk melakukannya (supaya
mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya?) tentu saja tidak.
|
||
Dan tidak ada
seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan
kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya. (100)
|
|
وَمَا كَانَ لِنَفۡسٍ
أَن تُؤۡمِنَ إِلَّا بِإِذۡنِ ٱللَّهِۚ وَيَجۡعَلُ ٱلرِّجۡسَ عَلَى ٱلَّذِينَ
لَا يَعۡقِلُونَ (١٠٠)
|
100. (Dan tidak ada seorang pun akan beriman kecuali dengan
izin Allah) dengan kehendak-Nya (dan Allah menimpakan kemurkaan) azab-Nya
(kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya) yaitu orang-orang yang
tidak mau memikirkan ayat-ayat Allah.
|
||
Katakanlah:
"Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfa’at
tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi
orang-orang yang tidak beriman". (101)
|
|
قُلِ ٱنظُرُواْ مَاذَا
فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ وَمَا تُغۡنِى ٱلۡأَيَـٰتُ وَٱلنُّذُرُ عَن
قَوۡمٍ۬ لَّا يُؤۡمِنُونَ (١٠١)
|
101. (Katakanlah,) kepada orang-orang kafir Mekah
("Perhatikanlah apa) apa-apa (yang ada di langit dan di bumi) yaitu
tanda-tanda yang menunjukkan akan keesaan Allah swt. (Tidaklah bermanfaat
tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan) lafal
an-nudzur adalah bentuk jamak dari kata tunggal nadzir yang artinya para
rasul (bagi orang-orang yang tidak beriman.") yang hal ini diketahui
oleh Allah swt. atau dengan kata lain, hal-hal tersebut tidak ada manfaatnya
bagi mereka.
|
||
Mereka tidak
menunggu-nunggu kecuali [kejadian-kejadian] yang sama dengan
kejadian-kejadian [yang menimpa] orang-orang yang telah terdahulu sebelum
mereka. Katakanlah: "Maka tunggulah, sesungguhnya akupun termasuk
orang-orang yang menunggu bersama kamu". (102)
|
|
فَهَلۡ يَنتَظِرُونَ
إِلَّا مِثۡلَ أَيَّامِ ٱلَّذِينَ خَلَوۡاْ مِن قَبۡلِهِمۡۚ قُلۡ
فَٱنتَظِرُوٓاْ إِنِّى مَعَكُم مِّنَ ٱلۡمُنتَظِرِينَ (١٠٢)
|
102. (Tiada) tidak ada (yang mereka tunggu-tunggu) dengan
perbuatan mereka yang mendustakan kamu (melainkan kejadian-kejadian yang sama
dengan kejadian-kejadian yang menimpa orang-orang terdahulu sebelum mereka)
umat-umat terdahulu. Artinya, mereka akan tertimpa siksaan yang sama seperti
siksaan yang menimpa umat-umat terdahulu (Katakanlah, "Maka tunggulah)
hal tersebut (sesungguhnya aku pun orang yang menunggu bersama kalian.")
|
||
Kemudian Kami
selamatkan rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman, demikianlah menjadi
kewajiban atas Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman. (103)
|
|
ثُمَّ نُنَجِّى
رُسُلَنَا وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْۚ كَذَٲلِكَ حَقًّا عَلَيۡنَا نُنجِ
ٱلۡمُؤۡمِنِينَ (١٠٣)
|
103. (Kemudian Kami selamatkan) bentuk mudhari' di sini
dimaksud untuk menceritakan keadaan di masa lampau (rasul-rasul Kami dan
orang-orang yang beriman) dari azab (demikianlah) penyelamatan itu (menjadi
kewajiban atas Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman) Nabi dan para
sahabatnya ketika orang-orang musyrik disiksa.
|
||
Katakanlah: "Hai
manusia, jika kamu masih dalam keragu-raguan tentang agamaku, maka
[ketahuilah] aku tidak menyembah yang kamu sembah selain Allah, tetapi aku
menyembah Allah yang akan mematikan kamu dan aku telah diperintah supaya
termasuk orang-orang yang beriman", (104)
|
|
قُلۡ يَـٰٓأَيُّہَا
ٱلنَّاسُ إِن كُنتُمۡ فِى شَكٍّ۬ مِّن دِينِى فَلَآ أَعۡبُدُ ٱلَّذِينَ
تَعۡبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ وَلَـٰكِنۡ أَعۡبُدُ ٱللَّهَ ٱلَّذِى يَتَوَفَّٮٰكُمۡۖ وَأُمِرۡتُ
أَنۡ أَكُونَ مِنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ (١٠٤)
|
104. (Katakanlah, "Hai manusia) hai penduduk Mekah! (Jika
kalian masih dalam keragu-raguan tentang agamaku) bahwasanya agamaku itu
adalah hak dan benar (maka ketahuilah aku tidak menyembah yang kalian sembah
selain Allah) selain-Nya, yang dimaksud adalah berhala-berhala; hal ini
merupakan pertanda bahwa kalian ragu-ragu terhadap agamaku (tetapi aku
menyembah Allah yang akan mematikan kalian) yang akan mencabut ruh kalian
(dan aku telah diperintah supaya) hendaknya (aku termasuk orang-orang yang
beriman.")
|
||
dan [aku telah
diperintah]: "Hadapkanlah mukamu kepada agama dengan tulus dan ikhlas
dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang musyrik. (105)
|
|
وَأَنۡ أَقِمۡ وَجۡهَكَ
لِلدِّينِ حَنِيفً۬ا وَلَا تَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ (١٠٥)
|
105. (Dan) aku diperintahkan ("Hadapkanlah mukamu kepada
agama dengan tulus dan ikhlas) dalam keadaan cenderung dan menggandrunginya
(dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang musyrik).
|
||
Dan janganlah kamu
menyembah apa-apa yang tidak memberi manfa’at dan tidak [pula] memberi
mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat [yang demikian] itu,
maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zalim".
(106)
|
|
وَلَا تَدۡعُ مِن دُونِ
ٱللَّهِ مَا لَا يَنفَعُكَ وَلَا يَضُرُّكَۖ فَإِن فَعَلۡتَ فَإِنَّكَ إِذً۬ا
مِّنَ ٱلظَّـٰلِمِينَ (١٠٦)
|
106. (Dan janganlah kamu menyeru) menyembah (kepada selain
Allah, yaitu apa-apa yang tidak dapat memberikan manfaat kepadamu) jika kamu
menyembahnya (dan pula tidak dapat memberikan mudarat kepadamu) jika kamu
tidak menyembahnya (sebab jika kamu berbuat) hal itu, umpamanya (maka
sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang lalim.")
|
||
Jika Allah menimpakan
sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya
kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang
dapat menolak kurnia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang
dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah Yang Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang. (107)
|
|
وَإِن يَمۡسَسۡكَ
ٱللَّهُ بِضُرٍّ۬ فَلَا ڪَاشِفَ لَهُ ۥۤ إِلَّا هُوَۖ وَإِن يُرِدۡكَ
بِخَيۡرٍ۬ فَلَا رَآدَّ لِفَضۡلِهِۦۚ يُصِيبُ بِهِۦ مَن يَشَآءُ مِنۡ
عِبَادِهِۦۚ وَهُوَ ٱلۡغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ (١٠٧)
|
107. (Jika Allah menimpakan kepadamu) mengenakan kepadamu
(sesuatu kemudaratan) seperti kemiskinan dan sakit (maka tidak ada yang dapat
menghilangkan) yang melenyapkan (hal itu kecuali Dia. Dan jika Allah
menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak) menahan
(karunia-Nya) yang telah Dia kehendaki buatmu (Dia memberikan hal itu)
kebaikan itu (kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan
Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.)
|
||
Katakanlah: "Hai
manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu kebenaran [Al Qur’an] dari
Tuhanmu, sebab itu barangsiapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya
[petunjuk itu] untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang sesat,
maka sesungguhnya kesesatannya itu mencelakakan dirinya sendiri. Dan aku
bukanlah seorang penjaga terhadap dirimu". (108)
|
|
قُلۡ يَـٰٓأَيُّہَا
ٱلنَّاسُ قَدۡ جَآءَڪُمُ ٱلۡحَقُّ مِن رَّبِّكُمۡۖ فَمَنِ ٱهۡتَدَىٰ
فَإِنَّمَا يَہۡتَدِى لِنَفۡسِهِۦۖ وَمَن ضَلَّ فَإِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيۡہَاۖ
وَمَآ أَنَا۟ عَلَيۡكُم بِوَڪِيلٍ۬ (١٠٨)
|
108. (Katakanlah, "Hai manusia) yakni penduduk Mekah!
(Sesungguhnya telah datang kepada kalian kebenaran dari Rabb kalian, sebab
itu barang siapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya petunjuk itu untuk
kebaikan dirinya.) karena sesungguhnya pahala hidayahnya itu hanya dialah
yang berhak menerimanya (Dan barang siapa yang sesat maka sesungguhnya
kesesatannya itu untuk kecelakaan dirinya sendiri) karena akibat kesesatannya
itu akan menimpa dirinya sendiri (Dan aku bukanlah seorang penjaga terhadap
diri kalian.") karenanya bagaimana aku akan memaksakan kepada kalian
untuk mengikuti petunjuk.
|
||
Dan ikutilah apa yang
diwahyukan kepadamu, dan bersabarlah hingga Allah memberi keputusan dan Dia
adalah Hakim yang sebaik-baiknya. (109)
|
|
وَٱتَّبِعۡ مَا
يُوحَىٰٓ إِلَيۡكَ وَٱصۡبِرۡ حَتَّىٰ يَحۡكُمَ ٱللَّهُۚ وَهُوَ خَيۡرُ
ٱلۡحَـٰكِمِينَ (١٠٩)
|
109. (Dan ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu) dari Rabbmu
(dan bersabarlah) di dalam berdakwah dan menghadapi permusuhan mereka (hingga
Allah memberi keputusan) terhadap mereka dengan perintah-Nya (dan Dia adalah
hakim yang sebaik-baiknya) hakim yang paling adil. Ternyata Nabi saw.
bersabar di dalam menghadapi kesemuanya itu, hingga Allah memberikan
keputusan terhadap orang-orang musyrik, yaitu dengan memerintahkan supaya
mereka diperangi dan bagi ahli Kitab supaya ditarik jizyah/upeti.
|
-
Terjemah dan Tafsir Jalalain ▼
- 1. Al Faatihah
- 2. Al Baqarah-1
- 2. Al Baqarah-2
- 2. Al Baqarah-3
- 2. Al Baqarah-4
- 3. Ali 'Imran-1
- 3. Ali 'Imran-2
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Assy Ssyamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 5. Al Maaidah
- Al Qur'an Per Juz ▼
- 1. Al Fatihah
- 2. Al Baqarah
- 3. Ali Imran
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Asy Syamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 6. Al An'aam
Senin, 29 April 2013
Surah 10 - Yuunus (1 - 109)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar