Surah BESI
|
|
سُوۡرَةُ الحَدید
|
|
||
Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
|
|
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
|
|
||
Semua yang berada di
langit dan yang berada di bumi bertasbih kepada Allah [menyatakan kebesaran
Allah]. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (1)
|
|
سَبَّحَ لِلَّهِ مَا
فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِۖ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَكِيمُ (١)
|
|
||
001. (Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi
bertasbih kepada Allah) memahasucikan-Nya dari semua yang tidak layak
bagi-Nya. Huruf Lam adalah Zaidah, dan dipakai lafal Ma bukannya Man karena
memandang dari segi mayoritasnya. (Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa) di dalam
kerajaan-Nya (lagi Maha Bijaksana) di dalam perbuatan-Nya.
|
||
Kepunyaan-Nyalah
kerajaan langit dan bumi, Dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa
atas segala sesuatu. (2)
|
|
لَهُ ۥ مُلۡكُ
ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِۖ يُحۡىِۦ وَيُمِيتُۖ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىۡءٍ۬
قَدِيرٌ (٢)
|
|
||
002. (Kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi, Dia
menghidupkan) melalui penciptaan (dan mematikan) sesudah itu (dan Dia Maha
Kuasa atas segala sesuatu).
|
||
Dialah Yang Awal dan
Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin [1453]; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (3)
|
|
هُوَ ٱلۡأَوَّلُ
وَٱلۡأَخِرُ وَٱلظَّـٰهِرُ وَٱلۡبَاطِنُۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيمٌ (٣)
|
|
||
[1453]. Yang
dimaksud dengan: "Yang Awal" ialah, yang telah ada sebelum segala
sesuatu ada, "Yang Akhir" ialah yang tetap ada setelah segala
sesuatu musnah, "Yang Zhahir" ialah, Yang nyata adanya karena
banyak bukti-buktinya dan "Yang Bathin" ialah yang tak dapat
digambarkan hikmat zat-Nya oleh akal.
|
||
|
||
003. (Dialah Yang Awal) sebelum segala sesuatu ada, keawalan
Dia tidak ada permulaannya (dan Yang Akhir) sesudah segala sesuatu berakhir,
keakhiran-Nya tanpa batas (dan Yang Maha Zahir) melalui bukti-bukti yang
menunjukkan kezahiran Nya (dan Yang Batin) yakni tidak dapat dilihat dan
ditemukan oleh panca indra (dan Dia Maha Mengetahui atas segala sesuatu).
|
||
Dialah yang
menciptakan langit dan bumi dalam enam hari; Kemudian Dia bersemayam di atas
’Arsy [1454].
Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya
dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya [1455]. Dan Dia bersama kamu
di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (4)
|
|
هُوَ ٱلَّذِى خَلَقَ
ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ۬ ثُمَّ ٱسۡتَوَىٰ عَلَى
ٱلۡعَرۡشِۚ يَعۡلَمُ مَا يَلِجُ فِى ٱلۡأَرۡضِ وَمَا يَخۡرُجُ مِنۡہَا وَمَا
يَنزِلُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ وَمَا يَعۡرُجُ فِيہَاۖ وَهُوَ مَعَكُمۡ أَيۡنَ مَا
كُنتُمۡۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ بَصِيرٌ۬ (٤)
|
|
||
[1454]. Lihat not no. [548]. Bersemayam di atas 'Arsy ialah
satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai dengan kebesaran Allah dan
kesucian-Nya.
[1455]. Yang dimaksud
dengan "yang naik kepada-Nya" antara
lain amal-amal dan do'a-do'a hamba.
|
||
|
||
004. (Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari)
yakni sebagaimana hari-hari di dunia; dimulai dari hari Ahad dan berakhir
pada hari Jumat. (Kemudian Dia bersemayam/berkuasa di atas Arasy) di atas Al
Kursiy sesuai dengan keagungan dan kebesaran-Nya (Dia mengetahui apa yang
masuk) semua yang masuk (ke dalam bumi) seperti air hujan dan orang-orang
yang mati (dan apa yang keluar daripadanya) seperti tumbuh-tumbuhan dan
mineral (dan apa yang turun dari langit) seperti rahmat/hujan dan azab (dan
apa yang naik kepada-Nya) seperti amal-amal saleh dan amal-amal yang buruk.
(Dan Dia bersama kalian) melalui ilmu-Nya (di mana saja kalian berada. Dan
Allah Maha Melihat apa yang kalian kerjakan).
|
||
Kepunyaan-Nya-lah
kerajaan langit dan bumi. Dan kepada Allah-lah dikembalikan segala urusan.
(5)
|
|
لَّهُ ۥ مُلۡكُ
ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ وَإِلَى ٱللَّهِ تُرۡجَعُ ٱلۡأُمُورُ (٥)
|
|
||
005. (Kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi. Dan kepada Allah-lah
dikembalikan segala sesuatu) yakni semua yang ada ini.
|
||
Dialah yang memasukkan
malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam [1456]. Dan Dia Maha
Mengetahui segala isi hati. (6)
|
|
يُولِجُ ٱلَّيۡلَ فِى
ٱلنَّہَارِ وَيُولِجُ ٱلنَّہَارَ فِى ٱلَّيۡلِۚ وَهُوَ عَلِيمُۢ بِذَاتِ
ٱلصُّدُورِ (٦)
|
|
||
[1456]. Yang
dimaksud dengan "memasukkan malam ke dalam siang" yang menjadikan
malam lebih panjang dari siang, dan "memasukkan siang ke dalam
malam" ialah menjadikan siang lebih panjang dari malam. Sebagai yang
terjadi pada musim panas dan dingin.
|
||
|
||
006. (Dialah Yang memasukkan malam) yang memasukkannya (ke
dalam siang) sehingga bertambah panjanglah waktu siang dan berkuranglah waktu
malam (dan memasukkan siang ke dalam malam) sehingga waktu malam bertambah
panjang sedangkan waktu siang semakin berkurang. (Dan Dia Maha Mengetahui
segala isi hati) maksudnya, Dia Maha Mengetahui akan rahasia-rahasia dan
keyakinan-keyakinan yang terkandung di dalam kalbu.
|
||
Berimanlah kamu kepada
Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah
menjadikan kamu menguasainya [1457]. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan
[sebagian] dari hartanya memperoleh pahala yang besar. (7)
|
|
ءَامِنُواْ بِٱللَّهِ
وَرَسُولِهِۦ وَأَنفِقُواْ مِمَّا جَعَلَكُم مُّسۡتَخۡلَفِينَ فِيهِۖ
فَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَأَنفَقُواْ لَهُمۡ أَجۡرٌ۬ كَبِيرٌ۬ (٧)
|
|
||
[1457]. Yang
dimaksud dengan menguasai di sini ialah penguasaan yang bukan secara mutlak.
Hak milik pada hakikatnya adalah pada Allah. Manusia menafkahkan hartanya itu
haruslah menurut hukum-hukum yang telah disyariatkan Allah. Karena itu
tidaklah boleh kikir dan boros.
|
||
|
||
007. (Berimanlah kalian) artinya, tetaplah kalian beriman
(kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah) di jalan Allah (sebagian dari
harta kalian yang Allah telah menjadikan kalian menguasainya) yakni dari
harta orang-orang yang sebelum kalian dan kelak Dia akan menguasakannya
kepada orang-orang yang sesudah kalian. Ayat ini diturunkan sewaktu perang
'Ursah atau dikenal dengan nama perang Tabuk. (Maka orang-orang yang beriman
di antara kalian dan menafkahkan hartanya) ayat ini mengisyaratkan kepada apa
yang telah dilakukan oleh sahabat Usman r.a. (mereka akan memperoleh pahala
yang besar).
|
||
Dan mengapa kamu tidak
beriman kepada Allah padahal Rasul menyeru kamu supaya kamu beriman kepada
Tuhanmu. Dan sesungguhnya Dia telah mengambil perjanjianmu jika kamu adalah
orang-orang yang beriman [1458]. (8)
|
|
وَمَا لَكُمۡ لَا
تُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِۙ وَٱلرَّسُولُ يَدۡعُوكُمۡ لِتُؤۡمِنُواْ بِرَبِّكُمۡ
وَقَدۡ أَخَذَ مِيثَـٰقَكُمۡ إِن كُنتُم مُّؤۡمِنِينَ (٨)
|
|
||
[1458]. Yang
dimaksud dengan perjanjianmu ialah perjanjian ruh Bani Adam sebelum dilahirkan ke dunia bahwa dia
mengakui (naik saksi), bahwa Tuhan-nya ialah Allah, seperti tersebut dalam (surat
Al A'raaf ayat 172 : Dan [ingatlah], ketika Tuhanmu
mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil
kesaksian terhadap jiwa mereka [seraya berfirman]: "Bukankah Aku ini
Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul [Engkau Tuhan kami], kami menjadi
saksi". [Kami lakukan yang demikian itu] agar di hari kiamat kamu tidak
mengatakan: "Sesungguhnya kami [bani Adam] adalah orang-orang yang
lengah terhadap ini [keesaan Tuhan]")
|
||
|
||
008. (Dan mengapa kalian tidak beriman) khitab pada ayat ini
ditujukan kepada orang-orang kafir, yakni tidak ada halangan bagi kalian
untuk beriman (kepada Allah padahal Rasul menyeru kalian supaya kalian
beriman kepada Rabb kalian. Dan sesungguhnya Dia telah mengambil) ia dapat
dibaca Ukhidza dan Akhadza, kalau dibaca Akhadza maka lafal sesudahnya dibaca
Nashab (perjanjian kalian) terhadap-Nya; yakni Allah telah mengambil janji
itu di alam arwah, yaitu ketika Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa
mereka, Allah adalah Rabb mereka, sebagaimana yang diungkapkan di dalam ayat
lain, yaitu firman-Nya, "Bukankah Aku ini Rabb kalian?" Mereka
menjawab, "Betul (Engkau Rabb kami), kami menjadi saksi". (Q.S. Al
A'raf,172) (Jika kalian adalah orang-orang yang beriman) maksudnya, jika
kalian hendak beriman kepada-Nya maka bersegeralah iman kepada-Nya.
|
||
Dialah yang menurunkan
kepada hamba-Nya ayat-ayat yang terang [Al Qur’an] supaya Dia mengeluarkan
kamu dari kegelapan kepada cahaya. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha
Penyantun lagi Maha Penyayang terhadapmu. (9)
|
|
هُوَ ٱلَّذِى يُنَزِّلُ
عَلَىٰ عَبۡدِهِۦۤ ءَايَـٰتِۭ بَيِّنَـٰتٍ۬ لِّيُخۡرِجَكُم مِّنَ ٱلظُّلُمَـٰتِ
إِلَى ٱلنُّورِۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ بِكُمۡ لَرَءُوفٌ۬ رَّحِيمٌ۬ (٩)
|
|
||
009. (Dialah yang menurunkan kepada hamba-Nya ayat-ayat yang
terang) ayat-ayat Alquran yang jelas (supaya Dia mengeluarkan kalian dari
kegelapan) dari kekafiran (kepada cahaya) kepada keimanan. (Dan sesungguhnya
Allah benar-benar terhadap kalian) karena Dia telah mengeluarkan kalian dari
kekafiran kepada iman (Maha Penyantun lagi Maha Penyayang).
|
||
Dan mengapa kamu tidak
menafkahkan [sebagian hartamu] pada jalan Allah, padahal Allah-lah yang
memusakai [mempunyai] langit dan bumi? Tidak sama di antara kamu orang yang
menafkahkan [hartanya] dan berperang sebelum penaklukan [Mekah]. Mereka lebih
tinggi derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan [hartanya] dan
berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka
[balasan] yang lebih baik. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(10)
|
|
وَمَا لَكُمۡ أَلَّا
تُنفِقُواْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلِلَّهِ مِيرَٲثُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ
لَا يَسۡتَوِى مِنكُم مَّنۡ أَنفَقَ مِن قَبۡلِ ٱلۡفَتۡحِ وَقَـٰتَلَۚ
أُوْلَـٰٓٮِٕكَ أَعۡظَمُ
دَرَجَةً۬ مِّنَ ٱلَّذِينَ أَنفَقُواْ مِنۢ بَعۡدُ وَقَـٰتَلُواْۚ وَكُلاًّ۬
وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلۡحُسۡنَىٰۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرٌ۬ (١٠)
|
|
||
010. (Dan mengapa kalian) sesudah beriman (tidak) lafal Allaa
pada asalnya terdiri dari An dan Laa kemudian keduanya diidgamkan menjadi
satu sehingga jadilah Allaa (menafkahkan sebagian harta kalian di jalan
Allah, padahal Allah-lah yang mempusakai mempunyai langit dan bumi) berikut
semua yang ada pada keduanya; maka sampailah kepada-Nya harta kalian tanpa
membawa sedikit pun pahala infak kalian, berbeda halnya seandainya kalian
menafkahkannya di jalan Allah, maka kalian akan mendapatkan pahala di
sisi-Nya. (Tidak sama di antara kalian orang yang menafkahkan hartanya
sebelum penaklukan) kota Mekah (dan ikut berperang sebelumnya -. Mereka lebih
tinggi derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan hartanya dan
berperang sesudah itu. Kepada masing-masing) dari dua golongan itu. Menurut
suatu qiraat ia dibaca Kullun karena dianggap sebagai Mubtada (Allah telah
menjanjikan balasan yang lebih baik) yaitu surga (Dan Allah mengetahui apa
yang kalian kerjakan) maka kelak Dia akan membalasnya untuk kalian.
|
||
Siapakah yang mau
meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan melipat-gandakan
[balasan] pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak,
(11)
|
|
مَّن ذَا ٱلَّذِى
يُقۡرِضُ ٱللَّهَ قَرۡضًا حَسَنً۬ا فَيُضَـٰعِفَهُ ۥ لَهُ ۥ
وَلَهُ ۥۤ أَجۡرٌ۬ كَرِيمٌ۬ (١١)
|
|
||
011. (Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah) dengan cara
menafkahkan hartanya di jalan Allah (pinjaman yang baik) seumpamanya hartanya
itu dinafkahkan demi karena Allah (maka Allah akan melipatgandakan balasan
pinjaman itu) menurut suatu qiraat dibaca Fayudha' 'ifahu (untuknya) mulai
dari sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus kali lipat, sebagaimana keterangan
yang telah disebutkan di dalam surah Al Baqarah (dan baginya) di samping pahala
yang dilipatgandakan itu (pahala yang banyak) juga disertai mendapat keridaan
dari Allah dan disambut dengan baik.
|
||
[yaitu] pada hari
ketika kamu melihat orang mu’min laki-laki dan perempuan, sedang cahaya
mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, [dikatakan kepada
mereka]: "Pada hari ini ada berita gembira untukmu, [yaitu] surga yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai yang kamu kekal di dalamnya. Itulah
keberuntungan yang banyak. (12)
|
|
يَوۡمَ تَرَى
ٱلۡمُؤۡمِنِينَ وَٱلۡمُؤۡمِنَـٰتِ يَسۡعَىٰ نُورُهُم بَيۡنَ أَيۡدِيہِمۡ
وَبِأَيۡمَـٰنِهِم بُشۡرَٮٰكُمُ
ٱلۡيَوۡمَ جَنَّـٰتٌ۬ تَجۡرِى مِن تَحۡتِہَا ٱلۡأَنۡہَـٰرُ خَـٰلِدِينَ فِيہَاۚ
ذَٲلِكَ هُوَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ (١٢)
|
|
||
012. Ingatlah (pada hari ketika kamu melihat orang-orang
mukmin laki-laki dan perempuan, sedangkan cahaya mereka bersinar di hadapan
mereka) artinya bersinar menerangi bagian depan mereka (dan) cahaya itu pun
(bersinar di sebelah kanan mereka) kemudian dikatakan kepada mereka,
("Pada hari ini ada berita gembira untuk kalian, yaitu surga-surga)
masuklah kalian ke dalam surga-surga itu (yang di bawahnya mengalir
sungai-sungai, yang kalian kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang
besar").
|
||
Pada hari ketika
orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang
beriman: "Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebahagian dari
cahayamu". Dikatakan [kepada mereka]: "Kembalilah kamu ke belakang
dan carilah sendiri cahaya [untukmu]". Lalu diadakan di antara mereka
dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah
luarnya dari situ ada siksa. (13)
|
|
يَوۡمَ يَقُولُ
ٱلۡمُنَـٰفِقُونَ وَٱلۡمُنَـٰفِقَـٰتُ لِلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱنظُرُونَا
نَقۡتَبِسۡ مِن نُّورِكُمۡ قِيلَ ٱرۡجِعُواْ وَرَآءَكُمۡ فَٱلۡتَمِسُواْ
نُورً۬ا فَضُرِبَ بَيۡنَہُم بِسُورٍ۬ لَّهُ ۥ بَابُۢ بَاطِنُهُ ۥ
فِيهِ ٱلرَّحۡمَةُ وَظَـٰهِرُهُ ۥ مِن قِبَلِهِ ٱلۡعَذَابُ (١٣)
|
|
||
013. (Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan
perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman, "Perhatikanlah kami)
lihatlah kami. Menurut suatu qiraat dibaca Anzhiruunaa, tunggulah kami
(supaya kami dapat mengambil) maksudnya supaya kami kebagian cahaya dan sinar
(sebagian dari cahaya kalian." Dikatakan) kepada mereka dengan nada yang
memperolok-olokkan mereka, ("Kembalilah kalian ke belakang dan carilah
sendiri cahaya untuk kalian") mereka mundur. (Lalu diadakan di antara
mereka) dan antara orang-orang yang beriman (dinding) menurut suatu pendapat
dinding itu dinamakan Al A'raaf (yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya
ada rahmat) ada bagian yang menghadap orang-orang yang beriman (dan di
sebelah luarnya) ada bagian yang menghadap orang-orang munafik (dari situ ada
azab).
|
||
Orang-orang munafik
itu memanggil mereka [orang-orang mu’min] seraya berkata: "Bukankah kami
dahulu bersama-sama dengan kamu?" Mereka menjawab: "Benar, tetapi
kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu [kehancuran kami] dan kamu ragu-ragu
serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah; dan
kamu telah ditipu terhadap Allah oleh [syaitan] yang amat penipu. (14)
|
|
يُنَادُونَہُمۡ أَلَمۡ
نَكُن مَّعَكُمۡۖ قَالُواْ بَلَىٰ وَلَـٰكِنَّكُمۡ فَتَنتُمۡ أَنفُسَكُمۡ وَتَرَبَّصۡتُمۡ
وَٱرۡتَبۡتُمۡ وَغَرَّتۡكُمُ ٱلۡأَمَانِىُّ حَتَّىٰ جَآءَ أَمۡرُ ٱللَّهِ
وَغَرَّكُم بِٱللَّهِ ٱلۡغَرُورُ (١٤)
|
|
||
014. (Orang-orang munafik itu memanggil mereka orang-orang
mukmin, "Bukankah kami dahulu bersama-sama kalian?") dalam ketaatan
kepada Allah. (mereka menjawab, "Benar, tetapi kalian mencelakakan diri
kalian sendiri) disebabkan kemunafikan kalian (dan kalian selalu mengincar)
kehancuran orang-orang mukmin (dan kalian ragu-ragu) masih ragu terhadap
agama Islam (serta kalian ditipu oleh angan-angan kosong) yakni ketamakan
(sehingga datanglah ketetapan Allah) yaitu kematian (dan kalian telah ditipu
terhadap Allah oleh yang amat penipu) yakni oleh setan.
|
||
Maka pada hari ini
tidak diterima tebusan dari kamu dan tidak pula dari orang-orang kafir.
Tempat kamu ialah neraka. Dialah tempat berlindungmu. Dan dia adalah
sejahat-jahat tempat kembali. (15)
|
|
فَٱلۡيَوۡمَ لَا
يُؤۡخَذُ مِنكُمۡ فِدۡيَةٌ۬ وَلَا مِنَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْۚ مَأۡوَٮٰكُمُ ٱلنَّارُۖ هِىَ
مَوۡلَٮٰكُمۡۖ وَبِئۡسَ ٱلۡمَصِيرُ
(١٥) ۞
|
|
||
015. (Maka pada hari ini tidak diterima) dapat dibaca
Yu`khadzu dan Tu`khadzu (tebusan dari kalian dan tidak pula dari orang-orang
kafir. Tempat kalian ialah neraka. Neraka itulah tempat yang layak buat
kalian) tempat yang utama bagi kalian. (Dan neraka itu adalah seburuk-buruk
tempat kembali") tempat kembali yang paling buruk adalah neraka.
|
||
Belumkah datang
waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat
Allah dan kepada kebenaran yang telah turun [kepada mereka], dan janganlah
mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab
kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka
menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.
(16)
|
|
أَلَمۡ يَأۡنِ
لِلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَن تَخۡشَعَ قُلُوبُہُمۡ لِذِڪۡرِ ٱللَّهِ وَمَا نَزَلَ
مِنَ ٱلۡحَقِّ وَلَا يَكُونُواْ كَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡكِتَـٰبَ مِن قَبۡلُ
فَطَالَ عَلَيۡہِمُ ٱلۡأَمَدُ فَقَسَتۡ قُلُوبُہُمۡۖ وَكَثِيرٌ۬ مِّنۡہُمۡ فَـٰسِقُونَ
(١٦)
|
|
||
016. (Belumkah datang) maksudnya apakah belum tiba saatnya
(bagi orang-orang yang beriman) ayat ini diturunkan berkenaan dengan kelakuan
para sahabat, yaitu sewaktu mereka banyak bergurau (untuk tunduk hati mereka
mengingat Allah dan mengingat apa yang telah diturunkan kepada mereka) dapat
dibaca Nazzala dan Nazala (berupa kebenaran) yakni Alquran (dan janganlah
mereka) di'athafkan kepada lafal Takhsya'a (seperti orang-orang yang
sebelumnya telah diturunkan Alkitab kepadanya) mereka adalah orang-orang
Yahudi dan orang-orang Nasrani (kemudian berlalulah masa yang panjang atas
mereka) yaitu zaman antara mereka dan nabi-nabi mereka telah berlalu sangat
lama (lalu hati mereka menjadi keras) tidak lunak lagi untuk mengingat Allah.
(Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang fasik).
|
||
Ketahuilah olehmu
bahwa sesungguhnya Allah menghidupkan bumi sesudah matinya. Sesungguhnya Kami
telah menjelaskan kepadamu tanda-tanda kebesaran [Kami] supaya kamu
memikirkannya. (17)
|
|
ٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّ
ٱللَّهَ يُحۡىِ ٱلۡأَرۡضَ بَعۡدَ مَوۡتِہَاۚ قَدۡ بَيَّنَّا لَكُمُ ٱلۡأَيَـٰتِ
لَعَلَّكُمۡ تَعۡقِلُونَ (١٧)
|
|
||
017. (Ketahuilah oleh kalian) khithab ayat ini ditujukan
kepada orang-orang mukmin yang telah disebutkan di atas tadi (bahwa
sesungguhnya Allah menghidupkan bumi sesudah matinya) dengan menumbuhkan
tumbuh-tumbuhan padanya, demikianlah Allah menjadikan hati kalian untuk taat
dan khusuk kembali dalam mengingat Allah. (Sesungguhnya Kami telah
menjelaskan kepada kalian tanda-tanda) yang menunjukkan akan kekuasaan Kami
terhadap hal ini dan hal-hal lainnya (supaya kalian memikirkannya).
|
||
Sesungguhnya
orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan
kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat gandakan [pembayarannya]
kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak. (18)
|
|
إِنَّ ٱلۡمُصَّدِّقِينَ
وَٱلۡمُصَّدِّقَـٰتِ وَأَقۡرَضُواْ ٱللَّهَ قَرۡضًا حَسَنً۬ا يُضَـٰعَفُ لَهُمۡ
وَلَهُمۡ أَجۡرٌ۬ كَرِيمٌ۬ (١٨)
|
|
||
018. (Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan, baik
laki-laki) mushshaddiqiina berasal dari mashdar tashadduq, kemudian huruf ta
diidghamkan kepada huruf shad sehingga jadilah mushshaddiqiina, bentuk
asalnya adalah mutashaddiqiina (maupun perempuan) yang percaya kepada Allah
dan Rasul-Nya. Menurut qiraat lain kedua lafal tersebut dibaca tanpa tasydid,
sehingga bacaannya menjadi innal mushaddiqiina wal mushaddiqaati, karena
dianggap berasal dari tashdiq, sehingga artinya menjadi: Sesungguhnya
orang-orang yang beriman, baik laki-laki maupun perempuan (dan meminjamkan
kepada Allah pinjaman yang baik) dhamir yang ada pada lafal `aqradhuu kembali
pada laki-laki dan perempuan, karena memprioritaskan kaum laki-laki. Fi'il
atau kata kerja di sini diathafkan kepada isim, yaitu kepada shilah alif dan
lam, karena sesungguhnya lafal al-mushshaddiqiina wal mushshaddiqaati yang
dimasuki alif dan lam sama kedudukannya dengan fi'il yang berada sesudah
shilah. Disebutkannya lafal al-qardhu berikut sifatnya sesudah pengertian
tashadduq, hal ini memberikan pengertian adanya ikatan di antara lafal-lafal
tersebut. Atau dengan kata lain, bahwa orang-orang yang membenarkan Allah dan
Rasul-Nya itu adalah orang-orang yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman
yang baik (maka Allah akan melipatgandakan) menurut suatu qiraat dibaca
yudha`'af dengan memakai tasydid pada huruf 'ainnya, artinya balasan pinjaman
mereka itu akan dilipatgandakan pahalanya (kepada mereka; dan bagi mereka
pahala yang banyak).
|
||
Dan orang-orang yang
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka itu orang-orang Shiddiqiin [1459] dan orang-orang yang
menjadi saksi di sisi Tuhan mereka. Bagi mereka pahala dan cahaya mereka. Dan
orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah
penghuni-penghuni neraka. (19)
|
|
وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ
بِٱللَّهِ وَرُسُلِهِۦۤ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ
هُمُ ٱلصِّدِّيقُونَۖ وَٱلشُّہَدَآءُ عِندَ رَبِّہِمۡ لَهُمۡ أَجۡرُهُمۡ
وَنُورُهُمۡۖ وَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ وَڪَذَّبُواْ بِـَٔايَـٰتِنَآ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ أَصۡحَـٰبُ
ٱلۡجَحِيمِ (١٩)
|
|
||
[1459]. Lihat not no. [314]. Ialah : orang-orang yang amat
teguh kepercayaannya kepada kebenaran Rasul, dan inilah orang-orang yang
dianugerahi ni'mat sebagaimana yang tersebut dalam (surat Al Faatihah ayat 7
: [yaitu]
jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan ni‘mat kepada mereka; bukan
[jalan] mereka yang dimurkai [orang-orang yang mengetahui kebenaran dan
meninggalkannya], dan bukan [pula jalan] mereka yang sesat [orang-orang yang
meninggalkan kebenaran karena ketidaktahuan dan kejahilan])
|
||
|
||
019. (Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya,
mereka itu adalah orang-orang shiddiqin) orang-orang yang sangat beriman
kepada Allah dan Rasul-Nya (dan orang-orang yang menjadi saksi di sisi Rabb
mereka) atas kedustaan umat-umat yang terdahulu terhadap nabi-nabi mereka.
(Bagi mereka pahala dan cahaya mereka. Dan orang-orang yang kafir dan
mendustakan ayat-ayat Kami) yang menunjukkan kepada keesaan Kami (mereka
itulah penghuni-penghuni Jahim) yakni neraka.
|
||
Ketahuilah, bahwa
sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang
melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga
tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya
mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat
warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat [nanti] ada azab yang
keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini
tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (20)
|
|
ٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّمَا
ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَا لَعِبٌ۬ وَلَهۡوٌ۬ وَزِينَةٌ۬ وَتَفَاخُرُۢ بَيۡنَكُمۡ
وَتَكَاثُرٌ۬ فِى ٱلۡأَمۡوَٲلِ وَٱلۡأَوۡلَـٰدِۖ كَمَثَلِ غَيۡثٍ أَعۡجَبَ
ٱلۡكُفَّارَ نَبَاتُهُ ۥ ثُمَّ يَہِيجُ فَتَرَٮٰهُ مُصۡفَرًّ۬ا ثُمَّ يَكُونُ حُطَـٰمً۬اۖ وَفِى ٱلۡأَخِرَةِ
عَذَابٌ۬ شَدِيدٌ۬ وَمَغۡفِرَةٌ۬ مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضۡوَٲنٌ۬ۚ وَمَا
ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَآ إِلَّا مَتَـٰعُ ٱلۡغُرُورِ (٢٠)
|
|
||
020. (Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu
hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan) sebagai perhiasan
(dan bermegah-megahan antara kalian serta berbangga-bangga tentang banyaknya
harta dan anak) artinya, menyibukkan diri di dalamnya. Adapun mengenai
ketaatan dan hal-hal yang membantu menuju kepadanya termasuk perkara-perkara akhirat
(seperti) kehidupan dunia yang menyilaukan kalian dan kepunahannya sesudah
itu bagaikan (hujan) bagaikan air hujan (yang membuat orang-orang yang
bertani merasa kagum) merasa takjub (akan tanam-tanamannya) yang tumbuh
disebabkan turunnya hujan itu (kemudian tanaman itu menjadi kering) lapuk dan
kering (dan kamu lihat warnanya yang kuning itu kemudian menjadi hancur)
menjadi keropos dan berjatuhan ditiup angin. (Dan di akhirat ada azab yang
keras) bagi orang-orang yang lebih memilih keduniaan (dan ampunan dari Allah
serta keridaan-Nya) bagi orang-orang yang lebih memilih akhirat daripada
dunia. (Dan kehidupan dunia ini tidak lain) maksudnya bersenang-senang dalam
dunia ini tiada lain (hanyalah kesenangan yang menipu).
|
||
Berlomba-lombalah kamu
kepada [mendapatkan] ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas
langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah
dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang
dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. (21)
|
|
سَابِقُوٓاْ إِلَىٰ
مَغۡفِرَةٍ۬ مِّن رَّبِّكُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُہَا كَعَرۡضِ ٱلسَّمَآءِ
وَٱلۡأَرۡضِ أُعِدَّتۡ لِلَّذِينَ ءَامَنُواْ بِٱللَّهِ وَرُسُلِهِۦۚ ذَٲلِكَ
فَضۡلُ ٱللَّهِ يُؤۡتِيهِ مَن يَشَآءُۚ وَٱللَّهُ ذُو ٱلۡفَضۡلِ ٱلۡعَظِيمِ (٢١)
|
|
||
021. (Berlomba-lombalah kalian kepada ampunan dari Rabb kalian
dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi) seandainya jarak di antara
keduanya dapat diukur; lafal al-'ardh artinya luas (yang disediakan bagi
orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Itulah karunia Allah,
diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia
yang besar).
|
||
Tiada suatu bencanapun
yang menimpa di bumi dan [tidak pula] pada dirimu sendiri melainkan telah
tertulis dalam kitab [Lauh Mahfuzh] sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya
yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (22)
|
|
مَآ أَصَابَ مِن
مُّصِيبَةٍ۬ فِى ٱلۡأَرۡضِ وَلَا فِىٓ أَنفُسِكُمۡ إِلَّا فِى ڪِتَـٰبٍ۬ مِّن
قَبۡلِ أَن نَّبۡرَأَهَآۚ إِنَّ ذَٲلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌ۬ (٢٢)
|
|
||
022. (Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi) seperti
kekeringan (dan tidak pula pada diri kalian sendiri) seperti sakit dan
kematian anak (melainkan telah tertulis dalam Kitab) di Lohmahfuz (sebelum
Kami menciptakannya) sebelum Kami menciptakan semuanya. Demikian pula
mengenai hal yang menyangkut nikmat dikatakan seperti itu. (Sesungguhnya yang
demikian itu adalah mudah bagi Allah).
|
||
[Kami jelaskan yang
demikian itu] supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari
kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira [1460] terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak
menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri, (23)
|
|
لِّكَيۡلَا تَأۡسَوۡاْ
عَلَىٰ مَا فَاتَكُمۡ وَلَا تَفۡرَحُواْ بِمَآ ءَاتَٮٰڪُمۡۗ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخۡتَالٍ۬ فَخُورٍ (٢٣)
|
|
||
[1460]. Yang
dimaksud dengan terlalu gembira: ialah gembira yang melampaui batas yang menyebabkan
kesombongan, ketakaburan dan lupa
kepada Allah.
|
||
|
||
023. (Supaya janganlah) lafal kay di sini menashabkan fi'il
yang jatuh sesudahnya, maknanya sama dengan lafal an. Allah swt. menjelaskan
yang demikian itu supaya janganlah (kalian berduka cita) bersedih hati
(terhadap apa yang luput dari kalian, dan supaya kalian jangan terlalu
gembira) artinya gembira yang dibarengi dengan rasa takabur, berbeda halnya
dengan gembira yang dibarengi dengan rasa syukur atas nikmat (terhadap apa
yang diberikan-Nya kepada kalian) jika lafal aataakum dibaca panjang berarti
maknanya sama dengan lafal a`thaakum, artinya apa yang diberikan-Nya kepada
kalian. Jika dibaca pendek, yaitu ataakum artinya, apa yang didatangkan-Nya
kepada kalian. (Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong) dengan
apa yang telah diberikan oleh Allah kepadanya (lagi membanggakan diri)
membangga-banggakannya terhadap orang lain.
|
||
[yaitu] orang-orang
yang kikir dan menyuruh manusia berbuat kikir. Dan barangsiapa yang berpaling
[dari perintah-perintah Allah] maka sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Kaya
lagi Maha Terpuji. (24)
|
|
ٱلَّذِينَ يَبۡخَلُونَ
وَيَأۡمُرُونَ ٱلنَّاسَ بِٱلۡبُخۡلِۗ وَمَن يَتَوَلَّ فَإِنَّ ٱللَّهَ هُوَ
ٱلۡغَنِىُّ ٱلۡحَمِيدُ (٢٤)
|
|
||
024. (Orang-orang yang kikir) tidak mau menunaikan apa yang
telah diwajibkan atas mereka (dan menyuruh manusia berbuat kikir) supaya
jangan menunaikan kewajiban itu, maka bagi mereka ancaman yang keras dari
Allah. (Dan barang siapa yang berpaling) dari menunaikan apa yang telah
diwajibkan atasnya (maka sesungguhnya Allah Dialah) lafal huwa adalah dhamir
fashl, sedangkan menurut suatu qiraat tanpa memakainya (Yang Maha Kaya)
artinya tidak membutuhkan orang lain (lagi Maha Terpuji) terhadap
kekasih-kekasih-Nya.
|
||
Sesungguhnya Kami
telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan
telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca [keadilan] supaya
manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya
terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfa’at bagi manusia, [supaya
mereka mempergunakan besi itu] dan supaya Allah mengetahui siapa yang
menolong [agama] Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya.
Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (25)
|
|
لَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا
رُسُلَنَا بِٱلۡبَيِّنَـٰتِ وَأَنزَلۡنَا مَعَهُمُ ٱلۡكِتَـٰبَ وَٱلۡمِيزَانَ
لِيَقُومَ ٱلنَّاسُ بِٱلۡقِسۡطِۖ وَأَنزَلۡنَا ٱلۡحَدِيدَ فِيهِ بَأۡسٌ۬
شَدِيدٌ۬ وَمَنَـٰفِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعۡلَمَ ٱللَّهُ مَن يَنصُرُهُ ۥ
وَرُسُلَهُ ۥ بِٱلۡغَيۡبِۚ إِنَّ ٱللَّهَ قَوِىٌّ عَزِيزٌ۬ (٢٥)
|
|
||
025. (Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami) yaitu
malaikat-malaikat-Nya kepada nabi-nabi (dengan membawa bukti-bukti yang
nyata) hujah-hujah yang jelas dan akurat (dan telah Kami turunkan bersama
mereka Alkitab) lafal Alkitab ini sekalipun bentuknya mufrad tetapi makna
yang dimaksud adalah jamak, yakni al-kutub (dan neraca) yakni keadilan
(supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi) maksudnya
Kami keluarkan besi dari tempat-tempat penambangannya (yang padanya terdapat
kekuatan yang hebat) yakni dapat dipakai sebagai alat untuk berperang (dan
berbagai manfaat bagi manusia, dan supaya Allah mengetahui) supaya Allah
menampilkan; lafal waliya'lamallaahu diathafkan pada lafal liyaquman-naaasu
(siapa yang menolong-Nya) maksudnya siapakah yang menolong agama-Nya dengan
memakai alat-alat perang yang terbuat dari besi dan lain-lainnya itu (dan
rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya) lafal bil-ghaibi menjadi hal
atau kata keterangan keadaan dari dhamir ha yang terdapat pada lafal
yanshuruhu. Yakni sekalipun Allah tidak terlihat oleh mereka di dunia ini.
Ibnu Abbas r.a. memberikan penakwilannya, mereka menolong agama-Nya padahal
mereka tidak melihat-Nya. (Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa)
artinya Dia tidak memerlukan pertolongan siapa pun, akan tetapi perbuatan itu
manfaatnya akan dirasakan sendiri oleh orang yang mengerjakannya.
|
||
Dan sesungguhnya Kami
telah mengutus Nuh dan Ibrahim dan Kami jadikan kepada keturunan keduanya
kenabian dan Al Kitab, maka di antara mereka ada yang menerima petunjuk dan
banyak di antara mereka fasik. (26)
|
|
وَلَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا
نُوحً۬ا وَإِبۡرَٲهِيمَ وَجَعَلۡنَا فِى ذُرِّيَّتِهِمَا ٱلنُّبُوَّةَ وَٱلۡڪِتَـٰبَۖ
فَمِنۡہُم مُّهۡتَدٍ۬ۖ وَڪَثِيرٌ۬ مِّنۡہُمۡ فَـٰسِقُونَ (٢٦)
|
|
||
026. (Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh dan Ibrahim dan
Kami jadikan pada keturunan keduanya kenabian dan Alkitab) yaitu kitab yang
empat; Taurat, Injil, Zabur dan Al-Furqan. Kitab-kitab tersebut diturunkan
kepada anak cucu Nabi Ibrahim (maka di antara mereka ada yang menerima
petunjuk dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang fasik).
|
||
Kemudian Kami iringkan
di belakang mereka rasul-rasul Kami dan Kami iringkan [pula] ’Isa putera
Maryam; dan Kami berikan kepadanya Injil dan Kami jadikan dalam hati
orang-orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. Dan mereka
mengada-adakan rahbaniyyah [1461] padahal Kami tidak mewajibkannya kepada mereka tetapi [mereka
sendirilah yang mengada-adakannya] untuk mencari keridhaan Allah, lalu mereka
tidak memeliharanya dengan pemeliharaan yang semestinya. Maka Kami berikan
kepada orang-orang yang beriman di antara mereka pahalanya dan banyak di
antara mereka orang-orang fasik. (27)
|
|
ثُمَّ قَفَّيۡنَا
عَلَىٰٓ ءَاثَـٰرِهِم بِرُسُلِنَا وَقَفَّيۡنَا بِعِيسَى ٱبۡنِ مَرۡيَمَ
وَءَاتَيۡنَـٰهُ ٱلۡإِنجِيلَ وَجَعَلۡنَا فِى قُلُوبِ ٱلَّذِينَ ٱتَّبَعُوهُ
رَأۡفَةً۬ وَرَحۡمَةً۬ وَرَهۡبَانِيَّةً ٱبۡتَدَعُوهَا مَا كَتَبۡنَـٰهَا
عَلَيۡهِمۡ إِلَّا ٱبۡتِغَآءَ رِضۡوَٲنِ ٱللَّهِ فَمَا رَعَوۡهَا حَقَّ
رِعَايَتِهَاۖ فَـَٔاتَيۡنَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنۡہُمۡ أَجۡرَهُمۡۖ
وَكَثِيرٌ۬ مِّنۡہُمۡ فَـٰسِقُونَ (٢٧)
|
|
||
[1461]. Yang
dimaksud dengan Rahbaniyah ialah tidak beristeri atau tidak bersuami dan
mengurung diri dalam biara.
|
||
|
||
027. (Kemudian Kami iringi di belakang mereka dengan
rasul-rasul Kami dan Kami iringi pula dengan Isa putra Maryam; dan Kami
berikan kepadanya Injil dan Kami jadikan dalam hati orang-orang yang
mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. Dan kerahbaniyahan) yakni tidak
mau kawin dan hidup membaktikan diri di dalam gereja-gereja (yang mereka ada-adakan)
oleh diri mereka sendiri (padahal Kami tidak mewajibkannya kepada mereka)
Kami tidak memerintahkan hal itu kepada mereka (tetapi) melainkan mereka
mengerjakannya (untuk mencari keridaan) demi mencari kerelaan (Allah, lalu
mereka tidak memeliharanya dengan pemeliharaan yang semestinya) karena
kebanyakan di antara mereka meninggalkannya dan kafir kepada agama Nabi Isa,
lalu mereka memasuki agama raja mereka. Akan tetapi masih banyak pula di
antara mereka yang berpegang teguh kepada ajaran Nabi Isa, lalu mereka
beriman kepada Nabi Muhammad. (Maka Kami berikan kepada orang-orang yang
beriman) kepada Nabi Isa (di antara mereka pahalanya dan banyak di antara
mereka orang-orang fasik).
|
||
Hai orang-orang yang
beriman [kepada para rasul], bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada
Rasul-Nya, niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian, dan
menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan Dia
mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, (28)
|
|
يَـٰٓأَيُّہَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَءَامِنُواْ بِرَسُولِهِۦ يُؤۡتِكُمۡ
كِفۡلَيۡنِ مِن رَّحۡمَتِهِۦ وَيَجۡعَل لَّڪُمۡ نُورً۬ا تَمۡشُونَ بِهِۦ
وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡۚ وَٱللَّهُ غَفُورٌ۬ رَّحِيمٌ۬ (٢٨)
|
|
||
028. (Hai orang-orang yang beriman) kepada Nabi Isa
(bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya) kepada Nabi
Muhammad saw. dan Nabi Isa (niscaya Allah memberikan kepada kalian dua
bagian) dua kali bagian (dari rahmat-Nya) karena kalian telah beriman kepada
dua nabi (dan menjadikan untuk kalian cahaya yang dengan cahaya itu kalian
dapat berjalan) di atas shirath/jembatan (dan Dia mengampuni kalian. Dan
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang).
|
||
[Kami terangkan yang
demikian itu] supaya ahli Kitab mengetahui bahwa mereka tiada mendapat
sedikitpun akan karunia Allah [jika mereka tidak beriman kepada Muhammad],
dan bahwasanya karunia itu adalah di tangan Allah. Dia berikan karunia itu
kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.
(29)
|
|
لِّئَلَّا يَعۡلَمَ
أَهۡلُ ٱلۡڪِتَـٰبِ أَلَّا يَقۡدِرُونَ عَلَىٰ شَىۡءٍ۬ مِّن فَضۡلِ ٱللَّهِۙ
وَأَنَّ ٱلۡفَضۡلَ بِيَدِ ٱللَّهِ يُؤۡتِيهِ مَن يَشَآءُۚ وَٱللَّهُ ذُو
ٱلۡفَضۡلِ ٱلۡعَظِيمِ (٢٩)
|
|
||
029. (Supaya diketahui) maksudnya Allah menerangkan hal
tersebut kepada kalian, supaya diketahui (oleh ahli kitab) Taurat yang tidak
beriman kepada Nabi Muhammad (bahwa) an di sini adalah bentuk takhfif dari
anna yang ditasydidkan, artinya bahwasanya mereka (mereka tiada mendapat
sedikit pun akan karunia Allah) berbeda dengan apa yang mereka duga, yaitu
bahwasanya mereka adalah kekasih-kekasih Allah dan orang-orang yang mendapat
keridaan-Nya (dan bahwasanya karunia itu berada di tangan kekuasaan Allah.
Dia berikan karunia itu) yakni Dia memberikannya (kepada siapa yang
dikehendaki-Nya) maka Dia memberikan karunia-Nya kepada orang-orang yang
beriman di antara mereka, berupa pahala yang mereka terima sebanyak dua kali
lipat, sebagaimana keterangan yang telah lalu. Yaitu karena beriman kepada
dua nabi. (Dan Allah mempunyai karunia yang besar).
|
-
Terjemah dan Tafsir Jalalain ▼
- 1. Al Faatihah
- 2. Al Baqarah-1
- 2. Al Baqarah-2
- 2. Al Baqarah-3
- 2. Al Baqarah-4
- 3. Ali 'Imran-1
- 3. Ali 'Imran-2
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Assy Ssyamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 5. Al Maaidah
- Al Qur'an Per Juz ▼
- 1. Al Fatihah
- 2. Al Baqarah
- 3. Ali Imran
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Asy Syamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 6. Al An'aam
Senin, 29 April 2013
Surah 57 - Al Hadiid (1 - 29)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar