Surah KELUARGA ’IMRAN
|
|
سُوۡرَةُ آل عِمرَان
|
Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
|
|
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
|
Alif laam miim. (1)
|
|
الٓمٓ (١)
|
SEBAB
TURUNNYA AYAT: Ibnu Abu Hatim
mengetengahkan dari Rabi' bahwa orang-orang Nasrani datang kepada Nabi saw.
lalu membantahnya tentang Nabi Isa, maka Allah swt. menurunkan, "Alif
laam miim, allaahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyum," sampai delapan
puluh ayat lebih. Ibnu Ishak mengatakan bahwa Muhammad bin Sahal bin Abu
Umamah menceritakan, "Ketika datang warga Najran kepada Rasulullah saw.,
mereka menanyakan kepada beliau tentang Isa bin Maryam, maka diturunkan
mengenai mereka awal surah Ali Imran hingga ayat kedelapan puluh." Hadis
ini diketengahkan oleh Imam Baihaqi di dalam kitab Ad-Dalailnya.
|
||
001. (Alif laam miim), Allah yang lebih tahu
akan maksudnya.
|
||
Allah, tidak ada Tuhan
[yang berhak disembah] melainkan Dia. Yang Hidup kekal lagi terus menerus
mengurus makhluk-Nya [181] . (2)
|
|
ٱللَّهُ لَآ إِلَـٰهَ
إِلَّا هُوَ ٱلۡحَىُّ ٱلۡقَيُّومُ (٢)
|
[181] Maksudnya: Allah mengatur langit
dan bumi serta seisinya.
|
||
002.
(Allah, tiada Tuhan melainkan Dia, Yang Maha Hidup
lagi berdiri sendiri.)
|
||
Dia menurunkan Al
Kitab [Al Qur’an] kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah
diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil, (3)
|
|
نَزَّلَ عَلَيۡكَ
ٱلۡكِتَـٰبَ بِٱلۡحَقِّ مُصَدِّقً۬ا لِّمَا بَيۡنَ يَدَيۡهِ وَأَنزَلَ ٱلتَّوۡرَٮٰةَ وَٱلۡإِنجِيلَ
(٣)
|
003. (Diturunkan-Nya kepadamu) hai Muhammad (Al-kitab)
Alquran, berisikan (kebenaran) dalam semua beritanya (membenarkan kitab-kitab
yang berada di depannya) maksudnya kitab-kitab yang turun sebelumnya (dan diturunkan-Nya
pula Taurat dan Injil).
|
||
sebelum [Al Qur’an],
menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqaan [182]. Sesungguhnya
orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang
berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan [siksa]. (4)
|
|
مِن قَبۡلُ هُدً۬ى
لِّلنَّاسِ وَأَنزَلَ ٱلۡفُرۡقَانَۗ إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ بِـَٔايَـٰتِ
ٱللَّهِ لَهُمۡ عَذَابٌ۬ شَدِيدٌ۬ۗ وَٱللَّهُ عَزِيزٌ۬ ذُو ٱنتِقَامٍ (٤)
|
[182] Al
Furqaan ialah kitab yang membedakan antara yang benar dan yang salah.
|
||
004. (Sebelumnya) artinya sebelum
diturunkannya Alquran (menjadi petunjuk) hal dengan makna menunjukkan dari
kesesatan (bagi manusia) bagi orang-orang yang mengikuti kedua kitab itu.
Pada Taurat dan Injil 'menurunkan' dipakai kata-kata 'anzala', sedangkan pada
Alquran dengan 'nazzala' yang berarti secara berulang-ulang, berbeda dengan
Taurat dan Injil yang diturunkan sekaligus (dan diturunkan-Nya pula
Al-Furqan) artinya kitab yang memisahkan antara yang hak dan yang batil dan
disebutkannya secara keseluruhan. (Sesungguhnya orang-orang yang kafir
terhadap ayat-ayat Allah) misalnya pada Alquran dan lainnya (bagi mereka
disediakan siksa yang berat dan Allah Maha Tangguh) menguasai segala urusan
sehingga tak suatu pun yang dapat menghalangi-Nya untuk menunaikan janji dan
ancaman-Nya (dan mempunyai balasan siksa) artinya hukuman berat terhadap
orang yang durhaka, yang tak dapat dilakukan oleh siapa pun.
|
||
Sesungguhnya bagi
Allah tidak ada satupun yang tersembunyi di bumi dan tidak [pula] di langit.
(5)
|
|
إِنَّ ٱللَّهَ لَا
يَخۡفَىٰ عَلَيۡهِ شَىۡءٌ۬ فِى ٱلۡأَرۡضِ وَلَا فِى ٱلسَّمَآءِ (٥)
|
005. (Sesungguhnya bagi Allah tidak ada suatu pun yang
tersembunyi) di antara barang wujud ini (baik di bumi maupun di langit)
karena ilmu-Nya terhadap apa yang terdapat di seluruh alam, baik merupakan
keseluruhan maupun yang sebagian-sebagian, dan ini diistimewakan
menyebutkannya karena penginderaan dapat melampauinya.
|
||
Dialah yang membentuk
kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya. Tak ada Tuhan [yang berhak
disembah] melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (6)
|
|
هُوَ ٱلَّذِى
يُصَوِّرُڪُمۡ فِى ٱلۡأَرۡحَامِ كَيۡفَ يَشَآءُۚ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ
ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَكِيمُ (٦)
|
006. (Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana
dikehendaki-Nya) apakah akan jadi laki-laki atau perempuan, berkulit putih
atau berkulit hitam dan sebagainya. (Tiada Tuhan melainkan Dia Yang Maha
Tangguh) dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Bijaksana) dalam tindakan dan
perbuatan-Nya.
|
||
Dia-lah yang
menurunkan Al Kitab [Al Qur’an] kepada kamu. Di antara [isi]nya ada ayat-ayat
yang muhkamaat [183] itulah pokok-pokok isi Al Qur’an dan yang lain [ayat-ayat]
mutasyaabihaat [184]. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada
kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk
menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari ta’wilnya, padahal tidak ada yang
mengetahui ta’wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya
berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu
dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran [daripadanya]
melainkan orang-orang yang berakal. (7)
|
|
هُوَ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ
عَلَيۡكَ ٱلۡكِتَـٰبَ مِنۡهُ ءَايَـٰتٌ۬ مُّحۡكَمَـٰتٌ هُنَّ أُمُّ ٱلۡكِتَـٰبِ
وَأُخَرُ مُتَشَـٰبِهَـٰتٌ۬ۖ فَأَمَّا ٱلَّذِينَ فِى قُلُوبِهِمۡ زَيۡغٌ۬
فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَـٰبَهَ مِنۡهُ ٱبۡتِغَآءَ ٱلۡفِتۡنَةِ وَٱبۡتِغَآءَ
تَأۡوِيلِهِۦۗ وَمَا يَعۡلَمُ تَأۡوِيلَهُ ۥۤ إِلَّا ٱللَّهُۗ
وَٱلرَّٲسِخُونَ فِى ٱلۡعِلۡمِ يَقُولُونَ ءَامَنَّا بِهِۦ كُلٌّ۬ مِّنۡ عِندِ
رَبِّنَاۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّآ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَـٰبِ (٧)
|
[183] Ayat
yang muhkamaat ialah ayat-ayat yang terang dan tegas maksudnya, dapat
dipahami dengan mudah.
[184] Termasuk dalam pengertian ayat-ayat mutasyaabihaat: ayat-ayat yang mengandung beberapa pengertian dan tidak dapat ditentukan arti mana yang dimaksud kecuali sesudah diselidiki secara mendalam; atau ayat-ayat yang pengertiannya hanya Allah yang mengetahui seperti ayat-ayat yang berhubungan dengan yang ghaib-ghaib misalnya ayat-ayat yang mengenai hari kiamat, surga, neraka dan lain-lain. |
||
007. (Dialah yang menurunkan kepadamu
Alquran, di antara isinya ada ayat-ayat yang muhkamat) jelas maksud dan
tujuannya (itulah dia pokok-pokok Alquran) yakni yang menjadi pegangan dalam
menetapkan (sedangkan yang lainnya mutasyabihat) tidak dimengerti secara
jelas maksudnya, misalnya permulaan-permulaan surah. Semuanya disebut sebagai
'muhkam' seperti dalam firman-Nya 'uhkimat aayaatuh' dengan arti tak ada
cacat atau celanya, dan 'mutasyaabiha' pada firman-Nya, 'Kitaaban
mutasyaabiha,' dengan makna bahwa sebagian menyamai lainnya dalam keindahan
dan kebenaran. (Adapun orang-orang yang dalam hatinya ada kecenderungan pada
kesesatan) menyeleweng dari kebenaran, (maka mereka mengikuti ayat-ayat
mutasyabihat untuk membangkitkan fitnah) di kalangan orang-orang bodoh dengan
menjerumuskan mereka ke dalam hal-hal yang syubhat dan kabur pengertiannya
(dan demi untuk mencari-cari takwilnya) tafsirnya (padahal tidak ada yang
tahu takwil) tafsirnya (kecuali Allah) sendiri-Nya (dan orang-orang yang
mendalam) luas lagi kokoh (ilmunya) menjadi mubtada, sedangkan khabarnya:
(Berkata, "Kami beriman kepada ayat-ayat mutasyaabihat) bahwa ia dari
Allah, sedangkan kami tidak tahu akan maksudnya, (semuanya itu) baik yang
muhkam maupun yang mutasyabih (dari sisi Tuhan kami," dan tidak ada yang
mengambil pelajaran) 'Ta' yang pada asalnya terdapat pada 'dzal' diidgamkan
pada dzal itu hingga berbunyi 'yadzdzakkaru' (kecuali orang-orang yang
berakal) yang mau berpikir. Mereka juga mengucapkan hal berikut bila melihat
orang-orang yang mengikuti mereka.
|
||
[Mereka berdo’a]:
"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada
kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada
kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi
[karunia]." (8)
|
|
رَبَّنَا لَا تُزِغۡ
قُلُوبَنَا بَعۡدَ إِذۡ هَدَيۡتَنَا وَهَبۡ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحۡمَةًۚ
إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡوَهَّابُ (٨)
|
008. ("Tuhan kami! Janganlah engkau gelincirkan hati
kami) janganlah diselewengkan dari kebenaran dengan mencari-cari tafsirnya
yang tidak layak bagi kami sebagaimana dialami oleh mereka (setelah Engkau
memberi petunjuk kepada kami) bimbingan ke arah perkara yang benar (dan
berilah kami dari sisi-Mu rahmat) keteguhan hati (karena Engkaulah Yang Maha Memberi)
karunia.
|
||
"Ya Tuhan kami,
sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk [menerima pembalasan pada]
hari yang tak ada keraguan padanya". Sesungguhnya Allah tidak menyalahi
janji. (9)
|
|
رَبَّنَآ إِنَّكَ
جَامِعُ ٱلنَّاسِ لِيَوۡمٍ۬ لَّا رَيۡبَ فِيهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُخۡلِفُ
ٱلۡمِيعَادَ (٩)
|
009. (Tuhan kami! Sesungguhnya Engkau akan mengumpulkan
manusia) menghimpun mereka (untuk suatu hari) maksudnya pada suatu hari (yang
tak ada keraguan) atau kebimbangan (padanya) yakni hari kiamat, maka Engkau
balas amal perbuatan mereka sebagaimana telah Engkau janjikan. (Sesungguhnya
Allah tidak menyalahi janji.") yakni janji-Nya tentang saat berbangkit.
Di sini terdapat peralihan pembicaraan dan kemungkinan ia merupakan firman
Allah swt. Adapun maksud dari doa seperti itu ialah untuk menyatakan bahwa
pusat perhatian mereka ialah soal akhirat. Oleh sebab itulah mereka memohon
agar tetap berada dalam hidayah atau petunjuk Allah hingga beroleh pahala.
Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim melalui Aisyah r.a. katanya,
"Rasulullah saw. membaca ayat, 'Dialah yang telah menurunkan kepadamu
kitab, di antara isinya ialah ayat-ayat yang muhkamat...' dan seterusnya lalu
sabdanya, 'Apabila kamu lihat orang-orang yang mengikuti ayat-ayat
mutasyabihat mereka itulah yang disebutkan oleh Allah, maka waspadalah
terhadap mereka.'" Diriwayatkan pula oleh Thabrani dalam Al-Kabir
melalui Abu Musa Al-Asyari, bahwa ia mendengar Nabi saw. bersabda,
"Tidak ada yang aku khawatirkan terhadap umatku, kecuali tiga perkara
yang di antaranya ialah akan dimudahkan bagi mereka mempelajari Alquran,
tetapi orang mukmin mencari-cari takwil yang mutasyabihat, padahal tidak ada
yang tahu akan takwilnya itu kecuali Allah, sedangkan orang-orang yang
mendalam ilmunya mengatakan, 'Kami beriman padanya, semuanya dari sisi Tuhan
kami dan tidaklah yang beroleh peringatan kecuali orang-orang yang
berakal.'" (Hadis)
|
||
Sesungguhnya
orang-orang yang kafir, harta benda dan anak-anak mereka, sedikitpun tidak
dapat menolak [siksa] Allah dari mereka. Dan mereka itu adalah bahan bakar
api neraka, (10)
|
|
إِنَّ ٱلَّذِينَ
كَفَرُواْ لَن تُغۡنِىَ عَنۡهُمۡ أَمۡوَٲلُهُمۡ وَلَآ أَوۡلَـٰدُهُم مِّنَ
ٱللَّهِ شَيۡـًٔ۬اۖ وَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ
هُمۡ وَقُودُ ٱلنَّارِ (١٠)
|
010. (Sesungguhnya orang-orang kafir, harta benda dan
anak-anak mereka tidak dapat menolak Allah) yakni siksa-Nya (sedikit pun dan
merekalah bahan bakar api neraka) dibaca 'waquud', bahan untuk pembakaran.
|
||
[keadaan mereka]
adalah seperti keadaan kaum Fir’aun dan orang-orang yang sebelumnya; mereka
mendustakan ayat-ayat Kami; karena itu Allah menyiksa mereka disebabkan
dosa-dosa mereka. Dan Allah sangat keras siksa-Nya. (11)
|
|
ڪَدَأۡبِ ءَالِ
فِرۡعَوۡنَ وَٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡۚ كَذَّبُواْ بِـَٔايَـٰتِنَا
فَأَخَذَهُمُ ٱللَّهُ بِذُنُوبِہِمۡۗ وَٱللَّهُ شَدِيدُ ٱلۡعِقَابِ (١١)
|
011. (Seperti adat kebiasaan kaum Firaun dan orang-orang
sebelum mereka) seperti kaum Ad dan Tsamud (mereka mendustakan ayat-ayat Kami
hingga dicelakakan Allah) dibinasakan-Nya (disebabkan dosa-dosa mereka).
Perkataan ini menafsirkan perkataan yang sebelumnya. (Dan Allah sangat keras
siksa-Nya). Ayat berikut turun ketika Nabi saw. menyuruh orang-orang Yahudi
masuk Islam sekembalinya dari perang Badar, maka jawab mereka,
"Janganlah kamu teperdaya mentang-mentang berhasil membunuh gerombolan
Quraisy yang kacau balau dan tidak tahu memegang senjata."
|
||
Katakanlah kepada
orang-orang yang kafir: "Kamu pasti akan dikalahkan [di dunia ini] dan akan
digiring ke dalam neraka Jahannam. Dan itulah tempat yang
seburuk-buruknya". (12)
|
|
قُل لِّلَّذِينَ
كَفَرُواْ سَتُغۡلَبُونَ وَتُحۡشَرُونَ إِلَىٰ جَهَنَّمَۚ وَبِئۡسَ ٱلۡمِهَادُ
(١٢)
|
SEBAB
TURUNNYA AYAT: Abu Daud di dalam kitab
Sunan dan Imam Baihaqi di dalam kitab Dalail mengetengahkan hadis berikut
melalui jalur Ibnu Ishak dari Muhammad bin Abu Muhammad dari Said atau
Ikrimah dan dari Ibnu Abbas yang menceritakan bahwa ketika Rasulullah saw.
memperoleh kemenangan dalam perang Badar, lalu beliau kembali ke Madinah,
kemudian beliau mengumpulkan orang-orang Yahudi di pasar Bani Qainuqa.
Selanjutnya beliau bersabda kepada mereka, "Hai orang-orang Yahudi!
Masuk Islamlah kalian sebelum kalian mendapat kekalahan seperti apa yang
telah ditimpakan Allah atas kaum Quraisy (dalam perang Badar)."
Orang-orang Yahudi menjawab, "Hai Muhammad! Janganlah engkau memperdaya
dirimu sendiri hanya karena engkau telah memerangi segolongan orang-orang
Quraisy, mereka adalah orang-orang kampungan yang tidak pandai perang! Demi
Allah, jika berhadapan dengan kami, baru kamu ketahui bahwa kami ini
orang-orang perang." Maka Allah pun menurunkan, "Katakanlah kepada
orang-orang yang kafir bahwa kamu pasti akan dikalahkan...," sampai
dengan firman-Nya, "...bagi orang-orang yang mempunyai pandangan
batin." (Q.S. Ali Imran 12-13)
|
||
012. (Katakanlah) hai Muhammad (kepada
orang-orang kafir) kepada golongan Yahudi itu, ("Kamu nanti akan
menderita kekalahan) memakai ta dan ya, di alam dunia ini dengan dibunuh,
ditawan dan membayar upeti dan itu telah terjadi (dan akan dihimpun) juga
dengan memakai ta dan ya, di akhirat nanti (ke neraka Jahanam) lalu memasukinya
(dan Jahanam itu adalah seburuk-buruk hamparan) tempat tinggal."
|
||
Sesungguhnya telah ada
tanda bagi kamu pada dua golongan yang telah bertemu [bertempur] [185]. Segolongan berperang
di jalan Allah dan [segolongan] yang lain kafir yang dengan mata kepala
melihat [seakan-akan] orang-orang muslimin dua kali jumlah mereka. Allah
menguatkan dengan bantuan-Nya siapa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya pada
yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai mata hati.
(13)
|
|
قَدۡ ڪَانَ لَكُمۡ
ءَايَةٌ۬ فِى فِئَتَيۡنِ ٱلۡتَقَتَاۖ فِئَةٌ۬ تُقَـٰتِلُ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ
وَأُخۡرَىٰ ڪَافِرَةٌ۬ يَرَوۡنَهُم مِّثۡلَيۡهِمۡ رَأۡىَ ٱلۡعَيۡنِۚ وَٱللَّهُ
يُؤَيِّدُ بِنَصۡرِهِۦ مَن يَشَآءُۗ إِنَّ فِى ذَٲلِكَ لَعِبۡرَةً۬ لِّأُوْلِى
ٱلۡأَبۡصَـٰرِ (١٣)
|
[185]
Pertemuan dua golongan itu antara kaum muslimin dengan kaum musyrikin terjadi
dalam perang Badar. Badar nama suatu tempat yang terletak antara Mekah dengan
Madinah dimana terdapat mata air.
SEBAB
TURUNNYA AYAT: Abu Daud di dalam kitab
Sunan dan Imam Baihaqi di dalam kitab Dalail mengetengahkan hadis berikut
melalui jalur Ibnu Ishak dari Muhammad bin Abu Muhammad dari Said atau
Ikrimah dan dari Ibnu Abbas yang menceritakan bahwa ketika Rasulullah saw.
memperoleh kemenangan dalam perang Badar, lalu beliau kembali ke Madinah,
kemudian beliau mengumpulkan orang-orang Yahudi di pasar Bani Qainuqa.
Selanjutnya beliau bersabda kepada mereka, "Hai orang-orang Yahudi!
Masuk Islamlah kalian sebelum kalian mendapat kekalahan seperti apa yang
telah ditimpakan Allah atas kaum Quraisy (dalam perang Badar)."
Orang-orang Yahudi menjawab, "Hai Muhammad! Janganlah engkau memperdaya
dirimu sendiri hanya karena engkau telah memerangi segolongan orang-orang
Quraisy, mereka adalah orang-orang kampungan yang tidak pandai perang! Demi
Allah, jika berhadapan dengan kami, baru kamu ketahui bahwa kami ini
orang-orang perang." Maka Allah pun menurunkan, "Katakanlah kepada
orang-orang yang kafir bahwa kamu pasti akan dikalahkan...," sampai
dengan firman-Nya, "...bagi orang-orang yang mempunyai pandangan
batin." (Q.S. Ali Imran 12-13) Ibnu Munzir mengetengahkan dari Ikrimah
bahwa seorang Yahudi bernama Fanhash mengatakan sehabis perang Badar,
"Janganlah si Muhammad itu membanggakan dirinya mentang-mentang ia dapat
membunuh dan mengalahkan orang-orang Quraisy! Orang-orang Quraisy itu tidak
pandai berperang!" Maka turunlah ayat ini.
|
||
013. (Sesungguhnya bagi kamu ada tanda) atau
pelajaran, lalu hal itu disebutkan untuk penjelasan (pada dua golongan) dua
puak (yang bertemu) di hari Badar untuk berperang (segolongan bertempur di
jalan Allah) untuk menaati perintah-Nya, yaitu Nabi saw. bersama para
sahabat. Mereka berjumlah 313 orang laki-laki termasuk beberapa orang
berkuda, enam buah ketopong besi dan delapan buah pedang, sedangkan
kebanyakan mereka adalah berjalan kaki (dan yang lain kafir, yang melihat mereka)
maksudnya kaum muslimin (dua kali lipat mereka) artinya jumlah mereka kaum
muslimin kelihatan dua kali banyak dari jumlah mereka yang lebih kurang
seribu orang, (yaitu penglihatan dengan mata kepala) artinya menurut
pandangan lahir. Ini termasuk pertolongan Allah kepada kaum muslimin yang
berjumlah sedikit. (Dan Allah menyokong) menguatkan (dengan pertolongan-Nya
siapa yang disukai-Nya) untuk ditolong. (Sesungguhnya pada yang demikian itu)
maksudnya yang disebutkan tadi (menjadi pelajaran bagi orang yang mempunyai
mata hati). Kenapa kamu tidak mengambil pelajaran pula lalu kamu beriman?
|
||
Dijadikan indah pada
[pandangan] manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan,
binatang-binatang ternak [186] dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi
Allah-lah tempat kembali yang baik [surga]. (14)
|
|
زُيِّنَ لِلنَّاسِ
حُبُّ ٱلشَّهَوَٲتِ مِنَ ٱلنِّسَآءِ وَٱلۡبَنِينَ وَٱلۡقَنَـٰطِيرِ
ٱلۡمُقَنطَرَةِ مِنَ ٱلذَّهَبِ وَٱلۡفِضَّةِ وَٱلۡخَيۡلِ ٱلۡمُسَوَّمَةِ
وَٱلۡأَنۡعَـٰمِ وَٱلۡحَرۡثِۗ ذَٲلِكَ مَتَـٰعُ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَاۖ
وَٱللَّهُ عِندَهُ ۥ حُسۡنُ ٱلۡمَـَٔابِ (١٤) ۞
|
[186] Yang
dimaksud dengan binatang ternak di sini ialah binatang-binatang yang termasuk
jenis unta, lembu, kambing dan biri-biri.
|
||
014. (Dijadikan indah pada pandangan
manusia kecintaan kepada syahwat) yakni segala yang disenangi serta diingini
nafsu sebagai cobaan dari Allah atau tipu daya dari setan (yaitu
wanita-wanita, anak-anak dan harta yang banyak) yang berlimpah dan telah
berkumpul (berupa emas, perak, kuda-kuda yang tampan) atau baik (binatang
ternak) yakni sapi dan kambing (dan sawah ladang) atau tanam-tanaman.
(Demikian itu) yakni yang telah disebutkan tadi (merupakan kesenangan hidup
dunia) di dunia manusia hidup bersenang-senang dengan hartanya, tetapi
kemudian lenyap atau pergi (dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik)
yakni surga, sehingga itulah yang seharusnya menjadi idaman dan bukan
lainnya.
|
||
Katakanlah:
"Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian
itu?" Untuk orang-orang yang bertakwa [kepada Allah], pada sisi Tuhan
mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di
dalamnya. Dan [mereka dikaruniai] isteri-isteri yang disucikan serta
keridhaan Allah: Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (15)
|
|
قُلۡ أَؤُنَبِّئُكُم
بِخَيۡرٍ۬ مِّن ذَٲلِڪُمۡۚ لِلَّذِينَ ٱتَّقَوۡاْ عِندَ رَبِّهِمۡ جَنَّـٰتٌ۬
تَجۡرِى مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَـٰرُ خَـٰلِدِينَ فِيهَا وَأَزۡوَٲجٌ۬
مُّطَهَّرَةٌ۬ وَرِضۡوَٲنٌ۬ مِّنَ ٱللَّهِۗ وَٱللَّهُ بَصِيرُۢ بِٱلۡعِبَادِ (١٥)
|
015. (Katakanlah) hai Muhammad kepada kaummu! ("Maukah
saya sampaikan kepadamu) saya beritahukan (apa yang lebih baik dari yang
demikian?") yakni yang disebutkan dari berbagai syahwat tadi; adapun
pertanyaan di sini berarti pengukuhan. (Bagi orang-orang yang bertakwa) yang
menjaga diri mereka dari kemusyrikan (di sisi Tuhan mereka) menjadi khabar
sedangkan mubtadanya: (surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, kekal
mereka) artinya ditakdirkan kekal (di dalamnya) jika mereka memasukinya (dan
istri-istri yang disucikan) dari haid dan lainnya yang dianggap kotor (serta
keridaan) ada yang membaca ridhwaan dan ada pula rudhwaan; artinya keridaan
yang banyak (dari Allah dan Allah Maha Melihat) maksudnya Maha Mengetahui
(akan hamba-hamba-Nya) mereka akan dibalas menurut amalnya masing-masing.
|
||
[Yaitu] orang-orang
yang berdo’a: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka
ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka," (16)
|
|
ٱلَّذِينَ يَقُولُونَ
رَبَّنَآ إِنَّنَآ ءَامَنَّا فَٱغۡفِرۡ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
(١٦)
|
016. (Yakni orang-orang yang) menjadi na`at atau badal dari
'orang-orang' yang sebelumnya (berdoa,) "Wahai (Tuhan kami! Sesungguhnya
kami telah beriman) membenarkan-Mu dan rasul-Mu (maka ampunilah semua dosa
kami dan lindungilah kami dari siksa neraka.")
|
||
[yaitu] orang-orang
yang sabar, yang benar, yang tetap ta’at, yang menafkahkan hartanya [di jalan
Allah], dan yang memohon ampun di waktu sahur [187]. (17)
|
|
ٱلصَّـٰبِرِينَ
وَٱلصَّـٰدِقِينَ وَٱلۡقَـٰنِتِينَ وَٱلۡمُنفِقِينَ وَٱلۡمُسۡتَغۡفِرِينَ
بِٱلۡأَسۡحَارِ (١٧)
|
[187] Sahur:
waktu sebelum fajar menyingsing mendekati subuh.
|
||
017. (Orang-orang yang tabah) mengikuti
perintah dan menjauhi maksiat, menjadi na'at (yang benar) dalam keimanan
(yang taat) kepada Allah (yang menafkahkan harta mereka) yang bersedekah (dan
yang memohon ampun) kepada Allah dengan mengucapkan, "Ya Allah!
Ampunilah kami," (pada waktu sahur) artinya di akhir malam. Disebutkan
di sini secara khusus, karena pada waktu itulah orang biasa lengah dan tidur
nyenyak.
|
||
Allah menyatakan
bahwasanya tidak ada Tuhan [yang berhak disembah] melainkan Dia, Yang
menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu [188] juga menyatakan yang
demikian itu]. Tak ada Tuhan [yang berhak disembah] melainkan Dia, Yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana. (18)
|
|
شَهِدَ ٱللَّهُ أَنَّهُ ۥ
لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ وَٱلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةُ وَأُوْلُواْ ٱلۡعِلۡمِ قَآٮِٕمَۢا بِٱلۡقِسۡطِۚ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلۡعَزِيزُ
ٱلۡحَڪِيمُ (١٨)
|
[188] Ayat
ini untuk menjelaskan martabat orang-orang berilmu.
|
||
018. (Allah menyaksikan) artinya
menjelaskan kepada hamba-hamba-Nya dengan dalil-dalil dan ayat-ayat
(bahwasanya tidak ada Tuhan) yakni tidak ada yang disembah dalam wujud ini
dengan benar (melainkan Dia, dan) menyaksikan pula atas yang demikian itu
(para malaikat) dengan pengakuan mereka (dan orang-orang yang berilmu) dari
kalangan para nabi dan orang-orang beriman, baik dengan keyakinan maupun
dengan perkataan (menegakkan keadilan) dengan mengatur makhluk ciptaan-Nya.
Manshub disebabkan kedudukannya sebagai hal, sedangkan yang menjadi amilnya
ialah arti keseluruhan yakni hanya Allahlah yang mengatur makhluk-Nya dengan
seadil-adilnya. (Tidak ada Tuhan melainkan Dia) diulangi kembali memperkokoh
perkataan sebelumnya (Yang Maha Perkasa) dalam kerajaan-Nya (lagi Maha
Bijaksana) dalam perbuatan dan ciptaan-Nya.
|
||
Sesungguhnya agama
[yang diridhai] di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang
yang telah diberi Al Kitab [189] kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena
kedengkian [yang ada] di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap
ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (19)
|
|
إِنَّ ٱلدِّينَ عِندَ
ٱللَّهِ ٱلۡإِسۡلَـٰمُۗ وَمَا ٱخۡتَلَفَ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡكِتَـٰبَ إِلَّا
مِنۢ بَعۡدِ مَا جَآءَهُمُ ٱلۡعِلۡمُ بَغۡيَۢا بَيۡنَهُمۡۗ وَمَن يَكۡفُرۡ
بِـَٔايَـٰتِ ٱللَّهِ فَإِنَّ ٱللَّهَ سَرِيعُ ٱلۡحِسَابِ (١٩)
|
[189]
Maksudnya ialah Kitab-Kitab yang diturunkan sebelum Al-Qur'an.
|
||
019. (Sesungguhnya agama) yang diridai
(di sisi Allah) ialah agama (Islam) yakni syariat yang dibawa oleh para rasul
dan dibina atas dasar ketauhidan. Menurut satu qiraat dibaca anna sebagai
badal dari inna yakni badal isytimal. (Tidaklah berselisih orang-orang yang
diberi kitab) yakni orang-orang Yahudi dan Nasrani dalam agama, sebagian
mereka mengakui bahwa merekalah yang beragama tauhid sedangkan lainnya kafir
(kecuali setelah datang kepada mereka ilmu) tentang ketauhidan disebabkan (kedengkian)
dari orang-orang kafir (di antara sesama mereka, siapa yang kafir pada
ayat-ayat Allah, maka sesungguhnya Allah cepat sekali perhitungan-Nya)
maksudnya pembalasan-Nya.
|
||
Kemudian jika mereka
mendebat kamu [tentang kebenaran Islam], maka katakanlah: "Aku
menyerahkan diriku kepada Allah dan [demikian pula] orang-orang yang
mengikutiku". Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al
Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: [190]
"Apakah kamu [mau] masuk Islam?"
Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan
jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan [ayat-ayat
Allah]. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (20)
|
|
فَإِنۡ حَآجُّوكَ
فَقُلۡ أَسۡلَمۡتُ وَجۡهِىَ لِلَّهِ وَمَنِ ٱتَّبَعَنِۗ وَقُل لِّلَّذِينَ
أُوتُواْ ٱلۡكِتَـٰبَ وَٱلۡأُمِّيِّـۧنَ ءَأَسۡلَمۡتُمۡۚ فَإِنۡ أَسۡلَمُواْ
فَقَدِ ٱهۡتَدَواْۖ وَّإِن تَوَلَّوۡاْ فَإِنَّمَا عَلَيۡكَ ٱلۡبَلَـٰغُۗ
وَٱللَّهُ بَصِيرُۢ بِٱلۡعِبَادِ (٢٠)
|
[190] Ummi
artinya ialah orang yang tidak tahu tulis baca. Menurut sebagian ahli tafsir
yang dimaksud dengan ummi ialah orang musyrik Arab yang tidak tahu tulis
baca. Menurut sebagian yang lain ialah orang-orang yang tidak diberi Al
Kitab.
|
||
020. (Jika mereka menyanggah kamu) hai
Muhammad dalam soal agama (maka katakanlah) kepada mereka ("Kuserahkan
wajahku kepada Allah) artinya aku tunduk dan patuh kepada-Nya, aku (dan
orang-orang yang mengikutiku.") wajah disebutkan secara khusus, karena
kedudukannya yang mulia, maka yang lainnya lebih utama untuk berserah diri.
(Dan katakanlah kepada orang-orang yang diberi Alkitab) yakni orang-orang
Yahudi dan Nasrani (serta orang-orang yang tidak tahu baca tulis) yaitu
orang-orang Arab musyrik ("Apakah kamu mau masuk Islam?") Maksudnya
masuk Islamlah kamu! (Jika mereka masuk Islam, maka sesungguhnya mereka telah
mendapat petunjuk) dari kesesatan (dan jika mereka berpaling) dari agama
Islam (maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan) risalah yang diamanatkan
kepadamu (dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya) lalu diberi-Nya
balasan atas amal perbuatan mereka. Ayat berikut ini sebelum turunnya
perintah untuk berperang:
|
||
Sesungguhnya
orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi yang
memang tidak dibenarkan dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia
berbuat adil, maka gembirakanlah mereka bahwa mereka akan menerima siksa yang
pedih. (21)
|
|
إِنَّ ٱلَّذِينَ
يَكۡفُرُونَ بِـَٔايَـٰتِ ٱللَّهِ وَيَقۡتُلُونَ ٱلنَّبِيِّـۧنَ بِغَيۡرِ حَقٍّ۬
وَيَقۡتُلُونَ ٱلَّذِينَ يَأۡمُرُونَ بِٱلۡقِسۡطِ مِنَ ٱلنَّاسِ فَبَشِّرۡهُم
بِعَذَابٍ أَلِيمٍ (٢١)
|
021. (Sesungguhnya orang-orang yang kafir akan ayat-ayat Allah
dan membunuh) pada satu qiraat yuqatiluuna yang berarti memerangi (nabi-nabi
tanpa alasan yang benar, dan membunuh orang-orang yang menyuruh berlaku adil
di antara manusia) mereka ini ialah orang-orang Yahudi. Diriwayatkan bahwa
mereka telah membunuh 43 orang nabi kemudian mereka dicegah oleh 170 orang
pengikut-pengikut nabi tersebut namun akhirnya mereka pun dibunuh oleh mereka
pada saat yang sama (maka gembirakanlah mereka) artinya beritahukanlah mereka
(akan adanya siksa yang pedih) yang menyakitkan. Menyebutkan 'gembirakanlah'
adalah sebagai penghinaan bagi mereka, dan khabar 'inna' dimasuki oleh fa,
karena isimnya inna yang berupa isim maushul mirip dengan syarat.
|
||
Mereka itu adalah
orang-orang yang lenyap [pahala] amal-amalnya di dunia dan akhirat, dan
mereka sekali-kali tidak memperoleh penolong. (22)
|
|
أُوْلَـٰٓٮِٕكَ ٱلَّذِينَ
حَبِطَتۡ أَعۡمَـٰلُهُمۡ فِى ٱلدُّنۡيَا وَٱلۡأَخِرَةِ وَمَا لَهُم مِّن
نَّـٰصِرِينَ (٢٢)
|
022. (Mereka itulah orang-orang yang gugur) atau batal
(amal-amalan mereka) kebaikan-kebaikan yang telah mereka lakukan, misalnya
sedekah dan menghubungkan tali silaturahmi (di dunia dan di akhirat) sehingga
tidak dianggap disebabkan tidak memenuhi syarat-syaratnya (dan tidaklah
mereka mempunyai penolong-penolong) yang akan melindungi mereka dari azab
tersebut.
|
||
Tidakkah kamu
memperhatikan orang-orang yang telah diberi bahagian yaitu Al Kitab [Taurat],
mereka diseru kepada kitab Allah supaya kitab itu menetapkan hukum di antara
mereka; kemudian sebahagian dari mereka berpaling, dan mereka selalu
membelakangi [kebenaran]. (23)
|
|
أَلَمۡ تَرَ إِلَى
ٱلَّذِينَ أُوتُواْ نَصِيبً۬ا مِّنَ ٱلۡڪِتَـٰبِ يُدۡعَوۡنَ إِلَىٰ ڪِتَـٰبِ
ٱللَّهِ لِيَحۡكُمَ بَيۡنَهُمۡ ثُمَّ يَتَوَلَّىٰ فَرِيقٌ۬ مِّنۡهُمۡ وَهُم
مُّعۡرِضُونَ (٢٣)
|
SEBAB
TURUNNYA AYAT: Ibnu Abu Hatim, Ibnu
Munzir dan Ikrimah mengetengahkan dari Ibnu Abbas, katanya, "Rasulullah
saw. masuk ke rumah Madras menemui segolongan orang-orang Yahudi. Maka
diserunya mereka kepada Allah, lalu kata Na'im bin Amr dan Harits bin Zaid
kepada Nabi saw., 'Menganut agama apakah Anda, hai Muhammad?' Jawabnya,
'Menganut millah Ibrahim dan agamanya.' Kata mereka pula, 'Sesungguhnya
Ibrahim itu beragama Yahudi.' Sabda Nabi saw. pula, 'Kalau begitu marilah
kita pegang Taurat! Dialah yang akan menjadi hakim di antara kami dan
tuan-tuan!' Kedua mereka itu menolak, maka Allah pun menurunkan, 'Tidakkah
kamu perhatikan orang-orang yang diberi bagian berupa Alkitab...,' sampai
dengan firman-Nya, '...mereka ada-adakan.'" (Q.S. Ali Imran 23-24)
|
||
023. (Tidakkah kamu lihat) atau
perhatikan (orang-orang yang diberi bagian dari Alkitab) yakni Taurat (mereka
diseru) menjadi hal (kepada Kitab Allah untuk menetapkan hukum di antara
mereka, kemudian sebagian di antara mereka berpaling dan mereka menolaknya)
yakni tak mau menerima penetapan hukumnya. Ayat ini turun mengenai orang
Yahudi: Dua orang di antara mereka berzina lalu bertahkim kepada Nabi saw.,
maka Nabi menjatuhkan hukuman rajam. Mereka menolak lalu diperlihatkan Taurat
kepada mereka, ternyata memang tercantum di dalamnya, hingga hukuman rajam
dilaksanakan. Akibatnya mereka menjadi marah.
|
||
Hal itu adalah karena
mereka mengaku: "Kami tidak akan disentuh oleh api neraka kecuali
beberapa hari yang dapat dihitung". Mereka diperdayakan dalam agama mereka
oleh apa yang selalu mereka ada-adakan. (24)
|
|
ذَٲلِكَ بِأَنَّهُمۡ
قَالُواْ لَن تَمَسَّنَا ٱلنَّارُ إِلَّآ أَيَّامً۬ا مَّعۡدُودَٲتٍ۬ۖ
وَغَرَّهُمۡ فِى دِينِهِم مَّا ڪَانُواْ يَفۡتَرُونَ (٢٤)
|
SEBAB
TURUNNYA AYAT: Ibnu Abu Hatim, Ibnu
Munzir dan Ikrimah mengetengahkan dari Ibnu Abbas, katanya, "Rasulullah
saw. masuk ke rumah Madras menemui segolongan orang-orang Yahudi. Maka
diserunya mereka kepada Allah, lalu kata Na'im bin Amr dan Harits bin Zaid
kepada Nabi saw., 'Menganut agama apakah Anda, hai Muhammad?' Jawabnya,
'Menganut millah Ibrahim dan agamanya.' Kata mereka pula, 'Sesungguhnya
Ibrahim itu beragama Yahudi.' Sabda Nabi saw. pula, 'Kalau begitu marilah
kita pegang Taurat! Dialah yang akan menjadi hakim di antara kami dan
tuan-tuan!' Kedua mereka itu menolak, maka Allah pun menurunkan, 'Tidakkah
kamu perhatikan orang-orang yang diberi bagian berupa Alkitab...,' sampai
dengan firman-Nya, '...mereka ada-adakan.'" (Q.S. Ali Imran 23-24)
|
||
024. (Hal itu) yakni berpaling dan
menolak (karena mereka mengatakan) disebabkan oleh ucapan mereka (Kami tidak
akan disentuh oleh api neraka kecuali beberapa hari yang berbilang) hanya 40
hari, yakni selama mereka menyembah anak lembu lalu akan dihentikan terhadap
mereka. (Mereka diperdayakan dalam agama mereka) berkaitan dengan firman-Nya
(oleh apa yang mereka ada-adakan) berupa ucapan mereka tadi.
|
||
Bagaimanakah nanti
apabila mereka Kami kumpulkan di hari [kiamat] yang tidak ada keraguan
tentang adanya. Dan disempurnakan kepada tiap-tiap diri balasan apa yang
diusahakannya sedang mereka tidak dianiaya [dirugikan]. (25)
|
|
فَكَيۡفَ إِذَا
جَمَعۡنَـٰهُمۡ لِيَوۡمٍ۬ لَّا رَيۡبَ فِيهِ وَوُفِّيَتۡ ڪُلُّ نَفۡسٍ۬ مَّا
ڪَسَبَتۡ وَهُمۡ لَا يُظۡلَمُونَ (٢٥)
|
025. (Maka betapakah) keadaan mereka (jika mereka Kami
kumpulkan bagi suatu hari) maksudnya pada suatu hari (yang tak ada keraguan
padanya) yakni hari kiamat (dan disempurnakan kepada setiap diri) baik dari
golongan Ahli Kitab maupun dari lainnya, untuk menerima balasan dari (apa
yang diusahakannya) dikerjakannya baik kebaikan maupun kejahatan (dan mereka)
manusia itu (tidak dianiaya) dengan dikurangi kebaikan atau ditambah
kejahatan. Ayat berikut ini turun tatkala Nabi saw. menjanjikan kepada
umatnya akan diserahkannya kerajaan Persia dan Romawi, maka kata orang-orang
munafik, "Jauh..., mustahil...!"
|
||
Katakanlah:
"Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada
orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau
kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan
orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan.
Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. (26)
|
|
قُلِ ٱللَّهُمَّ
مَـٰلِكَ ٱلۡمُلۡكِ تُؤۡتِى ٱلۡمُلۡكَ مَن تَشَآءُ وَتَنزِعُ ٱلۡمُلۡكَ مِمَّن تَشَآءُ
وَتُعِزُّ مَن تَشَآءُ وَتُذِلُّ مَن تَشَآءُۖ بِيَدِكَ ٱلۡخَيۡرُۖ إِنَّكَ
عَلَىٰ كُلِّ شَىۡءٍ۬ قَدِيرٌ۬ (٢٦)
|
SEBAB
TURUNNYA AYAT: Dikeluarkan oleh Ibnu
Abu Hatim dari Qatadah, katanya, "Orang- orang mengatakan kepada kami
bahwa Rasulullah saw. memohon kepada Tuhan agar menundukkan kerajaan Romawi
dan Persi ke dalam kekuasaan umatnya, maka Allah pun menurunkan, 'Katakanlah!
Wahai Tuhan yang memiliki kerajaan...sampai akhir ayat.'" (Q.S. Ali
Imran 26)
|
||
026. (Katakanlah, "Wahai Tuhan) atau
ya Allah (yang mempunyai kerajaan! Engkau berikan kerajaan kepada orang yang
Engkau kehendaki) di antara makhluk-makhluk-Mu (dan Engkau cabut kerajaan
dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau
kehendaki) dengan memberinya kemuliaan itu (dan Engkau hinakan orang yang
Engkau kehendaki) dengan mencabut darinya. (Di tangan-Mulah segala kebaikan)
demikian pula segala kejahatan; artinya dalam kekuasaan-Mulah semua itu.
(Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.)
|
||
Engkau masukkan malam
ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan
yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup [191]. Dan Engkau beri
rezki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab [batas]." (27)
|
|
تُولِجُ ٱلَّيۡلَ فِى
ٱلنَّهَارِ وَتُولِجُ ٱلنَّهَارَ فِى ٱلَّيۡلِۖ وَتُخۡرِجُ ٱلۡحَىَّ مِنَ
ٱلۡمَيِّتِ وَتُخۡرِجُ ٱلۡمَيِّتَ مِنَ ٱلۡحَىِّۖ وَتَرۡزُقُ مَن تَشَآءُ
بِغَيۡرِ حِسَابٍ۬ (٢٧)
|
[191]
Sebagian mufassirin memberi misal untuk ayat ini dengan mengeluarkan anak
ayam dari telur, dan telur dari ayam. Dan dapat juga diartikan bahwa
pergiliran kekuasaan diantara bangsa-bangsa dan timbul tenggelamnya sesuatu
umat adalah menurut hukum Allah.
|
||
027. (Engkau masukkan malam ke dalam
siang dan Engkau masukkan pula siang ke dalam malam) hingga bertambah
panjanglah keduanya sebanyak berkurangnya dari yang lain (Engkau keluarkan
yang hidup dari yang mati) misalnya manusia dari sperma dan burung dari telur
(Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup dan Engkau beri rezeki siapa yang
Engkau kehendaki tanpa terhitung") artinya rezeki yang luas dan amat
banyak.
|
||
Janganlah orang-orang
mu’min mengambil orang-orang kafir menjadi wali [192] dengan meninggalkan orang-orang
mu’min. Barangsiapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan
Allah kecuali karena [siasat] memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari
mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri [siksa]-Nya. Dan hanya
kepada Allah kembali [mu]. (28)
|
|
لَّا يَتَّخِذِ
ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلۡكَـٰفِرِينَ أَوۡلِيَآءَ مِن دُونِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَۖ وَمَن
يَفۡعَلۡ ذَٲلِكَ فَلَيۡسَ مِنَ ٱللَّهِ فِى شَىۡءٍ إِلَّآ أَن تَتَّقُواْ
مِنۡهُمۡ تُقَٮٰةً۬ۗ وَيُحَذِّرُڪُمُ
ٱللَّهُ نَفۡسَهُ ۥۗ وَإِلَى ٱللَّهِ ٱلۡمَصِيرُ (٢٨)
|
[192] Wali
jamaknya auliyaa; berarti teman yang akrab, juga berarti pemimpin, pelindung
atau penolong.
SEBAB
TURUNNYA AYAT: Ibnu Jarir
mengetengahkan dari jalur Said atau Ikrimah dari Ibnu Abbas, katanya,
"Hajjaj bin Amr, yakni sekutu dari Kaab bin Asyraf, Ibnu Abu Haqiq dan
Qais bin Zaid telah mengadakan hubungan akrab dengan beberapa orang Ansar
untuk menggoyahkan mereka dari agama mereka, maka kata Rifaah bin Munzir,
Abdullah bin Jubair dan Saad bin Hatsmah kepada orang-orang Ansar itu,
'Jauhilah orang-orang Yahudi itu dan hindarilah hubungan erat dengan mereka
agar kamu tidak terpengaruh dari agamamu!' Pada mulanya mereka tidak
mengindahkan nasihat itu, maka Allah pun menurunkan terhadap mereka,
'Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir...,' sampai dengan
firman-Nya, '....dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.'" (Q.S. Ali
Imran 28-29)
|
||
028. (Janganlah orang-orang beriman
mengambil orang-orang kafir sebagai pemimpin) yang akan mengendalikan mereka
(dengan meninggalkan orang-orang beriman. Barang siapa melakukan demikian)
artinya mengambil mereka sebagai pemimpin (maka tidaklah termasuk dalam)
agama (Allah sedikit pun kecuali jika menjaga sesuatu yang kamu takuti dari
mereka) maksudnya jika ada yang kamu takuti, kamu boleh berhubungan erat
dengan mereka, tetapi hanya di mulut dan bukan di hati. Ini hanyalah sebelum
kuatnya agama Islam dan berlaku di suatu negeri di mana mereka merupakan
golongan minoritas (dan Allah memperingatkanmu terhadap diri-Nya) maksudnya
kemarahan-Nya jika kamu mengambil mereka itu sebagai pemimpin (dan hanya
kepada Allah tempat kamu kembali) hingga kamu akan beroleh balasan dari-Nya.
|
||
Katakanlah: "Jika
kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu melahirkannya, pasti
Allah mengetahui." Allah mengetahui apa-apa yang ada di langit dan
apa-apa yang ada di bumi. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
(29)
|
|
قُلۡ إِن تُخۡفُواْ مَا
فِى صُدُورِڪُمۡ أَوۡ تُبۡدُوهُ يَعۡلَمۡهُ ٱللَّهُۗ وَيَعۡلَمُ مَا فِى
ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَمَا فِى ٱلۡأَرۡضِۗ وَٱللَّهُ عَلَىٰ ڪُلِّ شَىۡءٍ۬ قَدِيرٌ۬
(٢٩)
|
SEBAB
TURUNNYA AYAT: Ibnu Jarir
mengetengahkan dari jalur Said atau Ikrimah dari Ibnu Abbas, katanya,
"Hajjaj bin Amr, yakni sekutu dari Kaab bin Asyraf, Ibnu Abu Haqiq dan
Qais bin Zaid telah mengadakan hubungan akrab dengan beberapa orang Ansar
untuk menggoyahkan mereka dari agama mereka, maka kata Rifaah bin Munzir,
Abdullah bin Jubair dan Saad bin Hatsmah kepada orang-orang Ansar itu,
'Jauhilah orang-orang Yahudi itu dan hindarilah hubungan erat dengan mereka
agar kamu tidak terpengaruh dari agamamu!' Pada mulanya mereka tidak
mengindahkan nasihat itu, maka Allah pun menurunkan terhadap mereka,
'Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir...,' sampai dengan
firman-Nya, '....dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.'" (Q.S. Ali
Imran 28-29)
|
||
029. (Katakanlah) kepada mereka!
"Jika kamu menyembunyikan apa yang ada di dalam dadamu) di dalam hatimu
berupa hubungan yang erat dengan mereka (atau kamu nyatakan) secara lahir
(pastilah akan diketahui oleh Allah, dan) Dia (mengetahui apa-apa yang ada di
langit dan apa-apa yang ada di bumi dan Allah Maha kuasa atas segala
sesuatu.") di antaranya ialah menyiksa orang-orang yang mengambil
orang-orang kafir sebagai pemimpin.
|
||
Pada hari ketika
tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan dihadapkan [di mukanya], begitu
[juga] kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin kalau kiranya antara ia
dengan hari itu ada masa yang jauh; dan Allah memperingatkan kamu terhadap
diri [siksa]-Nya. Dan Allah sangat Penyayang kepada hamba-hamba-Nya.
(30)
|
|
يَوۡمَ تَجِدُ ڪُلُّ
نَفۡسٍ۬ مَّا عَمِلَتۡ مِنۡ خَيۡرٍ۬ مُّحۡضَرً۬ا وَمَا عَمِلَتۡ مِن سُوٓءٍ۬
تَوَدُّ لَوۡ أَنَّ بَيۡنَهَا وَبَيۡنَهُ ۥۤ أَمَدَۢا بَعِيدً۬اۗ
وَيُحَذِّرُڪُمُ ٱللَّهُ نَفۡسَهُ ۥۗ وَٱللَّهُ رَءُوفُۢ بِٱلۡعِبَادِ (٣٠)
|
030. (Pada hari itu setiap diri akan mengetahui segala yang
dilakukan)nya (berupa kebaikan akan dihadapkan ke hadapannya begitu juga
segala yang dilakukan)nya (berupa kejahatan) menjadi mubtada sedangkan yang
menjadi khabarnya: (ia ingin sekiranya antara ia dengan hari itu ada masa
yang jauh) teramat jauh hingga ia takkan pernah sampai padanya. (Dan Allah
memperingatkan kamu kepada diri-Nya) diulangi untuk memperkuat (Dan Allah
Maha Penyayang terhadap hamba-hamba-Nya.) Ayat berikut turun tatkala mereka
mengatakan, "Kami tidaklah menyembah berhala itu hanyalah karena kecintaan
kami kepada Allah, Kami bermaksud agar berhala-berhala itu mendekatkan kami
kepada-Nya."
|
||
Katakanlah: "Jika
kamu [benar-benar] mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (31)
|
|
قُلۡ إِن كُنتُمۡ
تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحۡبِبۡكُمُ ٱللَّهُ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡ
ذُنُوبَكُمۡۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ۬ رَّحِيمٌ۬ (٣١)
|
SEBAB
TURUNNYA AYAT: Ibnu Munzir
mengetengahkan dari Hasan, katanya, "Berkata beberapa golongan di masa
Nabi saw., 'Demi Allah, wahai Muhammad! Sungguh kami amat mencintai Tuhan
kita' Maka Allah pun menurunkan, 'Katakanlah! Jika kamu benar-benar mencintai
Allah, maka ikutilah aku...'" (Q.S. Ali Imran 31)
|
||
031. (Katakanlah) kepada mereka hai
Muhammad! ("Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku niscaya
Allah mencintaimu) dengan arti bahwa Dia memberimu pahala (dan mengampuni
dosa-dosamu, Allah Maha Pengampun) terhadap orang yang mengikutiku, mengenai
dosa-dosanya yang telah terjadi sebelum itu (lagi Maha Penyayang")
kepadanya.
|
||
Katakanlah:
"Ta’atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang kafir". (32)
|
|
قُلۡ أَطِيعُواْ
ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَۖ فَإِن تَوَلَّوۡاْ فَإِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ
ٱلۡكَـٰفِرِينَ (٣٢) ۞
|
032. (Katakanlah) kepada mereka! ("Taatilah olehmu Allah
dan Rasul-Nya) mengenai ketauhidan yang diperintahkan-Nya. (Jika mereka
berpaling) atau menyimpang dari ketaatan (maka sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang kafir.") Di sini terdapat penempatan zhahir di
tempat mudhmar karena semestinya laa yuhibbuhum hingga kalimat itu berarti
bahwa Dia akan menyiksa mereka.
|
||
Sesungguhnya Allah
telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga ’Imran melebihi segala
umat [di masa mereka masing-masing], (33)
|
|
إِنَّ ٱللَّهَ ٱصۡطَفَىٰٓ
ءَادَمَ وَنُوحً۬ا وَءَالَ إِبۡرَٲهِيمَ وَءَالَ عِمۡرَٲنَ عَلَى ٱلۡعَـٰلَمِينَ
(٣٣)
|
033. (Sesungguhnya Allah telah memilih Adam dan Nuh, keluarga
Ibrahim dan keluarga Imran) dengan makna diri dari yang bersangkutan (di
antara penduduk alam) yakni dengan menjadikan nabi-nabi itu dari anak cucu
dan keturunan mereka.
|
||
[sebagai] satu
keturunan yang sebagiannya [keturunan] dari yang lain. Dan Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui. (34)
|
|
ذُرِّيَّةَۢ بَعۡضُہَا
مِنۢ بَعۡضٍ۬ۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ (٣٤)
|
034. (Yakni suatu keturunan yang sebagiannya dari) turunan
(yang lain.) (Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui).
|
||
[Ingatlah], ketika
isteri ’Imran berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada
Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat
[di Baitul Maqdis]. Karena itu terimalah [nazar] itu daripadaku. Sesungguhnya
Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". (35)
|
|
إِذۡ قَالَتِ ٱمۡرَأَتُ
عِمۡرَٲنَ رَبِّ إِنِّى نَذَرۡتُ لَكَ مَا فِى بَطۡنِى مُحَرَّرً۬ا فَتَقَبَّلۡ
مِنِّىٓۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ (٣٥)
|
035. (Dan ingatlah ketika istri Imran) yang bernama Hanah
telah lanjut usia dan rindu untuk beroleh anak, ia pun berdoa dan merasa
dirinya hamil, "Wahai (Tuhanku! Sesungguhnya aku menazarkan) untuk
menjadikan (untuk-Mu kandungan yang berada di perutku ini sebagai anak yang
saleh dan bebas) dari kepentingan-kepentingan dunia, semata-mata berkhidmat
untuk rumah-Mu yang suci. (Karena itu terimalah dariku, sesungguhnya Engkau
Maha Mendengar) akan doa (lagi Maha Mengetahui.") akan niat serta tujuan
manusia. Pada waktu itu istrinya sedang mengandung dan Imran pun wafat.
|
||
Maka tatkala isteri
’Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku
melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang
dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan.
Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya
serta anak-anak keturunannya kepada [pemeliharaan] Engkau daripada syaitan
yang terkutuk." (36)
|
|
فَلَمَّا وَضَعَتۡہَا
قَالَتۡ رَبِّ إِنِّى وَضَعۡتُہَآ أُنثَىٰ وَٱللَّهُ أَعۡلَمُ بِمَا وَضَعَتۡ
وَلَيۡسَ ٱلذَّكَرُ كَٱلۡأُنثَىٰۖ وَإِنِّى سَمَّيۡتُہَا مَرۡيَمَ وَإِنِّىٓ
أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ ٱلشَّيۡطَـٰنِ ٱلرَّجِيمِ (٣٦)
|
036. (Tatkala ia melahirkan anaknya) ternyata bayi itu
perempuan sedangkan ia mengharapkan anak lelaki karena yang biasa dibaktikan
itu hanyalah anak laki-laki (maka katanya) menyatakan penyesalan, "Wahai
(Tuhanku! Sesungguhnya aku melahirkan anak perempuan." dan Allah lebih tahu)
mengetahui (apa yang dilahirkannya) firman Allah swt. yang merupakan
interupsi bagi berita ini; menurut satu qiraat dengan ta baris di depan:
wadha`tu ("dan anak laki-laki tidaklah) seperti yang dimintanya itu
(serupa dengan anak wanita) yang diberikan Tuhannya, sedangkan maksudnya
untuk membaktikannya guna berkhidmat kepada agama. Sebagaimana diketahui,
anak wanita tidaklah tepat untuk keperluan itu disebabkan fisiknya lemah,
auratnya, masa haid yang dialaminya dan lain-lain. (Sesungguhnya aku telah menamainya
Maryam, kulindungkan dia serta anak-cucunya kepada-Mu dari setan yang
terkutuk") atau terusir. Dalam sebuah hadis disebutkan, "Tidak
seorang bayi pun yang dilahirkan melainkan ia disentuh setan sewaktu ia
dilahirkan itu sehingga ia menangis dengan suara keras kecuali Maryam dan
putranya." (Riwayat Bukhari dan Muslim)
|
||
Maka Tuhannya
menerimanya [sebagai nazar] dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya
dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya.
Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di
sisinya. Zakariya berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh
[makanan] ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi
Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezki kepada siapa yang
dikehendaki-Nya tanpa hisab. (37)
|
|
فَتَقَبَّلَهَا
رَبُّهَا بِقَبُولٍ حَسَنٍ۬ وَأَنۢبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنً۬ا وَكَفَّلَهَا
زَكَرِيَّاۖ كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيۡهَا زَكَرِيَّا ٱلۡمِحۡرَابَ وَجَدَ
عِندَهَا رِزۡقً۬اۖ قَالَ يَـٰمَرۡيَمُ أَنَّىٰ لَكِ هَـٰذَاۖ قَالَتۡ هُوَ
مِنۡ عِندِ ٱللَّهِۖ إِنَّ ٱللَّهَ يَرۡزُقُ مَن يَشَآءُ بِغَيۡرِ حِسَابٍ (٣٧)
|
037. (Maka Tuhannya menerimanya) menerima Maryam sebagai nazar
dari ibunya (dengan penerimaan yang baik dan mendidiknya dengan pendidikan
yang baik pula) Di samping pendidikan akhlaknya, Allah memperhatikan pula
pertumbuhan jasmaninya, hingga dalam sehari besarnya bertambah seakan-akan
dalam satu tahun. Ibunya membawanya kepada para pendeta penjaga Baitulmakdis,
lalu katanya, "Terimalah oleh tuan-tuan anak yang dinazarkan ini." Berlomba-lombalah
mereka untuk menerimanya sebagai anak asuhan, karena ia adalah putri dari
imam mereka. Kata Zakaria, "Aku lebih berhak kepadanya, karena bibinya
tinggal bersamaku." "Tidak," kata mereka, "sebelum kita
mengadakan undian lebih dulu." Mereka yang banyaknya 29 orang itu pergi
ke sungai Yordan dan melemparkan qalam atau anak panah mereka masing-masing
ke dalamnya. Barang siapa yang qalamnya tidak hanyut dan timbul ke permukaan
air, dialah yang lebih berhak menjadi pengasuhnya. Ternyata qalam Zakaria
tidak hanyut dan timbul ke permukaan, hingga Maryam pun menjadi anak
asuhannya, diambilnya dan dibuatkan untuknya sebuah bilik dalam mesjid dengan
mempunyai tangga yang tak boleh dinaiki kecuali olehnya sendiri. Zakaria
membawakannya makanan dan minuman serta alat-alat hiasannya, maka di musim
dingin dijumpai padanya buah-buahan musim panas, dan di musim panas
dijumpainya buah-buahan musim dingin, sebagaimana firman Allah swt. (dan
dijadikan-Nya ia di bawah asuhan Zakaria). Menurut satu qiraat memakai
tasydid sehingga berbunyi 'wakaffalahaa' sedangkan dinashabkannya 'Zakariya'
itu ada yang panjang ada pula yang pendek. Yang mendatangkan buah-buahan
tersebut adalah Allah swt. (Setiap Zakaria masuk untuk menemuinya di mihrab)
yakni ruangan yang paling mulia di suatu mesjid (didapatinya makanan di
sisinya, katanya, "Hai Maryam! Dari mana kamu peroleh makanan ini?"
Jawabnya) sedangkan ia masih kecil ("Makanan itu dari Allah) yang
didatangkan-Nya bagiku dari surga." (Sesungguhnya Allah memberi rezeki
kepada siapa yang disukai-Nya tanpa batas) yakni rezeki yang berlimpah yang
diperoleh tanpa risiko dan jerih payah.
|
||
Di sanalah Zakariya
mendo’a kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari
sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar
do’a". (38)
|
|
هُنَالِكَ دَعَا
زَڪَرِيَّا رَبَّهُ ۥۖ قَالَ رَبِّ هَبۡ لِى مِن لَّدُنكَ ذُرِّيَّةً۬
طَيِّبَةًۖ إِنَّكَ سَمِيعُ ٱلدُّعَآءِ (٣٨)
|
038. (Di sanalah) artinya tatkala Zakaria melihat hal itu dan
mengetahui bahwa Tuhan yang berkuasa mendatangkan sesuatu bukan pada waktu
yang semestinya pasti akan mampu pula mendatangkan anak keturunan dalam usia
lanjut karena kaum keluarganya telah hampir musnah (maka Zakaria pun berdoa
kepada Tuhannya) yakni ketika ia memasuki mihrab untuk salat di tengah malam
(katanya, "Tuhanku! Berilah aku dari sisi-Mu keturunan yang baik)
maksudnya anak yang saleh (sesungguhnya Engkau Maha Mendengar) dan mengabulkan
(doa.") permohonan.
|
||
Kemudian Malaikat
[Jibril] memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di
mihrab [katanya]: "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan
kelahiran [seorang puteramu] Yahya, yang membenarkan kalimat [193] [yang datang] dari
Allah, menjadi ikutan, menahan diri [dari hawa nafsu] dan seorang Nabi
termasuk keturunan orang-orang saleh." (39)
|
|
فَنَادَتۡهُ ٱلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةُ وَهُوَ قَآٮِٕمٌ۬ يُصَلِّى فِى
ٱلۡمِحۡرَابِ أَنَّ ٱللَّهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحۡيَىٰ مُصَدِّقَۢا بِكَلِمَةٍ۬
مِّنَ ٱللَّهِ وَسَيِّدً۬ا وَحَصُورً۬ا وَنَبِيًّ۬ا مِّنَ ٱلصَّـٰلِحِينَ (٣٩)
|
[193]
Maksudnya: membenarkan kedatangan seorang nabi yang diciptakan dengan kalimat
"kun" (jadilah) tanpa bapak yaitu nabi 'Isa a.s.
|
||
039. (Lalu ia dipanggil oleh malaikat)
yakni Jibril (ketika ia tengah berdiri mengerjakan salat di mihrab) maksudnya
mesjid (bahwa) mestinya bi-anna dan menurut suatu qiraat bi-inna dengan
memperkirakan iqaalat, yakni malaikat itu berkata (Allah memberimu kabar
gembira) ada yang memakai tasydid dan ada pula yang tidak (dengan Yahya yang
membenarkan kalimat) yang datang (dari Allah) maksudnya membenarkan Nabi Isa
bahwa ia adalah roh ciptaan Allah. Dinamakan kalimat karena ia diciptakan
melalui kalimat kun; artinya jadilah kamu. (Menjadi panutan) pemimpin (dan
mampu menahan hawa nafsu) terutama nafsu seksual (dan seorang nabi dari
keturunan orang-orang saleh.) Menurut riwayat ia tidak pernah berbuat satu
kesalahan pun dan tak ada keinginan untuk melakukannya.
|
||
Zakariya berkata:
"Ya Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak sedang aku telah sangat
tua dan isterikupun seorang yang mandul?" Berfirman Allah:
"Demikianlah, Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya". (40)
|
|
قَالَ رَبِّ أَنَّىٰ
يَكُونُ لِى غُلَـٰمٌ۬ وَقَدۡ بَلَغَنِىَ ٱلۡڪِبَرُ وَٱمۡرَأَتِى عَاقِرٌ۬ۖ
قَالَ كَذَٲلِكَ ٱللَّهُ يَفۡعَلُ مَا يَشَآءُ (٤٠)
|
040. (Kata Zakaria, "Wahai Tuhanku! Betapa aku akan mendapatkan
anak) atau putra (sedangkan aku sudah sangat tua) maksudnya aku telah hampir
mencapai akhir usiaku, yakni 120 tahun (dan istriku pun seorang yang
mandul.") usianya sudah 98 tahun. (Firman Allah,) soalnya
("Demikianlah) Allah menciptakan seorang anak laki-laki dari kamu berdua
(Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya.") karena tidak ada suatu pun
yang tidak disanggupi-Nya. Untuk membuktikan kekuasaan besar ini Zakaria
diilhami-Nya pertanyaan untuk dijawab. Tatkala dirinya sudah amat rindu untuk
bertemu dengan anak yang diberitakan itu.
|
||
Berkata Zakariya:
"Berilah aku suatu tanda [bahwa isteriku telah mengandung]". Allah
berfirman: "Tandanya bagimu, kamu tidak dapat berkata-kata dengan
manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat. Dan sebutlah [nama] Tuhanmu
sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari".
(41)
|
|
قَالَ رَبِّ ٱجۡعَل
لِّىٓ ءَايَةً۬ۖ قَالَ ءَايَتُكَ أَلَّا تُڪَلِّمَ ٱلنَّاسَ ثَلَـٰثَةَ
أَيَّامٍ إِلَّا رَمۡزً۬اۗ وَٱذۡكُر رَّبَّكَ ڪَثِيرً۬ا وَسَبِّحۡ بِٱلۡعَشِىِّ
وَٱلۡإِبۡڪَـٰرِ (٤١)
|
041. (Maka katanya, "Wahai Tuhanku! Berilah aku suatu
ciri.") atau tanda bahwa istriku telah hamil. (Firman-Nya,
"Tandanya ialah bahwa kamu tidak dapat berbicara dengan manusia) artinya
terhalang untuk bercakap-cakap dengan mereka tetapi tidak terhalang untuk
berzikir kepada Allah swt. (selama tiga hari) dan tiga malam (kecuali dengan
isyarat) atau kode (dan sebutlah nama Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta
bertasbihlah) maksudnya salatlah (di waktu petang dan pagi.") di penghujung
siang dan di akhir malam.
|
||
Dan [ingatlah] ketika
Malaikat [Jibril] berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih
kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia [yang
semasa dengan kamu]. (42)
|
|
وَإِذۡ قَالَتِ ٱلۡمَلَـٰٓٮِٕڪَةُ يَـٰمَرۡيَمُ
إِنَّ ٱللَّهَ ٱصۡطَفَٮٰكِ
وَطَهَّرَكِ وَٱصۡطَفَٮٰكِ
عَلَىٰ نِسَآءِ ٱلۡعَـٰلَمِينَ (٤٢)
|
042. (Dan) ingatlah (ketika berkata malaikat) yakni Jibril
("Hai Maryam! Sesungguhnya Allah telah memilih dan menyucikanmu) dari sentuhan
lelaki (dan mengutamakanmu atas wanita-wanita di seluruh dunia.")
|
||
Hai Maryam, ta’atlah
kepada Tuhanmu, sujud dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’ [194]. (43)
|
|
يَـٰمَرۡيَمُ ٱقۡنُتِى
لِرَبِّكِ وَٱسۡجُدِى وَٱرۡكَعِى مَعَ ٱلرَّٲكِعِينَ (٤٣)
|
[194]
Bersembahyanglah dengan berjama'ah.
|
||
043. ("Hai Maryam! Taatlah kepada
Tuhanmu) artinya tunduklah (sujudlah dan rukuklah bersama orang-orang yang
rukuk.") artinya salatlah bersama orang-orang yang salat.
|
||
Yang demikian itu
adalah sebagian dari berita-berita ghaib yang Kami wahyukan kepada kamu [ya
Muhammad]; padahal kamu tidak hadir beserta mereka, ketika mereka melemparkan
anak-anak panah mereka [untuk mengundi] siapa di antara mereka yang akan
memelihara Maryam. Dan kamu tidak hadir di sisi mereka ketika mereka
bersengketa. (44)
|
|
ذَٲلِكَ مِنۡ
أَنۢبَآءِ ٱلۡغَيۡبِ نُوحِيهِ إِلَيۡكَۚ وَمَا كُنتَ لَدَيۡهِمۡ إِذۡ
يُلۡقُونَ أَقۡلَـٰمَهُمۡ أَيُّهُمۡ يَكۡفُلُ مَرۡيَمَ وَمَا ڪُنتَ لَدَيۡهِمۡ
إِذۡ يَخۡتَصِمُونَ (٤٤)
|
044. (Demikian itu) yakni apa yang telah disebutkan mengenai
Zakaria dan Maryam (adalah sebagian dari berita-berita gaib) berita-berita
yang kamu tidak ketahui (yang Kami wahyukan kepadamu) hai Muhammad (padahal
kamu tidak hadir bersama mereka ketika mereka lemparkan anak-anak panah
mereka) ke dalam air untuk mengundi (siapakah di antara mereka yang akan
mengasuh) atau mendidik (Maryam. Dan kamu juga tidak hadir bersama mereka
ketika mereka bersengketa) tentang pengasuhannya sehingga bagaimana kamu akan
dapat mengetahui dan menceritakan kisahnya padahal kamu mengetahuinya hanyalah
dengan perantaraan wahyu.
|
||
[Ingatlah], ketika
Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu
[dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan] dengan kalimat [195] [yang datang]
daripada-Nya, namanya Al Masih ‘Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia
dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan [kepada Allah],
(45)
|
|
إِذۡ قَالَتِ
ٱلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةُ يَـٰمَرۡيَمُ
إِنَّ ٱللَّهَ يُبَشِّرُكِ بِكَلِمَةٍ۬ مِّنۡهُ ٱسۡمُهُ ٱلۡمَسِيحُ عِيسَى ٱبۡنُ
مَرۡيَمَ وَجِيهً۬ا فِى ٱلدُّنۡيَا وَٱلۡأَخِرَةِ وَمِنَ ٱلۡمُقَرَّبِينَ (٤٥)
|
[195] Lihat
not. 193. Maksudnya: membenarkan kedatangan seorang nabi yang diciptakan
dengan kalimat "kun" (jadilah) tanpa bapak yaitu nabi 'Isa a.s.
|
||
045. Ingatlah! (Ketika berkata malaikat)
yakni Jibril ("Hai Maryam! Sesungguhnya Allah menyampaikan berita
gembira kepadamu dengan satu kalimat dari-Nya) maksudnya dengan kelahiran
seorang putra yang diciptakan dengan satu kalimat (nama Almasih Isa putra
Maryam) disebut namanya dengan menisbatkannya kepada dirinya untuk
memperingatkan bahwa ia melahirkan tanpa bapak padahal kebiasaannya ialah
menisbatkan anak-anak kepada bapak mereka (seorang yang terkemuka) atau
berpengaruh (di dunia) dengan kenabian (di akhirat) dengan pemberian syafaat
dan derajat yang tinggi (dan termasuk salah seorang yang dekat) kepada Allah
swt.
|
||
dan dia berbicara
dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia termasuk di
antara orang-orang yang saleh." (46)
|
|
وَيُڪَلِّمُ ٱلنَّاسَ
فِى ٱلۡمَهۡدِ وَڪَهۡلاً۬ وَمِنَ ٱلصَّـٰلِحِينَ (٤٦)
|
046. (Dia berbicara dengan manusia sewaktu dalam buaian)
sewaktu masih kecil dan belum lagi tiba saatnya untuk berkata-kata (dan
ketika sudah dewasa dia termasuk salah seorang yang saleh.")
|
||
Maryam berkata:
"Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah
disentuh oleh seorang laki-lakipun." Allah berfirman [dengan perantaraan
Jibril]: "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya.
Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata
kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia. (47)
|
|
قَالَتۡ رَبِّ أَنَّىٰ
يَكُونُ لِى وَلَدٌ۬ وَلَمۡ يَمۡسَسۡنِى بَشَرٌ۬ۖ قَالَ ڪَذَٲلِكِ ٱللَّهُ
يَخۡلُقُ مَا يَشَآءُۚ إِذَا قَضَىٰٓ أَمۡرً۬ا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ ۥ
كُن فَيَكُونُ (٤٧)
|
047. (Kata Maryam, "Wahai Tuhanku! Betapa mungkin aku
mempunyai anak padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang
laki-laki?") misalnya dengan perkawinan dan sebagainya. (Firman-Nya,
"Soalnya seperti itulah) yaitu menciptakan anakmu tanpa bapak (Allah
menciptakan apa yang dikehendaki-Nya." Apabila Dia menghendaki
menetapkan sesuatu) seperti hendak menciptakannya (maka cukuplah bagi-Nya
mengatakan padanya, "Jadilah," maka jadilah dia.) artinya
terciptalah ia.
|
||
Dan Allah akan
mengajarkan kepadanya Al Kitab [196] Hikmah, Taurat dan Injil. (48)
|
|
وَيُعَلِّمُهُ
ٱلۡكِتَـٰبَ وَٱلۡحِڪۡمَةَ وَٱلتَّوۡرَٮٰةَ وَٱلۡإِنجِيلَ (٤٨)
|
[196] Al
Kitab di sini ada yang menafsirkan dengan pelajaran menulis, dan ada pula
yang menafsirkannya dengan kitab-kitab yang diturunkan Allah sebelumnya
selain Taurat dan Injil.
|
||
048. (Dia akan mengajarkan kepadanya) ada
yang membaca dengan nun dan ada pula dengan ya (Alkitab) menulis (hikmah,
Taurat dan Injil)
|
||
Dan [sebagai] Rasul
kepada Bani Israil [yang berkata kepada mereka]: "Sesungguhnya aku telah
datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda [mu’jizat] dari Tuhanmu, yaitu
aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya,
maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang
yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku
menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa
yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang
demikian itu adalah suatu tanda [kebenaran kerasulanku] bagimu, jika kamu
sungguh-sungguh beriman." (49)
|
|
وَرَسُولاً إِلَىٰ
بَنِىٓ إِسۡرَٲٓءِيلَ أَنِّى قَدۡ جِئۡتُكُم بِـَٔايَةٍ۬ مِّن رَّبِّڪُمۡۖ
أَنِّىٓ أَخۡلُقُ لَڪُم مِّنَ ٱلطِّينِ كَهَيۡـَٔةِ ٱلطَّيۡرِ فَأَنفُخُ فِيهِ
فَيَكُونُ طَيۡرَۢا بِإِذۡنِ ٱللَّهِۖ وَأُبۡرِئُ ٱلۡأَڪۡمَهَ وَٱلۡأَبۡرَصَ
وَأُحۡىِ ٱلۡمَوۡتَىٰ بِإِذۡنِ ٱللَّهِۖ وَأُنَبِّئُكُم بِمَا تَأۡكُلُونَ
وَمَا تَدَّخِرُونَ فِى بُيُوتِڪُمۡۚ إِنَّ فِى ذَٲلِكَ لَأَيَةً۬ لَّكُمۡ إِن
كُنتُم مُّؤۡمِنِينَ (٤٩)
|
049. (Dan) Kami jadikan pula sebagai (seorang rasul kepada
Bani Israel) di waktu masih kecil atau sesudah balig. Jibril pun meniup saku
baju Maryam sehingga ia pun hamil. Bagaimana keadaan selanjutnya akan
diceritakan nanti dalam surah Maryam. Adapun Isa tatkala ia dibangkitkan
Allah sebagai rasul kepada Bani Israel katanya kepada mereka,
"Sesungguhnya aku ini utusan Allah kepada kamu dan (sesungguhnya aku)
(datang kepada kamu dengan membawa suatu tanda) bukti atas kebenaranku (dari
Tuhan kamu) yaitu (bahwa aku) dapat (menciptakan) membuat bentuk (bagi kamu
dari tanah seperti burung) kaf menjadi isim maf`ul (kemudian aku meniupnya)
dhamir 'nya' kembali kepada kaf atau bentuk burung tadi (hingga ia pun
menjadi seekor burung) menurut suatu qiraat thaa-iran (dengan izin Allah)
dengan iradat-Nya. Maka diciptakan-Nya bagi mereka kelelawar, karena itulah
yang paling sempurna kejadiannya di antara bangsa burung. Burung itu terbang,
sementara mereka memperhatikannya. Setelah luput dari penglihatan mereka,
kelelawar itu jatuh dan mati untuk membedakan antara perbuatan makhluk dengan
hasil ciptaan Tuhan Yang Maha Pencipta dan agar diketahui bahwa kesempurnaan
itu hanya ada pada ciptaan Allah. (dan Aku akan menyembuhkan orang yang buta)
maksudnya yang buta semenjak ia dilahirkan (dan orang yang berpenyakit
barash). Disebutkan kedua penyakit ini secara khusus karena lukanya tidak
dapat disembuhkan, sedangkan Nabi Isa dibangkitkan di masa majunya ilmu
kedokteran. Maka dalam satu hari beliau berhasil menyembuhkan 50 ribu penderita
melalui doa, dengan syarat mereka beriman. (Bahkan aku hidupkan orang yang
mati dengan izin Allah) 'Dengan kehendak Allah' diulang-ulangnya untuk
melenyapkan dugaan bahwa ia mempunyai sifat ketuhanan. Maka dihidupkannyalah
Azir seorang sahabatnya, anak seorang wanita tua kemudian seorang gadis kecil
berumur sepuluh tahun. Mereka itu terus hidup bahkan sampai mempunyai
keturunan. Kemudian dihidupkannya pula Sam bin Nuh lalu meninggal pada waktu
itu juga (dan akan aku beritakan kepada kamu apa yang kamu makan dan apa yang
kamu simpan di rumah-rumah kamu) padahal aku tak pernah melihatnya. Maka
disampaikannyalah kepada masing-masing orang apa yang telah dimakan dan apa
yang akan dimakannya nanti. (Sesungguhnya pada yang demikian itu) yakni pada
peristiwa-peristiwa yang disebutkan tadi (menjadi tanda bagi kamu, jika kamu
betul-betul beriman).
|
||
Dan [aku datang
kepadamu] membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan untuk menghalalkan
bagimu sebagian yang telah diharamkan untukmu, dan aku datang kepadamu dengan
membawa suatu tanda [mu’jizat] dari Tuhanmu. Karena itu bertakwalah kepada
Allah dan ta’atlah kepadaku. (50)
|
|
وَمُصَدِّقً۬ا لِّمَا
بَيۡنَ يَدَىَّ مِنَ ٱلتَّوۡرَٮٰةِ
وَلِأُحِلَّ لَڪُم بَعۡضَ ٱلَّذِى حُرِّمَ عَلَيۡڪُمۡۚ وَجِئۡتُكُم بِـَٔايَةٍ۬
مِّن رَّبِّڪُمۡ فَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ (٥٠)
|
050. (Dan) kedatangan aku kepada kamu (membenarkan apa yang
berada di hadapan aku) yang datang sebelum aku (berupa Taurat dan untuk
menghalalkan bagimu sebagian yang diharamkan atasmu) misalnya aku halalkan
bangsa ikan dan burung yang tidak bertulang. Ada pula yang mengatakan
dihalalkan semuanya, hingga 'sebagian' berarti 'semua' (dan aku datang kepada
kamu dengan membawa tanda dari Tuhanmu) diulang-ulangnya untuk menguatkan dan
membina kepercayaan di atasnya. (Maka bertobatlah kepada Allah dan taatlah
kepadaku) yakni mengenai apa-apa yang aku perintahkan kepadamu, yaitu
bertauhid kepada Allah serta taat akan semua perintah-Nya.
|
||
Sesungguhnya Allah,
Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus".
(51)
|
|
إِنَّ ٱللَّهَ رَبِّى
وَرَبُّڪُمۡ فَٱعۡبُدُوهُۗ هَـٰذَا صِرَٲطٌ۬ مُّسۡتَقِيمٌ۬ (٥١) ۞
|
051. (Sesungguhnya Allah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka
sembahlah Dia! Ini) yakni yang aku perintahkan kepadamu (adalah jalan yang
lurus) tetapi mereka mendustakan dan tidak mau beriman kepadanya.
|
||
Maka tatkala ’Isa
mengetahui keingkaran mereka [Bani Israil] berkatalah dia: "Siapakah
yang akan menjadi penolong-penolongku untuk [menegakkan agama] Allah?"
Para hawariyyin [sahabat-sahabat setia] menjawab: "Kamilah
penolong-penolong [agama] Allah. Kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah
bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri. (52)
|
|
فَلَمَّآ أَحَسَّ
عِيسَىٰ مِنۡہُمُ ٱلۡكُفۡرَ قَالَ مَنۡ أَنصَارِىٓ إِلَى ٱللَّهِۖ قَالَ
ٱلۡحَوَارِيُّونَ نَحۡنُ أَنصَارُ ٱللَّهِ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ وَٱشۡهَدۡ
بِأَنَّا مُسۡلِمُونَ (٥٢)
|
052. (Maka tatkala diketahui oleh Isa kekafiran mereka) dan
mereka bermaksud hendak membunuhnya (katanya, "Siapakah yang bersedia
menjadi pembela-pembela aku) penolong-penolong aku (kepada Allah.")
untuk menegakkan agama-Nya? (Berkata orang-orang Hawari, "Kamilah
pembela-pembela Allah) artinya penolong-penolong agama-Nya dan mereka ini
ialah teman-teman dekat Isa dan yang mula-mula beriman kepadanya. Jumlah
mereka 12 orang, dan 'hawari' itu asalnya dari kata-kata 'hur' yang berarti
putih bersih. Ada pula yang mengatakan bahwa mereka itu adalah orang yang
pendek-pendek dan selalu memakai pakaian putih (Kami beriman kepada Allah dan
saksikanlah) wahai Isa (bahwa kami orang-orang Islam).
|
||
Ya Tuhan kami, kami
telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti
rasul, karena itu masukkanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi
saksi [tentang keesaan Allah]". (53)
|
|
رَبَّنَآ ءَامَنَّا
بِمَآ أَنزَلۡتَ وَٱتَّبَعۡنَا ٱلرَّسُولَ فَٱڪۡتُبۡنَا مَعَ ٱلشَّـٰهِدِينَ (٥٣)
|
053. (Wahai Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang
Engkau turunkan) yakni Injil (dan telah kami ikuti rasul) yaitu Isa (maka
catatlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi) tentang
keesaan-Mu dan kebenaran rasul-Mu." Firman Allah swt.:
|
||
Orang-orang kafir itu
membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah
sebaik-baik pembalas tipu daya. (54)
|
|
وَمَڪَرُواْ وَمَڪَرَ
ٱللَّهُۖ وَٱللَّهُ خَيۡرُ ٱلۡمَـٰكِرِينَ (٥٤)
|
054. (Mereka mengatur tipu daya) maksudnya orang-orang kafir
dari golongan Bani Israil terhadap Isa karena menunjuk orang yang akan
membunuhnya secara diam-diam (dan Allah membalas tipu daya mereka) dengan
jalan mengubah muka seorang seperti Isa sehingga mereka bunuh sedangkan Isa
diangkat ke langit (dan Allah sebaik-baik yang membalas tipu daya.)
|
||
[Ingatlah], ketika
Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu
kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu
dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu
di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada
Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu
kamu berselisih padanya". (55)
|
|
إِذۡ قَالَ ٱللَّهُ
يَـٰعِيسَىٰٓ إِنِّى مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَىَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ
ٱلَّذِينَ ڪَفَرُواْ وَجَاعِلُ ٱلَّذِينَ ٱتَّبَعُوكَ فَوۡقَ ٱلَّذِينَ
كَفَرُوٓاْ إِلَىٰ يَوۡمِ ٱلۡقِيَـٰمَةِۖ ثُمَّ إِلَىَّ مَرۡجِعُڪُمۡ
فَأَحۡڪُمُ بَيۡنَكُمۡ فِيمَا كُنتُمۡ فِيهِ تَخۡتَلِفُونَ (٥٥)
|
055. Ingatlah! (Ketika Allah berfirman, "Sesungguhnya Aku
akan memegangmu dan mengangkatmu kepada-Ku) yakni dari dunia tanpa mengalami
kematian (dan menyucikanmu) atau menjauhkanmu (dari orang-orang yang kafir
serta menjadikan orang-orang yang mengikutimu) artinya yang membenarkan
kenabianmu di antara kaum muslimin dan orang-orang Nasrani (di atas
orang-orang yang kafir) kepadamu, yakni orang-orang Yahudi; orang-orang yang
percaya kepada kenabian Isa itu dapat mengalahkan mereka dengan berbagai
hujah dan dengan mata pedang (sampai hari kiamat kemudian kepada Akulah kamu
kembali lalu Kuputuskan di antara kamu apa-apa yang selalu kamu perbantahkan.)
yakni tentang keagamaan.
|
||
Adapun orang-orang
yang kafir, maka akan Ku-siksa mereka dengan siksa yang sangat keras di dunia
dan di akhirat, dan mereka tidak memperoleh penolong. (56)
|
|
فَأَمَّا ٱلَّذِينَ
كَفَرُواْ فَأُعَذِّبُهُمۡ عَذَابً۬ا شَدِيدً۬ا فِى ٱلدُّنۡيَا وَٱلۡأَخِرَةِ
وَمَا لَهُم مِّن نَّـٰصِرِينَ (٥٦)
|
056. (Adapun orang-orang yang kafir maka akan Kusiksa mereka
dengan siksaan berat di dunia) dengan pembunuhan, penawanan dan pembayaran
upeti (dan di akhirat) dengan api neraka (dan tidaklah mereka mempunyai
penolong) yang akan membela dan mempertahankan mereka dari siksa yang berat
itu.
|
||
Adapun orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, maka Allah akan memberikan
kepada mereka dengan sempurna pahala amalan-amalan mereka; dan Allah tidak
menyukai orang-orang yang zalim. (57)
|
|
وَأَمَّا ٱلَّذِينَ
ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ فَيُوَفِّيهِمۡ أُجُورَهُمۡۗ وَٱللَّهُ
لَا يُحِبُّ ٱلظَّـٰلِمِينَ (٥٧)
|
057. (Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka
Allah akan menyempurnakan) dengan memakai ya dan nun (pahala-pahala mereka
dan Allah tidak menyukai orang-orang yang aniaya.") artinya Allah akan
menyiksa mereka. Diriwayatkan bahwa Allah swt. mengirim kepadanya satu lapis
awan yang membawanya naik. Ibunya bergantung kepadanya dan menangis, maka
katanya, "Hari kiamat akan mempertemukan kita kembali." Waktu itu
ialah malam lailatulkadar dan terjadinya di Baitulmakdis dalam usianya yang
ke 33 tahun. Sepeninggal ibunya masih hidup selama enam tahun. Bukhari dan
Muslim meriwayatkan sebuah hadis bahwa ia akan turun nanti dekat hari kiamat
dan akan melaksanakan hukum menurut syariat nabi kita. Ia akan membunuh dajal
dan babi dan akan menghancurkan tiang salib dan menghapuskan upeti. Menurut
hadis Muslim lamanya kembali itu ialah tujuh tahun sedangkan menurut hadis
Abu Daud Ath-Thayalisi 40 tahun lalu ia wafat dan disalatkan. Ada kemungkinan
bahwa yang dimaksud dengannya ialah keseluruhan lamanya tinggal di bumi baik
sebelum maupun sesudah diangkat.
|
||
Demikianlah [kisah
Isa], Kami membacakannya kepada kamu sebagian dari bukti-bukti [kerasulannya]
dan [membacakan] Al Qur’an yang penuh hikmah. (58)
|
|
ذَٲلِكَ نَتۡلُوهُ
عَلَيۡكَ مِنَ ٱلۡأَيَـٰتِ وَٱلذِّكۡرِ ٱلۡحَكِيمِ (٥٨)
|
SEBAB
TURUNNYA AYAT: Ibnu Abu Hatim
mengetengahkan dari Hasan, katanya, "Dua orang pendeta Nasrani dari
Najran datang menemui Rasulullah saw. lalu tanya salah seorang di antara
mereka, 'Siapakah bapak Isa?' Rasulullah saw. tidak segera menjawab sebelum
memohon petunjuk kepada Tuhannya, maka diturunkan kepadanya, 'Demikianlah
Kami membacakannya kepadamu, sebagian dari bukti-bukti, kerasulannya dan
membacakan, Alquran yang penuh hikmah...' sampai dengan, '...di antara orang
yang ragu-ragu.'" (Q.S. Ali Imran 58-60)
|
||
058. (Demikianlah) perihal Isa yang Kami
sebutkan itu (Kami bacakan) Kami kisahkan (kepadamu) hai Muhammad (sebagian
dari tanda-tanda) menjadi hal dari dhamir yang terdapat pada natluuhu
sedangkan amilnya apa yang terkandung di dalamnya berupa isyarat (dan
peringatan yang penuh hikmah) yakni Alquran.
|
||
Sesungguhnya misal
[penciptaan] ’Isa di sisi Allah, adalah seperti [penciptaan] Adam. Allah
menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya:
"Jadilah" [seorang manusia], maka jadilah dia. (59)
|
|
إِنَّ مَثَلَ عِيسَىٰ
عِندَ ٱللَّهِ كَمَثَلِ ءَادَمَۖ خَلَقَهُ ۥ مِن تُرَابٍ۬ ثُمَّ قَالَ
لَهُ ۥ كُن فَيَكُونُ (٥٩)
|
SEBAB
TURUNNYA AYAT: Ibnu Abu Hatim
mengetengahkan dari Hasan, katanya, "Dua orang pendeta Nasrani dari
Najran datang menemui Rasulullah saw. lalu tanya salah seorang di antara
mereka, 'Siapakah bapak Isa?' Rasulullah saw. tidak segera menjawab sebelum
memohon petunjuk kepada Tuhannya, maka diturunkan kepadanya, 'Demikianlah
Kami membacakannya kepadamu, sebagian dari bukti-bukti, kerasulannya dan
membacakan, Alquran yang penuh hikmah...' sampai dengan, '...di antara orang
yang ragu-ragu.'" (Q.S. Ali Imran 58-60) Dan diketengahkan dari jalur
Aufi dari Ibnu Abbas, katanya "Serombongan orang-orang Najran, termasuk
para pemimpin dan pengiringnya, mereka datang menemui Nabi saw. lalu tanya
mereka, 'Bagaimana kamu ini, kenapa kamu sebut-sebut pula sahabat kami?'
Jawab Nabi, 'Siapa dia?' Ujar mereka, 'Isa! Kamu katakan dia hamba Allah!'
'Benar,' jawab Nabi pula. Tanya mereka, 'Pernahkah kamu melihat orang seperti
Isa atau mendengar berita seperti yang dialaminya?' Setelah itu mereka keluar
meninggalkan Nabi saw, maka datanglah Jibril, katanya kepada beliau,
'Katakanlah kepada mereka jika mereka datang kepadamu, 'Sesungguhnya
perumpamaan Isa di sisi Allah adalah seperti Adam...,' sampai dengan
firman-Nya, 'Janganlah kamu termasuk di antara orang yang ragu-ragu!'"
(Q.S. Ali Imran 59-60) Baihaqi mengetengahkan dalam Dalail dari jalur Salamah
bin Abdu Yasyu' dari bapaknya seterusnya dari kakeknya bahwa Rasulullah saw.
menulis surat kepada warga Najran, yakni sebelum diturunkan kepadanya surat
Thasin, "Atas nama Tuhan dari Ibrahim, Ishak dan Yakub, dari Muhammad
yang nabi..." Di dalamnya disebutkan, "Maka orang-orang Najran itu
mengutus Syurahbil bin Wadaah Al-Hamdani, Abdullah bin Syurahbil Al-Ashbahi
dan Jabbar Al-Hartsi kepada Nabi saw. Perutusan ini berangkat mendatangi Nabi
saw. sehingga mereka pun saling bertanya jawab. Demikianlah tanya jawab ini
terus berlangsung sampai mereka menanyakan, 'Bagaimana pendapat Anda tentang
Isa?' Jawab Nabi saw., 'Sampai hari ini tak ada suatu pun pendapat saya
mengenai dirinya. Tinggallah tuan-tuan di sini dulu sampai saya dapat
menerangkannya!' Ternyata esok paginya Allah telah menurunkan ayat ini,
'Sesungguhnya perumpamaan Isa di sisi Allah...,' sampai dengan firman-Nya,
'...seraya kita memohon agar laknat Allah itu ditimpakan-Nya kepada
orang-orang yang dusta.'" (Q.S. Ali Imran 59-61) Ibnu Saad
mengetengahkan dalam kitab Thabaqat dari Azraq bin Qais, katanya, "Telah
datang kepada Nabi saw. uskup negeri Najran bersama bawahannya, kepada mereka
ditawarkannya agama Islam. Mereka menjawab, 'Sebelum Anda, kami telah Islam.'
Jawab Nabi saw., 'Bohong! Ada tiga perkara yang menghalangi tuan-tuan masuk
Islam, yakni ucapan tuan-tuan bahwa Allah mempunyai anak, memakan daging babi
dan sujud kepada patung.' Tanya mereka, 'Siapakah bapak dari Isa?' Rasulullah
tidak dapat menjawab sampai Allah menurunkan, 'Sesungguhnya perumpamaan Isa
di sisi Allah...,' sampai dengan firman-Nya, '...dan sesungguhnya Allah,
Dialah Yang Maha Tangguh lagi Maha Bijaksana.' (Q.S. Ali Imran 59-62) Nabi
mengajak mereka untuk saling kutuk-mengutuk, tetapi mereka menolak dan setuju
akan membayar upeti lalu mereka pun kembali."
|
||
059. (Sesungguhnya perumpamaan Isa)
keadaannya yang aneh atau ajaib (di sisi Allah adalah seperti Adam) seperti
penciptaannya tanpa ibu dan tanpa bapak, dan ini termasuk perbandingan hal
yang aneh dengan yang lebih aneh lagi dengan tujuan agar lebih dapat
mematahkan hujah lawan dan lebih mantap di dalam hati (diciptakan-Nya ia)
maksudnya Adam, yakni acuannya (dari tanah kemudian Allah berfirman
kepadanya, "Jadilah kamu!") seorang manusia (maka jadilah dia)
artinya terciptalah ia sebagai seorang manusia. Demikian pula halnya dengan
Isa, diciptakan-Nya supaya tercipta tanpa bapak, maka terciptalah dia.
|
||
[Apa yang telah Kami
ceritakan itu], itulah yang benar, yang datang dari Tuhanmu, karena itu
janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu. (60)
|
|
ٱلۡحَقُّ مِن رَّبِّكَ
فَلَا تَكُن مِّنَ ٱلۡمُمۡتَرِينَ (٦٠)
|
SEBAB
TURUNNYA AYAT: Ibnu Abu Hatim
mengetengahkan dari Hasan, katanya, "Dua orang pendeta Nasrani dari
Najran datang menemui Rasulullah saw. lalu tanya salah seorang di antara
mereka, 'Siapakah bapak Isa?' Rasulullah saw. tidak segera menjawab sebelum
memohon petunjuk kepada Tuhannya, maka diturunkan kepadanya, 'Demikianlah
Kami membacakannya kepadamu, sebagian dari bukti-bukti, kerasulannya dan
membacakan, Alquran yang penuh hikmah...' sampai dengan, '...di antara orang
yang ragu-ragu.'" (Q.S. Ali Imran 58-60) Dan diketengahkan dari jalur
Aufi dari Ibnu Abbas, katanya "Serombongan orang-orang Najran, termasuk
para pemimpin dan pengiringnya, mereka datang menemui Nabi saw. lalu tanya
mereka, 'Bagaimana kamu ini, kenapa kamu sebut-sebut pula sahabat kami?'
Jawab Nabi, 'Siapa dia?' Ujar mereka, 'Isa! Kamu katakan dia hamba Allah!'
'Benar,' jawab Nabi pula. Tanya mereka, 'Pernahkah kamu melihat orang seperti
Isa atau mendengar berita seperti yang dialaminya?' Setelah itu mereka keluar
meninggalkan Nabi saw, maka datanglah Jibril, katanya kepada beliau,
'Katakanlah kepada mereka jika mereka datang kepadamu, 'Sesungguhnya
perumpamaan Isa di sisi Allah adalah seperti Adam...,' sampai dengan
firman-Nya, 'Janganlah kamu termasuk di antara orang yang ragu-ragu!'"
(Q.S. Ali Imran 59-60) Baihaqi mengetengahkan dalam Dalail dari jalur Salamah
bin Abdu Yasyu' dari bapaknya seterusnya dari kakeknya bahwa Rasulullah saw.
menulis surat kepada warga Najran, yakni sebelum diturunkan kepadanya surat
Thasin, "Atas nama Tuhan dari Ibrahim, Ishak dan Yakub, dari Muhammad
yang nabi..." Di dalamnya disebutkan, "Maka orang-orang Najran itu
mengutus Syurahbil bin Wadaah Al-Hamdani, Abdullah bin Syurahbil Al-Ashbahi
dan Jabbar Al-Hartsi kepada Nabi saw. Perutusan ini berangkat mendatangi Nabi
saw. sehingga mereka pun saling bertanya jawab. Demikianlah tanya jawab ini
terus berlangsung sampai mereka menanyakan, 'Bagaimana pendapat Anda tentang
Isa?' Jawab Nabi saw., 'Sampai hari ini tak ada suatu pun pendapat saya
mengenai dirinya. Tinggallah tuan-tuan di sini dulu sampai saya dapat
menerangkannya!' Ternyata esok paginya Allah telah menurunkan ayat ini,
'Sesungguhnya perumpamaan Isa di sisi Allah...,' sampai dengan firman-Nya,
'...seraya kita memohon agar laknat Allah itu ditimpakan-Nya kepada
orang-orang yang dusta.'" (Q.S. Ali Imran 59-61) Ibnu Saad
mengetengahkan dalam kitab Thabaqat dari Azraq bin Qais, katanya, "Telah
datang kepada Nabi saw. uskup negeri Najran bersama bawahannya, kepada mereka
ditawarkannya agama Islam, Mereka menjawab, 'Sebelum Anda, kami telah Islam.'
Jawab Nabi saw., 'Bohong! Ada tiga perkara yang menghalangi tuan-tuan masuk
Islam, yakni ucapan tuan-tuan bahwa Allah mempunyai anak, memakan daging babi
dan sujud kepada patung.' Tanya mereka, 'Siapakah bapak dari Isa?' Rasulullah
tidak dapat menjawab sampai Allah menurunkan, 'Sesungguhnya perumpamaan Isa
di sisi Allah...,' sampai dengan firman-Nya, '...dan sesungguhnya Allah, Dialah
Yang Maha Tangguh lagi Maha Bijaksana.' (Q.S. Ali Imran 59-62) Nabi mengajak
mereka untuk saling kutuk-mengutuk, tetapi mereka menolak dan setuju akan
membayar upeti lalu mereka pun kembali."
|
||
060. (Itulah yang benar yang datang dari Tuhanmu)
menjadi khabar bagi mubtada yang dibuang berbunyi, 'Peristiwa Isa.' (Maka
janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu!) atau menyangsikannya.
|
||
Siapa yang membantahmu
tentang kisah ’Isa sesudah datang ilmu [yang meyakinkan kamu], maka katakanlah
[kepadanya]: "Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu,
isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian
marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya la’nat Allah
ditimpakan kepada orang-orang yang dusta [197]. (61)
|
|
فَمَنۡ حَآجَّكَ فِيهِ
مِنۢ بَعۡدِ مَا جَآءَكَ مِنَ ٱلۡعِلۡمِ فَقُلۡ تَعَالَوۡاْ نَدۡعُ
أَبۡنَآءَنَا وَأَبۡنَآءَكُمۡ وَنِسَآءَنَا وَنِسَآءَكُمۡ وَأَنفُسَنَا
وَأَنفُسَكُمۡ ثُمَّ نَبۡتَہِلۡ فَنَجۡعَل لَّعۡنَتَ ٱللَّهِ عَلَى
ٱلۡڪَـٰذِبِينَ (٦١)
|
[197]
Mubahalah ialah masing-masing pihak diantara orang-orang yang berbeda
pendapat mendo'a kepada Allah dengan bersungguh-sungguh, agar Allah
menjatuhkan la'nat kepada pihak yang berdusta. Nabi mengajak utusan Nasrani
Najran bermubahalah tetapi mereka tidak berani dan ini menjadi bukti
kebenaran Nabi Muhammad SAW
SEBAB
TURUNNYA AYAT: Baihaqi mengetengahkan
dalam Dalail dari jalur Salamah bin Abdu Yasyu' dari bapaknya seterusnya dari
kakeknya bahwa Rasulullah saw. menulis surat kepada warga Najran, yakni
sebelum diturunkan kepadanya surat Thasin, "Atas nama Tuhan dari
Ibrahim, Ishak dan Yakub, dari Muhammad yang nabi..." Di dalamnya
disebutkan, "Maka orang-orang Najran itu mengutus Syurahbil bin Wadaah
Al-Hamdani, Abdullah bin Syurahbil Al-Ashbahi dan Jabbar Al-Hartsi kepada
Nabi saw. Perutusan ini berangkat mendatangi Nabi saw. sehingga mereka pun
saling bertanya jawab. Demikianlah tanya jawab ini terus berlangsung sampai
mereka menanyakan, 'Bagaimana pendapat Anda tentang Isa?' Jawab Nabi saw.,
'Sampai hari ini tak ada suatu pun pendapat saya mengenai dirinya. Tinggallah
tuan-tuan di sini dulu sampai saya dapat menerangkannya!' Ternyata esok
paginya Allah telah menurunkan ayat ini, 'Sesungguhnya perumpamaan Isa di
sisi Allah...,' sampai dengan firman-Nya, '...seraya kita memohon agar laknat
Allah itu ditimpakan-Nya kepada orang-orang yang dusta.'" (Q.S. Ali
Imran 59-61) Ibnu Saad mengetengahkan dalam kitab Thabaqat dari Azraq bin
Qais, katanya, "Telah datang kepada Nabi saw. uskup negeri Najran
bersama bawahannya, kepada mereka ditawarkannya agama Islam, Mereka menjawab,
'Sebelum Anda, kami telah Islam.' Jawab Nabi saw., 'Bohong! Ada tiga perkara
yang menghalangi tuan-tuan masuk Islam, yakni ucapan tuan-tuan bahwa Allah
mempunyai anak, memakan daging babi dan sujud kepada patung.' Tanya mereka,
'Siapakah bapak dari Isa?' Rasulullah tidak dapat menjawab sampai Allah
menurunkan, 'Sesungguhnya perumpamaan Isa di sisi Allah...,' sampai dengan
firman-Nya, '...dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tangguh lagi Maha
Bijaksana.' (Q.S. Ali Imran 59-62) Nabi mengajak mereka untuk saling
kutuk-mengutuk, tetapi mereka menolak dan setuju akan membayar upeti lalu
mereka pun kembali."
|
||
061. (Siapa yang membantahmu) mendebatmu
dari golongan Nasrani (tentang hal itu setelah datang kepadamu ilmu) dengan
perintah-Nya (maka katakanlah) kepada mereka (Marilah kita panggil anak-anak
kami dan anak-anak kamu, istri-istri kami dan istri-istri kamu, diri-diri
kami dan diri-diri kamu) lalu kita kumpulkan mereka (kemudian mari kita
bermubahalah) artinya berdoa dengan khusyuk dan dengan merendahkan diri
(sambil memohon supaya kutukan Allah ditimpakan-Nya kepada orang-orang yang
dusta) yaitu dengan mengatakan, "Ya Allah, kutukilah orang yang dusta
tentang peristiwa Isa." Nabi saw. telah mengajak utusan Najran untuk
itu, yakni tatkala mereka membantahnya dalam hal tersebut. Jawab mereka,
"Kami akan memikirkannya dulu, kemudian akan datang kepada anda."
Kata salah seorang yang berpikiran sehat di antara mereka, "Tuan-tuan
telah mengetahui kenabiannya, dan tidak suatu pun kaum yang mengadakan
mubahalah dengan seorang nabi kecuali mereka akan celaka."
Ditinggalkannyalah orang tadi, lalu mereka berpaling. Mereka datang lagi
menemui Nabi saw. yang ketika itu sudah keluar siap bermubahalah bersama
Hasan, Husein, Fatimah dan Ali. Nabi saw. berkata kepada orang-orang Nasrani
Najran, "Jika saya berdoa, aminkanlah." Tetapi ternyata pihak lawan
tidak bersedia berkutuk-kutukan itu hanya minta berdamai dengan membayar
upeti. Riwayat Abu Na`im dan diterima dari Ibnu Abbas, katanya,
"Seandainya orang-orang Nasrani Najran itu bersedia meneruskan mubahalah
niscaya mereka akan kembali ke negerinya sedangkan harta dan keluarganya
tiada lagi." Diriwayatkan pula bahwa sekiranya mereka bermubahalah
niscaya akan terbakar.
|
||
Sesungguhnya ini
adalah kisah yang benar, dan tak ada Tuhan [yang berhak disembah] selain
Allah; dan sesungguhnya Allah, Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
(62)
|
|
إِنَّ هَـٰذَا لَهُوَ
ٱلۡقَصَصُ ٱلۡحَقُّۚ وَمَا مِنۡ إِلَـٰهٍ إِلَّا ٱللَّهُۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ
لَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَكِيمُ (٦٢)
|
SEBAB
TURUNNYA AYAT: Ibnu Saad
mengetengahkan dalam kitab Thabaqat dari Azraq bin Qais, katanya, "Telah
datang kepada Nabi saw. uskup negeri Najran bersama bawahannya, kepada mereka
ditawarkannya agama Islam, Mereka menjawab, 'Sebelum Anda, kami telah Islam.'
Jawab Nabi saw., 'Bohong! Ada tiga perkara yang menghalangi tuan-tuan masuk
Islam, yakni ucapan tuan-tuan bahwa Allah mempunyai anak, memakan daging babi
dan sujud kepada patung.' Tanya mereka, 'Siapakah bapak dari Isa?' Rasulullah
tidak dapat menjawab sampai Allah menurunkan, 'Sesungguhnya perumpamaan Isa
di sisi Allah...,' sampai dengan firman-Nya, '...dan sesungguhnya Allah,
Dialah Yang Maha Tangguh lagi Maha Bijaksana.' (Q.S. Ali Imran 59-62) Nabi
mengajak mereka untuk saling kutuk-mengutuk, tetapi mereka menolak dan setuju
akan membayar upeti lalu mereka pun kembali."
|
||
062. (Sesungguhnya ini) yakni yang telah
disebutkan tadi (merupakan kisah berita yang benar) yang tidak diragukan
lagi. (Tiada) min merupakan tambahan (Tuhan melainkan Allah dan sesungguhnya
Allah Maha Tangguh) dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Bijaksana) dalam
perbuatan-Nya.
|
||
Kemudian jika mereka
berpaling [dari kebenaran], maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
orang-orang yang berbuat kerusakan. (63)
|
|
فَإِن تَوَلَّوۡاْ
فَإِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمُۢ بِٱلۡمُفۡسِدِينَ (٦٣)
|
063. (Jika mereka berpaling) tidak mau beriman (maka
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui akan orang-orang yang berbuat kerusakan) mereka
akan diberi-Nya balasan. Di sini kata-kata lahir ditempatkan pada kata-kata
mudhmar.
|
||
Katakanlah: "Hai
Ahli Kitab, marilah [berpegang] kepada suatu kalimat [ketetapan] yang tidak
ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah
dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak [pula] sebagian
kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka
berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah
orang-orang yang berserah diri [kepada Allah]". (64)
|
|
قُلۡ يَـٰٓأَهۡلَ
ٱلۡكِتَـٰبِ تَعَالَوۡاْ إِلَىٰ ڪَلِمَةٍ۬ سَوَآءِۭ بَيۡنَنَا وَبَيۡنَكُمۡ
أَلَّا نَعۡبُدَ إِلَّا ٱللَّهَ وَلَا نُشۡرِكَ بِهِۦ شَيۡـًٔ۬ا وَلَا يَتَّخِذَ
بَعۡضُنَا بَعۡضًا أَرۡبَابً۬ا مِّن دُونِ ٱللَّهِۚ فَإِن تَوَلَّوۡاْ
فَقُولُواْ ٱشۡهَدُواْ بِأَنَّا مُسۡلِمُونَ (٦٤)
|
064. (Katakanlah, "Hai Ahli Kitab!) yakni Yahudi dan
Nasrani (Marilah kita menuju suatu kalimat yang sama) mashdar dengan makna
sifat; artinya yang serupa (di antara kami dan kamu) yakni (bahwa kita tidak
menyembah kecuali Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun juga
dan bahwa sebagian kita tidak mengambil lainnya sebagai Tuhan selain daripada
Allah) sebagaimana halnya kamu mengambil para rahib dan pendeta. (Jika mereka
berpaling) jika menyeleweng dari ketauhidan (maka katakanlah olehmu) kepada
mereka ('Saksikanlah bahwa kami ini beragama Islam.'") yang bertauhid.
Ayat berikut diturunkan ketika orang-orang Yahudi mengatakan bahwa Ibrahim
itu seorang Yahudi dan kita adalah penganut agamanya demikian pula
orang-orang Nasrani mengklaim seperti itu.
|
||
Hai Ahli Kitab,
mengapa kamu bantah-membantah [198] tentang hal Ibrahim, padahal Taurat dan Injil tidak diturunkan
melainkan sesudah Ibrahim. Apakah kamu tidak berpikir? (65)
|
|
يَـٰٓأَهۡلَ
ٱلۡڪِتَـٰبِ لِمَ تُحَآجُّونَ فِىٓ إِبۡرَٲهِيمَ وَمَآ أُنزِلَتِ ٱلتَّوۡرَٮٰةُ وَٱلۡإِنجِيلُ
إِلَّا مِنۢ بَعۡدِهِۦۤۚ أَفَلَا تَعۡقِلُونَ (٦٥)
|
[198] Orang
Yahudi dan Nasrani masing-masing menganggap Ibrahim a.s. itu dari
golongannya. Lalu Allah membantah mereka dengan alasan bahwa Ibrahim a.s. itu
datang sebelum mereka.
SEBAB
TURUNNYA AYAT: Diriwayatkan oleh Ibnu
Ishak dengan sanad yang berulang kali kepada Ibnu Abbas, katanya,
"Pendeta-pendeta Yahudi dan orang-orang Nasrani dari Najran berkumpul di
hadapan Rasulullah saw. dan berdebat di hadapannya. Kata pendeta-pendeta,
'Ibrahim itu tidak lain adalah orang Yahudi,' berkata orang-orang Nasrani
bahwa Ibrahim itu tidak lain adalah orang Nasrani. Maka Allah menurunkan
ayat, 'Wahai Ahli Kitab! Kenapa kamu berbantah-bantahan...'" (Q.S. Ali
Imran 65) Riwayat ini dikeluarkan oleh Baihaqi dalam Dalail.
|
||
065. (Hai Ahli Kitab, kenapa kamu
berbantah-bantahan tentang Ibrahim) dan kamu akui bahwa ia pemeluk agamamu?
(Padahal Taurat dan Injil hanya diturunkan sesudahnya) bahkan dalam jarak
waktu yang panjang dan setelah kedua Kitab itu diturunkan, Yahudi dan Nasrani
membuat-buat hal tersebut, yakni mengenai Nabi Ibrahim. (Apakah kamu tidak
berpikir?) akan kesalahan pengakuanmu itu.
|
||
Beginilah kamu, kamu
ini [sewajarnya] bantah membantah tentang hal yang kamu ketahui [199], maka kenapa kamu
bantah-membantah tentang hal yang tidak kamu ketahui?; [200] Allah mengetahui
sedang kamu tidak mengetahui. (66)
|
|
هَـٰٓأَنتُمۡ
هَـٰٓؤُلَآءِ حَـٰجَجۡتُمۡ فِيمَا لَكُم بِهِۦ عِلۡمٌ۬ فَلِمَ تُحَآجُّونَ
فِيمَا لَيۡسَ لَكُم بِهِۦ عِلۡمٌ۬ۚ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ وَأَنتُمۡ لَا
تَعۡلَمُونَ (٦٦)
|
[199] Yakni
tentang Nabi Musa a.s., Isa a.s. dan Muhammad SAW
[200] Yakni tentang hal Ibrahim a.s. |
||
066. (Begitulah) sebagai peringatan
(kamu) menjadi mubtada (semuanya) sedangkan khabarnya ialah: (kalian masih
berbantah-bantahan tentang hal yang kalian ketahui) tentang Nabi Musa dan
Nabi Isa yang kalian akui diri kalian sebagai pemeluk agama keduanya (maka
kenapa kalian berbantah-bantahan pula tentang apa yang tidak kalian ketahui)
yakni perihal Nabi Ibrahim. (Allah mengetahui) keadaannya (sedangkan kalian
tidak mengetahui)nya. Kemudian firman Allah membersihkan Ibrahim dari tuduhan
tersebut:
|
||
Ibrahim bukan seorang
Yahudi dan bukan [pula] seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang
lurus [201] lagi
berserah diri [kepada Allah] dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan
orang-orang musyrik." (67)
|
|
مَا كَانَ إِبۡرَٲهِيمُ
يَہُودِيًّ۬ا وَلَا نَصۡرَانِيًّ۬ا وَلَـٰكِن كَانَ حَنِيفً۬ا مُّسۡلِمً۬ا وَمَا
كَانَ مِنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ (٦٧)
|
[201] Lurus
berarti jauh dari syirik (mempersekutukan Allah) dan jauh dari kesesatan.
|
||
067. (Ibrahim itu bukanlah seorang Yahudi
dan bukan pula seorang Nasrani tetapi ia adalah seorang yang hanif) artinya
menyimpang dari semua agama menuju agama yang lurus (lagi menyerahkan diri)
dan bertauhid kepada Allah (dan sekali-kali bukanlah ia dari golongan
musyrik).
|
||
Sesungguhnya orang
yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi
ini [Muhammad], serta orang-orang yang beriman [kepada Muhammad], dan Allah
adalah Pelindung semua orang-orang yang beriman. (68)
|
|
إِنَّ أَوۡلَى ٱلنَّاسِ
بِإِبۡرَٲهِيمَ لَلَّذِينَ ٱتَّبَعُوهُ وَهَـٰذَا ٱلنَّبِىُّ وَٱلَّذِينَ
ءَامَنُواْۗ وَٱللَّهُ وَلِىُّ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ (٦٨)
|
068. (Sesungguhnya orang-orang yang lebih dekat) artinya lebih
berhak (kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya) di masanya (dan
nabi ini) yakni Muhammad karena cocok agamanya dengan agama Ibrahim dalam
kebanyakan syariatnya (serta orang-orang yang beriman) di antara umatnya.
Merekalah sebenarnya yang sepatutnya mengatakan bahwa mereka mengikuti
agamanya dan bukan kamu. (Dan Allah adalah wali orang-orang yang beriman)
artinya pembela dan pelindung mereka. Ketika orang-orang Yahudi mengajak
Muaz, Huzaifah dan Ammar masuk agama mereka turunlah ayat ini:
|
||
Segolongan dari Ahli
Kitab ingin menyesatkan kamu, padahal mereka [sebenarnya] tidak menyesatkan
melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak menyadarinya. (69)
|
|
وَدَّت طَّآٮِٕفَةٌ۬ مِّنۡ أَهۡلِ
ٱلۡكِتَـٰبِ لَوۡ يُضِلُّونَكُمۡ وَمَا يُضِلُّونَ إِلَّآ أَنفُسَهُمۡ وَمَا
يَشۡعُرُونَ (٦٩)
|
069. (Segolongan Ahli Kitab hendak menyesatkan kamu padahal
mereka hanya menyesatkan diri mereka sendiri) karena dosa kesesatan mereka
tertimpa atas mereka, sedangkan orang-orang beriman tak mau menaati mereka
(dan mereka tidak menyadari) demikian itu.
|
||
Hai Ahli Kitab,
mengapa kamu mengingkari ayat-ayat Allah [202], padahal kamu mengetahui [kebenarannya]. (70)
|
|
يَـٰٓأَهۡلَ
ٱلۡكِتَـٰبِ لِمَ تَكۡفُرُونَ بِـَٔايَـٰتِ ٱللَّهِ وَأَنتُمۡ تَشۡهَدُونَ (٧٠)
|
[202] Yakni:
ayat-ayat Allah diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
|
||
070. (Hai Ahli Kitab! Kenapakah kamu
mengingkari ayat-ayat Allah) maksudnya kitab mereka yang memuat sifat-sifat
dan ciri-ciri Muhammad (padahal kamu menyaksikan) artinya mengetahui bahwa
hal itu benar.
|
||
Hai Ahli Kitab,
mengapa kamu mencampur adukkan yang haq dengan yang bathil [203], dan menyembunyikan
kebenaran [204], padahal kamu mengetahui? (71)
|
|
يَـٰٓأَهۡلَ
ٱلۡكِتَـٰبِ لِمَ تَلۡبِسُونَ ٱلۡحَقَّ بِٱلۡبَـٰطِلِ وَتَكۡتُمُونَ ٱلۡحَقَّ
وَأَنتُمۡ تَعۡلَمُونَ (٧١)
|
[203] Yaitu:
menutupi firman-firman Allah yang termaktub dalam Taurat dan Injil dengan
perkataan-perkataan yang dibuat-buat mereka (ahli Kitab) sendiri.
[204] Maksudnya: kebenaran tentang kenabian Muhammad SAW yang tersebut dalam Taurat dan Injil.
SEBAB
TURUNNYA AYAT: Diriwayatkan oleh Ibnu
Ishak dari Ibnu Abbas, katanya, "Berkata Abdullah bin Shaif, Adi bin Zaid
dan Harts bin Auf seorang kepada yang lain, 'Marilah kita beriman kepada apa
yang telah diturunkan kepada Muhammad dan para sahabatnya di pagi hari dan
kita ingkar kembali di sore hari hingga mengacaukan agama mereka, semoga
mereka memperbuat pula apa yang kita perbuat lalu keluar dari agama mereka.'
Maka Allah pun menurunkan pada mereka, 'Wahai Ahli Kitab! Kenapa kamu
campur-adukan yang hak dengan yang batil...,' sampai dengan firman-Nya,
'...dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.'" (Q.S. Ali Imran 71-73)
|
||
071. (Hai Ahli Kitab! Kenapa kamu
mencampur-adukkan yang hak dengan yang batil) yakni dengan mengubah-ubah dan
memalsukan isi Kitab kalian (dan kamu sembunyikan kebenaran) ciri-ciri
Muhammad itu (padahal kamu mengetahui) bahwa hal itu benar.
|
||
Segolongan [lain] dari
Ahli Kitab berkata [kepada sesamanya]: "Perlihatkanlah [seolah-olah]
kamu beriman kepada apa yang diturunkan kepada orang-orang beriman
[sahabat-sahabat Rasul] pada permulaan siang dan ingkarilah ia pada akhirnya,
supaya mereka [orang-orang mu’min] kembali [kepada kekafiran]. (72)
|
|
وَقَالَت طَّآٮِٕفَةٌ۬ مِّنۡ أَهۡلِ
ٱلۡكِتَـٰبِ ءَامِنُواْ بِٱلَّذِىٓ أُنزِلَ عَلَى ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَجۡهَ
ٱلنَّهَارِ وَٱكۡفُرُوٓاْ ءَاخِرَهُ ۥ لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ (٧٢)
|
SEBAB
TURUNNYA AYAT: Diriwayatkan oleh Ibnu
Ishak dari Ibnu Abbas, katanya, "Berkata Abdullah bin Shaif, Adi bin
Zaid dan Harts bin Auf seorang kepada yang lain, 'Marilah kita beriman kepada
apa yang telah diturunkan kepada Muhammad dan para sahabatnya di pagi hari
dan kita ingkar kembali di sore hari hingga mengacaukan agama mereka, semoga
mereka memperbuat pula apa yang kita perbuat lalu keluar dari agama mereka.'
Maka Allah pun menurunkan pada mereka, 'Wahai Ahli Kitab! Kenapa kamu
campur-adukan yang hak dengan yang batil...,' sampai dengan firman-Nya,
'...dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.'" (Q.S. Ali Imran 71-73)
|
||
072. (Segolongan dari Ahli Kitab berkata)
segolongan Yahudi kepada golongan Yahudi lainnya (berimanlah kamu kepada apa
yang diturunkan atas orang-orang beriman) kepada Alquran (di awal siang) atau
permulaannya (dan kafirlah) kepadanya (di akhirnya, semoga mereka) yakni
orang-orang yang beriman (kembali) kafir dari agama mereka, karena mereka
niscaya akan mengatakan bahwa orang-orang itu mungkin keluar dari Islam
setelah memasukinya sedangkan mereka ahli-ahli ilmu, mengetahui
ketidakbenarannya, dan kata mereka pula:
|
||
Dan Janganlah kamu
percaya melainkan kepada orang yang mengikuti agamamu [205]. Katakanlah:
"Sesungguhnya petunjuk [yang harus diikuti] ialah petunjuk Allah, dan
[janganlah kamu percaya] bahwa akan diberikan kepada seseorang seperti apa
yang diberikan kepadamu, dan [jangan pula kamu percaya] bahwa mereka akan
mengalahkan hujjahmu di sisi Tuhanmu". Katakanlah: "Sesungguhnya
karunia itu di tangan Allah, Allah memberikan karunia-Nya kepada siapa yang
dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Luas [karunia-Nya] lagi Maha
Mengetahui"; (73)
|
|
وَلَا تُؤۡمِنُوٓاْ
إِلَّا لِمَن تَبِعَ دِينَكُمۡ قُلۡ إِنَّ ٱلۡهُدَىٰ هُدَى ٱللَّهِ أَن
يُؤۡتَىٰٓ أَحَدٌ۬ مِّثۡلَ مَآ أُوتِيتُمۡ أَوۡ يُحَآجُّوكُمۡ عِندَ رَبِّكُمۡۗ
قُلۡ إِنَّ ٱلۡفَضۡلَ بِيَدِ ٱللَّهِ يُؤۡتِيهِ مَن يَشَآءُۗ وَٱللَّهُ
وَٲسِعٌ عَلِيمٌ۬ (٧٣)
|
[205] Kepada
orang-orang yang mengikuti agamamu maksudnya: kepada orang yang seagama
dengan kamu (Yahudi/Nasrani) agar mereka tak jadi masuk Islam atau kepada
orang-orang Islam yang berasal dari agamamu agar goncang iman mereka dan
kembali kepada kekafiran.
SEBAB
TURUNNYA AYAT: Diriwayatkan oleh Ibnu
Ishak dari Ibnu Abbas, katanya, "Berkata Abdullah bin Shaif, Adi bin
Zaid dan Harts bin Auf seorang kepada yang lain, 'Marilah kita beriman kepada
apa yang telah diturunkan kepada Muhammad dan para sahabatnya di pagi hari
dan kita ingkar kembali di sore hari hingga mengacaukan agama mereka, semoga
mereka memperbuat pula apa yang kita perbuat lalu keluar dari agama mereka.'
Maka Allah pun menurunkan pada mereka, 'Wahai Ahli Kitab! Kenapa kamu
campur-adukan yang hak dengan yang batil...,' sampai dengan firman-Nya,
'...dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.'" (Q.S. Ali Imran 71-73)
Ibnu Abu Hatim mengetengahkan dari Sadiy dari Abu Malik katanya,
"Rahib-rahib Yahudi mengatakan kepada orang-orang yang menganut agama
lain, 'Janganlah kamu percaya kecuali kepada orang yang mau mengikuti
agamamu!' Maka Allah menurunkan, 'Sesungguhnya petunjuk itu ialah petunjuk
Allah.'" (Q.S. Ali Imran 73)
|
||
073. (Dan janganlah kamu percaya) atau
benarkan (kecuali orang) lam merupakan tambahan (yang mengikuti) atau
menyetujui (agamamu). Firman Allah swt.: (Katakanlah) kepada mereka hai
Muhammad ("Sesungguhnya petunjuk itu ialah petunjuk Allah") yang
tidak lain dari agama Islam, sedangkan lainnya merupakan kesesatan dan jumlah
ini mu'taridhah (bahwa) mestinya bi-an (seseorang akan diberi seperti yang
diberikan kepadamu) berupa Kitab, hikmah dan keutamaan. An menjadi maf'ul
bagi tu'minu sedangkan mustatsna minhu yaitu ahadun dikemudiankan dari mustatsna
sehingga makna yang sebenarnya ialah: janganlah kamu sekalian percaya bahwa
ada orang yang diberi demikian kecuali yang mengikuti agamamu (atau) bahwa
(mereka mematahkan alasamu) orang-orang beriman akan mengalahkan kamu (di
sisi Tuhanmu) pada hari kiamat karena agamamu lebih benar. Menurut suatu
qiraat berbunyi a-an yakni dengan memakai hamzah yang disebut sebagai hamzah
taubikh atau celaan, artinya: Apakah kamu mengakui diberinya seseorang
seperti itu? Firman Allah swt.: (Sesungguhnya karunia itu di tangan Allah
yang akan diberikan kepada siapa yang dikehendaki-Nya). Maka dari mana kamu
peroleh berita bahwa apa yang telah diberikan kepadamu itu tidak akan
diberikan kepada seorang pun juga? (Dan Allah Maha Luas) atau sangat
berlimpah karunia-Nya (lagi Maha Mengetahui) siapa yang berhak untuk
menerimanya.
|
||
Allah menentukan
rahmat-Nya [kenabian] kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah mempunyai
karunia yang besar. (74)
|
|
يَخۡتَصُّ
بِرَحۡمَتِهِۦ مَن يَشَآءُۗ وَٱللَّهُ ذُو ٱلۡفَضۡلِ ٱلۡعَظِيمِ (٧٤) ۞
|
074. (Allah menentukan rahmat-Nya kepada siapa yang
dikehendaki-Nya dan Allah mempunyai karunia yang besar).
|
||
Di antara Ahli Kitab
ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya harta yang banyak,
dikembalikannya kepadamu; dan di antara mereka ada orang yang jika kamu
mempercayakan kepadanya satu dinar, tidak dikembalikannya padamu, kecuali
jika kamu selalu menagihnya. Yang demikian itu lantaran mereka mengatakan:
"Tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang umi [206]. Mereka berkata dusta
terhadap Allah, padahal mereka mengetahui. (75)
|
|
وَمِنۡ أَهۡلِ
ٱلۡكِتَـٰبِ مَنۡ إِن تَأۡمَنۡهُ بِقِنطَارٍ۬ يُؤَدِّهِۦۤ إِلَيۡكَ وَمِنۡهُم
مَّنۡ إِن تَأۡمَنۡهُ بِدِينَارٍ۬ لَّا يُؤَدِّهِۦۤ إِلَيۡكَ إِلَّا مَا دُمۡتَ
عَلَيۡهِ قَآٮِٕمً۬اۗ ذَٲلِكَ
بِأَنَّهُمۡ قَالُواْ لَيۡسَ عَلَيۡنَا فِى ٱلۡأُمِّيِّـۧنَ سَبِيلٌ۬
وَيَقُولُونَ عَلَى ٱللَّهِ ٱلۡكَذِبَ وَهُمۡ يَعۡلَمُونَ (٧٥)
|
[206] Yang
mereka maksud dengan orang-orang ummi dalam ayat ini adalah orang Arab.
|
||
075. (Di antara Ahli Kitab ada orang yang
apabila kamu percayakan kepadanya harta yang banyak) atau berharga (maka
dikembalikan kepadamu) disebabkan sifat amanatnya. Misalnya Abdullah bin
Salam yang mendapat amanat atau titipan dari seorang laki-laki sebanyak 1200
ukiah emas, maka dipenuhinya amanat itu dengan sebaik-baiknya. (Dan di antara
mereka ada pula yang jika kamu percayai dengan satu dinar, maka tidak
dikembalikannya) karena sifat ikhlasnya (kecuali jika kamu selalu menagihnya)
tidak meninggalkannya. Apabila kamu meninggalkannya, maka titipan tadi tidak
diakuinya, misalnya Kaab bin Asyraf yang diberi amanat oleh seorang Quraisy
sebanyak satu dinar, maka tidak diakuinya. (Yang demikian itu) artinya sikap
tak mau membayar itu (bahwa mereka berkata) artinya disebabkan perkataan
mereka ("Tidak ada terhadap kami mengenai orang-orang buta huruf)
maksudnya orang Arab (tuntutan) atau dosa." Sebabnya karena mereka
menghalalkan menganiaya orang-orang yang berlainan agama dengan mereka dan
pengakuan itu mereka nisbatkan pula kepada Allah swt. Firman Allah:
("Mereka berkata dusta terhadap Allah") maksudnya dalam menisbatkan
penghalalan itu kepada-Nya (padahal mereka mengetahui) bahwa mereka berdusta.
|
||
[Bukan demikian],
sebenarnya siapa yang menepati janji [yang dibuat]nya [207] dan bertakwa, maka
sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa. (76)
|
|
بَلَىٰ مَنۡ أَوۡفَىٰ بِعَهۡدِهِۦ
وَٱتَّقَىٰ فَإِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُتَّقِينَ (٧٦)
|
[207] Yakni
janji yang telah dibuat seseorang baik terhadap sesama manusia maupun
terhadap Allah.
|
||
076. (Bukan demikian) tetapi terhadap
mereka tetap ada tuntutan (barang siapa yang menepati janjinya) baik yang
dibuatnya dengan Allah atau yang dititahkan Allah menepatinya, berupa memenuhi
amanat dan lain-lain (serta ia bertakwa) kepada Allah dengan mengerjakan taat
dan meninggalkan maksiat (maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertakwa.) Di sini ada penempatan zahir di tempat yang mudhmar, yang berarti
"Allah mengasihi mereka" maksudnya memberi mereka pahala.
|
||
Sesungguhnya
orang-orang yang menukar janji [nya dengan] Allah dan sumpah-sumpah mereka
dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian [pahala] di
akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan
melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak [pula] akan mensucikan
mereka. Bagi mereka azab yang pedih. (77)
|
|
إِنَّ ٱلَّذِينَ
يَشۡتَرُونَ بِعَهۡدِ ٱللَّهِ وَأَيۡمَـٰنِہِمۡ ثَمَنً۬ا قَلِيلاً أُوْلَـٰٓٮِٕكَ لَا خَلَـٰقَ
لَهُمۡ فِى ٱلۡأَخِرَةِ وَلَا يُڪَلِّمُهُمُ ٱللَّهُ وَلَا يَنظُرُ إِلَيۡہِمۡ
يَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِ وَلَا يُزَڪِّيهِمۡ وَلَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٌ۬ (٧٧)
|
077. Ayat ini diturunkan kepada orang-orang Yahudi setelah
mereka mengganti sifat-sifat Nabi dan janji-janji Allah atas mereka di dalam
Taurat dan Kitab yang sebelumnya. Dan mereka mengganti pula hukum orang yang
bersumpah dusta dalam hal tuntutan atas jual beli barang dagangan.
(Sesungguhnya orang-orang yang membeli) menukar (janji Allah) untuk beriman
kepada Nabi dan menepati amanat (dan sumpah-sumpah mereka) terhadap Allah
dengan berhohong (dengan harga yang sedikit) berupa harta dunia (mereka itu
tidak beroleh bagian) pahala (di akhirat dan Allah tidak akan berbicara
dengan mereka) disebabkan murka kepada mereka (dan tidak akan melihat kepada
mereka) artinya tidak akan mengasihi mereka (pada hari kiamat dan tidak akan
membersihkan) menyucikan mereka (dan bagi mereka siksa yang pedih) yang
menyakitkan.
|
||
Sesungguhnya di antara
mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya
kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan
dari Al Kitab dan mereka mengatakan: "Ia [yang dibaca itu datang] dari
sisi Allah", padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta
terhadap Allah, sedang mereka mengetahui. (78)
|
|
وَإِنَّ مِنۡهُمۡ
لَفَرِيقً۬ا يَلۡوُ ۥنَ أَلۡسِنَتَهُم بِٱلۡكِتَـٰبِ لِتَحۡسَبُوهُ مِنَ
ٱلۡڪِتَـٰبِ وَمَا هُوَ مِنَ ٱلۡكِتَـٰبِ وَيَقُولُونَ هُوَ مِنۡ عِندِ ٱللَّهِ
وَمَا هُوَ مِنۡ عِندِ ٱللَّهِ وَيَقُولُونَ عَلَى ٱللَّهِ ٱلۡكَذِبَ وَهُمۡ
يَعۡلَمُونَ (٧٨)
|
078. (Sesungguhnya di antara mereka) maksudnya Ahli kitab (ada
segolongan) misalnya Kaab bin Asyraf (yang memutar-mutar lidah mereka membaca
Alkitab) artinya membelokkannya dari bacaan yang diturunkan kepada yang telah
mereka ubah, seperti ciri-ciri Nabi saw. dsb. (supaya kamu menyangkanya)
maksudnya yang telah diubah itu (sebagian dari Alkitab) yang diturunkan Allah
swt. (padahal hal itu bukan dari Alkitab dan mereka mengatakan, "Hal itu
datang dari sisi Allah, padahal hal itu bukan dari sisi Allah, dan mereka
berkata dusta terhadap Allah sedangkan mereka mengetahui") bahwa mereka
memang berdusta. Tatkala orang-orang Nasrani Najran mengatakan bahwa Isa
menyuruh mereka untuk menjadikannya sebagai Tuhan dan tatkala sebagian kaum
muslimin meminta agar dibolehkan bersujud kepada Nabi Muhammad saw. turunlah
ayat:
|
||
Tidak wajar bagi
seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian,
lalu dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi
penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." Akan tetapi [dia berkata]:
"Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani [208], karena kamu selalu
mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya. (79)
|
|
مَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن
يُؤۡتِيَهُ ٱللَّهُ ٱلۡكِتَـٰبَ وَٱلۡحُكۡمَ وَٱلنُّبُوَّةَ ثُمَّ يَقُولَ
لِلنَّاسِ كُونُواْ عِبَادً۬ا لِّى مِن دُونِ ٱللَّهِ وَلَـٰكِن كُونُواْ
رَبَّـٰنِيِّـۧنَ بِمَا كُنتُمۡ تُعَلِّمُونَ ٱلۡكِتَـٰبَ وَبِمَا كُنتُمۡ
تَدۡرُسُونَ (٧٩)
|
[208] Rabbani
ialah orang yang sempurna ilmu dan takwanya kepada Allah s.w.t.
|
||
079. (Tidaklah pantas) atau layak (bagi
seorang manusia yang diberi Allah Alkitab dan hikmah) artinya pengertian
terhadap syariat (serta kenabian lalu katanya kepada manusia, "Hendaklah
kamu menjadi hamba-hambaku dan bukan hamba-hamba Allah!" Tetapi)
seharusnya ia berkata ("Hendaklah kamu menjadi rabbani) artinya
ulama-ulama yang beramal saleh, dinisbatkan kepada rab dengan tambahan alif
dan nun sebagai penghormatan (disebabkan kamu mengajarkan) dibaca pakai
tasydid dan tanpa tasydid (Alkitab dan disebabkan kamu selalu
mempelajarinya.") Karena itu bila menghendaki faedahnya hendaklah kamu
mengamalkannya.
|
||
Dan [tidak wajar pula
baginya] menyuruhmu menjadikan malaikat dan para nabi sebagai tuhan. Apakah
[patut] dia menyuruhmu berbuat kekafiran di waktu kamu sudah [menganut agama]
Islam?" (80)
|
|
وَلَا يَأۡمُرَكُمۡ أَن
تَتَّخِذُواْ ٱلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةَ
وَٱلنَّبِيِّـۧنَ أَرۡبَابًاۗ أَيَأۡمُرُكُم بِٱلۡكُفۡرِ بَعۡدَ إِذۡ أَنتُم مُّسۡلِمُونَ
(٨٠)
|
080. (Dan tidak pantas ia menyuruhmu) dengan baris di depan
sebagai isti`naf sedangkan fa`ilnya ialah Allah. Tetapi ada pula yang membaca
dengan baris di atas karena diathafkan kepada yaquula yang fa`ilnya ialah
manusia (menjadikan malaikat dan nabi-nabi itu sebagai Tuhan) sebagaimana
halnya orang-orang Shabiin mengambil malaikat, orang-orang Yahudi Uzeir dan
orang-orang Nasrani Isa menjadi Tuhan mereka. (Patutkah ia menyuruhmu berbuat
kekafiran setelah tadinya kamu menganut Islam?) hal ini tidaklah pantas
baginya.
|
||
Dan [ingatlah], ketika
Allah mengambil perjanjian dari para nabi: "Sungguh, apa saja yang Aku
berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah, kemudian datang kepadamu seorang
rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh
beriman kepadanya dan menolongnya" [209]. Allah berfirman: "Apakah kamu mengakui dan menerima
perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?" Mereka menjawab: "Kami
mengakui". Allah berfirman: "Kalau begitu saksikanlah [hai para
nabi] dan Aku menjadi saksi [pula] bersama kamu". (81)
|
|
وَإِذۡ أَخَذَ ٱللَّهُ
مِيثَـٰقَ ٱلنَّبِيِّـۧنَ لَمَآ ءَاتَيۡتُڪُم مِّن ڪِتَـٰبٍ۬ وَحِكۡمَةٍ۬ ثُمَّ
جَآءَڪُمۡ رَسُولٌ۬ مُّصَدِّقٌ۬ لِّمَا مَعَكُمۡ لَتُؤۡمِنُنَّ بِهِۦ
وَلَتَنصُرُنَّهُ ۥۚ قَالَ ءَأَقۡرَرۡتُمۡ وَأَخَذۡتُمۡ عَلَىٰ ذَٲلِكُمۡ
إِصۡرِىۖ قَالُوٓاْ أَقۡرَرۡنَاۚ قَالَ فَٱشۡہَدُواْ وَأَنَا۟ مَعَكُم مِّنَ
ٱلشَّـٰهِدِينَ (٨١)
|
[209] Para
nabi berjanji kepada Allah s.w.t. bahwa bilamana datang seorang Rasul bernama
Muhammad mereka akan iman kepadanya dan menolongnya. Perjanjian nabi-nabi ini
mengikat pula para ummatnya.
|
||
081. (Dan) ingatlah (tatkala) ketika
(Allah mengambil ikrar nabi-nabi) atau janji mereka ("Sungguh apa saja)
lam baris di atas sebagai ibtida dan untuk taukid dengan makna sumpah yang
terdapat dalam pengambilan ikrar. Dan baris di bawah yang berkaitan dengan
mengambil ikrar sedangkan maa isim maushul yang berarti: bagi yang (yang
Kuberikan kepadamu) menurut satu qiraat 'Kami berikan padamu' (berupa Kitab
dan hikmah lalu datang kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada
padamu) berupa kitab dan hikmah itu dan dia adalah Nabi Muhammad saw. (bahwa
kamu sungguh-sungguh akan beriman kepadanya serta akan membelanya) sebagai
jawaban daripada sumpah tadi, yakni jika kamu menjumpai mereka dalam hal itu.
(Firman-Nya) Allah swt. kepada mereka (Apakah kamu berikrar) atas hal itu
(dan menerima perjanjian terhadap yang demikian itu?") (Kata mereka,
"Kami berikrar," dan Allah berfirman, "Maka saksikanlah) atas
dirimu dan pengikut-pengikutmu tentang hal itu (dan Aku turut menjadi saksi
pula bersama kamu") baik terhadap dirimu maupun terhadap mereka.
|
||
Barangsiapa yang
berpaling sesudah itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik [210]. (82)
|
|
فَمَن تَوَلَّىٰ بَعۡدَ
ذَٲلِكَ فَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ
هُمُ ٱلۡفَـٰسِقُونَ (٨٢)
|
[210] Fasik
ialah orang yang tidak mengindahkan perintah Allah s.w.t.
|
||
082. (Barang siapa yang berpaling setelah
demikian) setelah perjanjian tadi (maka merekalah orang-orang yang fasik).
|
||
Maka apakah mereka
mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah berserah
diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa
dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan. (83)
|
|
أَفَغَيۡرَ دِينِ
ٱللَّهِ يَبۡغُونَ وَلَهُ ۥۤ أَسۡلَمَ مَن فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ
طَوۡعً۬ا وَڪَرۡهً۬ا وَإِلَيۡهِ يُرۡجَعُونَ (٨٣)
|
083. (Apakah mereka hendak mencari agama yang lain dari agama
Allah) dengan memakai 'ya' artinya orang-orang yang berpaling tadi dan ada
pula yang memakai 'ta' sehingga berarti kamu (padahal kepada-Nya tunduk
segala apa yang di langit dan di bumi, baik suka) tanpa menaruh keberatan
(maupun terpaksa) yakni dengan memakai sarana yang membuat mereka tunduk
kepada-Nya (dan kepada-Nya mereka dikembalikan) dengan memakai ta dan ya,
sedangkan hamzah atau kata tanya pada awal ayat sebagai sanggahan.
|
||
Katakanlah: "Kami
beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang
diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub, dan anak-anaknya, dan apa
yang diberikan kepada Musa, ’Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak
membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami
menyerahkan diri." (84)
|
|
قُلۡ ءَامَنَّا
بِٱللَّهِ وَمَآ أُنزِلَ عَلَيۡنَا وَمَآ أُنزِلَ عَلَىٰٓ إِبۡرَٲهِيمَ
وَإِسۡمَـٰعِيلَ وَإِسۡحَـٰقَ وَيَعۡقُوبَ وَٱلۡأَسۡبَاطِ وَمَآ أُوتِىَ
مُوسَىٰ وَعِيسَىٰ وَٱلنَّبِيُّونَ مِن رَّبِّهِمۡ لَا نُفَرِّقُ بَيۡنَ أَحَدٍ۬
مِّنۡهُمۡ وَنَحۡنُ لَهُ ۥ مُسۡلِمُونَ (٨٤)
|
084. (Katakanlah) kepada mereka hai Muhammad ("Kami
beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang
diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak-anaknya, dan apa
yang diberikan kepada Musa, Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Tidaklah
kami beda-bedakan seorang pun di antara mereka) dalam membenarkan dan
mendustakan (dan kami berserah diri kepada-Nya") tulus ikhlas dalam
menunaikan ibadah kepada-Nya. Ayat berikut diturunkan mengenai orang-orang
yang murtad dan menggabungkan diri dengan orang-orang kafir:
|
||
Barangsiapa mencari
agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima [agama itu]
daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (85)
|
|
وَمَن يَبۡتَغِ غَيۡرَ
ٱلۡإِسۡلَـٰمِ دِينً۬ا فَلَن يُقۡبَلَ مِنۡهُ وَهُوَ فِى ٱلۡأَخِرَةِ مِنَ
ٱلۡخَـٰسِرِينَ (٨٥)
|
085. (Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka
tidaklah akan diterima dan di akhirat ia termasuk orang-orang yang merugi)
karena tempat tinggalnya ialah neraka di mana ia akan menetap di sana untuk
selama-lamanya.
|
||
Bagaimana Allah akan menunjuki
suatu kaum yang kafir sesudah mereka beriman, serta mereka telah mengakui
bahwa Rasul itu [Muhammad] benar-benar rasul, dan keterangan-keteranganpun
telah datang kepada mereka? Allah tidak menunjuki orang-orang yang zalim.
(86)
|
|
كَيۡفَ يَهۡدِى ٱللَّهُ
قَوۡمً۬ا ڪَفَرُواْ بَعۡدَ إِيمَـٰنِہِمۡ وَشَهِدُوٓاْ أَنَّ ٱلرَّسُولَ حَقٌّ۬
وَجَآءَهُمُ ٱلۡبَيِّنَـٰتُۚ وَٱللَّهُ لَا يَهۡدِى ٱلۡقَوۡمَ ٱلظَّـٰلِمِينَ
(٨٦)
|
SEBAB
TURUNNYA AYAT: Diriwayatkan oleh
Nasai, Ibnu Hibban dan Hakim dari Ibnu Abbas, katanya, "Ada seorang
laki-laki Ansar yang telah masuk Islam kemudian murtad lalu ia menyesal. Lalu
menghubungi kaumnya, agar mereka mengirim utusan kepada Nabi saw. untuk
menanyakan apakah ada kesempatan baginya buat bertobat. Maka turunlah ayat,
'Betapa Allah akan menunjuki suatu kaum yang kafir...,' sampai dengan
firman-Nya, '...maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'
Maka dikirimnya kaumnya kepada Nabi saw. dan menyatakan diri masuk Islam
kembali." Musaddad mengetengahkan dalam musnadnya dan oleh Abdurrazzaq
dari Mujahid, katanya, "Harits bin Suwaid datang kepada Nabi saw. lalu
masuk Islam. Kemudian ia kembali kafir dan pergi kepada kaumnya, maka Allah
pun menurunkan padanya ayat Alquran, 'Betapa Allah akan menunjuki suatu kaum
yang kafir...' sampai dengan firman-Nya, '...maka sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.' (Q.S. Ali Imran 86-89) Ayat ini dibawa oleh
salah seorang warganya lalu membacakannya kepadanya. Kata Harits, 'Demi
Allah, setahu saya kamu adalah seorang yang benar, tetapi Rasulullah lebih
benar dari padamu, dan Allah lebih benar lagi di antara yang tiga.' Maka ia
pun kembali masuk Islam dan beragama dengan baik."
|
||
086. (Bagaimana Allah akan menunjuki
suatu kaum yang kafir setelah mereka beriman dan mereka menyaksikan) artinya
Allah tidak akan menunjuki mereka padahal mereka telah bersaksi (bahwa
Muhammad itu benar-benar rasul dan) sungguh (telah datang pula kepada mereka
keterangan-keterangan) bukti-bukti yang nyata atas kebenaran Nabi saw. (dan Allah
tidak menunjuki orang-orang yang aniaya) orang-orang yang kafir.
|
||
Mereka itu, balasannya
ialah: bahwasanya la’nat Allah ditimpakan kepada mereka, [demikian pula]
la’nat para malaikat dan manusia seluruhnya, (87)
|
|
أُوْلَـٰٓٮِٕكَ جَزَآؤُهُمۡ
أَنَّ عَلَيۡهِمۡ لَعۡنَةَ ٱللَّهِ وَٱلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةِ وَٱلنَّاسِ أَجۡمَعِينَ (٨٧)
|
SEBAB
TURUNNYA AYAT: Diriwayatkan oleh
Nasai, Ibnu Hibban dan Hakim dari Ibnu Abbas, katanya, "Ada seorang
laki-laki Ansar yang telah masuk Islam kemudian murtad lalu ia menyesal. Lalu
menghubungi kaumnya, agar mereka mengirim utusan kepada Nabi saw. untuk
menanyakan apakah ada kesempatan baginya buat bertobat. Maka turunlah ayat,
'Betapa Allah akan menunjuki suatu kaum yang kafir...,' sampai dengan
firman-Nya, '...maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'
Maka dikirimnya kaumnya kepada Nabi saw. dan menyatakan diri masuk Islam
kembali." Musaddad mengetengahkan dalam musnadnya dan oleh Abdurrazzaq
dari Mujahid, katanya, "Harits bin Suwaid datang kepada Nabi saw. lalu masuk
Islam. Kemudian ia kembali kafir dan pergi kepada kaumnya, maka Allah pun
menurunkan padanya ayat Alquran, 'Betapa Allah akan menunjuki suatu kaum yang
kafir...' sampai dengan firman-Nya, '...maka sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.' (Q.S. Ali Imran 86-89) Ayat ini dibawa oleh
salah seorang warganya lalu membacakannya kepadanya. Kata Harits, 'Demi
Allah, setahu saya kamu adalah seorang yang benar, tetapi Rasulullah lebih
benar dari padamu, dan Allah lebih benar lagi di antara yang tiga.' Maka ia
pun kembali masuk Islam dan beragama dengan baik."
|
||
087. (Mereka itu balasannya ialah laknat
Allah yang ditimpakan atas mereka begitu pula laknat malaikat dan seluruh
umat manusia.)
|
||
mereka kekal di
dalamnya, tidak diringankan siksa dari mereka, dan tidak [pula] mereka diberi
tangguh, (88)
|
|
خَـٰلِدِينَ فِيہَا لَا
يُخَفَّفُ عَنۡهُمُ ٱلۡعَذَابُ وَلَا هُمۡ يُنظَرُونَ (٨٨)
|
SEBAB
TURUNNYA AYAT: Diriwayatkan oleh
Nasai, Ibnu Hibban dan Hakim dari Ibnu Abbas, katanya, "Ada seorang
laki-laki Ansar yang telah masuk Islam kemudian murtad lalu ia menyesal. Lalu
menghubungi kaumnya, agar mereka mengirim utusan kepada Nabi saw. untuk
menanyakan apakah ada kesempatan baginya buat bertobat. Maka turunlah ayat,
'Betapa Allah akan menunjuki suatu kaum yang kafir...,' sampai dengan
firman-Nya, '...maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'
Maka dikirimnya kaumnya kepada Nabi saw. dan menyatakan diri masuk Islam
kembali." Musaddad mengetengahkan dalam musnadnya dan oleh Abdurrazzaq
dari Mujahid, katanya, "Harits bin Suwaid datang kepada Nabi saw. lalu
masuk Islam. Kemudian ia kembali kafir dan pergi kepada kaumnya, maka Allah
pun menurunkan padanya ayat Alquran, 'Betapa Allah akan menunjuki suatu kaum
yang kafir...' sampai dengan firman-Nya, '...maka sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.' (Q.S. Ali Imran 86-89) Ayat ini dibawa oleh
salah seorang warganya lalu membacakannya kepadanya. Kata Harits, 'Demi
Allah, setahu saya kamu adalah seorang yang benar, tetapi Rasulullah lebih
benar dari padamu, dan Allah lebih benar lagi di antara yang tiga.' Maka ia
pun kembali masuk Islam dan beragama dengan baik."
|
||
088. (Kekal mereka di dalamnya) di dalam
laknat atau di dalam neraka itu (tidak diringankan siksa dari mereka dan
tidak pula mereka diberi tangguh.)
|
||
kecuali orang-orang
yang taubat, sesudah [kafir] itu dan mengadakan perbaikan [211]. Karena sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (89)
|
|
إِلَّا ٱلَّذِينَ
تَابُواْ مِنۢ بَعۡدِ ذَٲلِكَ وَأَصۡلَحُواْ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ۬ رَّحِيمٌ
(٨٩)
|
[211]
Mengadakan perbaikan berarti berbuat pekerjaan-pekerjaan yang baik untuk
menghilangkan akibat-akibat yang jelek dan kesalahan-kesalahan yang
dilakukan.
SEBAB
TURUNNYA AYAT: Diriwayatkan oleh
Nasai, Ibnu Hibban dan Hakim dari Ibnu Abbas, katanya, "Ada seorang
laki-laki Ansar yang telah masuk Islam kemudian murtad lalu ia menyesal. Lalu
menghubungi kaumnya, agar mereka mengirim utusan kepada Nabi saw. untuk
menanyakan apakah ada kesempatan baginya buat bertobat. Maka turunlah ayat,
'Betapa Allah akan menunjuki suatu kaum yang kafir...,' sampai dengan
firman-Nya, '...maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'
Maka dikirimnya kaumnya kepada Nabi saw. dan menyatakan diri masuk Islam
kembali." Musaddad mengetengahkan dalam musnadnya dan oleh Abdurrazzaq
dari Mujahid, katanya, "Harits bin Suwaid datang kepada Nabi saw. lalu
masuk Islam. Kemudian ia kembali kafir dan pergi kepada kaumnya, maka Allah
pun menurunkan padanya ayat Alquran, 'Betapa Allah akan menunjuki suatu kaum
yang kafir...' sampai dengan firman-Nya, '...maka sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.' (Q.S. Ali Imran 86-89) Ayat ini dibawa oleh
salah seorang warganya lalu membacakannya kepadanya. Kata Harits, 'Demi Allah,
setahu saya kamu adalah seorang yang benar, tetapi Rasulullah lebih benar
dari padamu, dan Allah lebih benar lagi di antara yang tiga.' Maka ia pun
kembali masuk Islam dan beragama dengan baik."
|
||
089. (Kecuali orang-orang yang bertobat
sesudah itu dan mengadakan perbaikan) terhadap amal perbuatan mereka (karena
sesungguhnya Allah Maha Pengampun) terhadap mereka (lagi Maha Penyayang).
Ayat berikut turun mengenai orang-orang Yahudi.
|
||
Sesungguhnya
orang-orang kafir sesudah beriman, kemudian bertambah kekafirannya,
sekali-kali tidak akan diterima taubatnya; dan mereka itulah orang-orang yang
sesat. (90)
|
|
إِنَّ ٱلَّذِينَ
كَفَرُواْ بَعۡدَ إِيمَـٰنِهِمۡ ثُمَّ ٱزۡدَادُواْ كُفۡرً۬ا لَّن تُقۡبَلَ
تَوۡبَتُهُمۡ وَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ
هُمُ ٱلضَّآلُّونَ (٩٠)
|
090. (Sesungguhnya orang-orang yang kafir) terhadap Isa
(setelah mereka beriman) kepada Musa (kemudian bertambah kekafiran mereka)
terhadap Muhammad (tidaklah akan diterima tobat mereka) jika mereka dalam
keadaan sekarat atau meninggal di dalam kekafiran (dan merekalah orang-orang
yang sesat.)
|
||
Sesungguhnya
orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah
akan diterima dari seseorang di antara mereka emas sepenuh bumi, walaupun dia
menebus diri dengan emas [yang sebanyak] itu. Bagi mereka itulah siksa yang
pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong. (91)
|
|
إِنَّ ٱلَّذِينَ
كَفَرُواْ وَمَاتُواْ وَهُمۡ كُفَّارٌ۬ فَلَن يُقۡبَلَ مِنۡ أَحَدِهِم مِّلۡءُ
ٱلۡأَرۡضِ ذَهَبً۬ا وَلَوِ ٱفۡتَدَىٰ بِهِۦۤۗ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ لَهُمۡ عَذَابٌ
أَلِيمٌ۬ وَمَا لَهُم مِّن نَّـٰصِرِينَ (٩١)
|
091. (Sesungguhnya orang-orang kafir dan mati dalam kekafiran tidaklah
akan diterima dari seorang pun di antara mereka sepenuh bumi) maksudnya suatu
jumlah yang banyaknya seisi bumi ini (berupa emas yang digunakannya sebagai
penebus diri mereka) fa dimasukkan kepada khabar inna karena serupanya lafal
alladziina dengan syarat dan sebagai pemberitahuan tentang sebab tidak
diterimanya tebusannya terhadap orang yang mati dalam kekafiran itu. (Bagi
mereka disediakan siksa yang pedih) atau menyakitkan (dan sekali-kali mereka
tidak punya pembela) yang akan membela dan melindungi mereka dari siksaan
itu.
|
||
Kamu sekali-kali tidak
sampai kepada kebaikan [yang sempurna], sebelum kamu menafkahkan sebahagian
harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya
Allah mengetahuinya. (92)
|
|
لَن تَنَالُواْ ٱلۡبِرَّ
حَتَّىٰ تُنفِقُواْ مِمَّا تُحِبُّونَۚ وَمَا تُنفِقُواْ مِن شَىۡءٍ۬ فَإِنَّ
ٱللَّهَ بِهِۦ عَلِيمٌ۬ (٩٢) ۞
|
092. (Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebaktian) artinya
pahalanya yaitu surga (sebelum kamu menafkahkan) menyedekahkan (sebagian dari
apa yang kamu cintai) berupa harta bendamu (dan apa yang kamu nafkahkan dari
sesuatu maka sesungguhnya Allah mengetahuinya) dan akan membalasnya. Ketika
orang-orang Yahudi mengatakan kepada Nabi saw., "Anda mengakui diri Anda
dalam agama Ibrahim padahal ia tidak memakan daging unta dan susunya,"
turunlah ayat:
|
||
Semua makanan adalah
halal bagi Bani Israil melainkan makanan yang diharamkan oleh Israil [Ya’qub]
untuk dirinya sendiri sebelum Taurat diturunkan [212]. Katakanlah:
"[Jika kamu mengatakan ada makanan yang diharamkan sebelum turun
Taurat], maka bawalah Taurat itu, lalu bacalah dia jika kamu orang-orang yang
benar". (93)
|
|
كُلُّ ٱلطَّعَامِ ڪَانَ
حِلاًّ۬ لِّبَنِىٓ إِسۡرَٲٓءِيلَ إِلَّا مَا حَرَّمَ إِسۡرَٲٓءِيلُ عَلَىٰ
نَفۡسِهِۦ مِن قَبۡلِ أَن تُنَزَّلَ ٱلتَّوۡرَٮٰةُۗ قُلۡ فَأۡتُواْ بِٱلتَّوۡرَٮٰةِ فَٱتۡلُوهَآ إِن كُنتُمۡ صَـٰدِقِينَ (٩٣)
|
[212] Sesudah
Taurat diturunkan, ada beberapa makanan yang diharamkan bagi mereka sebagai
hukuman. Nama-nama makanan itu disebut di dalamnya. Lihat selanjutnya surat
An Nisa' ayat 160 dan surat Al An'aam ayat 146.
|
||
093. (Semua makanan halal bagi Bani
Israel kecuali makanan yang diharamkan oleh Israel) atau Yakub (atas dirinya)
yaitu unta yang ditimpa penyakit pada urat nadinya. Ia bernazar jika hewan
itu sembuh tidak akan dimakannya, maka haramlah hukumnya bagi mereka (sebelum
Taurat diturunkan) hal ini terjadi sesudah Ibrahim sedangkan pada masanya
sendiri tidaklah haram sebagaimana yang telah diakuinya. (Katakanlah) kepada
mereka ("Ambillah Taurat lalu bacalah) agar nyata benar atau tidaknya
ucapanmu itu (jika kamu orang-orang yang benar") dalam masalah tersebut.
Mendengar itu mereka pun kebingungan dan tak pernah mengemukakan Taurat. Maka
Allah swt. berfirman:
|
||
Maka barangsiapa
mengada-adakan dusta terhadap Allah [213] sesudah itu, maka merekalah orang-orang yang zalim. (94)
|
|
فَمَنِ ٱفۡتَرَىٰ عَلَى
ٱللَّهِ ٱلۡكَذِبَ مِنۢ بَعۡدِ ذَٲلِكَ فَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلظَّـٰلِمُونَ (٩٤)
|
[213] Dusta
terhadap Allah ialah dengan mengatakan bahwa sebelum Taurat diturunkan, Allah
telah mengharamkan beberapa makanan kepada Bani Israil.
|
||
094. (Maka barang siapa yang mengada-adakan
kedustaan terhadap Allah sesudah itu) setelah terbukti bahwa diharamkan unta
itu ialah dari pihak Yakub bukan di masa Ibrahim (mereka orang-orang yang
aniaya) artinya melampaui batas kebenaran hingga jatuh dalam kebatilan.
|
||
Katakanlah: "Benarlah
[apa yang difirmankan] Allah". Maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus,
dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik. (95)
|
|
قُلۡ صَدَقَ ٱللَّهُۗ
فَٱتَّبِعُواْ مِلَّةَ إِبۡرَٲهِيمَ حَنِيفً۬ا وَمَا كَانَ مِنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ
(٩٥)
|
095. (Katakanlah, "Benarlah Allah.") dalam soal ini
sebagaimana juga dalam segala soal yang diberikan-Nya (maka ikutilah olehmu
agama Ibrahim) yang saya anut (yang lurus) yang meninggalkan semua agama
untuk memeluk agama Islam (dan tidaklah dia termasuk golongan musyrik).
Ketika mereka mengatakan bahwa kiblat mereka lebih awal dari kiblat kaum
Muslimin turun pula ayat:
|
||
Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun
untuk [tempat beribadat] manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah [Mekah] yang
diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia [214]. (96)
|
|
إِنَّ أَوَّلَ بَيۡتٍ۬
وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِى بِبَكَّةَ مُبَارَكً۬ا وَهُدً۬ى لِّلۡعَـٰلَمِينَ (٩٦)
|
[214] Ahli
kitab mengatakan bahwa rumah ibadah yang pertama dibangun berada di Baitul
Maqdis, oleh karena itu Allah membantahnya.
|
||
096. (Sesungguhnya rumah yang mula-mula
dibangun) untuk tempat ibadah (bagi manusia) di muka bumi (ialah yang terdapat
di Bakkah) dengan ba sebagai nama lain dari Mekah. Dinamakan demikian karena
Kakbah mematahkan leher orang-orang durhaka lagi aniaya. Baitullah ini dibina
oleh malaikat sebelum diciptakannya Adam dan setelah itu baru dibangun pula
Masjidilaksa dan jarak di antara keduanya 40 tahun sebagai tersebut dalam
kedua hadis sahih. Pada sebuah hadis lain disebutkan pula bahwa Kakbahlah
yang mula-mula muncul di permukaan air ketika langit dan bumi ini diciptakan
sebagai buih yang putih, maka dihamparkanlah tanah dari bawahnya (diberi
berkah) hal dari alladzii tadi (dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam)
karena ia merupakan kiblat mereka.
|
||
Padanya terdapat
tanda-tanda yang nyata, [di antaranya] maqam Ibrahim; [215] barangsiapa memasukinya [Baitullah itu] menjadi
amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu
[bagi] orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; [216] Barangsiapa
mengingkari [kewajiban haji], maka sesungguhnya Allah Maha Kaya [tidak
memerlukan sesuatu] dari semesta alam. (97)
|
|
فِيهِ ءَايَـٰتُۢ
بَيِّنَـٰتٌ۬ مَّقَامُ إِبۡرَٲهِيمَۖ وَمَن دَخَلَهُ ۥ كَانَ ءَامِنً۬اۗ
وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلۡبَيۡتِ مَنِ ٱسۡتَطَاعَ إِلَيۡهِ سَبِيلاً۬ۚ
وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنِ ٱلۡعَـٰلَمِينَ (٩٧)
|
[215] Ialah:
tempat Nabi Ibrahim a.s. berdiri membangun Ka'bah.
[216] Yaitu: orang yang sanggup mendapatkan perbekalan dan alat-alat pengangkutan serta sehat jasmani dan perjalananpun aman.
SEBAB
TURUNNYA AYAT: Said bin Manshur
mengetengahkan dari Ikrimah, katanya, "Tatkala diturunkan ayat, 'Barang
siapa yang mencari agama selain dari Islam...' (Q.S. Ali Imran 85)
orang-orang Yahudi berkata, 'Kalau begitu kami ini beragama Islam.' Kata Nabi
saw. kepada mereka, 'Sesungguhnya Allah telah mewajibkan naik haji itu atas
kaum muslimin.' Jawab mereka, 'Tidak pernah diwajibkan atas kami,' dan mereka
tidak mau menunaikannya, maka Allah menurunkan ayat, 'Dan barang siapa yang
kafir, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya dari seluruh alam.'" (Q.S. Ali
Imran 97)
|
||
097. (Padanya terdapat tanda-tanda yang
nyata) di antaranya (makam Ibrahim) yakni batu tempat berpijaknya Ibrahim
sewaktu mendirikan Baitullah itu. Kedua telapak kakinya meninggalkan bekas
padanya sampai sekarang dan tetap sepanjang zaman walaupun pemerintahan yang
berkuasa sudah silih berganti. Di antaranya pula dilipatgandakannya pahala
kebaikan bagi yang salat di dalamnya dan burung tidak dapat terbang di atas
Kakbah (dan barang siapa memasukinya menjadi amanlah dia) artinya bebas dari
ancaman pembunuhan, keaniayaan dan lain-lain. (Mengerjakan haji di Baitullah
itu menjadi kewajiban manusia terhadap Allah) Ada yang membaca hajja dengan
makna menyengaja. Lalu sebagai badal dari 'manusia' ialah (yakni orang-orang
yang sanggup mengadakan perjalanan kepadanya) yang oleh Nabi saw. ditafsirkan
dengan adanya perbekalan dan kendaraan, menurut riwayat Hakim dan lain-lain.
(Barang siapa yang kafir) terhadap Allah atau terhadap kewajiban haji (maka
sesungguhnya Allah Maha Kaya terhadap seluruh alam) artinya tidak memerlukan
manusia, jin dan malaikat serta amal ibadah mereka.
|
||
Katakanlah: "Hai
Ahli Kitab, mengapa kamu ingkari ayat-ayat Allah, padahal Allah Maha
menyaksikan apa yang kamu kerjakan?" (98)
|
|
قُلۡ يَـٰٓأَهۡلَ
ٱلۡكِتَـٰبِ لِمَ تَكۡفُرُونَ بِـَٔايَـٰتِ ٱللَّهِ وَٱللَّهُ شَہِيدٌ عَلَىٰ
مَا تَعۡمَلُونَ (٩٨)
|
098. (Katakanlah, "Hai Ahli Kitab! Kenapa kamu ingkar
akan ayat-ayat Allah) yakni Alquran (padahal Allah menyaksikan apa yang kamu
kerjakan.") hingga akan memberinya balasan?
|
||
Katakanlah: "Hai
Ahli Kitab, mengapa kamu menghalang-halangi dari jalan Allah orang-orang yang
telah beriman, kamu menghendakinya menjadi bengkok, padahal kamu
menyaksikan?" Allah sekali-kali tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.
(99)
|
|
قُلۡ يَـٰٓأَهۡلَ
ٱلۡكِتَـٰبِ لِمَ تَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ مَنۡ ءَامَنَ تَبۡغُونَہَا
عِوَجً۬ا وَأَنتُمۡ شُهَدَآءُۗ وَمَا ٱللَّهُ بِغَـٰفِلٍ عَمَّا تَعۡمَلُونَ (٩٩)
|
099. (Katakanlah, "Hai Ahli Kitab! Kenapa kamu menghalang-halangi
dari jalan Allah) dari agama-Nya (orang-orang yang beriman) melalui
pendustaan kalian terhadap Nabi Muhammad saw. dan menyembunyikan
sifat-sifatnya (kamu mengharap) menghendaki agama itu (menjadi bengkok)
sebenarnya iwaja itu kata benda tetapi berarti sebagai kata sifat artinya
bengkok atau menyimpang dari kebenaran (padahal kamu menyaksikan) mengetahui
bahwa agama yang lurus lagi diridai seperti yang tercantum dalam kitab sucimu
ialah agama Islam. (Dan Allah sekali-kali tidak lalai dari apa yang kamu
kerjakan) berupa kekafiran dan mendustakan. Dia sengaja menangguhkan kamu
sampai saatmu nanti buat menerima ganjaran dan balasan-Nya. Ayat berikut
diturunkan tatkala beberapa orang Yahudi lewat pada sebagian orang-orang Aus
dan Khazraj. Mereka berang melihat kerukunan mereka lalu mereka
bangkit-bangkitkan fitnah yang terjadi di antara mereka di masa jahiliah
sehingga mereka pun bersengketa bahkan hampir bunuh-bunuhan.
|
||
Hai orang-orang yang
beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al
Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah
kamu beriman. (100)
|
|
يَـٰٓأَيُّہَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِن تُطِيعُواْ فَرِيقً۬ا مِّنَ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ
ٱلۡكِتَـٰبَ يَرُدُّوكُم بَعۡدَ إِيمَـٰنِكُمۡ كَـٰفِرِينَ (١٠٠)
|
100. (Hai orang-orang beriman! Jika kamu mengikuti sebagian
dari orang-orang yang diberi Alkitab niscaya mereka akan mengembalikan kamu
menjadi kafir setelah kamu beriman.")
|
-
Terjemah dan Tafsir Jalalain ▼
- 1. Al Faatihah
- 2. Al Baqarah-1
- 2. Al Baqarah-2
- 2. Al Baqarah-3
- 2. Al Baqarah-4
- 3. Ali 'Imran-1
- 3. Ali 'Imran-2
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Assy Ssyamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 5. Al Maaidah
- Al Qur'an Per Juz ▼
- 1. Al Fatihah
- 2. Al Baqarah
- 3. Ali Imran
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Asy Syamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 6. Al An'aam
Senin, 29 April 2013
Surah 3 - Ali 'Imraan (1 - 100)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar