Surah TEMPAT TERTINGGI
|
|
سُوۡرَةُ الاٴعرَاف
|
Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
|
|
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
|
Alif laam miim shaad [527]. (1)
|
|
الٓمٓصٓ (١)
|
[527] Lihat not 10. Ialah
huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari surat-surat
Al-Qur'an seperti: alif laam miim, alif laam raa, alif laam miim shaad dan
sebagainya. Diantara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya
kepada Allah karena dipandang termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula
yang menafsirkannya. Golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya
sebagai nama surat, dan ada pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu
gunanya untuk menarik perhatian para pendengar supaya memperhatikan Al-Qur'an
itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al-Qur'an itu diturunkan dari Allah dalam
bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. Kalau mereka tidak percaya
bahwa Al-Qur'an diturunkan dari Allah dan hanya buatan Muhammad SAW
semata-mata, maka cobalah mereka buat semacam Al Quran itu.
|
||
|
||
001. (Alif laam miim shaad) hanya Allahlah yang
mengetahui apa yang dimaksud dengannya.
|
||
Ini adalah sebuah
kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan di dalam dadamu
karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan kitab itu [kepada orang
kafir], dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman. (2)
|
|
كِتَـٰبٌ أُنزِلَ
إِلَيۡكَ فَلَا يَكُن فِى صَدۡرِكَ حَرَجٌ۬ مِّنۡهُ لِتُنذِرَ بِهِۦ وَذِكۡرَىٰ
لِلۡمُؤۡمِنِينَ (٢)
|
002. Ini adalah (kitab yang diturunkan kepadamu) khithab
atau pembicaraan ayat ini ditujukan kepada Nabi saw. (maka janganlah ada
kesempitan di dalam dadamu) kerumitan (karenanya) sewaktu engkau akan
menyampaikannya karena merasa khawatir akan didustakan (supaya kamu memberi
peringatan) berkaitan dengan lafal unzila, artinya supaya engkau
memperingatkan (dengan kitab itu dan menjadi pelajaran) yaitu bahan pengingat
(bagi orang-orang yang beriman) kepada kitab itu.
|
||
Ikutilah apa yang
diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin
selain-Nya [528]. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran [daripadanya].
(3)
|
|
ٱتَّبِعُواْ مَآ
أُنزِلَ إِلَيۡكُم مِّن رَّبِّكُمۡ وَلَا تَتَّبِعُواْ مِن دُونِهِۦۤ
أَوۡلِيَآءَۗ قَلِيلاً۬ مَّا تَذَكَّرُونَ (٣)
|
[528] Maksudnya:
pemimpin-pemimpin yang membawamu kepada kesesatan.
|
||
|
||
003. Katakanlah kepada mereka, (Ikutilah apa yang
diturunkan kepadamu dari Tuhanmu) yakni Alquran (dan janganlah kamu
mengikuti) maksudnya jangan kamu menjadikan (selain-Nya) selain Allah,
(sebagai pemimpin-pemimpin) yang kamu taati untuk berbuat maksiat kepada
Allah swt. (Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran) dengan memakai ta atau
ya; yakni mengambil pelajaran darinya. Lafal tadzakkaruun dibaca dengan
mengidgamkan ta asal ke dalam dzal. Menurut suatu qiraat dibaca tadzkuruun.
Sedangkan huruf maa adalah tambahan, yang diadakan untuk mengukuhkan makna
sedikit, sehingga artinya menjadi amat sedikit.
|
||
Betapa banyaknya
negeri yang telah Kami binasakan, maka datanglah siksaan Kami [menimpa
penduduk]nya di waktu mereka berada di malam hari, atau di waktu mereka
beristirahat di tengah hari. (4)
|
|
وَكَم مِّن قَرۡيَةٍ
أَهۡلَكۡنَـٰهَا فَجَآءَهَا بَأۡسُنَا بَيَـٰتًا أَوۡ هُمۡ قَآٮِٕلُونَ (٤)
|
004. (Betapa banyaknya) kalimat berita dan menjadi
maf`ul (negeri) yang dimaksud adalah penduduknya (yang telah Kami binasakan)
Kami bermaksud untuk membinasakannya (maka datanglah kekuatan Kami) yakni
siksaan Kami (tengah malam) yaitu pada malam hari (atau di waktu mereka
beristirahat di tengah hari) artinya sedang tidur-tiduran di siang hari. Yang
dimaksud dengan al-qailulah, artinya beristirahat di tengah hari sekalipun
tidak tidur. Yakni siksaan itu terkadang datang di waktu tengah malam dan
terkadang di siang hari.
|
||
Maka tidak adalah
keluhan mereka di waktu datang kepada mereka siksaan Kami, kecuali
mengatakan: "Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim".
(5)
|
|
فَمَا كَانَ دَعۡوَٮٰهُمۡ إِذۡ جَآءَهُم
بَأۡسُنَآ إِلَّآ أَن قَالُوٓاْ إِنَّا كُنَّا ظَـٰلِمِينَ (٥)
|
005. (Maka tidak adalah keluhan mereka) yaitu perkataan
mereka (di waktu datang kepada mereka siksaan Kami kecuali mengatakan,
"Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang lalim.")
|
||
Maka sesungguhnya Kami
akan menanyai umat-umat yang telah diutus rasul-rasul kepada mereka dan
sesungguhnya Kami akan menanyai [pula] rasul-rasul [Kami], (6)
|
|
فَلَنَسۡـَٔلَنَّ
ٱلَّذِينَ أُرۡسِلَ إِلَيۡهِمۡ وَلَنَسۡـَٔلَنَّ ٱلۡمُرۡسَلِينَ (٦)
|
006. (Maka sesungguhnya Kami akan menanyai umat-umat
yang telah diutus rasul-rasul kepada mereka) yaitu kepada umat-umat tentang
tanggapan mereka terhadap rasul-rasul dan pengamalan mereka terhadap apa-apa
yang telah disampaikan kepada mereka (dan sesungguhnya Kami akan menanyai
pula rasul-rasul Kami) tentang penyampaian mereka.
|
||
maka sesungguhnya akan
Kami kabarkan kepada mereka [apa-apa yang telah mereka perbuat], sedang
[Kami] mengetahui [keadaan mereka], dan Kami sekali-kali tidak jauh [dari
mereka]. (7)
|
|
فَلَنَقُصَّنَّ
عَلَيۡہِم بِعِلۡمٍ۬ۖ وَمَا كُنَّا غَآٮِٕبِينَ (٧)
|
007. (Maka sesungguhnya akan Kami kabarkan kepada
mereka dengan penuh pengetahuan). Kami akan menceritakan kepada mereka
tentang apa-apa yang telah mereka perbuat dengan penuh pengetahuan (dan Kami
sekali-kali tidak gaib) untuk menyampaikan kepada rasul-rasul dan umat-umat
terdahulu tentang apa-apa yang pernah mereka perbuat.
|
||
Timbangan pada hari
itu ialah kebenaran [keadilan], maka barangsiapa berat timbangan kebaikannya,
maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. (8)
|
|
وَٱلۡوَزۡنُ يَوۡمَٮِٕذٍ ٱلۡحَقُّۚ فَمَن
ثَقُلَتۡ مَوَٲزِينُهُ ۥ فَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ (٨)
|
008. (Dan timbangan) untuk amal-amal perbuatan atau
untuk lembaran-lembaran catatan amal perbuatan yang ditaruh di dalamnya.
Timbangan itu memiliki jarum penunjuk berat dan dua gantungan, demikian
sebagaimana yang telah dijelaskan oleh hadis. Timbangan itu ada (pada hari
itu) yakni hari penghisaban yang telah disebutkan, yaitu hari kiamat (adalah
benar) adalah adil, menjadi sifat dari lafal al-wazn (maka barang siapa berat
timbangannya) oleh kebaikan (maka mereka itulah orang-orang yang berbahagia)
orang-orang yang beruntung.
|
||
Dan siapa yang ringan
timbangan kebaikannya, maka itulah orang-orang yang merugikan dirinya
sendiri, disebabkan mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami. (9)
|
|
وَمَنۡ خَفَّتۡ
مَوَٲزِينُهُ ۥ فَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ
ٱلَّذِينَ خَسِرُوٓاْ أَنفُسَہُم بِمَا كَانُواْ بِـَٔايَـٰتِنَا يَظۡلِمُونَ
(٩)
|
009. (Dan siapa yang ringan timbangannya) oleh sebab
amal-amal keburukannya (maka itulah orang-orang yang merugikan dirinya
sendiri) yang membawa dirinya ke neraka (disebabkan mereka selalu mengingkari
ayat-ayat Kami) mereka tidak mau mempercayainya.
|
||
Sesungguhnya Kami
telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka
bumi itu [sumber] penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur. (10)
|
|
وَلَقَدۡ
مَكَّنَّـٰڪُمۡ فِى ٱلۡأَرۡضِ وَجَعَلۡنَا لَكُمۡ فِيہَا مَعَـٰيِشَۗ قَلِيلاً۬
مَّا تَشۡكُرُونَ (١٠)
|
010. (Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu
sekalian) hai anak-anak Adam (di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka
bumi itu sumber-sumber penghidupan) dengan memakai huruf ya, yakni
sarana-sarana untuk kamu bisa hidup. Ma`ayisy jamak dari kata ma'isyah (amat
sedikitlah) untuk mengukuhkan keiminiman
(kamu bersyukur) terhadap kesemuanya itu.
|
||
Sesungguhnya Kami
telah menciptakan kamu [Adam], lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami
katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam"; maka
merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud.
(11)
|
|
وَلَقَدۡ
خَلَقۡنَـٰڪُمۡ ثُمَّ صَوَّرۡنَـٰكُمۡ ثُمَّ قُلۡنَا لِلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةِ ٱسۡجُدُواْ
لِأَدَمَ فَسَجَدُوٓاْ إِلَّآ إِبۡلِيسَ لَمۡ يَكُن مِّنَ ٱلسَّـٰجِدِينَ (١١)
|
011. (Sesungguhnya Kami telah menciptakanmu) maksudnya
ayah kamu yaitu Adam (lalu Kami bentuk tubuhmu) Kami membentuk tubuhnya
sedangkan kamu masih berada di dalam sulbinya (kemudian Kami katakan kepada
para malaikat, "Bersujudlah kamu kepada Adam,") sebagai
penghormatan, yaitu dengan menundukkan punggung (maka mereka pun bersujud
kecuali iblis) yaitu kakek moyang bangsa jin yang ada di antara malaikat (dia
tidak termasuk mereka yang bersujud).
|
||
Allah berfirman:
"Apakah yang menghalangimu untuk bersujud [kepada Adam] di waktu Aku
menyuruhmu?" Menjawab iblis: "Saya lebih baik daripadanya: Engkau
ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah".
(12)
|
|
قَالَ مَا مَنَعَكَ
أَلَّا تَسۡجُدَ إِذۡ أَمَرۡتُكَۖ قَالَ أَنَا۟ خَيۡرٌ۬ مِّنۡهُ خَلَقۡتَنِى
مِن نَّارٍ۬ وَخَلَقۡتَهُ ۥ مِن طِينٍ۬ (١٢)
|
012. (Allah berfirman,) Maha Tinggi Allah,
("Apakah yang menghalangimu untuk) huruf laa adalah tambahan (bersujud
di waktu) tatkala (Aku menyuruhmu." Menjawab iblis, "Aku lebih baik
daripadanya, Engkau ciptakan aku dari api sedangkan dia Engkau ciptakan dari
tanah.")
|
||
Allah berfirman:
"Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu tidak sepatutnya
menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk
orang-orang yang hina". (13)
|
|
قَالَ فَٱهۡبِطۡ
مِنۡہَا فَمَا يَكُونُ لَكَ أَن تَتَكَبَّرَ فِيہَا فَٱخۡرُجۡ إِنَّكَ مِنَ
ٱلصَّـٰغِرِينَ (١٣)
|
013. (Allah berfirman, "Turunlah kamu dari surga
itu) ada yang mengatakan dari langit (karena tidak patut) tidak layak (bagi
kamu menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah) dari surga (sesungguhnya
kamu termasuk orang-orang yang hina.") maksudnya orang-orang yang
terhina.
|
||
Iblis menjawab:
"Beri tangguhlah saya [529] sampai waktu mereka dibangkitkan". (14)
|
|
قَالَ أَنظِرۡنِىٓ
إِلَىٰ يَوۡمِ يُبۡعَثُونَ (١٤)
|
[529] Maksudnya:
janganlah saya dan anak cucu saya dimatikan sampai hari kiamat sehingga saya
berkesempatan menggoda Adam dan anak cucunya.
|
||
|
||
014. (Iblis menjawab, "Beri tangguhlah saya)
artinya berilah saya kesempatan (sampai waktu mereka dibangkitkan.")
yakni sampai manusia dibangkitkan.
|
||
Allah berfirman:
"Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh." (15)
|
|
قَالَ إِنَّكَ مِنَ
ٱلۡمُنظَرِينَ (١٥)
|
015. (Allah berfirman, "Sesungguhnya kamu termasuk
mereka yang diberi tangguh.") pada ayat lain disebutkan, "Hingga
hari yang telah ditentukan," yaitu waktu ditiupnya sangkakala pertama.
|
||
Iblis menjawab:
"Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan
[menghalang-halangi] mereka dari jalan Engkau yang lurus, (16)
|
|
قَالَ فَبِمَآ
أَغۡوَيۡتَنِى لَأَقۡعُدَنَّ لَهُمۡ صِرَٲطَكَ ٱلۡمُسۡتَقِيمَ (١٦)
|
016. (Iblis menjawab, "Karena Engkau telah
menyesatkan saya) Engkau telah menghukum saya; huruf ba mengandung makna
qasam/sumpah dan sebagai jawabnya ialah (saya benar-benar akan
menghalang-halangi mereka) yaitu anak-anak Adam (dari jalan Engkau yang
lurus) maksudnya dari jalan yang dapat mempertemukan mereka kepada Engkau.
|
||
kemudian saya akan
mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari
kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur
[ta’at]. (17)
|
|
ثُمَّ لَأَتِيَنَّهُم
مِّنۢ بَيۡنِ أَيۡدِيہِمۡ وَمِنۡ خَلۡفِهِمۡ وَعَنۡ أَيۡمَـٰنِہِمۡ وَعَن شَمَآٮِٕلِهِمۡۖ وَلَا
تَجِدُ أَكۡثَرَهُمۡ شَـٰكِرِينَ (١٧)
|
017. (Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka
dan dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka) maksudnya dari segala
penjuru, kemudian aku halang-halangi mereka untuk bisa menempuh jalan-Mu itu.
Akan tetapi Ibnu Abbas memberikan penafsirannya, bahwa iblis tidak akan dapat
mendatangi mereka dari arah atasnya hal itu supaya ia jangan menghalang-halangi
jalan antara hamba dengan rahmat Allah swt. (dan engkau tidak akan mendapati
kebanyakan mereka bersyukur") yakni beriman.
|
||
Allah berfirman:
"Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir.
Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku
akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya". (18)
|
|
قَالَ ٱخۡرُجۡ مِنۡہَا
مَذۡءُومً۬ا مَّدۡحُورً۬اۖ لَّمَن تَبِعَكَ مِنۡہُمۡ لَأَمۡلَأَنَّ جَهَنَّمَ
مِنكُمۡ أَجۡمَعِينَ (١٨)
|
018. (Allah berfirman, "Keluarlah kamu dari surga
itu sebagai orang yang terhina) dengan memakai hamzah, artinya tercela atau
kena murka Allah (lagi terusir) dijauhkan dari rahmat Allah. (Sesungguhnya
barang siapa di antara mereka mengikuti kamu) dari kalangan umat manusia;
huruf lam menunjukkan makna ibtida/permulaan kalimat atau sebagai pendahuluan
dari qasam/sumpah, yang mana sumpahnya adalah (sungguh Aku akan memenuhi
neraka Jahanam dengan kamu semuanya") yakni kamu dan anak-cucumu serta
manusia. Di dalam ayat ini terkandung makna taghliibul haadhir `alal ghaaib
atau mengutamakan yang hadir daripada yang tidak hadir; jumlah ini mengandung
makna syarat, yakni: Barang siapa yang mengikutimu Aku akan menyiksanya.
|
||
[Dan Allah berfirman]:
"Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah
olehmu berdua [buah-buahan] di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu
berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang
yang zalim". (19)
|
|
وَيَـٰٓـَٔادَمُ
ٱسۡكُنۡ أَنتَ وَزَوۡجُكَ ٱلۡجَنَّةَ فَكُلَا مِنۡ حَيۡثُ شِئۡتُمَا وَلَا
تَقۡرَبَا هَـٰذِهِ ٱلشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ ٱلظَّـٰلِمِينَ (١٩)
|
019. (Dan) Allah berfirman ("Hai Adam bertempat
tinggallah kamu) lafal anta merupakan pengukuhan terhadap dhamir yang
terdapat di dalam lafal uskun, tujuannya ialah untuk dijadikan sebagai
ma'thuf alaih (dan istrimu) yakni Hawa, dengan dibaca panjang (di surga serta
makanlah olehmu berdua buah-buahan mana saja yang kamu sukai, dan janganlah
kamu berdua mendekati pohon ini) dengan cara memakannya, yang dimaksud adalah
pohon gandum (maka menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang
lalim").
|
||
Maka syaitan
membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya
apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan
kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua
tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal [dalam
surga]". (20)
|
|
فَوَسۡوَسَ لَهُمَا
ٱلشَّيۡطَـٰنُ لِيُبۡدِىَ لَهُمَا مَا وُ ۥرِىَ عَنۡہُمَا مِن
سَوۡءَٲتِهِمَا وَقَالَ مَا نَہَٮٰكُمَا
رَبُّكُمَا عَنۡ هَـٰذِهِ ٱلشَّجَرَةِ إِلَّآ أَن تَكُونَا مَلَكَيۡنِ أَوۡ
تَكُونَا مِنَ ٱلۡخَـٰلِدِينَ (٢٠)
|
020. (Maka setan mulai menggoda keduanya) yakni iblis
(untuk menampakkan) memperlihatkan (kepada keduanya apa yang tertutup) dengan
wazan fu`ila dari lafal al-muwaaraah (dari mereka, yaitu auratnya dan setan
berkata, "Tuhan kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini
melainkan) karena khawatir (supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat) dan
menurut suatu qiraat dibaca dengan malikaini/lam dikasrahkan (atau tidak
menjadi orang-orang yang kekal dalam surga") berdasarkan hal itu maka
memakan pohon itu adalah suatu keharusan sebagaimana yang disebutkan pula di
dalam ayat lain, yaitu, "Maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon
kekekalan dan kerajaan yang tidak akan binasa." (Q.S. Thaha 120)
|
||
Dan dia [syaitan]
bersumpah kepada keduanya. "Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang
memberi nasehat kepada kamu berdua", (21)
|
|
وَقَاسَمَهُمَآ إِنِّى
لَكُمَا لَمِنَ ٱلنَّـٰصِحِينَ (٢١)
|
021. (Dan dia, setan, bersumpah kepada keduanya) setan
bersumpah dengan nama Allah kepada keduanya ("Sesungguhnya saya adalah
termasuk orang yang memberi nasihat kepada kamu berdua.") di dalam hal
ini.
|
||
maka syaitan membujuk
keduanya [untuk memakan buah itu] dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah
merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah
keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru
mereka: "Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan
Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata
bagi kamu berdua?" (22)
|
|
فَدَلَّٮٰهُمَا بِغُرُورٍ۬ۚ
فَلَمَّا ذَاقَا ٱلشَّجَرَةَ بَدَتۡ لَهُمَا سَوۡءَٲتُہُمَا وَطَفِقَا
يَخۡصِفَانِ عَلَيۡہِمَا مِن وَرَقِ ٱلۡجَنَّةِۖ وَنَادَٮٰهُمَا رَبُّہُمَآ
أَلَمۡ أَنۡہَكُمَا عَن تِلۡكُمَا ٱلشَّجَرَةِ وَأَقُل لَّكُمَآ إِنَّ
ٱلشَّيۡطَـٰنَ لَكُمَا عَدُوٌّ۬ مُّبِينٌ۬ (٢٢)
|
022. (Maka setan membujuk keduanya) untuk menurunkan
kedudukan keduanya (dengan tipu daya) darinya. (Tatkala keduanya telah
merasai buah pohon itu) mereka berdua telah memakannya (nampaklah bagi
keduanya aurat-auratnya) yakni kedua kemaluan masing-masing tampak oleh
lainnya; kedua anggota tubuh itu dinamakan sau`ah, sebab jika terbuka akan
membuat malu orang yang bersangkutan (dan mulailah keduanya menutupi) maksud
keduanya mengambil penutup untuk menutupi (kedua auratnya dengan daun-daun
surga) untuk menutupinya. (Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka,
"Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon itu dan Aku katakan
kepadamu, 'Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu
berdua.')" yang jelas permusuhannya; kata tanya menunjukkan makna
penegasan.
|
||
Keduanya berkata:
"Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau
tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami
termasuk orang-orang yang merugi". (23)
|
|
قَالَا رَبَّنَا
ظَلَمۡنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمۡ تَغۡفِرۡ لَنَا وَتَرۡحَمۡنَا لَنَكُونَنَّ
مِنَ ٱلۡخَـٰسِرِينَ (٢٣)
|
023. (Keduanya berkata, "Ya Tuhan kami, kami telah
menganiaya diri kami sendiri) oleh sebab perbuatan maksiat kami berdua (dan
jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya
pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.")
|
||
Allah berfirman:
"Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian
yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan [tempat mencari
kehidupan] di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan". (24)
|
|
قَالَ ٱهۡبِطُواْ
بَعۡضُكُمۡ لِبَعۡضٍ عَدُوٌّ۬ۖ وَلَكُمۡ فِى ٱلۡأَرۡضِ مُسۡتَقَرٌّ۬ وَمَتَـٰعٌ
إِلَىٰ حِينٍ۬ (٢٤)
|
024. (Allah berfirman, "Turunlah kamu sekalian)
yakni Adam dan Hawa serta anak-cucu kamu yang masih berada di dalam diri kamu
(sebagian kamu) maksudnya sebagian keturunan (menjadi musuh bagi sebagian
yang lain) sebagian mereka berlaku aniaya terhadap sebagian yang lainnya.
(Dan kamu di muka bumi mempunyai tempat kediaman) yaitu tempat tinggal (dan
kesenangan) tempat bersenang-senang (sampai waktu yang ditentukan.")
apabila ajal kamu telah sampai pada saatnya.
|
||
Allah berfirman:
"Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu
[pula] kamu akan dibangkitkan. (25)
|
|
قَالَ فِيہَا
تَحۡيَوۡنَ وَفِيهَا تَمُوتُونَ وَمِنۡہَا تُخۡرَجُونَ (٢٥)
|
025. (Allah berfirman, "Di muka bumi itu kamu
hidup dan di muka bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu pula kamu akan
dikeluarkan") dibangkitkan, dengan memakai bina fa`il dan bina maf`ul
atau bentuk aktif dan bentuk pasif.
|
||
Hai anak Adam [530] sesungguhnya Kami
telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah
untuk perhiasan. Dan pakaian takwa [531] itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari
tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. (26)
|
|
يَـٰبَنِىٓ ءَادَمَ
قَدۡ أَنزَلۡنَا عَلَيۡكُمۡ لِبَاسً۬ا يُوَٲرِى سَوۡءَٲتِكُمۡ وَرِيشً۬اۖ
وَلِبَاسُ ٱلتَّقۡوَىٰ ذَٲلِكَ خَيۡرٌ۬ۚ ذَٲلِكَ مِنۡ ءَايَـٰتِ ٱللَّهِ
لَعَلَّهُمۡ يَذَّكَّرُونَ (٢٦)
|
[530] Maksudnya
ialah: umat manusia
[531] Maksudnya ialah: selalu bertakwa kepada Allah. |
||
|
||
026. (Hai anak Adam! Sesungguhnya Kami telah menurunkan
kepadamu pakaian) Kami telah menciptakannya untuk kamu (untuk menutupi) guna
menutupi (auratmu dan pakaian perhiasan) pakaian yang digunakan sebagai
perhiasan. (Dan pakaian takwa) yakni amal saleh dan akhlak yang baik; dengan
dibaca nashab karena diathafkan kepada lafal libaasan, dan dibaca rafa'
sebagai mubtada sedangkan khabarnya ialah jumlah berikut ini (itulah yang
lebih baik. Yang demikian itu adalah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah)
bukti-bukti yang menunjukkan kekuasaan-Nya (mudah-mudahan mereka selalu
ingat) kemudian mau beriman; di dalam jumlah ini terkandung iltifat atau kata
sindiran terhadap mukhathab atau orang yang diajak bicara.
|
||
Hai anak Adam, janganlah
sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan
kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk
memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan
pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa
melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu
pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman. (27)
|
|
يَـٰبَنِىٓ ءَادَمَ لَا
يَفۡتِنَنَّڪُمُ ٱلشَّيۡطَـٰنُ كَمَآ أَخۡرَجَ أَبَوَيۡكُم مِّنَ ٱلۡجَنَّةِ
يَنزِعُ عَنۡہُمَا لِبَاسَہُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوۡءَٲتِہِمَآۗ إِنَّهُ ۥ
يَرَٮٰكُمۡ هُوَ
وَقَبِيلُهُ ۥ مِنۡ حَيۡثُ لَا تَرَوۡنَہُمۡۗ إِنَّا جَعَلۡنَا
ٱلشَّيَـٰطِينَ أَوۡلِيَآءَ لِلَّذِينَ لَا يُؤۡمِنُونَ (٢٧)
|
027. (Hai anak Adam janganlah sekali-kali kamu dapat
ditipu) disesatkan (oleh setan) janganlah kamu mengikuti setan sehingga
akibatnya kamu akan tertipu (sebagaimana ia telah mengeluarkan ibu-bapakmu)
dengan senjata tipu-dayanya (dari surga, di mana ia menanggalkan) menjadi hal
(daripada keduanya yaitu pakaian mereka berdua untuk memperlihatkan kepada
keduanya aurat masing-masing. Sesungguhnya ia) yakni setan itu (dan
pengikut-pengikutnya melihat kamu) yaitu bala tentaranya (dari suatu tempat
yang kamu tidak bisa melihat mereka) karena kehalusan jasad mereka atau
karena mereka tidak berwarna. (Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan
itu pemimpin-pemimpin) artinya pendukung-pendukung dan teman-teman (bagi
orang-orang yang tidak beriman).
|
||
Dan apabila mereka
melakukan perbuatan keji [532], mereka berkata: "Kami mendapati nenek moyang kami
mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya.
Katakanlah: "Sesungguhnya Allah tidak menyuruh [mengerjakan] perbuatan
yang keji." Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak
kamu ketahui? (28)
|
|
وَإِذَا فَعَلُواْ
فَـٰحِشَةً۬ قَالُواْ وَجَدۡنَا عَلَيۡہَآ ءَابَآءَنَا وَٱللَّهُ أَمَرَنَا
بِہَاۗ قُلۡ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَأۡمُرُ بِٱلۡفَحۡشَآءِۖ أَتَقُولُونَ عَلَى
ٱللَّهِ مَا لَا تَعۡلَمُونَ (٢٨)
|
[532] Seperti:
syirik, thawaf telanjang di sekeliling Ka'bah dan sebagainya.
|
||
|
||
028. (Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji)
seperti perbuatan syirik dan tawaf mereka di sekeliling Kakbah dalam keadaan
telanjang seraya mengemukakan alasan mereka, "Kami tidak akan melakukan
tawaf dengan pakaian yang biasa kami gunakan untuk maksiat." Kemudian
mereka dilarang dari perbuatan tersebut (mereka berkata, "Kami mendapati
nenek-moyang kami mengerjakan yang demikian itu) kami hanya mengikut kepada
mereka (dan Allah menyuruh kami mengerjakannya.") juga. (Katakanlah)
kepada mereka ("Sesungguhnya Allah tidak menyuruh mengadakan perbuatan
yang keji." Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak
kamu ketahui?) bahwa Allah mengatakannya; istifham atau kata tanya di sini
menunjukkan makna ingkar atau sanggahan.
|
||
Katakanlah:
"Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan". Dan [katakanlah]:
"Luruskanlah muka [diri] mu [533] di setiap shalat dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan
keta’atanmu kepada-Nya. Sebagaimana Dia telah menciptakan kamu pada permulaan
[demikian pulalah] kamu akan kembali kepada-Nya]". (29)
|
|
قُلۡ أَمَرَ رَبِّى
بِٱلۡقِسۡطِۖ وَأَقِيمُواْ وُجُوهَكُمۡ عِندَ ڪُلِّ مَسۡجِدٍ۬ وَٱدۡعُوهُ
مُخۡلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَۚ كَمَا بَدَأَكُمۡ تَعُودُونَ (٢٩)
|
[533] Maksudnya:
tumpahkanlah perhatianmu kepada sembahyang itu dan pusatkanlah perhatianmu
semata-mata kepada Allah.
|
||
|
||
029. (Katakanlah, "Tuhanku menyuruh menjalankan
keadilan") yaitu perbuatan yang adil. (Dan luruskanlah) diathafkan
secara makna kepada lafal bil qisthi, yang artinya, Ia berkata, "Berlaku
adillah kamu dan luruskanlah dirimu." Atau diathafkan kepada lafal
sebelumnya dengan menyimpan taqdir yakni: Hadapkanlah dirimu (mukamu) kepada
Allah (di setiap salatmu) ikhlaslah kamu kepada-Nya di dalam sujudmu (dan
sembahlah Allah) beribadahlah kepada-Nya (dengan mengikhlaskan ketaatan
kepada-Nya) bersih dari kemusyrikan. (Sebagaimana Dia menciptakanmu pada
permulaan) yang sebelumnya kamu bukanlah merupakan sesuatu (demikian pulalah
akan kembali kepada-Nya) artinya Dia akan mengembalikan kamu pada hari kiamat
dalam keadaan hidup kembali.
|
||
Sebahagian diberi-Nya
petunjuk dan sebahagian lagi telah pasti kesesatan bagi mereka. Sesungguhnya
mereka menjadikan syaitan-syaitan pelindung [mereka] selain Allah, dan mereka
mengira bahwa mereka mendapat petunjuk. (30)
|
|
فَرِيقًا هَدَىٰ
وَفَرِيقًا حَقَّ عَلَيۡہِمُ ٱلضَّلَـٰلَةُۗ إِنَّهُمُ ٱتَّخَذُواْ
ٱلشَّيَـٰطِينَ أَوۡلِيَآءَ مِن دُونِ ٱللَّهِ وَيَحۡسَبُونَ أَنَّہُم
مُّهۡتَدُونَ (٣٠) ۞
|
030. (Sebagian) dari kamu (diberi-Nya petunjuk dan
sebagian lagi telah pasti kesesatan bagi mereka. Sesungguhnya mereka
menjadikan setan-setan pelindung mereka selain Allah) (dan mereka mengira
bahwa mereka mendapat petunjuk).
|
||
Hai anak Adam,
pakailah pakaianmu yang indah di setiap [memasuki] masjid [534] makan dan minumlah,
dan janganlah berlebih-lebihan [535]. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berlebih-lebihan. (31)
|
|
يَـٰبَنِىٓ ءَادَمَ
خُذُواْ زِينَتَكُمۡ عِندَ كُلِّ مَسۡجِدٍ۬ وَڪُلُواْ وَٱشۡرَبُواْ وَلَا
تُسۡرِفُوٓاْۚ إِنَّهُ ۥ لَا يُحِبُّ ٱلۡمُسۡرِفِينَ (٣١)
|
[534] Maksudnya:
tiap-tiap akan mengerjakan sembahyang atau thawaf keliling Ka'bah atau
ibadat-ibadat yang lain.
[535] Maksudnya: janganlah melampaui batas yang dibutuhkan oleh tubuh dan jangan pula melampaui batas-batas makanan yang dihalalkan.
SEBAB TURUNNYA
AYAT: Imam Muslim
telah meriwayatkan melalui Ibnu Abbas. Ibnu Abbas telah mengatakan bahwasanya
pada zaman jahiliah ada seorang wanita melakukan tawaf di Kakbah, sedangkan
ia dalam keadaan telanjang bulat kecuali hanya pada bagian kemaluannya yang
ditutup secarik kain. Dan ia mengatakan, "Pada hari ini
tampak sebagian tubuh atau seluruhnya; anggota tubuh yang terlihat aku tidak
menghalalkannya." Kemudian turunlah firman Allah swt., "Pakailah
pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid......" (Q.S. Al-A`raaf
31) dan turun pula firman Allah swt., "Katakanlah, 'Siapakah yang mengharamkan
perhiasan dari Allah.'....."(Q.S. Al-A`raaf 32-33).
|
||
|
||
031. (Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah)
yaitu buat menutupi auratmu (di setiap memasuki mesjid) yaitu di kala hendak
melakukan salat dan tawaf (makan dan minumlah) sesukamu (dan janganlah
berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang
berlebih-lebihan).
|
||
Katakanlah:
"Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah
dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan [siapa pulakah yang mengharamkan]
rezki yang baik?" Katakanlah: "Semuanya itu [disediakan] bagi
orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus [untuk mereka saja] di
hari kiamat [536]. Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang
yang mengetahui. (32)
|
|
قُلۡ مَنۡ حَرَّمَ
زِينَةَ ٱللَّهِ ٱلَّتِىٓ أَخۡرَجَ لِعِبَادِهِۦ وَٱلطَّيِّبَـٰتِ مِنَ
ٱلرِّزۡقِۚ قُلۡ هِىَ لِلَّذِينَ ءَامَنُواْ فِى ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا
خَالِصَةً۬ يَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِۗ كَذَٲلِكَ نُفَصِّلُ ٱلۡأَيَـٰتِ لِقَوۡمٍ۬
يَعۡلَمُونَ (٣٢)
|
[536] Maksudnya:
perhiasan-perhiasan dari Allah dan makanan yang baik itu dapat dinikmati di
dunia ini oleh orang-orang yang beriman dan orang-orang yang tidak beriman,
sedang di akhirat nanti adalah semata-mata untuk orang-orang yang beriman
saja.
|
||
|
||
032. (Katakanlah,) sebagai rasa ingkar kepada mereka
("Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah
dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya) yang terdiri dari pakaian (dan yang
baik-baik) yakni kelezatan-kelezatan (dari rezeki?" Katakanlah,
"Semuanya itu disediakan bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan
dunia) yang berhak memilikinya sekalipun selain mereka turut pula memilikinya
(khusus) khusus untuk mereka saja; dengan dibaca rafa` sedangkan dibaca
nashab menjadi hal (di hari kiamat." Demikianlah Kami menjelaskan
ayat-ayat itu) maksudnya Kami menerangkan hal itu sedemikian terincinya (bagi
orang-orang yang mengetahui) yaitu mereka yang mau menggunakan pikirannya
sebab hanya merekalah yang dapat memanfaatkannya secara baik.
|
||
Katakanlah: "Tuhanku
hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang
tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang
benar, [mengharamkan] mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak
menurunkan hujjah untuk itu dan [mengharamkan] mengada-adakan terhadap Allah
apa yang tidak kamu ketahui". (33)
|
|
قُلۡ إِنَّمَا حَرَّمَ
رَبِّىَ ٱلۡفَوَٲحِشَ مَا ظَهَرَ مِنۡہَا وَمَا بَطَنَ وَٱلۡإِثۡمَ وَٱلۡبَغۡىَ
بِغَيۡرِ ٱلۡحَقِّ وَأَن تُشۡرِكُواْ بِٱللَّهِ مَا لَمۡ يُنَزِّلۡ بِهِۦ
سُلۡطَـٰنً۬ا وَأَن تَقُولُواْ عَلَى ٱللَّهِ مَا لَا تَعۡلَمُونَ (٣٣)
|
033. (Katakanlah, "Tuhanku hanya mengharamkan
perbuatan yang keji) yaitu dosa-dosa besar seperti perbuatan zina (baik yang
tampak atau pun yang tersembunyi) yang terang-terangan atau pun yang sifatnya
rahasia (dan perbuatan dosa) perbuatan maksiat (melanggar hak) orang lain
(tanpa alasan yang benar) perbuatan lalim (mempersekutukan Allah dengan
sesuatu yang Allah tidak menurunkan tentangnya) memusyrikkan-Nya (suatu
kekuasaan pun) suatu hujah pun (dan mengharamkan mengada-adakan terhadap
Allah apa yang tidak kamu ketahui.") yaitu mengharamkan apa yang tidak
diharamkan dan lain sebagainya.
|
||
Tiap-tiap umat
mempunyai batas waktu; [537] maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat
mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat [pula] memajukannya.
(34)
|
|
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ
أَجَلٌ۬ۖ فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمۡ لَا يَسۡتَأۡخِرُونَ سَاعَةً۬ۖ وَلَا
يَسۡتَقۡدِمُونَ (٣٤)
|
[537] Maksudnya:
tiap-tiap bangsa mempunyai batas waktu kejayaan atau keruntuhan.
|
||
|
||
034. (Tiap-tiap umat mempunyai ajal) yakni masa
tertentu (maka apabila telah datang ajalnya, mereka tidak dapat
mengundurkannya) ajal itu (barang sesaat pun dan tidak dapat pula
memajukannya) memajukan temponya.
|
||
Hai anak-anak Adam,
jika datang kepadamu rasul-rasul daripada kamu yang menceritakan kepadamu
ayat-ayat-Ku, maka barangsiapa yang bertakwa dan mengadakan perbaikan,
tidaklah ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak [pula] mereka bersedih
hati. (35)
|
|
يَـٰبَنِىٓ ءَادَمَ
إِمَّا يَأۡتِيَنَّكُمۡ رُسُلٌ۬ مِّنكُمۡ يَقُصُّونَ عَلَيۡكُمۡ ءَايَـٰتِىۙ
فَمَنِ ٱتَّقَىٰ وَأَصۡلَحَ فَلَا خَوۡفٌ عَلَيۡہِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُونَ (٣٥)
|
035. (Hai anak-anak Adam, jika) lafal immaa merupakan
gabungan antara in syarthiah dan maa zaaidah atau tambahan (datang kepadamu
rasul-rasul daripada kamu yang menceritakan kepadamu ayat-ayat-Ku, maka siapa
yang bertakwa) menjauhkan diri dari kemusyrikan (dan mengadakan perbaikan)
amal perbuatannya (tidaklah ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula
mereka bersedih hati) di akhirat kelak.
|
||
Dan orang-orang yang
mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itu
penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (36)
|
|
وَٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ
بِـَٔايَـٰتِنَا وَٱسۡتَكۡبَرُواْ عَنۡہَآ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ أَصۡحَـٰبُ ٱلنَّارِۖ هُمۡ فِيہَا خَـٰلِدُونَ (٣٦)
|
036. (Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami
dan menyombongkan diri) berlaku takabur (terhadapnya) sehingga mereka tidak
mau percaya kepadanya (mereka itu penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di
dalamnya).
|
||
Maka siapakah yang
lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah atau
mendustakan ayat-ayat-Nya? Orang-orang itu akan memperoleh bahagian yang
telah ditentukan untuknya dalam Kitab [Lauh Mahfuzh]; hingga bila datang
kepada mereka utusan-utusan Kami [malaikat] untuk mengambil nyawanya, [di
waktu itu] utusan Kami bertanya: "Di mana [berhala-berhala] yang biasa
kamu sembah selain Allah?" Orang-orang musyrik itu menjawab:
"Berhala-berhala itu semuanya telah lenyap dari kami," dan mereka
mengakui terhadap diri mereka bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.
(37)
|
|
فَمَنۡ أَظۡلَمُ
مِمَّنِ ٱفۡتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبًا أَوۡ كَذَّبَ بِـَٔايَـٰتِهِۦۤۚ
أُوْلَـٰٓٮِٕكَ يَنَالُهُمۡ
نَصِيبُہُم مِّنَ ٱلۡكِتَـٰبِۖ حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَتۡہُمۡ رُسُلُنَا
يَتَوَفَّوۡنَہُمۡ قَالُوٓاْ أَيۡنَ مَا كُنتُمۡ تَدۡعُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِۖ
قَالُواْ ضَلُّواْ عَنَّا وَشَہِدُواْ عَلَىٰٓ أَنفُسِہِمۡ أَنَّہُمۡ كَانُواْ
كَـٰفِرِينَ (٣٧)
|
037. (Maka siapakah) maksudnya tidak ada seorang pun
(yang lebih lalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah)
dengan mengatakan bahwa Allah itu mempunyai sekutu atau Ia beranak (atau
mendustakan ayat-ayat-Nya?) yakni Alquran. (Orang-orang itu akan memperoleh)
mereka tetap akan mendapat (bagian mereka) yakni bagian yang telah ditentukan
untuknya (dalam Alkitab) yaitu apa-apa yang telah dipastikan dan tertulis
untuk mereka di Lohmahfuz berupa rezeki, ajal dan lain-lainnya (sehingga bila
datang kepada mereka utusan-utusan Kami) para malaikat (untuk mengambil nyawa
mereka seraya mengatakan,) kepada mereka dengan nada mengejek ("Di mana
berhala-berhala yang biasa kamu sembah) sesembahan-sesembahan yang selalu
kamu puja-puja (selain Allah." Mereka menjawab, "Berhala-berhala
itu telah lenyap) telah hilang (dari kami) sehingga kami tidak dapat
melihatnya (dan mereka mengakui terhadap diri mereka) di kala menjelang
ajalnya (bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir").
|
||
Allah berfirman:
"Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan
manusia yang telah terdahulu sebelum kamu. Setiap suatu umat masuk [ke dalam
neraka], dia mengutuk kawannya [yang menyesatkannya]; sehingga apabila mereka
masuk semuanya berkatalah orang-orang yang masuk kemudian [538] di antara mereka
kepada orang-orang yang masuk terdahulu: [539] "Ya Tuhan kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu
datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda dari neraka".
Allah berfirman: "Masing-masing mendapat [siksaan], yang berlipat ganda,
akan tetapi kamu tidak mengetahui". (38)
|
|
قَالَ ٱدۡخُلُواْ فِىٓ
أُمَمٍ۬ قَدۡ خَلَتۡ مِن قَبۡلِڪُم مِّنَ ٱلۡجِنِّ وَٱلۡإِنسِ فِى ٱلنَّارِۖ
كُلَّمَا دَخَلَتۡ أُمَّةٌ۬ لَّعَنَتۡ أُخۡتَہَاۖ حَتَّىٰٓ إِذَا ٱدَّارَڪُواْ
فِيہَا جَمِيعً۬ا قَالَتۡ أُخۡرَٮٰهُمۡ
لِأُولَٮٰهُمۡ رَبَّنَا
هَـٰٓؤُلَآءِ أَضَلُّونَا فَـَٔاتِہِمۡ عَذَابً۬ا ضِعۡفً۬ا مِّنَ ٱلنَّارِۖ
قَالَ لِكُلٍّ۬ ضِعۡفٌ۬ وَلَـٰكِن لَّا تَعۡلَمُونَ (٣٨)
|
[538] Maksudnya:
pengikut-pengikut
[539] Maksudnya: pemimpin-pemimpin |
||
|
||
038. (Allah berfirman,) Maha Tinggi Allah; Dia
berfirman kepada mereka kelak di hari kiamat ("Masuklah kamu sekalian ke
dalam) golongan (umat-umat yang telah terdahulu sebelum kamu dari kalangan
jin dan manusia ke dalam neraka") Jar dan majrurnya berta'alluq pada
lafal udkhuluu. (Setiap umat yang masuk) ke dalam neraka (dia mengutuk
kawannya) yang sebelumnya telah menyesatkannya (sehingga apabila mereka
masuk) menyusul kawan-kawannya (ke dalam neraka semuanya, berkatalah
orang-orang yang masuk kemudian) mereka adalah orang-orang yang hanya
mengikuti (kepada orang-orang yang masuk terdahulu) maksudnya para penghulu
mereka yang menjadi panutan ("Ya Tuhan kami, mereka telah menyesatkan
kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda) yang
berkali-kali lipat (dari neraka." Allah berfirman,) Maha Tinggi Allah
("Masing-masing) dari kamu dan dari mereka (mendapat siksaan yang
berlipat ganda) maksudnya azab yang berlipat ganda (akan tetapi mereka tidak
mengetahui.") dengan memakai ya dan ta; mereka tidak mengetahui siksaan
apa yang diterima oleh masing-masing golongan.
|
||
Dan berkata
orang-orang yang masuk terdahulu di antara mereka kepada orang-orang yang
masuk kemudian: "Kamu tidak mempunyai kelebihan sedikitpun atas kami,
maka rasakanlah siksaan karena perbuatan yang telah kamu lakukan".
(39)
|
|
وَقَالَتۡ أُولَٮٰهُمۡ لِأُخۡرَٮٰهُمۡ فَمَا كَانَ
لَكُمۡ عَلَيۡنَا مِن فَضۡلٍ۬ فَذُوقُواْ ٱلۡعَذَابَ بِمَا كُنتُمۡ تَكۡسِبُونَ
(٣٩)
|
039. (Dan berkata orang-orang yang masuk terdahulu di
antara mereka kepada orang-orang yang masuk kemudian, "Kamu tidak
mempunyai kelebihan sedikit pun atas kami") sebab kamu ikut kafir
seperti kami, maka kami dan kamu adalah sama, kemudian Allah berfirman kepada
mereka semua, (maka rasakanlah siksaan dari perbuatan yang telah kamu
lakukan).
|
||
Sesungguhnya
orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri
terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit [540] dan tidak [pula]
mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lobang jarum [541]. Demikianlah Kami
memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan. (40)
|
|
إِنَّ ٱلَّذِينَ
كَذَّبُواْ بِـَٔايَـٰتِنَا وَٱسۡتَكۡبَرُواْ عَنۡہَا لَا تُفَتَّحُ لَهُمۡ
أَبۡوَٲبُ ٱلسَّمَآءِ وَلَا يَدۡخُلُونَ ٱلۡجَنَّةَ حَتَّىٰ يَلِجَ ٱلۡجَمَلُ
فِى سَمِّ ٱلۡخِيَاطِۚ وَڪَذَٲلِكَ نَجۡزِى ٱلۡمُجۡرِمِينَ (٤٠)
|
[540] Artinya: do'a
dan amal mereka tidak diterima oleh Allah.
[541] Artinya: mereka tidak mungkin masuk surga sebagaimana tidak mungkin masuknya unta ke lubang jarum. |
||
|
||
040. (Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan
ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri) mereka berlaku sombong (terhadapnya)
kemudian mereka tidak mau percaya terhadapnya (sekali-kali tidak akan
dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit) yaitu apabila arwah-arwah mereka
dinaikkan sesudah mati, sehingga arwah mereka turun kembali ke Sijjin atau
neraka yang ada di dalam perut bumi. Berbeda dengan arwahnya orang yang
beriman, pintu-pintu langit dibukakan untuknya, sehingga arwahnya dapat naik
ke langit yang ke tujuh, demikianlah menurut penjelasan hadis (dan tidak pula
mereka masuk surga hingga unta masuk) yakni jika ada unta yang dapat masuk
(ke dalam lubang jarum) maksudnya lubang yang ada pada jarum; ini kata kiasan
bahwa hal itu tidak mungkin terjadi, demikian pula masuknya mereka ke dalam
surga. (Demikianlah) pembalasan itu (Kami memberi balasan kepada orang-orang
yang berbuat kejahatan) oleh sebab kekafirannya.
|
||
Mereka mempunyai tikar
tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut [api neraka] [542]. Demikianlah Kami
memberi balasan kepada orang-orang yang zalim. (41)
|
|
لَهُم مِّن جَهَنَّمَ
مِهَادٌ۬ وَمِن فَوۡقِهِمۡ غَوَاشٍ۬ۚ وَكَذَٲلِكَ نَجۡزِى ٱلظَّـٰلِمِينَ
(٤١)
|
[542] Maksudnya:
mereka terkepung dalam api neraka.
|
||
|
||
041. (Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka)
alas untuk tidur (dan di atas mereka ada selimut) penutup dari api neraka ;
ghawaasyin bentuk jamak dari kata ghaasyiyah, sedangkan tanwinnya adalah
merupakan pergantian dari ya yang telah dibuang. (Demikianlah Kami memberi
balasan kepada orang-orang yang zalim).
|
||
Dan orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, Kami tidak memikulkan kewajiban
kepada diri seseorang melainkan sekedar kesanggupannya, mereka itulah
penghuni-penghuni surga; mereka kekal di dalamnya. (42)
|
|
وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ
وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ لَا نُكَلِّفُ نَفۡسًا إِلَّا وُسۡعَهَآ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ أَصۡحَـٰبُ
ٱلۡجَنَّةِۖ هُمۡ فِيہَا خَـٰلِدُونَ (٤٢)
|
042. (Orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal-amal saleh) menjadi mubtada, sedangkan firman Allah swt. (Kami tidak
memikulkan kewajiban kepada diri seseorang melainkan sekedar kesanggupannya)
sesuai kemampuannya dalam beramal; ini adalah jumlah mu'taridhah antara
mubtada dan khabarnya, sedangkan khabarnya ialah (mereka itulah penghuni-penghuni
surga, mereka kekal di dalamnya).
|
||
Dan Kami cabut segala
macam dendam yang berada di dalam dada mereka; mengalir di bawah mereka
sungai-sungai dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah
menunjuki kami kepada [surga] ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat
petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang
rasul-rasul Tuhan kami, membawa kebenaran". Dan diserukan kepada mereka:
"Itulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan."
(43)
|
|
وَنَزَعۡنَا مَا فِى
صُدُورِهِم مِّنۡ غِلٍّ۬ تَجۡرِى مِن تَحۡتِہِمُ ٱلۡأَنۡہَـٰرُۖ وَقَالُواْ
ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ ٱلَّذِى هَدَٮٰنَا
لِهَـٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَہۡتَدِىَ لَوۡلَآ أَنۡ هَدَٮٰنَا ٱللَّهُۖ لَقَدۡ
جَآءَتۡ رُسُلُ رَبِّنَا بِٱلۡحَقِّۖ وَنُودُوٓاْ أَن تِلۡكُمُ ٱلۡجَنَّةُ
أُورِثۡتُمُوهَا بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ (٤٣)
|
043. (Dan Kami cabut segala macam dendam yang berada di
dalam dada mereka) perasaan dengki yang pernah ada sewaktu mereka hidup di
alam dunia (mengalir di bawah mereka) di bawah gedung-gedung tempat tinggal
mereka (sungai-sungai dan mereka berkata,) tatkala mereka mulai menetap di
tempat tinggal masing-masing ("Segala puji bagi Allah yang telah
menunjuki kami kepada surga ini) yakni amal perbuatan yang balasannya adalah
hal ini (Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak
memberi kami petunjuk) di sini membuang jawabnya laula, hal itu bisa
diketahui karena ada tanda sebelumnya yang menunjukkan kepadanya.
(Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami, membawa kebenaran."
Dan diserukan kepada mereka bahwasanya) dengan anna yang ditakhfifkan, yakni
annahuu. Atau dapat juga berasal dari an mufassirah (itulah surga yang
diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan).
|
||
Dan penghuni-penghuni
surga berseru kepada penghuni-penghuni neraka [dengan mengatakan]:
"Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan
kami menjanjikannya kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan
sebenarnya apa [azab] yang Tuhan kamu menjanjikannya [kepadamu]?" Mereka
[penduduk neraka] menjawab: "Betul". Kemudian seorang penyeru
[malaikat] mengumumkan di antara kedua golongan itu: "Kutukan Allah
ditimpakan kepada orang-orang yang zalim, (44)
|
|
وَنَادَىٰٓ أَصۡحَـٰبُ
ٱلۡجَنَّةِ أَصۡحَـٰبَ ٱلنَّارِ أَن قَدۡ وَجَدۡنَا مَا وَعَدَنَا رَبُّنَا
حَقًّ۬ا فَهَلۡ وَجَدتُّم مَّا وَعَدَ رَبُّكُمۡ حَقًّ۬اۖ قَالُواْ نَعَمۡۚ
فَأَذَّنَ مُؤَذِّنُۢ بَيۡنَہُمۡ أَن لَّعۡنَةُ ٱللَّهِ عَلَى ٱلظَّـٰلِمِينَ (٤٤)
|
044. (Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada penghuni-penghuni
neraka,) sebagai pernyataan dan ejekan ("Sesungguhnya kami telah
memperoleh apa yang telah Tuhan kami menjanjikannya kepada kami) berupa
pahala (dengan sebenarnya. Maka apakah kamu telah memperoleh apa yang telah
dijanjikan) kepadamu (oleh Tuhanmu) berupa azab (dengan sebenarnya?"
Mereka, penduduk neraka, menjawab, "Betul." Kemudian seorang
penyeru, malaikat, mengumumkan) menyerukan pengumuman (di antara mereka)
yaitu di antara kedua golongan itu. Malaikat itu mengumandangkan kepada
mereka ("Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang lalim).
|
||
[yaitu] orang-orang
yang menghalang-halangi [manusia] dari jalan Allah dan menginginkan agar
jalan itu menjadi bengkok, dan mereka kafir kepada kehidupan akhirat."
(45)
|
|
ٱلَّذِينَ يَصُدُّونَ
عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ وَيَبۡغُونَہَا عِوَجً۬ا وَهُم بِٱلۡأَخِرَةِ كَـٰفِرُونَ (٤٥)
|
045. (Yaitu orang-orang yang menghalangi) manusia (dari
jalan Allah) dari tuntunan agama-Nya (dan menginginkan agar jalan itu)
maksudnya mereka menghendaki agar jalan Allah itu (bengkok) tidak lurus (dan
mereka ingkar terhadap kehidupan akhirat).
|
||
Dan di antara keduanya
[penghuni surga dan neraka] ada batas; dan di atas A`raaf [543] itu ada orang-orang
yang mengenal masing-masing dari dua golongan itu dengan tanda-tanda mereka. Dan
mereka menyeru penduduk surga:" Salaamun `alaikum" [544]. Mereka belum lagi
memasukinya, sedang mereka ingin segera [memasukinya]. (46)
|
|
وَبَيۡنَہُمَا حِجَابٌ۬ۚ
وَعَلَى ٱلۡأَعۡرَافِ رِجَالٌ۬ يَعۡرِفُونَ كُلاَّۢ بِسِيمَٮٰهُمۡۚ وَنَادَوۡاْ
أَصۡحَـٰبَ ٱلۡجَنَّةِ أَن سَلَـٰمٌ عَلَيۡكُمۡۚ لَمۡ يَدۡخُلُوهَا وَهُمۡ
يَطۡمَعُونَ (٤٦) ۞
|
[543] Al A'raaf
artinya: tempat yang tertinggi di antar surga dan neraka.
[544] Artinya: mudah-mudahan Allah melimpahkan kesejahteraan atas kamu. |
||
|
||
046. (Dan di antara keduanya) yaitu antara para
penghuni surga dan para penghuni neraka (ada batas) penghalang; menurut suatu
pendapat batas itu berupa tembok vang diberi nama Al-A'raaf (di atas
Al-A`raaf itu) yakni nama tembok surga (ada orang-orang) yang amat tampan dan
amat buruk rupanya, rupa mereka sama, artinya yang cantik sama cantiknya dan
yang buruk sama pula buruknya, sebagaimana yang dijelaskan oleh hadis (yang
mengenal masing-masing dari kedua golongan itu) penduduk surga dan neraka
(dengan tanda-tanda mereka) ciri-ciri khas mereka, yakni berbadan putih bagi
orang-orang yang beriman dan berbadan hitam bagi orang-orang kafir, oleh
sebab orang-orang yang di atas Al-A`raaf itu dapat langsung melihat kedua
golongan itu mengingat mereka berada di tempat yang tinggi. (Dan mereka
menyeru penduduk surga, 'Mudah-mudahan Allah melimpahkan kesejahteraan atas
kamu.') Allah swt. berfirman, ('Mereka belum lagi memasukinya) yakni para
penghuni Al-A'raaf itu ke surga (sedangkan mereka ingin segera')"
memasukinya. Hasan mengatakan, "Mereka tidak terdorong oleh rasa
keinginan yang sangat melainkan karena memang Allah telah menghendakinya
untuk mereka." Dan Imam Hakim telah meriwayatkan dari Hudzaifah yang
telah mengatakan, "Tatkala calon penghuni surga itu dalam keadaan
demikian berada di Al-A'raaf, kemudian Tuhanmu muncul di hadapan mereka
seraya berfirman, 'Masuklah kamu sekalian ke dalam surga, sesungguhnya Aku
telah mengampuni kamu.'"
|
||
Dan apabila pandangan
mereka dialihkan ke arah penghuni neraka, mereka berkata: "Ya Tuhan
kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang-orang yang zalim
itu". (47)
|
|
وَإِذَا صُرِفَتۡ
أَبۡصَـٰرُهُمۡ تِلۡقَآءَ أَصۡحَـٰبِ ٱلنَّارِ قَالُواْ رَبَّنَا لَا
تَجۡعَلۡنَا مَعَ ٱلۡقَوۡمِ ٱلظَّـٰلِمِينَ (٤٧)
|
047. (Dan apabila pandangan mereka dialihkan) yakni
Ashhaabul A`raaf itu (ke arah) ke sebelah (penghuni neraka, mereka berkata,
"Ya Tuhan kami! Janganlah Engkau tempatkan kami) di dalam neraka
(bersama-sama orang-orang yang lalim itu").
|
||
Dan orang-orang yang
di atas A`raaf memanggil beberapa orang [pemuka-pemuka orang kafir] yang
mereka mengenalnya dengan tanda-tandanya dengan mengatakan: "Harta yang
kamu kumpulkan dan apa yang selalu kamu sombongkan itu, tidaklah memberi
manfa’at kepadamu". (48)
|
|
وَنَادَىٰٓ أَصۡحَـٰبُ
ٱلۡأَعۡرَافِ رِجَالاً۬ يَعۡرِفُونَہُم بِسِيمَٮٰهُمۡ قَالُواْ مَآ أَغۡنَىٰ عَنكُمۡ جَمۡعُكُمۡ وَمَا كُنتُمۡ
تَسۡتَكۡبِرُونَ (٤٨)
|
048. (Dan orang-orang yang di atas Al-A`raaf memanggil
beberapa orang pemuka-pemuka) penduduk neraka (yang mereka mengenalnya dengan
tanda-tandanya dengan mengatakan, "Tidaklah memberi manfaat kepadamu)
dapat menyelamatkanmu dari neraka (apa yang kamu kumpulkan) yakni harta benda
atau banyaknya bilangan kamu (dan apa yang selalu kamu sombongkan itu.")
yaitu kepongahanmu tidak mau beriman, kemudian orang-orang yang di atas
Al-A`raaf bertanya kepada penghuni neraka seraya memberi isyarat kepada
orang-orang Islam yang lemah.
|
||
[Orang-orang di atas
A`raaf bertanya kepada penghuni neraka]: "Itukah orang-orang [545] yang kamu telah
bersumpah bahwa mereka tidak akan mendapat rahmat Allah?" [Kepada orang
mu’min itu dikatakan]: "Masuklah ke dalam surga, tidak ada kekhawatiran
terhadapmu dan tidak [pula] kamu bersedih hati. (49)
|
|
أَهَـٰٓؤُلَآءِ
ٱلَّذِينَ أَقۡسَمۡتُمۡ لَا يَنَالُهُمُ ٱللَّهُ بِرَحۡمَةٍۚ ٱدۡخُلُواْ
ٱلۡجَنَّةَ لَا خَوۡفٌ عَلَيۡكُمۡ وَلَآ أَنتُمۡ تَحۡزَنُونَ (٤٩)
|
[545] Maksudnya:
penghuni syurga.
|
||
|
||
049. ("Itukah orang-orang yang telah kamu
bersumpah bahwa mereka tidak akan mendapat rahmat Allah?") akan tetapi
telah dikatakan kepada orang-orang Islam yang lemah itu ("Masuklah ke
dalam surga, tidak ada kekhawatiran terhadapmu dan tidak pula kamu bersedih
hati") menurut suatu qiraat dibaca dengan bina maf'ul yakni udkhiluu dan
dukhiluu, jumlah nafi menjadi hal yakni perkataan tersebut ditujukan kepada
mereka.
|
||
Dan penghuni neraka
menyeru penghuni surga: "Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau
makanan yang telah direzkikan Allah kepadamu". Mereka [penghuni surga]
menjawab: "Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas
orang-orang kafir, (50)
|
|
وَنَادَىٰٓ أَصۡحَـٰبُ
ٱلنَّارِ أَصۡحَـٰبَ ٱلۡجَنَّةِ أَنۡ أَفِيضُواْ عَلَيۡنَا مِنَ ٱلۡمَآءِ أَوۡ
مِمَّا رَزَقَڪُمُ ٱللَّهُۚ قَالُوٓاْ إِنَّ ٱللَّهَ حَرَّمَهُمَا عَلَى
ٱلۡكَـٰفِرِينَ (٥٠)
|
050. (Dan penghuni neraka menyeru kepada penghuni
surga, "Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau apa yang telah
direzekikan Allah kepadamu.") yaitu makanan (Mereka, para penghuni
surga, menjawab, "Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya) telah
melarang makanan dan minuman itu (atas orang-orang kafir).
|
||
[yaitu] orang-orang
yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan kehidupan
dunia telah menipu mereka". Maka pada hari [kiamat] ini, Kami melupakan
mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan
[sebagaimana] mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami. (51)
|
|
ٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُواْ
دِينَهُمۡ لَهۡوً۬ا وَلَعِبً۬ا وَغَرَّتۡهُمُ ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَاۚ
فَٱلۡيَوۡمَ نَنسَٮٰهُمۡ ڪَمَا نَسُواْ
لِقَآءَ يَوۡمِهِمۡ هَـٰذَا وَمَا ڪَانُواْ بِـَٔايَـٰتِنَا يَجۡحَدُونَ (٥١)
|
051. (Yaitu orang-orang yang menjadikan agama mereka
sebagai main-mainan dan senda-gurau, dan kehidupan dunia telah menipu
mereka." Maka pada hari ini, hari kiamat, Kami melupakan mereka) Kami membiarkan
mereka di dalam neraka (sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan
hari ini) di mana mereka mengabaikan beramal baik untuk menghadapinya (dan
sebagaimana mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami) sebagaimana mereka
telah berlaku ingkar terhadapnya.
|
||
Dan sesungguhnya Kami
telah mendatangkan sebuah Kitab [Al Qur’an] kepada mereka yang Kami telah
menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami; [546] menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. (52)
|
|
وَلَقَدۡ جِئۡنَـٰهُم
بِكِتَـٰبٍ۬ فَصَّلۡنَـٰهُ عَلَىٰ عِلۡمٍ هُدً۬ى وَرَحۡمَةً۬ لِّقَوۡمٍ۬
يُؤۡمِنُونَ (٥٢)
|
[546] Maksudnya: atas
dasar pengetahuan Kami tentang apa yang menjadi kemashlahatan bagi
hamba-hamba Kami di dunia dan akhirat.
|
||
|
||
052. (Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan kepada
mereka) para penduduk Mekah (sebuah Kitab) yakni Alquran (yang Kami telah
menjelaskannya) telah Kami terangkan melalui berita-beritanya, janji-janjinya
dan ancaman-ancamannya (atas dasar pengetahuan Kami) menjadi hal, yakni Kami
mengetahui tentang apa yang terincikan di dalamnya (menjadi petunjuk) menjadi
hal bagi dhamir ha (dan rahmat bagi orang-orang yang beriman) kepadanya.
|
||
Tiadalah mereka
menunggu-nunggu kecuali [terlaksananya kebenaran] Al Qur’an itu. Pada hari
datangnya kebenaran pemberitaan Al Qur’an itu, berkatalah orang-orang yang
melupakannya [547] sebelum itu: "Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan
kami membawa yang hak, maka adakah bagi kami pemberi syafa’at yang akan
memberi syafa’at bagi kami, atau dapatkah kami dikembalikan [ke dunia]
sehingga kami dapat beramal yang lain dari yang pernah kami amalkan?"
Sungguh mereka telah merugikan diri mereka sendiri dan telah lenyaplah dari
mereka tuhan-tuhan yang mereka ada-adakan. (53)
|
|
هَلۡ يَنظُرُونَ إِلَّا
تَأۡوِيلَهُ ۥۚ يَوۡمَ يَأۡتِى تَأۡوِيلُهُ ۥ يَقُولُ ٱلَّذِينَ
نَسُوهُ مِن قَبۡلُ قَدۡ جَآءَتۡ رُسُلُ رَبِّنَا بِٱلۡحَقِّ فَهَل لَّنَا مِن
شُفَعَآءَ فَيَشۡفَعُواْ لَنَآ أَوۡ نُرَدُّ فَنَعۡمَلَ غَيۡرَ ٱلَّذِى كُنَّا
نَعۡمَلُۚ قَدۡ خَسِرُوٓاْ أَنفُسَہُمۡ وَضَلَّ عَنۡہُم مَّا ڪَانُواْ
يَفۡتَرُونَ (٥٣)
|
[547] Maksudnya:
orang-orang yang tidak beramal sebagaimana yang digariskan oleh Al-Qur'an.
|
||
|
||
053. (Tiadalah mereka menunggu-nunggu) mereka tidak
menunggu (kecuali terlaksananya kebenaran Alquran itu) akibat dari apa yang
ada di dalamnya. (Pada hari datangnya kebenaran pemberitaan Alquran itu)
yaitu hari kiamat (berkatalah orang-orang yang melupakannya sebelum itu,)
mereka tidak mau beriman kepada Alquran ("Sesungguhnya telah datang rasul-rasul
Tuhan kami membawa yang hak, maka adakah bagi kami pemberi syafaat yang akan
memberi syafaat kepada kami atau) dapatkah (kami dikembalikan) ke dunia
(sehingga dapat beramal yang lain dari yang pernah kami amalkan?") kami
akan mentauhidkan Allah dan meninggalkan kemusyrikan. Kemudian dikatakan
kepada mereka, "Tidak dapat." Allah swt. berfirman, (Sungguh mereka
telah merugikan diri mereka sendiri) sebab mereka menjadi binasa (dan
lenyaplah) maksudnya hilanglah (dari mereka tuhan-tuhan yang mereka ada-adakan)
sebagai sekutu Allah yang mereka buat-buat sendiri.
|
||
Sesungguhnya Tuhan
kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, lalu
Dia bersemayam di atas ’Arsy [548]. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan
cepat, dan [diciptakan-Nya pula] matahari, bulan dan bintang-bintang
[masing-masing] tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan
memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.
(54)
|
|
إِنَّ رَبَّكُمُ
ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ۬ ثُمَّ
ٱسۡتَوَىٰ عَلَى ٱلۡعَرۡشِ يُغۡشِى ٱلَّيۡلَ ٱلنَّہَارَ يَطۡلُبُهُ ۥ
حَثِيثً۬ا وَٱلشَّمۡسَ وَٱلۡقَمَرَ وَٱلنُّجُومَ مُسَخَّرَٲتِۭ بِأَمۡرِهِۦۤۗ
أَلَا لَهُ ٱلۡخَلۡقُ وَٱلۡأَمۡرُۗ تَبَارَكَ ٱللَّهُ رَبُّ ٱلۡعَـٰلَمِينَ (٥٤)
|
[548] Bersemayam di
atas 'Arsy ialah satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai dengan
kebesaran Allah dsan kesucian-Nya.
|
||
|
||
054. (Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah
menciptakan langit dan bumi dalam enam masa) menurut ukuran hari dunia atau
yang sepadan dengannya, sebab pada zaman itu masih belum ada matahari. Akan
tetapi jika Allah menghendakinya niscaya Ia dapat menciptakannya dalam
sekejap mata, adapun penyebutan hal ini dimaksud guna mengajari makhluk-Nya
agar tekun dan sabar dalam mengerjakan sesuatu (lalu Dia bersemayam di atas
Arsy) Arsy menurut istilah bahasa artinya singgasana raja, yang dimaksud
dengan bersemayam ialah yang sesuai dengan kebesaran Allah dan kesucian-Nya
(Dia menutupkan malam kepada siang) bisa dibaca takhfif yakni yughsyii dan
dibaca tasydid, yakni yughasysyii, artinya: keduanya itu saling menutupi yang
lain silih-berganti (yang mengikutinya) masing-masing di antara keduanya itu
mengikuti yang lainnya (dengan cepat) secara cepat (dan diciptakan-Nya pula
matahari, bulan dan bintang-bintang) dengan dibaca nashab diathafkan kepada
as-samaawaat, dan dibaca rafa` sebagai mubtada sedangkan khabarnya ialah
(masing-masing tunduk) patuh (kepada perintah-Nya) kepada kekuasaan-Nya
(ingatlah, menciptakan itu hanya hak Allah) semuanya (dan memerintah)
kesemuanya adalah hak-Nya pula (Maha Suci) Maha Besar (Allah, Tuhan)
Pemelihara (semesta alam).
|
||
Berdo’alah kepada
Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang melampaui batas [549]. (55)
|
|
ٱدۡعُواْ رَبَّكُمۡ
تَضَرُّعً۬ا وَخُفۡيَةًۚ إِنَّهُ ۥ لَا يُحِبُّ ٱلۡمُعۡتَدِينَ (٥٥)
|
[549] Maksudnya:
melampaui batas tentang yang diminta dan cara meminta.
|
||
|
||
055. (Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri)
menjadi hal, yakni merendahkan diri (dan dengan suara yang lembut) secara
berbisik-bisik (Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui
batas) di dalam berdoa. Seperti banyak berbicara dengan suara yang keras.
|
||
Dan janganlah kamu
membuat kerusakan di muka bumi, sesudah [Allah] memperbaikinya dan berdo’alah
kepada-Nya dengan rasa takut [tidak akan diterima] dan harapan [akan
dikabulkan]. Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang
berbuat baik. (56)
|
|
وَلَا تُفۡسِدُواْ فِى
ٱلۡأَرۡضِ بَعۡدَ إِصۡلَـٰحِهَا وَٱدۡعُوهُ خَوۡفً۬ا وَطَمَعًاۚ إِنَّ رَحۡمَتَ
ٱللَّهِ قَرِيبٌ۬ مِّنَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ (٥٦)
|
056. (Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka
bumi) dengan melakukan kemusyrikan dan perbuatan-perbuatan maksiat (sesudah
Allah memperbaikinya) dengan cara mengutus rasul-rasul (dan berdoalah
kepada-Nya dengan rasa takut) terhadap siksaan-Nya (dan dengan penuh harap)
terhadap rahmat-Nya. (Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang
yang berbuat baik) yakni orang-orang yang taat. Lafal qariib berbentuk
mudzakkar padahal menjadi khabar lafal rahmah yang muannats, hal ini karena
lafal rahmah dimudhafkan kepada lafal Allah.
|
||
Dan Dialah yang
meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya
[hujan]; hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke
suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami
keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah
Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil
pelajaran. (57)
|
|
وَهُوَ ٱلَّذِى
يُرۡسِلُ ٱلرِّيَـٰحَ بُشۡرَۢا بَيۡنَ يَدَىۡ رَحۡمَتِهِۦۖ حَتَّىٰٓ إِذَآ
أَقَلَّتۡ سَحَابً۬ا ثِقَالاً۬ سُقۡنَـٰهُ لِبَلَدٍ۬ مَّيِّتٍ۬ فَأَنزَلۡنَا
بِهِ ٱلۡمَآءَ فَأَخۡرَجۡنَا بِهِۦ مِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٲتِۚ كَذَٲلِكَ
نُخۡرِجُ ٱلۡمَوۡتَىٰ لَعَلَّكُمۡ تَذَڪَّرُونَ (٥٧)
|
057. (Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa
berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya) yakni terpencar-pencar sebelum
datangnya hujan. Menurut suatu qiraat dibaca dengan takhfif, yaitu syin
disukunkan; dan menurut qiraat lainnya dengan disukunkan syinnya kemudian
memakai nun yang difatahkan sebagai mashdar. Menurut qiraat lainnya lagi
dengan disukunkan syinnya kemudian didamahkan huruf sebelumnya sebagai
pengganti dari nun, yakni mubsyiran. Bentuk tunggal (dari yang pertama ialah
nusyuurun seperti lafal rasuulun, sedangkan bentuk tunggal yang kedua ialah
basyiirun (sehingga apabila angin itu membawa) maksudnya meniupkan (mendung
yang tebal) yaitu hujan (Kami halau mendung itu) mega yang mengandung air
hujan itu. Di dalam lafal ini terkandung makna iltifat `anil ghaibiyyah (ke
suatu daerah yang tandus) daerah yang tidak ada tetumbuhannya guna
menyuburkannya (lalu Kami turunkan di daerah itu) di kawasan tersebut (hujan,
maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu berbagai macam buah-buahan.
Seperti itulah) cara pengeluaran itulah (Kami membangkitkan orang-orang yang
telah mati) dari kuburan mereka dengan menghidupkan mereka kembali
(mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran) kemudian kamu mau beriman.
|
||
Dan tanah yang baik,
tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak
subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi
tanda-tanda kebesaran [Kami] bagi orang-orang yang bersyukur. (58)
|
|
وَٱلۡبَلَدُ ٱلطَّيِّبُ
يَخۡرُجُ نَبَاتُهُ ۥ بِإِذۡنِ رَبِّهِۦۖ وَٱلَّذِى خَبُثَ لَا يَخۡرُجُ
إِلَّا نَكِدً۬اۚ ڪَذَٲلِكَ نُصَرِّفُ ٱلۡأَيَـٰتِ لِقَوۡمٍ۬ يَشۡكُرُونَ (٥٨)
|
058. (Dan tanah yang baik) yang subur tanahnya
(tanaman-tanamannya tumbuh subur) tumbuh dengan baik (dengan seizin Tuhannya)
hal ini merupakan perumpamaan bagi orang mukmin yang mau mendengar
petuah/nasihat kemudian ia mengambil manfaat dari nasihat itu (dan tanah yang
tidak subur) jelek tanahnya (tidaklah mengeluarkan) tanamannya (kecuali
tumbuh merana) sulit dan susah tumbuhnya. Hal ini merupakan perumpamaan bagi
orang yang kafir. (Demikianlah) seperti apa yang telah Kami jelaskan (Kami
menjelaskan) menerangkan (ayat-ayat Kami kepada orang-orang yang bersyukur)
terhadap Allah, kemudian mereka mau beriman kepada-Nya.
|
||
Sesungguhnya Kami
telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: "Wahai kaumku
sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya."
Sesungguhnya [kalau kamu tidak menyembah Allah], aku takut kamu akan ditimpa
azab hari yang besar [kiamat]. (59)
|
|
لَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا
نُوحًا إِلَىٰ قَوۡمِهِۦ فَقَالَ يَـٰقَوۡمِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنۡ
إِلَـٰهٍ غَيۡرُهُ ۥۤ إِنِّىٓ أَخَافُ عَلَيۡكُمۡ عَذَابَ يَوۡمٍ عَظِيمٍ۬
(٥٩)
|
059. (Sesungguhnya) merupakan jawab dari qasam/sumpah
yang mahdzuf/tidak disebutkan. (Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu
ia berkata, "Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan
bagimu selain-Nya.") dengan dibaca jar sebagai sifat dari lafal ilaahun,
dan dibaca rafa' sebagai badal dari lafal ilaahun (Sesungguhnya aku takut
kamu) jika kamu menyembah selain Allah (akan ditimpa azab yang besar) yakni
azab pada hari kiamat.
|
||
Pemuka-pemuka dari
kaumnya berkata: "Sesungguhnya kami memandang kamu berada dalam
kesesatan yang nyata". (60)
|
|
قَالَ ٱلۡمَلَأُ مِن
قَوۡمِهِۦۤ إِنَّا لَنَرَٮٰكَ
فِى ضَلَـٰلٍ۬ مُّبِينٍ۬ (٦٠)
|
060. (Pemuka-pemuka) orang-orang terhormat (dari
kaumnya berkata, "Sesungguhnya kami memandang kamu berada dalam
kesesatan yang nyata.") yang jelas.
|
||
Nuh menjawab:
"Hai kaumku, tak ada padaku kesesatan sedikitpun tetapi aku adalah
utusan dari Tuhan semesta alam". (61)
|
|
قَالَ يَـٰقَوۡمِ
لَيۡسَ بِى ضَلَـٰلَةٌ۬ وَلَـٰكِنِّى رَسُولٌ۬ مِّن رَّبِّ ٱلۡعَـٰلَمِينَ (٦١)
|
061. (Nuh menjawab, "Hai kaumku, tak ada padaku
kesesatan sedikit pun) lafal dhalaalah lebih umum pengertiannya daripada
lafal adh-dhalaal dengan demikian maka penolakannya pun lebih kuat (tetapi
aku adalah utusan dari Tuhan semesta alam.")
|
||
"Aku sampaikan
kepadamu amanat-amanat Tuhanku dan aku memberi nasehat kepadamu, dan aku
mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui".[550] (62)
|
|
أُبَلِّغُكُمۡ
رِسَـٰلَـٰتِ رَبِّى وَأَنصَحُ لَكُمۡ وَأَعۡلَمُ مِنَ ٱللَّهِ مَا لَا
تَعۡلَمُونَ (٦٢)
|
[550] Maksudnya: aku
mengetahui hal-hal yang ghaib, yang tidak dapat diketahui hanyalah dengan
jalan wahyu dari Allah.
|
||
|
||
062. ("Aku sampaikan kepadamu) dengan dibaca
takhfif dan tasydid (amanat-amanat Tuhanku dan aku memberi nasihat)
maksudnya, aku menghendaki kebaikan (kepadamu, dan aku mengetahui dari Allah
apa yang tidak kamu ketahui.")
|
||
Dan apakah kamu [tidak
percaya] dan heran bahwa datang kepada kamu peringatan dari Tuhanmu dengan
perantaraan seorang laki-laki dari golonganmu agar dia memberi peringatan
kepadamu dan mudah-mudahan kamu bertakwa dan supaya kamu mendapat rahmat?
(63)
|
|
أَوَعَجِبۡتُمۡ أَن
جَآءَكُمۡ ذِكۡرٌ۬ مِّن رَّبِّكُمۡ عَلَىٰ رَجُلٍ۬ مِّنكُمۡ لِيُنذِرَكُمۡ
وَلِتَتَّقُواْ وَلَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ (٦٣)
|
063. (Apakah) kamu tidak percaya (dan heran bahwa
datang kepada kamu peringatan) yakni pelajaran (dari Tuhanmu dengan
perantaraan) lisan (seorang laki-laki dari golonganmu agar dia memberi
peringatan kepadamu) tentang siksaan jika kamu tidak mau beriman (dan
mudah-mudahan kamu bertakwa) kepada Allah (dan supaya kamu mendapat rahmat?)
oleh sebab pelajaran itu.
|
||
Maka mereka
mendustakan Nuh, kemudian Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya
di dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan
ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta [mata hatinya].
(64)
|
|
فَكَذَّبُوهُ
فَأَنجَيۡنَـٰهُ وَٱلَّذِينَ مَعَهُ ۥ فِى ٱلۡفُلۡكِ وَأَغۡرَقۡنَا
ٱلَّذِينَ ڪَذَّبُواْ بِـَٔايَـٰتِنَآۚ إِنَّہُمۡ ڪَانُواْ قَوۡمًا عَمِينَ (٦٤) ۞
|
064. (Maka mereka mendustakan Nuh, kemudian Kami
selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya) dari tenggelam (di dalam
bahtera) perahu (dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat
Kami) dengan banjir besar. (Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta) mata
hatinya dari kebenaran.
|
||
Dan [Kami telah
mengutus] kepada kaum ’Aad saudara mereka, Hud. Ia berkata: "Hai kaumku,
sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Maka mengapa
kamu tidak bertakwa kepada-Nya?" (65)
|
|
وَإِلَىٰ عَادٍ
أَخَاهُمۡ هُودً۬اۗ قَالَ يَـٰقَوۡمِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنۡ
إِلَـٰهٍ غَيۡرُهُ ۥۤۚ أَفَلَا تَتَّقُونَ (٦٥)
|
065. (Dan) Kami telah mengutus (kepada kaum Ad) yang
pertama (saudara mereka yaitu Hud. Ia berkata, "Hai kaumku, sembahlah
Allah) tauhidkanlah Allah (sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain
dari-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa?") kamu tidak takut
kepada-Nya sehingga kamu mau mengimani-Nya.
|
||
Pemuka-pemuka yang
kafir dari kaumnya berkata: "Sesungguhnya kami benar-benar memandang
kamu dalam keadaan kurang akal dan sesungguhnya kami menganggap kamu termasuk
orang-orang yang berdusta". (66)
|
|
قَالَ ٱلۡمَلَأُ
ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِن قَوۡمِهِۦۤ إِنَّا لَنَرَٮٰكَ فِى سَفَاهَةٍ۬ وَإِنَّا لَنَظُنُّكَ مِنَ ٱلۡكَـٰذِبِينَ (٦٦)
|
066. (Pemuka-pemuka yang kafir dari kaumnya berkata,
"Sesungguhnya kami benar-benar memandang kamu dalam keadaan kurang akal)
yaitu bodoh (dan sesungguhnya kami menganggap kamu termasuk orang-orang yang
berdusta.") di dalam kerasulanmu.
|
||
Hud berkata: "Hai
kaumku, tidak ada padaku kekurangan akal sedikitpun, tetapi aku ini adalah
utusan dari Tuhan semesta alam. (67)
|
|
قَالَ يَـٰقَوۡمِ
لَيۡسَ بِى سَفَاهَةٌ۬ وَلَـٰكِنِّى رَسُولٌ۬ مِّن رَّبِّ ٱلۡعَـٰلَمِينَ (٦٧)
|
067. (Hud berkata, "Hai kaumku! Tidak ada padaku
kekurangan akal sedikit pun tetapi aku ini adalah utusan dari Tuhan semesta
alam)
|
||
Aku menyampaikan
amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasehat yang
terpercaya bagimu". (68)
|
|
أُبَلِّغُڪُمۡ
رِسَـٰلَـٰتِ رَبِّى وَأَنَا۟ لَكُمۡ نَاصِحٌ أَمِينٌ (٦٨)
|
068. (Aku menyampaikan amanat-amanah Tuhanku kepadamu
dan aku hanyalah pemberi nasihat yang terpercaya bagimu") yakni orang
yang dipercaya untuk mengemban risalah.
|
||
Apakah kamu [tidak
percaya] dan heran bahwa datang kepadamu peringatan dari Tuhanmu yang dibawa
oleh seorang laki-laki di antaramu untuk memberi peringatan kepadamu? Dan
ingatlah oleh kamu sekalian di waktu Allah menjadikan kamu sebagai
pengganti-pengganti [yang berkuasa] sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan Tuhan
telah melebihkan kekuatan tubuh dan perawakanmu [daripada kaum Nuh itu]. Maka
ingatlah ni’mat-ni’mat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. (69)
|
|
أَوَعَجِبۡتُمۡ أَن
جَآءَكُمۡ ذِڪۡرٌ۬ مِّن رَّبِّكُمۡ عَلَىٰ رَجُلٍ۬ مِّنكُمۡ لِيُنذِرَڪُمۡۚ
وَٱذۡڪُرُوٓاْ إِذۡ جَعَلَكُمۡ خُلَفَآءَ مِنۢ بَعۡدِ قَوۡمِ نُوحٍ۬
وَزَادَكُمۡ فِى ٱلۡخَلۡقِ بَصۜۡطَةً۬ۖ فَٱذۡڪُرُوٓاْ ءَالَآءَ ٱللَّهِ لَعَلَّكُمۡ
تُفۡلِحُونَ (٦٩)
|
069. (Apakah kamu tidak percaya dan heran bahwa datang
kepadamu peringatan dari Tuhanmu yang dibawa oleh) lisan (seorang laki-laki
di antara kamu untuk memberi peringatan kepadamu? Dan ingatlah oleh kamu
sekalian di waktu Allah menjadikan kamu sebagai pengganti-pengganti yang
berkuasa) di muka bumi (sesudah lenyapnya kaum Nuh dan Tuhan telah melebihkan
kekuatan tubuh dan perawakanmu) memberi kekuatan dan tinggi tubuh;
tersebutlah bahwa orang yang paling tinggi di antara mereka adalah seratus
hasta, sedangkan yang paling pendek enam puluh hasta (Maka ingatlah
nikmat-nikmat Allah) yaitu karunia-karunia-Nya (supaya kamu mendapat
keberuntungan) supaya kamu memperoleh keberhasilan.
|
||
Mereka berkata:
"Apakah kamu datang kepada kami, agar kami hanya menyembah Allah saja
dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh bapak-bapak kami? Maka
datangkanlah azab yang kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk
orang-orang yang benar". (70)
|
|
قَالُوٓاْ أَجِئۡتَنَا
لِنَعۡبُدَ ٱللَّهَ وَحۡدَهُ ۥ وَنَذَرَ مَا ڪَانَ يَعۡبُدُ ءَابَآؤُنَاۖ
فَأۡتِنَا بِمَا تَعِدُنَآ إِن كُنتَ مِنَ ٱلصَّـٰدِقِينَ (٧٠)
|
070. (Mereka berkata, "Apakah kamu datang kepada
kami agar kami hanya menyembah Allah saja dan meninggalkan) artinya
membiarkan (apa yang biasa disembah oleh bapak-bapak kami? Maka datangkanlah
apa yang kamu ancamkan kepada kami) berupa azab (jika kamu termasuk
orang-orang yang benar") di dalam pengakuanmu.
|
||
Ia berkata:
"Sungguh sudah pasti kamu akan ditimpa azab dan kemarahan dari
Tuhanmu". Apakah kamu sekalian hendak berbantah dengan aku tentang
nama-nama [berhala] yang kamu dan nenek moyangmu menamakannya, padahal Allah
sekali-kali tidak menurunkan hujjah untuk itu? Maka tunggulah [azab itu],
sesungguhnya aku juga termasuk orang yang menunggu bersama kamu".
(71)
|
|
قَالَ قَدۡ وَقَعَ
عَلَيۡڪُم مِّن رَّبِّكُمۡ رِجۡسٌ۬ وَغَضَبٌۖ أَتُجَـٰدِلُونَنِى فِىٓ
أَسۡمَآءٍ۬ سَمَّيۡتُمُوهَآ أَنتُمۡ وَءَابَآؤُكُم مَّا نَزَّلَ ٱللَّهُ
بِہَا مِن سُلۡطَـٰنٍ۬ۚ فَٱنتَظِرُوٓاْ إِنِّى مَعَڪُم مِّنَ ٱلۡمُنتَظِرِينَ (٧١)
|
071. (Ia berkata, "Sungguh sudah pasti) telah
wajib (kamu akan ditimpa azab Tuhanmu) yakni siksaan-Nya (dan kemarahan-Nya.
Apakah kamu sekalian hendak berbantah dengan aku tentang nama-nama yang telah
kamu menamakannya) artinya yang telah diberi nama oleh kamu (kamu beserta
nenek-moyangmu) yang dimaksud ialah berhala-berhala yang biasa mereka sembah
(padahal Allah sekali-kali tidak menurunkan untuk itu) untuk menyembahnya
(suatu hujah pun?) bukti argumentasi. (Maka tunggulah olehmu) azab itu (sesungguhnya
aku juga termasuk orang-orang yang menunggu bersama kamu.") menanti azab
itu disebabkan kedustaanmu kepadaku. Kemudian dikirimkan kepada mereka angin
yang panas sekali. Maksudnya, Allah menimpakan azab-Nya atas mereka dengan
angin yang amat panas.
|
||
Maka Kami selamatkan
Huud beserta orang-orang yang bersamanya dengan rahmat yang besar dari Kami,
dan kami tumpas orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan tiadalah
mereka orang-orang yang beriman. (72)
|
|
فَأَنجَيۡنَـٰهُ
وَٱلَّذِينَ مَعَهُ ۥ بِرَحۡمَةٍ۬ مِّنَّا وَقَطَعۡنَا دَابِرَ ٱلَّذِينَ
ڪَذَّبُواْ بِـَٔايَـٰتِنَاۖ وَمَا كَانُواْ مُؤۡمِنِينَ (٧٢)
|
072. (Maka Kami selamatkan dia) Hud (beserta
orang-orang yang bersamanya) dari kalangan orang-orang yang beriman (dengan
rahmat yang besar dari Kami dan Kami tumpas) kaumnya itu (orang-orang yang
mendustakan ayat-ayat Kami) Kami habiskan mereka dengan akar-akarnya (dan
tiadalah mereka orang-orang yang beriman) diathafkan kepada lafal kadzdzabuu.
|
||
Dan [Kami telah
mengutus] kepada kaum Tsamud saudara mereka, Shaleh. Ia berkata. "Hai
kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya.
Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhanmu. Unta betina
Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan
janganlah kamu mengganggunya, dengan gangguan apapun, [yang karenanya] kamu
akan ditimpa siksaan yang pedih." (73)
|
|
وَإِلَىٰ ثَمُودَ
أَخَاهُمۡ صَـٰلِحً۬اۗ قَالَ يَـٰقَوۡمِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مَا لَڪُم مِّنۡ
إِلَـٰهٍ غَيۡرُهُ ۥۖ قَدۡ جَآءَتۡڪُم بَيِّنَةٌ۬ مِّن رَّبِّكُمۡۖ
هَـٰذِهِۦ نَاقَةُ ٱللَّهِ لَڪُمۡ ءَايَةً۬ۖ فَذَرُوهَا تَأۡڪُلۡ فِىٓ أَرۡضِ
ٱللَّهِۖ وَلَا تَمَسُّوهَا بِسُوٓءٍ۬ فَيَأۡخُذَكُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٌ۬ (٧٣)
|
073. (Dan) Kami telah mengutus (kepada kaum Tsamud)
tanpa tanwin, yang dimaksud adalah kabilahnya (saudara mereka Saleh. Ia
berkata, "Hai kaumku, sembahlah Allah sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu
selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata) yakni mukjizat (dari
Tuhanmu) yang membenarkan kerasulanku. (Unta betina ini menjadi tanda bagimu)
menjadi hal sedangkan amilnya adalah makna yang terkandung dalam isyarah.
Sebelumnya kaum Nabi Saleh itu meminta kepadanya agar ia mengeluarkan unta
betina tersebut dari sebuah batu besar yang telah mereka tentukan sendiri
(maka biarkanlah dia makan di bumi Allah dan janganlah kamu mengganggunya
dengan gangguan apa pun) menyembelihnya atau memukulnya (maka kamu ditimpa
siksaan yang pedih.").
|
||
Dan ingatlah olehmu di
waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti [yang berkuasa] sesudah kaum
`Aad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di
tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan
rumah; maka ingatlah ni’mat-ni’mat Allah dan janganlah kamu merajalela di
muka bumi membuat kerusakan. (74)
|
|
وَٱذۡڪُرُوٓاْ إِذۡ
جَعَلَكُمۡ خُلَفَآءَ مِنۢ بَعۡدِ عَادٍ۬ وَبَوَّأَڪُمۡ فِى ٱلۡأَرۡضِ
تَتَّخِذُونَ مِن سُهُولِهَا قُصُورً۬ا وَتَنۡحِتُونَ ٱلۡجِبَالَ بُيُوتً۬اۖ
فَٱذۡڪُرُوٓاْ ءَالَآءَ ٱللَّهِ وَلَا تَعۡثَوۡاْ فِى ٱلۡأَرۡضِ مُفۡسِدِينَ (٧٤)
|
074. (Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan
kamu pengganti-pengganti) di bumi ini (sesudah kaum Ad dan memberikan tempat
bagimu) yakni menempatkan kamu (di bumi. Kamu dirikan istana-istana di atas
tanah-tanah yang datar) sebagai tempat tinggalmu di musim panas (dan kamu
pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah) yang kamu tempati di musim
dingin, dinashabkannya lafal buyuutan menjadi hal dari lafal yang tersimpan
(maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi
membuat kerusakan).
|
||
Pemuka-pemuka yang
menyombongkan diri di antara kaumnya berkata kepada orang-orang yang dianggap
lemah yang telah beriman di antara mereka: "Tahukah kamu bahwa Shaleh
diutus [menjadi rasul] oleh Tuhannya?". Mereka menjawab: "Sesungguhnya
kami beriman kepada wahyu, yang Shaleh diutus untuk menyampaikannya".
(75)
|
|
قَالَ ٱلۡمَلَأُ
ٱلَّذِينَ ٱسۡتَڪۡبَرُواْ مِن قَوۡمِهِۦ لِلَّذِينَ ٱسۡتُضۡعِفُواْ لِمَنۡ
ءَامَنَ مِنۡہُمۡ أَتَعۡلَمُونَ أَنَّ صَـٰلِحً۬ا مُّرۡسَلٌ۬ مِّن رَّبِّهِۦۚ
قَالُوٓاْ إِنَّا بِمَآ أُرۡسِلَ بِهِۦ مُؤۡمِنُونَ (٧٥)
|
075. (Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri di antara
kaumnya berkata) maksudnya mereka yang sombong tidak mau beriman kepada Saleh
(kepada orang-orang yang dianggap lemah yang telah beriman di antara mereka,)
di antara kaumnya, menjadi badal dari lafal yang sebelumnya dengan mengulangi
huruf jar ("Tahukah kamu bahwa Saleh diutus menjadi rasul oleh
Tuhannya?) kepadamu (Mereka menjawab,) 'Ya, betul.' (Sesungguhnya kami
beriman kepada wahyu yang Saleh diutus untuk menyampaikannya.")
|
||
Orang-orang yang
menyombongkan diri berkata: "Sesungguhnya kami adalah orang yang tidak
percaya kepada apa yang kamu imani itu". (76)
|
|
قَالَ ٱلَّذِينَ
ٱسۡتَڪۡبَرُوٓاْ إِنَّا بِٱلَّذِىٓ ءَامَنتُم بِهِۦ كَـٰفِرُونَ (٧٦)
|
076. (Orang-orang yang menyombongkan diri berkata,
"Sesungguhnya kami adalah orang yang tidak percaya kepada apa yang kamu
imani itu.")
|
||
Kemudian mereka
sembelih unta betina itu, dan mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhan.
Dan mereka berkata: "Hai Saleh, datangkanlah apa yang kamu ancamkan itu
kepada kami, jika [betul] kamu termasuk orang-orang yang diutus
[Allah]". (77)
|
|
فَعَقَرُواْ ٱلنَّاقَةَ
وَعَتَوۡاْ عَنۡ أَمۡرِ رَبِّهِمۡ وَقَالُواْ يَـٰصَـٰلِحُ ٱئۡتِنَا بِمَا
تَعِدُنَآ إِن كُنتَ مِنَ ٱلۡمُرۡسَلِينَ (٧٧)
|
077. Tersebutlah bahwa bagi unta betina itu satu hari
minum, dan untuk mereka satu hari lainnya, akhirnya mereka bosan dengan
ketentuan itu. (Kemudian mereka sembelih unta betina itu) yang melakukannya
adalah orang yang terkuat berdasarkan perintah dari mereka, yaitu ia
diperintahkan agar menyembelihnya dengan pedangnya (dan mereka berlaku angkuh
terhadap perintah Tuhan. Dan mereka berkata, "Hai Saleh! Datangkanlah
apa yang kamu ancamkan itu kepada kami) yakni azab sebagai balasan atas
pembunuhan unta itu (jika betul kamu termasuk orang yang diutus
Allah.").
|
||
Karena itu mereka
ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat
tinggal mereka. (78)
|
|
فَأَخَذَتۡهُمُ
ٱلرَّجۡفَةُ فَأَصۡبَحُواْ فِى دَارِهِمۡ جَـٰثِمِينَ (٧٨)
|
078. (Karena itu mereka ditimpa gempa) gempa bumi yang
keras beserta suara gemuruh dari langit (maka jadilah mereka mayat-mayat yang
bergelimpangan di tempat tinggal mereka) mereka mati dalam keadaan
bertekuk-lutut.
|
||
Maka Shaleh
meninggalkan mereka seraya berkata: "Hai kaumku sesungguhnya aku telah
menyampaikan kepadamu amanat Tuhanku, dan aku telah memberi nasehat kepadamu,
tetapi kamu tidak menyukai orang-orang yang memberi nasehat". (79)
|
|
فَتَوَلَّىٰ عَنۡہُمۡ
وَقَالَ يَـٰقَوۡمِ لَقَدۡ أَبۡلَغۡتُڪُمۡ رِسَالَةَ رَبِّى وَنَصَحۡتُ لَكُمۡ
وَلَـٰكِن لَّا تُحِبُّونَ ٱلنَّـٰصِحِينَ (٧٩)
|
079. (Maka Saleh berpaling) ia meninggalkan (mereka
seraya berkata, "Hai kaumku! Sesungguhnya aku telah menyampaikan
kepadamu amanat Tuhanku dan aku telah memberi nasihat kepadamu tetapi kamu
tidak menyukai orang-orang yang memberi nasihat.")
|
||
Dan [Kami juga telah
mengutus] Luth [kepada kaumnya]. [Ingatlah] tatkala dia berkata kepada
kaumnya: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah [551] itu, yang belum
pernah dikerjakan oleh seorangpun [di dunia ini] sebelummu?" (80)
|
|
وَلُوطًا إِذۡ قَالَ
لِقَوۡمِهِۦۤ أَتَأۡتُونَ ٱلۡفَـٰحِشَةَ مَا سَبَقَكُم بِہَا مِنۡ أَحَدٍ۬ مِّنَ
ٱلۡعَـٰلَمِينَ (٨٠)
|
[551] Perbuatan
faahisyah di sini ialah: homosexuil sebagaimana diterangkan dalam ayat 81
berikut.
|
||
|
||
080. (Dan) ingatlah (Luth) kemudian disebutkan badalnya
yaitu, (tatkala dia berkata kepada kaumnya, "Mengapa kamu mengerjakan
perbuatan fahisyah itu) yakni mendatangi dubur/anus laki-laki (yang belum
pernah dikerjakan oleh seorang pun di dunia ini sebelummu?") dari
kalangan manusia dan jin.
|
||
Sesungguhnya kamu
mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu [kepada mereka], bukan kepada
wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas. (81)
|
|
إِنَّڪُمۡ لَتَأۡتُونَ
ٱلرِّجَالَ شَہۡوَةً۬ مِّن دُونِ ٱلنِّسَآءِۚ بَلۡ أَنتُمۡ قَوۡمٌ۬
مُّسۡرِفُونَ (٨١)
|
081. (Tiada lain kamu itu) dengan menetapkan dua hamzah
yang ditashilkan nomor duanya serta memasukkan alif di antara keduanya,
menurut dua bacaan (mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu kepada mereka
bukan kepada wanita, melainkan kamu itu adalah orang-orang yang melampaui
batas) melewati batas kehalalan menuju kepada keharaman.
|
||
Jawab kaumnya tidak
lain hanya mengatakan: "Usirlah mereka [Luth dan pengikut-pengikutnya]
dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura
mensucikan diri." (82)
|
|
وَمَا ڪَانَ جَوَابَ
قَوۡمِهِۦۤ إِلَّآ أَن قَالُوٓاْ أَخۡرِجُوهُم مِّن قَرۡيَتِڪُمۡۖ إِنَّهُمۡ
أُنَاسٌ۬ يَتَطَهَّرُونَ (٨٢)
|
082. (Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan,
"Usirlah mereka) Luth dan pengikut-pengikutnya (dari kotamu ini;
sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura menyucikan
diri.") dari mendatangi dubur laki-laki/homosek.
|
||
Kemudian Kami
selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali isterinya; dia termasuk
orang-orang yang tertinggal [dibinasakan]. (83)
|
|
فَأَنجَيۡنَـٰهُ
وَأَهۡلَهُ ۥۤ إِلَّا ٱمۡرَأَتَهُ ۥ كَانَتۡ مِنَ ٱلۡغَـٰبِرِينَ (٨٣)
|
083. (Kemudian Kami selamatkan dia dan
pengikut-pengikutnya kecuali istrinya; dia termasuk orang-orang yang
tertinggal) yang ikut binasa oleh azab Allah.
|
||
Dan Kami turunkan
kepada mereka hujan [batu]; maka perhatikanlah bagaimana kesudahan
orang-orang yang berdosa itu. (84)
|
|
وَأَمۡطَرۡنَا
عَلَيۡهِم مَّطَرً۬اۖ فَٱنظُرۡ ڪَيۡفَ كَانَ عَـٰقِبَةُ ٱلۡمُجۡرِمِينَ (٨٤)
|
084. (Dan Kami turunkan kepada mereka hujan) yakni
hujan batu dari neraka Sijjiil kemudian membinasakan mereka (maka
perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa.)
|
||
Dan [Kami telah
mengutus] kepada penduduk Mad-yan [552] saudara mereka, Syu’aib. Ia berkata: "Hai kaumku,
sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya
telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka sempurnakanlah
takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang
takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi
sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika
betul-betul kamu orang-orang yang beriman". (85)
|
|
وَإِلَىٰ مَدۡيَنَ
أَخَاهُمۡ شُعَيۡبً۬اۗ قَالَ يَـٰقَوۡمِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مَا لَڪُم مِّنۡ
إِلَـٰهٍ غَيۡرُهُ ۥۖ قَدۡ جَآءَتۡڪُم بَيِّنَةٌ۬ مِّن رَّبِّڪُمۡۖ
فَأَوۡفُواْ ٱلۡڪَيۡلَ وَٱلۡمِيزَانَ وَلَا تَبۡخَسُواْ ٱلنَّاسَ أَشۡيَآءَهُمۡ
وَلَا تُفۡسِدُواْ فِى ٱلۡأَرۡضِ بَعۡدَ إِصۡلَـٰحِهَاۚ ذَٲلِڪُمۡ خَيۡرٌ۬
لَّكُمۡ إِن ڪُنتُم مُّؤۡمِنِينَ (٨٥)
|
[552] Allah swt. menceritakan
bahwa kaum Madyan, yaitu kaum Nabi Syuaib tidaklah bersyukur kepada swt.
mereka di samping mereka mempersekutukan-Nya. Akhlak mereka sangat merosot
sekali sehingga kehidupan mereka bergelimang dalam penipuan sampai kepada
urusan takar-menakar, timbang-menimbang. Menurut suatu riwayat jika orang
asing datang berkunjung, mereka sepakat menuduh bahwa uang yang dibawa orang
asing itu palsu, dengan demikian mereka menukarnya dengan harga (kurs) yang
rendah sekali. Kepada kaum ini Allah swt. mengutus Nabi Syuaib supaya dia
menunjukkan kepada mereka berupa jalan benar meninggalkan kezaliman terutama
yang berupa pengurangan hak manusia yang mereka lakukan dengan cara khianat
dalam takaran dan timbangan.
|
||
085. (Dan) Kami telah mengutus (kepada penduduk Madyan
saudara mereka Syuaib. Ia berkata, "Hai kaumku, sembahlah Allah,
sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang
kepadamu bukti yang nyata) yakni mukjizat (dari Tuhanmu) yang membenarkan kerasulanku
(Maka sempurnakanlah) genapkanlah (takaran dan timbangan dan janganlah kamu
kurangkan) maksudnya menekorkan (bagi manusia barang-barang takaran dan
timbangan mereka dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi) dengan
kekafiran dan maksiat-maksiat (sesudah Tuhan memperbaikinya) dengan mengutus
rasul-rasul-Nya (Yang demikian itu) yang telah disebutkan itu (lebih baik
bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman) yang menghendaki
keimanan, maka bersegeralah kamu kepada keimanan.
|
||
Dan janganlah kamu
duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut-nakuti dan menghalang-halangi orang
yang beriman dari jalan Allah, dan menginginkan agar jalan Allah itu menjadi
bengkok. Dan ingatlah di waktu dahulunya kamu berjumlah sedikit, lalu Allah
memperbanyak jumlah kamu. Dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang
yang berbuat kerusakan. (86)
|
|
وَلَا تَقۡعُدُواْ
بِڪُلِّ صِرَٲطٍ۬ تُوعِدُونَ وَتَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ مَنۡ ءَامَنَ
بِهِۦ وَتَبۡغُونَهَا عِوَجً۬اۚ وَٱذۡڪُرُوٓاْ إِذۡ ڪُنتُمۡ قَلِيلاً۬ فَكَثَّرَڪُمۡۖ
وَٱنظُرُواْ كَيۡفَ كَانَ عَـٰقِبَةُ ٱلۡمُفۡسِدِينَ (٨٦)
|
086. (Dan janganlah kamu duduk di tiap-tiap jalan)
yakni tempat orang berlalu lintas (dengan menakut-nakuti) membuat orang-orang
takut untuk melewatinya karena takut pakaian mereka diambil atau dikenakan
pajak (dan menghalang-halangi) menghambat (dari jalan Allah) agama-Nya
(terhadap orang yang beriman kepada-Nya) dengan cara kamu mengancam akan
membunuhnya (dan kamu menginginkan agar jalan Allah itu) kamu menghendaki
agar jalan itu (menjadi bengkok) tidak lurus (Dan ingatlah di waktu dahulunya
kamu berjumlah sedikit, kemudian Allah membuat kamu menjadi banyak, lalu
perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan")
sebelum kamu, oleh karena mereka mendustakan rasul-rasul mereka; yakni akhir
dari perkara mereka ialah kebinasaan.
|
||
Jika ada segolongan
daripada kamu beriman kepada apa yang aku diutus untuk menyampaikannya dan
ada [pula] segolongan yang tidak beriman, maka bersabarlah, hingga Allah
menetapkan hukumnya di antara kita; dan Dia adalah Hakim yang sebaik-baiknya.
(87)
|
|
وَإِن كَانَ طَآٮِٕفَةٌ۬ مِّنڪُمۡ
ءَامَنُواْ بِٱلَّذِىٓ أُرۡسِلۡتُ بِهِۦ وَطَآٮِٕفَةٌ۬ لَّمۡ يُؤۡمِنُواْ فَٱصۡبِرُواْ حَتَّىٰ يَحۡكُمَ ٱللَّهُ
بَيۡنَنَاۚ وَهُوَ خَيۡرُ ٱلۡحَـٰكِمِينَ (٨٧) ۞
|
087. (Jika ada segolongan daripada kamu beriman kepada
apa yang aku diutus untuk menyampaikannya, dan ada pula segolongan yang tidak
beriman) terhadapnya (maka bersabarlah kamu) artinya kamu harap menunggu
(hingga Allah menetapkan hukum-Nya di antara kita) antara kami dan kamu,
dengan menyelamatkan yang hak dan menghancurkan yang batil (dan Dia adalah
hakim yang sebaik-baiknya) yang paling adil.
|
||
Pemuka-pemuka dari
kaum Syu’aib yang menyombongkan diri berkata: "Sesungguhnya kami akan
mengusir kamu hai Syu’aib dan orang-orang yang beriman bersamamu dari kota
kami, kecuali kamu kembali kepada agama kami". Berkata Syu’aib:
"Dan apakah [kamu akan mengusir kami], kendatipun kami tidak
menyukainya?" (88)
|
|
قَالَ ٱلۡمَلَأُ
ٱلَّذِينَ ٱسۡتَكۡبَرُواْ مِن قَوۡمِهِۦ لَنُخۡرِجَنَّكَ يَـٰشُعَيۡبُ
وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مَعَكَ مِن قَرۡيَتِنَآ أَوۡ لَتَعُودُنَّ فِى
مِلَّتِنَاۚ قَالَ أَوَلَوۡ كُنَّا كَـٰرِهِينَ (٨٨)
|
088. (Pemuka-pemuka dari kaum Syuaib yang menyombongkan
diri berkata,) mereka yang sombong tidak mau beriman ("Sesungguhnya kami
akan mengusir kamu hai Syuaib dan orang-orang yang beriman bersamamu dari
kota kami atau kamu kembali) sungguh mau kembali (kepada agama kami.")
yaitu din/agama kami. Di dalam pembicaraan ini yang dipakai dhamir jamak
padahal pembicaranya hanya seorang yaitu Syuaib sendiri. Sebab Syuaib itu
sama sekali bukan berada dalam agama mereka, lalu ia menjawab sebaliknya
(Syuaib menjawab, "Apakah) kami harus kembali kepada agamamu itu
(kendatipun kami tidak menyukainya?") Istifham/kata tanya di sini
mengandung pengertian pengingkaran.
|
||
Sungguh kami
mengada-adakan kebohongan yang besar terhadap Allah, jika kami kembali kepada
agamamu, sesudah Allah melepaskan kami daripadanya. Dan tidaklah patut kami
kembali kepadanya, kecuali jika Allah, Tuhan kami menghendaki [nya].
Pengetahuan Tuhan kami meliputi segala sesuatu. Kepada Allah sajalah kami
bertawakkal. Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami
dengan hak [adil] dan Engkaulah Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya.
(89)
|
|
قَدِ ٱفۡتَرَيۡنَا
عَلَى ٱللَّهِ كَذِبًا إِنۡ عُدۡنَا فِى مِلَّتِڪُم بَعۡدَ إِذۡ نَجَّٮٰنَا ٱللَّهُ مِنۡہَاۚ
وَمَا يَكُونُ لَنَآ أَن نَّعُودَ فِيہَآ إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُ
رَبُّنَاۚ وَسِعَ رَبُّنَا كُلَّ شَىۡءٍ عِلۡمًاۚ عَلَى ٱللَّهِ تَوَكَّلۡنَاۚ
رَبَّنَا ٱفۡتَحۡ بَيۡنَنَا وَبَيۡنَ قَوۡمِنَا بِٱلۡحَقِّ وَأَنتَ خَيۡرُ
ٱلۡفَـٰتِحِينَ (٨٩)
|
089. (Sungguh kami mengada-adakan kebohongan yang besar
terhadap Allah jika kami kembali kepada agamamu sesudah Allah melepaskan kami
daripadanya. Dan tidaklah patut) tidak pantas (bagi kami kembali kepadanya
kecuali jika Allah Tuhan kami menghendaki) hal itu, yaitu menghinakan kami
(Pengetahuan Tuhan kami meliputi segala sesuatu) yang di antaranya ialah Dia
mengetahui keadaanku dan keadaanmu (Kepada Allah sajalah kami bertawakal. Ya
Tuhan kami, berilah keputusan) ketentuan hukum (antara kami dan kaum kami
dengan hak dan Engkaulah pemberi keputusan yang sebaik-baiknya) yakni hakim
yang paling baik.
|
||
Pemuka-pemuka kaum
Syu’aib yang kafir berkata [kepada sesamanya]: "Sesungguhnya jika kamu
mengikuti Syu’aib, tentu kamu jika berbuat demikian [menjadi] orang-orang
yang merugi". (90)
|
|
وَقَالَ ٱلۡمَلَأُ
ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِن قَوۡمِهِۦ لَٮِٕنِ
ٱتَّبَعۡتُمۡ شُعَيۡبًا إِنَّكُمۡ إِذً۬ا لَّخَـٰسِرُونَ (٩٠)
|
090. (Pemuka-pemuka kaum Syuaib yang kafir berkata,)
sebagian mereka berkata kepada sebagian yang lain ("Sesungguhnya jika)
lam adalah untuk qasam atau sumpah (kamu mengikut Syuaib, tentu jika kamu
berbuat demikian menjadi orang-orang yang merugi.")
|
||
Kemudian mereka
ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di dalam
rumah-rumah mereka, (91)
|
|
فَأَخَذَتۡہُمُ
ٱلرَّجۡفَةُ فَأَصۡبَحُواْ فِى دَارِهِمۡ جَـٰثِمِينَ (٩١)
|
091. (Kemudian mereka ditimpa gempa) gempa bumi yang
dahsyat (maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat
tinggal mereka) mereka mati dalam keadaan bertekuk-lutut.
|
||
[yaitu] orang-orang
yang mendustakan Syu’aib seolah-olah mereka belum pernah berdiam di kota itu;
orang-orang yang mendustakan Syu’aib mereka itulah orang-orang yang merugi.
(92)
|
|
ٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ
شُعَيۡبً۬ا كَأَن لَّمۡ يَغۡنَوۡاْ فِيهَاۚ ٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ شُعَيۡبً۬ا
كَانُواْ هُمُ ٱلۡخَـٰسِرِينَ (٩٢)
|
092. (Yaitu orang-orang yang mendustakan Syuaib)
menjadi mubtada dan khabarnya ialah (seolah-olah) dengan ditakhfifkan
sedangkan isimnya dibuang, lengkapnya ialah: Seolah-olah mereka (mereka belum
pernah berdiam) artinya mereka belum pernah tinggal (di kota itu) di
rumah-rumah mereka sendiri (orang-orang yang mendustakan Syuaib mereka itulah
orang-orang yang merugi) pengukuhan dengan mengulangi maushul dan lainnya
merupakan jawaban terhadap perkataan mereka yang terdahulu.
|
||
Maka Syu’aib
meninggalkan mereka seraya berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku telah
menyampaikan kepadamu amanat-amanat Tuhanku dan aku telah memberi nasehat
kepadamu. Maka bagaimana aku akan bersedih hati terhadap orang-orang yang
kafir?" (93)
|
|
فَتَوَلَّىٰ عَنۡهُمۡ
وَقَالَ يَـٰقَوۡمِ لَقَدۡ أَبۡلَغۡتُڪُمۡ رِسَـٰلَـٰتِ رَبِّى وَنَصَحۡتُ
لَكُمۡۖ فَكَيۡفَ ءَاسَىٰ عَلَىٰ قَوۡمٍ۬ كَـٰفِرِينَ (٩٣)
|
093. (Maka Syuaib berpaling) yakni meninggalkan (mereka
seraya berkata, "Hai kaumku! Sesungguhnya aku telah menyampaikan
amanat-amanah Tuhanku dan aku telah memberi nasihat kepadamu) akan tetapi
kamu tidak juga mau beriman (Maka bagaimana aku akan bersedih hati) bersusah
hati (terhadap orang-orang yang kafir?") Istifham di sini bermakna nafi.
|
||
Kami tidaklah mengutus
seseorang nabipun kepada sesuatu negeri, [lalu penduduknya mendustakan nabi
itu], melainkan Kami timpakan kepada penduduknya kesempitan dan penderitaan
supaya mereka tunduk dengan merendahkan diri. (94)
|
|
وَمَآ أَرۡسَلۡنَا فِى
قَرۡيَةٍ۬ مِّن نَّبِىٍّ إِلَّآ أَخَذۡنَآ أَهۡلَهَا بِٱلۡبَأۡسَآءِ
وَٱلضَّرَّآءِ لَعَلَّهُمۡ يَضَّرَّعُونَ (٩٤)
|
094. (Kami tidaklah mengutus seseorang nabi pun kepada
sesuatu negeri) kemudian penduduknya mendustakannya (melainkan Kami timpakan)
Kami siksa (kepada penduduknya kesempitan) yakni kemiskinan yang sangat (dan
penderitaan) berupa penyakit (supaya mereka tunduk dengan merendahkan diri)
mereka mau merendahkan dirinya sehingga mereka mau beriman.
|
||
Kemudian Kami ganti kesusahan
itu dengan kesenangan hingga keturunan dan harta mereka bertambah banyak, dan
mereka berkata: "Sesungguhnya nenek moyang kamipun telah merasai
penderitaan dan kesenangan", maka Kami timpakan siksaan atas mereka
dengan sekonyong-konyong sedang mereka tidak menyadarinya. (95)
|
|
ثُمَّ بَدَّلۡنَا
مَكَانَ ٱلسَّيِّئَةِ ٱلۡحَسَنَةَ حَتَّىٰ عَفَواْ وَّقَالُواْ قَدۡ مَسَّ
ءَابَآءَنَا ٱلضَّرَّآءُ وَٱلسَّرَّآءُ فَأَخَذۡنَـٰهُم بَغۡتَةً۬ وَهُمۡ لَا
يَشۡعُرُونَ (٩٥)
|
095. (Kemudian Kami ganti) Kami berikan kepada mereka
(kesusahan itu) yakni azab itu (dengan kesenangan) kecukupan dan kesehatan
(hingga mereka bertambah banyak) makin banyak keturunan dan hartanya (dan
mereka berkata,) sebagai ungkapan ingkar terhadap karunia Allah
("Sesungguhnya nenek moyang kami pun telah merasai penderitaan dan
kesenangan") seperti apa yang sedang kami alami, memang demikianlah
hukum alam itu, jadi bukanlah merupakan siksaan dari Allah, maka dari itu
tetaplah kamu dengan apa yang sekarang kamu pegang. Allah berfirman, (maka
Kami timpakan kepada mereka) siksaan (dengan sekonyong-konyong) secara
tiba-tiba (sedangkan mereka tidak menyadarinya) sebelum saat azab itu datang.
|
||
Jikalau sekiranya
penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan
kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan
[ayat-ayat Kami] itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.
(96)
|
|
وَلَوۡ أَنَّ أَهۡلَ
ٱلۡقُرَىٰٓ ءَامَنُواْ وَٱتَّقَوۡاْ لَفَتَحۡنَا عَلَيۡہِم بَرَكَـٰتٍ۬ مِّنَ
ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ وَلَـٰكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذۡنَـٰهُم بِمَا ڪَانُواْ
يَكۡسِبُونَ (٩٦)
|
096. (Dan jika sekiranya penduduk negeri-negeri) yang
mendustakan (beriman) terhadap Allah dan rasul-rasul mereka (dan bertakwa)
tidak kafir dan maksiat (pastilah Kami akan melimpahkan) dengan dibaca
takhfif dan tasydid (kepada mereka berkah dari langit) dengan melalui hujan
(dan bumi) dengan melalui tetumbuhan (tetapi mereka mendustakan) rasul-rasul
(maka Kami siksa mereka) Kami hukum mereka (disebabkan perbuatan mereka
sendiri).
|
||
Maka apakah penduduk
negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di
malam hari di waktu mereka sedang tidur? (97)
|
|
أَفَأَمِنَ أَهۡلُ
ٱلۡقُرَىٰٓ أَن يَأۡتِيَہُم بَأۡسُنَا بَيَـٰتً۬ا وَهُمۡ نَآٮِٕمُونَ (٩٧)
|
097. (Maka apakah merasa aman penduduk negeri-negeri
itu) yang mendustakan (dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka) yaitu azab
Kami (di malam hari) tengah malam (di waktu mereka sedang tidur) dalam
keadaan lalai dari kedatangan azab itu.
|
||
Atau apakah penduduk
negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di
waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain? (98)
|
|
أَوَأَمِنَ أَهۡلُ
ٱلۡقُرَىٰٓ أَن يَأۡتِيَهُم بَأۡسُنَا ضُحً۬ى وَهُمۡ يَلۡعَبُونَ (٩٨)
|
098. (Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa
aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalah
naik) pada waktu siang hari (ketika mereka sedang bermain).
|
||
Maka apakah mereka
merasa aman dari azab Allah [yang tidak terduga-duga]? Tiadalah yang merasa
aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi. (99)
|
|
أَفَأَمِنُواْ مَڪۡرَ
ٱللَّهِۚ فَلَا يَأۡمَنُ مَڪۡرَ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلۡقَوۡمُ ٱلۡخَـٰسِرُونَ (٩٩)
|
099. (Maka apakah mereka merasa aman dari tipu daya
Allah.) yakni istidraj Allah terhadap mereka dengan memberi mereka banyak
kenikmatan kemudian Ia menghukum mereka dengan sekonyong-konyong (Tiada yang
merasa aman dari tipu daya Allah kecuali hanya orang-orang yang merugi).
|
||
Dan apakah belum jelas
bagi orang-orang yang mempusakai suatu negeri sesudah [lenyap] penduduknya,
bahwa kalau Kami menghendaki tentu Kami azab mereka karena dosa-dosanya; dan
Kami kunci mati hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar [pelajaran
lagi]? (100)
|
|
أَوَلَمۡ يَهۡدِ
لِلَّذِينَ يَرِثُونَ ٱلۡأَرۡضَ مِنۢ بَعۡدِ أَهۡلِهَآ أَن لَّوۡ نَشَآءُ
أَصَبۡنَـٰهُم بِذُنُوبِهِمۡۚ وَنَطۡبَعُ عَلَىٰ قُلُوبِہِمۡ فَهُمۡ لَا
يَسۡمَعُونَ (١٠٠)
|
100. (Dan apakah belum jelas) artinya belum terang
(bagi orang-orang yang mempusakai bumi ini) sebagai tempat tinggalnya
(sesudah) binasanya (penduduknya bahwa) menjadi fa'il berasal dari anna yang
ditakhfifkan sedangkan isimnya dibuang, artinya bahwasanya (kalau Kami
menghendaki tentu Kami timpakan kepada mereka siksaan) yakni azab (karena
dosa-dosanya) sebagaimana telah Kami timpakan siksaan kepada orang-orang
sebelum mereka. Kesemua hamzah di empat tempat tersebut semuanya bermakna
lit-taubikh/mencela; dan huruf fa dan wawu yang memasuki pada kedua di
antaranya untuk tujuan athaf. Menurut suatu qiraat dibaca dengan wawu yang
disukunkan pada tempat yang pertama karena diathafkan kepada huruf aw. (Dan)
Kami (kunci) Kami lak (hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar)
nasihat dengan pendengaran yang sehat.
|
||
Negeri-negeri [yang
telah Kami binasakan] itu, Kami ceritakan sebagian dari berita-beritanya
kepadamu. Dan sungguh telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan
membawa bukti-bukti yang nyata, maka mereka [juga] tidak beriman kepada apa
yang dahulunya mereka telah mendustakannya. Demikianlah Allah mengunci mati
hati orang-orang kafir. (101)
|
|
تِلۡكَ ٱلۡقُرَىٰ
نَقُصُّ عَلَيۡكَ مِنۡ أَنۢبَآٮِٕهَاۚ
وَلَقَدۡ جَآءَتۡہُمۡ رُسُلُهُم بِٱلۡبَيِّنَـٰتِ فَمَا ڪَانُواْ لِيُؤۡمِنُواْ
بِمَا ڪَذَّبُواْ مِن قَبۡلُۚ كَذَٲلِكَ يَطۡبَعُ ٱللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِ
ٱلۡڪَـٰفِرِينَ (١٠١)
|
101. (Negeri-negeri itu) yang telah disebutkan tadi
(Kami ceritakan kepadamu) hai Muhammad (tentang sebagian dari
berita-beritanya) cerita-cerita penduduknya (Dan sungguh telah datang kepada
mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti) yaitu mukjizat-mukjizat
yang selalu unggul lagi jelas (maka mereka juga tidak beriman) tatkala
rasul-rasul itu datang (kepada apa yang dahulu mereka telah mendustakannya)
yang telah mereka ingkari (sebelum itu) sebelum para rasul itu datang, bahkan
mereka tetap terus melakukan kekafirannya. (Demikianlah) seperti penguncian
itu (Allah mengunci mati hati orang-orang kafir).
|
||
Dan Kami tidak
mendapati kebanyakan mereka memenuhi janji. Sesungguhnya Kami mendapati
kebanyakan mereka orang-orang yang fasik. (102)
|
|
وَمَا وَجَدۡنَا
لِأَڪۡثَرِهِم مِّنۡ عَهۡدٍ۬ۖ وَإِن وَجَدۡنَآ أَڪۡثَرَهُمۡ لَفَـٰسِقِينَ (١٠٢)
|
102. (Dan Kami tidak mendapati kebanyakan mereka)
maksudnya kebanyakan umat manusia itu (memenuhi janji) menunaikan janji
mereka tatkala tiba saat pemenuhannya (Sesungguhnya) ditakhfifkan dari anna
(Kami mendapati kebanyakan mereka orang-orang yang fasik).
|
||
Kemudian Kami utus
Musa sesudah rasul-rasul itu dengan membawa ayat-ayat Kami kepada Fir’aun [553] dan pemuka-pemuka
kaumnya, lalu mereka mengingkari ayat-ayat itu. Maka perhatikanlah bagaimana
akibat orang-orang yang membuat kerusakan. (103)
|
|
ثُمَّ بَعَثۡنَا مِنۢ
بَعۡدِهِم مُّوسَىٰ بِـَٔايَـٰتِنَآ إِلَىٰ فِرۡعَوۡنَ وَمَلَإِيْهِۦ
فَظَلَمُواْ بِہَاۖ فَٱنظُرۡ كَيۡفَ كَانَ عَـٰقِبَةُ ٱلۡمُفۡسِدِينَ (١٠٣)
|
[553] Fir'aun adalah
gelar bagi raja-raja Mesir purbakala. Menurut sejarah, Fir'aun di masa Nabi
Musa a.s. ialah Menephthah (1232-1224 ###.) anak dari Ramses.
|
||
|
||
103. (Kemudian Kami utus sesudah rasul-rasul itu)
sesudah diutusnya rasul-rasul tersebut (Musa dengan membawa ayat-ayat Kami)
yang banyaknya sembilan (kepada Firaun dan pemuka-pemuka kaumnya) golongannya
(lalu mereka mengingkari) mengkafiri (ayat-ayat itu. Maka perhatikanlah
bagaimana akibat orang-orang yang membuat kerusakan) artinya mereka binasa
akibat kekafirannya itu.
|
||
Dan Musa berkata:
"Hai Fir’aun, sesungguhnya aku ini adalah seorang utusan dari Tuhan
semesta alam, (104)
|
|
وَقَالَ مُوسَىٰ
يَـٰفِرۡعَوۡنُ إِنِّى رَسُولٌ۬ مِّن رَّبِّ ٱلۡعَـٰلَمِينَ (١٠٤)
|
104. (Dan Musa berkata, "Hai Firaun, sesungguhnya
aku ini adalah seorang utusan Tuhan semesta alam") kepadamu, akan tetapi
Firaun mendustakannya dan Musa berkata,
|
||
wajib atasku tidak
mengatakan sesuatu terhadap Allah, kecuali yang hak. Sesungguhnya aku datang
kepadamu dengan membawa bukti yang nyata dari Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani
Israil [pergi] bersama aku". (105)
|
|
حَقِيقٌ عَلَىٰٓ أَن
لَّآ أَقُولَ عَلَى ٱللَّهِ إِلَّا ٱلۡحَقَّۚ قَدۡ جِئۡتُڪُم بِبَيِّنَةٍ۬
مِّن رَّبِّكُمۡ فَأَرۡسِلۡ مَعِىَ بَنِىٓ إِسۡرَٲٓءِيلَ (١٠٥)
|
105. ("Aku lebih berhak) lebih pantas (untuk) agar
(tidak mengatakan sesuatu terhadap Allah kecuali yang hak) menurut suatu
qiraat dibaca tasydid ya-nya; haqiiqun adalah mubtada sedangkan khabarnya
adalah an dan kalimat sesudahnya (Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan
membawa bukti yang nyata dari Tuhanmu, maka lepaskanlah pergi bersamaku)
menuju ke negeri Syam (Bani Israel.") kaum Bani Israel itu selalu
ditindas oleh Firaun.
|
||
Fir’aun menjawab:
"Jika benar kamu membawa sesuatu bukti, maka datangkanlah bukti itu jika
[betul] kamu termasuk orang-orang yang benar". (106)
|
|
قَالَ إِن كُنتَ جِئۡتَ
بِـَٔايَةٍ۬ فَأۡتِ بِہَآ إِن كُنتَ مِنَ ٱلصَّـٰدِقِينَ (١٠٦)
|
106. (Berkatalah) Firaun kepadanya, ("Jika kamu
benar membawa sesuatu ayat) bukti yang memperkuat pengakuanmu (maka
datangkanlah bukti itu jika betul kamu termasuk orang-orang yang
benar.") membawa bukti itu.
|
||
Maka Musa menjatuhkan
tongkatnya, lalu seketika itu juga tongkat itu menjadi ular yang sebenarnya.
(107)
|
|
فَأَلۡقَىٰ عَصَاهُ
فَإِذَا هِىَ ثُعۡبَانٌ۬ مُّبِينٌ۬ (١٠٧)
|
107. (Maka Musa menjatuhkan tongkatnya, lalu seketika
itu juga tongkat itu menjadi ular yang sebenarnya) yakni ular yang sangat
besar bentuknya.
|
||
Dan ia mengeluarkan
tangannya, maka ketika itu juga tangan itu menjadi putih bercahaya
[kelihatan] oleh orang-orang yang melihatnya. (108)
|
|
وَنَزَعَ يَدَهُ ۥ
فَإِذَا هِىَ بَيۡضَآءُ لِلنَّـٰظِرِينَ (١٠٨)
|
108. (Dan ia mengeluarkan tangannya) mengeluarkannya
dari dalam sakunya (maka ketika itu juga tangan itu menjadi putih bercahaya
menyilaukan (bagi orang-orang yang melihatnya) berbeda warnanya dengan
keadaan kulit tangan yang sebenarnya.
|
||
Pemuka-pemuka kaum
Fir’aun berkata: "Sesungguhnya Musa ini adalah ahli sihir yang pandai,
(109)
|
|
قَالَ ٱلۡمَلَأُ مِن
قَوۡمِ فِرۡعَوۡنَ إِنَّ هَـٰذَا لَسَـٰحِرٌ عَلِيمٌ۬ (١٠٩)
|
109. (Pemuka-pemuka kaum Firaun berkata,
"Sesungguhnya Musa ini adalah ahli sihir yang pandai) yang ulung di
dalam ilmu sihir, dan di dalam surah Asy-Syu`ara disebutkan bahwa perkataan
ini adalah perkataan Firaun sendiri. Seolah-olah para pemuka kaum Firaun itu
mengatakan perkataan tersebut bersama Firaun sendiri, setelah mereka dan dia
bermusyawarah tentang hal itu.
|
||
yang bermaksud hendak
mengeluarkan kamu dari negerimu". [Fir’aun berkata]: "Maka apakah
yang kamu anjurkan?" (110)
|
|
يُرِيدُ أَن
يُخۡرِجَكُم مِّنۡ أَرۡضِكُمۡۖ فَمَاذَا تَأۡمُرُونَ (١١٠)
|
110. (Yang bermaksud hendak mengeluarkan kamu dari
negerimu." Firaun berkata, "Maka apakah yang kamu anjurkan?")
|
||
Pemuka-pemuka itu
menjawab: "Beritangguhlah dia dan saudaranya serta kirimlah ke kota-kota
beberapa orang yang akan mengumpulkan [ahli-ahli sihir], (111)
|
|
قَالُوٓاْ أَرۡجِهۡ
وَأَخَاهُ وَأَرۡسِلۡ فِى ٱلۡمَدَآٮِٕنِ
حَـٰشِرِينَ (١١١)
|
111. (Pemuka-pemuka itu menjawab, "Beri tangguhlah
dia dan saudaranya) tangguhkanlah perkara keduanya (serta kirimlah ke
kota-kota beberapa orang yang akan mengumpulkan ahli-ahli sihir ) yang
menghimpun para ahli sihir.
|
||
supaya mereka membawa
kepadamu semua ahli sihir yang pandai". (112)
|
|
يَأۡتُوكَ بِكُلِّ
سَـٰحِرٍ عَلِيمٍ۬ (١١٢)
|
112. (Supaya mereka membawa kepadamu semua ahli sihir)
menurut suatu qiraat dibaca sahhaar (yang pandai.") maksudnya yang dapat
melebihi kepandaian ilmu sihir Musa, akhirnya mereka dapat menghimpunnya.
|
||
Dan beberapa ahli
sihir itu datang kepada Fir’aun mengatakan: "[Apakah] sesungguhnya kami
akan mendapat upah, jika kamilah yang menang?" (113)
|
|
وَجَآءَ ٱلسَّحَرَةُ
فِرۡعَوۡنَ قَالُوٓاْ إِنَّ لَنَا لَأَجۡرًا إِن ڪُنَّا نَحۡنُ ٱلۡغَـٰلِبِينَ (١١٣)
|
113. (Dan beberapa ahli sihir itu datang kepada Firaun
mengatakan, "Apakah sesungguhnya) menurut qiraat yang lain lafal inna
dibaca ainna (kami akan mendapat upah jika kamilah yang menang?").
|
||
Fir’aun menjawab:
"Ya, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan termasuk orang-orang yang
dekat [kepadaku]". (114)
|
|
قَالَ نَعَمۡ
وَإِنَّكُمۡ لَمِنَ ٱلۡمُقَرَّبِينَ (١١٤)
|
114. (Firaun menjawab, "Ya, dan sesungguhnya kamu
benar-benar akan termasuk orang-orang yang dekat kepadaku.")
|
||
Ahli-ahli sihir
berkata: "Hai Musa, kamukah yang akan melemparkan lebih dahulu, ataukah
kami yang akan melemparkan?" (115)
|
|
قَالُواْ يَـٰمُوسَىٰٓ
إِمَّآ أَن تُلۡقِىَ وَإِمَّآ أَن نَّكُونَ نَحۡنُ ٱلۡمُلۡقِينَ (١١٥)
|
115. (Ahli-ahli sihir berkata, "Hai Musa! Kamukah
yang akan melemparkan lebih dahulu) tongkatmu (ataukah kami yang akan
melemparkan?") apa-apa yang ada pada kami.
|
||
Musa menjawab:
"Lemparkanlah [lebih dahulu]!" Maka tatkala mereka melemparkan,
mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut, serta
mereka mendatangkan sihir yang besar [mena’jubkan]. (116)
|
|
قَالَ أَلۡقُواْۖ
فَلَمَّآ أَلۡقَوۡاْ سَحَرُوٓاْ أَعۡيُنَ ٱلنَّاسِ وَٱسۡتَرۡهَبُوهُمۡ وَجَآءُو
بِسِحۡرٍ عَظِيمٍ۬ (١١٦) ۞
|
116. (Musa menjawab, "Lemparkanlah olehmu lebih
dahulu ) ini adalah suatu perintah yang mempersilakan mereka untuk
melemparkan apa yang ada pada mereka, sebagai suatu taktik dari Musa untuk
menampakkan yang hak (Maka tatkala mereka melemparkan) tambang-tambang mereka
dan tongkat-tongkat mereka (mereka menyulap mata orang) mereka membalik mata
para hadirin supaya tidak bisa melihat hal yang sebenarnya (dan menjadikan
orang banyak itu takut) artinya mereka membuatnya takut karena mereka
menjadikan seolah-olah hal itu adalah ular-ular yang menjalar (serta mereka
mendatangkan sihir yang besar, menakjubkan").
|
||
Dan kami wahyukan
kepada Musa: "Lemparkanlah tongkatmu!" Maka sekonyong-konyong
tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan. (117)
|
|
وَأَوۡحَيۡنَآ إِلَىٰ
مُوسَىٰٓ أَنۡ أَلۡقِ عَصَاكَۖ فَإِذَا هِىَ تَلۡقَفُ مَا يَأۡفِكُونَ (١١٧)
|
117. (Dan Kami wahyukan kepada Musa, "Lemparkanlah
tongkatmu!" Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan) dengan membuang
salah satu di antara kedua ta yang asal, yakni: tongkat itu mencaplok (apa
yang mereka sulapkan) apa yang mereka balikkan pada pandangan mata orang
dengan tipu sulap mereka.
|
||
Karena itu nyatalah
yang benar dan batallah yang selalu mereka kerjakan. (118)
|
|
فَوَقَعَ ٱلۡحَقُّ
وَبَطَلَ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ (١١٨)
|
118. (Karena itu nyatalah yang benar) yakni telah tetap
dan menang yang benar itu (dan batallah yang selalu mereka kerjakan) yaitu
perbuatan-perbuatan sihir mereka.
|
||
Maka mereka kalah di
tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina. (119)
|
|
فَغُلِبُواْ هُنَالِكَ
وَٱنقَلَبُواْ صَـٰغِرِينَ (١١٩)
|
119. (Maka mereka kalah) yakni Firaun dan kaumnya (di
tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina) artinya kini mereka
menjadi orang-orang yang kecil lagi hina.
|
||
Dan ahli-ahli sihir
itu serta merta meniarapkan diri dengan bersujud [554]. (120)
|
|
وَأُلۡقِىَ ٱلسَّحَرَةُ
سَـٰجِدِينَ (١٢٠)
|
[554] Mereka terus
bersujud kepada Allah karena meyakini kebenaran seruan Nabi Musa a.s. dan
bukan ia ahli sihir sebagai yang mereka duga semula.
|
||
|
||
120. (Dan ahli-ahli sihir itu dengan serta-merta
meniarapkan diri dengan bersujud).
|
||
Mereka berkata:
"Kami beriman kepada Tuhan semesta alam, (121)
|
|
قَالُوٓاْ ءَامَنَّا
بِرَبِّ ٱلۡعَـٰلَمِينَ (١٢١)
|
121. (Mereka berkata, "Kami beriman kepada Tuhan
semesta alam).
|
||
"[yaitu] Tuhan
Musa dan Harun". (122)
|
|
رَبِّ مُوسَىٰ
وَهَـٰرُونَ (١٢٢)
|
122. (Yaitu Tuhan Musa dan Harun") berkat
pengetahuan mereka yang menyimpulkan bahwa apa yang telah mereka saksikan
itu, yaitu tentang tongkat Musa semata-mata bukanlah perbuatan sihir.
|
||
Fir’aun berkata:
"Apakah kamu beriman kepadanya sebelum aku memberi izin kepadamu?,
sesungguhnya [perbuatan] ini adalah suatu muslihat yang telah kamu rencanakan
di dalam kota ini, untuk mengeluarkan penduduknya daripadanya; maka kelak
kamu akan mengetahui [akibat perbuatanmu ini]; (123)
|
|
قَالَ فِرۡعَوۡنُ
ءَامَنتُم بِهِۦ قَبۡلَ أَنۡ ءَاذَنَ لَكُمۡۖ إِنَّ هَـٰذَا لَمَكۡرٌ۬
مَّكَرۡتُمُوهُ فِى ٱلۡمَدِينَةِ لِتُخۡرِجُواْ مِنۡہَآ أَهۡلَهَاۖ فَسَوۡفَ
تَعۡلَمُونَ (١٢٣)
|
123. (Firaun berkata, "Apakah kamu beriman) lafal
aamantum dapat dibaca a amantum (kepadanya) kepada Musa (sebelum aku memberi
izin) (kepadamu? Sesungguhnya hal ini) apa yang kamu perbuat ini (adalah
suatu muslihat yang telah kamu rencanakan di dalam kota ini untuk
mengeluarkan penduduknya daripadanya, maka kelak kamu akan mengetahui) apa
yang bakal kamu terima balasannya dariku.
|
||
demi, sesungguhnya aku
akan memotong tangan dan kakimu dengan bersilang secara bertimbal balik [555], kemudian
sungguh-sungguh aku akan menyalib kamu semuanya." (124)
|
|
لَأُقَطِّعَنَّ
أَيۡدِيَكُمۡ وَأَرۡجُلَكُم مِّنۡ خِلَـٰفٍ۬ ثُمَّ لَأُصَلِّبَنَّكُمۡ
أَجۡمَعِينَ (١٢٤)
|
[555] Maksudnya:
tangan kanan dan kaki kiri dan sebaliknya.
|
||
|
||
124. (Demi sesungguhnya aku akan memotong tangan dan
kakimu dengan bersilang secara timbal balik) yakni tangan kanan setiap orang
akan dipotong berikut kaki sebelah kirinya (kemudian sungguh-sungguh aku akan
menyalibmu semuanya.")
|
||
Ahli-ahli sihir itu
menjawab: "Sesungguhnya kepada Tuhanlah kami kembali. (125)
|
|
قَالُوٓاْ إِنَّآ
إِلَىٰ رَبِّنَا مُنقَلِبُونَ (١٢٥)
|
125. (Ahli-ahli sihir itu menjawab, "Sesungguhnya
kepada Tuhan kamilah) sesudah kami mati dengan cara apa pun (kami kembali)
dikembalikan kelak di akhirat.
|
||
Dan kamu tidak
menyalahkan kami, melainkan karena kami telah beriman kepada ayat-ayat Tuhan
kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami". [Mereka berdo’a]:
"Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami
dalam keadaan berserah diri [kepada-Mu]". (126)
|
|
وَمَا تَنقِمُ مِنَّآ
إِلَّآ أَنۡ ءَامَنَّا بِـَٔايَـٰتِ رَبِّنَا لَمَّا جَآءَتۡنَاۚ رَبَّنَآ
أَفۡرِغۡ عَلَيۡنَا صَبۡرً۬ا وَتَوَفَّنَا مُسۡلِمِينَ (١٢٦)
|
126. (Dan kamu tidak membalas dendam) maksudnya kamu
tidak mengingkari (dengan menyiksa kami melainkan karena kami telah beriman
kepada ayat-ayat Tuhan kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami."
Mereka berdoa, "Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami)
tatkala dilaksanakannya apa yang diancamkan oleh Firaun agar kami tidak
kembali menjadi orang-orang kafir (dan wafatkanlah kami dalam keadaan
berserah diri kepada-Mu.")
|
||
Berkatalah
pembesar-pembesar dari kaum Fir’aun [kepada Fir’aun]: "Apakah kamu
membiarkan Musa dan kaumnya untuk membuat kerusakan di negeri ini [Mesir] dan
meninggalkan kamu serta tuhan-tuhanmu?". Fir’aun menjawab: "Akan
kita bunuh anak-anak lelaki mereka dan kita biarkan hidup perempuan-perempuan
mereka dan sesungguhnya kita berkuasa penuh di atas mereka". (127)
|
|
وَقَالَ ٱلۡمَلَأُ مِن
قَوۡمِ فِرۡعَوۡنَ أَتَذَرُ مُوسَىٰ وَقَوۡمَهُ ۥ لِيُفۡسِدُواْ فِى
ٱلۡأَرۡضِ وَيَذَرَكَ وَءَالِهَتَكَۚ قَالَ سَنُقَتِّلُ أَبۡنَآءَهُمۡ
وَنَسۡتَحۡىِۦ نِسَآءَهُمۡ وَإِنَّا فَوۡقَهُمۡ قَـٰهِرُونَ (١٢٧)
|
127. (Berkatalah pembesar-pembesar dari kaum Firaun,)
kepada Firaun sendiri ("Apakah kamu membiarkan) meninggalkan (Musa dan
kaumnya untuk membuat kerusakan di negeri ini) yaitu dengan menyeru ajakan
agar menentangmu (dan meninggalkan kamu serta tuhan-tuhanmu?")
tersebutlah bahwa Firaun itu telah membuat berhala-berhala kecil untuk
disembah oleh kaumnya, kemudian Firaun berkata, "Aku adalah tuhanmu dan
tuhan mereka," oleh karena itu ia pernah mengatakan, "Aku adalah
tuhanmu yang paling tinggi." (Firaun menjawab, "Akan kita bunuh)
dengan mentasydidkan huruf ta-nya (anak-anak lelaki mereka) yang baru
dilahirkan (dan kita biarkan hidup) kita biarkan (perempuan-perempuan mereka)
sebagaimana yang pernah kita lakukan terhadap mereka sebelumnya (dan
sesungguhnya kita berkuasa penuh di atas mereka.") yakni orang-orang
yang berkuasa; akhirnya mereka melakukan hal itu terhadap kaum Musa, sehingga
membuat kaum Bani Israel mengadu kepada Musa.
|
||
Musa berkata kepada
kaumnya: "Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah;
sesungguhnya bumi [ini] kepunyaan Allah; dipusakakan-Nya kepada siapa yang
dikehendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi
orang-orang yang bertakwa". (128)
|
|
قَالَ مُوسَىٰ
لِقَوۡمِهِ ٱسۡتَعِينُواْ بِٱللَّهِ وَٱصۡبِرُوٓاْۖ إِنَّ ٱلۡأَرۡضَ لِلَّهِ
يُورِثُهَا مَن يَشَآءُ مِنۡ عِبَادِهِۦۖ وَٱلۡعَـٰقِبَةُ لِلۡمُتَّقِينَ (١٢٨)
|
128. (Musa berkata kepada kaumnya, "Mohonlah
pertolongan kepada Allah dan bersabarlah) dalam menghadapi penganiayaan
mereka (sesungguhnya bumi ini kepunyaan Allah yang dipusakakan-Nya) yang
diberi-Nya (kepada siapa yang dikehendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan
kesudahan yang baik) yang terpuji (adalah bagi orang-orang yang
bertakwa.") terhadap Allah.
|
||
Kaum Musa berkata:
"Kami telah ditindas [oleh Fir’aun] sebelum kamu datang kepada kami dan
sesudah kamu dating [556]. Musa menjawab: "Mudah-mudahan Allah membinasakan musuhmu
dan menjadikan kamu khalifah di bumi [Nya], maka Allah akan melihat bagaimana
perbuatanmu [557]. (129)
|
|
قَالُوٓاْ أُوذِينَا
مِن قَبۡلِ أَن تَأۡتِيَنَا وَمِنۢ بَعۡدِ مَا جِئۡتَنَاۚ قَالَ عَسَىٰ
رَبُّكُمۡ أَن يُهۡلِكَ عَدُوَّڪُمۡ وَيَسۡتَخۡلِفَڪُمۡ فِى ٱلۡأَرۡضِ فَيَنظُرَ
ڪَيۡفَ تَعۡمَلُونَ (١٢٩)
|
[556] Mereka mengeluh
kepada Musa a.s. bahwa nasib mereka sama saja; baik sebelum kedatangan Musa
a.s. untuk menyeru mereka kepada agama Allah dan melepaskan mereka dari
perbudakan Fir'aun, maupun sesudahnya. Ini menunjukkan kekerdilan jiwa dan
kelemahan daya juang pada mereka.
[557] Maksudnya: Allah akan membalas perbuatanmu, yang baik dibalas dengan yang baik, dan yang buruk dibalas dengan yang buruk. |
||
|
||
129. (Kaum Musa berkata, "Kami telah ditindas,
oleh Firaun, sebelum kamu datang kepada kami dan sesudah kamu datang."
Musa menjawab, "Mudah-mudahan Allah membinasakan musuhmu dan menjadikan
kamu khalifah di bumi-Nya, maka Allah akan melihat bagaimana
perbuatanmu.") di dalamnya.
|
||
Dan sesungguhnya Kami
telah menghukum [Fir’aun dan] kaumnya dengan [mendatangkan] musim kemarau
yang panjang dan kekurangan buah-buahan, supaya mereka mengambil pelajaran.
(130)
|
|
وَلَقَدۡ أَخَذۡنَآ
ءَالَ فِرۡعَوۡنَ بِٱلسِّنِينَ وَنَقۡصٍ۬ مِّنَ ٱلثَّمَرَٲتِ لَعَلَّهُمۡ
يَذَّڪَّرُونَ (١٣٠)
|
130. (Dan sesungguhnya Kami telah menghukum Firaun dan
kaumnya dengan mendatangkan musim kemarau yang panjang) musim paceklik (dan
kekurangan buah-buahan supaya mereka mengambil pelajaran) menjadikannya
sebagai pelajaran bagi mereka kemudian mereka mau beriman karenanya.
|
||
Kemudian apabila
datang kepada mereka kemakmuran, mereka berkata: "Ini adalah karena
[usaha] kami". Dan jika mereka ditimpa kesusahan, mereka lemparkan sebab
kesialan itu kepada Musa dan orang-orang yang besertanya. Ketahuilah, sesungguhnya
kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi kebanyakan
mereka tidak mengetahui. (131)
|
|
فَإِذَا جَآءَتۡهُمُ
ٱلۡحَسَنَةُ قَالُواْ لَنَا هَـٰذِهِۦۖ وَإِن تُصِبۡہُمۡ سَيِّئَةٌ۬
يَطَّيَّرُواْ بِمُوسَىٰ وَمَن مَّعَهُ ۥۤۗ أَلَآ إِنَّمَا طَـٰٓٮِٕرُهُمۡ عِندَ ٱللَّهِ
وَلَـٰكِنَّ أَڪۡثَرَهُمۡ لَا يَعۡلَمُونَ (١٣١)
|
131. (Kemudian apabila datang kepada mereka kemakmuran)
kesuburan tanah dan kecukupan hidup (mereka berkata, "Ini adalah karena
usaha kami") kami berhak memperolehnya, akan tetapi mereka tidak mau
mensyukurinya. (Dan jika mereka ditimpa kesusahan) kekeringan dan musibah/bencana
(mereka lemparkan sebab kesialan itu) mereka menganggap kesialan itu (kepada
Musa dan orang-orang yang besertanya) dari kalangan orang-orang yang beriman.
(Ketahuilah sesungguhnya kesialan mereka itu) rasa sial mereka itu (adalah
ketetapan dari Allah) yang sengaja diturunkan kepada mereka (akan tetapi
kebanyakan mereka tidak mengetahui) bahwa apa yang menimpa mereka adalah
datang dari sisi Allah.
|
||
Mereka berkata:
"Bagaimanapun kamu mendatangkan keterangan kepada kami untuk menyihir
kami dengan keterangan itu, maka kami sekali-kali tidak akan beriman
kepadamu". (132)
|
|
وَقَالُواْ مَهۡمَا
تَأۡتِنَا بِهِۦ مِنۡ ءَايَةٍ۬ لِّتَسۡحَرَنَا بِہَا فَمَا نَحۡنُ لَكَ
بِمُؤۡمِنِينَ (١٣٢)
|
132. (Dan mereka berkata,) kepada Musa ("Bagaimana
kamu mendatangkan keterangan kepada kami untuk menyihir kami dengan
keterangan itu, maka kami sekali-kali tidak akan beriman kepadamu.")
kemudian Musa berdoa agar mereka diberi pelajaran.
|
||
Maka Kami kirimkan
kepada mereka taufan, belalang, kutu, katak dan darah [558] sebagai bukti yang
jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang
berdosa. (133)
|
|
فَأَرۡسَلۡنَا
عَلَيۡہِمُ ٱلطُّوفَانَ وَٱلۡجَرَادَ وَٱلۡقُمَّلَ وَٱلضَّفَادِعَ وَٱلدَّمَ
ءَايَـٰتٍ۬ مُّفَصَّلَـٰتٍ۬ فَٱسۡتَڪۡبَرُواْ وَكَانُواْ قَوۡمً۬ا مُّجۡرِمِينَ
(١٣٣)
|
[558] Maksudnya: air
minum mereka berubah menjadi darah.
|
||
|
||
133. (Maka Kami kirimkan kepada mereka taufan) yaitu
air bah yang memasuki rumah-rumah mereka sehingga mencapai setinggi tempat
pesanggrahan duduk mereka selama tujuh hari (belalang) kemudian belalang itu
memakan persawahan dan buah-buahan milik mereka, demikian pula (kutu) ulat
atau sejenis serangga yang memakan apa yang ditinggalkan oleh belalang
(katak) kemudian katak itu memenuhi rumah-rumah mereka dan juga
makanan-makanan mereka (dan darah) di dalam air milik mereka (sebagai
bukti-bukti yang jelas) yang terang (tetapi mereka tetap menyombongkan diri)
tidak mau beriman kepada bukti-bukti tersebut (dan mereka adalah kaum yang
berdosa).
|
||
Dan ketika mereka
ditimpa azab [yang telah diterangkan itu] merekapun berkata: "Hai Musa,
mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu dengan [perantaraan] kenabian yang
diketahui Allah ada pada sisimu [559]. Sesungguhnya jika kamu dapat menghilangkan azab itu daripada
kami, pasti kami akan beriman kepadamu dan akan kami biarkan Bani Israil
pergi bersamamu". (134)
|
|
وَلَمَّا وَقَعَ
عَلَيۡهِمُ ٱلرِّجۡزُ قَالُواْ يَـٰمُوسَى ٱدۡعُ لَنَا رَبَّكَ بِمَا عَهِدَ
عِندَكَۖ لَٮِٕن كَشَفۡتَ عَنَّا
ٱلرِّجۡزَ لَنُؤۡمِنَنَّ لَكَ وَلَنُرۡسِلَنَّ مَعَكَ بَنِىٓ إِسۡرَٲٓءِيلَ (١٣٤)
|
[559] Maksudnya:
karena Musa a.s. telah dianugerahi kenabian oleh Allah, sebab itu mereka
meminta dengan perantaraan kenabian itu agar Musa
a.s.memohon kepada Allah.
|
||
|
||
134. (Dan ketika mereka ditimpa azab) yaitu siksaan
(mereka pun berkata, "Hai Musa! Mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu
dengan perantaraan kenabian yang diketahui Allah ada pada sisimu) yang dapat
menghilangkan azab dari kami jika kami beriman (Sesungguhnya jika) lam adalah
bermakna qasam/sumpah (kamu dapat menghilangkan azab itu dari kami, pasti
kami akan beriman kepadamu dan akan kami biarkan Bani Israel pergi
bersamamu.").
|
||
Maka setelah kami
hilangkan azab itu dari mereka hingga batas waktu yang mereka sampai
kepadanya, tiba-tiba mereka mengingkarinya. (135)
|
|
فَلَمَّا ڪَشَفۡنَا
عَنۡہُمُ ٱلرِّجۡزَ إِلَىٰٓ أَجَلٍ هُم بَـٰلِغُوهُ إِذَا هُمۡ يَنكُثُونَ (١٣٥)
|
135. (Maka setelah Kami hilangkan) berkat doa Musa
(dari mereka azab itu hingga batas waktu yang mereka sampai kepadanya,
tiba-tiba mereka mengingkarinya) janjinya dan bersikeras melakukan kekafiran.
|
||
Kemudian Kami
menghukum mereka, maka Kami tenggelamkan mereka di laut disebabkan mereka
mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka adalah orang-orang yang melalaikan
ayat-ayat Kami itu. (136)
|
|
فَٱنتَقَمۡنَا مِنۡہُمۡ
فَأَغۡرَقۡنَـٰهُمۡ فِى ٱلۡيَمِّ بِأَنَّہُمۡ كَذَّبُواْ بِـَٔايَـٰتِنَا
وَڪَانُواْ عَنۡہَا غَـٰفِلِينَ (١٣٦)
|
136. (Kemudian Kami menghukum mereka, maka Kami
tenggelamkan mereka di laut) laut yang airnya asin (disebabkan mereka)
dikarenakan mereka (mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka adalah orang-orang
yang melalaikan ayat-ayat Kami) tetapi mereka tidak mau memikirkannya.
|
||
Dan Kami pusakakan
kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bahagian timur bumi dan
bahagian baratnya [560] yang telah Kami beri berkah padanya. Dan telah sempurnalah
perkataan Tuhanmu yang baik [sebagai janji] untuk Bani Israil disebabkan
kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir’aun dan
kaumnya dan apa yang telah dibangun mereka [561]. (137)
|
|
وَأَوۡرَثۡنَا
ٱلۡقَوۡمَ ٱلَّذِينَ كَانُواْ يُسۡتَضۡعَفُونَ مَشَـٰرِقَ ٱلۡأَرۡضِ
وَمَغَـٰرِبَهَا ٱلَّتِى بَـٰرَكۡنَا فِيہَاۖ وَتَمَّتۡ كَلِمَتُ رَبِّكَ
ٱلۡحُسۡنَىٰ عَلَىٰ بَنِىٓ إِسۡرَٲٓءِيلَ بِمَا صَبَرُواْۖ وَدَمَّرۡنَا مَا
كَانَ يَصۡنَعُ فِرۡعَوۡنُ وَقَوۡمُهُ ۥ وَمَا ڪَانُواْ يَعۡرِشُونَ (١٣٧)
|
[560] Maksudnya:
negeri Syam dan Mesir dan negeri-negeri sekitar keduanya yang pernah dikuasai
Fir'aun dahulu. Sesudah kerjaan Fir'aun runtuh, negeri-negeri ini diwarisi oleh Bani Israil.
[561] Yang dimaksud dengan bangunan-bangunan Fir'aun yang dihancurkan oleh Allah ialah bangunan-bangunan yang didirikan mereka dengan menindas Bani Israil, seperti kota Ramses; menara yang diperintahkan Hamaan mendirikannya dan sebagainya. |
||
|
||
137. (Dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah
ditindas itu) melalui perbudakan, yaitu mereka adalah kaum Bani Israel
(negeri-negeri bagian timur dan bagian baratnya yang telah Kami beri berkah
padanya) dengan air dan pohon, ini adalah kata sifat bagi tanah, yang
dimaksud adalah tanah Syam (Dan telah sempurnalah perkataan Tuhanmu yang
baik) yang dimaksud ialah firman-Nya, "Dan Kami hendak memberi karunia
kepada orang-orang yang tertindas di bumi, Mesir, itu." (Q.S. Al-Qashash
5) (untuk Bani Israel disebabkan kesabaran mereka) di dalam menanggung
penganiayaan musuh mereka (dan Kami hancurkan) Kami binasakan (apa-apa yang
telah dibuat Firaun dan kaumnya) bangunan-bangunannya (dan apa yang telah
dibangun mereka) dengan mengkasrahkan ra-nya dan boleh juga didamahkan, yakni
bangunan-bangunan yang telah mereka tinggikan.
|
||
Dan Kami seberangkan
Bani Israil ke seberang lautan itu [562], maka setelah mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap
menyembah berhala mereka, Bani Israil berkata: "Hai Musa, buatlah untuk
kami sebuah tuhan [berhala] sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan
[berhala]". Musa menjawab: "Sesungguhnya kamu ini adalah kaum yang
tidak mengetahui [sifat-sifat Tuhan]". (138)
|
|
وَجَـٰوَزۡنَا بِبَنِىٓ
إِسۡرَٲٓءِيلَ ٱلۡبَحۡرَ فَأَتَوۡاْ عَلَىٰ قَوۡمٍ۬ يَعۡكُفُونَ عَلَىٰٓ
أَصۡنَامٍ۬ لَّهُمۡۚ قَالُواْ يَـٰمُوسَى ٱجۡعَل لَّنَآ إِلَـٰهً۬ا كَمَا
لَهُمۡ ءَالِهَةٌ۬ۚ قَالَ إِنَّكُمۡ قَوۡمٌ۬ تَجۡهَلُونَ (١٣٨)
|
[562] Maksudnya:
bagian utara dari laut Merah.
|
||
|
||
138. (Dan Kami seberangkan) Kami lewatkan (Bani Israel
ke seberang lautan itu, maka setelah mereka sampai) mereka lewat (pada suatu
kaum yang tetap menyembah) dengan dibaca damah atau kasrah huruf kaf-nya
(berhala mereka) mereka masih tetap menyembah berhala-berhala itu (Bani
Israel berkata, "Hai Musa! Buatlah untuk kami sebuah tuhan) berhala yang
akan kami sembah (sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan, berhala."
Musa menjawab, "Sesungguhnya kamu ini adalah kaum yang bodoh.")
karena kamu membalas karunia Allah atas kamu dengan apa yang tadi kamu
katakan.
|
||
Sesungguhnya mereka
itu akan dihancurkan kepercayaan yang dianutnya dan akan batal apa yang
selalu mereka kerjakan. (139)
|
|
إِنَّ هَـٰٓؤُلَآءِ
مُتَبَّرٌ۬ مَّا هُمۡ فِيهِ وَبَـٰطِلٌ۬ مَّا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ (١٣٩)
|
139. (Sesungguhnya mereka itu akan dihancurkan)
dibinasakan (kepercayaan yang dianutnya dan akan batal apa yang selalu mereka
kerjakan).
|
||
Musa menjawab:
"Patutkah aku mencari Tuhan untuk kamu yang selain daripada Allah,
padahal Dialah yang telah melebihkan kamu atas segala umat [563]. (140)
|
|
قَالَ أَغَيۡرَ ٱللَّهِ
أَبۡغِيڪُمۡ إِلَـٰهً۬ا وَهُوَ فَضَّلَڪُمۡ عَلَى ٱلۡعَـٰلَمِينَ (١٤٠)
|
[563] Lihat not 45. Bani
Israil yang telah diberi rahmat oleh Allah dan dilebihkannya dari segala
ummat ialah nenek moyang mereka yang berada di masa Nabi Musa a.s.
|
||
|
||
140. (Musa menjawab, "Patutkah aku mencari Tuhan
untuk kamu yang selain daripada Allah?") yakni sesembahan; pada asalnya
lafal abghiikum itu ialah abghii lakum (padahal Dialah yang telah melebihkan
kamu atas segala umat) di zaman kamu sesuai dengan apa yang dituturkan dalam
firman-Nya berikut ini.
|
||
Dan [ingatlah hai Bani
Israil], ketika Kami menyelamatkan kamu dari [Fir’aun] dan kaumnya, yang
mengazab kamu dengan azab yang sangat jahat, yaitu mereka membunuh anak-anak
lelakimu dan membiarkan hidup wanita-wanitamu. Dan pada yang demikian itu
cobaan yang besar dari Tuhanmu". (141)
|
|
وَإِذۡ أَنجَيۡنَـٰڪُم
مِّنۡ ءَالِ فِرۡعَوۡنَ يَسُومُونَڪُمۡ سُوٓءَ ٱلۡعَذَابِۖ يُقَتِّلُونَ
أَبۡنَآءَكُمۡ وَيَسۡتَحۡيُونَ نِسَآءَكُمۡۚ وَفِى ذَٲلِڪُم بَلَآءٌ۬ مِّن
رَّبِّڪُمۡ عَظِيمٌ۬ (١٤١) ۞
|
141. (Dan) ingatlah kamu (ketika Kami menyelamatkan
kamu) dan menurut suatu qiraat dibaca anjaakum (dari Firaun dan kaumnya yang
mengazab kamu) mereka menyiksa dan menganiaya kamu (dengan azab yang sangat
jahat) yakni siksaan/azab yang paling keras, yaitu dalam bentuk (yaitu mereka
membunuh anak-anak lelakimu dan membiarkan hidup) tidak membunuh
(wanita-wanitamu. Dan pada yang demikian itu) penyelamatan dan siksaan
(cobaan) pemberian nikmat dan ujian (dari Tuhanmu, yaitu cobaan yang besar)
maka apakah kamu tidak mau mengambil pelajaran darinya sehingga kamu berhenti
dari apa yang kamu katakan itu.
|
||
Dan telah Kami
janjikan kepada Musa [memberikan Taurat] sesudah berlalu waktu tiga puluh
malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh [malam lagi],
maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya empat puluh malam. Dan
berkata Musa kepada saudaranya yaitu Harun: "Gantikanlah aku dalam
[memimpin] kaumku, dan perbaikilah [564], dan janganlah kamu mengikuti jalan orang-orang yang membuat
kerusakan." (142)
|
|
وَوَٲعَدۡنَا مُوسَىٰ
ثَلَـٰثِينَ لَيۡلَةً۬ وَأَتۡمَمۡنَـٰهَا بِعَشۡرٍ۬ فَتَمَّ مِيقَـٰتُ رَبِّهِۦۤ
أَرۡبَعِينَ لَيۡلَةً۬ۚ وَقَالَ مُوسَىٰ لِأَخِيهِ هَـٰرُونَ ٱخۡلُفۡنِى فِى
قَوۡمِى وَأَصۡلِحۡ وَلَا تَتَّبِعۡ سَبِيلَ ٱلۡمُفۡسِدِينَ (١٤٢)
|
[564] Maksudnya:
perbaikilah dirimu dan kaummu serta hal ihwal mereka.
|
||
|
||
142. (Dan telah Kami janjikan) dengan memakai alif dan
tidak memakainya (kepada Musa sesudah berlalu waktu tiga puluh malam) di mana
Kami akan berbicara kepadanya seusai masa tersebut agar ia berpuasa terlebih
dahulu; masa itu adalah bulan Zulkaidah kemudian Musa berpuasa dan tatkala ia
selesai, bau mulutnya masih kurang enak. Akhirnya Musa bersiwak dan Allah
swt. memerintahkannya agar melakukan puasa sepuluh hari lagi agar ia dapat
berbicara dengan-Nya melalui mulutnya; hal ini telah dijelaskan dalam firman
Allah swt. (dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh malam lagi)
yakni dari bulan Zulhijah (maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan
Tuhannya) yaitu waktu yang telah dijanjikan oleh-Nya untuk berbicara
dengan-Nya (empat puluh) menjadi hal (malam) menjadi tamyiz. (Dan berkata
Musa kepada saudaranya, yaitu Harun) di kala hendak pergi ke bukit untuk
bermunajat ("Gantikanlah aku) maksudnya jadilah engkau sebagai
penggantiku (dalam memimpin kaumku dan perbaikilah") perkara mereka (dan
janganlah kamu mengikuti jalan orang-orang yang membuat kerusakan) dengan
menyetujui mereka berbuat kemaksiatan.
|
||
Dan tatkala Musa
datang untuk [munajat dengan Kami] pada waktu yang telah Kami tentukan dan
Tuhan telah berfirman [langsung] kepadanya, berkatalah Musa: "Ya
Tuhanku, nampakkanlah [diri Engkau] kepadaku agar aku dapat melihat kepada
Engkau". Tuhan berfirman: "Kamu sekali-kali tidak sanggup
melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya
[sebagai sediakala] niscaya kamu dapat melihat-Ku". Tatkala Tuhannya
menampakkan diri kepada gunung itu [565], dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musapun jatuh
pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: "Maha Suci
Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama
beriman". (143)
|
|
وَلَمَّا جَآءَ
مُوسَىٰ لِمِيقَـٰتِنَا وَكَلَّمَهُ ۥ رَبُّهُ ۥ قَالَ رَبِّ أَرِنِىٓ
أَنظُرۡ إِلَيۡكَۚ قَالَ لَن تَرَٮٰنِى
وَلَـٰكِنِ ٱنظُرۡ إِلَى ٱلۡجَبَلِ فَإِنِ ٱسۡتَقَرَّ مَڪَانَهُ ۥ فَسَوۡفَ
تَرَٮٰنِىۚ فَلَمَّا
تَجَلَّىٰ رَبُّهُ ۥ لِلۡجَبَلِ جَعَلَهُ ۥ دَڪًّ۬ا وَخَرَّ مُوسَىٰ
صَعِقً۬اۚ فَلَمَّآ أَفَاقَ قَالَ سُبۡحَـٰنَكَ تُبۡتُ إِلَيۡكَ وَأَنَا۟
أَوَّلُ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ (١٤٣)
|
[565] Para mufassirin
ada yang mengartikan yang nampak oleh gunung itu
ialah kebesaran dan kekuasaan Allah, dan ada pula yang menafsirkan bahwa yang
nampak itu hanyalah cahaya Allah. Bagaimanapun juga nampaknya Tuhan itu
bukanlah nampak makhluk, hanyalah nampak yang sesuai sifat-sifat Tuhan yang
tidak dapat diukur dengan ukuran manusia.
|
||
|
||
143. (Dan tatkala Musa datang untuk munajat dengan Kami
pada waktu yang telah Kami tentukan) waktu yang telah Kami janjikan kepadanya
akan berbicara dengannya pada waktu itu (dan Tuhan telah berfirman kepadanya)
tanpa perantara dengan pembicaraan yang dapat Musa dengar dari segala penjuru
(berkatalah Musa, "Ya Tuhanku! Tampakkanlah kepadaku) diri Engkau (agar
aku dapat melihat-Mu." Tuhan berfirman, "Kamu sekali-kali tidak
sanggup melihat-Ku) artinya kamu tidak akan mampu melihat-Ku; bila hal itu
diungkapkan bukan dengan memakai huruf lan , maka pengertiannya berarti
melihat Tuhan itu mungkin dapat dilakukan (tetapi lihatlah kepada bukit itu)
yang bangunannya lebih kuat daripada dirimu (maka jika ia tetap) tegak
seperti sediakala (pada tempatnya, niscaya kamu dapat melihat-Ku")
engkau dapat melihat-Ku dan jika tidak, maka niscaya kamu tidak akan kuat
(Tatkala Tuhannya tampak) yakni sebagian dari nur-Nya yang hanya sebesar
setengah jari manis, demikianlah menurut penjelasan dari hadis yang telah
diriwayatkan oleh Al-Hakim (bagi gunung itu, kejadian itu menjadikan gunung
itu hancur luluh) dengan dibaca qashr atau pendek dan panjang, yakni gunung
itu menjadi lebur rata dengan tanah (dan Musa jatuh pingsan) tak sadarkan
diri karena sangat terkejut melihat apa yang ia saksikan (Maka setelah Musa
sadar kembali, dia berkata, "Maha Suci Engkau) dengan memahasucikan
Engkau (aku bertobat kepada Engkau) dari permintaan yang aku tidak
diperintahkan mengemukakannya (dan aku orang yang pertama-tama beriman")
pada zamanku ini.
|
||
Allah berfirman:
"Hai Musa sesungguhnya Aku memilih [melebihkan] kamu dari manusia yang
lain [di masamu] untuk membawa risalah-Ku dan untuk berbicara langsung
dengan-Ku, sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu
dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur". (144)
|
|
قَالَ يَـٰمُوسَىٰٓ
إِنِّى ٱصۡطَفَيۡتُكَ عَلَى ٱلنَّاسِ بِرِسَـٰلَـٰتِى وَبِكَلَـٰمِى فَخُذۡ مَآ
ءَاتَيۡتُكَ وَكُن مِّنَ ٱلشَّـٰكِرِينَ (١٤٤)
|
144. (Allah berfirman,) Maha Tinggi Allah ("Hai
Musa, sesungguhnya Aku memilih melebihkan kamu) yakni Aku memilihmu (dari
manusia) yang hidup di masamu (untuk membawa risalah-Ku) dengan memakai jamak
dan mufrad/tunggal (dan untuk berbicara langsung dengan-Ku) Aku berbicara
kepadamu secara langsung (sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan
kepadamu) berupa keutamaan (dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang
bersyukur") atas nikmat-nikmat-Ku.
|
||
Dan telah Kami
tuliskan untuk Musa pada luh-luh [566] [Taurat] segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi
segala sesuatu; maka [Kami berfirman]: "Berpeganglah kepadanya dengan
teguh dan suruhlah kaummu berpegang kepada [perintah-perintahnya] dengan
sebaik-baiknya [567], nanti Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang yang
fasik [568].
(145)
|
|
وَڪَتَبۡنَا
لَهُ ۥ فِى ٱلۡأَلۡوَاحِ مِن ڪُلِّ شَىۡءٍ۬ مَّوۡعِظَةً۬ وَتَفۡصِيلاً۬
لِّكُلِّ شَىۡءٍ۬ فَخُذۡهَا بِقُوَّةٍ۬ وَأۡمُرۡ قَوۡمَكَ يَأۡخُذُواْ
بِأَحۡسَنِہَاۚ سَأُوْرِيكُمۡ دَارَ ٱلۡفَـٰسِقِينَ (١٤٥)
|
[566] Luh ialah:
kepingan dari batu atau kayu yang tertulis padanya isi Taurat yang diterima
Nabi Musa a.s. sesudah munajat di gunung Thursina.
[567] Maksudnya: utamakanlah yang wajib-wajib dahulu dari yang sunat dan mubah. [568] Maksudnya: Allah mmeperlihatkan kampung orang-orang fasik seperti Fir'aun, 'Aad, Tsamud dan sebagainya yang kampung-kampung itu hancur bersama mereka akibat kejahatan dan kefasikan mereka. |
||
|
||
145. (Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada
lempengan-lempengan) lempengan-lempengan kitab Taurat yang terdiri dari
dedaunan surga, atau dari zabarjad atau dari tujuh jenis atau sepuluh jenis
zamrud (segala sesuatu) yang diperlukan di dalam menyampaikan agama (sebagai
pelajaran dan penjelasan) keterangan (bagi segala sesuatu) menjadi badal dari
jar dan majrur sebelumnya. (Maka berpeganglah kepadanya) sebelumnya terdapat kalimat
Kami berfirman yang ditakdirkan/yang diperkirakan keberadaannya (dengan
teguh) dengan sungguh-sungguh dan dengan segala kemampuan (dan suruhlah
kaummu berpegang kepadanya dengan sebaik-baiknya, nanti Aku akan
memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang yang fasik) yakni Firaun beserta
para pengikutnya, yaitu negeri Mesir, supaya kamu mengambil pelajaran
darinya.
|
||
Aku akan memalingkan
orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar
dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayat [Ku] [569], mereka tidak beriman
kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka
tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka
terus menempuhnya. Yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan
ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai daripadanya. (146)
|
|
سَأَصۡرِفُ عَنۡ
ءَايَـٰتِىَ ٱلَّذِينَ يَتَكَبَّرُونَ فِى ٱلۡأَرۡضِ بِغَيۡرِ ٱلۡحَقِّ وَإِن
يَرَوۡاْ ڪُلَّ ءَايَةٍ۬ لَّا يُؤۡمِنُواْ بِہَا وَإِن يَرَوۡاْ سَبِيلَ
ٱلرُّشۡدِ لَا يَتَّخِذُوهُ سَبِيلاً۬ وَإِن يَرَوۡاْ سَبِيلَ ٱلۡغَىِّ
يَتَّخِذُوهُ سَبِيلاً۬ۚ ذَٲلِكَ بِأَنَّہُمۡ كَذَّبُواْ بِـَٔايَـٰتِنَا
وَكَانُواْ عَنۡہَا غَـٰفِلِينَ (١٤٦)
|
[569] Yang dimaksud
dengan ayat-ayat di sini ialah: ayat-ayat Taurat, tanda-tanda kebesaran dan
kekuasaan Allah.
|
||
|
||
146. (Aku akan memalingkan dari ayat-ayat-Ku) dari
bukti-bukti yang menunjukkan kekuasaan-Ku, yaitu berupa hasil-hasil
ciptaan-Ku dan lain-lainnya (orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka
bumi tanpa alasan yang benar) yaitu Aku akan menjadikan mereka terhina
sehingga tidak lagi mereka berlaku sombong di muka bumi (jika mereka melihat
tiap-tiap ayat-Ku, mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat
jalan) yakni titian (yang membawa kepada petunjuk) hidayah yang datang dari
sisi Tuhan (mereka tidak mau menjalankannya sebagai jalan hidup) yang mereka
tempuh (tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan) jalan yang salah (mereka
terus menempuhnya. Yang demikian itu) berpalingnya mereka itu (adalah karena
mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai daripadanya) contoh
mengenai mereka telah disebutkan.
|
||
Dan orang-orang yang
mendustakan ayat-ayat Kami dan mendustakan akan menemui akhirat, sia-sialah
perbuatan mereka. Mereka tidak diberi balasan selain dari apa yang telah
mereka kerjakan. (147)
|
|
وَٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ
بِـَٔايَـٰتِنَا وَلِقَآءِ ٱلۡأَخِرَةِ حَبِطَتۡ أَعۡمَـٰلُهُمۡۚ هَلۡ
يُجۡزَوۡنَ إِلَّا مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ (١٤٧)
|
147. (Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami
dan mendustakan akan menemui akhirat) dimaksud mengenai hari berbangkit dan
lain-lainnya (sia-sialah) artinya batillah (perbuatan mereka) yaitu
perbuatan-perbuatan yang telah mereka lakukan sewaktu hidup di alam dunia,
berupa amal-amal kebaikan seperti silaturahmi dan sedekah, maka mereka tidak
lagi mendapat pahalanya karena persyaratannya sudah tidak memenuhi lagi
(Tidak) (mereka itu mendapat balasan kecuali) hanya balasan (apa yang telah
mereka kerjakan) yakni perbuatan mendustakan ayat-ayat Kami dan
perbuatan-perbuatan maksiat.
|
||
Dan kaum Musa, setelah
kepergian Musa ke gunung Thur membuat dari perhiasan-perhiasan [emas] mereka
anak lembu yang bertubuh dan bersuara [570]. Apakah mereka tidak mengetahui bahwa anak lembu itu tidak
dapat berbicara dengan mereka dan tidak dapat [pula] menunjukkan jalan kepada
mereka? Mereka menjadikannya [sebagai sembahan] dan mereka adalah orang-orang
yang zalim. (148)
|
|
وَٱتَّخَذَ قَوۡمُ
مُوسَىٰ مِنۢ بَعۡدِهِۦ مِنۡ حُلِيِّهِمۡ عِجۡلاً۬ جَسَدً۬ا لَّهُ ۥ
خُوَارٌۚ أَلَمۡ يَرَوۡاْ أَنَّهُ ۥ لَا يُكَلِّمُهُمۡ وَلَا يَہۡدِيہِمۡ
سَبِيلاًۘ ٱتَّخَذُوهُ وَڪَانُواْ ظَـٰلِمِينَ (١٤٨)
|
[570] Mereka membuat
patung anak lembu dari emas. Para Mufassirin berpendapat bahwa patung itu
tetap patung tidak bernyawa dan suara yang seperti lembu itu hanyalah
disebabkan oleh angin yang masuk ke dalam rongga patung itu dengan tekhnik
yang dikenal oleh Samiri waktu itu dan sebagian mufassirin ada yang
menafsirkan bahwa patung yang dibuat dari emas itu kemudian menjadi tubuh
yang bernyawa dan mempunyai suara lembu.
|
||
|
||
148. (Dan kaum Musa, setelah kepergian Musa, mereka
membuat) setelah pergi meninggalkan mereka untuk bermunajat (dari perhiasan
mereka) yang telah mereka pinjam dari kaumnya Firaun dengan alasan untuk
perkawinan (berhala) yang kemudian dipuja-puja oleh mereka (anak lembu)
Samirilah yang mencetaknya berdasarkan permintaan mereka (yang bertubuh)
sebagai ganti dari daging dan darah (dan bersuara) artinya suara yang dapat
didengar; dan dapat bergerak sebab Samiri menaruh debu di mulutnya dari bekas
teracak kuda malaikat Jibril, sebagai pengaruhnya berhala itu dapat hidup.
Maf'ul dari lafal ittakhadza dibuang yang asalnya ialah lafal ilaahan, yakni
sebagai tuhan. (Apakah mereka tidak mengetahui bahwa anak lembu itu tidak
dapat berbicara dengan mereka dan tidak dapat pula menunjukkan jalan kepada
mereka?) lalu mengapa mereka menganggapnya sebagai tuhan mereka (Mereka
menjadikannya) sebagai sesembahan (dan mereka adalah orang-orang yang lalim)
disebabkan mengambilnya sebagai sesembahan.
|
||
Dan setelah mereka
sangat menyesali perbuatannya dan mengetahui bahwa mereka telah sesat,
merekapun berkata: "Sungguh jika Tuhan kami tidak memberi rahmat kepada
kami dan tidak mengampuni kami, pastilah kami menjadi orang-orang yang
merugi". (149)
|
|
وَلَمَّا سُقِطَ فِىٓ
أَيۡدِيهِمۡ وَرَأَوۡاْ أَنَّهُمۡ قَدۡ ضَلُّواْ قَالُواْ لَٮِٕن لَّمۡ يَرۡحَمۡنَا
رَبُّنَا وَيَغۡفِرۡ لَنَا لَنَڪُونَنَّ مِنَ ٱلۡخَـٰسِرِينَ (١٤٩)
|
149. (Dan setelah mereka menyesali perbuatannya) mereka
menyesal mengambil sebagai sesembahan mereka (dan mereka melihat) mereka
mengetahui (bahwa mereka telah sesat) oleh sebab perbuatan itu; penyesalan
itu datang setelah Musa kembali kepada mereka (mereka pun berkata,
"Sungguh jika Tuhan kami tidak memberi rahmat kepada kami dan tidak
mengampuni kami) dengan memakai ya dan ta pada kedua fi'ilnya (pastilah kami
menjadi orang-orang yang merugi.").
|
||
Dan tatkala Musa telah
kembali kepada kaumnya dengan marah dan sedih hati berkatalah dia:
"Alangkah buruknya perbuatan yang kamu kerjakan sesudah kepergianku!
Apakah kamu hendak mendahului janji Tuhanmu?" [571] Dan Musapun
melemparkan luh-luh [572] [Taurat] itu dan memegang [rambut] kepala saudaranya [Harun]
sambil menariknya ke arahnya. Harun berkata: "Hai anak ibuku,
sesungguhnya kaum ini telah menganggapku lemah dan hampir-hampir mereka
membunuhku, sebab itu janganlah kamu menjadikan musuh-musuh gembira
melihatku, dan janganlah kamu masukkan aku ke dalam golongan orang-orang yang
zalim". (150)
|
|
وَلَمَّا رَجَعَ
مُوسَىٰٓ إِلَىٰ قَوۡمِهِۦ غَضۡبَـٰنَ أَسِفً۬ا قَالَ بِئۡسَمَا خَلَفۡتُمُونِى
مِنۢ بَعۡدِىٓۖ أَعَجِلۡتُمۡ أَمۡرَ رَبِّكُمۡۖ وَأَلۡقَى ٱلۡأَلۡوَاحَ
وَأَخَذَ بِرَأۡسِ أَخِيهِ يَجُرُّهُ ۥۤ إِلَيۡهِۚ قَالَ ٱبۡنَ أُمَّ
إِنَّ ٱلۡقَوۡمَ ٱسۡتَضۡعَفُونِى وَكَادُواْ يَقۡتُلُونَنِى فَلَا تُشۡمِتۡ بِىَ
ٱلۡأَعۡدَآءَ وَلَا تَجۡعَلۡنِى مَعَ ٱلۡقَوۡمِ ٱلظَّـٰلِمِينَ (١٥٠)
|
[571] Maksudnya:
apakah kamu tidak sabar menanti kedatanganku kembali sesudah munajat dengan
Tuhan sehingga kamu membuat patung untuk disembah sebagai menyembah Allah?
[572] Lihat not 566. Luh ialah: kepingan dari batu atau kayu yang tertulis padanya isi Taurat yang diterima Nabi Musa a.s. sesudah munajat di gunung Thursina. |
||
|
||
150. (Dan tatkala Musa kembali kepada kaumnya dalam keadaan
marah) oleh sebab perbuatan mereka (dan sedih hati) yakni amat bersedih hati
(berkatalah dia,) kepada mereka ("Alangkah buruknya perbuatan) teramat
jelek perbuatan (yang kamu kerjakan) dalam hal ini (sesudah kepergianku!)
dimaksud pekerjaanmu ini di mana kamu berlaku musyrik. (Apakah kamu hendak
mendahului janji Tuhanmu?" Dan Musa pun melemparkan lempengan-lempengan)
yaitu lempengan-lempengan Kitab Taurat karena marah kepada kaumnya, sehingga
lempengan-lempengan itu pecah (dan ia memegang rambut kepala saudaranya)
dengan tangan kanannya dan jenggotnya dengan tangan kirinya (sambil
menariknya ke arahnya) saking marahnya (Harun berkata,) "Hai (anak
ibuku!) dengan mim dikasrahkan dan difathahkan, yang dimaksud adalah ummi,
penyebutan dengan kata-kata ini untuk lebih menimbulkan rasa sayang ke dalam
hati Musa (Sesungguhnya kaum ini telah menganggapku lemah dan hampir-hampir
mereka) hampir saja (membunuhku, sebab itu janganlah kamu menjadikan gembira)
membuat girang (musuh-musuh melihatku) karena kamu menghinakan diriku (dan
janganlah kamu masukkan aku ke dalam golongan orang-orang yang lalim.")
sebagaimana engkau memperlakukan orang yang benar-benar menyembah anak sapi.
|
||
Musa berdo’a: "Ya
Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah kami ke dalam rahmat
Engkau, dan Engkau adalah Maha Penyayang di antara para penyayang".
(151)
|
|
قَالَ رَبِّ ٱغۡفِرۡ
لِى وَلِأَخِى وَأَدۡخِلۡنَا فِى رَحۡمَتِكَۖ وَأَنتَ أَرۡحَمُ ٱلرَّٲحِمِينَ (١٥١)
|
151. (Musa berdoa, "Ya Tuhanku! Ampunilah aku)
atas apa yang telah kuperbuat terhadap saudaraku (dan saudaraku) Musa
menyertakan saudaranya dalam doa demi untuk membuatnya rela atas apa yang
telah ia lakukan kepadanya dan sekaligus untuk menolak agar musuh jangan
girang melihat sikapnya terhadap saudaranya itu (dan masukkanlah kami ke
dalam rahmat Engkau, dan Engkau adalah Maha Penyayang di antara para
penyayang.") Allah berfirman,
|
||
Sesungguhnya
orang-orang yang menjadikan anak lembu [sebagai sembahannya], kelak akan
menimpa mereka kemurkaan dari Tuhan mereka dan kehinaan dalam kehidupan di
dunia. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang membuat-buat
kebohongan. (152)
|
|
إِنَّ ٱلَّذِينَ
ٱتَّخَذُواْ ٱلۡعِجۡلَ سَيَنَالُهُمۡ غَضَبٌ۬ مِّن رَّبِّهِمۡ وَذِلَّةٌ۬ فِى
ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَاۚ وَكَذَٲلِكَ نَجۡزِى ٱلۡمُفۡتَرِينَ (١٥٢)
|
152. ("Sesungguhnya orang-orang yang menjadikan
anak lembu) sebagai sesembahan (kelak akan menimpa mereka kemurkaan) yakni
azab (dari Tuhan mereka dan kehinaan dalam kehidupan di dunia) maka mereka
dihukum dengan perintah agar mereka membunuh diri mereka sendiri dan kehinaan
akan selalu menimpa mereka sampai hari kiamat nanti. (Demikianlah) seperti
apa yang telah Kami balaskan kepada mereka (Kami memberi balasan kepada
orang-orang yang membuat-buat kebohongan) terhadap Allah dengan melakukan
perbuatan syirik dan lain-lainnya.
|
||
Orang-orang yang
mengerjakan kejahatan, kemudian bertaubat sesudah itu dan beriman;
sesungguhnya Tuhan kamu, sesudah taubat yang disertai dengan iman itu adalah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (153)
|
|
وَٱلَّذِينَ عَمِلُواْ
ٱلسَّيِّـَٔاتِ ثُمَّ تَابُواْ مِنۢ بَعۡدِهَا وَءَامَنُوٓاْ إِنَّ رَبَّكَ مِنۢ
بَعۡدِهَا لَغَفُورٌ۬ رَّحِيمٌ۬ (١٥٣)
|
153. (Dan orang-orang yang mengerjakan kejahatan;
kemudian bertobat) kembali tidak melakukannya (sesudah itu dan beriman)
terhadap Allah (sesungguhnya Tuhan kamu sesudahnya) sesudah tobat (adalah
Maha Pengampun) kepada mereka (lagi Maha Penyayang").
|
||
Sesudah amarah Musa
menjadi reda, lalu diambilnya [kembali] luh-luh [Taurat] itu; dan dalam
tulisannya terdapat petunjuk dan rahmat untuk orang-orang yang takut kepada
Tuhannya. (154)
|
|
وَلَمَّا سَكَتَ عَن
مُّوسَى ٱلۡغَضَبُ أَخَذَ ٱلۡأَلۡوَاحَۖ وَفِى نُسۡخَتِہَا هُدً۬ى وَرَحۡمَةٌ۬
لِّلَّذِينَ هُمۡ لِرَبِّہِمۡ يَرۡهَبُونَ (١٥٤)
|
154. (Sesudah mereda) telah tenang (amarah Musa, lalu
diambilnya kembali lempengan-lempengan itu) yang telah ia banting itu (dan
dalam tulisannya) apa yang tertulis di dalam lempengan kitab Taurat itu
(terdapat petunjuk) dari kesesatan (dan rahmat untuk orang-orang yang takut
kepada Tuhannya) mereka takut kepada-Nya; huruf lam dimasukkan ke dalam
maf'ul mengingat tempatnya yang didahulukan.
|
||
Dan Musa memilih tujuh
puluh orang dari kaumnya untuk [memohonkan taubat kepada Kami] pada waktu
yang telah Kami tentukan. Maka ketika mereka digoncang gempa bumi, Musa
berkata: "Ya Tuhanku, kalau Engkau kehendaki, tentulah Engkau
membinasakan mereka dan aku sebelum ini. Apakah Engkau membinasakan kami
karena perbuatan orang-orang yang kurang akal di antara kami? Itu hanyalah
cobaan dari Engkau, Engkau sesatkan dengan cobaan itu siapa yang Engkau
kehendaki dan Engkau beri petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki [573]. Engkaulah Yang
memimpin kami, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkaulah
Pemberi ampun yang sebaik-baiknya". (155)
|
|
وَٱخۡتَارَ مُوسَىٰ
قَوۡمَهُ ۥ سَبۡعِينَ رَجُلاً۬ لِّمِيقَـٰتِنَاۖ فَلَمَّآ أَخَذَتۡہُمُ
ٱلرَّجۡفَةُ قَالَ رَبِّ لَوۡ شِئۡتَ أَهۡلَكۡتَهُم مِّن قَبۡلُ وَإِيَّـٰىَۖ
أَتُہۡلِكُنَا بِمَا فَعَلَ ٱلسُّفَهَآءُ مِنَّآۖ إِنۡ هِىَ إِلَّا
فِتۡنَتُكَ تُضِلُّ بِہَا مَن تَشَآءُ وَتَہۡدِى مَن تَشَآءُۖ أَنتَ
وَلِيُّنَا فَٱغۡفِرۡ لَنَا وَٱرۡحَمۡنَاۖ وَأَنتَ خَيۡرُ ٱلۡغَـٰفِرِينَ (١٥٥) ۞
|
[573] Perbuatan
mereka membuat patung anak lembu dan menyembahnya itu adalah suatu cobaan
Allah untuk menguji mereka, siapa yang sebenarnya kuat imannya dan siapa yang
masih ragu-ragu. Orang-orang yang lemah imannya itulah yang mengikuti Samiri
dan menyembah patung anak lembu itu. Akan tetapi orang-orang yang kuat
imannya, tetap dalam keimanannya.
|
||
|
||
155. (Dan Musa memilih dari kaumnya) dimaksud sebagian
dari kaumnya (sebanyak tujuh puluh orang lelaki) dari kalangan orang-orang
yang tidak ikut menyembah anak sapi, ia lakukan hal itu berdasarkan perintah
dari Allah swt. (untuk memenuhi waktu yang telah Kami tentukan) waktu yang telah
Kami janjikan, agar mereka datang tepat pada waktunya, untuk memohon ampunan
dari penyembahan terhadap anak sapi yang telah dilakukan oleh teman-teman
mereka. Kemudian Musa keluar bersama mereka. (Maka ketika mereka diguncang
gempa bumi) yaitu gempa yang dahsyat. Ibnu Abbas mengatakan, "Sebab
mereka tidak melarang kaumnya tatkala menyembah anak sapi itu,"
selanjutnya Ibnu Abbas mengatakan lagi, "Mereka adalah selain dari
orang-orang yang meminta agar dapat melihat Tuhan yang kemudian ditimpa azab
berupa sha`iqah" (Ia berkata,) yakni Musa ("Ya Tuhanku! Kalau
Engkau kehendaki tentulah Engkau membinasakan sebelum ini) sebelum aku keluar
bersama mereka; maksud Musa untuk menentukan nasib kaum Bani Israel
sehubungan dengan peristiwa penyembahan anak sapi itu, agar jika mereka
terkena azab tidak menuduhku sebagai penyebabnya (dan aku. Apakah Engkau
membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang kurang akal di antara
kami?) Istifham bermakna isti`thaf, memohon belas kasihan, yakni janganlah
Engkau menyiksa kami oleh sebab dosa yang dilakukan oleh selain kami. (Tidak
lain) (itu) fitnah yang dilakukan oleh orang-orang yang akalnya kurang
(kecuali hanyalah fitnah dari Engkau) dimaksud cobaan dari Engkau (Engkau
sesatkan dengan cobaan itu siapa yang Engkau kehendaki) kesesatannya (dan
Engkau beri petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki) kehidayahannya.
(Engkaulah yang memimpin kami) yang menguasai perkara-perkara kami (maka
ampunilah kami, dan berilah kami rahmat dan Engkaulah Pemberi ampun yang
sebaik-baiknya.")
|
||
Dan tetapkanlah untuk
kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat; sesungguhnya kami kembali
[bertaubat] kepada Engkau. Allah berfirman: "Siksa-Ku akan Kutimpakan
kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka
akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan
zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami". (156)
|
|
وَٱڪۡتُبۡ لَنَا فِى
هَـٰذِهِ ٱلدُّنۡيَا حَسَنَةً۬ وَفِى ٱلۡأَخِرَةِ إِنَّا هُدۡنَآ إِلَيۡكَۚ
قَالَ عَذَابِىٓ أُصِيبُ بِهِۦ مَنۡ أَشَآءُۖ وَرَحۡمَتِى وَسِعَتۡ كُلَّ
شَىۡءٍ۬ۚ فَسَأَكۡتُبُہَا لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ وَيُؤۡتُونَ ٱلزَّڪَوٰةَ
وَٱلَّذِينَ هُم بِـَٔايَـٰتِنَا يُؤۡمِنُونَ (١٥٦)
|
156. (Dan tetapkanlah) pastikanlah (untuk kami kebaikan
di dunia ini dan di akhirat) kebaikan (sesungguhnya kami kembali pada jalan
hidayah) maksudnya kami telah bertobat (kepada-Mu. Allah berfirman,) Maha
Tinggi Allah ("Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki)
Aku ingin menyiksanya (dan rahmat-Ku meliputi) menyeluruh (segala sesuatu)
yang ada di dunia (Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku) di akhirat kelak (untuk
orang-orang yang bertakwa yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman
kepada ayat-ayat Kami.")
|
||
[Yaitu] orang-orang
yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang [namanya] mereka dapati tertulis di
dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka
mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan
menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala
yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang
ada pada mereka [574]. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya,
menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya [Al
Qur’an], mereka itulah orang-orang yang beruntung. (157)
|
|
ٱلَّذِينَ يَتَّبِعُونَ
ٱلرَّسُولَ ٱلنَّبِىَّ ٱلۡأُمِّىَّ ٱلَّذِى يَجِدُونَهُ ۥ مَكۡتُوبًا
عِندَهُمۡ فِى ٱلتَّوۡرَٮٰةِ
وَٱلۡإِنجِيلِ يَأۡمُرُهُم بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَيَنۡہَٮٰهُمۡ عَنِ ٱلۡمُنڪَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ ٱلطَّيِّبَـٰتِ
وَيُحَرِّمُ عَلَيۡهِمُ ٱلۡخَبَـٰٓٮِٕثَ
وَيَضَعُ عَنۡهُمۡ إِصۡرَهُمۡ وَٱلۡأَغۡلَـٰلَ ٱلَّتِى كَانَتۡ عَلَيۡهِمۡۚ
فَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ بِهِۦ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَٱتَّبَعُواْ ٱلنُّورَ
ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ مَعَهُ ۥۤۙ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ (١٥٧)
|
[574] Maksudnya:
dalam syari'at yang dibawa oleh Muhammad itu tidak ada lagi beban-beban yang
berat yang dipikulkan kepada Bani Israil. Umpamanya: mensyari'atkan membunuh
diri untuk sahnya taubat, mewajibkan kisas pada pembunuhan baik yang
disengaja atau tidak tanpa membolehkan membayar diat, memotong anggota badan
yang melakukan kesalahan, membuang atau menggunting kain yang kena najis.
|
||
|
||
157. (Yaitu orang-orang yang mengikut rasul, nabi yang
ummi) yaitu Nabi Muhammad saw. (yang namanya mereka dapati tertulis di dalam
Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka) lengkap dengan nama dan
ciri-cirinya (yang menyuruh mereka mengerjakan yang makruf dan melarang
mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang
baik) dari apa yang sebelumnya diharamkan oleh syariat mereka (dan
mengharamkan bagi mereka segala yang buruk) yaitu bangkai dan lain-lainnya
(dan membuang dari mereka beban-beban) maksud tanggungan mereka (dan
belenggu-belenggu) hal-hal yang berat (yang ada pada mereka) seperti bertobat
dengan jalan membunuh diri dan memotong apa yang terkena oleh najis. (Maka
orang-orang yang beriman kepadanya) dari kalangan mereka (memuliakannya)
yaitu menghormatinya (menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang
diturunkan kepadanya) yakni Alquran (mereka itulah orang-orang yang
beruntung).
|
||
Katakanlah: "Hai
manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang
mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan [yang berhak disembah]
selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada
Allah dan Rasul Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada
kalimat-kalimat-Nya [kitab-kitab-Nya] dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat
petunjuk". (158)
|
|
قُلۡ يَـٰٓأَيُّهَا
ٱلنَّاسُ إِنِّى رَسُولُ ٱللَّهِ إِلَيۡڪُمۡ جَمِيعًا ٱلَّذِى لَهُ ۥ
مُلۡكُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِۖ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ يُحۡىِۦ
وَيُمِيتُۖ فَـَٔامِنُواْ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِ ٱلنَّبِىِّ ٱلۡأُمِّىِّ
ٱلَّذِى يُؤۡمِنُ بِٱللَّهِ وَڪَلِمَـٰتِهِۦ وَٱتَّبِعُوهُ لَعَلَّڪُمۡ
تَهۡتَدُونَ (١٥٨)
|
158. (Katakanlah,) pembicaraan ini ditujukan kepada
Nabi saw. ("Hai manusia! Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu
semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan
selain Dia; yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada
Allah dan rasul-Nya, nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada
kalimat-kalimat-Nya) yakni Alquran (dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat
petunjuk.") artinya kamu akan mendapat bimbingan hidayah.
|
||
Dan di antara kaum
Musa itu terdapat suatu umat yang memberi petunjuk [kepada manusia] dengan
hak dan dengan yang hak itulah mereka menjalankan keadilan [575]. (159)
|
|
وَمِن قَوۡمِ مُوسَىٰٓ
أُمَّةٌ۬ يَہۡدُونَ بِٱلۡحَقِّ وَبِهِۦ يَعۡدِلُونَ (١٥٩)
|
[575] Maksudnya:
mereka memberi petunjuk dan menuntun manusia dengan berpedoman kepada
petunjuk dan tuntunan yang datang dari Allah s.w.t. dan juga dalam hal
mengadili perkara-perkara, mereka selalu mencari keadilan dengan
berpedomankan petunjuk dan tuntunan Allah.
|
||
|
||
159. (Dan di antara kaum Musa itu terdapat suatu umat)
suatu jemaah (yang memberi petunjuk) kepada manusia (dengan hak dan dengan
yang hak itulah mereka menjalankan keadilan) di dalam memberikan keputusan
hukum.
|
||
Dan mereka Kami bagi
menjadi dua belas suku yang masing-masingnya berjumlah besar dan Kami
wahyukan kepada Musa ketika kaumnya meminta air kepadanya: "Pukullah
batu itu dengan tongkatmu!". Maka memancarlah daripadanya duabelas mata
air. Sesungguhnya tiap-tiap suku mengetahui tempat minum masing-masing. Dan
Kami naungkan awan di atas mereka dan Kami turunkan kepada mereka manna dan
salwa [576].
[Kami berfirman]; "Makanlah yang baik-baik dari apa yang telah Kami
rezkikan kepadamu". Mereka tidak menganiaya Kami, tetapi merekalah yang
selalu menganiaya dirinya sendiri. (160)
|
|
وَقَطَّعۡنَـٰهُمُ
ٱثۡنَتَىۡ عَشۡرَةَ أَسۡبَاطًا أُمَمً۬اۚ وَأَوۡحَيۡنَآ إِلَىٰ مُوسَىٰٓ إِذِ
ٱسۡتَسۡقَٮٰهُ قَوۡمُهُ ۥۤ
أَنِ ٱضۡرِب بِّعَصَاكَ ٱلۡحَجَرَۖ فَٱنۢبَجَسَتۡ مِنۡهُ ٱثۡنَتَا عَشۡرَةَ
عَيۡنً۬اۖ قَدۡ عَلِمَ ڪُلُّ أُنَاسٍ۬ مَّشۡرَبَهُمۡۚ وَظَلَّلۡنَا عَلَيۡهِمُ
ٱلۡغَمَـٰمَ وَأَنزَلۡنَا عَلَيۡهِمُ ٱلۡمَنَّ وَٱلسَّلۡوَىٰۖ ڪُلُواْ مِن
طَيِّبَـٰتِ مَا رَزَقۡنَـٰڪُمۡۚ وَمَا ظَلَمُونَا وَلَـٰكِن ڪَانُوٓاْ
أَنفُسَہُمۡ يَظۡلِمُونَ (١٦٠)
|
[576] Lihat not 53. Salah
satu ni'mat Tuhan kepada mereka ialah: mereka selalu dinaungi awan di waktu
mereka berjalan di panas terik padang pasir. Manna ialah: makanan manis
sebagai madu. Salwa ialah: burung sebangsa puyuh.
|
||
|
||
160. (Dan Kami bagi mereka) Kami pecahkan kaum Bani
Israel (menjadi dua belas) sebagai hal (suku-suku) menjadi badal dari yang
sebelumnya, yaitu kabilah-kabilah (yang masing-masingnya berjumlah besar)
menjadi badal dari yang sebelumnya (dan Kami wahyukan kepada Musa ketika
kaumnya meminta air kepadanya,) di tengah padang sahara ("Pukullah batu
itu dengan tongkatmu!") kemudian Musa memukulkannya (maka memancarlah)
maksudnya tersemburlah (daripadanya dua belas mata air) sesuai dengan
bilangan kabilah (Sesungguhnya tiap-tiap suku telah mengetahui) setiap suku
dari kalangan mereka (tempat minum masing-masing. Dan Kami naungkan awan di
atas mereka) di padang pasir tempat mereka berada guna melindungi mereka dari
panasnya matahari (dan Kami turunkan kepada mereka manna dan salwa) keduanya
adalah taranjabin, makanan manis seperti madu, dan sebangsa burung puyuh
dengan ditakhfifkan mimnya dan dibaca pendek. Dan Kami berfirman kepada
mereka, ("Makanlah yang baik-baik dari apa yang telah Kami rezekikan
kepadamu." Mereka tidak menganiaya Kami, tetapi merekalah yang selalu
menganiaya dirinya sendiri).
|
||
Dan [ingatlah], ketika
dikatakan kepada mereka [Bani Israil]: "Diamlah di negeri ini saja
[Baitul Maqdis] dan makanlah dari [hasil bumi]nya di mana saja kamu
kehendaki.". Dan katakanlah: "Bebaskanlah kami dari dosa kami dan
masukilah pintu gerbangnya sambil membungkuk, niscaya Kami ampuni
kesalahan-kesalahanmu". Kelak akan Kami tambah [pahala] kepada
orang-orang yang berbuat baik. (161)
|
|
وَإِذۡ قِيلَ لَهُمُ
ٱسۡكُنُواْ هَـٰذِهِ ٱلۡقَرۡيَةَ وَڪُلُواْ مِنۡهَا حَيۡثُ شِئۡتُمۡ وَقُولُواْ
حِطَّةٌ۬ وَٱدۡخُلُواْ ٱلۡبَابَ سُجَّدً۬ا نَّغۡفِرۡ لَكُمۡ خَطِيٓـَٔـٰتِڪُمۡۚ
سَنَزِيدُ ٱلۡمُحۡسِنِينَ (١٦١)
|
161. (Dan) Ingatlah (ketika dikatakan kepada mereka,
Bani Israel, "Diamlah di negeri ini saja) yaitu Baitulmakdis (dan
makanlah dari hasil buminya di mana saja kamu kehendaki. Dan katakanlah,)
perintah Kami ('Bebaskanlah kami dari dosa kami' dan masukilah pintunya)
pintu gerbang negeri itu (sambil membungkuk) dengan membungkukkan punggung
(niscaya Kami ampuni) dengan memakai nun dan ta, dan bina maf'ul
(kesalahan-kesalahanmu." Kelak Kami akan tambah pahala kepada
orang-orang yang berbuat baik) orang-orang yang taat pahala.
|
||
Maka orang-orang yang
zalim di antara mereka itu mengganti [perkataan itu] dengan perkataan yang
tidak dikatakan kepada mereka [577], maka Kami timpakan kepada mereka azab dari langit disebabkan
kezaliman mereka. (162)
|
|
فَبَدَّلَ ٱلَّذِينَ
ظَلَمُواْ مِنۡہُمۡ قَوۡلاً غَيۡرَ ٱلَّذِى قِيلَ لَهُمۡ فَأَرۡسَلۡنَا
عَلَيۡهِمۡ رِجۡزً۬ا مِّنَ ٱلسَّمَآءِ بِمَا ڪَانُواْ يَظۡلِمُونَ (١٦٢)
|
[577] Mereka diperintah
untuk mengucap: "hiththatun" (berarti: mohon dilepaskan dari dosa),
namun mereka mengubahnya sambil mencemoh dan mengucap: "hinthatun
sya'iirah" (berarti: gandum).
|
||
|
||
162. (Maka orang-orang yang lalim di antara mereka itu
mengganti perkataan itu dengan perkataan yang tidak dikatakan kepada mereka)
mereka mengatakan, "Habbatun fii sya`ratin sebagai ganti dari
hiththatun" dan kemudian mereka memasuki pintu gerbangnya sambil
merangkak bukannya membungkukkan badan (maka Kami timpakan kepada mereka
azab) yakni siksaan (dari langit disebabkan kelaliman mereka.)
|
||
Dan tanyakanlah kepada
Bani Israil tentang negeri [578] yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada
hari Sabtu [579], di waktu datang kepada mereka ikan-ikan [yang berada di sekitar]
mereka terapung-apung di permukaan air, dan di hari- hari yang bukan Sabtu,
ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah Kami mencoba mereka
disebabkan mereka berlaku fasik. (163)
|
|
وَسۡـَٔلۡهُمۡ عَنِ
ٱلۡقَرۡيَةِ ٱلَّتِى ڪَانَتۡ حَاضِرَةَ ٱلۡبَحۡرِ إِذۡ يَعۡدُونَ فِى ٱلسَّبۡتِ
إِذۡ تَأۡتِيهِمۡ حِيتَانُهُمۡ يَوۡمَ سَبۡتِهِمۡ شُرَّعً۬ا وَيَوۡمَ لَا
يَسۡبِتُونَۙ لَا تَأۡتِيهِمۡۚ ڪَذَٲلِكَ نَبۡلُوهُم بِمَا كَانُواْ
يَفۡسُقُونَ (١٦٣)
|
[578] Yaitu kota
Eliah yang terletak di pantai laut Merah antara
kota Mad-yan dan bukit Thur.
[579] Menurut aturan itu mereka tidak boleh bekerja pada hari Sabtu, karena hari Sabtu itu dikhususkan hanya untuk beribadat. |
||
|
||
163. (Dan tanyakanlah kepada Bani Israel) hai Muhammad,
sebagai celaan (tentang negeri yang terletak di dekat laut) di pinggir laut
Qalzum yaitu kota Aylah; yang dipertanyakan ialah tentang apa yang terjadi
atas penduduknya (ketika mereka melanggar aturan) saat mereka melakukan
pelanggaran (pada hari Sabtu) di mana mereka berburu ikan yang pada hari itu
mereka dilarang melakukannya (di waktu) merupakan zharaf dari lafal ya'duuna
(datang kepada mereka ikan-ikan pada hari Sabtunya dengan terapung-apung pada
pinggirannya) yang tampak di permukaan air (dan di hari-hari yang bukan
Sabtu) maksudnya di mana mereka sudah tidak lagi terikat dengan pengagungan
hari Sabtu, atau dengan kata lain ialah hari-hari selain hari Sabtu
(ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka) sebagai ujian dari Allah. (Demikianlah
Kami mencoba mereka disebabkan mereka berlaku fasik) dan tatkala mereka
hendak berburu ikan para penduduk kota terbagi suaranya menjadi tiga bagian;
sebagian berpendapat ikut berburu bersama orang-orang yang berburu, sebagian
lainnya mencegah mereka melakukannya dan sebagian lainnya bersikap abstain,
tidak ikut dan juga tidak melarang.
|
||
Dan [ingatlah] ketika
suatu umat di antara mereka berkata: "Mengapa kamu menasehati kaum yang
Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat
keras?" Mereka menjawab: "Agar kami mempunyai alasan [pelepas
tanggung jawab] kepada Tuhanmu [580], dan supaya mereka bertakwa". (164)
|
|
وَإِذۡ قَالَتۡ
أُمَّةٌ۬ مِّنۡہُمۡ لِمَ تَعِظُونَ قَوۡمًاۙ ٱللَّهُ مُهۡلِكُهُمۡ أَوۡ
مُعَذِّبُہُمۡ عَذَابً۬ا شَدِيدً۬اۖ قَالُواْ مَعۡذِرَةً إِلَىٰ رَبِّكُمۡ
وَلَعَلَّهُمۡ يَتَّقُونَ (١٦٤)
|
[580] Alasan mereka
itu ialah bahwa mereka telah melaksanakan perintah Allah untuk memberi
peringatan.
|
||
|
||
164. (Dan ketika) diathafkan kepada lafal idz yang
sebelumnya (suatu umat di antara mereka berkata,) yaitu kaum yang tidak ikut
berburu dan juga tidak melarang orang-orang yang berburu ("Mengapa kamu
menasihati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka
dengan azab yang keras?" Mereka menjawab,) nasihat kami ("Agar kami
mempunyai alasan) yang bisa dijadikan sebagai pelepas tanggung jawab (kepada
Tuhanmu) supaya kami tidak dituduh lalai dalam masalah tidak memberikan
larangan kepada mereka (dan supaya mereka bertakwa.") tidak berani
melakukan perburuan lagi.
|
||
Maka tatkala mereka
melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang
yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang
zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik. (165)
|
|
فَلَمَّا نَسُواْ مَا
ذُڪِّرُواْ بِهِۦۤ أَنجَيۡنَا ٱلَّذِينَ يَنۡہَوۡنَ عَنِ ٱلسُّوٓءِ وَأَخَذۡنَا
ٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ بِعَذَابِۭ بَـِٔيسِۭ بِمَا كَانُواْ يَفۡسُقُونَ (١٦٥)
|
165. (Maka tatkala mereka melupakan) yaitu mereka
meninggalkan (apa yang diperingatkan kepada mereka) apa yang dinasihatkan
kepada mereka (tentang hal itu) kemudian mereka tidak mau juga menuruti
nasihat (Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan
Kami timpakan kepada orang-orang yang lalim) yang melakukan pelanggaran
(siksaan yang berat) yang keras (disebabkan mereka selalu berbuat fasik.)
|
||
Maka tatkala mereka
bersikap sombong terhadap apa yang mereka dilarang mengerjakannya, Kami
katakan kepadanya: "Jadilah kamu kera yang hina [581]. (166)
|
|
فَلَمَّا عَتَوۡاْ عَن
مَّا نُہُواْ عَنۡهُ قُلۡنَا لَهُمۡ كُونُواْ قِرَدَةً خَـٰسِـِٔينَ (١٦٦)
|
[581] Lihat not 60. Sebagian
ahli tafsir memandang bahwa ini sebagai suatu perumpamaan, artinya hati
mereka menyerupai hati kera, karena sama-sama tidak menerima nasehat dan
peringatan. Pendapat Jumhur mufassir ialah mereka betul-betul berubah menjadi
kera, hanya tidak beranak, tidak makan dan minum, dan hidup tidak lebih dari
tiga hari.
|
||
|
||
166. (Maka tatkala mereka bersikap sombong) yakni
bersikap takabur (terhadap) tidak mau meninggalkan (apa yang dilarang mereka
mengerjakannya, Kami katakan kepada mereka, "Jadilah kamu kera yang
hina.") yang terhina, maka jadilah mereka itu kera yang hina; keterangan
ini adalah penjelasan dari apa yang telah lalu. Ibnu Abbas mengatakan,
"Saya tidak mengetahui tentang apa yang terjadi dengan golongan yang
bersikap abstain." Ikrimah mengatakan, "Mereka tidak dibinasakan,
sebab mereka membenci apa yang telah dilakukan rekan-rekannya dan mereka
mengatakan, 'Mengapa kamu menasihati....'." Hakim telah meriwayatkan
dari Ibnu Abbas bahwa golongan tersebut ikut pula melakukannya dan bahkan
takjub dengan sikap mereka yang melakukannya.
|
||
Dan [ingatlah], ketika
Tuhanmu memberitahukan, bahwa sesungguhnya Dia akan mengirim kepada mereka [orang-orang
Yahudi] sampai hari kiamat orang-orang yang akan menimpakan kepada mereka
azab yang seburuk-buruknya. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksa-Nya, dan
sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (167)
|
|
وَإِذۡ تَأَذَّنَ
رَبُّكَ لَيَبۡعَثَنَّ عَلَيۡهِمۡ إِلَىٰ يَوۡمِ ٱلۡقِيَـٰمَةِ مَن يَسُومُهُمۡ
سُوٓءَ ٱلۡعَذَابِۗ إِنَّ رَبَّكَ لَسَرِيعُ ٱلۡعِقَابِۖ وَإِنَّهُ ۥ
لَغَفُورٌ۬ رَّحِيمٌ۬ (١٦٧)
|
167. (Dan ketika memberitahukan) mempermaklumkan
(Tuhanmu, bahwa sesungguhnya Dia akan mengirim kepada mereka) dimaksud
orang-orang Yahudi (sampai hari kiamat orang-orang yang akan menimpakan
kepada mereka azab yang seburuk-buruknya) dengan dihinakan dan dibebani
pajak/jizyah; kemudian Allah mengutus Nabi Sulaiman kepada mereka, dan
sesudah itu Raja Bukhtunasher (Nebukat Nezar) yang membunuh dan menawan
mereka serta mewajibkan mereka membayar jizyah. Mereka selalu membayar jizyah
kepada orang-orang Majusi sehingga Allah swt. mengutus nabi kita Muhammad
saw. yang kemudian mengambil pula jizyah dari mereka. (Sesungguhnya Tuhanmu
amat cepat siksa-Nya) (dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun) terhadap
orang-orang yang taat kepada-Nya (lagi Maha Penyayang) terhadap mereka yang
taat.
|
||
Dan Kami bagi-bagi
mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang
yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka
dengan [ni’mat] yang baik-baik dan [bencana] yang buruk-buruk, agar mereka
kembali [kepada kebenaran]. (168)
|
|
وَقَطَّعۡنَـٰهُمۡ فِى
ٱلۡأَرۡضِ أُمَمً۬اۖ مِّنۡهُمُ ٱلصَّـٰلِحُونَ وَمِنۡہُمۡ دُونَ ذَٲلِكَۖ
وَبَلَوۡنَـٰهُم بِٱلۡحَسَنَـٰتِ وَٱلسَّيِّـَٔاتِ لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ (١٦٨)
|
168. (Dan Kami bagi-bagi mereka) Kami pecah-pecah
mereka (di dunia menjadi beberapa golongan) terdiri dari beberapa golongan
(di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya) ada orang-orang
(yang tidak demikian) yaitu menjadi orang-orang kafir dan orang-orang fasik
(Dan Kami coba mereka dengan yang baik-baik) yang nikmat-nikmat (dan yang
buruk-buruk) dengan bencana-bencana (agar mereka kembali) kepada kebenaran
dan tidak mau berbuat fasik lagi.
|
||
Maka datanglah sesudah
mereka generasi [yang jahat] yang mewarisi Taurat, yang mengambil harta benda
dunia yang rendah ini, dan berkata: "Kami akan diberi ampun". Dan
kelak jika datang kepada mereka harta benda dunia sebanyak itu [pula],
niscaya mereka akan mengambilnya [juga]. Bukankah perjanjian Taurat sudah
diambil dari mereka, yaitu bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah
kecuali yang benar, padahal mereka telah mempelajari apa yang tersebut di
dalamnya?. Dan kampung akhirat itu lebih baik bagi mereka yang bertakwa. Maka
apakah kamu sekalian tidak mengerti? (169)
|
|
فَخَلَفَ مِنۢ
بَعۡدِهِمۡ خَلۡفٌ۬ وَرِثُواْ ٱلۡكِتَـٰبَ يَأۡخُذُونَ عَرَضَ هَـٰذَا
ٱلۡأَدۡنَىٰ وَيَقُولُونَ سَيُغۡفَرُ لَنَا وَإِن يَأۡتِہِمۡ عَرَضٌ۬
مِّثۡلُهُ ۥ يَأۡخُذُوهُۚ أَلَمۡ يُؤۡخَذۡ عَلَيۡہِم مِّيثَـٰقُ
ٱلۡكِتَـٰبِ أَن لَّا يَقُولُواْ عَلَى ٱللَّهِ إِلَّا ٱلۡحَقَّ وَدَرَسُواْ مَا
فِيهِۗ وَٱلدَّارُ ٱلۡأَخِرَةُ خَيۡرٌ۬ لِّلَّذِينَ يَتَّقُونَۗ أَفَلَا
تَعۡقِلُونَ (١٦٩)
|
169. (Maka datanglah sesudah mereka generasi yang jahat
yang mewarisi Alkitab) yakni kitab Taurat dari para pendahulu mereka (yang
mengambil harta benda dunia yang rendah ini) sesuatu yang tidak ada harganya,
yaitu duniawi baik yang halal maupun yang haram (dan berkata, "Kami akan
diberi ampun.") atas apa yang telah kami lakukan. (Dan kelak jika datang
kepada mereka harta benda dunia sebanyak itu pula niscaya mereka akan
mengambilnya juga) jumlah kalimat ini menjadi hal; artinya mereka masih juga
mengharapkan ampunan sedangkan mereka masih tetap kembali melakukannya
padahal di dalam kitab Taurat tidak ada janji ampunan jika disertai dengan
menetapi perbuatan dosa (bukankah sudah diambil) Istifham atau kata tanya
bermakna menetapkan (perjanjian kitab Taurat dari mereka) Idhafah di sini
bermakna fii (yaitu bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah kecuali
yang benar, padahal mereka telah mempelajari) diathafkan kepada lafal
yu`khadzu, yakni mereka telah membaca (apa yang tersebut di dalamnya?) maka
mengapa mereka mendustakan tentang masalah ampunan itu, sedangkan mereka
masih terus menepati perbuatan dosanya. (Dan kampung akhirat itu lebih baik
bagi mereka yang bertakwa) yang takut terhadap perbuatan haram. (Maka apakah
mereka tidak mengerti) dengan memakai ya dan ta, sesungguhnya pahala akhirat
itu lebih baik yang seharusnya mereka lebih memilihnya daripada perkara
duniawi.
|
||
Dan orang-orang yang
berpegang teguh dengan Al Kitab [Taurat] serta mendirikan shalat, [akan
diberi pahala] karena sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala
orang-orang yang mengadakan perbaikan. (170)
|
|
وَٱلَّذِينَ
يُمَسِّكُونَ بِٱلۡكِتَـٰبِ وَأَقَامُواْ ٱلصَّلَوٰةَ إِنَّا لَا نُضِيعُ أَجۡرَ
ٱلۡمُصۡلِحِينَ (١٧٠) ۞
|
170. (Dan orang-orang yang berpegang teguh) dengan
memakai tasydid dan tidak/takhfif (dengan Alkitab Taurat) yaitu sebagian di
antara mereka (serta mendirikan salat) seperti Abdullah bin Salam dan
teman-temannya. (Sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang
yang mengadakan perbaikan) Jumlah kalimat ini menjadi khabar dari lafal
lilladziina; dan di dalamnya terkandung meletakkan isim zhahir pada tempat
isim dhamir; yakni ajrahum/pahala mereka.
|
||
Dan [ingatlah], ketika
Kami mengangkat bukit ke atas mereka seakan-akan bukit itu naungan awan dan
mereka yakin bahwa bukit itu akan jatuh menimpa mereka. [Dan Kami katakan
kepada mereka]: "Peganglah dengan teguh apa yang telah Kami berikan
kepadamu, serta ingatlah selalu [amalkanlah] apa yang tersebut di dalamnya
supaya kamu menjadi orang-orang yang bertakwa". (171)
|
|
وَإِذۡ نَتَقۡنَا
ٱلۡجَبَلَ فَوۡقَهُمۡ كَأَنَّهُ ۥ ظُلَّةٌ۬ وَظَنُّوٓاْ أَنَّهُ ۥ
وَاقِعُۢ بِہِمۡ خُذُواْ مَآ ءَاتَيۡنَـٰكُم بِقُوَّةٍ۬ وَٱذۡكُرُواْ مَا فِيهِ
لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ (١٧١)
|
171. (Dan) ingatlah (ketika Kami mengangkat bukit)
yaitu Kami mencabutnya dari dasarnya (ke atas mereka seakan-akan bukit itu
naungan awan dan mereka menduga) dan merasa yakin (bahwa bukit itu akan jatuh
menimpa mereka) akan jatuh kepada mereka sesuai dengan janji Allah kepada
mereka, bahwa hal itu akan menimpa mereka jika mereka tidak mau menerima
hukum-hukum syariat kitab Taurat. Mereka menolaknya mengingat hal itu teramat
berat pada permulaannya tetapi kemudian mereka mau menerimanya. Kami
berfirman kepada mereka, ("Peganglah dengan teguh apa yang telah Kami
berikan kepadamu) dengan sungguh-sungguh dan dengan segala kemampuan (serta
ingatlah selalu apa yang tersebut di dalamnya) dengan mengamalkannya (supaya
kamu menjadi orang-orang yang bertakwa.").
|
||
Dan [ingatlah], ketika
Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah
mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka [seraya berfirman]: "Bukankah
Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul [Engkau Tuhan kami], kami
menjadi saksi". [Kami lakukan yang demikian itu] agar di hari kiamat
kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami [bani Adam] adalah orang-orang
yang lengah terhadap ini [keesaan Tuhan]", (172)
|
|
وَإِذۡ أَخَذَ رَبُّكَ
مِنۢ بَنِىٓ ءَادَمَ مِن ظُهُورِهِمۡ ذُرِّيَّتَہُمۡ وَأَشۡہَدَهُمۡ عَلَىٰٓ
أَنفُسِہِمۡ أَلَسۡتُ بِرَبِّكُمۡۖ قَالُواْ بَلَىٰۛ شَهِدۡنَآۛ أَن
تَقُولُواْ يَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِ إِنَّا ڪُنَّا عَنۡ هَـٰذَا غَـٰفِلِينَ (١٧٢)
|
172. (Dan) ingatlah (ketika) sewaktu (Tuhanmu
mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka) menjadi badal
isytimal dari lafal sebelumnya dengan mengulangi huruf jar (yaitu anak cucu
mereka) maksudnya Dia mengeluarkan sebagian mereka dari tulang sulbi sebagian
lainnya yang berasal dari sulbi Nabi Adam secara turun-temurun, sebagaimana
sekarang mereka beranak-pinak mirip dengan jagung di daerah Nu`man sewaktu
hari Arafah/musim jagung. Allah menetapkan kepada mereka bukti-bukti yang
menunjukkan ketuhanan-Nya serta Dia memberinya akal (dan Allah mengambil
kesaksian terhadap jiwa mereka) seraya berfirman, ("Bukankah Aku ini
Tuhanmu?" Mereka menjawab, "Betul.) Engkau adalah Tuhan kami (kami
menjadi saksi.") yang demikian itu. Kesaksian itu supaya (tidak) jangan
(kamu mengatakan) dengan memakai ya dan ta pada dua tempat, yakni orang-orang
kafir (di hari kiamat kelak, "Sesungguhnya kami terhadap hal-hal ini)
yakni keesaan Tuhan (adalah orang-orang yang lalai.") kami tidak mengetahuinya.
|
||
atau agar kamu tidak
mengatakan: "Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan
Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang [datang]
sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang
yang sesat dahulu?" [582] (173)
|
|
أَوۡ تَقُولُوٓاْ
إِنَّمَآ أَشۡرَكَ ءَابَآؤُنَا مِن قَبۡلُ وَڪُنَّا ذُرِّيَّةً۬ مِّنۢ
بَعۡدِهِمۡۖ أَفَتُہۡلِكُنَا بِمَا فَعَلَ ٱلۡمُبۡطِلُونَ (١٧٣)
|
[582] Maksudnya: agar
orang-orang musyrik itu jangan mengatakan bahwa bapak-bapak mereka dahulu
telah mempersekutukan Tuhan, sedang mereka tidak tahu menahu bahwa
mempersekutukan Tuhan itu salah, tak ada lagi jalan
bagi mereka, hanyalah meniru orang-orang tua mereka yang mempersekutukan
Tuhan itu. Karena itu mereka menganggap bahwa mereka tidak patut disiksa
karena kesalahan orang-orang tua mereka itu.
|
||
|
||
173. (Atau agar kamu tidak mengatakan,
"Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak
dahulu) dimaksud sebelum kami (sedangkan kami ini adalah anak-anak keturunan
yang datang sesudah mereka) maka kami hanya mengikut mereka (Maka apakah
Engkau akan membinasakan kami) Engkau akan mengazab kami (karena perbuatan
orang-orang yang sesat dahulu?") dari kalangan orang-orang tua kami yang
pertama kali melakukan kemusyrikan. Kesimpulan pengertian dari ayat ini bahwa
mereka tidak mungkin berhujah dengan alasan itu sedangkan mereka telah
melakukan kesaksian terhadap diri mereka sendiri tentang keesaan Tuhan itu.
Penuturan tentang hal ini melalui lisan pemilik mukjizat/Nabi Muhammad saw.
kedudukannya sama dengan penuturan terhadap jiwa manusia semuanya.
|
||
Dan demikianlah Kami
menjelaskan ayat-ayat itu, agar mereka kembali [kepada kebenaran].
(174)
|
|
وَكَذَٲلِكَ نُفَصِّلُ
ٱلۡأَيَـٰتِ وَلَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ (١٧٤)
|
174. (Dan demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu)
Kami menerangkan seperti apa yang telah Kami jelaskan di dalam perjanjian
kesaksian supaya mereka memikirkannya (agar mereka kembali) dari kekafiran
mereka kepada kebenaran.
|
||
Dan bacakanlah kepada
mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami
[pengetahuan tentang isi Al Kitab], kemudian dia melepaskan diri daripada
ayat-ayat itu lalu dia diikuti oleh syaitan [sampai dia tergoda], maka
jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat. (175)
|
|
وَٱتۡلُ عَلَيۡهِمۡ
نَبَأَ ٱلَّذِىٓ ءَاتَيۡنَـٰهُ ءَايَـٰتِنَا فَٱنسَلَخَ مِنۡهَا فَأَتۡبَعَهُ
ٱلشَّيۡطَـٰنُ فَكَانَ مِنَ ٱلۡغَاوِينَ (١٧٥)
|
175. (Dan bacakanlah) hai Muhammad (kepada mereka)
yakni orang-orang Yahudi (berita) kabar (orang yang telah Kami berikan
kepadanya ayat-ayat Kami, pengetahuan tentang isi Alkitab, kemudian dia
melepaskan diri dari ayat-ayat itu) maksudnya ia keluar darinya dengan
membawa kekafirannya, sebagaimana seekor ular keluar dari kulitnya, orang
yang dimaksud ialah Bal`am bin Ba`ura salah seorang ulama terkemuka Bani
Israel. Ia diminta agar mendoakan Musa celaka dan untuk itu diberi hadiah,
dia mendoakan hal itu tetapi doanya itu menyebabkan senjata makan tuan
akhirnya lidahnya menjulur sampai ke dadanya (lalu dia diikuti oleh setan)
setan dapat menggodanya sehingga jadilah ia temannya (maka jadilah ia
termasuk orang-orang yang sesat).
|
||
Dan kalau Kami
menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan [derajat]nya dengan ayat-ayat itu,
tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah,
maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya
lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya [juga].
Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka
ceritakanlah [kepada mereka] kisah-kisah itu agar mereka berfikir.
(176)
|
|
وَلَوۡ شِئۡنَا
لَرَفَعۡنَـٰهُ بِہَا وَلَـٰكِنَّهُ ۥۤ أَخۡلَدَ إِلَى ٱلۡأَرۡضِ
وَٱتَّبَعَ هَوَٮٰهُۚ
فَمَثَلُهُ ۥ كَمَثَلِ ٱلۡڪَلۡبِ إِن تَحۡمِلۡ عَلَيۡهِ يَلۡهَثۡ أَوۡ
تَتۡرُڪۡهُ يَلۡهَثۚ ذَّٲلِكَ مَثَلُ ٱلۡقَوۡمِ ٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ
بِـَٔايَـٰتِنَاۚ فَٱقۡصُصِ ٱلۡقَصَصَ لَعَلَّهُمۡ يَتَفَكَّرُونَ (١٧٦)
|
176. (Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami
tinggikan dia) kepada derajat para ulama (dengan ayat-ayat itu) seumpamanya
Kami memberikan taufik/kekuatan kepadanya untuk mengamalkan ayat-ayat itu
(tetapi dia cenderung) yaitu lebih menyukai (kepada tanah) yakni harta benda
dan duniawi (dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah) dalam doa yang
dilakukannya, akhirnya Kami balik merendahkan derajatnya. (Maka
perumpamaannya) ciri khasnya (seperti anjing jika kamu menghalaunya) mengusir
dan menghardiknya (diulurkannya lidahnya) lidahnya menjulur (atau) jika (kamu
membiarkannya dia mengulurkan lidahnya juga) sedangkan sifat seperti itu
tidak terdapat pada hewan-hewan selain anjing. Kedua jumlah syarat menjadi
hal, ia menjulurkan lidahnya dalam keadaan terhina dalam segala kondisi.
Maksudnya penyerupaan/tasybih ini ialah mengumpamakan dalam hal kerendahan
dan kehinaan dengan qarinah adanya fa yang memberikan pengertian tertib
dengan kalimat sebelumnya, yakni kecenderungan terhadap duniawi dan mengikuti
hawa nafsu rendahnya, juga karena adanya qarinah/bukti firman-Nya, (Demikian
itulah) perumpamaan itulah (perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat
Kami. Maka ceritakanlah kisah-kisah itu) kepada orang-orang Yahudi (agar
mereka berpikir) agar mereka mau memikirkannya hingga mereka mau beriman.
|
||
Amat buruklah
perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan kepada diri
mereka sendirilah mereka berbuat zalim. (177)
|
|
سَآءَ مَثَلاً
ٱلۡقَوۡمُ ٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ بِـَٔايَـٰتِنَا وَأَنفُسَہُمۡ كَانُواْ
يَظۡلِمُونَ (١٧٧)
|
177. (Amat buruklah) amat jeleklah (perumpamaan suatu
kaum) yaitu perumpamaan kaum itu (yaitu orang-orang yang mendustakan
ayat-ayat Kami dan kepada diri mereka sendirilah mereka berbuat lalim) dengan
mendustakan ayat-ayat itu.
|
||
Barangsiapa yang
diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan
barangsiapa yang disesatkan Allah [583], maka merekalah orang-orang yang merugi. (178)
|
|
مَن يَہۡدِ ٱللَّهُ
فَهُوَ ٱلۡمُهۡتَدِىۖ وَمَن يُضۡلِلۡ فَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلۡخَـٰسِرُونَ (١٧٨)
|
[583] Lihat not 34. Disesatkan
Allah berarti: bahwa orang itu sesat berhubung keingkarannya dan tidak mau
memahami petunjuk-petunjuk Allah. Dalam ayat ini, karena mereka itu ingkar
dan tidak mau memahami apa sebabnya Allah menjadikan nyamuk sebagai
perumpamaan, maka mereka itu menjadi sesat.
|
||
|
||
178. (Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah,
maka dialah yang mendapat petunjuk dan barang siapa yang disesatkan Allah,
maka merekalah orang-orang yang merugi).
|
||
Dan sesungguhnya Kami
jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka
mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami [ayat-ayat Allah]
dan mereka mempunyai mata [tetapi] tidak dipergunakannya untuk melihat
[tanda-tanda kekuasaan Allah], dan mereka mempunyai telinga [tetapi] tidak
dipergunakannya untuk mendengar [ayat-ayat Allah]. Mereka itu seperti
binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang
yang lalai. [[584] (179)
|
|
وَلَقَدۡ ذَرَأۡنَا
لِجَهَنَّمَ ڪَثِيرً۬ا مِّنَ ٱلۡجِنِّ وَٱلۡإِنسِۖ لَهُمۡ قُلُوبٌ۬ لَّا
يَفۡقَهُونَ بِہَا وَلَهُمۡ أَعۡيُنٌ۬ لَّا يُبۡصِرُونَ بِہَا وَلَهُمۡ
ءَاذَانٌ۬ لَّا يَسۡمَعُونَ بِہَآۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ كَٱلۡأَنۡعَـٰمِ بَلۡ هُمۡ أَضَلُّۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ
ٱلۡغَـٰفِلُونَ (١٧٩)
|
[584] Yaitu: dengan
membiarkan orang itu bergelimang dalam kesesatannya, hingga orang itu tidak
sadar bahwa dia didekatkan secara berangsur-angsur kepada kebinasaan.
|
||
|
||
179. (Dan sesungguhnya Kami jadikan) Kami ciptakan (untuk
isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati
tetapi tidak dipergunakan untuk memahami ayat-ayat Allah) yakni perkara hak
(dan mereka mempunyai mata tetapi tidak dipergunakannya untuk melihat
tanda-tanda kekuasaan Allah) yaitu bukti-bukti yang menunjukkan kekuasaan
Allah dengan penglihatan yang disertai pemikiran (dan mereka mempunyai
telinga tetapi tidak dipergunakannya untuk mendengar ayat-ayat Allah)
ayat-ayat Allah dan nasihat-nasihat-Nya dengan pendengaran yang disertai
pemikiran dan ketaatan (mereka itu sebagai binatang ternak) dalam hal tidak
mau mengetahui, melihat dan mendengar (bahkan mereka lebih sesat) dari hewan
ternak itu sebab hewan ternak akan mencari hal-hal yang bermanfaat bagi
dirinya dan ia akan lari dari hal-hal yang membahayakan dirinya tetapi mereka
itu berani menyuguhkan dirinya ke dalam neraka dengan menentang (mereka
itulah orang-orang yang lalai)
|
||
Hanya milik Allah
asma-ul husna [585], maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asma-ul husna itu dan
tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam [menyebut]
nama-nama-Nya [586]. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah
mereka kerjakan. (180)
|
|
وَلِلَّهِ
ٱلۡأَسۡمَآءُ ٱلۡحُسۡنَىٰ فَٱدۡعُوهُ بِہَاۖ وَذَرُواْ ٱلَّذِينَ يُلۡحِدُونَ
فِىٓ أَسۡمَـٰٓٮِٕهِۦۚ سَيُجۡزَوۡنَ
مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ (١٨٠)
|
[585] Maksudnya:
nama-nama yang agung yang sesuai dengan sifat-sifat Allah.
[586] Maksudnya: janganlah dihiraukan orang-orang yang menyembah Allah dengan nama-nama yang tidak sesuai dengan sifat-sifat dan keagungan Allah, atau dengan memakai asmaa-ul husna, tetapi dengan maksud menodai nama Allah atau mempergunakan asmaa-ul husna untuk nama-nama selain Allah. |
||
|
||
180. (Allah mempunyai asma-asma yang baik) yang
sembilan puluh sembilan, demikianlah telah disebutkan oleh hadis. Al-husna
adalah bentuk muannats dari al-ahsan (maka bermohonlah kepada-Nya)
sebutkanlah Dia olehmu (dengan menyebut nama-nama-Nya itu dan tinggalkanlah)
maksudnya biarkanlah (orang-orang yang menyimpang dari kebenaran) berasal dan
kata alhada dan lahada, yang artinya mereka menyimpang dari perkara yang hak
(dalam menyebut nama-nama-Nya) artinya mereka mengambil nama-nama tersebut
untuk disebutkan kepada sesembahan-sesembahan mereka, seperti nama Latta yang
berakar dari lafal Allah, dan Uzzaa yang berakar dari kata Al-Aziiz, dan
Manaat yang berakar dari kata Al-Mannaan (nanti mereka akan mendapat balasan)
kelak di akhirat sebagai pembalasannya (terhadap apa yang telah mereka
kerjakan) ketentuan ini sebelum turunnya ayat perintah berperang.
|
||
Dan di antara
orang-orang yang Kami ciptakan ada umat yang memberi petunjuk dengan hak, dan
dengan yang hak itu [pula] mereka menjalankan keadilan. (181)
|
|
وَمِمَّنۡ خَلَقۡنَآ
أُمَّةٌ۬ يَہۡدُونَ بِٱلۡحَقِّ وَبِهِۦ يَعۡدِلُونَ (١٨١)
|
181. (Dan di antara orang-orang yang Kami ciptakan ada
umat yang memberi petunjuk dengan hak, dan dengan yang hak itu pula mereka
menjalankan keadilan) mereka adalah umat Muhammad saw. sebagaimana yang telah
dijelaskan oleh hadis.
|
||
Dan orang-orang yang
mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik mereka dengan
berangsur-angsur [ke arah kebinasaan], dengan cara yang tidak mereka ketahui.
(182)
|
|
وَٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ
بِـَٔايَـٰتِنَا سَنَسۡتَدۡرِجُهُم مِّنۡ حَيۡثُ لَا يَعۡلَمُونَ (١٨٢)
|
182. (Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami)
yakni Alquran, dari kalangan penduduk Mekah (nanti Kami akan menarik mereka
secara berangsur-angsur) Kami akan mengazab mereka sedikit demi sedikit
(dengan cara yang tidak mereka ketahui).
|
||
Dan Aku memberi
tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat teguh. (183)
|
|
وَأُمۡلِى لَهُمۡۚ
إِنَّ كَيۡدِى مَتِينٌ (١٨٣)
|
183. (Dan Aku memberi tangguh kepada mereka) Kami
menangguhkan mereka (Sesungguhnya rencana-Ku amat tangguh) amat keras dan
tidak bisa ditahan.
|
||
Apakah [mereka lalai]
dan tidak memikirkan bahwa teman mereka [Muhammad] tidak berpenyakit gila.
Dia [Muhammad itu] tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan lagi
pemberi penjelasan. (184)
|
|
أَوَلَمۡ
يَتَفَكَّرُواْۗ مَا بِصَاحِبِہِم مِّن جِنَّةٍۚ إِنۡ هُوَ إِلَّا نَذِيرٌ۬
مُّبِينٌ (١٨٤)
|
184. (Apakah mereka tidak memikirkan) kemudian mereka
dapat mengetahui (bahwa teman mereka) yaitu Muhammad saw. (tidak berpenyakit
gila) bukanlah kurang akal (tidak lain) (dia hanyalah seorang pemberi
peringatan lagi pemberi penjelasan) yang jelas peringatannya.
|
||
Dan apakah mereka
tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi dan segala sesuatu yang
diciptakan Allah, dan kemungkinan telah dekatnya kebinasaan mereka? Maka
kepada berita manakah lagi mereka akan beriman selain kepada Al Qur’an itu?
(185)
|
|
أَوَلَمۡ يَنظُرُواْ
فِى مَلَكُوتِ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَمَا خَلَقَ ٱللَّهُ مِن شَىۡءٍ۬
وَأَنۡ عَسَىٰٓ أَن يَكُونَ قَدِ ٱقۡتَرَبَ أَجَلُهُمۡۖ فَبِأَىِّ حَدِيثِۭ
بَعۡدَهُ ۥ يُؤۡمِنُونَ (١٨٥)
|
185. (Dan apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan) kekuasaan
(langit dan bumi dan) di dalam (segala sesuatu yang diciptakan Allah)
merupakan penjelasan dari apa yang sebelumnya, dengan hal itu mereka
menyimpulkan tentang kekuasaan dan keesaan penciptanya (dan bahwasanya)
sehubungan dengan (kemungkinan telah dekatnya) (kebinasaan mereka?) kemudian
mereka mati dalam keadaan kafir, lalu mereka dimasukkan ke dalam neraka.
Mengapa mereka tidak bersegera untuk beriman. (Maka kepada berita manakah
lagi sesudahnya) yakni sesudah berita Alquran (mereka akan beriman?)
|
||
Barangsiapa yang Allah
sesatkan [587] maka baginya tak ada orang yang akan memberi petunjuk. Dan
Allah membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan. (186)
|
|
مَن يُضۡلِلِ ٱللَّهُ
فَلَا هَادِىَ لَهُ ۥۚ وَيَذَرُهُمۡ فِى طُغۡيَـٰنِہِمۡ يَعۡمَهُونَ (١٨٦)
|
[587] Lihat not 34. Disesatkan
Allah berarti: bahwa orang itu sesat berhubung keingkarannya dan tidak mau
memahami petunjuk-petunjuk Allah. Dalam ayat ini, karena mereka itu ingkar
dan tidak mau memahami apa sebabnya Allah menjadikan nyamuk sebagai
perumpamaan, maka mereka itu menjadi sesat.
|
||
|
||
186. (Barang siapa yang Allah sesatkan, maka baginya
tak ada orang yang akan memberi petunjuk. Dan Allah membiarkan mereka) dengan
memakai ya dan nun serta dirafa`kan sebagai jumlah isti'naf/permulaan; sedangkan
apabila dijazamkan maka diathafkan secara mahall kepada lafal sesudah fa
(terombang-ambing dalam kesesatan) mereka terombang-ambing dalam keadaan
bingung.
|
||
Mereka menanyakan
kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah:
"Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku;
tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia.
Kiamat itu amat berat [huru-haranya bagi makhluk] yang di langit dan di bumi.
Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba".
Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya.
Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di
sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui". (187)
|
|
يَسۡـَٔلُونَكَ عَنِ
ٱلسَّاعَةِ أَيَّانَ مُرۡسَٮٰهَاۖ
قُلۡ إِنَّمَا عِلۡمُهَا عِندَ رَبِّىۖ لَا يُجَلِّيہَا لِوَقۡتِہَآ إِلَّا
هُوَۚ ثَقُلَتۡ فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ لَا تَأۡتِيكُمۡ إِلَّا
بَغۡتَةً۬ۗ يَسۡـَٔلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِىٌّ عَنۡہَاۖ قُلۡ إِنَّمَا
عِلۡمُهَا عِندَ ٱللَّهِ وَلَـٰكِنَّ أَڪۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعۡلَمُونَ (١٨٧)
|
187. (Mereka menanyakan kepadamu) yaitu mereka penduduk
kota Mekah (tentang kiamat,) tentang hari akhir ("Bilakah) kapan
(terjadinya?" Katakanlah,) kepada mereka ("Sesungguhnya pengetahuan
tentang kiamat itu) bila terjadinya (adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorang
pun yang dapat menjelaskan) menerangkan (waktu kedatangannya) huruf lam
bermakna fii (selain Dia. Kiamat itu amat berat) amat besar peristiwanya (yang
di langit dan di bumi) amat berat dirasakan oleh penduduk keduanya mengingat
kengerian huru-haranya. (Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan
dengan tiba-tiba.") secara sekonyong-konyong (Mereka bertanya kepadamu
seolah-olah kamu benar-benar mengetahui) terlalu berlebihan di dalam bertanya
(tentang kiamat itu) sehingga engkau memberitahukan tentangnya. (Katakanlah,
"Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah di sisi Allah)
merupakan pengukuhan sebelumnya (tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.")
pengetahuan mengenai kiamat itu hanya ada di sisi Allah swt.
|
||
Katakanlah: "Aku
tidak berkuasa menarik kemanfa’atan bagi diriku dan tidak [pula] menolak
kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui
yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak
akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan
pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman". (188)
|
|
قُل لَّآ أَمۡلِكُ
لِنَفۡسِى نَفۡعً۬ا وَلَا ضَرًّا إِلَّا مَا شَآءَ ٱللَّهُۚ وَلَوۡ كُنتُ
أَعۡلَمُ ٱلۡغَيۡبَ لَٱسۡتَڪۡثَرۡتُ مِنَ ٱلۡخَيۡرِ وَمَا مَسَّنِىَ ٱلسُّوٓءُۚ
إِنۡ أَنَا۟ إِلَّا نَذِيرٌ۬ وَبَشِيرٌ۬ لِّقَوۡمٍ۬ يُؤۡمِنُونَ (١٨٨) ۞
|
188. (Katakanlah, "Aku tidak berkuasa menarik
kemanfaatan bagi diriku sendiri) untuk mendapatkannya (dan tidak pula menolak
kemudaratan) mampu menolaknya (kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya
aku mengetahui yang gaib) apa-apa yang gaib dariku (tentulah aku membuat
kebaikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudaratan) berupa
kemiskinan dan lain sebagainya karena sebelumnya aku telah bersiap-siap
menghadapinya dengan cara menghindari kemudaratan-kemudaratan itu (tidak
lain) (aku ini hanyalah pemberi peringatan) dengan neraka bagi orang-orang
kafir (dan pembawa berita gembira) dengan surga (bagi orang-orang yang
beriman").
|
||
Dialah Yang
menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan
isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya,
isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa
ringan [beberapa waktu]. Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya [suami
isteri] bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya
jika Engkau memberi kami anak yang sempurna, tentulah kami termasuk
orang-orang yang bersyukur". (189)
|
|
هُوَ ٱلَّذِى خَلَقَكُم
مِّن نَّفۡسٍ۬ وَٲحِدَةٍ۬ وَجَعَلَ مِنۡہَا زَوۡجَهَا لِيَسۡكُنَ إِلَيۡہَاۖ
فَلَمَّا تَغَشَّٮٰهَا حَمَلَتۡ حَمۡلاً
خَفِيفً۬ا فَمَرَّتۡ بِهِۦۖ فَلَمَّآ أَثۡقَلَت دَّعَوَا ٱللَّهَ رَبَّهُمَا
لَٮِٕنۡ ءَاتَيۡتَنَا
صَـٰلِحً۬ا لَّنَكُونَنَّ مِنَ ٱلشَّـٰكِرِينَ (١٨٩)
|
189. (Dialah) Allahlah (yang menciptakan kamu dari diri
yang satu) yaitu Adam (dan Dia menjadikan) Dia menciptakan (daripadanya istrinya)
yakni Hawa (agar dia merasa tenang) Adam menjimaknya (istrinya itu mengandung
kandungan yang ringan) berupa air mani (dan teruslah dia merasa ringan) masih
bisa berjalan ke sana dan kemari mengingat ringannya kandungan (kemudian
tatkala dia merasa berat) anak yang ada dalam perutnya makin membesar,
kemudian ia merasa khawatir bahwa kandungannya itu nanti berupa hewan
(keduanya bermohon kepada Allah Tuhannya seraya berkata, "Sesungguhnya
jika Engkau memberi kami) anak (yang saleh) yang sempurna (tentulah kami
termasuk orang-orang yang bersyukur.") kepada-Mu atas karunia itu.
|
||
Tatkala Allah memberi
kepada keduanya seorang anak yang sempurna, maka keduanya [588] menjadikan sekutu
bagi Allah terhadap anak yang telah dianugerahkan-Nya kepada keduanya itu.
Maka Maha Tinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan. (190)
|
|
فَلَمَّآ ءَاتَٮٰهُمَا صَـٰلِحً۬ا
جَعَلَا لَهُ ۥ شُرَكَآءَ فِيمَآ ءَاتَٮٰهُمَاۚ فَتَعَـٰلَى ٱللَّهُ عَمَّا يُشۡرِكُونَ (١٩٠)
|
[588] Maksudnya:
orang-orang musyrik itu menjadikan sekutu bagi Tuhan dalam menciptakan anak
itu dengan arti bahwa anak itu mereka pandang sebagai hamba pula bagi berhala
yang mereka sembah. Karena itulah mereka menamakan anak-anak mereka dengan
Abdul Uzza, Abdu Manaah, Abdu Syam dan sebagainya.
|
||
|
||
190. (Tatkala Allah memberi kepada keduanya) seorang
anak (yang saleh, maka keduanya menjadikan sekutu bagi Allah) dalam suatu
qiraat dibaca dengan dikasrahkan syinnya dan tanwin pada huruf akhirnya;
yakni sekutu (tentang anak yang dianugerahkan-Nya kepada mereka berdua)
dengan menamakannya Abdul Harits, sedangkan tidak boleh seorang hamba menjadi
hamba selain kepada Allah. Yang dimaksud dalam penyekutuan di sini bukanlah
dalam masalah ubudiah/ibadah, karena Nabi Adam telah dimaksum dari hal
semacam itu. Samurah telah meriwayatkan dari Nabi saw. yang pernah bersabda
bahwa ketika Hawa melahirkan seorang anak, iblis bertawaf mengelilingi Siti
Hawa; sebelumnya anak Siti Hawa belum pernah ada yang hidup, kemudian iblis
berkata kepadanya, "Namakanlah dia anakmu yang baru lahir itu Abdul
Harits, maka ia kelak akan hidup." Anak itu ternyata dapat hidup, hal
itu terjadi karena ada saran dari setan dan perintah darinya, demikianlah
menurut apa yang diriwayatkan oleh Al-Hakim. Al-Hakim mengatakan bahwa hadis
ini sahih; Tirmizi mengatakan bahwa predikat hadis ini hasan gharib (Maka
Maha Tinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan) yakni penduduk Mekah
dengan menjadikan berhala-berhala sebagai sesembahan mereka. Jumlah ayat ini
merupakan musabbab atau penyebab, dan diathafkan kepada lafal khalaqakum, dan
di antara sabab dengan musababnya terhadap jumlah mu`taridhah.
|
||
Apakah mereka
mempersekutukan [Allah dengan] berhala-berhala yang tak dapat menciptakan
sesuatu pun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang. (191)
|
|
أَيُشۡرِكُونَ مَا لَا
يَخۡلُقُ شَيۡـًٔ۬ا وَهُمۡ يُخۡلَقُونَ (١٩١)
|
191. (Apakah mereka mempersekutukan) Allah dalam ibadah
(dengan berhala-berhala yang tak dapat menciptakan sesuatu pun? Sedangkan
berhala-berhala itu sendiri buatan orang).
|
||
Dan berhala-berhala
itu tidak mampu memberi pertolongan kepada penyembah-penyembahnya dan kepada
dirinya sendiripun berhala-berhala itu tidak dapat memberi pertolongan.
(192)
|
|
وَلَا يَسۡتَطِيعُونَ
لَهُمۡ نَصۡرً۬ا وَلَآ أَنفُسَہُمۡ يَنصُرُونَ (١٩٢)
|
192. (Dan berhala-berhala itu terhadap mereka tidak
dapat) terhadap para pengabdinya (memberikan pertolongan, dan kepada dirinya
sendiri pun berhala-berhala itu tidak dapat memberi pertolongan) tidak dapat
mencegah orang yang bermaksud merusak mereka, apakah orang itu mau
memecahkannya atau mau berbuat yang lain. Istifham/kata tanya di sini
mempunyai pengertian untuk mencemoohkan.
|
||
Dan jika kamu [hai
orang-orang musyrik] menyerunya [berhala] untuk memberi petunjuk kepadamu,
tidaklah berhala-berhala itu dapat memperkenankan seruanmu; sama saja
[hasilnya] buat kamu menyeru mereka ataupun kamu berdiam diri. (193)
|
|
وَإِن تَدۡعُوهُمۡ
إِلَى ٱلۡهُدَىٰ لَا يَتَّبِعُوڪُمۡۚ سَوَآءٌ عَلَيۡكُمۡ أَدَعَوۡتُمُوهُمۡ
أَمۡ أَنتُمۡ صَـٰمِتُونَ (١٩٣)
|
193. (Dan jika kamu menyerunya) menyeru berhala-berhala
itu (untuk memberi petunjuk kepadamu, tidaklah berhala-berhala itu dapat
memperkenankan seruanmu) dengan memakai takhfif dan tasydid (sama saja
hasilnya buat kamu menyeru mereka) untuk meminta petunjuk (atau pun kamu
berdiam diri) tidak menyeru mereka, maka mereka pasti tidak dapat memenuhi
permintaanmu karena mereka tidak dapat mendengar.
|
||
Sesungguhnya
berhala-berhala yang kamu seru selain Allah itu adalah makhluk [yang lemah]
yang serupa juga dengan kamu. Maka serulah berhala-berhala itu lalu
biarkanlah mereka memperkenankan permintaanmu, jika kamu memang orang-orang
yang benar. (194)
|
|
إِنَّ ٱلَّذِينَ
تَدۡعُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ عِبَادٌ أَمۡثَالُڪُمۡۖ فَٱدۡعُوهُمۡ
فَلۡيَسۡتَجِيبُواْ لَڪُمۡ إِن كُنتُمۡ صَـٰدِقِينَ (١٩٤)
|
194. (Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu seru) yang
kamu sembah (selain Allah itu adalah makhluk yang lemah) hamba-hamba (yang
serupa juga dengan kamu. Maka serulah berhala-berhala itu lalu biarkanlah
mereka memperkenankan permintaanmu) doa kamu (jika kami memang orang-orang
yang benar) dalam anggapanmu bahwa mereka adalah tuhan. Kemudian Allah
menjelaskan tentang kelemahan berhala-berhala tersebut dan Dia menjelaskan
pula bahwa justru para pengabdinyalah yang lebih utama dari berhala-berhala
itu sendiri. Untuk itu Allah berfirman:
|
||
Apakah berhala-berhala
mempunyai kaki yang dengan itu ia dapat berjalan, atau mempunyai tangan yang
dengan itu ia dapat memegang dengan keras [589] atau mempunyai mata yang dengan itu ia dapat melihat, atau
mempunyai telinga yang dengan itu ia dapat mendengar? Katakanlah:
"Panggillah berhala-berhalamu yang kamu jadikan sekutu Allah, kemudian
lakukanlah tipu daya [untuk mencelakakan] ku, tanpa memberi tangguh
[kepadaku]. (195)
|
|
أَلَهُمۡ أَرۡجُلٌ۬
يَمۡشُونَ بِہَآۖ أَمۡ لَهُمۡ أَيۡدٍ۬ يَبۡطِشُونَ بِہَآۖ أَمۡ لَهُمۡ
أَعۡيُنٌ۬ يُبۡصِرُونَ بِہَآۖ أَمۡ لَهُمۡ ءَاذَانٌ۬ يَسۡمَعُونَ بِہَاۗ قُلِ
ٱدۡعُواْ شُرَكَآءَكُمۡ ثُمَّ كِيدُونِ فَلَا تُنظِرُونِ (١٩٥)
|
[589] Kata
"yabthisyuun" di sini diartikan bertindak dengan keras; maksudnya:
menampar, merusak, memukul, merenggut dengan kasar dan sebagainya.
|
||
|
||
195. (Apakah berhala-berhala itu mempunyai kaki yang
dengan itu mereka dapat berjalan atau) bahkan apakah (mereka mempunyai
tangan-tangan) bentuk jamak dari lafal yadun/tangan (yang dengan
tangan-tangan itu mereka dapat memukul atau) bahkan apakah (mereka mempunyai
mata yang dengan mata itu mereka dapat melihat atau) bahkan apakah (mereka
mempunyai telinga yang dengan telinga itu mereka dapat mendengar?) kata tanya
yang terdapat di dalam ayat ini menunjukkan makna ingkar. Yakni bahwa
berhala-berhala itu tidak mempunyai sesuatu pun dari hal-hal tersebut seperti
apa yang kamu sekalian miliki. Lalu mengapa kamu menyembahnya sedang diri
kamu sendiri keadaannya jauh lebih baik daripada mereka. (Katakanlah) kepada
mereka, hai Muhammad ("Panggillah berhala-berhalamu yang kamu jadikan
sekutu bagi Allah itu) untuk mencelakakanku (kemudian lakukanlah tipu-daya
kepadaku tanpa memberi tangguh kepadaku") memberi tenggang waktu karena
aku tidak lagi memperdulikanmu.
|
||
Sesungguhnya
pelindungku ialah Allah yang telah menurunkan Al Kitab [Al Qur’an] dan Dia
melindungi orang-orang yang saleh. (196)
|
|
إِنَّ وَلِـِّۧىَ
ٱللَّهُ ٱلَّذِى نَزَّلَ ٱلۡكِتَـٰبَۖ وَهُوَ يَتَوَلَّى ٱلصَّـٰلِحِينَ
(١٩٦)
|
196. (Sesungguhnya pelindungku ialah Allah) yang
mengurusi perkaraku (yang telah menurunkan Alkitab) Alquran (dan Dia
melindungi orang-orang yang saleh) memeliharanya.
|
||
Dan berhala-berhala
yang kamu seru selain Allah tidaklah sanggup menolongmu, bahkan tidak dapat
menolong dirinya sendiri." (197)
|
|
وَٱلَّذِينَ تَدۡعُونَ
مِن دُونِهِۦ لَا يَسۡتَطِيعُونَ نَصۡرَڪُمۡ وَلَآ أَنفُسَہُمۡ يَنصُرُونَ (١٩٧)
|
197. (Dan berhala-berhala yang kamu seru selain Allah
tidaklah sanggup menolongmu, bahkan tidak dapat menolong dirinya sendiri)
lalu mengapa aku mempedulikan keadaan mereka.
|
||
Dan jika kamu sekalian
menyeru [berberhala-berhala] untuk memberi petunjuk, niscaya berhala-berhala
itu tidak dapat mendengarnya. Dan kamu melihat berhala-berhala itu memandang
kepadamu padahal ia tidak melihat. (198)
|
|
وَإِن تَدۡعُوهُمۡ
إِلَى ٱلۡهُدَىٰ لَا يَسۡمَعُواْۖ وَتَرَٮٰهُمۡ يَنظُرُونَ إِلَيۡكَ وَهُمۡ لَا يُبۡصِرُونَ (١٩٨)
|
198. (Dan jika kamu sekalian menyeru mereka)
berhala-berhala itu (untuk memberi petunjuk, niscaya berhala-berhala tidak
dapat mendengarnya. Dan kamu melihat mereka) berhala-berhala itu, hai
Muhammad (memandang kepadamu) yakni, mereka berhadapan denganmu bagaikan
orang yang sedang memandang (padahal mereka tidak dapat melihat).
|
||
Jadilah engkau pema’af
dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah daripada
orang-orang yang bodoh. (199)
|
|
خُذِ ٱلۡعَفۡوَ
وَأۡمُرۡ بِٱلۡعُرۡفِ وَأَعۡرِضۡ عَنِ ٱلۡجَـٰهِلِينَ (١٩٩)
|
199. (Jadilah engkau pemaaf) mudah memaafkan di dalam
menghadapi perlakuan orang-orang, dan jangan membalas (dan suruhlah orang
mengerjakan makruf) perkara kebaikan (serta berpalinglah daripada orang-orang
yang bodoh) janganlah engkau melayani kebodohan mereka.
|
||
Dan jika kamu ditimpa
sesuatu godaan syaitan, maka berlindunglah kepada Allah [590]. Sesungguhnya Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (200)
|
|
وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ
مِنَ ٱلشَّيۡطَـٰنِ نَزۡغٌ۬ فَٱسۡتَعِذۡ بِٱللَّهِۚ إِنَّهُ ۥ سَمِيعٌ
عَلِيمٌ (٢٠٠)
|
[590] Maksudnya:
membaca "A'udzubillahi minasy-syaithaanir-rajiim".
|
||
|
||
200. (Dan jika) lafal immaa merupakan gabungan antara
in syarthiah dan maa zaidah atau tambahan (kamu ditimpa suatu godaan setan)
dimaksud jika setan memalingkan kamu dari apa yang kamu diperintahkan untuk
melakukannya dengan suatu godaan (maka berlindunglah kepada Allah) sebagai
jawab syarath sedangkan jawab amarnya dibuang, yaitu guna menolak setan
daripada dirimu (sesungguhnya Allah Maha Mendengar) semua perkataan (lagi
Maha Mengetahui) semua pekerjaan.
|
||
Sesungguhnya
orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka
ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat
kesalahan-kesalahannya. (201)
|
|
إِنَّ ٱلَّذِينَ
ٱتَّقَوۡاْ إِذَا مَسَّہُمۡ طَـٰٓٮِٕفٌ۬
مِّنَ ٱلشَّيۡطَـٰنِ تَذَڪَّرُواْ فَإِذَا هُم مُّبۡصِرُونَ (٢٠١)
|
201. (Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila
mereka ditimpa) terkena (was-was) menurut suatu qiraat dibaca thaifun bukan
thaaifun, artinya sesuatu yang menimpa mereka (dari setan mereka ingat) akan
siksa Allah dan pahala-Nya (maka ketika itu mereka melihat) perbedaan antara
perkara yang hak dan yang batil lalu mereka kembali kepada jalan yang hak.
|
||
Dan teman-teman mereka
[orang-orang kafir dan fasik] membantu syaitan-syaitan dalam menyesatkan dan
mereka tidak henti-hentinya [menyesatkan]. (202)
|
|
وَإِخۡوَٲنُهُمۡ
يَمُدُّونَہُمۡ فِى ٱلۡغَىِّ ثُمَّ لَا يُقۡصِرُونَ (٢٠٢)
|
202. (Dan teman-teman mereka) yaitu teman-teman setan
terdiri dari orang-orang kafir (membantu mereka) setan-setan itu (dalam
menyesatkan kemudian) mereka (tidak henti-hentinya) di dalam menyesatkan
dengan sikap penuh hati-hati sebagaimana orang-orang yang takwa pun
berhati-hati terhadap godaan mereka.
|
||
Dan apabila kamu tidak
membawa suatu ayat Al Qur’an kepada mereka, mereka berkata: "Mengapa
tidak kamu buat sendiri ayat itu?" Katakanlah: "Sesungguhnya aku
hanya mengikut apa yang diwahyukan dari Tuhanku kepadaku. Al Qur’an ini
adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman. (203)
|
|
وَإِذَا لَمۡ تَأۡتِهِم
بِـَٔايَةٍ۬ قَالُواْ لَوۡلَا ٱجۡتَبَيۡتَهَاۚ قُلۡ إِنَّمَآ أَتَّبِعُ مَا
يُوحَىٰٓ إِلَىَّ مِن رَّبِّىۚ هَـٰذَا بَصَآٮِٕرُ مِن رَّبِّڪُمۡ وَهُدً۬ى وَرَحۡمَةٌ۬ لِّقَوۡمٍ۬ يُؤۡمِنُونَ
(٢٠٣)
|
203. (Dan apabila kamu tidak membawa kepada mereka)
kepada penduduk Mekah (suatu ayat) seperti apa yang mereka minta (mereka
berkata, "Mengapa tidak) (kamu buat-buat ayat itu?") artinya kamu
buat sendiri ayat itu? (Katakanlah,) kepada mereka ("Sesungguhnya aku
hanya mengikut apa yang diwahyukan kepadaku dari Tuhanku) aku tidak berhak
untuk mendatangkannya dari diriku sendiri. (Ini) Alquran ini (adalah
bukti-bukti yang jelas) hujah-hujah (dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman.")
|
||
Dan apabila dibacakan
Al Qur’an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar
kamu mendapat rahmat [591]. (204)
|
|
وَإِذَا قُرِئَ
ٱلۡقُرۡءَانُ فَٱسۡتَمِعُواْ لَهُ ۥ وَأَنصِتُواْ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ
(٢٠٤)
|
[591] Maksudnya: jika
dibacakan Al-Qur'an kita diwajibkan mendengar dan
memperhatikan sambil berdiam diri, baik dalam sembahyang maupun di luar sembahyang, terkecuali dalam shalat berjamaah ma'mum
boleh membaca Al Faatihah sendiri waktu imam membaca ayat-ayat Al-Qur'an.
|
||
|
||
204. (Dan apabila dibacakan Alquran, maka dengarkanlah
baik-baik dan perhatikanlah) jangan berbicara (agar kamu mendapat rahmat)
ayat ini diturunkan sehubungan dengan perintah tidak boleh berbicara sewaktu
khutbah Jumat yang diungkapkan oleh ayat ini dengan istilah Alquran,
mengingat khutbah itu mengandung ayat-ayat Alquran. Menurut pendapat lain berkaitan
dengan pembacaan Alquran secara mutlak.
|
||
Dan sebutlah [nama]
Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak
mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk
orang-orang yang lalai. (205)
|
|
وَٱذۡكُر رَّبَّكَ فِى
نَفۡسِكَ تَضَرُّعً۬ا وَخِيفَةً۬ وَدُونَ ٱلۡجَهۡرِ مِنَ ٱلۡقَوۡلِ بِٱلۡغُدُوِّ
وَٱلۡأَصَالِ وَلَا تَكُن مِّنَ ٱلۡغَـٰفِلِينَ (٢٠٥)
|
205. (Dan sebutlah nama Tuhanmu di dalam hatimu) secara
diam-diam (dengan merendahkan diri) menghinakan diri (dan rasa takut) yakni
takut terhadap-Nya (dan) lebih jelas lagi daripada diam-diam dengan (tidak
mengeraskan suara) maksudnya pertengahan di antara diam-diam dan keras suara
(di waktu pagi dan petang) pada permulaan siang hari dan pada akhir siang
hari (dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai) daripada mengingat
atau menyebut Allah.
|
||
Sesungguhnya
malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah
Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nyalah mereka bersujud. [592] (206)
|
|
إِنَّ ٱلَّذِينَ عِندَ
رَبِّكَ لَا يَسۡتَكۡبِرُونَ عَنۡ عِبَادَتِهِۦ وَيُسَبِّحُونَهُ ۥ
وَلَهُ ۥ يَسۡجُدُونَ (٢٠٦)۩
|
[592] Ini salah satu
ayat saj-dah yang disunatkan kita bersujud setelah membacanya atau
mendengarnya, baik di dalam sembahyang maupun di luar sembahyang. Sujud ini
dinamakan sujud "Tilawah".
|
||
|
||
206. (Sesungguhnya mereka yang berada di sisi Tuhanmu)
yakni malaikat-malaikat-Nya (tidaklah merasa enggan) tidak takabur (untuk
menyembah Allah dan mereka bertasbih kepada-Nya) menyucikan-Nya dari hal-hal
yang tidak layak menjadi sifat-Nya (dan hanya kepada-Nyalah mereka bersujud)
mereka secara khusus tunduk dan bersujud hanya kepada-Nya, maka jadilah kamu
sekalian seperti mereka.
|
-
Terjemah dan Tafsir Jalalain ▼
- 1. Al Faatihah
- 2. Al Baqarah-1
- 2. Al Baqarah-2
- 2. Al Baqarah-3
- 2. Al Baqarah-4
- 3. Ali 'Imran-1
- 3. Ali 'Imran-2
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Assy Ssyamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 5. Al Maaidah
- Al Qur'an Per Juz ▼
- 1. Al Fatihah
- 2. Al Baqarah
- 3. Ali Imran
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Asy Syamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 6. Al An'aam
Senin, 29 April 2013
Surah 7 - Al A'raaf (1 - 206)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar