Surah LUQMAN
|
|
سُوۡرَةُ لقمَان
|
|
||
Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
|
|
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
|
|
||
Alif Laam Miim [1179] (1)
|
|
الٓمٓ (١)
|
|
||
[1179]. Lihat
no. 10. Ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari
surat-surat Al-Qur'an seperti: alif laam miim, alif laam raa, alif laam miim
shaad dan sebagainya. Diantara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan
pengertiannya kepada Allah karena dipandang termasuk ayat-ayat
mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. Golongan yang
menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang
berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian para
pendengar supaya memperhatikan Al-Qur'an itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa
Al-Qur'an itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari
huruf-huruf abjad. Kalau mereka tidak percaya bahwa Al-Qur'an diturunkan dari
Allah dan hanya buatan Muhammad SAW semata-mata, maka cobalah mereka buat
semacam Al Quran itu.
|
||
|
||
|
||
001. (Alif lam mim) hanya Allah saja yang mengetahui
arti dan maksud ayat ini.
|
||
Inilah ayat-ayat Al
Qur’an yang mengandung hikmah, (2)
|
|
تِلۡكَ ءَايَـٰتُ
ٱلۡكِتَـٰبِ ٱلۡحَكِيمِ (٢)
|
|
||
002. (Inilah) yakni ayat-ayat ini (ayat-ayat Alkitab) yakni
Alquran (yang mengandung hikmah) idhafah lafal aayatu kepada lafal al-kitaabi
mengandung makna min, maksudnya sebagian dari Alquran.
|
||
menjadi petunjuk dan
rahmat bagi orang-orang yang berbuat kebaikan. (3)
|
|
هُدً۬ى وَرَحۡمَةً۬
لِّلۡمُحۡسِنِينَ (٣)
|
|
||
003. Dia, yakni Alquran (menjadi petunjuk dan rahmat) lafal
rahmatun dibaca rafa' (bagi orang-orang yang berbuat kebaikan) pada umumnya
qiraat lafal rahmatun dibaca nashab sehingga bacaannya menjadi hudan wa
rahmatan. Kedudukannya menjadi hal atau kata keterangan keadaan dari lafal
aayatul kitaabi dan 'amilnya adalah makna isyarat yang terkandung dalam lafal
tilka. Maksudnya, ayat-ayat Alquran ini sebagai petunjuk dan rahmat bagi
orang-orang yang berbuat kebaikan.
|
||
[yaitu] orang-orang
yang mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya negeri
akhirat. (4)
|
|
ٱلَّذِينَ يُقِيمُونَ
ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤۡتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَهُم بِٱلۡأَخِرَةِ هُمۡ يُوقِنُونَ (٤)
|
|
||
004. (Yaitu orang-orang yang mendirikan salat) lafal ayat ini
berkedudukan menjadi bayan atau penjelasan bagi lafal muhsiniin, maksudnya
orang-orang yang berbuat kebaikan itu adalah orang-orang yang mendirikan
salat (menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya hari akhirat) lafal hum
yang kedua merupakan pengukuh makna bagi lafal hum yang pertama.
|
||
Mereka itulah
orang-orang yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah
orang-orang yang beruntung. (5)
|
|
أُوْلَـٰٓٮِٕكَ عَلَىٰ هُدً۬ى
مِّن رَّبِّهِمۡۖ وَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ
هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ (٥)
|
|
||
005. (Mereka itulah orang-orang yang tetap mendapat petunjuk
dari Rabbnya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung) yakni orang-orang
yang memperoleh keberuntungan.
|
||
Dan di antara manusia
[ada] orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan
[manusia] dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan.
Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan. (6)
|
|
وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن
يَشۡتَرِى لَهۡوَ ٱلۡحَدِيثِ لِيُضِلَّ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ بِغَيۡرِ عِلۡمٍ۬
وَيَتَّخِذَهَا هُزُوًاۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ
لَهُمۡ عَذَابٌ۬ مُّهِينٌ۬ (٦)
|
|
||
006. (Dan di antara manusia ada orang yang mempergunakan
perkataan yang tidak berguna) maksudnya (untuk menyesatkan) manusia; lafal
ayat ini dapat dibaca liyadhilla dan liyudhilla (dari jalan Allah) dari jalan
Islam (tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu) kalau dibaca nashab
yaitu wa yattakhidzahaa berarti diathafkan kepada lafal yudhilla, dan jika
dibaca rafa' yaitu wa yattakhidzuhaa, berarti diathafkan kepada lafal
yasytarii (olok-olokan) menjadi objek ejekan dan olokan mereka. (Mereka itu
akan memperoleh azab yang menghinakan) azab yang hina sekali.
|
||
Dan apabila dibacakan
kepadanya [1180] ayat-ayat Kami dia berpaling dengan menyombongkan diri
seolah-olah dia belum mendengarnya, seakan-akan ada sumbat di kedua
telinganya; maka beri kabar gembiralah dia dengan azab yang pedih. (7)
|
|
وَإِذَا تُتۡلَىٰ
عَلَيۡهِ ءَايَـٰتُنَا وَلَّىٰ مُسۡتَڪۡبِرً۬ا كَأَن لَّمۡ يَسۡمَعۡهَا كَأَنَّ
فِىٓ أُذُنَيۡهِ وَقۡرً۬اۖ فَبَشِّرۡهُ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ (٧)
|
|
||
[1180] Yang
dimaksud dengan "kepadanya" ialah kepada orang yang mempergunakan
perkataan-perkataan yang tidak berfaedah untuk menyesatkan manusia.
|
||
|
||
007. (Dan apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami)
ayat-ayat Alquran (dia berpaling dengan menyombongkan diri) dengan rasa
sombong (seolah-olah dia belum mendengarnya, seakan-akan ada sumbatan di
kedua telinganya) artinya kedua telinganya tersumbat; dan kedua jumlah
tasybih menjadi hal atau kata keterangan keadaan dari dhamir yang terkandung
di dalam lafal walla, atau tasybih yang kedua menjadi bayan atau penjelasan
bagi tasybih yang pertama (maka beri kabar gembiralah dia) beritahukanlah
kepadanya (dengan azab yang pedih) azab yang menyakitkan. Disebutkannya lafal
al-bisyaarah dimaksudkan sebagai tahakkum atau ejekan, dan orang yang
dimaksud adalah Nadhr bin Harits. Dia datang ke negeri Al-Hairah dengan
tujuan berniaga, lalu ia membeli kitab-kitab cerita orang-orang Ajam. Setelah
itu ia menceritakan isinya kepada penduduk Mekah seraya mengatakan,
"Sesungguhnya Muhammad telah menceritakan kepada kalian kisah-kisah kaum
Ad dan kaum Tsamud, dan sekarang saya akan menceritakan kepada kalian
kisah-kisah tentang kerajaan Romawi dan kerajaan Persia." Ternyata mereka
menyenangi kisah Nadhr itu, karenanya mereka meninggalkan Alquran serta tidak
mau mendengarkannya lagi.
|
||
Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, bagi mereka
surga-surga yang penuh keni’matan, (8)
|
|
إِنَّ ٱلَّذِينَ
ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ لَهُمۡ جَنَّـٰتُ ٱلنَّعِيمِ (٨)
|
|
||
008. (Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal-amal saleh, bagi mereka surga-surga yang penuh kenikmatan).
|
||
Kekal mereka di
dalamnya; sebagai janji Allah yang benar. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana. (9)
|
|
خَـٰلِدِينَ فِيہَاۖ
وَعۡدَ ٱللَّهِ حَقًّ۬اۚ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَڪِيمُ (٩)
|
|
||
009. (Kekal mereka di dalamnya) lafal ayat ini menjadi hal
atau kata keterangan keadaan bagi lafal muqaddarah. Maksudnya telah
dipastikan mereka kekal di dalamnya bila mereka memasukinya (sebagai janji
Allah yang benar) Allah swt. telah menjanjikan hal tersebut kepada mereka
dengan janji yang sebenar-benarnya. (Dan Dialah Yang Maha Perkasa) yang tidak
ada sesuatu pun dapat mengalahkan-Nya sehingga Dia tidak akan menunaikan
janji dan ancaman-Nya (lagi Maha Bijaksana) yang tiada meletakkan sesuatu
melainkan pada tempatnya.
|
||
Dia menciptakan langit
tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung [di permukaan]
bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan
padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit,
lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik.
(10)
|
|
خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ
بِغَيۡرِ عَمَدٍ۬ تَرَوۡنَہَاۖ وَأَلۡقَىٰ فِى ٱلۡأَرۡضِ رَوَٲسِىَ أَن تَمِيدَ
بِكُمۡ وَبَثَّ فِيہَا مِن كُلِّ دَآبَّةٍ۬ۚ وَأَنزَلۡنَا مِنَ ٱلسَّمَآءِ
مَآءً۬ فَأَنۢبَتۡنَا فِيہَا مِن ڪُلِّ زَوۡجٍ۬ كَرِيمٍ (١٠)
|
|
||
010. (Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kalian
melihatnya) lafal 'amadin adalah bentuk jamak dari lafal 'imaadun yaitu pilar
penyangga, dan memang langit itu tidak ada pilar yang menyangganya sejak
diciptakannya (dan Dia meletakkan gunung-gunung di permukaan bumi) yakni
gunung-gunung yang tinggi dan besar-besar supaya (jangan) tidak
(menggoyangkan) tidak bergerak-gerak sehingga mengguncang (kalian dan
mengembangbiakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan) di
dalam ungkapan ayat ini terkandung iltifat dari ghaibah, seharusnya wa anzala
(air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam
tumbuh-tumbuhan yang baik) dari jenis tumbuh-tumbuhan yang baik.
|
||
Inilah ciptaan Allah,
maka perlihatkanlah olehmu kepadaku apa yang telah diciptakan oleh
sembahan-sembahan [mu] selain Allah sebenarnya orang-orang yang zalim itu
berada di dalam kesesatan yang nyata. (11)
|
|
هَـٰذَا خَلۡقُ ٱللَّهِ
فَأَرُونِى مَاذَا خَلَقَ ٱلَّذِينَ مِن دُونِهِۦۚ بَلِ ٱلظَّـٰلِمُونَ فِى
ضَلَـٰلٍ۬ مُّبِينٍ۬ (١١)
|
|
||
011. (Inilah ciptaan Allah) yakni makhluk-Nya (maka
perlihatkanlah oleh kalian kepadaku) ceritakanlah kepadaku, hai penduduk
Mekah (apa yang telah diciptakan oleh sesembahan-sesembahan kalian selain
Allah) yang telah diciptakan oleh selain-Nya, yang dimaksud adalah
sesembahan-sesembahan kalian, sehingga kalian menyekutukannya dengan Allah
swt. Kata tanya maa menunjukkan makna ingkar, berkedudukan sebagai mubtada,
sedangkan lafal dzaa yang berarti sama dengan lafal al-ladzii berikut dengan
shilahnya menjadi khabar. Lafal aruuni tidak diberlakukan pengamalannya,
sedangkan lafal-lafal yang sesudahnya menempati kedudukan sebagai kedua
maf`ulnya. (Sebenarnya) akan tetapi (orang-orang yang lalim itu berada di
dalam kesesatan yang nyata) disebabkan mereka menyekutukan Allah dan kalian
adalah sebagian dari mereka.
|
||
Dan sesungguhnya telah
Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah.
Dan barangsiapa yang bersyukur [kepada Allah], maka sesungguhnya ia bersyukur
untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka
sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji". (12)
|
|
وَلَقَدۡ ءَاتَيۡنَا
لُقۡمَـٰنَ ٱلۡحِكۡمَةَ أَنِ ٱشۡكُرۡ لِلَّهِۚ وَمَن يَشۡڪُرۡ فَإِنَّمَا
يَشۡكُرُ لِنَفۡسِهِۦۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ حَمِيدٌ۬ (١٢)
|
|
||
012. (Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Luqman
hikmah) antara lain ilmu, agama dan tepat pembicaraannya, dan kata-kata
mutiara yang diucapkannya cukup banyak serta diriwayatkan secara
turun-temurun. Sebelum Nabi Daud diangkat menjadi rasul dia selalu memberikan
fatwa, dan dia sempat mengalami zaman kenabian Nabi Daud, lalu ia
meninggalkan fatwa dan belajar menimba ilmu dari Nabi Daud. Sehubungan dengan
hal ini Luqman pernah mengatakan, "Aku tidak pernah merasa cukup apabila
aku telah dicukupkan." Pada suatu hari pernah ditanyakan oleh orang
kepadanya, "Siapakah manusia yang paling buruk itu?" Luqman
menjawab, "Dia adalah orang yang tidak mempedulikan orang lain yang
melihatnya sewaktu dia mengerjakan kejahatan." (Yaitu) dan Kami katakan
kepadanya, hendaklah (bersyukurlah kamu kepada Allah) atas hikmah yang telah
dilimpahkan-Nya kepadamu. (Dan barang siapa yang bersyukur kepada Allah, maka
sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri) karena pahala bersyukurnya
itu kembali kepada dirinya sendiri (dan barang siapa yang tidak bersyukur)
atas nikmat yang telah dilimpahkan-Nya kepadanya (maka sesungguhnya Allah
Maha Kaya) tidak membutuhkan makhluk-Nya (lagi Maha Terpuji) Maha Terpuji di
dalam ciptaan-Nya.
|
||
Dan [ingatlah] ketika
Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya:
"Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan [Allah] sesungguhnya
mempersekutukan [Allah] adalah benar-benar kezaliman yang besar".
(13)
|
|
وَإِذۡ قَالَ
لُقۡمَـٰنُ لِٱبۡنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُ ۥ يَـٰبُنَىَّ لَا تُشۡرِكۡ
بِٱللَّهِۖ إِنَّ ٱلشِّرۡكَ لَظُلۡمٌ عَظِيمٌ۬ (١٣)
|
|
||
013. (Dan) ingatlah (ketika Luqman berkata kepada anaknya, di
waktu ia menasihatinya, "Hai anakku) lafal bunayya adalah bentuk
tashghir yang dimaksud adalah memanggil anak dengan nama kesayangannya
(janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan) Allah
itu (adalah benar-benar kelaliman yang besar.") Maka anaknya itu
bertobat kepada Allah dan masuk Islam.
|
||
Dan Kami perintahkan
kepada manusia [berbuat baik] kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya
dalam dua tahun [1181] Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya
kepada-Kulah kembalimu. (14)
|
|
وَوَصَّيۡنَا
ٱلۡإِنسَـٰنَ بِوَٲلِدَيۡهِ حَمَلَتۡهُ أُمُّهُ ۥ وَهۡنًا عَلَىٰ وَهۡنٍ۬
وَفِصَـٰلُهُ ۥ فِى عَامَيۡنِ أَنِ ٱشۡڪُرۡ لِى وَلِوَٲلِدَيۡكَ إِلَىَّ
ٱلۡمَصِيرُ (١٤)
|
|
||
[1181]
Maksudnya: Selambat-lambat waktu menyapih ialah setelah anak berumur dua
tahun.
|
||
|
||
014. (Dan Kami wasiatkan kepada manusia terhadap kedua
orang ibu bapaknya) maksudnya Kami perintahkan manusia untuk berbakti kepada
kedua orang ibu bapaknya (ibunya telah mengandungnya) dengan susah payah
(dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah) ia lemah karena mengandung, lemah
sewaktu mengeluarkan bayinya, dan lemah sewaktu mengurus anaknya di kala bayi
(dan menyapihnya) tidak menyusuinya lagi (dalam dua tahun. Hendaknya) Kami
katakan kepadanya (bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang ibu bapakmu,
hanya kepada Akulah kembalimu) yakni kamu akan kembali.
|
||
Dan jika keduanya
memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada
pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan
pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang
kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Ku-beritakan
kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (15)
|
|
وَإِن جَـٰهَدَاكَ
عَلَىٰٓ أَن تُشۡرِكَ بِى مَا لَيۡسَ لَكَ بِهِۦ عِلۡمٌ۬ فَلَا تُطِعۡهُمَاۖ
وَصَاحِبۡهُمَا فِى ٱلدُّنۡيَا مَعۡرُوفً۬اۖ وَٱتَّبِعۡ سَبِيلَ مَنۡ أَنَابَ
إِلَىَّۚ ثُمَّ إِلَىَّ مَرۡجِعُكُمۡ فَأُنَبِّئُڪُم بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ
(١٥)
|
|
||
015. (Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan
Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu) yakni pengetahuan yang
sesuai dengan kenyataannya (maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan
pergaulilah keduanya di dunia dengan cara yang makruf) yaitu dengan berbakti
kepada keduanya dan menghubungkan silaturahmi dengan keduanya (dan ikutilah
jalan) tuntunan (orang yang kembali) orang yang bertobat (kepada-Ku) dengan
melakukan ketaatan (kemudian hanya kepada Akulah kembali kalian, maka
Kuberitakan kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan) Aku akan
membalasnya kepada kalian. Jumlah kalimat mulai dari ayat 14 sampai dengan
akhir ayat 15 yaitu mulai dari lafal wa washshainal insaana dan seterusnya
merupakan jumlah i'tiradh, atau kalimat sisipan.
|
||
[Luqman berkata]:
"Hai anakku, sesungguhnya jika ada [sesuatu perbuatan] seberat biji
sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah
akan mendatangkannya [membalasinya]. Sesungguhnya Allah Maha Halus [1182] lagi Maha Mengetahui.
(16)
|
|
يَـٰبُنَىَّ إِنَّہَآ
إِن تَكُ مِثۡقَالَ حَبَّةٍ۬ مِّنۡ خَرۡدَلٍ۬ فَتَكُن فِى صَخۡرَةٍ أَوۡ فِى
ٱلسَّمَـٰوَٲتِ أَوۡ فِى ٱلۡأَرۡضِ يَأۡتِ بِہَا ٱللَّهُۚ إِنَّ ٱللَّهَ
لَطِيفٌ خَبِيرٌ۬ (١٦)
|
|
||
[1182] Yang
dimaksud dengan "Allah Maha Halus" ialah ilmu Allah itu meliputi
segala sesuatu bagaimana kecilnya.
|
||
|
||
016. ("Hai anakku, sesungguhnya) perbuatan yang
buruk-buruk itu (jika ada sekalipun hanya sebesar biji sawi, dan berada dalam
batu atau di langit atau di bumi) atau di suatu tempat yang paling
tersembunyi pada tempat-tempat tersebut (niscaya Allah akan mendatangkannya)
maksudnya Dia kelak akan menghisabnya. (Sesungguhnya Allah Maha Halus) untuk
mengeluarkannya (lagi Maha Waspada) tentang tempatnya.
|
||
Hai anakku, dirikanlah
shalat dan suruhlah [manusia] mengerjakan yang baik dan cegahlah [mereka]
dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu.
Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan [oleh Allah].
(17)
|
|
يَـٰبُنَىَّ أَقِمِ
ٱلصَّلَوٰةَ وَأۡمُرۡ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَٱنۡهَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَٱصۡبِرۡ عَلَىٰ
مَآ أَصَابَكَۖ إِنَّ ذَٲلِكَ مِنۡ عَزۡمِ ٱلۡأُمُورِ (١٧)
|
|
||
017. (Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah manusia
mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan mungkar serta
bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu) disebabkan amar makruf dan nahi
mungkarmu itu. (Sesungguhnya yang demikian itu) hal yang telah disebutkan itu
(termasuk hal-hal yang ditekankan untuk diamalkan) karena mengingat hal-hal
tersebut merupakan hal-hal yang wajib.
|
||
Dan janganlah kamu
memalingkan mukamu dari manusia [karena sombong] dan janganlah kamu berjalan
di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang sombong lagi membanggakan diri. (18)
|
|
وَلَا تُصَعِّرۡ
خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمۡشِ فِى ٱلۡأَرۡضِ مَرَحًاۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا
يُحِبُّ كُلَّ مُخۡتَالٍ۬ فَخُورٍ۬ (١٨)
|
|
||
018. (Dan janganlah kamu memalingkan) menurut qiraat yang lain
dibaca wa laa tushaa`ir (mukamu dari manusia) janganlah kamu memalingkannya
dari mereka dengan rasa takabur (dan janganlah kamu berjalan di muka bumi
dengan angkuh) dengan rasa sombong. (Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong) yakni orang-orang yang sombong di dalam berjalan
(lagi membanggakan diri) atas manusia.
|
||
Dan sederhanalah kamu
dalam berjalan [1183] dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah
suara keledai. (19)
|
|
وَٱقۡصِدۡ فِى مَشۡيِكَ
وَٱغۡضُضۡ مِن صَوۡتِكَۚ إِنَّ أَنكَرَ ٱلۡأَصۡوَٲتِ لَصَوۡتُ ٱلۡحَمِيرِ (١٩)
|
|
||
[1183]
Maksudnya: ketika kamu berjalan, janganlah terlampau cepat dan jangan pula
terlalu lambat.
|
||
|
||
019. (Dan sederhanalah kamu dalam berjalan) ambillah
sikap pertengahan dalam berjalan, yaitu antara pelan-pelan dan berjalan
cepat, kamu harus tenang dan anggun (dan lunakkanlah) rendahkanlah (suaramu.
Sesungguhnya seburuk-buruk suara) suara yang paling jelek itu (ialah suara
keledai.") Yakni pada permulaannya adalah ringkikan kemudian disusul
oleh lengkingan-lengkingan yang sangat tidak enak didengar.
|
||
Tidakkah kamu
perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk [kepentingan]mu apa
yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu ni’mat-Nya
lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang [keesaan]
Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi
penerangan. (20)
|
|
أَلَمۡ تَرَوۡاْ أَنَّ
ٱللَّهَ سَخَّرَ لَكُم مَّا فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَمَا فِى ٱلۡأَرۡضِ وَأَسۡبَغَ
عَلَيۡكُمۡ نِعَمَهُ ۥ ظَـٰهِرَةً۬ وَبَاطِنَةً۬ۗ وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن
يُجَـٰدِلُ فِى ٱللَّهِ بِغَيۡرِ عِلۡمٍ۬ وَلَا هُدً۬ى وَلَا كِتَـٰبٍ۬
مُّنِيرٍ۬ (٢٠)
|
|
||
020. (Tidaklah kalian perhatikan) hai orang-orang yang diajak
bicara, tidakkah kalian ketahui (bahwa Allah telah menundukkan untuk
kepentingan kalian apa yang di langit) yaitu matahari, bulan dan
bintang-bintang supaya kalian mengambil manfaat daripadanya (dan apa yang di
bumi) berupa buah-buahan, sungai-sungai dan binatang-binatang (dan
menyempurnakan) artinya meluaskan dan menyempurnakan (untuk kalian nikmat-Nya
lahir) yaitu diberi bentuk yang baik, anggota yang paling sempurna dan lain
sebagainya (dan batin) berupa pengetahuan dan lain sebagainya. (Dan di antara
manusia) yakni penduduk Mekah (ada yang membantah tentang keesaan Allah tanpa
ilmu pengetahuan atau petunjuk) dari Rasul (dan tanpa Kitab yang memberi
penerangan) yang telah diturunkan oleh Allah, melainkan dia melakukan hal itu
hanya secara taklid atau mengikut saja.
|
||
Dan apabila dikatakan
kepada mereka: "Ikutilah apa yang diturunkan Allah". Mereka
menjawab: "[Tidak], tapi kami [hanya] mengikuti apa yang kami dapati
bapak-bapak kami mengerjakannya". Dan apakah mereka [akan mengikuti
bapak-bapak mereka] walaupun syaitan itu menyeru mereka ke dalam siksa api
yang menyala-nyala [neraka]? (21)
|
|
وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ
ٱتَّبِعُواْ مَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ قَالُواْ بَلۡ نَتَّبِعُ مَا وَجَدۡنَا
عَلَيۡهِ ءَابَآءَنَآۚ أَوَلَوۡ ڪَانَ ٱلشَّيۡطَـٰنُ يَدۡعُوهُمۡ إِلَىٰ
عَذَابِ ٱلسَّعِيرِ (٢١) ۞
|
|
||
021. (Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Ikutilah apa
yang diturunkan Allah." Mereka menjawab, "Tidak, tapi kami hanya
mengikuti apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya.") Maka
Allah berfirman, " (Apakah) mereka mengikuti bapak-bapak mereka
(walaupun setan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala
nyala?") yakni kepada hal-hal yang menjerumuskan mereka ke dalamnya,
tentu saja tidak bukan?
|
||
Dan barangsiapa yang
menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan,
maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. Dan hanya
kepada Allah-lah kesudahan segala urusan. (22)
|
|
وَمَن يُسۡلِمۡ
وَجۡهَهُ ۥۤ إِلَى ٱللَّهِ وَهُوَ مُحۡسِنٌ۬ فَقَدِ ٱسۡتَمۡسَكَ
بِٱلۡعُرۡوَةِ ٱلۡوُثۡقَىٰۗ وَإِلَى ٱللَّهِ عَـٰقِبَةُ ٱلۡأُمُورِ (٢٢)
|
|
||
022. (Dan barang siapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah)
yakni mau menaati-Nya (sedangkan dia orang yang berbuat kebaikan)
mengesakan-Nya (maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang
kokoh) yakni bagian dari tali yang paling kuat sehingga tidak dikhawatirkan
akan putus. (Dan hanya kepada Allah lah kesudahan segala urusan) maksudnya
segala urusan itu akan kembali kepada-Nya.
|
||
Dan barangsiapa kafir
maka kekafirannya itu janganlah menyedihkanmu. Hanya kepada Kami-lah mereka
kembali, lalu Kami beritakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati. (23)
|
|
وَمَن كَفَرَ فَلَا
يَحۡزُنكَ كُفۡرُهُ ۥۤۚ إِلَيۡنَا مَرۡجِعُهُمۡ فَنُنَبِّئُهُم بِمَا
عَمِلُوٓاْۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمُۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ (٢٣)
|
|
||
023. (Dan barang siapa yang kafir maka janganlah membuatmu
sedih) hai Muhammad (kekafirannya itu) janganlah kamu menghiraukannya. (Hanya
kepada Kami lah mereka kembali, lalu Kami beritakan kepada mereka apa yang
telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati)
yakni apa yang terkandung di dalamnya, maka Dia akan membalasnya kelak.
|
||
Kami biarkan mereka
bersenang-senang sebentar, kemudian Kami paksa mereka [masuk] ke dalam siksa
yang keras. (24)
|
|
نُمَتِّعُهُمۡ
قَلِيلاً۬ ثُمَّ نَضۡطَرُّهُمۡ إِلَىٰ عَذَابٍ غَلِيظٍ۬ (٢٤)
|
|
||
024. (Kami berikan mereka bersenang-senang) di dunia
(sebentar) hanya selama mereka hidup di dalamnya (kemudian Kami paksa mereka)
di akhirat (masuk ke dalam siksa yang keras) yaitu siksaan neraka yang mereka
tidak menemui jalan keselamatan darinya.
|
||
Dan sesungguhnya jika
kamu tanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan langit dan
bumi?" Tentu mereka akan menjawab: "Allah". Katakanlah:
"Segala puji bagi Allah"; tetapi kebanyakan mereka tidak
mengetahui. (25)
|
|
وَلَٮِٕن سَأَلۡتَهُم مَّنۡ
خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضَ لَيَقُولُنَّ ٱللَّهُۚ قُلِ ٱلۡحَمۡدُ
لِلَّهِۚ بَلۡ أَڪۡثَرُهُمۡ لَا يَعۡلَمُونَ (٢٥)
|
|
||
025. (Dan sesungguhnya jika) huruf lam menunjukkan makna qasam
(kamu tanyakan kepada mereka, "Siapakah yang menciptakan langit dan
bumi?" Tentu mereka akan menjawab, "Allah.") Dari lafal
layaqulunanna terbuang daripadanya nun alamat rafa' karena berturut-turutnya
nun, dan terbuang pula daripadanya wawu dhamir jamak bukan karena 'illat
bertemunya dua huruf yang disukunkan. (Katakanlah, "Segala puji bagi
Allah") atas menangnya hujah tauhid atas mereka. (Tetapi kebanyakan
mereka tidak mengetahui) apa yang seharusnya mereka lakukan, yaitu
mentauhidkan-Nya.
|
||
Kepunyaan Allah-lah
apa yang di langit dan yang di bumi. Sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha
Kaya lagi Maha Terpuji. (26)
|
|
لِلَّهِ مَا فِى
ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡغَنِىُّ ٱلۡحَمِيدُ (٢٦)
|
|
||
026. (Kepunyaan Allah lah apa yang di langit dan yang di bumi)
sebagai milik, makhluk dan hamba-hamba-Nya, maka tidak ada yang patut
disembah di langit dan di bumi selain-Nya. (Sesungguhnya Allah Dialah Yang
Maha Kaya) tidak membutuhkan makhluk-Nya (lagi Maha Terpuji) yakni terpuji di
dalam ciptaan-Nya.
|
||
Dan seandainya
pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut [menjadi tinta], ditambahkan
kepadanya tujuh laut [lagi] sesudah [kering]nya, niscaya tidak akan
habis-habisnya [dituliskan] kalimat Allah [1184]. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
(27)
|
|
وَلَوۡ أَنَّمَا فِى
ٱلۡأَرۡضِ مِن شَجَرَةٍ أَقۡلَـٰمٌ۬ وَٱلۡبَحۡرُ يَمُدُّهُ ۥ مِنۢ
بَعۡدِهِۦ سَبۡعَةُ أَبۡحُرٍ۬ مَّا نَفِدَتۡ كَلِمَـٰتُ ٱللَّهِۗ إِنَّ ٱللَّهَ
عَزِيزٌ حَكِيمٌ۬ (٢٧)
|
|
||
[1184] Yang
dimaksud dengan "Kalimat Allah" ialah: Ilmu-Nya dan Hikmat-Nya.
|
||
|
||
027. (Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena
dan laut) lafal al-bahru diathafkan kepada isimnya anna (ditambahkan
kepadanya tujuh laut sesudahnya) sebagai tambahannya sesudah keringnya laut
(niscaya tidak akan habis-habisnya kalimat Allah) yang mengungkapkan tentang
pengetahuan-pengetahuan-Nya dengan menuliskannya dengan memakai pena-pena itu
dan berikut tambahan tujuh laut sebagai tintanya, serta tidak pula dengan
tambahan yang lebih banyak dari itu, karena pengetahuan Allah tiada batasnya.
(Sesungguhnya Allah Maha Perkasa) tidak ada sesuatu pun yang dapat
menghalang-halangi-Nya (lagi Maha Bijaksana) tidak ada sesuatu pun yang
terlepas dari pengetahuan dan kebijaksanaan-Nya.
|
||
Tidaklah Allah
menciptakan dan membangkitkan kamu [dari dalam kubur] itu melainkan hanyalah
seperti [menciptakan dan membangkitkan] satu jiwa saja [1185]. Sesungguhnya Allah
Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (28)
|
|
مَّا خَلۡقُكُمۡ وَلَا
بَعۡثُكُمۡ إِلَّا ڪَنَفۡسٍ۬ وَٲحِدَةٍۗ إِنَّ ٱللَّهَ سَمِيعُۢ بَصِيرٌ (٢٨)
|
|
||
[1185]
Maksudnya: menciptakan manusia dan membangkitkan mereka lagi pada hari kiamat
adalah amat mudah bagi Allah s.w.t.
|
||
|
||
028. (Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan
kalian dari dalam kubur itu melainkan hanya seperti menciptakan dan
membangkitkan satu jiwa saja) artinya sebagaimana menciptakan dan
membangkitkan satu jiwa, karena kesemuanya itu akan ada hanya dengan kalimat
kun fayakuun. (Sesungguhnya Allah Maha Mendengar) mendengar semua apa yang
dapat didengar (lagi Maha Melihat) mengetahui semua apa yang dapat dilihat,
dan tiada sesuatu pun yang menyibukkan-Nya dari yang lain.
|
||
Tidakkah kamu
memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah memasukkan malam ke dalam siang dan
memasukkan siang ke dalam malam dan Dia tundukkan matahari dan bulan
masing-masing berjalan sampai kepada waktu yang ditentukan, dan sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (29)
|
|
أَلَمۡ تَرَ أَنَّ
ٱللَّهَ يُولِجُ ٱلَّيۡلَ فِى ٱلنَّهَارِ وَيُولِجُ ٱلنَّهَارَ فِى ٱلَّيۡلِ وَسَخَّرَ
ٱلشَّمۡسَ وَٱلۡقَمَرَ كُلٌّ۬ يَجۡرِىٓ إِلَىٰٓ أَجَلٍ۬ مُّسَمًّ۬ى وَأَنَّ
ٱللَّهَ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرٌ۬ (٢٩)
|
|
||
029. (Tidakkah kamu memperhatikan) artinya melihat, hai orang
yang diajak bicara (bahwa sesungguhnya Allah memasukkan) mempergantikan
(malam ke dalam siang dan memasukkan siang) mempergantikannya (ke dalam
malam) maka Dia menambahkan pada masing-masing apa yang dikurangi dari yang
lainnya (dan Dia tundukkan matahari dan bulan masing-masing) dari matahari
dan bulan itu (berjalan) beredar pada garis edarnya (sampai kepada waktu yang
ditentukan) yaitu hari kiamat (dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa
yang kalian kerjakan).
|
||
Demikianlah, karena
sesungguhnya Allah, Dia-lah yang hak [1186] dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah
itulah yang bathil; dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha
Besar. (30)
|
|
ذَٲلِكَ بِأَنَّ
ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدۡعُونَ مِن دُونِهِ ٱلۡبَـٰطِلُ وَأَنَّ
ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡعَلِىُّ ٱلۡڪَبِيرُ (٣٠)
|
|
||
[1186] Lihat
not 978. Maksudnya: Allah-lah Tuhan Yang sebenarnya, Yang wajib disembah,
Yang berkuasa dan sebagainya
|
||
|
||
030. (Demikianlah) hal yang telah disebutkan itu
(karena sesungguhnya Allah Dialah yang hak) yang tetap. (Dan sesungguhnya apa
saja yang mereka seru) yang mereka sembah; lafal ayat ini dapat dibaca
ya'buduuna dan ta'buduuna (selain dari Allah, itulah yang batil) yang lenyap
(dan sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Tinggi) atas semua makhluk-Nya
dengan keperkasaan-Nya yang mengalahkan mereka semua (lagi Maha Besar) yakni
Maha Agung.
|
||
Tidakkah kamu
memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan ni’mat
Allah, supaya diperlihatkan-Nya kepadamu sebagian dari tanda-tanda
[kekuasaan]-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi semua orang yang sangat sabar lagi banyak bersyukur.
(31)
|
|
َلَمۡ تَرَ أَنَّ
ٱلۡفُلۡكَ تَجۡرِى فِى ٱلۡبَحۡرِ بِنِعۡمَتِ ٱللَّهِ لِيُرِيَكُم مِّنۡ
ءَايَـٰتِهِۦۤۚ إِنَّ فِى ذَٲلِكَ لَأَيَـٰتٍ۬ لِّكُلِّ صَبَّارٍ۬ شَكُورٍ۬ (٣١)
|
|
||
031. (Tidakkah kamu memperhatikan bahwa sesungguhnya bahtera
itu) kapal itu (berlayar di laut dengan nikmat Allah, supaya
diperlihatkan-Nya kepada Kamu sekalian) hai orang-orang yang diajak bicara
dalam hal ini (sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda) yaitu pelajaran-pelajaran
(bagi semua orang yang sangat bersabar) di dalam menahan diri dari
perbuatan-perbuatan maksiat yang dilarang oleh Allah (lagi banyak bersyukur)
atas nikmat-nikmat-Nya.
|
||
Dan apabila mereka
dilamun ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru Allah dengan
memurnikan keta’atan kepada-Nya maka tatkala Allah menyelamatkan mereka
sampai di daratan, lalu sebagian mereka tetap menempuh jalan yang lurus [1187]. Dan tidak ada yang
mengingkari ayat-ayat Kami selain orang-orang yang tidak setia lagi ingkar.
(32)
|
|
أ وَإِذَا غَشِيَہُم
مَّوۡجٌ۬ كَٱلظُّلَلِ دَعَوُاْ ٱللَّهَ مُخۡلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ فَلَمَّا
نَجَّٮٰهُمۡ إِلَى ٱلۡبَرِّ
فَمِنۡهُم مُّقۡتَصِدٌ۬ۚ وَمَا يَجۡحَدُ بِـَٔايَـٰتِنَآ إِلَّا كُلُّ
خَتَّارٍ۬ كَفُورٍ۬ (٣٢)
|
|
||
[1187] Yang
dimaksud dengan "jalan yang lurus" ialah: mengakui ke-esaan Allah.
|
||
|
||
032. (Dan apabila mereka tertutup) yakni orang-orang
kafir itu oleh (ombak yang besar seperti gunung) bagaikan bukit besarnya,
hingga menutupi apa yang ada di bawahnya (mereka menyeru Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya) mereka berdoa hanya kepada-Nya, semoga Dia
menyelamatkan mereka dari amukan gelombang itu. (Maka tatkala Allah
menyelamatkan mereka sampai di daratan, lalu sebagian mereka tetap menempuh
jalan pertengahan) yakni pertengahan antara ingkar dan iman, dan sebagian di
antara mereka ada yang masih tetap pada kekafirannya. (Dan tidak ada yang
mengingkari ayat-ayat Kami) yang antara lain ialah diselamatkannya mereka
dari amukan gelombang (selain orang-orang yang tidak setia) yaitu pengkhianat
(lagi ingkar) kepada nikmat-nikmat Allah swt.
|
||
Hai manusia,
bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang [pada hari itu]
seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat
[pula] menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar,
maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan
[pula] penipu [syaitan] memperdayakan kamu dalam [menta’ati] Allah.
(33)
|
|
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلنَّاسُ
ٱتَّقُواْ رَبَّكُمۡ وَٱخۡشَوۡاْ يَوۡمً۬ا لَّا يَجۡزِى وَالِدٌ عَن وَلَدِهِۦ
وَلَا مَوۡلُودٌ هُوَ جَازٍ عَن وَالِدِهِۦ شَيۡـًٔاۚ إِنَّ وَعۡدَ ٱللَّهِ حَقٌّ۬ۖ
فَلَا تَغُرَّنَّڪُمُ ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَا وَلَا يَغُرَّنَّڪُم بِٱللَّهِ
ٱلۡغَرُورُ (٣٣)
|
|
||
033. (Hai manusia) penduduk Mekah (bertakwalah kalian kepada
Rabb kalian dan takutilah suatu hari yang pada hari itu tidak dapat
mencukupi) tidak dapat menolong (seorang bapak terhadap anaknya) barang
sedikit pun (dan seorang anak tidak dapat pula menolong bapaknya) pada hari
itu (barang sedikit pun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar) adanya hari
berbangkit itu (maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan
kalian) hingga kalian meninggalkan Islam (dan jangan pula kalian diperdayakan
terhadap Allah) yakni terhadap penyantunan-Nya dan penangguhan azab-Nya (oleh
godaan yang membujuk) kalian, yaitu godaan setan.
|
||
Sesungguhnya Allah,
hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang
menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada
seorangpun yang dapat mengetahui [dengan pasti] apa yang akan diusahakannya
besok [1188].
Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (34)
|
|
إِنَّ ٱللَّهَ
عِندَهُ ۥ عِلۡمُ ٱلسَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ ٱلۡغَيۡثَ وَيَعۡلَمُ مَا فِى
ٱلۡأَرۡحَامِۖ وَمَا تَدۡرِى نَفۡسٌ۬ مَّاذَا تَڪۡسِبُ غَدً۬اۖ وَمَا تَدۡرِى
نَفۡسُۢ بِأَىِّ أَرۡضٍ۬ تَمُوتُۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرُۢ (٣٤)
|
|
||
[1188]
Maksudnya: manusia itu tidak dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan
diusahakannya besok atau yang akan diperolehnya, namun demikian mereka
diwajibkan berusaha.
|
||
|
||
034. (Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah
pengetahuan tentang hari kiamat) yakni kapan kiamat itu akan terjadi (dan
Dialah yang menurunkan) dapat dibaca wa yunzilu dan wa yunazzilu (hujan)
dalam waktu-waktu yang Dia ketahui (dan mengetahui apa yang ada di dalam
rahim) apakah laki-laki atau perempuan; tidak ada seorang pun yang mengetahui
salah satu dari tiga perkara itu melainkan hanya Allah swt. (Dan tiada seorang
pun yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakannya besok)
apakah kebaikan ataukah keburukan, tetapi Allah swt. mengetahuinya. (Dan
tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati) hanya
Allah swt. sajalah yang mengetahui hal ini. (Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui) segala sesuatu (lagi Maha Mengenal) pada yang tersembunyi
sebagaimana mengenal-Nya pada yang tampak. Imam Bukhari telah meriwayatkan
sebuah hadis melalui sahabat Ibnu Umar r.a. bahwasanya kunci-kunci kegaiban
itu ada lima perkara, antara lain sesungguhnya Allah hanya pada sisi-Nya
sajalah pengetahuan tentang hari kiamat, dan seterusnya.
|
-
Terjemah dan Tafsir Jalalain ▼
- 1. Al Faatihah
- 2. Al Baqarah-1
- 2. Al Baqarah-2
- 2. Al Baqarah-3
- 2. Al Baqarah-4
- 3. Ali 'Imran-1
- 3. Ali 'Imran-2
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Assy Ssyamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 5. Al Maaidah
- Al Qur'an Per Juz ▼
- 1. Al Fatihah
- 2. Al Baqarah
- 3. Ali Imran
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Asy Syamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 6. Al An'aam
Senin, 29 April 2013
Surah 31 - Luqmaan (1 - 34)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar