Surah IBRAHIM
|
|
سُوۡرَةُ إبراهیم
|
Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
|
|
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
|
Alif laam raa. [Ini
adalah] Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia
dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka,
[yaitu] menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. (1)
|
|
الٓرۚ ڪِتَـٰبٌ
أَنزَلۡنَـٰهُ إِلَيۡكَ لِتُخۡرِجَ ٱلنَّاسَ مِنَ ٱلظُّلُمَـٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ
بِإِذۡنِ رَبِّهِمۡ إِلَىٰ صِرَٲطِ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡحَمِيدِ (١)
|
001. (Alif laam raa) hanya Allahlah yang mengetahui
maksudnya. Alquran ini adalah (Kitab yang Kami turunkan kepadamu) Muhammad
(supaya kamu mengeluarkan manusia dari kegelapan) dari kekafiran (kepada
cahaya) yaitu agama Islam. (Dengan izin) perintah (Rabb mereka) lafal an-nuur
diterangkan secara jelas pada ayat berikut ini: (yaitu ke jalan) tuntunan
(Tuhan Yang Maha Perkasa) Maha Menang (lagi Maha Terpuji.) Yang Maha Terpuji.
|
||
Allah yang memiliki segala apa yang di langit
dan di bumi. Dan celakalah bagi orang-orang kafir karena siksaan yang sangat
pedih. (2)
|
|
ٱللَّهِ ٱلَّذِى
لَهُ ۥ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَمَا فِى ٱلۡأَرۡضِۗ وَوَيۡلٌ۬
لِّلۡكَـٰفِرِينَ مِنۡ عَذَابٍ۬ شَدِيدٍ (٢)
|
002. (Dialah Allah) kalau dibaca jar kedudukannya
menjadi badal atau athaf bayan, sedangkan kedudukan kalimat yang sesudahnya
menjadi sifat. Jika dibaca rafa` jadilah mubtada, sedangkan khabarnya adalah
firman berikut ini: (yang memiliki segala apa yang ada di langit dan di bumi)
semuanya adalah milik-Nya, hamba-Nya dan makhluk-Nya. (Dan kecelakaanlah bagi
orang-orang kafir karena siksa yang sangat pedih.)
|
||
[yaitu] orang-orang
yang lebih menyukai kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat, dan
menghalang-halangi [manusia] dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan
Allah itu bengkok. Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh. (3)
|
|
ٱلَّذِينَ
يَسۡتَحِبُّونَ ٱلۡحَيَوٰةَ ٱلدُّنۡيَا عَلَى ٱلۡأَخِرَةِ وَيَصُدُّونَ عَن
سَبِيلِ ٱللَّهِ وَيَبۡغُونَہَا عِوَجًاۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ فِى ضَلَـٰلِۭ بَعِيدٍ۬ (٣)
|
003. (Yaitu orang-orang) kedudukannya sebagai sifat
(yang lebih menyukai kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat dan
menghalang-halangi) manusia (dari jalan Allah) yaitu agama Islam (dan
menginginkan supaya ia) jalan Allah tersebut (bengkok) tidak lurus. (Mereka
itu berada dalam kesesatan yang jauh) yakni sesat dari jalan yang hak dan
benar.
|
||
Kami tidak mengutus
seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya [779] supaya ia dapat
memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan [780] siapa yang Dia
kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dia-lah
Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana. (4)
|
|
وَمَآ أَرۡسَلۡنَا مِن
رَّسُولٍ إِلَّا بِلِسَانِ قَوۡمِهِۦ لِيُبَيِّنَ لَهُمۡۖ فَيُضِلُّ ٱللَّهُ مَن
يَشَآءُ وَيَهۡدِى مَن يَشَآءُۚ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَكِيمُ (٤)
|
[779]. Al-Qur'an
diturunkan dalam bahasa Arab itu, bukanlah berarti bahwa Al Qu'an untuk
bangsa Arab saja tetapi untuk seluruh manusia.
[780]. Lihat footnote [34]. Disesatkan Allah berarti: bahwa orang itu sesat berhubung keingkarannya dan tidak mau memahami petunjuk-petunjuk Allah. Dalam ayat ini, karena mereka itu ingkar dan tidak mau memahami apa sebabnya Allah menjadikan nyamuk sebagai perumpamaan, maka mereka itu menjadi sesat. |
||
|
||
004. (Kami tidak mengutus seorang rasul pun melainkan
dengan bahasa) memakai bahasa (kaumnya, supaya ia dapat memberi pelajaran
dengan terang kepada mereka) supaya mereka dapat memahami apa yang
disampaikannya. (Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi
petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dialah Tuhan Yang Maha Kuasa)
di dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Bijaksana.) di dalam tindakan-Nya.
|
||
Dan sesungguhnya Kami
telah mengutus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami, [dan Kami perintahkan
kepadanya]: "Keluarkanlah kaummu dari gelap gulita kepada cahaya terang
benderang dan ingatkanlah mereka kepada hari- hari Allah". [781] Sesungguhnya pada
yang demikian itu terdapat tanda-tanda [kekuasaan Allah] bagi setiap orang
penyabar dan banyak bersyukur. (5)
|
|
وَلَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا
مُوسَىٰ بِـَٔايَـٰتِنَآ أَنۡ أَخۡرِجۡ قَوۡمَكَ مِنَ ٱلظُّلُمَـٰتِ إِلَى
ٱلنُّورِ وَذَڪِّرۡهُم بِأَيَّٮٰمِ
ٱللَّهِۚ إِنَّ فِى ذَٲلِكَ لَأَيَـٰتٍ۬ لِّكُلِّ صَبَّارٍ۬ شَكُورٍ۬ (٥)
|
[781] Yang dimaksud
dengan "hari-hari Allah" ialah peristiwa yang telah terjadi pada
kaum-kaum dahulu serta ni'mat dan siksa yang dialami mereka.
|
||
|
||
005. (Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan
membawa ayat-ayat Kami) yang berjumlah sembilan ayat lalu Kami firmankan
kepadanya ("Keluarkanlah kaummu) yaitu kaum Bani Israel (dari
gelap-gulita) dari kekafiran (kepada cahaya yang terang-benderang) yaitu
keimanan (dan ingatkanlah mereka kepada hari-hari Allah.") yakni
nikmat-nikmat-Nya. (Sesungguhnya pada yang demikian itu) yakni di dalam
peringatan itu (terdapat tanda-tanda bagi setiap orang penyabar) di dalam
mengerjakan ketaatan (dan banyak bersyukur) terhadap semua nikmat-nikmat-Nya.
|
||
Dan [ingatlah], ketika
Musa berkata kepada kaumnya: "Ingatlah ni’mat Allah atasmu ketika Dia
menyelamatkan kamu dari [Fir’aun dan] pengikut-pengikutnya, mereka menyiksa
kamu dengan siksa yang pedih, mereka menyembelih anak-anak laki-lakimu,
membiarkan hidup anak-anak perempuanmu; dan pada yang demikian itu ada cobaan
yang besar dari Tuhanmu". (6)
|
|
وَإِذۡ قَالَ مُوسَىٰ
لِقَوۡمِهِ ٱذۡڪُرُواْ نِعۡمَةَ ٱللَّهِ عَلَيۡڪُمۡ إِذۡ أَنجَٮٰكُم مِّنۡ ءَالِ
فِرۡعَوۡنَ يَسُومُونَكُمۡ سُوٓءَ ٱلۡعَذَابِ وَيُذَبِّحُونَ أَبۡنَآءَكُمۡ
وَيَسۡتَحۡيُونَ نِسَآءَڪُمۡۚ وَفِى ذَٲلِڪُم بَلَآءٌ۬ مِّن رَّبِّڪُمۡ
عَظِيمٌ۬ (٦)
|
006. (Dan) ingatlah (ketika Musa berkata kepada
kaumnya, "Ingatlah nikmat Allah atas kalian ketika Dia menyelamatkan
kalian dari Firaun dan pengikut-pengikutnya; mereka menyiksa kalian dengan
siksa yang pedih, mereka menyembelih anak laki-laki kalian) yang baru lahir
(dan membiarkan hidup) membiarkan tetap hidup (anak-anak perempuan) karena
ada sebagian tukang tenung yang mengatakan bahwasanya akan lahir seorang anak
lelaki dari kalangan kaum Bani Israel, dia adalah penyebab bagi runtuhnya
kerajaan Firaun. (Sesungguhnya pada yang demikian itu) penyelamatan atau
penyiksaan (ada cobaan) baik berupa pemberian nikmat maupun penimpaan
malapetaka (yang besar dari Rabb kalian.")
|
||
Dan [ingatlah juga],
tatkala Tuhanmu mema’lumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti
Kami akan menambah [ni’mat] kepadamu, dan jika kamu mengingkari [ni’mat-Ku],
maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (7)
|
|
وَإِذۡ تَأَذَّنَ
رَبُّكُمۡ لَٮِٕن شَڪَرۡتُمۡ
لَأَزِيدَنَّكُمۡۖ وَلَٮِٕن
ڪَفَرۡتُمۡ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ۬ (٧)
|
007. (Dan ingatlah pula ketika mempermaklumkan)
memberitahukan (Rabb kalian sesungguhnya jika kalian bersyukur) akan
nikmat-Ku dengan menjalankan ketauhidan dan ketaatan (pasti Kami akan
menambah nikmat kepada kalian dan jika kalian mengingkari nikmat-Ku) apabila
kalian ingkar terhadap nikmat-Ku itu dengan berlaku kekafiran dan kedurhakaan
niscaya Aku akan menurunkan azab kepada kalian. Pengertian ini diungkapkan
oleh firman selanjutnya: ("Sesungguhnya azab-Ku sangat keras.")
|
||
Dan Musa berkata:
"Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari
[ni’mat Allah], maka sesungguhnya Allah Maha Kaya [782] lagi Maha Terpuji.
(8)
|
|
وَقَالَ مُوسَىٰٓ إِن
تَكۡفُرُوٓاْ أَنتُمۡ وَمَن فِى ٱلۡأَرۡضِ جَمِيعً۬ا فَإِنَّ ٱللَّهَ لَغَنِىٌّ
حَمِيدٌ (٨)
|
[782] Maksudnya :
Allah tidak memerlukan syukur hamba-hamba-Nya.
|
||
|
||
008. (Dan Musa berkata) kepada kaumnya ("Jika
kalian dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari nikmat
Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya) tidak membutuhkan makhluk-Nya (lagi
Maha Terpuji.") Maha Terpuji di dalam tindakan-Nya terhadap mereka.
|
||
Belumkah sampai
kepadamu berita orang-orang sebelum kamu [yaitu] kaum Nuh, `Ad, Tsamud dan
orang-orang sesudah mereka. Tidak ada yang mengetahui mereka selain Allah.
Telah datang rasul-rasul kepada mereka [membawa] bukti-bukti yang nyata lalu
mereka menutupkan tangannya ke mulutnya [karena kebencian] dan berkata:
"Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu disuruh menyampaikannya
[kepada kami], dan sesungguhnya kami benar-benar dalam keragu-raguan yang
menggelisahkan terhadap apa yang kamu ajak kami kepadanya". (9)
|
|
أَلَمۡ يَأۡتِكُمۡ
نَبَؤُاْ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِڪُمۡ قَوۡمِ نُوحٍ۬ وَعَادٍ۬ وَثَمُودَۛ
وَٱلَّذِينَ مِنۢ بَعۡدِهِمۡۛ لَا يَعۡلَمُهُمۡ إِلَّا ٱللَّهُۚ جَآءَتۡهُمۡ
رُسُلُهُم بِٱلۡبَيِّنَـٰتِ فَرَدُّوٓاْ أَيۡدِيَهُمۡ فِىٓ أَفۡوَٲهِهِمۡ
وَقَالُوٓاْ إِنَّا كَفَرۡنَا بِمَآ أُرۡسِلۡتُم بِهِۦ وَإِنَّا لَفِى شَكٍّ۬
مِّمَّا تَدۡعُونَنَآ إِلَيۡهِ مُرِيبٍ۬ (٩) ۞
|
009. (Belumkah sampai kepada kalian) Istifham atau kata
tanya di sini mengandung makna menetapkan (berita) kisah (tentang orang-orang
sebelum kalian, yaitu kaum Nuh dan Ad) kaum Nabi Hud (dan Tsamud) kaum Nabi
Saleh (dan orang-orang sesudah mereka, yang tiada seorang pun mengetahui
jumlah mereka selain Allah) karena saking banyaknya. (Telah datang
rasul-rasul kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata) yakni dengan
membawa hujah-hujah yang jelas untuk membuktikan kebenaran mereka (lalu
mereka menutupkan) yang dimaksud adalah umat-umat terdahulu itu (tangan
mereka ke mulutnya) dengan menggigitnya sebagai pertanda kebencian mereka
yang sangat terhadap ajakan para rasul itu (dan berkata, "Sesungguhnya
kami mengingkari apa yang kalian disuruh menyampaikannya) menurut anggapan
kalian itu (dan sesungguhnya kami benar-benar dalam keraguan yang
menggelisahkan terhadap apa yang kalian ajak kami kepadanya.") artinya
mereka benar-benar ragu terhadapnya.
|
||
Berkata rasul-rasul
mereka: "Apakah ada keragu-raguan terhadap Allah, Pencipta langit dan
bumi? Dia menyeru kamu untuk memberi ampunan kepadamu dari dosa-dosamu dan
menangguhkan [siksaan]mu sampai masa yang ditentukan?" Mereka berkata:
"Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami juga. Kamu menghendaki
untuk menghalang-halangi [membelokkan] kami dari apa yang selalu disembah
nenek moyang kami, karena itu datangkanlah kepada kami bukti yang nyata.
(10)
|
|
قَالَتۡ رُسُلُهُمۡ
أَفِى ٱللَّهِ شَكٌّ۬ فَاطِرِ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِۖ يَدۡعُوكُمۡ
لِيَغۡفِرَ لَڪُم مِّن ذُنُوبِكُمۡ وَيُؤَخِّرَڪُمۡ إِلَىٰٓ أَجَلٍ۬ مُّسَمًّ۬ىۚ
قَالُوٓاْ إِنۡ أَنتُمۡ إِلَّا بَشَرٌ۬ مِّثۡلُنَا تُرِيدُونَ أَن تَصُدُّونَا
عَمَّا كَانَ يَعۡبُدُ ءَابَآؤُنَا فَأۡتُونَا بِسُلۡطَـٰنٍ۬ مُّبِينٍ۬ (١٠)
|
010. (Berkata rasul-rasul mereka, "Apakah ada
keraguan terhadap Allah) istifham di sini mengandung makna ingkar; artinya
tentu saja tidak ada keraguan di dalam mentauhidkan-Nya mengingat adanya
bukti-bukti yang jelas menunjukkan ke arah itu (Pencipta) yang menciptakan
(langit dan bumi? Dia menyeru kalian) supaya taat kepada-Nya (untuk memberi
ampunan kepada kalian dari dosa-dosa kalian) huruf min adalah huruf zaidah.
Karena sesungguhnya Islam itu menghapus semua dosa yang sebelumnya. Atau
huruf min itu bermakna tab`idh yang artinya sebagian daripada dosa-dosa
kalian. Dimaksud untuk mengecualikan dosa-dosa yang menyangkut hak-hak
hamba-hamba Allah (dan menangguhkan kalian) tanpa mengazab kalian (sampai
masa yang ditentukan?") sampai kalian mati. (Mereka berkata, "Tiada
lain) tidak lain (kalian adalah manusia biasa seperti kami juga. Kalian
menghendaki untuk menghalang-halangi kami dari apa yang selalu disembah oleh
nenek moyang kami) yaitu berhala-berhala sesembahan mereka (karena itu
datangkanlah kepada kami bukti yang nyata.") hujah yang jelas untuk
membuktikan kebenaran kalian itu.
|
||
Rasul-rasul mereka
berkata kepada mereka: "Kami tidak lain hanyalah manusia seperti kamu,
akan tetapi Allah memberi karunia kepada siapa yang Dia kehendaki di antara
hamba-hamba-Nya. Dan tidak patut bagi kami mendatangkan suatu bukti kepada
kamu melainkan dengan izin Allah. Dan hanya kepada Allah sajalah hendaknya
orang-orang mu’min bertawakkal. (11)
|
|
قَالَتۡ لَهُمۡ
رُسُلُهُمۡ إِن نَّحۡنُ إِلَّا بَشَرٌ۬ مِّثۡلُڪُمۡ وَلَـٰكِنَّ ٱللَّهَ يَمُنُّ
عَلَىٰ مَن يَشَآءُ مِنۡ عِبَادِهِۦۖ وَمَا كَانَ لَنَآ أَن نَّأۡتِيَكُم
بِسُلۡطَـٰنٍ إِلَّا بِإِذۡنِ ٱللَّهِۚ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلۡيَتَوَڪَّلِ
ٱلۡمُؤۡمِنُونَ (١١)
|
011. (Rasul-rasul mereka berkata kepada mereka,
"Tiada lain) tidak lain (kami ini hanyalah manusia biasa sama dengan
kalian) persis seperti apa yang kalian katakan itu (akan tetapi Allah memberi
karunia kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya) berupa
kenabian. (Dan tidak patut) tidak layak (bagi kami mendatangkan suatu bukti
kepada kalian melainkan dengan izin Allah) berdasarkan perintah-Nya karena
sesungguhnya kami ini adalah hamba-hamba yang dipelihara oleh-Nya (Dan hanya
kepada Allah sajalah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakal.")
hanya percaya kepada-Nya.
|
||
Mengapa Kami tidak
akan bertawakkal kepada Allah padahal Dia telah menunjukkan jalan kepada
kami, dan kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang
kamu lakukan kepada kami. Dan hanya kepada Allah saja orang-orang yang
bertawakkal itu berserah diri". (12)
|
|
وَمَا لَنَآ أَلَّا
نَتَوَڪَّلَ عَلَى ٱللَّهِ وَقَدۡ هَدَٮٰنَا سُبُلَنَاۚ وَلَنَصۡبِرَنَّ عَلَىٰ مَآ ءَاذَيۡتُمُونَاۚ
وَعَلَى ٱللَّهِ فَلۡيَتَوَكَّلِ ٱلۡمُتَوَكِّلُونَ (١٢)
|
012. ("Mengapa kami) huruf allaa asalnya adalah
gabungan daripada an dan laa (tidak bertawakal kepada Allah) artinya tidak
ada yang melarang kami untuk melakukan hal tersebut (padahal Dia telah
menunjukkan jalan kepada kami dan kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap
perlakuan-perlakuan kalian yang menyakitkan kami) di dalam menghadapi
gangguan-gangguan yang kalian lakukan terhadap kami. (Dan hanya kepada Allah
saja orang-orang yang bertawakal berserah diri.")
|
||
Orang-orang kafir
berkata kepada Rasul-rasul mereka: "Kami sungguh-sungguh akan mengusir
kamu dari negeri kami atau kamu kembali kepada agama kami". Maka Tuhan
mewahyukan kepada mereka: "Kami pasti akan membinasakan orang-orang yang
zalim itu, (13)
|
|
وَقَالَ ٱلَّذِينَ
ڪَفَرُواْ لِرُسُلِهِمۡ لَنُخۡرِجَنَّڪُم مِّنۡ أَرۡضِنَآ أَوۡ لَتَعُودُنَّ
فِى مِلَّتِنَاۖ فَأَوۡحَىٰٓ إِلَيۡہِمۡ رَبُّہُمۡ لَنُہۡلِكَنَّ
ٱلظَّـٰلِمِينَ (١٣)
|
013. (Orang-orang kafir berkata kepada rasul-rasul
mereka, "Kami sungguh-sungguh akan mengusir kalian dari negeri kami atau
kalian kembali) menjadi pemeluk (kepada tuntunan kami.") yakni agama
kami. (Maka Rabb mewahyukan kepada mereka, "Kami pasti akan membinasakan
orang-orang yang lalim itu.") yakni orang-orang kafir itu.
|
||
dan Kami pasti akan
menempatkan kamu di negeri-negeri itu sesudah mereka. Yang demikian itu
[adalah untuk] orang-orang yang takut [akan menghadap] ke hadirat-Ku dan yang
takut kepada ancaman-Ku". [783] (14)
|
|
وَلَنُسۡڪِنَنَّكُمُ
ٱلۡأَرۡضَ مِنۢ بَعۡدِهِمۡۚ ذَٲلِكَ لِمَنۡ خَافَ مَقَامِى وَخَافَ وَعِيدِ
(١٤)
|
[783] "menghadap
ke hadirat Allah" ialah pertemuan dengan Allah SWT pada hari kiamat
untuk dihisab.
|
||
|
||
014. ("Dan Kami pasti akan menempatkan kalian di
negeri-negeri itu) di negeri tempat mereka tinggal (sesudah mereka)
dibinasakan. (Yang demikian itu) yakni pertolongan dan mewariskan negeri itu
(adalah untuk orang-orang yang takut akan menghadap kepada-Ku) pada hari ia
menghadap kepada-Nya (dan yang takut kepada ancaman-Ku.") takut kepada
azab-Ku.
|
||
Dan mereka memohon
kemenangan [atas musuh-musuh mereka] dan binasalah semua orang yang berlaku
sewenang-wenang lagi keras kepala, (15)
|
|
وَٱسۡتَفۡتَحُواْ
وَخَابَ ڪُلُّ جَبَّارٍ عَنِيدٍ۬ (١٥)
|
015. (Dan mereka memohon kemenangan) para rasul itu
memohon pertolongan Allah di dalam menghadapi kaumnya (dan merugilah)
binasalah (setiap orang yang berlaku sewenang-wenang) setiap orang yang
takabur tidak mau taat kepada Allah (lagi keras kepala) artinya tidak mau
tunduk kepada perkara yang hak.
|
||
di hadapannya ada
Jahannam dan dia akan diberi minuman dengan air nanah, (16)
|
|
مِّن وَرَآٮِٕهِۦ جَهَنَّمُ
وَيُسۡقَىٰ مِن مَّآءٍ۬ صَدِيدٍ۬ (١٦)
|
016. (Di hadapannya) di depannya (ada Jahanam) yang
akan dimasukinya (dan dia akan diberi minum) di dalam Jahanam itu (dengan air
nanah) yaitu cairan yang meleleh dari perut ahli neraka bercampur dengan
nanah dan darah.
|
||
diminumnya air nanah
itu dan hampir dia tidak bisa menelannya dan datanglah [bahaya] maut
kepadanya dari segenap penjuru, tetapi dia tidak juga mati; dan di hadapannya
masih ada azab yang berat. (17)
|
|
يَتَجَرَّعُهُ ۥ وَلَا
يَڪَادُ يُسِيغُهُ ۥ وَيَأۡتِيهِ ٱلۡمَوۡتُ مِن ڪُلِّ مَكَانٍ۬ وَمَا هُوَ
بِمَيِّتٍ۬ۖ وَمِن وَرَآٮِٕهِۦ
عَذَابٌ غَلِيظٌ۬ (١٧)
|
017. (Diminumnya air nanah itu) diteguknya air nanah
itu seteguk demi seteguk karena rasanya teramat pahit (dan hampir dia tidak
dapat menelannya) ia merasa amat jijik mengingat baunya yang sangat busuk dan
rupanya yang sangat menjijikkan (dan datanglah bahaya maut kepadanya) hal-hal
yang menyebabkan kematian, berupa berbagai macam azab (dari segenap penjuru,
tetapi dia tidak juga mati dan di hadapannya) sesudah mengalami azab tersebut
(masih ada siksaan yang berat) siksaan yang keras lagi terus-menerus.
|
||
Orang-orang yang kafir
kepada Tuhannya, amalan-amalan mereka adalah seperti abu yang ditiup angin
dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang. Mereka tidak dapat
mengambil manfa’at sedikitpun dari apa yang telah mereka usahakan [di dunia].
Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh. (18)
|
|
مَّثَلُ ٱلَّذِينَ
كَفَرُواْ بِرَبِّهِمۡۖ أَعۡمَـٰلُهُمۡ كَرَمَادٍ ٱشۡتَدَّتۡ بِهِ ٱلرِّيحُ فِى
يَوۡمٍ عَاصِفٍ۬ۖ لَّا يَقۡدِرُونَ مِمَّا ڪَسَبُواْ عَلَىٰ شَىۡءٍ۬ۚ ذَٲلِكَ
هُوَ ٱلضَّلَـٰلُ ٱلۡبَعِيدُ (١٨)
|
018. (Perumpamaan) gambaran (tentang orang-orang yang
ingkar kepada Rabb mereka) kalimat ayat ini berkedudukan menjadi mubtada
kemudian dijelaskan oleh badalnya pada firman selanjutnya, yaitu:
(amalan-amalan mereka) yang baik, seperti silaturahmi dan sedekah, yaitu
dalam hal tiada kemanfaatan (seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada
suatu hari yang berangin keras) sangat keras tiupannya sehingga angin keras
itu menjadikannya debu-debu yang beterbangan yang tiada manfaatnya. Jar dan
majrurnya merupakan khabar daripada mubtada (mereka tidak dapat) yakni
orang-orang kafir itu (mengambil manfaat dari apa yang telah mereka upayakan
itu) dari apa yang telah mereka amalkan sewaktu di dunia (barang sedikit pun)
artinya mereka sama sekali tidak menemukan pahala daripada amal-amal mereka
karena tidak memenuhi syarat, yaitu tiadanya iman. (Yang demikian itu adalah
kesesatan) kebinasaan (yang jauh.)
|
||
Tidakkah kamu
perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan langit dan bumi dengan
hak? [784]
Jika Dia menghendaki, niscaya Dia membinasakan kamu dan mengganti [mu] dengan
makhluk yang baru, (19)
|
|
أَلَمۡ تَرَ أَنَّ
ٱللَّهَ خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضَ بِٱلۡحَقِّۚ إِن يَشَأۡ
يُذۡهِبۡكُمۡ وَيَأۡتِ بِخَلۡقٍ۬ جَدِيدٍ۬ (١٩)
|
[784] Lihat footnote
[669] Maksudnya: Allah menjadikan semua yang disebutkan itu bukanlah dengan
percuma, melainkan dengan penuh hikmah.
|
||
|
||
019. (Tidakkah kamu perhatikan) hai orang yang diajak
bicara, tidakkah kamu memperhatikan. Istifham atau kata tanya di sini
mengandung makna menetapkan (bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan
langit dan bumi dengan hak) lafal bilhaqqi bertaalluq atau berkaitan maknanya
dengan lafal khalaqa. (Jika Dia menghendaki, niscaya Dia membinasakan kalian)
hai manusia (dan mengganti kalian dengan makhluk yang baru) sebagai pengganti
kalian.
|
||
dan yang demikian itu
sekali-kali tidak sukar bagi Allah. (20)
|
|
وَمَا ذَٲلِكَ عَلَى
ٱللَّهِ بِعَزِيزٍ۬ (٢٠)
|
020. (Dan yang demikian itu sekali-kali tidak sukar
bagi Allah) tidak sulit bagi-Nya.
|
||
Dan mereka semuanya
[di padang Mahsyar] akan berkumpul menghadap ke hadirat Allah, lalu
berkatalah orang-orang yang lemah kepada orang-orang yang sombong:
"Sesungguhnya kami dahulu adalah pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamu
menghindarkan daripada kami azab Allah [walaupun] sedikit saja? Mereka
menjawab: "Seandainya Allah memberi petunjuk kepada kami, niscaya kami
dapat memberi petunjuk kepadamu. Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh
ataukah bersabar. Sekali-kali kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan
diri". (21)
|
|
وَبَرَزُواْ لِلَّهِ
جَمِيعً۬ا فَقَالَ ٱلضُّعَفَـٰٓؤُاْ لِلَّذِينَ ٱسۡتَكۡبَرُوٓاْ إِنَّا ڪُنَّا
لَكُمۡ تَبَعً۬ا فَهَلۡ أَنتُم مُّغۡنُونَ عَنَّا مِنۡ عَذَابِ ٱللَّهِ مِن
شَىۡءٍ۬ۚ قَالُواْ لَوۡ هَدَٮٰنَا
ٱللَّهُ لَهَدَيۡنَـٰڪُمۡۖ سَوَآءٌ عَلَيۡنَآ أَجَزِعۡنَآ أَمۡ صَبَرۡنَا
مَا لَنَا مِن مَّحِيصٍ۬ (٢١)
|
021. (Dan mereka akan berkumpul menghadap) semua
makhluk itu menghadap. Ungkapan pada ayat ini dan ayat sebelumnya memakai
fi`il madhi, dimaksud untuk memberikan pengertian kepastian bahwa hal itu
benar-benar akan terjadi (kepada Allah semuanya, lalu berkatalah orang-orang
yang lemah) yakni para pengikut (kepada orang-orang yang sombong) yaitu
orang-orang yang diikuti ("Sesungguhnya kami dahulu adalah
pengikut-pengikut kalian) lafal taba`an merupakan bentuk jamak dari kata
tunggal tabi`un (maka dapatkah kalian menghindarkan) menolak (daripada kami
azab Allah walau sedikit saja?") huruf min yang pertama tadi bermakna
lit-tabyin atau untuk menjelaskan, sedangkan huruf min pada ayat ini bermakna
lit-tab`idh atau menunjukkan makna sebagian. (Mereka berkata) orang-orang
yang diikuti itu ("Seandainya Allah memberi petunjuk kepada kami niscaya
kami dapat memberi petunjuk kepada kalian) artinya nicaya kami akan menyeru
kalian ke jalan hidayah. (Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh atau
bersabar, sekali-kali tidak mempunyai) huruf min di sini adalah zaidah
(tempat untuk melarikan diri.") tempat berlindung dari azab-Nya.
|
||
Dan berkatalah syaitan
tatkala perkara [hisab] telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah
menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu
tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu,
melainkan [sekedar] aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab
itu janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku
sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat
menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan
aku [dengan Allah] sejak dahulu". Sesungguhnya orang-orang yang zalim
itu mendapat siksaan yang pedih. (22)
|
|
وَقَالَ ٱلشَّيۡطَـٰنُ
لَمَّا قُضِىَ ٱلۡأَمۡرُ إِنَّ ٱللَّهَ وَعَدَڪُمۡ وَعۡدَ ٱلۡحَقِّ
وَوَعَدتُّكُمۡ فَأَخۡلَفۡتُڪُمۡۖ وَمَا كَانَ لِىَ عَلَيۡكُم مِّن سُلۡطَـٰنٍ
إِلَّآ أَن دَعَوۡتُكُمۡ فَٱسۡتَجَبۡتُمۡ لِىۖ فَلَا تَلُومُونِى وَلُومُوٓاْ
أَنفُسَڪُمۖ مَّآ أَنَا۟ بِمُصۡرِخِڪُمۡ وَمَآ أَنتُم بِمُصۡرِخِىَّۖ إِنِّى
ڪَفَرۡتُ بِمَآ أَشۡرَڪۡتُمُونِ مِن قَبۡلُۗ إِنَّ ٱلظَّـٰلِمِينَ لَهُمۡ
عَذَابٌ أَلِيمٌ۬ (٢٢)
|
022. (Dan berkatalah setan) yakni iblis (tatkala
perkara hisab telah diselesaikan) kemudian orang-orang yang berhak masuk
surga dimasukkan ke dalam surga dan orang-orang yang berhak masuk neraka
dimasukkan ke dalam neraka, lalu mereka semuanya mengerumuni iblis
("Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepada kalian janji yang benar)
yaitu dengan kebangkitan dari kubur dan pembalasan amal perbuatan lalu Dia
telah memenuhi kalian (dan aku pun telah menjanjikan kepada kalian)
bahwasanya hal ini tidak ada (tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali aku
terhadap kalian tidak memiliki) huruf min di sini zaidah (kekuasaan) kekuatan
dan kemampuan yang dapat memaksakan kalian untuk mengikutiku (melainkan)
kecuali (sekedar aku menyeru kalian, lalu kalian mematuhi seruanku, oleh
sebab itu janganlah kalian mencerca aku, akan tetapi cercalah diri kalian
sendiri) disebabkan kalian telah mengikuti seruanku itu. (Aku sekali-kali
tidak dapat menolong kalian) dapat memberikan pertolongan kepada kalian (dan
kalian pun tidak dapat menolongku) dapat dibaca mushrikhiyya dan
mushrikhiyyi. (Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatan kalian
mempersekutukan aku) dengan Allah (sebelumnya.") sewaktu di dunia. Lalu
Allah berfirman: ("Sesungguhnya orang-orang yang lalim itu mendapat
siksaan yang pedih) siksaan yang sangat pedih.
|
||
Dan dimasukkanlah
orang-orang yang beriman dan beramal saleh ke dalam surga yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dengan seizin Tuhan mereka.
Ucapan penghormatan mereka dalam surga itu ialah "salaam" [785]. (23)
|
|
وَأُدۡخِلَ ٱلَّذِينَ
ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ جَنَّـٰتٍ۬ تَجۡرِى مِن تَحۡتِہَا
ٱلۡأَنۡہَـٰرُ خَـٰلِدِينَ فِيہَا بِإِذۡنِ رَبِّهِمۡۖ تَحِيَّتُہُمۡ فِيہَا
سَلَـٰمٌ (٢٣)
|
[785] Artinya:
sejahtera dari segala bencana.
|
||
|
||
023. (Dan dimasukkanlah orang-orang yang beriman dan
beramal saleh ke alam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka
kekal) lafal khaalidiina menjadi hal daripada kalimat yang keberadaannya
diperkirakan (di dalamnya dengan seizin Rabb mereka. Ucapan penghormatan
mereka dalam surga itu) dari Allah dan dari para malaikat, serta di antara
sesama mereka (salaam.)
|
||
Tidakkah kamu perhatikan
bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik [786] seperti pohon yang
baik, akarnya teguh dan cabangnya [menjulang] ke langit, (24)
|
|
أَلَمۡ تَرَ كَيۡفَ
ضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلاً۬ كَلِمَةً۬ طَيِّبَةً۬ كَشَجَرَةٍ۬ طَيِّبَةٍ أَصۡلُهَا ثَابِتٌ۬
وَفَرۡعُهَا فِى ٱلسَّمَآءِ (٢٤)
|
[786] Termasuk dalam
"kalimat yang baik" ialah kalimat tauhid, segala ucapan yang
menyeru kepada kebajikan dan mencegah dari kemungkaran serta perbuatan yang
baik. Kalimat tauhid seperti "laa ilaa ha illallaah".
|
||
|
||
024. (Tidakkah kamu perhatikan) memperhatikan
(bagaimana Allah telah membuat perumpamaan) lafal matsalan ini dijelaskan
oleh badalnya, yaitu (kalimat yang baik) yakni kalimat laa ilaaha
illallaah/tiada Tuhan selain Allah (seperti pohon yang baik) yaitu pohon
kurma (akarnya teguh) menancap dalam di bumi (dan cabangnya)
ranting-rantingnya (menjulang ke langit).
|
||
pohon itu memberikan
buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat
perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.
(25)
|
|
تُؤۡتِىٓ أُڪُلَهَا
كُلَّ حِينِۭ بِإِذۡنِ رَبِّهَاۗ وَيَضۡرِبُ ٱللَّهُ ٱلۡأَمۡثَالَ لِلنَّاسِ
لَعَلَّهُمۡ يَتَذَڪَّرُونَ (٢٥)
|
025. (Pohon itu memberikan) membuahkan (buahnya)
buah-buahannya (pada setiap musim dengan seizin Rabbnya) dengan kehendak-Nya
demikian pula kalimat iman tertanam di dalam kalbu orang mukmin sedangkan
amalnya naik ke langit kemudian memperoleh berkah dan pahala amalannya itu
setiap saat (dibuatkan) dijelaskan (oleh Allah perumpamaan-perumpamaan itu
untuk manusia supaya mereka selalu ingat) mau mengambil pelajaran daripadanya
kemudian mereka mau beriman karenanya.
|
||
Dan perumpamaan
kalimat yang buruk [787] seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan
akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap [tegak] sedikitpun.
(26)
|
|
وَمَثَلُ كَلِمَةٍ
خَبِيثَةٍ۬ كَشَجَرَةٍ خَبِيثَةٍ ٱجۡتُثَّتۡ مِن فَوۡقِ ٱلۡأَرۡضِ مَا لَهَا مِن
قَرَارٍ۬ (٢٦)
|
[787] Termasuk dalam
"kalimat yang buruk" ialah kalimat kufur, syirik, segala perkataan
yang tidak benar dan perbuatan yang tidak baik.
|
||
|
||
026. (Dan perumpamaan kalimat yang buruk) yaitu kalimat
kekafiran (seperti pohon yang buruk) yaitu pohon hanzhal yang buahnya sangat
pahit (yang telah dicabut) telah dibongkar sampai ke akar-akarnya (dari
permukaan bumi, ia tidak dapat tetap sedikit pun) artinya tidak mempunyai
tempat untuk berpijak lagi, maka demikian pula keadaan kalimat kekafiran
tidak mempunyai tempat berpijak, tidak mempunyai ranting dan pula tidak ada
keberkahannya.
|
||
Allah meneguhkan
[iman] orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu [788] dalam kehidupan di
dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan
memperbuat apa yang Dia kehendaki. (27)
|
|
يُثَبِّتُ ٱللَّهُ
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ بِٱلۡقَوۡلِ ٱلثَّابِتِ فِى ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا وَفِى
ٱلۡأَخِرَةِۖ وَيُضِلُّ ٱللَّهُ ٱلظَّـٰلِمِينَۚ وَيَفۡعَلُ ٱللَّهُ مَا
يَشَآءُ (٢٧) ۞
|
[788] Yang dimaksud
"ucapan-ucapan yang teguh" di sini ialah kalimatun thayyibah yang
disebut dalam ayat 24 di atas.
|
||
|
||
027. (Allah meneguhkan iman orang-orang yang beriman
dengan ucapan yang teguh itu) yaitu kalimat tauhid itu (di dunia dan di akhirat)
yaitu di alam kubur, ketika dua orang malaikat menanyakan kepadanya tentang
Rabb mereka, agama mereka dan nabi mereka. Maka orang-orang yang beriman
dapat menjawabnya dengan benar; demikianlah menurut keterangan yang
disebutkan di dalam hadis Imam Bukhari dan Imam Muslim (dan Allah menyesatkan
orang-orang yang lalim) yaitu orang-orang kafir; oleh sebab itu mereka tidak
mendapat petunjuk untuk memberikan jawaban yang benar. Bahkan mereka hanya
mengatakan, "Kami tidak tahu," demikian menurut keterangan dalam
hadis (dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.)
|
||
Tidakkah kamu
perhatikan orang-orang yang telah menukar ni`mat Allah [789] dengan kekafiran dan
menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan?, (28)
|
|
أَلَمۡ تَرَ إِلَى
ٱلَّذِينَ بَدَّلُواْ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ كُفۡرً۬ا وَأَحَلُّواْ قَوۡمَهُمۡ دَارَ
ٱلۡبَوَارِ (٢٨)
|
[789] Lihat footnote
[133] Yang dimaksud dengan ni'mat Allah di sini ialah perintah-perintah dan ajaran-ajaran
Allah.
|
||
|
||
028. (Tidakkah kamu perhatikan) artinya melihat
(orang-orang yang telah menukar nikmat Allah) yang dimaksud ialah bersyukur
kepada Allah atas nikmat-Nya (dengan kekafiran) mereka adalah orang-orang
yang kafir Quraisy (dan menjatuhkan) menyeret (kaumnya) yakni mereka
menyesatkan kaumnya (ke lembah kebinasaan) ke dalam kebinasaan.
|
||
yaitu neraka Jahannam;
mereka masuk ke dalamnya; dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman.
(29)
|
|
جَهَنَّمَ
يَصۡلَوۡنَهَاۖ وَبِئۡسَ ٱلۡقَرَارُ (٢٩)
|
029. (Yaitu neraka Jahanam) lafal Jahanam merupakan
athaf bayan (mereka masuk ke dalamnya) dijebloskan ke dalamnya (dan itulah
seburuk-buruk tempat kediaman) tempat yang paling buruk ialah Jahanam itu.
|
||
Orang-orang kafir itu
telah menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah supaya mereka menyesatkan [manusia]
dari jalan-Nya. Katakanlah: "Bersenang-senanglah kamu, karena
sesungguhnya tempat kembalimu ialah neraka". (30)
|
|
وَجَعَلُواْ لِلَّهِ
أَندَادً۬ا لِّيُضِلُّواْ عَن سَبِيلِهِۦۗ قُلۡ تَمَتَّعُواْ فَإِنَّ
مَصِيرَڪُمۡ إِلَى ٱلنَّارِ (٣٠)
|
030. (Orang-orang yang kafir itu telah menjadikan
sekutu-sekutu bagi Allah) tandingan-tandingan (supaya mereka menyesatkan
manusia) dapat dibaca liyudhilluu dan liyadhilluu (dari jalan-Nya) yaitu
agama Islam. (Katakanlah) kepada mereka ("Bersenang-senanglah kalian)
dengan keduniaan kalian dalam waktu yang sedikit (karena sesungguhnya tempat
kembali kalian) yaitu tempat menetap kalian (ialah neraka.")
|
||
Katakanlah kepada
hamba-hamba-Ku yang telah beriman: "Hendaklah mereka mendirikan shalat,
menafkahkan sebahagian rezki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi
ataupun terang-terangan sebelum datang hari [kiamat] yang pada hari itu tidak
ada jual-beli dan persahabatan [790] (31)
|
|
قُل لِّعِبَادِىَ
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ يُقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُنفِقُواْ مِمَّا
رَزَقۡنَـٰهُمۡ سِرًّ۬ا وَعَلَانِيَةً۬ مِّن قَبۡلِ أَن يَأۡتِىَ يَوۡمٌ۬ لَّا
بَيۡعٌ۬ فِيهِ وَلَا خِلَـٰلٌ (٣١)
|
[790] Maksudnya :
pada hari kiamat itu tidak ada penebusan dosa dan pertolongan sahabat, lihat
juga [surat (2) Al Baqarah ayat 254 : Hai orang-orang
yang beriman, belanjakanlah [di jalan Allah] sebagian dari rezki yang telah
Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi
jual-beli dan tidak ada lagi persahabatan yang akrab dan tidak ada lagi
syafa’at . Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim.]
|
||
|
||
031. (Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah
beriman, "Hendaklah mereka mendirikan salat, menafkahkan sebagian rezeki
yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi atau pun terang-terangan
sebelum datang hari kiamat yang pada hari itu tidak ada jual-beli) tebusan (dan
persahabatan.") persahabatan yang dapat menolong; yang dimaksud adalah
hari kiamat.
|
||
Allah-lah yang telah
menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit, kemudian
Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezki untukmu,
dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu berlayar di
lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan [pula] bagimu
sungai-sungai. (32)
|
|
ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَ
ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضَ وَأَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً۬ فَأَخۡرَجَ
بِهِۦ مِنَ ٱلثَّمَرَٲتِ رِزۡقً۬ا لَّكُمۡۖ وَسَخَّرَ لَكُمُ ٱلۡفُلۡكَ
لِتَجۡرِىَ فِى ٱلۡبَحۡرِ بِأَمۡرِهِۦۖ وَسَخَّرَ لَكُمُ ٱلۡأَنۡهَـٰرَ (٣٢)
|
032. (Allahlah yang telah menciptakan langit dan bumi
dan menurunkan air hujan dari langit kemudian Dia mengeluarkan dengan air
hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezeki untuk kalian dan Dia telah
menundukkan bahtera bagi kalian) yang dimaksud adalah perahu (supaya bahtera
itu berlayar di lautan) sehingga kalian dapat menaikinya dan memuat barang-barang
di atasnya (dengan kehendak-Nya) dengan seizin-Nya (dan Dia telah menundukkan
pula bagi kalian sungai-sungai.)
|
||
Dan Dia telah
menundukkan [pula] bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar
[dalam orbitnya]; dan telah menundukkan bagimu malam dan siang. (33)
|
|
وَسَخَّرَ لَكُمُ
ٱلشَّمۡسَ وَٱلۡقَمَرَ دَآٮِٕبَيۡنِۖ
وَسَخَّرَ لَكُمُ ٱلَّيۡلَ وَٱلنَّہَارَ (٣٣)
|
033. (Dan Dia telah menundukkan pula bagi kalian
matahari dan bulan yang terus-menerus beredar) di dalam garis edarnya secara
terus-menerus dan tidak pernah berhenti (dan Dia telah menundukkan pula bagi
kalian malam) supaya kalian tenang di dalamnya (dan siang) dan supaya kalian
mencari kemurahan Allah di dalamnya.
|
||
Dan Dia telah
memberikan kepadamu [keperluanmu] dari segala apa yang kamu mohonkan
kepadanya. Dan jika kamu menghitung ni’mat Allah, tidaklah dapat kamu
menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat
mengingkari [ni’mat Allah]. (34)
|
|
وَءَاتَٮٰكُم مِّن ڪُلِّ مَا
سَأَلۡتُمُوهُۚ وَإِن تَعُدُّواْ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ لَا تُحۡصُوهَآۗ إِنَّ
ٱلۡإِنسَـٰنَ لَظَلُومٌ۬ ڪَفَّارٌ۬ (٣٤)
|
034. (Dan Dia telah memberikan kepada kalian dari
segala apa yang kalian mohonkan kepada-Nya) sesuai dengan keperluan kalian
(Dan jika kalian menghitung nikmat Allah) pemberian nikmat-Nya kepada kalian
(tidaklah dapat kalian menghitungnya) kalian tidak akan mampu
menghitung-hitungnya. (Sesungguhnya manusia itu) yang dimaksud adalah orang
kafir (sangat lalim dan sangat ingkar) artinya banyak berbuat aniaya terhadap
dirinya dengan cara melakukan maksiat dan banyak ingkar terhadap nikmat
Rabbnya.
|
||
Dan [ingatlah], ketika
Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini [Mekah], negeri yang
aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah
berhala-berhala. (35)
|
|
وَإِذۡ قَالَ
إِبۡرَٲهِيمُ رَبِّ ٱجۡعَلۡ هَـٰذَا ٱلۡبَلَدَ ءَامِنً۬ا وَٱجۡنُبۡنِى وَبَنِىَّ
أَن نَّعۡبُدَ ٱلۡأَصۡنَامَ (٣٥)
|
035. (Dan) ingatlah (ketika Ibrahim berkata, "Ya
Rabbku! Jadikanlah negeri ini) yakni kota Mekah (negeri yang aman) memiliki
keamanan dan ternyata Allah telah memperkenankan doanya, maka Dia menjadikan
Mekah sebagai kota yang suci; dilarang di dalamnya mengalirkan darah manusia,
menganiaya seseorang, berburu binatang buruannya dan menebang pepohonannya
(dan jauhkanlah aku) hindarkanlah aku (beserta anak cucuku) daripada
(menyembah berhala-berhala.")
|
||
Ya Tuhan-ku,
sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada
manusia, maka barangsiapa yang mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu
termasuk golonganku, dan barangsiapa yang mendurhakai aku, maka sesungguhnya
Engkau, Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (36)
|
|
رَبِّ إِنَّہُنَّ أَضۡلَلۡنَ
كَثِيرً۬ا مِّنَ ٱلنَّاسِۖ فَمَن تَبِعَنِى فَإِنَّهُ ۥ مِنِّىۖ وَمَنۡ
عَصَانِى فَإِنَّكَ غَفُورٌ۬ رَّحِيمٌ۬ (٣٦)
|
036. ("Ya Rabbku! Sesungguhnya mereka itu) yakni
berhala-berhala itu (telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia) karena
mereka menyembahnya (maka barang siapa yang mengikutiku) berpegang pada
ajaran tauhid (maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku) termasuk
pemeluk agamaku (dan barang siapa yang mendurhakai aku, maka sesungguhnya
Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.) pernyataan ini sebelum Nabi
Ibrahim mengetahui, bahwa Allah swt. tidak mengampuni dosa syirik.
|
||
Ya Tuhan kami,
sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang
tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau [Baitullah] yang
dihormati, ya Tuhan kami [yang demikian itu] agar mereka mendirikan shalat,
maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri
rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur. (37)
|
|
رَّبَّنَآ إِنِّىٓ
أَسۡكَنتُ مِن ذُرِّيَّتِى بِوَادٍ غَيۡرِ ذِى زَرۡعٍ عِندَ بَيۡتِكَ
ٱلۡمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ فَٱجۡعَلۡ أَفۡـِٔدَةً۬ مِّنَ
ٱلنَّاسِ تَہۡوِىٓ إِلَيۡہِمۡ وَٱرۡزُقۡهُم مِّنَ ٱلثَّمَرَٲتِ لَعَلَّهُمۡ
يَشۡكُرُونَ (٣٧)
|
037. (Ya Rabb kami! Sesungguhnya aku telah menempatkan
sebagian keturunanku) sebagian daripada mereka, yaitu Nabi Ismail dan Siti
Hajar ibunya (di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman) yaitu Mekah (di
dekat rumah Engkau yang suci) sebelum banjir besar terjadi (ya Rabb agar mereka
mendirikan salat, maka jadikanlah hati) kalbu-kalbu (sebagian manusia
cenderung) condong dan merindukan (kepada mereka) Sahabat Ibnu Abbas
mengatakan, seandainya Nabi Ibrahim mengatakan di dalam doanya, yaitu
af-idatan naasi yang artinya semua hati manusia, maka orang-orang Persia,
Romawi dan semua manusia niscaya akan cenderung ke Baitullah (dan beri
rezekilah mereka dari buah-buahan; mudah-mudahan mereka bersyukur.") dan
memang doanya diperkenankan, yaitu dengan disuplaikannya buah-buahan dari Thaif
ke Mekah.
|
||
Ya Tuhan kami,
sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan dan apa yang kami
lahirkan; dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi bagi Allah, baik yang ada
di bumi maupun yang ada di langit. (38)
|
|
رَبَّنَآ إِنَّكَ
تَعۡلَمُ مَا نُخۡفِى وَمَا نُعۡلِنُۗ وَمَا يَخۡفَىٰ عَلَى ٱللَّهِ مِن
شَىۡءٍ۬ فِى ٱلۡأَرۡضِ وَلَا فِى ٱلسَّمَآءِ (٣٨)
|
038. (Ya Rabb kami! Sesungguhnya Engkau mengetahui apa
yang kami sembunyikan) apa yang kami tidak lahirkan (dan apa yang kami
lahirkan; dan tidak ada yang tersembunyi bagi Allah) huruf min di sini adalah
zaidah (sesuatu pun, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit) ayat
ini dapat diartikan kalam Rabb dan dapat pula dianggap sebagai doa Nabi
Ibrahim.
|
||
Segala puji bagi Allah
yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua [ku] Isma’il dan Ishaq.
Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha Mendengar [memperkenankan] do’a.
(39)
|
|
ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ
ٱلَّذِى وَهَبَ لِى عَلَى ٱلۡكِبَرِ إِسۡمَـٰعِيلَ وَإِسۡحَـٰقَۚ إِنَّ رَبِّى
لَسَمِيعُ ٱلدُّعَآءِ (٣٩)
|
039. (Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan
kepada diriku) memberiku (sekalipun) walaupun (sudah tua, Ismail) Nabi Ismail
dilahirkan sewaktu Nabi Ibrahim berumur sembilan puluh sembilan tahun (dan
Ishak.) dilahirkan sewaktu Nabi Ibrahim berumur seratus dua belas tahun
(Sesungguhnya Rabbku benar-benar Maha Mendengar doa).
|
||
Ya Tuhanku, jadikanlah
aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami,
perkenankanlah do’aku. (40)
|
|
رَبِّ ٱجۡعَلۡنِى
مُقِيمَ ٱلصَّلَوٰةِ وَمِن ذُرِّيَّتِىۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلۡ دُعَآءِ (٤٠)
|
040. (Ya Rabbku! Jadikanlah aku orang-orang yang tetap
mendirikan salat dan) jadikan pula (anak cucuku) orang-orang yang tetap
mendirikannya. Nabi Ibrahim sengaja di dalam doanya ini memakai ungkapan min
yang menunjukkan makna sebagian karena Allah swt. telah memberitahukan
kepadanya bahwa di antara anak cucunya itu terdapat orang yang kafir (Ya Rabb
kami! Kabulkanlah doaku) semua doa yang telah disebutkan tadi.
|
||
Ya Tuhan kami, beri
ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mu’min pada hari
terjadinya hisab [ hari kiamat]". (41)
|
|
رَبَّنَا ٱغۡفِرۡ لِى
وَلِوَٲلِدَىَّ وَلِلۡمُؤۡمِنِينَ يَوۡمَ يَقُومُ ٱلۡحِسَابُ (٤١)
|
041. (Ya Rabb kami! Beri ampunlah aku dan kedua ibu
bapakku) doa ini diucapkan sebelum jelas bagi Nabi Ibrahim bahwa kedua orang
tuanya memusuhi Allah swt. Akan tetapi menurut suatu pendapat dikatakan bahwa
ibu Nabi Ibrahim masuk Islam. Lafal waalidayya menurut qiraat yang lain dapat
dibaca mufrad sehingga bacaannya menjadi waalidiy (dan sekalian orang-orang
mukmin pada hari terjadinya) ditegakkannya (hisab) selanjutnya Allah
berfirman:
|
||
Dan janganlah
sekali-kali kamu [Muhammad] mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang
diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh
kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata [mereka] terbelalak.
(42)
|
|
وَلَا تَحۡسَبَنَّ
ٱللَّهَ غَـٰفِلاً عَمَّا يَعۡمَلُ ٱلظَّـٰلِمُونَۚ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمۡ
لِيَوۡمٍ۬ تَشۡخَصُ فِيهِ ٱلۡأَبۡصَـٰرُ (٤٢)
|
042. (Dan janganlah sekali-kali kamu mengira bahwa
Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang lalim) yakni
orang-orang kafir dari kalangan penduduk Mekah. (Sesungguhnya Allah hanya
memberi tangguh kepada mereka) tanpa diazab (sampai hari yang pada waktu itu
mata mereka terbelalak) karena ngerinya pemandangan yang mereka saksikan kala
itu. Di dalam istilah bahasa atau lugah jika dikatakan bashara fulaanun
syakhshan, artinya si polan melihat seseorang tanpa mengedipkan matanya.
|
||
mereka datang
bergegas-gegas memenuhi panggilan dengan mengangkat kepalanya, sedang mata
mereka tidak berkedip-kedip dan hati mereka kosong. (43)
|
|
مُهۡطِعِينَ مُقۡنِعِى
رُءُوسِہِمۡ لَا يَرۡتَدُّ إِلَيۡہِمۡ طَرۡفُهُمۡۖ وَأَفۡـِٔدَتُہُمۡ هَوَآءٌ۬
(٤٣)
|
043. (Mereka datang bergegas) dengan segera memenuhi
panggilan. Lafal ayat ini berkedudukan menjadi hal atau kata keterangan
(dengan mengangkat) mendongakkan (kepalanya) ke langit (sedangkan mata mereka
tidak berkedip-kedip) melotot (dan hati mereka kosong) tidak ada suatu
pikiran pun yang terbetik di dalamnya saking kaget dan ngerinya.
|
||
Dan berikanlah
peringatan kepada manusia terhadap hari [yang pada waktu itu] datang azab
kepada mereka, maka berkatalah orang-orang yang zalim: "Ya Tuhan kami,
beri tangguhlah kami [kembalikanlah kami ke dunia] walaupun dalam waktu yang
sedikit, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti
rasul-rasul. [Kepada mereka dikatakan]: "Bukankah kamu telah bersumpah
dahulu [di dunia] bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa?, (44)
|
|
وَأَنذِرِ ٱلنَّاسَ
يَوۡمَ يَأۡتِيہِمُ ٱلۡعَذَابُ فَيَقُولُ ٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ رَبَّنَآ
أَخِّرۡنَآ إِلَىٰٓ أَجَلٍ۬ قَرِيبٍ۬ نُّجِبۡ دَعۡوَتَكَ وَنَتَّبِعِ ٱلرُّسُلَۗ
أَوَلَمۡ تَڪُونُوٓاْ أَقۡسَمۡتُم مِّن قَبۡلُ مَا لَڪُم مِّن زَوَالٍ۬ (٤٤)
|
044. (Dan berikanlah peringatan) hai Muhammad,
peringatkanlah (kepada manusia) yakni orang-orang kafir (terhadap hari yang
pada waktu itu datang azab kepada mereka) yaitu hari kiamat (maka berkatalah
orang-orang yang lalim) yakni orang-orang kafir ("Ya Rabb kami! Beri
tangguhlah kami) seumpamanya Engkau mengembalikan kami ke dunia (walaupun
dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau) dengan
mengamalkan ajaran tauhid (dan akan mengikuti rasul-rasul.") lalu
dikatakan kepada mereka dengan nada celaan ("Bukankah kalian telah
bersumpah) telah berikrar (sebelumnya dahulu) yaitu sewaktu di dunia (bahwa
sekali-kali kalian tidak akan) huruf min di sini adalah zaidah
(binasa?") setelah meninggalkan dunia menuju ke akhirat.
|
||
dan kamu telah berdiam
di tempat-tempat kediaman orang-orang yang menganiaya diri mereka sendiri,
dan telah nyata bagimu bagaimana Kami telah berbuat terhadap mereka dan telah
Kami berikan kepadamu beberapa perumpamaan?" (45)
|
|
وَسَكَنتُمۡ فِى
مَسَـٰڪِنِ ٱلَّذِينَ ظَلَمُوٓاْ أَنفُسَهُمۡ وَتَبَيَّنَ لَڪُمۡ كَيۡفَ
فَعَلۡنَا بِهِمۡ وَضَرَبۡنَا لَكُمُ ٱلۡأَمۡثَالَ (٤٥)
|
045. ("Dan kalian telah berdiam) di dunia (di
tempat-tempat kediaman orang-orang yang menganiaya dirinya sendiri) dengan
melakukan kekafiran, yaitu bekas tempat tinggal umat-umat terdahulu yang
durhaka (dan telah nyata bagi kalian bagaimana Kami telah berbuat terhadap
mereka) yaitu berupa siksaan, akan tetapi kalian masih tetap tidak mau kapok
juga (dan telah Kami berikan) telah Kami jelaskan (kepada kalian beberapa
perumpamaan.") di dalam Alquran, akan tetapi kalian tidak mau
mengambilnya sebagai pelajaran.
|
||
Dan sesungguhnya
mereka telah membuat makar yang besar [791]
padahal di sisi Allah-lah [balasan] makar
mereka itu. Dan sesungguhnya makar mereka itu [amat besar] sehingga
gunung-gunung dapat lenyap karenanya. (46)
|
|
وَقَدۡ مَكَرُواْ
مَڪۡرَهُمۡ وَعِندَ ٱللَّهِ مَڪۡرُهُمۡ وَإِن كَانَ مَڪۡرُهُمۡ لِتَزُولَ مِنۡهُ
ٱلۡجِبَالُ (٤٦)
|
[791] Maksudnya :
orang-orang kafir itu membuat rencana jahat untuk mematahkan kebenaran Islam
dan mereka berusaha menegakkan kebathilan, tetapi mereka itu tidak menyadari
bahwa makar (rencana jahat)mereka itu digagalkan oleh Allah SWT.
|
||
|
||
046. (Dan sesungguhnya mereka telah membuat makar)
terhadap Nabi saw. (makar yang besar) yaitu mereka bermaksud untuk membunuh
Nabi saw. atau membelenggunya, atau mengusirnya (padahal di sisi Allahlah
makar mereka) yakni pengetahuan makar tersebut, atau pembalasan makar itu.
(Dan tidak akan) tidak bisa (makar mereka itu) betapa pun besarnya (dapat
melenyapkan gunung-gunung) pengertiannya ialah makar tersebut dibiarkan dan
tidak memberikan mudarat melainkan hanya terhadap diri mereka sendiri. Yang
dimaksud dengan pengertian gunung-gunung di sini, menurut suatu pendapat
adalah hakiki, yakni gunung yang sesungguhnya, dan menurut pendapat yang lain
dimaksud adalah syariat-syariat Islam yang digambarkan seperti gunung-gunung
dalam hal ketetapan dan keteguhannya. Menurut suatu qiraat yang lain litazuula
ini dibaca latazuulu, yakni dengan harakat fatah pada huruf lamnya kemudian
akhir fi'ilnya dibaca rafa', maka berdasarkan qiraat ini berarti huruf in di
sini adalah bentuk takhfif atau keringanan daripada huruf inna yang
ditasydidkan huruf nunnya, makna yang dimaksud adalah menggambarkan tentang
besarnya makar orang-orang kafir itu terhadap diri Nabi saw. Akan tetapi
menurut pendapat yang lain dikatakan, yang dimaksud dengan lafal al-makru
ialah kekafiran mereka. Makna yang terakhir ini sesuai pula dengan apa yang
disebutkan di dalam firman Allah swt. yang. lainnya, yaitu,
"Hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu (mendakwa Tuhan mempunyai
anak), bumi belah, dan gunung-gunung runtuh." (Q.S. Maryam 90) Sedangkan
pengertian yang pertama sesuai dengan bacaan yang tertera.
|
||
Karena itu janganlah
sekali-kali kamu mengira Allah akan menyalahi janji-Nya kepada
rasul-rasul-Nya; sesungguhnya Allah Maha Perkasa, lagi mempunyai pembalasan.
(47)
|
|
فَلَا تَحۡسَبَنَّ
ٱللَّهَ مُخۡلِفَ وَعۡدِهِۦ رُسُلَهُ ۥۤۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ۬ ذُو
ٱنتِقَامٍ۬ (٤٧)
|
047. (Karena itu janganlah sekali-kali kalian mengira
Allah akan menyalahi janji-Nya kepada rasul-rasul-Nya) yaitu akan memberikan
pertolongan kepadanya. (Sesungguhnya Allah Maha Perkasa) Maha Menang, tiada sesuatu
pun yang dapat menghalang-halangi-Nya (lagi mempunyai pembalasan) terhadap
orang-orang yang mendurhakai-Nya.
|
||
[Yaitu] pada hari
[ketika] bumi diganti dengan bumi yang lain dan [demikian pula] langit, dan
mereka semuanya [di padang Mahsyar] berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang
Maha Esa lagi Maha Perkasa. (48)
|
|
يَوۡمَ تُبَدَّلُ
ٱلۡأَرۡضُ غَيۡرَ ٱلۡأَرۡضِ وَٱلسَّمَـٰوَٲتُۖ وَبَرَزُواْ لِلَّهِ ٱلۡوَٲحِدِ
ٱلۡقَهَّارِ (٤٨)
|
048. Ingatlah (Pada hari ketika bumi diganti dengan
bumi yang lain dan demikian pula langit) yaitu hari kiamat, kemudian manusia
digiring untuk dikumpulkan di suatu tanah yang putih bersih sebagaimana yang
telah disebutkan di dalam hadis kitab Sahih Bukhari dan Muslim. Sehubungan
dengan hal ini Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadis bahwasanya Nabi saw.
ditanya mengenai manusia pada saat itu. Lalu Nabi saw. menjawab, "Berada
di shirath." (dan mereka semuanya tampak bermunculan) artinya mereka
keluar dari kuburan mereka masing-masing (untuk menghadap kepada Allah Yang Maha
Esa lagi Maha Perkasa.)
|
||
Dan kamu akan melihat
orang-orang yang berdosa pada hari itu diikat bersama-sama dengan belenggu.
(49)
|
|
وَتَرَى ٱلۡمُجۡرِمِينَ
يَوۡمَٮِٕذٍ۬ مُّقَرَّنِينَ
فِى ٱلۡأَصۡفَادِ (٤٩)
|
049. (Dan kamu akan melihat) hai Muhammad (orang-orang
yang berdosa) yakni orang-orang kafir (pada hari itu diikat) dalam keadaan
terikat beserta setan-setan mereka (dengan belenggu) tali-tali atau
rantai-rantai.
|
||
Pakaian mereka adalah
dari pelangkin [ter] dan muka mereka ditutup oleh api neraka, (50)
|
|
سَرَابِيلُهُم مِّن
قَطِرَانٍ۬ وَتَغۡشَىٰ وُجُوهَهُمُ ٱلنَّارُ (٥٠)
|
050. (Pakaian mereka) baju-baju mereka (adalah dari
aspal) yang sangat mudah menyala (dan tertutuplah) ditutuplah (muka mereka
oleh api neraka).
|
||
agar Allah memberi
pembalasan kepada tiap-tiap orang terhadap apa yang ia usahakan. Sesungguhnya
Allah Maha cepat hisab-Nya. (51)
|
|
لِيَجۡزِىَ ٱللَّهُ
كُلَّ نَفۡسٍ۬ مَّا كَسَبَتۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَرِيعُ ٱلۡحِسَابِ (٥١)
|
051. (Agar pembalasan diberikan) lafal ini bertaalluq
kepada lafal barazuu (oleh Allah kepada tiap-tiap orang terhadap apa yang ia
usahakan) baik berupa kebaikan atau pun keburukan. (Sesungguhnya Allah Maha
cepat hisab-Nya) Dia menghisab semua makhluk selama setengah hari menurut
ukuran hari dunia, demikianlah menurut penjelasan hadis.
|
||
[Al Qur’an] ini adalah
penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan
dengannya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha
Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran. (52)
|
|
هَـٰذَا بَلَـٰغٌ۬
لِّلنَّاسِ وَلِيُنذَرُواْ بِهِۦ وَلِيَعۡلَمُوٓاْ أَنَّمَا هُوَ إِلَـٰهٌ۬
وَٲحِدٌ۬ وَلِيَذَّكَّرَ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَـٰبِ (٥٢)
|
052. (Ini) yakni Alquran ini (adalah penjelasan yang
cukup bagi manusia) artinya diturunkan untuk disampaikan kepada mereka (dan
supaya mereka diberi peringatan dengannya dan supaya mereka mengetahui)
apa-apa yang terkandung di dalamnya berupa hujah-hujah (bahwasanya Dia) yakni
Allah (adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar mau mengambil pelajaran) asalnya
adalah liyatadzakkara, kemudian huruf ta diidgamkan kepada huruf dzal
sehingga jadilah bacaannya liyadzdzakkara artinya, supaya mengambil pelajaran
(orang-orang yang berakal) yang berakal sehat.
|
-
Terjemah dan Tafsir Jalalain ▼
- 1. Al Faatihah
- 2. Al Baqarah-1
- 2. Al Baqarah-2
- 2. Al Baqarah-3
- 2. Al Baqarah-4
- 3. Ali 'Imran-1
- 3. Ali 'Imran-2
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Assy Ssyamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 5. Al Maaidah
- Al Qur'an Per Juz ▼
- 1. Al Fatihah
- 2. Al Baqarah
- 3. Ali Imran
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Asy Syamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 6. Al An'aam
Senin, 29 April 2013
Surah 14 - Ibraahiim (1 - 52)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar