Surah YANG BERLUTUT
|
|
سُوۡرَةُ الجَاثیَة
|
|
||
Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
|
|
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
|
|
||
Haa Miim [1382]. (1)
|
|
حمٓ (١)
|
|
||
[1382] Lihat
not 10. Ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari
surat-surat Al-Qur'an seperti: alif laam miim, alif laam raa, alif laam miim
shaad dan sebagainya. Diantara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan
pengertiannya kepada Allah karena dipandang termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat,
dan ada pula yang menafsirkannya. Golongan yang menafsirkannya ada yang
memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang berpendapat bahwa
huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian para pendengar supaya
memperhatikan Al-Qur'an itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al-Qur'an itu
diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad.
Kalau mereka tidak percaya bahwa Al-Qur'an diturunkan dari Allah dan hanya
buatan Muhammad SAW semata-mata, maka cobalah mereka buat semacam Al Quran
itu.
|
||
|
||
001. (Ha Mim) hanya Allah sajalah yang mengetahui arti dan
maksudnya.
|
||
Kitab [ini] diturunkan
dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (2)
|
|
تَنزِيلُ ٱلۡكِتَـٰبِ
مِنَ ٱللَّهِ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡحَكِيمِ (٢)
|
|
||
002. (Diturunkannya Kitab ini) yakni Alquran; lafal ayat ini
berkedudukan menjadi Mubtada (dari Allah) menjadi Khabar dari Mubtada (Yang
Maha Perkasa) di dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Bijaksana) di dalam
perbuatan-Nya.
|
||
Sesungguhnya pada
langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda [kekuasaan Allah] untuk
orang-orang yang beriman. (3)
|
|
إِنَّ فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ
وَٱلۡأَرۡضِ لَأَيَـٰتٍ۬ لِّلۡمُؤۡمِنِينَ (٣)
|
|
||
003. (Sesungguhnya pada langit dan bumi) pada penciptaan
keduanya (benar-benar terdapat tanda-tanda) yang menunjukkan kepada kekuasaan
dan keesaan Allah swt. (bagi orang-orang yang beriman.)
|
||
Dan pada penciptaan
kamu dan pada binatang-binatang yang melata yang bertebaran [di muka bumi]
terdapat tanda-tanda [kekuasaan Allah] untuk kaum yang meyakini, (4)
|
|
وَفِى خَلۡقِكُمۡ وَمَا
يَبُثُّ مِن دَآبَّةٍ ءَايَـٰتٌ۬ لِّقَوۡمٍ۬ يُوقِنُونَ (٤)
|
|
||
004. (Dan pada penciptaan kalian) penciptaan masing-masing di
antara kalian, yaitu mulai dari air mani, lalu berupa darah kental, kemudian
segumpal daging, lalu menjadi manusia (dan) penciptaan (apa yang bertebaran)
di muka bumi (berupa makhluk-makhluk yang melata) arti kata Ad-Daabbah adalah
makhluk hidup yang melata di permukaan bumi, yaitu berupa manusia dan
lain-lainnya (terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah dan keesaan-Nya bagi kaum
yang meyakini) adanya hari berbangkit.
|
||
dan pada pergantian
malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah dari langit lalu
dihidupkan-Nya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya; dan pada perkisaran
angin terdapat pula tanda-tanda [kekuasaan Allah] bagi kaum yang berakal. (5)
|
|
وَٱخۡتِلَـٰفِ ٱلَّيۡلِ
وَٱلنَّہَارِ وَمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مِن رِّزۡقٍ۬ فَأَحۡيَا
بِهِ ٱلۡأَرۡضَ بَعۡدَ مَوۡتِہَا وَتَصۡرِيفِ ٱلرِّيَـٰحِ ءَايَـٰتٌ۬ لِّقَوۡمٍ۬
يَعۡقِلُونَ (٥)
|
|
||
005. (Dan) pada (pergantian malam dan siang) yaitu datang dan
perginya kedua waktu itu (dan rezeki yang diturunkan Allah dari langit)
berupa hujan, dikatakan rezeki karena hujan itu merupakan penyebab rezeki
(lalu dihidupkan-Nya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya, dan pada
pertukaran angin) atau pergantiannya, terkadang bertiup ke arah selatan,
terkadang bertiup ke arah utara, terkadang datang membawa udara dingin, dan
terkadang datang membawa udara panas (terdapat tanda-tanda pula bagi kaum
yang berakal) yaitu tanda-tanda yang menunjukkan kekuasaan dan keesaan Allah,
karenanya mereka beriman.
|
||
Itulah ayat-ayat Allah
yang Kami membacakannya kepadamu dengan sebenarnya; maka dengan perkataan
manakah lagi mereka akan beriman sesudah [kalam] Allah dan
keterangan-keterangan-Nya. (6)
|
|
تِلۡكَ ءَايَـٰتُ
ٱللَّهِ نَتۡلُوهَا عَلَيۡكَ بِٱلۡحَقِّۖ فَبِأَىِّ حَدِيثِۭ بَعۡدَ ٱللَّهِ
وَءَايَـٰتِهِۦ يُؤۡمِنُونَ (٦)
|
|
||
006. (Itulah) yakni tanda-tanda yang telah disebutkan itu
(ayat-ayat Allah) maksudnya, hujah-hujah-Nya yang menunjukkan kepada keesaan-Nya
(yang Kami membacakannya) yang Kami ceritakan (kepadamu dengan sebenarnya)
lafal Bil haqqi ber-ta'aluq kepada lafal Natluuhaa (maka dengan perkataan
mana lagi sesudah Allah) sesudah firman-Nya, yang dimaksud adalah Alquran
(dan keterangan-keterangan-Nya) atau hujah-hujah-Nya (mereka beriman)
orang-orang kafir Mekah itu mereka tidak beriman. Menurut suatu qiraat lafal
Yu'minuuna dibaca Tu'minuuna.
|
||
Kecelakaan yang
besarlah bagi tiap-tiap orang yang banyak berdusta lagi banyak berdosa,
(7)
|
|
وَيۡلٌ۬ لِّكُلِّ
أَفَّاكٍ أَثِيمٍ۬ (٧)
|
|
||
007. (Kecelakaan yang besarlah) lafal Al-Wail menunjukkan
kalimat azab (bagi tiap-tiap orang yang banyak berdusta) atau pendusta (lagi
banyak berdosa) banyak dosanya.
|
||
dia mendengar
ayat-ayat Allah dibacakan kepadanya kemudian dia tetap menyombongkan diri
seakan-akan dia tidak mendengarnya. Maka beri kabar gembiralah dia dengan
azab yang pedih. (8)
|
|
يَسۡمَعُ ءَايَـٰتِ
ٱللَّهِ تُتۡلَىٰ عَلَيۡهِ ثُمَّ يُصِرُّ مُسۡتَكۡبِرً۬ا كَأَن لَّمۡ
يَسۡمَعۡهَاۖ فَبَشِّرۡهُ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ۬ (٨)
|
|
||
008. (Dia mendengar ayat-ayat Allah) yakni Alquran (dibacakan
kepadanya kemudian dia tetap) atas kekafirannya (menyombongkan diri) takabur
tidak mau beriman (seakan-akan dia tidak mendengarnya. Maka beri kabar
gembiralah dia dengan azab yang pedih) azab yang menyakitkan.
|
||
Dan apabila dia
mengetahui barang sedikit tentang ayat-ayat Kami, maka ayat-ayat itu
dijadikan olok-olok. Merekalah [1383] yang memperoleh azab yang menghinakan. (9)
|
|
وَإِذَا عَلِمَ مِنۡ
ءَايَـٰتِنَا شَيۡـًٔا ٱتَّخَذَهَا هُزُوًاۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ لَهُمۡ عَذَابٌ۬ مُّهِينٌ۬ (٩)
|
|
||
[1383]
Maksudnya: Orang-orang yang banyak berdusta dan berdosa yang tersebut dalam
ayat 7 di atas.
|
||
|
||
009. (Dan apabila dia mengetahui tentang ayat-ayat Kami) yakni
Alquran (barang sedikit, maka ayat-ayat itu dijadikannya olok-olok) yakni
menjadi bahan ejekan mereka. (Merekalah) orang-orang yang banyak mendustakan
ayat-ayat Kami itu (yang memperoleh azab yang menghinakan) artinya, siksaan
yang mengandung kehinaan.
|
||
Di hadapan mereka
neraka Jahannam dan tidak akan berguna bagi mereka sedikitpun apa yang telah
mereka kerjakan, dan tidak pula berguna apa yang mereka jadikan sebagai
sembahan-sembahan [mereka] dari selain Allah. Dan bagi mereka azab yang
besar. (10)
|
|
مِّن وَرَآٮِٕهِمۡ جَهَنَّمُۖ
وَلَا يُغۡنِى عَنۡہُم مَّا كَسَبُواْ شَيۡـًٔ۬ا وَلَا مَا ٱتَّخَذُواْ مِن
دُونِ ٱللَّهِ أَوۡلِيَآءَۖ وَلَهُمۡ عَذَابٌ عَظِيمٌ (١٠)
|
|
||
010. (Di hadapan mereka) di sini diartikan di hadapan mereka
sekalipun lafalnya mengatakan Min Waraa-ihim yakni di belakang mereka, hal
ini mengingat mereka masih hidup di dunia (neraka Jahanam dan tidak akan
berguna bagi mereka apa yang telah mereka upayakan) berupa harta benda dan
hasil-hasil kerja mereka (barang sedikit pun, dan tidak pula berguna apa yang
mereka jadikan selain dari Allah) yang dimaksud adalah berhala-berhala
(sebagai sesembahan-sesembahan. Dan bagi mereka azab yang besar.)
|
||
Ini [Al Qur’an] adalah
petunjuk. Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Tuhannya bagi mereka
azab yaitu siksaan yang sangat pedih. (11)
|
|
هَـٰذَا هُدً۬ىۖ
وَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ بِـَٔايَـٰتِ رَبِّہِمۡ لَهُمۡ عَذَابٌ۬ مِّن رِّجۡزٍ
أَلِيمٌ (١١) ۞
|
|
||
011. (Ini) Alquran ini (adalah petunjuk) dari kesesatan. (Dan
orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Rabbnya bagi mereka azab) yakni
bagian (yaitu siksa) atau azab (yang sangat pedih) sangat menyakitkan.
|
||
Allahlah yang
menundukkan lautan untukmu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan
seizin-Nya, dan supaya kamu dapat mencari sebagian karunia-Nya dan
mudah-mudahan kamu bersyukur. (12)
|
|
ٱللَّهُ ٱلَّذِى
سَخَّرَ لَكُمُ ٱلۡبَحۡرَ لِتَجۡرِىَ ٱلۡفُلۡكُ فِيهِ بِأَمۡرِهِۦ
وَلِتَبۡتَغُواْ مِن فَضۡلِهِۦ وَلَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ (١٢)
|
|
||
012. (Allahlah yang menundukkan lautan untuk kalian supaya
bahtera-bahtera dapat berlayar) yaitu perahu-perahu (padanya dengan
perintah-Nya) dengan seizin-Nya (dan supaya kalian dapat mencari) melalui
berdagang (sebagian karunia-Nya dan mudah-mudahan kalian bersyukur.)
|
||
Dan Dia menundukkan
untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, [sebagai
rahmat] daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda [kekuasaan Allah] bagi kaum yang berfikir. (13)
|
|
وَسَخَّرَ لَكُم مَّا
فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَمَا فِى ٱلۡأَرۡضِ جَمِيعً۬ا مِّنۡهُۚ إِنَّ فِى ذَٲلِكَ
لَأَيَـٰتٍ۬ لِّقَوۡمٍ۬ يَتَفَكَّرُونَ (١٣)
|
|
||
013. (Dan Dia menundukkan untuk kalian apa yang ada di langit)
berupa matahari bulan bintang-bintang, air hujan dan lain-lainnya (dan apa
yang ada di bumi) berupa binatang-binatang, pohon-pohonan, tumbuh-tumbuhan,
sungai-sungai dan lain-lainnya. Maksudnya, Dia menciptakan kesemuanya itu
untuk dimanfaatkan oleh kalian (semuanya) lafal Jamii'an ini berkedudukan
menjadi Taukid, atau mengukuhkan makna lafal sebelumnya (dari-Nya) lafal
Minhu ini menjadi Hal atau kata keterangan keadaan, maksudnya semuanya itu
ditundukkan oleh-Nya. (Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda kekuasaan dan keesaan Allah bagi kaum yang berpikir)
mengenainya, karena itu lalu mereka beriman.
|
||
Katakanlah kepada
orang-orang yang beriman hendaklah mereka mema’afkan orang-orang yang tiada
takut akan hari-hari Allah [1384] karena Dia akan membalas sesuatu kaum terhadap apa yang telah
mereka kerjakan. (14)
|
|
قُل لِّلَّذِينَ
ءَامَنُواْ يَغۡفِرُواْ لِلَّذِينَ لَا يَرۡجُونَ أَيَّامَ ٱللَّهِ لِيَجۡزِىَ
قَوۡمَۢا بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ (١٤)
|
|
||
[1384] Yang
dimaksud hari-hari Allah ialah hari-hari di waktu Allah menimpakan
siksaan-siksaan kepada mereka.
|
||
|
||
014. (Katakanlah kepada orang-orang yang beriman hendaklah
mereka memaafkan orang-orang yang tiada mengharapkan) mereka yang tidak takut
(akan hari-hari Allah) yaitu hari-hari di waktu Allah menimpakan azab kepada
mereka. Maksudnya, maafkanlah orang-orang kafir atas perlakuan mereka
terhadap diri kalian yang menyakitkan itu. Ayat ini diturunkan sebelum ada
perintah untuk berjihad melawan mereka (karena Dia akan membalas) Allah akan
membalas; menurut suatu qiraat dibaca Linajziya, artinya: karena Kami akan
membalas (sesuatu kaum terhadap apa yang telah mereka kerjakan) atas
pemaafannya terhadap orang-orang kafir yang telah menyakiti mereka.
|
||
Barangsiapa yang
mengerjakan amal yang saleh maka itu adalah untuk dirinya sendiri, dan
barangsiapa mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri,
kemudian kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan. (15)
|
|
مَنۡ عَمِلَ صَـٰلِحً۬ا
فَلِنَفۡسِهِۦۖ وَمَنۡ أَسَآءَ فَعَلَيۡہَاۖ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُمۡ
تُرۡجَعُونَ (١٥)
|
|
||
015. (Barang siapa yang mengerjakan amal yang saleh maka itu
adalah untuk dirinya sendiri) (dan barang siapa mengerjakan kejahatan, maka
itu akan menimpa dirinya sendiri) (kemudian kepada Rabb kalianlah kalian
dikembalikan) kalian akan dikembalikan kemudian orang yang berbuat baik dan
orang yang berbuat jahat akan menerima balasannya masing-masing.
|
||
Dan sesungguhnya telah
Kami berikan kepada Bani Israil Al Kitab [Taurat], kekuasaan dan kenabian dan
Kami berikan kepada mereka rezki-rezki yang baik dan Kami lebihkan mereka
atas bangsa-bangsa [pada masanya]. (16)
|
|
وَلَقَدۡ ءَاتَيۡنَا
بَنِىٓ إِسۡرَٲٓءِيلَ ٱلۡكِتَـٰبَ وَٱلۡحُكۡمَ وَٱلنُّبُوَّةَ وَرَزَقۡنَـٰهُم
مِّنَ ٱلطَّيِّبَـٰتِ وَفَضَّلۡنَـٰهُمۡ عَلَى ٱلۡعَـٰلَمِينَ (١٦)
|
|
||
016. (Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Bani Israel Alkitab)
yakni Taurat (dan hukum) yakni kitab Taurat sebagai sumber hukum untuk
memutuskan perkara di antara orang-orang Bani Israel (dan kenabian) kepada
Musa dan Harun, di antara mereka (dan Kami berikan kepada mereka
rezeki-rezeki yang baik) atau rezeki-rezeki yang halal, yaitu manna dan salwa
(dan Kami lebihkan mereka atas bangsa-bangsa) atas orang-orang pandai di
zamannya.
|
||
Dan Kami berikan
kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata tentang urusan [agama]; maka
mereka tidak berselisih melainkan sesudah datang kepada mereka pengetahuan
karena kedengkian [yang ada] di antara mereka. Sesungguhnya Tuhanmu akan
memutuskan antara mereka pada hari kiamat terhadap apa yang mereka selalu
berselisih padanya. (17)
|
|
وَءَاتَيۡنَـٰهُم
بَيِّنَـٰتٍ۬ مِّنَ ٱلۡأَمۡرِۖ فَمَا ٱخۡتَلَفُوٓاْ إِلَّا مِنۢ بَعۡدِ مَا
جَآءَهُمُ ٱلۡعِلۡمُ بَغۡيَۢا بَيۡنَهُمۡۚ إِنَّ رَبَّكَ يَقۡضِى بَيۡنَہُمۡ
يَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِ فِيمَا كَانُواْ فِيهِ يَخۡتَلِفُونَ (١٧)
|
|
||
017. (Dan Kami berikan kepada mereka keterangan-keterangan
yang nyata tentang urusan) agama, menyangkut masalah halal dan haram, serta
berita tentang akan diutusnya Nabi Muhammad saw. (maka mereka tidak
berselisih) tentang diutusnya Nabi Muhammad (melainkan sesudah datang kepada
mereka pengetahuan karena permusuhan di antara mereka) karena permusuhan yang
ada di antara mereka sebab mereka dengki kepada Nabi Muhammad. (Sesungguhnya
Rabbmu akan memutuskan antara mereka pada hari kiamat terhadap apa yang
mereka selalu berselisih padanya.)
|
||
Kemudian Kami jadikan
kamu berada di atas suatu syari’at [peraturan] dari urusan [agama] itu, maka
ikutilah syari’at itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang
tidak mengetahui. (18)
|
|
ثُمَّ جَعَلۡنَـٰكَ
عَلَىٰ شَرِيعَةٍ۬ مِّنَ ٱلۡأَمۡرِ فَٱتَّبِعۡهَا وَلَا تَتَّبِعۡ أَهۡوَآءَ
ٱلَّذِينَ لَا يَعۡلَمُونَ (١٨)
|
|
||
018. (Kemudian Kami jadikan kamu) hai Muhammad (berada di atas
suatu syariat) yakni peraturan (dari urusan itu) dari urusan agama (maka
ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang
tidak mengetahui) untuk menyembah kepada selain Allah.
|
||
Sesungguhnya mereka
sekali-kali tidak akan dapat menolak dari kamu Sedikitpun dari [siksaan]
Allah. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu sebagian mereka menjadi
penolong bagi sebagian yang lain, dan Allah adalah pelindung orang-orang yang
bertakwa. (19)
|
|
إِنَّہُمۡ لَن
يُغۡنُواْ عَنكَ مِنَ ٱللَّهِ شَيۡـًٔ۬اۚ وَإِنَّ ٱلظَّـٰلِمِينَ بَعۡضُہُمۡ
أَوۡلِيَآءُ بَعۡضٍ۬ۖ وَٱللَّهُ وَلِىُّ ٱلۡمُتَّقِينَ (١٩)
|
|
||
019. (Sesungguhnya mereka sekali-kali tidak akan dapat
memberikan manfaat) mereka tidak akan dapat menolak (atas kamu dari siksaan
Allah) yakni azab-Nya (barang sedikit pun. Dan sesungguhnya orang-orang yang
zalim itu) orang-orang kafir itu (sebagian mereka menjadi penolong bagi
sebagian yang lain dan Allah adalah Pelindung orang-orang yang bertakwa.)
|
||
Al Qur’an ini adalah
pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini. (20)
|
|
هَـٰذَا بَصَـٰٓٮِٕرُ لِلنَّاسِ
وَهُدً۬ى وَرَحۡمَةٌ۬ لِّقَوۡمٍ۬ يُوقِنُونَ (٢٠)
|
|
||
020. (Inilah) Alquran ini (adalah pedoman bagi manusia)
artinya, sebagai pedoman yang dijadikan sumber bagi mereka dalam masalah
hukum-hukum dan hudud (petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini) adanya
hari berbangkit.
|
||
Apakah orang-orang
yang membuat kejahatan itu menyangka bahwa Kami akan menjadikan mereka
seperti orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh, yaitu sama
antara kehidupan dan kematian mereka? Amat buruklah apa yang mereka sangka
itu. (21)
|
|
أَمۡ حَسِبَ ٱلَّذِينَ
ٱجۡتَرَحُواْ ٱلسَّيِّـَٔاتِ أَن نَّجۡعَلَهُمۡ كَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ
وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ سَوَآءً۬ مَّحۡيَاهُمۡ وَمَمَاتُہُمۡۚ سَآءَ مَا
يَحۡكُمُونَ (٢١)
|
|
||
021. (Apakah) lafal Am di sini maknanya sama dengan Hamzah
yang menunjukkan makna ingkar (berprasangka orang-orang yang mengerjakan)
orang-orang yang melakukan (kejahatan) kekafiran dan kemaksiatan (bahwa Kami
akan menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
yang saleh, yaitu sama) lafal Sawaa-an ini menjadi Khabar (antara kehidupan
dan kematian mereka?) menjadi Mubtada dan Ma'thuf, sedangkan Jumlah kalimat
ini menjadi Badal dari huruf Kaf yang ada pada lafal Kalladziina, dan kedua
Dhamirnya kembali kepada orang-orang kafir. Makna ayat, apakah mereka
berprasangka bahwasanya Kami menjadikan mereka di akhirat sama dengan
orang-orang mukmin, yaitu mereka hidup dalam kesejahteraan yang sama dengan
kehidupan mereka sewaktu di dunia. Karena mereka telah mengatakan kepada
orang-orang mukmin: "Sungguh jika kami dibangkitkan hidup kembali,
niscaya kami akan diberi kebaikan seperti apa yang diberikan kepada
kalian." Lalu Allah berfirman menyangkal dugaan mereka sesuai dengan
pengertian ingkar yang terkandung di dalam permulaan ayat. (Amat buruklah apa
yang mereka sangka itu) maksudnya, perkara yang sebenarnya tidaklah demikian,
karena sesungguhnya mereka di akhirat berada di dalam azab, berbeda dengan
keadaan kehidupan mereka sewaktu di dunia. Sedangkan orang-orang mukmin di
akhirat, mereka mendapatkan pahala yang berlimpah disebabkan amal perbuatan
mereka sewaktu di dunia, yaitu berupa amal salat, amal zakat, amal puasa dan
amal-amal lainnya. Huruf Maa pada ayat ini adalah Mashdariyah, yakni,
seburuk-buruknya keputusan adalah keputusan mereka itu.
|
||
Dan Allah menciptakan
langit dan bumi dengan tujuan yang benar dan agar dibalasi tiap-tiap diri
terhadap apa yang dikerjakannya, dan mereka tidak akan dirugikan. (22)
|
|
وَخَلَقَ ٱللَّهُ
ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضَ بِٱلۡحَقِّ وَلِتُجۡزَىٰ كُلُّ نَفۡسِۭ بِمَا
ڪَسَبَتۡ وَهُمۡ لَا يُظۡلَمُونَ (٢٢)
|
|
||
022. (Dan Allah menciptakan langit dan) menciptakan (bumi
dengan tujuan yang benar) lafal Bil haqqi ber-ta'alluq kepada lafal Khalaqa;
penciptaan langit dan bumi itu dimaksud untuk menunjukkan kekuasaan dan keesaan-Nya
(dan agar dibalasi tiap-tiap diri terhadap apa yang dikerjakannya) yaitu
kemaksiatan dan ketaatan yang dilakukannya, maka tidaklah sama balasan yang
diterima orang kafir dan orang mukmin (dan mereka tidak akan dirugikan.)
|
||
Maka pernahkah kamu
melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah
membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya [1385] dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan
meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya
petunjuk sesudah Allah [membiarkannya sesat]. Maka mengapa kamu tidak
mengambil pelajaran? (23)
|
|
أَفَرَءَيۡتَ مَنِ
ٱتَّخَذَ إِلَـٰهَهُ ۥ هَوَٮٰهُ
وَأَضَلَّهُ ٱللَّهُ عَلَىٰ عِلۡمٍ۬ وَخَتَمَ عَلَىٰ سَمۡعِهِۦ وَقَلۡبِهِۦ
وَجَعَلَ عَلَىٰ بَصَرِهِۦ غِشَـٰوَةً۬ فَمَن يَہۡدِيهِ مِنۢ بَعۡدِ ٱللَّهِۚ
أَفَلَا تَذَكَّرُونَ (٢٣)
|
|
||
[1385]
Maksudnya Tuhan membiarkan orang itu sesat, karena Allah telah mengetahui
bahwa dia tidak menerima petunjuk-petunjuk yang diberikan kepadanya.
|
||
|
||
023. (Apakah kamu pernah melihat) maksudnya ceritakanlah
kepadaku (orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya) maksudnya,
yang disukai oleh hawa nafsunya, yaitu batu demi batu ia ganti dengan yang
lebih baik sebagai sesembahannya (dan Allah membiarkan-Nya sesat berdasarkan
ilmu-Nya) berdasarkan pengetahuan Allah swt. Dengan kata lain Dia telah
mengetahui, bahwa orang itu termasuk orang yang disesatkan sebelum ia
diciptakan (dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya) maka,
karena itu ia tidak dapat mendengar petunjuk dan tidak mau memikirkannya (dan
meletakkan tutupan atas penglihatannya) mengambil kegelapan hingga ia tidak
dapat melihat petunjuk. Pada ayat ini diperkirakan adanya Maf'ul kedua bagi
lafal Ra-ayta, yaitu lafal ayat tadi, yang artinya; apakah ia mendapat
petunjuk? (Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah)
membiarkannya sesat? Maksudnya, tentu saja ia tidak dapat petunjuk. (Maka
mengapa kalian tidak mengambil pelajaran?) atau mengapa kalian tidak mau
mengambilnya sebagai pelajaran buat kalian. Lafal Tadzakkaruuna asalnya salah
satu dari huruf Ta-nya diidgamkan kepada huruf Dzal.
|
||
Dan mereka berkata:
"Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati
dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa", dan
mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain
hanyalah menduga-duga saja. (24)
|
|
وَقَالُواْ مَا هِىَ
إِلَّا حَيَاتُنَا ٱلدُّنۡيَا نَمُوتُ وَنَحۡيَا وَمَا يُہۡلِكُنَآ إِلَّا
ٱلدَّهۡرُۚ وَمَا لَهُم بِذَٲلِكَ مِنۡ عِلۡمٍۖ إِنۡ هُمۡ إِلَّا يَظُنُّونَ (٢٤)
|
|
||
024. (Dan mereka berkata) yaitu orang-orang yang ingkar akan
adanya hari berbangkit, ("Kehidupan ini) kehidupan yang sebenarnya
(tiada lain hanyalah kehidupan kita) yang kita alami (di dunia saja, kita
mati dan kita hidup) sebagian dari kita mati kemudian sebagian yang lain
hidup karena mereka dilahirkan (dan tiada yang membinasakan kita selain
masa") atau berlalunya masa. Lalu Allah berfirman menyangkal perkataan
mereka melalui firman-Nya: (dan mereka tidak mempunyai mengenai hal itu)
mengenai perkataan mereka yang demikian tadi (pengetahuan sedikit pun, tiada
lain) tidak lain (mereka hanyalah menduga-duga saja.)
|
||
Dan apabila dibacakan
kepada mereka ayat-ayat Kami yang jelas, tidak ada bantahan mereka selain
dari mengatakan: "Datangkanlah nenek moyang kami jika kamu adalah
orang-orang yang benar". (25)
|
|
وَإِذَا تُتۡلَىٰ
عَلَيۡہِمۡ ءَايَـٰتُنَا بَيِّنَـٰتٍ۬ مَّا كَانَ حُجَّتَہُمۡ إِلَّآ أَن
قَالُواْ ٱئۡتُواْ بِـَٔابَآٮِٕنَآ
إِن كُنتُمۡ صَـٰدِقِينَ (٢٥)
|
|
||
025. (Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami) dari
Alquran yang menunjukkan akan kekuasaan Kami yang mampu membangkitkan makhluk
menjadi hidup kembali (yang jelas) yang keadaannya jelas sekali (tidak ada
bantahan mereka selain dari mengatakan, "Datangkanlah nenek moyang kami)
dalam keadaan hidup (jika kalian adalah orang-orang yang benar")
bahwasanya kami benar-benar akan dibangkitkan menjadi hidup kembali sesudah
kami mati.
|
||
Katakanlah:
"Allah-lah yang menghidupkan kamu kemudian mematikan kamu, setelah itu
mengumpulkan kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya; akan
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (26)
|
|
قُلِ ٱللَّهُ
يُحۡيِيكُمۡ ثُمَّ يُمِيتُكُمۡ ثُمَّ يَجۡمَعُكُمۡ إِلَىٰ يَوۡمِ ٱلۡقِيَـٰمَةِ
لَا رَيۡبَ فِيهِ وَلَـٰكِنَّ أَڪۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعۡلَمُونَ (٢٦)
|
|
||
026. (Katakanlah, "Allahlah yang menghidupkan kalian)
sewaktu kalian masih dalam bentuk air mani (kemudian mematikan kalian,
setelah itu mengumpulkan kalian) dalam keadaan hidup (pada hari kiamat yang
tidak ada keraguan padanya) tidak diragukan lagi kedatangannya (akan tetapi
kebanyakan manusia) yang dimaksud adalah mereka yang telah mengatakan apa
yang telah disebutkan tadi (tidak mengetahui.")
|
||
Dan hanya kepunyaan
Allah kerajaan langit dan bumi. Dan pada hari terjadinya kebangkitan, akan
rugilah pada hari itu orang-orang yang mengerjakan kebathilan. (27)
|
|
وَلِلَّهِ مُلۡكُ
ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ وَيَوۡمَ تَقُومُ ٱلسَّاعَةُ يَوۡمَٮِٕذٍ۬ يَخۡسَرُ
ٱلۡمُبۡطِلُونَ (٢٧)
|
|
||
027. (Dan hanya kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi.
Dan pada hari terjadinya kiamat) kemudian dijelaskan maksud sebenarnya oleh
firman berikutnya, yaitu: (akan rugilah pada hari itu orang-orang yang
mengerjakan kebatilan) yakni orang-orang kafir. Maksudnya, kerugian mereka
akan tampak jelas karena mereka dimasukkan ke dalam neraka.
|
||
Dan [pada hari itu]
kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk [melihat]
buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang
telah kamu kerjakan. (28)
|
|
وَتَرَىٰ كُلَّ
أُمَّةٍ۬ جَاثِيَةً۬ۚ كُلُّ أُمَّةٍ۬ تُدۡعَىٰٓ إِلَىٰ كِتَـٰبِہَا ٱلۡيَوۡمَ
تُجۡزَوۡنَ مَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ (٢٨)
|
|
||
028. (Dan pada hari itu kamu lihat tiap-tiap umat) tiap-tiap
pemeluk suatu agama (berlutut) mereka berdiri pada lututnya, atau mereka
membentuk kumpulan. (Tiap-tiap umat dipanggil untuk melihat kitabnya) untuk
melihat catatan amalnya, lalu dikatakan kepada mereka, ("Pada hari ini
kalian diberi balasan terhadap apa yang telah kalian kerjakan") sebagai
pembalasannya.
|
||
[Allah berfirman]:
"Inilah kitab [catatan] Kami yang menuturkan terhadapmu dengan benar.
Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan."
(29)
|
|
هَـٰذَا كِتَـٰبُنَا
يَنطِقُ عَلَيۡكُم بِٱلۡحَقِّۚ إِنَّا كُنَّا نَسۡتَنسِخُ مَا كُنتُمۡ
تَعۡمَلُونَ (٢٩)
|
|
||
029. (Inilah kitab catatan Kami) yakni kitab catatan malaikat
pencatat amal perbuatan manusia (yang menuturkan terhadap kalian dengan
benar. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat) menulis dan mengarsipkan
(apa yang telah kalian kerjakan.)
|
||
Adapun orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh maka Tuhan mereka memasukkan
mereka ke dalam rahmat-Nya [surga]. itulah keberuntungan yang nyata.
(30)
|
|
فَأَمَّا ٱلَّذِينَ
ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ فَيُدۡخِلُهُمۡ رَبُّہُمۡ فِى
رَحۡمَتِهِۦۚ ذَٲلِكَ هُوَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡمُبِينُ (٣٠)
|
|
||
030. (Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
yang saleh maka Rabb mereka memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya) yakni
surga-Nya. (Itulah keberuntungan yang nyata) nyata lagi jelas keuntungannya.
|
||
Dan adapun orang-orang
yang kafir [kepada mereka dikatakan]: "Maka apakah belum ada
ayat-ayat-Ku yang dibacakan kepadamu lalu kamu menyombongkan diri dan kamu
jadi kaum yang berbuat dosa?" (31)
|
|
وَأَمَّا ٱلَّذِينَ
كَفَرُوٓاْ أَفَلَمۡ تَكُنۡ ءَايَـٰتِى تُتۡلَىٰ عَلَيۡكُمۡ فَٱسۡتَكۡبَرۡتُمۡ
وَكُنتُمۡ قَوۡمً۬ا مُّجۡرِمِينَ (٣١)
|
|
||
031. (Dan adapun orang-orang yang kafir) dikatakan kepada
mereka: ("Maka apakah belum ada ayat-ayat-Ku) yakni Alquran (yang
dibacakan kepada kalian lalu kalian menyombongkan diri) bersifat takabur
terhadapnya (dan kalian jadi kaum yang berbuat dosa?") jadi orang-orang
yang kafir.
|
||
Dan apabila dikatakan
[kepadamu]: "Sesungguhnya janji Allah itu adalah benar dan hari
berbangkit itu tidak ada keraguan padanya", niscaya kamu menjawab:
"Kami tidak tahu apakah hari kiamat itu, kami sekali-kali tidak lain
hanyalah menduga-duga saja dan kami sekali-kali tidak meyakini [nya]".
(32)
|
|
وَإِذَا قِيلَ إِنَّ
وَعۡدَ ٱللَّهِ حَقٌّ۬ وَٱلسَّاعَةُ لَا رَيۡبَ فِيہَا قُلۡتُم مَّا نَدۡرِى مَا
ٱلسَّاعَةُ إِن نَّظُنُّ إِلَّا ظَنًّ۬ا وَمَا نَحۡنُ بِمُسۡتَيۡقِنِينَ (٣٢)
|
|
||
032. (Dan apabila dikatakan) kepada kalian hai orang-orang
kafir, ("Sesungguhnya janji Allah itu) mengenai hari berbangkit (adalah
benar dan hari kiamat itu) dapat dibaca Was Saa'atu atau Was Saa'ata (tidak
ada keraguan) tidak ada keragu-raguan (padanya," niscaya kalian
menjawab, "Kami tidak tahu apakah hari kiamat itu, tidak lain) tiada
lain (kami hanya menduga-duga saja) menurut Iman Mubarrad, bahwa asal dari
lafal In Nazhunnu Illaa Zhannan adalah In Nahnu Illaa Nazhunnu Zhannan, yang
artinya: kami sekali-kali tidak lain hanyalah menduga-duga saja (dan Kami
sekali-kali tidak meyakini") bahwa hari kiamat itu benar-benar akan
datang.
|
||
Dan nyatalah bagi
mereka keburukan-keburukan dari apa yang mereka kerjakan dan mereka diliputi
oleh [azab] yang mereka selalu memperolok-olokkannya. (33)
|
|
وَبَدَا لَهُمۡ
سَيِّـَٔاتُ مَا عَمِلُواْ وَحَاقَ بِہِم مَّا كَانُواْ بِهِۦ يَسۡتَہۡزِءُونَ (٣٣)
|
|
||
033. (Dan nyatalah) jelaslah (bagi mereka) di akhirat nanti
(keburukan-keburukan dari apa yang mereka kerjakan) sewaktu di dunia, yang
dimaksud adalah pembalasannya (dan menimpalah) turunlah (kepada mereka apa
yang mereka selalu memperolok-olokkannya) yaitu, azab yang dahulu mereka
selalu memperolok-olokkannya.
|
||
Dan dikatakan [kepada
mereka]: "Pada hari ini Kami melupakan kamu sebagaimana kamu telah
melupakan pertemuan [dengan] harimu ini dan tempat kembalimu ialah neraka dan
kamu sekali-kali tidak memperoleh penolong. (34)
|
|
وَقِيلَ ٱلۡيَوۡمَ
نَنسَٮٰكُمۡ كَمَا نَسِيتُمۡ
لِقَآءَ يَوۡمِكُمۡ هَـٰذَا وَمَأۡوَٮٰكُمُ
ٱلنَّارُ وَمَا لَكُم مِّن نَّـٰصِرِينَ (٣٤)
|
|
||
034. (Dan dikatakan kepada mereka, "Pada hari ini Kami
melupakan kalian) Kami membiarkan kalian berada di dalam neraka (sebagaimana
kalian telah melupakan pertemuan dengan hari kalian ini) yaitu kalian tidak
mau beramal sebagai bekal untuk menghadapinya (dan tempat tinggal kalian
ialah neraka dan kalian sekali-kali tidak memperoleh penolong") yang
dapat mencegah diri kalian dari azab neraka.
|
||
Yang demikian itu,
karena sesungguhnya kamu menjadikan ayat-ayat Allah sebagai olok-olokan dan
kamu telah ditipu oleh kehidupan dunia, maka pada hari ini mereka tidak
dikeluarkan dari neraka dan tidak pula mereka diberi kesempatan untuk
bertaubat. (35)
|
|
ذَٲلِكُم بِأَنَّكُمُ
ٱتَّخَذۡتُمۡ ءَايَـٰتِ ٱللَّهِ هُزُوً۬ا وَغَرَّتۡكُمُ ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَاۚ
فَٱلۡيَوۡمَ لَا يُخۡرَجُونَ مِنۡہَا وَلَا هُمۡ يُسۡتَعۡتَبُونَ (٣٥)
|
|
||
035. (Yang demikian itu, karena sesungguhnya kalian menjadikan
ayat-ayat Allah) Alquran (sebagai olok-olokan dan kalian telah ditipu oleh
kehidupan dunia) sehingga kalian berani mengatakan bahwa tidak ada hari
berbangkit dan tidak ada hari hisab (maka pada hari ini mereka tidak
dikeluarkan) dapat dibaca Yukhrajuuna dan Yakhrujuuna, kalau dibaca
Yakhrujuuna artinya mereka tidak dapat keluar (daripadanya) dari neraka (dan
tidak pula mereka diberi kesempatan untuk bertobat) tidak dituntut untuk
membuat amal keridaan terhadap Rabbnya, yaitu berupa tobat dan ketaatan
kepada-Nya, karena pada hari itu hal-hal tersebut sudah tidak bermanfaat
lagi.
|
||
Maka bagi Allah-lah
segala puji, Tuhan langit dan Tuhan bumi, Tuhan semesta alam. (36)
|
|
فَلِلَّهِ ٱلۡحَمۡدُ
رَبِّ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَرَبِّ ٱلۡأَرۡضِ رَبِّ ٱلۡعَـٰلَمِينَ (٣٦)
|
|
||
036. (Maka bagi Allahlah segala puji) sanjungan yang baik atas
ketepatan ancaman-Nya terhadap orang-orang yang mendustakan-Nya (Rabb langit
dan bumi, Rabb semesta alam) Pencipta hal-hal yang telah disebutkan tadi.
Pengertian kata Al-'Aalam adalah semua yang selain Allah, diungkapkan dalam
bentuk jamak mengingat jenisnya yang bermacam-macam dan lafal Rabb adalah
Badal.
|
||
Dan bagi-Nyalah
keagungan di langit dan di bumi, Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana. (37)
|
|
وَلَهُ ٱلۡكِبۡرِيَآءُ
فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِۖ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَكِيمُ (٣٧)
|
|
||
037. (Dan bagi-Nyalah keagungan) kebesaran (di langit dan
bumi) lafal Fis Samaawaati Wal Ardhi ini berkedudukan menjadi Hal atau kata
keterangan keadaan; yakni keagungan yang ada pada keduanya. (Dialah Yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana) sebagaimana yang telah dijelaskan pada
penafsiran-penafsiran sebelumnya.
|
-
Terjemah dan Tafsir Jalalain ▼
- 1. Al Faatihah
- 2. Al Baqarah-1
- 2. Al Baqarah-2
- 2. Al Baqarah-3
- 2. Al Baqarah-4
- 3. Ali 'Imran-1
- 3. Ali 'Imran-2
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Assy Ssyamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 5. Al Maaidah
- Al Qur'an Per Juz ▼
- 1. Al Fatihah
- 2. Al Baqarah
- 3. Ali Imran
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Asy Syamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 6. Al An'aam
Senin, 29 April 2013
Surah 45 - Al Jaatziyah (1 - 37)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar