Surah KERAJAAN
|
|
سُوۡرَةُ المُلک
|
|
||
Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
|
|
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
|
|
||
Maha Suci Allah Yang
di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu,
(1)
|
|
تَبَـٰرَكَ ٱلَّذِى
بِيَدِهِ ٱلۡمُلۡكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىۡءٍ۬ قَدِيرٌ (١)
|
|
||
001. (Maha Suci Allah) Maha Suci dari sifat-sifat semua
makhluk (Yang di tangan kekuasaan-Nyalah) yang berada dalam pengaturan-Nyalah
(segala kerajaan) segala kekuasaan dan pengaruh (dan Dia Maha Kuasa atas
segala sesuatu).
|
||
Yang menjadikan mati
dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik
amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (2)
|
|
ٱلَّذِى خَلَقَ
ٱلۡمَوۡتَ وَٱلۡحَيَوٰةَ لِيَبۡلُوَكُمۡ أَيُّكُمۡ أَحۡسَنُ عَمَلاً۬ۚ وَهُوَ
ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡغَفُورُ (٢)
|
|
||
002. (Yang menjadikan mati) di dunia (dan hidup) di akhirat,
atau yang menjadikan mati dan hidup di dunia. Nuthfah pada asalnya sebagai
barang mati, kemudian jadilah ia hidup; pengertian hidup ialah karena ia
mempunyai perasaan. Pengertian mati adalah kebalikannya. Pengertian lafal
al-khalqu berdasarkan makna yang kedua ini berarti memastikan (supaya Dia
menguji kalian) atau mencoba kalian di dalam kehidupan ini (siapa di antara
kalian yang lebih baik amalnya) maksudnya yang paling taat kepada Allah. (Dan
Dia Maha Perkasa) di dalam melakukan pembalasan terhadap orang yang durhaka
kepada-Nya (lagi Maha Pengampun) kepada orang yang bertobat kepada-Nya.
|
||
Yang telah menciptakan
tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan
Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah
berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? (3)
|
|
ٱلَّذِى خَلَقَ سَبۡعَ
سَمَـٰوَٲتٍ۬ طِبَاقً۬اۖ مَّا تَرَىٰ فِى خَلۡقِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ مِن تَفَـٰوُتٍ۬ۖ
فَٱرۡجِعِ ٱلۡبَصَرَ هَلۡ تَرَىٰ مِن فُطُورٍ۬ (٣)
|
|
||
003. (Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis)
yakni sebagian di antaranya berada di atas sebagian yang lain tanpa
bersentuhan. (Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Yang Maha Pemurah)
pada tujuh langit yang berlapis-lapis itu atau pada makhluk yang lain
(sesuatu yang tidak seimbang) yang berbeda dan tidak seimbang. (Maka lihatlah
berulang-ulang) artinya lihatlah kembali ke langit (adakah kamu lihat)
padanya (keretakan?) maksudnya retak dan berbelah-belah.
|
||
Kemudian pandanglah
sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak
menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah.
(4)
|
|
ثُمَّ ٱرۡجِعِ
ٱلۡبَصَرَ كَرَّتَيۡنِ يَنقَلِبۡ إِلَيۡكَ ٱلۡبَصَرُ خَاسِئً۬ا وَهُوَ حَسِيرٌ۬
(٤)
|
|
||
004. (Kemudian pandanglah sekali lagi) ulangilah kembali
penglihatanmu berkali-kali (niscaya akan berbalik) akan kembali
(penglihatanmu itu kepadamu dalam keadaan hina) karena tidak menemukan
sesuatu cacat (dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah) yakni tidak
melihat sama sekali adanya cacat.
|
||
Sesungguhnya Kami
telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang dan Kami jadikan
bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka
siksa neraka yang menyala-nyala. (5)
|
|
وَلَقَدۡ زَيَّنَّا
ٱلسَّمَآءَ ٱلدُّنۡيَا بِمَصَـٰبِيحَ وَجَعَلۡنَـٰهَا رُجُومً۬ا
لِّلشَّيَـٰطِينِۖ وَأَعۡتَدۡنَا لَهُمۡ عَذَابَ ٱلسَّعِيرِ (٥)
|
|
||
005. (Dan sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat)
yang dekat dengan bumi (dengan lampu-lampu) dengan bintang-bintang (dan Kami
jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar) alat untuk melempar dan
merajam (setan-setan) bilamana mereka mencuri pembicaraan para malaikat
dengan telinga mereka; umpamanya terpisah batu meteor dari bintang-bintang
itu yang bentuknya bagaikan segumpal api, lalu mengejar setan dan membunuhnya
atau membuatnya cacat. Pengertian ini bukan berarti bahwa bintang-bintang itu
lenyap dari tempatnya (dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang
menyala-nyala) yang besar apinya.
|
||
Dan orang-orang yang
kafir kepada Tuhannya, memperoleh azab Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk
tempat kembali. (6)
|
|
وَلِلَّذِينَ كَفَرُواْ
بِرَبِّہِمۡ عَذَابُ جَهَنَّمَۖ وَبِئۡسَ ٱلۡمَصِيرُ (٦)
|
|
||
006. (Dan orang-orang yang kafir kepada Rabb mereka,
memperoleh azab Jahanam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali) yakni
neraka Jahanam.
|
||
Apabila mereka
dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang
neraka itu menggelegak, (7)
|
|
إِذَآ أُلۡقُواْ
فِيہَا سَمِعُواْ لَهَا شَہِيقً۬ا وَهِىَ تَفُورُ (٧)
|
|
||
007. (Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar
suara neraka yang mengerikan) yaitu suara yang tidak enak didengar
sebagaimana suara keledai (sedang neraka itu menggelegar) yakni mendidih.
|
||
hampir-hampir [neraka]
itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya
sekumpulan [orang-orang kafir]. Penjaga-penjaga [neraka itu] bertanya kepada
mereka: "Apakah belum pernah datang kepada kamu [di dunia] seorang
pemberi peringatan?" (8)
|
|
تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ
ٱلۡغَيۡظِۖ كُلَّمَآ أُلۡقِىَ فِيہَا فَوۡجٌ۬ سَأَلَهُمۡ خَزَنَتُہَآ أَلَمۡ
يَأۡتِكُمۡ نَذِيرٌ۬ (٨)
|
|
||
008. (Hampir-hampir neraka itu terpecah-pecah) menurut suatu
qiraat lafal tamayyazu dibaca tatamayyazu sesuai dengan asalnya, artinya
terbelah-belah (lantaran marah) karena murka kepada orang kafir. (Setiap kali
dilemparkan ke dalamnya sekumpulan orang) segolongan di antara orang-orang kafir
(penjaga-penjaga neraka itu bertanya kepada mereka) dengan pertanyaan yang
mengandung nada celaan, ("Apakah belum pernah datang kepada kalian
seorang pemberi peringatan?") maksudnya seorang rasul yang memberikan
peringatan kepada kalian akan azab Allah swt.
|
||
Mereka menjawab:
"Benar ada, sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi
peringatan, maka kami mendustakan [nya] dan kami katakan: ’Allah tidak
menurunkan sesuatupun, kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang
besar’". (9)
|
|
قَالُواْ بَلَىٰ قَدۡ
جَآءَنَا نَذِيرٌ۬ فَكَذَّبۡنَا وَقُلۡنَا مَا نَزَّلَ ٱللَّهُ مِن شَىۡءٍ إِنۡ
أَنتُمۡ إِلَّا فِى ضَلَـٰلٍ۬ كَبِيرٍ۬ (٩)
|
|
||
009. (Mereka menjawab, "Benar ada, sesungguhnya telah
datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakannya dan
kami katakan, Allah tidak menurunkan sesuatu pun; tidak lain) tiadalah (kamu
hanyalah di dalam kesesatan yang besar.") Kalimat in antum illaa fii
dhalaalin kabiir dapat dianggap sebagai perkataan para malaikat penjaga
neraka kepada orang-orang kafir sewaktu mereka dijelaskan sebagai orang-orang
yang mendustakan rasul-rasul. Kalimat ini pun dapat pula dianggap sebagai
perkataan orang-orang kafir sebagai alasan mereka tidak percaya kepada
rasul-rasul.
|
||
Dan mereka berkata:
"Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan [peringatan itu] niscaya
tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala".
(10)
|
|
وَقَالُواْ لَوۡ كُنَّا
نَسۡمَعُ أَوۡ نَعۡقِلُ مَا كُنَّا فِىٓ أَصۡحَـٰبِ ٱلسَّعِيرِ (١٠)
|
|
||
010. (Dan mereka berkata, "Sekiranya kami mendengarkan)
maksudnya mendengar yang disertai pemahaman (atau memikirkan) memikirkan apa
yang didengarnya, yaitu peringatan rasul-rasul kepada mereka (niscaya
tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala").
|
||
Mereka mengakui dosa
mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.
(11)
|
|
فَٱعۡتَرَفُواْ
بِذَنۢبِہِمۡ فَسُحۡقً۬ا لِّأَصۡحَـٰبِ ٱلسَّعِيرِ (١١)
|
|
||
011. (Mereka mengakui) orang-orang kafir itu mengaku di saat
tiada gunanya lagi pengakuan (dosa mereka) yaitu dosa mendustakan
peringatan-peringatan. (Maka kebinasaanlah) dapat dibaca fasuhqan dan
fasuhuqan (bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala) mereka dijauhkan
dari rahmat Allah swt.
|
||
Sesungguhnya
orang-orang yang takut kepada Tuhannya Yang tidak nampak oleh mereka, mereka
akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar. (12)
|
|
إِنَّ ٱلَّذِينَ
يَخۡشَوۡنَ رَبَّهُم بِٱلۡغَيۡبِ لَهُم مَّغۡفِرَةٌ۬ وَأَجۡرٌ۬ كَبِيرٌ۬ (١٢)
|
|
||
012. (Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Rabbnya)
mereka yang takut kepada-Nya (dalam sendirian) sewaktu mereka tidak kelihatan
oleh orang lain, mereka tetap taat kepada-Nya. Dengan demikian berarti bila
mereka berada secara terang-terangan maka lebih takut lagi (mereka akan
memperoleh ampunan dan pahala yang besar) yang dimaksud adalah surga.
|
||
Dan rahasiakanlah
perkataanmu atau lahirkanlah; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi
hati. (13)
|
|
وَأَسِرُّواْ
قَوۡلَكُمۡ أَوِ ٱجۡهَرُواْ بِهِۦۤۖ إِنَّهُ ۥ عَلِيمُۢ بِذَاتِ
ٱلصُّدُورِ (١٣)
|
|
||
013. (Dan rahasiakanlah) hai manusia (perkataan kalian atau
lahirkanlah ia; sesungguhnya Dia) yakni Allah swt. (Maha Mengetahui segala
isi hati) Maha Mengetahui apa yang tersimpan di dalam kalbu dan apa yang
kalian ucapkan. Asbabun nuzul ayat ini ialah karena orang-orang musyrik
mengatakan, sebagian di antara mereka kepada sebagian yang lain,
"Rahasiakanlah pembicaraan kalian, niscaya Tuhannya Muhammad tidak akan
dapat mendengarkannya."
|
||
Apakah Allah Yang
menciptakan itu tidak mengetahui [yang kamu lahirkan dan rahasiakan]; dan Dia
Maha Halus lagi Maha Mengetahui? (14)
|
|
أَلَا يَعۡلَمُ مَنۡ
خَلَقَ وَهُوَ ٱللَّطِيفُ ٱلۡخَبِيرُ (١٤)
|
|
||
014. (Apakah Tuhan yang telah menciptakan tidak mengetahui)
apa yang kalian rahasiakan itu, yakni apakah ilmu-Nya tidak dapat menjangkau
hal tersebut (sedangkan Dia Maha Halus) ilmu-Nya (lagi Maha Waspada).
|
||
Dialah Yang menjadikan
bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah
sebahagian dari rezki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu [kembali setelah]
dibangkitkan. (15)
|
|
هُوَ ٱلَّذِى جَعَلَ
لَكُمُ ٱلۡأَرۡضَ ذَلُولاً۬ فَٱمۡشُواْ فِى مَنَاكِبِہَا وَكُلُواْ مِن
رِّزۡقِهِۦۖ وَإِلَيۡهِ ٱلنُّشُورُ (١٥)
|
|
||
015. (Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kalian) mudah
untuk dipakai berjalan di atas permukaannya (maka berjalanlah di segala
penjurunya) pada semua arahnya (dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya) yang
sengaja diciptakan buat kalian. (Dan hanya kepada-Nyalah kalian dibangkitkan)
dari kubur untuk mendapatkan pembalasan.
|
||
Apakah kamu merasa
aman terhadap Allah yang di langit bahwa Dia akan menjungkir balikkan bumi
bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang?, (16)
|
|
ءَأَمِنتُم مَّن فِى
ٱلسَّمَآءِ أَن يَخۡسِفَ بِكُمُ ٱلۡأَرۡضَ فَإِذَا هِىَ تَمُورُ (١٦)
|
|
||
016. (Apakah kalian merasa aman) dapat dibaca secara tahqiq
dan dapat pula dibaca secara tashil (terhadap kekuasaan Allah yang di langit)
yakni pengaruh dan kekuasaan-Nya yang di langit (bahwa Dia akan menjungkir
balikkan) berkedudukan menjadi badal dari lafal man (bumi bersama kalian,
sehingga dengan tiba-tiba bumi itu berguncang) menjadi gempa dan menindih
kalian.
|
||
atau apakah kamu
merasa aman terhadap Allah yang di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai
yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana [akibat mendustakan]
peringatan-Ku? (17)
|
|
أَمۡ أَمِنتُم مَّن فِى
ٱلسَّمَآءِ أَن يُرۡسِلَ عَلَيۡكُمۡ حَاصِبً۬اۖ فَسَتَعۡلَمُونَ كَيۡفَ
نَذِيرِ (١٧)
|
|
||
017. (Atau apakah kalian merasa aman terhadap kekuasaan Allah
yang di langit bahwa Dia akan mengirimkan) lafal an yursila menjadi badal
dari lafal man (kepada kalian badai yang berbatu) yakni angin dahsyat yang
menghujani kalian dengan batu. (Maka kelak kalian akan mengetahui) di saat
kalian menyaksikan azab-Nya (bagaimana peringatan-Ku) yakni azab-Ku;
maksudnya bahwa azab-Ku itu adalah benar.
|
||
Dan sesungguhnya
orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan [rasul-rasul-Nya]. Maka
alangkah hebatnya kemurkaan-Ku. (18)
|
|
وَلَقَدۡ كَذَّبَ
ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ فَكَيۡفَ كَانَ نَكِيرِ (١٨)
|
|
||
018. (Dan sesungguhnya orang-orang sebelum mereka telah
mendustakan) umat-umat sebelum mereka. (Maka alangkah hebatnya kemurkaan-Ku)
keingkaran-Ku terhadap mereka disebabkan kedustaan mereka, yaitu sewaktu
mereka dibinasakan, bahwasanya pembinasaan-Ku itu adalah benar.
|
||
Dan apakah mereka
tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya
di atas mereka? Tidak ada yang menahannya [di udara] selain Yang Maha
Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu. (19)
|
|
أَوَلَمۡ يَرَوۡاْ
إِلَى ٱلطَّيۡرِ فَوۡقَهُمۡ صَـٰٓفَّـٰتٍ۬ وَيَقۡبِضۡنَۚ مَا يُمۡسِكُهُنَّ
إِلَّا ٱلرَّحۡمَـٰنُۚ إِنَّهُ ۥ بِكُلِّ شَىۡءِۭ بَصِيرٌ (١٩)
|
|
||
019. (Apakah mereka tidak melihat) tidak memperhatikan
(burung-burung yang berada di atas mereka) yakni di udara (yang mengembangkan
sayapnya) melebarkan sayapnya (dan mengatupkannya?) menutupkannya sesudah
dikembangkan. (Tidak ada yang menahan mereka) agar jangan jatuh ke bumi
sewaktu mengembangkan dan mengatupkan sayapnya (selain Yang Maha Penyayang)
yakni dengan kekuasaan-Nya. (Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu)
makna yang dimaksud, apakah mereka tidak menyimpulkan dengan tetapnya
burung-burung di udara tentang kekuasaan Kami, bahwa Kami dapat menimpakan
kepada mereka azab yang telah disebutkan di atas tadi dan azab lainnya.
|
||
Atau siapakah dia yang
menjadi tentara bagimu yang akan menolongmu selain daripada Allah Yang Maha
Pemurah? Orang-orang kafir itu tidak lain hanyalah dalam [keadaan] tertipu.
(20)
|
|
أَمَّنۡ هَـٰذَا
ٱلَّذِى هُوَ جُندٌ۬ لَّكُمۡ يَنصُرُكُم مِّن دُونِ ٱلرَّحۡمَـٰنِۚ إِنِ
ٱلۡكَـٰفِرُونَ إِلَّا فِى غُرُورٍ (٢٠)
|
|
||
020. (Atau siapakah) berkedudukan menjadi mubtada (dia)
menjadi khabar dari mubtada (yang) menjadi badal dari lafal haadza (menjadi
tentara) yakni penolong-penolong (kalian) berkedudukan menjadi shilah dari
lafal alladzii (yang akan menolong kalian) menjadi sifat dari lafal jundun
(selain daripada Allah Yang Maha Penyayang) yang dapat menolak datangnya azab
bagi kalian; yakni tiada seseorang pun yang dapat menolong kalian (tidak
lain) tiadalah (orang-orang kafir itu hanyalah dalam keadaan tertipu) mereka
tertipu oleh setan, bahwasanya azab tidak akan turun atas mereka.
|
||
Atau siapakah dia ini
yang memberi kamu rezki jika Allah menahan rezki-Nya? Sebenarnya mereka
terus-menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri? (21)
|
|
أَمَّنۡ هَـٰذَا
ٱلَّذِى يَرۡزُقُكُمۡ إِنۡ أَمۡسَكَ رِزۡقَهُ ۥۚ بَل لَّجُّواْ فِى
عُتُوٍّ۬ وَنُفُورٍ (٢١)
|
|
||
021. (Atau siapakah dia yang memberi kalian rezeki jika Dia menahan)
yakni Allah Yang Maha Penyayang menahan (rezeki-Nya) yakni hujan-Nya terhadap
kalian. Jawab syaratnya tidak disebutkan, karena dapat disimpulkan dari
kalimat sebelumnya. Lengkapnya, siapakah yang dapat memberi kalian rezeki?
Tentu tiada seorang pun yang dapat memberikan rezeki kepada kalian
selain-Nya. (Tetapi mereka terus-menerus) berkelanjutan (di dalam
kesombongan) dalam kesombongannya (dan menjauhkan diri) dari kebenaran.
|
||
Maka apakah orang yang
berjalan terjungkel di atas mukanya itu lebih banyak mendapat petunjuk
ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus? (22)
|
|
أَفَمَن يَمۡشِى
مُكِبًّا عَلَىٰ وَجۡهِهِۦۤ أَهۡدَىٰٓ أَمَّن يَمۡشِى سَوِيًّا عَلَىٰ صِرَٲطٍ۬
مُّسۡتَقِيمٍ۬ (٢٢)
|
|
||
022. (Maka apakah orang yang berjalan terjungkal) yakni
terbalik (di atas mukanya itu lebih banyak mendapat petunjuk, ataukah orang
yang berjalan tegap) yakni secara wajar dengan kakinya (di atas jalan)
tuntunan (yang lurus) khabar dari mubtada yang kedua tidak disebutkan karena
cukup hanya ditunjukkan oleh makna yang terkandung di dalam khabar yang
pertama, yakni lebih banyak mendapat petunjuk. Perumpamaan ini menggambarkan
tentang keadaan orang yang kafir pada permintaan yang pertama, dan orang yang
beriman pada perumpamaan yang kedua, yakni manakah di antara keduanya yang
lebih banyak mendapat petunjuk?
|
||
Katakanlah:
"Dia-lah Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati". [Tetapi] amat sedikit kamu bersyukur. (23)
|
|
قُلۡ هُوَ ٱلَّذِىٓ
أَنشَأَكُمۡ وَجَعَلَ لَكُمُ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡأَبۡصَـٰرَ وَٱلۡأَفۡـِٔدَةَۖ
قَلِيلاً۬ مَّا تَشۡكُرُونَ (٢٣)
|
|
||
023. (Katakanlah! "Dialah Yang menjadikan kalian) yakni
yang telah menciptakan kalian (dan menjadikan bagi kalian pendengaran,
penglihatan dan hati") atau kalbu. (Tetapi amat sedikit kalian
bersyukur) huruf maa adalah huruf zaidah, dan jumlah kalimat ini merupakan
jumlah isti'naf atau kalimat baru yang memberitakan tentang syukur mereka
yang amat sedikit terhadap nikmat-nikmat tersebut.
|
||
Katakanlah:
"Dia-lah Yang menjadikan kamu berkembang biak di muka bumi, dan hanya
kepada-Nya-lah kamu kelak dikumpulkan". (24)
|
|
قُلۡ هُوَ ٱلَّذِى
ذَرَأَكُمۡ فِى ٱلۡأَرۡضِ وَإِلَيۡهِ تُحۡشَرُونَ (٢٤)
|
|
||
024. (Katakanlah! "Dialah Yang menjadikan kalian
berkembang biak) artinya menciptakan kalian dapat berkembang biak (di muka
bumi, dan hanya kepada-Nyalah kalian kelak dikumpulkan") untuk menjalani
hisab.
|
||
Dan mereka berkata:
"Kapankah datangnya ancaman itu jika kamu adalah orang-orang yang
benar?". (25)
|
|
وَيَقُولُونَ مَتَىٰ
هَـٰذَا ٱلۡوَعۡدُ إِن كُنتُمۡ صَـٰدِقِينَ (٢٥)
|
|
||
025. (Dan mereka berkata) kepada orang-orang yang beriman,
("Kapankah datangnya Janji itu) yakni janji datangnya hari semua makhluk
dihimpun (jika kalian adalah orang-orang yang benar?") dalam hal ini.
|
||
Katakanlah:
"Sesungguhnya ilmu [tentang hari kiamat itu] hanya pada sisi Allah. Dan
sesungguhnya aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan".
(26)
|
|
قُلۡ إِنَّمَا
ٱلۡعِلۡمُ عِندَ ٱللَّهِ وَإِنَّمَآ أَنَا۟ نَذِيرٌ۬ مُّبِينٌ۬ (٢٦)
|
|
||
026. (Katakanlah!, "Sesungguhnya ilmu) tentang kedatangan
hari tersebut (hanya pada sisi Allah, dan sesungguhnya aku hanyalah seorang
pemberi peringatan yang menjelaskan.") Yakni yang jelas peringatannya.
|
||
Ketika mereka melihat
azab [pada hari kiamat] sudah dekat, muka orang-orang kafir itu menjadi
muram. Dan dikatakan [kepada mereka] inilah [azab] yang dahulunya kamu selalu
meminta-mintanya. (27)
|
|
فَلَمَّا رَأَوۡهُ
زُلۡفَةً۬ سِيٓـَٔتۡ وُجُوهُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ وَقِيلَ هَـٰذَا ٱلَّذِى
كُنتُم بِهِۦ تَدَّعُونَ (٢٧)
|
|
||
027. (Ketika mereka melihat azab itu) sesudah mereka
dihimpunkan (sudah dekat) artinya, dekat sekali (menjadi muramlah) menjadi
hitam muramlah (muka orang-orang kafir itu. Dan dikatakan) kepada mereka,
yakni para malaikat penjaga neraka berkata kepada mereka ("Inilah) azab
(yang dahulu kalian terhadapnya) yakni sewaktu kalian diancam dengan azab ini
(selalu menganggapnya sebagai yang diada-adakan.") Yakni kalian menduga,
bahwasanya kalian tidak akan dibangkitkan menjadi hidup kembali. Hal ini
menceritakan keadaan di masa mendatang, akan tetapi ungkapannya memberikan
pengertian sudah terjadi. Ini tiada lain karena subjeknya pasti benar-benar
terjadi.
|
||
Katakanlah:
"Terangkanlah kepadaku jika Allah mematikan aku dan orang-orang yang bersama
dengan aku atau memberi rahmat kepada kami, [maka kami akan masuk surga],
tetapi siapakah yang dapat melindungi orang-orang yang kafir dari siksa yang
pedih?" (28)
|
|
قُلۡ أَرَءَيۡتُمۡ إِنۡ
أَهۡلَكَنِىَ ٱللَّهُ وَمَن مَّعِىَ أَوۡ رَحِمَنَا فَمَن يُجِيرُ
ٱلۡكَـٰفِرِينَ مِنۡ عَذَابٍ أَلِيمٍ۬ (٢٨)
|
|
||
028. (Katakanlah!, "Terangkanlah kepadaku jika Allah
mematikan aku dan orang-orang yang bersama dengan aku) yakni orang-orang
mukmin, kami binasa karena azab-Nya, sebagaimana yang kalian maksudkan (atau memberi
rahmat kepada kami) maksudnya, Dia tidak mengazab kami (tetapi siapakah yang
dapat melindungi orang-orang yang kafir dari siksa yang pedih?") Tentu
saja tiada seorang pun yang dapat melindungi mereka dari azab-Nya.
|
||
Katakanlah:
"Dia-lah Allah Yang Maha Penyayang, kami beriman kepada-Nya dan
kepada-Nya-lah kami bertawakkal. Kelak kamu akan mengetahui siapakah dia yang
berada dalam kesesatan yang nyata". (29)
|
|
قُلۡ هُوَ
ٱلرَّحۡمَـٰنُ ءَامَنَّا بِهِۦ وَعَلَيۡهِ تَوَكَّلۡنَاۖ فَسَتَعۡلَمُونَ مَنۡ
هُوَ فِى ضَلَـٰلٍ۬ مُّبِينٍ۬ (٢٩)
|
|
||
029. (Katakanlah!, "Dialah Allah Yang Maha Penyayang kami
beriman kepada-Nya dan kepada-Nyalah kami bertawakal. Kelak kalian akan
mengetahui) bilamana mereka menyaksikan azab itu. Lafal fasata`lamuuna dapat pula
dibaca fasaya`lamuuna, artinya kelak mereka akan mengetahui di saat mereka
menyaksikan azab (siapakah yang berada dalam kesesatan yang nyata.")
Kami-kah atau mereka?
|
||
Katakanlah:
"Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah
yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?". (30)
|
|
قُلۡ أَرَءَيۡتُمۡ إِنۡ
أَصۡبَحَ مَآؤُكُمۡ غَوۡرً۬ا فَمَن يَأۡتِيكُم بِمَآءٍ۬ مَّعِينِۭ (٣٠)
|
|
||
030. (Katakanlah, "Terangkanlah kepadaku jika sumber air
kalian menjadi kering;) yakni airnya masuk jauh ke dalam bumi (maka siapakah
yang akan mendatangkan air yang mengalir bagi kalian?") Sehingga air itu
menyumber dan dapat dicapai oleh tangan atau oleh timba-timba, sebagaimana
air yang kalian miliki sekarang? Tiada seorang pun yang dapat mendatangkannya
selain Allah swt. Maka, mengapa kalian mengingkari adanya hari berbangkit,
yaitu hari di mana Dia membangkitkan kalian menjadi hidup kembali. Disunahkan
bagi pembaca surah ini, bila bacaannya sampai kepada lafal ma`iin, hendaknya
ia mengucapkan kalimat jawabannya, yaitu "allaahu rabbul
'aalamiina/Allah Rabb semesta alam yang dapat mengeluarkannya. Demikianlah
menurut keterangan yang dikemukakan di dalam hadis. Dan ayat ini dibacakan
terhadap sebagian orang-orang yang bersifat angkara murka, maka menurut
perawinya, bahwa cangkul dan sekop penggali tanah terus menghunjam ke tanah,
akan tetapi sumber air tidak muncul-muncul juga; ia telah pergi jauh meresap
ke dalam bumi yang tidak dapat dicapainya. Kami berlindung kepada Allah dari
perbuatan berani melawan Allah dan ayat-ayat-Nya.
|
-
Terjemah dan Tafsir Jalalain ▼
- 1. Al Faatihah
- 2. Al Baqarah-1
- 2. Al Baqarah-2
- 2. Al Baqarah-3
- 2. Al Baqarah-4
- 3. Ali 'Imran-1
- 3. Ali 'Imran-2
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Assy Ssyamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 5. Al Maaidah
- Al Qur'an Per Juz ▼
- 1. Al Fatihah
- 2. Al Baqarah
- 3. Ali Imran
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Asy Syamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 6. Al An'aam
Senin, 29 April 2013
Surah 67 - Al Mulk (1 - 30)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar