Surah WANITA YANG
MENGAJUKAN GUGATAN
|
|
سُوۡرَةُ المجَادلة
|
|
||
Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
|
|
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
|
|
||
Sesungguhnya Allah
telah mendengar perkataan wanita yang memajukan gugatan kepada kamu tentang
suaminya, dan mengadukan [halnya] kepada Allah. Dan Allah mendengar soal
jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat
[1462].
(1)
|
|
قَدۡ سَمِعَ ٱللَّهُ
قَوۡلَ ٱلَّتِى تُجَـٰدِلُكَ فِى زَوۡجِهَا وَتَشۡتَكِىٓ إِلَى ٱللَّهِ
وَٱللَّهُ يَسۡمَعُ تَحَاوُرَكُمَآۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَمِيعُۢ بَصِيرٌ (١)
|
|
||
[1462] Sebab
turunnya ayat ini ialah berhubungan dengan persoalan seorang wanita bernama
Khaulah binti Tsa'labah yang telah dizhihar oleh suaminya Aus ibn Shamit,
yaitu dengan mengatakan kepada isterinya: "Kamu bagiku seperti punggung
ibuku" dengan maksud dia tidak boleh lagi menggauli isterinya,
sebagaimana ia tidak boleh menggauli ibunya. Menurut adat Jahiliyah kalimat
zhihar seperti itu sudah sama dengan menthalak isteri. Maka Khaulah
mengadukan hal itu kepada Rasulullah SAW Rasulullah menjawab, bahwa dalam hal
ini belum ada keputusan dari Allah. Dan pada riwayat yang lain Rasulullah
mengatakan: "Engkau telah diharamkan bersetubuh dengan dia". Lalu
Khaulah berkata: "Suamiku belum menyebutkan kata-kata thalak"
Kemudian Khaulah berulang kali mendesak Rasulullah supaya menetapkan suatu
keputusan dalam hal ini, sehingga kemudian turunlah ayat ini dan ayat-ayat
berikutnya.
|
||
|
||
001. (Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan wanita yang
mengajukan gugatan kepada kamu) yakni seorang wanita yang melapor kepadamu,
hai nabi (tentang suaminya) yang telah mengucapkan kata-kata zihar kepadanya.
Suami wanita itu berkata kepadanya, "Kamu menurutku bagaikan punggung
ibuku." Lalu wanita itu menanyakan hal tersebut kepada Nabi saw., maka
beliau menjawab bahwa dia haram atas suaminya. Hal ini sesuai dengan tradisi
yang berlaku di kalangan mereka, bahwa zihar itu akibatnya adalah perpisahan
untuk selama-lamanya. Wanita yang dimaksud bernama Khaulah binti Tsa'labah,
sedangkan suaminya bernama Aus bin Shamit (dan mengadukan halnya kepada
Allah) yakni tentang keadaannya yang tidak mempunyai orang tua dan famili
yang terdekat, serta keadaan ekonominya yang serba kekurangan, di samping itu
ia menanggung beban anak-anaknya yang masih kecil-kecil; apabila anak-anaknya
dibawa oleh suaminya, niscaya mereka akan tersia-sia dan tak terurus lagi
keadaannya tetapi apabila anak-anak itu di bawah pemeliharaannya, niscaya
mereka akan kelaparan. (Dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua)
dialog kamu berdua. (Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat) artinya
Maha Mengetahui.
|
||
Orang-orang yang
menzhihar isterinya di antara kamu, [menganggap isterinya sebagai ibunya,
padahal] tiadalah isteri mereka itu ibu mereka. Ibu-ibu mereka tidak lain
hanyalah wanita yang melahirkan mereka. Dan sesungguhnya mereka sungguh-sungguh
mengucapkan suatu perkataan yang mungkar dan dusta. Dan sesungguhnya Allah
Maha Pema’af lagi Maha Pengampun. (2)
|
|
ٱلَّذِينَ
يُظَـٰهِرُونَ مِنكُم مِّن نِّسَآٮِٕهِم
مَّا هُنَّ أُمَّهَـٰتِهِمۡۖ إِنۡ أُمَّهَـٰتُهُمۡ إِلَّا ٱلَّـٰٓـِٔى وَلَدۡنَهُمۡۚ
وَإِنَّہُمۡ لَيَقُولُونَ مُنڪَرً۬ا مِّنَ ٱلۡقَوۡلِ وَزُورً۬اۚ وَإِنَّ
ٱللَّهَ لَعَفُوٌّ غَفُورٌ۬ (٢)
|
|
||
002. (Orang-orang yang menzihar) asal kata yazhzhahharuuna
adalah yatazhahharuuna, kemudian huruf ta diidgamkan ke dalam huruf zha
sehingga jadilah yazhzhahharuuna. Akan tetapi menurut suatu qiraat dibaca
dengan memakai huruf alif di antara huruf zha dan ha, sehingga bacaannya
menjadi yazhaaharuuna. Menurut qiraat lainnya dibaca seperti wazan
yuqaatiluuna, yakni menjadi yuzhaahiruuna. Lafal yang sama pada ayat
berikutnya berlaku pula ketentuan ini (istrinya di antara kalian, padahal
tiadalah istri mereka itu ibu mereka. Ibu-ibu mereka tidak lain hanyalah
wanita-wanita) lafal allaaiy dapat dibaca dengan memakai huruf ya dan dapat
pula dibaca tanpa ya (yang melahirkan mereka. Sesungguhnya mereka) dengan
melakukan zihar itu (sungguh-sungguh mengucapkan suatu perkataan yang mungkar
dan dusta). (Dan sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun) kepada
orang yang melakukan zihar dengan pembayaran kifarat.
|
||
Orang-orang yang
menzhihar isteri mereka, kemudian mereka hendak menarik kembali apa yang
mereka ucapkan, maka [wajib atasnya] memerdekakan seorang budak sebelum kedua
suami isteri itu bercampur. Demikianlah yang diajarkan kepada kamu, dan Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (3)
|
|
وَٱلَّذِينَ
يُظَـٰهِرُونَ مِن نِّسَآٮِٕہِمۡ
ثُمَّ يَعُودُونَ لِمَا قَالُواْ فَتَحۡرِيرُ رَقَبَةٍ۬ مِّن قَبۡلِ أَن
يَتَمَآسَّاۚ ذَٲلِكُمۡ تُوعَظُونَ بِهِۦۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ
خَبِيرٌ۬ (٣)
|
|
||
003. (Dan orang-orang yang menzihar istri mereka, kemudian
mereka hendak menarik kembali apa yang mereka ucapkan) tentang zihar ini,
seumpama dia bersikap berbeda dengan apa yang telah dikatakannya itu, yaitu
dengan cara tetap memegang istri yang diziharnya. Sedangkan perbuatan ini
jelas bertentangan dengan maksud tujuan daripada perkataan zihar, yaitu
menggambarkan istri dengan sifat yang menjadikannya haram bagi dia (maka
memerdekakan seorang budak) maksudnya wajib atasnya memerdekakan seorang
budak (sebelum kedua suami istri itu bercampur) bersetubuh. (Demikianlah yang
diajarkan kepada kalian, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan).
|
||
Barangsiapa yang tidak
mendapatkan [budak], maka [wajib atasnya] berpuasa dua bulan berturut-turut
sebelum keduanya bercampur. Maka siapa yang tidak kuasa [wajiblah atasnya]
memberi makan enam puluh orang miskin. Demikianlah supaya kamu beriman kepada
Allah dan Rasul-Nya. Dan itulah hukum-hukum Allah, dan bagi orang-orang kafir
ada siksaan yang sangat pedih. (4)
|
|
فَمَن لَّمۡ يَجِدۡ
فَصِيَامُ شَہۡرَيۡنِ مُتَتَابِعَيۡنِ مِن قَبۡلِ أَن يَتَمَآسَّاۖ فَمَن
لَّمۡ يَسۡتَطِعۡ فَإِطۡعَامُ سِتِّينَ مِسۡكِينً۬اۚ ذَٲلِكَ لِتُؤۡمِنُواْ
بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦۚ وَتِلۡكَ حُدُودُ ٱللَّهِۗ وَلِلۡكَـٰفِرِينَ عَذَابٌ
أَلِيمٌ (٤)
|
|
||
004. (Maka barang siapa yang tidak mendapatkan) budak (maka
wajib atasnya berpuasa dua bulan berturut-turut, sebelum keduanya bercampur.
Maka siapa yang tidak mampu) melakukan puasa (memberi makan enam puluh orang
miskin) diwajibkan atasnya, yakni sebelum keduanya bercampur kembali sebagai
suami istri; untuk tiap-tiap orang miskin satu mudd makanan pokok negeri
orang yang bersangkutan. Kesimpulan hukum ini berdasarkan pemahaman
menyamakan pengertian yang mutlak dengan yang muqayyad. (Demikianlah)
keringanan ini dengan memakai kifarat (supaya kalian beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya. Dan itulah) yakni hukum-hukum tersebut (batasan-batasan Allah, dan
bagi orang-orang yang ingkar) kepada batasan-batasan atau hukum-hukum Allah
itu (azab yang sangat pedih) atau siksaan yang amat menyakitkan.
|
||
Sesungguhnya
orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya pasti mendapat kehinaan
sebagaimana orang-orang yang sebelum mereka telah mendapat kehinaan.
Sesungguhnya Kami telah menurunkan bukti-bukti yang nyata. Dan bagi
orang-orang kafir ada siksa yang menghinakan. (5)
|
|
إِنَّ ٱلَّذِينَ
يُحَآدُّونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُ ۥ كُبِتُواْ كَمَا كُبِتَ ٱلَّذِينَ مِن
قَبۡلِهِمۡۚ وَقَدۡ أَنزَلۡنَآ ءَايَـٰتِۭ بَيِّنَـٰتٍ۬ۚ وَلِلۡكَـٰفِرِينَ
عَذَابٌ۬ مُّهِينٌ۬ (٥)
|
|
||
005. (Sesungguhnya
orang-orang yang menentang) orang-orang yang melawan (Allah dan Rasul-Nya
pasti mendapat kehinaan) mereka pasti akan memperoleh kehinaan (sebagaimana
orang-orang yang sebelum mereka telah mendapat kehinaan) karena mereka
menentang rasul-rasul mereka. (Sesungguhnya Kami telah menurunkan ayat-ayat
yang jelas) yang menunjukkan kebenaran Rasul. (Dan bagi orang-orang yang
kafir) yang ingkar kepada ayat-ayat itu (ada azab yang menghinakan) yaitu
siksaan yang membuat mereka hina.
|
||
Pada hari ketika
mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakan-Nya kepada mereka apa
yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan [mencatat] amal perbuatan itu,
padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.
(6)
|
|
يَوۡمَ يَبۡعَثُهُمُ
ٱللَّهُ جَمِيعً۬ا فَيُنَبِّئُهُم بِمَا عَمِلُوٓاْۚ أَحۡصَٮٰهُ ٱللَّهُ وَنَسُوهُۚ
وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَىۡءٍ۬ شَہِيدٌ (٦)
|
|
||
006. (Pada hari ketika mereka semuanya dibangkitkan Allah lalu
diberitakan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah
menghitung amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah
Maha Menyaksikan segala sesuatu).
|
||
Tidakkah kamu
perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan
apa yang ada di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan
Dia-lah yang keempatnya. Dan tiada [pembicaraan antara] lima orang, melainkan
Dia-lah yang keenamnya. Dan tiada [pula] pembicaraan antara [jumlah] yang
kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia ada bersama mereka di
manapun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitakan kepada mereka pada hari
kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu. (7)
|
|
أَلَمۡ تَرَ أَنَّ
ٱللَّهَ يَعۡلَمُ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَمَا فِى ٱلۡأَرۡضِۖ مَا يَڪُونُ مِن
نَّجۡوَىٰ ثَلَـٰثَةٍ إِلَّا هُوَ رَابِعُهُمۡ وَلَا خَمۡسَةٍ إِلَّا هُوَ
سَادِسُہُمۡ وَلَآ أَدۡنَىٰ مِن ذَٲلِكَ وَلَآ أَڪۡثَرَ إِلَّا هُوَ مَعَهُمۡ
أَيۡنَ مَا كَانُواْۖ ثُمَّ يُنَبِّئُهُم بِمَا عَمِلُواْ يَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِۚ
إِنَّ ٱللَّهَ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيمٌ (٧)
|
|
||
007. (Tidakkah kamu perhatikan) tidakkah kamu ketahui (bahwa
sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di
bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dialah yang
keempatnya) yakni melalui ilmu-Nya. (Dan tiada pembicaraan antara lima orang,
melainkan Dialah yang keenamnya. Dan tiada pula pembicaraan antara jumlah
yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia ada bersama mereka di
mana pun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitakan kepada mereka pada
hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu).
|
||
Apakah tiada kamu
perhatikan orang-orang yang telah dilarang mengadakan pembicaraan rahasia,
kemudian mereka kembali [mengerjakan] larangan itu dan mereka mengadakan
pembicaraan rahasia untuk berbuat dosa, permusuhan dan durhaka kepada Rasul.
Dan apabila mereka datang kepadamu, mereka mengucapkan salam kepadamu dengan
memberi salam yang bukan sebagai yang ditentukan Allah untukmu. Dan mereka
mengatakan pada diri mereka sendiri: "Mengapa Allah tiada menyiksa kita
disebabkan apa yang kita katakan itu?" Cukuplah bagi mereka neraka
Jahannam yang akan mereka masuki. Dan neraka itu adalah seburuk-buruk tempat
kembali. (8)
|
|
أَلَمۡ تَرَ إِلَى
ٱلَّذِينَ نُہُواْ عَنِ ٱلنَّجۡوَىٰ ثُمَّ يَعُودُونَ لِمَا نُہُواْ عَنۡهُ
وَيَتَنَـٰجَوۡنَ بِٱلۡإِثۡمِ وَٱلۡعُدۡوَٲنِ وَمَعۡصِيَتِ ٱلرَّسُولِ وَإِذَا
جَآءُوكَ حَيَّوۡكَ بِمَا لَمۡ يُحَيِّكَ بِهِ ٱللَّهُ وَيَقُولُونَ فِىٓ
أَنفُسِہِمۡ لَوۡلَا يُعَذِّبُنَا ٱللَّهُ بِمَا نَقُولُۚ حَسۡبُهُمۡ جَهَنَّمُ
يَصۡلَوۡنَہَاۖ فَبِئۡسَ ٱلۡمَصِيرُ (٨)
|
|
||
008. (Apakah tidak kamu perhatikan) apakah tidak kamu lihat
(orang-orang yang telah dilarang mengadakan pembicaraan rahasia, kemudian
mereka kembali mengerjakan larangan itu dan mereka mengadakan pembicaraan
rahasia untuk berbuat dosa, permusuhan dan durhaka kepada rasul) mereka
adalah orang-orang Yahudi; Nabi saw. telah melarang mereka dari pembicaraan
rahasia yang dahulu sering mereka lakukan. Pembicaraan rahasia mereka itu
dalam rangka merencanakan tindakan sabotase terhadap kaum mukminin, dimaksud
supaya mereka dapat menanamkan keraguan dalam hati kaum mukminin. (Dan
apabila mereka datang kepadamu, mereka mengucapkan salam kepadamu) hai nabi
(dengan memberi salam yang bukan sebagai yang ditentukan Allah untukmu) yaitu
perkataan mereka, "As-Sammu 'alaika," yakni kematian atasmu. (Dan
mereka mengatakan pada diri mereka sendiri, "Mengapa tidak) kenapa tidak
(diturunkan azab atas kami oleh Allah disebabkan apa yang kita katakan
itu?") Yakni salam penghinaan yang kami katakan itu, kalau begitu dia
bukanlah seorang nabi, sekalipun dia adalah nabi. (Cukuplah bagi mereka
neraka Jahanam yang akan mereka masuki Dan seburuk-buruk tempat kembali itu)
adalah neraka Jahanam.
|
||
Hai orang-orang yang
beriman, apabila kamu mengadakan pembicaraan rahasia, janganlah kamu
membicarakan tentang membuat dosa, permusuhan dan durhaka kepada Rasul. Dan
bicarakanlah tentang membuat kebajikan dan takwa. Dan bertakwalah kepada
Allah yang kepada-Nya kamu akan dikembalikan. (9)
|
|
يَـٰٓأَيُّہَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا تَنَـٰجَيۡتُمۡ فَلَا تَتَنَـٰجَوۡاْ بِٱلۡإِثۡمِ
وَٱلۡعُدۡوَٲنِ وَمَعۡصِيَتِ ٱلرَّسُولِ وَتَنَـٰجَوۡاْ بِٱلۡبِرِّ
وَٱلتَّقۡوَىٰۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ ٱلَّذِىٓ إِلَيۡهِ تُحۡشَرُونَ (٩)
|
|
||
009. (Hai orang-orang yang beriman, apabila kalian mengadakan
pembicaraan rahasia, janganlah kalian membicarakan tentang berbuat dosa,
permusuhan dan durhaka kepada rasul. Dan bicarakanlah tentang berbuat
kebaikan dan takwa. Dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nya kalian akan
dikembalikan).
|
||
Sesungguhnya
pembicaraan rahasia itu adalah dari syaitan, supaya orang-orang yang beriman
itu berduka cita, sedang pembicaraan itu tiadalah memberi mudharat sedikitpun
kepada mereka, kecuali dengan izin Allah dan kepada Allah-lah hendaknya
orang-orang yang beriman bertawakkal. (10)
|
|
إِنَّمَا ٱلنَّجۡوَىٰ
مِنَ ٱلشَّيۡطَـٰنِ لِيَحۡزُنَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَلَيۡسَ بِضَآرِّهِمۡ
شَيۡـًٔا إِلَّا بِإِذۡنِ ٱللَّهِۚ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلۡيَتَوَكَّلِ
ٱلۡمُؤۡمِنُونَ (١٠)
|
|
||
010. (Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu) yakni yang
membicarakan berbuat dosa dan yang sejenisnya (adalah dari setan) melalui
bujuk rayuannya (supaya orang-orang yang beriman itu berduka cita, sedangkan tiadalah)
pembicaraan itu (dapat memberikan mudarat kepada mereka barang sedikit pun
kecuali dengan izin Allah) atas kehendak-Nya (dan kepada Allah-lah hendaknya
orang-orang yang beriman bertawakal).
|
||
Hai orang-orang yang
beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam
majlis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan
untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu, maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan. (11)
|
|
يَـٰٓأَيُّہَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا قِيلَ لَكُمۡ تَفَسَّحُواْ فِى ٱلۡمَجَـٰلِسِ
فَٱفۡسَحُواْ يَفۡسَحِ ٱللَّهُ لَكُمۡۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُواْ فَٱنشُزُواْ
يَرۡفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ
دَرَجَـٰتٍ۬ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرٌ۬ (١١)
|
|
||
011. (Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepada
kalian, "Berlapang-lapanglah) berluas-luaslah (dalam majelis")
yaitu majelis tempat Nabi saw. berada, dan majelis zikir sehingga orang-orang
yang datang kepada kalian dapat tempat duduk. Menurut suatu qiraat lafal
al-majaalis dibaca al-majlis dalam bentuk mufrad (maka lapangkanlah, niscaya
Allah akan memberi kelapangan untuk kalian) di surga nanti. (Dan apabila
dikatakan, "Berdirilah kalian") untuk melakukan salat dan hal-hal
lainnya yang termasuk amal-amal kebaikan (maka berdirilah) menurut qiraat
lainnya kedua-duanya dibaca fansyuzuu dengan memakai harakat damah pada huruf
Syinnya (niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara
kalian) karena ketaatannya dalam hal tersebut (dan) Dia meninggikan pula
(orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat) di surga nanti.
(Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan).
|
||
Hai orang-orang yang
beriman, apabila kamu mengadakan pembicaraan khusus dengan Rasul hendaklah
kamu mengeluarkan sedekah [kepada orang miskin] sebelum pembicaraan itu. Yang
demikian itu adalah lebih baik bagimu dan lebih bersih; jika kamu tiada
memperoleh [yang akan disedekahkan] maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang. (12)
|
|
يَـٰٓأَيُّہَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا نَـٰجَيۡتُمُ ٱلرَّسُولَ فَقَدِّمُواْ بَيۡنَ
يَدَىۡ نَجۡوَٮٰكُمۡ صَدَقَةً۬ۚ ذَٲلِكَ
خَيۡرٌ۬ لَّكُمۡ وَأَطۡهَرُۚ فَإِن لَّمۡ تَجِدُواْ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ۬
رَّحِيمٌ (١٢)
|
|
||
012. (Hai orang-orang yang beriman, apabila kalian mengadakan
pembicaraan khusus dengan rasul) yakni kalian bermaksud untuk melakukannya
dengan dia (hendaklah kalian mengeluarkan sebelum pembicaraan kalian itu)
sebelum pembicaraan khusus itu diadakan (sedekah. Yang demikian itu adalah
lebih baik bagi kalian dan lebih bersih) artinya lebih membersihkan dosa-dosa
kalian (jika kalian tidak menemukan) apa yang kalian sedekahkan (maka
sesungguhnya Allah Maha Pengampun) terhadap pembicaraan khusus yang akan
kalian lakukan itu (lagi Maha Penyayang) terhadap kalian. Makna yang
dimaksud, tiada dosa bagi kalian untuk melakukan pembicaraan khusus itu
sekalipun tanpa sedekah.
|
||
Apakah kamu takut akan
[menjadi miskin] karena kamu memberikan sedekah sebelum pembicaraan dengan
Rasul? Maka jika kamu tiada memperbuatnya dan Allah telah memberi taubat
kepadamu maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan ta’atlah kepada
Allah dan Rasul-Nya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(13)
|
|
ءَأَشۡفَقۡتُمۡ أَن
تُقَدِّمُواْ بَيۡنَ يَدَىۡ نَجۡوَٮٰكُمۡ
صَدَقَـٰتٍ۬ۚ فَإِذۡ لَمۡ تَفۡعَلُواْ وَتَابَ ٱللَّهُ عَلَيۡكُمۡ فَأَقِيمُواْ
ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُواْ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُ ۥۚ
وَٱللَّهُ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ (١٣) ۞
|
|
||
013. (Apakah kalian takut) dapat dibaca tahqiq dan tashil,
artinya merasa takut dari (karena kamu memberikan sedekah sebelum pembicaraan
dengan rasul) karena takut menjadi miskin. (Maka jika kalian tiada
memperbuatnya) artinya tidak memberikan sedekah (dan Allah telah memberi
tobat kepada kalian) maksudnya Dia telah membebaskan kalian dari sedekah itu
(maka dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan taatlah kepada Allah dan
Rasul-Nya) yakni terus-meneruslah kalian melakukan hal-hal tersebut (dan
Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan).
|
||
Tidakkah kamu
perhatikan orang-orang yang menjadikan suatu kaum yang dimurkai Allah sebagai
teman? Orang-orang itu bukan dari golongan kamu dan bukan [pula] dari
golongan mereka. Dan mereka bersumpah untuk menguatkan kebohongan, sedang
mereka mengetahui. (14)
|
|
أَلَمۡ تَرَ إِلَى
ٱلَّذِينَ تَوَلَّوۡاْ قَوۡمًا غَضِبَ ٱللَّهُ عَلَيۡہِم مَّا هُم مِّنكُمۡ
وَلَا مِنۡہُمۡ وَيَحۡلِفُونَ عَلَى ٱلۡكَذِبِ وَهُمۡ يَعۡلَمُونَ (١٤)
|
|
||
014. (Tidakkah kamu perhatikan) tidakkah kamu melihat
(orang-orang yang menjadikan teman) mereka adalah kaum munafik (suatu kaum)
yang dimaksud adalah orang-orang Yahudi (yang dimurkai Allah? Orang-orang itu
bukan) yakni orang-orang munafik itu bukan (dari golongan kalian) orang-orang
mukmin (dan bukan pula dari golongan mereka) bukan dari kalangan orang-orang
Yahudi akan tetapi mereka adalah orang-orang yang bermuka dua. (Dan mereka
bersumpah untuk menguatkan kebohongan) yakni perkataan mereka bahwa
sesungguhnya mereka adalah orang-orang beriman (sedang mereka mengetahui)
bahwa dalam hal ini mereka berdusta belaka.
|
||
Allah telah
menyediakan bagi mereka azab yang sangat keras, sesungguhnya amat buruklah
apa yang telah mereka kerjakan. (15)
|
|
أَعَدَّ ٱللَّهُ لَهُمۡ
عَذَابً۬ا شَدِيدًاۖ إِنَّهُمۡ سَآءَ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ (١٥)
|
|
||
015. (Allah telah menyediakan bagi mereka azab yang sangat
keras, sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan) dari
perbuatan-perbuatan maksiat.
|
||
Mereka menjadikan
sumpah-sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka halangi [manusia] dari
jalan Allah; karena itu mereka mendapat azab yang menghinakan. (16)
|
|
ٱتَّخَذُوٓاْ
أَيۡمَـٰنَہُمۡ جُنَّةً۬ فَصَدُّواْ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ فَلَهُمۡ عَذَابٌ۬
مُّهِينٌ۬ (١٦)
|
|
||
016. (Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai perisai)
untuk melindungi jiwa dan harta mereka (lalu mereka halangi) dengan sumpah
mereka itu orang-orang mukmin (dari jalan Allah) untuk berjihad melawan
mereka yang musuh dalam selimut itu, dengan cara membunuh mereka dan merampas
harta benda mereka (karena itu mereka mendapat azab yang menghinakan) siksaan
yang membuat mereka hina.
|
||
Harta benda dan
anak-anak mereka tiada berguna sedikitpun [untuk menolong] mereka dari azab
Allah. Mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. (17)
|
|
لَّن تُغۡنِىَ عَنۡہُمۡ
أَمۡوَٲلُهُمۡ وَلَآ أَوۡلَـٰدُهُم مِّنَ ٱللَّهِ شَيۡـًٔاۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ أَصۡحَـٰبُ
ٱلنَّارِۖ هُمۡ فِيہَا خَـٰلِدُونَ (١٧)
|
|
||
017. (Harta benda dan anak-anak mereka tiada berguna untuk
menolong mereka dari Allah) dari azab-Nya (barang sedikit pun) yakni tiada
berguna sama sekali. (Mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di
dalamnya).
|
||
[Ingatlah] hari
[ketika] mereka semua dibangkitkan Allah, lalu mereka bersumpah kepada-Nya
[bahwa mereka bukan orang musyrik] sebagaimana mereka bersumpah kepadamu; dan
mereka menyangka bahwa sesungguhnya mereka akan memperoleh suatu [manfa’at].
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya merekalah orang-orang pendusta. (18)
|
|
يَوۡمَ يَبۡعَثُہُمُ
ٱللَّهُ جَمِيعً۬ا فَيَحۡلِفُونَ لَهُ ۥ كَمَا يَحۡلِفُونَ لَكُمۡۖ
وَيَحۡسَبُونَ أَنَّہُمۡ عَلَىٰ شَىۡءٍۚ أَلَآ إِنَّہُمۡ هُمُ ٱلۡكَـٰذِبُونَ
(١٨)
|
|
||
018. Ingatlah (hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya,
lalu mereka bersumpah kepada-Nya) bahwasanya mereka adalah orang-orang yang
beriman (sebagaimana mereka bersumpah kepada kalian; dan mereka menyangka
bahwa sesungguhnya mereka akan memperoleh sesuatu) manfaat dari sumpah mereka
di akhirat itu sebagaimana sumpah mereka di dunia. (Ketahuilah, bahwa
sesungguhnya merekalah orang-orang pendusta).
|
||
Syaitan telah
menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah
golongan syaitan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan syaitan itulah
golongan yang merugi. (19)
|
|
ٱسۡتَحۡوَذَ عَلَيۡهِمُ
ٱلشَّيۡطَـٰنُ فَأَنسَٮٰهُمۡ
ذِكۡرَ ٱللَّهِۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ
حِزۡبُ ٱلشَّيۡطَـٰنِۚ أَلَآ إِنَّ حِزۡبَ ٱلشَّيۡطَـٰنِ هُمُ ٱلۡخَـٰسِرُونَ
(١٩)
|
|
||
019. (Telah berkuasa) maksudnya telah berhasil mempengaruhi
(atas mereka setan) karena ternyata mereka menaatinya (lalu menjadikan mereka
lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan setan) yakni
pengikut-pengikutnya. (Ketahuilah bahwa sesungguhnya golongan setan itulah
golongan yang merugi).
|
||
Sesungguhnya
orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, mereka termasuk orang-orang
yang sangat hina. (20)
|
|
إِنَّ ٱلَّذِينَ
يُحَآدُّونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُ ۥۤ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ فِى ٱلۡأَذَلِّينَ (٢٠)
|
|
||
020. (Sesungguhnya orang-orang yang menentang) melawan (Allah
dan Rasul-Nya, mereka termasuk orang-orang yang sangat hina) yang dikalahkan.
|
||
Allah telah
menetapkan: "Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang". Sesungguhnya
Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (21)
|
|
ڪَتَبَ ٱللَّهُ
لَأَغۡلِبَنَّ أَنَا۟ وَرُسُلِىٓۚ إِنَّ ٱللَّهَ قَوِىٌّ عَزِيزٌ۬ (٢١)
|
|
||
021. (Allah telah menetapkan) di Lohmahfuz, atau Allah telah
memastikan: ("Aku dan Rasul-Ku pasti menang.") Dalam berhujah atau
berdebat atau menggunakan senjata. (Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha
Perkasa).
|
||
Kamu tidak akan
mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling
berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya,
sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara
ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang Allah telah
menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan
pertolongan [1463] yang datang daripada-Nya. Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam
surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya.
Allah ridha terhadap mereka dan merekapun merasa puas terhadap [limpahan
rahmat]-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya
golongan Allah itulah golongan yang beruntung. (22)
|
|
لَّا تَجِدُ
قَوۡمً۬ا يُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأَخِرِ يُوَآدُّونَ مَنۡ
حَآدَّ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُ ۥ وَلَوۡ ڪَانُوٓاْ ءَابَآءَهُمۡ أَوۡ
أَبۡنَآءَهُمۡ أَوۡ إِخۡوَٲنَهُمۡ أَوۡ عَشِيرَتَہُمۡۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ ڪَتَبَ فِى
قُلُوبِہِمُ ٱلۡإِيمَـٰنَ وَأَيَّدَهُم بِرُوحٍ۬ مِّنۡهُۖ وَيُدۡخِلُهُمۡ
جَنَّـٰتٍ۬ تَجۡرِى مِن تَحۡتِہَا ٱلۡأَنۡهَـٰرُ خَـٰلِدِينَ فِيهَاۚ رَضِىَ
ٱللَّهُ عَنۡہُمۡ وَرَضُواْ عَنۡهُۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ حِزۡبُ ٱللَّهِۚ أَلَآ إِنَّ حِزۡبَ ٱللَّهِ هُمُ
ٱلۡمُفۡلِحُونَ (٢٢)
|
|
||
[1463] Yang
dimaksud dengan "pertolongan" ialah kemauan bathin, kebersihan
hati, kemenangan terhadap musuh dan lain lain.
|
||
|
||
022. (Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman
kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang) artinya berteman
(dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya sekalipun orang-orang
itu) yakni orang-orang yang menentang itu (bapak-bapak mereka) yakni
bapak-bapak orang-orang yang beriman (atau anak-anak mereka, atau
saudara-saudara mereka, atau pun keluarga mereka) bahkan orang-orang yang
beriman itu pasti memusuhi mereka dan memerangi mereka demi keimanannya,
sebagaimana yang dialami oleh sebagian para sahabat. (Mereka itulah)
orang-orang yang tidak mau berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang
Allah dan Rasul-Nya (yang Allah telah menanamkan) yakni meneguhkan (keimanan
dalam kalbu mereka dan menguatkan mereka dengan cahaya) yakni nur (dari-Nya)
dari Allah swt. (Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah rida terhadap mereka)
karena ketaatan mereka kepada-Nya (dan mereka pun merasa puas terhadap-Nya)
atas pahala. (Mereka itulah golongan Allah) artinya yang mengikuti
perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. (Ketahuilah, bahwa sesungguhnya
golongan Allah itulah yang beruntung) yang memperoleh keberuntungan.
|
-
Terjemah dan Tafsir Jalalain ▼
- 1. Al Faatihah
- 2. Al Baqarah-1
- 2. Al Baqarah-2
- 2. Al Baqarah-3
- 2. Al Baqarah-4
- 3. Ali 'Imran-1
- 3. Ali 'Imran-2
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Assy Ssyamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 5. Al Maaidah
- Al Qur'an Per Juz ▼
- 1. Al Fatihah
- 2. Al Baqarah
- 3. Ali Imran
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Asy Syamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 6. Al An'aam
Senin, 29 April 2013
Surahy 58 - Al Mujaadilah (1 - 22)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar