Surah ORANG-ORANG YANG
CURANG
|
|
سُوۡرَةُ المطفّفِین
|
|
||
Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
|
|
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
|
|
||
Kecelakaan besarlah
bagi orang-orang yang curang [1562], (1)
|
|
وَيۡلٌ۬
لِّلۡمُطَفِّفِينَ (١)
|
|
||
[1562] Yang
dimaksud dengan "orang-orang yang curang" di sini ialah orang-orang
yang curang dalam menakar dan menimbang
|
||
001. (Kecelakaan besarlah) lafal Wailun merupakan
kalimat yang mengandung makna azab; atau merupakan nama sebuah lembah di dalam
neraka Jahanam (bagi orang-orang yang curang.)
|
||
[yaitu] orang-orang
yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi,
(2)
|
|
ٱلَّذِينَ إِذَا
ٱكۡتَالُواْ عَلَى ٱلنَّاسِ يَسۡتَوۡفُونَ (٢)
|
|
||
002. (Yaitu orang-orang yang apabila menerima takaran dari)
atau mereka menerimanya dari (orang lain, mereka minta dipenuhi) minta supaya
takaran itu dipenuhi.
|
||
dan apabila mereka
menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. (3)
|
|
وَإِذَا كَالُوهُمۡ أَو
وَّزَنُوهُمۡ يُخۡسِرُونَ
|
|
||
003. (Dan apabila mereka menakar untuk orang lain) atau
menakarkan buat orang lainnya (atau menimbang buat orang lain) artinya mereka
menimbang buat orang lain (mereka mengurangi) takaran atau timbangan.
|
||
Tidakkah orang-orang
itu yakin, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, (4)
|
|
(٣) أَلَا
يَظُنُّ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ أَنَّہُم
مَّبۡعُوثُونَ (٤)
|
|
||
004. (Tidakkah) Istifham atau kata tanya di sini mengandung
makna celaan (mempunyai sangkaan) artinya merasa yakin (mereka itu, bahwa sesungguhnya
mereka akan dibangkitkan.)
|
||
pada suatu hari yang
besar, (5)
|
|
لِيَوۡمٍ عَظِيمٍ۬ (٥)
|
|
||
005. (Pada suatu hari yang besar) maksudnya pada hari itu
mereka dibangkitkan, yaitu pada hari kiamat.
|
||
[yaitu] hari [ketika]
manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam? (6)
|
|
يَوۡمَ يَقُومُ
ٱلنَّاسُ لِرَبِّ ٱلۡعَـٰلَمِينَ (٦)
|
|
||
006. (Yaitu hari) lafal Yauma menjadi Badal dari lafal Yaumin
secara Mahall, yang dinashabkannya adalah lafal Mab'uutsuuna. Lengkapnya pada
hari mereka dibangkitkan (manusia berdiri) dari kuburan mereka (menghadap
Rabb semesta alam) artinya, semua makhluk dihidupkan kembali untuk memenuhi
perintah, hisab dan pembalasan-Nya.
|
||
Sekali-kali jangan
curang, karena sesungguhnya kitab orang yang durhaka tersimpan dalam sijjin [1563]. (7)
|
|
كَلَّآ إِنَّ كِتَـٰبَ
ٱلۡفُجَّارِ لَفِى سِجِّينٍ۬ (٧)
|
|
||
[1563]
Sijjin: nama kitab yang mencatat segala perbuatan orang-orang yang durhaka.
|
||
007. (sekali-kali tidak) maksudnya, benarlah (karena
sesungguhnya kitab orang-orang yang durhaka) yakni kitab catatan amal
perbuatan orang-orang kafir (tersimpan dalam sijjiin) menurut suatu pendapat;
sijjiin itu adalah nama sebuah kitab yang mencatat semua amal perbuatan setan
dan orang kafir. Menurut suatu pendapat lagi sijjiin itu adalah nama tempat
yang berada di lapisan bumi yang ketujuh; tempat itu merupakan pangkalan
iblis dan bala tentaranya.
|
||
Tahukah kamu apakah
sijjin itu? (8)
|
|
وَمَآ أَدۡرَٮٰكَ مَا سِجِّينٌ۬
(٨)
|
|
||
008. (Tahukah kamu apakah sijjiin itu?) maksudnya apakah kitab
sijjiin itu?
|
||
[Ialah] kitab yang
bertulis. (9)
|
|
كِتَـٰبٌ۬ مَّرۡقُومٌ۬
(٩)
|
|
||
009. (Ialah kitab yang bertulis) yakni yang mempunyai catatan.
|
||
Kecelakaan yang besarlah
pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan, (10)
|
|
وَيۡلٌ۬ يَوۡمَٮِٕذٍ۬
لِّلۡمُكَذِّبِينَ (١٠)
|
|
||
010. (Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang
yang mendustakan.)
|
||
[yaitu] orang-orang
yang mendustakan hari pembalasan. (11)
|
|
ٱلَّذِينَ يُكَذِّبُونَ
بِيَوۡمِ ٱلدِّينِ (١١)
|
|
||
011. (Yaitu-orang-orang yang mendustakan hari pembalasan)
lafal ayat ini berkedudukan sebagai Badal atau Bayan dari lafal
Al-Mukadzdzibiin pada ayat sebelumnya.
|
||
Dan tidak ada yang
mendustakan hari pembalasan itu melainkan setiap orang yang melampaui batas
lagi berdosa, (12)
|
|
وَمَا يُكَذِّبُ بِهِۦۤ
إِلَّا كُلُّ مُعۡتَدٍ أَثِيمٍ (١٢)
|
|
||
012. (Dan tidak ada yang mendustakan hari pembalasan itu
melainkan setiap orang yang melampaui batas) atau melanggar batas (lagi
berdosa) maksudnya banyak dosanya; lafal Atsiim adalah bentuk Mubalaghah dari
lafal Aatsim.
|
||
yang apabila dibacakan
kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata: "Itu adalah dongengan orang-orang
yang dahulu". (13)
|
|
إِذَا تُتۡلَىٰ
عَلَيۡهِ ءَايَـٰتُنَا قَالَ أَسَـٰطِيرُ ٱلۡأَوَّلِينَ (١٣)
|
|
||
013. (Yang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami) yakni
Alquran (ia berkata, "Itu adalah dongengan-dongengan orang-orang yang
dahulu") atau cerita-cerita yang dibuat di masa silam. Lafal Asaathiir
bentuk jamak dari lafal Usthuurah atau Isthaarah.
|
||
Sekali-kali tidak
[demikian], sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati
mereka. (14)
|
|
كَلَّاۖ بَلۡۜ رَانَ
عَلَىٰ قُلُوبِہِم مَّا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ (١٤)
|
|
||
014. (Sekali-kali tidak demikian) lafal ini mengandung makna
hardikan dan cegahan terhadap perkataan mereka yang demikian itu (sebenarnya
telah menodai) telah menutupi (atas hati mereka) sehingga hati mereka
tertutup oleh noda itu (apa yang selalu mereka usahakan itu) yakni
kedurhakaan-kedurhakaan yang selalu mereka kerjakan, sehingga mirip dengan
karat yang menutupi hati mereka.
|
||
Sekali-kali tidak [1564], sesungguhnya mereka
pada hari itu benar-benar terhalang dari [melihat] Tuhan mereka. (15)
|
|
كَلَّآ إِنَّہُمۡ عَن
رَّبِّہِمۡ يَوۡمَٮِٕذٍ۬ لَّمَحۡجُوبُونَ
(١٥)
|
|
||
[1564]
Maksudnya: sekali-kali tidak seperti apa yang mereka katakan bahwa mereka
dekat pada sisi Allah.
|
||
015. (Sekali-kali tidak) artinya benarlah (sesungguhnya
mereka pada hari itu terhadap Rabb mereka) pada hari kiamat (benar-benar
tertutup) sehingga mereka tidak dapat melihat-Nya.
|
||
Kemudian, sesungguhnya
mereka benar-benar masuk neraka. (16)
|
|
ثُمَّ إِنَّہُمۡ لَصَالُواْ
ٱلۡجَحِيمِ (١٦)
|
|
||
016. (Kemudian, sesungguhnya mereka benar-benar masuk Jahim)
yakni mereka memasuki neraka yang membakar.
|
||
Kemudian, dikatakan
[kepada mereka]: "Inilah azab yang dahulu selalu kamu dustakan".
(17)
|
|
ثُمَّ يُقَالُ هَـٰذَا
ٱلَّذِى كُنتُم بِهِۦ تُكَذِّبُونَ (١٧)
|
|
||
017. (Kemudian dikatakan) kepada mereka ("Inilah)
maksudnya azab ini (yang dahulu selalu kalian dustakan.")
|
||
Sekali-kali tidak,
sesungguhnya kitab orang-orang berbakti itu [tersimpan] dalam `Illiyyin [1565]. (18)
|
|
كَلَّآ إِنَّ كِتَـٰبَ
ٱلۡأَبۡرَارِ لَفِى عِلِّيِّينَ (١٨)
|
|
||
[1565] 'Illiyyin:
nama kitab yang mencatat segala perbuatan orang-orang yang berbakti.
|
||
018. (Sekali-kali tidak) artinya benarlah (sesungguhnya
kitab orang-orang berbakti itu) yaitu kitab catatan amal perbuatan
orang-orang mukmin yang imannya benar-benar ikhlas (berada dalam 'Illiyyiin)
menurut suatu pendapat 'Illiyyiin adalah nama kitab yang mencatat semua amal
kebaikan para malaikat dan orang-orang yang beriman dari kalangan manusia dan
jin. Menurut pendapat lain 'Illiyyiin adalah nama sebuah tempat yang terletak
di langit yang ketujuh, di bawah Arasy.
|
||
Tahukah kamu apakah
`Illiyyin itu? (19)
|
|
وَمَآ أَدۡرَٮٰكَ مَا عِلِّيُّونَ
(١٩)
|
|
||
019. (Tahukah kamu) atau apakah kamu mengetahui (apakah
'Illiyyiin itu?) apakah kitab 'Illiyyiin itu?
|
||
[Yaitu] kitab yang
bertulis, (20)
|
|
كِتَـٰبٌ۬ مَّرۡقُومٌ۬
(٢٠)
|
|
||
020. Yaitu (kitab yang bertulis) kitab yang ada catatannya.
|
||
yang disaksikan oleh
malaikat-malaikat yang didekatkan [kepada Allah]. (21)
|
|
يَشۡہَدُهُ
ٱلۡمُقَرَّبُونَ (٢١)
|
|
||
021. (Yang disaksikan oleh yang didekatkan) yakni
malaikat-malaikat yang didekatkan.
|
||
Sesungguhnya orang
yang berbakti itu benar-benar berada dalam keni’matan yang besar [surga],
(22)
|
|
إِنَّ ٱلۡأَبۡرَارَ
لَفِى نَعِيمٍ (٢٢)
|
|
||
022. (Sesungguhnya orang-orang yang berbakti itu berada dalam
kenikmatan yang berlimpah) yakni surga.
|
||
mereka [duduk] di atas
dipan-dipan sambil memandang. (23)
|
|
عَلَى ٱلۡأَرَآٮِٕكِ يَنظُرُونَ (٢٣)
|
|
||
023. (Di atas dipan-dipan) atau di atas ranjang-ranjang yang
berkelambu (mereka memandang) kenikmatan-kenikmatan yang diberikan kepada
mereka.
|
||
Kamu dapat mengetahui
dari wajah mereka kesenangan hidup mereka yang penuh keni’matan. (24)
|
|
تَعۡرِفُ فِى
وُجُوهِهِمۡ نَضۡرَةَ ٱلنَّعِيمِ (٢٤)
|
|
||
024. (Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan hidup
mereka yang penuh kenikmatan) yakni wajah-wajah yang cerah penuh dengan
kenikmatan hidup.
|
||
Mereka diberi minum
dari khamar murni yang dilak [tempatnya], (25)
|
|
يُسۡقَوۡنَ مِن
رَّحِيقٍ۬ مَّخۡتُومٍ (٢٥)
|
|
||
025. (Mereka diberi minum dari khamar murni) atau khamar yang
bersih dari kotoran (yang dilak) tempat-tempatnya dan tidak pernah dibuka
selain oleh mereka.
|
||
laknya adalah kesturi;
dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba. (26)
|
|
خِتَـٰمُهُ ۥ
مِسۡكٌ۬ۚ وَفِى ذَٲلِكَ فَلۡيَتَنَافَسِ ٱلۡمُتَنَـٰفِسُونَ (٢٦)
|
|
||
026. (Laknya adalah kesturi) setelah diminum keluar
daripadanya bau minyak kesturi (dan untuk meraih yang demikian itu hendaknya
orang berlomba-lomba) artinya hendaklah mereka menginginkannya dengan cara bersegera
taat kepada Allah swt.
|
||
Dan campuran khamar
murni itu adalah dari tasnim, (27)
|
|
وَمِزَاجُهُ ۥ مِن
تَسۡنِيمٍ (٢٧)
|
|
||
027. (Dan campuran khamar murni itu) yaitu barang yang
dicampurkan ke dalamnya (adalah tasnim) makna tasnim ditafsirkan atau
dijelaskan oleh firman berikutnya:
|
||
[yaitu] mata air yang
minum daripadanya orang-orang yang didekatkan kepada Allah. (28)
|
|
عَيۡنً۬ا يَشۡرَبُ
بِہَا ٱلۡمُقَرَّبُونَ (٢٨)
|
|
||
028. (Yaitu mata air) dinashabkan oleh lafal Amdaha yang tidak
disebutkan (yang minum daripadanya orang-orang yang didekatkan kepada Allah)
atau makna lafal Yasyrabu ini mengandung pengertian Yaltadzdzu; artinya yang
minum dengan lezatnya adalah orang-orang yang didekatkan kepada Allah dari
mata air itu.
|
||
Sesungguhnya orang-orang
yang berdosa, adalah mereka yang dahulunya [di dunia] menertawakan
orang-orang yang beriman. (29)
|
|
إِنَّ ٱلَّذِينَ
أَجۡرَمُواْ كَانُواْ مِنَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ يَضۡحَكُونَ (٢٩)
|
|
||
029. (Sesungguhnya orang-orang yang berdosa) seperti Abu Jahal
dan lain-lainnya (adalah mereka terhadap orang-orang yang beriman) seperti
Ammar bin Yasir, Bilal bin Rabbah dan lain-lainnya (mereka selalu
menertawakannya) dan memperolok-olokkannya.
|
||
Dan apabila
orang-orang yang beriman lalu di hadapan mereka, mereka saling
mengedip-ngedipkan matanya. (30)
|
|
وَإِذَا مَرُّواْ
بِہِمۡ يَتَغَامَزُونَ (٣٠)
|
|
||
030. (Dan apabila mereka berlalu) yakni orang-orang yang
beriman itu (di hadapan orang-orang yang berdosa, maka orang-orang yang
berdosa itu saling mengedipkan matanya) di antara sesama mereka
mengisyaratkan dengan kedipan dan picingan alis mereka kepada orang-orang
mukmin yang lewat di hadapan mereka. Isyarat ini untuk memperolok-olokkan
mereka yang lewat itu.
|
||
Dan apabila
orang-orang berdosa itu kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan
gembira. (31)
|
|
وَإِذَا ٱنقَلَبُوٓاْ
إِلَىٰٓ أَهۡلِهِمُ ٱنقَلَبُواْ فَكِهِينَ (٣١)
|
|
||
031. (Dan apabila orang-orang yang berdosa itu kembali) pulang
(kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira) menurut suatu qiraat dibaca
Faakihiina bukan Fakihiina; artinya mereka merasa puas karena telah
memperolok-olokkan kaum mukmin.
|
||
Dan apabila mereka
melihat orang-orang mu’min, mereka mengatakan: "Sesungguhnya mereka itu
benar-benar orang-orang yang sesat", (32)
|
|
وَإِذَا رَأَوۡهُمۡ
قَالُوٓاْ إِنَّ هَـٰٓؤُلَآءِ لَضَآلُّونَ (٣٢)
|
|
||
032. (Dan apabila mereka melihatnya) yakni melihat orang-orang
yang beriman (mereka mengatakan, "Sesungguhnya mereka itu benar-benar
orang-orang yang sesat") karena mereka telah beriman kepada Muhammad.
|
||
padahal orang-orang
yang berdosa itu tidak dikirim untuk penjaga bagi orang-orang mu’min.
(33)
|
|
وَمَآ أُرۡسِلُواْ
عَلَيۡہِمۡ حَـٰفِظِينَ (٣٣)
|
|
||
033. Allah swt. berfirman (padahal orang-orang yang berdosa
itu tidak dikirim) maksudnya orang-orang kafir itu tidak disuruh (kepada
orang-orang yang beriman) atau kaum mukmin (sebagai penjaga) bagi mereka,
atau bagi amal perbuatan mereka, sehingga berhak untuk membenarkan mereka.
|
||
Maka pada hari ini,
orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir, (34)
|
|
فَٱلۡيَوۡمَ ٱلَّذِينَ
ءَامَنُواْ مِنَ ٱلۡكُفَّارِ يَضۡحَكُونَ (٣٤)
|
|
||
034. (Maka pada hari ini) yakni hari kiamat (orang-orang yang
beriman menertawakan orang-orang kafir.)
|
||
mereka [duduk] di atas
dipan-dipan sambil memandang. (35)
|
|
عَلَى ٱلۡأَرَآٮِٕكِ يَنظُرُونَ (٣٥)
|
|
||
035. (Mereka duduk di atas dipan-dipan) di surga (sambil
memandang) dari tempat tinggal mereka kepada orang-orang kafir yang sedang
diazab; maka orang-orang yang beriman itu menertawakan mereka sebagaimana
mereka menertawakannya ketika mereka berada di dunia.
|
||
Sesungguhnya
orang-orang kafir telah diberi ganjaran terhadap apa yang dahulu mereka
kerjakan. (36)
|
|
هَلۡ ثُوِّبَ
ٱلۡكُفَّارُ مَا كَانُواْ يَفۡعَلُونَ (٣٦)
|
|
||
036. (Apakah telah diberi ganjaran) atau telah diberi
pembalasan (orang-orang kafir itu sesuai dengan apa yang dahulu mereka
kerjakan?) jawabnya, "Ya", atau, "Tentu saja."
|
-
Terjemah dan Tafsir Jalalain ▼
- 1. Al Faatihah
- 2. Al Baqarah-1
- 2. Al Baqarah-2
- 2. Al Baqarah-3
- 2. Al Baqarah-4
- 3. Ali 'Imran-1
- 3. Ali 'Imran-2
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Assy Ssyamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 5. Al Maaidah
- Al Qur'an Per Juz ▼
- 1. Al Fatihah
- 2. Al Baqarah
- 3. Ali Imran
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Asy Syamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 6. Al An'aam
Senin, 29 April 2013
Surah 83 - Al Muthaffiin (1 - 36)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar