Surah WAKTU MATAHARI
SEPENGGALAHAN NAIK
|
|
سُوۡرَةُ الِضُّحىٰ
|
|
||
Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
|
|
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
|
|
||
Demi waktu matahari
sepenggalahan naik, (1)
|
|
وَٱلضُّحَىٰ (١)
|
|
||
001. (Demi waktu Dhuha) yakni waktu matahari sepenggalah naik,
yaitu di awal siang hari; atau makna yang dimaksud ialah siang hari
seluruhnya.
|
||
dan demi malam apabila
telah sunyi, (2)
|
|
وَٱلَّيۡلِ إِذَا سَجَىٰ (٢)
|
|
||
002. (Dan demi malam apabila telah sunyi) telah tenang, atau
telah menutupi dengan kegelapannya.
|
||
Tuhanmu tiada
meninggalkan kamu dan tiada [pula] benci kepadamu [1582], (3)
|
|
مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ (٣)
|
|
||
[1582]
Maksudnya: ketika turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad SAW terhenti untuk sementara
waktu, orang-orang musyrik berkata: "Tuhannya (Muhammad) telah
meninggalkannya dan benci kepadanya". Maka turunlah ayat ini untuk
membantah perkataan orang-orang musyrik itu.
|
||
003. (Tiada meninggalkan kamu) tiada membiarkan kamu
sendirian, hai Muhammad (Rabbmu, dan tiada pula Dia benci kepadamu) atau
tidak senang kepadamu. Ayat ini diturunkan setelah selang beberapa waktu
yaitu lima belas hari wahyu tidak turun-turun kepadanya, kemudian orang-orang
kafir mengatakan, sesungguhnya Rabb Muhammad telah meninggalkannya dan
membencinya.
|
||
dan sesungguhnya akhir
itu lebih baik bagimu dari permulaan [1583]. (4)
|
|
وَلَلۡأَخِرَةُ خَيۡرٌ۬ لَّكَ مِنَ ٱلۡأُولَىٰ (٤)
|
|
||
[1583]
Maksudnya ialah bahwa akhir perjuangan Nabi Muhammad SAW itu akan menjumpai kemenangan-kemenangan,
sedang permulaannya penuh dengan kesulitan-kesulitan. Ada pula sebagian ahli
tafsir yang mengartikan "akhirat" dengan "kehidupan
akhirat" beserta segala kesenangannya dan "ula" dengan arti
"kehidupan dunia".
|
||
004. (Dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu)
maksudnya kehidupan di akhirat itu lebih baik bagimu, karena di dalamnya
terdapat kemuliaan-kemuliaan bagimu (dari permulaan) dari kehidupan duniawi.
|
||
Dan kelak Tuhanmu
pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu [hati] kamu menjadi puas.
(5)
|
|
وَلَسَوۡفَ يُعۡطِيكَ رَبُّكَ فَتَرۡضَىٰٓ (٥)
|
|
||
005. (Dan kelak Rabbmu pasti memberimu) di akhirat berupa
kebaikan-kebaikan yang berlimpah ruah (lalu kamu menjadi puas) dengan
pemberian itu. Maka Rasulullah saw. bersabda, "Kalau begitu mana mungkin
aku puas, sedangkan seseorang di antara umatku masih berada di neraka."
Sampai di sini selesailah Jawab Qasam, yaitu dengan kedua kalimat yang
dinisbatkan sesudah dua kalimat yang dinafikan.
|
||
Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim,
lalu Dia melindungimu. (6)
|
|
أَلَمۡ يَجِدۡكَ
يَتِيمً۬ا فَـَٔاوَىٰ (٦)
|
|
||
006. (Bukankah Dia mendapatimu) Istifham atau kata tanya di
sini mengandung makna Taqrir atau menetapkan (sebagai seorang yatim) karena
ayahmu telah mati meninggalkan kamu sebelum kamu dilahirkan, atau sesudahnya
(lalu Dia melindungimu) yaitu dengan cara menyerahkan dirimu ke asuhan
pamanmu Abu Thalib.
|
||
Dan Dia mendapatimu
sebagai seorang yang bingung [1584], lalu Dia memberikan petunjuk. (7)
|
|
وَوَجَدَكَ ضَآلاًّ۬
فَهَدَىٰ (٧)
|
|
||
[1584] Yang
dimaksud dengan "bingung" di sini ialah kebingungan untuk
mendapatkan kebenaran yang tidak bisa dicapai oleh akal, lalu Allah
menurunkan wahyu kepada Muhammad SAW sebagai jalan untuk memimpin ummat
menuju keselamatan dunia dan akhirat.
|
||
007. (Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung)
mengenai syariat yang harus kamu jalankan (lalu Dia memberi petunjuk) Dia
menunjukimu kepadanya.
|
||
Dan Dia mendapatimu
sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan. (8)
|
|
وَوَجَدَكَ عَآٮِٕلاً۬ فَأَغۡنَىٰ
(٨)
|
|
||
008. (Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan)
atau orang yang fakir (lalu Dia memberikan kecukupan) kepadamu dengan
pemberian yang kamu merasa puas dengannya, yaitu dari ganimah dan dari lain-lainnya.
Di dalam sebuah hadis disebutkan, "Tiadalah kaya itu karena banyaknya
harta, tetapi kaya itu adalah kaya jiwa."
|
||
Adapun terhadap anak
yatim maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang. (9)
|
|
فَأَمَّا ٱلۡيَتِيمَ
فَلَا تَقۡهَرۡ (٩)
|
|
||
009. (Adapun terhadap anak yatim maka janganlah kamu berlaku
sewenang-wenang) dengan cara mengambil hartanya atau lain-lainnya yang
menjadi milik anak yatim.
|
||
Dan terhadap orang
yang minta-minta maka janganlah kamu menghardiknya. (10)
|
|
وَأَمَّا ٱلسَّآٮِٕلَ فَلَا تَنۡہَرۡ
(١٠)
|
|
||
010. (Dan terhadap orang yang minta-minta maka janganlah kamu
menghardiknya) membentaknya karena dia miskin.
|
||
Dan terhadap ni’mat Tuhanmu maka hendaklah
kamu menyebut-nyebutnya [dengan bersyukur]. (11)
|
|
وَأَمَّا بِنِعۡمَةِ رَبِّكَ
فَحَدِّثۡ (١١)
|
|
||
011. (Dan terhadap nikmat Rabbmu) yang dilimpahkan kepadamu,
yaitu berupa kenabian dan nikmat-nikmat lainnya (maka hendaklah kamu
menyebut-nyebutnya) yakni mengungkapkannya dengan cara mensyukurinya. Di
dalam beberapa Fi'il pada surah ini Dhamir yang kembali kepada Rasulullah
saw. tidak disebutkan karena demi memelihara Fawashil atau bunyi huruf di
akhir ayat. Seperti lafal Qalaa asalnya Qalaaka; lafal Fa-aawaa asalnya
Fa-aawaaka; lafal Fahadaa asalnya Fahadaaka; dan lafal Fa-aghnaa asalnya
Fa-aghnaaka
|
-
Terjemah dan Tafsir Jalalain ▼
- 1. Al Faatihah
- 2. Al Baqarah-1
- 2. Al Baqarah-2
- 2. Al Baqarah-3
- 2. Al Baqarah-4
- 3. Ali 'Imran-1
- 3. Ali 'Imran-2
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Assy Ssyamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 5. Al Maaidah
- Al Qur'an Per Juz ▼
- 1. Al Fatihah
- 2. Al Baqarah
- 3. Ali Imran
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Asy Syamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 6. Al An'aam
Senin, 29 April 2013
Surah 93 - Adh Dhuhaa (1 - 11)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar