Surah YANG
BERSHAF-SHAF
|
|
سُوۡرَةُ الصَّافات
|
|
||
Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
|
|
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
|
|
||
Demi [rombongan] yang
bershaf-shaf dengan sebenar-benarnya [1273], (1)
|
|
وَٱلصَّـٰٓفَّـٰتِ
صَفًّ۬ا (١)
|
|
||
[1273] Yang
dimaksud dengan "rombongan yang bershaf-shaf" ialah para malaikat
atau makhluk lain seperti burung-burung.
|
||
|
||
001. (Demi yang bersaf-saf dengan sebenar-benarnya)
yaitu para malaikat yang berbaris membentuk saf-saf dalam menyembah Allah, atau
para malaikat yang sayap-sayapnya bersaf-saf membentuk barisan di udara
sambil menunggu apa yang diperintahkan kepada mereka.
|
||
dan demi [rombongan]
yang melarang dengan sebenar-benarnya [dari perbuatan-perbuatan ma’siat],
(2)
|
|
فَٱلزَّٲجِرَٲتِ زَجۡرً۬ا
(٢)
|
|
||
002. (Dan demi rombongan yang menggiring dengan
sebenar-benarnya) demi para malaikat yang menggiring atau mengarak awan.
|
||
dan demi [rombongan]
yang membacakan pelajaran, (3)
|
|
فَٱلتَّـٰلِيَـٰتِ
ذِكۡرًا (٣)
|
|
||
003. (Dan demi rombongan yang membacakan) maksudnya para
pembaca Alquran yang sedang membacakannya sebagai (peringatan) lafal Dzikran
menjadi Mashdar dari makna Fi'il At-Taaliyaat. Maksudnya, demi para qari yang
membacakan peringatan atau Alquran.
|
||
Sesungguhnya Tuhanmu
benar-benar Esa. (4)
|
|
إِنَّ إِلَـٰهَكُمۡ
لَوَٲحِدٌ۬ (٤)
|
|
||
004. (Sesungguhnya Tuhan kalian) hai penduduk Mekah
(benar-benar Esa.)
|
||
Tuhan langit dan bumi
dan apa yang berada di antara keduanya dan Tuhan tempat-tempat terbit
matahari. (5)
|
|
رَّبُّ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ
وَٱلۡأَرۡضِ وَمَا بَيۡنَہُمَا وَرَبُّ ٱلۡمَشَـٰرِقِ (٥)
|
|
||
005. (Tuhan langit dan bumi dan apa yang berada di antara
keduanya dan Tuhan tempat-tempat terbit matahari) dan tempat-tempat
terbenamnya pada setiap harinya, yaitu arah Timur dan arah Barat.
|
||
Sesungguhnya Kami
telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang,
(6)
|
|
إِنَّا زَيَّنَّا
ٱلسَّمَآءَ ٱلدُّنۡيَا بِزِينَةٍ ٱلۡكَوَاكِبِ (٦)
|
|
||
006. (Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat
dengan hiasan, yaitu bintang-bintang) dengan cahayanya, atau hiasan itu
berupa bintang-bintang itu sendiri. Pengertian Idhafah di sini mengandung
makna bayan atau menjelaskan, perihalnya sama dengan makna qiraat yang
menanwinkannya.
|
||
dan telah
memeliharanya [sebenar-benarnya] dari setiap syaitan yang sangat durhaka,
(7)
|
|
وَحِفۡظً۬ا مِّن كُلِّ
شَيۡطَـٰنٍ۬ مَّارِدٍ۬ (٧)
|
|
||
007. (Dan sebagai pemelihara) lafal Hifzhan dinashabkan oleh
Fi'il yang diperkirakan keberadaannya pada sebelumnya, yakni Kami memelihara
langit dengan bintang-bintang atau meteor-meteor (dari setiap) lafal ayat ini
berta'alluq kepada Fi'il yang diperkirakan keberadaannya (setan yang durhaka)
setan yang membangkang atau tidak mau taat.
|
||
syaitan-syaitan itu
tidak dapat mendengar-dengarkan [pembicaraan] para malaikat dan mereka
dilempari dari segala penjuru. (8)
|
|
لَّا يَسَّمَّعُونَ
إِلَى ٱلۡمَلَإِ ٱلۡأَعۡلَىٰ وَيُقۡذَفُونَ مِن كُلِّ جَانِبٍ۬ (٨)
|
|
||
008. (Mereka tidak dapat mendengar-dengarkan) maksudnya
setan-setan itu tidak dapat mendengar-dengarkan apa yang telah dipelihara
oleh-Nya. Lafal ayat ini merupakan jumlah Isti'naf (pembicaraan para
malaikat) yang berada di langit. Lafal Yasma'uuna dimuta'addikan dengan huruf
Ilaa karena pengertiannya mengandung makna seperti apa yang terdapat di dalam
lafal Al-Ishghaa. Menurut suatu qiraat dibaca La Yassamma'uuna dengan memakai
Tasydid pada huruf Mim dan Sin-nya, berasal dari lafal Yatasamma'uuna,
kemudian huruf Ta diidgamkan kepada huruf Sin, sehingga jadilah Yassamma'uuna
(Dan mereka dilempari) yakni setan-setan itu dengan meteor-meteor (dari
segala penjuru) langit.
|
||
Untuk mengusir mereka
dan bagi mereka siksaan yang kekal, (9)
|
|
دُحُورً۬اۖ وَلَهُمۡ
عَذَابٌ۬ وَاصِبٌ (٩)
|
|
||
009. (Untuk mengusir mereka) lafal Duhuuran bentuk Mashdar
dari lafal Daharahu, artinya dia mengusir mereka dan menjauhkan mereka, juga
menjadi Maf'ul Lah (dan bagi mereka) di akhirat kelak (azab yang kekal) yang
abadi.
|
||
akan tetapi
barangsiapa [di antara mereka] yang mencuri-curi [pembicaraan]; maka ia
dikejar oleh suluh api yang cemerlang. (10)
|
|
إِلَّا مَنۡ خَطِفَ
ٱلۡخَطۡفَةَ فَأَتۡبَعَهُ ۥ شِہَابٌ۬ ثَاقِبٌ۬ (١٠)
|
|
||
010. (Terkecuali setan yang mencuri-curi -pembicaraan
malaikat- dengan sekali curi) lafal Al-Khathfah adalah Mashdar Marrah dan
yang diistitsnakan atau yang dikecualikan adalah dhamir yang terkandung di
dalam lafal Laa Yasma'uuna. Maksudnya, tiada yang dapat mendengarkan
pembicaraan para malaikat kecuali hanya setan yang dapat mencuri-curinya
dengan cepat (maka ia dikejar oleh meteor) yakni bintang yang bercahaya (yang
melubanginya) yang menembus tubuh setan-setan itu, atau membakarnya, atau
membuatnya cacat.
|
||
Maka tanyakanlah
kepada mereka [musyrik Mekah]: "Apakah mereka yang lebih kokoh
kejadiannya ataukah apa [1274] yang telah Kami ciptakan itu?" Sesungguhnya Kami telah
menciptakan mereka dari tanah liat. (11)
|
|
فَٱسۡتَفۡتِہِمۡ أَهُمۡ
أَشَدُّ خَلۡقًا أَم مَّنۡ خَلَقۡنَآۚ إِنَّا خَلَقۡنَـٰهُم مِّن طِينٍ۬
لَّازِبِۭ (١١)
|
|
||
[1274]
Maksudnya: malaikat, langit, bumi dan lain-lain.
|
||
|
||
011. (Maka tanyakanlah kepada mereka) kepada
orang-orang kafir Mekah, kalimat ayat ini mengandung makna Taqrir atau
Taubikh, yakni mengandung nada menetapkan atau celaan, ("Apakah mereka
yang lebih kukuh kejadiannya ataukah yang telah Kami ciptakan itu?")
yakni para malaikat, langit, bumi dan semua apa yang ada di antara keduanya.
Didatangkannya lafal Man mengandung pengertian memprioritaskan makhluk yang
berakal. (Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka) asal mereka, yaitu Nabi
Adam (dan tanah liat) tanah yang melekat di tangan bilamana dipegang.
Maksudnya, kejadian mereka adalah dari sesuatu yang lemah, karena itu
janganlah mereka bersikap takabur dan sombong, yakni mengingkari Nabi saw.
dan Alquran, yang hal ini dengan mudah dapat mengakibatkan mereka terjerumus
ke dalam jurang kebinasaan.
|
||
Bahkan kamu menjadi
heran [terhadap keingkaran mereka] dan mereka menghinakan kamu. (12)
|
|
بَلۡ عَجِبۡتَ
وَيَسۡخَرُونَ (١٢)
|
|
||
012. (Bahkan) lafal Bal di sini menunjukkan arti Intiqal,
yakni perpindahan dari suatu topik pembicaraan kepada pembicaraan yang lain,
yaitu pembahasan mengenai keadaan Nabi Muhammad dan orang-orang kafir Mekah
(kamu heran) pembicaraan ayat ini ditujukan kepada Nabi saw. yakni kamu heran
akan keingkaran mereka terhadapmu (dan) mereka (menghinakan kamu) karena
keherananmu itu.
|
||
Dan apabila mereka
diberi pelajaran mereka tiada mengingatnya. (13)
|
|
وَإِذَا ذُكِّرُواْ لَا
يَذۡكُرُونَ (١٣)
|
|
||
013. (Dan apabila mereka diberi pelajaran) maksudnya,
dinasihati dengan ayat-ayat Alquran (mereka tiada mengingatinya) mereka tidak
menjadikannya sebagai pelajaran.
|
||
Dan apabila mereka
melihat sesuatu tanda kebesaran Allah, mereka sangat menghinakan. (14)
|
|
وَإِذَا رَأَوۡاْ
ءَايَةً۬ يَسۡتَسۡخِرُونَ (١٤)
|
|
||
014. (Dan apabila mereka melihat sesuatu tanda kebesaran
Allah) seperti terbelahnya bulan (mereka sangat menghinakan) mereka menghina
dan mengejeknya.
|
||
Dan mereka berkata: "Ini
tiada lain hanyalah sihir yang nyata. (15)
|
|
وَقَالُوٓاْ إِنۡ
هَـٰذَآ إِلَّا سِحۡرٌ۬ مُّبِينٌ (١٥)
|
|
||
015. (Dan mereka berkata) sehubungan dengan adanya tanda
kebesaran Allah itu, ("Tiada lain) tidak lain (ini hanyalah sihir yang
nyata") jelas sihirnya. Kemudian mereka berkata seraya mengingkari
adanya hari berbangkit:
|
||
Apakah apabila kami
telah mati dan telah menjadi tanah serta menjadi tulang belulang, apakah
benar-benar kami akan dibangkitkan [kembali]? (16)
|
|
أَءِذَا مِتۡنَا
وَكُنَّا تُرَابً۬ا وَعِظَـٰمًا أَءِنَّا لَمَبۡعُوثُونَ (١٦)
|
|
||
016. (Apakah apabila kami telah mati dan telah menjadi tanah
serta menjadi tulang-belulang, apakah benar-benar kami akan dibangkitkan?)
lafal A-idzaa dan A-innaa dapat pula dibaca Tas-hil, sehingga bacaannya
menjadi Ayidzaa dan Ayinnaa.
|
||
Dan apakah bapak-bapak
kami yang telah terdahulu [akan dibangkitkan pula]"? (17)
|
|
أَوَءَابَآؤُنَا
ٱلۡأَوَّلُونَ (١٧)
|
|
||
017. (Dan apakah bapak-bapak kami yang telah dahulu) kalau
dibaca Au berarti huruf 'Athaf, jika dibaca Awa, berarti huruf Istifham,
Wawu-nya adalah huruf 'Athaf, sedangkan Ma'thuf 'Alaihnya adalah Inna dan
Isimnya secara Mahall, atau di'athafkan kepada Dhamir yang terkandung di
dalam lafal Lamab'uutsuuna, Hamzah Istifham sebagai pemisahnya. Maksudnya, apakah
bapak-bapak kami yang telah dahulu akan dibangkitkan pula?
|
||
Katakanlah: "Ya,
dan kamu akan terhina". (18)
|
|
قُلۡ نَعَمۡ وَأَنتُمۡ
دَٲخِرُونَ (١٨)
|
|
||
018. (Katakanlah kepada mereka, "Ya) mereka pasti
dibangkitkan hidup kembali (dan kalian akan terhina") kalian akan
menjadi orang-orang yang terhina karenanya.
|
||
Maka sesungguhnya
kebangkitan itu hanya dengan satu teriakan saja; maka tiba-tiba mereka
melihatnya. (19)
|
|
فَإِنَّمَا هِىَ
زَجۡرَةٌ۬ وَٲحِدَةٌ۬ فَإِذَا هُمۡ يَنظُرُونَ (١٩)
|
|
||
019. (Maka sesungguhnya kebangkitan itu hanyalah dengan)
dhamir pada ayat ini bersifat Mubham, kurang jelas, lalu ditafsirkan oleh
ayat selanjutnya (suatu teriakan) atau satu hardikan saja (maka tiba-tiba
mereka) yakni makhluk semuanya, menjadi hidup kembali seraya (melihat) apa
yang dilakukan terhadap diri mereka.
|
||
Dan mereka berkata:
"Aduhai celakalah kita!" Inilah hari pembalasan. (20)
|
|
وَقَالُواْ
يَـٰوَيۡلَنَا هَـٰذَا يَوۡمُ ٱلدِّينِ (٢٠)
|
|
||
020. (Dan mereka berkata) yakni orang-orang kafir,
("Aduhai!) lafal Ya di sini menunjukkan makna Tanbih (celakalah
kita") binasalah kita. Lafal Al-Wail merupakan bentuk Mashdar yang tidak
mempunyai kata kerja dari lafalnya sendiri. Kemudian para malaikat berkata
kepada orang-orang kafir itu. (Inilah hari pembalasan) hari penghisaban amal
perbuatan dan pembalasannya.
|
||
Inilah hari keputusan [1275] yang kamu selalu
mendustakannya [1276], (21)
|
|
هَـٰذَا يَوۡمُ
ٱلۡفَصۡلِ ٱلَّذِى كُنتُم بِهِۦ تُكَذِّبُونَ (٢١) ۞
|
|
||
[1275] Hari
keputusan maksudnya ialah hari Allah s.w.t. memberi keputusan dan pembalasan
kepada hamba-Nya.
[1276] Ayat 20 adalah percakapan yang terjadi antara sesama orang-orang kafir. |
||
|
||
021. (Inilah hari keputusan) di antara para makhluk
semuanya (yang kalian selalu mendustakannya.)
|
||
[kepada malaikat
diperintahkan]: "Kumpulkanlah orang-orang yang zalim beserta teman
sejawat mereka dan sembahan-sembahan yang selalu mereka sembah, (22)
|
|
ٱحۡشُرُواْ ٱلَّذِينَ
ظَلَمُواْ وَأَزۡوَٲجَهُمۡ وَمَا كَانُواْ يَعۡبُدُونَ (٢٢)
|
|
||
022. Kemudian diperintahkan kepada para malaikat itu,
("Kumpulkanlah orang-rang yang zalim) yaitu orang-orang yang berbuat
aniaya terhadap diri mereka sendiri karena mereka telah berbuat kemusyrikan
(beserta teman sejawat mereka) teman-teman karib mereka, yaitu setan-setan
(dan sesembahan-sesembahan yang selalu mereka sembah.)
|
||
selain Allah; maka
tunjukkanlah kepada mereka jalan ke neraka. (23)
|
|
مِن دُونِ ٱللَّهِ
فَٱهۡدُوهُمۡ إِلَىٰ صِرَٲطِ ٱلۡجَحِيمِ (٢٣)
|
|
||
023. (Selain Allah) yaitu berhala-berhala (maka tunjukkanlah
kepada mereka) dan giringlah mereka (ke jalan jahim) atau jalan ke neraka.
|
||
Dan tahanlah mereka
[di tempat perhentian] karena sesungguhnya mereka akan ditanya: (24)
|
|
وَقِفُوهُمۡۖ إِنَّہُم
مَّسۡـُٔولُونَ (٢٤)
|
|
||
024. (Dan tahanlah mereka) di tempat perhentian atau
Ash-Shirat (karena sesungguhnya mereka akan ditanya") mengenai semua
perkataan dan perbuatan mereka.
|
||
"Kenapa kamu
tidak tolong-menolong?" (25)
|
|
مَا لَكُمۡ لَا
تَنَاصَرُونَ (٢٥)
|
|
||
025. Dikatakan kepada mereka dengan nada yang mengandung
penghinaan dan cemoohan, ("Kenapa kalian tidak tolong-menolong")
maksudnya mengapa sebagian di antara kalian tidak menolong kepada sebagian
yang lain sebagaimana keadaan kalian waktu di dunia? Dan dikatakan pula
kepada mereka:
|
||
Bahkan mereka pada
hari itu menyerah diri. (26)
|
|
بَلۡ هُمُ ٱلۡيَوۡمَ
مُسۡتَسۡلِمُونَ (٢٦)
|
|
||
026. ("Bahkan mereka pada hari itu menyerah diri) atau
mereka itu tunduk dalam keadaan penuh kehinaan.
|
||
Sebahagian dari mereka
menghadap kepada sebahagian yang lain berbantah-bantahan. (27)
|
|
وَأَقۡبَلَ بَعۡضُهُمۡ
عَلَىٰ بَعۡضٍ۬ يَتَسَآءَلُونَ (٢٧)
|
|
||
027. (Sebagian dari mereka menghadap kepada sebagian yang lain
berbantah-bantahan") saling cela-mencela dan saling bantah-membantah.
|
||
Pengikut-pengikut
mereka berkata [kepada pemimpin-pemimpin mereka]: "Sesungguhnya kamulah
yang datang kepada kami dari kanan".[1277] (28)
|
|
قَالُوٓاْ إِنَّكُمۡ
كُنتُمۡ تَأۡتُونَنَا عَنِ ٱلۡيَمِينِ (٢٨)
|
|
||
[1277]
Maksudnya: Para pemimpin itu mendatangi pengikut-pengikutnya dengan membawa
tipu muslihat yang mengikat hati.
|
||
|
||
028. (Mereka berkata) yaitu sebagian dari
pengikut-pengikut mereka berkata kepada para pemimpin mereka,
("Sesungguhnya kalianlah yang datang kepada kami dari kanan")
maksudnya, dari segi yang kami merasa percaya kepada kalian karena kalian
telah bersumpah kepada kami, bahwa kalian adalah orang-orang yang benar,
karenanya kami percaya kepada kalian, dan kami mengikuti kalian. Maksudnya
sesungguhnya kalian telah menyesatkan kami.
|
||
Pemimpin-pemimpin
mereka menjawab: "Sebenarnya kamulah yang tidak beriman".
(29)
|
|
قَالُواْ بَل لَّمۡ
تَكُونُواْ مُؤۡمِنِينَ (٢٩)
|
|
||
029. (Mereka berkata) yakni pemimpin-pemimpin yang diikuti
oleh mereka ("Sebenarnya kalianlah yang tidak beriman") dan
sesungguhnya tidak akan percaya penyesatan yang kami lakukan seandainya
kalian adalah orang-orang yang beriman, niscaya kalian akan ingkar terhadap
kami.
|
||
Dan sekali-kali kami
tidak berkuasa terhadapmu, bahkan kamulah kaum yang melampaui batas.
(30)
|
|
وَمَا كَانَ لَنَا
عَلَيۡكُم مِّن سُلۡطَـٰنِۭۖ بَلۡ كُنتُمۡ قَوۡمً۬ا طَـٰغِينَ (٣٠)
|
|
||
030. (Dan sekali-kali kami tidak berkuasa terhadap kalian)
kami tidak mempunyai kemampuan untuk memaksa kalian mengikuti kami (bahkan
kalianlah kaum yang melampaui batas) maksudnya, orang-orang yang sesat
seperti kami.
|
||
Maka pastilah putusan
[azab] Tuhan kita menimpa atas kita; sesungguhnya kita akan merasakan [azab
itu]. (31)
|
|
فَحَقَّ عَلَيۡنَا
قَوۡلُ رَبِّنَآۖ إِنَّا لَذَآٮِٕقُونَ
(٣١)
|
|
||
031. (Maka pastilah) atau tetaplah (atas kita) semua (putusan
Rabb kita) yakni azab-Nya, yaitu sebagaimana yang telah diungkapkan-Nya pada
ayat yang lain, "Sesungguhnya Aku akan penuhi neraka Jahanam dengan jin
dan manusia bersama-sama." (Q.S. As-Sajdah, 13). (sesungguhnya kita)
semua (akan merasakan) azab dengan adanya keputusan itu, yang akhirnya
membuat mereka berkata:
|
||
Maka kami telah
menyesatkan kamu, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang sesat. (32)
|
|
فَأَغۡوَيۡنَـٰكُمۡ
إِنَّا كُنَّا غَـٰوِينَ (٣٢)
|
|
||
032. (Maka kami telah menyesatkan kalian) sebagai penjelasan
dari perkataan mereka yang disitir oleh firman-Nya (sesungguhnya kami adalah
orang-orang yang sesat.)
|
||
Maka sesungguhnya
mereka pada hari itu bersama-sama dalam azab. (33)
|
|
فَإِنَّہُمۡ يَوۡمَٮِٕذٍ۬ فِى ٱلۡعَذَابِ
مُشۡتَرِكُونَ (٣٣)
|
|
||
033. Allah swt. berfirman, (Maka sesungguhnya mereka pada hari
itu) pada hari kiamat (bersama-sama dalam azab) karena mereka bersekutu dalam
kesesatan.
|
||
Sesungguhnya
demikianlah Kami berbuat terhadap orang-orang yang berbuat jahat. (34)
|
|
إِنَّا كَذَٲلِكَ
نَفۡعَلُ بِٱلۡمُجۡرِمِينَ (٣٤)
|
|
||
034. (Sesungguhnya demikianlah) artinya, sebagaimana Kami
memperlakukan mereka (Kami berbuat terhadap orang-orang yang jahat) selain
mereka. Yakni Kami pasti akan mengazab orang yang sesat beserta
pengikut-pengikutnya.
|
||
Sesungguhnya mereka
dahulu apabila dikatakan kepada mereka: "Laa ilaaha illallah"
[Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah] mereka menyombongkan diri,
(35)
|
|
إِنَّہُمۡ كَانُوٓاْ
إِذَا قِيلَ لَهُمۡ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ يَسۡتَكۡبِرُونَ (٣٥)
|
|
||
035. (Sesungguhnya mereka) yaitu orang-orang tersebut;
dialamatkan kepada mereka karena berdasarkan penjelasan selanjutnya yaitu
(dahulu apabila dikatakan kepada mereka, "Laa Ilaaha Illallaah")
Tiada Tuhan melainkan Allah, (mereka menyombongkan diri.)
|
||
dan mereka berkata:
"Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sembahan-sembahan kami
karena seorang penyair gila?" (36)
|
|
وَيَقُولُونَ أَٮِٕنَّا لَتَارِكُوٓاْ ءَالِهَتِنَا
لِشَاعِرٍ۬ مَّجۡنُونِۭ (٣٦)
|
|
||
036. (Dan mereka berkata, "Apakah sesungguhnya kami)
lafal A-innaa dapat pula dibaca Ayinnaa (harus meninggalkan
sesembahan-sesembahan kami karena seorang penyair gila?") yakni demi
karena Muhammad.
|
||
Sebenarnya dia
[Muhammad] telah datang membawa kebenaran dan membenarkan rasul-rasul
[sebelumnya]. (37)
|
|
بَلۡ جَآءَ بِٱلۡحَقِّ
وَصَدَّقَ ٱلۡمُرۡسَلِينَ (٣٧)
|
|
||
037. Allah swt. berfirman: (Sebenarnya dia Muhammad telah
datang membawa kebenaran dan membenarkan rasul-rasul) yang juga datang
membawa kebenaran, yaitu kalimat Laa Ilaaha Illallaah/tidak ada Tuhan selain
Allah.
|
||
Sesungguhnya kamu
pasti akan merasakan azab yang pedih. (38)
|
|
إِنَّكُمۡ لَذَآٮِٕقُواْ ٱلۡعَذَابِ
ٱلۡأَلِيمِ (٣٨)
|
|
||
038. (Sesungguhnya kalian) di dalam ungkapan ini terkandung
Iltifat karena seharusnya Innahum (pasti akan merasakan azab yang pedih.)
|
||
Dan kamu tidak diberi
pembalasan melainkan terhadap kejahatan yang telah kamu kerjakan, (39)
|
|
وَمَا تُجۡزَوۡنَ
إِلَّا مَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ (٣٩)
|
|
||
039. (Dan kalian tidak diberi pembalasan melainkan) pembalasan
(apa yang telah kalian kerjakan.)
|
||
tetapi hamba-hamba
Allah yang dibersihkan [dari dosa]. (40)
|
|
إِلَّا عِبَادَ ٱللَّهِ
ٱلۡمُخۡلَصِينَ (٤٠)
|
|
||
040. (Tetapi hamba-hamba Allah yang dibersihkan) yakni
hamba-hamba Allah yang beriman, Istitsna di sini bersifat Munqathi', dan
pembalasannya disebutkan pada firman selanjutnya, yaitu:
|
||
Mereka itu memperoleh
rezki yang tertentu, (41)
|
|
أُوْلَـٰٓٮِٕكَ لَهُمۡ رِزۡقٌ۬
مَّعۡلُومٌ۬ (٤١)
|
|
||
041. (Mereka itu memperoleh) di dalam surga (rezeki yang
tertentu) setiap pagi dan sorenya.
|
||
yaitu buah-buahan. Dan
mereka adalah orang-orang yang dimuliakan, (42)
|
|
فَوَٲكِهُۖ وَهُم
مُّكۡرَمُونَ (٤٢)
|
|
||
042. (Yaitu buah-buahan) menjadi Badal atau 'Athaf Bayan dari
lafal Rizqun; yaitu bermacam-macam rezeki yang dimakan hanya untuk dinikmati,
bukan untuk memelihara kesehatan, karena penduduk surga tidak perlu lagi
memelihara kesehatan sebab mereka telah diciptakan untuk hidup abadi dan
sehat selama-lamanya. (Dan mereka adalah orang-orang yang dimuliakan) dengan
pahala yang berlimpah dari Allah swt.
|
||
di dalam surga-surga
yang penuh ni’mat, (43)
|
|
فِى جَنَّـٰتِ
ٱلنَّعِيمِ (٤٣)
|
|
||
043. (Di dalam surga-surga yang penuh nikmat.)
|
||
di atas takhta-takhta
kebesaran berhadap-hadapan. (44)
|
|
عَلَىٰ سُرُرٍ۬
مُّتَقَـٰبِلِينَ (٤٤)
|
|
||
044. (Di atas takhta-takhta kebesaran berhadap-hadapan)
artinya, sebagian dari mereka duduk menghadap kepada sebagian yang lain,
sehingga sebagian dari mereka tidak melihat tengkuk sebagian yang lainnya.
|
||
Diedarkan kepada
mereka gelas yang berisi khamar dari sungai yang mengalir. (45)
|
|
يُطَافُ عَلَيۡہِم
بِكَأۡسٍ۬ مِّن مَّعِينِۭ (٤٥)
|
|
||
045. (Diedarkan kepada mereka) maksudnya, kepada masing-masing
di antara mereka diedarkan (gelas) yaitu tempat untuk minum berikut
minumannya (yang berisikan khamar dari sungai khamar) yang mengalir bagaikan
sungai di bumi.
|
||
[Warnanya] putih
bersih, sedap rasanya bagi orang-orang yang minum. (46)
|
|
بَيۡضَآءَ لَذَّةٍ۬
لِّلشَّـٰرِبِينَ (٤٦)
|
|
||
046. (Warnanya putih) lebih putih daripada air susu (sedap
rasanya) sangat lezat rasanya (bagi orang-orang yang minum) berbeda dengan
khamar di dunia yang apabila diminum rasanya tidak enak.
|
||
Tidak ada dalam khamar
itu alkohol dan mereka tiada mabuk karenanya. (47)
|
|
لَا فِيہَا غَوۡلٌ۬
وَلَا هُمۡ عَنۡہَا يُنزَفُونَ (٤٧)
|
|
||
047. (Tidak ada di dalam khamar itu alkohol) yakni zat yang
membuat akal mereka mabuk (dan mereka tiada mabuk karenanya) dapat dibaca
Yunzafuuna atau yanzifuuna, yang berasal dari kalimat, Nazafasy Syaaribu, dan
Anzafa, artinya memabukkan; maksudnya khamar surga itu tidak memabukkan
berbeda halnya dengan khamar di dunia.
|
||
Di sisi mereka ada
bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya, (48)
|
|
وَعِندَهُمۡ
قَـٰصِرَٲتُ ٱلطَّرۡفِ عِينٌ۬ (٤٨)
|
|
||
048. (Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar
pandangannya) yaitu bidadari-bidadari yang selalu menundukkan pandangan
matanya, atau dengan kata lain mereka hanya memandang suami-suami mereka saja
dan tidak memandang orang lain, karena menurut mereka suami-suami mereka
adalah orang-orang yang paling cakap (dan jelita matanya) artinya mata
bidadari-bidadari itu sangat jelita.
|
||
seakan-akan mereka
adalah telur [burung unta] yang tersimpan dengan baik. (49)
|
|
كَأَنَّہُنَّ بَيۡضٌ۬
مَّكۡنُونٌ۬ (٤٩)
|
|
||
049. (Seakan-akan mereka) yakni warna kulit mereka (adalah
telur) burung unta (yang tersimpan dengan baik) bagaikan telur burung unta
yang terlindungi oleh bulu induknya, sehingga tidak ada suatu debu pun yang
menempel padanya, demikian pula warnanya, putih kekuning-kuningan, warna
kulit seperti itu adalah warna kulit wanita yang paling cantik.
|
||
Lalu sebahagian mereka
menghadap kepada sebahagian yang lain sambil bercakap-cakap. (50)
|
|
فَأَقۡبَلَ بَعۡضُہُمۡ
عَلَىٰ بَعۡضٍ۬ يَتَسَآءَلُونَ (٥٠)
|
|
||
050. (Lalu sebagian mereka menghadap) yakni sebagian penduduk
surga (kepada sebagian yang lain sambil bercakap-cakap) mengenai apa yang
telah mereka lakukan di dunia.
|
||
Berkatalah salah
seorang di antara mereka: "Sesungguhnya aku dahulu [di dunia] mempunyai
seorang teman, (51)
|
|
قَالَ قَآٮِٕلٌ۬ مِّنۡہُمۡ إِنِّى
كَانَ لِى قَرِينٌ۬ (٥١)
|
|
||
051. (Berkatalah salah seorang di antara mereka,
"Sesungguhnya aku dahulu di dunia mempunyai seorang teman) yakni teman
yang ingkar kepada adanya hari berbangkit.
|
||
yang berkata:
"Apakah kamu sungguh-sungguh termasuk orang-orang yang membenarkan [
hari berbangkit]? (52)
|
|
يَقُولُ أَءِنَّكَ
لَمِنَ ٱلۡمُصَدِّقِينَ (٥٢)
|
|
||
052. (Yang berkata,) kepadaku dengan nada yang mengejek, ('Apakah
kamu sungguh-sungguh termasuk orang-orang yang membenarkan) adanya hari
berbangkit?
|
||
Apakah bila kita telah
mati dan kita telah menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya
kita benar-benar [akan dibangkitkan] untuk diberi pembalasan?" (53)
|
|
أَءِذَا مِتۡنَا
وَكُنَّا تُرَابً۬ا وَعِظَـٰمًا أَءِنَّا لَمَدِينُونَ (٥٣)
|
|
||
053. (Apakah apabila kita telah mati dan kita telah menjadi
tanah dan tulang-belulang, apakah sesungguhnya kita) kedua huruf Hamzah pada
ketiga tempat yang disebutkan di atas, yaitu A-innaka, A-idzaa dan A-innaa
boleh dibaca Tahqiq dan boleh pula dibaca Tas-hil (benar-benar akan
dibangkitkan untuk diberi pembalasan?') maksudnya akan dibalas dan dihisab?
Ia ternyata ingkar kepada hal tersebut.
|
||
Berkata pulalah ia:
"Maukah kamu meninjau [temanku itu]?" (54)
|
|
قَالَ هَلۡ أَنتُم
مُّطَّلِعُونَ (٥٤)
|
|
||
054. (Berkata pulalah ia) yaitu penghuni surga yang mengatakan
demikian kepada temannya ('Maukah kamu melihat keadaan temanku itu?'")
maksudnya bersama-sama untuk melihat apa yang dialami temannya di dalam
neraka? Temannya menjawab, "Tidak mau."
|
||
Maka ia meninjaunya,
lalu ia melihat temannya itu di tengah-tengah neraka menyala-nyala.
(55)
|
|
فَٱطَّلَعَ فَرَءَاهُ
فِى سَوَآءِ ٱلۡجَحِيمِ (٥٥)
|
|
||
055. (Maka ia meninjaunya) yakni orang yang mengatakan
demikian itu dari sebagian jendela surga (lalu ia melihat temannya itu) yaitu
temannya yang ingkar kepada adanya hari berbangkit itu (di tengah-tengah
neraka menyala-nyala) berada di tengah-tengah neraka Jahim.
|
||
Ia berkata [pula]:
"Demi Allah, sesungguhnya kamu benar-benar hampir mencelakakanku, (56)
|
|
قَالَ تَٱللَّهِ إِن
كِدتَّ لَتُرۡدِينِ (٥٦)
|
|
||
056. (Ia berkata pula) dengan nada mengejek, ("Demi
Allah, sesungguhnya) lafal In di sini adalah bentuk Takhfif dari Inna (kamu
benar-benar hampir) kamu hampir saja (mencelakakanku) membinasakan aku
melalui penyesatanmu itu.
|
||
jika tidaklah karena
ni’mat Tuhanku pastilah aku termasuk orang-orang yang diseret [ke neraka].
(57)
|
|
وَلَوۡلَا نِعۡمَةُ
رَبِّى لَكُنتُ مِنَ ٱلۡمُحۡضَرِينَ (٥٧)
|
|
||
057. (Jika tidak karena nikmat Rabbku) atas diriku yaitu
berupa iman (pastilah aku termasuk orang-orang yang diseret) bersamamu ke
dalam neraka. Dan penduduk surga berkata,
|
||
Maka apakah kita tidak
akan mati? (58)
|
|
أَفَمَا نَحۡنُ
بِمَيِّتِينَ (٥٨)
|
|
||
058. (Maka apakah kita tidak akan mati.)
|
||
melainkan hanya kematian
kita yang pertama saja [di dunia], dan kita tidak akan disiksa [di akhirat
ini]? (59)
|
|
إِلَّا مَوۡتَتَنَا
ٱلۡأُولَىٰ وَمَا نَحۡنُ بِمُعَذَّبِينَ (٥٩)
|
|
||
059. (Melainkan hanya kematian kita yang pertama) yakni
kematian kita di dunia (dan kita tidak akan disiksa di akhirat ini?")
Istifham atau kata tanya di sini mengandung makna menetapkan kenikmatan yang
mereka rasakan dan sebagai ungkapan rasa syukur mereka atas nikmat yang telah
dilimpahkan Allah kepada diri mereka, yaitu mereka dijadikan hidup abadi
dengan penuh kenikmatan dan tidak disiksa untuk selama-lamanya.
|
||
Sesungguhnya ini
benar-benar kemenangan yang besar. (60)
|
|
إِنَّ هَـٰذَا لَهُوَ
ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ (٦٠)
|
|
||
060. (Sesungguhnya ini) yakni apa yang Aku jelaskan mengenai
keadaan penduduk surga (benar-benar kemenangan yang besar.)
|
||
Untuk kemenangan
serupa ini hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja. (61)
|
|
لِمِثۡلِ هَـٰذَا
فَلۡيَعۡمَلِ ٱلۡعَـٰمِلُونَ (٦١)
|
|
||
061. (Untuk kemenangan serupa ini hendaklah berusaha
orang-orang yang beramal) menurut suatu pendapat, bahwa perkataan ini
ditujukan kepada mereka. Dan menurut pendapat yang lain disebutkan, bahwa merekalah
yang mengatakan demikian.
|
||
[Makanan surga] itukah
hidangan yang lebih baik ataukah pohon zaqqum [1278]. (62)
|
|
أَذَٲلِكَ خَيۡرٌ۬
نُّزُلاً أَمۡ شَجَرَةُ ٱلزَّقُّومِ (٦٢)
|
|
||
[1278] Zaqqum
adalah jenis pohon yang tumbuh di neraka.
|
||
|
||
062. (Apakah yang demikian itu) hal-hal yang telah
disebutkan bagi ahli surga itu (merupakan hidangan yang lebih baik) suguhan
atau hidangan yang diperuntukkan menjamu tamu atau orang yang menginap
(ataukah pohon zaqqum) yang disediakan buat ahli neraka; pohon zaqqum adalah
pohon yang paling buruk dan sangat pahit rasanya, tempat asalnya adalah
Tihamah. Allah menumbuhkan pohon itu di dalam neraka Jahim, sebagaimana yang
akan diterangkan nanti.
|
||
Sesungguhnya Kami
menjadikan pohon Zaqqum itu sebagai siksaan bagi orang-orang yang zalim.
(63)
|
|
إِنَّا جَعَلۡنَـٰهَا
فِتۡنَةً۬ لِّلظَّـٰلِمِينَ (٦٣)
|
|
||
063. (Sesungguhnya Kami menjadikan pohon zaqqum itu) artinya
ditumbuhkannya pohon tersebut di dalam neraka (sebagai fitnah bagi
orang-orang yang lalim) yakni orang-orang kafir Mekah, karena mereka telah
mengatakan, bahwa api itu membakar pohon, mana mungkin di dalam neraka dapat
ditumbuhkan pohon.
|
||
Sesungguhnya dia
adalah sebatang pohon yang keluar dari dasar neraka Jahim. (64)
|
|
إِنَّهَا شَجَرَةٌ۬
تَخۡرُجُ فِىٓ أَصۡلِ ٱلۡجَحِيمِ (٦٤)
|
|
||
064. (Sesungguhnya dia adalah sebatang pohon yang keluar dari
dasar neraka yang menyala) yakni dari dasar neraka Jahanam, dan
ranting-rantingnya mencuat sampai ke relung-relungnya.
|
||
Mayangnya seperti
kepala syaitan-syaitan. (65)
|
|
طَلۡعُهَا
كَأَنَّهُ ۥ رُءُوسُ ٱلشَّيَـٰطِينِ (٦٥)
|
|
||
065. (Mayangnya) diserupakan dengan mayang pohon kurma
(seperti kepala setan-setan) maksudnya, seperti ular-ular yang sangat buruk
dan menjijikkan tampangnya.
|
||
Maka sesungguhnya
mereka benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu, maka mereka memenuhi
perutnya dengan buah Zaqqum itu. (66)
|
|
فَإِنَّہُمۡ
لَأَكِلُونَ مِنۡہَا فَمَالِـُٔونَ مِنۡہَا ٱلۡبُطُونَ (٦٦)
|
|
||
066. (Maka sesungguhnya mereka) yakni orang-orang kafir
(benar-benar memakan sebagian dari pohon itu) sekalipun rasanya sangat
memuakkan, karena mereka dalam keadaan sangat lapar (maka mereka memenuhi
perutnya dengan buah zaqqum itu.)
|
||
Kemudian sesudah makan
buah pohon Zaqqum itu pasti mereka mendapat minuman yang bercampur dengan air
yang sangat panas. (67)
|
|
ثُمَّ إِنَّ لَهُمۡ
عَلَيۡہَا لَشَوۡبً۬ا مِّنۡ حَمِيمٍ۬ (٦٧)
|
|
||
067. (Kemudian sesudah makan buah pohon zaqqum itu pasti
mereka mendapat minuman yang bercampur dengan air yang sangat panas) yang
mereka minum, hingga bercampur di dalam perut mereka apa yang mereka makan
dan apa yang mereka minum itu.
|
||
Kemudian sesungguhnya
tempat kembali mereka benar-benar ke neraka Jahim. (68)
|
|
ثُمَّ إِنَّ
مَرۡجِعَهُمۡ لَإِلَى ٱلۡجَحِيمِ (٦٨)
|
|
||
068. (Kemudian sesungguhnya tempat kembali mereka benar-benar
ke neraka Jahim) ayat ini memberikan pengertian, bahwa mereka keluar dahulu
dari dalam neraka untuk meminum air hamim atau air yang sangat panas itu, dan
bahwasanya air yang sangat panas itu adanya di luar neraka.
|
||
Karena sesungguhnya
mereka mendapati bapak-bapak mereka dalam keadaan sesat. (69)
|
|
إِنَّہُمۡ أَلۡفَوۡاْ
ءَابَآءَهُمۡ ضَآلِّينَ (٦٩)
|
|
||
069. (Karena sesungguhnya mereka mendapati) menemukan
(bapak-bapak mereka dalam keadaan sesat.)
|
||
Lalu mereka sangat
tergesa-gesa mengikuti jejak orang-orang tua mereka itu. (70)
|
|
فَهُمۡ عَلَىٰٓ ءَاثَـٰرِهِمۡ
يُہۡرَعُونَ (٧٠)
|
|
||
070. (Lalu mereka sangat tergesa-gesa mengikuti jejak
orang-orang tua mereka itu) atau terburu-buru mengikutinya, oleh karenanya
mereka tergesa-gesa mengikuti kesesatan bapak-bapak mereka, tanpa berpikir
lebih jauh lagi.
|
||
Dan sesungguhnya telah
sesat sebelum mereka [Quraisy] sebagian besar dari orang-orang yang dahulu,
(71)
|
|
وَلَقَدۡ ضَلَّ
قَبۡلَهُمۡ أَڪۡثَرُ ٱلۡأَوَّلِينَ (٧١)
|
|
||
071. (Dan sesungguhnya telah sesat sebelum mereka sebagian
besar dari orang-orang yang dahulu) umat-umat yang terdahulu.
|
||
dan sesungguhnya telah
Kami utus pemberi-pemberi peringatan [rasul-rasul] di kalangan mereka.
(72)
|
|
وَلَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا
فِيہِم مُّنذِرِينَ (٧٢)
|
|
||
072. (Dan sesungguhnya telah Kami utus pemberi-pemberi
peringatan di kalangan mereka) yakni rasul-rasul yang memberi peringatan
kepada mereka.
|
||
Maka perhatikanlah
bagaimana kesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu. (73)
|
|
فَٱنظُرۡ ڪَيۡفَ كَانَ
عَـٰقِبَةُ ٱلۡمُنذَرِينَ (٧٣)
|
|
||
073. (Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang
diberi peringatan itu) yakni orang-orang kafir itu, kesudahan mereka mendapat
azab.
|
||
Kecuali hamba-hamba
Allah yang dibersihkan [dari dosa tidak akan diazab]. (74)
|
|
إِلَّا عِبَادَ ٱللَّهِ
ٱلۡمُخۡلَصِينَ (٧٤)
|
|
||
074. (Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan -dari
dosa-dosa-) yakni kaum mukminin, sesungguhnya mereka selamat dari azab,
karena keikhlasan mereka dalam beribadah kepada Allah. Atau karena Allah
telah membersihkan mereka dari dosa-dosanya, makna ini berdasar qiraat yang
membacanya Mukhlashiina.
|
||
Sesungguhnya Nuh telah
menyeru Kami: maka sesungguhnya sebaik-baik yang memperkenankan [adalah
Kami]. (75)
|
|
وَلَقَدۡ نَادَٮٰنَا نُوحٌ۬ فَلَنِعۡمَ
ٱلۡمُجِيبُونَ (٧٥)
|
|
||
075. (Sesungguhnya Nuh telah menyeru Kami) melalui doanya,
sebagaimana yang disitir oleh ayat lain, yaitu firman-Nya, "Sesungguhnya
aku ini adalah orang yang dikalahkan, oleh sebab itu menangkanlah
(aku)." (Q.S. Al-Qamar, 10). (maka sesungguhnya sebaik-baik yang
memperkenankan) doanya adalah Kami. Maksudnya, Nuh berdoa kepada Allah untuk
dimenangkan atas kaumnya, lalu Allah binasakan mereka melalui banjir besar
hingga mereka tenggelam semuanya.
|
||
Dan Kami telah
menyelamatkannya dan pengikutnya dari bencana yang besar. (76)
|
|
وَنَجَّيۡنَـٰهُ
وَأَهۡلَهُ ۥ مِنَ ٱلۡكَرۡبِ ٱلۡعَظِيمِ (٧٦)
|
|
||
076. (Dan Kami telah menyelamatkannya beserta keluarganya dari
bencana yang besar) yakni dari banjir yang besar itu.
|
||
Dan Kami jadikan anak
cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan. (77)
|
|
وَجَعَلۡنَا
ذُرِّيَّتَهُ ۥ هُمُ ٱلۡبَاقِينَ (٧٧)
|
|
||
077. (Dan Kami jadikan anak cucunya orang-orang yang
melanjutkan keturunan) dengan demikian maka manusia semuanya adalah anak cucu
dari Nabi Nuh a.s. Nabi Nuh mempunyai tiga orang anak, yaitu Sam adalah bapak
moyang bangsa Arab, bangsa Persia dan bangsa Romawi; Ham adalah bapak moyang
bangsa yang berkulit hitam; Yafits adalah bapak moyang bangsa Turki, bangsa
Khazr, Ya'juj dan Ma'juj dan lain-lainnya.
|
||
Dan Kami abadikan
untuk Nuh itu [pujian yang baik] di kalangan orang-orang yang datang
kemudian; (78)
|
|
وَتَرَكۡنَا عَلَيۡهِ
فِى ٱلۡأَخِرِينَ (٧٨)
|
|
||
078. (Dan Kami abadikan) Kami lestarikan (untuk Nuh itu)
pujian yang baik (di kalangan orang-orang yang datang kemudian) yakni para
nabi dan semua umat manusia hingga hari kiamat.
|
||
"Kesejahteraan
dilimpahkan atas Nuh di seluruh alam". (79)
|
|
سَلَـٰمٌ عَلَىٰ نُوحٍ۬
فِى ٱلۡعَـٰلَمِينَ (٧٩)
|
|
||
079. (Kesejahteraan) dari Kami dilimpahkan atas Nuh di seluruh
alam.)
|
||
Sesungguhnya
demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
(80)
|
|
إِنَّا كَذَٲلِكَ
نَجۡزِى ٱلۡمُحۡسِنِينَ (٨٠)
|
|
||
080. (Sesungguhnya demikianlah Kami,) artinya sebagaimana Kami
memberikan balasan kepada mereka (Kami memberi balasan kepada orang-orang
yang berbuat baik.)
|
||
Sesungguhnya dia
termasuk di antara hamba-hamba Kami yang beriman. (81)
|
|
إِنَّهُ ۥ مِنۡ
عِبَادِنَا ٱلۡمُؤۡمِنِينَ (٨١)
|
|
||
081. (Sesungguhnya dia termasuk di antara hamba-hamba Kami
yang beriman.)
|
||
Kemudian Kami
tenggelamkan orang-orang yang lain. (82)
|
|
ثُمَّ أَغۡرَقۡنَا
ٱلۡأَخَرِينَ (٨٢)۞
|
|
||
082. (Kemudian Kami tenggelamkan orang-orang yang lain) yakni
orang-orang kafir dari kaum Nabi Nuh.
|
||
Dan sesungguhnya
Ibrahim benar-benar termasuk golongannya [Nuh] [1279]. (83)
|
|
وَإِنَّ مِن شِيعَتِهِۦ
لَإِبۡرَٲهِيمَ (٨٣)
|
|
||
[1279]
Maksudnya: Ibrahim termasuk golongan Nuh a.s. dalam keimanan kepada Allah dan
pokok-pokok pelajaran agama.
|
||
|
||
083. (Dan sesungguhnya di antara golongan Nuh) yang
mengikutinya dalam masalah pokok agama, yaitu masalah tauhid (adalah Ibrahim)
sekalipun jarak zaman di antara keduanya sangat jauh, yaitu dua ribu enam
ratus empat puluh tahun; dan adalah di antara keduanya terdapat Nabi Hud dan
Nabi Saleh.
|
||
[Ingatlah] ketika ia
datang kepada Tuhannya [1280] dengan hati yang suci. (84)
|
|
إِذۡ جَآءَ
رَبَّهُ ۥ بِقَلۡبٍ۬ سَلِيمٍ (٨٤)
|
|
||
[1280] Maksud
"datang kepada Tuhannya" ialah mengikhlaskan hatinya kepada Allah
dengan sepenuh-penuhnya.
|
||
|
||
084. (Ingatlah ketika ia datang kepada Rabbnya)
maksudnya, ia mengikuti-Nya sewaktu datang kepada kaumnya (dengan hati yang
suci) dari keraguan dan hal-hal lainnya.
|
||
[Ingatlah] ketika ia
berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Apakah yang kamu sembah itu?
(85)
|
|
إِذۡ قَالَ لِأَبِيهِ
وَقَوۡمِهِۦ مَاذَا تَعۡبُدُونَ (٨٥)
|
|
||
085. (Ingatlah ketika ia berkata) sedangkan ia dalam keadaan
demikian, yakni bersih dari keraguan terhadap Rabbnya (kepada bapaknya dan
kaumnya) dengan nada yang mencela. ("Apakah) yang (kalian sembah itu?)
|
||
Apakah kamu
menghendaki sembahan-sembahan selain Allah dengan jalan berbohong? (86)
|
|
أَٮِٕفۡكًا ءَالِهَةً۬
دُونَ ٱللَّهِ تُرِيدُونَ (٨٦)
|
|
||
086. (Apakah dengan jalan berbohong) kedua huruf Hamzah pada
ayat ini dapat dibaca Tahqiq atau Tas-hil (kalian menghendaki
sesembahan-sesembahan selain Allah?) lafal Ifkan adalah Maf'ul Lah, dan lafal
Aalihah adalah Maf'ul Bih bagi lafal Turiduuna. Al-Ifku artinya dusta yang
paling buruk; makna yang dimaksud adalah, apakah kalian menyembah selain
Allah?
|
||
Maka apakah anggapanmu
terhadap Tuhan semesta alam?" (87)
|
|
فَمَا ظَنُّكُم بِرَبِّ
ٱلۡعَـٰلَمِينَ (٨٧)
|
|
||
087. (Maka apakah anggapanmu terhadap Rabb semesta
alam?") jika kalian menyembah selain-Nya; apakah kalian menganggap bahwa
Dia akan membiarkan kalian tanpa mengazab kalian? Tentu saja tidak, Dia pasti
mengazab kalian. Mereka adalah orang-orang ahli perbintangan. Lalu mereka
keluar pada hari raya mereka dan meletakkan makanan mereka di depan latar
berhala-berhala mereka, mereka menduga bahwa hal itu dapat membawa berkah
pada makanan mereka. Apabila mereka kembali, maka mereka memakan makanan tersebut.
Mereka mengatakan kepada Nabi Ibrahim, "Marilah kita keluar."
|
||
Lalu ia memandang
sekali pandang ke bintang-bintang. (88)
|
|
فَنَظَرَ نَظۡرَةً۬ فِى
ٱلنُّجُومِ (٨٨)
|
|
||
088. (Lalu ia memandang sekali pandang ke bintang-bintang)
untuk mengelabui mereka, bahwasanya dia percaya kepada bintang-bintang itu,
supaya mereka tidak menaruh rasa curiga terhadap dirinya.
|
||
Kemudian ia berkata:
"Sesungguhnya aku sakit". (89)
|
|
فَقَالَ إِنِّى
سَقِيمٌ۬ (٨٩)
|
|
||
089. (Kemudian ia berkata, "Sesungguhnya aku sakit")
maksudnya, aku akan mengalami sakit.
|
||
Lalu mereka berpaling
daripadanya dengan membelakang. (90)
|
|
فَتَوَلَّوۡاْ عَنۡهُ
مُدۡبِرِينَ (٩٠)
|
|
||
090. (Lalu mereka berpaling daripadanya) menuju ke tempat
perayaan mereka (dengan membelakangi)
|
||
Kemudian ia pergi
dengan diam-diam kepada berhala-berhala mereka; lalu ia berkata: "Apakah
kamu tidak makan? [1281] (91)
|
|
فَرَاغَ إِلَىٰٓ ءَالِهَتِہِمۡ
فَقَالَ أَلَا تَأۡكُلُونَ (٩١)
|
|
||
[1281] Maksud
Ibrahim dengan perkataan itu, ialah mengejek berhala-berhala itu, karena
dekat berhala itu banyak diletakkan makanan-makanan yang baik sebagai
sajian-sajian.
|
||
|
||
091. (Kemudian ia pergi dengan diam-diam) atau Nabi
Ibrahim berangkat dengan diam-diam menuju (kepada berhala-berhala mereka)
yang pada saat itu di hadapannya terdapat banyak hidangan makanan (lalu ia
berkata) dengan nada yang sinis ditujukan kepada berhala-berhala mereka itu,
("Apakah kalian tidak makan?") tetapi berhala-berhala itu diam
saja.
|
||
Kenapa kamu tidak
menjawab?" (92)
|
|
مَا لَكُمۡ لَا
تَنطِقُونَ (٩٢)
|
|
||
092. Maka Ibrahim berkata, ("Kenapa kalian tidak
menjawab?") ternyata berhala-berhala itu tidak juga menjawab.
|
||
Lalu dihadapinya
berhala-berhala itu sambil memukulnya dengan tangan kanannya [dengan kuat].
(93)
|
|
فَرَاغَ عَلَيۡہِمۡ
ضَرۡبَۢا بِٱلۡيَمِينِ (٩٣)
|
|
||
093. (Lalu dihadapinya berhala-berhala itu sambil memukulnya
dengan tangan kanannya) artinya, dengan sekuat-kuatnya hingga berhala-berhala
itu pecah berantakan. Berita penghancuran berhala-berhala itu sampai kepada
kaumnya melalui orang-orang yang melihat Nabi Ibrahim sedang
menghancurkannya.
|
||
Kemudian kaumnya
datang kepadanya dengan bergegas. (94)
|
|
فَأَقۡبَلُوٓاْ
إِلَيۡهِ يَزِفُّونَ (٩٤)
|
|
||
094. (Kemudian kaumnya datang kepadanya dengan bergegas)
mereka berjalan dengan terburu-buru, lalu mereka berkata kepada Nabi Ibrahim,
"Kami menyembahnya sedangkan kamu memecahkannya."
|
||
Ibrahim berkata:
"Apakah kamu menyembah patung-patung yang kamu pahat itu? (95)
|
|
قَالَ أَتَعۡبُدُونَ
مَا تَنۡحِتُونَ (٩٥)
|
|
||
095. (Ibrahim berkata) kepada mereka dengan nada sinis,
("Apakah kalian menyembah patung-patung yang kalian pahat itu?) dari
batu dan dari bahan-bahan lainnya sebagai berhala-berhala yang kalian sembah.
|
||
Padahal Allah-lah yang
menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu". (96)
|
|
وَٱللَّهُ خَلَقَكُمۡ
وَمَا تَعۡمَلُونَ (٩٦)
|
|
||
096. (Padahal Allahlah yang telah menciptakan kalian dan apa
yang kalian perbuat itu") yakni tentang apa yang kalian pahat dan hasil
pahatan kalian itu, karenanya sembahlah Dia dan esakanlah Dia. Huruf Maa di
sini menurut suatu pendapat adalah Maa Mashdariyah, menurut pendapat lainnya
adalah Maa Maushulah, dan menurut pendapat lainnya lagi adalah Maa Maushufah.
|
||
Mereka berkata:
"Dirikanlah suatu bangunan untuk [membakar] Ibrahim; lalu lemparkanlah
dia ke dalam api yang menyala-nyala itu". (97)
|
|
قَالُواْ ٱبۡنُواْ
لَهُ ۥ بُنۡيَـٰنً۬ا فَأَلۡقُوهُ فِى ٱلۡجَحِيمِ (٩٧)
|
|
||
097. (Mereka berkata) di antara sesama mereka
("Dirikanlah suatu bangunan untuknya) lalu kumpulkanlah kayu-kayu bakar
di bawahnya, dan nyalakanlah api padanya, maka apabila ia telah menyala
(lemparkanlah dia ke dalam api yang menyala-nyala itu") yakni ke dalam
api yang telah membesar nyalanya itu.
|
||
Mereka hendak
melakukan tipu muslihat kepadanya, maka Kami jadikan mereka orang-orang yang
hina [1282].
(98)
|
|
فَأَرَادُواْ بِهِۦ
كَيۡدً۬ا فَجَعَلۡنَـٰهُمُ ٱلۡأَسۡفَلِينَ (٩٨)
|
|
||
[1282]
Maksudnya: Tuhan menggagalkan tipu daya mereka.
|
||
|
||
098. (Mereka hendak melakukan tipu muslihat kepadanya)
dengan melemparkannya ke dalam api yang menyala-nyala untuk membinasakannya
(maka Kami jadikan mereka orang-orang yang hina) orang-orang yang dikalahkan;
karena ternyata Nabi Ibrahim keluar dari dalam api itu dalam keadaan selamat
tidak apa-apa.
|
||
Dan Ibrahim berkata:
"Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku [1283] dan Dia akan memberi
petunjuk kepadaku. (99)
|
|
وَقَالَ إِنِّى ذَاهِبٌ
إِلَىٰ رَبِّى سَيَہۡدِينِ (٩٩)
|
|
||
[1283]
Maksudnya: Ibrahim pergi ke suatu negeri untuk dapat
menyembah Allah dan berda'wah.
|
||
|
||
099. (Dan Ibrahim berkata, "Sesungguhnya aku pergi
menghadap kepada Rabbku) artinya berhijrah demi karena-Nya meninggalkan
negeri orang-orang kafir (dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku) ke tempat
yang aku diperintahkan-Nya berangkat ke sana, yaitu negeri Syam. Tatkala ia
sampai di tanah suci yaitu Baitulmakdis, berkatalah ia dalam doanya,
|
||
"Ya Tuhanku,
anugerahkanlah kepadaku [seorang anak] yang termasuk orang-orang yang saleh.
(100)
|
|
رَبِّ هَبۡ لِى مِنَ
ٱلصَّـٰلِحِينَ (١٠٠)
|
|
||
100. ('Ya Rabbku! Anugerahkanlah kepadaku) seorang anak (yang
termasuk orang-orang yang saleh.')
|
||
Maka Kami beri dia
kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar [1284]. (101)
|
|
فَبَشَّرۡنَـٰهُ
بِغُلَـٰمٍ حَلِيمٍ۬ (١٠١)
|
|
||
[1284] Yang
dimaksud ialah Nabi Ismail a.s.
|
||
|
||
101. (Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang
anak yang amat sabar) yakni yang banyak memiliki kesabaran.
|
||
Maka tatkala anak itu
sampai [pada umur sanggup] berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata:
"Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku
menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai
bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan
mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". (102)
|
|
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ
ٱلسَّعۡىَ قَالَ يَـٰبُنَىَّ إِنِّىٓ أَرَىٰ فِى ٱلۡمَنَامِ أَنِّىٓ أَذۡبَحُكَ
فَٱنظُرۡ مَاذَا تَرَىٰۚ قَالَ يَـٰٓأَبَتِ ٱفۡعَلۡ مَا تُؤۡمَرُۖ
سَتَجِدُنِىٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّـٰبِرِينَ (١٠٢)
|
|
||
102. (Maka tatkala anak itu sampai pada umur sanggup berusaha
bersama-sama Ibrahim) yaitu telah mencapai usia sehingga dapat membantunya
bekerja; menurut suatu pendapat bahwa umur anak itu telah mencapai tujuh
tahun. Menurut pendapat yang lain bahwa pada saat itu anak Nabi Ibrahim
berusia tiga belas tahun (Ibrahim berkata, "Hai anakku! Sesungguhnya aku
melihat) maksudnya, telah melihat (dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu!)
mimpi para nabi adalah mimpi yang benar, dan semua pekerjaan mereka
berdasarkan perintah dari Allah swt. (maka pikirkanlah apa pendapatmu!")
tentang impianku itu; Nabi Ibrahim bermusyawarah dengannya supaya ia menurut,
mau disembelih, dan taat kepada perintah-Nya. (Ia menjawab, "Hai
bapakku) huruf Ta pada lafal Abati ini merupakan pergantian dari Ya Idhafah
(kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu) untuk melakukannya (Insya Allah
engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar") menghadapi hal
tersebut.
|
||
Tatkala keduanya telah
berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis [nya], [nyatalah
kesabaran keduanya]. (103)
|
|
فَلَمَّآ أَسۡلَمَا
وَتَلَّهُ ۥ لِلۡجَبِينِ (١٠٣)
|
|
||
103. (Tatkala keduanya telah berserah diri) artinya, tunduk
dan patuh kepada perintah Allah swt. (dan Ibrahim membaringkan anaknya atas
pelipisnya) Nabi Ismail dibaringkan pada salah satu pelipisnya; setiap
manusia memiliki dua pelipis dan di antara keduanya terdapat jidat. Kejadian
ini di Mina; kemudian Nabi Ibrahim menggorokkan pisau besarnya ke leher Nabi
Ismail, akan tetapi berkat kekuasaan Allah pisau itu tidak mempan sedikit
pun.
|
||
Dan Kami panggillah
dia: "Hai Ibrahim, (104)
|
|
وَنَـٰدَيۡنَـٰهُ أَن
يَـٰٓإِبۡرَٲهِيمُ (١٠٤)
|
|
||
104. (Dan Kami panggil dia, "Hai Ibrahim!)
|
||
sesungguhnya kamu
telah membenarkan mimpi itu [1285], sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada
orang-orang yang berbuat baik. (105)
|
|
قَدۡ صَدَّقۡتَ
ٱلرُّءۡيَآۚ إِنَّا كَذَٲلِكَ نَجۡزِى ٱلۡمُحۡسِنِينَ (١٠٥)
|
|
||
[1285] Yang
dimaksud dengan "membenarkan mimpi" ialah mempercayai bahwa mimpi
itu benar dari Allah s.w.t. dan wajib melaksanakannya.
|
||
|
||
105. (Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpimu
itu") melalui apa yang telah kamu kerjakan, yaitu melaksanakan
penyembelihan yang diperintahkan itu atau dengan kata lain, cukuplah bagimu
hal itu. Jumlah kalimat Naadainaahu merupakan jawab dari lafal Lammaa, hanya
ditambahi Wau (sesungguhnya demikianlah) maksudnya, sebagaimana Kami
memberikan pahala kepadamu (Kami memberi balasan kepada orang-orang yang
berbuat baik) terhadap diri mereka sendiri dengan melaksanakan apa yang
diperintahkan kepada mereka, yaitu Kami akan melepaskan mereka dari
kesulitan.
|
||
Sesungguhnya ini
benar-benar suatu ujian yang nyata. (106)
|
|
إِنَّ هَـٰذَا لَهُوَ
ٱلۡبَلَـٰٓؤُاْ ٱلۡمُبِينُ (١٠٦)
|
|
||
106. (Sesungguhnya ini) penyembelihan yang diperintahkan ini
(benar-benar suatu ujian yang nyata) atau cobaan yang jelas.
|
||
Dan Kami tebus anak
itu dengan seekor sembelihan yang besar [1286]. (107)
|
|
وَفَدَيۡنَـٰهُ
بِذِبۡحٍ عَظِيمٍ۬ (١٠٧)
|
|
||
[1286]
Sesudah nyata kesabaran dan keta'atan Ibrahim dan Ismail a.s. maka Allah
melarang menyembelih Ismail dan untuk meneruskan korban, Allah menggantinya
dengan seekor sembelihan (kambing). Peristiwa ini menjadi dasar
disyariatkannya Qurban yang dilakukan pada hari Raya
Haji.
|
||
|
||
107. (Dan Kami tebus anak itu) maksudnya, anak yang
diperintahkan untuk disembelih (Nabi Ismail). Menurut suatu pendapat bahwa
anak yang disembelih itu adalah Nabi Ishak (dengan seekor sembelihan) yakni
dengan domba (yang besar) dari surga, yaitu domba yang sama dengan domba yang
dijadikan kurban oleh Habil. Domba itu dibawa oleh malaikat Jibril, lalu Nabi
Ibrahim menyembelihnya seraya membaca takbir.
|
||
Kami abadikan untuk
Ibrahim itu [pujian yang baik] di kalangan orang-orang yang datang kemudian,
(108)
|
|
وَتَرَكۡنَا عَلَيۡهِ
فِى ٱلۡأَخِرِينَ (١٠٨)
|
|
||
108. (Kami abadikan) Kami lestarikan (untuk Ibrahim itu di
kalangan orang-orang yang datang kemudian) pujian yang baik.
|
||
[yaitu]
"Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim". (109)
|
|
سَلَـٰمٌ عَلَىٰٓ
إِبۡرَٲهِيمَ (١٠٩)
|
|
||
109. ("Kesejahteraan) dari Kami (dilimpahkan atas
Ibrahim.")
|
||
Demikianlah Kami
memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. (110)
|
|
كَذَٲلِكَ نَجۡزِى
ٱلۡمُحۡسِنِينَ (١١٠)
|
|
||
110. (Demikianlah) sebagaimana Kami memberikan imbalan pahala
kepada Ibrahim (kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik)
terhadap diri mereka sendiri.
|
||
Sesungguhnya ia
termasuk hamba-hamba Kami yang beriman. (111)
|
|
إِنَّهُ ۥ مِنۡ
عِبَادِنَا ٱلۡمُؤۡمِنِينَ (١١١)
|
|
||
111. (Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.)
|
||
Dan Kami beri dia
kabar gembira dengan kelahiran Ishaq, seorang nabi yang termasuk orang-orang
yang saleh. (112)
|
|
وَبَشَّرۡنَـٰهُ
بِإِسۡحَـٰقَ نَبِيًّ۬ا مِّنَ ٱلصَّـٰلِحِينَ (١١٢)
|
|
||
112. (Dan Kami beri dia kabar gembira dengan kelahiran Ishak)
dengan adanya ayat ini dapat disimpulkan, bahwa anak yang disembelih itu
bukanlah Nabi Ishak tetapi anak Nabi Ibrahim yang lainnya, yaitu Nabi Ismail
(seorang nabi) menjadi Hal dari lafal yang diperkirakan keberadaannya,
artinya kelak ia akan menjadi seorang nabi (yang termasuk orang-orang yang
saleh.)
|
||
Kami limpahkan
keberkatan atasnya dan atas Ishaq. Dan di antara anak cucunya ada yang
berbuat baik dan ada [pula] yang zalim terhadap dirinya sendiri dengan nyata.
(113)
|
|
وَبَـٰرَكۡنَا عَلَيۡهِ
وَعَلَىٰٓ إِسۡحَـٰقَۚ وَمِن ذُرِّيَّتِهِمَا مُحۡسِنٌ۬ وَظَالِمٌ۬
لِّنَفۡسِهِۦ مُبِينٌ۬ (١١٣)
|
|
||
113. (Kami limpahkan keberkatan atasnya) dengan diperbanyak
anak cucunya (dan atas Ishak) anak Nabi Ibrahim, yaitu Kami menjadikan
kebanyakan para nabi dari keturunannya. (Dan di antara anak cucunya ada yang
berbuat baik) maksudnya, yang beriman (dan ada pula yang lalim terhadap
dirinya sendiri) yang kafir (dengan nyata) nyata kekafirannya.
|
||
Dan sesungguhnya Kami
telah melimpahkan ni’mat atas Musa dan Harun. (114)
|
|
وَلَقَدۡ مَنَنَّا
عَلَىٰ مُوسَىٰ وَهَـٰرُونَ (١١٤)
|
|
||
114. (Dan sesungguhnya Kami telah melimpahkan nikmat atas Musa
dan Harun) yakni nikmat kenabian.
|
||
Dan Kami selamatkan
keduanya dan kaumnya dari bencana yang besar. (115)
|
|
وَنَجَّيۡنَـٰهُمَا
وَقَوۡمَهُمَا مِنَ ٱلۡڪَرۡبِ ٱلۡعَظِيمِ (١١٥)
|
|
||
115. (Dan Kami selamatkan keduanya dan kaumnya) yaitu kaum
Bani Israel (dari bencana yang besar) dari perbudakan Firaun atas mereka.
|
||
Dan Kami tolong
mereka, maka jadilah mereka orang-orang yang menang. (116)
|
|
وَنَصَرۡنَـٰهُمۡ
فَكَانُواْ هُمُ ٱلۡغَـٰلِبِينَ (١١٦)
|
|
||
116. (Dan Kami tolong mereka) dari cengkeraman bangsa Koptik
(maka jadilah mereka orang-orang yang menang.)
|
||
Dan Kami berikan
kepada keduanya kitab yang sangat jelas. (117)
|
|
وَءَاتَيۡنَـٰهُمَا
ٱلۡكِتَـٰبَ ٱلۡمُسۡتَبِينَ (١١٧)
|
|
||
117. (Dan Kami berikan kepada keduanya kitab yang sangat
jelas) yang di dalamnya terkandung hukum-hukum dan batasan-batasan serta
hal-hal lainnya, yang kesemuanya itu diterangkan dengan jelas dan gamblang di
dalamnya; Kitab yang dimaksud adalah Kitab Taurat.
|
||
Dan Kami tunjuki
keduanya ke jalan yang lurus. (118)
|
|
وَهَدَيۡنَـٰهُمَا
ٱلصِّرَٲطَ ٱلۡمُسۡتَقِيمَ (١١٨)
|
|
||
118. (Dan kami tunjuki keduanya ke jalan) yakni kepada
tuntunan (yang lurus.)
|
||
Dan Kami abadikan
untuk keduanya [pujian yang baik] di kalangan orang-orang yang datang
kemudian; (119)
|
|
وَتَرَكۡنَا
عَلَيۡهِمَا فِى ٱلۡأَخِرِينَ (١١٩)
|
|
||
119. (Dan Kami abadikan) Kami lestarikan (untuk keduanya di
kalangan orang-orang yang datang kemudian) pujian yang baik.
|
||
[yaitu]:
"Kesejahteraan dilimpahkan atas Musa dan Harun". (120)
|
|
سَلَـٰمٌ عَلَىٰ مُوسَىٰ
وَهَـٰرُونَ (١٢٠)
|
|
||
120. (Yaitu "Kesejahteraan) dari Kami (dilimpahkan atas
Musa dan Harun".')
|
||
Sesungguhnya
demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
(121)
|
|
إِنَّا ڪَذَٲلِكَ
نَجۡزِى ٱلۡمُحۡسِنِينَ (١٢١)
|
|
||
121. (Sesungguhnya demikianlah) maksudnya, sebagaimana Kami
memberikan balasan pahala kepada keduanya (Kami memberi balasan kepada
orang-orang yang berbuat baik.)
|
||
Sesungguhnya keduanya
termasuk hamba-hamba Kami yang beriman. (122)
|
|
إِنَّہُمَا مِنۡ
عِبَادِنَا ٱلۡمُؤۡمِنِينَ (١٢٢)
|
|
||
122. (Sesungguhnya keduanya termasuk hamba-hamba Kami yang
beriman.)
|
||
Dan sesungguhnya Ilyas
benar-benar termasuk salah seorang rasul-rasul. (123)
|
|
وَإِنَّ إِلۡيَاسَ
لَمِنَ ٱلۡمُرۡسَلِينَ (١٢٣)
|
|
||
123. (Dan sesungguhnya Ilyas) dapat dibaca Ilyaas atau Alyaas
(benar-benar termasuk salah seorang rasul-rasul) menurut suatu pendapat bahwa
Nabi Ilyas itu adalah anak saudara lelaki Nabi Harun dan Nabi Musa. Menurut
pendapat yang lain bukan; ia diutus oleh Allah kepada kaum yang tinggal di
kota Ba'albak dan sekitarnya.
|
||
[Ingatlah] ketika ia
berkata kepada kaumnya: "Mengapa kamu tidak bertakwa? (124)
|
|
إِذۡ قَالَ
لِقَوۡمِهِۦۤ أَلَا تَتَّقُونَ (١٢٤)
|
|
||
124. (Ingatlah ketika) lafal Idz di sini dinashabkan oleh
lafal Udzkur yang diperkirakan keberadaannya (ia berkata kepada kaumnya,
"Mengapa kalian tidak bertakwa) kepada Allah?
|
||
Patutkah kamu
menyembah Ba’l [1287] dan kamu tinggalkan sebaik-baik Pencipta, (125)
|
|
أَتَدۡعُونَ بَعۡلاً۬
وَتَذَرُونَ أَحۡسَنَ ٱلۡخَـٰلِقِينَ (١٢٥)
|
|
||
[1287] Ba'l
adalah nama salah satu berhala dari orang Phunicia.
|
||
|
||
125. (Patutkah kalian menyembah Ba'l) Ba'l adalah nama
berhala yang terbuat dari emas, dan dengan nama berhala itu pula negeri
mereka diberi nama, lalu dimudhafkan kepada lafal Bik, sehingga jadilah
Ba'alabak. Maksud ayat ini ialah mengapa kalian menyembahnya (dan kalian
tinggalkan) artinya kalian tidak menyembah (sebaik-baik pencipta) yakni
Allah; maksudnya mengapa kalian tidak menyembah Allah?
|
||
[yaitu] Allah Tuhanmu
dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu?" (126)
|
|
ٱللَّهَ رَبَّكُمۡ
وَرَبَّ ءَابَآٮِٕكُمُ ٱلۡأَوَّلِينَ
(١٢٦)
|
|
||
126. (Yaitu Allah Rabb kalian dan Rabb bapak-bapak kalian yang
terdahulu?") kalau dibaca Allaahu Rabbukum Warabbu Aabaa-ikum, berarti
sebelumnya diperkirakan adanya lafal Huwa. Kalau dibaca Allaaha Rabbakum
warabba Aabaa-ikum berarti menjadi Badal dari lafal Ahsanal Khaaliqiina.
|
||
Maka mereka
mendustakannya, karena itu mereka akan diseret [ke neraka], (127)
|
|
فَكَذَّبُوهُ
فَإِنَّہُمۡ لَمُحۡضَرُونَ (١٢٧)
|
|
||
127. (Maka mereka mendustakannya, karena itu mereka akan
diseret) ke dalam neraka.
|
||
kecuali hamba-hamba
Allah yang dibersihkan [dari dosa]. (128)
|
|
إِلَّا عِبَادَ ٱللَّهِ
ٱلۡمُخۡلَصِينَ (١٢٨)
|
|
||
128. (Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari dosa)
yaitu hamba-hamba Allah yang beriman, mereka diselamatkan dari neraka.
|
||
Dan Kami abadikan
untuk Ilyas [pujian yang baik] di kalangan orang-orang yang datang kemudian,
(129)
|
|
وَتَرَكۡنَا عَلَيۡهِ
فِى ٱلۡأَخِرِينَ (١٢٩)
|
|
||
129. (Dan Kami abadikan untuk Ilyas di kalangan orang-orang
yang datang kemudian) pujian yang baik.
|
||
[yaitu]:
"Kesejahteraan dilimpahkan atas Ilyas?" (130)
|
|
سَلَـٰمٌ
عَلَىٰٓ إِلۡ يَاسِينَ (١٣٠)
|
|
||
130. (Yaitu "Kesejahteraan) dari Kami (dilimpahkan atas
Ilyasin) yang dimaksud adalah Nabi Ilyas yang tadi, ia dinamakan demikian
secara Taghlib, perihalnya sama dengan ucapan orang-orang Arab jika menamakan
Muhallab dan kaumnya, mereka menamakannya Al-Muhallabuun. Dan menurut qiraat
yang membacakannya menjadi Aali Yasiina dengan dipanjangkan harakat
Hamzahnya, berarti keluarga Nabi Ilyas, dan makna yang dimaksud adalah Nabi
Ilyas pula.
|
||
Sesungguhnya
demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
(131)
|
|
إِنَّا كَذَٲلِكَ
نَجۡزِى ٱلۡمُحۡسِنِينَ (١٣١)
|
|
||
131. (Sesungguhnya demikianlah) sebagaimana Kami memberikan
balasan pahala kepadanya (Kami memberikan balasan kepada orang-orang yang
berbuat baik.)
|
||
Sesungguhnya dia
termasuk hamba-hamba Kami yang beriman. (132)
|
|
إِنَّهُ ۥ مِنۡ
عِبَادِنَا ٱلۡمُؤۡمِنِينَ (١٣٢)
|
|
||
132. (Sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba Kami yang
beriman.)
|
||
Sesungguhnya Luth
benar-benar salah seorang rasul. (133)
|
|
وَإِنَّ لُوطً۬ا
لَّمِنَ ٱلۡمُرۡسَلِينَ (١٣٣)
|
|
||
133. (Dan sesungguhnya Luth benar-benar adalah seorang rasul.)
|
||
[Ingatlah] ketika Kami
selamatkan dia dan keluarganya [pengikut-pengikutnya] semua, (134)
|
|
إِذۡ نَجَّيۡنَـٰهُ
وَأَهۡلَهُ ۥۤ أَجۡمَعِينَ (١٣٤)
|
|
||
134. (Ingatlah ketika Kami selamatkan dia dan keluarganya
pengikut-pengikutnya semua.)
|
||
kecuali seorang perempuan
tua [isterinya yang berada] bersama-sama orang yang tinggal. (135)
|
|
إِلَّا عَجُوزً۬ا فِى
ٱلۡغَـٰبِرِينَ (١٣٥)
|
|
||
135. (Kecuali seorang perempuan tua istrinya yang berada
bersama-sama orang yang ditinggal) orang-orang yang ditinggal tertimpa azab.
|
||
Kemudian Kami
binasakan orang-orang yang lain [1288]. (136)
|
|
ثُمَّ دَمَّرۡنَا
ٱلۡأَخَرِينَ (١٣٦)
|
|
||
[1288] Yang
dimaksud dengan "orang-orang yang lain" yaitu mereka yang tinggal
di kota yang tidak ikut bersama Luth a.s. .
|
||
|
||
136. (Kemudian Kami binasakan) Kami hancurkan
(orang-orang yang lain) yaitu orang-orang yang kafir dari kaumnya.
|
||
Dan sesungguhnya kamu
[hai penduduk Mekah] benar-benar akan melalui [bekas-bekas] mereka di waktu
pagi, (137)
|
|
وَإِنَّكُمۡ
لَتَمُرُّونَ عَلَيۡہِم مُّصۡبِحِينَ (١٣٧)
|
|
||
137. (Dan sesungguhnya kalian hai penduduk Mekah benar-benar
akan melalui mereka) melalui bekas-bekas dan tempat-tempat tinggal mereka
bila kalian mengadakan perjalanan (di waktu pagi) maksudnya di waktu siang
hari.
|
||
dan di waktu malam.
Maka apakah kamu tidak memikirkan? (138)
|
|
وَبِٱلَّيۡلِۗ أَفَلَا
تَعۡقِلُونَ (١٣٨)
|
|
||
138. (Dan di waktu malam hari. Maka apakah kalian tidak
memikirkan?) hai penduduk Mekah, mengenai apa yang telah menimpa mereka
berupa azab, oleh karena kalian lalu mengambil pelajaran darinya.
|
||
Sesungguhnya Yunus
benar-benar salah seorang rasul, (139)
|
|
وَإِنَّ يُونُسَ لَمِنَ
ٱلۡمُرۡسَلِينَ (١٣٩)
|
|
||
139. (Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul.)
|
||
[ingatlah] ketika ia
lari [1289]
ke kapal yang penuh muatan, (140)
|
|
إِذۡ أَبَقَ إِلَى
ٱلۡفُلۡكِ ٱلۡمَشۡحُونِ (١٤٠)
|
|
||
[1289] Yang
dimaksud dengan "lari" di sini ialah pergi meninggalkan kewajiban.
|
||
|
||
140. (Ingatlah ketika ia lari) maksudnya, minggat (ke
kapal yang penuh muatan) hal ini terjadi sewaktu ia bersitegang dengan
kaumnya, karena ternyata azab yang diancamkan olehnya kepada kaumnya tidak
turun-turun juga, akhirnya ia melarikan diri naik kapal. Dan kapal yang
dinaikinya itu berhenti di tengah laut yang besar ombaknya. Juru mudi kapal
mengatakan, bahwa di dalam kapal ini terdapat seorang hamba yang melarikan
diri dari tuannya, hal ini akan tampak jelas melalui undian.
|
||
kemudian ia ikut
berundi [1290] lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian.
(141)
|
|
فَسَاهَمَ فَكَانَ مِنَ
ٱلۡمُدۡحَضِينَ (١٤١)
|
|
||
[1290] Undian
itu diadakan karena muatan kapal itu sangat penuh. Kalau tidak dikurangi
mungkin akan tenggelam. Oleh sebab itu diadakan undian. Siapa yang kalah
dalam undian itu dilemparkan kelaut. Yunus a.s. termasuk orang-orang yang
kalah dalam undian tersebut sehingga ia dilemparkan ke laut.
|
||
|
||
141. (Kemudian ia ikut berundi) para penumpang kapal
itu semuanya diundi (lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian
itu) akibatnya ia dilemparkan ke laut.
|
||
Maka ia ditelan oleh
ikan besar dalam keadaan tercela [1291]. (142)
|
|
فَٱلۡتَقَمَهُ ٱلۡحُوتُ
وَهُوَ مُلِيمٌ۬ (١٤٢)
|
|
||
[1291] Sebab
Yunus tercela ialah karena dia lari meninggalkan kaumnya.
|
||
|
||
142. (Maka ia ditelan oleh ikan besar) ditelan
bulat-bulat (dalam keadaan tercela) karena ia melakukan perbuatan yang
tercela, yaitu pergi dengan memakai jalan laut kemudian naik kapal
meninggalkan kaumnya, tanpa izin terlebih dahulu dari Rabbnya.
|
||
Maka kalau sekiranya
dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, (143)
|
|
فَلَوۡلَآ
أَنَّهُ ۥ كَانَ مِنَ ٱلۡمُسَبِّحِينَ (١٤٣)
|
|
||
143. (Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang
bertasbih) yakni selalu ingat kepada Allah, melalui zikirnya di dalam perut
ikan seraya mengatakan, "Laa Ilaaha Illaa Anta Subhaanaka Innii Kuntu
Minazh Zhaalimiina", artinya, "Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha
Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang aniaya."
|
||
niscaya ia akan tetap
tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. (144)
|
|
لَلَبِثَ فِى
بَطۡنِهِۦۤ إِلَىٰ يَوۡمِ يُبۡعَثُونَ (١٤٤) ۞
|
|
||
144. (Niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai
hari berbangkit) artinya, niscaya perut ikan besar itu akan menjadi kuburnya
hingga hari kiamat nanti.
|
||
Kemudian Kami
lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit.
(145)
|
|
فَنَبَذۡنَـٰهُ
بِٱلۡعَرَآءِ وَهُوَ سَقِيمٌ۬ (١٤٥)
|
|
||
145. (Kemudian Kami lemparkan dia) Kami campakkan dia dari
dalam perut ikan besar itu (ke daerah yang tandus) di permukaan bumi yang
tandus, yakni ke tepi pantai pada hari itu juga, setelah tiga hari, tujuh
hari, dua puluh hari atau setelah empat puluh hari sejak ia ditelan ikan besar
itu (sedangkan ia dalam keadaan sakit) yakni kurus kering dan sakit bagaikan
anak ayam yang terserang penyakit kok.
|
||
Dan Kami tumbuhkan
untuk dia sebatang pohon dari jenis labu. (146)
|
|
وَأَنۢبَتۡنَا عَلَيۡهِ
شَجَرَةً۬ مِّن يَقۡطِينٍ۬ (١٤٦)
|
|
||
146. (Dan Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis
labu) pohon itu dapat menaunginya dengan batangnya, berbeda keadaannya dengan
pohon labu yang biasanya. Hal ini merupakan suatu mukjizat baginya, setiap
pagi dan petang datang kepadanya kambing hutan, ia meminum air susu dari
teteknya hingga ia kuat kembali.
|
||
Dan Kami utus dia
kepada seratus ribu orang atau lebih. (147)
|
|
وَأَرۡسَلۡنَـٰهُ
إِلَىٰ مِاْئَةِ أَلۡفٍ أَوۡ يَزِيدُونَ (١٤٧)
|
|
||
147. (Dan Kami utus dia) sesudah itu, sebagaimana status
sebelumnya, kepada kaum Bunainawiy yang tinggal di daerah Maushul (kepada
seratus ribu orang atau) bahkan (lebih dari itu) yakni lebih dua puluh atau
tiga puluh atau tujuh puluh ribu orang.
|
||
Lalu mereka beriman,
karena itu Kami anugerahkan keni’matan hidup kepada mereka hingga waktu yang
tertentu. (148)
|
|
فَـَٔامَنُواْ
فَمَتَّعۡنَـٰهُمۡ إِلَىٰ حِينٍ۬ (١٤٨)
|
|
||
148. (Lalu mereka beriman) sewaktu mereka menyaksikan azab
yang telah dijanjikan kepada mereka (karena itu Kami anugerahkan kenikmatan
hidup kepada mereka) artinya, kami biarkan mereka menikmati harta yang ada
pada mereka (hingga waktu yang tertentu) hingga ajal mereka datang.
|
||
Tanyakanlah [ya
Muhammad] kepada mereka [orang-orang kafir Mekah]: "Apakah untuk Tuhanmu
anak-anak perempuan dan untuk mereka anak laki-laki [1292]. (149)
|
|
فَٱسۡتَفۡتِهِمۡ
أَلِرَبِّكَ ٱلۡبَنَاتُ وَلَهُمُ ٱلۡبَنُونَ (١٤٩)
|
|
||
[1292] Orang
musyrikin mengatakan bahwa Allah mempunyai anak-anak perempuan (malaikat),
padahal mereka sendiri menganggap hina anak perempuan itu.
|
||
|
||
149. (Tanyakanlah kepada mereka) kepada orang-orang
kafir Mekah; ungkapan ini dimaksud sebagai ejekan terhadap mereka,
("Apakah untuk Rabb kamu anak-anak perempuan) sesuai dengan dugaan
mereka bahwa para malaikat itu adalah anak-anak perempuan Allah (dan untuk
mereka anak laki-laki) mereka memilih yang lebih kuat dan yang lebih baik.
|
||
atau apakah Kami
menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan dan mereka menyaksikan [nya]?
(150)
|
|
أَمۡ خَلَقۡنَا
ٱلۡمَلَـٰٓٮِٕڪَةَ إِنَـٰثً۬ا
وَهُمۡ شَـٰهِدُونَ (١٥٠)
|
|
||
150. (Atau apakah Kami menciptakan malaikat-malaikat berupa
perempuan dan mereka menyaksikannya") yakni mereka menyaksikan
penciptaan Kami itu, yang karenanya mereka mengatakan demikian?
|
||
Ketahuilah bahwa
sesungguhnya mereka dengan kebohongannya benar-benar mengatakan: (151)
|
|
أَلَآ إِنَّہُم مِّنۡ
إِفۡكِهِمۡ لَيَقُولُونَ (١٥١)
|
|
||
151. (Ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka dengan
kebohongannya) dengan kedustaan mereka itu (benar-benar mengatakan,)
|
||
"Allah
beranak". Dan sesungguhnya mereka benar-benar orang yang berdusta.
(152)
|
|
وَلَدَ ٱللَّهُ
وَإِنَّہُمۡ لَكَـٰذِبُونَ (١٥٢)
|
|
||
152. ("Allah beranak") melalui perkataan mereka yang
menyatakan bahwa malaikat-malaikat itu adalah anak-anak perempuan Allah. (Dan
sesungguhnya mereka benar-benar orang yang berdusta) dalam hal ini.
|
||
Apakah Tuhan memilih
[mengutamakan] anak-anak perempuan daripada anak laki-laki? (153)
|
|
أَصۡطَفَى ٱلۡبَنَاتِ
عَلَى ٱلۡبَنِينَ (١٥٣)
|
|
||
153. (Apakah Tuhan memilih) lafal Ashthafaa Hamzahnya adalah
Hamzah Istifham yang berharakat Fatah, oleh karenanya Hamzah Washal tidak
dibutuhkan lagi, sebab itu dibuang. Yakni apakah Allah mengutamakan
(anak-anak perempuan daripada anak laki-laki?)
|
||
Apakah yang terjadi
padamu? Bagaimana [caranya] kamu menetapkan? (154)
|
|
مَا لَكُمۡ كَيۡفَ
تَحۡكُمُونَ (١٥٤)
|
|
||
154. (Apakah yang terjadi pada kalian? Bagaimanakah caranya
kalian menetapkan?) kesimpulan yang rusak ini.
|
||
Maka apakah kamu tidak
memikirkan? (155)
|
|
أَفَلَا تَذَكَّرُونَ (١٥٥)
|
|
||
155. (Maka apakah kalian tidak memikirkan?) bahwasanya Allah
swt. itu Maha Tinggi lagi Maha Suci dari mempunyai anak?
|
||
Atau apakah kamu
mempunyai bukti yang nyata? (156)
|
|
أَمۡ لَكُمۡ سُلۡطَـٰنٌ۬
مُّبِينٌ۬ (١٥٦)
|
|
||
156. (Atau apakah kalian mempunyai bukti yang nyata?) artinya
hujah yang jelas menyatakan bahwa Allah mempunyai anak.
|
||
Maka bawalah kitabmu
jika kamu memang orang-orang yang benar. (157)
|
|
فَأۡتُواْ
بِكِتَـٰبِكُمۡ إِن كُنتُمۡ صَـٰدِقِينَ (١٥٧)
|
|
||
157. (Maka bawalah kitab kalian) kitab Taurat kalian, kemudian
perlihatkanlah kepadaku mengenai hal itu di dalamnya (jika kalian memang
orang-orang yang benar) di dalam perkataan dan dugaan kalian itu.
|
||
Dan mereka adakan
[hubungan] nasab antara Allah dan antara jin. Dan sesungguhnya jin mengetahui
bahwa mereka benar-benar akan diseret [ke neraka], (158)
|
|
وَجَعَلُواْ
بَيۡنَهُ ۥ وَبَيۡنَ ٱلۡجِنَّةِ نَسَبً۬اۚ وَلَقَدۡ عَلِمَتِ ٱلۡجِنَّةُ
إِنَّہُمۡ لَمُحۡضَرُونَ (١٥٨)
|
|
||
158. (Dan mereka adakan) orang-orang musyrik itu (antara Dia)
yakni Allah swt. (dan antara jin) yakni malaikat dinamakan Al-Jinnah karena
mereka tidak dapat dilihat oleh mata (hubungan nasab) melalui perkataan
mereka yang menyatakan bahwasanya malaikat-malaikat itu adalah anak-anak
perempuan Allah. (Dan sesungguhnya jin mengetahui bahwa mereka) yakni
orang-orang yang mengatakan demikian (benar-benar akan diseret) ke dalam
neraka dan mereka akan diazab di dalamnya.
|
||
Maha Suci Allah dari
apa yang mereka sifatkan, (159)
|
|
سُبۡحَـٰنَ ٱللَّهِ
عَمَّا يَصِفُونَ (١٥٩)
|
|
||
159. (Maha Suci Allah) kalimat ini memahasucikan Dia (dari apa
yang mereka sifatkan) yaitu bahwasanya Allah mempunyai anak.
|
||
kecuali hamba-hamba
Allah [1293]
yang dibersihkan dari [dosa]. (160)
|
|
إِلَّا عِبَادَ ٱللَّهِ
ٱلۡمُخۡلَصِينَ (١٦٠)
|
|
||
[1293] Yang
dimaksud "hamba Allah" di sini ialah golongan jin yang beriman.
|
||
|
||
160. (Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari
dosa) yakni kecuali orang-orang yang beriman. Istitsna di sini adalah
bersifat Munqathi'. Maksudnya bahwa mereka yang beriman itu memahasucikan
Allah swt. dari apa yang telah disifatkan oleh mereka kepada-Nya.
|
||
Maka sesungguhnya kamu
dan apa-apa yang kamu sembah itu, (161)
|
|
فَإِنَّكُمۡ وَمَا
تَعۡبُدُونَ (١٦١)
|
|
||
161. (Maka sesungguhnya kalian dan apa-apa yang kalian sembah
itu) yakni berhala-berhala sesembahan-sesembahan kalian itu.
|
||
sekali-kali tidak
dapat menyesatkan [seseorang] terhadap Allah, (162)
|
|
مَآ أَنتُمۡ عَلَيۡهِ
بِفَـٰتِنِينَ (١٦٢)
|
|
||
162. (Sekali-kali kalian dengannya tidak akan dapat) dengan
melalui sesembahan kalian itu; lafal 'Alaihi berta'alluq kepada firman
selanjutnya, yaitu (menyesatkan) seorang pun.
|
||
kecuali orang-orang
yang akan masuk neraka yang menyala. (163)
|
|
إِلَّا مَنۡ هُوَ صَالِ
ٱلۡجَحِيمِ (١٦٣)
|
|
||
163. (Kecuali orang-orang yang akan masuk neraka yang
menyala-nyala) menurut ilmu Allah swt.
|
||
Tiada seorangpun di
antara kami [malaikat] melainkan mempunyai kedudukan yang tertentu,
(164)
|
|
وَمَا مِنَّآ إِلَّا
لَهُ ۥ مَقَامٌ۬ مَّعۡلُومٌ۬ (١٦٤)
|
|
||
164. Malaikat Jibril berkata kepada Nabi saw., ("Tiada
seorang pun di antara kami) para malaikat (melainkan mempunyai kedudukan yang
tertentu) di langit, di tempat itu ia beribadah kepada Allah dan tidak
melampaui tempat atau kedudukan yang lain.
|
||
dan sesungguhnya Kami
benar-benar bershaf-shaf [dalam menunaikan perintah Allah]. (165)
|
|
وَإِنَّا لَنَحۡنُ
ٱلصَّآفُّونَ (١٦٥)
|
|
||
165. (Dan sesungguhnya kami benar-benar bersaf-saf) artinya
meluruskan telapak kaki kami dalam salat.
|
||
Dan sesungguhnya kami
benar-benar bertasbih [kepada Allah]. (166)
|
|
وَإِنَّا لَنَحۡنُ
ٱلۡمُسَبِّحُونَ (١٦٦)
|
|
||
166. (Dan sesungguhnya kami benar-benar bertasbih.")
menyucikan Allah dari hal-hal yang tidak layak bagi-Nya.
|
||
Sesungguhnya mereka
benar-benar akan berkata: (167)
|
|
وَإِن كَانُواْ
لَيَقُولُونَ (١٦٧)
|
|
||
167. (Sesungguhnya) lafal In di sini adalah bentuk Takhfif
dari lafal Inna (mereka) yakni orang-orang kafir Mekah (akan berkata,)
|
||
"Kalau sekiranya
di sisi kami ada sebuah kitab dari [kitab-kitab yang diturunkan] kepada
orang-orang dahulu, (168)
|
|
لَوۡ أَنَّ عِندَنَا
ذِكۡرً۬ا مِّنَ ٱلۡأَوَّلِينَ (١٦٨)
|
|
||
168. ("Kalau sekiranya di sisi kami ada sebuah
peringatan) maksudnya, sebuah kitab (dari orang-orang yang dahulu) yakni dari
kitab-kitab yang diturunkan kepada orang-orang yang dahulu.
|
||
benar-benar kami akan
jadi hamba Allah yang dibersihkan [dari dosa]". (169)
|
|
لَكُنَّا عِبَادَ
ٱللَّهِ ٱلۡمُخۡلَصِينَ (١٦٩)
|
|
||
169. (Benar-benar kami akan jadi hamba Allah yang
mukhlis") maksudnya beribadah kepada-Nya semata.
|
||
Tetapi mereka
mengingkarinya [Al Qur’an]: maka kelak mereka akan mengetahui [akibat
keingkarannya itu]. (170)
|
|
فَكَفَرُواْ بِهِۦۖ
فَسَوۡفَ يَعۡلَمُونَ (١٧٠)
|
|
||
170. Allah berfirman, ("Tetapi mereka mengingkarinya)
mengingkari Kitab yang diturunkan kepada mereka, yaitu Alquran kitab yang
lebih mulia daripada kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya (kelak mereka
akan mengetahui) akibat dari kekafiran dan keingkaran mereka itu.
|
||
Dan sesungguhnya telah
tetap janji Kami kepada hamba-hamba Kami yang menjadi rasul, (171)
|
|
وَلَقَدۡ سَبَقَتۡ
كَلِمَتُنَا لِعِبَادِنَا ٱلۡمُرۡسَلِينَ (١٧١)
|
|
||
171. (Dan sesungguhnya telah tetap janji Kami) pertolongan
Kami (kepada hamba-hamba Kami yang menjadi rasul) yaitu sebagaimana yang
telah diungkapkan oleh firman-Nya yang lain, "Aku dan rasul-rasul-Ku
pasti menang." (Q.S. Al-Mujadilah, 21).
|
||
[yaitu] sesungguhnya
mereka itulah yang pasti mendapat pertolongan. (172)
|
|
إِنَّہُمۡ لَهُمُ
ٱلۡمَنصُورُونَ (١٧٢)
|
|
||
172. Atau janji tersebut sebagaimana yang diungkapkan-Nya pada
ayat berikut ini, yaitu, (yaitu, 'Sesungguhnya mereka itulah yang pasti
mendapat pertolongan.')
|
||
Dan sesungguhnya
tentara Kami [1294] itulah yang pasti menang. (173)
|
|
وَإِنَّ جُندَنَا
لَهُمُ ٱلۡغَـٰلِبُونَ (١٧٣)
|
|
||
[1294] Yang
dimaksud dengan "tentara Kami" disini ialah Rasul beserta
pengikut-pengikutnya.
|
||
|
||
173. (Dan sesungguhnya tentara Kami) yakni orang-orang
mukmin (itulah yang pasti menang) atas orang-orang kafir melalui hujah, dan
mendapat kemenangan atas mereka di dunia ini. Dan jika sebagian dari
orang-orang yang beriman itu tidak mendapat kemenangan atas orang-orang kafir
di dunia ini, maka mereka pasti mendapat kemenangan di akhirat nanti.
|
||
Maka berpalinglah kamu
[Muhammad] dari mereka sampai suatu ketika [1295]. (174)
|
|
فَتَوَلَّ عَنۡہُمۡ
حَتَّىٰ حِينٍ۬ (١٧٤)
|
|
||
[1295]
Maksudnya: sampai Rasulullah SAW mempunyai kekuatan.
|
||
|
||
174. (Maka berpalinglah kamu dari mereka) yaitu dari
orang-orang kafir Mekah (sampai suatu ketika") sampai Dia
memerintahkannya untuk memerangi mereka.
|
||
Dan lihatlah mereka,
maka kelak mereka akan melihat [azab itu]. (175)
|
|
وَأَبۡصِرۡهُمۡ
فَسَوۡفَ يُبۡصِرُونَ (١٧٥)
|
|
||
175. (Dan terangkanlah kepada mereka) apabila azab turun
kepada mereka (maka kelak mereka akan mengetahui) akibat dari kekafiran
mereka.
|
||
Maka apakah mereka
meminta supaya siksa Kami disegerakan? (176)
|
|
أَفَبِعَذَابِنَا
يَسۡتَعۡجِلُونَ (١٧٦)
|
|
||
176. Maka mereka mengatakan dengan nada yang mengejek,
"Kapankah turunnya azab itu?" Lalu Allah berfirman mengancam mereka
yang mengatakan demikian: (Maka apakah mereka meminta supaya siksa Kami
disegerakan.)
|
||
Maka apabila siksaan
itu turun di halaman mereka, maka amat buruklah pagi hari yang dialami oleh
orang-orang yang diperingatkan itu [1296]. (177)
|
|
فَإِذَا نَزَلَ
بِسَاحَتِہِمۡ فَسَآءَ صَبَاحُ ٱلۡمُنذَرِينَ (١٧٧)
|
|
||
[1296] Yang
dimaksud dengan "pagi hari" ialah bukan waktu pagi tetapi sembarang
waktu di mana orang-orang yang menyerang itu melakukan serangannya sebelum
waktu subuh; maka orang-orang yang kalah menderita kekalahannya pada waktu
pagi.
|
||
|
||
177. (Maka apabila siksaan itu turun di halaman mereka)
maksudnya, di tengah-tengah mereka. Sehubungan dengan makna lafal As-Saahah
ini Imam Al-Farra mengatakan, bahwa orang-orang Arab bila menyebutkan suatu
kaum cukup hanya dengan menyebutkan halaman tempat mereka tinggal (maka amat
buruklah) yakni seburuk-buruk pagi hari adalah (pagi hari yang dialami oleh
orang-orang yang diperingatkan itu) di dalam ungkapan ayat ini terdapat Isim
Zahir yang menduduki tempatnya Isim Mudhmar.
|
||
Dan berpalinglah kamu
dari mereka hingga suatu ketika. (178)
|
|
وَتَوَلَّ عَنۡهُمۡ
حَتَّىٰ حِينٍ۬ (١٧٨)
|
|
||
178. (Dan berpalinglah kamu dari mereka hingga suatu ketika.)
|
||
Dan lihatlah, maka
kelak mereka juga akan melihat. (179)
|
|
وَأَبۡصِرۡ فَسَوۡفَ
يُبۡصِرُونَ (١٧٩)
|
|
||
179. (Dan lihatlah, karena mereka juga akan melihat) ayat ini
diulangi penyebutannya dengan maksud untuk mengukuhkan ancaman yang ditujukan
kepada mereka, dan sekaligus sebagai penenang hati bagi Nabi saw.
|
||
Maha Suci Tuhanmu Yang
mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka katakan. (180)
|
|
سُبۡحَـٰنَ رَبِّكَ
رَبِّ ٱلۡعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ (١٨٠)
|
|
||
180. (Maha Suci Rabbmu Yang mempunyai keperkasaan) yakni
kemenangan (dari apa yang mereka katakan) yaitu, bahwa Dia memiliki anak.
|
||
Dan kesejahteraan
dilimpahkan atas para rasul. (181)
|
|
وَسَلَـٰمٌ عَلَى
ٱلۡمُرۡسَلِينَ (١٨١)
|
|
||
181. (Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul) yang
menyampaikan ajaran tauhid dan syariat-syariat dari Allah swt.
|
||
Dan segala puji bagi
Allah Tuhan seru sekalian alam. (182)
|
|
وَٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ
رَبِّ ٱلۡعَـٰلَمِينَ (١٨٢)
|
|
||
182. (Dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam)
Yang menolong mereka dan yang membinasakan orang-orang yang kafir.
|
-
Terjemah dan Tafsir Jalalain ▼
- 1. Al Faatihah
- 2. Al Baqarah-1
- 2. Al Baqarah-2
- 2. Al Baqarah-3
- 2. Al Baqarah-4
- 3. Ali 'Imran-1
- 3. Ali 'Imran-2
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Assy Ssyamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 5. Al Maaidah
- Al Qur'an Per Juz ▼
- 1. Al Fatihah
- 2. Al Baqarah
- 3. Ali Imran
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Asy Syamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 6. Al An'aam
Senin, 29 April 2013
Surah 37 - Ash Shaaffaat (1 - 182)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Assalamu'alaikum
BalasHapus