Surah KABUT
|
|
سُوۡرَةُ الدّخان
|
|
||
Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
|
|
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
|
|
||
Haa Miim [1369]. (1)
|
|
حمٓ (١)
|
|
||
[1369] Lihat
not 10. Ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari
surat-surat Al-Qur'an seperti: alif laam miim, alif laam raa, alif laam miim
shaad dan sebagainya. Diantara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan
pengertiannya kepada Allah karena dipandang termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat,
dan ada pula yang menafsirkannya. Golongan yang menafsirkannya ada yang
memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang berpendapat bahwa
huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian para pendengar supaya
memperhatikan Al-Qur'an itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al-Qur'an itu
diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad.
Kalau mereka tidak percaya bahwa Al-Qur'an diturunkan dari Allah dan hanya
buatan Muhammad SAW semata-mata, maka cobalah mereka buat semacam Al Quran
itu.
|
||
|
||
001. (Ha Mim) hanya Allah sajalah yang mengetahui arti dan
maksudnya.
|
||
Demi Kitab [Al Qur’an]
yang menjelaskan, (2)
|
|
وَٱلۡڪِتَـٰبِ
ٱلۡمُبِينِ (٢)
|
|
||
002. (Demi Alkitab) yaitu Alquran (yang menjelaskan) yang
memenangkan perkara yang halal atas perkara yang haram.
|
||
sesungguhnya Kami
menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi [1370] dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. (3)
|
|
إِنَّآ أَنزَلۡنَـٰهُ
فِى لَيۡلَةٍ۬ مُّبَـٰرَكَةٍۚ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ (٣)
|
|
||
[1370] Malam
yang diberkahi ialah malam Al-Qur'an pertama kali diturunkan. Di Indonesia umumnya
dianggap jatuh pada tanggal 17 Ramadhan.
|
||
|
||
003. (Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang
diberkati) yaitu Lailatulkadar, atau malam pertengahan bulan Syakban. Pada
malam tersebut diturunkanlah Alquran dari Umul Kitab atau Lohmahfuz yaitu
dari langit yang ketujuh hingga ke langit dunia (sesungguhnya Kamilah yang
memberi peringatan) yang memperingatkan manusia dengan Alquran.
|
||
Pada malam itu
dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah [1371]. (4)
|
|
فِيہَا يُفۡرَقُ كُلُّ
أَمۡرٍ حَكِيمٍ (٤)
|
|
||
[1371] Yang
dimaksud dengan urusan-urusan di sini ialah segala perkara yang berhubungan
dengan kehidupan makhluk seperti: hidup, mati, rezki, untung baik, untung
buruk dan sebagainya.
|
||
|
||
004. (Pada malam itu) yakni pada malam Lailatulkadar, atau
malam pertengahan bulan Syakban (dijelaskan) dirincikan (segala urusan yang
penuh hikmah) segala urusan yang telah ditentukan, yaitu berupa rezeki dan
ajal serta perkara-perkara lainnya, mulai dari malam itu sampai dengan malam
yang sama untuk tahun berikutnya.
|
||
[yaitu] urusan yang
besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutus rasul-rasul,
(5)
|
|
أَمۡرً۬ا مِّنۡ
عِندِنَآۚ إِنَّا كُنَّا مُرۡسِلِينَ (٥)
|
|
||
005. (Yaitu urusan yang besar) rinciannya (dari sisi Kami.
Sesungguhnya Kami adalah yang mengutus rasul-rasul) Nabi Muhammad dan
rasul-rasul sebelumnya.
|
||
sebagai rahmat dari
Tuhanmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,
(6)
|
|
رَحۡمَةً۬ مِّن
رَّبِّكَۚ إِنَّهُ ۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ (٦)
|
|
||
006. (Sebagai rahmat) maksudnya, karena belas kasihan kepada
manusia diutuslah rasul-rasul kepada mereka (dari Rabbmu. Sesungguhnya Dialah
Yang Maha Mendengar) perkataan-perkataan mereka (lagi Maha Mengetahui)
perbuatan-perbuatan mereka.
|
||
Tuhan Yang memelihara
langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, jika kamu adalah orang
yang meyakini. (7)
|
|
رَبِّ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ
وَٱلۡأَرۡضِ وَمَا بَيۡنَهُمَآۖ إِن كُنتُم مُّوقِنِينَ (٧)
|
|
||
007. (Rabb yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di
antara keduanya) jika dibaca Rabbus Samaawaati berarti menjadi Khabar yang
ketiga, jika dibaca Rabbis Samaawaati berarti menjadi Badal dari lafal
Rabbika (jika kalian) hai penduduk Mekah (orang-orang yang meyakini)
bahwasanya Dia adalah Rabb langit dan bumi, maka yakinilah bahwa Muhammad itu
adalah rasul-Nya.
|
||
Tidak ada Tuhan [yang
berhak disembah] melainkan Dia, Yang menghidupkan dan Yang mematikan.
[Dialah] Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu. (8)
|
|
لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا
هُوَ يُحۡىِۦ وَيُمِيتُۖ رَبُّكُمۡ وَرَبُّ ءَابَآٮِٕكُمُ ٱلۡأَوَّلِينَ (٨)
|
|
||
008. (Tidak ada tuhan melainkan Dia, Yang menghidupkan dan
Yang mematikan Dialah Rabb kalian dan Rabb bapak-bapak kalian yang terdahulu.)
|
||
Tetapi mereka
bermain-main dalam keragu-raguan. (9)
|
|
بَلۡ هُمۡ فِى شَكٍّ۬
يَلۡعَبُونَ (٩)
|
|
||
009. (Tetapi mereka dalam keragu-raguan) tentang adanya hari
berbangkit (adalah orang-orang yang bermain-main) dengan maksud mengejek
kamu, hai Muhammad. Maka Nabi berdoa, "Ya Allah! Bantulah aku untuk
menghadapi mereka, timpakanlah kepada mereka paceklik selama tujuh tahun
sebagaimana paceklik yang diminta oleh Nabi Yusuf."
|
||
Maka tunggulah hari
ketika langit membawa kabut yang nyata [1372]. (10)
|
|
فَٱرۡتَقِبۡ يَوۡمَ
تَأۡتِى ٱلسَّمَآءُ بِدُخَانٍ۬ مُّبِينٍ۬ (١٠)
|
|
||
[1372] Yang
dimaksud "kabut yang nyata" ialah bencana kelaparan yang menimpa kaum Quraisy
karena mereka menentang Nabi Muhammad SAW
|
||
|
||
010. (Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang
nyata) maka kala itu bumi menjadi tandus kelaparan serta paceklik makin
menjadi-jadi, sehingga karena memuncaknya keadaan, akhirnya mereka melihat
seolah-olah ada sesuatu yang berupa kabut di antara langit dan bumi.
|
||
yang meliputi manusia.
Inilah azab yang pedih. (11)
|
|
يَغۡشَى ٱلنَّاسَۖ
هَـٰذَا عَذَابٌ أَلِيمٌ۬ (١١)
|
|
||
011. (Yang meliputi manusia) lalu mereka berkata, ("Inilah
azab yang pedih.)
|
||
[Mereka berdo’a]:
"Ya Tuhan kami, lenyapkanlah dari kami azab itu. Sesungguhnya kami akan
beriman." (12)
|
|
رَّبَّنَا
ٱكۡشِفۡ عَنَّا ٱلۡعَذَابَ إِنَّا مُؤۡمِنُونَ (١٢)
|
|
||
012. ('Ya Rabb kami! Lenyapkanlah dari kami azab ini,
Sesungguhnya kami akan beriman") atau percaya kepada nabi-Mu.
|
||
Bagaimanakah mereka
dapat menerima peringatan, padahal telah datang kepada mereka seorang rasul
yang memberi penjelasan, (13)
|
|
أَنَّىٰ لَهُمُ
ٱلذِّكۡرَىٰ وَقَدۡ جَآءَهُمۡ رَسُولٌ۬ مُّبِينٌ۬ (١٣)
|
|
||
013. ("Bagaimana mereka dapat menerima peringatan)
maksudnya, iman tidak akan bermanfaat buat mereka bila azab diturunkan
(padahal telah datang kepada mereka seorang rasul yang memberi penjelasan)
artinya yang jelas risalahnya.
|
||
kemudian mereka
berpaling daripadanya dan berkata: "Dia adalah seorang yang menerima
ajaran [dari orang lain] lagi pula seorang yang gila [1373]. (14)
|
|
ثُمَّ تَوَلَّوۡاْ
عَنۡهُ وَقَالُواْ مُعَلَّمٌ۬ مَّجۡنُونٌ (١٤)
|
|
||
[1373] Nabi Muhammad SAW
dituduh menerima pelajaran dari seorang yang bukan bangsa Arab bernama Addas
yang beragama Kristen.
|
||
|
||
014. (Kemudian mereka berpaling darinya dan berkata, "Dia
adalah seorang yang menerima ajaran) maksudnya dia diajari Alquran oleh orang
lain (lagi pula dia seorang yang gila.")
|
||
Sesungguhnya [kalau]
Kami akan melenyapkan siksaan itu agak sedikit sesungguhnya kamu akan kembali
[ingkar]. (15)
|
|
إِنَّا كَاشِفُواْ
ٱلۡعَذَابِ قَلِيلاًۚ إِنَّكُمۡ عَآٮِٕدُونَ
(١٥)
|
|
||
015.
(Sesungguhnya kalau Kami lenyapkan siksaan itu) kelaparan dan paceklik itu
dari mereka selama beberapa waktu (dalam waktu yang tidak lama) lalu Allah
melenyapkan azab itu dari mereka (sesungguhnya kalian akan kembali) kepada
kekafiran, dan memang mereka kembali lagi kepada kekafirannya.
|
||
[Ingatlah] hari
[ketika] Kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras [1374]. Sesungguhnya Kami
adalah Pemberi balasan. (16)
|
|
يَوۡمَ نَبۡطِشُ
ٱلۡبَطۡشَةَ ٱلۡكُبۡرَىٰٓ إِنَّا مُنتَقِمُونَ (١٦) ۞
|
|
||
[1374]
Hantaman yang keras itu terjadi di peperangan Badar di mana orang-orang
musyrik dipukul dengan sehebat-hebatnya sehingga menderita kekalahan dan
banyak di antara
pemimpin-pemimpin mereka yang tewas.
|
||
|
||
016.
Ingatlah (hari ketika Kami menghantam dengan hantaman yang keras) yaitu pada
perang Badar. (Sesungguhnya Kami Pemberi balasan) kepada orang-orang yang
kafir itu. Lafal Al-Bathsyu artinya menghantam dengan keras.
|
||
Sesungguhnya sebelum
mereka telah Kami uji kaum Fir’aun dan telah datang kepada mereka seorang
rasul yang mulia, (17)
|
|
وَلَقَدۡ فَتَنَّا
قَبۡلَهُمۡ قَوۡمَ فِرۡعَوۡنَ وَجَآءَهُمۡ رَسُولٌ۬ ڪَرِيمٌ (١٧)
|
|
||
017. (Sesungguhnya telah Kami coba) Kami uji (sebelum mereka
kaum Firaun) berikut Firaun sendiri (dan telah datang kepada mereka seorang
rasul) yaitu Nabi Musa a.s. (yang mulia) di sisi Allah swt.
|
||
[dengan berkata]:
"Serahkanlah kepadaku hamba-hamba Allah [Bani Israil yang kamu
perbudak]. Sesungguhnya aku adalah utusan [Allah] yang dipercaya kepadamu,
(18)
|
|
أَنۡ أَدُّوٓاْ إِلَىَّ
عِبَادَ ٱللَّهِۖ إِنِّى لَكُمۡ رَسُولٌ أَمِينٌ۬ (١٨)
|
|
||
018. (Dengan berkata, "Hendaknya) atau hendaknyalah
(kalian tunaikan kepadaku) apa yang aku seru kalian untuk melakukannya, yaitu
beriman kepada Allah. Maksudnya, tampakkanlah iman kalian kepadaku, hai
(hamba-hamba Allah. Sesungguhnya aku adalah utusan Allah yang dipercaya
kepada kalian) dipercaya untuk menyampaikan apa yang aku diutus untuknya.
|
||
dan janganlah kamu
menyombongkan diri terhadap Allah. Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan
membawa bukti yang nyata. (19)
|
|
وَأَن لَّا تَعۡلُواْ
عَلَى ٱللَّهِۖ إِنِّىٓ ءَاتِيكُم بِسُلۡطَـٰنٍ۬ مُّبِينٍ۬ (١٩)
|
|
||
019. (Dan Janganlah kalian menyombongkan diri) berlaku takabur
(terhadap Allah) yaitu tidak menaati-Nya. (Sesungguhnya aku datang kepada
kalian dengan membawa bukti) tanda bukti (yang nyata") yang menunjukkan
kebenaran risalahku. Tetapi sebaliknya mereka mengancam akan merajamnya.
|
||
Dan sesungguhnya aku
berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu, dari keinginanmu merajamku, (20)
|
|
وَإِنِّى عُذۡتُ
بِرَبِّى وَرَبِّكُمۡ أَن تَرۡجُمُونِ (٢٠)
|
|
||
020. Maka berdoalah Nabi Musa, ("Dan sesungguhnya aku
berlindung kepada Rabbku dan Rabb kalian, dari keinginan kalian merajamku)
dengan batu.
|
||
dan jika kamu tidak
beriman kepadaku maka biarkanlah aku [memimpin Bani Israil]". (21)
|
|
وَإِن لَّمۡ
تُؤۡمِنُواْ لِى فَٱعۡتَزِلُونِ (٢١)
|
|
||
021. (Dan jika kalian tidak beriman kepadaku) tidak percaya
kepadaku (maka biarkanlah aku") artinya, janganlah kalian menyakitiku,
akan tetapi mereka tidak mau membiarkannya.
|
||
Kemudian Musa
berdo’a kepada Tuhannya: "Sesungguhnya mereka ini adalah kaum yang
berdosa [segerakanlah azab kepada mereka]". (22)
|
|
فَدَعَا
رَبَّهُ ۥۤ أَنَّ هَـٰٓؤُلَآءِ قَوۡمٌ۬ مُّجۡرِمُونَ (٢٢)
|
|
||
022. (Kemudian Musa berdoa kepada Rabbnya, "Bahwasanya)
(mereka ini adalah kaum yang berdosa") orang-orang yang musyrik.
|
||
[Allah berfirman]:
"Maka berjalanlah kamu dengan membawa hamba-hamba-Ku pada malam hari,
sesungguhnya kamu akan dikejar, (23)
|
|
فَأَسۡرِ بِعِبَادِى
لَيۡلاً إِنَّڪُم مُّتَّبَعُونَ (٢٣)
|
|
||
023. Maka Allah swt. berfirman, ("Maka berjalanlah kamu)
lafaz ini dapat dibaca Fa-asri atau Fasri (dengan membawa hamba-hamba-Ku)
yaitu Bani Israel (pada malam hari, sesungguhnya kalian akan dikejar) oleh
Firaun dan kaumnya.
|
||
dan biarkanlah laut
itu tetap terbelah. Sesungguhnya mereka adalah tentara yang akan
ditenggelamkan. (24)
|
|
وَٱتۡرُكِ ٱلۡبَحۡرَ رَهۡوًاۖ
إِنَّہُمۡ جُندٌ۬ مُّغۡرَقُونَ (٢٤)
|
|
||
024. (Dan biarkanlah laut itu) apabila kamu dan
pengikut-pengikutmu telah menempuhnya (terbelah) tenang dalam keadaan
terbelah hingga orang-orang Koptik atau kaum Firaun memasukinya (sesungguhnya
mereka adalah tentara yang akan ditenggelamkan") maka tenanglah kamu
jangan khawatir. Akhirnya mereka ditenggelamkan.
|
||
Alangkah banyaknya
taman dan mata air yang mereka tinggalkan, (25)
|
|
كَمۡ تَرَكُواْ مِن
جَنَّـٰتٍ۬ وَعُيُونٍ۬ (٢٥)
|
|
||
025. (Alangkah banyaknya taman yang mereka tinggalkan) yaitu
kebun-kebun (dan mata air) yang mengalir.
|
||
dan kebun-kebun serta
tempat-tempat yang indah-indah, (26)
|
|
وَزُرُوعٍ۬ وَمَقَامٍ۬
كَرِيمٍ۬ (٢٦)
|
|
||
026. (Dan kebun-kebun serta tempat-tempat yang indah-indah) atau
tempat yang bagus.
|
||
dan
kesenangan-kesenangan yang mereka meni’matinya, (27)
|
|
وَنَعۡمَةٍ۬ كَانُواْ
فِيہَا فَـٰكِهِينَ (٢٧)
|
|
||
027. (Dan nikmat) kesenangan (yang dahulu mereka bergelimang
di dalamnya) bersenang-senang di dalamnya.
|
||
demikianlah. Dan Kami
wariskan semua itu kepada kaum yang lain. (28)
|
|
كَذَٲلِكَۖ
وَأَوۡرَثۡنَـٰهَا قَوۡمًا ءَاخَرِينَ (٢٨)
|
|
||
028. (Demikianlah) lafal Kadzaalika ini menjadi Khabar dari
Mubtada; maksudnya, perkaranya demikianlah. (Dan Kami wariskan semua itu) yakni
harta benda mereka (kepada kaum yang lain) yakni, kaum Bani Israel.
|
||
Maka langit dan bumi
tidak menangisi mereka dan merekapun tidak diberi tangguh. (29)
|
|
فَمَا بَكَتۡ
عَلَيۡہِمُ ٱلسَّمَآءُ وَٱلۡأَرۡضُ وَمَا كَانُواْ مُنظَرِينَ (٢٩)
|
|
||
029. (Maka langit dan bumi tidak menangisi mereka) berbeda
dengan orang-orang yang beriman, jika mereka mati tanah tempat salat mereka
menangisinya dan langit tempat naiknya amal mereka menangisinya pula (dan
mereka pun tidak diberi tangguh) diakhirkan tobatnya.
|
||
Dan sesungguhnya telah
Kami selamatkan Bani Israil dari siksaan yang menghinakan, (30)
|
|
وَلَقَدۡ نَجَّيۡنَا
بَنِىٓ إِسۡرَٲٓءِيلَ مِنَ ٱلۡعَذَابِ ٱلۡمُهِينِ (٣٠)
|
|
||
030. (Dan sesungguhnya telah Kami selamatkan Bani Israel dari
siksa yang menghinakan) yakni dari pembunuhan Firaun terhadap anak-anak
laki-laki mereka dan perbudakannya terhadap anak-anak perempuan mereka.
|
||
dari [azab] Fir’aun.
Sesungguhnya dia adalah orang yang sombong, salah seorang dari orang-orang
yang melampaui batas. (31)
|
|
مِن فِرۡعَوۡنَۚ
إِنَّهُ ۥ كَانَ عَالِيً۬ا مِّنَ ٱلۡمُسۡرِفِينَ (٣١)
|
|
||
031. (Dari siksaan Firaun) menurut suatu pendapat menjadi
Badal dari lafal Al'Adzaabi yang ada pada ayat sebelumnya dengan
memperkirakan adanya Mudhaf sebelumnya, yaitu lafal 'Adzaabi, lengkapnya Min
'Adzaabi Firaun, artinya: dari siksaan Firaun. Tetapi menurut pendapat lain
ia menjadi Hal atau kata keterangan keadaan dari lafal Al 'Adzaabi
(sesungguhnya dia adalah orang yang sombong lagi salah seorang dari
orang-orang yang melampaui batas.)
|
||
Dan sesungguhnya telah
Kami pilih mereka dengan pengetahuan [Kami] atas bangsa-bangsa [1375]. (32)
|
|
وَلَقَدِ
ٱخۡتَرۡنَـٰهُمۡ عَلَىٰ عِلۡمٍ عَلَى ٱلۡعَـٰلَمِينَ (٣٢)
|
|
||
[1375]
Maksudnya: bangsa-bangsa yang ada pada masa mereka itu.
|
||
|
||
032. (Dan sesungguhnya telah Kami pilih mereka) yaitu kaum
Bani Israel (dengan pengetahuan) Kami yang mengetahui semua keadaan mereka
(atas orang-orang yang pandai) di zamannya, yakni mereka dipilih menjadi
orang-orang yang lebih pandai daripada orang-orang yang pandai di zamannya.
|
||
Dan Kami telah
memberikan kepada mereka di antara tanda-tanda kekuasaan [Kami] sesuatu yang
di dalamnya terdapat ni’mat yang nyata [1376]. (33)
|
|
وَءَاتَيۡنَـٰهُم مِّنَ
ٱلۡأَيَـٰتِ مَا فِيهِ بَلَـٰٓؤٌ۬اْ مُّبِينٌ (٣٣)
|
|
||
[1376] Yang
dimaksud tanda-tanda kekuasaan Allah ialah seperti naungan awan, turunnya
manna dan salwa, terpancarnya air dari batu, belahnya Laut Merah.
|
||
|
||
033. (Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepada mereka di
antara tanda-tanda kekuasaan Kami sesuatu yang di dalamnya terdapat cobaan
yang nyata) yang dimaksud adalah nikmat yang nyata, yaitu dapat dibelahnya
laut, diturunkannya manna dan salwa serta mukjizat-mukjizat lainnya.
|
||
Sesungguhnya mereka
[kaum musyrik] itu benar-benar berkata, (34)
|
|
إِنَّ هَـٰٓؤُلَآءِ
لَيَقُولُونَ (٣٤)
|
|
||
034. (Sesungguhnya mereka itu) yakni orang-orang kafir Mekah
(benar-benar berkata,)
|
||
"Tidak ada
kematian selain kematian di dunia ini. Dan kami sekali-kali tidak akan
dibangkitkan [1377]. (35)
|
|
إِنۡ هِىَ إِلَّا
مَوۡتَتُنَا ٱلۡأُولَىٰ وَمَا نَحۡنُ بِمُنشَرِينَ (٣٥)
|
|
||
[1377]
Orang-orang musyrik Mekah mengingkari bahwa mati itu dua kali sebagaimana
tersebut dalam ayat 28 surat Al Baqarah.
|
||
|
||
035. ("Tidak ada kematian) yang sesudahnya ada kehidupan
lagi (selain kematian di dunia ini) sewaktu mereka masih dalam keadaan berupa
air mani. (Dan kami sekali-kali tidak akan dibangkitkan) tidak akan
dihidupkan kembali sesudah kematian yang pertama tadi.
|
||
maka datangkanlah
[kembali] bapak-bapak kami jika kamu memang orang-orang yang benar".
(36)
|
|
فَأۡتُواْ بِـَٔابَآٮِٕنَآ إِن كُنتُمۡ
صَـٰدِقِينَ (٣٦)
|
|
||
036. (Maka datangkanlah bapak-bapak kami) dalam keadaan hidup
(jika kalian memang orang-orang yang benar") bahwasanya kami akan
dibangkitkan menjadi hidup kembali sesudah kami mati.
|
||
Apakah mereka [kaum
musyrikin] yang lebih baik ataukah kaum Tubba’ dan orang orang yang sebelum
mereka. Kami telah membinasakan mereka karena sesungguhnya mereka adalah
orang-orang yang berdosa [1378]. (37)
|
|
أَهُمۡ خَيۡرٌ أَمۡ
قَوۡمُ تُبَّعٍ۬ وَٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡۚ أَهۡلَكۡنَـٰهُمۡۖ إِنَّہُمۡ
كَانُواْ مُجۡرِمِينَ (٣٧)
|
|
||
[1378] Kaum
Tubba' ialah orang-orang Himyar di Yaman dan Tubba' adalah gelar raja-raja
mereka.
|
||
|
||
037. Allah swt. berfirman, ("Apakah mereka yang lebih
baik ataukah kaum Tubba'") Tubba' adalah seorang nabi atau seorang yang
saleh (dan orang-orang yang sebelum mereka) umat-umat sebelum mereka (Kami
telah membinasakan mereka) karena kekafiran mereka. Makna ayat, bahwasanya
orang-orang musyrik itu tidaklah lebih kuat daripada mereka, dan ternyata
mereka pun telah dibinasakan (karena sesungguhnya mereka adalah orang-orang
yang berdosa.)
|
||
Dan Kami tidak
menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan
bermain-main. (38)
|
|
وَمَا خَلَقۡنَا
ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضَ وَمَا بَيۡنَہُمَا لَـٰعِبِينَ (٣٨)
|
|
||
038. (Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang
ada di antara keduanya dengan bermain-main) dalam menciptakan hal tersebut;
lafal Laa`ibiina menjadi Hal atau kata keterangan keadaan.
|
||
Kami tidak menciptakan
keduanya melainkan dengan hak, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.
(39)
|
|
مَا خَلَقۡنَـٰهُمَآ
إِلَّا بِٱلۡحَقِّ وَلَـٰكِنَّ أَڪۡثَرَهُمۡ لَا يَعۡلَمُونَ (٣٩)
|
|
||
039. (Kami tidak menciptakan keduanya) dan apa yang ada di
antara keduanya (melainkan dengan hak) dengan sebenarnya, daripadanya dapat
disimpulkan tentang kekuasaan dan keesaan Kami, dan hal-hal lainnya (tetapi
kebanyakan mereka) yaitu orang-orang kafir Mekah (tidak mengetahui.)
|
||
Sesungguhnya hari
keputusan [hari kiamat] itu adalah waktu yang dijanjikan bagi mereka
semuanya, (40)
|
|
إِنَّ يَوۡمَ ٱلۡفَصۡلِ
مِيقَـٰتُهُمۡ أَجۡمَعِينَ (٤٠)
|
|
||
040. (Sesungguhnya hari keputusan itu) yakni hari kiamat
adalah hari di mana Allah memutuskan perkara di antara hamba-hamba-Nya
(adalah waktu yang dijanjikan bagi mereka semuanya) untuk menerima azab yang
abadi.
|
||
yaitu hari yang
seorang karib tidak dapat memberi manfa’at kepada karibnya sedikitpun, dan mereka
tidak akan mendapat pertolongan, (41)
|
|
يَوۡمَ لَا يُغۡنِى
مَوۡلًى عَن مَّوۡلً۬ى شَيۡـًٔ۬ا وَلَا هُمۡ يُنصَرُونَ (٤١)
|
|
||
041. (Yaitu hari yang seorang karib tidak dapat memberi
manfaat kepada karibnya) baik karib karena hubungan kerabat atau karib karena
hubungan persahabatan yang dekat. Ia tidak akan dapat membelanya (sedikit
pun) dari azab itu (dan mereka tidak akan mendapat pertolongan) maksudnya
tidak dapat dicegah dari azab itu. Lafal Yauma dalam ayat ini menjadi Badal
dari lafal Yaumal Fashli pada ayat sebelumnya.
|
||
kecuali orang yang
diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha
Penyayang. (42)
|
|
إِلَّا مَن رَّحِمَ
ٱللَّهُۚ إِنَّهُ ۥ هُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ (٤٢)
|
|
||
042. (Kecuali orang yang diberi rahmat oleh Allah) mereka
adalah orang-orang mukmin, sebagian dari mereka dapat memberikan syafaat
kepada sebagian lainnya dengan seizin Allah. (Sesungguhnya Dialah Yang Maha
Perkasa) Maha Menang di dalam pembalasan-Nya terhadap orang-orang kafir (lagi
Maha Penyayang) terhadap orang-orang mukmin.
|
||
Sesungguhnya pohon
zaqqum itu [1379], (43)
|
|
إِنَّ شَجَرَتَ
ٱلزَّقُّومِ (٤٣)
|
|
||
[1379] Lihat
not. 1278. Zaqqum adalah jenis pohon yang tumbuh di neraka.
|
||
|
||
043. (Sesungguhnya pohon zaqqum itu) zaqqum adalah pohon yang
paling buruk dan sangat pahit rasanya yang tumbuh di daerah Tihamah, kelak Allah
akan menumbuhkannya pula di dasar neraka Jahim.
|
||
makanan orang yang
banyak berdosa. (44)
|
|
طَعَامُ ٱلۡأَثِيمِ (٤٤)
|
|
||
044. (Makanan orang yang banyak dosa) seperti Abu Jahal dan
teman-temannya.
|
||
[Ia] sebagai kotoran
minyak yang mendidih di dalam perut, (45)
|
|
كَٱلۡمُهۡلِ يَغۡلِى
فِى ٱلۡبُطُونِ (٤٥)
|
|
||
045. (Ia bagaikan kotoran minyak) yakni hitam pekat bagaikan
kotoran minyak; lafal ayat ini menjadi Khabar kedua (yang mendidih di dalam
perut) jika dibaca Taghli berarti menjadi Khabar ketiga, jika dibaca Yaghli
berarti menjadi Hal atau kata keterangan keadaan bagi lafal Al-Muhli.
|
||
seperti mendidihnya
air yang sangat panas. (46)
|
|
كَغَلۡىِ ٱلۡحَمِيمِ (٤٦)
|
|
||
046. (Seperti mendidihnya air yang amat panas) panasnya
bagaikan air yang sangat panas.
|
||
Peganglah dia kemudian
seretlah dia ke tengah-tengah neraka. (47)
|
|
خُذُوهُ فَٱعۡتِلُوهُ
إِلَىٰ سَوَآءِ ٱلۡجَحِيمِ (٤٧)
|
|
||
047. (Peganglah dia) dikatakan kepada malaikat Zabaniyah,
"Peganglah orang yang berdosa (kemudian seretlah dia) dapat dibaca
Fa'tiluuhu atau Fa'tuluuhu artinya, seretlah dia dengan keras dan kasar (ke
tengah-tengah jahim) ke tengah-tengah neraka.
|
||
Kemudian tuangkanlah
di atas kepalanya siksaan [dari] air yang amat panas. (48)
|
|
ثُمَّ صُبُّواْ فَوۡقَ
رَأۡسِهِۦ مِنۡ عَذَابِ ٱلۡحَمِيمِ (٤٨)
|
|
||
048. (Kemudian tuangkanlah di atas kepalanya siksaan dari air
yang amat panas) sehingga azab tiada henti-hentinya menimpa mereka dan tidak
pernah berpisah darinya. Pengertian ayat ini lebih keras daripada apa yang
diungkapkan dalam ayat lain, yaitu, "Disiramkan air yang sedang mendidih
ke atas kepala mereka..." (Q.S. Al-Hajj, 19).
|
||
Rasakanlah,
sesungguhnya kamu orang yang perkasa lagi mulia [1380]. (49)
|
|
ذُقۡ إِنَّكَ أَنتَ
ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡڪَرِيمُ (٤٩)
|
|
||
[1380] Ucapan
ini
merupakan ejekan baginya.
|
||
|
||
049. Kemudian dikatakan kepadanya, "(Rasakanlah) azab ini
(sesungguhnya kamu orang yang perkasa lagi mulia") menurut dugaan dan
perkataanmu yang telah menyatakan, bahwa tiada seorang pun di antara penghuni
kedua bukit itu, yakni kota Mekah, orang yang lebih perkasa dan lebih mulia
daripada dirinya.
|
||
Sesungguhnya ini
adalah azab yang dahulu selalu kamu meragu-ragukannya. (50)
|
|
إِنَّ هَـٰذَا مَا
كُنتُم بِهِۦ تَمۡتَرُونَ (٥٠)
|
|
||
050. Dan dikatakan kepada mereka, "(Sesungguhnya ini)
azab yang kalian rasakan ini (yang dahulu selalu kalian meragukannya")
yaitu meragukan keberadaannya.
|
||
Sesungguhnya
orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman, (51)
|
|
إِنَّ ٱلۡمُتَّقِينَ
فِى مَقَامٍ أَمِينٍ۬ (٥١)
|
|
||
051. (Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam
tempat) atau kedudukan (yang aman) dari semua hal-hal yang menakutkan.
|
||
[yaitu] di dalam taman-taman dan
mata-air-mata-air; (52)
|
|
فِى جَنَّـٰتٍ۬
وَعُيُونٍ۬ (٥٢)
|
|
||
052. (Yaitu di dalam taman-taman) kebun-kebun (dan mata
air-mata air.)
|
||
mereka memakai sutera
yang halus dan sutera yang tebal, [duduk] berhadap-hadapan, (53)
|
|
يَلۡبَسُونَ مِن
سُندُسٍ۬ وَإِسۡتَبۡرَقٍ۬ مُّتَقَـٰبِلِينَ (٥٣)
|
|
||
053. (Mereka memakai sutera yang halus dan sutera yang tebal)
(seraya berhadap-hadapan) lafal Mutaqaabiliina adalah Hal atau kata
keterangan keadaan, yakni, sebagian dari mereka tidak dapat melihat tengkuk
sebagian yang lain, karena dipan-dipan tempat mereka duduk berbentuk bundar.
|
||
demikianlah. Dan Kami
berikan kepada mereka bidadari. (54)
|
|
ڪَذَٲلِكَ
وَزَوَّجۡنَـٰهُم بِحُورٍ عِينٍ۬ (٥٤)
|
|
||
054. (Demikianlah) sebelum lafal ini diperkirakan adanya lafal
Al-Amru, yakni perkaranya demikianlah. (Dan Kami kawinkan mereka) dijodohkan
atau mereka dibuat senang (dengan bidadari-bidadari) dengan wanita yang putih
kulitnya dan jeli matanya serta sangat cantik rupanya.
|
||
Di dalamnya mereka
meminta segala macam buah-buahan dengan aman [dari segala kekhawatiran] [1381]. (55)
|
|
يَدۡعُونَ فِيهَا
بِكُلِّ فَـٰكِهَةٍ ءَامِنِينَ (٥٥)
|
|
||
[1381]
Maksudnya, khawatir kehabisan atau khawatir sakit.
|
||
|
||
055. (Mereka meminta) meminta kepada para pelayan surga (di
dalamnya) di dalam surga, supaya para pelayan itu mendatangkan buat mereka
(segala macam buah-buahan) surga (dengan aman) dari kehabisan dan dari
kemudaratannya, serta aman dari segala kekhawatiran. Lafal Aaminiina
berkedudukan menjadi Hal atau kata keterangan keadaan.
|
||
mereka tidak akan
merasakan mati di dalamnya kecuali mati di dunia. Dan Allah memelihara mereka
dari azab neraka, (56)
|
|
لَا يَذُوقُونَ فِيهَا
ٱلۡمَوۡتَ إِلَّا ٱلۡمَوۡتَةَ ٱلۡأُولَىٰۖ وَوَقَٮٰهُمۡ عَذَابَ ٱلۡجَحِيمِ (٥٦)
|
|
||
056. (Mereka tidak akan merasakan mati di dalamnya kecuali
mati yang pertama) yaitu kematian sewaktu di dunia. Sebagian ahli tafsir ada
yang mengatakan bahwa lafal Illaa di sini bermakna Ba'da, yakni sesudah. (Dan
Allah memelihara mereka dari azab neraka.)
|
||
sebagai karunia dari
Tuhanmu. Yang demikian itu adalah keberuntungan yang besar. (57)
|
|
فَضۡلاً۬ مِّن رَّبِّكَۚ
ذَٲلِكَ هُوَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ (٥٧)
|
|
||
057. (Sebagai karunia) lafal Fadhlan adalah Mashdar yang bermakna
Tafadhdhulan, yakni pemberian karunia; dinashabkan oleh lafal Tafadhdhala
yang diperkirakan keberadaannya sebelumnya (dari Rabbmu Yang demikian itu
adalah keberuntungan yang besar.)
|
||
Sesungguhnya Kami
mudahkan Al Qur’an itu dengan bahasamu supaya mereka mendapat pelajaran.
(58)
|
|
فَإِنَّمَا
يَسَّرۡنَـٰهُ بِلِسَانِكَ لَعَلَّهُمۡ يَتَذَڪَّرُونَ (٥٨)
|
|
||
058. (Sesungguhnya Kami mudahkan ia) Kami mudahkan Alquran itu
(dengan bahasamu) dengan bahasa Arab supaya orang-orang Arab dapat
memahaminya darimu (supaya mereka mendapat pelajaran) supaya mereka dapat
mengambilnya sebagai nasihat, karena itu lalu mereka beriman kepadamu; tetapi
ternyata mereka tidak juga mau beriman.
|
||
Maka tunggulah;
sesungguhnya mereka itu menunggu [pula]. (59)
|
|
فَٱرۡتَقِبۡ إِنَّهُم
مُّرۡتَقِبُونَ (٥٩)
|
|
||
059. (Maka tunggulah) nantikanlah kebinasaan mereka
(sesungguhnya mereka itu menunggu pula) kebinasaanmu. Ayat ini diturunkan
sebelum ada perintah untuk berjihad melawan mereka.
|
-
Terjemah dan Tafsir Jalalain ▼
- 1. Al Faatihah
- 2. Al Baqarah-1
- 2. Al Baqarah-2
- 2. Al Baqarah-3
- 2. Al Baqarah-4
- 3. Ali 'Imran-1
- 3. Ali 'Imran-2
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Assy Ssyamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 5. Al Maaidah
- Al Qur'an Per Juz ▼
- 1. Al Fatihah
- 2. Al Baqarah
- 3. Ali Imran
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Asy Syamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 6. Al An'aam
Senin, 29 April 2013
Surah 44 - Ad Dukhaan (1 - 59)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar