Surah ORANG-ORANG YANG
BERIMAN
|
|
سُوۡرَةُ المؤمنون
|
Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
|
|
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
|
Sesungguhnya
beruntunglah orang-orang yang beriman, (1)
|
|
قَدۡ أَفۡلَحَ
ٱلۡمُؤۡمِنُونَ (١)
|
|
||
001. (Sesungguhnya) lafal Qad di sini menunjukkan makna
Tahqiq, artinya sungguh telah pasti (beruntunglah) berbahagialah (orang-orang
yang beriman).
|
||
[yaitu] orang-orang
yang khusyu’ dalam shalatnya, (2)
|
|
ٱلَّذِينَ هُمۡ فِى
صَلَاتِہِمۡ خَـٰشِعُونَ (٢)
|
|
||
SEBAB TURUNNYA
AYAT: Imam Hakim mengetengahkan sebuah
hadis melalui sahabat Abu Hurairah r.a bahwasanya Rasulullah saw. bilamana
melakukan salat, selalu mengangkat pandangannya ke langit. Maka turunlah ayat
ini, "Yaitu orang-orang yang khusyuk dalam salatnya." (Q.S. Al
Mu'minun,2). Maka sejak saat itu Rasulullah saw. menundukkan kepalanya jika
sedang mengerjakan salat. Hadis ini diketengahkan pula oleh Ibnu Murdawaih,
hanya lafalnya mengatakan, "Bahwa Rasulullah saw. menolehkan
pandangannya, sedang ia dalam salat." Diketengahkan pula oleh Said ibnu
Manshur melalui Ibnu Sirin secara Mursal, yaitu dengan lafal yang mengatakan,
"Bahwasanya Rasulullah saw. membolak-balikkan pandangan matanya dalam
salat, lalu turunlah ayat tadi."
|
||
|
||
002. (Yaitu orang-orang yang khusyuk dalam salatnya)
dengan merendahkan diri penuh perasaan kepada Allah.
|
||
dan orang-orang yang
menjauhkan diri dari [perbuatan dan perkataan] yang tiada berguna, (3)
|
|
وَٱلَّذِينَ هُمۡ عَنِ
ٱللَّغۡوِ مُعۡرِضُونَ (٣)
|
|
||
003. (Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari hal yang tiada
berguna) berupa perkataan dan hal-hal lainnya.
|
||
dan orang-orang yang
menunaikan zakat, (4)
|
|
وَٱلَّذِينَ هُمۡ
لِلزَّكَوٰةِ فَـٰعِلُونَ (٤)
|
|
||
004. (Dan orang-orang yang terhadap zakat mereka
menunaikannya) membayarnya.
|
||
dan orang-orang yang
menjaga kemaluannya, (5)
|
|
وَٱلَّذِينَ هُمۡ
لِفُرُوجِهِمۡ حَـٰفِظُونَ (٥)
|
|
||
005. (Dan orang-orang yang terhadap kemaluannya mereka selalu
memeliharanya) dari yang diharamkan.
|
||
kecuali terhadap
isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; [995] maka sesungguhnya
mereka dalam hal ini tiada tercela. (6)
|
|
إِلَّا عَلَىٰٓ
أَزۡوَٲجِهِمۡ أَوۡ مَا مَلَكَتۡ أَيۡمَـٰنُہُمۡ فَإِنَّہُمۡ غَيۡرُ مَلُومِينَ
(٦)
|
|
||
[995].
Maksudnya: budak-budak belian yang didapat dalam peperangan dengan orang
kafir, bukan budak belian yang didapat di luar
peperangan. Dalam peperangan dengan orang-orang kafir itu, wanita-wanita yang
ditawan biasanya dibagi-bagikan kepada kaum Muslimin yang ikut dalam
peperangan itu, dan kebiasan ini bukanlah suatu yang diwajibkan. Imam boleh
melarang kebiasaan ini lihat selanjutnya not. 282. Maksudnya : budak-budak
yang dimiliki yang suaminya tidak ikut tertawan bersama-samanya.
|
||
|
||
006. (Kecuali terhadap istri-istri mereka) (atau
terhadap budak yang mereka miliki) yakni hamba sahaya wanita yang mereka
tawan dari peperangan (maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela)
bila mereka mendatanginya.
|
||
Barangsiapa mencari
yang di balik itu [996] maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. (7)
|
|
فَمَنِ ٱبۡتَغَىٰ
وَرَآءَ ذَٲلِكَ فَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ
هُمُ ٱلۡعَادُونَ (٧)
|
|
||
[996].
Maksudnya: zina, homosexueel, dan sebagainya.
|
||
|
||
007. (Barang siapa menginginkan yang selain itu) selain
istri-istri sendiri dan sahaya wanita tawanan mereka untuk pelampiasan hajat
biologisnya, seumpamanya melakukan masturbasi (maka mereka itulah orang-orang
yang melampaui batas) yakni melampaui batas halal dan melakukan hal-hal yang
diharamkan bagi mereka.
|
||
Dan orang-orang yang
memelihara amanat-amanat [yang dipikulnya] dan janjinya, (8)
|
|
وَٱلَّذِينَ هُمۡ
لِأَمَـٰنَـٰتِهِمۡ وَعَهۡدِهِمۡ رَٲعُونَ (٨)
|
|
||
008. (Dan orang-orang yang terhadap amanat yang dipercayakan kepada
mereka) dapat dibaca secara jamak dan mufrad, yakni Amaanaatihim dan
Amaanatihim (dan janji mereka) yang mereka adakan di antara sesama mereka
atau antara mereka dengan Allah, seperti salat dan lain-lainnya (mereka
memeliharanya) benar-benar menjaganya.
|
||
dan orang-orang yang
memelihara sembahyangnya. (9)
|
|
وَٱلَّذِينَ هُمۡ
عَلَىٰ صَلَوَٲتِہِمۡ يُحَافِظُونَ (٩)
|
|
||
009. (Dan orang-orang yang terhadap salat mereka) dapat dibaca
dalam bentuk jamak dan mufrad, yakni Shalawaatihim dan shalaatihim (mereka
memeliharanya) mereka mengerjakannya tepat pada waktu-waktunya.
|
||
Mereka itulah
orang-orang yang akan mewarisi, (10)
|
|
أُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ
ٱلۡوَٲرِثُونَ (١٠)
|
|
||
010. (Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi) bukan
selain mereka.
|
||
[ya’ni] yang akan
mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya. (11)
|
|
ٱلَّذِينَ يَرِثُونَ
ٱلۡفِرۡدَوۡسَ هُمۡ فِيہَا خَـٰلِدُونَ (١١)
|
|
||
011. (Yakni yang akan mewarisi surga Firdaus) yaitu surga yang
tempatnya paling tinggi. (Mereka kekal di dalamnya) di dalam ayat-ayat yang
telah lalu terkandung isyarat yang menunjukkan tempat kembali di akhirat. Hal
ini sangat relevan bila disebutkan hal-hal yang menyangkut masalah permulaan
atau asal kejadian, sesudah pembahasan tadi.
|
||
Dan sesungguhnya Kami
telah menciptakan manusia dari suatu saripati [berasal] dari tanah.
(12)
|
|
وَلَقَدۡ خَلَقۡنَا
ٱلۡإِنسَـٰنَ مِن سُلَـٰلَةٍ۬ مِّن طِينٍ۬ (١٢)
|
|
||
SEBAB TURUNNYA
AYAT: Ibnu Abu Hatim mengetengahkan
hadis ini melalui Ibnu
Sirin secara Mursal, bahwasanya para sahabat selalu menengadahkan mukanya ke
langit jika mereka salat, kemudian turunlah ayat ini. Ibnu Abu Hatim
mengetengahkan sebuah hadis melalui sahabat Umar yang menceritakan, bahwa ia
pernah mengatakan, " Aku bersesuaian dengan Rabbku dalam empat perkara;
antara lain sewaktu firman-Nya berikut ini diturunkan, 'Dan sesungguhnya Kami
telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.' (Q.S. Al
Mu'minun, 12). Kemudian aku mengatakan, 'Maka Maha Suci Allah, Pencipta Yang
Paling Baik.' (Q.S. Al Mu'minun, 14)."
|
||
|
||
012. (Dan) Allah telah berfirman, (Sesungguhnya Kami
telah menciptakan manusia) yakni Adam (dari suatu sari pati) lafal Sulaalatin
berasal dari perkataan Salaltusy Syai-a Minasy Syai-i, artinya aku telah
memeras sesuatu daripadanya, yang dimaksud adalah inti sari dari sesuatu itu
(berasal dari tanah) lafal Min Thiinin berta'alluq kepada lafal Sulaalatin.
|
||
Kemudian Kami jadikan
saripati itu air mani [yang disimpan] dalam tempat yang kokoh [rahim].
(13)
|
|
ثُمَّ جَعَلۡنَـٰهُ
نُطۡفَةً۬ فِى قَرَارٍ۬ مَّكِينٍ۬ (١٣)
|
|
||
013. (Kemudian Kami jadikan ia) manusia atau keturunan Adam
(dari nuthfah) yakni air mani (yang berada dalam tempat yang kokoh) yaitu
rahim.
|
||
Kemudian air mani itu
Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal
daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk
yang [berbentuk] lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
(14)
|
|
ثُمَّ خَلَقۡنَا
ٱلنُّطۡفَةَ عَلَقَةً۬ فَخَلَقۡنَا ٱلۡعَلَقَةَ مُضۡغَةً۬ فَخَلَقۡنَا
ٱلۡمُضۡغَةَ عِظَـٰمً۬ا فَكَسَوۡنَا ٱلۡعِظَـٰمَ لَحۡمً۬ا ثُمَّ أَنشَأۡنَـٰهُ
خَلۡقًا ءَاخَرَۚ فَتَبَارَكَ ٱللَّهُ أَحۡسَنُ ٱلۡخَـٰلِقِينَ (١٤)
|
|
||
014. (Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah) darah
kental (lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging) daging yang
besarnya sekepal tangan (dan segumpal daging itu Kami jadikan
tulang-belulang, lalu tulang-belulang itu Kami bungkus dengan daging) menurut
qiraat yang lain lafal 'Izhaaman dalam dua tempat tadi dibaca 'Azhman, yakni
dalam bentuk tunggal. Dan lafal Khalaqnaa yang artinya menciptakan, pada tiga
tempat tadi bermakna Shayyarnaa, artinya Kami jadikan (kemudian Kami jadikan
dia sebagai makhluk yang lain) yaitu dengan ditiupkan roh ke dalam tubuhnya.
(Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik) sebaik-baik Yang
Menciptakan. Sedangkan Mumayyiz dari lafal Ahsan tidak disebutkan, karena
sudah dapat diketahui dengan sendirinya, yaitu lafal Khalqan.
|
||
Kemudian, sesudah itu,
sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. (15)
|
|
ثُمَّ إِنَّكُم بَعۡدَ
ذَٲلِكَ لَمَيِّتُونَ (١٥)
|
|
||
015. (Kemudian, sesudah itu sesungguhnya kamu sekalian
benar-benar akan mati).
|
||
Kemudian, sesungguhnya
kamu sekalian akan dibangkitkan [dari kuburmu] di hari kiamat. (16)
|
|
ثُمَّ إِنَّكُمۡ يَوۡمَ
ٱلۡقِيَـٰمَةِ تُبۡعَثُونَ (١٦)
|
|
||
016. (Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan
di hari kiamat) untuk menjalani hisab dan pembalasan.
|
||
Dan sesungguhnya Kami
telah menciptakan di atas kamu tujuh buah jalan [tujuh buah langit] dan Kami
tidaklah lengah terhadap ciptaan [Kami]. (17)
|
|
وَلَقَدۡ خَلَقۡنَا
فَوۡقَكُمۡ سَبۡعَ طَرَآٮِٕقَ
وَمَا كُنَّا عَنِ ٱلۡخَلۡقِ غَـٰفِلِينَ (١٧)
|
|
||
017. (Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan di atas kalian
tujuh buah jalan) yakni tujuh langit; lafal Tharaaiq ini adalah bentuk jamak
dari lafal Thariiqah, dikatakan demikian karena ia adalah jalan-jalan bagi
para Malaikat (dan tidaklah Kami terhadap makhluk) yang berada di bawah tujuh
langit itu (melupakannya) dengan membiarkan langit itu runtuh menimpa mereka,
sehingga mereka binasa semuanya, akan tetapi Kami menahannya supaya jangan
runtuh; sebagaimana yang telah disebutkan dalam firman-Nya yang lain, yaitu,
"Dan Dia menahan (benda-benda) langit jatuh ke bumi." (Q.S.
Al-Hajj, 65).
|
||
Dan Kami turunkan air
dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi,
dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya. (18)
|
|
وَأَنزَلۡنَا مِنَ
ٱلسَّمَآءِ مَآءَۢ بِقَدَرٍ۬ فَأَسۡكَنَّـٰهُ فِى ٱلۡأَرۡضِۖ وَإِنَّا عَلَىٰ
ذَهَابِۭ بِهِۦ لَقَـٰدِرُونَ (١٨)
|
|
||
018. (Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran)
berdasarkan kecukupan mereka (lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan
sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya) jika demikian mereka
pasti akan mati bersama dengan hewan ternak mereka karena kehausan.
|
||
Lalu dengan air itu,
Kami tumbuhkan untuk kamu kebun-kebun kurma dan anggur; di dalam kebun-kebun
itu kamu peroleh buah-buahan yang banyak dan sebahagian dari buah-buahan itu
kamu makan, (19)
|
|
فَأَنشَأۡنَا لَكُم
بِهِۦ جَنَّـٰتٍ۬ مِّن نَّخِيلٍ۬ وَأَعۡنَـٰبٍ۬ لَّكُمۡ فِيہَا فَوَٲكِهُ
كَثِيرَةٌ۬ وَمِنۡہَا تَأۡكُلُونَ (١٩)
|
|
||
019. (Lalu dengan air itu, Kami tumbuhkan untuk kalian
kebun-kebun kurma dan anggur) kedua jenis buah-buahan ini kebanyakan terdapat
di negeri Arab (di dalam kebun-kebun itu kalian peroleh buah-buahan yang
banyak dan sebagian dari buah-buahan itu kalian makan) di waktu musim panas
dan musim dingin.
|
||
dan pohon kayu keluar
dari Thursina [pohon zaitun], yang menghasilkan minyak, dan kuah bagi
orang-orang yang makan. (20)
|
|
وَشَجَرَةً۬ تَخۡرُجُ
مِن طُورِ سَيۡنَآءَ تَنۢبُتُ بِٱلدُّهۡنِ وَصِبۡغٍ۬ لِّلۡأَڪِلِينَ (٢٠)
|
|
||
020. (Dan) Kami tumbuhkan pula (pohon kayu yang asal tumbuhnya
dari Thursina) dapat dibaca Sina dan Saina dengan tidak menerima Tanwin
karena menjadi 'Alamiyah, artinya nama sebuah bukit. Jika tidak menerima
tanwin karena Illat Ta'nits, maka berarti nama suatu lembah (yang
menghasilkan) dapat dibaca Tunbitu dan Tanbutu (minyak) bila menurut bacaan
Tunbitu maka huruf Ba dianggap huruf Zaidah, bila menurut bacaan yang kedua
yaitu Tanbutu maka huruf Ba dianggap sebagai huruf Ta'diyah yang
menggandengkan Fi'il dengan Maf'ul; pohon yang dimaksud adalah pohon Zaitun
(dan sebagai penyedap bagi orang-orang yang makan) lafal ini di'athafkan
kepada lafal Bid Duhni, sehingga dibaca Wa Shibghin Lil Aakiliina. Artinya,
sebagai penyedap suapan yang dicelupkan kepadanya kemudian dimakan, yang
dimaksud adalah minyak Zaitun tersebut.
|
||
Dan sesungguhnya pada
binatang-binatang ternak, benar-benar terdapat pelajaran yang penting bagi
kamu, Kami memberi minum kamu dari air susu yang ada dalam perutnya, dan
[juga] pada binatang-binatang ternak itu terdapat faedah yang banyak untuk
kamu, dan sebagian darinya kamu makan, (21)
|
|
وَإِنَّ لَكُمۡ فِى
ٱلۡأَنۡعَـٰمِ لَعِبۡرَةً۬ۖ نُّسۡقِيكُم مِّمَّا فِى بُطُونِہَا وَلَكُمۡ
فِيہَا مَنَـٰفِعُ كَثِيرَةٌ۬ وَمِنۡہَا تَأۡكُلُونَ (٢١)
|
|
||
021. (Dan sesungguhnya pada binatang-binatang ternak bagi
kalian) yakni unta, sapi dan kambing (benar-benar terdapat pelajaran yang
penting) bahan pelajaran yang kalian dapat mengambil manfaat besar
daripadanya (Kami memberi minum kalian) dapat dibaca Nasqiikum dan Nusqiikum
(dari apa yang ada di dalam perutnya) yakni air susu (dan juga pada hewan
ternak itu terdapat faedah yang banyak bagi kalian) dari bulu domba, unta dan
kambing serta manfaat-manfaat yang lainnya (dan sebagian daripadanya kalian
makan).
|
||
dan di atas punggung
binatang-binatang ternak itu dan [juga] di atas perahu-perahu kamu diangkut.
(22)
|
|
وَعَلَيۡہَا وَعَلَى
ٱلۡفُلۡكِ تُحۡمَلُونَ (٢٢)
|
|
||
022. (Dan di atas punggung-punggung ternak itu) khususnya unta
(dan juga di atas bahtera) yaitu perahu-perahu dan kapal-kapal (kalian
diangkut).
|
||
Dan sesungguhnya Kami
telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu ia berkata: "Hai kaumku,
sembahlah oleh kamu Allah, [karena] sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain
Dia. Maka mengapa kamu tidak bertakwa [kepada-Nya]?" (23)
|
|
وَلَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا
نُوحًا إِلَىٰ قَوۡمِهِۦ فَقَالَ يَـٰقَوۡمِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنۡ
إِلَـٰهٍ غَيۡرُهُ ۥۤۖ أَفَلَا تَتَّقُونَ (٢٣)
|
|
||
023. (Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya,
lalu ia berkata, "Hai kaumku! Sembahlah oleh kamu sekalian Allah)
taatilah dan esakanlah Allah (karena sekali-kali tidak ada Tuhan bagi kalian
selain Dia) lafal Ghairuhu merupakan Isim dari Maa, sedangkan lafal
sebelumnya menjadi Khabar dari Maa dan huruf Min adalah huruf Zaidah. (Maka
mengapa kalian tidak bertakwa kepada-Nya?") tidak takut kepada azab-Nya,
mengapa kalian menyembah selain-Nya?
|
||
Maka pemuka-pemuka
orang yang kafir di antara kaumnya menjawab: "Orang ini tidak lain
hanyalah manusia seperti kamu, yang bermaksud hendak menjadi seorang yang
lebih tinggi dari kamu. Dan kalau Allah menghendaki, tentu Dia mengutus
beberapa orang malaikat. Belum pernah kami mendengar [seruan yang seperti]
ini pada masa nenek moyang kami yang dahulu. (24)
|
|
فَقَالَ ٱلۡمَلَؤُاْ
ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِن قَوۡمِهِۦ مَا هَـٰذَآ إِلَّا بَشَرٌ۬ مِّثۡلُكُمۡ
يُرِيدُ أَن يَتَفَضَّلَ عَلَيۡڪُمۡ وَلَوۡ شَآءَ ٱللَّهُ لَأَنزَلَ مَلَـٰٓٮِٕكَةً۬ مَّا سَمِعۡنَا
بِہَـٰذَا فِىٓ ءَابَآٮِٕنَا
ٱلۡأَوَّلِينَ (٢٤)
|
|
||
024. (Maka pemuka-pemuka orang yang kafir di antara kaumnya
berkata) kepada para pengikut mereka, ("Orang ini tidak lain hanyalah
manusia seperti kalian, yang bermaksud hendak menjadi seorang yang lebih
tinggi) lebih mulia dan berpengaruh (dari kalian) maksudnya ia ingin menjadi
orang yang banyak pengikutnya, dan para pengikutnya adalah kalian sendiri.
(Dan kalau Allah menghendaki) supaya tidak disembah selain daripada-Nya
(tentu Dia mengutus beberapa Malaikat) untuk menyampaikan hal tersebut, tidak
mengutus manusia. (Belum pernah kami mendengar seruan yang seperti ini) yang
diserukan oleh Nabi Nuh, maksudnya ajaran tauhid (pada masa nenek moyang kami
yang dahulu) yakni umat-umat terdahulu.
|
||
Ia tidak lain hanyalah
seorang laki-laki yang berpenyakit gila, maka tunggulah [sabarlah]
terhadapnya sampai suatu waktu." (25)
|
|
إِنۡ هُوَ إِلَّا
رَجُلُۢ بِهِۦ جِنَّةٌ۬ فَتَرَبَّصُواْ بِهِۦ حَتَّىٰ حِينٍ۬ (٢٥)
|
|
||
025. (Ia tiada lain) maksudnya Nuh ini tidak lain (hanyalah
seorang laki-laki yang berpenyakit gila) dalam keadaan gila (maka tunggulah
terhadapnya) tunggulah dia, atau biarkanlah dia (sampai suatu waktu")
hingga saat kematiannya. Maksud mereka biarkanlah dia begitu, nanti juga mati
sendiri.
|
||
Nuh berdo’a: "Ya
Tuhanku, tolonglah aku [997] karena mereka mendustakan aku." (26)
|
|
قَالَ رَبِّ ٱنصُرۡنِى
بِمَا ڪَذَّبُونِ (٢٦)
|
|
||
[997].
Pertolongan yang dipermohonkan oleh Nuh kepada Allah ialah membinasakan
kaumnya sehabis-habisnya. Lihat selanjutnya surat (71) Nuh ayat 26. (Nuh berkata, "Ya
Rabbku! Janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu
tinggal di atas bumi) bertempat tinggal, makna yang dimaksud ialah jangan
biarkan seorang pun di antara mereka.
|
||
|
||
026. (Berdoalah) Nabi Nuh, ("Ya Rabbku! Tolonglah
aku) atas mereka (karena mereka mendustakan aku") yakni mereka tidak mau
percaya lagi kepadaku, maka binasakanlah mereka. Maka Allah berfirman
memperkenankan doanya:
|
||
Lalu Kami wahyukan
kepadanya: "Buatlah bahtera di bawah penilikan dan petunjuk Kami, maka
apabila perintah Kami telah datang dan tannur [998] telah memancarkan air, maka masukkanlah ke dalam bahtera itu
sepasang dari tiap-tiap [jenis], dan [juga] keluargamu, kecuali orang yang
telah lebih dahulu ditetapkan [akan ditimpa azab] di antara mereka. Dan
janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zalim, karena
sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan. (27)
|
|
فَأَوۡحَيۡنَآ
إِلَيۡهِ أَنِ ٱصۡنَعِ ٱلۡفُلۡكَ بِأَعۡيُنِنَا وَوَحۡيِنَا فَإِذَا جَآءَ
أَمۡرُنَا وَفَارَ ٱلتَّنُّورُۙ فَٱسۡلُكۡ فِيہَا مِن ڪُلٍّ۬ زَوۡجَيۡنِ
ٱثۡنَيۡنِ وَأَهۡلَكَ إِلَّا مَن سَبَقَ عَلَيۡهِ ٱلۡقَوۡلُ مِنۡهُمۡۖ وَلَا
تُخَـٰطِبۡنِى فِى ٱلَّذِينَ ظَلَمُوٓاْۖ إِنَّہُم مُّغۡرَقُونَ (٢٧)
|
|
||
[998]. Yang
dimaksud dengan "tanur" ialah semacam alat pemasak roti yang
diletakkan di dalam tanah terbuat dari tanah liat, biasanya tidak ada air di
dalamnya. Terpancarnya air di dalam tanur itu menjadi suatu alamat bahwa
banjir besar akan melanda negeri itu.
|
||
|
||
027. (Lalu Kami wahyukan kepadanya, "Buatlah
bahtera) yakni perahu (di bawah pengawasan Kami) maksudnya di bawah penilikan
dan pengawasan Kami (dan wahyu Kami) yaitu perintah Kami (maka apabila
perintah Kami datang) yakni perintah untuk membinasakan mereka (dan tanur
telah memancarkan air) dapur pembuat roti telah memancarkan air, sebagai
pertanda bagi Nabi Nuh (maka masukkanlah ke dalam bahtera itu) naikkanlah ke
dalamnya (dari tiap-tiap jenis) hewan (sepasang) jantan dan betina. Lafal
Itsnaini adalah Maf'ul, sedangkan huruf Min berta'alluq kepada lafal Usluk.
Menurut suatu kisah disebutkan, bahwa Allah swt. mengumpulkan bagi Nabi Nuh
segala macam jenis binatang liar dan burung-burung, serta hewan-hewan
lainnya. Kemudian Nabi Nuh memukulkan tangannya kepada tiap-tiap jenis,
tangan kanannya mengenai jenis jantan dan tangan kirinya mengenai jenis
betina, kemudian ia menaikkan semuanya ke dalam bahtera. Menurut Qiraat yang
lain lafal kulli dibaca Kullin; berdasarkan qiraat ini lafal Zaujaini menjadi
Maf'ul dan lafal Itsnaini berkedudukan mengukuhkan maknanya (dan juga
keluargamu) istri dan anak-anakmu (kecuali orang yang telah lebih dahulu
ketetapan azab atasnya di antara mereka) yaitu istri dan anaknya yang bernama
Kan`an, lain halnya dengan anak-anaknya yang lain, yaitu Sam, Ham dan Yafits,
Nabi Nuh mengangkut mereka bersama dengan istri-istri mereka ke dalam
bahtera. Di dalam surah Hud telah disebutkan melalui firman-Nya, 'Dan muatkan
pula orang-orang yang beriman. Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali
sedikit.' (Q.S. Hud, 40). Menurut suatu pendapat dikatakan, bahwa jumlah
mereka ada enam orang laki-laki berikut istri mereka. Menurut pendapat yang
lain dikatakan, bahwa semua orang yang ada di dalam bahtera jumlahnya tujuh
puluh delapan orang; separuh laki-laki dan yang separuh lagi perempuan. (Dan
janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zalim) yaitu
orang-orang yang kafir, biarkanlah mereka binasa (karena sesungguhnya mereka
akan ditenggelamkan).
|
||
Apabila kamu dan
orang-orang yang bersamamu telah berada di atas bahtera itu, maka ucapkanlah:
"Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan kami dari orang-orang
yang zalim." (28)
|
|
فَإِذَا
ٱسۡتَوَيۡتَ أَنتَ وَمَن مَّعَكَ عَلَى ٱلۡفُلۡكِ فَقُلِ ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ
ٱلَّذِى نَجَّٮٰنَا مِنَ ٱلۡقَوۡمِ
ٱلظَّـٰلِمِينَ (٢٨)
|
|
||
028. (Apabila kamu telah lengkap) telah genap (yakni kamu dan
orang-orang yang bersamamu berada di atas bahtera itu, maka ucapkanlah,
'Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan kami dari orang-orang yang zalim')
yakni orang-orang yang kafir dengan dibinasakannya mereka.
|
||
Dan berdo’alah:
"Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati, dan Engkau
adalah sebaik-baik Yang memberi tempat." (29)
|
|
وَقُل رَّبِّ
أَنزِلۡنِى مُنزَلاً۬ مُّبَارَكً۬ا وَأَنتَ خَيۡرُ ٱلۡمُنزِلِينَ (٢٩)
|
|
||
029. (Dan berdoalah) di kala kamu turun dari bahtera, ('Ya
Rabbku! Tempatkanlah aku pada tempat) kalau dibaca Munzalan berarti menjadi
Mashdar dan Isim Makan/tempat sekaligus, apabila dibaca Manzilan berarti
tempat berlabuh (yang diberkati) yakni tempat tersebut diberkati (dan Engkau
adalah sebaik-baik yang memberi tempat'") maksudnya Engkau adalah
pemberi tempat yang paling baik kepada semua yang telah disebutkan tadi.
|
||
Sesungguhnya pada
[kejadian] itu benar-benar terdapat beberapa tanda [kebesaran Allah], dan
sesungguhnya Kami menimpakan azab [kepada kaum Nuh itu]. (30)
|
|
إِنَّ فِى ذَٲلِكَ
لَأَيَـٰتٍ۬ وَإِن كُنَّا لَمُبۡتَلِينَ (٣٠)
|
|
||
030. (Sesungguhnya pada kejadian itu) kisah Nabi Nuh dan
bahteranya serta dibinasakan-Nya orang-orang kafir (benar-benar terdapat
beberapa tanda) yang menunjukkan kepada kekuasaan Allah swt. (dan
sesungguhnya) huruf In di sini adalah bentuk Takhfif daripada Inna, sedangkan
isimnya adalah Dhamir Sya'an, bentuk asalnya adalah Innahu yakni sesungguhnya
hal itu (Kamilah yang mencoba mereka) menguji kaum Nuh dengan mengutus Nuh
kepada mereka supaya Nuh memberi nasihat dan pelajaran kepada mereka.
|
||
Kemudian, Kami jadikan
sesudah mereka umat yang lain [999] (31)
|
|
ثُمَّ أَنشَأۡنَا مِنۢ بَعۡدِهِمۡ
قَرۡنًا ءَاخَرِينَ (٣١)
|
|
||
[999].
Maksudnya: kaum 'Ad-sebagai yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dan itulah
yang dipegangi oleh jumhur mufassirin, dan rasul yang diutus dalam kalangan
mereka yang disebut dalam ayat 32 berikut ialah Nabi Hud a.s.
|
||
|
||
031. (Kemudian, Kami jadikan sesudah mereka umat) kaum
(yang lain) mereka adalah kaum Ad.
|
||
Lalu Kami utus kepada
mereka, seorang rasul dari kalangan mereka sendiri [yang berkata]:
"Sembahlah Allah oleh kamu sekalian, sekali-kali tidak ada Tuhan selain
daripada-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa [kepada-Nya]". (32)
|
|
فَأَرۡسَلۡنَا فِيہِمۡ
رَسُولاً۬ مِّنۡہُمۡ أَنِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنۡ إِلَـٰهٍ غَيۡرُهُ ۥۤۖ
أَفَلَا تَتَّقُونَ (٣٢)
|
|
||
032. (Lalu Kami utus kepada mereka, seorang rasul dari
kalangan mereka sendiri) yaitu Nabi Hud ("Hendaklah) ia mengatakan
kepada mereka (kalian menyembah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan selain
daripada-Nya. Mengapa kalian tidak bertakwa) takut kepada azab-Nya karenanya
kalian harus beriman kepada-Nya.
|
||
Dan berkatalah
pemuka-pemuka yang kafir di antara kaumnya dan yang mendustakan akan menemui
hari akhirat [kelak] dan yang telah Kami mewahkan mereka dalam kehidupan di
dunia: "[Orang] ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, dia makan
dari apa yang kamu makan, dan meminum dari apa yang kamu minum. (33)
|
|
وَقَالَ ٱلۡمَلَأُ مِن
قَوۡمِهِ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ وَكَذَّبُواْ بِلِقَآءِ ٱلۡأَخِرَةِ
وَأَتۡرَفۡنَـٰهُمۡ فِى ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا مَا هَـٰذَآ إِلَّا بَشَرٌ۬
مِّثۡلُكُمۡ يَأۡكُلُ مِمَّا تَأۡكُلُونَ مِنۡهُ وَيَشۡرَبُ مِمَّا تَشۡرَبُونَ
(٣٣)
|
|
||
033. (Dan berkatalah pemuka-pemuka yang kafir di antara
kaumnya dan yang mendustakan akan menemui hari akhirat) yakni tempat mereka
kembali kelak (dan yang telah Kami mewahkan mereka) Kami berikan nikmat
kepada mereka (dalam kehidupan di dunia, 'Orang ini tidak lain hanyalah
manusia seperti kalian, dia makan dari apa yang kalian makan dan minum dari
apa yang kalian minum').
|
||
Dan sesungguhnya jika
kamu sekalian menta’ati manusia yang seperti kamu, niscaya bila demikian,
kamu benar-benar [menjadi] orang-orang yang merugi. (34)
|
|
وَلَٮِٕنۡ أَطَعۡتُم
بَشَرً۬ا مِّثۡلَكُمۡ إِنَّكُمۡ إِذً۬ا لَّخَـٰسِرُونَ (٣٤)
|
|
||
034. (Dan) demi Allah (sesungguhnya jika kamu sekalian menaati
manusia yang seperti kalian) di dalam ayat ini terkandung makna Qasam atau
sumpah dan Syarat, sedangkan Jawab dari Syarat tersebut terkandung pada ayat
selanjutnya (niscaya bila demikian, kalian benar-benar) yakni jika kalian
menaatinya (menjadi orang-orang yang merugi") mendapat kerugian.
|
||
Apakah ia menjanjikan
kepada kamu sekalian, bahwa bila kamu telah mati dan telah menjadi tanah dan
tulang belulang, kamu sesungguhnya akan dikeluarkan [dari kuburmu]? [1000] (35)
|
|
أَيَعِدُكُمۡ أَنَّكُمۡ
إِذَا مِتُّمۡ وَكُنتُمۡ تُرَابً۬ا وَعِظَـٰمًا أَنَّكُم مُّخۡرَجُونَ (٣٥) ۞
|
|
||
[1000].
Maksudnya; dikeluarkan dalam keadaan hidup sebagai waktu di dunia.
|
||
|
||
035. ("Apakah ia menjanjikan kepada kalian, bahwa
bila kalian telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang-belulang, kalian
sesungguhnya akan dikeluarkan dari kuburan kalian) lafal Mukhrajuuna
merupakan Khabar dari Annakum yang pertama, sedangkan lafal Annakum yang
kedua berfungsi mengukuhkan makna Annakum yang pertama tadi, disebutkan lagi
karena panjangnya Fashl atau pemisah antara Khabar dan 'Amilnya.
|
||
jauh, jauh sekali
[dari kebenaran] apa yang diancamkan kepada kamu itu, (36)
|
|
هَيۡہَاتَ هَيۡہَاتَ
لِمَا تُوعَدُونَ (٣٦)
|
|
||
036. (Jauh, jauh sekali) lafal Haihaata Haihaata adalah Isim
Fi'il Madhi yang bermakna Mashdar, artinya jauh, jauh sekali dari kebenaran (apa
yang diancamkan kepada kalian itu) yaitu dihidupkannya kembali kalian dari
kuburan. Huruf Lam pada lafal Limaa Tuu'aduna adalah Lam Zaidah yang
mengandung makna Bayan atau penjelasan.
|
||
kehidupan itu tidak
lain hanyalah kehidupan kita di dunia ini, kita mati dan kita hidup [1001] dan sekali-kali tidak
akan dibangkitkan lagi, (37)
|
|
إِنۡ هِىَ إِلَّا
حَيَاتُنَا ٱلدُّنۡيَا نَمُوتُ وَنَحۡيَا وَمَا نَحۡنُ بِمَبۡعُوثِينَ (٣٧)
|
|
||
[1001].
maksudnya: di samping sebagian dari manusia meninggal dunia, maka ada manusia
yang lain dilahirkan.
|
||
|
||
037. (Tiada lain hal itu) yakni kehidupan yang
sesungguhnya (hanyalah kehidupan kita di dunia ini, kita mati kemudian kita
hidup) yaitu dengan hidupnya anak-anak kita (dan sekali-kali kita tidak akan
dibangkitkan kembali).
|
||
ia tidak lain hanyalah
seorang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah, dan kami sekali-kali
tidak akan beriman kepadanya". (38)
|
|
إِنۡ هُوَ إِلَّا
رَجُلٌ ٱفۡتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ ڪَذِبً۬ا وَمَا نَحۡنُ لَهُ ۥ
بِمُؤۡمِنِينَ (٣٨)
|
|
||
038. (Ia tiada lain) Rasul itu (hanyalah seorang laki-laki
yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah, dan kami sekali-kali tidak
akan beriman kepadanya") tidak akan percaya dengan adanya berbangkit
sesudah mati.
|
||
Rasul itu berdo’a:
"Ya Tuhanku, tolonglah aku karena mereka mendustakanku." (39)
|
|
قَالَ رَبِّ ٱنصُرۡنِى
بِمَا كَذَّبُونِ (٣٩)
|
|
||
039. (Rasul itu berdoa, "Ya Rabbku! Tolonglah aku karena
mereka mendustakanku").
|
||
Allah berfirman:
"Dalam sedikit waktu lagi pasti mereka akan menjadi orang-orang yang
menyesal." (40)
|
|
قَالَ عَمَّا قَلِيلٍ۬
لَّيُصۡبِحُنَّ نَـٰدِمِينَ (٤٠)
|
|
||
040. (Allah berfirman, "Dalam sedikit waktu lagi)
sebentar lagi. Huruf Ma di sini adalah Zaidah (pasti mereka akan menjadi)
akan menjadi orang-orang (yang menyesal") atas kekafiran dan kedustaan
mereka.
|
||
Maka dimusnahkanlah
mereka oleh suara yang mengguntur dengan hak dan Kami jadikan mereka
[sebagai] sampah banjir [1002] maka kebinasaanlah bagi orang-orang yang zalim itu. (41)
|
|
فَأَخَذَتۡہُمُ
ٱلصَّيۡحَةُ بِٱلۡحَقِّ فَجَعَلۡنَـٰهُمۡ غُثَآءً۬ۚ فَبُعۡدً۬ا لِّلۡقَوۡمِ
ٱلظَّـٰلِمِينَ (٤١)
|
|
||
[1002].
Maksudnya: demikian buruknya akibat mereka, sampai mereka tiada berdaya
sedikitpun, tak obahnya sebagai sampah yang dihanyutkan banjir, padahal
tadinya mereka bertubuh besar-besar dan kuat-kuat.
|
||
|
||
041. (Maka dimusnahkanlah mereka oleh suara yang
mengguntur) suara yang menandakan turunnya azab dan binasanya makhluk (dengan
hak) maka matilah mereka (dan Kami jadikan mereka bagaikan tumbuh-tumbuhan
yang kering) Kami jadikan mereka seperti tanaman yang kering atau mati (maka
alangkah jauhnya) dari rahmat (bagi orang-orang yang zalim itu) yakni
orang-orang yang mendustakan Rasul itu.
|
||
Kemudian Kami ciptakan
sesudah mereka umat-umat yang lain [1003]. (42)
|
|
ثُمَّ أَنشَأۡنَا مِنۢ
بَعۡدِهِمۡ قُرُونًا ءَاخَرِينَ (٤٢)
|
|
||
[1003].
Maksudnya: kaum Nabi Saleh, kaum Nabi Luth, dan kaum Nabi Syu'aib.
|
||
|
||
042. (Kemudian Kami ciptakan sesudah mereka umat-umat)
kaum-kaum (yang lain).
|
||
Tidak [dapat] sesuatu
umatpun mendahului ajalnya, dan tidak [dapat pula] mereka terlambat [dari
ajalnya itu]. (43)
|
|
مَا تَسۡبِقُ مِنۡ
أُمَّةٍ أَجَلَهَا وَمَا يَسۡتَـٔۡخِرُونَ (٤٣)
|
|
||
043. (Tidak dapat sesuatu umat pun mendahului ajalnya)
seumpamanya mereka mati sebelum ajal mereka (dan tidak dapat pula mereka
terlambat) dari ajalnya itu. Lafal Yasta'khiruna dalam bentuk jamak dikaitkan
kepada lafal Ummatin yang bentuknya muannats, hal ini memandang dari segi
maknanya, karena ummatin berarti jamak.
|
||
Kemudian Kami utus
[kepada umat-umat itu] rasul-rasul Kami berturut-turut. Tiap-tiap seorang
rasul datang kepada umatnya, umat itu mendustakannya, maka Kami perikutkan
sebagian mereka dengan sebagian yang lain [1004]. Dan Kami jadikan mereka buah tutur [manusia], maka
kebinasaanlah bagi orang-orang yang tidak beriman. (44)
|
|
ثُمَّ أَرۡسَلۡنَا
رُسُلَنَا تَتۡرَاۖ كُلَّ مَا جَآءَ أُمَّةً۬ رَّسُولُهَا كَذَّبُوهُۚ
فَأَتۡبَعۡنَا بَعۡضَہُم بَعۡضً۬ا وَجَعَلۡنَـٰهُمۡ أَحَادِيثَۚ فَبُعۡدً۬ا
لِّقَوۡمٍ۬ لَّا يُؤۡمِنُونَ (٤٤)
|
|
||
[1004].
Maksudnya: oleh karena masing-masing umat itu mendustakan rasul-Nya, maka
Allah membinasakan mereka dengan berturut-turut.
|
||
|
||
044. (Kemudian Kami utus rasul-rasul Kami
berturut-turut) lafal Tatran dapat pula dibaca Tatraa tanpa memakai harakat
Tanwin, artinya berturut-turut yang di antara kedua rasul terdapat pemisah
jarak waktu yang cukup lama. (Manakala datang kepada suatu umat) lafal Jaa-a
Ummatan dapat dibaca Jaa-a ummatan yakni dengan mentashhilkan huruf Hamzah
yang kedua, sehingga ucapannya seolah-olah ada huruf Wau (Rasul, umat itu
mendustakannya, maka Kami perikutkan sebagian mereka dengan sebagian yang
lain) Kami samakan mereka dengan umat-umat terdahulu dalam hal terbinasa (dan
Kami jadikan mereka buah tutur manusia maka kebinasaanlah bagi orang-orang
yang tidak beriman).
|
||
Kemudian Kami utus
Musa dan saudaranya Harun dengan membawa tanda-tanda [kebesaran] Kami, dan
bukti yang nyata [1005] (45)
|
|
ثُمَّ أَرۡسَلۡنَا
مُوسَىٰ وَأَخَاهُ هَـٰرُونَ بِـَٔايَـٰتِنَا وَسُلۡطَـٰنٍ۬ مُّبِينٍ (٤٥)
|
|
||
[1005]. Yang
dimaksud tanda-tanda kebesaran Allah dan bukti yang nyata dalam ayat ini ialah: mu'jizat Nabi Musa
yang sembilan buah, lihat not 869. Mu'jizat yang sembilan itu ialah: tongkat,
tangan, belalang, kutu, katak, darah, taupan, laut, dan bukit Thur.
|
||
|
||
045. (Kemudian Kami utus Musa dan saudaranya Harun
dengan membawa tanda-tanda kebesaran Kami, dan bukti yang nyata) hujah yang
nyata, yaitu berupa tangan, tongkat dan mukjizat-mukjizat lainnya.
|
||
kepada Fir’aun dan
pembesar-pembesar kaumnya, maka mereka ini takabur dan mereka adalah
orang-orang yang sombong. (46)
|
|
إِلَىٰ فِرۡعَوۡنَ
وَمَلَإِيْهِۦ فَٱسۡتَكۡبَرُواْ وَكَانُواْ قَوۡمًا عَالِينَ (٤٦)
|
|
||
046. (Kepada Firaun dan pembesar-pembesar kaumnya, maka mereka
ini takabur) sombong tidak mau beriman kepada ayat-ayat dan
mukjizat-mukjizat, dan juga mereka tidak mau beriman kepada Allah (dan mereka
adalah orang-orang yang sombong) yaitu menindas kaum Bani Israel secara
lalim.
|
||
Dan mereka berkata:
"Apakah [patut] kita percaya kepada dua orang manusia seperti kita
[juga], padahal kaum mereka [Bani Israil] adalah orang-orang yang
menghambakan diri kepada kita?" (47)
|
|
فَقَالُوٓاْ أَنُؤۡمِنُ
لِبَشَرَيۡنِ مِثۡلِنَا وَقَوۡمُهُمَا لَنَا عَـٰبِدُونَ (٤٧)
|
|
||
047. (Dan mereka berkata, "Apakah pantas kita percaya
kepada dua orang manusia seperti kita juga, padahal kaum mereka adalah
orang-orang yang menghambakan diri kepada kita?") yakni kaum Bani
Israel; mereka tunduk dan dianggap hina oleh Firaun.
|
||
Maka [tetaplah] mereka
mendustakan keduanya, sebab itu mereka adalah termasuk orang-orang yang
dibinasakan. (48)
|
|
فَكَذَّبُوهُمَا
فَكَانُواْ مِنَ ٱلۡمُهۡلَكِينَ (٤٨)
|
|
||
048. (Maka tetaplah mereka mendustakan keduanya, sebab itu
mereka adalah termasuk orang-orang yang dibinasakan).
|
||
Dan sesungguhnya telah
Kami berikan Al Kitab [Taurat] kepada Musa, agar mereka [Bani Israil]
mendapat petunjuk. (49)
|
|
وَلَقَدۡ ءَاتَيۡنَا
مُوسَى ٱلۡكِتَـٰبَ لَعَلَّهُمۡ يَہۡتَدُونَ (٤٩)
|
|
||
049. (Dan sesungguhnya telah Kami berikan Kitab kepada Musa)
kitab Taurat (agar mereka) kaumnya, yaitu bangsa Bani Israel (mendapat
petunjuk) dengan adanya kitab Taurat itu dari kesesatan. Aku memberikannya
sekali turun sesudah Firaun dan kaumnya binasa
|
||
Dan telah Kami jadikan
[’Isa] putera Maryam beserta ibunya suatu bukti yang nyata bagi [kekuasaan
Kami], dan Kami melindungi mereka di suatu tanah tinggi yang datar yang
banyak terdapat padang-padang rumput dan sumber-sumber air bersih yang mengalir
[1006].
(50)
|
|
وَجَعَلۡنَا ٱبۡنَ
مَرۡيَمَ وَأُمَّهُ ۥۤ ءَايَةً۬ وَءَاوَيۡنَـٰهُمَآ إِلَىٰ رَبۡوَةٍ۬
ذَاتِ قَرَارٍ۬ وَمَعِينٍ۬ (٥٠)
|
|
||
[1006].
Yaitu: suatu tempat di PaIestina.
|
||
|
||
050. (Dan telah Kami jadikan putra Maryam) yakni Nabi
Isa (beserta ibunya suatu tanda) kekuasaan Kami. Dalam ayat ini tidak
disebutkan dua tanda karena keduanya terlibat dalam satu tanda itu, yaitu
Maryam dapat melahirkan Nabi Isa tanpa suami (dan Kami menempatkan keduanya
di suatu tanah tinggi) yakni tempat di dataran tinggi, yaitu di Baitulmakdis,
atau di Damaskus, atau di Palestina; sehubungan dengan hal ini banyak
pendapat mengenainya (yang datar) rata tanahnya sehingga para penghuninya
menetap dengan nyaman (dan mempunyai banyak sumber air) yang mengalir lagi
jernih sebagai suatu kenyataan.
|
||
Hai rasul-rasul, makanlah
dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya
Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (51)
|
|
يَـٰٓأَيُّہَا
ٱلرُّسُلُ كُلُواْ مِنَ ٱلطَّيِّبَـٰتِ وَٱعۡمَلُواْ صَـٰلِحًاۖ إِنِّى بِمَا
تَعۡمَلُونَ عَلِيمٌ۬ (٥١)
|
|
||
051. (Hai Rasul-rasul! Makanlah dari makanan yang baik-baik)
makanan-makanan yang halal (dan kerjakanlah amal yang saleh) amal-amal yang
fardu dan sunah. (Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan)
maka kelak Aku akan memperhitungkannya atas kalian.
|
||
Sesungguhnya [agama
tauhid] ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu [1007] dan Aku adalah
Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku. (52)
|
|
وَإِنَّ هَـٰذِهِۦۤ
أُمَّتُكُمۡ أُمَّةً۬ وَٲحِدَةً۬ وَأَنَا۟ رَبُّڪُمۡ فَٱتَّقُونِ (٥٢)
|
|
||
[1007]. Lihat
not [972] Maksudnya:
sama dalam pokok-pokok kepercayaan dan pokok-pokok Syari'at.
|
||
|
||
052. (Dan) ketahuilah (bahwasanya ini) yakni agama
Islam (adalah agama kalian) hai orang-orang yang diajak bicara, maksudnya
kalian harus memeluknya (agama yang satu) lafal Ummatan Waahidatan ini
menjadi Hal yang bersifat Lazimah atau tetap. Menurut suatu qiraat yang lain
lafal Anna haadzihi dibaca Takhfif sehingga menjadi An Haadzihi, sedangkan
menurut qiraat yang lainnya lagi dibaca Inna Haadzihi, dan dianggap sebagai
jumlah Isti'naf atau kalimat baru, sehingga artinya menjadi, sesungguhnya
agama Islam ini (dan Aku adalah Rabb kalian, maka bertakwalah kalian
kepada-Ku) artinya takutlah kalian kepada-Ku.
|
||
Kemudian mereka
[pengikut-pengikut rasul itu] menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi
beberapa pecahan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada
sisi mereka [masing-masing]. (53)
|
|
فَتَقَطَّعُوٓاْ
أَمۡرَهُم بَيۡنَہُمۡ زُبُرً۬اۖ كُلُّ حِزۡبِۭ بِمَا لَدَيۡہِمۡ فَرِحُونَ
(٥٣)
|
|
||
053. (Kemudian mereka memecah belah) para pengikut Rasul itu
(perkara mereka) yakni agama mereka (menjadi beberapa pecahan di antara
mereka) lafal Zuburan ini menjadi Hal dari Fa'ilnya lafal Taqaththa'uu,
artinya, menjadi sekte-sekte yang bertentangan, seperti yang terjadi di
kalangan orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani serta lain-lainnya.
(Tiap-tiap golongan terhadap apa yang ada pada sisi mereka) agama yang mereka
pegang (merasa bangga) merasa puas dan gembira.
|
||
Maka biarkanlah mereka
dalam kesesatannya sampai suatu waktu. (54)
|
|
فَذَرۡهُمۡ فِى
غَمۡرَتِهِمۡ حَتَّىٰ حِينٍ (٥٤)
|
|
||
054. (Maka biarkanlah mereka) biarkanlah orang-orang kafir
Mekah itu (dalam kesesatannya) (sampai suatu waktu) hingga saat kematian
mereka.
|
||
Apakah mereka mengira
bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu [berarti
bahwa], (55)
|
|
أَيَحۡسَبُونَ أَنَّمَا
نُمِدُّهُم بِهِۦ مِن مَّالٍ۬ وَبَنِينَ (٥٥)
|
|
||
055. (Apakah mereka mengira bahwa sesungguhnya apa-apa yang
Kami berikan kepada mereka) artinya, Kami limpahkan kepada mereka (berupa
harta benda dan anak-anak) di dunia ini.
|
||
Kami bersegera
memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak, sebenarnya mereka tidak
sadar [1008].
(56)
|
|
نُسَارِعُ لَهُمۡ فِى
ٱلۡخَيۡرَٲتِۚ بَل لَّا يَشۡعُرُونَ (٥٦)
|
|
||
[1008]. Lihat
surat (9) At Taubah ayat 55 Maka janganlah harta benda dan
anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan
[memberi] harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan
di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan
kafir., dan lihat surat (3) Ali Imran ayat
178. Dan janganlah sekali-kali
orang-orang kafir menyangka bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka [Yakni: dengan memperpanjang umur mereka dan membiarkan
mereka berbuat dosa sesuka hatinya] adalah lebih
baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah
supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan.
|
||
|
||
056. (Kami bersegera) menyegerakan (memberikan
kebaikan-kebaikan kepada mereka) tidak, sesungguhnya tidak demikian
(sebenarnya mereka tidak sadar) bahwasanya hal itu adalah pengluluh atau
Istidraj buat mereka.
|
||
Sesungguhnya
orang-orang yang berhati-hati karena takut akan [azab] Tuhan mereka,
(57)
|
|
إِنَّ ٱلَّذِينَ هُم
مِّنۡ خَشۡيَةِ رَبِّہِم مُّشۡفِقُونَ (٥٧)
|
|
||
057. (Sesungguhnya orang-orang yang karena perasaan khasyyah
mereka kepada Rabb mereka) disebabkan mereka takut kepada-Nya (mereka merasa
takut sekali) kepada azab-Nya.
|
||
dan orang-orang yang
beriman dengan ayat-ayat Tuhan mereka, (58)
|
|
وَٱلَّذِينَ هُم
بِـَٔايَـٰتِ رَبِّہِمۡ يُؤۡمِنُونَ (٥٨)
|
|
||
058. (Dan orang-orang yang terhadap ayat-ayat Rabb mereka)
Alquran (mereka beriman) sangat percaya kepadanya.
|
||
dan orang-orang yang
tidak mempersekutukan dengan Tuhan mereka [sesuatu apa-pun], (59)
|
|
وَٱلَّذِينَ هُم
بِرَبِّہِمۡ لَا يُشۡرِكُونَ (٥٩)
|
|
||
059. (Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Rabb
mereka) sesuatu apa pun.
|
||
dan orang-orang yang
memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, [karena
mereka tahu bahwa] sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka [1009], (60)
|
|
وَٱلَّذِينَ يُؤۡتُونَ
مَآ ءَاتَواْ وَّقُلُوبُہُمۡ وَجِلَةٌ أَنَّہُمۡ إِلَىٰ رَبِّہِمۡ رَٲجِعُونَ (٦٠)
|
|
||
[1009]. Maksudnya: karena tahu bahwa mereka
akan kembali kepada Tuhan untuk dihisab, maka mereka khawatir kalau-kalau
pemberian-pemberian (sedekah-sedekah) yang mereka berikan, dan amal ibadah
yang mereka kerjakan itu tidak diterima Tuhan
|
||
|
||
060. (Dan orang-orang yang memberikan) yang
menginfakkan (apa yang telah mereka berikan) mereka infakkan berupa zakat dan
amal-amal saleh (dengan hati yang takut) takut amalnya tidak diterima (karena
mereka tahu bahwa sesungguhnya mereka) sebelum lafal Annahum ini diperkirakan
adanya huruf Lam yang menjarkannya (akan dikembalikan kepada Rabb mereka).
|
||
mereka itu bersegera
untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera
memperolehnya [1010]. (61)
|
|
أُوْلَـٰٓٮِٕكَ يُسَـٰرِعُونَ فِى
ٱلۡخَيۡرَٲتِ وَهُمۡ لَهَا سَـٰبِقُونَ (٦١)
|
|
||
[1010].
Maksudnya: orang-orang yang mempunyai sifat-sifat yang disebutkan dalam
ayat-ayat (57 : Sesungguhnya orang-orang yang
berhati-hati karena takut akan [azab] Tuhan mereka), (58 : dan orang-orang
yang beriman dengan ayat-ayat Tuhan mereka),
(59 : dan orang-orang yang tidak
mempersekutukan dengan Tuhan mereka [sesuatu apa-pun]), dan (60 : dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan,
dengan hati yang takut, [karena mereka tahu bahwa] sesungguhnya mereka akan
kembali kepada Tuhan mereka [Maksudnya:
karena tahu bahwa mereka akan kembali kepada Tuhan untuk dihisab, maka mereka
khawatir kalau-kalau pemberian-pemberian (sedekah-sedekah) yang mereka
berikan, dan amal ibadah yang mereka kerjakan itu tidak diterima Tuhan]) itulah yang bersegera
untuk mendapatkan kebaikan-kebaikan, dan kebaikan-kebaikan itu akan diberikan
kepeda mereka dengan segera sejak di dunia ini.
|
||
|
||
061. (Mereka itu bersegera untuk mendapatkan
kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya)
menurut ilmu Allah.
|
||
Kami tiada membebani
seseorang melainkan menurut kesanggupannya, dan pada sisi Kami ada suatu
kitab yang membicarakan kebenaran [1011], dan mereka tidak dianiaya. (62)
|
|
وَلَا نُكَلِّفُ
نَفۡسًا إِلَّا وُسۡعَهَاۖ وَلَدَيۡنَا كِتَـٰبٌ۬ يَنطِقُ بِٱلۡحَقِّۚ وَهُمۡ
لَا يُظۡلَمُونَ (٦٢)
|
|
||
[1011].
Maksudnya: Kitab tempat malaikat-malaikat menuliskan perbuatan-perbuatan
seseorang, biarpun buruk atau baik, yang akan dibacakan di hari kiamat (Lihat
surat (45) Al-Jatsiyah ayat 29). [Allah
berfirman]: "Inilah kitab [catatan] Kami yang menuturkan terhadapmu
dengan benar. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu
kerjakan."
|
||
|
||
062. (Kami tiada membebani seseorang melainkan menurut
kesanggupannya) yang sesuai dengan kemampuannya, oleh karenanya barang siapa
tidak mampu melakukan salat sambil berdiri, maka ia boleh melakukannya sambil
duduk, dan barang siapa tidak mampu melakukan puasa maka ia boleh berbuka
(dan pada sisi Kami) di sisi Kami (ada suatu kitab yang membicarakan dengan
benar) apa yang telah dilakukan oleh seseorang, yaitu Lohmahfuz; padanya
ditulis semua amal-amal perbuatan (dan mereka) kita semua orang yang beramal
(tidak dianiaya) barang sedikit pun dari amal-amalnya, oleh karenanya sedikit
pun tidak dikurangi pahala amal kebaikannya, dan tidak pula ditambah
dosa-dosanya.
|
||
Tetapi hati
orang-orang kafir itu dalam kesesatan dari [memahami kenyataan] ini, dan
mereka banyak mengerjakan perbuatan-perbuatan [buruk] selain dari itu, mereka
tetap mengerjakannya. (63)
|
|
بَلۡ قُلُوبُہُمۡ فِى
غَمۡرَةٍ۬ مِّنۡ هَـٰذَا وَلَهُمۡ أَعۡمَـٰلٌ۬ مِّن دُونِ ذَٲلِكَ هُمۡ لَهَا
عَـٰمِلُونَ (٦٣)
|
|
||
063. (Tetapi hati mereka) yakni orang-orang kafir itu (dalam
kealpaan) artinya, kebodohan (mengenai hal ini) yaitu Alquran (dan mereka
banyak mengerjakan perbuatan-perbuatan selain daripada itu) selain amal-amal
kebaikan yang dilakukan oleh orang-orang yang beriman (mereka tetap
mengerjakannya) oleh sebab itu mereka diazab.
|
||
Hingga apabila Kami
timpakan azab [1012], kepada orang-orang yang hidup mewah di antara mereka, dengan
serta merta mereka memekik minta tolong. (64)
|
|
حَتَّىٰٓ إِذَآ
أَخَذۡنَا مُتۡرَفِيہِم بِٱلۡعَذَابِ إِذَا هُمۡ يَجۡـَٔرُونَ (٦٤)
|
|
||
[1012]. Maksudnya azab di akhirat.
|
||
|
||
064. (Hingga) menunjukkan makna Ibtida (apabila Kami
timpakan kepada orang-orang yang hidup mewah di antara mereka) yakni
orang-orang kaya dan pemimpin-pemimpin mereka (azab) dengan pedang dalam
perang Badar (dengan serta merta mereka memekik minta tolong) mereka ribut
meminta tolong. Kemudian dikatakan kepada mereka,
|
||
Janganlah kamu memekik
minta tolong pada hari ini. Sesungguhnya kamu tiada akan mendapat pertolongan
dari Kami. (65)
|
|
لَا تَجۡـَٔرُواْ
ٱلۡيَوۡمَۖ إِنَّكُم مِّنَّا لَا تُنصَرُونَ (٦٥)
|
|
||
065. ("Janganlah kalian memekik, minta tolong pada hari
ini. Sesungguhnya kalian tidak akan mendapat pertolongan dari Kami) maksudnya
tidak ada seorang pun yang dapat menolong kalian.
|
||
Sesungguhnya
ayat-ayat-Ku [Al Qur’an] selalu dibacakan kepada kamu sekalian, maka kamu
selalu berpaling ke belakang, (66)
|
|
قَدۡ كَانَتۡ
ءَايَـٰتِى تُتۡلَىٰ عَلَيۡكُمۡ فَكُنتُمۡ عَلَىٰٓ أَعۡقَـٰبِكُمۡ تَنكِصُونَ (٦٦)
|
|
||
066. (Sesungguhnya ayat-ayat-Ku) dari Alquran (selalu
dibacakan kepada kalian, tetapi kalian selalu berpaling ke belakang) mundur
ke belakang maksudnya kalian tidak mau menerimanya.
|
||
dengan menyombongkan
diri terhadap Al Qur’an itu dan mengucapkan perkataan-perkataan keji
terhadapnya di waktu kamu bercakap-cakap di malam hari. (67)
|
|
مُسۡتَكۡبِرِينَ بِهِۦ
سَـٰمِرً۬ا تَهۡجُرُونَ (٦٧)
|
|
||
SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Abu Hatim mengetengahkan sebuah hadis melalui
Said ibnu Jubair yang menceritakan, bahwa tersebutlah orang-orang Quraisy
selalu bagadang di sekitar Kakbah, tetapi mereka tidak melakukan tawaf ke
sekelilingnya, dan mereka hanya membangga-banggakannya saja. Maka Allah
menurunkan firman-Nya, "Dengan membanggakan diri terhadap Alquran itu
dan mengucapkan perkataan-perkataan keji terhadapnya di waktu kalian
bercakap-cakap di malam hari." (Q.S. Al Mu'minun, 67).
|
||
|
||
067. (Dengan menyombongkan diri) tidak mau beriman
(akan keakuan kalian) yakni membanggakan Kakbah atau tanah suci yang kalian
tempati, maksudnya kalian beranggapan bahwa diri kalian adalah penduduknya,
oleh karena itu kalian merasa dalam keadaan aman dari azab Allah, berbeda
dengan kaum-kaum yang lain di tempat tinggal mereka selain dari tanah suci
(dan seraya bergadang) lafal Samiran menjadi Hal, artinya mereka berkumpul
membentuk suatu kelompok sambil berbincang-bincang di waktu malam hari; hal
ini mereka lakukan di sekeliling Kakbah (kalian mengucapkan
perkataan-perkataan yang keji terhadapnya") lafal Tahjuruuna ini jika
berasal dari Fi'il Tsulatsi artinya tidak menganggap Alquran. Jika berasal
dari Fi'il Ruba'i berarti mereka membuat-buat perkataan yang keji tanpa hak
terhadap diri Nabi saw. dan Alquran. Selanjutnya Allah swt. berfirman,
|
||
Maka apakah mereka
tidak memperhatikan perkataan [Kami], atau apakah telah datang kepada mereka
apa yang tidak pernah datang kepada nenek moyang mereka dahulu? (68)
|
|
أَفَلَمۡ يَدَّبَّرُواْ
ٱلۡقَوۡلَ أَمۡ جَآءَهُم مَّا لَمۡ يَأۡتِ ءَابَآءَهُمُ ٱلۡأَوَّلِينَ (٦٨)
|
|
||
068. (Maka apakah mereka tidak memperhatikan) asal lafal
Yaddabbaruu adalah Yatadabbaruuna, kemudian huruf Ta dimasukkan ke dalam
huruf Dal setelah terlebih dahulu diganti menjadi Dal, sehingga jadilah
Yaddabbaruuna (perkataan ini) Alquran ini yang menunjukkan kebenaran Nabi
saw. (atau apakah telah datang kepada mereka apa yang tidak pernah datang
kepada nenek moyang mereka dahulu?)
|
||
Ataukah mereka tidak
mengenal rasul mereka, karena itu mereka memungkirinya? (69)
|
|
أَمۡ لَمۡ
يَعۡرِفُواْ رَسُولَهُمۡ فَهُمۡ لَهُ ۥ مُنكِرُونَ (٦٩)
|
|
||
069. (Ataukah mereka tidak mengenal Rasul mereka, karena itu
mereka memungkirinya?)
|
||
Atau [apakah patut]
mereka berkata: "Padanya [Muhammad] ada penyakit gila." Sebenarnya
dia telah membawa kebenaran kepada mereka, dan kebanyakan mereka benci kepada
kebenaran. (70)
|
|
أَمۡ يَقُولُونَ بِهِۦ
جِنَّةُۢۚ بَلۡ جَآءَهُم بِٱلۡحَقِّ وَأَڪۡثَرُهُمۡ لِلۡحَقِّ كَـٰرِهُونَ (٧٠)
|
|
||
070. (Atau apakah patut mereka berkata, "Padanya ada
penyakit gila") Istifham atau kata tanya di sini mengandung arti Taqrir
atau menetapkan perkara yang hak, yaitu membenarkan Nabi dan membenarkan
bahwa Rasul-rasul telah datang kepada umat-umat terdahulu, serta mereka
mengetahui bahwa Rasul mereka adalah orang yang jujur dan dapat dipercaya,
dan bahwasanya Rasul mereka itu tidak gila. (Sebenarnya) lafal Bal
menunjukkan makna Intiqal (dia telah membawa kebenaran kepada mereka) yakni
Alquran yang di dalamnya terkandung ajaran Tauhid dan hukum-hukum Islam (dan
kebanyakan mereka benci kepada kebenaran itu).
|
||
Andaikata kebenaran
itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan
semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka
kebanggaan mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu. (71)
|
|
وَلَوِ ٱتَّبَعَ
ٱلۡحَقُّ أَهۡوَآءَهُمۡ لَفَسَدَتِ ٱلسَّمَـٰوَٲتُ وَٱلۡأَرۡضُ وَمَن فِيهِنَّۚ
بَلۡ أَتَيۡنَـٰهُم بِذِڪۡرِهِمۡ فَهُمۡ عَن ذِكۡرِهِم مُّعۡرِضُونَ (٧١)
|
|
||
071. (Andaikata kebenaran itu menuruti) artinya Alquran itu
menuruti (hawa nafsu mereka) seumpamanya Alquran itu datang dengan membawa
hal-hal yang mereka sukai, seperti menisbatkan sekutu dan anak kepada Allah,
padahal Allah Maha Suci dari hal tersebut (pasti binasalah langit dan bumi
dan semua yang ada di dalamnya) yakni menyimpang dari tatanan yang sebenarnya
dan tidak seperti apa yang disaksikan sekarang, hal itu disebabkan adanya dua
pengaruh kekuasaan yang saling tarik-menarik. (Sebenarnya Kami telah
mendatangkan kepada mereka kebanggaan mereka) yaitu Alquran yang di dalamnya
terkandung sebutan dan kemuliaan mereka (tetapi mereka berpaling dari
kebanggaan itu).
|
||
Atau kamu meminta upah
kepada mereka?, maka upah dari Tuhanmu [1013] adalah lebih baik, dan Dia adalah Pemberi rezki Yang Paling
Baik. (72)
|
|
أَمۡ تَسۡـَٔلُهُمۡ
خَرۡجً۬ا فَخَرَاجُ رَبِّكَ خَيۡرٌ۬ۖ وَهُوَ خَيۡرُ ٱلرَّٲزِقِينَ (٧٢)
|
|
||
[1013]. Yang
dimaksudkan upah dari Tuhan ialah rezki yang dianugrahkan Tuhan di dunia, dan
pahala di akhirat.
|
||
|
||
072. (Atau kamu meminta upah kepada mereka) sebagai imbalan
dari apa yang kamu datangkan buat mereka yaitu masalah keimanan (maka upah
Rabbmu) adalah pahala, upah dan rezeki-Nya (adalah lebih baik) dan menurut
qiraat yang lain dibaca Kharjan dalam dua tempat tadi; tetapi menurut qiraat
yang lainnya lagi dibaca Kharaajan pada keduanya (dan Dia adalah Pemberi
rezeki Yang Paling Baik) Pengupah Yang Paling Utama.
|
||
Dan sesungguhnya kamu
benar-benar menyeru mereka kepada jalan yang lurus. (73)
|
|
وَإِنَّكَ
لَتَدۡعُوهُمۡ إِلَىٰ صِرَٲطٍ۬ مُّسۡتَقِيمٍ۬ (٧٣)
|
|
||
073. (Dan sesungguhnya kamu benar-benar menyeru mereka kepada
jalan) tuntunan (yang lurus) yaitu agama Islam.
|
||
Dan sesungguhnya
orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat benar-benar menyimpang
dari jalan [yang lurus]. (74)
|
|
وَإِنَّ ٱلَّذِينَ لَا
يُؤۡمِنُونَ بِٱلۡأَخِرَةِ عَنِ ٱلصِّرَٲطِ لَنَـٰكِبُونَ (٧٤) ۞
|
|
||
074. (Dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada
adanya hari akhirat) adanya hari berbangkit dan pembalasan pahala serta azab
(dari jalan yang lurus) dari tuntunan yang lurus (mereka benar-benar
menyimpang) yakni membelok.
|
||
Andaikata mereka Kami
belas kasihani, dan Kami lenyapkan kemudharatan yang mereka alami [1014], benar-benar mereka
akan terus menerus terombang-ambing dalam keterlaluan [1015] mereka. (75)
|
|
وَلَوۡ رَحِمۡنَـٰهُمۡ
وَكَشَفۡنَا مَا بِهِم مِّن ضُرٍّ۬ لَّلَجُّواْ فِى طُغۡيَـٰنِهِمۡ يَعۡمَهُونَ
(٧٥)
|
|
||
[1014].
Maksudnya: bahaya kelaparan. Pernah kaum musyrikin itu mengalami kelaparan,
karena tidak datangnya bahan makanan dari Yaman, ke Mekah, sedang Mekah
dengan sekitarnyapun dalam keadaan paceklik, hingga amat melaratlah mereka di
waktu itu.
[1015]. Yang dimaksud
dengan "thughyaan" (keterlaluan) dalam ayat ini ialah kekafiran
yang sangat, kesombongan dan permusuhan terhadap Nabi Muhammad SAW dan kaum
muslimin yang kesemuanya telah melampaui batas perikemanusiaan.
|
||
|
||
075. (Andaikata mereka Kami belas kasihani, dan Kami
lenyapkan kemudaratan yang mereka alami) yakni kelaparan yang menimpa mereka
di Mekah selama tujuh tahun itu (benar-benar mereka akan terus-menerus) masih
tetap dan berkepanjangan (dalam keterlaluan mereka) dalam kesesatan mereka
(mereka bergelimang) terombang-ambing.
|
||
Dan sesungguhnya Kami
telah pernah menimpakan azab kepada mereka [1016], maka mereka tidak tunduk kepada Tuhan mereka, dan [juga] tidak
memohon [kepada-Nya] dengan merendahkan diri. (76)
|
|
وَلَقَدۡ أَخَذۡنَـٰهُم
بِٱلۡعَذَابِ فَمَا ٱسۡتَكَانُواْ لِرَبِّہِمۡ وَمَا يَتَضَرَّعُونَ (٧٦)
|
|
||
[1016]. Yang
dimaksud dengan azab tersebut antara lain kekalahan mereka pada
peperangan Badar, yang dalam peperangan itu orang-orang yang terkemuka dari
mereka banyak terbunuh atau ditawan, dan musim kering yang menimpa mereka,
hingga mereka menderita kelaparan. (lihat not ayat 75 surat ini : [1014].
Maksudnya: bahaya kelaparan. Pernah kaum musyrikin itu mengalami kelaparan,
karena tidak datangnya bahan makanan dari Yaman, ke Mekah, sedang Mekah
dengan sekitarnyapun dalam keadaan paceklik, hingga amat melaratlah mereka di
waktu itu. [1015]. Yang dimaksud dengan "thughyaan" (keterlaluan)
dalam ayat ini ialah kekafiran yang sangat, kesombongan dan permusuhan
terhadap Nabi Muhammad SAW dan kaum muslimin yang kesemuanya telah melampaui batas
perikemanusiaan.).
|
||
|
||
076. (Dan sesungguhnya Kami telah pernah menimpakan azab
kepada mereka) kelaparan itu (tetapi mereka masih tidak tunduk) masih tidak
mau merendahkan diri (kepada Rabb mereka, dan juga mereka tidak mau
ber-tadharru' kepada-Nya) maksudnya mereka tidak mau juga meminta kepada
Allah dengan berdoa kepada-Nya.
|
||
Hingga apabila Kami
bukakan untuk mereka suatu pintu yang ada azab yang amat sangat [di waktu
itulah] tiba-tiba mereka menjadi putus-asa. (77)
|
|
حَتَّىٰٓ إِذَا
فَتَحۡنَا عَلَيۡہِم بَابً۬ا ذَا عَذَابٍ۬ شَدِيدٍ إِذَا هُمۡ فِيهِ مُبۡلِسُونَ
(٧٧)
|
|
||
077. (Hingga) lafal Hattaa menunjukkan makna Ibtida atau
permulaan (apabila Kami bukakan untuk mereka suatu pintu yang di dalamnya
ada) terdapat (azab yang keras) yaitu perang Badar tempat mereka terbunuh
(tiba-tiba mereka menjadi berputus asa) putus harapan dari semua kebaikan.
.
|
||
Dan Dialah yang telah
menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat
sedikitlah kamu bersyukur [1017]. (78)
|
|
وَهُوَ ٱلَّذِىٓ
أَنشَأَ لَكُمُ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡأَبۡصَـٰرَ وَٱلۡأَفۡـِٔدَةَۚ قَلِيلاً۬ مَّا تَشۡكُرُونَ
(٧٨)
|
|
||
[1017]. Yang
dimaksud dengan bersyukur di ayat ini ialah menggunakan alat-alat tersebut
untuk memperhatikan bukti-bukti kebesaran dan keesaan Tuhan, yang dapat
membawa mereka beriman kepada Allah s.w.t. serta taat dan patuh kepada-Nya.
Kaum musyrikin memang tidak berbuat demikian.
|
||
|
||
078. (Dan Dialah Yang menciptakan) yang menjadikan
(bagi kamu sekalian pendengaran) lafal As Sam'u maknanya Al Asmaa', dalam
bentuk jamak (penglihatan dan kalbu) hati. (Amat sedikitlah) lafal Maa
mengukuhkan makna yang terkandung dalam lafal Qaliilan (kalian bersyukur).
|
||
Dan Dialah yang
menciptakan serta mengembang biakkan kamu di bumi ini dan kepada-Nyalah kamu
akan dihimpunkan. (79)
|
|
وَهُوَ ٱلَّذِى
ذَرَأَكُمۡ فِى ٱلۡأَرۡضِ وَإِلَيۡهِ تُحۡشَرُونَ (٧٩)
|
|
||
079. (Dan Dialah yang mengembangbiakkan kalian) menciptakan
kalian (di bumi ini, dan hanya kepada-Nyalah kalian akan dihimpunkan) akan
dibangkitkan menjadi hidup kembali kemudian menghadap kepada-Nya
|
||
Dan Dialah yang
menghidupkan dan mematikan, dan Dialah yang [mengatur] pertukaran malam dan
siang. Maka apakah kamu tidak memahaminya? (80)
|
|
وَهُوَ ٱلَّذِى يُحۡىِۦ
وَيُمِيتُ وَلَهُ ٱخۡتِلَـٰفُ ٱلَّيۡلِ وَٱلنَّهَارِۚ أَفَلَا تَعۡقِلُونَ (٨٠)
|
|
||
080. (Dan Dialah yang menghidupkan) dengan meniupkan roh ke
dalam Mudhghah atau janin (dan mematikan, dan Dialah yang mengatur pertukaran
malam dan siang) malam gelap, dan siang menjadi terang, serta menambah
panjang dan mengurangi waktu salah satu di antara keduanya. (Maka apakah
kalian tidak memahaminya?) maksudnya memahami ciptaan Allah swt., kemudian
kalian mengambil pelajaran daripadanya.
|
||
Sebenarnya mereka
mengucapkan perkataan yang serupa dengan perkataan yang diucapkan oleh
orang-orang dahulu kala. (81)
|
|
بَلۡ قَالُواْ مِثۡلَ
مَا قَالَ ٱلۡأَوَّلُونَ (٨١)
|
|
||
081. (Sebenarnya mereka mengucapkan perkataan yang serupa
dengan perkataan yang diucapkan oleh orang-orang dahulu kala).
|
||
Mereka berkata:
"Apakah betul, apabila kami telah mati dan kami telah menjadi tanah dan
tulang belulang, apakah sesungguhnya kami benar-benar akan dibangkitkan?
(82)
|
|
قَالُوٓاْ أَءِذَا
مِتۡنَا وَڪُنَّا تُرَابً۬ا وَعِظَـٰمًا أَءِنَّا لَمَبۡعُوثُونَ (٨٢)
|
|
||
082. (Mereka berkata) orang-orang dahulu itu, ("Apakah
betul, apabila kami telah mati dan kami telah menjadi tanah dan tulang-belulang,
apakah sesungguhnya kami benar-benar akan dibangkitkan hidup kembali?) memang
kalian akan dibangkitkan kembali oleh-Nya. Kedua huruf Hamzah pada dua tempat
ini dapat dibaca Tahqiq, sehingga bacaannya menjadi A-innaa. Sebagaimana
huruf Hamzah yang keduanya dapat pula dibaca Tas-hil, sehingga bacaannya
menjadi Ayinnaa. Sehubungan dengan bacaan ini ada dua pendapat, yaitu
men-tahqiq-kan kedua Hamzahnya dan men-tashil-kan Hamzah yang kedua.
|
||
Sesungguhnya kami dan
bapak-bapak kami telah diberi ancaman [dengan] ini [1018] dahulu, ini tidak
lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu kala!". (83)
|
|
لَقَدۡ وُعِدۡنَا
نَحۡنُ وَءَابَآؤُنَا هَـٰذَا مِن قَبۡلُ إِنۡ هَـٰذَآ إِلَّآ أَسَـٰطِيرُ
ٱلۡأَوَّلِينَ (٨٣)
|
|
||
[1018].
Maksudnya diancam dengan hari berbangkit.
|
||
|
||
083. (Sesungguhnya kami dan bapak-bapak kami telah
diberi ancaman dengan ini) yaitu dengan masalah akan dibangkitkan menjadi
hidup kembali sesudah mati (dahulu, tiada lain) tidak lain (ia hanyalah
dongengan-dongengan) kebohongan-kebohongan (orang-orang dahulu kala")
wazan lafal Asaathiir sama dengan lafal Al Adhaahiik dan Al-A`aajiib, adalah
bentuk jamak dari lafal Usthuurah artinya dongengan atau fiksi.
|
||
Katakanlah:
"Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu
mengetahui?" (84)
|
|
قُل لِّمَنِ ٱلۡأَرۡضُ
وَمَن فِيهَآ إِن ڪُنتُمۡ تَعۡلَمُونَ (٨٤)
|
|
||
084. (Katakanlah) kepada mereka, ("Kepunyaan siapakah
bumi ini, dan semua yang ada padanya) yakni semua makhluk yang ada padanya
(jika kalian mengetahui?") siapa pencipta dan pemiliknya.
|
||
Mereka akan menjawab: "Kepunyaan
Allah." Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak ingat?" (85)
|
|
سَيَقُولُونَ لِلَّهِۚ
قُلۡ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ (٨٥)
|
|
||
085. (Mereka akan menjawab, "Kepunyaan Allah."
Katakanlah) kepada mereka, ("Maka apakah kalian tidak
memikirkannya?") asal Tadzakkaruuna adalah Tatadzakkaruuna kemudian
huruf Ta yang kedua diidgamkan atau dimasukkan ke dalam huruf Dzal setelah
terlebih dahulu diganti menjadi Dzal, sehingga jadilah Tadzakkaruuna, artinya
mengambil pelajaran. Maksudnya, apakah kalian tidak mengambil pelajaran
daripadanya, karena kalian mengetahui, bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
menciptakan untuk pertama kali, Maha Kuasa pula untuk menghidupkannya
kembali, sesudah ciptaan-Nya mati.
|
||
Katakanlah:
"Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya ’Arsy yang
besar?" (86)
|
|
قُلۡ مَن رَّبُّ
ٱلسَّمَـٰوَٲتِ ٱلسَّبۡعِ وَرَبُّ ٱلۡعَرۡشِ ٱلۡعَظِيمِ (٨٦)
|
|
||
086. (Katakanlah! "Siapakah Rabb langit yang tujuh dan
Rabb Arasy yang besar") yakni Al Kursi.
|
||
Mereka akan menjawab:
"Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak
bertakwa?" (87)
|
|
سَيَقُولُونَ لِلَّهِۚ
قُلۡ أَفَلَا تَتَّقُونَ (٨٧)
|
|
||
087. (Mereka akan menjawab, "Kepunyaan Allah".
Katakanlah! "Apakah kalian tidak bertakwa?") tidak takut bila
kalian menyembah selain-Nya.
|
||
Katakanlah:
"Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang
Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari [azab] -Nya, jika
kamu mengetahui?" (88)
|
|
قُلۡ مَنۢ بِيَدِهِۦ
مَلَكُوتُ ڪُلِّ شَىۡءٍ۬ وَهُوَ يُجِيرُ وَلَا يُجَارُ عَلَيۡهِ إِن كُنتُمۡ
تَعۡلَمُونَ (٨٨)
|
|
||
088. (Katakanlah! "Siapakah yang di tangan-Nya berada
kekuasaan) yakni merajai (segala sesuatu) lafal Malakuut huruf Ta yang ada
padanya menunjukkan makna Mubalaghah, yakni kekuasaan di atas segala
kekuasaan (sedangkan Dia melindungi dan tidak membutuhkan perlindungan) Dia
melindungi dan tidak memerlukan perlindungan (jika kalian mengetahui?")
|
||
Mereka akan menjawab:
"Kepunyaan Allah." Katakanlah: "[Kalau demikian], maka dari
jalan manakah kamu ditipu?" (89)
|
|
سَيَقُولُونَ لِلَّهِۚ
قُلۡ فَأَنَّىٰ تُسۡحَرُونَ (٨٩)
|
|
||
089. (Mereka akan menjawab, "Kepunyaan Allah")
menurut qiraat yang lain dibaca Allah, baik dalam ayat ini maupun dalam ayat
sebelumnya. Demikian itu karena makna yang dimaksud adalah, kepunyaan
siapakah hal-hal yang telah disebutkan itu (Katakanlah! "Kalau demikian
maka dari jalan manakah kalian merasa ditipu?") ditipu dan dikelabui
dari perkara yang hak, yaitu menyembah Allah semata. Maksudnya, bagaimanakah
bisa terbayangkan dalam benak kalian bahwasanya hal ini batil?
|
||
Sebenarnya Kami telah
membawa kebenaran [1019] kepada mereka, dan sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang
yang berdusta. (90)
|
|
بَلۡ أَتَيۡنَـٰهُم
بِٱلۡحَقِّ وَإِنَّهُمۡ لَكَـٰذِبُونَ (٩٠)
|
|
||
[1019]. Yang
dimaksud dengan "kebenaran" dalam ayat ini ialah kepercayaan
tentang tauhid dan hari berbangkit.
|
||
|
||
090. (Sebenarnya Kami telah membawa kebenaran kepada
mereka) dengan sesungguhnya (dan sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang
yang berdusta) sewaktu mereka menentang kebenaran itu; kebenaran tersebut
adalah,
|
||
Allah sekali-kali
tidak mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada tuhan [yang lain]
beserta-Nya, kalau ada tuhan beserta-Nya, masing-masing tuhan itu akan
membawa makhluk yang diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan
mengalahkan sebagian yang lain. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan
itu, (91)
|
|
مَا ٱتَّخَذَ ٱللَّهُ
مِن وَلَدٍ۬ وَمَا ڪَانَ مَعَهُ ۥ مِنۡ إِلَـٰهٍۚ إِذً۬ا لَّذَهَبَ كُلُّ
إِلَـٰهِۭ بِمَا خَلَقَ وَلَعَلَا بَعۡضُهُمۡ عَلَىٰ بَعۡضٍ۬ۚ سُبۡحَـٰنَ
ٱللَّهِ عَمَّا يَصِفُونَ (٩١)
|
|
||
091. (Allah sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali
tidak ada tuhan yang lain beserta-Nya, kalau ada tuhan beserta-Nya) jika ada
tuhan lain di samping Dia (masing-masing tuhan itu akan membawa makhluk yang
diciptakannya) yang menguasai makhluknya sendiri dan mempertahankannya dari
makhluk tuhan yang lain (dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan
sebagian yang lain) sebagian di antara mereka berupaya untuk mengalahkan
sebagian yang lain sebagaimana apa yang biasa dilakukan oleh raja-raja di
dunia. (Maha Suci Allah) lafal Subhaanallaah ini berarti mensucikan Dia (dari
apa yang mereka sifatkan) kepada-Nya, seperti apa yang telah disebutkan tadi.
|
||
Yang mengetahui semua
yang ghaib [1020] dan semua yang nampak, maka Maha Tinggilah Dia dari apa yang
mereka persekutukan. (92)
|
|
عَـٰلِمِ ٱلۡغَيۡبِ
وَٱلشَّهَـٰدَةِ فَتَعَـٰلَىٰ عَمَّا يُشۡرِڪُونَ (٩٢)
|
|
||
[1020]. Lihat
not 14. Yang ghaib ialah yang tak dapat ditangkap oleh pancaindera. Percaya
kepada yang ghjaib yaitu, meng-i'tikadkan adanya sesuatu "yang
maujud" yang tidak dapat ditangkap oleh pancaindera, karena ada dalil
yang menunjukkan kepada adanya, seperti: adanya Allah, Malaikat-Malaikat,
Hari akhirat dan sebagainya.
|
||
|
||
092. (Yang mengetahui semua yang gaib dan semua yang
tampak) maksudnya semua yang tidak tampak dan semua yang tampak. Kalau dibaca
'Aalimil Ghaibi menjadi sifat, artinya yang mengetahui dan seterusnya. Jika
dibaca 'Aalimul Ghaibi berarti menjadi Khabar dari Mubtada yang tidak
disebutkan yaitu lafal Huwa, artinya Dia Mengetahui yang gaib (maka Maha
Tinggi Dia) Maha Besar Dia (dari apa yang mereka persekutukan) kepada-Nya.
|
||
Katakanlah: "Ya
Tuhan, jika Engkau sungguh-sungguh hendak memperlihatkan kepadaku azab yang
diancamkan kepada mereka, (93)
|
|
قُل رَّبِّ إِمَّا
تُرِيَنِّى مَا يُوعَدُونَ (٩٣)
|
|
||
093. (Katakanlah! "Ya Rabbku! Jika) lafal Imma pada
asalnya terdiri daripada gabungan antara In Syarthiyyah dan Ma Zaidah (Engkau
sungguh-sungguh hendak memperlihatkan kepadaku apa yang diancamkan kepada
mereka) berupa azab, hal ini benar-benar terjadi dalam perang Badar, yaitu
banyak dari kalangan orang-orang musyrik yang mati terbunuh.
|
||
ya Tuhanku, maka
janganlah Engkau jadikan aku berada di antara orang-orang yang zalim."
(94)
|
|
رَبِّ فَلَا
تَجۡعَلۡنِى فِى ٱلۡقَوۡمِ ٱلظَّـٰلِمِينَ (٩٤)
|
|
||
094. (Ya Rabbku! Maka janganlah Engkau jadikan aku berada di
antara orang-orang yang zalim.") karena aku pun nanti akan binasa pula
bersama dengan mereka.
|
||
Dan sesungguhnya Kami
benar-benar kuasa untuk memperlihatkan kepadamu apa yang Kami ancamkan kepada
mereka. (95)
|
|
وَإِنَّا عَلَىٰٓ أَن
نُّرِيَكَ مَا نَعِدُهُمۡ لَقَـٰدِرُونَ (٩٥)
|
|
||
095. (Dan sesungguhnya Kami benar-benar kuasa untuk
memperlihatkan kepadamu apa yang Kami ancamkan kepada mereka).
|
||
Tolaklah perbuatan
buruk mereka dengan yang lebih baik, [1021] Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan. (96)
|
|
ٱدۡفَعۡ بِٱلَّتِى هِىَ
أَحۡسَنُ ٱلسَّيِّئَةَۚ نَحۡنُ أَعۡلَمُ بِمَا يَصِفُونَ (٩٦)
|
|
||
[1021].
Maksudnya: perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatan kaum musyrikin yang
tidak baik itu hendaklah dihadapi oleh Nabi dengan yang baik, umpama dengan
mema'afkannya, asal tidak membawa kepada kelemahan dan kemunduran da'wah.
|
||
|
||
096. (Tolaklah dengan menampilkan hal yang lebih baik)
yaitu budi pekerti yang baik, bersikap lapang dada dan berpaling dari mereka
yang kafir (hal yang buruk itu) perlakuan mereka yang menyakitkan terhadap
dirimu. Ayat ini diturunkan sebelum ada perintah untuk berperang. (Kami lebih
mengetahui apa yang mereka sifatkan) kedustaan dan buat-buatan mereka, maka
kelak Kami akan membalasnya kepada mereka.
|
||
Dan katakanlah:
"Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan.
(97)
|
|
وَقُل رَّبِّ أَعُوذُ
بِكَ مِنۡ هَمَزَٲتِ ٱلشَّيَـٰطِينِ (٩٧)
|
|
||
097. (Dan katakanlah! "Ya Rabbku! Aku berlindung kepada
Engkau) aku meminta perlindungan (dari bisikan-bisikan setan) dari kecenderungan-kecenderungan
setan yang selalu setan embus-embuskan itu.
|
||
Dan aku berlindung
[pula] kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku." (98)
|
|
وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ
أَن يَحۡضُرُونِ (٩٨)
|
|
||
098. (Dan aku berlindung pula kepada Engkau, ya Rabbku, dari
kedatangan setan-setan itu kepadaku") dalam perkara-perkaraku, karena
sesungguhnya mereka datang hanya dengan membawa keburukan belaka.
|
||
[Demikianlah keadaan
orang-orang kafir itu], hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari
mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku [ke dunia] [1022] (99)
|
|
حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَ
أَحَدَهُمُ ٱلۡمَوۡتُ قَالَ رَبِّ ٱرۡجِعُونِ (٩٩)
|
|
||
[1022].
Maksudnya: orang-orang kafir di waktu menghadapi sakratil maut, minta supaya
diperpanjang umur mereka, agar mereka dapat beriman.
|
||
|
||
099. (Sehingga) lafal Hattaa menunjukkan makna Ibtida
atau permulaan (apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka)
kemudian ia melihat kedudukannya di neraka dan di surga seandainya ia beriman
(dia berkata, "Ya Rabbku! Kembalikanlah aku) ke dunia. Ungkapan Jamak
pada lafal Irji'uuni mengandung makna Ta'zhim atau mengagungkan.
|
||
agar aku berbuat amal
yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak.
Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan
mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan [1023] (100)
|
|
لَعَلِّىٓ أَعۡمَلُ
صَـٰلِحً۬ا فِيمَا تَرَكۡتُۚ كَلَّآۚ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَآٮِٕلُهَاۖ وَمِن وَرَآٮِٕهِم بَرۡزَخٌ إِلَىٰ
يَوۡمِ يُبۡعَثُونَ (١٠٠)
|
|
||
[1023].
Maksudnya: mereka sekarang telah menghadapi suatu kehidupan baru, yaitu
kehidupan dalam kubur, yang membatasi antara dunia dan akhirat.
|
||
|
||
100. (Agar aku berbuat amal yang saleh) dengan
mengatakan, 'Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah', hal ini akan menjadi
penghapus (terhadap yang telah aku tinggalkan") aku sia-siakan umurku.
Maksudnya, supaya hal itu menjadi penggantinya. Maka Allah berfirman,
("Sekali-kali tidak) tidak ada kembali lagi. (Sesungguhnya itu)
permohonan untuk kembali ke dunia (adalah perkataan yang diucapkannya saja)
tidak ada manfaat bagi pembicaranya. (Dan di hadapan mereka) (ada dinding)
penghalang yang menahan mereka untuk dapat kembali lagi ke dunia (sampai hari
mereka dibangkitkan") yang tiada kembali lagi sesudahnya.
|
||
Apabila sangkakala
ditiup maka tidaklah ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu [1024] dan tidak ada pula
mereka saling bertanya. (101)
|
|
فَإِذَا نُفِخَ فِى
ٱلصُّورِ فَلَآ أَنسَابَ بَيۡنَهُمۡ يَوۡمَٮِٕذٍ۬ وَلَا يَتَسَآءَلُونَ (١٠١)
|
|
||
[1024].
Maksudnya: pada hari kiamat itu, manusia tidak dapat tolong menolong walaupun
dalam kalangan sekeluarga.
|
||
|
||
101. (Apabila sangkakala ditiup) tiupan malaikat
Israfil yang pertama atau yang kedua (maka tidaklah ada lagi pertalian nasab
di antara mereka pada hari itu) yang dapat mereka bangga-banggakan (dan tidak
pula mereka saling bertanya) tentang nasab tersebut, berbeda dengan ketika
mereka hidup di dunia. Hal tersebut disebabkan kengerian yang menyibukkan
diri mereka pada hari kiamat itu, yakni melihat sebagian kengerian-kengerian
yang ada padanya. Pada sebagian waktu dari hari kiamat mereka sadar pula,
sebagaimana yang diungkapkan oleh ayat yang lain, yaitu, "Dan sebagian
dari mereka menghadap kepada sebagian yang lain berbantah-bantahan."
(Q.S. Ash-Shaffat, 27).
|
||
Barangsiapa yang berat
timbangan [kebaikan] nya [1025], maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan.
(102)
|
|
فَمَن ثَقُلَتۡ
مَوَٲزِينُهُ ۥ فَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ
هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ (١٠٢)
|
|
||
[1025].
Maksudnya: orang-orang mu'min yang beramal saleh.
|
||
|
||
102. (Barang siapa yang berat timbangannya) karena
amal-amal kebaikan (maka mereka itulah orang-orang yang mendapat
keberuntungan) yakni orang-orang yang beruntung.
|
||
Dan barangsiapa yang
ringan timbangannya [1026], maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri,
mereka kekal di dalam neraka Jahannam. (103)
|
|
وَمَنۡ خَفَّتۡ
مَوَٲزِينُهُ ۥ فَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ
ٱلَّذِينَ خَسِرُوٓاْ أَنفُسَهُمۡ فِى جَهَنَّمَ خَـٰلِدُونَ (١٠٣)
|
|
||
[1026].
Maksudnya: orang-orang kafir, karena kepercayaan dan amal mereka tidak
dihargai oleh Allah di hari kiamat itu. Lihat surat (18) Al Kahfi ayat 105 : Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhan
mereka dan [kufur terhadap] perjumpaan dengan Dia. [Maksudnya: tidak beriman kepada pembangkitan di hari
kiamat, hisab dan pembalasan] Maka hapuslah
amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi [amalan]
mereka pada hari kiamat
|
||
|
||
103. (Dan barang siapa yang ringan timbangannya) karena
dosa-dosanya (maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri)
maka mereka (kekal di dalam neraka Jahanam).
|
||
Muka mereka dibakar
api neraka, dan mereka di dalam neraka itu dalam keadaan cacat. (104)
|
|
تَلۡفَحُ وُجُوهَهُمُ
ٱلنَّارُ وَهُمۡ فِيہَا كَـٰلِحُونَ (١٠٤)
|
|
||
104. (Muka mereka dibakar api neraka) api neraka membakarnya
(dan mereka di dalam neraka itu dalam keadaan cacat) bibir mereka bagian atas
dan bawah mengkerut memperlihatkan gigi-gigi mereka, kemudian dikatakan
kepada mereka,
|
||
Bukankah ayat-ayat-Ku
telah dibacakan kepadamu sekalian, tetapi kamu selalu mendustakannya? (105)
|
|
أَلَمۡ تَكُنۡ
ءَايَـٰتِى تُتۡلَىٰ عَلَيۡكُمۡ فَكُنتُم بِہَا تُكَذِّبُونَ (١٠٥)
|
|
||
105. (Bukankah ayat-ayat-Ku) dari Alquran (telah dibacakan
kepada kamu sekalian) maksudnya kalian telah diperingatkan melaluinya (tetapi
kalian selalu mendustakannya?)
|
||
Mereka berkata:
"Ya Tuhan kami, kami telah dikuasai oleh kejahatan kami, dan adalah kami
orang-orang yang sesat. (106)
|
|
قَالُواْ رَبَّنَا
غَلَبَتۡ عَلَيۡنَا شِقۡوَتُنَا وَڪُنَّا قَوۡمً۬ا ضَآلِّينَ (١٠٦)
|
|
||
106. (Mereka berkata, "Ya Rabb kami! Kami telah dikuasai
oleh kejahatan kami) menurut qiraat yang lain dibaca Syaqawatunaa, keduanya
merupakan Mashdar dan bermakna sama, yaitu kejahatan kami (dan adalah kami
orang-orang yang sesat) dari jalan petunjuk.
|
||
Ya Tuhan kami,
keluarkanlah kami daripadanya [dan kembalikanlah kami ke dunia], maka jika
kami kembali [juga kepada kekafiran], sesungguhnya kami adalah orang-orang
yang zalim." (107)
|
|
رَبَّنَآ أَخۡرِجۡنَا
مِنۡہَا فَإِنۡ عُدۡنَا فَإِنَّا ظَـٰلِمُونَ (١٠٧)
|
|
||
107. (Ya Rabb kami! Keluarkanlah kami daripadanya maka jika
kami kembali) kepada pelanggaran lagi (maka sesungguhnya kami adalah
orang-orang yang zalim").
|
||
Allah berfirman:
"Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan
Aku. (108)
|
|
قَالَ ٱخۡسَـُٔواْ
فِيہَا وَلَا تُكَلِّمُونِ (١٠٨)
|
|
||
108. (Allah berfirman) kepada mereka melalui lisan malaikat
Malik penjaga neraka, sesudah jangka waktu yang lamanya dua kali lipat umur
dunia, ("Tinggallah dengan hina di dalamnya) makin menjauhlah kalian di
dalam neraka dengan hina (dan janganlah kalian berbicara dengan Aku")
untuk meminta supaya azab dihentikan dari diri kalian; dijawab demikian
supaya mereka tidak mempunyai harapan lagi untuk dapat diangkat dari dalam
neraka.
|
||
Sesungguhnya, ada
segolongan dari hamba-hamba-Ku berdo’a [di dunia]: ’Ya Tuhan kami, kami telah
beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkau adalah
Pemberi rahmat Yang Paling Baik.’ (109)
|
|
إِنَّهُ ۥ كَانَ
فَرِيقٌ۬ مِّنۡ عِبَادِى يَقُولُونَ رَبَّنَآ ءَامَنَّا فَٱغۡفِرۡ لَنَا
وَٱرۡحَمۡنَا وَأَنتَ خَيۡرُ ٱلرَّٲحِمِينَ (١٠٩)
|
|
||
109. (Sesungguhnya ada segolongan dari hamba-hamba-Ku) mereka
adalah kaum Muhajirin (berdoa, "Ya Rabb kami! Kami telah beriman, maka
ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang
Paling Baik").
|
||
Lalu kamu menjadikan
mereka buah ejekan, sehingga [kesibukan] kamu mengejek mereka, menjadikan
kamu lupa mengingat Aku, dan adalah kamu selalu menertawakan mereka.
(110)
|
|
فَٱتَّخَذۡتُمُوهُمۡ
سِخۡرِيًّا حَتَّىٰٓ أَنسَوۡكُمۡ ذِكۡرِى وَكُنتُم مِّنۡہُمۡ تَضۡحَكُونَ (١١٠)
|
|
||
110. (Lalu kalian menjadikan mereka buah ejekan) lafal
Sikhriyyan dapat pula dibaca Sukhriyyan keduanya merupakan bentuk Mashdar,
maknanya adalah ejekan. Di antara mereka yang menjadi bahan ejekan
orang-orang musyrik adalah sahabat Bilal, sahabat Shuhaib, sahabat Ammar,
sahabat Salman (sehingga menjadikan kalian lupa mengingat Aku) kalian
melupakannya disebabkan kalian sibuk dengan memperolok-olokkan mereka.
Mengingat mereka sering lupa, maka sifat pelupa dinisbatkan kepada mereka
(dan adalah kalian selalu menertawakan mereka).
|
||
Sesungguhnya Aku
memberi balasan kepada mereka di hari ini, karena kesabaran mereka;
sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang menang." [1027]. (111)
|
|
إِنِّى جَزَيۡتُهُمُ
ٱلۡيَوۡمَ بِمَا صَبَرُوٓاْ أَنَّهُمۡ هُمُ ٱلۡفَآٮِٕزُونَ (١١١)
|
|
||
[1027].
Maksud ayat 108, 110 dan 111 ialah bahwa orang-orang kafir itu diperintahkan
tinggal tetap di neraka dan tidak boleh berbicara dengan Allah, karena mereka
selalu mengejek-ejek orang-orang yang beriman, berdo'a kepada Allah supaya
diberi ampun dan rahmat.
|
||
|
||
111. (Sesungguhnya Aku memberi balasan kepada mereka di hari
ini) kenikmatan yang abadi (karena kesabaran mereka) dalam menghadapi ejekan kalian
dan perlakuan yang menyakitkan dari kalian terhadap mereka (sesungguhnya
mereka) bila dibaca Innahum berarti jumlah Isti'naf, artinya, sesungguhnya
mereka. Jika dibaca Annahum berarti menjadi Maf'ul kedua dari lafal
Jazaituhum, artinya, bahwasanya mereka (itulah orang-orang yang menang)
memperoleh apa yang mereka dambakan.
|
||
Allah bertanya:
"Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?" (112)
|
|
قَـٰلَ كَمۡ لَبِثۡتُمۡ
فِى ٱلۡأَرۡضِ عَدَدَ سِنِينَ (١١٢)
|
|
||
112. (Berfirmanlah) Allah swt. kepada mereka melalui lisan
malaikat Malik. Menurut qiraat yang lain dibaca Qul, yakni katakanlah kepada
mereka, ("Berapa lamakah kalian tinggal di bumi) di dunia dan di dalam
kuburan kalian (yakni berapa tahunkah bilangannya?") lafal 'Adada
Siniina berkedudukan menjadi Tamyiz.
|
||
Mereka menjawab:
"Kami tinggal [di bumi] sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah
kepada orang-orang yang menghitung." (113)
|
|
قَالُواْ لَبِثۡنَا
يَوۡمًا أَوۡ بَعۡضَ يَوۡمٍ۬ فَسۡـَٔلِ ٱلۡعَآدِّينَ (١١٣)
|
|
||
113. (Mereka menjawab, "Kami tinggal hanya sehari atau
setengah hari) mereka ragu, dan menganggap pendek masa tinggal mereka
disebabkan kengerian mereka melihat besarnya azab di hari itu (maka
tanyakanlah kepada malaikat-malaikat yang menghitung") amal perbuatan
makhluk.
|
||
Allah berfirman:
"Kamu tidak tinggal [di bumi] melainkan sebentar saja, kalau kamu
sesungguhnya mengetahui." [1028]. (114)
|
|
قَـٰلَ إِن لَّبِثۡتُمۡ
إِلَّا قَلِيلاً۬ۖ لَّوۡ أَنَّكُمۡ كُنتُمۡ تَعۡلَمُونَ (١١٤)
|
|
||
[1028].
Maksudnya: mereka hendaknya harus mengetahui bahwa hidup di dunia itu
hanyalah sebentar saja, sebab itu mereka seharusnya janganlah hanya
mencurahkan perhatian kepada urusan duniawi saja.
|
||
|
||
114. (Berfirmanlah) Allah swt. melalui lisan malaikat
Malik. Menurut qiraat yang lain lafal Qaala dibaca Qul, artinya katakanlah.
("Tiada lain) (kalian tinggal hanya sebentar saja, kalau kalian
sesungguhnya mengetahui") lama masa tinggal kalian itu, sedikit sekali
jika dibandingkan keabadian kalian di dalam neraka.
|
||
Maka apakah kamu
mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main [saja],
dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? (115)
|
|
أَفَحَسِبۡتُمۡ
أَنَّمَا خَلَقۡنَـٰكُمۡ عَبَثً۬ا وَأَنَّكُمۡ إِلَيۡنَا لَا تُرۡجَعُونَ (١١٥)
|
|
||
115. (Maka apakah kalian mengira, bahwa sesungguhnya Kami
menciptakan kalian secara bermain-main) yakni tidak ada hikmah dan manfaatnya
(dan bahwa kalian tidak akan dikembalikan kepada Kami?) kalau dibaca Laa
Turja'uuna artinya, kalian tidak dikembalikan. Dan kalau dibaca Tarji'uuna
artinya, kalian akan kembali. Tentu saja tidak, sebenarnya supaya kalian
menjadi hamba-hamba-Ku untuk Kami perintah dan Kami larang, kemudian kalian
kembali kepada Kami untuk menerima pembalasan amal perbuatan kalian. Hal ini
sebagaimana yang diungkapkan oleh firman-Nya yang lain, yaitu, "Dan Aku
tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah
Aku." (Q.S. Adz-Dzariyat, 56).
|
||
Maka Maha Tinggi
Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan [yang berhak disembah] selain
Dia, Tuhan [Yang mempunyai] ’Arsy yang mulia. (116)
|
|
فَتَعَـٰلَى ٱللَّهُ
ٱلۡمَلِكُ ٱلۡحَقُّۖ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ ٱلۡعَرۡشِ ٱلۡڪَرِيمِ
(١١٦)
|
|
||
116. (Maka Maha Tinggi Allah) dari main-main dan hal-hal
lainnya yang tidak layak bagi kebesaran-Nya (Raja Yang Sebenarnya; tidak ada
Tuhan selain Dia, Rabb Yang mempunyai Arasy yang mulia) yakni Al-Kursi atau
singgasana bagi raja.
|
||
Dan barangsiapa
menyembah tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu dalilpun
baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya.
Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung. (117)
|
|
وَمَن يَدۡعُ مَعَ
ٱللَّهِ إِلَـٰهًا ءَاخَرَ لَا بُرۡهَـٰنَ لَهُ ۥ بِهِۦ فَإِنَّمَا
حِسَابُهُ ۥ عِندَ رَبِّهِۦۤۚ إِنَّهُ ۥ لَا يُفۡلِحُ ٱلۡكَـٰفِرُونَ
(١١٧)
|
|
||
117. (Dan barang siapa menyembah tuhan yang lain di samping
Allah, padahal tak ada suatu dalil pun baginya tentang itu) lafal Laa
Burhaana ini menjadi sifat yang Kasyifah atau yang terbuka, akan tetapi tidak
dimengerti, karena pada kenyataannya hal itu mustahil (maka sesungguhnya
perhitungannya) yakni pembalasan perbuatannya itu (di sisi Rabbnya.
Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tidak beruntung) yakni tidak berbahagia.
|
||
Dan katakanlah:
"Ya Tuhanku berilah ampun dan berilah rahmat, dan Engkau adalah Pemberi
rahmat Yang Paling baik." (118)
|
|
وَقُل رَّبِّ ٱغۡفِرۡ
وَٱرۡحَمۡ وَأَنتَ خَيۡرُ ٱلرَّٲحِمِينَ (١١٨)
|
|
||
118. (Dan katakanlah! "Ya Rabbku! Berilah ampun dan
berilah rahmat) kepada orang-orang Mukmin dalam bentuk rahmat di samping
ampunan itu (dan Engkau adalah pemberi rahmat yang paling baik") artinya
Pemberi rahmat yang paling utama.
|
-
Terjemah dan Tafsir Jalalain ▼
- 1. Al Faatihah
- 2. Al Baqarah-1
- 2. Al Baqarah-2
- 2. Al Baqarah-3
- 2. Al Baqarah-4
- 3. Ali 'Imran-1
- 3. Ali 'Imran-2
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Assy Ssyamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 5. Al Maaidah
- Al Qur'an Per Juz ▼
- 1. Al Fatihah
- 2. Al Baqarah
- 3. Ali Imran
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Asy Syamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 6. Al An'aam
Senin, 29 April 2013
Surah 23 - Al Mukminun (1 - 118)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar