Surah
ROMBONGAN-ROMBONGAN
|
|
سُوۡرَةُ الزُّمَر
|
|
||
Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
|
|
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
|
|
||
Kitab [Al Qur’an ini]
diturunkan oleh Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (1)
|
|
تَنزِيلُ ٱلۡكِتَـٰبِ
مِنَ ٱللَّهِ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡحَكِيمِ (١)
|
|
||
001. (Turunnya Kitab ini) yakni Alquran; berkedudukan sebagai
Mubtaba (dari Allah) berkedudukan sebagai Khabar dari Mubtada (Yang Maha
Perkasa) di dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Bijaksana) dalam tindakan-Nya.
|
||
Sesungguhnya Kami
menurunkan kepadamu Kitab [Al Qur’an] dengan [membawa] kebenaran. Maka
sembahlah Allah dengan memurnikan keta’atan kepada-Nya. (2)
|
|
إِنَّآ أَنزَلۡنَآ
إِلَيۡكَ ٱلۡڪِتَـٰبَ بِٱلۡحَقِّ فَٱعۡبُدِ ٱللَّهَ مُخۡلِصً۬ا لَّهُ ٱلدِّينَ (٢)
|
|
||
002. (Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu) hai Muhammad
(Kitab Alquran dengan membawa kebenaran) lafal Bilhaqqi berta'alluq kepada
lafal Anzalnaa. (Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya)
yakni dari kemusyrikan, maksudnya mentauhidkan-Nya.
|
||
Ingatlah, hanya
kepunyaan Allah-lah agama yang bersih [dari syirik]. Dan orang-orang yang
mengambil pelindung selain Allah [berkata]: "Kami tidak menyembah mereka
melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya".
Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka
berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang
pendusta dan sangat ingkar. (3)
|
|
أَلَا لِلَّهِ ٱلدِّينُ
ٱلۡخَالِصُۚ وَٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُواْ مِن دُونِهِۦۤ أَوۡلِيَآءَ مَا
نَعۡبُدُهُمۡ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَآ إِلَى ٱللَّهِ زُلۡفَىٰٓ إِنَّ ٱللَّهَ
يَحۡكُمُ بَيۡنَهُمۡ فِى مَا هُمۡ فِيهِ يَخۡتَلِفُونَۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا
يَهۡدِى مَنۡ هُوَ كَـٰذِبٌ۬ ڪَفَّارٌ۬ (٣)
|
|
||
003. (Ingatlah, hanya kepada Allahlah ketaatan yang murni itu)
tiada seorang pun yang berhak menerimanya selain-Nya. (Dan orang-orang yang
mengambil selain-Nya) yang mengambil berhala-berhala (sebagai pelindung)
mereka adalah orang-orang kafir Mekah yang mengatakan, ("Kami tidak
menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan
sedekat-dekatnya.") yakni untuk mendekatkan diri kami kepada-Nya. Lafal
Zulfaa adalah Mashdar yang maknanya sama dengan lafal Taqriiban/mendekatkan
diri. (Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka) dan kaum Muslimin
(tentang apa yang mereka berselisih padanya) tentang masalah agama, maka
kelak orang-orang yang beriman akan masuk surga dan orang-orang yang kafir
akan masuk neraka. (Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang yang pendusta)
yaitu orang yang mengatakan terhadap Allah, bahwa Dia mempunyai anak (lagi
sangat ingkar) karena menyembah kepada selain-Nya.
|
||
Kalau sekiranya Allah
hendak mengambil anak, tentu Dia akan memilih apa yang dikehendaki-Nya di
antara ciptaan-ciptaan yang telah diciptakan-Nya. Maha Suci Allah. Dia-lah
Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan. (4)
|
|
لَّوۡ أَرَادَ ٱللَّهُ
أَن يَتَّخِذَ وَلَدً۬ا لَّٱصۡطَفَىٰ مِمَّا يَخۡلُقُ مَا يَشَآءُۚ
سُبۡحَـٰنَهُ ۥۖ هُوَ ٱللَّهُ ٱلۡوَٲحِدُ ٱلۡقَهَّارُ (٤)
|
|
||
004. (Kalau sekiranya Allah hendak mengambil anak) seperti apa
yang mereka katakan, yaitu sebagaimana yang disitir oleh firman-Nya,
"Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak..." (Q.S.
Al-Anbiya, 26) (tentu Dia akan memilih apa yang dikehendaki-Nya di antara
ciptaan-ciptaan yang diciptakan-Nya) untuk dijadikan-Nya anak; bukan seperti
apa yang telah mereka katakan, bahwa para malaikat itu adalah anak-anak
perempuan Allah, Uzair itu putra Allah dan juga Al-Masih adalah putra Allah
(Maha Suci Allah) kalimat ini memahasucikan-Nya dari mengambil anak (Dialah
Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan) semua makhluk-Nya.
|
||
Dia menciptakan langit
dan bumi dengan [tujuan] yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan
menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing
berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah Yang Maha Perkasa
lagi Maha Pengampun. (5)
|
|
خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ
وَٱلۡأَرۡضَ بِٱلۡحَقِّۖ يُكَوِّرُ ٱلَّيۡلَ عَلَى ٱلنَّہَارِ وَيُكَوِّرُ
ٱلنَّهَارَ عَلَى ٱلَّيۡلِۖ وَسَخَّرَ ٱلشَّمۡسَ وَٱلۡقَمَرَۖ ڪُلٌّ۬ يَجۡرِى
لِأَجَلٍ۬ مُّسَمًّىۗ أَلَا هُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡغَفَّـٰرُ (٥)
|
|
||
005. (Dia menciptakan langit dan bumi dengan -tujuan- yang
benar) lafal Bilhaqqi berta'alluq kepada lafal Khalaqa (Dia menutupkan) yakni
memasukkan (malam atas siang) sehingga waktu malam bertambah. (dan menutupkan
siang) memasukkannya (atas malam) sehingga waktu siang bertambah (dan Dia
menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan) pada garis edarnya
(hingga waktu yang ditentukan) yakni hari kiamat. (Ingatlah Dialah Yang Maha
Perkasa) Yang Maha Menang atas semua perkara-Nya dan Yang Maha Membalas
terhadap musuh-musuh-Nya (lagi Maha Pengampun) kepada kekasih-kekasih-Nya.
|
||
Dia menciptakan kamu
dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan Dia
menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia
menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan
[1307].
Yang [berbuat] demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai
kerajaan. Tidak ada Tuhan [yang berhak disembah] selain Dia; maka bagaimana
kamu dapat dipalingkan? (6)
|
|
خَلَقَكُم مِّن
نَّفۡسٍ۬ وَٲحِدَةٍ۬ ثُمَّ جَعَلَ مِنۡہَا زَوۡجَهَا وَأَنزَلَ لَكُم مِّنَ
ٱلۡأَنۡعَـٰمِ ثَمَـٰنِيَةَ أَزۡوَٲجٍ۬ۚ يَخۡلُقُكُمۡ فِى بُطُونِ
أُمَّهَـٰتِڪُمۡ خَلۡقً۬ا مِّنۢ بَعۡدِ خَلۡقٍ۬ فِى ظُلُمَـٰتٍ۬ ثَلَـٰثٍ۬ۚ
ذَٲلِكُمُ ٱللَّهُ رَبُّكُمۡ لَهُ ٱلۡمُلۡكُۖ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَۖ
فَأَنَّىٰ تُصۡرَفُونَ (٦)
|
|
||
[1307]. Tiga
kegelapan itu ialah kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan
kegelapan dalam selaput yang menutup anak dalam rahim.
|
||
|
||
006. (Dia menciptakan kalian dari seorang diri) yaitu dari
Nabi Adam (kemudian Dia jadikan daripadanya istrinya) yaitu Siti Hawa (dan
Dia menurunkan untuk kalian binatang ternak) yakni unta, sapi, kambing, domba
dan biri-biri (sebanyak delapan ekor yang berpasang-pasangan) yakni dari
setiap jenis sepasang, yaitu jantan dan betina sebagaimana yang telah
dijelaskan dalam surah Al-An'am (Dia menjadikan kalian dalam perut ibu kalian
kejadian demi kejadian) yaitu mulai dari air mani, kemudian menjadi segumpal
darah, lalu menjadi segumpal daging (dalam tiga kegelapan) yaitu gelapnya
perut, gelapnya rahim dan gelapnya selaput pelindung bayi. (Yang berbuat
demikian itu adalah Allah, Rabb kalian, Rabb Yang mempunyai kerajaan; tidak
ada Tuhan selain Dia, maka bagaimanakah kalian dapat dipalingkan?) dari
menyembah kepada-Nya, kemudian kalian menyembah yang lain-Nya.
|
||
Jika kamu kafir, maka
sesungguhnya Allah tidak memerlukan [iman]mu [1308] dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu
bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu; dan seorang yang
berdosa tidak akan memikul dosa orang lain [1309]. Kemudian kepada Tuhanmulah kembalimu lalu Dia memberitakan
kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa
yang tersimpan dalam [dada] mu. (7)
|
|
إِن تَكۡفُرُواْ
فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنكُمۡۖ وَلَا يَرۡضَىٰ لِعِبَادِهِ ٱلۡكُفۡرَۖ
وَإِن تَشۡكُرُواْ يَرۡضَهُ لَكُمۡۗ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ۬ وِزۡرَ أُخۡرَىٰۗ
ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُم مَّرۡجِعُڪُمۡ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَۚ
إِنَّهُ ۥ عَلِيمُۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ (٧) ۞
|
|
||
[1308].
Maksudnya: manusia beriman atau tidak hal itu tidak merugikan Tuhan
sedikitpun.
[1309]. Maksudnya: masing-masing memikul dosanya sendiri-sendiri. |
||
|
||
007. (Jika kalian kafir maka sesungguhnya Allah tidak
memerlukan kalian dan Dia tidak meridai kekafiran bagi hamba-hamba-Nya)
sekalipun ada di antara hamba-hamba-Nya yang menghendakinya (dan jika kalian
bersyukur) kepada Allah, karenanya lalu kalian beriman (niscaya Dia meridai
tasyakur) dapat dibaca Yardhah atau Yardhahu, artinya Dia pasti meridai
tasyakur (kalian itu; dan tidaklah akan menanggung dosa) yakni seseorang
(yang telah berbuat dosa akan dosa) orang (yang lain) maksudnya, seseorang
yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. (Kemudian kepada Rabb
kalianlah kembali kalian lalu Dia memberitakan kepada kalian apa yang telah
kalian kerjakan. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam
dada) dalam kalbu kalian.
|
||
Dan apabila manusia
itu ditimpa kemudharatan, dia memohon [pertolongan] kepada Tuhannya dengan
kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan ni’mat-Nya kepadanya
lupalah dia akan kemudharatan yang pernah dia berdo’a [kepada Allah] untuk
[menghilangkannya] sebelum itu, dan dia mengada-adakan sekutu-sekutu bagi
Allah untuk menyesatkan [manusia] dari jalan-Nya. Katakanlah:
"Bersenang-senanglah dengan kekafiranmu itu sementara waktu;
sesungguhnya kamu termasuk penghuni neraka". (8)
|
|
وَإِذَا مَسَّ
ٱلۡإِنسَـٰنَ ضُرٌّ۬ دَعَا رَبَّهُ ۥ مُنِيبًا إِلَيۡهِ ثُمَّ إِذَا
خَوَّلَهُ ۥ نِعۡمَةً۬ مِّنۡهُ نَسِىَ مَا كَانَ يَدۡعُوٓاْ إِلَيۡهِ مِن
قَبۡلُ وَجَعَلَ لِلَّهِ أَندَادً۬ا لِّيُضِلَّ عَن سَبِيلِهِۦۚ قُلۡ تَمَتَّعۡ
بِكُفۡرِكَ قَلِيلاًۖ إِنَّكَ مِنۡ أَصۡحَـٰبِ ٱلنَّارِ (٨)
|
|
||
008. (Dan apabila manusia itu ditimpa) yakni orang yang kafir
(kemudaratan, dia memohon -pertolongan- kepada Rabbnya) yakni merintih
kepada-Nya meminta pertolongan (dengan kembali) maksudnya, bertobat
(kepada-Nya; kemudian apabila Rabb memberikan nikmat kepadanya) Dia
memberinya nikmat (dari-Nya lupalah dia) artinya, dia meninggalkan (akan apa
yang pernah ia serukan) yaitu lupa akan rintihannya (kepada-Nya sebelum itu)
lupa kepada Allah. Lafal Maa di sini bermakna Man (dan dia mengada-adakan
sekutu-sekutu bagi Allah) tandingan-tandingan bagi-Nya (untuk menyesatkan)
manusia; lafal liyudhilla dapat dibaca liyadhilla (dari jalan-Nya) dari agama
Islam (Katakanlah, "Bersenang-senanglah dengan kekafiranmu itu sementara
waktu) selama sisa hidupmu (sesungguhnya kamu termasuk penghuni
neraka.")
|
||
[Apakah kamu hai orang
musyrik yang lebih beruntung] ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu
malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada [azab] akhirat dan
mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang
mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang
yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (9)
|
|
أَمَّنۡ هُوَ قَـٰنِتٌ
ءَانَآءَ ٱلَّيۡلِ سَاجِدً۬ا وَقَآٮِٕمً۬ا
يَحۡذَرُ ٱلۡأَخِرَةَ وَيَرۡجُواْ رَحۡمَةَ رَبِّهِۦۗ قُلۡ هَلۡ يَسۡتَوِى
ٱلَّذِينَ يَعۡلَمُونَ وَٱلَّذِينَ لَا يَعۡلَمُونَۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ
أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَـٰبِ (٩)
|
|
||
009. (Apakah orang) dibaca Amman, dan dapat dibaca Aman (yang
beribadah) yang berdiri melakukan amal ketaatan, yakni salat (di waktu-waktu
malam) di saat-saat malam hari (dengan sujud dan berdiri) dalam salat
(sedangkan ia takut kepada hari akhirat) yakni takut akan azab pada hari itu
(dan mengharapkan rahmat) yakni surga (Rabbnya) apakah dia sama dengan orang
yang durhaka karena melakukan kekafiran atau perbuatan-perbuatan dosa
lainnya. Menurut qiraat yang lain lafal Amman dibaca Am Man secara terpisah,
dengan demikian berarti lafal Am bermakna Bal atau Hamzah Istifham
(Katakanlah, "Adakah sama orang-orang yong mengetahui dengan orang-orang
yong tidak mengetahui?") tentu saja tidak, perihalnya sama dengan
perbedaan antara orang yang alim dan orang yang jahil. (Sesungguhnya orang
yang dapat menerima pelajaran) artinya, man menerima nasihat (hanyalah
orang-orang yang berakal) yakni orang-orang yang mempunyai pikiran.
|
||
Katakanlah: "Hai
hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu". Orang-orang
yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah
luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala
mereka tanpa batas. (10)
|
|
قُلۡ يَـٰعِبَادِ
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ رَبَّكُمۡۚ لِلَّذِينَ أَحۡسَنُواْ فِى
هَـٰذِهِ ٱلدُّنۡيَا حَسَنَةٌ۬ۗ وَأَرۡضُ ٱللَّهِ وَٲسِعَةٌۗ إِنَّمَا
يُوَفَّى ٱلصَّـٰبِرُونَ أَجۡرَهُم بِغَيۡرِ حِسَابٍ۬ (١٠)
|
|
||
010. (Katakanlah, "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman,
bertakwalah kalian kepada Rabb kalian") takutlah kalian akan azab-Nya,
yaitu dengan jalan menaati-Nya. (Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini
memperoleh) melalui jalan ketaatan kepada Rabbnya (kebaikan) yakni surga.
(Dan bumi Allah itu adalah luas) maka hijrahlah ke negeri yang lain
meninggalkan orang-orang kafir demi menghindarkan diri dari menyaksikan
hal-hal yang mungkar. (Sesungguhnya orang-orang yang bersabarlah yang
dicukupkan) yang sabar di dalam menjalankan ketaatan dan sabar di dalam
menahan ujian yang menimpa diri mereka (pahala mereka tanpa batas) yakni
tanpa memakai neraca dan timbangan lagi.
|
||
Katakanlah:
"Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan
keta’atan kepada-Nya dalam [menjalankan] agama. (11)
|
|
قُلۡ إِنِّىٓ أُمِرۡتُ
أَنۡ أَعۡبُدَ ٱللَّهَ مُخۡلِصً۬ا لَّهُ ٱلدِّينَ (١١)
|
|
||
011. (Katakanlah sesungguhnya aku diperintahkan supaya
menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya) dari perbuatan syirik.
|
||
Dan aku diperintahkan
supaya menjadi orang yang pertama-tama berserah diri". (12)
|
|
وَأُمِرۡتُ لِأَنۡ
أَكُونَ أَوَّلَ ٱلۡمُسۡلِمِينَ (١٢)
|
|
||
012. (Dan aku diperintahkan supaya menjadi orang yang
pertama-tama berserah diri) dari kalangan umat ini.
|
||
Katakanlah:
"Sesungguhnya aku takut akan siksaan hari yang besar jika aku durhaka
kepada Tuhanku". (13)
|
|
قُلۡ إِنِّىٓ أَخَافُ
إِنۡ عَصَيۡتُ رَبِّى عَذَابَ يَوۡمٍ عَظِيمٍ۬ (١٣)
|
|
||
013. (Katakanlah, "Sesungguhnya aku takut akan siksaan
hari yang besar jika aku durhaka kepada Rabbku").
|
||
Katakanlah:
"Hanya Allah saja Yang aku sembah dengan memurnikan keta’atan kepada-Nya
dalam [menjalankan] agamaku". (14)
|
|
قُلِ ٱللَّهَ أَعۡبُدُ
مُخۡلِصً۬ا لَّهُ ۥ دِينِى (١٤)
|
|
||
014. (Katakanlah, "Hanya Allah saja yang aku sembah
dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya") dari perbuatan syirik atau
menyekutukan Allah.
|
||
Maka sembahlah olehmu
[hai orang-orang musyrik] apa yang kamu kehendaki selain Dia [1310]. Katakanlah:
"Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan
diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari kiamat". Ingatlah yang
demikian itu adalah kerugian yang nyata. (15)
|
|
فَٱعۡبُدُواْ مَا
شِئۡتُم مِّن دُونِهِۦۗ قُلۡ إِنَّ ٱلۡخَـٰسِرِينَ ٱلَّذِينَ خَسِرُوٓاْ
أَنفُسَہُمۡ وَأَهۡلِيہِمۡ يَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِۗ أَلَا ذَٲلِكَ هُوَ
ٱلۡخُسۡرَانُ ٱلۡمُبِينُ (١٥)
|
|
||
[1310].
Perintah ini
bukanlah menurut arti yang sebenarnya, tetapi sebagai pernyataan kemurkaan Allah
terhadap kaum
musyrikin yang telah berkali-kali diajak kepada Tauhid tetapi mereka selalu
ingkar.
|
||
|
||
015. (Maka sembahlah oleh kalian apa yang kalian kehendaki selain
Dia) selain-Nya. Di dalam ungkapan ayat ini terkandung makna ancaman bagi
orang-orang musyrik dan sekaligus sebagai pemberitahuan, bahwa mereka tidak
menyembah Allah swt. (Katakanlah, "Sesungguhnya orang-orang yang rugi
ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada
hari kiamat") karena mereka akan menjadi penghuni neraka yang abadi, dan
karena mereka tidak memperoleh bidadari-bidadari yang disediakan buat mereka,
jika mereka beriman.- (Ingatlah yang demikian itu adalah kerugian yang nyata)
jelas sekali ruginya.
|
||
Bagi mereka
lapisan-lapisan dari api di atas mereka dan di bawah merekapun
lapisan-lapisan [dari api]. Demikianlah Allah mempertakuti hamba-hamba-Nya
dengan azab itu. Maka bertakwalah kepada-Ku hai hamba-hamba-Ku. (16)
|
|
لَهُم مِّن فَوۡقِهِمۡ
ظُلَلٌ۬ مِّنَ ٱلنَّارِ وَمِن تَحۡتِہِمۡ ظُلَلٌ۬ۚ ذَٲلِكَ يُخَوِّفُ ٱللَّهُ
بِهِۦ عِبَادَهُ ۥۚ يَـٰعِبَادِ فَٱتَّقُونِ (١٦)
|
|
||
016. (Bagi mereka gumpalan-gumpalan di atas mereka)
lapisan-lapisan (dari api dan di bawah mereka pun gumpalan-gumpalan)
lapisan-lapisan dari api. (Demikianlah Allah mempertakuti hamba-hamba-Nya
dengan azab itu) yakni hamba-hamba-Nya yang beriman, supaya mereka bertakwa
kepada-Nya; pengertian ini disimpulkan dari firman selanjutnya, yaitu, (Maka
bertakwalah kepada-Ku hai hamba-hamba-Ku).
|
||
Dan orang-orang yang
menjauhi thaghut [yaitu] tidak menyembahnya [1311] dan kembali kepada Allah, bagi mereka berita gembira; sebab itu
sampaikanlah berita itu kepada hamba-hamba-Ku, (17)
|
|
وَٱلَّذِينَ
ٱجۡتَنَبُواْ ٱلطَّـٰغُوتَ أَن يَعۡبُدُوهَا وَأَنَابُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ لَهُمُ
ٱلۡبُشۡرَىٰۚ فَبَشِّرۡ عِبَادِ (١٧)
|
|
||
[1311].
"Thaghut" ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain Allah
s.w.t.
|
||
|
||
017. (Dan orang-orang yang menjauhi thaghut) yakni
berhala-berhala (yaitu tidak menyembahnya dan kembali) menghadap (kepada
Allah, bagi mereka berita gembira) yaitu mendapatkan surga (sebab itu
sampaikanlah berita itu kepada hamba-hamba-Ku).
|
||
yang mendengarkan
perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya [1312]. Mereka itulah
orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang
yang mempunyai akal. (18)
|
|
ٱلَّذِينَ
يَسۡتَمِعُونَ ٱلۡقَوۡلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحۡسَنَهُ ۥۤۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ ٱلَّذِينَ هَدَٮٰهُمُ ٱللَّهُۖ
وَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمۡ أُوْلُواْ
ٱلۡأَلۡبَـٰبِ (١٨)
|
|
||
[1312].
Maksudnya ialah mereka yang mendengarkan ajaran-ajaran Al-Qur'an dan
ajaran-ajaran yang lain, tetapi yang diikutinya ialah ajaran-ajaran Al-Qur'an
karena ia adalah yang paling baik.
|
||
|
||
018. (Yaitu, orang-orang yang mendengarkan perkataan lalu
mengikuti apa yang paling baik di antaranya) mengikuti sesuatu yang
mengandung kemaslahatan bagi mereka. (Mereka itulah orang-orang yang telah
diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal) yang
mempunyai pikiran.
|
||
Apakah [kamu hendak
merobah nasib] orang-orang yang telah pasti ketentuan azab atasnya? Apakah
kamu akan menyelamatkan orang yang berada dalam api neraka? (19)
|
|
أَفَمَنۡ حَقَّ
عَلَيۡهِ كَلِمَةُ ٱلۡعَذَابِ أَفَأَنتَ تُنقِذُ مَن فِى ٱلنَّارِ (١٩)
|
|
||
019. (Apakah orang yang telah pasti ketentuan azab atasnya?)
termasuk orang-orang yang digolongkan oleh firman-Nya, "Sesungguhnya
akan Aku penuhi neraka jahanam..." (Q.S. As-Sajdah, 13). (Apakah kamu
akan menyelamatkan) maksudnya, mengeluarkan (orang yang berada dalam neraka)
kalimat ayat ini menjadi Jawab Syarath, kemudian di dalamnya terdapat Isim
Zhahir yaitu lafal Man yang menduduki tempat Isim Mudhmar; dan Hamzah Istifham
di sini menunjukkan makna ingkar, yakni, kamu tidak akan mampu memberikan
hidayah kepadanya sehingga ia dapat kamu selamatkan dari neraka.
|
||
Tetapi orang-orang
yang bertakwa kepada Tuhannya mereka mendapat tempat-tempat yang tinggi, di
atasnya dibangun pula tempat-tempat yang tinggi yang di bawahnya mengalir
sungai-sungai. Allah telah berjanji dengan sebenar-benarnya. Allah tidak akan
memungkiri janji-Nya. (20)
|
|
لَـٰكِنِ ٱلَّذِينَ
ٱتَّقَوۡاْ رَبَّہُمۡ لَهُمۡ غُرَفٌ۬ مِّن فَوۡقِهَا غُرَفٌ۬ مَّبۡنِيَّةٌ۬
تَجۡرِى مِن تَحۡتِہَا ٱلۡأَنۡہَـٰرُۖ وَعۡدَ ٱللَّهِۖ لَا يُخۡلِفُ ٱللَّهُ
ٱلۡمِيعَادَ (٢٠)
|
|
||
020. (Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Rabbnya) yaitu
bertakwa melalui jalan taat kepada-Nya (mereka mendapat tempat-tempat yang
tinggi, di atasnya dibangun pula tempat-tempat yang tinggi, di bawahnya
mengalir sungai-sungai) artinya sungai-sungai yang mengalir, baik di bawah
tempat-tempat yang teratas maupun di tempat-tempat yang terbawah (sebagai
janji Allah) lafal Wa'dallaahi dinashabkan oleh Fi'il yang diperkirakan
keberadaannya pada sebelumnya (Allah tidak akan memungkiri janji-Nya) atau
mengingkarinya.
|
||
Apakah kamu tidak
memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka
diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan
air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu ia menjadi kering
lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur
berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. (21)
|
|
أَلَمۡ تَرَ أَنَّ
ٱللَّهَ أَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً۬ فَسَلَكَهُ ۥ يَنَـٰبِيعَ فِى
ٱلۡأَرۡضِ ثُمَّ يُخۡرِجُ بِهِۦ زَرۡعً۬ا مُّخۡتَلِفًا أَلۡوَٲنُهُ ۥ ثُمَّ
يَهِيجُ فَتَرَٮٰهُ مُصۡفَرًّ۬ا ثُمَّ
يَجۡعَلُهُ ۥ حُطَـٰمًاۚ إِنَّ فِى ذَٲلِكَ لَذِكۡرَىٰ لِأُوْلِى
ٱلۡأَلۡبَـٰبِ (٢١)
|
|
||
021. (Apakah kamu tidak memperhatikan) maksudnya tidak
mengetahui (bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka
diatur-Nya menjadi sumber-sumber) yakni, dia memasukkan air itu ke
tempat-tempat yang dapat menjadi sumber air (di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya
dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu ia menjadi
kering) menjadi layu dan kering (lalu kamu melihatnya) sesudah hijau menjadi
(kekuning-kuningan kemudian dijadikan-Nya hancur berderai) yakni rontok
(Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran)
peringatan (bagi orang-orang yang mempunyai akal) bagi orang-orang yang mau
mengambil pelajaran darinya untuk menyimpulkan keesaan dan kekuasaan Allah
swt.
|
||
Maka apakah orang-orang
yang dibukakan Allah hatinya untuk [menerima] agama Islam lalu ia mendapat
cahaya dari Tuhannya [sama dengan orang yang membatu hatinya]? Maka
kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk
mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata. (22)
|
|
أَفَمَن شَرَحَ ٱللَّهُ
صَدۡرَهُ ۥ لِلۡإِسۡلَـٰمِ فَهُوَ عَلَىٰ نُورٍ۬ مِّن رَّبِّهِۦۚ
فَوَيۡلٌ۬ لِّلۡقَـٰسِيَةِ قُلُوبُہُم مِّن ذِكۡرِ ٱللَّهِۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ فِى ضَلَـٰلٍ۬
مُّبِينٍ (٢٢)
|
|
||
022. (Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk
menerima Islam) sehingga ia mendapat petunjuk (lalu ia mendapat cahaya dari
Rabbnya) sama dengan orang yang hatinya dikunci mati; pengertian ini
tersimpul dari firman selanjutnya (Maka kecelakaan yang besarlah) artinya,
azab yang besarlah (bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat
Allah) maksudnya, untuk menerima Alquran. (Mereka itu dalam kesesatan yang
nyata) nyata sekali sesatnya.
|
||
Allah telah menurunkan
perkataan yang paling baik [yaitu] Al Qur’an yang serupa [mutu ayat-ayatnya]
lagi berulang-ulang [1313] gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya,
kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah.
Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang
dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada
seorangpun pemberi petunjuk baginya. (23)
|
|
ٱللَّهُ نَزَّلَ
أَحۡسَنَ ٱلۡحَدِيثِ كِتَـٰبً۬ا مُّتَشَـٰبِهً۬ا مَّثَانِىَ تَقۡشَعِرُّ مِنۡهُ
جُلُودُ ٱلَّذِينَ يَخۡشَوۡنَ رَبَّہُمۡ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمۡ
وَقُلُوبُهُمۡ إِلَىٰ ذِكۡرِ ٱللَّهِۚ ذَٲلِكَ هُدَى ٱللَّهِ يَہۡدِى بِهِۦ مَن
يَشَآءُۚ وَمَن يُضۡلِلِ ٱللَّهُ فَمَا لَهُ ۥ مِنۡ هَادٍ (٢٣)
|
|
||
[1313].
Maksud berulang-ulang di sini ialah hukum-hukum, pelajaran dan kisah-kisah
itu diulang-ulang menyebutnya dalam Al-Qur'an supaya lebih kuat pengaruhnya
dan lebih meresap. Sebahagian ahli Tafsir mengatakan bahwa maksudnya itu
ialah bahwa ayat-ayat Al-Qur'an itu diulang-ulang membacanya seperti tersebut
dalam mukaddimah surat Al Faatihah.
|
||
|
||
023. (Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik yaitu
Kitab) Alquran; lafal Kitaaban menjadi Badal lafal Ahsanal Hadiitsi (yang
serupa) satu sama lainnya sama dalam hal Nuzhum dan hal-hal lainnya (lagi
berulang-ulang) diulang-ulang di dalamnya janji dan ancaman serta hal-hal
lainnya (gemetarlah karenanya) yakni gemetar karena takut di kala disebutkan
ancaman-Nya (kulit orang-orang yang takut) yang merasa takut (kepada Rabbnya,
kemudian menjadi tenang kulit dan kalbu mereka di waktu mengingat Allah)
sewaktu ingat akan janji-Nya. (Itulah) kitab Alquran itu (petunjuk Allah,
dengan Kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barang siapa
yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemberi petunjuk.)
|
||
Maka apakah
orang-orang yang menoleh dengan mukanya menghindari azab yang buruk pada hari
kiamat [sama dengan orang mu’min yang tidak kena azab]? Dan dikatakan kepada
orang-orang yang zalim: "Rasakanlah olehmu balasan apa yang telah kamu
kerjakan". (24)
|
|
أَفَمَن يَتَّقِى
بِوَجۡهِهِۦ سُوٓءَ ٱلۡعَذَابِ يَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِۚ وَقِيلَ لِلظَّـٰلِمِينَ
ذُوقُواْ مَا كُنتُمۡ تَكۡسِبُونَ (٢٤)
|
|
||
024. (Maka apakah orang yang menghindarkan) supaya jangan
dilemparkan (dirinya ke dalam azab yang paling buruk di hari kiamat), azab
yang paling keras, seumpamanya ia dicampakkan ke dalam neraka dalam keadaan
terbelenggu tangannya disatukan dengan kepalanya, sama dengan orang yang
beriman kepadanya yang dimasukkan ke dalam surga? (Dan dikatakan kepada
orang-orang yang aniaya) yakni orang-orang kafir Mekah ("Rasakanlah oleh
kalian balasan apa yang telah kalian kerjakan") sebagai pembalasannya.
|
||
Orang-orang yang
sebelum mereka telah mendustakan [rasul-rasul], maka datanglah kepada mereka
azab dari arah yang tidak mereka sangka. (25)
|
|
كَذَّبَ ٱلَّذِينَ مِن
قَبۡلِهِمۡ فَأَتَٮٰهُمُ ٱلۡعَذَابُ مِنۡ
حَيۡثُ لَا يَشۡعُرُونَ (٢٥)
|
|
||
025. (Orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan)
rasul-rasulnya yang mengatakan bahwa azab pasti datang (maka datanglah kepada
mereka azab dari arah yang tidak mereka sangka) yang tidak mereka duga
sedikit pun.
|
||
Maka Allah merasakan
kepada mereka kehinaan pada kehidupan dunia. Dan sesungguhnya azab pada hari
akhirat lebih besar kalau mereka mengetahui. (26)
|
|
فَأَذَاقَهُمُ ٱللَّهُ
ٱلۡخِزۡىَ فِى ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَاۖ وَلَعَذَابُ ٱلۡأَخِرَةِ أَكۡبَرُۚ
لَوۡ كَانُواْ يَعۡلَمُونَ (٢٦)
|
|
||
026. (Maka Allah merasakan kepada mereka kehinaan) artinya,
mereka dihina dan direndahkan dengan berupa kutukan, pembunuhan dan lain
sebagainya (pada kehidupan dunia. Dan sesungguhnya azab pada hari akhirat
lebih besar kalau mereka) yakni orang-orang yang mendustakannya (mengetahui)
azab akhirat, dan niscaya kalau mereka mengetahuinya maka mereka tidak akan
mendustakannya.
|
||
Sesungguhnya telah
Kami buatkan bagi manusia dalam Al Qur’an ini setiap macam perumpamaan supaya
mereka dapat pelajaran. (27)
|
|
وَلَقَدۡ ضَرَبۡنَا
لِلنَّاسِ فِى هَـٰذَا ٱلۡقُرۡءَانِ مِن كُلِّ مَثَلٍ۬ لَّعَلَّهُمۡ
يَتَذَكَّرُونَ (٢٧)
|
|
||
027. (Sesungguhnya telah Kami buatkan) telah Kami jadikan
(bagi manusia dalam Alquran ini setiap macam perumpamaan supaya mereka dapat
pelajaran) maksudnya, supaya mereka mau menerima nasihatnya.
|
||
[Ialah] Al Qur’an
dalam bahasa Arab yang tidak ada kebengkokan [di dalamnya] supaya mereka
bertakwa. (28)
|
|
قُرۡءَانًا عَرَبِيًّا
غَيۡرَ ذِى عِوَجٍ۬ لَّعَلَّهُمۡ يَتَّقُونَ (٢٨)
|
|
||
028. (Ialah Alquran dalam bahasa Arab) ayat ini berkedudukan
menjadi Hal Muakkidah atau kata keterangan yang mengukuhkan (yang tidak ada
kebengkokan di dalamnya) tidak ada kekeliruan dan pertentangan (supaya mereka
bertakwa) maksudnya, menghindarkan diri dari kekafiran.
|
||
Allah membuat
perumpamaan [yaitu] seorang laki-laki [budak] yang dimiliki oleh beberapa
orang yang berserikat yang dalam perselisihan dan seorang budak yang menjadi
milik penuh dari seorang laki-laki [saja]; Adakah kedua budak itu sama
halnya? Segala puji bagi Allah, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.
(29)
|
|
ضَرَبَ ٱللَّهُ
مَثَلاً۬ رَّجُلاً۬ فِيهِ شُرَكَآءُ مُتَشَـٰكِسُونَ وَرَجُلاً۬ سَلَمً۬ا
لِّرَجُلٍ هَلۡ يَسۡتَوِيَانِ مَثَلاًۚ ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِۚ بَلۡ أَكۡثَرُهُمۡ
لَا يَعۡلَمُونَ (٢٩)
|
|
||
029. (Allah telah membuat) bagi orang yang musyrik dan orang
yang bertauhid (perumpamaan yaitu seorang laki-laki) lafal Rajulan ini
menjadi Badal dari lafal Matsalan (yang menjadi budak milik beberapa orang
yang berserikat dalam perselisihan) yaitu mereka terlihat di dalam
persengketaan dan akhlak mereka sangat buruk (dan seorang budak laki-laki
yang menjadi milik penuh) milik sepenuhnya (dari seorang laki-laki saja;
adakah kedua budak itu sama halnya?) lafal Matsalan berkedudukan menjadi
Tamyiz maksudnya, tentu saja tidak sama antara seorang budak yang menjadi
milik suatu kelompok dengan seorang budak yang menjadi milik penuh seorang
saja. Sesungguhnya, budak yang pertama tadi apabila disuruh oleh
masing-masing dari pemilik dirinya secara sekaligus; ia bingung, siapakah
yang harus ia layani di antara mereka. Ini adalah perumpamaan orang yang
musyrik sedangkan budak yang kedua adalah perumpamaan bagi orang yang
bertauhid. (Segala puji bagi Allah) semata (tetapi kebanyakan mereka)
penduduk Mekah (tidak mengetahui) azab apakah yang akan menimpa mereka akibat
kemusyrikannya, oleh karena itu mereka berbuat kemusyrikan.
|
||
Sesungguhnya kamu akan
mati dan sesungguhnya mereka akan mati [pula]. (30)
|
|
إِنَّكَ مَيِّتٌ۬
وَإِنَّہُم مَّيِّتُونَ (٣٠)
|
|
||
030. (Sesungguhnya kamu) khithab ini ditujukan kepada Nabi
saw. (akan mati dan mereka akan mati pula) kelak kamu akan mati dan mereka
kelak akan mati pula, maka tidak usah ditunggu-tunggu datangnya mati itu.
Ayat ini diturunkan sewaktu mereka merasa lambat akan kematian Nabi saw.
|
||
Kemudian sesungguhnya
kamu pada hari kiamat akan berbantah-bantah di hadapan Tuhanmu. (31)
|
|
ثُمَّ إِنَّكُمۡ يَوۡمَ
ٱلۡقِيَـٰمَةِ عِندَ رَبِّكُمۡ تَخۡتَصِمُونَ (٣١) ۞
|
|
||
031. (Kemudian sesungguhnya kalian) hai manusia tentang
kelaliman-kelaliman yang telah terjadi di antara kalian (pada hari kiamat
akan berbantah-bantahan di hadapan Rabb kalian.)
|
||
Maka siapakah yang
lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah dan
mendustakan kebenaran ketika datang kepadanya? Bukankah di neraka Jahannam
tersedia tempat tinggal bagi orang-orang yang kafir? (32)
|
|
فَمَنۡ أَظۡلَمُ مِمَّن
ڪَذَبَ عَلَى ٱللَّهِ وَكَذَّبَ بِٱلصِّدۡقِ إِذۡ جَآءَهُ ۥۤۚ أَلَيۡسَ
فِى جَهَنَّمَ مَثۡوً۬ى لِّلۡكَـٰفِرِينَ (٣٢)
|
|
||
032. (Maka siapakah) artinya, tiada seorang pun (yang lebih
aniaya daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah) dengan cara menisbatkan
kepada-Nya mempunyai sekutu dan anak (dan mendustakan kebenaran) Alquran
(ketika datang kepadanya. Bukankah di neraka Jahanam tersedia tempat tinggal)
yakni tempat menetap (bagi orang-orang yang kafir?) tentu saja disediakan.
|
||
Dan orang yang membawa
kebenaran [Muhammad] dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang
bertakwa. (33)
|
|
وَٱلَّذِى جَآءَ
بِٱلصِّدۡقِ وَصَدَّقَ بِهِۦۤۙ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلۡمُتَّقُونَ (٣٣)
|
|
||
033. (Dan orang yang membawa kebenaran) yaitu Nabi saw. (dan
membenarkannya) orang-orang mukmin. Lafal Al-Ladzii di sini bermakna
Al-Ladziina, yakni jamak (mereka itulah orang-orang yang bertakwa) maksudnya,
yang menghindarkan diri dari kemusyrikan.
|
||
Mereka memperoleh apa
yang mereka kehendaki pada sisi Tuhan mereka. Demikianlah balasan orang-orang
yang berbuat baik, (34)
|
|
لَهُم مَّا يَشَآءُونَ
عِندَ رَبِّہِمۡۚ ذَٲلِكَ جَزَآءُ ٱلۡمُحۡسِنِينَ (٣٤)
|
|
||
034. (Mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki pada sisi
Rabb mereka. Demikianlah balasan orang-orang yang berbuat baik) untuk diri
mereka sendiri, berkat keimanan mereka.
|
||
agar Allah akan
menutupi [mengampuni] bagi mereka perbuatan yang paling buruk yang mereka
kerjakan dan membalas mereka dengan upah yang lebih baik dari apa yang telah
mereka kerjakan. (35)
|
|
لِيُڪَفِّرَ ٱللَّهُ
عَنۡہُمۡ أَسۡوَأَ ٱلَّذِى عَمِلُواْ وَيَجۡزِيَہُمۡ أَجۡرَهُم بِأَحۡسَنِ
ٱلَّذِى ڪَانُواْ يَعۡمَلُونَ (٣٥)
|
|
||
035. (Agar Allah menutupi mengampuni bagi mereka perbuatan
buruk yang mereka kerjakan dan membalas mereka dengan upah yang baik dari apa
yang telah mereka kerjakan) lafal Aswa-a dan Ahsana bermakna As-Sayyi dan
Al-Hasan.
|
||
Bukankah Allah cukup
untuk melindungi hamba-hamba-Nya. Dan mereka mempertakuti kamu dengan
[sembahan-sembahan] yang selain Allah? Dan siapa yang disesatkan Allah, maka
tidak seorangpun pemberi petunjuk baginya. (36)
|
|
أَلَيۡسَ ٱللَّهُ
بِكَافٍ عَبۡدَهُ ۥۖ وَيُخَوِّفُونَكَ بِٱلَّذِينَ مِن دُونِهِۦۚ وَمَن
يُضۡلِلِ ٱللَّهُ فَمَا لَهُ ۥ مِنۡ هَادٍ۬ (٣٦)
|
|
||
036. (Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-Nya) yakni
Nabi saw. tentu saja, (Dan mereka mempertakuti kamu) khithab ini ditujukan
kepada Nabi saw. sendiri (dengan sesembahan-sesembahan yang selain Allah)
yakni, berhala-berhala; maksud mereka, bahwa berhala-berhala itu akan
membunuhnya atau akan membuatnya cacat. (Dan siapa yang disesatkan Allah maka
tidak seorang pun pemberi petunjuk baginya.)
|
||
Dan barangsiapa yang
diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak seorangpun yang dapat menyesatkannya.
Bukankah Allah Maha Perkasa lagi mempunyai [kekuasaan untuk] mengazab?
(37)
|
|
وَمَن يَهۡدِ ٱللَّهُ
فَمَا لَهُ ۥ مِن مُّضِلٍّۗ أَلَيۡسَ ٱللَّهُ بِعَزِيزٍ۬ ذِى ٱنتِقَامٍ۬ (٣٧)
|
|
||
037. (Dan barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka
tidak seorang pun yang dapat menyesatkannya. Bukankah Allah Maha Perkasa)
Maha Menang atas semua perkara-Nya (lagi mempunyai pembalasan) terhadap
musuh-musuh-Nya. Tentu benar.
|
||
Dan sungguh jika kamu
bertanya kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan langit dan
bumi?", niscaya mereka menjawab: "Allah". Katakanlah:
"Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah,
jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku, apakah
berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah
hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya?.
Katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku". Kepada-Nyalah bertawakkal
orang-orang yang berserah diri. (38)
|
|
وَلَٮِٕن سَأَلۡتَهُم مَّنۡ
خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضَ لَيَقُولُنَّ ٱللَّهُۚ قُلۡ أَفَرَءَيۡتُم
مَّا تَدۡعُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ إِنۡ أَرَادَنِىَ ٱللَّهُ بِضُرٍّ هَلۡ هُنَّ
كَـٰشِفَـٰتُ ضُرِّهِۦۤ أَوۡ أَرَادَنِى بِرَحۡمَةٍ هَلۡ هُنَّ مُمۡسِكَـٰتُ
رَحۡمَتِهِۦۚ قُلۡ حَسۡبِىَ ٱللَّهُۖ عَلَيۡهِ يَتَوَڪَّلُ ٱلۡمُتَوَكِّلُونَ
(٣٨)
|
|
||
038. (Dan sungguh jika) huruf Lam bermakna qasam (kamu
tanyakan kepada mereka, "Siapakah yang menciptakan langit dan
bumi?" Niscaya mereka menjawab, "Allah." Katakanlah,
"Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kalian seru) yang kalian
sembah (selain Allah) yakni berhala-berhala (jika Allah hendak mendatangkan
kemudaratan kepadaku, apakah berhala-berhala kalian itu dapat menghilangkan
kemudaratan itu) tentu saja tidak (atau jika Allah hendak memberi rahmat
kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya?) tentu saja tidak pula.
Menurut suatu qiraat dibaca Kaasyifaati Dhurrihii dan Mumsikaati rahmatihii
(Katakanlah, "Cukuplah Allah bagiku. Kepada-Nyalah bertawakkal
orang-orang yang berserah diri") yaitu orang-orang yang percaya hanya
kepada-Nya.
|
||
Katakanlah: "Hai
kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, sesungguhnya aku akan bekerja
[pula], maka kelak kamu akan mengetahui, (39)
|
|
قُلۡ يَـٰقَوۡمِ
ٱعۡمَلُواْ عَلَىٰ مَكَانَتِڪُمۡ إِنِّى عَـٰمِلٌ۬ۖ فَسَوۡفَ تَعۡلَمُونَ (٣٩)
|
|
||
039. (Katakanlah, "Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan
keadaan kalian) kondisi kalian (sesungguhnya aku akan bekerja pula) sesuai
dengan keadaanku (maka kelak kalian akan mengetahui)
|
||
siapa yang akan
mendapat siksa yang menghinakannya dan lagi ditimpa oleh azab yang
kekal". (40)
|
|
مَن يَأۡتِيهِ عَذَابٌ۬
يُخۡزِيهِ وَيَحِلُّ عَلَيۡهِ عَذَابٌ۬ مُّقِيمٌ (٤٠)
|
|
||
040. (siapa) lafal Man adalah Isim Maushul (yang akan mendapat
siksa yang menghinakannya dan lagi ditimpa) yakni ia ditimpa (oleh azab yang
kekal") yang abadi, yaitu azab neraka; dan sungguh Allah telah
menghinakan mereka di dalam perang Badar.
|
||
Sesungguhnya kami
menurunkan kepadamu Al Kitab [Al Qur’an] untuk manusia dengan membawa
kebenaran; siapa yang mendapat petunjuk, maka [petunjuk itu] untuk dirinya
sendiri, dan siapa yang sesat maka sesungguhnya dia semata-mata sesat buat
[kerugian] dirinya sendiri dan kamu sekali-kali bukanlah orang yang bertanggung
jawab terhadap mereka. (41)
|
|
إِنَّآ أَنزَلۡنَا
عَلَيۡكَ ٱلۡكِتَـٰبَ لِلنَّاسِ بِٱلۡحَقِّۖ فَمَنِ ٱهۡتَدَىٰ فَلِنَفۡسِهِۦۖ
وَمَن ضَلَّ فَإِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيۡهَاۖ وَمَآ أَنتَ عَلَيۡہِم بِوَڪِيلٍ (٤١)
|
|
||
041. (Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Alkitab untuk
manusia dengan membawa kebenaran) lafal Bil haqqi berta'alluq kepada lafal
Anzalnaa (siapa yang mendapat petunjuk maka untuk dirinya sendiri) yakni
hidayahnya itu untuk dirinya sendiri (dan siapa yang sesat maka sesungguhnya
dia semata-mata sesat buat kerugian dirinya sendiri, dan kamu sekali-kali
bukanlah orang yang bertanggung jawab terhadap mereka) lalu karenanya kamu
dapat memaksa mereka untuk menerima hidayah.
|
||
Allah memegang jiwa
[orang] ketika matinya dan [memegang] jiwa [orang] yang belum mati di waktu
tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa [orang] yang telah Dia tetapkan kematiannya
dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan [1314]. Sesungguhnya pada
yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang
berfikir. (42)
|
|
ٱللَّهُ يَتَوَفَّى
ٱلۡأَنفُسَ حِينَ مَوۡتِهَا وَٱلَّتِى لَمۡ تَمُتۡ فِى مَنَامِهَاۖ فَيُمۡسِكُ
ٱلَّتِى قَضَىٰ عَلَيۡہَا ٱلۡمَوۡتَ وَيُرۡسِلُ ٱلۡأُخۡرَىٰٓ إِلَىٰٓ أَجَلٍ۬
مُّسَمًّىۚ إِنَّ فِى ذَٲلِكَ لَأَيَـٰتٍ۬ لِّقَوۡمٍ۬ يَتَفَكَّرُونَ (٤٢)
|
|
||
[1314].
Maksudnya: orang-orang yang mati itu rohnya ditahan Allah sehingga tidak
dapat kembali kepada tubuhnya; dan orang-orang yang tidak mati hanya tidur
saja, rohnya dilepaskan sehingga dapat kembali kepadanya lagi.
|
||
|
||
042. (Allah mematikan jiwa orang ketika matinya dan) memegang
(jiwa orang yang belum mati di waktu tidurnya) artinya Allah memegangnya di
waktu ia tidur (maka Dia tahan jiwa orang yang telah Dia tetapkan kematiannya
dan melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan) bagi kematiannya.
Jiwa yang dilepaskan itu hanyalah dimatikan perasaannya saja, tetapi ia masih
hidup, berbeda dengan jiwa yang benar-benar dimatikan. (Sesungguhnya pada
yang demikian itu) pada hal-hal yang telah disebutkan itu (terdapat tanda-tanda)
yang menunjukkan akan kekuasaan Allah (bagi kaum yang berpikir) maka
karenanya mereka mengetahui, bahwa yang berkuasa melakukan hal tersebut
berkuasa pula untuk membangkitkannya; dan orang-orang kafir Quraisy tidak
memikirkan hal ini.
|
||
Bahkan mereka
mengambil pemberi syafa’at selain Allah. Katakanlah: "Dan apakah [kamu
mengambilnya juga] meskipun mereka tidak memiliki sesuatupun dan tidak
berakal?" (43)
|
|
أَمِ ٱتَّخَذُواْ مِن
دُونِ ٱللَّهِ شُفَعَآءَۚ قُلۡ أَوَلَوۡ ڪَانُواْ لَا يَمۡلِكُونَ شَيۡـًٔ۬ا
وَلَا يَعۡقِلُونَ (٤٣)
|
|
||
043. (Bahkan) tetapi (mereka mengambil selain Allah) yaitu
berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan (pemberi syafaat) di hadapan Allah nanti,
menurut dugaan mereka. (Katakanlah) kepada mereka, ("Apakah) mereka
dapat memberikan syafaat (meskipun mereka tidak memiliki sesuatu pun)
daripada syafaat itu dan tidak memiliki hal-hal lainnya pula (dan tidak
berakal") yakni, kalian hanya menyembah mereka tidak ada alasan lain,
hal ini tentu saja tidak patut bagi kalian.
|
||
Katakanlah:
"Hanya kepunyaan Allah syafa’at itu semuanya. Kepunyaan-Nya kerajaan
langit dan bumi. Kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan". (44)
|
|
قُل لِّلَّهِ
ٱلشَّفَـٰعَةُ جَمِيعً۬اۖ لَّهُ ۥ مُلۡكُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِۖ
ثُمَّ إِلَيۡهِ تُرۡجَعُونَ (٤٤)
|
|
||
044. (Katakanlah, "Hanya kepunyaan Allahlah syafaat itu
semua) maksudnya, syafaat itu khusus bagi Dia, maka tiada seorang pun yang
dapat memberikannya melainkan dengan seizin Dia. (Kepunyaan-Nya kerajaan
langit dan bumi. Kemudian kepada-Nya pulalah kalian dikembalikan.")
|
||
Dan apabila hanya nama
Allah saja yang disebut, kesallah hati orang-orang yang tidak beriman kepada
kehidupan akhirat; dan apabila nama sembahan-sembahan selain Allah yang
disebut, tiba-tiba mereka bergirang hati. (45)
|
|
وَإِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ
وَحۡدَهُ ٱشۡمَأَزَّتۡ قُلُوبُ ٱلَّذِينَ لَا يُؤۡمِنُونَ بِٱلۡأَخِرَةِۖ
وَإِذَا ذُكِرَ ٱلَّذِينَ مِن دُونِهِۦۤ إِذَا هُمۡ يَسۡتَبۡشِرُونَ (٤٥)
|
|
||
045. (Dan apabila disebutkan nama Allah semata) tanpa menyebut
nama tuhan-tuhan mereka kesal) mendongkol dan anti pati (hati orang-orang
yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, dan apabila nama-nama
sembahan-sembahan selain Allah yang disebut) yakni berhala-berhala (tiba-tiba
mereka bergirang hati.)
|
||
Katakanlah: "Ya
Allah, Pencipta langit dan bumi, Yang mengetahui barang ghaib dan yang nyata,
Engkaulah Yang memutuskan antara hamba-hamba-Mu tentang apa yang selalu
mereka memperselisihkannya". (46)
|
|
قُلِ ٱللَّهُمَّ
فَاطِرَ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ عَـٰلِمَ ٱلۡغَيۡبِ وَٱلشَّہَـٰدَةِ أَنتَ
تَحۡكُمُ بَيۡنَ عِبَادِكَ فِى مَا كَانُواْ فِيهِ يَخۡتَلِفُونَ (٤٦)
|
|
||
046. (Katakanlah, "Wahai Allah) lafal Allaahumma maknanya
sama dengan Yaa Allah (Pencipta langit dan bumi) yakni yang mengadakan
keduanya (Yang mengetahui barang yang gaib dan yang nyata) yakni apa-apa yang
gaib dan apa-apa yang nyata dapat disaksikan (Engkaulah Yang memutuskan
antara hamba-hamba-Mu tentang apa yang selalu mereka perselisihkan")
mengenai masalah agama, berilah aku petunjuk kepada yang benar dari apa yang
mereka perselisihkan.
|
||
Dan sekiranya
orang-orang yang zalim mempunyai apa yang ada di bumi semuanya dan [ada pula]
sebanyak itu besertanya, niscaya mereka akan menebus dirinya dengan itu dari
siksa yang buruk pada hari kiamat. Dan jelaslah bagi mereka azab dari Allah
yang belum pernah mereka perkirakan. (47)
|
|
وَلَوۡ أَنَّ
لِلَّذِينَ ظَلَمُواْ مَا فِى ٱلۡأَرۡضِ جَمِيعً۬ا وَمِثۡلَهُ ۥ
مَعَهُ ۥ لَٱفۡتَدَوۡاْ بِهِۦ مِن سُوٓءِ ٱلۡعَذَابِ يَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِۚ
وَبَدَا لَهُم مِّنَ ٱللَّهِ مَا لَمۡ يَكُونُواْ يَحۡتَسِبُونَ (٤٧)
|
|
||
047. (Dan sekiranya orang-orang yang zalim mempunyai apa yang
ada di bumi semuanya dan -ada pula- sebanyak itu besertanya, niscaya mereka
akan menebus dirinya dengan itu dari siksa yang buruk pada hari kiamat. Dan
jelaslah) tampaklah dengan jelas (bagi mereka azab Allah yang belum pernah
mereka perkirakan) yang tidak pernah mereka duga.
|
||
Dan [jelaslah] bagi
mereka akibat buruk dari apa yang telah mereka perbuat dan mereka diliputi
oleh pembalasan yang mereka dahulu selalu memperolok-olokkannya. (48)
|
|
وَبَدَا لَهُمۡ
سَيِّـَٔاتُ مَا ڪَسَبُواْ وَحَاقَ بِهِم مَّا كَانُواْ بِهِۦ يَسۡتَہۡزِءُونَ (٤٨)
|
|
||
048. (Dan jelaslah bagi mereka akibat buruk dari apa yang
telah mereka perbuat dan menimpa) mengenai (kepada mereka apa yang mereka
dahulu selalu memperolok-olokkannya) yakni azab.
|
||
Maka apabila manusia
ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan kepadanya
ni’mat dari Kami ia berkata: "Sesungguhnya aku diberi ni’mat itu
hanyalah karena kepintaranku". Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan
mereka itu tidak mengetahui. (49)
|
|
فَإِذَا مَسَّ
ٱلۡإِنسَـٰنَ ضُرٌّ۬ دَعَانَا ثُمَّ إِذَا خَوَّلۡنَـٰهُ نِعۡمَةً۬ مِّنَّا
قَالَ إِنَّمَآ أُوتِيتُهُ ۥ عَلَىٰ عِلۡمِۭۚ بَلۡ هِىَ فِتۡنَةٌ۬
وَلَـٰكِنَّ أَكۡثَرَهُمۡ لَا يَعۡلَمُونَ (٤٩)
|
|
||
049. (Maka apabila manusia ditimpa) yang dimaksud adalah jenis
manusia (bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan kepadanya)
Kami anugerahkan kepadanya (nikmat) yakni pemberian nikmat (dari Kami ia
berkata, "Sesungguhnya aku diberi nikmat itu hanyalah atas
sepengetahuan) dari Allah bahwasanya aku adalah orang yang pantas untuk
mendapatkannya." Atau dengan kata lain, karena kepintaranku. (Sebenarnya
itu) maksudnya, ucapan itu (adalah ujian) cobaan yang ditimpakan kepada
seorang hamba (tetapi kebanyakan mereka itu tidak mengetahui) bahwasanya pemberian
nikmat itu merupakan Istidraj dan ujian baginya.
|
||
Sungguh orang-orang
yang sebelum mereka [juga] telah mengatakan itu pula, maka tiadalah berguna
bagi mereka apa yang dahulu mereka usahakan. (50)
|
|
قَدۡ قَالَهَا
ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ فَمَآ أَغۡنَىٰ عَنۡہُم مَّا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ (٥٠)
|
|
||
050. (Sungguh orang-orang yang sebelum mereka juga mengatakan
itu pula) yakni umat-umat sebelum mereka, seperti apa yang telah dikatakan
oleh Qarun dan kaumnya yang mengatakan hal yang serupa (maka tiadalah berguna
bagi mereka apa yang dahulu mereka usahakan.)
|
||
Maka mereka ditimpa
oleh akibat buruk dari apa yang mereka usahakan. Dan orang-orang yang zalim
di antara mereka akan ditimpa akibat buruk dari usahanya dan mereka tidak
dapat melepaskan diri. (51)
|
|
فَأَصَابَہُمۡ
سَيِّـَٔاتُ مَا كَسَبُواْۚ وَٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ مِنۡ هَـٰٓؤُلَآءِ
سَيُصِيبُہُمۡ سَيِّـَٔاتُ مَا كَسَبُواْ وَمَا هُم بِمُعۡجِزِينَ (٥١)
|
|
||
051. (Maka mereka ditimpa oleh akibat buruk dari apa yang
mereka usahakan) yakni menerima pembalasannya. (Dan orang-orang yang lalim di
antara mereka) yakni orang-orang Quraisy (akan ditimpa akibat buruk dari
usahanya dan mereka tidak dapat melepaskan diri) dari azab Kami; maka Kami
timpakan kepada mereka paceklik selama tujuh tahun, sesudah itu mereka
dimudahkan lagi rezekinya.
|
||
Dan tidakkah mereka
mengetahui bahwa Allah melapangkan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang
dikehendaki-Nya? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda
kekuasaan Allah bagi kaum yang beriman. (52)
|
|
أَوَلَمۡ يَعۡلَمُوٓاْ
أَنَّ ٱللَّهَ يَبۡسُطُ ٱلرِّزۡقَ لِمَن يَشَآءُ وَيَقۡدِرُۚ إِنَّ فِى
ذَٲلِكَ لَأَيَـٰتٍ۬ لِّقَوۡمٍ۬ يُؤۡمِنُونَ (٥٢) ۞
|
|
||
052. (Dan tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah melapangkan
rezeki) meluaskannya (bagi siapa yang dikehendaki-Nya) sebagai ujian baginya
(dan menyempitkannya?) membatasinya bagi siapa yang dikehendaki-Nya sebagai
cobaan baginya. (Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda
kekuasaan Allah bagi kaum yang beriman) kepada-Nya.
|
||
Katakanlah: "Hai
hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah
kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa [1315] semuanya.
Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (53)
|
|
قُلۡ يَـٰعِبَادِىَ
ٱلَّذِينَ أَسۡرَفُواْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمۡ لَا تَقۡنَطُواْ مِن رَّحۡمَةِ
ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغۡفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًاۚ إِنَّهُ ۥ هُوَ
ٱلۡغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ (٥٣)
|
|
||
[1315]. Dalam
hubungan ini
lihat surat (4) An Nisa ayat 48. Sesungguhnya
Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang
selain dari [syirik] itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.
|
||
|
||
053. (Katakanlah, "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui
batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa) dapat
dibaca Laa Taqnithuu atau Laa Taqnathuu; sebagian ahli qiraat ada yang
membacanya Laa Taqnuthuu; artinya janganlah kalian putus asa (dari rahmat
Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya) bagi orang yang
bertobat dari kemusyrikan. (Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.)
|
||
Dan kembalilah kamu
kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu
kemudian kamu tidak dapat ditolong [lagi]. (54)
|
|
وَأَنِيبُوٓاْ إِلَىٰ
رَبِّكُمۡ وَأَسۡلِمُواْ لَهُ ۥ مِن قَبۡلِ أَن يَأۡتِيَكُمُ ٱلۡعَذَابُ
ثُمَّ لَا تُنصَرُونَ (٥٤)
|
|
||
054. (Dan kembalilah kalian) bertobatlah kalian (kepada Rabb
kalian, dan berserah dirilah) ikhlaskanlah di dalam beramal (kepada-Nya
sebelum datang kepada kalian azab kemudian kalian tidak dapat ditolong lagi)
yakni azab itu tidak dapat dicegah jika kalian tidak bertobat kepada-Nya.
|
||
Dan ikutilah
sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu [1316] sebelum datang azab
kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya, (55)
|
|
وَٱتَّبِعُوٓاْ
أَحۡسَنَ مَآ أُنزِلَ إِلَيۡكُم مِّن رَّبِّڪُم مِّن قَبۡلِ أَن يَأۡتِيَڪُمُ
ٱلۡعَذَابُ بَغۡتَةً۬ وَأَنتُمۡ لَا تَشۡعُرُونَ (٥٥)
|
|
||
[1316].
Maksudnya: Al-Qur'an
|
||
|
||
055. (Dan ikutilah sebaik-baik apa yang diturunkan kepada
kalian dari Rabb kalian) yaitu Alquran (sebelum datang azab kepada kalian
dengan tiba-tiba, sedang kalian tidak menyadari) akan kedatangannya.
|
||
supaya jangan ada
orang yang mengatakan: "Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam
[menunaikan kewajiban] terhadap Allah, sedang aku sesungguhnya termasuk
orang-orang yang memperolok-olokkan [agama Allah]. (56)
|
|
أَن تَقُولَ نَفۡسٌ۬
يَـٰحَسۡرَتَىٰ عَلَىٰ مَا فَرَّطتُ فِى جَنۢبِ ٱللَّهِ وَإِن كُنتُ لَمِنَ
ٱلسَّـٰخِرِينَ (٥٦)
|
|
||
056. Maka bersegeralah kalian sebelum tiba waktunya (seseorang
mengatakan, "Alangkah menyesalnya aku) lafal Yaa Hasrataa pada asalnya
adalah Yaa Hasratii, artinya amat menyesallah aku (atas kelalaianku terhadap
Allah) yaitu karena tidak taat kepada-Nya (dan sesungguhnya) lafal In adalah
bentuk Takhfif dari Inna, asalnya Innii yakni sesungguhnya aku (aku adalah
termasuk orang-orang yang benar-benar memperolok-olokan") agama-Nya dan
Kitab-Nya.
|
||
atau supaya jangan ada
yang berkata: ’Kalau sekiranya Allah memberi petunjuk kepadaku tentulah aku
termasuk orang-orang yang bertakwa’. (57)
|
|
أَوۡ تَقُولَ لَوۡ
أَنَّ ٱللَّهَ هَدَٮٰنِى لَڪُنتُ مِنَ
ٱلۡمُتَّقِينَ (٥٧)
|
|
||
057. (Atau datang saatnya seseorang berkata, "Kalau
sekiranya Allah memberi petunjuk kepadaku) untuk mengerjakan ketaatan
sehingga aku mendapat petunjuk (tentulah aku termasuk orang-orang yang
bertakwa") yakni orang-orang yang takut akan azab-Nya.
|
||
Atau supaya jangan ada
yang berkata ketika ia melihat azab: ’Kalau sekiranya aku dapat kembali [ke
dunia], niscaya aku akan termasuk orang-orang berbuat baik’. (58)
|
|
أَوۡ تَقُولَ حِينَ
تَرَى ٱلۡعَذَابَ لَوۡ أَنَّ لِى ڪَرَّةً۬ فَأَكُونَ مِنَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ (٥٨)
|
|
||
058. (Atau datang saatnya seseorang berkata ketika ia melihat
azab, "Kalau sekiranya aku dapat kembali) ke dunia (niscaya aku akan
termasuk orang-orang yang berbuat baik.") yakni, orang-orang yang
beriman. Maka, dikatakan kepada mereka oleh Allah swt.:
|
||
[Bukan demikian]
sebenarnya telah datang keterangan-keterangan-Ku kepadamu lalu kamu
mendustakannya dan kamu menyombongkan diri dan adalah kamu termasuk
orang-orang yang kafir". (59)
|
|
بَلَىٰ قَدۡ جَآءَتۡكَ
ءَايَـٰتِى فَكَذَّبۡتَ بِہَا وَٱسۡتَكۡبَرۡتَ وَكُنتَ مِنَ ٱلۡكَـٰفِرِينَ (٥٩)
|
|
||
059. ("Benar, sesungguhnya telah datang ayat-ayat-Ku
kepadamu) yakni, Alquran yang dapat memberikan hidayah kepadamu (lalu kamu
mendustakannya dan kamu menyombongkan diri) yaitu tidak mau beriman kepada
ayat-ayat-Ku (dan adalah kamu termasuk orang-orang yang kafir.")
|
||
Dan pada hari kiamat
kamu akan melihat orang-orang yang berbuat dusta terhadap Allah, mukanya
menjadi hitam. Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang
yang menyombongkan diri? (60)
|
|
وَيَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِ
تَرَى ٱلَّذِينَ كَذَبُواْ عَلَى ٱللَّهِ وُجُوهُهُم مُّسۡوَدَّةٌۚ أَلَيۡسَ
فِى جَهَنَّمَ مَثۡوً۬ى لِّلۡمُتَكَبِّرِينَ (٦٠)
|
|
||
060. (Dan pada hari kiamat kamu akan melihat orang-orang yang
berbuat dusta terhadap Allah) yaitu mereka yang menisbatkan sekutu dan anak
kepada-Nya (mukanya menjadi hitam. Bukankah dalam neraka Jahanam itu ada tempat)
yakni tempat tinggal (bagi orang-orang yang menyombongkan diri?) artinya,
tidak mau beriman; memang benar.
|
||
Dan Allah
menyelamatkan orang-orang yang bertakwa karena kemenangan mereka, mereka
tiada disentuh oleh azab [neraka dan tidak pula] mereka berduka cita.
(61)
|
|
وَيُنَجِّى ٱللَّهُ
ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوۡاْ بِمَفَازَتِهِمۡ لَا يَمَسُّهُمُ ٱلسُّوٓءُ وَلَا هُمۡ
يَحۡزَنُونَ (٦١)
|
|
||
061. (Dan Allah menyelamatkan) dari neraka Jahanam
(orang-orang yang bertakwa) orang-orang yang memelihara diri dari kemusyrikan
(karena kemenangan mereka) karena mereka memperoleh tempat kemenangan, yaitu
surga yang menjadi tempat tinggal mereka (mereka tidak disentuh oleh
keburukan dan tidak pula mereka berduka cita.)
|
||
Allah menciptakan
segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu. (62)
|
|
ٱللَّهُ خَـٰلِقُ ڪُلِّ
شَىۡءٍ۬ۖ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىۡءٍ۬ وَكِيلٌ۬ (٦٢)
|
|
||
062. (Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara
segala sesuatu) Dia mengatur dan menguasainya menurut apa yang
dikehendaki-Nya.
|
||
Kepunyaan-Nyalah
kunci-kunci [perbendaha-raan] langit dan bumi. Dan orang-orang yang kafir
terhadap ayat-ayat Allah, mereka itulah orang-orang yang merugi. (63)
|
|
لَّهُ ۥ
مَقَالِيدُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِۗ وَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ بِـَٔايَـٰتِ
ٱللَّهِ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ
ٱلۡخَـٰسِرُونَ (٦٣)
|
|
||
063. (Kepunyaan-Nyalah kunci-kunci perbendaharaan langit dan
bumi) yakni berupa air hujan tumbuh-tumbuhan dan lain sebagainya (Dan
orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah) yaitu Alquran (mereka itulah
orang-orang yang merugi) ayat ini berhubungan langsung dengan firman-Nya,
"Dan Allah menyelamatkan orang-orang yang bertakwa..." (Q.S.
Az-Zumar, 61) dan ayat yang ada di antara keduanya merupakan jumlah I'tiradh
atau kalimat sisipan.
|
||
Katakanlah: "Maka
apakah kamu menyuruh aku menyembah selain Allah, hai orang-orang yang tidak
berpengetahuan?" (64)
|
|
قُلۡ أَفَغَيۡرَ
ٱللَّهِ تَأۡمُرُوٓنِّىٓ أَعۡبُدُ أَيُّہَا ٱلۡجَـٰهِلُونَ (٦٤)
|
|
||
064. (Katakanlah, "Maka apakah kalian menyuruh aku
menyembah selain Allah, hai orang-orang yang tidak berpengetahuan?")
lafal Ghaira dinashabkan oleh lafal A'budu yang juga menjadi Ma'mul dari
lafal Ta-muruunnii atau Ta-muruunanii dengan memperkirakan adanya huruf An
sebelumnya.
|
||
Dan sesungguhnya telah
diwahyukan kepadamu dan kepada [nabi-nabi] yang sebelummu: "Jika kamu
mempersekutukan [Tuhan], niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu
termasuk orang-orang yang merugi. (65)
|
|
وَلَقَدۡ أُوحِىَ
إِلَيۡكَ وَإِلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكَ لَٮِٕنۡ أَشۡرَكۡتَ لَيَحۡبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ
ٱلۡخَـٰسِرِينَ (٦٥)
|
|
||
065. (Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada
nabi-nabi sebelummu) demi Allah ("Jika kamu mempersekutukan Allah) hai
Muhammad, seumpamanya (niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu
termasuk orang-orang yang merugi.)
|
||
Karena itu, maka
hendaklah Allah saja kamu sembah dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang
bersyukur". (66)
|
|
بَلِ ٱللَّهَ فَٱعۡبُدۡ
وَكُن مِّنَ ٱلشَّـٰكِرِينَ (٦٦)
|
|
||
066. (Karena itu, maka hendaklah Allah) saja (kamu sembah dan
hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur") atas nikmat-Nya
kepadamu.
|
||
Dan mereka tidak
mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya padahal bumi seluruhnya
dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan
kanan-Nya [1316]. Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka
persekutukan. (67)
|
|
وَمَا قَدَرُواْ
ٱللَّهَ حَقَّ قَدۡرِهِۦ وَٱلۡأَرۡضُ جَمِيعً۬ا قَبۡضَتُهُ ۥ يَوۡمَ
ٱلۡقِيَـٰمَةِ وَٱلسَّمَـٰوَٲتُ مَطۡوِيَّـٰتُۢ بِيَمِينِهِۦۚ
سُبۡحَـٰنَهُ ۥ وَتَعَـٰلَىٰ عَمَّا يُشۡرِكُونَ (٦٧)
|
|
||
[1317]. Ayat ini menggambarkan
kebesaran dan kekuasaan Allah dan hanya Dialah yang berkuasa pada hari
kiamat.
|
||
|
||
067. (Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan
yang semestinya) yakni mereka tidak mengenal Allah dengan pengenalan yang
sebenarnya; atau, mereka tidak mengagungkan-Nya dengan pengagungan yang
sesungguhnya sewaktu mereka menyekutukan-Nya dengan selain-Nya (padahal bumi
seluruhnya) lafal ayat ini menjadi Hal dan maksud dari lafal Jamii'an ialah
bumi yang berlapis tujuh itu (dalam genggaman kekuasaan-Nya) maksudnya berada
di dalam kekuasaan dan tasharuf-Nya (pada hari kiamat dan langit digulung)
dilipat menjadi satu (dengan tangan kanan-Nya) yakni dengan kekuasaan-Nya
(Maha Suci dan Maha Tinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan)
bersama-Nya.
|
||
Dan ditiuplah
sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang
dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba
mereka berdiri menunggu [putusannya masing-masing]. (68)
|
|
وَنُفِخَ فِى ٱلصُّورِ
فَصَعِقَ مَن فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَمَن فِى ٱلۡأَرۡضِ إِلَّا مَن شَآءَ ٱللَّهُۖ
ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخۡرَىٰ فَإِذَا هُمۡ قِيَامٌ۬ يَنظُرُونَ (٦٨)
|
|
||
068. (Dan ditiuplah sangkakala) pada tiupan yang pertama (maka
matilah) artinya mati mendadaklah (siapa yang di langit dan di bumi kecuali
siapa yang dikehendaki Allah) yaitu para bidadari, para pelayan surga dan
selain keduanya. (Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba
mereka) yakni semua makhluk yang telah mati itu (berdiri seraya menunggu) apa
yang bakal diputuskan terhadap diri mereka.
|
||
Dan terang benderanglah
bumi [padang mahsyar] dengan cahaya [keadilan] Tuhannya; dan diberikanlah
buku [perhitungan perbuatan masing-masing] dan didatangkanlah para nabi dan
saksi-saksi dan diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka
tidak dirugikan. (69)
|
|
وَأَشۡرَقَتِ ٱلۡأَرۡضُ
بِنُورِ رَبِّہَا وَوُضِعَ ٱلۡكِتَـٰبُ وَجِاْىٓءَ بِٱلنَّبِيِّـۧنَ
وَٱلشُّہَدَآءِ وَقُضِىَ بَيۡنَہُم بِٱلۡحَقِّ وَهُمۡ لَا يُظۡلَمُونَ (٦٩)
|
|
||
069. (Dan terang-benderanglah bumi) menjadi terang
benderanglah ia (dengan Nur Rabbnya) sewaktu Dia menampilkan kekuasaan-Nya
untuk memutuskan perkara peradilan di antara makhluk-Nya (dan diberikanlah
kitab) yakni buku catatan amal perbuatan untuk menjalani perhitungan (dan
didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi) yaitu Nabi Muhammad saw. dan
umatnya untuk memberikan persaksian, bahwa para rasul benar-benar telah
menyampaikan risalah-Nya (dan diberi keputusan di antara mereka dengan hak)
yakni secara adil (sedangkan mereka tidak dirugikan) barang sedikit pun.
|
||
Dan disempurnakan bagi
tiap-tiap jiwa [balasan] apa yang telah dikerjakannya dan Dia lebih
mengetahui apa yang mereka kerjakan. (70)
|
|
وَوُفِّيَتۡ كُلُّ
نَفۡسٍ۬ مَّا عَمِلَتۡ وَهُوَ أَعۡلَمُ بِمَا يَفۡعَلُونَ (٧٠)
|
|
||
070. (Dan disempurnakan bagi tiap-tiap jiwa apa yang telah
dikerjakannya) yakni balasannya (dan Dia lebih mengetahui) (apa yang mereka
kerjakan) maka Dia tidak membutuhkan saksi lagi.
|
||
Orang-orang kafir
dibawa ke neraka Jahannam berombong-rombongan. Sehingga apabila mereka sampai
ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya dan berkatalah kepada mereka
penjaga-penjaganya: "Apakah belum pernah datang kepadamu rasul-rasul di
antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan
kepadamu akan pertemuan dengan hari ini?" Mereka menjawab: "Benar
[telah datang]". Tetapi telah pasti berlaku ketetapan azab terhadap
orang-orang yang kafir. (71)
|
|
وَسِيقَ ٱلَّذِينَ
ڪَفَرُوٓاْ إِلَىٰ جَهَنَّمَ زُمَرًاۖ حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءُوهَا فُتِحَتۡ
أَبۡوَٲبُهَا وَقَالَ لَهُمۡ خَزَنَتُہَآ أَلَمۡ يَأۡتِكُمۡ رُسُلٌ۬ مِّنكُمۡ
يَتۡلُونَ عَلَيۡكُمۡ ءَايَـٰتِ رَبِّكُمۡ وَيُنذِرُونَكُمۡ لِقَآءَ يَوۡمِكُمۡ
هَـٰذَاۚ قَالُواْ بَلَىٰ وَلَـٰكِنۡ حَقَّتۡ كَلِمَةُ ٱلۡعَذَابِ عَلَى
ٱلۡكَـٰفِرِينَ (٧١)
|
|
||
071. (Dan orang-orang kafir dibawa) dengan secara keras dan
paksa (ke neraka Jahanam berombong-rombongan) secara bergelombang lagi
terpisah-pisah. (Sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah
pintu-pintunya) ayat ini menjadi Jawab dari lafal Idzaa (dan berkatalah
kepada mereka penjaga-penjaganya, "Apakah belum pernah datang kepada
kalian rasul-rasul di antara kalian yang membacakan kepada kalian ayat-ayat
Rabb kalian) yakni Alquran dan kitab-kitab lainnya (dan memperingatkan kepada
kalian akan pertemuan dengan hari ini?" Mereka menjawab, "Benar
telah datang." Tetapi telah pasti berlaku ketetapan azab) yakni
sebagaimana yang diungkapkan oleh firman-Nya yang lain, yaitu,
"Sesungguhnya akan Aku penuhi neraka Jahanam..." (Q.S. As-Sajdah,
13) (terhadap orang-orang yang kafir).
|
||
Dikatakan [kepada
mereka]: "Masukilah pintu-pintu neraka Jahannam itu, sedang kamu kekal
di dalamnya". Maka neraka Jahannam itulah seburuk-buruk tempat bagi
orang-orang yang menyombongkan diri. (72)
|
|
قِيلَ ٱدۡخُلُوٓاْ
أَبۡوَٲبَ جَهَنَّمَ خَـٰلِدِينَ فِيهَاۖ فَبِئۡسَ مَثۡوَى ٱلۡمُتَڪَبِّرِينَ (٧٢)
|
|
||
072. (Dikatakan kepada mereka, "Masukilah pintu-pintu
Jahanam itu, sedangkan kalian kekal di dalamnya") yakni kalian telah
ditetapkan untuk menjadi penghuni yang abadi. (Maka seburuk-buruk tempat)
maksudnya, tempat tinggal (orang-orang yang menyombongkan diri) adalah
Jahanam.
|
||
Dan orang-orang yang
bertakwa kepada Tuhannya dibawa ke dalam surga berombong-rombongan [pula].
Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah
terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Kesejahteraan
[dilimpahkan] atasmu, berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang
kamu kekal di dalamnya". (73)
|
|
وَسِيقَ ٱلَّذِينَ
ٱتَّقَوۡاْ رَبَّہُمۡ إِلَى ٱلۡجَنَّةِ زُمَرًاۖ حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءُوهَا
وَفُتِحَتۡ أَبۡوَٲبُهَا وَقَالَ لَهُمۡ خَزَنَتُہَا سَلَـٰمٌ عَلَيۡڪُمۡ
طِبۡتُمۡ فَٱدۡخُلُوهَا خَـٰلِدِينَ (٧٣)
|
|
||
073. (Dan orang-orang yang bertakwa kepada Rabbnya dibawa)
dengan lemah lembut (ke dalam surga berombong-rombongan pula, sehingga
apabila mereka sampai ke surga itu pintu-pintunya telah dibuka) huruf Wau
dalam ayat ini menunjukkan makna Hal dengan diperkirakan adanya lafal Qad
sesudahnya (dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya,
"Kesejahteraan atas kalian, berbahagialah kalian) lafal Thibtum menjadi
Hal (maka masukilah surga ini, sedangkan kalian kekal di dalamnya")
telah ditetapkan untuk menjadi penghuni yang abadi di dalamnya. Jawab lafal
Idzaa diperkirakan keberadaannya, yakni lalu mereka memasukinya. Dan
dibawanya orang-orang yang bertakwa ke dalam surga serta dibukakannya pintu-pintu
surga sebelum mereka datang, hal ini sebagai penghormatan buat mereka.
Sedangkan digiringnya orang-orang kafir serta dibukakannya pintu-pintu neraka
Jahanam sewaktu mereka datang dimaksud sebagai hinaan buat mereka agar panas
neraka Jahanam itu dapat dirasakan oleh mereka sebelum memasukinya
|
||
Dan mereka
mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya
kepada kami dan telah [memberi] kepada kami tempat ini sedang kami
[diperkenankan] menempati tempat dalam surga di mana saja yang kami
kehendaki." Maka surga itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang
beramal. (74)
|
|
وَقَالُواْ ٱلۡحَمۡدُ
لِلَّهِ ٱلَّذِى صَدَقَنَا وَعۡدَهُ ۥ وَأَوۡرَثَنَا ٱلۡأَرۡضَ نَتَبَوَّأُ
مِنَ ٱلۡجَنَّةِ حَيۡثُ نَشَآءُۖ فَنِعۡمَ أَجۡرُ ٱلۡعَـٰمِلِينَ (٧٤)
|
|
||
074. (Dan mereka mengucapkan) sewaktu mereka memasukinya;
lafal ayat ini diathafkan kepada lafal Dukhuuluhaa yang diperkirakan
keberadaannya tadi pada ayat sebelumnya, ("Segala puji bagi Allah yang
telah memenuhi janji-Nya kepada kami) yakni memasukkan kami ke dalam surga
(dan telah memberikan kepada kami tempat ini) surga ini (sedangkan kami
diperkenankan menempati) menghuni (tempat dalam surga di mana saja kami
kehendaki) karena surga itu semuanya bukanlah tempat yang dipilih antara yang
satu dengan yang lainnya, karena semuanya indah (maka sebaik-baik balasan
bagi orang-orang yang beramal) adalah surga.
|
||
Dan kamu [Muhammad]
akan melihat malaikat-malaikat berlingkar di sekeliling ’Arsy bertasbih
sambil memuji Tuhannya; dan diberi putusan di antara hamba-hamba Allah dengan
adil dan diucapkan: "Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam".
(75)
|
|
وَتَرَى ٱلۡمَلَـٰٓٮِٕڪَةَ حَآفِّينَ مِنۡ
حَوۡلِ ٱلۡعَرۡشِ يُسَبِّحُونَ بِحَمۡدِ رَبِّہِمۡۖ وَقُضِىَ بَيۡنَہُم
بِٱلۡحَقِّ وَقِيلَ ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَـٰلَمِينَ (٧٥)
|
|
||
075. (Dan kamu akan melihat malaikat-malaikat berlingkar)
lafal Haaffiina ini menjadi Hal (di sekeliling 'Arasy) yakni dari segala
penjurunya (bertasbih) menjadi Hal dari dhamir Haaffiina (seraya memuji Rabb
mereka) yaitu sambil mengucapkan kalimah, Subhaanallaah Wa Bihamdihi,
artinya, Maha Suci Allah dan Kami memuji kepada-Nya (dan diberi putusan di
antara mereka) di antara semua makhluk (dengan hak) dengan adil, maka
orang-orang yang beriman dimasukkan ke dalam surga, dan orang-orang kafir
dimasukkan ke dalam neraka (dan diucapkan, "Segala puji bagi Allah, Rabb
semesta alam.") yaitu setelah kedua golongan itu telah selesai
pemutusannya, lalu para malaikat mengakhirinya dengan memuji kepada Allah.
|
-
Terjemah dan Tafsir Jalalain ▼
- 1. Al Faatihah
- 2. Al Baqarah-1
- 2. Al Baqarah-2
- 2. Al Baqarah-3
- 2. Al Baqarah-4
- 3. Ali 'Imran-1
- 3. Ali 'Imran-2
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Assy Ssyamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 5. Al Maaidah
- Al Qur'an Per Juz ▼
- 1. Al Fatihah
- 2. Al Baqarah
- 3. Ali Imran
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Asy Syamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 6. Al An'aam
Senin, 29 April 2013
Surah 39 - Az Zumar (1 - 75)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar