Sabtu, 27 April 2013

Surah 104 - Al Humazah (1 - 9)


Surah PENGUMPAT

سُوۡرَةُ الهُمَزة

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, (1) 

وَيۡلٌ۬ لِّڪُلِّ هُمَزَةٍ۬ لُّمَزَةٍ (١) 

001. (Kecelakaanlah) lafal Al-Wail ini adalah kalimat kutukan, atau nama sebuah lembah di neraka Jahanam (bagi setiap pengumpat lagi pencela) artinya yang banyak mengumpat dan banyak mencela. Ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang-orang yang suka mengumpat Nabi saw. dan orang-orang mukmin, seperti Umaiyah bin Khalaf, Walid bin Mughirah dan lain-lainnya.

yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya [1601], (2) 

ٱلَّذِى جَمَعَ مَالاً۬ وَعَدَّدَهُ ۥ (٢) 

[1601] Maksudnya mengumpulkan dan menghitung-hitung harta yang karenanya dia menjadi kikir dan tidak mau menafkahkannya di jalan Allah.

002. (Yang mengumpulkan) dapat dibaca Jama'a dan Jamma'a (harta dan menghitung-hitungnya) dan menjadikannya sebagai bekal untuk menghadapi bencana dan malapetaka.

dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya, (3) 

يَحۡسَبُ أَنَّ مَالَهُ ۥۤ أَخۡلَدَهُ ۥ (٣) 

003. (Dia menduga) karena kebodohannya (bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya) dapat menjadikannya hidup kekal dan tidak mati.

sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. (4) 

كَلَّا‌ۖ لَيُنۢبَذَنَّ فِى ٱلۡحُطَمَةِ (٤) 

004. (Sekali-kali tidak!) kalimat ini mengandung makna sanggahan. (Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan) menjadi Jawab Qasam dari lafal yang tidak disebutkan; artinya sesungguhnya dia benar-benar akan dicampakkan (ke dalam Huthamah) dan segala sesuatu yang dimasukkan ke dalamnya pasti hancur berkeping-keping.

Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (5) 

وَمَآ أَدۡرَٮٰكَ مَا ٱلۡحُطَمَةُ (٥) 

005. (Dan tahukah kamu) atau apakah kamu mengetahui (apa Huthamah itu?)

[yaitu] api [yang disediakan] Allah yang dinyalakan, (6) 

نَارُ ٱللَّهِ ٱلۡمُوقَدَةُ (٦) 

006. (Yaitu api -yang disediakan- Allah yang dinyalakan) yang dinyalakan dengan besarnya.

yang [membakar] sampai ke hati. (7) 

ٱلَّتِى تَطَّلِعُ عَلَى ٱلۡأَفۡـِٔدَةِ (٧) 

007. (Yang naik) maksudnya panasnya naik membakar (sampai ke hati) lalu membakarnya; rasa sakit yang diakibatkan api neraka jauh lebih memedihkan daripada api lainnya, karena api neraka sangat lembut dan dapat memasuki pori-pori, lalu membakar hati.

Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, (8) 

إِنَّہَا عَلَيۡہِم مُّؤۡصَدَةٌ۬ (٨) 

008. (Sesungguhnya api itu atas mereka) di dalam ayat ini Dhamir dijamakkan karena memandang dari segi makna (ditutup rapat-rapat) dapat dibaca Mu`shadah dan Muushadah; artinya mereka dibakar dengan api itu dalam keadaan ditutup rapat.

[sedang mereka itu] diikat pada tiang-tiang yang panjang. (9)

فِى عَمَدٍ۬ مُّمَدَّدَةِۭ (٩)

009. (Pada tiang-tiang) dapat dibaca 'Amadin dan 'Umudin (yang panjang) lafal ini menjadi sifat dari lafal sebelumnya; dengan demikian maka api itu berada dalam tiang-tiang tersebut.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar