Senin, 29 April 2013

Surah 94 - Syarh (1 - 8)

Surah MELAPANGKAN

سُوۡرَةُ الشَّرح

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?, (1) 

أَلَمۡ نَشۡرَحۡ لَكَ صَدۡرَكَ (١) 

001. (Bukankah Kami telah melapangkan) Istifham atau kata tanya di sini mengandung makna Taqrir atau menetapkan, yakni Kami telah melapangkan (untukmu) hai Muhammad (dadamu?) dengan kenabian dan lain-lainnya.

Dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu, (2)

وَوَضَعۡنَا عَنكَ وِزۡرَكَ (٢) 

002. (Dan Kami telah menghilangkan) telah melenyapkan (darimu dosamu.)

yang memberatkan punggungmu? [1585] (3)

ٱلَّذِىٓ أَنقَضَ ظَهۡرَكَ (٣)

[1585] Yang dimaksud dengan "beban" di sini ialah kesusahan-kesusahan yang diderita Nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan risalah.

003. (Yang memberatkan) yang memayahkan (punggungmu) ayat ini maknanya sama dengan ayat lainnya yaitu, firman-Nya, "....supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu..." (Q.S. Al-Fath:2)

Dan Kami tinggikan bagimu sebutan [nama]mu [1586]. (4) 

وَرَفَعۡنَا لَكَ ذِكۡرَكَ (٤) 

[1586] Meninggikan nama Nabi Muhammad s.a.w di sini maksudnya ialah meninggikan derajat dan mengikutkan namanya dengan nama Allah dalam kalimat syahadat, menjadikan taat kepada Nabi termasuk taat kepada Allah dan lain-lain.

004. (Dan Kami tinggikan bagimu sebutanmu) yakni sebutan namamu sebagai contohnya ialah namamu disebutkan bersama-sama dengan nama-Ku di dalam azan, iqamah, tasyahhud, khotbah dan lain sebagainya.

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, (5) 

فَإِنَّ مَعَ ٱلۡعُسۡرِ يُسۡرًا (٥) 

005. (Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu) atau kesukaran itu (ada kelapangan) yakni kemudahan.

sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (6) 

إِنَّ مَعَ ٱلۡعُسۡرِ يُسۡرً۬ا (٦) 

006. (Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kelapangan) Nabi saw. banyak sekali mengalami kesulitan dan hambatan dari orang-orang kafir, kemudian beliau mendapatkan kelapangan dan kemudahan, yaitu setelah beliau mengalami kemenangan atas mereka.

Maka apabila kamu telah selesai [dari sesuatu urusan], kerjakanlah dengan sungguh-sungguh [urusan] yang lain [1587], (7) 

فَإِذَا فَرَغۡتَ فَٱنصَبۡ (٧) 

[1587] Maksudnya: sebagian ahli tafsir menafsirkan apabila kamu (Muhammad) telah selesai berda'wah maka beribadatlah kepada Allah; apabila kamu telah selesai mengerjakan urusan dunia maka kerjakanlah urusan akhirat, dan ada lagi yang mengatakan: Apabila telah selesai mengerjakan shalat berdo'alah.

007. (Maka apabila kamu telah selesai) dari salat (bersungguh-sungguhlah kamu) di dalam berdoa.

dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (8)

وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَٱرۡغَب (٨)

008. (Dan hanya kepada Rabbmulah hendaknya kamu berharap) atau meminta dengan merendahkan diri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar