Surah PERHIASAN
|
|
سُوۡرَةُ الزّخرُف
|
|
||
Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
|
|
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
|
|
||
Haa Miim [1349]. (1)
|
|
حمٓ (١)
|
|
||
[1349] Lihat
not [10]. Ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari
surat-surat Al-Qur'an seperti: alif laam miim, alif laam raa, alif laam miim
shaad dan sebagainya. Diantara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan
pengertiannya kepada Allah karena dipandang termasuk ayat-ayat
mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. Golongan yang
menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang
berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian para
pendengar supaya memperhatikan Al-Qur'an itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa
Al-Qur'an itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari
huruf-huruf abjad. Kalau mereka tidak percaya bahwa Al-Qur'an diturunkan dari
Allah dan hanya buatan Muhammad SAW semata-mata, maka cobalah mereka buat
semacam Al Quran itu.
|
||
|
||
001. (Ha Mim) hanya Allah sajalah yang mengetahui arti dan
maksudnya.
|
||
Demi Kitab [Al Qur’an]
yang menerangkan. (2)
|
|
وَٱلۡكِتَـٰبِ
ٱلۡمُبِينِ (٢)
|
|
||
002. (Demi Alkitab) demi Alquran (yang menerangkan) yang
menonjolkan jalan petunjuk beserta dengan sarana yang diperlukannya yaitu
berupa syariat.
|
||
Sesungguhnya Kami menjadikan
Al Qur’an dalam bahasa Arab supaya kamu memahami [nya]. (3)
|
|
إِنَّا جَعَلۡنَـٰهُ
قُرۡءَٲنًا عَرَبِيًّ۬ا لَّعَلَّڪُمۡ تَعۡقِلُونَ (٣)
|
|
||
003. (Sesungguhnya Kami menjadikan Alquran) maksudnya, Kami
adakan Alkitab ini (bacaan yang berbahasa Arab) atau memakai bahasa Arab
(supaya kalian) hai penduduk Mekah (memahaminya) memahami makna-maknanya.
|
||
Dan sesungguhnya Al
Qur’an itu dalam induk Al Kitab [Lauh Mahfuzh] di sisi Kami, adalah
benar-benar tinggi [nilainya] dan amat banyak mengandung hikmah. (4)
|
|
وَإِنَّهُ ۥ فِىٓ
أُمِّ ٱلۡكِتَـٰبِ لَدَيۡنَا لَعَلِىٌّ حَكِيمٌ (٤)
|
|
||
004. (Dan sesungguhnya Alquran itu) telah ditetapkan (dalam
induk Alkitab) asal Kitab, yaitu Lohmahfuz (di sisi Kami) lafal ayat ini
menjadi Badal dari lafal 'Indana (adalah benar-benar tinggi) yang jauh lebih
tinggi daripada Kitab-kitab sebelumnya (dan amat banyak mengandung hikmah)
artinya sangat padat dengan hikmah-hikmah.
|
||
Maka apakah Kami akan
berhenti menurunkan Al Qur’an kepadamu, karena kamu adalah kaum yang melampaui
batas? (5)
|
|
أَفَنَضۡرِبُ عَنكُمُ
ٱلذِّڪۡرَ صَفۡحًا أَن ڪُنتُمۡ قَوۡمً۬ا مُّسۡرِفِينَ (٥)
|
|
||
005. (Maka apakah Kami akan berhenti) akan menahan (menurunkan
Adz-Dzikr kepada kalian) yakni Alquran (dengan sebenar-benarnya) maksudnya
Kami benar-benar menahan Alquran dan tidak menurunkannya kepada kalian,
karena itu kalian tidak lagi terkena amar makruf dan nahi mungkar, demikian
itu hanya (karena kalian adalah kaum yang melampaui batas?) kaum yang musyrik
tentu tidak.
|
||
Berapa banyaknya nabi-nabi
yang telah Kami utus kepada umat-umat yang terdahulu. (6)
|
|
وَكَمۡ أَرۡسَلۡنَا مِن
نَّبِىٍّ۬ فِى ٱلۡأَوَّلِينَ (٦)
|
|
||
006. (Berapa banyak nabi-nabi yang telah Kami utus kepada
umat-umat yang terdahulu.)
|
||
Dan tiada seorang
nabipun datang kepada mereka melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya.
(7)
|
|
وَمَا يَأۡتِيهِم مِّن
نَّبِىٍّ إِلَّا كَانُواْ بِهِۦ يَسۡتَہۡزِءُونَ (٧)
|
|
||
007. (Dan tiada) (yang datang kepada mereka) atau tiba kepada
mereka (seorang nabi pun melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya)
sebagaimana kaummu memperolok-olokkan kamu, ayat ini merupakan penghibur bagi
Nabi saw.
|
||
Maka telah Kami
binasakan orang-orang yang lebih besar kekuatannya dari mereka itu [musyrikin
Mekah] dan telah terdahulu [tersebut dalam Al Qur’an] perumpamaan umat-umat
masa dahulu. (8)
|
|
فَأَهۡلَكۡنَآ أَشَدَّ
مِنۡہُم بَطۡشً۬ا وَمَضَىٰ مَثَلُ ٱلۡأَوَّلِينَ (٨)
|
|
||
008. (Maka telah Kami binasakan orang-orang yang lebih hebat
daripada mereka) daripada kaummu (kekuatannya) maksudnya daya dan kekuatan
mereka lebih kuat daripada kaummu (dan telah terdahulu) telah disebutkan di
dalam ayat-ayat yang lain (perumpamaan umat-umat yang terdahulu) yaitu
mengenai dibinasakannya mereka, maka akibat yang akan dialami oleh kaummu
sama saja.
|
||
Dan sungguh jika kamu
tanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan langit dan
bumi?", niscaya mereka akan menjawab: "Semuanya diciptakan oleh
Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui". (9)
|
|
وَلَٮِٕن سَأَلۡتَهُم مَّنۡ
خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضَ لَيَقُولُنَّ خَلَقَهُنَّ ٱلۡعَزِيزُ
ٱلۡعَلِيمُ (٩)
|
|
||
009. (Dan sungguh jika) huruf Lam di sini bermakna Qasam (kamu
tanyakan kepada mereka, "Siapakah yang menciptakan langit dan
bumi?" Niscaya mereka akan menjawab,) dari lafal Layaquulunna terbuang
Nun alamat Rafa'nya, karena jika masih ada, maka akan terjadilah huruf Nun
yang berturut-turut, dan hal ini dinilai jelek oleh orang-orang Arab.
Sebagaimana dibuang pula daripadanya Wawu Dhamir jamak, tetapi 'Illatnya
bukan karena bertemunya dua huruf yang disukunkan ("Semuanya diciptakan
oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui") jawaban terakhir mereka
adalah, "Allah Yang Maha Perkasa dan Maha Mengetahuilah yang menciptakan
kesemuanya itu." Selanjutnya Allah swt. menambahkan:
|
||
Yang menjadikan bumi
untuk kamu sebagai tempat menetap dan Dia membuat jalan-jalan di atas bumi
untuk kamu supaya kamu mendapat petunjuk. (10)
|
|
ٱلَّذِى جَعَلَ لَڪُمُ
ٱلۡأَرۡضَ مَهۡدً۬ا وَجَعَلَ لَكُمۡ فِيہَا سُبُلاً۬ لَّعَلَّكُمۡ تَهۡتَدُونَ (١٠)
|
|
||
010. (Yang menjadikan bumi untuk kalian sebagai tempat
menetap) sebagai hamparan yang mirip dengan ayunan bayi (dan Dia membuat
jalan-jalan di atas bumi untuk kalian) dilalui (supaya kalian mendapat
petunjuk) untuk mencapai tujuan-tujuan di dalam perjalanan kalian.
|
||
Dan Yang menurunkan air
dari langit menurut kadar [yang diperlukan] lalu Kami hidupkan dengan air itu
negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan [dari dalam kubur].
(11)
|
|
وَٱلَّذِى نَزَّلَ مِنَ
ٱلسَّمَآءِ مَآءَۢ بِقَدَرٍ۬ فَأَنشَرۡنَا بِهِۦ بَلۡدَةً۬ مَّيۡتً۬اۚ
كَذَٲلِكَ تُخۡرَجُونَ (١١)
|
|
||
011. (Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar) yang
diperlukan oleh kalian, dan Dia tidak menurunkannya dalam bentuk hujan yang
sangat besar yang disertai dengan angin topan (lalu Kami hidupkan dengan air
itu negeri yang mati, seperti itulah) sebagaimana cara menghidupkan itulah
(kalian akan dikeluarkan) dari dalam kubur kalian lalu kalian menjadi hidup
kembali.
|
||
Dan Yang menciptakan
semua yang berpasang-pasang dan menjadikan untukmu kapal dan binatang ternak
yang kamu tunggangi. (12)
|
|
وَٱلَّذِى خَلَقَ
ٱلۡأَزۡوَٲجَ كُلَّهَا وَجَعَلَ لَكُم مِّنَ ٱلۡفُلۡكِ وَٱلۡأَنۡعَـٰمِ مَا
تَرۡكَبُونَ (١٢)
|
|
||
012. (Dan Yang menciptakan makhluk yang berpasang-pasangan)
berbagai jenis makhluk berpasang-pasangan (semuanya, dan menjadikan untuk
kalian kapal) atau perahu-perahu (dan binatang ternak) misalnya unta (yang
kalian tunggangi) di dalam lafal ayat ini dibuang daripadanya Dhamir yang
kembali kepada lafal Ma demi untuk meringkas, Dhamir tersebut adalah lafal Fihi
maksudnya, yang dapat kalian kendarai.
|
||
Supaya kamu duduk di
atas punggungnya kemudian kamu ingat ni’mat Tuhanmu apabila kamu telah duduk
di atasnya; dan supaya kamu mengucapkan, "Maha Suci Tuhan yang telah
menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu
menguasainya, (13)
|
|
لِتَسۡتَوُ ۥاْ
عَلَىٰ ظُهُورِهِۦ ثُمَّ تَذۡكُرُواْ نِعۡمَةَ رَبِّكُمۡ إِذَا ٱسۡتَوَيۡتُمۡ
عَلَيۡهِ وَتَقُولُواْ سُبۡحَـٰنَ ٱلَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَـٰذَا وَمَا ڪُنَّا
لَهُ ۥ مُقۡرِنِينَ (١٣)
|
|
||
013. (Supaya kalian dapat duduk) tetap (di atas punggungnya)
Dhamir yang ada pada ayat ini dimudzakkarkan, dan lafal Zhahr dikemukakan
dalam bentuk jamak sehingga menjadi Zhuhur; hal ini karena memandang makna
yang terkandung di dalam lafal Ma (kemudian kalian ingat nikmat Rabb kalian
apabila kalian telah duduk di atasnya dan supaya kalian mengatakan,
"Maha Suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami
sebelumnya tidak mampu menguasainya) tidak dapat menguasainya.
|
||
dan sesungguhnya kami
akan kembali kepada Tuhan kami." (14)
|
|
وَإِنَّآ إِلَىٰ
رَبِّنَا لَمُنقَلِبُونَ (١٤)
|
|
||
014. (Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Rabb
kami") kami akan dikembalikan kepada-Nya.
|
||
Dan mereka menjadikan
sebahagian dari hamba-hamba-Nya sebagai bahagian daripada-Nya [1350]. Sesungguhnya manusia
itu benar-benar pengingkar yang nyata [terhadap rahmat Allah]. (15)
|
|
وَجَعَلُواْ
لَهُ ۥ مِنۡ عِبَادِهِۦ جُزۡءًاۚ إِنَّ ٱلۡإِنسَـٰنَ لَكَفُورٌ۬ مُّبِينٌ
(١٥)
|
|
||
[1350]
Maksudnya orang musyrikin mengatakan bahwa malaikat-malaikat itu adalah
anak-anak perempuan Allah padahal malaikat itu sebahagian dari makhluk
ciptaan-Nya.
|
||
|
||
015. (Dan mereka menjadikan sebagian dari hamba-hamba-Nya
sebagai bagian daripada-Nya) karena mereka telah mengatakan, bahwa
malaikat-malaikat itu adalah anak-anak perempuan Allah. Dikatakan Juz'an atau
bagian, karena anak itu adalah bagian dari orang tuanya; padahal hakikatnya
malaikat-malaikat itu adalah hamba-hamba Allah swt. (Sesungguhnya manusia)
yang telah mengatakan perkataan tadi (benar-benar pengingkar yang nyata) yang
jelas dan nyata kekafirannya.
|
||
Patutkah Dia mengambil
anak perempuan dari yang diciptakan-Nya dan Dia mengkhususkan buat kamu anak
laki-laki. (16)
|
|
أَمِ ٱتَّخَذَ مِمَّا
يَخۡلُقُ بَنَاتٍ۬ وَأَصۡفَٮٰكُم
بِٱلۡبَنِينَ (١٦)
|
|
||
016. (Patutkah) lafal Am di sini bermakna Istifham Inkari,
sedangkan lafal Al Qaulu diperkirakan keberadaannya sesudah itu, yakni
Ataquluna: Apakah kalian patut mengatakan (Dia mengambil anak perempuan dari
yang diciptakan-Nya) untuk diri-Nya sendiri (dan Dia mengkhususkan buat
kalian) memilihkan buat kalian (anak laki-laki) yang hal ini disimpulkan
daripada perkataan kalian yang tadi itu; jumlah kalimat ini merupakan kalimat
yang diinkari oleh Istifham tadi.
|
||
Padahal apabila salah
seorang di antara mereka diberi kabar gembira dengan apa [1351] yang dijadikan
sebagai misal bagi Allah Yang Maha Pemurah; jadilah mukanya hitam pekat
sedang dia amat menahan sedih [1352]. (17)
|
|
وَإِذَا بُشِّرَ
أَحَدُهُم بِمَا ضَرَبَ لِلرَّحۡمَـٰنِ مَثَلاً۬ ظَلَّ وَجۡهُهُ ۥ
مُسۡوَدًّ۬ا وَهُوَ كَظِيمٌ (١٧)
|
|
||
[1351] Yang
dimaksud dengan "apa" yang dijadikan sebagai misal bagi Allah ialah
kelahiran anak perempuan.
[1352] Maksud ayat ini ialah bilamana dia diberi kabar tentang kelahiran anaknya yang perempuan, mukanya menjadi merah padam karena malu dan dia amat marah, padahal dia sendiri mengatakan bahwa Allah mempunyai anak perempuan. |
||
|
||
017. (Padahal apabila salah seorang di antara mereka diberi
kabar gembira dengan apa yang dijadikan sebagai misal bagi Allah Yang Maha
Pemurah) maksudnya, dijadikan baginya hal serupa dengan apa yang ia nisbatkan
kepada Allah, yaitu diberi anak-anak perempuan. Atau dengan kata lain,
apabila ia diberi berita gembira tentang kelahiran anak perempuannya
(jadilah) maka menjadi berubahlah (mukanya hitam) artinya, roman mukanya
tampak berubah menjadi kelabu (sedangkan dia amat menahan sedih) penuh dengan
kedukaan, maka mengapa mereka berani menisbatkan anak-anak perempuan kepada
Allah swt.?
|
||
Dan apakah patut
[menjadi anak Allah] orang yang dibesarkan dalam keadaan berperhiasan sedang
dia tidak dapat memberi alasan yang terang dalam pertengkaran [1353]. (18)
|
|
أَوَمَن يُنَشَّؤُاْ
فِى ٱلۡحِلۡيَةِ وَهُوَ فِى ٱلۡخِصَامِ غَيۡرُ مُبِينٍ۬ (١٨)
|
|
||
[1353] Ayat
ini menggambarkan keadaan wanita Arab waktu Al-Qur'an diturunkan.
|
||
|
||
018. (Dan apakah patut) Hamzah atau kata tanya di sini
mengandung pengertian ingkar, sedangkan Wawu 'Athafnya menunjukkan 'Athaf
jumlah kepada jumlah yang lain. Maksudnya, apakah patut mereka menjadikan
bagi Allah (orang yang dibesarkan dalam perhiasan) maksudnya selalu berhias
diri (sedangkan dia tidak dapat memberi alasan yang terang dalam
pertengkaran) tidak pernah menang di dalam adu argumentasi karena kelemahan
akalnya sebagai perempuan.
|
||
Dan mereka menjadikan
malaikat-malaikat yang mereka itu adalah hamba-hamba Allah Yang Maha Pemurah
sebagai orang-orang perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan
malaikat-malaikat itu? Kelak akan dituliskan persaksian mereka dan mereka
akan dimintai pertanggung-jawaban. (19)
|
|
وَجَعَلُواْ ٱلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةَ ٱلَّذِينَ هُمۡ
عِبَـٰدُ ٱلرَّحۡمَـٰنِ إِنَـٰثًاۚ أَشَهِدُواْ خَلۡقَهُمۡۚ سَتُكۡتَبُ
شَهَـٰدَتُہُمۡ وَيُسۡـَٔلُونَ (١٩)
|
|
||
019. (Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu
adalah hamba-hamba Allah Yang Maha Pemurah sebagai orang-orang perempuan.
Apakah mereka menyaksikan) apakah mereka hadir menyaksikan (penciptaan
malaikat-malaikat itu? Kelak akan dituliskan persaksian mereka) yang
menyatakan bahwa malaikat-malaikat itu adalah orang-orang perempuan (dan
mereka akan dimintai pertanggungjawaban) di akhirat kelak tentang perkataan
itu, karenanya mereka akan menerima siksaan yang pedih.
|
||
Dan mereka berkata:
"Jikalau Allah Yang Maha Pemurah menghendaki tentulah kami tidak
menyembah mereka [malaikat]." Mereka tidak mempunyai pengetahuan
sedikitpun tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga belaka.
(20)
|
|
وَقَالُواْ لَوۡ شَآءَ
ٱلرَّحۡمَـٰنُ مَا عَبَدۡنَـٰهُمۗ مَّا لَهُم بِذَٲلِكَ مِنۡ عِلۡمٍۖ إِنۡ
هُمۡ إِلَّا يَخۡرُصُونَ (٢٠)
|
|
||
020. (Dan mereka berkata, "Jika Allah Yang Maha Pemurah menghendaki
tentulah kami tidak menyembah mereka") tidak menyembah malaikat; maka
ibadah atau penyembahan kami kepada mereka berdasarkan kehendak dari-Nya, Dia
rela kami melakukan hal itu. Lalu Allah berfirman, "(Tiadalah bagi
mereka tentang hal itu) yakni dugaan mereka yang mengatakan bahwa Allah rela
mereka menyembah malaikat (suatu pengetahuan pun, tidak lain) tiada lain
(mereka hanya menduga-duga belaka) hanya berdusta belaka tentang itu,
karenanya mereka harus menerima siksaan.
|
||
Atau adakah Kami memberikan
sebuah kitab kepada mereka sebelum Al Qur’an lalu mereka berpegang dengan
kitab itu? (21)
|
|
أَمۡ ءَاتَيۡنَـٰهُمۡ
ڪِتَـٰبً۬ا مِّن قَبۡلِهِۦ فَهُم بِهِۦ مُسۡتَمۡسِكُونَ (٢١)
|
|
||
021. (Atau adakah Kami memberikan sebuah Kitab kepada mereka sebelumnya)
sebelum Alquran yang di dalamnya terdapat anjuran untuk menyembah selain
Allah (lalu mereka berpegang dengan kitab itu?) hal tersebut tentu saja tidak
akan terjadi.
|
||
Bahkan mereka berkata:
"Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama, dan
sesungguhnya kami orang-orang yang mendapat petunjuk dengan [mengikuti] jejak
mereka." (22)
|
|
بَلۡ قَالُوٓاْ إِنَّا
وَجَدۡنَآ ءَابَآءَنَا عَلَىٰٓ أُمَّةٍ۬ وَإِنَّا عَلَىٰٓ ءَاثَـٰرِهِم
مُّهۡتَدُونَ (٢٢)
|
|
||
022. (Bahkan mereka berkata, 'Sesungguhnya kami mendapati
bapak-bapak kami menganut suatu agama) yang diyakininya (dan sesungguhnya
kami) berjalan atau mengikuti (jejak-jejak mereka sebagai petunjuk
kami')" dan bapak-bapak kami itu menyembah selain Allah.
|
||
Dan demikianlah, Kami
tidak mengutus sebelum kamu seorang pemberi peringatanpun dalam suatu negeri,
melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata:
"Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan
sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka." (23)
|
|
وَكَذَٲلِكَ مَآ
أَرۡسَلۡنَا مِن قَبۡلِكَ فِى قَرۡيَةٍ۬ مِّن نَّذِيرٍ إِلَّا قَالَ
مُتۡرَفُوهَآ إِنَّا وَجَدۡنَآ ءَابَآءَنَا عَلَىٰٓ أُمَّةٍ۬ وَإِنَّا
عَلَىٰٓ ءَاثَـٰرِهِم مُّقۡتَدُونَ (٢٣) ۞
|
|
||
023. (Dan demikianlah Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang
pemberi peringatan pun dalam suatu negeri, melainkan orang-orang yang hidup
mewah di negeri itu berkata) yakni mereka yang bergelimang di dalam kemewahan
hidup pasti mengatakan sebagaimana apa yang telah dikatakan oleh kaummu,
("Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama)
suatu tuntunan (dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak
mereka") mengikuti jejak-jejak mereka.
|
||
[Rasul itu] berkata:
"Apakah [kamu akan mengikutinya juga] sekalipun aku membawa untukmu
[agama] yang lebih [nyata] memberi petunjuk daripada apa yang kamu dapati
bapak-bapakmu menganutnya?" Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami
mengingkari agama yang kamu diutus untuk menyampaikannya." (24)
|
|
قَـٰلَ أَوَلَوۡ
جِئۡتُكُم بِأَهۡدَىٰ مِمَّا وَجَدتُّمۡ عَلَيۡهِ ءَابَآءَكُمۡۖ قَالُوٓاْ
إِنَّا بِمَآ أُرۡسِلۡتُم بِهِۦ كَـٰفِرُونَ (٢٤)
|
|
||
024. (Rasul itu berkata) kepada mereka, ("Apakah) kalian
akan mengikutinya juga (sekalipun aku membawa untuk kalian agama yang lebih
nyata memberi petunjuk daripada apa yang kalian dapati bapak-bapak kalian
menganutnya?" Mereka menjawab, "Sesungguhnya kami terhadap agama
yang kamu diutus untuk menyampaikannya) yaitu yang disampaikan oleh kamu dan
oleh rasul-rasul yang sebelum kamu (adalah orang-orang yang ingkar")
maka Allah berfirman seraya mengancam mereka melalui firman selanjutnya:
|
||
Maka Kami binasakan
mereka maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan
itu. (25)
|
|
فَٱنتَقَمۡنَا مِنۡہُمۡۖ
فَٱنظُرۡ كَيۡفَ كَانَ عَـٰقِبَةُ ٱلۡمُكَذِّبِينَ (٢٥)
|
|
||
025. (Maka Kami binasakan mereka) orang-orang yang mendustakan
rasul-rasul sebelum kamu itu (maka perhatikanlah bagaimana kesudahan
orang-orang yang mendustakan itu)
|
||
Dan ingatlah ketika
Ibrahim berkata kepada bapaknya [1354] dan kaumnya: "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab
terhadap apa yang kamu sembah [1355]. (26)
|
|
وَإِذۡ قَالَ
إِبۡرَٲهِيمُ لِأَبِيهِ وَقَوۡمِهِۦۤ إِنَّنِى بَرَآءٌ۬ مِّمَّا تَعۡبُدُونَ (٢٦)
|
|
||
[1354] Lihat
not 489. Di antara mufassirin ada yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan
"Abiihi" (bapaknya) ialah "pamannya".
[1355] Maksudnya: Nabi Ibrahim a.s. tidak menyembah berhala-berhala yang disembah kaumnya. |
||
|
||
026. (Dan) ingatlah (ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya
dan kaumnya, "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab) atau berlepas
diri (terhadap apa yang kalian sembah.)
|
||
tetapi [aku menyembah]
Tuhan Yang menjadikanku; karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah
kepadaku". (27)
|
|
إِلَّا ٱلَّذِى
فَطَرَنِى فَإِنَّهُ ۥ سَيَہۡدِينِ (٢٧)
|
|
||
027. (Tetapi aku menyembah Tuhan Yang menjadikanku) menyembah
Allah yang telah menciptakan aku (karena sesungguhnya Dia akan memberi taufik
kepadaku") artinya Dia pasti membimbingku kepada agama-Nya.
|
||
Dan [Ibrahim]
menjadikan kalimat tauhid itu kalimat yang kekal pada keturunannya supaya
mereka kembali kepada kalimat tauhid itu [1356]. (28)
|
|
وَجَعَلَهَا كَلِمَةَۢ
بَاقِيَةً۬ فِى عَقِبِهِۦ لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ (٢٨)
|
|
||
[l356]
Maksudnya: Nabi Ibrahim a.s. menjadikan kalimat tauhid sebagai pegangan bagi
keturunannya sehingga kalau terdapat di antara
mereka yang mempersekutukan Tuhan agar mereka kembali kepada Tauhid itu.
|
||
|
||
028. (Dan Ibrahim menjadikannya) kalimat tauhid, yang
tersimpul dari perkataannya, sebagaimana yang disitir oleh firman-Nya,
"Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Rabbku, dan Dia akan memberi
petunjuk kepadaku..." (Q.S. Ash shaffat, 99). (sebagai kalimat yang
kekal pada keturunannya) pada anak cucunya, maka tetap akan ada orang-orang
yang mengesakan Allah di antara keturunannya itu (supaya mereka) penduduk
Mekah (kembali) meninggalkan apa yang biasa mereka lakukan, yaitu menyembah
berhala, kemudian memeluk agama bapak moyang mereka, yakni Nabi Ibrahim.
|
||
Tetapi Aku telah
memberikan keni’matan hidup kepada mereka dan bapak-bapak mereka sehingga
datanglah kepada mereka kebenaran [Al Qur’an] dan seorang rasul yang memberi
penjelasan [1357]. (29)
|
|
بَلۡ مَتَّعۡتُ
هَـٰٓؤُلَآءِ وَءَابَآءَهُمۡ حَتَّىٰ جَآءَهُمُ ٱلۡحَقُّ وَرَسُولٌ۬
مُّبِينٌ۬ (٢٩)
|
|
||
[1357] Di
antara keturunan Nabi Ibrahim a.s. itu ada yang melupakan tauhid dan Tuhan
tidak mengazab mereka tetapi memberikan keni'matan dan kehidupan kepada
mereka yang seharusnya mereka syukuri. Mereka tidak mensyukurinya malahan
menurutkan hawa nafsu, karena itu Tuhan menurunkan Al-Qur'an dan mengutus
seorang Rasul untuk membimbing mereka.
|
||
|
||
029. (Tetapi Aku telah memberikan kenikmatan hidup kepada
mereka) kepada orang-orang musyrik itu (dan bapak-bapak mereka) dan Aku tidak
menyegerakan hukuman-Ku kepada mereka (sehingga datanglah kebenaran kepada
mereka) Alquran yang membawa kebenaran (dan seorang rasul yang memberi
penjelasan) yang menampakkan kepada mereka hukum-hukum syariat, yaitu Nabi
Muhammad saw.
|
||
Dan tatkala kebenaran
[Al Qur’an] itu datang kepada mereka, mereka berkata: "Ini adalah sihir
dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengingkarinya".
(30)
|
|
وَلَمَّا جَآءَهُمُ
ٱلۡحَقُّ قَالُواْ هَـٰذَا سِحۡرٌ۬ وَإِنَّا بِهِۦ كَـٰفِرُونَ (٣٠)
|
|
||
030. (Dan tatkala kebenaran itu datang kepada mereka) yakni
Alquran (mereka berkata, "Ini adalah sihir dan sesungguhnya kami adalah
orang-orang yang mengingkarinya.")
|
||
Dan mereka berkata:
"Mengapa Al Qur’an ini tidak diturunkan kepada seorang besar dari salah
satu dua negeri [Mekah dan Thaif] ini? [1358]. (31)
|
|
وَقَالُواْ لَوۡلَا نُزِّلَ
هَـٰذَا ٱلۡقُرۡءَانُ عَلَىٰ رَجُلٍ۬ مِّنَ ٱلۡقَرۡيَتَيۡنِ عَظِيمٍ (٣١)
|
|
||
[1368] Mereka
mengingkari wahyu dan kenabian Muhammad
SAW, karena menurut pikiran mereka, seorang yang diutus menjadi rasul itu
hendaklah seorang yang kaya
raya dan berpengaruh.
|
||
|
||
031. (Dan mereka berkata, "Mengapa tidak) kenapa tidak
(diturunkan Alquran ini kepada seorang besar dari) kalangan penduduk (da
negeri) yakni Mekah dan Madinah, maksudnya dari salah satu antara keduanya
(yang besar ini?") yang dimaksud oleh mereka adalah Al Walid Ibnu
Mughirah di Mekah, atau Urwah ibnu Mas'ud Ats Tsaqafi di Thaif.
|
||
Apakah mereka yang
membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan
mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebahagian mereka
atas sebahagian yang lain beberapa derajat, agar sebahagian mereka dapat
mempergunakan sebahagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa
yang mereka kumpulkan. (32)
|
|
أَهُمۡ يَقۡسِمُونَ
رَحۡمَتَ رَبِّكَۚ نَحۡنُ قَسَمۡنَا بَيۡنَہُم مَّعِيشَتَہُمۡ فِى ٱلۡحَيَوٰةِ
ٱلدُّنۡيَاۚ وَرَفَعۡنَا بَعۡضَہُمۡ فَوۡقَ بَعۡضٍ۬ دَرَجَـٰتٍ۬ لِّيَتَّخِذَ
بَعۡضُہُم بَعۡضً۬ا سُخۡرِيًّ۬اۗ وَرَحۡمَتُ رَبِّكَ خَيۡرٌ۬ مِّمَّا يَجۡمَعُونَ
(٣٢)
|
|
||
032. (Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Rabbmu?) yang
dimaksud dengan rahmat adalah kenabian (Kami telah menentukan antara mereka
penghidupan mereka dalam kehidupan dunia) maka Kami jadikan sebagian dari
mereka kaya dan sebagian lainnya miskin (dan Kami telah meninggikan sebagian
mereka) dengan diberi kekayaan (atas sebagian yang lain beberapa derajat,
agar sebagian mereka dapat mempergunakan) golongan orang-orang yang
berkecukupan (sebagian yang lain) atas golongan orang-orang yang miskin
(sebagai pekerja) maksudnya, pekerja berupah; huruf Ya di sini menunjukkan
makna Nasab, dan menurut suatu qiraat lafal Sukhriyyan dibaca Sikhriyyan
yaitu dengan dikasrahkan huruf Sin-nya (Dan rahmat Rabbmu) yakni surga Rabbmu
(lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan) di dunia.
|
||
Dan sekiranya bukan
karena hendak menghindari manusia menjadi umat yang satu [dalam kekafiran],
tentulah Kami buatkan bagi orang-orang yang kafir kepada Tuhan Yang Maha
Pemurah loteng-loteng perak bagi rumah mereka dan [juga] tangga-tangga
[perak] yang mereka menaikinya. (33)
|
|
وَلَوۡلَآ أَن يَكُونَ
ٱلنَّاسُ أُمَّةً۬ وَٲحِدَةً۬ لَّجَعَلۡنَا لِمَن يَكۡفُرُ بِٱلرَّحۡمَـٰنِ
لِبُيُوتِہِمۡ سُقُفً۬ا مِّن فِضَّةٍ۬ وَمَعَارِجَ عَلَيۡہَا يَظۡهَرُونَ (٣٣)
|
|
||
033. (Dan sekiranya bukan karena hendak menghindari manusia
menjadi umat yang satu) dalam kekafiran (tentulah Kami buatkan bagi
orang-orang yang kafir kepada Tuhan Yang Maha Pemurah bagi rumah-rumah
mereka) lafal Libuyutihim menjadi Badal dari lafal Liman (loteng-loteng)
dapat dibaca Saqfan atau Suqfan keduanya adalah bentuk jamak (dari perak dan
juga tangga-tangga) dari perak pula (yang mereka menaikinya) yang dapat
mereka naiki untuk mencapai atap rumah-rumah mereka.
|
||
Dan [Kami buatkan
pula] pintu-pintu [perak] bagi rumah-rumah mereka dan [begitu pula]
dipan-dipan yang mereka bertelekan atasnya. (34)
|
|
وَلِبُيُوتِہِمۡ
أَبۡوَٲبً۬ا وَسُرُرًا عَلَيۡہَا يَتَّكِـُٔونَ (٣٤)
|
|
||
034. (Dan Kami buatkan pula -pintu-pintu bagi rumah-rumah
mereka) yang juga terbuat dari perak (dan) begitu pula Kami buatkan untuk
mereka (dipan-dipan) yang terbuat dari perak; lafal Sururan adalah bentuk
jamak dari lafal Sarirun artinya, ranjang atau dipan (yang mereka bertelekan
atasnya.)
|
||
Dan [Kami buatkan
pula] perhiasan-perhiasan [dari emas untuk mereka]. Dan semuanya itu tidak
lain hanyalah kesenangan kehidupan dunia, dan kehidupan akhirat itu di sisi
Tuhanmu adalah bagi orang-orang yang bertakwa. (35)
|
|
وَزُخۡرُفً۬اۚ وَإِن
ڪُلُّ ذَٲلِكَ لَمَّا مَتَـٰعُ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَاۚ وَٱلۡأَخِرَةُ عِندَ
رَبِّكَ لِلۡمُتَّقِينَ (٣٥)
|
|
||
035. (Dan Kami buatkan pula perhiasan-perhiasan) dari emas
untuk mereka. Makna ayat, seandainya tidak karena khawatir orang mukmin akan
menjadi kafir, bila Kami anugerahkan kepadanya hal-hal tersebut sebagaimana
yang telah Kami berikan kepada orang kafir, tentulah Kami akan memberikan
kepada orang mukmin hal-hal itu. Karena keduniaan itu tidak ada artinya di
sisi Kami, dan kelak di akhirat tidak berharga sama sekali bila dibandingkan
dengan nikmat surga. (Dan sesungguhnya) lafal In di sini adalah bentuk
Takhfif dari Inna yang Tsaqilah; artinya sesungguhnya (semuanya itu tiada
lain) jika dibaca Lama dengan cara Takhfif, maka huruf Ma adalah Zaidah, jika
dibaca Lamma dengan memakai Tasydid pada huruf Mim maknanya sama dengan lafal
Illa, dan lafal In bermakna Nafi. Menurut bacaan pertama arti ayat ini ialah,
"Dan sesungguhnya semuanya itu hanyalah. " Menurut bacaan kedua
artinya menjadi, "Dan tiadalah semuanya itu melainkan (kesenangan
kehidupan dunia) yang dapat dipakai untuk bersenang-senang kemudian lenyap
sesudah itu (dan kehidupan di akhirat itu) yakni di surga (di sisi Rabbmu
bagi orang-orang yang bertakwa.)
|
||
Barangsiapa yang
berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah [Al Qur’an], Kami adakan
baginya syaitan [yang menyesatkan] maka syaitan itulah yang menjadi teman
yang selalu menyertainya. (36)
|
|
وَمَن يَعۡشُ عَن
ذِكۡرِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ نُقَيِّضۡ لَهُ ۥ شَيۡطَـٰنً۬ا فَهُوَ لَهُ ۥ
قَرِينٌ۬ (٣٦)
|
|
||
036. (Barang siapa yang berpaling) yaitu memalingkan diri
(dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah) dari Alquran (Kami adakan) Kami
jadikan (baginya setan, maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu
menyertainya) yakni tidak pernah berpisah darinya.
|
||
Dan sesungguhnya
syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan
mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk. (37)
|
|
وَإِنَّہُمۡ
لَيَصُدُّونَہُمۡ عَنِ ٱلسَّبِيلِ وَيَحۡسَبُونَ أَنَّہُم مُّهۡتَدُونَ (٣٧)
|
|
||
037. (Dan sesungguhnya mereka) setan-setan itu (benar-benar
menghalangi mereka) menghalangi orang-orang yang berpaling itu (dari jalan
yang benar) atau jalan petunjuk (dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat
petunjuk) disebutkannya Dhamir dengan memakai kata jamak karena memandang
segi makna yang dikandung lafal Man.
|
||
Sehingga apabila
orang-orang yang berpaling itu datang kepada Kami [di hari kiamat] dia
berkata: "Aduhai, semoga [jarak] antaraku dan kamu seperti jarak antara
masyrik dan maghrib, maka syaitan itu adalah sejahat-jahat teman [yang
menyertai manusia]". (38)
|
|
حَتَّىٰٓ إِذَا
جَآءَنَا قَالَ يَـٰلَيۡتَ بَيۡنِى وَبَيۡنَكَ بُعۡدَ ٱلۡمَشۡرِقَيۡنِ فَبِئۡسَ
ٱلۡقَرِينُ (٣٨)
|
|
||
038. (Sehingga apabila orang yang berpaling itu datang kepada
Kami) bersama dengan temannya atau setannya di hari kiamat kelak (dia
berkata,) orang yang berpaling itu kepada temannya atau setannya
("Aduhai) huruf Ya di sini menunjukkan makna Tanbih (seandainya jarak
antara aku dan kamu seperti jarak antara masyriq dan Magrib) yakni sejauh
jarak antara timur dan barat (maka sejelek-jelek teman) bagiku adalah
kamu." Lalu Allah berfirman:
|
||
[Harapanmu itu]
sekali-kali tidak akan memberi manfa’at kepadamu di hari itu karena kamu
telah menganiaya [dirimu sendiri]. Sesungguhnya kamu bersekutu dalam azab
itu. (39)
|
|
وَلَن يَنفَعَڪُمُ
ٱلۡيَوۡمَ إِذ ظَّلَمۡتُمۡ أَنَّكُمۡ فِى ٱلۡعَذَابِ مُشۡتَرِكُونَ (٣٩)
|
|
||
039. (Sekali-kali tidak akan memberi manfaat kepada kalian)
angan-angan dan penyesalan kalian itu, hai orang-orang yang berpaling (di
hari ini karena kalian telah berbuat aniaya) maksudnya telah jelaslah
kelaliman kalian dengan sebab menyekutukan Allah sewaktu di dunia. Lafal Idz
merupakan Badal dari lafal Al Yaumu. (Bahwasanya kalian) bersama dengan
teman-teman kalian (bersekutu dalam azab ini) adanya illat dalam ayat ini
diperkirakan keberadaannya, tidak disebutkan karena kurang penting.
|
||
Maka apakah kamu dapat
menjadikan orang yang pekak bisa mendengar atau [dapatkah] kamu memberi
petunjuk kepada orang yang buta [hatinya] dan kepada orang yang tetap dalam
kesesatan yang nyata? (40)
|
|
أَفَأَنتَ تُسۡمِعُ
ٱلصُّمَّ أَوۡ تَہۡدِى ٱلۡعُمۡىَ وَمَن كَانَ فِى ضَلَـٰلٍ۬ مُّبِينٍ۬ (٤٠)
|
|
||
040. (Maka apakah kamu dapat menjadikan orang yang pekak dapat
mendengar, atau dapatkah kamu memberi petunjuk kepada orang yang buta hatinya
dan kepada orang yang tetap dalam kesesatan yang nyata?) jelas sesatnya,
maksudnya mereka tidak beriman.
|
||
Sungguh, jika Kami
mewafatkan kamu [sebelum kamu mencapai kemenangan] maka sesungguhnya Kami
akan menyiksa mereka [di akhirat]. (41)
|
|
فَإِمَّا نَذۡهَبَنَّ
بِكَ فَإِنَّا مِنۡہُم مُّنتَقِمُونَ (٤١)
|
|
||
041. (Sungguh, jika) lafal Imma asalnya adalah gabungan antara
Syarthiyyah dan Ma Zaidah (Kami mewafatkan kamu) sebelum Kami mengazab mereka
(maka sesungguhnya Kami akan menyiksa mereka) di akhirat.
|
||
Atau Kami
memperlihatkan kepadamu [azab] yang telah Kami [Allah] ancamkan kepada mereka
[1359].
Maka sesungguhnya Kami berkuasa atas mereka. (42)
|
|
أَوۡ نُرِيَنَّكَ
ٱلَّذِى وَعَدۡنَـٰهُمۡ فَإِنَّا عَلَيۡہِم مُّقۡتَدِرُونَ (٤٢)
|
|
||
[1359]
Maksudnya ialah kemenangan Muhammad
SAW dan kehancuran kaum
musyrik.
|
||
|
||
042. (Atau kami memperlihatkan kepadamu) sewaktu kamu masih
hidup (apa yang telah Kami ancamkan kepada mereka) yakni azab yang Kami
ancamkan itu (maka sesungguhnya Kami atas mereka) maksudnya, untuk mengazab
mereka (berkuasa) sangat berkuasa atau sangat mampu.
|
||
Maka berpegang
teguhlah kamu kepada agama yang telah diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya kamu
berada di atas jalan yang lurus. (43)
|
|
فَٱسۡتَمۡسِكۡ
بِٱلَّذِىٓ أُوحِىَ إِلَيۡكَۖ إِنَّكَ عَلَىٰ صِرَٲطٍ۬ مُّسۡتَقِيمٍ۬ (٤٣)
|
|
||
043. (Maka berpegang teguhlah kamu kepada apa yang telah
diwahyukan kepadamu) yakni Alquran. (Sesungguhnya kamu berada di atas jalan)
atau tuntunan (yang lurus.)
|
||
Dan sesungguhnya Al
Qur’an itu benar-benar adalah suatu kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu
dan kelak kamu akan diminta pertanggungan jawab. (44)
|
|
وَإِنَّهُ ۥ
لَذِكۡرٌ۬ لَّكَ وَلِقَوۡمِكَۖ وَسَوۡفَ تُسۡـَٔلُونَ (٤٤)
|
|
||
044. (Dan sesungguhnya Alquran itu benar-benar adalah suatu
kemuliaan besar) benar-benar merupakan kemuliaan yang besar (bagimu dan bagi
kaummu) karena diturunkan dengan memakai bahasa mereka (dan kelak kalian akan
diminta pertanggungan jawab) tentang pengamalannya.
|
||
Dan tanyakanlah kepada
rasul-rasul Kami yang telah Kami utus sebelum kamu: "Adakah Kami
menentukan tuhan-tuhan untuk disembah selain Allah Yang Maha Pemurah?"
(45)
|
|
وَسۡـَٔلۡ مَنۡ
أَرۡسَلۡنَا مِن قَبۡلِكَ مِن رُّسُلِنَآ أَجَعَلۡنَا مِن دُونِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ
ءَالِهَةً۬ يُعۡبَدُونَ (٤٥)
|
|
||
045. (Dan tanyakanlah kepada rasul-rasul Kami yang telah Kami
utus sebelum kamu, "Adakah Kami menentukan selain Allah Yang Maha
Pemurah) (sebagai tuhan-tuhan untuk disembah), menurut suatu pendapat bahwa
hal ini memang berdasarkan kenyataan, yaitu seumpamanya Allah mengumpulkan
rasul-rasul itu pada malam sewaktu nabi diisra-kan. Menurut pendapat yang
lain bahwa yang dimaksud adalah umat-umat dari kalangan ahli kitab. Kedua
pendapat tadi tidak usah diselidiki kebenarannya, karena makna yang dimaksud
dari perintah menanyakan ini ialah untuk menetapkan terhadap orang-orang
musyrik Quraisy, bahwasanya tiada seorang utusan pun dari Allah dan tiada
pula suatu kitab pun yang diturunkan-Nya yang memerintahkan untuk menyembah
kepada selain Allah.
|
||
Dan sesungguhnya Kami
telah mengutus Musa dengan membawa mu’jizat-mu’jizat Kami kepada Fir’aun dan
pemuka-pemuka kaumnya. Maka Musa berkata: "Sesungguhnya aku adalah
utusan dari Tuhan seru sekalian alam". (46)
|
|
وَلَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا
مُوسَىٰ بِـَٔايَـٰتِنَآ إِلَىٰ فِرۡعَوۡنَ وَمَلَإِيْهِۦ فَقَالَ إِنِّى
رَسُولُ رَبِّ ٱلۡعَـٰلَمِينَ (٤٦)
|
|
||
046. (Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan membawa
mukjizat-mukjizat Kami kepada Firaun dan pemuka-pemuka kaumnya) yaitu bangsa
Kobtik, (maka Musa berkata, "Sesungguhnya aku adalah utusan dari Rabb
seru sekalian alam.")
|
||
Maka tatkala dia
datang kepada mereka dengan membawa mu’jizat-mu’jizat Kami dengan serta merta
mereka menertawakannya. (47)
|
|
فَلَمَّا جَآءَهُم
بِـَٔايَـٰتِنَآ إِذَا هُم مِّنۡہَا يَضۡحَكُونَ (٤٧)
|
|
||
047. (Maka tatkala dia datang kepada mereka dengan membawa
mukjirat-mukjizat Kami) yang menunjukkan kebenaran risalah-Nya (dengan serta
merta mereka menertawakannya.)
|
||
Dan tidaklah Kami
perlihatkan kepada mereka sesuatu mu’jizat kecuali mu’jizat itu lebih besar
dari mu’jizat-mu’jizat yang sebelumnya. Dan Kami timpakan kepada mereka azab [1360] supaya mereka kembali
[ke jalan yang benar]. (48)
|
|
وَمَا نُرِيهِم مِّنۡ
ءَايَةٍ إِلَّا هِىَ أَڪۡبَرُ مِنۡ أُخۡتِهَاۖ وَأَخَذۡنَـٰهُم بِٱلۡعَذَابِ
لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ (٤٨)
|
|
||
[1360] Yang
dimaksud "azab" di sini ialah azab duniawi sebagai cobaan dari
Tuhan seperti kurangnya makanan, berjangkitnya hama tumbuh-tumbuhan dan lain-lain.
|
||
|
||
048. (Dan tidaklah Kami perlihatkan kepada mereka sesuatu
tanda) yang menunjukkan azab Kami seperti banjir, topan, yaitu berupa air bah
yang melanda rumah-rumah mereka yang ketinggiannya mencapai leher orang yang
sedang duduk, hal ini berlangsung selama. tujuh hari, dan juga
belalang-belalang yang memusnahkan tanaman-tanaman mereka (melainkan tanda
atau azab itu lebih besar daripada azab-azab lainnya) yang sebelumnya. (Dan
Kami timpakan kepada mereka azab supaya mereka kembali) sadar dari
kekafirannya.
|
||
Dan mereka berkata: "Hai
ahli sihir [1361], berdo’alah kepada Tuhanmu untuk [melepaskan] kami sesuai
dengan apa yang telah dijanjikan-Nya kepadamu; sesungguhnya kami [jika do’amu
dikabulkan] benar-benar akan menjadi orang yang mendapat petunjuk. (49)
|
|
وَقَالُواْ
يَـٰٓأَيُّهَ ٱلسَّاحِرُ ٱدۡعُ لَنَا رَبَّكَ بِمَا عَهِدَ عِندَكَ إِنَّنَا
لَمُهۡتَدُونَ (٤٩)
|
|
||
[1361] Yang
mereka maksud dengan ahli sihir di sini ialah Nabi Musa a.s.
|
||
|
||
049. (Dan mereka berkata) kepada Musa tatkala mereka melihat
adanya azab itu, ("Hai ahli sihir!) maksudnya, hai orang yang alim lagi
sempurna ilmunya! Dikatakan demikian karena menurut mereka ilmu sihir itu
adalah ilmu yang paling diagungkan di kalaagan mereka (Berdoalah kepada
Rabbmu untuk kami, sesuai dengan apa yang telah dijanjikan-Nya kepadamu)
yakni Dia akan melepaskan kami dari azab ini jika kami beriman (sesungguhnya
kami benar-benar akan menjadi orang-orang yang mendapat petunjuk") atau
mau beriman.
|
||
Maka tatkala Kami
hilangkan azab itu dari mereka, dengan serta merta mereka memungkiri
[janjinya]. (50)
|
|
فَلَمَّا كَشَفۡنَا
عَنۡہُمُ ٱلۡعَذَابَ إِذَا هُمۡ يَنكُثُونَ (٥٠)
|
|
||
050. (Maka tatkala Kami hilangkan) berkat doa Musa (azab itu
dari mereka, dengan serta merta mereka memungkiri) janjinya, bahkan mereka
masih tetap melaju di dalam kekafirannya.
|
||
Dan Fir’aun berseru
kepada kaumnya [seraya] berkata: "Hai kaumku, bukankah kerajaan Mesir
ini kepunyaanku dan [bukankah] sungai-sungai ini mengalir di bawahku; maka
apakah kamu tidak melihat [nya]? (51)
|
|
وَنَادَىٰ فِرۡعَوۡنُ
فِى قَوۡمِهِۦ قَالَ يَـٰقَوۡمِ أَلَيۡسَ لِى مُلۡكُ مِصۡرَ وَهَـٰذِهِ
ٱلۡأَنۡهَـٰرُ تَجۡرِى مِن تَحۡتِىٓۖ أَفَلَا تُبۡصِرُونَ (٥١)
|
|
||
051. (Dan Firaun berseru) dengan nada penuh kesombongan
(kepada kaumnya seraya berkata, "Hai kaumku, bukankah kerajaan Mesir ini
kepunyaanku dan sungai-sungai ini) yaitu sungai Nil dan anak-anaknya (mengalir
di bawahku) di bawah keraton-keratonku, adalah kepunyaanku juga (maka apakah
kalian tidak melihat) keagungan dan kebesaranku?
|
||
Bukankah aku lebih
baik dari orang yang hina ini dan yang hampir tidak dapat menjelaskan
[perkataannya]? (52)
|
|
أَمۡ أَنَا۟ خَيۡرٌ۬
مِّنۡ هَـٰذَا ٱلَّذِى هُوَ مَهِينٌ۬ وَلَا يَكَادُ يُبِينُ (٥٢)
|
|
||
052. (Bukankah) kalian telah melihat sesudah kesemuanya itu
(aku lebih baik dari orang ini) dari Nabi Musa (yang dia adalah orang hina)
lemah lagi hina (dan yang hampir tidak dapat berbicara dengan jelas) tidak
dapat menjelaskan perkataannya, karena sewaktu kecil ia pernah memakan bara
api, hingga lisannya pelan atau tidak fasih.
|
||
Mengapa tidak
dipakaikan kepadanya gelang dari emas [1362] atau malaikat datang bersama-sama dia untuk
mengiringkannya." (53)
|
|
فَلَوۡلَآ أُلۡقِىَ
عَلَيۡهِ أَسۡوِرَةٌ۬ مِّن ذَهَبٍ أَوۡ جَآءَ مَعَهُ ٱلۡمَلَـٰٓٮِٕڪَةُ مُقۡتَرِنِينَ (٥٣)
|
|
||
[1362]
Maksudnya: kenapa Tuhan tidak memakaikan gelang mas kepada Musa, sebab
menurut kebiasaan mereka apabila seseorang akan diangkat menjadi pemimpin
mereka mengenakan gelang dan kalung emas kepadanya sebagai tanda kebesaran.
|
||
|
||
053. (Mengapa tidak) kenapa tidak dipakaikan kepadanya jika
memang ia orang yang benar di dalam pengakuannya (gelang dari emas) lafal
Asawirah adalah bentuk jamak dari lafal Aswiratun yang wazannya sama dengan
lafal Aghribatun, dan lafal Aswiratun ini merupakan bentuk jamak pula dari
lafal Siwarun. Maksud Firaun, mengapa tidak dipakaikan kepadanya gelang dari
emas sebagaimana kebiasaan orang-orang yang diberi kekuasaan olehnya, yaitu
orang tersebut diberi pakaian kebesaran yang terbuat dari emas dan pula
dipakaikan kepadanya gelang emas sebagai tanda kedudukannya (atau malaikat
datang bersama-sama dia mengiringkannya") datang berturut-turut
kepadanya seraya menyatakan kebenaran kerasulannya.
|
||
Maka Fir’aun
mempengaruhi kaumnya [dengan perkataan itu] lalu mereka patuh kepadanya.
Karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik. (54)
|
|
فَٱسۡتَخَفَّ
قَوۡمَهُ ۥ فَأَطَاعُوهُۚ إِنَّهُمۡ كَانُواْ قَوۡمً۬ا فَـٰسِقِينَ (٥٤)
|
|
||
054. (Maka Firaun mempengaruhi) berupaya menanamkan
pengaruhnya kepada (kaumnya, lalu mereka patuh kepadanya) mematuhi apa yang
dikehendaki oleh Firaun, yaitu mendustakan Musa (karena sesungguhnya mereka
adalah kaum yang fasik.)
|
||
Maka tatkala mereka
membuat Kami murka, Kami menghukum mereka lalu Kami tenggelamkan mereka
semuanya [di laut], (55)
|
|
فَلَمَّآ ءَاسَفُونَا
ٱنتَقَمۡنَا مِنۡهُمۡ فَأَغۡرَقۡنَـٰهُمۡ أَجۡمَعِينَ (٥٥)
|
|
||
055. (Maka tatkala mereka membuat Kami murka) (Kami menghukum
mereka lalu Kami tenggelamkan mereka semuanya di laut.)
|
||
dan Kami jadikan
mereka sebagai pelajaran dan contoh bagi orang-orang yang kemudian.
(56)
|
|
فَجَعَلۡنَـٰهُمۡ
سَلَفً۬ا وَمَثَلاً۬ لِّلۡأَخِرِينَ (٥٦) ۞
|
|
||
056. (Dan Kami jadikan mereka sebagai pelajaran) lafal Salafan
merupakan bentuk jamak dari lafal salifun, wazannya sama dengan lafal
Khadimun atau pelayan, yang jamaknya adalah Khadamun; yakni orang-orang
terdahulu yang dijadikan sebagai pelajaran (dan contoh bagi orang-orang yang
kemudian) sesudah mereka, di mana orang-orang yang sesudah mereka itu dapat
mengambil contoh dari keadaan mereka, karena itu mereka tidak berani
melakukan hal-hal serupa.
|
||
Dan tatkala putera
Maryam [’Isa] dijadikan perumpamaan tiba-tiba kaummu [Quraisy] bersorak
karenanya. (57)
|
|
وَلَمَّا ضُرِبَ ٱبۡنُ
مَرۡيَمَ مَثَلاً إِذَا قَوۡمُكَ مِنۡهُ يَصِدُّونَ (٥٧)
|
|
||
057. (Dan tatkala dijadikan) dibuat (putra Maryam sebagai
perumpamaan) yaitu ketika Allah swt. menurunkan firman-Nya,
"Sesungguhnya kalian dan apa yang kalian sembah selain Allah adalah
makanan neraka Jahanam.." (Q.S. Al Anbiya, 98). Seketika itu juga
orang-orang musyrik mengatakan, "Kami rela bila ternyata tuhan-tuhan
sesembahan kami bersama dengan Isa, karena ia pun menjadi sesembahan selain
Allah pula (tiba-tiba kaummu) yakni mereka yang musyrik (terhadap perumpamaan
itu) terhadap misal tersebut (menertawakannya) karena gembira mendengar
perumpamaan itu.
|
||
Dan mereka berkata:
"Manakah yang lebih baik tuhan-tuhan kami atau dia [’Isa]? Mereka tidak
memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja,
sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar [1363]. (58)
|
|
وَقَالُوٓاْ
ءَأَٲلِهَتُنَا خَيۡرٌ أَمۡ هُوَۚ مَا ضَرَبُوهُ لَكَ إِلَّا جَدَلاَۢۚ بَلۡ
هُمۡ قَوۡمٌ خَصِمُونَ (٥٨)
|
|
||
[1363] Ayat
57 dan 58 di atas menceritakan kembali kejadian sewaktu Rasulullah membacakan
di hadapan orang Quraisy ayat 98 Surat Al-Anbiya yang artinya
"Sesungguhnya kamu dan yang kamu sembah selain Allah adalah kayu bakar
Jahannam". Maka seorang Quraisy bernama Abdullah bin Az Zab'ari menanyakan kepada Rasulullah SAW
tentang keadaan Isa yang disembah orang Nasrani apakah beliau juga menjadi kayu
bakar neraka Jahannam seperti halnya sembahan-sembahan mereka. Rasulullah
terdiam dan merekapun mentertawakannya; lalu mereka menanyakan lagi mengenai
mana yang lebih baik antara sembahan-sembahan mereka dengan Isa a.s.
Pertanyaan-pertanyan mereka ini hanyalah mencari perbantahan saja, bukanlah
mencari kebenaran. Jalan pikiran mereka itu adalah kesalahan yang besar. Isa
a.s. bahwa beliau disembah dan tidak pula rela dijadikan sembahan.
|
||
|
||
058. (Dan mereka berkata, 'Manakah yang lebih baik tuhan-tuhan
kami atau dia?') yakni nabi Isa, maka karenanya kami rela tuhan-tuhan kami
bersama dia (Mereka tidak memberikan perumpamaan itu) atau misal tersebut
(kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja) atau menyanggah kamu dengan
cara yang batil, karena mereka telah mengetahui, bahwa berhala-berhala yang
tidak berakal itu tidak akan dapat menyamai Nabi Isa a.s. (sebenarnya mereka
adalah kaum yang suka bertengkar") sangat gemar bertengkar.
|
||
’Isa tidak lain
hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya ni’mat [kenabian] dan Kami
jadikan dia sebagai tanda bukti [kekuasaan Allah] untuk Bani Israil [1364]. (59)
|
|
إِنۡ هُوَ إِلَّا
عَبۡدٌ أَنۡعَمۡنَا عَلَيۡهِ وَجَعَلۡنَـٰهُ مَثَلاً۬ لِّبَنِىٓ إِسۡرَٲٓءِيلَ (٥٩)
|
|
||
[1364] Ayat
ini menegaskan pandangan Islam terhadap kedudukan lsa a.s.
|
||
|
||
059. (Bukankah) tidak lain (dia) yakni Nabi Isa itu (hanyalah
seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat) kenabian (dan Kami jadikan dia)
yaitu kelahirannya dengan tanpa ayah (sebagai perumpamaan untuk Bani Israel)
maksudnya, sebagai bukti yang menunjukkan akan kekuasaan Allah swt. yang
mampu menciptakan apa yang dikehendaki-Nya.
|
||
Dan kalau Kami
kehendaki benar-benar Kami jadikan sebagai gantimu di muka bumi
malaikat-malaikat yang turun temurun. (60)
|
|
وَلَوۡ نَشَآءُ
لَجَعَلۡنَا مِنكُم مَّلَـٰٓٮِٕكَةً۬
فِى ٱلۡأَرۡضِ يَخۡلُفُونَ (٦٠)
|
|
||
060. (Dan kalau Kami kehendaki benar-benar Kami jadikan
sebagai ganti kalian) untuk mengganti kalian (di muka bumi malaikat-malaikat
yang turun temurun) misalnya, kalian Kami binasakan terlebih dahulu, lalu
Kami jadikan malaikat sebagai ganti kalian.
|
||
Dan sesungguhnya ’Isa
itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah
kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.
(61)
|
|
وَإِنَّهُ ۥ
لَعِلۡمٌ۬ لِّلسَّاعَةِ فَلَا تَمۡتَرُنَّ بِہَا وَٱتَّبِعُونِۚ هَـٰذَا
صِرَٲطٌ۬ مُّسۡتَقِيمٌ۬ (٦١)
|
|
||
061. (Dan sesungguhnya dia) Nabi Isa itu (benar-benar
merupakan pengetahuan tentang hari kiamat) artinya, dengan diturunkannya dia
maka diketahuilah dekatnya hari kiamat. (Karena itu janganlah kalian
ragu-ragu tentang kiamat itu) atau janganlah kalian meragukannya. Lafal
Tamtarunna asalnya Tamtarunanna, kemudian dibuang daripadanya Nun alamat
rafa' karena dijazmkan, dan dibuang pula daripadanya Wawu Dhamir jamak tetapi
bukan karena Illat bertemunya dua huruf yang disukunkan, sehingga jadilah
Tamtarunna. (Dan) katakanlah kepada mereka, ("Ikutilah aku) yakni ajaran
tauhid ini. (Inilah) apa yang kuperintahkan kalian menjalankannya (jalan)
atau tuntunan (yang lurus.)
|
||
Dan janganlah kamu
sekali-kali dipalingkan oleh syaitan; sesungguhnya syaitan itu musuh yang
nyata bagimu. (62)
|
|
وَلَا يَصُدَّنَّكُمُ
ٱلشَّيۡطَـٰنُۖ إِنَّهُ ۥ لَكُمۡ عَدُوٌّ۬ مُّبِينٌ۬ (٦٢)
|
|
||
062. (Dan janganlah kalian sekali-kali dipalingkan) dapat
dipalingkan dari agama Allah (oleh setan; sesungguhnya setan itu musuh yang
nyata bagi kalian") nyata permusuhannya.
|
||
Dan tatkala ’Isa
datang membawa keterangan dia berkata: "Sesungguhnya aku datang kepadamu
dengan membawa hikmah [1365] dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu
berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan ta’atlah
[kepada]ku". (63)
|
|
وَلَمَّا جَآءَ
عِيسَىٰ بِٱلۡبَيِّنَـٰتِ قَالَ قَدۡ جِئۡتُكُم بِٱلۡحِكۡمَةِ وَلِأُبَيِّنَ
لَكُم بَعۡضَ ٱلَّذِى تَخۡتَلِفُونَ فِيهِۖ فَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ (٦٣)
|
|
||
[1365] Yang
dimaksud dengan hikmat di sini ialah kenabian, Injil dan hukum.
|
||
|
||
063. (Dan tatkala Isa datang dengan membawa
keterangan-keterangan) mukjizat-mukjizat dan syariat-syariat (dia berkata,
"Sesungguhnya aku datang kepada kalian dengan membawa hikmah) kenabian
dan syariat Injil (dan untuk menjelaskan kepada kalian sebagian dari apa yang
kalian berselisih tentangnya) yakni tentang hukum-hukum Taurat, yaitu
menyangkut masalah agama dan masalah-masalah lainnya, Nabi Isa menjelaskan
kepada mereka perkara agama yang sebenarnya (maka bertakwalah kepada Allah
dan taatlah kepadaku.")
|
||
Sesungguhnya Allah
Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang
lurus. (64)
|
|
إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ
رَبِّى وَرَبُّكُمۡ فَٱعۡبُدُوهُۚ هَـٰذَا صِرَٲطٌ۬ مُّسۡتَقِيمٌ۬ (٦٤)
|
|
||
064. (Sesungguhnya Allah Dialah Rabbku dan Rabb kalian, maka
sembahlah Dia, ini adalah jalan) tuntunan (yang lurus.)
|
||
Maka berselisihlah
golongan-golongan [yang terdapat] di antara mereka; lalu kecelakaan yang
besarlah bagi orang-orang yang zalim yakni siksaan hari yang pedih [kiamat].
(65)
|
|
فَٱخۡتَلَفَ
ٱلۡأَحۡزَابُ مِنۢ بَيۡنِہِمۡۖ فَوَيۡلٌ۬ لِّلَّذِينَ ظَلَمُواْ مِنۡ عَذَابِ
يَوۡمٍ أَلِيمٍ (٦٥)
|
|
||
065. (Maka berselisihlah golongan-golongan di antara mereka)
tentang perkara Nabi Isa ini, apakah dia anak Allah atau Allah, atau tuhan
yang ketiga (maka kecelakaan yang besarlah) lafal Al Wail menunjukkan kalimat
azab (bagi orang-orang yang lalim) bagi orang-orang kafir, karena perkataan
yang mereka ucapkan mengenai Nabi Isa (yaitu siksaan hari yang pedih) atau
azab yang menyakitkan.
|
||
Mereka tidak menunggu
kecuali kedatangan hari kiamat kepada mereka dengan tiba-tiba sedang mereka
tidak menyadarinya. (66)
|
|
هَلۡ يَنظُرُونَ إِلَّا
ٱلسَّاعَةَ أَن تَأۡتِيَهُم بَغۡتَةً۬ وَهُمۡ لَا يَشۡعُرُونَ (٦٦)
|
|
||
066. (Mereka tidak menunggu) orang-orang kafir Mekah tidak
menunggu-nunggu (kecuali kedatangan hari kiamat kepada mereka) lafal An
Ta-tiyahum menjadi Badal dari lafal As Sa'ah (dengan tiba-tiba) atau
sekonyong-konyong (sedangkan mereka tidak menyadarinya) tidak menyadari
kedatangannya sebelum itu.
|
||
Teman-teman akrab pada
hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali
orang-orang yang bertakwa. (67)
|
|
ٱلۡأَخِلَّآءُ يَوۡمَٮِٕذِۭ بَعۡضُهُمۡ
لِبَعۡضٍ عَدُوٌّ إِلَّا ٱلۡمُتَّقِينَ (٦٧)
|
|
||
067. (Teman-teman akrab) dalam hal maksiat sewaktu di dunia
(pada hari itu) pada hari kiamat itu lafal Yaumaidzin berta'alluq kepada
firman selanjutnya (sebagian dari mereka menjadi musuh bagi sebagian yang
lain kecuali orang-orang yang bertakwa) terkecuali orang-orang yang saling
kasih mengasihi di dalam ketaatan kepada Allah swt., mereka itulah yang
sebenarnya berteman, kemudian dikatakan kepada mereka yang bertakwa itu,
|
||
"Hai
hamba-hamba-Ku, tiada kekhawatiran terhadapmu pada hari ini dan tidak pula
kamu bersedih hati. (68)
|
|
يَـٰعِبَادِ لَا خَوۡفٌ
عَلَيۡكُمُ ٱلۡيَوۡمَ وَلَآ أَنتُمۡ تَحۡزَنُونَ (٦٨)
|
|
||
068. ("Hai hamba-hamba-Ku, tiada kekuatiran terhadap
kalian pada hari ini dan tidak pula kalian bersedih hati.")
|
||
[Yaitu] orang-orang
yang beriman kepada ayat-ayat Kami dan adalah mereka dahulu orang-orang yang
berserah diri. (69)
|
|
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ بِـَٔايَـٰتِنَا
وَڪَانُواْ مُسۡلِمِينَ (٦٩)
|
|
||
069. (Yaitu orang-orang yang beriman) lafal ayat ini menjadi
Na'at atau sifat bagi lafal 'Ibaadi' pada ayat di atas (kepada ayat-ayat
Kami) yakni Alquran (dan adalah mereka dahulu orang-orang yang berserah diri.)
|
||
Masuklah kamu ke dalam
surga, kamu dan isteri-isteri kamu digembirakan." (70)
|
|
ٱدۡخُلُواْ ٱلۡجَنَّةَ
أَنتُمۡ وَأَزۡوَٲجُكُمۡ تُحۡبَرُونَ (٧٠)
|
|
||
070. (Masuklah kalian ke dalam surga, kalian) lafal Antum
berkedudukan menjadi Mubtada (dan pasangan-pasangan kalian) yakni istri-istri
kalian (digembirakan) dibahagiakan dan dimuliakan, lafal Tuhbaruuna menjadi
Khabar dari Mubtada.
|
||
Diedarkan kepada
mereka piring-piring dari emas, dan piala-piala dan di dalam surga itu
terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap [dipandang] mata dan
kamu kekal di dalamnya." (71)
|
|
يُطَافُ عَلَيۡہِم
بِصِحَافٍ۬ مِّن ذَهَبٍ۬ وَأَكۡوَابٍ۬ۖ وَفِيهَا مَا تَشۡتَهِيهِ ٱلۡأَنفُسُ
وَتَلَذُّ ٱلۡأَعۡيُنُۖ وَأَنتُمۡ فِيهَا خَـٰلِدُونَ (٧١)
|
|
||
071. (Diedarkan kepada mereka piring-piring) yang besar-besar
(dari emas, gelas-gelas) tempat untuk minum yang tidak ada pengikatnya hingga
si peminum dapat meminum dari sebelah mana saja; lafal Akwaabun adalah bentuk
jamak dari lafal Kuubun (dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang
diingini oleh hati) untuk dinikmati kelezatannya (dan sedap dipandang mata)
artinya, sangat menyejukkan bila dipandang (dan kalian kekal di dalamnya.)
|
||
Dan itulah surga yang
diwariskan kepada kamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan.
(72)
|
|
وَتِلۡكَ ٱلۡجَنَّةُ
ٱلَّتِىٓ أُورِثۡتُمُوهَا بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ (٧٢)
|
|
||
072. (Dan itulah surga yang diwariskan kepada kalian
disebabkan amal-amal yang dahulu kalian kerjakan.)
|
||
Di dalam surga itu ada
buah-buahan yang banyak untukmu yang sebahagiannya kamu makan. (73)
|
|
لَكُمۡ فِيہَا
فَـٰكِهَةٌ۬ كَثِيرَةٌ۬ مِّنۡهَا تَأۡكُلُونَ (٧٣)
|
|
||
073. (Di dalam surga itu ada buah-buahan yang banyak untuk
kalian yang sebagiannya) sebagian daripadanya (kalian makan) dan setiap apa
yang telah dimakan secara langsung mendapat penggantinya yang baru.
|
||
Sesungguhnya
orang-orang yang berdosa kekal di dalam azab neraka Jahannam. (74)
|
|
إِنَّ ٱلۡمُجۡرِمِينَ
فِى عَذَابِ جَهَنَّمَ خَـٰلِدُونَ (٧٤)
|
|
||
074. (Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kekal di dalam
azab neraka Jahanam.)
|
||
Tidak diringankan azab
itu dari mereka dan mereka di dalamnya berputus asa. (75)
|
|
لَا يُفَتَّرُ عَنۡهُمۡ
وَهُمۡ فِيهِ مُبۡلِسُونَ (٧٥)
|
|
||
075. (Tidak dihenti-hentikan) maksudnya, tidak diringankan
(azab itu dari mereka sedangkan mereka di dalamnya berputus asa) yakni dalam
keadaan diam berputus asa.
|
||
Dan tidaklah Kami
menganiaya mereka tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.
(76)
|
|
وَمَا ظَلَمۡنَـٰهُمۡ
وَلَـٰكِن كَانُواْ هُمُ ٱلظَّـٰلِمِينَ (٧٦)
|
|
||
076. (Dan tidaklah Kami menganiaya mereka tetapi merekalah
yang menganiaya diri mereka sendiri.)
|
||
Mereka berseru:
"Hai Malik [1366], biarlah Tuhanmu membunuh kami saja". Dia menjawab:
"Kamu akan tetap tinggal [di neraka ini]". (77)
|
|
وَنَادَوۡاْ
يَـٰمَـٰلِكُ لِيَقۡضِ عَلَيۡنَا رَبُّكَۖ قَالَ إِنَّكُم مَّـٰكِثُونَ (٧٧)
|
|
||
[1366] Malik
adalah malaikat penjaga neraka.
|
||
|
||
077. (Mereka berseru, "Hai Malik!) dia adalah malaikat
penjaga neraka (Biarlah Rabbmu membunuh kami saja") maksudnya, mematikan
kami. (Dia menjawab) seruan mereka setelah seribu tahun kemudian,
("Kalian akan tetap tinggal") di dalam azab yang abadi untuk
selama-lamanya.
|
||
Sesungguhnya Kami
benar-benar telah membawa kebenaran kepada kamu tetapi kebanyakan di antara
kamu benci pada kebenaran itu. (78)
|
|
لَقَدۡ جِئۡنَـٰكُم
بِٱلۡحَقِّ وَلَـٰكِنَّ أَكۡثَرَكُمۡ لِلۡحَقِّ كَـٰرِهُونَ (٧٨)
|
|
||
078. Allah swt. berfirman: (Sesungguhnya Kami benar-benar
telah membawa kepada kalian) hai penduduk Mekah (kebenaran) melalui lisan
rasul (tetapi kebanyakan di antara kalian benci pada kebenaran itu.)
|
||
Bahkan mereka telah
menetapkan satu tipu daya [jahat], maka sesungguhnya Kami akan membalas tipu
daya mereka [1367]. (79)
|
|
أَمۡ أَبۡرَمُوٓاْ
أَمۡرً۬ا فَإِنَّا مُبۡرِمُونَ (٧٩)
|
|
||
[1367]
Maksudnya: kaum
musyrikin Mekah bukan saja benci kepada kebenaran, bahkan mereka juga telah
merencanakan hendak membunuh Nabi Muhammad s.a w. Tetapi rencana itu gagal,
karena Allah juga mempunyai rencana untuk menyelamatkan Nabi.
|
||
|
||
079. (Bahkan mereka telah menetapkan) yaitu orang-orang kafir
Mekah telah memutuskan (suatu tipu daya) kejahatan untuk mencelakakan Nabi
Muhammad (maka sesungguhnya Kami menetapkan pula) keputusan Kami untuk
membuat tipu muslihat guna membinasakan mereka.
|
||
Apakah mereka mengira,
bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka? Sebenarnya
[Kami mendengar], dan utusan-utusan [malaikat-malaikat] Kami selalu mencatat
di sisi mereka. (80)
|
|
أَمۡ يَحۡسَبُونَ
أَنَّا لَا نَسۡمَعُ سِرَّهُمۡ وَنَجۡوَٮٰهُمۚ بَلَىٰ وَرُسُلُنَا لَدَيۡہِمۡ يَكۡتُبُونَ (٨٠)
|
|
||
080. (Apakah mereka mengira, bahwa Kami tidak mendengar
rahasia dan bisikan-bisikan mereka) yakni apa-apa yang mereka rahasiakan dari
orang lain dan apa-apa yang mereka perlihatkan dengan terang-terangan di
antara sesama mereka sendiri. (Sebenarnya) Kami mendengar hal tersebut (dan
utusan-utusan Kami) yakni malaikat-malaikat pencatat amal perbuatan (di sisi
mereka) di sisi orang-orang kafir (selalu mencatat) hal tersebut.
|
||
Katakanlah, jika benar
Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai anak, maka akulah [Muhammad] orang yang
mula-mula memuliakan [anak itu]. (81)
|
|
قُلۡ إِن كَانَ
لِلرَّحۡمَـٰنِ وَلَدٌ۬ فَأَنَا۟ أَوَّلُ ٱلۡعَـٰبِدِينَ (٨١)
|
|
||
081. (Katakanlah! Jika benar Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai
anak) seumpamanya (maka akulah orang yang mula-mula menyembahnya) menyembah
anak Tuhan itu, akan tetapi telah ditetapkan, bahwa tiada anak bagi-Nya,
sehingga tiada pula penyembahan itu.
|
||
Maha Suci Tuhan Yang
empunya langit dan bumi, Tuhan Yang empunya ’Arsy, dari apa yang mereka sifatkan
itu. (82)
|
|
سُبۡحَـٰنَ رَبِّ
ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ رَبِّ ٱلۡعَرۡشِ عَمَّا يَصِفُونَ (٨٢)
|
|
||
082. (Maha Suci Rabb Yang empunya langit dan bumi, Rabb Yang
empunya Arasy) yakni Al-Kursi (dari apa yang mereka sifatkan) dari apa yang
telah mereka katakan itu, berupa kedustaan terhadap-Nya, yaitu menisbatkan
kepada-Nya mempunyai anak.
|
||
Maka biarlah mereka
tenggelam [dalam kesesatan] dan bermain-main sampai mereka menemui hari yang
dijanjikan kepada mereka. (83)
|
|
فَذَرۡهُمۡ يَخُوضُواْ
وَيَلۡعَبُواْ حَتَّىٰ يُلَـٰقُواْ يَوۡمَهُمُ ٱلَّذِى يُوعَدُونَ (٨٣)
|
|
||
083. (Maka biarlah mereka tenggelam) dalam kesesatannya atau
dalam kebatilannya (dan bermain-main) di dalam dunia mereka (sampai mereka
menemui hari yang dijanjikan kepada mereka) yaitu azab yang dijanjikan kepada
mereka pada hari kiamat nanti.
|
||
Dan Dia-lah Tuhan
[Yang disembah] di langit dan Tuhan [Yang disembah] di bumi dan Dia-lah Yang
Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (84)
|
|
وَهُوَ ٱلَّذِى فِى
ٱلسَّمَآءِ إِلَـٰهٌ۬ وَفِى ٱلۡأَرۡضِ إِلَـٰهٌ۬ۚ وَهُوَ ٱلۡحَكِيمُ
ٱلۡعَلِيمُ (٨٤)
|
|
||
084. (Dan Dialah Tuhan yang disembah di langit) lafal Fis
Samaa-i Ilaahun kedua huruf Hamzahnya dapat dibaca Tahqiq dan Tas-hil, yakni
Tuhan yang disembah di langit (dan Tuhan yang disembah di bumi) kedua Zharaf
yang ada dalam ayat ini berta'alluq kepada lafal sesudahnya (dan Dialah Yang
Maha Bijaksana) di dalam mengatur makhluk-Nya (lagi Maha Mengetahui)
kemaslahatan-kemaslahatan mereka.
|
||
Dan Maha Suci Tuhan
Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan apa yang ada di antara keduanya;
dan di sisi-Nyalah pengetahuan tentang hari kiamat dan hanya kepada-Nyalah
kamu dikembalikan. (85)
|
|
وَتَبَارَكَ ٱلَّذِى
لَهُ ۥ مُلۡكُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَمَا بَيۡنَهُمَا
وَعِندَهُ ۥ عِلۡمُ ٱلسَّاعَةِ وَإِلَيۡهِ تُرۡجَعُونَ (٨٥)
|
|
||
085. (Dan Maha Besar) Maha Agung (Tuhan Yang mempunyai
kerajaan langit dan bumi; dan apa yang ada di antara keduanya; dan di
sisi-Nyalah pengetahuan tentang hari kiamat) yakni kapan ia akan terjadi (dan
hanya kepada-Nyalah kalian dikembalikan) lafal Turja'uuna dapat pula dibaca
Yurja`uuna; berdasarkan qiraat kedua maka artinya: Dan hanya kepada-Nyalah
mereka dikembalikan.
|
||
Dan sembahan-sembahan
yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memberi syafa’at; akan tetapi
[orang yang dapat memberi syafa’at ialah] orang yang mengakui yang hak
[tauhid] dan mereka meyakini [nya] [1368]. (86)
|
|
وَلَا يَمۡلِكُ
ٱلَّذِينَ يَدۡعُونَ مِن دُونِهِ ٱلشَّفَـٰعَةَ إِلَّا مَن شَہِدَ بِٱلۡحَقِّ
وَهُمۡ يَعۡلَمُونَ (٨٦)
|
|
||
[1368]
Maksudnya Nabi Muhammad dan Nabi yang lain dapat memberi syafa'at sesudah di
beri izin oleh Allah s.w.t.
|
||
|
||
086. (Dan tidaklah memiliki apa-apa yang mereka seru) yang
mereka sembah, dimaksud adalah orang-orang kafir pelakunya (selain Dia)
selain Allah (suatu syafaat pun) bagi seseorang (tetapi yang dapat memberi
syafaat ialah orang yang mengakui yang hak) yakni orang yang telah mengatakan,
"Laa Ilaaha Illallaah"/tiada Tuhan selain Allah (dan mereka
mengetahui) apa yang mereka akui dengan kalbunya, yaitu yang telah diucapkan
oleh lisannya. Yang dimaksud antara lain ialah Nabi Isa, Nabi Uzair dan
malaikat-malaikat, sesungguhnya mereka dapat memberi syafaat kepada
orang-orang yang beriman.
|
||
Dan sungguh jika kamu
bertanya kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan mereka, niscaya
mereka menjawab: "Allah", maka bagaimanakah mereka dapat
dipalingkan [dari menyembah Allah]?, (87)
|
|
وَلَٮِٕن سَأَلۡتَهُم مَّنۡ
خَلَقَهُمۡ لَيَقُولُنَّ ٱللَّهُۖ فَأَنَّىٰ يُؤۡفَكُونَ (٨٧)
|
|
||
087. (Dan sungguh jika) huruf Lam di sini bermakna Qasam (kamu
bertanya kepada mereka, "Siapakah yang menciptakan mereka?" Niscaya
mereka menjawab, "Allah") lafal Layaquulunna dibuang daripadanya
Nun alamat Rafa' dan Wawu Dhamir jamak, karena asalnya adalah Layaquuluunanna
(maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan) sehingga mereka tidak mau
menyembah Allah?
|
||
dan [Allah mengetahui]
ucapan Muhammad: "Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka itu adalah kaum yang
tidak beriman". (88)
|
|
وَقِيلِهِۦ يَـٰرَبِّ
إِنَّ هَـٰٓؤُلَآءِ قَوۡمٌ۬ لَّا يُؤۡمِنُونَ (٨٨)
|
|
||
088. (Dan ucapannya) ucapan Nabi Muhammad; dinashabkannya
lafal Qiilihi karena menjadi Mashdar yang dinashabkan oleh Fi'ilnya yang
Muqaddar atau diperkirakan keberadaannya; yakni, dan berkatalah dia,
("Ya Rabbku! Sesungguhnya mereka itu adalah kaum yang tidak
beriman.")
|
||
Maka berpalinglah [hai
Muhammad] dari mereka dan katakanlah: "Salam [selamat tinggal]."
Kelak mereka akan mengetahui [nasib mereka yang buruk]. (89)
|
|
فَٱصۡفَحۡ عَنۡہُمۡ
وَقُلۡ سَلَـٰمٌ۬ۚ فَسَوۡفَ يَعۡلَمُونَ (٨٩)
|
|
||
089. Lalu Allah swt. berfirman: (Maka berpalinglah) artinya
palingkanlah dirimu (dari mereka dan katakanlah, "Salam") selamat
tinggal bagi kalian. Ayat ini diturunkan sebelum diperintah untuk memerangi
mereka (Kelak mereka akan mengetahui) ayat ini mengandung ancaman buat
mereka; dan dapat dibaca Ya'lamuuna atau Ta'lamuuna, kalau dibaca Ta'lamuuna
artinya, kelak kalian akan mengetahui.
|
-
Terjemah dan Tafsir Jalalain ▼
- 1. Al Faatihah
- 2. Al Baqarah-1
- 2. Al Baqarah-2
- 2. Al Baqarah-3
- 2. Al Baqarah-4
- 3. Ali 'Imran-1
- 3. Ali 'Imran-2
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Assy Ssyamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 5. Al Maaidah
- Al Qur'an Per Juz ▼
- 1. Al Fatihah
- 2. Al Baqarah
- 3. Ali Imran
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Asy Syamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 6. Al An'aam
Senin, 29 April 2013
Surah 43 - Az Zukhruf (1 - 89)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar