Surah HARI KIAMAT
|
|
سُوۡرَةُ القِیَامَة
|
|
||
Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
|
|
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
|
|
||
Aku bersumpah dengan
hari kiamat, (1)
|
|
لَآ أُقۡسِمُ بِيَوۡمِ
ٱلۡقِيَـٰمَةِ (١)
|
|
||
001. (Aku bersumpah dengan hari kiamat) huruf Laa di sini
adalah huruf Zaidah.
|
||
dan aku bersumpah
dengan jiwa yang amat menyesali [dirinya sendiri] [1531]. (2)
|
|
وَلَآ أُقۡسِمُ
بِٱلنَّفۡسِ ٱللَّوَّامَةِ (٢)
|
|
||
[1531]
Maksudnya: Bila ia berbuat kebaikan ia juga menyesal kenapa ia tidak berbuat
lebih banyak, apalagi kalau ia berbuat kejahatan.
|
||
|
||
002. (Dan Aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali)
dirinya sendiri sekalipun ia berupaya sekuat tenaga di dalam kebaikan. Jawab
Qasam tidak disebutkan; lengkapnya, Aku bersumpah dengan nama hari kiamat dan
dengan nama jiwa yang banyak mencela, bahwa niscaya jiwa itu pasti akan
dibangkitkan. Pengertian Jawab ini ditunjukkan oleh firman selanjutnya,
yaitu:
|
||
Apakah manusia
mengira, bahwa kami tidak akan mengumpulkan [kembali] tulang belulangnya?
(3)
|
|
أَيَحۡسَبُ
ٱلۡإِنسَـٰنُ أَلَّن نَّجۡمَعَ عِظَامَهُ ۥ (٣)
|
|
||
003. (Apakah manusia mengira) yakni, orang kafir (bahwa Kami
tidak akan mengumpulkan kembali tulang belulangnya) untuk dibangkitkan
menjadi hidup kembali.
|
||
Bukan demikian,
sebenarnya Kami kuasa menyusun [kembali] jari jemarinya dengan sempurna.
(4)
|
|
بَلَىٰ قَـٰدِرِينَ
عَلَىٰٓ أَن نُّسَوِّىَ بَنَانَهُ ۥ (٤)
|
|
||
004. (Bukan demikian) Kami akan mengumpulkannya kembali (Kami
kuasa) di samping mengumpulkan kembali tulang-tulangnya itu (menyusun kembali
jari-jemarinya dengan sempurna) artinya, Kami dapat mengembalikan tulang jari-jemari
itu sekalipun bentuknya kecil, maka terlebih lagi tulang-tulang lainnya yang
lebih besar daripadanya.
|
||
Bahkan manusia itu
hendak membuat ma’siat terus menerus. (5)
|
|
بَلۡ يُرِيدُ
ٱلۡإِنسَـٰنُ لِيَفۡجُرَ أَمَامَهُ ۥ (٥)
|
|
||
005. (Bahkan manusia itu hendak membuat maksiat terus-menerus)
huruf Lam yang ada pada lafal Liyafjura adalah Zaidah, sedangkan lafal
Yafjuru dinashabkan oleh An yang diperkirakan keberadaannya. Yakni dia selalu
berbuat dusta (di dalam menghadapinya) di dalam menghadapi hari kiamat.
Pengertian ini ditunjukkan oleh firman selanjutnya, yaitu:
|
||
Ia bertanya:
"Bilakah hari kiamat itu?" (6)
|
|
يَسۡـَٔلُ أَيَّانَ
يَوۡمُ ٱلۡقِيَـٰمَةِ (٦)
|
|
||
006. (Ia bertanya, "Bilakah) Kapan (hari kiamat
itu?") pertanyaannya itu mengandung nada mengejek dan mendustakannya.
|
||
Maka apabila mata
terbelalak [ketakutan], (7)
|
|
فَإِذَا بَرِقَ
ٱلۡبَصَرُ (٧)
|
|
||
007. (Maka apabila mata terbelalak) dapat dibaca Bariqa dan
Baraqa, artinya kaget dan bimbang setelah ia melihat apa yang dahulu selalu
ia dustakan.
|
||
dan apabila bulan
telah hilang cahayanya, (8)
|
|
وَخَسَفَ ٱلۡقَمَرُ (٨)
|
|
||
008. (Dan apabila bulan telah hilang cahayanya) yakni menjadi
gelap dan lenyap sinarnya.
|
||
dan matahari dan bulan
dikumpulkan, (9)
|
|
وَجُمِعَ ٱلشَّمۡسُ وَٱلۡقَمَرُ
(٩)
|
|
||
009. (Dan matahari dan bulan dikumpulkan) maka kedua-duanya
terbit dari arah barat; atau kedua-duanya telah hilang sinarnya, yang
demikian itu terjadi pada hari kiamat.
|
||
pada hari itu manusia
berkata: "Ke mana tempat lari?" (10)
|
|
يَقُولُ ٱلۡإِنسَـٰنُ
يَوۡمَٮِٕذٍ أَيۡنَ ٱلۡمَفَرُّ
(١٠)
|
|
||
010. (Pada hari itu manusia berkata, "Ke mana tempat
lari?")
|
||
Sekali-kali tidak!
Tidak ada tempat berlindung! (11)
|
|
كَلَّا لَا وَزَرَ
(١١)
|
|
||
011. (Sekali-kali tidak) lafal ini menunjukkan kata tolakan
terhadap pencarian jalan lari. (Tidak ada tempat berlindung) tidak ada tempat
mengungsi yang dapat dijadikan perlindungan baginya.
|
||
Hanya kepada Tuhanmu
sajalah pada hari itu tempat kembali. (12)
|
|
إِلَىٰ رَبِّكَ يَوۡمَٮِٕذٍ ٱلۡمُسۡتَقَرُّ (١٢)
|
|
||
012. (Hanya kepada Rabbmu sajalah pada hari itu tempat
kembali) bagi semua makhluk, lalu mereka dihisab dan menerima pembalasan.
|
||
Pada hari itu
diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang
dilalaikannya. (13)
|
|
يُنَبَّؤُاْ
ٱلۡإِنسَـٰنُ يَوۡمَٮِٕذِۭ
بِمَا قَدَّمَ وَأَخَّرَ (١٣)
|
|
||
013. (Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah
dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya) yaitu semua amal perbuatannya dari
mulai awal hingga akhir, diberitakan kepadanya.
|
||
Bahkan manusia itu
menjadi saksi atas dirinya sendiri [1532], (14)
|
|
بَلِ ٱلۡإِنسَـٰنُ
عَلَىٰ نَفۡسِهِۦ بَصِيرَةٌ۬ (١٤)
|
|
||
[1532]
Maksudnya ayat ini ialah, bahwa anggota-anggota badan manusia menjadi saksi
terhadap pekerjaan yang telah mereka lakukan seperti tersebut dalam surat 24
Nur ayat 24. pada hari [ketika], lidah, tangan
dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka
kerjakan
|
||
|
||
014. (Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri)
yakni semua anggota tubuhnya memberikan kesaksian terhadap semua amal
perbuatannya, sehingga ia tidak dapat mengingkarinya lagi. Huruf Ha yang ada
pada lafal Bashiirah menunjukkan makna Mubalaghah.
|
||
meskipun dia
mengemukakan alasan-alasannya. (15)
|
|
وَلَوۡ أَلۡقَىٰ
مَعَاذِيرَهُ ۥ (١٥)
|
|
||
015. (Meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya) lafal
Ma'aadziir bentuk jamak dari lafal Ma'dzirah, akan tetapi tidak menurut cara
yang beraturan. Makna ayat, seandainya dia mengemukakan semua alasannya,
niscaya alasan-alasannya itu tidak akan diterima. Allah berfirman kepada
Nabi-Nya:
|
||
Janganlah kamu
gerakkan lidahmu untuk [membaca] Al Qur’an karena hendak cepat-cepat
[menguasai] nya [1533]. (16)
|
|
لَا تُحَرِّكۡ بِهِۦ
لِسَانَكَ لِتَعۡجَلَ بِهِۦۤ (١٦)
|
|
||
[1533] Lihat
not no. 947 Maksudnya: Nabi Muhammad SAW dilarang
oleh Allah menirukan bacaan Jibril a.s. kalimat demi kalimat,sebelum Jibril
a.s. selesai membacakannya, agar dapat Nabi Muhammad SAW menghafal dan
memahami betul-betul ayat yang diturunkan itu.
|
||
|
||
016. (Janganlah kamu gerakkan untuk membacanya) membaca
Alquran, sebelum malaikat Jibril selesai daripadanya (lisanmu karena hendak
cepat-cepat menguasainya) karena kamu merasa khawatir bacaannya tidak dapat
kamu kuasai.
|
||
Sesungguhnya atas
tanggungan Kami-lah mengumpulkannya [di dadamu] dan [membuatmu pandai]
membacanya. (17)
|
|
إِنَّ عَلَيۡنَا
جَمۡعَهُ ۥ وَقُرۡءَانَهُ ۥ (١٧)
|
|
||
017. (Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya) di
dadamu, maksudnya membuat kamu dapat menghafalnya (dan bacaannya) yakni
membuatmu pandai membacanya; atau membuat mudah dibaca olehmu.
|
||
Apabila Kami telah
selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu. (18)
|
|
فَإِذَا قَرَأۡنَـٰهُ
فَٱتَّبِعۡ قُرۡءَانَهُ ۥ (١٨)
|
|
||
018. (Apabila Kami telah selesai membacakannya) kepada kamu
melalui bacaan malaikat Jibril (maka ikutilah bacaannya itu) artinya,
dengarlah dengan seksama bacaan Jibril kepadamu terlebih dahulu. Sesungguhnya
Nabi saw. setelah itu mendengarkannya terlebih dahulu dengan seksama,
kemudian membacanya.
|
||
Kemudian, sesungguhnya
atas tanggungan Kami-lah penjelasannya. (19)
|
|
ثُمَّ إِنَّ عَلَيۡنَا
بَيَانَهُ ۥ (١٩)
|
|
||
019. (Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kamilah
penjelasannya) dengan memberikan pemahaman mengenainya kepadamu. Kaitan atau
hubungan korelasi antara ayat ini dengan ayat-ayat sebelumnya ialah
bahwasanya ayat-ayat sebelumnya itu mengandung makna berpaling dari ayat-ayat
Allah. Sedangkan pada ayat ini terkandung pengertian bersegera menguasai
ayat-ayat Allah dengan cara menghafalnya.
|
||
Sekali-kali janganlah
demikian. Sebenarnya kamu [hai manusia] mencintai kehidupan dunia, (20)
|
|
كَلَّا بَلۡ تُحِبُّونَ
ٱلۡعَاجِلَةَ (٢٠)
|
|
||
020. (Sekali-kali jangan) lafal Kallaa menunjukkan makna
Istiftah, yakni ingatlah (sebenarnya kalian mencintai kehidupan dunia) dapat
dibaca Tuhibbuuna dan Yuhibbuuna, kalau dibaca Yuhibbuuna artinya, mereka
mencintai kehidupan dunia.
|
||
dan meninggalkan
[kehidupan] akhirat. (21)
|
|
وَتَذَرُونَ
ٱلۡأَخِرَةَ (٢١)
|
|
||
021. (Dan meninggalkan kehidupan akhirat) karena itu mereka
tidak beramal untuk menyambut hari akhirat.
|
||
Wajah-wajah
[orang-orang mu’min] pada hari itu berseri-seri. (22)
|
|
وُجُوهٌ۬ يَوۡمَٮِٕذٍ۬ نَّاضِرَةٌ
(٢٢)
|
|
||
022. (Wajah-wajah pada hari itu) pada hari kiamat (ada yang
berseri-seri) tampak cerah dan bercahaya.
|
||
Kepada Tuhannyalah
mereka melihat. (23)
|
|
إِلَىٰ رَبِّہَا
نَاظِرَةٌ۬ (٢٣)
|
|
||
023. (Kepada Rabbnyalah mereka melihat) mereka akan melihat
Allah swt. di akhirat.
|
||
Dan wajah-wajah [orang
kafir] pada hari itu muram, (24)
|
|
وَوُجُوهٌ۬ يَوۡمَٮِٕذِۭ بَاسِرَةٌ۬ (٢٤)
|
|
||
024. (Dan wajah-wajah pada hari itu ada yang muram) tampak
gelap dan sangat muram.
|
||
mereka yakin bahwa
akan ditimpakan kepadanya malapetaka yang amat dahsyat. (25)
|
|
تَظُنُّ أَن يُفۡعَلَ
بِہَا فَاقِرَةٌ۬ (٢٥)
|
|
||
025. (Mereka yakin) merasa yakin (bahwa akan ditimpakan
kepadanya malapetaka yang amat dahsyat) bencana yang sangat besar, yang dapat
meremukkan tulang-tulang punggung.
|
||
Sekali-kali jangan.
Apabila nafas [seseorang] telah [mendesak] sampai ke kerongkongan, (26)
|
|
كَلَّآ إِذَا بَلَغَتِ
ٱلتَّرَاقِىَ (٢٦)
|
|
||
026. (Sekali-kali jangan) bermakna Alaa, yakni ingatlah.
(Apabila telah sampai) napas (pada tenggorokan) atau kerongkongan.
|
||
dan dikatakan
[kepadanya]: "Siapakah yang dapat menyembuhkan?", (27)
|
|
وَقِيلَ مَنۡۜ رَاقٍ۬
(٢٧)
|
|
||
027. (Dan dikatakan) kepadanya oleh yang ada di sekitarnya:
("Siapakah yang dapat mengobati?") hingga sembuh.
|
||
dan dia yakin bahwa
sesungguhnya itulah waktu perpisahan [dengan dunia], (28)
|
|
وَظَنَّ أَنَّهُ
ٱلۡفِرَاقُ (٢٨)
|
|
||
028. (Dan dia yakin) yakni orang yang napasnya telah sampai di
tenggorokan itu merasa yakin akan hal tersebut (bahwa sesungguhnya itulah
waktu perpisahan) yaitu meninggalkan dunia.
|
||
dan bertaut betis
[kiri] dengan betis [kanan] [1534], (29)
|
|
وَٱلۡتَفَّتِ ٱلسَّاقُ
بِٱلسَّاقِ (٢٩)
|
|
||
[1534] Karena
hebatnya penderitaan di saat akan mati dan ketakutan akan meninggalkan dunia
dan menghadapi akhirat.
|
||
|
||
029. (Dan bertaut betis dengan betis) betis kanan dan betis
kirinya bertaut ketika ia mati. Atau makna yang dimaksud ialah saling bertaut
antara sakit berpisah dengan dunia dan sakit menghadapi akhirat di dalam
dirinya.
|
||
kepada Tuhanmulah pada
hari itu kamu dihalau. (30)
|
|
إِلَىٰ رَبِّكَ يَوۡمَٮِٕذٍ ٱلۡمَسَاقُ (٣٠)
|
|
||
030. (Kepada Rabbmulah pada hari itu mereka dihalau) atau
kepada-Nyalah mereka digiring; hal ini menunjukkan tentang adanya Amil dalam
lafal Idzaa. Lengkapnya, apabila nyawa telah sampai di tenggorokan, maka ia
akan dihalau menuju kepada keputusan Rabbnya.
|
||
Dan ia tidak mau
membenarkan [Rasul dan Al Qur’an] dan tidak mau mengerjakan shalat, (31)
|
|
فَلَا صَدَّقَ وَلَا
صَلَّىٰ (٣١)
|
|
||
031. (Dan ia tidak mau membenarkan) yaitu manusia (dan tidak
mau mengerjakan salat) ia tidak mau mempercayai rasul dan tidak pula mau
mendirikan salat.
|
||
tetapi ia mendustakan
[Rasul] dan berpaling [dari kebenaran], (32)
|
|
وَلَـٰكِن كَذَّبَ
وَتَوَلَّىٰ (٣٢)
|
|
||
032. (Tetapi ia mendustakan) Alquran (dan berpaling) dari
iman.
|
||
kemudian ia pergi
kepada ahlinya dengan berlagak [sombong]. (33)
|
|
ثُمَّ ذَهَبَ إِلَىٰٓ
أَهۡلِهِۦ يَتَمَطَّىٰٓ (٣٣)
|
|
||
033. (Kemudian ia pergi kepada ahlinya dengan berlagak) dengan
langkah-langkah yang sombong.
|
||
Kecelakaanlah bagimu
[hai orang kafir] dan kecelakaanlah bagimu, (34)
|
|
أَوۡلَىٰ لَكَ
فَأَوۡلَىٰ (٣٤)
|
|
||
034. (Kecelakaanlah bagimu) di dalam ungkapan kalimat ini
terkandung Iltifat dari Ghaibah, kalimat ini adalah Isim Fi'il, sedangkan
huruf Lamnya menunjukkan makna Tabyin, artinya: dia menyerahkan kepadamu
apa-apa yang tidak kamu sukai (maka kecelakaanlah bagimu) yakni dia lebih
utama untuk diprioritaskan olehmu.
|
||
kemudian kecelakaanlah
bagimu [hai orang kafir] dan kecelakaanlah bagimu [1535]. (35)
|
|
ثُمَّ أَوۡلَىٰ لَكَ
فَأَوۡلَىٰٓ (٣٥)
|
|
||
[1535]
Kutukan terhadap orang kafir ini diulang-ulang sampai empat kali: pertama di
saat ia akan mati, kedua ketika ia dalam kubur, ketiga pada waktu hari
berbangkit dan keempat dalam neraka jahannam.
|
||
|
||
035. (Kemudian kecelakaanlah bagimu dan kecelakaanlah bagimu)
mengukuhkan makna ayat di atas.
|
||
Apakah manusia
mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja [tanpa pertanggung-jawaban]?
(36)
|
|
أَيَحۡسَبُ
ٱلۡإِنسَـٰنُ أَن يُتۡرَكَ سُدًى (٣٦)
|
|
||
036. (Apakah manusia mengira) menduga (bahwa ia akan dibiarkan
begitu saja) tanpa dibebani dengan syariat-syariat; janganlah ia menduga
seperti itu.
|
||
Bukankah dia dahulu
setetes mani yang ditumpahkan [ke dalam rahim], (37)
|
|
أَلَمۡ يَكُ نُطۡفَةً۬
مِّن مَّنِىٍّ۬ يُمۡنَىٰ (٣٧)
|
|
||
037. (Bukankah dia dahulu) sebelum itu (setetes mani yang
ditumpahkan) ke dalam rahim; lafal Yumnaa dapat pula dibaca Tumnaa.
|
||
kemudian mani itu
menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya,
(38)
|
|
ثُمَّ كَانَ عَلَقَةً۬
فَخَلَقَ فَسَوَّىٰ (٣٨)
|
|
||
038. (Kemudian adalah) mani itu (menjadi segumpal darah lalu
Allah menciptakannya) dari air mani itu menjadi manusia (dan
menyempurnakannya) melengkapinya dengan anggota-anggota tubuh yang
diperlukannya.
|
||
lalu Allah menjadikan
daripadanya sepasang: laki laki dan perempuan. (39)
|
|
فَجَعَلَ مِنۡهُ
ٱلزَّوۡجَيۡنِ ٱلذَّكَرَ وَٱلۡأُنثَىٰٓ (٣٩)
|
|
||
039. (Lalu Allah menjadikan daripadanya) dari air mani yang
telah menjadi segumpal darah, segumpal daging (sepasang) dua jenis (laki-laki
dan perempuan) terkadang menjadi satu dan terkadang tersendiri.
|
||
Bukankah [Allah yang
berbuat] demikian berkuasa [pula] menghidupkan orang mati? (40)
|
|
أَلَيۡسَ ذَٲلِكَ
بِقَـٰدِرٍ عَلَىٰٓ أَن يُحۡـِۧىَ ٱلۡمَوۡتَىٰ (٤٠)
|
|
||
040. (Bukankah yang berbuat demikian) yang mengerjakan
kesemuanya itu (berkuasa pula menghidupkan orang mati?) Nabi saw. menjawab,
tentu saja dapat.
|
-
Terjemah dan Tafsir Jalalain ▼
- 1. Al Faatihah
- 2. Al Baqarah-1
- 2. Al Baqarah-2
- 2. Al Baqarah-3
- 2. Al Baqarah-4
- 3. Ali 'Imran-1
- 3. Ali 'Imran-2
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Assy Ssyamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 5. Al Maaidah
- Al Qur'an Per Juz ▼
- 1. Al Fatihah
- 2. Al Baqarah
- 3. Ali Imran
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Asy Syamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 6. Al An'aam
Senin, 29 April 2013
Surah 75 - Al Qiyaamah (1 - 40)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar