Surah YANG DIJELASKAN
|
|
سُوۡرَةُ حٰمٓ السجدة / فُصّلَت
|
|
||
Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
|
|
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
|
|
||
Haa Miim [1331] (1)
|
|
حمٓ (١)
|
|
||
[1331] Lihat
not 10. Ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari
surat-surat Al-Qur'an seperti: alif laam miim, alif laam raa, alif laam miim
shaad dan sebagainya. Diantara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan
pengertiannya kepada Allah karena dipandang termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat,
dan ada pula yang menafsirkannya. Golongan yang menafsirkannya ada yang
memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang berpendapat bahwa
huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian para pendengar supaya
memperhatikan Al-Qur'an itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al-Qur'an itu
diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad.
Kalau mereka tidak percaya bahwa Al-Qur'an diturunkan dari Allah dan hanya
buatan Muhammad SAW semata-mata, maka cobalah mereka buat semacam Al Quran
itu.
|
||
|
||
001. (Haa Miim) hanya Allah saja yang mengetahui arti
dan maksudnya.
|
||
Diturunkan dari Tuhan
Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (2)
|
|
تَنزِيلٌ۬ مِّنَ
ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ (٢)
|
|
||
002. (Diturunkan dari Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang) kalimat ayat ini berkedudukan menjadi Mubtada.
|
||
Kitab yang dijelaskan
ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui,
(3)
|
|
كِتَـٰبٌ۬ فُصِّلَتۡ
ءَايَـٰتُهُ ۥ قُرۡءَانًا عَرَبِيًّ۬ا لِّقَوۡمٍ۬ يَعۡلَمُونَ (٣)
|
|
||
003. (Kitab) lafal ayat ini menjadi Khabar Mubtada (yang
dijelaskan ayat-ayatnya) maksudnya, dijelaskan di dalamnya hukum-hukum,
kisah-kisah dan nasihat-nasihat (yakni bacaan dalam bahasa Arab) lafal
Qur-aanan berikut sifatnya menjadi Haal atau kata keterangan keadaan dari
lafal Kitaabun (untuk kaum) berta'alluq kepada lafal Fushshilat (yang
mengetahui) artinya, bagi mereka yang mengerti, yaitu orang-orang Arab.
|
||
yang membawa berita
gembira dan yang membawa peringatan, tetapi kebanyakan mereka berpaling
[daripadanya]; maka mereka tidak [mau] mendengarkan. (4)
|
|
بَشِيرً۬ا وَنَذِيرً۬ا
فَأَعۡرَضَ أَڪۡثَرُهُمۡ فَهُمۡ لَا يَسۡمَعُونَ (٤)
|
|
||
004. (Yang membawa berita gembira) menjadi sifat dari lafal
Qur-aanan (dan yang membawa peringatan, tetapi kebanyakan mereka berpaling
darinya maka mereka tidak mau mendengarkan) dengan pendengaran yang terdorong
oleh perasaan mau menerima apa yang didengarnya.
|
||
Mereka berkata: "Hati
kami berada dalam tutupan [yang menutupi] apa yang kamu seru kami kepadanya
dan di telinga kami ada sumbatan dan antara kami dan kamu ada dinding, maka
bekerjalah kamu; sesungguhnya kami bekerja [pula]". (5)
|
|
وَقَالُواْ قُلُوبُنَا
فِىٓ أَڪِنَّةٍ۬ مِّمَّا تَدۡعُونَآ إِلَيۡهِ وَفِىٓ ءَاذَانِنَا وَقۡرٌ۬
وَمِنۢ بَيۡنِنَا وَبَيۡنِكَ حِجَابٌ۬ فَٱعۡمَلۡ إِنَّنَا عَـٰمِلُونَ (٥)
|
|
||
005. (Mereka berkata) kepada Nabi saw., ("Hati kami
berada dalam tutupan) tertutup dari (apa yang kamu seru kami kepadanya dan di
telinga kami ada sumbatan) yakni penutup (dan di antara kami dan kamu ada
dinding) pemisah dalam masalah agama (maka bekerjalah kamu) sesuai dengan
tuntunan agamamu (sesungguhnya kami bekerja pula") sesuai dengan
tuntunan agama kami.
|
||
Katakanlah:
"Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan
kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, maka tetaplah pada
jalan yang lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya. Dan
kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan [Nya],
(6)
|
|
قُلۡ إِنَّمَآ أَنَا۟
بَشَرٌ۬ مِّثۡلُكُمۡ يُوحَىٰٓ إِلَىَّ أَنَّمَآ إِلَـٰهُكُمۡ إِلَـٰهٌ۬ وَٲحِدٌ۬
فَٱسۡتَقِيمُوٓاْ إِلَيۡهِ وَٱسۡتَغۡفِرُوهُۗ وَوَيۡلٌ۬ لِّلۡمُشۡرِكِينَ (٦)
|
|
||
006. (Katakanlah, "Bahwasanya aku hanyalah seorang
manusia seperti kalian, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kalian adalah
Tuhan Yang Maha Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya)
yakni dengan beriman dan taat kepada-Nya (dan mohonlah ampun kepada-Nya. Dan
kecelakaan yang besarlah) lafal Al-Wail ini merupakan kalimat azab (bagi
orang-orang yang musyrik.)
|
||
[yaitu] orang-orang
yang tidak menunaikan zakat dan mereka kafir akan adanya [kehidupan] akhirat.
(7)
|
|
ٱلَّذِينَ لَا
يُؤۡتُونَ ٱلزَّڪَوٰةَ وَهُم بِٱلۡأَخِرَةِ هُمۡ كَـٰفِرُونَ (٧)
|
|
||
007. (Yaitu orang-orang yang tidak menunaikan zakat dan mereka
kepada kehidupan akhirat benar-benar mereka) Hum yang kedua ini mengandung
makna mengukuhkan lafal Hum yang pertama (kafir.)
|
||
Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh mereka mendapat
pahala yang tiada putus-putusnya". (8)
|
|
إِنَّ ٱلَّذِينَ
ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ لَهُمۡ أَجۡرٌ غَيۡرُ مَمۡنُونٍ۬ (٨) ۞
|
|
||
008. (Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal yang saleh mereka mendapat pahala yang tiada putus-putusnya") tanpa
henti-hentinya.
|
||
Katakanlah:
"Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua
hari dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? [Yang bersifat] demikian itulah
Tuhan semesta alam". (9)
|
|
قُلۡ أَٮِٕنَّكُمۡ
لَتَكۡفُرُونَ بِٱلَّذِى خَلَقَ ٱلۡأَرۡضَ فِى يَوۡمَيۡنِ وَتَجۡعَلُونَ
لَهُ ۥۤ أَندَادً۬اۚ ذَٲلِكَ رَبُّ ٱلۡعَـٰلَمِينَ (٩)
|
|
||
009. (Katakanlah, "Sesungguhnya patutkah kalian) kedua
huruf Hamzah pada lafal A-innakum dapat dibaca Tahqiq dan dapat pula dibaca
Tas-hil (kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua hari) yaitu hari Ahad
dan hari Senin (dan kalian adakan sekutu-sekutu bagi-Nya")
tandingan-tandingan bagi-Nya. (Yang bersifat demikian itulah Rabb) yakni
pemilik (semesta alam) lafal Al-Aalamiina adalah bentuk jamak dari lafal
Aalamun, maksudnya adalah segala sesuatu yang selain Allah. Kemudian
dijamakkan mengingat jenisnya yang bermacam-macam, dan jamak di sini memakai
Ya dan Nun karena memprioritaskan makhluk yang berakal.
|
||
Dan Dia menciptakan di
bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan
padanya kadar makanan-makanan [penghuni]nya dalam empat hari. [Penjelasan itu
sebagai jawaban] bagi orang-orang yang bertanya. (10)
|
|
وَجَعَلَ فِيہَا
رَوَٲسِىَ مِن فَوۡقِهَا وَبَـٰرَكَ فِيہَا وَقَدَّرَ فِيہَآ أَقۡوَٲتَہَا فِىٓ
أَرۡبَعَةِ أَيَّامٍ۬ سَوَآءً۬ لِّلسَّآٮِٕلِينَ (١٠)
|
|
||
010. (Dan Dia menjadikan) merupakan jumlah Istinaf, dan tidak
boleh di'athafkan kepada Shilah Al-Ladzii karena ada pemisah yang bersifat
Ajnabii yaitu ayat, Wataj'aluuna Lahuu Andaadan dan seterusnya (di bumi itu
gunung-gunung) yang kokoh dan kuat (di atasnya dan Dia memberkahinya) dengan
air yang banyak, dan tanam-tanaman serta pohon-pohon yang banyak pula (dan
Dia menentukan) artinya, membagi-bagikan (padanya kadar makanan-makanannya)
untuk manusia dan fauna (dalam) masa penjadian yang sempurna yaitu (empat
hari) hal ini dijadikan-Nya pada hari Selasa dan Rabu (yang genap)
dinashabkan karena menjadi Mashdar, maksudnya penciptaan itu selama empat
hari genap; tidak bertambah dan tidak pula berkurang dari itu (bagi
orang-orang yang bertanya) maksudnya, sebagai jawaban bagi orang-orang yang
menanyakan tentang penciptaan bumi dan segala isinya.
|
||
Kemudian Dia menuju
langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan
kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati
atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka
hati". (11)
|
|
ثُمَّ ٱسۡتَوَىٰٓ إِلَى
ٱلسَّمَآءِ وَهِىَ دُخَانٌ۬ فَقَالَ لَهَا وَلِلۡأَرۡضِ ٱئۡتِيَا طَوۡعًا أَوۡ
كَرۡهً۬ا قَالَتَآ أَتَيۡنَا طَآٮِٕعِينَ
(١١)
|
|
||
011. (Kemudian Dia menuju) bermaksud kepada (penciptaan langit
dan langit itu masih merupakan asap) masih berbentuk asap yang membumbung
tinggi (lalu Dia berfirman kepadanya dan kepada bumi, "Datanglah kamu
keduanya) menurut perintah-Ku (dengan suka hati atau terpaksa") kedua
lafal ini berkedudukan sama dengan Hal, yakni baik dalam keadaan senang hati
atau terpaksa (keduanya menjawab, "Kami datang) beserta makhluk yang ada
pada kami (dengan suka hati") di dalam ungkapan ini diprioritaskan
Dhamir Mudzakkar lagi Aqil; atau khithab kepada keduanya disamakan dengan
jamak.
|
||
Maka Dia menjadikannya
tujuh langit dalam dua hari dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit
urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang
cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan
Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (12)
|
|
فَقَضَٮٰهُنَّ سَبۡعَ
سَمَـٰوَاتٍ۬ فِى يَوۡمَيۡنِ وَأَوۡحَىٰ فِى كُلِّ سَمَآءٍ أَمۡرَهَاۚ
وَزَيَّنَّا ٱلسَّمَآءَ ٱلدُّنۡيَا بِمَصَـٰبِيحَ وَحِفۡظً۬اۚ ذَٲلِكَ
تَقۡدِيرُ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡعَلِيمِ (١٢)
|
|
||
012. (Maka Dia menjadikannya) dhamir yang ada pada lafal ayat
ini kembali kepada lafal As-Samaa atau langit, karena memandang dari segi
maknanya (tujuh langit dalam dua hari) yakni hari Kamis dan hari Jumat, Dia
telah selesai dari menciptakan langit pada saat-saat terakhir dari hari
tersebut. Dan pada hari itu juga diciptakan Nabi Adam, oleh karena itu maka
di sini tidak dikatakan Fasawwaahunna tetapi Faqadhaahunna. Dan sesuai dengan
makna ayat ini yaitu ayat-ayat tentang penciptaan langit dan bumi dalam enam
hari (dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya) yang telah Dia
perintahkan kepada penduduk yang ada di dalamnya, yaitu taat dan beribadah
kepada-Nya. (Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan pelita-pelita) yakni
bintang-bintang yang cemerlang (dan Kami memeliharanya) dinashabkan oleh
Fi'ilnya yang keberadaannya diperkirakan, Kami menjaganya dengan
meteor-meteor dari setan yang mau mencuri-curi pembicaraan para malaikat.
(Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa) di dalam kerajaan-Nya (lagi Maha
Mengetahui) makhluk-Nya.
|
||
Jika mereka berpaling
maka katakanlah: "Aku telah memperingatkan kamu dengan petir, seperti
petir yang menimpa kaum ’Aad dan kaum Tsamud". (13)
|
|
فَإِنۡ أَعۡرَضُواْ
فَقُلۡ أَنذَرۡتُكُمۡ صَـٰعِقَةً۬ مِّثۡلَ صَـٰعِقَةِ عَادٍ۬ وَثَمُودَ (١٣)
|
|
||
013. (Jika mereka berpaling) yaitu orang-orang kafir Mekah
dari iman sesudah adanya penjelasan ini (maka katakanlah, "Aku
memperingatkan kalian) aku mempertakuti kalian (dengan petir, seperti petir
yang menimpa kaum Ad dan kaum Tsamud) yakni dengan azab yang akan
membinasakan kalian sama dengan azab yang membinasakan mereka.
|
||
Ketika rasul-rasul
datang kepada mereka dari depan dan dari belakang mereka [1332] [dengan menyerukan]:
"Janganlah kamu menyembah selain Allah". Mereka menjawab:
"Kalau Tuhan kami menghendaki tentu Dia akan menurunkan
malaikat-malaikat-Nya, maka sesungguhnya kami kafir kepada wahyu yang kamu
diutus membawanya. (14)
|
|
إِذۡ جَآءَتۡہُمُ
ٱلرُّسُلُ مِنۢ بَيۡنِ أَيۡدِيهِمۡ وَمِنۡ خَلۡفِهِمۡ أَلَّا تَعۡبُدُوٓاْ
إِلَّا ٱللَّهَۖ قَالُواْ لَوۡ شَآءَ رَبُّنَا لَأَنزَلَ مَلَـٰٓٮِٕكَةً۬ فَإِنَّا
بِمَآ أُرۡسِلۡتُم بِهِۦ كَـٰفِرُونَ (١٤)
|
|
||
[1332]
Maksudnya: dari segala penjuru.
|
||
|
||
014. (Ketika rasul-rasul datang kepada mereka dari depan
dan dari belakang mereka) rasul-rasul itu datang kepada mereka dari arah
depan dan dari arah belakang, akan tetapi mereka tetap ingkar dan kafir,
sebagaimana yang akan dijelaskan nanti. Dan pengertian pembinasaan ini hanya
berlaku pada zamannya saja ("Janganlah kalian menyembah selain Allah.
Mereka menjawab, 'Kalau Rabb kami menghendaki tentu Dia menurunkan) kepada
kami (malaikat-malaikat-Nya, maka sesungguhnya kami kepada wahyu yang kalian
diutus membawanya) sesuai dengan sangkaan kalian itu (adalah orang-orang yang
kafir.'")
|
||
Adapun kaum Aad maka
mereka menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar dan berkata:
"Siapakah yang lebih besar kekuatannya dari kami?" Dan apakah
mereka itu tidak memperhatikan bahwa Allah yang menciptakan mereka adalah
lebih besar kekuatan-Nya dari mereka? Dan adalah mereka mengingkari
tanda-tanda [kekuatan] Kami. (15)
|
|
فَأَمَّا عَادٌ۬
فَٱسۡتَڪۡبَرُواْ فِى ٱلۡأَرۡضِ بِغَيۡرِ ٱلۡحَقِّ وَقَالُواْ مَنۡ أَشَدُّ
مِنَّا قُوَّةًۖ أَوَلَمۡ يَرَوۡاْ أَنَّ ٱللَّهَ ٱلَّذِى خَلَقَهُمۡ هُوَ
أَشَدُّ مِنۡہُمۡ قُوَّةً۬ۖ وَكَانُواْ بِـَٔايَـٰتِنَا يَجۡحَدُونَ (١٥)
|
|
||
015. (Adapun kaum Ad maka mereka menyombongkan diri di muka
bumi tanpa alasan yang benar dan berkata) ketika mereka diperingatkan dengan
azab, ("Siapakah yang lebih besar kekuatannya dari kami?")
maksudnya, tiada seorang pun yang lebih kuat dari kami. Menurut suatu riwayat
disebutkan, bahwa seseorang dari mereka mampu mengangkat batu yang sangat
besar dari sebuah gunung, kemudian ia mengolahnya sesuai dengan apa yang dia
kehendaki. (Dan apakah mereka tidak memperhatikan) apakah mereka tidak
mengetahui (bahwa Allah Yang menciptakan mereka adalah lebih besar
kekuatan-Nya dari mereka? Dan bahwasanya mereka terhadap tanda-tanda Kami)
yakni mukjizat-mukjizat Kami (adalah orang-orang yang ingkar.)
|
||
Maka Kami meniupkan
angin yang amat gemuruh kepada mereka dalam beberapa hari yang sial, karena
Kami hendak merasakan kepada mereka itu siksaan yang menghinakan dalam
kehidupan dunia. Dan sesungguhnya siksaan akhirat lebih menghinakan sedang
mereka tidak diberi pertolongan. (16)
|
|
فَأَرۡسَلۡنَا
عَلَيۡہِمۡ رِيحً۬ا صَرۡصَرً۬ا فِىٓ أَيَّامٍ۬ نَّحِسَاتٍ۬ لِّنُذِيقَهُمۡ
عَذَابَ ٱلۡخِزۡىِ فِى ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَاۖ وَلَعَذَابُ ٱلۡأَخِرَةِ
أَخۡزَىٰۖ وَهُمۡ لَا يُنصَرُونَ (١٦)
|
|
||
016. (Maka Kami meniupkan angin yang amat gemuruh kepada
mereka) yakni angin dingin yang sangat keras suaranya, tetapi tanpa hujan
(dalam beberapa hari yang sial) dapat dibaca Nahisaatin atau Nahsaatin,
artinya hari-hari yang penuh dengan kesialan bagi mereka (karena Kami hendak
merasakan kepada mereka itu siksaan yang menghinakan) azab yang menghinakan
(dalam kehidupan dunia. Dan sesungguhnya siksaan akhirat lebih menghinakan)
lebih keras penghinaannya (sedangkan mereka tidak diberi pertolongan) yang dapat
mencegah azab dari diri mereka.
|
||
Dan adapun kaum Tsamud
maka mereka telah Kami beri petunjuk tetapi mereka lebih menyukai buta
[kesesatan] dari petunjuk itu, maka mereka disambar petir azab yang
menghinakan disebabkan apa yang telah mereka kerjakan. (17)
|
|
وَأَمَّا ثَمُودُ
فَهَدَيۡنَـٰهُمۡ فَٱسۡتَحَبُّواْ ٱلۡعَمَىٰ عَلَى ٱلۡهُدَىٰ فَأَخَذَتۡہُمۡ
صَـٰعِقَةُ ٱلۡعَذَابِ ٱلۡهُونِ بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ (١٧)
|
|
||
017. (Adapun Kaum Tsamud maka mereka telah Kami beri petunjuk)
yaitu Kami telah menjelaskan kepada mereka jalan petunjuk (tetapi mereka
lebih menyukai buta) artinya, lebih memilih kafir (daripada petunjuk itu,
maka mereka disambar petir azab yang menghinakan) mereka dihinakan oleh azab
berupa petir (disebabkan apa yang telah mereka kerjakan.)
|
||
Dan Kami selamatkan
orang-orang yang beriman dan mereka adalah orang-orang yang bertakwa.
(18)
|
|
وَنَجَّيۡنَا ٱلَّذِينَ
ءَامَنُواْ وَكَانُواْ يَتَّقُونَ (١٨)
|
|
||
018. (Dan Kami selamatkan) dari azab itu (orang-orang yang
beriman dan mereka adalah orang-orang yang bertakwa.)
|
||
Dan [ingatlah] hari
[ketika] musuh-musuh Allah digiring ke dalam neraka lalu mereka dikumpulkan
[semuanya]. (19)
|
|
وَيَوۡمَ يُحۡشَرُ
أَعۡدَآءُ ٱللَّهِ إِلَى ٱلنَّارِ فَهُمۡ يُوزَعُونَ (١٩)
|
|
||
019. (Dan) ingatlah (hari ketika digiring) dapat dibaca
Yuhsyaru atau Nahsyuru (musuh-musuh Allah ke dalam neraka lalu mereka
dikumpulkan semuanya) yakni digiring semuanya ke dalam neraka.
|
||
Sehingga apabila
mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan dan kulit mereka menjadi
saksi terhadap mereka tentang apa yang telah mereka kerjakan. (20)
|
|
حَتَّىٰٓ إِذَا مَا
جَآءُوهَا شَہِدَ عَلَيۡہِمۡ سَمۡعُهُمۡ وَأَبۡصَـٰرُهُمۡ وَجُلُودُهُم بِمَا
كَانُواْ يَعۡمَلُونَ (٢٠)
|
|
||
020. (Sehingga apabila) huruf Maa di sini adalah Zaidah atau
tambahan (mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan dan kulit mereka
menjadi saksi terhadap mereka tentang apa yang telah mereka kerjakan.)
|
||
Dan mereka berkata kepada
kulit mereka: "Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?" Kulit
mereka menjawab: "Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata
telah menjadikan kami pandai [pula] berkata, dan Dia-lah yang menciptakan
kamu pada kali yang pertama dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
(21)
|
|
وَقَالُواْ
لِجُلُودِهِمۡ لِمَ شَهِدتُّمۡ عَلَيۡنَاۖ قَالُوٓاْ أَنطَقَنَا ٱللَّهُ
ٱلَّذِىٓ أَنطَقَ كُلَّ شَىۡءٍ۬ وَهُوَ خَلَقَكُمۡ أَوَّلَ مَرَّةٍ۬ وَإِلَيۡهِ
تُرۡجَعُونَ (٢١)
|
|
||
021. (Dan mereka berkata kepada kulit mereka, "Mengapa
kalian menjadi saksi terhadap kami?" Kulit mereka menjawab, "Allah
yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai
berkata) yakni segala sesuatu yang dikehendaki-Nya dapat berbicara (dan
Dialah Yang menciptakan kalian pada kali yang pertama dan hanya kepada-Nyalah
kalian dikembalikan") menurut suatu pendapat, dikatakan bahwa perkataan
ini adalah perkataan kulit. Menurut pendapat yang lain, perkataan ini adalah
firman Allah swt. sebagaimana hal yang telah diterangkan sebelumnya, dan hal
ini mirip sekali dengannya, yaitu: Bahwasanya Tuhan Yang mampu menciptakan
kalian pada kali yang pertama, lalu menghidupkan kalian kembali sesudah mati,
Dia mampu pula untuk menjadikan kulit kalian dan anggota tubuh kalian lainnya
untuk dapat berbicara.
|
||
Kamu sekali-kali tidak
dapat bersembunyi dari persaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu
terhadapmu [1333] bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan
dari apa yang kamu kerjakan. (22)
|
|
وَمَا كُنتُمۡ
تَسۡتَتِرُونَ أَن يَشۡہَدَ عَلَيۡكُمۡ سَمۡعُكُمۡ وَلَآ أَبۡصَـٰرُكُمۡ وَلَا
جُلُودُكُمۡ وَلَـٰكِن ظَنَنتُمۡ أَنَّ ٱللَّهَ لَا يَعۡلَمُ كَثِيرً۬ا مِّمَّا
تَعۡمَلُونَ (٢٢)
|
|
||
[1333] Mereka
itu berbuat dosa dengan terang-terangan karena mereka menyangka bahwa Allah
tidak mengetahui perbuatan mereka dan mereka tidak mengetahui bahwa
pendengaran, penglihatan dan kulit mereka akan menjadi saksi di akhirat kelak
atas perbuatan mereka.
|
||
|
||
022. (Dan kalian sekali-kali tidak dapat bersembunyi)
bila kalian berbuat hal-hal yang keji (dari persaksian pendengaran,
penglihatan dan kulit kalian terhadap kalian) karena sesungguhnya kalian
tidak percaya dengan adanya hari berbangkit (bahkan kalian mengira) sewaktu
kalian menyembunyikan diri (bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa
yang kalian kerjakan.)
|
||
Dan yang demikian itu
adalah prasangkamu yang telah kamu sangka terhadap Tuhanmu, prasangka itu
telah membinasakan kamu, maka jadilah kamu termasuk orang-orang yang merugi.
(23)
|
|
وَذَٲلِكُمۡ ظَنُّكُمُ
ٱلَّذِى ظَنَنتُم بِرَبِّكُمۡ أَرۡدَٮٰكُمۡ
فَأَصۡبَحۡتُم مِّنَ ٱلۡخَـٰسِرِينَ (٢٣)
|
|
||
023. (Dan yang demikian itu) menjadi Mubtada (adalah prasangka
kalian) menjadi Badal dari lafal Dzaalika (yang kalian sangka terhadap Rabb
kalian) menjadi Na`at, sedangkan Khabar Mubtada ialah (akan menghancurkan
kalian) akan membinasakan diri kalian sendiri (maka jadilah kalian termasuk
orang-orang yang merugi.")
|
||
Jika mereka bersabar [menderita
azab] maka nerakalah tempat diam mereka dan jika mereka mengemukakan
alasan-alasan, maka tidaklah mereka termasuk orang-orang yang diterima
alasannya. (24)
|
|
فَإِن يَصۡبِرُواْ
فَٱلنَّارُ مَثۡوً۬ى لَّهُمۡۖ وَإِن يَسۡتَعۡتِبُواْ فَمَا هُم مِّنَ ٱلۡمُعۡتَبِينَ
(٢٤) ۞
|
|
||
024. (Jika mereka bersabar) menderita azab (maka nerakalah
tempat tinggal) tempat kediaman (bagi mereka, dan jika mereka mengemukakan
alasan-alasan) maksudnya, jika mereka meminta kerelaan (maka tidaklah mereka
termasuk orang-orang yang diterima alasannya) yakni orang-orang yang tidak
mendapat kerelaan.
|
||
Dan Kami tetapkan bagi
mereka teman-teman yang menjadikan mereka memandang bagus apa yang ada di
hadapan dan di belakang mereka [1334] dan tetaplah atas mereka keputusan azab pada umat-umat yang
terdahulu sebelum mereka dari jin dan manusia; sesungguhnya mereka adalah
orang-orang yang merugi. (25)
|
|
وَقَيَّضۡنَا لَهُمۡ
قُرَنَآءَ فَزَيَّنُواْ لَهُم مَّا بَيۡنَ أَيۡدِيہِمۡ وَمَا خَلۡفَهُمۡ
وَحَقَّ عَلَيۡهِمُ ٱلۡقَوۡلُ فِىٓ أُمَمٍ۬ قَدۡ خَلَتۡ مِن قَبۡلِهِم مِّنَ
ٱلۡجِنِّ وَٱلۡإِنسِۖ إِنَّهُمۡ كَانُواْ خَـٰسِرِينَ (٢٥)
|
|
||
[1334] Yang
dimaksud dengan "yang ada di hadapan" ialah nafsu dan kelezatan di
dunia yang sedang dicapai, sedang yang dimaksud dengan "di belakang
mereka" ialah angan-angan dan cita-cita
yang tidak dapat dicapai.
|
||
|
||
025. (Dan Kami tetapkan) Kami tentukan (bagi mereka
teman-teman) dari kalangan setan-setan (yang menjadikan mereka memandang
bagus apa yang ada di hadapan mereka) yaitu perkara duniawi dan
memperturutkan nafsu syahwat (dan di belakang mereka) yaitu perkara akhirat,
melalui perkataan mereka, bahwa tidak ada yang namanya hari berbangkit dan
hari hisab itu (dan tetaplah atas mereka keputusan azab) sebagaimana yang
telah diungkapkan oleh ayat yang lain, yaitu firman-Nya, "Sesungguhnya
Aku akan penuhi neraka Jahanam..." (Q.S. As-Sajdah, 13) (pada) kalangan
(umat-umat terdahulu) yang telah dibinasakan (sebelum mereka dari jin dan
manusia, sesungguhnya mereka adalah orang- orang yang merugi.)
|
||
Dan orang-orang yang
kafir berkata: "Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al
Qur’an ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan
[mereka]. (26)
|
|
وَقَالَ ٱلَّذِينَ
كَفَرُواْ لَا تَسۡمَعُواْ لِهَـٰذَا ٱلۡقُرۡءَانِ وَٱلۡغَوۡاْ فِيهِ
لَعَلَّكُمۡ تَغۡلِبُونَ (٢٦)
|
|
||
026. (Dan orang-orang yang kafir berkata) sewaktu Nabi saw.
membaca Alquran, ("Janganlah kalian mendengar bacaan Alquran ini dan
buatlah hiruk-pikuk terhadapnya) yakni buatlah suara gaduh dan hiruk-pikuk
untuk mengganggu bacaannya, dan mereka memang membuat hiruk-pikuk bilamana
Nabi membaca Alquran (supaya kalian dapat mengalahkan") bacaannya lalu
ia menjadi diam tidak membaca Alquran.
|
||
Maka sesungguhnya Kami
akan merasakan azab yang keras kepada orang-orang kafir dan Kami akan memberi
balasan kepada mereka dengan seburuk-buruk pembalasan bagi apa yang telah
mereka kerjakan. (27)
|
|
فَلَنُذِيقَنَّ
ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ عَذَابً۬ا شَدِيدً۬ا وَلَنَجۡزِيَنَّہُمۡ أَسۡوَأَ ٱلَّذِى
كَانُواْ يَعۡمَلُونَ (٢٧)
|
|
||
027. Allah swt. berfirman mengisahkan tentang mereka, (Maka
sesungguhnya Kami akan merasakan azab yang keras kepada orang-orang kafir dan
Kami akan memberi balasan kepada mereka dengan seburuk-buruk pembalasan bagi
apa yang telah mereka kerjakan) yakni pembalasan yang paling buruk sebagai
imbalan dari perbuatan mereka itu.
|
||
Demikianlah balasan
[terhadap] musuh-musuh Allah, [yaitu] neraka; mereka mendapat tempat tinggal
yang kekal di dalamnya sebagai pembalasan atas keingkaran mereka terhadap
ayat-ayat Kami. (28)
|
|
ذَٲلِكَ جَزَآءُ
أَعۡدَآءِ ٱللَّهِ ٱلنَّارُۖ لَهُمۡ فِيہَا دَارُ ٱلۡخُلۡدِۖ جَزَآءَۢ بِمَا
كَانُواْ بِـَٔايَـٰتِنَا يَجۡحَدُونَ (٢٨)
|
|
||
028. (Demikianlah) azab yang keras itu dan pembalasan yang
paling buruk itu (balasan terhadap musuh-musuh Allah) dapat dibaca Jazaa-u
A'daaillaahi atau Jazaa-uwa`daaillaahi, yaitu dapat dibaca Tahqiq dan Tas-hil
(yaitu neraka) menjadi 'Athaf bayan dari lafal Jazaa-u dan berfungsi
menjelaskan maknanya (mereka mendapat tempat tinggal yang kekal di dalamnya)
tempat menetap yang tidak akan dipindahkan lagi daripadanya (sebagai
pembalasan) dinashabkan karena menjadi Mashdar dari Fi'ilnya yang
diperkirakan keberadaannya (dari sikap mereka terhadap ayat-ayat Kami) yakni
Alquran (yang mereka ingkari.)
|
||
Dan orang-orang kafir
berkata: "Ya Tuhan kami perlihatkanlah kami dua jenis orang yang telah
menyesatkan kami [yaitu] sebagian dari jin dan manusia agar kami letakkan
keduanya di bawah telapak kaki kami supaya kedua jenis itu menjadi
orang-orang yang hina". (29)
|
|
وَقَالَ ٱلَّذِينَ
ڪَفَرُواْ رَبَّنَآ أَرِنَا ٱلَّذَيۡنِ أَضَلَّانَا مِنَ ٱلۡجِنِّ وَٱلۡإِنسِ نَجۡعَلۡهُمَا
تَحۡتَ أَقۡدَامِنَا لِيَكُونَا مِنَ ٱلۡأَسۡفَلِينَ (٢٩)
|
|
||
029. (Dan orang-orang kafir berkata) sedang mereka di dalam
neraka, ("Ya Rabb kami! Perlihatkanlah kepada kami dua jenis makhluk
yang telah menyesatkan kami yaitu sebagian dari jin dan manusia) yakni iblis
dan Qabil yang keduanya adalah orang pertama yang mengerjakan kekafiran dan
pembunuhan (agar kami letakkan keduanya di bawah telapak kaki kami) dalam
neraka (supaya kedua jenis itu menjadi orang-orang yang paling bawah")
di neraka, artinya, azabnya lebih hebat daripada kami.
|
||
Sesungguhnya
orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian
mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka
[dengan mengatakan]: "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu
merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan [memperoleh] surga yang telah
dijanjikan Allah kepadamu". (30)
|
|
إِنَّ ٱلَّذِينَ
قَالُواْ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسۡتَقَـٰمُواْ تَتَنَزَّلُ عَلَيۡهِمُ
ٱلۡمَلَـٰٓٮِٕڪَةُ أَلَّا
تَخَافُواْ وَلَا تَحۡزَنُواْ وَأَبۡشِرُواْ بِٱلۡجَنَّةِ ٱلَّتِى كُنتُمۡ
تُوعَدُونَ (٣٠)
|
|
||
030. (Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, "Rabb
kami adalah Allah," kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka) dalam
ajaran tauhid dan lain-lainnya yang diwajibkan atas mereka (maka malaikat
akan turun kepada mereka) sewaktu mereka mati ("Hendaknya kalian jangan
merasa takut) akan mati dan hal-hal yang sesudahnya (dan jangan pula kalian
merasa sedih) atas semua yang telah kalian tinggalkan, yaitu istri dan
anak-anak, maka Kamilah yang akan menggantikan kedudukan mereka di sisi
kalian (dan bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepada
kalian.)
|
||
Kamilah
Pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan di akhirat; di dalamnya kamu
memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh [pula] di dalamnya apa yang
kamu minta. (31)
|
|
نَحۡنُ
أَوۡلِيَآؤُكُمۡ فِى ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا وَفِى ٱلۡأَخِرَةِۖ وَلَكُمۡ
فِيهَا مَا تَشۡتَهِىٓ أَنفُسُكُمۡ وَلَكُمۡ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ (٣١)
|
|
||
031. (Kamilah pelindung-pelindung kalian dalam kehidupan
dunia) artinya, Kami memelihara kalian di dalamnya (dan di akhirat)
maksudnya, Kami akan selalu bersama kalian di akhirat hingga kalian masuk
surga (di dalamnya kalian memperoleh apa yang kalian inginkan dan memperoleh
pula di dalamnya apa yang kalian minta) berupa semua kenikmatan yang kalian
minta.
|
||
Sebagai hidangan
[bagimu] dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (32)
|
|
نُزُلاً۬ مِّنۡ
غَفُورٍ۬ رَّحِيمٍ۬ (٣٢)
|
|
||
032. (Sebagai hidangan) sebagai rezeki yang telah dipersiapkan
bagi kalian; lafal ayat ini dinashabkan oleh lafal Ja'ala yang keberadaannya
diperkirakan sebelumnya (dari Rabb Yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang") yaitu dari Allah swt.
|
||
Siapakah yang lebih
baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal
yang saleh dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang
berserah diri?" (33)
|
|
وَمَنۡ أَحۡسَنُ
قَوۡلاً۬ مِّمَّن دَعَآ إِلَى ٱللَّهِ وَعَمِلَ صَـٰلِحً۬ا وَقَالَ إِنَّنِى
مِنَ ٱلۡمُسۡلِمِينَ (٣٣)
|
|
||
033. (Siapakah yang lebih baik perkataannya) maksudnya, tiada
seorang pun yang lebih baik perkataannya (daripada seorang yang menyeru
kepada Allah) yakni mentauhidkan-Nya (mengerjakan amal yang saleh dan
berkata, "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah
diri?")
|
||
Dan tidaklah sama
kebaikan dan kejahatan. Tolaklah [kejahatan itu] dengan cara yang lebih baik,
maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah
telah menjadi teman yang sangat setia. (34)
|
|
وَلَا تَسۡتَوِى
ٱلۡحَسَنَةُ وَلَا ٱلسَّيِّئَةُۚ ٱدۡفَعۡ بِٱلَّتِى هِىَ أَحۡسَنُ فَإِذَا
ٱلَّذِى بَيۡنَكَ وَبَيۡنَهُ ۥ عَدَٲوَةٌ۬ كَأَنَّهُ ۥ وَلِىٌّ
حَمِيمٌ۬ (٣٤)
|
|
||
034. (Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan) dalam
tingkatan rinciannya, karena sebagian daripada keduanya berada di atas
sebagian yang lain. (Tolaklah) kejahatan itu (dengan cara) yakni dengan
perbuatan (yang lebih baik) seperti marah, imbangilah dengan sabar, bodoh
imbangilah dengan santunan, dan perbuatan jahat imbangilah dengan lapang dada
atau pemaaf (maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan
seolah-olah menjadi teman yang setia) maka jadilah yang dulunya musuhmu kini
menjadi teman sejawat dalam hal saling kasih mengasihi, jika kamu mempunyai
sikap seperti tersebut. Lafal Al Ladzii Mubtada, dan Ka-annahu adalah
Khabarnya, lafal Idzaa menjadi Zharaf bagi makna Tasybih.
|
||
Sifat-sifat yang baik
itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak
dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang
besar. (35)
|
|
وَمَا يُلَقَّٮٰهَآ إِلَّا ٱلَّذِينَ
صَبَرُواْ وَمَا يُلَقَّٮٰهَآ
إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ۬ (٣٥)
|
|
||
035. (Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan) tidak
akan diberikan (melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak
dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan)
yakni pahala (yang besar.)
|
||
Dan jika syaitan
mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah.
Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (36)
|
|
وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ
مِنَ ٱلشَّيۡطَـٰنِ نَزۡغٌ۬ فَٱسۡتَعِذۡ بِٱللَّهِۖ إِنَّهُ ۥ هُوَ
ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ (٣٦)
|
|
||
036. (Dan jika) lafal Immaa ini pada asalnya terdiri dari In
Syarthiyyah dan Maa Zaidah yang kemudian keduanya diidgamkan menjadi satu
sehingga jadilah Immaa (setan mengganggumu dengan suatu gangguan) yakni jika
setan mengalihkan perhatianmu dari pekerti yang baik kepada pekerti yang
buruk (maka mohonlah perlindungan kepada Allah) lafal ayat ini menjadi Jawab
Syarat, sedangkan Jawab Amar tidak disebutkan, yakni niscaya Dia akan menolak
gangguan setan itu dalam dirimu. (Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar)
semua percakapan (lagi Maha Mengetahui) semua perbuatan.
|
||
Dan sebagian dari
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah
bersujud kepada matahari dan janganlah [pula] kepada bulan, tetapi
bersujudlah kepada Allah Yang menciptakannya, jika kamu hanya kepada-Nya saja
menyembah. (37)
|
|
وَمِنۡ ءَايَـٰتِهِ
ٱلَّيۡلُ وَٱلنَّهَارُ وَٱلشَّمۡسُ وَٱلۡقَمَرُۚ لَا تَسۡجُدُواْ لِلشَّمۡسِ
وَلَا لِلۡقَمَرِ وَٱسۡجُدُواْ لِلَّهِ ٱلَّذِى خَلَقَهُنَّ إِن ڪُنتُمۡ
إِيَّاهُ تَعۡبُدُونَ (٣٧)
|
|
||
037. (Dan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam,
siang, matahari, dan bulan. Janganlah kalian bersujud kepada matahari dan
jangan pula kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah Yang
menciptakannya) yang telah menciptakan keempat tanda-tanda tersebut (jika
kalian hanya kepada-Nya saja menyembah.)
|
||
Jika mereka menyombongkan
diri, maka mereka [malaikat] yang di sisi Tuhanmu bertasbih kepada-Nya di
malam dan siang hari, sedang mereka tidak jemu-jemu. (38)
|
|
فَإِنِ ٱسۡتَڪۡبَرُواْ
فَٱلَّذِينَ عِندَ رَبِّكَ يُسَبِّحُونَ لَهُ ۥ بِٱلَّيۡلِ وَٱلنَّہَارِ
وَهُمۡ لَا يَسۡـَٔمُونَ ۩ (٣٨)
|
|
||
038. (Jika mereka menyombongkan diri) tidak mau bersujud atau
menyembah kepada Allah semata (maka mereka yang di sisi Rabbmu) yakni
malaikat-malaikat (bertasbih) artinya, salat (kepada-Nya di malam dan siang
hari, sedangkan mereka tidak jemu-jemu) tidak pernah merasa jemu bertasbih.
|
||
Dan sebagian dari
tanda-tanda [kekuasaan]-Nya bahwa kamu melihat bumi itu kering tandus, maka
apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur.
Sesungguhnya Tuhan Yang menghidupkannya tentu dapat menghidupkan yang mati;
sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. (39)
|
|
وَمِنۡ ءَايَـٰتِهِۦۤ
أَنَّكَ تَرَى ٱلۡأَرۡضَ خَـٰشِعَةً۬ فَإِذَآ أَنزَلۡنَا عَلَيۡہَا ٱلۡمَآءَ
ٱهۡتَزَّتۡ وَرَبَتۡۚ إِنَّ ٱلَّذِىٓ أَحۡيَاهَا لَمُحۡىِ ٱلۡمَوۡتَىٰٓۚ
إِنَّهُ ۥ عَلَىٰ كُلِّ شَىۡءٍ۬ قَدِيرٌ (٣٩)
|
|
||
039. (Dan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya bahwa kamu
melihat bumi itu kering tandus) yaitu tidak ada tumbuh-tumbuhan padanya (maka
apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak) berubah (dan
subur) yakni menjadi subur dan rimbun penuh dengan tetumbuhan. (Sesungguhnya
Tuhan Yang menghidupkannya tentu dapat menghidupkan yang mati; sesungguhnya
Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.)
|
||
Sesungguhnya
orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Kami, mereka tidak tersembunyi dari
Kami. Maka apakah orang-orang yang dilemparkan ke dalam neraka lebih baik
ataukah orang-orang yang datang dengan aman sentosa pada hari kiamat?
Perbuatlah apa yang kamu kehendaki; sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang
kamu kerjakan. (40)
|
|
إِنَّ ٱلَّذِينَ
يُلۡحِدُونَ فِىٓ ءَايَـٰتِنَا لَا يَخۡفَوۡنَ عَلَيۡنَآۗ أَفَمَن يُلۡقَىٰ
فِى ٱلنَّارِ خَيۡرٌ أَم مَّن يَأۡتِىٓ ءَامِنً۬ا يَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِۚ
ٱعۡمَلُواْ مَا شِئۡتُمۡۖ إِنَّهُ ۥ بِمَا تَعۡمَلُونَ بَصِيرٌ (٤٠)
|
|
||
040. (Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari) diambil dari
kata Alhada dan Lahada artinya ingkar (kepada ayat-ayat Kami) yakni Alquran
dengan cara mendustakannya (mereka tidak tersembunyi dari Kami) maka pasti
Kami akan membalas mereka. (Maka apakah orang-orang yang dilemparkan ke dalam
neraka lebih baik ataukah orang-orang yang datang dengan aman sentosa pada
hari kiamat? Perbuatlah apa yang kalian kehendaki; sesungguhnya Dia Maha
Mengetahui apa yang kalian kerjakan) ayat ini merupakan ancaman bagi mereka.
|
||
Sesungguhnya
orang-orang yang mengingkari Al Qur’an ketika Al Qur’an itu datang kepada
mereka, [mereka itu pasti akan celaka], dan sesungguhnya Al Qur’an itu adalah
kitab yang mulia. (41)
|
|
إِنَّ ٱلَّذِينَ
كَفَرُواْ بِٱلذِّكۡرِ لَمَّا جَآءَهُمۡۖ وَإِنَّهُ ۥ لَكِتَـٰبٌ
عَزِيزٌ۬ (٤١)
|
|
||
041. (Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari peringatan)
Alquran (ketika ia datang kepada mereka) niscaya Kami akan membalas mereka
(dan sesungguhnya Alquran itu adalah kitab yang mulia) artinya, perkasa.
|
||
Yang tidak datang
kepadanya [Al Qur’an] kebathilan baik dari depan maupun dari belakangnya,
yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji. (42)
|
|
لَّا يَأۡتِيهِ
ٱلۡبَـٰطِلُ مِنۢ بَيۡنِ يَدَيۡهِ وَلَا مِنۡ خَلۡفِهِۦۖ تَنزِيلٌ۬ مِّنۡ
حَكِيمٍ حَمِيدٍ۬ (٤٢)
|
|
||
042. (Yang tidak datang kepadanya Alquran kebatilan baik dari
depan maupun dari belakangnya) yakni tidak ada suatu kitab pun sebelumnya
yang mendustakannya, dan tidak pula sesudahnya (yang diturunkan dari Tuhan
Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji) Allah Yang Maha Terpuji di dalam semua
urusan-Nya.
|
||
Tidaklah ada yang
dikatakan [oleh orang-orang kafir] kepadamu itu selain apa yang sesungguhnya
telah dikatakan kepada rasul-rasul sebelum kamu. Sesungguhnya Tuhan kamu
benar-benar mempunyai ampunan dan hukuman yang pedih. (43)
|
|
مَّا يُقَالُ لَكَ
إِلَّا مَا قَدۡ قِيلَ لِلرُّسُلِ مِن قَبۡلِكَۚ إِنَّ رَبَّكَ لَذُو
مَغۡفِرَةٍ۬ وَذُو عِقَابٍ أَلِيمٍ۬ (٤٣)
|
|
||
043. (Tidaklah ada yang dikatakan kepadamu itu) yakni
kedustaan (kecuali) sebagaimana (apa yang sesungguhnya telah dikatakan kepada
rasul-rasul sebelum kamu. Sesungguhnya Rabbmu benar-benar mempunyai ampunan)
buat orang-orang yang beriman (dan hukuman yang pedih) bagi orang-orang
kafir.
|
||
Dan jikalau Kami
jadikan Al Qur’an itu suatu bacaan dalam bahasa selain bahasa Arab tentulah
mereka mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?". Apakah
[patut Al Qur’an] dalam bahasa asing, sedang [rasul adalah orang] Arab?
Katakanlah: "Al Qur’an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang
yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada
sumbatan, sedang Al Qur’an itu suatu kegelapan bagi mereka [1335]. Mereka itu adalah
[seperti] orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh". (44)
|
|
وَلَوۡ جَعَلۡنَـٰهُ
قُرۡءَانًا أَعۡجَمِيًّ۬ا لَّقَالُواْ لَوۡلَا فُصِّلَتۡ ءَايَـٰتُهُ ۥۤۖ
ءَا۠عۡجَمِىٌّ۬ وَعَرَبِىٌّ۬ۗ قُلۡ هُوَ لِلَّذِينَ ءَامَنُواْ هُدً۬ى
وَشِفَآءٌ۬ۖ وَٱلَّذِينَ لَا يُؤۡمِنُونَ فِىٓ ءَاذَانِهِمۡ وَقۡرٌ۬ وَهُوَ
عَلَيۡهِمۡ عَمًىۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ
يُنَادَوۡنَ مِن مَّكَانِۭ بَعِيدٍ۬ (٤٤)
|
|
||
[1335]
artinya tidak memberi petunjuk bagi mereka.
|
||
|
||
044. (Dan jika Kami jadikan ia) yakni Alquran itu
(suatu bacaan dalam bahasa selain bahasa Arab tentu mereka mengatakan,
"Mengapa tidak) kenapa tidak (dijelaskan) diterangkan (ayat-ayatnya?)
sehingga kami dapat memahaminya. (Apakah) patut Alquran (dalam bahasa asing
sedangkan) nabi (adalah orang Arab) Istifham atau kata tanya di sini
mengandung makna ingkar, yakni menunjukkan keingkaran mereka. Dan lafal
A'jamiyyun ini dapat dibaca Tahqiq dan dapat pula dibaca Tas-hil.
(Katakanlah, "Alquran ini bagi orang-orang yang beriman adalah petunjuk)
dari kesesatan (dan penawar) dari kebodohan. (Dan orang-orang yang tidak
beriman pada telinga mereka ada sumbatan) penutup, sehingga mereka tidak
dapat mendengar (sedangkan Alquran itu suatu kegelapan bagi mereka) karena
itu mereka tidak dapat memahaminya. (Mereka itu adalah seperti orang-orang
yang dipanggil dari tempat yang jauh") karenanya mereka tidak dapat
mendengar dan tidak dapat memahami panggilan yang ditujukan kepadanya.
|
||
Dan sesungguhnya telah
Kami berikan kepada Musa Taurat lalu diperselisihkan tentang Taurat itu.
Kalau tidak ada keputusan yang telah terdahulu dari Tuhanmu, tentulah
orang-orang kafir itu sudah dibinasakan. Dan sesungguhnya mereka terhadap Al
Qur’an benar-benar dalam keragu-raguan yang membingungkan. (45)
|
|
وَلَقَدۡ ءَاتَيۡنَا
مُوسَى ٱلۡكِتَـٰبَ فَٱخۡتُلِفَ فِيهِۗ وَلَوۡلَا ڪَلِمَةٌ۬ سَبَقَتۡ مِن
رَّبِّكَ لَقُضِىَ بَيۡنَهُمۡۚ وَإِنَّهُمۡ لَفِى شَكٍّ۬ مِّنۡهُ مُرِيبٍ۬ (٤٥)
|
|
||
045. (Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa Kitab)
yakni Taurat (lalu diperselisihkan tentang Taurat itu) ada yang
mempercayainya dan ada pula yang mendustakannya, sama dengan apa yang dialami
oleh Alquran. (Kalau tidak ada keputusan yang telah terdahulu dari Rabbmu)
yang telah memutuskan untuk menangguhkan hisab dan pembalasan bagi semua
makhluk sampai hari kiamat nanti (tentulah telah diputuskan di antara mereka)
di dunia ini tentang apa yang mereka perselisihkan itu. (Dan sesungguhnya
mereka) yaitu orang-orang yang mendustakan terhadap Alquran (benar-benar
dalam keragu-raguan yang membingungkan terhadap Alquran) mereka benar-benar
ragu terhadapnya.
|
||
Barangsiapa yang
mengerjakan amal yang saleh maka [pahalanya] untuk dirinya sendiri dan
barangsiapa yang berbuat jahat maka [dosanya] atas dirinya sendiri; dan
sekali-kali tidaklah Tuhanmu menganiaya hamba-hamba [Nya]. (46)
|
|
مَّنۡ عَمِلَ
صَـٰلِحً۬ا فَلِنَفۡسِهِۦۖ وَمَنۡ أَسَآءَ فَعَلَيۡهَاۗ وَمَا رَبُّكَ
بِظَلَّـٰمٍ۬ لِّلۡعَبِيدِ (٤٦) ۞
|
|
||
046. (Barang siapa yang mengerjakan amal yang saleh maka
pahalanya untuk dirinya sendiri) ia beramal untuk dirinya sendiri (dan barang
siapa yang berbuat jahat maka dosanya atas dirinya sendiri) bahaya dari
perbuatan jahatnya itu kembali kepada dirinya sendiri (dan sekali-kali
tidaklah Rabbmu menganiaya hamba-hamba-Nya) Dia bukanlah penganiaya
hamba-hamba-Nya sebagaimana yang telah diungkapkan oleh ayat lainnya, yaitu
firman-Nya, "Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seorang pun walaupun
sebesar dzarrah." (Q.S. An-Nisa, 40)
|
||
Kepada-Nyalah
dikembalikan pengetahuan tentang hari kiamat [1336]. Dan tidak ada buah-buahan keluar dari kelopaknya dan tidak
seorang perempuanpun mengandung dan tidak [pula] melahirkan, melainkan dengan
sepengetahuan-Nya. Pada hari Tuhan memanggil mereka: "Di manakah
sekutu-sekutu-Ku itu?" [1337]; mereka menjawab: "Kami nyatakan kepada Engkau bahwa tidak
ada seorangpun di antara kami yang memberi kesaksian [bahwa Engkau punya
sekutu]". (47)
|
|
إِلَيۡهِ يُرَدُّ
عِلۡمُ ٱلسَّاعَةِۚ وَمَا تَخۡرُجُ مِن ثَمَرَٲتٍ۬ مِّنۡ أَكۡمَامِهَا وَمَا
تَحۡمِلُ مِنۡ أُنثَىٰ وَلَا تَضَعُ إِلَّا بِعِلۡمِهِۦۚ وَيَوۡمَ يُنَادِيہِمۡ
أَيۡنَ شُرَڪَآءِى قَالُوٓاْ ءَاذَنَّـٰكَ مَا مِنَّا مِن شَہِيدٍ۬ (٤٧)
|
|
||
[1336]
Maksudnya: Hanya Allah-lah yang mengetahui kapan datangnya hari Kiamat itu.
[1337] Yang dimaksud "sekutu-sekutuKu" ialah berhala-berhala yang mereka anggapa sebagai sekutu Tuhan. |
||
|
||
047. (Kepada-Nyalah dikembalikan pengetahuan tentang
hari kiamat) bila akan terjadi, tiada seorang pun yang mengetahuinya selain
Dia. (Dan tidak ada buah-buahan keluar) menurut suatu qiraat dibaca
Tsamaraatin dalam bentuk jamak (dari kelopaknya) dari kelopak-kelopaknya
melainkan dengan sepengetahuan-Nya; lafal Akmaam adalah bentuk jamak dari
lafal Kimmun (dan tidak seorang perempuan pun mengandung dan tidak pula
melahirkan, melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Pada hari Tuhan memanggil
mereka, "Di manakah sekutu-sekutu-Ku itu?" Mereka menjawab,
"Kami nyatakan kepada Engkau) artinya, sekarang Kami beritahukan kepada
Engkau (bahwa tidak ada seorang pun di antara kami yang memberikan kesaksian
bahwa Engkau punya sekutu."
|
||
Dan lenyaplah dari
mereka apa yang selalu mereka sembah dahulu, dan mereka yakin bahwa tidak ada
bagi mereka sesuatu jalan keluarpun. (48)
|
|
وَضَلَّ عَنۡہُم مَّا
كَانُواْ يَدۡعُونَ مِن قَبۡلُۖ وَظَنُّواْ مَا لَهُم مِّن مَّحِيصٍ۬ (٤٨)
|
|
||
048. (Dan lenyaplah) hilanglah (dari mereka apa yang selalu
mereka seru) yang selalu mereka sembah (dahulu) di dunia yaitu
berhala-berhala (dan mereka yakin) merasa yakin (bahwa tidak ada bagi mereka
sesuatu jalan keluar pun) jalan selamat dari azab. Huruf Nafi pada dua tempat
tidak beramal, dan jumlah yang dinafikan menduduki tempatnya Maf'ul.
|
||
Manusia tidak jemu
memohon kebaikan, dan jika mereka ditimpa malapetaka dia menjadi putus asa
lagi putus harapan. (49)
|
|
لَّا يَسۡـَٔمُ ٱلۡإِنسَـٰنُ
مِن دُعَآءِ ٱلۡخَيۡرِ وَإِن مَّسَّهُ ٱلشَّرُّ فَيَـُٔوسٌ۬ قَنُوطٌ۬ (٤٩)
|
|
||
049. (Manusia tidak jemu memohon kebaikan) artinya, masih
tetap terus meminta kepada Rabbnya akan harta, kesehatan dan lain-lainnya
(dan jika ia ditimpa malapetaka) berupa kemiskinan dan kesengsaraan (dia
menjadi putus asa lagi putus harapan) dari rahmat Allah. Ayat ini merupakan
gambaran bagi keadaan orang-orang kafir, demikian pula gambaran dalam ayat
selanjutnya.
|
||
Dan jika Kami
merasakan kepadanya sesuatu rahmat dari Kami sesudah dia ditimpa kesusahan,
pastilah dia berkata: "Ini adalah hakku, dan aku tidak yakin bahwa hari
kiamat itu akan datang. Dan jika aku dikembalikan kepada Tuhanku maka
sesungguhnya aku akan memperoleh kebaikan pada sisi-Nya". Maka Kami
benar-benar akan memberitakan kepada orang-orang kafir apa yang telah mereka
kerjakan dan akan Kami rasakan kepada mereka azab yang keras. (50)
|
|
وَلَٮِٕنۡ أَذَقۡنَـٰهُ
رَحۡمَةً۬ مِّنَّا مِنۢ بَعۡدِ ضَرَّآءَ مَسَّتۡهُ لَيَقُولَنَّ هَـٰذَا لِى
وَمَآ أَظُنُّ ٱلسَّاعَةَ قَآٮِٕمَةً۬
وَلَٮِٕن رُّجِعۡتُ إِلَىٰ
رَبِّىٓ إِنَّ لِى عِندَهُ ۥ لَلۡحُسۡنَىٰۚ فَلَنُنَبِّئَنَّ ٱلَّذِينَ
كَفَرُواْ بِمَا عَمِلُواْ وَلَنُذِيقَنَّهُم مِّنۡ عَذَابٍ غَلِيظٍ۬ (٥٠)
|
|
||
050. (Dan sungguh jika) huruf Lamnya menunjukkan makna Qasam
(Kami rasakan kepadanya) Kami berikan kepadanya (rahmat) kecukupan dan
kesehatan (dari Kami sesudah kesusahan) yakni kesengsaraan dan malapetaka
(yang telah menimpanya, pastilah dia berkata, "Ini adalah hakku)
artinya, berkat karyaku sendiri (dan aku tidak yakin bahwa hari Kiamat itu
akan datang. Dan sungguh jika) huruf Lamnya menunjukkan makna Qasam (aku
dikembalikan kepada Rabbku maka sesungguhnya aku akan memperoleh kebaikan di
sisi-Nya") yakni surga. (Maka Kami benar-benar akan memberitakan kepada
orang-orang kafir apa yang telah mereka kerjakan dan akan Kami rasakan kepada
mereka azab yang keras) siksaan yang keras. Huruf Lam yang terdapat pada dua
Fi'il bermakna Qasam.
|
||
Dan apabila Kami
memberikan ni’mat kepada manusia, ia berpaling dan menjauhkan diri; tetapi
apabila ia ditimpa malapetaka maka ia banyak berdo’a. (51)
|
|
وَإِذَآ أَنۡعَمۡنَا
عَلَى ٱلۡإِنسَـٰنِ أَعۡرَضَ وَنَـَٔا بِجَانِبِهِۦ وَإِذَا مَسَّهُ ٱلشَّرُّ
فَذُو دُعَآءٍ عَرِيضٍ۬ (٥١)
|
|
||
051. (Dan apabila Kami berikan nikmat kepada manusia) yang
dimaksud adalah jenis manusia (ia berpaling) tidak mau bersyukur (dan
menjauhkan diri) yakni memutarkan badannya seraya menyombongkan diri; menurut
suatu qiraat lafal Na-aa dibaca dengan didahulukan huruf Hamzahnya (tetapi
apabila ia ditimpa malapetaka maka ia banyak berdoa) banyak permintaannya.
|
||
Katakanlah:
"Bagaimana pendapatmu jika [Al Qur’an] itu datang dari sisi Allah,
kemudian kamu mengingkarinya. Siapakah yang lebih sesat daripada orang yang
selalu berada dalam penyimpangan yang jauh?" (52)
|
|
قُلۡ أَرَءَيۡتُمۡ إِن
ڪَانَ مِنۡ عِندِ ٱللَّهِ ثُمَّ ڪَفَرۡتُم بِهِۦ مَنۡ أَضَلُّ مِمَّنۡ هُوَ فِى
شِقَاقِۭ بَعِيدٍ۬ (٥٢)
|
|
||
052. (Katakanlah, "Bagaimana pendapat kalian jika ia)
yakni Alquran itu (datang dari sisi Allah) sebagaimana yang telah dikatakan
oleh Nabi saw. (kemudian kalian mengingkarinya. Siapakah) yakni tiada seorang
pun (yang lebih sesat daripada orang yang selalu berada dalam penyimpangan)
yakni perselisihan (yang jauh?") dari kebenaran. Lafal Ba'iidun ini
menduduki tempatnya lafal Minkum sebagai penjelasan tentang keadaan mereka.
|
||
Kami akan
memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda [kekuasaan] Kami di segenap ufuk dan
pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Qur’an itu
adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup [bagi kamu] bahwa sesungguhnya
Dia menyaksikan segala sesuatu? (53)
|
|
سَنُرِيهِمۡ
ءَايَـٰتِنَا فِى ٱلۡأَفَاقِ وَفِىٓ أَنفُسِہِمۡ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمۡ
أَنَّهُ ٱلۡحَقُّۗ أَوَلَمۡ يَكۡفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ ۥ عَلَىٰ كُلِّ
شَىۡءٍ۬ شَہِيدٌ (٥٣)
|
|
||
053. (Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda
kekuasaan Kami di segenap penjuru) di segenap penjuru langit dan bumi, yaitu
berupa api, tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan (dan pada diri mereka sendiri)
yaitu berupa rapihnya ciptaan Allah dan indahnya hikmah yang terkandung di
dalam penciptaan itu (sehingga jelaslah bagi mereka bahwa ia) yakni Alquran
itu (adalah benar) diturunkan dari sisi Allah yang di dalamnya dijelaskan
masalah hari berbangkit, hisab dan siksaan; maka mereka akan disiksa karena
kekafiran mereka terhadap Alquran dan terhadap orang yang Alquran diturunkan
kepadanya, yaitu Nabi saw. (Dan apakah Rabbmu tidak cukup bagi kamu) lafal
Birabbika adalah Fa'il dari lafal Yakfi (bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan
segala sesuatu?) lafal ayat ini menjadi Mubdal Minhu yakni, apakah tidak
cukup sebagai bukti tentang kebenaranmu bagi mereka, yaitu bahwasanya Rabbmu
tiada sesuatu pun yang samar bagi-Nya.
|
||
Ingatlah bahwa
sesungguhnya mereka adalah dalam keraguan tentang pertemuan dengan Tuhan
mereka. Ingatlah, bahwa sesungguhnya Dia Maha Meliputi segala sesuatu. (54)
|
|
أَلَآ إِنَّہُمۡ فِى
مِرۡيَةٍ۬ مِّن لِّقَآءِ رَبِّهِمۡۗ أَلَآ إِنَّهُ ۥ بِكُلِّ شَىۡءٍ۬
مُّحِيطُۢ (٥٤)
|
|
||
054. (Ingatlah bahwa sesungguhnya mereka adalah dalam keraguan)
yakni keragu-raguan (tentang pertemuan dengan Rabb mereka) karena mereka
ingkar kepada adanya hari berbangkit. (Ingatlah, bahwa sesungguhnya Dia)
yakni Allah swt. (Maha Meliputi segala sesuatu) yaitu ilmu dan kekuasaan-Nya
meliputi segala sesuatu, maka dari itu Dia akan membalas mereka disebabkan
kekafiran mereka.
|
-
Terjemah dan Tafsir Jalalain ▼
- 1. Al Faatihah
- 2. Al Baqarah-1
- 2. Al Baqarah-2
- 2. Al Baqarah-3
- 2. Al Baqarah-4
- 3. Ali 'Imran-1
- 3. Ali 'Imran-2
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Assy Ssyamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 5. Al Maaidah
- Al Qur'an Per Juz ▼
- 1. Al Fatihah
- 2. Al Baqarah
- 3. Ali Imran
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Asy Syamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 6. Al An'aam
Senin, 29 April 2013
Surah 41 - Fussilat (1 - 54)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar