Surah MUSYAWARAT
|
|
سُوۡرَةُ الشّوریٰ
|
|
||
Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
|
|
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
|
|
||
Haa Miim [1338]. (1)
|
|
حمٓ (١)
|
|
||
[1338] Lihat not
[10]. Ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari
surat-surat Al-Qur'an seperti: alif laam miim, alif laam raa, alif laam miim
shaad dan sebagainya. Diantara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan
pengertiannya kepada Allah karena dipandang termasuk ayat-ayat
mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. Golongan yang
menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang
berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian para
pendengar supaya memperhatikan Al-Qur'an itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa
Al-Qur'an itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari
huruf-huruf abjad. Kalau mereka tidak percaya bahwa Al-Qur'an diturunkan dari
Allah dan hanya buatan Muhammad SAW semata-mata, maka cobalah mereka buat
semacam Al Quran itu.
|
||
|
||
001. (Haa Miim)
|
||
‘Ain Siin Qaaf [1339]. (2)
|
|
عٓسٓقٓ (٢)
|
|
||
[1339]
Lihat not [10]. Ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian
dari surat-surat Al-Qur'an seperti: alif laam miim, alif laam raa, alif laam
miim shaad dan sebagainya. Diantara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan
pengertiannya kepada Allah karena dipandang termasuk ayat-ayat
mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. Golongan yang
menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang
berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian para
pendengar supaya memperhatikan Al-Qur'an itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa
Al-Qur'an itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari
huruf-huruf abjad. Kalau mereka tidak percaya bahwa Al-Qur'an diturunkan dari
Allah dan hanya buatan Muhammad SAW semata-mata, maka cobalah mereka buat
semacam Al Quran itu.
|
||
|
||
002. ('Ain Siin Qaaf) kedua ayat ini hanya Allahlah
yang mengetahui arti dan maksudnya.
|
||
Demikianlah Allah Yang
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, mewahyukan kepada kamu dan kepada
orang-orang yang sebelum kamu. (3)
|
|
كَذَٲلِكَ يُوحِىٓ
إِلَيۡكَ وَإِلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكَ ٱللَّهُ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَكِيمُ (٣)
|
|
||
003. (Demikianlah) artinya seperti penurunan wahyu ini
(telah mewahyukannya kepadamu dan) telah mewahyukan pula (kepada orang-orang
yang sebelum kamu, yaitu Allah) lafal Allah menjadi Fa'il dari lafal Yuuhii
(Yang Maha Perkasa) di dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Bijaksana) di dalam
perbuatan-Nya.
|
||
Kepunyaan-Nyalah apa
yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan Dialah Yang Maha Tinggi lagi
Maha Besar. (4)
|
|
لَهُ ۥ مَا فِى
ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَمَا فِى ٱلۡأَرۡضِۖ وَهُوَ ٱلۡعَلِىُّ ٱلۡعَظِيمُ (٤)
|
|
||
004. (Kepunyaan-Nyalah apa yang ada di langit dan apa
yang ada di bumi) sebagai milik-Nya semua makhluk dan hamba-hamba-Nya. (Dan
Dialah Yang Maha Tinggi) di atas semua makhluk-Nya (lagi Maha Besar) atau
Maha Agung.
|
||
Hampir saja langit itu
pecah dari sebelah atasnya [karena kebesaran Tuhan] dan malaikat-malaikat
bertasbih serta memuji Tuhannya dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang
ada di bumi. Ingatlah, bahwa sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang. (5)
|
|
تَكَادُ ٱلسَّمَـٰوَٲتُ
يَتَفَطَّرۡنَ مِن فَوۡقِهِنَّۚ وَٱلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةُ يُسَبِّحُونَ بِحَمۡدِ رَبِّہِمۡ وَيَسۡتَغۡفِرُونَ لِمَن
فِى ٱلۡأَرۡضِۗ أَلَآ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ (٥)
|
|
||
005. (Hampir saja) dapat dibaca Takaadu atau Yakaadu
(langit itu pecah) dibaca Yatafath-tharna dengan huruf tha yang ditasydidkan
menurut qiraat lain dibaca Yanfathirna dengan memakai huruf Nun (dari sebelah
atasnya) hampir setiap langit itu pecah menimpa yang lainnya karena kebesaran
Allah swt. (dan malaikat-malaikat bertasbih serta memuji Rabbnya) disertai
dengan mengucapkan puji-pujian (dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang
ada di bumi) yakni bagi orang-orang yang beriman. (Ingatlah! Bahwa
sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun) kepada kekasih-kekasih-Nya
(lagi Maha Penyayang) kepada mereka.
|
||
Dan orang-orang yang
mengambil pelindung-pelindung selain Allah, Allah mengawasi [perbuatan]
mereka; dan kamu [ya Muhammad] bukanlah orang yang diserahi mengawasi mereka.
(6)
|
|
وَٱلَّذِينَ
ٱتَّخَذُواْ مِن دُونِهِۦۤ أَوۡلِيَآءَ ٱللَّهُ حَفِيظٌ عَلَيۡہِمۡ وَمَآ
أَنتَ عَلَيۡہِم بِوَكِيلٍ۬ (٦)
|
|
||
006. (Dan orang-orang yang mengambil selain Allah)
mengambil berhala-berhala (sebagai pelindung-pelindung, Allah mengawasi)
mencatat (perbuatan mereka) untuk membalas mereka kelak (dan kamu bukanlah
orang yang diserahi mengawasi mereka) untuk memperoleh apa yang diminta dari
mereka, tugasmu tiada lain hanya menyampaikan.
|
||
Demikianlah Kami
wahyukan kepadamu Al Qur’an dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan
kepada Ummul Qura [penduduk Mekah] dan penduduk [negeri-negeri] sekelilingnya
[1340]
serta memberi peringatan [pula] tentang hari berkumpul [kiamat] yang tidak ada
keraguan padanya. Segolongan masuk surga dan segolongan masuk neraka.
(7)
|
|
وَكَذَٲلِكَ
أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ قُرۡءَانًا عَرَبِيًّ۬ا لِّتُنذِرَ أُمَّ ٱلۡقُرَىٰ
وَمَنۡ حَوۡلَهَا وَتُنذِرَ يَوۡمَ ٱلۡجَمۡعِ لَا رَيۡبَ فِيهِۚ فَرِيقٌ۬ فِى
ٱلۡجَنَّةِ وَفَرِيقٌ۬ فِى ٱلسَّعِيرِ (٧)
|
|
||
[1340] Maksudnya:
penduduk dunia seluruhnya.
|
||
|
||
007. (Demikianlah) sebagaimana penurunan wahyu ini
(Kami wahyukan kepadamu Alquran dalam bahasa Arab supaya kamu memberi
peringatan) dengannya, (kepada Umulquraa dan penduduk negeri-negeri
sekelilingnya) yaitu penduduk kota Mekah dan semua manusia (serta memberi
peringatan pula) kepada manusia (tentang hari berkumpul) yakni hari kiamat,
yang pada hari itu semua makhluk dikumpulkan (yang tidak ada keraguan) atau
keragu-raguan (padanya. Segolongan) dari mereka (masuk surga dan segolongan
yang lain masuk Sa'ir) yakni neraka.
|
||
Dan kalau Allah
menghendaki niscaya Allah menjadikan mereka satu umat [saja], tetapi Dia
memasukkan orang-orang yang dikehendaki-Nya ke dalam rahmat-Nya. Dan
orang-orang yang zalim tidak ada bagi mereka seorang pelindungpun dan tidak
pula seorang penolong. (8)
|
|
وَلَوۡ شَآءَ ٱللَّهُ
لَجَعَلَهُمۡ أُمَّةً۬ وَٲحِدَةً۬ وَلَـٰكِن يُدۡخِلُ مَن يَشَآءُ فِى
رَحۡمَتِهِۦۚ وَٱلظَّـٰلِمُونَ مَا لَهُم مِّن وَلِىٍّ۬ وَلَا نَصِيرٍ (٨)
|
|
||
008. (Dan kalau Allah menghendaki niscaya Allah
menjadikan mereka satu umat) artinya memeluk satu agama, yaitu agama Islam
(tetapi Dia memasukkan orang-orang yang dikehendaki-Nya ke dalam rahmat-Nya.
Dan orang-orang yang lalim) yaitu orang-orang kafir (tidak ada bagi mereka seorang
pelindung pun dan tidak pula seorang penolong) yang dapat menolak azab Allah
dari diri mereka.
|
||
Atau patutkah mereka
mengambil pelindung-pelindung selain Allah? Maka Allah, Dialah Pelindung
[yang sebenarnya] dan Dia menghidupkan orang-orang yang mati dan Dia adalah
Maha Kuasa atas segala sesuatu. (9)
|
|
أَمِ ٱتَّخَذُواْ مِن
دُونِهِۦۤ أَوۡلِيَآءَۖ فَٱللَّهُ هُوَ ٱلۡوَلِىُّ وَهُوَ يُحۡىِ ٱلۡمَوۡتَىٰ
وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىۡءٍ۬ قَدِيرٌ۬ (٩)
|
|
||
009. (Atau patutkah mereka mengambil selain-Nya) mengambil
berhala-berhala (sebagai pelindung-pelindung) lafal Am adalah Munqathi'ah
yang maknanya sama dengan lafal Bal yang menunjukkan makna Intiqal; Hamzahnya
atau makna Istifhamnya menunjukkan pengertian ingkar. Maksudnya yang diambil
oleh mereka itu bukanlah pelindung-pelindung mereka. (Maka Allah, Dialah
Pelindung) Penolong bagi orang-orang Mukmin, huruf Fa di sini hanya untuk
Athaf saja (dan Dia menghidupkan orang-orang yang mati dan Dia adalah Maha
Kuasa atas segala sesuatu.)
|
||
Tentang sesuatu apapun
kamu berselisih maka putusannya [terserah] kepada Allah. [Yang mempunyai
sifat-sifat demikian] itulah Allah Tuhanku. Kepada-Nyalah aku bertawakkal dan
kepada-Nyalah aku kembali. (10)
|
|
وَمَا ٱخۡتَلَفۡتُمۡ
فِيهِ مِن شَىۡءٍ۬ فَحُكۡمُهُ ۥۤ إِلَى ٱللَّهِۚ ذَٲلِكُمُ ٱللَّهُ رَبِّى
عَلَيۡهِ تَوَڪَّلۡتُ وَإِلَيۡهِ أُنِيبُ (١٠)
|
|
||
010. (Dan apa yang kalian perselisihkan) dengan
orang-orang kafir (tentang sesuatu perkara) yang menyangkut masalah agama dan
masalah-masalah lainnya (maka putusannya) dikembalikan (kepada Allah) kelak
di hari kiamat yaitu Dia akan memutuskan perkara itu di antara kalian.
Katakanlah kepada mereka, ("Itulah Allah, Rabbku, kepada-Nyalah aku
bertawakal dan kepada-Nyalah aku kembali) yakni dikembalikan.
|
||
[Dia] Pencipta langit
dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan
dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan [pula], dijadikan-Nya kamu
berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan
Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (11)
|
|
فَاطِرُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ
وَٱلۡأَرۡضِۚ جَعَلَ لَكُم مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ أَزۡوَٲجً۬ا وَمِنَ ٱلۡأَنۡعَـٰمِ
أَزۡوَٲجً۬اۖ يَذۡرَؤُكُمۡ فِيهِۚ لَيۡسَ كَمِثۡلِهِۦ شَىۡءٌ۬ۖ وَهُوَ
ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ (١١)
|
|
||
011. (Pencipta langit dan bumi) Dialah Yang mengadakan
langit dan bumi (Dia menjadikan bagi kalian dari jenis kalian sendiri
pasangan-pasangan) sewaktu Dia menciptakan Hawa dari tulang rusuk Adam (dan
dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan) ada jenis jantan dan ada jenis
betina (dijadikan-Nya kalian berkembang biak) maksudnya, mengembangbiakkan
kalian (dengan jalan itu) yaitu melalui proses perjodohan. Dengan kata lain,
Dia memperbanyak kalian melalui anak beranak. Dhamir yang ada kembali kepada
manusia dan binatang ternak dengan ungkapan yang lebih memprioritaskan
manusia. (Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia) huruf Kaf adalah
Zaidah, karena sesungguhnya Allah swt. tiada sesuatu pun yang semisal
dengan-Nya (dan Dialah Yang Maha Mendengar) semua apa yang dikatakan (lagi
Maha Melihat) semua apa yang dikerjakan.
|
||
Kepunyaan-Nya-lah
perbendaharaan langit dan bumi; Dia melapangkan rezki bagi siapa yang
dikehendaki-Nya dan menyempitkan[nya]. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui
segala sesuatu. (12)
|
|
لَهُ ۥ مَقَالِيدُ
ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِۖ يَبۡسُطُ ٱلرِّزۡقَ لِمَن يَشَآءُ وَيَقۡدِرُۚ
إِنَّهُ ۥ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيمٌ۬ (١٢) ۞
|
|
||
012. (Kepunyaan-Nyalah khazanah langit dan bumi) yakni
kunci-kunci khazanahnya, yaitu berupa hujan, tumbuh-tumbuhan dan lain
sebagainya. (Dia melapangkan rezeki) meluaskannya (bagi siapa yang
dikehendaki-Nya) sebagai ujian baginya (dan membatasinya) menyempitkannya
bagi siapa yang dikehendaki-Nya sebagai cobaan baginya (Sesungguhnya Dia Maha
Mengetahui segala sesuatu.)
|
||
Dia telah
mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada
Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami
wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan ’Isa yaitu: Tegakkanlah agama [1341] dan janganlah kamu
berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang
kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang
dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada [agama]-Nya orang yang kembali
[kepada-Nya]. (13)
|
|
شَرَعَ لَكُم مِّنَ ٱلدِّينِ
مَا وَصَّىٰ بِهِۦ نُوحً۬ا وَٱلَّذِىٓ أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ وَمَا وَصَّيۡنَا
بِهِۦۤ إِبۡرَٲهِيمَ وَمُوسَىٰ وَعِيسَىٰٓۖ أَنۡ أَقِيمُواْ ٱلدِّينَ وَلَا
تَتَفَرَّقُواْ فِيهِۚ كَبُرَ عَلَى ٱلۡمُشۡرِكِينَ مَا تَدۡعُوهُمۡ إِلَيۡهِۚ
ٱللَّهُ يَجۡتَبِىٓ إِلَيۡهِ مَن يَشَآءُ وَيَہۡدِىٓ إِلَيۡهِ مَن يُنِيبُ (١٣)
|
|
||
[1341] Yang dimaksud
: "agama" di sini ialah meng-Esakan Allah s.w.t., beriman
kepada-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhirat serta menta'ati
segala perintah dan larangan-Nya.
|
||
|
||
013. (Dia telah mensyariatkan bagi kalian tentang agama
apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh) dia adalah nabi pertama yang
membawa syariat (yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami
wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu, "Tegakkanlah agama dan
janganlah kalian berpecah-belah tentangnya.") inilah ajaran yang telah
disyariatkan dan yang telah diwasiatkan serta yang telah diwahyukan kepada
Nabi Muhammad saw. yaitu ajaran Tauhid. (Amat berat) amat besarlah (bagi
orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya) yakni ajaran
tauhid (Allah menarik kepada agama itu) kepada ajaran tauhid (orang yang
dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada agama-Nya orang yang kembali
kepada-Nya) orang yang mau menerima untuk berbuat taat kepada-Nya.
|
||
Dan mereka [ahli
kitab] tidak berpecah belah melainkan sesudah datangnya pengetahuan kepada
mereka karena kedengkian antara mereka [1342]. Kalau tidaklah karena sesuatu ketetapan yang telah ada dari
Tuhanmu dahulunya [untuk menangguhkan azab] sampai kepada waktu yang
ditentukan, pastilah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang
yang diwariskan kepada mereka Al-Kitab [Taurat dan Injil] [1343] sesudah mereka,
benar-benar berada dalam keraguan yang menggoncangkan tentang kitab itu.
(14)
|
|
وَمَا تَفَرَّقُوٓاْ
إِلَّا مِنۢ بَعۡدِ مَا جَآءَهُمُ ٱلۡعِلۡمُ بَغۡيَۢا بَيۡنَہُمۡۚ وَلَوۡلَا
كَلِمَةٌ۬ سَبَقَتۡ مِن رَّبِّكَ إِلَىٰٓ أَجَلٍ۬ مُّسَمًّ۬ى لَّقُضِىَ
بَيۡنَہُمۡۚ وَإِنَّ ٱلَّذِينَ أُورِثُواْ ٱلۡكِتَـٰبَ مِنۢ بَعۡدِهِمۡ لَفِى
شَكٍّ۬ مِّنۡهُ مُرِيبٍ۬ (١٤)
|
|
||
[1342] Maksudnya :
Ahli-ahli kitab itu berpecah belah sesudah mereka mengetahui kebenaran dari
Nabi-nabi mereka. Sesudah datang Nabi Muhammad
s.a.w dan nyata kebenarannya merekapun tetap berpecah belah dan tidak
mempercayainya.
[1343] Yang dimaksudkan dengan " Orang-orang yang diwariskan kepada mereka Al-Kitab " ialah ahli kitab yang hidup pada masa Nabi Muhammad SAW |
||
|
||
014. (Dan mereka tidak berpecah-belah) yaitu para
pemeluk agama-agama tentang agamanya, umpamanya sebagian dari mereka berpegang
kepada ajaran tauhid dan sebagian lainnya kafir (melainkan sesudah datangnya
pengetahuan kepada mereka) yakni pengetahuan tentang ajaran tauhid (karena
kedengkian) yang dimaksud adalah orang-orang kafir (di antara mereka. Kalau
tidaklah karena sesuatu ketetapan yang telah ada dari Rabbmu dahulunya) untuk
menangguhkan pembalasan (sampai kepada waktu yang ditentukan) yakni hari
kiamat (pastilah telah diputuskan di antara mereka) yaitu diazab-Nya
orang-orang kafir di dunia. (Dan sesungguhnya orang-orang yang diwariskan
kepada mereka Alkitab sesudah mereka) mereka adalah orang-orang Yahudi dan
orang-orang Nasrani (benar-benar dalam keraguan terhadapnya) terhadap Nabi
saw. (yang mengguncangkan) yang menyebabkan keragu-raguan.
|
||
Maka karena itu
serulah [mereka kepada agama itu] dan tetaplah [1344] sebagaimana
diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan
katakanlah: "Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah dan
aku diperintahkan supaya berlaku adil di antara kamu. Allah-lah Tuhan kami
dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak
ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan
kepada-Nyalah kembali [kita]" (15)
|
|
فَلِذَٲلِكَ فَٱدۡعُۖ
وَٱسۡتَقِمۡ ڪَمَآ أُمِرۡتَۖ وَلَا تَتَّبِعۡ أَهۡوَآءَهُمۡۖ وَقُلۡ
ءَامَنتُ بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ مِن ڪِتَـٰبٍ۬ۖ وَأُمِرۡتُ لِأَعۡدِلَ
بَيۡنَكُمُۖ ٱللَّهُ رَبُّنَا وَرَبُّكُمۡۖ لَنَآ أَعۡمَـٰلُنَا وَلَكُمۡ
أَعۡمَـٰلُڪُمۡۖ لَا حُجَّةَ بَيۡنَنَا وَبَيۡنَكُمُۖ ٱللَّهُ يَجۡمَعُ بَيۡنَنَاۖ
وَإِلَيۡهِ ٱلۡمَصِيرُ (١٥)
|
|
||
[1344] Maksudnya :
tetaplah dalam agama dan lanjutkanlah berda'wah.
|
||
|
||
015. (Maka karena itu) karena ajaran tauhid itu
(serulah) manusia, hai Muhammad (dan tetaplah) berpegang teguh kepada ajaran
tauhid (sebagaimana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu
mereka) yang membujukmu untuk meninggalkan ajaran tauhid (dan katakanlah,
"Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah dan aku
diperintahkan supaya berlaku adil) bersikap adil (di antara kalian) dalam
masalah memutuskan hukum (Allahlah Rabb kami dan Rabb kalian. Bagi kami
amal-amal kami dan bagi kalian amal-amal kalian) masing-masing akan
mendapatkan balasan amalnya sendiri-sendiri. (Tidak ada pertengkaran)
persengketaan (antara kami dan kalian) ayat ini diturunkan sebelum nabi
diperintahkan untuk berjihad melawan mereka (Allah mengumpulkan antara kita)
pada hari semua manusia dikembalikan kepada-Nya untuk menjalani peradilan di
hadapan-Nya (dan kepada-Nyalah kembali kita") kita akan dikembalikan.
|
||
Dan orang-orang yang
membantah [agama] Allah sesudah agama itu diterima maka bantahan mereka itu sia-sia
saja di sisi Tuhan mereka. Mereka mendapat kemurkaan [Allah] dan bagi mereka
azab yang sangat keras. (16)
|
|
وَٱلَّذِينَ
يُحَآجُّونَ فِى ٱللَّهِ مِنۢ بَعۡدِ مَا ٱسۡتُجِيبَ لَهُ ۥ حُجَّتُهُمۡ
دَاحِضَةٌ عِندَ رَبِّہِمۡ وَعَلَيۡہِمۡ غَضَبٌ۬ وَلَهُمۡ عَذَابٌ۬ شَدِيدٌ (١٦)
|
|
||
016. (Dan orang-orang yang membantah) agama (Allah)
maksudnya, membantah Nabi-Nya (sesudah agama itu diterima) sesudah diimani
dan nyatanya mukjizat yang dibawanya, yang dimaksud dengan mereka adalah
orang-orang Yahudi (maka bantahan mereka itu sia-sia saja) atau batil (di
sisi Rabb mereka. Mereka mendapat kemurkaan Allah dan bagi mereka azab yang
sangat keras.)
|
||
Allah-lah yang
menurunkan kitab dengan [membawa] kebenaran dan [menurunkan] neraca
[keadilan]. Dan tahukah kamu, boleh jadi hari kiamat itu [sudah] dekat?
(17)
|
|
ٱللَّهُ ٱلَّذِىٓ
أَنزَلَ ٱلۡكِتَـٰبَ بِٱلۡحَقِّ وَٱلۡمِيزَانَۗ وَمَا يُدۡرِيكَ لَعَلَّ
ٱلسَّاعَةَ قَرِيبٌ۬ (١٧)
|
|
||
017. (Allahlah yang menurunkan Kitab) Alquran (dengan
membawa kebenaran) lafal Bil Haqqi berta'alluq kepada lafal Anzala (dan
neraca), keadilan. (Dan tahukah kamu) apakah kamu tahu (boleh jadi kiamat
itu) yakni kedatangannya (sudah dekat?) lafal La'alla amalnya di-ta'alluq-kan
kepada Fi'il dan lafal-lafal sesudahnya berkedudukan sebagai dua Maf'ul.
|
||
Orang-orang yang tidak
beriman kepada hari kiamat meminta supaya hari itu segera didatangkan dan
orang-orang yang beriman merasa takut kepadanya dan mereka yakin bahwa kiamat
itu adalah benar [akan terjadi]. Ketahuilah bahwa sesungguhnya orang-orang
yang membantah tentang terjadinya kiamat itu benar-benar dalam kesesatan yang
jauh. (18)
|
|
يَسۡتَعۡجِلُ بِہَا
ٱلَّذِينَ لَا يُؤۡمِنُونَ بِہَاۖ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مُشۡفِقُونَ مِنۡہَا
وَيَعۡلَمُونَ أَنَّهَا ٱلۡحَقُّۗ أَلَآ إِنَّ ٱلَّذِينَ يُمَارُونَ فِى
ٱلسَّاعَةِ لَفِى ضَلَـٰلِۭ بَعِيدٍ (١٨)
|
|
||
018. (Orang-orang yang tidak beriman kepada hari kiamat
meminta supaya hari itu segera didatangkan) mereka mengatakan, "Kapan
hari kiamat itu akan datang," demikian itu karena mereka menduga bahwa
hari kiamat tidak akan datang (dan orang-orang yang beriman, merasa takut)
merasa khawatir (kepadanya dan mereka yakin bahwa kiamat itu adalah benar
akan terjadi Ketahuilah bahwa sesungguhnya orang-orang yang membantah)
mendebat (tentang terjadinya hari kiamat itu benar-benar dalam kesesatan yang
jauh.)
|
||
Allah Maha Lembut
terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rezki kepada siapa yang dikehendaki-Nya
dan Dialah Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (19)
|
|
ٱللَّهُ لَطِيفُۢ
بِعِبَادِهِۦ يَرۡزُقُ مَن يَشَآءُۖ وَهُوَ ٱلۡقَوِىُّ ٱلۡعَزِيزُ (١٩)
|
|
||
019. (Allah Maha Lembut terhadap hamba-hamba-Nya) baik
terhadap mereka yang berbakti maupun terhadap mereka yang durhaka, karena Dia
tidak membinasakan mereka melalui kelaparan sebab kemaksiatan mereka (Dia
memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya) artinya, Dia memberikan
kepada masing-masingnya apa yang Dia kehendaki (dan Dialah Yang Maha Kuat)
atas semua kehendak-Nya (lagi Maha Perkasa) Maha Menang atas semua
perkara-Nya.
|
||
Barangsiapa yang
menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan
barangsiapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya
sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di
akhirat. (20)
|
|
مَن كَانَ يُرِيدُ
حَرۡثَ ٱلۡأَخِرَةِ نَزِدۡ لَهُ ۥ فِى حَرۡثِهِۦۖ وَمَن كَانَ يُرِيدُ
حَرۡثَ ٱلدُّنۡيَا نُؤۡتِهِۦ مِنۡہَا وَمَا لَهُ ۥ فِى ٱلۡأَخِرَةِ مِن
نَّصِيبٍ (٢٠)
|
|
||
020. (Barang siapa yang menghendaki) dengan amalnya
(keuntungan akhirat) pahala akhirat (Kami tambahkan keuntungan itu baginya)
dilipatgandakan pahalanya yaitu satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan
dan bahkan lebih dari itu (dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di
dunia, Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia) tanpa
dilipatgandakan (dan tidak ada baginya suatu bagian pun di akhirat.)
|
||
Apakah mereka
mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyari’atkan untuk mereka
agama yang tidak diizinkan Allah? Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan
[dari Allah] tentulah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang
yang zalim itu akan memperoleh azab yang amat pedih. (21)
|
|
أَمۡ لَهُمۡ
شُرَڪَـٰٓؤُاْ شَرَعُواْ لَهُم مِّنَ ٱلدِّينِ مَا لَمۡ يَأۡذَنۢ بِهِ ٱللَّهُۚ
وَلَوۡلَا ڪَلِمَةُ ٱلۡفَصۡلِ لَقُضِىَ بَيۡنَہُمۡۗ وَإِنَّ ٱلظَّـٰلِمِينَ
لَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٌ۬ (٢١)
|
|
||
021. (Apakah) sebenarnya (mereka mempunyai) yang
dimaksud adalah orang-orang kafir Mekah (sesembahan-sesembahan) yaitu
setan-setan mereka (yang mensyariatkan) maksudnya, sesembahan-sesembahan
mereka itu mensyariatkan (untuk mereka) untuk orang-orang kafir (agama) yang
rusak (yang tidak diizinkan oleh Allah?) seperti ajaran menyekutukan Allah
dan mengingkari adanya hari berbangkit. (Sekiranya tidak ada ketetapan yang
menentukan dari Allah) ketentuan yang telah terdahulu yang menetapkan bahwa
pembalasan itu pada hari kiamat (tentulah telah diputuskan di antara mereka)
dan orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang kafir akan langsung diazab di
dunia. (Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu) yakni orang-orang kafir
(akan memperoleh azab yang amat pedih) yang amat menyakitkan.
|
||
Kamu lihat orang-orang
yang zalim sangat ketakutan karena kejahatan-kejahatan yang telah mereka
kerjakan, sedang siksaan menimpa mereka. Dan orang-orang yang beriman dan
beramal saleh [berada] di dalam taman-taman surga, mereka memperoleh apa yang
mereka kehendaki di sisi Tuhan mereka. Yang demikian itu adalah karunia yang
besar. (22)
|
|
تَرَى ٱلظَّـٰلِمِينَ
مُشۡفِقِينَ مِمَّا ڪَسَبُواْ وَهُوَ وَاقِعُۢ بِهِمۡۗ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ
وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ فِى رَوۡضَاتِ ٱلۡجَنَّاتِۖ لَهُم مَّا
يَشَآءُونَ عِندَ رَبِّهِمۡۚ ذَٲلِكَ هُوَ ٱلۡفَضۡلُ ٱلۡكَبِيرُ (٢٢)
|
|
||
022. (Kamu lihat orang-orang yang zalim) kelak di hari
kiamat (sangat ketakutan) sangat ngeri (karena kejahatan-kejahatan yang telah
mereka kerjakan) di dunia, mereka takut akan menerima pembalasannya
(sedangkan pembalasan itu) yakni pembalasan perbuatan jahat mereka itu
(menimpa mereka) pasti menimpa mereka kelak di hari kiamat. (Dan orang-orang
yang beriman serta mengerjakan amal yang saleh berada di dalam taman-taman
surga) berada di surga yang paling indah bila dibandingkan dengan orang-orang
yang derajatnya di bawah mereka (mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki
di sisi Rabb mereka. Yang demikian itu adalah karunia yang besar.)
|
||
Itulah [karunia] yang
[dengan itu] Allah menggembirakan hamba-hamba-Nya yang beriman dan
mengerjakan amal saleh. Katakanlah: "Aku tidak meminta kepadamu sesuatu
upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan". Dan
siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada
kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri [1345]. (23)
|
|
ذَٲلِكَ ٱلَّذِى
يُبَشِّرُ ٱللَّهُ عِبَادَهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِۗ
قُل لَّآ أَسۡـَٔلُكُمۡ عَلَيۡهِ أَجۡرًا إِلَّا ٱلۡمَوَدَّةَ فِى ٱلۡقُرۡبَىٰۗ
وَمَن يَقۡتَرِفۡ حَسَنَةً۬ نَّزِدۡ لَهُ ۥ فِيہَا حُسۡنًاۚ إِنَّ ٱللَّهَ
غَفُورٌ۬ شَكُورٌ (٢٣)
|
|
||
[1345] Lihat not 104.
Allah mensyukuri hamba-Nya: memberi pahala terhadap amal-amal hamba-Nya,
mema'afkan kesalahannya, menambah ni'mat-Nya dan sebagainya.
|
||
|
||
023. (Itulah karunia yang dengan itu Allah
menggembirakan) berasal dari lafal Al-Bisyarah (hamba-hamba-Nya yang beriman
dan mengerjakan amal yang saleh. Katakanlah, "Aku tidak meminta kepada
kalian atas seruanku ini) atas penyampaian risalah ini (sesuatu upah pun
kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan) Istitsna di sini bersifat Munqathi'
maksudnya, tetapi aku meminta kepada kalian hendaknya kalian mencintai
kekerabatan denganku yang memang pada kenyataannya telah ada hubungan kerabat
antara kalian dan aku. Karena sesungguhnya bagi Nabi saw. mempunyai hubungan
kekerabatan dengan setiap puak yang berakar dari kabilah Quraisy. (Dan siapa
yang mengerjakan kebaikan) yakni ketaatan (akan Kami tambahkan baginya
kebaikan pada kebaikannya itu) yaitu dengan melipatgandakan pahala kebaikannya.
(Sesungguhnya Allah Maha Pengampun) terhadap dosa-dosa (lagi Maha Mensyukuri)
bagi orang yang sedikit beramal kebaikan, karenanya Dia melipatgandakan
pahalanya.
|
||
Bahkan mereka
mengatakan: "Dia [Muhammad] telah mengada-adakan dusta terhadap
Allah". Maka jika Allah menghendaki niscaya Dia mengunci mati hatimu;
dan Allah menghapuskan yang bathil dan membenarkan yang hak dengan
kalimat-kalimat-Nya [Al Qur’an]. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi
hati. (24)
|
|
أَمۡ يَقُولُونَ
ٱفۡتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبً۬اۖ فَإِن يَشَإِ ٱللَّهُ يَخۡتِمۡ عَلَىٰ
قَلۡبِكَۗ وَيَمۡحُ ٱللَّهُ ٱلۡبَـٰطِلَ وَيُحِقُّ ٱلۡحَقَّ بِكَلِمَـٰتِهِۦۤۚ
إِنَّهُ ۥ عَلِيمُۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ (٢٤)
|
|
||
024. (Bahkan) tetapi (mereka mengatakan, "Dia
telah mengada-adakan dusta terhadap Allah") yaitu dengan menisbatkan
Alquran, bahwasanya diturunkan dari sisi Allah. (Maka jika Allah menghendaki
niscaya Dia mengunci mati) maksudnya, mengikat (hatimu) dengan kesabaran,
sehingga kamu sabar di dalam menghadapi perlakuan mereka yang menyakitkan
melalui perkataan dan perbuatan-perbuatan lainnya; memang Allah swt. telah
melaksanakan apa yang dikehendaki-Nya itu (dan Allah menghapuskan yang batil)
yakni perkara yang telah mereka katakan itu (dan membenarkan yang hak)
menetapkannya (dengan kalimat-kalimat-Nya) yang diturunkan kepada Nabi-Nya.
(Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati) mengetahui apa yang
terkandung di dalam kalbu.
|
||
Dan Dialah yang
menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan mema’afkan kesalahan-kesalahan dan
mengetahui apa yang kamu kerjakan, (25)
|
|
وَهُوَ ٱلَّذِى
يَقۡبَلُ ٱلتَّوۡبَةَ عَنۡ عِبَادِهِۦ وَيَعۡفُواْ عَنِ ٱلسَّيِّـَٔاتِ
وَيَعۡلَمُ مَا تَفۡعَلُونَ (٢٥)
|
|
||
025. (Dan Dialah yang menerima tobat dari
hamba-hamba-Nya) dari sebagian di antara mereka (dan memaafkan kesalahan-kesalahan)
yang para pelakunya telah bertobat daripadanya (dan mengetahui apa yang
kalian kerjakan) dapat dibaca Taf'aluuna atau Yaf'aluuna; kalau dibaca
Yaf'aluuna artinya, mengetahui apa yang mereka kerjakan.
|
||
dan Dia memperkenankan
[do’a] orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal yang saleh dan
menambah [pahala] kepada mereka dari karunia-Nya. Dan orang-orang yang kafir
bagi mereka azab yang sangat keras. (26)
|
|
وَيَسۡتَجِيبُ
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ وَيَزِيدُهُم مِّن فَضۡلِهِۦۚ
وَٱلۡكَـٰفِرُونَ لَهُمۡ عَذَابٌ۬ شَدِيدٌ۬ (٢٦) ۞
|
|
||
026. (Dan Dia memperkenankan doa orang-orang yang
beriman serta mengerjakan amal yang saleh) maksudnya, Dia mengabulkan apa
yang mereka minta (dan menambah kepada mereka) maksudnya, Allah menambah
kepada mereka (dari karunia-Nya. Dan orang-orang yang kafir bagi mereka azab
yang sangat keras.)
|
||
Dan jikalau Allah
melapangkan rezki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas
di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran.
Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui [keadaan] hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat.
(27)
|
|
وَلَوۡ بَسَطَ ٱللَّهُ
ٱلرِّزۡقَ لِعِبَادِهِۦ لَبَغَوۡاْ فِى ٱلۡأَرۡضِ وَلَـٰكِن يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ۬
مَّا يَشَآءُۚ إِنَّهُ ۥ بِعِبَادِهِۦ خَبِيرُۢ بَصِيرٌ۬ (٢٧)
|
|
||
027. (Dan jika Allah melapangkan rezeki kepada
hamba-hamba-Nya) semuanya (tentulah mereka akan melampaui batas) semuanya
akan melampaui batas; tentulah mereka akan berlaku sewenang-wenang (di muka
bumi, tetapi Allah menurunkan) dapat dibaca Yunazzilu atau Yunzilu, yakni
menurunkan rezeki-Nya (apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran) maka Dia
melapangkan rezeki itu kepada sebagian hamba-hamba-Nya, sedangkan yang
lainnya tidak; dan timbulnya sikap melampaui batas ini dari melimpahnya
rezeki. (Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui keadaan hamba-hamba-Nya lagi Maha
Melihat.)
|
||
Dan Dialah Yang
menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan
Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji. (28)
|
|
وَهُوَ ٱلَّذِى
يُنَزِّلُ ٱلۡغَيۡثَ مِنۢ بَعۡدِ مَا قَنَطُواْ وَيَنشُرُ رَحۡمَتَهُ ۥۚ
وَهُوَ ٱلۡوَلِىُّ ٱلۡحَمِيدُ (٢٨)
|
|
||
028. (Dan Dialah Yang menurunkan hujan) yakni air hujan
(sesudah mereka berputus asa) putus harapan dari turunnya hujan (dan
menyebarkan rahmat-Nya) maksudnya, menyebarkan hujan yang diturunkan-Nya.
(Dan Dialah Yang Maha Pelindung) yang berbuat baik kepada orang-orang Mukmin
(lagi Maha Terpuji) di kalangan orang-orang beriman.
|
||
Dan di antara
ayat-ayat [tanda-tanda kekuasaan]-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan
makhluk-makhluk yang melata yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha
Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya. (29)
|
|
وَمِنۡ ءَايَـٰتِهِۦ
خَلۡقُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَمَا بَثَّ فِيهِمَا مِن دَآبَّةٍ۬ۚ وَهُوَ
عَلَىٰ جَمۡعِهِمۡ إِذَا يَشَآءُ قَدِيرٌ۬ (٢٩)
|
|
||
029. (Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah
menciptakan langit dan bumi dan) menciptakan (apa yang Dia sebarkan) Dia
sebar ratakan (pada keduanya, yaitu berupa makhluk yang melata) pengertian
Ad-Dabbah ialah makhluk yang menempati bumi, yaitu manusia dan lain-lainnya.
(Dan Dia untuk mengumpulkan semuanya) mengumpulkan semua makhluk untuk
dihadapkan kepada-Nya (Maha Kuasa jika dikehendaki-Nya) Dhamir Hum yang
terdapat pada lafal Jam'ihim lebih memprioritaskan makhluk yang berakal
daripada makhluk lainnya.
|
||
Dan apa saja musibah
yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan
Allah mema’afkan sebagian besar [dari kesalahan-kesalahanmu]. (30)
|
|
وَمَآ أَصَـٰبَڪُم
مِّن مُّصِيبَةٍ۬ فَبِمَا كَسَبَتۡ أَيۡدِيكُمۡ وَيَعۡفُواْ عَن كَثِيرٍ۬ (٣٠)
|
|
||
030. (Dan apa saja yang telah menimpa kalian) khithab
ayat ini ditujukan kepada orang-orang mukmin (berupa musibah) berupa
malapetaka dan kesengsaraan (maka adalah karena perbuatan tangan kalian
sendiri) artinya, sebab dosa-dosa yang telah kalian lakukan sendiri.
Diungkapkan bahwa dosa-dosa tersebut dikerjakan oleh tangan mereka, hal ini
mengingat, bahwa kebanyakan pekerjaan manusia itu dilakukan oleh tangan (dan
Allah memaafkan sebagian besar) dari dosa-dosa tersebut, karena itu Dia tidak
membalasnya. Dia Maha Mulia dari menduakalikan pembalasan-Nya di akhirat.
Adapun mengenai musibah yang menimpa kepada orang-orang yang tidak berdosa di
dunia, dimaksudkan untuk mengangkat derajatnya di akhirat kelak.
|
||
Dan kamu tidak dapat
melepaskan diri [dari azab Allah] di muka bumi, dan kamu tidak memperoleh
seorang pelindungpun dan tidak pula seorang penolong selain Allah. (31)
|
|
وَمَآ أَنتُم
بِمُعۡجِزِينَ فِى ٱلۡأَرۡضِۖ وَمَا لَكُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ مِن وَلِىٍّ۬
وَلَا نَصِيرٍ۬ (٣١)
|
|
||
031. (Dan kalian tidak dapat) hai orang-orang musyrik
(melepaskan diri) melarikan diri dari azab Allah (di muka bumi) maksudnya,
kalian tidak akan dapat meloloskan diri dan menghindar dari azab-Nya itu (dan
kalian tidak memperoleh selain Allah) (seorang pelindung pun dan tidak pula
seorang penolong) yang dapat menolak azab Allah dari kalian.
|
||
Dan di antara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah kapal-kapal [yang berlayar] di laut seperti
gunung-gunung. (32)
|
|
وَمِنۡ ءَايَـٰتِهِ
ٱلۡجَوَارِ فِى ٱلۡبَحۡرِ كَٱلۡأَعۡلَـٰمِ (٣٢)
|
|
||
032. (Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah
kapal-kapal) atau perahu-perahu yang dapat berlayar (di laut seperti
gunung-gunung) artinya, mirip seperti bukit-bukit dalam besarnya.
|
||
Jika Dia menghendaki
Dia akan menenangkan angin, maka jadilah kapal-kapal itu terhenti di
permukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda
[kekuasaan]-Nya bagi setiap orang yang banyak bersabar dan banyak bersyukur,
(33)
|
|
إِن يَشَأۡ يُسۡكِنِ
ٱلرِّيحَ فَيَظۡلَلۡنَ رَوَاكِدَ عَلَىٰ ظَهۡرِهِۦۤۚ إِنَّ فِى ذَٲلِكَ
لَأَيَـٰتٍ۬ لِّكُلِّ صَبَّارٍ۬ شَكُورٍ (٣٣)
|
|
||
033. (Jika Dia menghendaki Dia akan menenangkan angin,
maka jadilah kapal-kapal itu) sehingga jadilah kapal-kapal itu (terhenti)
diam tidak dapat melaju (di permukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian
itu terdapat tanda-tanda kekuasaan-Nya bagi setiap orang yang banyak bersabar
dan banyak bersyukur) yang dimaksud adalah orang mukmin, dia dapat bersabar
di kala tertimpa musibah dan bersyukur di kala hidup senang.
|
||
atau kapal-kapal itu
dibinasakan-Nya karena perbuatan mereka atau Dia memberi ma’af sebagian besar
[dari mereka]. (34)
|
|
أَوۡ يُوبِقۡهُنَّ
بِمَا كَسَبُواْ وَيَعۡفُ عَن كَثِيرٍ۬ (٣٤)
|
|
||
034. (Atau kapal-kapal itu dibinasakan-Nya) lafal ayat
ini di'athafkan kepada Yuskin artinya, atau Dia menenggelamkan kapal-kapal
itu berikut para penumpang dan apa yang dimuatnya, yaitu dengan menimbulkan
angin badai (karena perbuatan mereka) disebabkan dosa-dosa yang dilakukan
oleh para penumpangnya (atau Dia memberi maaf sebagian besar) dari dosa-dosa
itu, yang karenanya Dia tidak menenggelamkan para pelakunya.
|
||
Dan supaya orang-orang
yang membantah ayat-ayat [kekuasaan] Kami mengetahui bahwa mereka sekali-kali
tidak akan memperoleh jalan keluar [dari siksaan]. (35)
|
|
وَيَعۡلَمَ
ٱلَّذِينَ يُجَـٰدِلُونَ فِىٓ ءَايَـٰتِنَا مَا لَهُم مِّن مَّحِيصٍ۬ (٣٥)
|
|
||
035. (Dan supaya mengetahui) lafal ayat ini kalau
dibaca Rafa' berarti merupakan jumlah Isti'naf atau kalimat baru, kalau
dibaca Nashab berarti di'athafkan kepada Ta'lil yang diperkirakan
keberadaannya, yaitu; Dia menenggelamkan mereka sebagai pembalasan dari-Nya
kepada mereka, dan supaya mengetahui (orang-orang yang membantah ayat-ayat
Kami, bahwa mereka sekali-kali tidak akan memperoleh jalan keluar) maksudnya,
tempat untuk melarikan diri dari azab Kami. Jumlah Nafi atau lafal Ma Lahum
Min Mahiish menduduki tempat dua Maf'ul bagi lafal Ya'lama. Sedangkan Nafinya
sendiri di-mu'allaqkan dari amalnya.
|
||
Maka sesuatu apapun
yang diberikan kepadamu, itu adalah keni’matan hidup di dunia; dan yang ada
pada sisi Allah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan
hanya kepada Tuhan mereka, mereka bertawakkal. (36)
|
|
فَمَآ أُوتِيتُم مِّن
شَىۡءٍ۬ فَمَتَـٰعُ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَاۖ وَمَا عِندَ ٱللَّهِ خَيۡرٌ۬
وَأَبۡقَىٰ لِلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَلَىٰ رَبِّہِمۡ يَتَوَكَّلُونَ (٣٦)
|
|
||
036. (Maka apa yang diberikan kepada kalian) khithab
ayat ini ditujukan kepada orang-orang mukmin dan lain-lainnya (berupa
sesuatu) dari perhiasan duniawi (itu adalah kenikmatan hidup di dunia) untuk
dinikmati kemudian lenyap sesudah itu (dan yang ada pada sisi Allah) berupa
pahala (lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman dan hanya
kepada Rabb mereka, mereka bertawakal) kemudian di'athafkan kepadanya ayat
berikut ini, yaitu:
|
||
Dan [bagi] orang-orang
yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila
mereka marah mereka memberi ma’af. (37)
|
|
وَٱلَّذِينَ
يَجۡتَنِبُونَ كَبَـٰٓٮِٕرَ
ٱلۡإِثۡمِ وَٱلۡفَوَٲحِشَ وَإِذَا مَا غَضِبُواْ هُمۡ يَغۡفِرُونَ (٣٧)
|
|
||
037. (Dan bagi orang-orang yang menjauhi dosa-dosa
besar dan perbuatan-perbuatan keji) yang mengharuskan pelakunya menjalani
hukuman Hadd; lafal ayat ini merupakan 'Athful Ba'dh 'Alal Kull (dan apabila
mereka marah mereka memberi maaf) maksudnya, mereka selalu bersikap maaf.
|
||
Dan [bagi] orang-orang
yang menerima [mematuhi] seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan
mereka [diputuskan] dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan
sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. (38)
|
|
وَٱلَّذِينَ
ٱسۡتَجَابُواْ لِرَبِّہِمۡ وَأَقَامُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَمۡرُهُمۡ شُورَىٰ
بَيۡنَہُمۡ وَمِمَّا رَزَقۡنَـٰهُمۡ يُنفِقُونَ (٣٨)
|
|
||
038. (Dan bagi orang-orang yang menerima seruan
Rabbnya) yang mematuhi apa yang diserukan Rabbnya yaitu, mentauhidkan-Nya dan
menyembah-Nya (dan mendirikan salat) memeliharanya (sedangkan urusan mereka)
yang berkenaan dengan diri mereka (mereka putuskan di antara mereka dengan
musyawarah) memutuskannya secara musyawarah dan tidak tergesa-gesa dalam
memutuskannya (dan sebagian dari apa yang Kami rezekikan kepada mereka) atau
sebagian dari apa yang Kami berikan kepada mereka (mereka menafkahkannya)
untuk jalan ketaatan kepada Allah. Dan orang-orang yang telah disebutkan tadi
merupakan suatu golongan kemudian golongan yang lainnya ialah;
|
||
Dan [bagi] orang-orang
yang apabila mereka diperlakukan dengan zalim mereka membela diri. (39)
|
|
وَٱلَّذِينَ إِذَآ
أَصَابَہُمُ ٱلۡبَغۡىُ هُمۡ يَنتَصِرُونَ (٣٩)
|
|
||
039. (Dan bagi orang-orang yang apabila mereka
diperlakukan dengan lalim) dizalimi (mereka membela diri) maksudnya membalas
perlakuan zalim itu sesuai dengan kelaliman yang diterimanya, sebagaimana
yang diungkapkan oleh firman-Nya:
|
||
Dan balasan suatu
kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barangsiapa mema’afkan dan
berbuat baik [1346] maka pahalanya atas [tanggungan] Allah. Sesungguhnya Dia tidak
menyukai orang-orang yang zalim. (40)
|
|
وَجَزَٲٓؤُاْ
سَيِّئَةٍ۬ سَيِّئَةٌ۬ مِّثۡلُهَاۖ فَمَنۡ عَفَا وَأَصۡلَحَ فَأَجۡرُهُ ۥ
عَلَى ٱللَّهِۚ إِنَّهُ ۥ لَا يُحِبُّ ٱلظَّـٰلِمِينَ (٤٠)
|
|
||
[1346] Yang dimaksud
"berbuat baik" di sini ialah berbuat baik kepada orang yang berbuat
jahat kepadanya.
|
||
|
||
040. (Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang
serupa) kejahatan yang kedua ini dinamakan pula sebagai kejahatan bukan
pembalasan, karena jenis dan gambarannya sama dengan yang pertama. Hal ini
tampak jelas di dalam masalah yang menyangkut kisas luka. Sebagian di antara
para ahli fikih mengatakan, bahwa jika ada seseorang mengatakan kepadamu,
"Semoga Allah menghinakan kamu," maka pembalasan yang setimpal
ialah harus dikatakan pula kepadanya, "Semoga Allah menghinakan kamu
pula (maka barang siapa memaafkan) orang yang berbuat lalim kepadanya (dan
berbuat baik) yakni tetap berlaku baik kepada orang yang telah ia maafkan
(maka pahalanya atas tanggungan Allah) artinya, Allah pasti akan membalas
pahalanya. (Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang lalim) maksudnya
Dia tidak menyukai orang-orang yang memulai berbuat lalim, maka barang siapa
yang memulai berbuat lalim dia akan menanggung akibatnya, yaitu siksaan
dari-Nya.
|
||
Dan sesungguhnya
orang-orang yang membela diri sesudah teraniaya, tidak ada suatu dosapun atas
mereka. (41)
|
|
وَلَمَنِ ٱنتَصَرَ
بَعۡدَ ظُلۡمِهِۦ فَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ
مَا عَلَيۡہِم مِّن سَبِيلٍ (٤١)
|
|
||
041. (Dan sesungguhnya orang-orang yang membela diri
sesudah teraniaya) sesudah ia menerima penganiayaan dari orang lain (tidak
ada suatu dosa pun atas mereka) maksudnya, mereka tidak berdosa bila
menuntut.
|
||
Sesungguhnya dosa itu
atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di
muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih. (42)
|
|
إِنَّمَا ٱلسَّبِيلُ
عَلَى ٱلَّذِينَ يَظۡلِمُونَ ٱلنَّاسَ وَيَبۡغُونَ فِى ٱلۡأَرۡضِ بِغَيۡرِ
ٱلۡحَقِّۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ
لَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٌ۬ (٤٢)
|
|
||
042. (Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang
berbuat lalim kepada manusia dan melampaui batas) yaitu mereka mengerjakan
hal-hal (di muka bumi tanpa hak) mereka mengerjakan perbuatan-perbuatan
maksiat. (Mereka itu mendapat azab yang pedih) yaitu azab yang menyakitkan.
|
||
Tetapi orang yang
bersabar dan mema’afkan sesungguhnya [perbuatan] yang demikian itu termasuk
hal-hal yang diutamakan. (43)
|
|
وَلَمَن صَبَرَ
وَغَفَرَ إِنَّ ذَٲلِكَ لَمِنۡ عَزۡمِ ٱلۡأُمُورِ (٤٣)
|
|
||
043. (Tetapi orang yang bersabar) dan ia tidak membela
dirinya atau tidak menuntut balas (dan memaafkan) memaafkan kelaliman orang
lain terhadap dirinya (sesungguhnya yang demikian itu) yaitu sabar dan pemaaf
(termasuk hal-hal yang diutamakan) yang dianjurkan oleh syariat.
|
||
Dan siapa yang
disesatkan Allah maka tidak ada baginya seorang pemimpinpun sesudah itu. Dan
kamu akan melihat orang-orang yang zalim ketika mereka melihat azab berkata:
"Adakah kiranya jalan untuk kembali [ke dunia]?" (44)
|
|
وَمَن يُضۡلِلِ ٱللَّهُ
فَمَا لَهُ ۥ مِن وَلِىٍّ۬ مِّنۢ بَعۡدِهِۦۗ وَتَرَى ٱلظَّـٰلِمِينَ
لَمَّا رَأَوُاْ ٱلۡعَذَابَ يَقُولُونَ هَلۡ إِلَىٰ مَرَدٍّ۬ مِّن سَبِيلٍ۬ (٤٤)
|
|
||
044. (Dan siapa yang disesatkan Allah maka tidak ada
baginya seorang pemimpin pun sesudah itu) artinya tiada seorang pun yang
dapat memberikan petunjuk kepadanya sesudah ia disesatkan oleh Allah (Dan
kamu akan melihat orang-orang yang lalim ketika mereka melihat azab berkata,
"Adakah kiranya jalan untuk kembali) ke dunia bagi kami."
|
||
Dan kamu akan melihat
mereka dihadapkan ke neraka dalam keadaan tunduk karena [merasa] hina, mereka
melihat dengan pandangan yang lesu. Dan orang-orang yang beriman berkata:
"Sesungguhnya orang-orang yang merugi ialah orang-orang yang kehilangan
diri mereka sendiri dan [kehilangan] keluarga mereka pada hari kiamat [1347]. Ingatlah,
sesungguhnya orang-orang yang zalim itu berada dalam azab yang kekal.
(45)
|
|
وَتَرَٮٰهُمۡ يُعۡرَضُونَ
عَلَيۡهَا خَـٰشِعِينَ مِنَ ٱلذُّلِّ يَنظُرُونَ مِن طَرۡفٍ خَفِىٍّ۬ۗ وَقَالَ
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِنَّ ٱلۡخَـٰسِرِينَ ٱلَّذِينَ خَسِرُوٓاْ أَنفُسَہُمۡ وَأَهۡلِيهِمۡ
يَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِۗ أَلَآ إِنَّ ٱلظَّـٰلِمِينَ فِى عَذَابٍ۬ مُّقِيمٍ۬ (٤٥)
|
|
||
[1347] Yang dimaksud
dengan "kehilangan diri dan keluarga" ialah tidak merasakan kenikmatan
hidup abadi karena disiksa.
|
||
|
||
045. (Dan kamu akan melihat mereka dihadapkan
kepadanya) yakni ke neraka (dalam keadaan tunduk) takut dan merasa rendah
diri (karena merasa hina, mereka melihat) ke neraka (dengan pandangan yang
lesu) atau dengan pandangan yang malas. Huruf Min di sini bermakna Ibtidaiyah
atau bermakna sama dengan huruf Ba. (Dan orang-orang yang beriman berkata,
"Sesungguhnya orang-orang yang merugi ialah orang-orang yang kehilangan
diri mereka sendiri dan kehilangan keluarga mereka pada hari kiamat")
karena mereka kekal menjadi penghuni neraka dan tidak memperoleh
bidadari-bidadari yang telah disediakan buat mereka seandainya mereka
beriman. Isim Maushul atau lafal Al Ladziina Khasiruu Anfusahum merupakan
Khabar dari lafal Inna. (Ingatlah, sesungguhnya orang-orang yang zalim itu)
yakni orang-orang yang kafir itu (berada dalam azab yang kekal) azab yang
abadi; ini adalah firman Allah swt.
|
||
Dan mereka sekali-kali
tidak mempunyai pelindung-pelindung yang dapat menolong mereka selain Allah.
Dan siapa yang disesatkan Allah maka tidaklah ada baginya sesuatu jalanpun
[untuk mendapat petunjuk]. (46)
|
|
وَمَا كَانَ لَهُم
مِّنۡ أَوۡلِيَآءَ يَنصُرُونَهُم مِّن دُونِ ٱللَّهِۗ وَمَن يُضۡلِلِ ٱللَّهُ
فَمَا لَهُ ۥ مِن سَبِيلٍ (٤٦)
|
|
||
046. (Dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pelindung-pelindung
yang dapat menolong mereka selain Allah) yang dapat menolak azab-Nya dari
diri mereka (Dan siapa yang disesatkan Allah maka tidaklah ada baginya
sesuatu jalan pun) yaitu jalan yang benar baginya di dunia dan jalan yang
dapat mengantarkannya ke surga, di akhirat kelak.
|
||
Patuhilah seruan
Tuhanmu sebelum datang dari Allah suatu hari yang tidak dapat ditolak
kedatangannya. Kamu tidak memperoleh tempat berlindung pada hari itu dan
tidak [pula] dapat mengingkari [dosa-dosamu]. (47)
|
|
ٱسۡتَجِيبُواْ
لِرَبِّكُم مِّن قَبۡلِ أَن يَأۡتِىَ يَوۡمٌ۬ لَّا مَرَدَّ لَهُ ۥ مِنَ
ٱللَّهِۚ مَا لَكُم مِّن مَّلۡجَإٍ۬ يَوۡمَٮِٕذٍ۬ وَمَا لَكُم مِّن نَّڪِيرٍ۬ (٤٧)
|
|
||
047. (Patuhilah seruan Rabb kalian) perkenankanlah
seruan-Nya, yaitu dengan mentauhidkan-Nya dan menyembah-Nya (sebelum datang
suatu hari) yakni hari kiamat (dari Allah yang tidak dapat ditolak
kedatangannya) apabila hari itu datang tidak dapat ditolak. (Kalian tidak
memperoleh tempat berlindung) yang kalian dapat berlindung di dalamnya (pada
hari itu dan tidak pula dapat mengingkari) dosa-dosa kalian.
|
||
Jika mereka berpaling
maka Kami tidak mengutus kamu sebagai pengawas bagi mereka. Kewajibanmu tidak
lain hanyalah menyampaikan [risalah]. Sesungguhnya apabila Kami merasakan
kepada manusia sesuatu rahmat dari Kami dia bergembira ria karena rahmat itu.
Dan jika mereka ditimpa kesusahan disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri
[niscaya mereka ingkar] karena sesungguhnya manusia itu amat ingkar [kepada
ni’mat]. (48)
|
|
فَإِنۡ أَعۡرَضُواْ
فَمَآ أَرۡسَلۡنَـٰكَ عَلَيۡہِمۡ حَفِيظًاۖ إِنۡ عَلَيۡكَ إِلَّا ٱلۡبَلَـٰغُۗ
وَإِنَّآ إِذَآ أَذَقۡنَا ٱلۡإِنسَـٰنَ مِنَّا رَحۡمَةً۬ فَرِحَ بِہَاۖ وَإِن
تُصِبۡہُمۡ سَيِّئَةُۢ بِمَا قَدَّمَتۡ أَيۡدِيهِمۡ فَإِنَّ ٱلۡإِنسَـٰنَ
كَفُورٌ۬ (٤٨)
|
|
||
048. (Jika mereka berpaling) tidak mau mematuhi
seruan-Nya itu (maka Kami tidak mengutus kamu sebagai pemelihara bagi mereka)
sebagai orang yang memelihara amal perbuatan mereka, umpamanya kamu menjadi
orang yang memperturutkan apa yang dikehendaki oleh mereka. (Tidak lain)
tiada lain (kewajibanmu hanyalah menyampaikan risalah) hal ini sebelum ada
perintah untuk berjihad. (Sesungguhnya apabila Kami merasakan kepada manusia
sesuatu rahmat dari Kami) berupa nikmat seperti kekayaan atau kecukupan dan kesehatan
(dia bergembira ria karena rahmat itu. Dan jika mereka ditimpa) Dhamir yang
kembali kepada lafal Al-Insaan memandang kepada segi maknanya atau jenisnya
(kesusahan) malapetaka atau musibah (disebabkan perbuatan tangan mereka
sendiri) disebabkan yang mereka lakukan; dalam ayat ini diungkapkan kata
'tangan mereka sendiri' karena kebanyakan pekerjaan manusia itu dilakukan
oleh tangannya (karena sesungguhnya manusia itu amat ingkar) kepada nikmat
yang telah diberikan kepadanya.
|
||
Kepunyaan Allah-lah
kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, Dia
memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan
anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki, (49)
|
|
لِّلَّهِ مُلۡكُ
ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ يَخۡلُقُ مَا يَشَآءُۚ يَہَبُ لِمَن يَشَآءُ
إِنَـٰثً۬ا وَيَهَبُ لِمَن يَشَآءُ ٱلذُّكُورَ (٤٩)
|
|
||
049. (Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi. Dia
menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan kepada siapa yang Dia
kehendaki) yakni berupa anak-anak (yaitu anak-anak perempuan dan Dia
memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki.)
|
||
atau Dia
menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan [kepada siapa yang
dikehendaki-Nya], dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki.
Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa. (50)
|
|
أَوۡ يُزَوِّجُهُمۡ
ذُكۡرَانً۬ا وَإِنَـٰثً۬اۖ وَيَجۡعَلُ مَن يَشَآءُ عَقِيمًاۚ إِنَّهُ ۥ
عَلِيمٌ۬ قَدِيرٌ۬ (٥٠) ۞
|
|
||
050. (Atau Dia menganugerahkan kedua jenis) atau Dia
menjadikan buat mereka (laki-laki dan perempuan, dan Dia menjadikan mandul
siapa yang Dia kehendaki) sehingga tidak mempunyai anak dan tidak dapat
membuahi. (Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui) apa yang diciptakan-Nya (lagi
Maha Kuasa) atas semua apa yang dikehendaki-Nya.
|
||
Dan tidak ada bagi
seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan
perantaraan wahyu atau di belakang tabir [1348] atau dengan mengutus seorang utusan [malaikat] lalu diwahyukan
kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha
Tinggi lagi Maha Bijaksana. (51)
|
|
وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ
أَن يُكَلِّمَهُ ٱللَّهُ إِلَّا وَحۡيًا أَوۡ مِن وَرَآىِٕ حِجَابٍ أَوۡ
يُرۡسِلَ رَسُولاً۬ فَيُوحِىَ بِإِذۡنِهِۦ مَا يَشَآءُۚ إِنَّهُ ۥ
عَلِىٌّ حَڪِيمٌ۬ (٥١)
|
|
||
[1348] "Di
belakang tabir" artinya ialah seorang dapat mendengar kalam Ilahi akan
tetapi dia tidak dapat melihat-Nya seperti yang terjadi kepada Nabi Musa a.s.
|
||
|
||
051. (Dan tidak mungkin bagi seorang manusia pun bahwa
Allah berkata-kata dengan dia kecuali) dengan perantaraan (wahyu) yang Dia wahyukan
kepadanya di dalam tidurnya atau melalui ilham (atau) melainkan (di belakang
tabir) seumpamanya Allah memperdengarkan kalam-Nya kepadanya, tetapi dia
tidak dapat melihat-Nya, sebagaimana yang telah terjadi pada Nabi Musa a.s.
(atau) kecuali (dengan mengutus seorang utusan) yakni malaikat, seperti
Jibril (lalu diwahyukan kepadanya) maksudnya, utusan itu menyampaikan
wahyu-Nya kepada rasul yang dituju (dengan seizin-Nya) dengan seizin Allah
(apa yang Dia kehendaki) apa yang Allah kehendaki. (Sesungguhnya Dia Maha
Tinggi) dari sifat-sifat yang dimiliki oleh semua makhluk (lagi Maha
Bijaksana) di dalam perbuatan-Nya.
|
||
Dan demikianlah Kami
wahyukan kepadamu wahyu [Al Qur’an] dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu
tidaklah mengetahui apakah Al Kitab [Al Qur’an] dan tidak pula mengetahui
apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Qur’an itu cahaya, yang Kami
tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan
sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. (52)
|
|
وَكَذَٲلِكَ
أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ رُوحً۬ا مِّنۡ أَمۡرِنَاۚ مَا كُنتَ تَدۡرِى مَا
ٱلۡكِتَـٰبُ وَلَا ٱلۡإِيمَـٰنُ وَلَـٰكِن جَعَلۡنَـٰهُ نُورً۬ا نَّہۡدِى بِهِۦ
مَن نَّشَآءُ مِنۡ عِبَادِنَاۚ وَإِنَّكَ لَتَہۡدِىٓ إِلَىٰ صِرَٲطٍ۬
مُّسۡتَقِيمٍ۬ (٥٢)
|
|
||
052. (Dan demikianlah) maksudnya, sebagaimana Kami
wahyukan kepada rasul-rasul selain kamu (Kami wahyukan kepadamu) hai Muhammad
(wahyu) yakni Alquran, yang karenanya kalbu manusia dapat hidup (dengan
perintah Kami) yang Kami wahyukan kepadamu. (Sebelumnya kamu tidaklah
mengetahui) sebelum Kami mewahyukan kepadamu (apakah Alkitab) yakni Alquran
itu (dan tidak pula mengetahui apakah iman itu) yakni syariat-syariat dan
tanda-tanda-Nya Nafi dalam ayat ini amalnya di-ta'alluqkan kepada Fi'il dan
lafal-lafal sesudah Fi'il menempati kedudukan dua Maf'ulnya (tetapi Kami
menjadikan Alquran itu) wahyu atau Alquran itu (cahaya, yang Kami tunjuki
dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan
sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk) maksudnya kamu menyeru dengan
wahyu yang diturunkan kepadamu (kepada jalan) tuntunan (yang lurus) yakni
agama Islam.
|
||
[Yaitu] jalan Allah
yang kepunyaan-Nya segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi.
Ingatlah, bahwa kepada Allah-lah kembali semua urusan. (53)
|
|
صِرَٲطِ ٱللَّهِ
ٱلَّذِى لَهُ ۥ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَمَا فِى ٱلۡأَرۡضِۗ أَلَآ إِلَى
ٱللَّهِ تَصِيرُ ٱلۡأُمُورُ (٥٣)
|
|
||
053. (Yaitu jalan Allah yang kepunyaan-Nya segala apa
yang ada di langit dan apa yang ada di bumi) sebagai milik-Nya, makhluk-Nya
dan hamba-hamba-Nya. (Ingatlah, bahwa kepada Allahlah kembali semua urusan)
semua urusan dikembalikan.
|
-
Terjemah dan Tafsir Jalalain ▼
- 1. Al Faatihah
- 2. Al Baqarah-1
- 2. Al Baqarah-2
- 2. Al Baqarah-3
- 2. Al Baqarah-4
- 3. Ali 'Imran-1
- 3. Ali 'Imran-2
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Assy Ssyamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 5. Al Maaidah
- Al Qur'an Per Juz ▼
- 1. Al Fatihah
- 2. Al Baqarah
- 3. Ali Imran
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Asy Syamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 6. Al An'aam
Senin, 29 April 2013
Surah 42 - Assyuura (1 - 53)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar