Surah KAUM SABA’
|
|
سُوۡرَةُ سَبَإ
|
|
||
Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
|
|
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
|
|
||
Segala puji bagi Allah
yang memiliki apa yang di langit dan apa yang di bumi dan bagi-Nya [pula]
segala puji di akhirat. Dan Dia-lah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
(1)
|
|
ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ
ٱلَّذِى لَهُ ۥ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَمَا فِى ٱلۡأَرۡضِ وَلَهُ
ٱلۡحَمۡدُ فِى ٱلۡأَخِرَةِۚ وَهُوَ ٱلۡحَكِيمُ ٱلۡخَبِيرُ (١)
|
|
||
001. (Segala puji bagi Allah) Allah swt. memuji diri-Nya
dengan kalimat ini, maksudnya ialah pujian berikut apa yang terkandung di
dalamnya yaitu pujian yang bersifat tetap. Memuji Allah artinya
menyanjung-Nya dengan sebutan-sebutan yang baik (yang memiliki apa yang di
langit dan apa yang di bumi) sebagai milik dan makhluk-Nya (dan bagi-Nya pula
segala puji di akhirat) sebagaimana di dunia, yaitu Dia dipuji oleh
kekasih-kekasih-Nya bilamana mereka telah berada di dalam surga. (Dan Dialah
Yang Maha Bijaksana) di dalam perbuatan-Nya (lagi Maha Mengetahui) tentang
makhluk-Nya.
|
||
Dia mengetahui apa
yang masuk ke dalam bumi, apa yang keluar daripadanya, apa yang turun dari
langit dan apa yang naik kepadanya. Dan Dia-lah Yang Maha Penyayang lagi Maha
Pengampun. (2)
|
|
يَعۡلَمُ مَا يَلِجُ
فِى ٱلۡأَرۡضِ وَمَا يَخۡرُجُ مِنۡہَا وَمَا يَنزِلُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ وَمَا
يَعۡرُجُ فِيہَاۚ وَهُوَ ٱلرَّحِيمُ ٱلۡغَفُورُ (٢)
|
|
||
002. (Dia mengetahui apa yang masuk) yang meresap (ke dalam
bumi) seperti air dan lain-lainnya (dan apa yang keluar daripadanya) seperti
tumbuh-tumbuhan dan lain-lainnya (dan apa yang turun dari langit) berupa
rezeki atau hujan dan lain-lainnya (dan apa yang naik) yakni yang terangkat
(kepadanya) berupa amal perbuatan dan lain-lainnya. (Dan Dialah Yang Maha
Penyayang) kepada kekasih-kekasih-Nya (lagi Maha Pengampun) kepada mereka.
|
||
Dan orang-orang yang
kafir berkata: "Hari berbangkit itu tidak akan datang kepada kami".
Katakanlah: "Pasti datang, demi Tuhanku Yang mengetahui yang ghaib,
sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang kepadamu. Tidak ada tersembunyi
daripada-Nya seberat zarrahpun yang ada di langit dan yang ada di bumi dan
tidak ada [pula] yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan
tersebut dalam Kitab yang nyata [Lauh Mahfuzh]", (3)
|
|
وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ
لَا تَأۡتِينَا ٱلسَّاعَةُۖ قُلۡ بَلَىٰ وَرَبِّى لَتَأۡتِيَنَّڪُمۡ عَـٰلِمِ
ٱلۡغَيۡبِۖ لَا يَعۡزُبُ عَنۡهُ مِثۡقَالُ ذَرَّةٍ۬ فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَلَا
فِى ٱلۡأَرۡضِ وَلَآ أَصۡغَرُ مِن ذَٲلِكَ وَلَآ أَڪۡبَرُ إِلَّا فِى
ڪِتَـٰبٍ۬ مُّبِينٍ۬ (٣)
|
|
||
003. (Dan orang-orang yang kafir berkata, "Hari terakhir
itu tidak akan datang kepada kami") yakni hari kiamat. (Katakanlah)
kepada mereka, ("Pasti datang, demi Rabbku Yang mengetahui yang gaib,
sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang kepada kalian) kalau dibaca
'Aalimil Ghaibi berarti menjadi sifat dari lafal Rabbii. Kalau dibaca
'Aalimul Ghaibi berarti menjadi Khabar dari Mubtada, sehingga artinya menjadi
seperti berikut, Ya, pasti datang, demi Rabbku, hari kiamat itu pasti akan
datang kepada kalian; Dia mengetahui yang gaib. Bacaan yang kedua ini lebih
sesuai dengan kalimat yang sesudahnya, yaitu, (tidak ada yang tersembunyi)
tiada yang tidak tampak (bagi-Nya seberat) sebesar (zarah pun) zarah artinya
semut yang paling kecil (yang ada di langit dan yang ada di bumi, dan tidak
ada pula yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan semuanya
tercatat dalam Kitab yang nyata.) Kitab yang jelas, yang dimaksud adalah
Lohmahfuz.
|
||
supaya Allah memberi
balasan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh.
Mereka itu adalah orang-orang yang baginya ampunan dan rezki yang mulia.
(4)
|
|
لِّيَجۡزِىَ ٱلَّذِينَ
ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ لَهُم مَّغۡفِرَةٌ۬ وَرِزۡقٌ۬ ڪَرِيمٌ۬ (٤)
|
|
||
004. (Supaya Allah memberi balasan) pada hari kiamat itu
(kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh. Mereka itu
adalah orang-orang yang baginya ampunan dan rezeki yang mulia.") rezeki
yang baik di surga.
|
||
Dan orang-orang yang
berusaha untuk [menentang] ayat-ayat Kami dengan anggapan mereka dapat
melemahkan [menggagalkan azab Kami], mereka itu memperoleh azab, yaitu
[jenis] azab yang pedih. (5)
|
|
وَٱلَّذِينَ سَعَوۡ
فِىٓ ءَايَـٰتِنَا مُعَـٰجِزِينَ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ لَهُمۡ عَذَابٌ۬ مِّن رِّجۡزٍ أَلِيمٌ۬ (٥)
|
|
||
005. (Dan orang-orang yang berusaha untuk) menentang atau
membatalkan (ayat-ayat Kami) yaitu Alquran (dengan anggapan mereka dapat
melepaskan diri dari Kami) dan menurut qiraat yang lain, lafal Mu'aajiziina
pada ayat ini dan pada ayat yang lainnya nanti dibaca Mu'jiziina. Maksudnya
menganggap Kami tidak mampu mengazab mereka, atau mereka beranggapan dapat
melepaskan diri dari azab Kami, karena mereka mempunyai dugaan, bahwa tidak
ada hari berbangkit dan tidak ada azab (mereka itu memperoleh buruknya azab)
azab yang paling buruk (yang pedih) yang menyakitkan, kalau dibaca Aliimin
berarti menjadi sifat daripada lafal Rijzin dan kalau dibaca Aliimun berarti
menjadi sifat daripada lafal 'Adzaabun.
|
||
Dan orang-orang yang
diberi ilmu [Ahli Kitab] berpendapat bahwa wahyu yang diturunkan kepadamu
dari Tuhanmu itulah yang benar dan menunjuki [manusia] kepada jalan Tuhan
Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. (6)
|
|
وَيَرَى ٱلَّذِينَ
أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ إِلَيۡكَ مِن رَّبِّكَ هُوَ ٱلۡحَقَّ
وَيَهۡدِىٓ إِلَىٰ صِرَٲطِ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡحَمِيدِ (٦)
|
|
||
006. (Dan berpendapat) yakni telah mengetahui (orang-orang
yang diberi ilmu) yang dimaksud adalah orang-orang yang beriman dari kalangan
ahli kitab, seperti Abdullah bin Salam dan teman-temannya (bahwa wahyu yang
diturunkan kepadamu dari Rabbmu) yakni Alquran (itulah) keputusan (yang benar
dan menunjuki manusia kepada jalan) tuntunan (Tuhan Yang Maha Perkasa lagi
Maha Terpuji) Allah yang memiliki keperkasaan lagi terpuji.
|
||
Dan orang-orang kafir
berkata [kepada teman-temannya]: "Maukah kamu kami tunjukkan kepadamu
seorang laki-laki [1235] yang memberitakan kepadamu bahwa apabila badanmu telah hancur
sehancur-hancurnya, sesungguhnya kamu benar-benar [akan dibangkitkan kembali]
dalam ciptaan yang baru? (7)
|
|
وَقَالَ ٱلَّذِينَ
كَفَرُواْ هَلۡ نَدُلُّكُمۡ عَلَىٰ رَجُلٍ۬ يُنَبِّئُكُمۡ إِذَا مُزِّقۡتُمۡ
كُلَّ مُمَزَّقٍ إِنَّكُمۡ لَفِى خَلۡقٍ۬ جَدِيدٍ (٧)
|
|
||
[1235].Yang
dimaksud dengan seorang laki-laki oleh orang-orang kafir itu ialah Nabi
Muhammad SAW, sebagai penghinaan mereka terhadapnya.
|
||
|
||
007. (Dan orang-orang kafir berkata) sebagian dari
mereka berkata kepada sebagian yang lain dengan nada yang penuh keheranan,
("Maukah kalian kami tunjukkan kepada kalian seorang laki-laki) yang
mereka maksud adalah Nabi Muhammad (yang memberitakan kepada kalian) yang
membawa berita kepada kalian, bahwasanya (apabila badan kalian telah hancur)
telah berantakan (sehancur-hancurnya) menjadi berkeping-keping (sesungguhnya
kalian akan dibangkitkan kembali dalam ciptaan yang baru?")
|
||
Apakah dia
mengada-adakan kebohongan terhadap Allah ataukah ada padanya penyakit
gila?" [Tidak], tetapi orang-orang yang tidak beriman kepada negeri
akhirat berada dalam siksaan dan kesesatan yang jauh. (8)
|
|
أَفۡتَرَىٰ عَلَى
ٱللَّهِ كَذِبًا أَم بِهِۦ جِنَّۗةُۢ بَلِ ٱلَّذِينَ لَا يُؤۡمِنُونَ
بِٱلۡأَخِرَةِ فِى ٱلۡعَذَابِ وَٱلضَّلَـٰلِ ٱلۡبَعِيدِ (٨)
|
|
||
008. (Apakah dia mengada-adakan) lafal Aftaraa pada asalnya
adalah A-iftaraa, kemudian Hamzah Washalnya tidak dibutuhkan lagi karena
Hamzah Istifham sudah difathahkan, sehingga menjadi Aftaraa (kebohongan
terhadap Allah) dalam hal tersebut (ataukah ada padanya penyakit gila?) yakni
gangguan pada otaknya hingga ia mengkhayal yang bukan-bukan. Maka, Allah
berfirman menyanggah mereka, ("Tidak, tetapi orang-orang yang tidak
beriman kepada negeri akhirat) yang di dalamnya terdapat hari berbangkit dan
azab pembalasan (berada dalam siksaan) di akhirat nanti (dan kesesatan yang
jauh.) dari kebenaran dalam kehidupan dunia.
|
||
Maka apakah mereka
tidak melihat langit dan bumi yang ada di hadapan dan di belakang mereka?
Jika Kami menghendaki, niscaya Kami benamkan mereka di bumi atau Kami
jatuhkan kepada mereka gumpalan dari langit. Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda [kekuasaan Tuhan] bagi setiap hamba yang
kembali [kepada-Nya]. (9)
|
|
أَفَلَمۡ يَرَوۡاْ
إِلَىٰ مَا بَيۡنَ أَيۡدِيهِمۡ وَمَا خَلۡفَهُم مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِۚ
إِن نَّشَأۡ نَخۡسِفۡ بِهِمُ ٱلۡأَرۡضَ أَوۡ نُسۡقِطۡ عَلَيۡہِمۡ كِسَفً۬ا مِّنَ
ٱلسَّمَآءِۚ إِنَّ فِى ذَٲلِكَ لَأَيَةً۬ لِّكُلِّ عَبۡدٍ۬ مُّنِيبٍ۬ (٩) ۞
|
|
||
009. (Maka, apakah mereka tidak melihat) tidak memperhatikan
(kepada apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka)
maksudnya apa yang ada di atas dan di bawah mereka (yaitu langit dan bumi?
Jika Kami menghendaki, niscaya Kami benamkan mereka di bumi atau Kami
jatuhkan kepada mereka gumpalan) dapat dibaca Kisfan atau Kisafan artinya
gumpalan-gumpalan (dari langit) menurut qiraat yang lain lafal Nasya',
Nakhsif, dan Nusqith dibaca Yasya', Yakhsif dan Yusqith. (Sesungguhnya pada
yang demikian itu) hal-hal yang terlihat itu (benar-benar terdapat tanda bagi
setiap hamba yang kembali.") kepada Rabbnya, yaitu tanda yang
menunjukkan akan kekuasaan Allah yang mampu membangkitkan hidup kembali dan
menciptakan apa yang dikehendaki-Nya.
|
||
Dan sesungguhnya telah
Kami berikan kepada Daud karunia dari Kami. [Kami berfirman]: "Hai
gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama
Daud", dan Kami telah melunakkan besi untuknya, (10)
|
|
وَلَقَدۡ ءَاتَيۡنَا
دَاوُ ۥدَ مِنَّا فَضۡلاً۬ۖ يَـٰجِبَالُ أَوِّبِى مَعَهُ ۥ
وَٱلطَّيۡرَۖ وَأَلَنَّا لَهُ ٱلۡحَدِيدَ (١٠)
|
|
||
010. (Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud karunia
dari Kami) berupa kenabian dan Kitab Zabur. Dan Kami berfirman, ("Hai gunung-gunung!
Lakukanlah berulang-ulang) yakni ulang-ulanglah (bersama Daud) melakukan
tasbih; maksudnya bertasbihlah berulang-ulang bersamanya (dan
burung-burung") dibaca Nashab karena di'athafkan secara Mahall pada
lafal Al Jibaalu maksudnya Kami menyeru mereka supaya bertasbih bersamanya
(dan Kami telah melunakkan besi untuknya) sehingga besi di tangan Nabi Daud
bagaikan adonan roti lunaknya.
|
||
[yaitu] buatlah baju
besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya; dan kerjakanlah amalan yang
saleh. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kamu kerjakan. (11)
|
|
أَنِ ٱعۡمَلۡ
سَـٰبِغَـٰتٍ۬ وَقَدِّرۡ فِى ٱلسَّرۡدِۖ وَٱعۡمَلُواْ صَـٰلِحًاۖ إِنِّى بِمَا
تَعۡمَلُونَ بَصِيرٌ۬ (١١)
|
|
||
011. Dan kami berfirman pula, ("Buatlah) dari besi itu
(baju besi yang besar-besar) yang menutupi tubuh pemakainya, sehingga
terseret ke tanah karena besarnya (dan ukurlah anyamannya) anyamlah baju besi
itu, oleh karenanya pembuat baju besi dinamakan Sarrad. Maksudnya jadikanlah
baju besi itu sehingga sesuai dengan ukuran pemakainya (dan kerjakanlah oleh
kalian) oleh keluarga Daud bersama-sama Daud sendiri (amalan yang saleh.
Sesungguhnya Aku melihat apa yang kalian kerjakan.") maka, Aku akan
membalasnya kepada kalian.
|
||
Dan Kami [tundukkan]
angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan
sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan [pula]
[1236]
dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebahagian dari jin ada yang
bekerja di hadapannya [di bawah kekuasaannya] dengan izin Tuhannya. Dan siapa
yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya
azab neraka yang apinya menyala-nyala. (12)
|
|
وَلِسُلَيۡمَـٰنَ
ٱلرِّيحَ غُدُوُّهَا شَہۡرٌ۬ وَرَوَاحُهَا شَہۡرٌ۬ۖ وَأَسَلۡنَا لَهُ ۥ
عَيۡنَ ٱلۡقِطۡرِۖ وَمِنَ ٱلۡجِنِّ مَن يَعۡمَلُ بَيۡنَ يَدَيۡهِ بِإِذۡنِ
رَبِّهِۖۦ وَمَن يَزِغۡ مِنۡہُمۡ عَنۡ أَمۡرِنَا نُذِقۡهُ مِنۡ عَذَابِ
ٱلسَّعِيرِ (١٢)
|
|
||
[1236].Maksudnya
bila Sulaiman mengadakan perjalanan dari pagi sampai tengah hari maka jarak
yang ditempuhnya sama dengan jarak perjalanan unta yang cepat dalam sebulan.
Begitu pula bila ia mengadakan perjalanan dari tengah hari sampai sore, maka
kecepatannya sama dengan perjalanan sebulan.
|
||
|
||
012. (Dan) Kami tundukkan (bagi Sulaiman angin) menurut
qiraat yang lain lafal Ar Riiha dibaca Ar Riihu yaitu dengan memperkirakan
keberadaan lafal Taskhiirun (yang perjalanannya di waktu pagi) perjalanannya
mulai dari pagi hingga waktu tergelincir matahari (sama dengan perjalanan
sebulan, dan perjalanannya di waktu sore hari) yaitu mulai dari tergelincir
matahari sampai terbenam (sama dengan perjalanan sebulan) maksudnya sama
dengan perjalanan selama itu (dan Kami alirkan) Kami leburkan (cairan tembaga
baginya) sehingga tembaga itu menjadi lebur selama tiga hari tiga malam,
sebagaimana air mengalir dan umat manusia sampai sekarang dapat
mengeksploitasinya berkat ilmu yang telah diberikan oleh Allah kepada Nabi
Sulaiman. (Dan sebagian dari jin ada yang bekerja di bawah kekuasaannya
dengan izin) yakni berdasarkan perintah (Rabbnya. Dan siapa yang menyimpang)
menyeleweng (di antara mereka dari perintah Kami) yang menyuruhnya untuk taat
kepada Nabi Sulaiman (Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya
menyala-nyala) di akhirat nanti. Menurut suatu pendapat azab tersebut terjadi
di dunia, yaitu malaikat memukulnya dengan cambuk api, yang setiap pukulan
dapat membakar dan menghanguskannya.
|
||
Para jin itu membuat
untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan
patung-patung dan piring-piring yang [besarnya] seperti kolam dan periuk yang
tetap [berada di atas tungku]. Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur
[kepada Allah]. Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih.
(13)
|
|
يَعۡمَلُونَ
لَهُ ۥ مَا يَشَآءُ مِن مَّحَـٰرِيبَ وَتَمَـٰثِيلَ وَجِفَانٍ۬ كَٱلۡجَوَابِ
وَقُدُورٍ۬ رَّاسِيَـٰتٍۚ ٱعۡمَلُوٓاْ ءَالَ دَاوُ ۥدَ شُكۡرً۬اۚ
وَقَلِيلٌ۬ مِّنۡ عِبَادِىَ ٱلشَّكُورُ (١٣)
|
|
||
013. (Para jin itu
membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang
tinggi) bangunan-bangunan tinggi yang memakai tangga untuk orang yang mau
memasukinya (dan patung-patung) lafal Tamaatsiil adalah bentuk jamak dari
lafal Timtsaalun, yaitu segala sesuatu yang dibuat menurut gambaran objek
yang dipahatnya. Maksudnya adalah patung-patung yang terbuat dari tembaga,
ada pula yang terbuat dari kaca serta batu pualam. Perlu diketahui bahwa
membuat patung atau gambar tidak diharamkan menurut syariat Nabi Sulaiman
(dan piring-piring besar) lafal Jifaanin bentuk jamak dari lafal Jafnah (yang
besarnya seperti kolam) lafal Jawaabii bentuk jamak dari lafal Jaabiyah
artinya kolam yang besar; piring besar itu dapat dipakai untuk makan seribu
orang (dan periuk yang tetap) berada di atas tungkunya serta tidak bergerak
dari tempatnya karena saking besarnya. Periuk tersebut terbuat dari bukit
negeri Yaman dan bagi orang yang memasak harus menaiki tangga, demikian pula
bagi orang yang mau mengambil makanan daripadanya. Dan Kami berfirman,
("Bekerjalah kalian) hai (keluarga Daud) untuk taat kepada Allah
(sebagai tanda syukur) kepada-Nya atas apa yang telah Dia limpahkan kepada
kalian berupa nikmat-nikmat. (Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang
berterima kasih.") yang mau bekerja untuk taat kepada-Ku sebagai
ungkapan rasa syukurnya kepada-Ku atas nikmat-nikmat yang telah Kuberikan
kepadanya.
|
||
Maka tatkala Kami
telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka
kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah
tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib
tentulah mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan. (14)
|
|
فَلَمَّا قَضَيۡنَا
عَلَيۡهِ ٱلۡمَوۡتَ مَا دَلَّهُمۡ عَلَىٰ مَوۡتِهِۦۤ إِلَّا دَآبَّةُ ٱلۡأَرۡضِ
تَأۡڪُلُ مِنسَأَتَهُۖ ۥ فَلَمَّا خَرَّ تَبَيَّنَتِ ٱلۡجِنُّ أَن لَّوۡ
كَانُواْ يَعۡلَمُونَ ٱلۡغَيۡبَ مَا لَبِثُواْ فِى ٱلۡعَذَابِ ٱلۡمُهِينِ (١٤) ۖ
|
|
||
014. (Maka tatkala Kami telah menetapkan terhadapnya) terhadap
Sulaiman (kematian) ia mati dalam keadaan diam berdiri bertopang pada
tongkatnya selama setahun penuh. Para jin masih tetap melakukan
pekerjaan-pekerjaan yang berat sebagaimana biasanya, karena mereka tidak
menduga bahwa Nabi Sulaiman telah mati. Ketika rayap menggerogoti tongkatnya
lalu tongkat itu patah, kemudian Nabi Sulaiman jatuh terjungkal maka menjadi
nyatalah kematiannya di mata para jin itu (tidak ada yang menunjukkan kepada
mereka kematiannya itu kecuali rayap) lafal Al Ardhu adalah bentuk Mashdar
dari lafal Uridhatul Khasyabatu, artinya kayu itu digerogoti oleh rayap (yang
memakan tongkatnya) lafal Minsa-atahuu dapat pula dibaca Minsaatahuu, yakni
tongkatnya, dinamakan demikian karena tongkat itu dipakai untuk mengusir dan
menghardik. (Maka, tatkala ia telah tersungkur) dalam keadaan telah mati
(tahulah jin itu) yakni jelaslah bagi mereka (bahwa) "an" berasal
dari Anna yang kemudian ditakhfifkan, asalnya Annahum (kalau sekiranya mereka
mengetahui yang gaib) antara lain ialah apa yang gaib di mata mereka tentang
kematian Nabi Sulaiman (tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa yang
menghinakan) kerja berat yang selama ini mereka lakukan, karena mereka
menduga bahwa Nabi Sulaiman masih tetap hidup, berbeda halnya jika mereka
mengetahui ilmu gaib. Mereka baru mengetahui kematiannya setelah satu tahun
berdasarkan perhitungan masa yang diperkirakan jika sebuah tongkat dimakan
rayap, sejak sehari semalam sesudah kematiannya.
|
||
Sesungguhnya bagi kaum
Saba’ ada tanda [kekuasaan Tuhan] di tempat kediaman mereka yaitu dua buah
kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. [Kepada mereka dikatakan]:
"Makanlah olehmu dari rezki yang [dianugerahkan] Tuhanmu dan
bersyukurlah kamu kepada-Nya. [Negerimu] adalah negeri yang baik dan
[Tuhanmu] adalah Tuhan Yang Maha Pengampun". (15)
|
|
جَنَّتَانِ عَن
يَمِينٍ۬ وَشِمَالٍ۬ۖ كُلُواْ مِن رِّزۡقِ رَبِّكُمۡ وَٱشۡكُرُواْ لَهُۚ ۥ
بَلۡدَةٌ۬ طَيِّبَةٌ۬ وَرَبٌّ غَفُورٌ۬ (١٥)
|
|
||
015. (Sesungguhnya bagi kaum Saba) lafal Saba dapat dibaca
dengan memakai harakat Tanwin pada akhirnya atau bisa juga tidak. Saba adalah
nama suatu kabilah bangsa Arab yang diambil dari nenek moyang mereka (di
tempat kediaman mereka) di negeri Yaman (ada tanda) yang menunjukkan akan
kekuasaan Allah swt. (yaitu dua buah kebun) lafal Jannataani ini menjadi
Badal dari lafal Aayatun (di sebelah kanan dan di sebelah kiri) lembah tempat
mereka tinggal. Dan dikatakan kepada mereka, ("Makanlah oleh kalian dari
rezeki Rabb kalian dan bersyukurlah kalian kepada-Nya.") atas apa yang
telah dikaruniakan-Nya kepada kalian berupa nikmat-nikmat yang ada di negeri
Saba. (Negeri kalian, adalah negeri yang baik) tidak ada tanah yang tandus,
tidak ada nyamuk, tidak ada lalat, tidak ada lalat pengisap darah, tidak ada
kalajengking dan tidak ada ular. Seandainya ada orang asing lewat ke negeri
itu dan pada bajunya terdapat kutu, maka kutu itu otomatis akan mati karena
harum dan bersihnya udara negeri Saba. (Dan) Allah (Rabb Yang Maha
Pengampun.)
|
||
Tetapi mereka
berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar [1237] dan Kami ganti kedua
kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi [pohon-pohon] yang berbuah
pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr [1238]. (16)
|
|
لَقَدۡ كَانَ لِسَبَإٍ۬
فِى مَسۡكَنِهِمۡ ءَايَةٌ۬فَأَعۡرَضُواْ فَأَرۡسَلۡنَا عَلَيۡہِمۡ سَيۡلَ
ٱلۡعَرِمِ وَبَدَّلۡنَـٰهُم بِجَنَّتَيۡہِمۡ جَنَّتَيۡنِ ذَوَاتَىۡ أُڪُلٍ
خَمۡطٍ۬ وَأَثۡلٍ۬ وَشَىۡءٍ۬ مِّن سِدۡرٍ۬ قَلِيلٍ۬ (١٦)
|
|
||
[1237].Maksudnya:
banjir besar yang disebabkan runtuhnya bendungan Ma'rib.
[1238]."Pohon
Atsl" ialah sejenis pohon cemara "pohon Sidr" ialah sejenis
pohon bidara.
|
||
|
||
016. (Tetapi mereka berpaling) tidak mau bersyukur
kepada-Nya dan bahkan mereka kafir kepada-Nya (maka Kami datangkan kepada
mereka banjir yang besar) lafal Al 'Arim adalah bentuk jamak dari lafal
'Urmah yang artinya adalah bendungan yang menampung air sampai waktu yang
dibutuhkan. Maksudnya dam yang membendung kebutuhan air mereka pecah sehingga
menenggelamkan kebun-kebun dan harta benda mereka (dan Kami ganti kedua kebun
mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi) lafal Dzawaatai merupakan bentuk
Tatsniyah dari lafal Dzawaatun yang Mufrad (pohon-pohon yang berbuah pahit)
yang sangat pahit buahnya lagi tidak enak rasanya; dapat dibaca Ukuli
Khamthin yaitu dengan di-mudhaf-kan, lafal Ukulin ini bermakna Maakuulin
yaitu yang dimakan sebagaimana dapat pula dibaca Ukulin Khamthin, lalu dibaca
Ukulin Wa Khamtin (pohon Atsl dan sedikit pohon Sidr).
|
||
Demikianlah Kami
memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. Dan Kami tidak
menjatuhkan azab [yang demikian itu], melainkan hanya kepada orang-orang yang
sangat kafir. (17)
|
|
ذَٲلِكَ جَزَيۡنَـٰهُم
بِمَا كَفَرُواْۖ وَهَلۡ نُجَـٰزِىٓ إِلَّا ٱلۡكَفُورَ (١٧)
|
|
||
017. (Demikianlah) penggantian itu (Kami memberi balasan
kepada mereka karena kekafiran mereka) sebab kekafiran mereka. (Dan Kami
tidak menjatuhkan pembalasan melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat
kafir) lafal Nujaazii dapat pula dibaca Yujaazii, artinya tidaklah diberi
balasan azab melainkan hanya orang-orang yang sangat ingkar.
|
||
Dan Kami jadikan
antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkat kepadanya,
beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu
[jarak-jarak] perjalanan. Berjalanlah kamu di kota-kota itu pada malam dan
siang hari dengan aman [1239]. (18)
|
|
وَجَعَلۡنَا بَيۡنَہُمۡ
وَبَيۡنَ ٱلۡقُرَى ٱلَّتِى بَـٰرَڪۡنَا فِيہَا قُرً۬ى ظَـٰهِرَةً۬ وَقَدَّرۡنَا
فِيہَا ٱلسَّيۡرَۖ سِيرُواْ فِيہَا لَيَالِىَ وَأَيَّامًا ءَامِنِينَ (١٨)
|
|
||
[1239].Yang
dimaksud dengan "negeri yang Kami limpahkan berkat kepadanya" ialah
negeri yang berada di Syam, karena kesuburannya; dan negeri-negeri yang
berdekatan ialah negeri-negeri antara Yaman dan Syam, sehingga orang-orang
dapat berjalan dengan aman siang dan malam tanpa terpaksa berhenti di padang
pasir dan tanpa mendapat kesulitan.
|
||
|
||
018. (Dan Kami jadikan antara mereka) yakni penduduk
negeri Saba yang berada di Yaman (dan antara negeri-negeri yang Kami
limpahkan berkat kepadanya) dengan melimpahnya air dan banyaknya
pohon-pohonan, yang dimaksud adalah kampung-kampung negeri Syam tempat lalu
mereka untuk tujuan berdagang (beberapa negeri yang berdekatan) mulai dari
Yaman sampai ke Syam (dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu jarak-jarak
perjalanan) hingga mereka dapat beristirahat pada suatu tempat, kemudian
menginap pada tempat lainnya sampai pada akhir perjalanan mereka. Di dalam
perjalanan, mereka tak perlu lagi membawa bekal dan air. Kami katakan,
("Berjalanlah kalian di kota-kota itu pada malam dan siang hari dengan
aman") tanpa merasa takut lagi, baik kalian melakukan perjalanan pada
malam hari maupun pada siang hari.
|
||
Maka mereka berkata:
"Ya Tuhan kami jauhkanlah jarak perjalanan kami" [1240] dan mereka menganiaya
diri mereka sendiri; maka Kami jadikan mereka buah mulut dan Kami hancurkan
mereka sehancur-hancurnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi setiap orang yang sabar lagi
bersyukur. (19)
|
|
فَقَالُواْ رَبَّنَا
بَـٰعِدۡ بَيۡنَ أَسۡفَارِنَا وَظَلَمُوٓاْ أَنفُسَہُمۡ فَجَعَلۡنَـٰهُمۡ
أَحَادِيثَ وَمَزَّقۡنَـٰهُمۡ كُلَّ مُمَزَّقٍۚ إِنَّ فِى ذَٲلِكَ لَأَيَـٰتٍ۬
لِّكُلِّ صَبَّارٍ۬ شَكُورٍ۬ (١٩)
|
|
||
[1240].Yang
dimaksud dengan permintaan ini ialah supaya kota-kota yang berdekatan itu
dihapuskan, agar perjalanan menjadi panjang dan mereka dapat melakukan
monopoli dalam perdagangan itu, sehingga keuntungan lebih besar.
|
||
|
||
019. (Mereka berkata, "Ya Rabb kami! Jauhkanlah)
menurut suatu qiraat huruf 'Ain-nya di-tasydid-kan (jarak perjalanan
kami") ke negeri Syam, maksudnya jadikanlah tempat-tempat yang dilalui
itu menjadi padang sahara, supaya jarak perjalanan itu dianggap sangat jauh
bagi orang-orang yang miskin, yaitu karena membutuhkan bekal-bekal yang
banyak dan persediaan air yang cukup. Maka mereka mengingkari nikmat tersebut
(dan mereka menganiaya diri mereka sendiri) dengan melakukan kekafiran (maka
Kami jadikan mereka buah mulut) bagi orang-orang yang sesudah mereka dalam
hal itu (dan Kami hancurkan mereka sehancur-hancurnya) Kami cerai-beraikan
mereka dari negeri tempat tinggal mereka. (Sesungguhnya pada yang demikian
itu) pada yang telah disebutkan itu (benar-benar terdapat tanda-tanda) yakni
pelajaran (bagi setiap orang yang sabar) menahan diri dari
perbuatan-perbuatan maksiat (lagi bersyukur) atas nikmat-nikmat-Nya.
|
||
Dan sesungguhnya iblis
telah dapat membuktikan kebenaran sangkaannya terhadap mereka lalu mereka
mengikutinya, kecuali sebahagian orang-orang yang beriman. (20)
|
|
وَلَقَدۡ صَدَّقَ
عَلَيۡہِمۡ إِبۡلِيسُ ظَنَّهُ ۥ فَٱتَّبَعُوهُ إِلَّا فَرِيقً۬ا مِّنَ
ٱلۡمُؤۡمِنِينَ (٢٠)
|
|
||
020. (Dan sesungguhnya telah membuktikan kebenaran) dapat
dibaca Shadaqa atau Shaddaqa (terhadap mereka) terhadap orang-orang kafir,
antara lain adalah penduduk negeri Saba (iblis akan kebenaran sangkaannya)
bahwasanya apabila ia menggoda mereka, maka niscaya mereka akan mengikutinya
(lalu mereka mengikutinya) maka benarlah dugaan iblis itu atau nyata benarlah
apa yang diduga oleh iblis itu (kecuali) tetapi (sebagian dari orang-orang
yang beriman) yang benar-benar beriman, tidak mau mengikuti iblis.
|
||
Dan tidak adalah
kekuasaan iblis terhadap mereka, melainkan hanyalah agar Kami dapat
membedakan siapa yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat dari siapa yang
ragu-ragu tentang itu. Dan Tuhanmu Maha Memelihara segala sesuatu. (21)
|
|
وَمَا ڪَانَ
لَهُ ۥ عَلَيۡہِم مِّن سُلۡطَـٰنٍ إِلَّا لِنَعۡلَمَ مَن يُؤۡمِنُ
بِٱلۡأَخِرَةِ مِمَّنۡ هُوَ مِنۡهَا فِى شَكٍّ۬ۗ وَرَبُّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَىۡءٍ
حَفِيظٌ۬ (٢١)
|
|
||
021. (Dan tidak ada kekuasaan iblis terhadap mereka) maksudnya
iblis tidak mempunyai kekuasaan apa-apa terhadap mereka (melainkan hanyalah
agar Kami dapat mengetahui) yakni menyatakan (siapa yang beriman kepada
adanya kehidupan akhirat dan siapa yang ragu-ragu tentang itu) maka kelak
Kami akan membalasnya kepada masing-masing. (Dan Rabbmu Maha Memelihara
segala sesuatu) yakni Maha Mengawasi.
|
||
Katakanlah:
"Serulah mereka yang kamu anggap [sebagai tuhan] selain Allah, mereka
tidak memiliki [kekuasaan] seberat zarrahpun di langit dan di bumi, dan
mereka tidak mempunyai suatu sahampun dalam [penciptaan] langit dan bumi dan
sekali-kali tidak ada di antara mereka yang menjadi pembantu bagi-Nya".
(22)
|
|
قُلِ ٱدۡعُواْ
ٱلَّذِينَ زَعَمۡتُم مِّن دُونِ ٱللَّهِۖ لَا يَمۡلِڪُونَ مِثۡقَالَ ذَرَّةٍ۬
فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَلَا فِى ٱلۡأَرۡضِ وَمَا لَهُمۡ فِيهِمَا مِن شِرۡكٍ۬
وَمَا لَهُ ۥ مِنۡہُم مِّن ظَهِيرٍ۬ (٢٢)
|
|
||
022. (Katakanlah) hai Muhammad kepada orang-orang kafir Mekah,
("Serulah mereka yang kalian anggap) sebagai tuhan-tuhan (selain Allah)
untuk memberi manfaat kepada diri kalian sesuai dengan dugaan dan sangkaan
kalian. Maka Allah berfirman mengenai yang dipertuhankan mereka itu (mereka
tidak memiliki seberat) walau hanya seberat (zarah) kebaikan atau keburukan
(di langit dan di bumi, dan mereka tidak mempunyai suatu saham pun dalam
penciptaan langit dan bumi) tidak ikut andil (dan tidak ada bagi-Nya) yakni bagi
Allah swt. (dari mereka) yang dianggap sebagai tuhan-tuhan itu (seorang
pembantu pun") yaitu yang membantu-Nya.
|
||
Dan tiadalah berguna
syafa’at di sisi Allah melainkan bagi orang yang telah diizinkan-Nya
memperoleh syafa’at itu, sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari
hati mereka, mereka berkata: "Apakah yang telah difirmankan oleh
Tuhanmu?" Mereka menjawab: "[Perkataan] yang benar", dan
Dia-lah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar [1241]. (23)
|
|
وَلَا تَنفَعُ
ٱلشَّفَـٰعَةُ عِندَهُ ۥۤ إِلَّا لِمَنۡ أَذِنَ لَهُۚ ۥ حَتَّىٰٓ
إِذَا فُزِّعَ عَن قُلُوبِهِمۡ قَالُواْ مَاذَا قَالَ رَبُّكُمۡۖ قَالُواْ
ٱلۡحَقَّۖ وَهُوَ ٱلۡعَلِىُّ ٱلۡكَبِيرُ (٢٣) ۞
|
|
||
[1241].Ayat ini menerangkan bahwa pemberian syafa'at hanya dapat
berlaku dengan izin Tuhan. Orang-orang yang akan diberi izin memberi syafa'at
dan orang-orang yang akan mendapat syafa'at merasa takut dan harap-harap
cemas atas izin Tuhan. Tatkala takut dihilangkan dari hati mereka,
orang-orang yang akan mendapat syafa'at bertanya kepada orang-orang yang
diberi syafa'at: "Apa yang dikatakan oleh Tuhanmu?". Mereka
menjawab: "Perkataan yang benar", yaitu Tuhan mengizinkan memberi
syafa'at kepada orang-orang yang disukai-Nya yaitu orang-orang mu'min.
|
||
|
||
023. (Dan tiadalah berguna syafaat di sisi Allah) Maha
Tinggi Allah, ayat ini merupakan sanggahan terhadap perkataan mereka, bahwa
sesungguhnya tuhan-tuhan sesembahan mereka akan dapat memberikan syafaat
kepada mereka di sisi-Nya (melainkan bagi orang yang telah diizinkan) dapat
dibaca Adzina atau Udzina (baginya) untuk memberi syafaat itu (sehingga
apabila telah dihilangkan ketakutan) dapat dibaca Fazza'a atau Fuzzi'a (dari
hati mereka) karena ada orang yang diizinkan untuk memberi syafaat (mereka
berkata) sebagian dari mereka berkata kepada sebagian yang lain karena
mendapat berita gembira itu, ("Apakah yang telah difirmankan oleh Rabb
kalian?") mengenai syafaat itu. (Mereka menjawab) "Perkataan (yang
benar") yakni Dia telah memberi izin kepadanya untuk memberi syafaat
(dan Dialah Yang Maha Tinggi) di atas semua makhluk-Nya dengan mengalahkan
mereka semuanya (lagi Maha Besar) yakni Maha Agung.
|
||
Katakanlah:
"Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan dari bumi?"
Katakanlah: "Allah", dan sesungguhnya kami atau kamu [orang-orang
musyrik], pasti berada dalam kebenaran atau dalam kesesatan yang nyata. (24)
|
|
قُلۡ مَن يَرۡزُقُكُم
مِّنَ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِۖ قُلِ ٱللَّهُۖ وَإِنَّآ أَوۡ إِيَّاڪُمۡ
لَعَلَىٰ هُدًى أَوۡ فِى ضَلَـٰلٍ۬ مُّبِينٍ۬ (٢٤)
|
|
||
024. (Katakanlah! "Siapakah yang memberi rezeki kepada
kalian dari langit) melalui hujan (dan dari bumi?") melalui
tumbuh-tumbuhan (Katakanlah! "Allah") jika mereka tidak mengatakan
demikian, maka tidak akan ada jawaban lain yang benar (dan sesungguhnya kami
atau kalian) yakni salah satu di antara kedua golongan (pasti berada dalam
petunjuk atau dalam kesesatan yang nyata) nyata sesatnya, apakah kami atau
kalian orang-orang kafir. Dikatakan dengan ungkapan yang samar demi untuk
melunakkan hati orang yang kafir, dengan maksud menyeru mereka kepada iman,
yaitu apabila mereka sesuai dengan Nabi saw.
|
||
Katakanlah: "Kamu
tidak akan ditanya [bertanggung jawab] tentang dosa yang kami perbuat dan
kami tidak akan ditanya [pula] tentang apa yang kamu perbuat". (25)
|
|
قُل لَّا تُسۡـَٔلُونَ
عَمَّآ أَجۡرَمۡنَا وَلَا نُسۡـَٔلُ عَمَّا تَعۡمَلُونَ (٢٥)
|
|
||
025. (Katakanlah! "Kalian tidak akan ditanya tentang dosa
yang kami perbuat) tentang dosa-dosa kami (dan kami tidak akan ditanya pula
tentang apa yang kalian perbuat") karena sesungguhnya kami berlepas diri
dari kalian.
|
||
Katakanlah:
"Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua, kemudian Dia memberi keputusan
antara kita dengan benar. Dan Dia-lah Maha Pemberi keputusan lagi Maha
Mengetahui". (26)
|
|
قُلۡ يَجۡمَعُ
بَيۡنَنَا رَبُّنَا ثُمَّ يَفۡتَحُ بَيۡنَنَا بِٱلۡحَقِّ وَهُوَ ٱلۡفَتَّاحُ
ٱلۡعَلِيمُ (٢٦)
|
|
||
026. (Katakanlah! "Rabb kita akan mengumpulkan kita
semua) kelak di hari kiamat (kemudian Dia memberi keputusan) memutuskan
(antara kita dengan benar) maka orang-orang yang benar akan dimasukkan-Nya ke
dalam surga, dan orang-orang yang salah akan dimasukkan-Nya ke dalam neraka.
(Dan Dialah Maha Pemberi keputusan) Yang menghukumi (lagi Maha
Mengetahui") tentang keputusan hukum yang diambil-Nya.
|
||
Katakanlah:
"Perlihatkanlah kepadaku sembahan-sembahan yang kamu hubungkan dengan
Dia sebagai sekutu-sekutu [Nya], sekali-kali tidak mungkin! Sebenarnya
Dia-lah Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". (27)
|
|
قُلۡ أَرُونِىَ
ٱلَّذِينَ أَلۡحَقۡتُم بِهِۦ شُرَڪَآءَۖ كَلَّاۚ بَلۡ هُوَ ٱللَّهُ ٱلۡعَزِيزُ
ٱلۡحَكِيمُ (٢٧)
|
|
||
027. (Katakanlah! "Perlihatkanlah kepadaku) maksudnya
beritahukanlah kepadaku (sesembahan-sesembahan yang kalian hubungkan dengan
Dia sebagai sekutu-sekutu-Nya) untuk kalian sembah (sekali-kali tidak
mungkin! Dialah Allah Yang Maha Perkasa) yakni Maha Menang atas semua
perkara-Nya (lagi Maha Bijaksana") di dalam mengatur makhluk-Nya, maka
tiadalah bagi-Nya sekutu dalam kerajaan-Nya.
|
||
Dan Kami tidak
mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa
berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia
tiada mengetahui. (28)
|
|
وَمَآ أَرۡسَلۡنَـٰكَ
إِلَّا ڪَآفَّةً۬ لِّلنَّاسِ بَشِيرً۬ا وَنَذِيرً۬ا وَلَـٰكِنَّ أَڪۡثَرَ
ٱلنَّاسِ لَا يَعۡلَمُونَ (٢٨)
|
|
||
028. (Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan untuk semua)
lafal Kaaffatan berkedudukan menjadi Hal atau kata keterangan keadaan dari
lafal An Naas yang sesudahnya, didahulukan mengingat kedudukannya yang sangat
penting (manusia sebagai pembawa berita gembira) kepada orang-orang yang
beriman, bahwa mereka akan masuk surga (dan sebagai pemberi peringatan)
kepada orang-orang kafir bahwa mereka akan dimasukkan ke dalam neraka (tetapi
kebanyakan manusia) yakni orang-orang kafir Mekah (tidak mengetahui hal ini).
|
||
Dan mereka berkata:
"Kapankah [datangnya] janji ini, jika kamu adalah orang-orang yang
benar?". (29)
|
|
وَيَقُولُونَ مَتَىٰ
هَـٰذَا ٱلۡوَعۡدُ إِن ڪُنتُمۡ صَـٰدِقِينَ (٢٩)
|
|
||
029. (Dan mereka berkata, "Kapankah datangnya janji ini)
yakni azab yang kamu janjikan itu (jika kamu adalah orang-orang yang
benar?") dalam janjimu itu.
|
||
Katakanlah: "Bagimu ada hari yang telah
dijanjikan [hari kiamat] yang tiada dapat kamu minta mundur daripadanya barang
sesaatpun dan tidak [pula] kamu dapat meminta supaya diajukan".
(30)
|
|
قُل لَّكُم
مِّيعَادُ يَوۡمٍ۬ لَّا تَسۡتَـٔۡخِرُونَ عَنۡهُ سَاعَةً۬ وَلَا تَسۡتَقۡدِمُونَ
(٣٠)
|
|
||
030. (Katakanlah! "Bagi kalian ada hari yang telah
dijanjikan yang tiada dapat kalian minta mundur daripadanya barang sesaat pun
dan tidak pula kalian dapat meminta supaya diajukan") daripadanya, hari
yang dimaksud adalah hari kiamat.
|
||
Dan orang-orang kafir
berkata: "Kami sekali-kali tidak akan beriman kepada Al Qur’an ini dan
tidak [pula] kepada Kitab yang sebelumnya". Dan [alangkah hebatnya]
kalau kamu lihat ketika orang-orang yang zalim itu dihadapkan kepada
Tuhannya, sebahagian dari mereka menghadapkan perkataan kepada sebagian yang
lain; orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang
menyombongkan diri: "Kalau tidaklah karena kamu tentulah kami menjadi
orang-orang yang beriman". (31)
|
|
وَقَالَ ٱلَّذِينَ
كَفَرُواْ لَن نُّؤۡمِنَ بِهَـٰذَا ٱلۡقُرۡءَانِ وَلَا بِٱلَّذِى بَيۡنَ
يَدَيۡهِۗ وَلَوۡ تَرَىٰٓ إِذِ ٱلظَّـٰلِمُونَ مَوۡقُوفُونَ عِندَ رَبِّہِمۡ
يَرۡجِعُ بَعۡضُهُمۡ إِلَىٰ بَعۡضٍ ٱلۡقَوۡلَ يَقُولُ ٱلَّذِينَ ٱسۡتُضۡعِفُواْ
لِلَّذِينَ ٱسۡتَكۡبَرُواْ لَوۡلَآ أَنتُمۡ لَكُنَّا مُؤۡمِنِينَ (٣١)
|
|
||
031. (Dan orang-orang kafir berkata) yakni sebagian dari
penduduk Mekah ("Kami sekali-kali tidak akan beriman kepada Alquran ini
dan tidak pula kepada kitab sebelumnya") kitab-kitab yang telah mendahuluinya,
seperti kitab Taurat dan Injil yang di dalam kedua kitab tersebut disebutkan
tentang adanya hari berbangkit, demikian itu karena mereka ingkar kepada
Alquran. Lalu Allah berfirman mengenai mereka itu, ("Dan kalau kamu
lihat) hai Muhammad ketika orang-orang yang lalim itu) yakni orang-orang yang
kafir (dihadapkan kepada Rabbnya, sebagian dari mereka menghadapkan perkataan
kepada sebagian yang lain. Orang-orang yang dianggap lemah berkata) yaitu
para pengikut dari mereka (kepada orang-orang yang menyombongkan diri) yakni
para pemimpinnya, ('Kalau tidak karena kalian) maksudnya seandainya kalian
tidak menghalang-halangi kami untuk beriman (tentulah kami menjadi
orang-orang yang beriman') kepada Nabi saw.
|
||
Orang-orang yang
menyombongkan diri berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah:
"Kamikah yang telah menghalangi kamu dari petunjuk sesudah petunjuk itu
datang kepadamu? [Tidak], sebenarnya kamu sendirilah orang-orang yang
berdosa". (32)
|
|
قَالَ ٱلَّذِينَ
ٱسۡتَكۡبَرُواْ لِلَّذِينَ ٱسۡتُضۡعِفُوٓاْ أَنَحۡنُ صَدَدۡنَـٰكُمۡ عَنِ
ٱلۡهُدَىٰ بَعۡدَ إِذۡ جَآءَكُمۖ بَلۡ كُنتُم مُّجۡرِمِينَ (٣٢)
|
|
||
032. (Orang-orang yang menyombongkan diri berkata kepada
orang-orang yang dianggap lemah, 'Kamikah yang telah menghalang-halangi
kalian dari petunjuk sesudah petunjuk itu datang kepada kalian?) Tidak,
(sebenarnya kalian sendirilah orang-orang yang berdosa') terhadap diri kalian
sendiri.
|
||
Dan orang-orang yang
dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri:
"[Tidak] sebenarnya tipu daya [mu] di waktu malam dan siang [yang
menghalangi kami], ketika kamu menyeru kami supaya kami kafir kepada Allah
dan menjadikan sekutu-sekutu bagi-Nya". Kedua belah pihak menyatakan
penyesalan tatkala mereka melihat azab. Dan Kami pasang belenggu di leher
orang-orang yang kafir. Mereka tidak dibalas melainkan dengan apa yang telah
mereka kerjakan. (33)
|
|
وَقَالَ ٱلَّذِينَ
ٱسۡتُضۡعِفُواْ لِلَّذِينَ ٱسۡتَكۡبَرُواْ بَلۡ مَكۡرُ ٱلَّيۡلِ وَٱلنَّهَارِ
إِذۡ تَأۡمُرُونَنَآ أَن نَّكۡفُرَ بِٱللَّهِ وَنَجۡعَلَ لَهُ ۥۤ
أَندَادً۬اۚ وَأَسَرُّواْ ٱلنَّدَامَةَ لَمَّا رَأَوُاْ ٱلۡعَذَابَ وَجَعَلۡنَا
ٱلۡأَغۡلَـٰلَ فِىٓ أَعۡنَاقِ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْۚ هَلۡ يُجۡزَوۡنَ إِلَّا مَا
كَانُواْ يَعۡمَلُونَ (٣٣)
|
|
||
033. (Dan orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang
yang menyombongkan diri, 'Sebenarnya tipu daya di waktu malam hari dan siang
hari) yaitu tipu daya kalian terhadap kami yang kalian lakukan malam dan
siang hari (ketika kalian menyeru kami supaya kami kafir kepada Allah dan
menjadikan sekutu-sekutu bagi-Nya.') (Mereka menyembunyikan) kedua golongan
itu, yaitu mereka yang menjadi pengikut kesesatan dan yang menjadi pemimpin
kesesatan (penyesalannya) karena tidak mau beriman kepada Nabi saw. (tatkala
mereka melihat azab.") masing-masing golongan menyembunyikan
penyesalannya karena takut dicela. (Dan Kami pasang belenggu di leher
orang-orang yang kafir) di dalam neraka. (Tiadalah) (mereka dibalas
melainkan) dengan pembalasan (apa yang telah mereka kerjakan) di dunia.
|
||
Dan Kami tidak
mengutus kepada suatu negeri seorang pemberi peringatanpun, melainkan
orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: "Sesungguhnya kami
mengingkari apa yang kamu diutus untuk menyampaikannya". (34)
|
|
وَمَآ أَرۡسَلۡنَا فِى
قَرۡيَةٍ۬ مِّن نَّذِيرٍ إِلَّا قَالَ مُتۡرَفُوهَآ إِنَّا بِمَآ أُرۡسِلۡتُم
بِهِۦ كَـٰفِرُونَ (٣٤)
|
|
||
034. (Dan Kami tidak mengutus kepada suatu negeri seorang
pemberi peringatan pun, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu
berkata) yakni para pemimpinnya hidup bergelimang dengan kemewahan,
("Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu diutus untuk
menyampaikannya.")
|
||
Dan mereka berkata:
"Kami lebih banyak mempunyai harta dan anak-anak [daripada kamu] dan
kami sekali-kali tidak akan diazab." [1242] (35)
|
|
وَقَالُواْ نَحۡنُ
أَڪۡثَرُ أَمۡوَٲلاً۬ وَأَوۡلَـٰدً۬ا وَمَا نَحۡنُ بِمُعَذَّبِينَ (٣٥)
|
|
||
[1242].Maksudnya:
Oleh karena orang-orang kafir itu mendapat ni'mat yang besar di dunia, maka
mereka merasa bahwa mereka dikasihi Tuhan dan tidak akan diazab di akhirat.
|
||
|
||
035. (Dan mereka berkata, "Kami lebih banyak
mempunyai harta dan anak-anak) daripada orang-orang yang beriman (dan kami
sekali-kali tidak akan diazab.")
|
||
Katakanlah: "Sesungguhnya
Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan
[bagi siapa yang dikehendaki-Nya], akan tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui". (36)
|
|
قُلۡ إِنَّ رَبِّى
يَبۡسُطُ ٱلرِّزۡقَ لِمَن يَشَآءُ وَيَقۡدِرُ وَلَـٰكِنَّ أَڪۡثَرَ ٱلنَّاسِ
لَا يَعۡلَمُونَ (٣٦)
|
|
||
036. (Katakanlah! "Sesungguhnya Rabbku melapangkan
rezeki) meluaskannya (bagi siapa yang dikehendaki-Nya) sebagai ujian (dan
membatasinya) menyempitkannya bagi siapa yang dikehendakinya sebagai cobaan
baginya (akan tetapi kebanyakan manusia) orang-orang kafir Mekah (tidak
mengetahui") hal tersebut.
|
||
Dan sekali-kali
bukanlah harta dan bukan [pula] anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada
Kami sedikitpun; tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal
saleh, mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan
apa yang telah mereka kerjakan; dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang
tinggi [dalam surga]. (37)
|
|
وَمَآ أَمۡوَٲلُكُمۡ
وَلَآ أَوۡلَـٰدُكُم بِٱلَّتِى تُقَرِّبُكُمۡ عِندَنَا زُلۡفَىٰٓ إِلَّا مَنۡ
ءَامَنَ وَعَمِلَ صَـٰلِحً۬ا فَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ لَهُمۡ جَزَآءُ ٱلضِّعۡفِ بِمَا عَمِلُواْ وَهُمۡ فِى
ٱلۡغُرُفَـٰتِ ءَامِنُونَ (٣٧)
|
|
||
037. (Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan pula anak-anak
kalian yang mendekatkan kalian kepada Kami sedikit pun) yang dapat
mendekatkan diri kalian kepada Kami (tetapi) (orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal-amal saleh, mereka itulah yang memperoleh balasan yang
berlipat ganda disebabkan apa yang telah mereka kerjakan;) yakni sebagai
balasan amalnya, yaitu satu amal kebaikan akan dibalas sepuluh kali lipat dan
lebih banyak lagi dari itu (dan mereka di tempat-tempat yang tinggi) di dalam
surga (hidup aman sentosa) tidak akan mati dan tidak akan tertimpa penyakit
dan lain sebagainya. Menurut qiraat yang lain lafal Ghurufaati dibaca Ghurfah
dalam bentuk Mufrad tetapi maknanya jamak.
|
||
Dan orang-orang yang
berusaha [menentang] ayat-ayat Kami dengan anggapan untuk dapat melemahkan
[menggagalkan azab Kami], mereka itu dimasukkan ke dalam azab. (38)
|
|
وَٱلَّذِينَ يَسۡعَوۡنَ
فِىٓ ءَايَـٰتِنَا مُعَـٰجِزِينَ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ فِى ٱلۡعَذَابِ مُحۡضَرُونَ (٣٨)
|
|
||
038. (Dan orang-orang yang berusaha menentang ayat-ayat Kami)
yakni membatalkan Alquran (dengan anggapan untuk dapat melepaskan diri dari
azab Kami) yakni mereka menganggap Kami tidak mampu mengazab mereka dan
mereka dapat meloloskan diri dari azab Kami (mereka itu dimasukkan ke dalam
azab.)
|
||
Katakanlah:
"Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya
di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi [siapa yang
dikehendaki-Nya]". Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan
menggantinya dan Dialah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya. (39)
|
|
قُلۡ إِنَّ رَبِّى
يَبۡسُطُ ٱلرِّزۡقَ لِمَن يَشَآءُ مِنۡ عِبَادِهِۦ وَيَقۡدِرُ لَهُ ۥۚ
وَمَآ أَنفَقۡتُم مِّن شَىۡءٍ۬ فَهُوَ يُخۡلِفُهُۖ ۥ وَهُوَ خَيۡرُ
ٱلرَّٲزِقِينَ (٣٩)
|
|
||
039. (Katakanlah! "Sesungguhnya Rabbku melapangkan
rezeki) meluaskannya (bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara
hamba-hamba-Nya) sebagai ujian buatnya (dan membatasinya) menyempitkannya
(baginya) sesudah Dia melapangkannya, atau Dia menyempitkannya bagi siapa
yang dikehendaki-Nya sebagai cobaan buatnya. (Dan barang apa saja yang kalian
nafkahkan) dalam hal kebaikan (maka Allah akan menggantinya dan Dialah
Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.") dikatakan, setiap orang memberi
rezeki kepada keluarganya, yakni dari rezeki Allah swt.
|
||
Dan [ingatlah] hari
[yang di waktu itu] Allah mengumpulkan mereka semuanya kemudian Allah
berfirman kepada malaikat: "Apakah mereka ini dahulu menyembah
kamu?". (40)
|
|
وَيَوۡمَ يَحۡشُرُهُمۡ
جَمِيعً۬ا ثُمَّ يَقُولُ لِلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةِ
أَهَـٰٓؤُلَآءِ إِيَّاكُمۡ ڪَانُواْ يَعۡبُدُونَ (٤٠)
|
|
||
040. (Dan) ingatlah (hari ,yang di waktu itu, Allah
mengumpulkan mereka semuanya) yakni orang-orang musyrik (kemudian Allah
berfirman kepada malaikat, "Apakah mereka ini) dapat dibaca Tahqiq dan Tas-hil
(dahulu menyembah kalian?")
|
||
Malaikat-malaikat itu
menjawab: "Maha Suci Engkau. Engkaulah pelindung kami, bukan mereka:
bahkan mereka telah menyembah jin [1243]; kebanyakan mereka beriman kepada jin itu". (41)
|
|
قَالُواْ سُبۡحَـٰنَكَ
أَنتَ وَلِيُّنَا مِن دُونِهِمۖ بَلۡ كَانُواْ يَعۡبُدُونَ ٱلۡجِنَّۖ
أَڪۡثَرُهُم بِہِم مُّؤۡمِنُونَ (٤١)
|
|
||
[1243].Yang
dimaksud "jin" di sini ialah jin yang durhaka ialah syaitan.
|
||
|
||
041. (Malaikat-malaikat itu menjawab, "Maha Suci
Engkau) dari semua sekutu (Engkaulah Pelindung kami, bukan mereka")
maksudnya tidak ada saling lindung-melindungi antara kami dan mereka dari
pihak kami (bahkan) lafal Bal di sini menunjukkan makna Intiqal, yakni
sebenarnya (mereka telah menyembah jin) setan-setan, yaitu mereka menaati
setan-setan yang menyuruh mereka untuk menyembah kami (kebanyakan mereka
beriman kepada jin) yakni mereka selalu mempercayai apa yang dikatakan oleh
jin kepada mereka.
|
||
Maka pada hari ini
sebahagian kamu tidak berkuasa [untuk memberikan] kemanfa’atan dan tidak pula
kemudharatan kepada sebahagian yang lain. Dan Kami katakan kepada orang-orang
yang zalim: "Rasakanlah olehmu azab neraka yang dahulunya kamu dustakan
itu". (42)
|
|
فَٱلۡيَوۡمَ لَا
يَمۡلِكُ بَعۡضُكُمۡ لِبَعۡضٍ۬ نَّفۡعً۬ا وَلَا ضَرًّ۬ا وَنَقُولُ لِلَّذِينَ
ظَلَمُواْ ذُوقُواْ عَذَابَ ٱلنَّارِ ٱلَّتِى كُنتُم بِہَا تُكَذِّبُونَ (٤٢)
|
|
||
042. Allah swt. berfirman, ("Maka pada hari ini sebagian
kalian terhadap sebagian yang lain tidak memiliki) yakni orang-orang yang
disembah terhadap orang-orang yang menyembahnya tidak memiliki (kemanfaatan)
yaitu syafaat (dan tidak pula kemudaratan") yaitu hak mengazab. (Dan
Kami katakan kepada orang-orang yang zalim) yakni kepada orang-orang kafir,
("Rasakanlah oleh kalian azab neraka yang dahulunya kalian
dustakan.")
|
||
Dan apabila dibacakan
kepada mereka ayat-ayat Kami yang terang, mereka berkata: "Orang ini
tiada lain hanyalah seorang laki-laki yang ingin menghalangi kamu dari apa
yang disembah oleh bapak-bapakmu", dan mereka berkata: "[Al Qur’an]
ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan saja". Dan
orang-orang kafir berkata terhadap kebenaran tatkala kebenaran itu datang
kepada mereka: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata".
(43)
|
|
وَإِذَا تُتۡلَىٰ
عَلَيۡہِمۡ ءَايَـٰتُنَا بَيِّنَـٰتٍ۬ قَالُواْ مَا هَـٰذَآ إِلَّا رَجُلٌ۬
يُرِيدُ أَن يَصُدَّكُمۡ عَمَّا كَانَ يَعۡبُدُ ءَابَآؤُكُمۡ وَقَالُواْ مَا
هَـٰذَآ إِلَّآ إِفۡكٌ۬ مُّفۡتَرً۬ىۚ وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لِلۡحَقِّ
لَمَّا جَآءَهُمۡ إِنۡ هَـٰذَآ إِلَّا سِحۡرٌ۬ مُّبِينٌ۬ (٤٣)
|
|
||
043. (Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami)
yakni Alquran (yang terang) yang jelas melalui lisan nabi Kami, yaitu
Muhammad saw. (mereka berkata, "Orang ini tiada lain hanyalah seorang
laki-laki yang ingin menghalangi kalian dari apa yang disembah oleh bapak-bapak
kalian") yaitu berupa berhala-berhala (dan mereka berkata, "Tidak
lain ini) yakni Alquran ini (hanyalah kebohongan) (yang diada-adakan
saja") atas nama Allah. (Dan orang-orang kafir berkata terhadap
kebenaran) yakni Alquran (tatkala kebenaran itu datang kepada mereka,
"Tidak lain) (ini hanyalah sihir yang nyata") sihir yang jelas.
|
||
Dan Kami tidak pernah
memberikan kepada mereka kitab-kitab yang mereka baca dan sekali-kali tidak
pernah [pula] mengutus kepada mereka sebelum kamu seorang pemberi peringatanpun.
(44)
|
|
وَمَآ ءَاتَيۡنَـٰهُم
مِّن كُتُبٍ۬ يَدۡرُسُونَہَاۖ وَمَآ أَرۡسَلۡنَآ إِلَيۡہِمۡ قَبۡلَكَ مِن
نَّذِيرٍ۬ (٤٤)
|
|
||
044. (Dan Kami tidak pernah memberikan kepada mereka
Kitab-kitab yang mereka baca dan sekali-kali tidak pernah pula mengutus
kepada mereka sebelum kamu seorang pemberi peringatan pun) maka berdasarkan
alasan apakah mereka mendustakanmu?
|
||
Dan orang-orang yang
sebelum mereka telah mendustakan sedang orang-orang kafir Mekah itu belum
sampai menerima sepersepuluh dari apa [1244] yang telah Kami berikan kepada orang-orang dahulu itu lalu
mereka mendustakan rasul-rasul-Ku. Maka alangkah hebatnya akibat
kemurkaan-Ku. (45)
|
|
وَكَذَّبَ ٱلَّذِينَ
مِن قَبۡلِهِمۡ وَمَا بَلَغُواْ مِعۡشَارَ مَآ ءَاتَيۡنَـٰهُمۡ فَكَذَّبُواْ
رُسُلِىۖ فَكَيۡفَ كَانَ نَكِيرِ (٤٥) ۞
|
|
||
[1244].Maksud
dari "sepersepuluh dari apa yang telah Kami berikan kepada mereka"
ialah pemberian Tuhan tentang kepandaian ilmu pengetahuan, umur panjang,
kekuatan jasmani, kekayaan harta benda dan sebagainya.
|
||
|
||
045. (Dan orang-orang yang sebelum mereka telah
mendustakan sedangkan orang-orang kafir itu belum sampai menerima) yakni
orang-orang kafir Mekah (sepersepuluh dari apa yang telah Kami berikan kepada
orang-orang dahulu itu) yaitu berupa kekuatan, usia yang panjang dan
banyaknya harta (lalu mereka mendustakan rasul-rasul-Ku) yang Aku utus kepada
mereka. (Maka alangkah hebatnya akibat kemurkaan-Ku) yaitu hukuman dan
pembinasaan-Ku terhadap mereka, kemurkaan-Ku itu benar-benar pada tempatnya.
|
||
Katakanlah:
"Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepadamu suatu hal saja, yaitu
supaya kamu menghadap Allah [dengan ikhlas] berdua-dua atau sendiri-sendiri;
kemudian kamu pikirkan [tentang Muhammad] tidak ada penyakit gila sedikitpun
pada kawanmu itu. Dia tidak lain hanyalah pemberi peringatan bagi kamu
sebelum [menghadapi] azab yang keras [1245]. (46)
|
|
قُلۡ إِنَّمَآ
أَعِظُكُم بِوَٲحِدَةٍۖ أَن تَقُومُواْ لِلَّهِ مَثۡنَىٰ وَفُرَٲدَىٰ ثُمَّ
تَتَفَڪَّرُواْۚ مَا بِصَاحِبِكُم مِّن جِنَّةٍۚ إِنۡ هُوَ إِلَّا نَذِيرٌ۬
لَّكُم بَيۡنَ يَدَىۡ عَذَابٍ۬ شَدِيدٍ۬ (٤٦)
|
|
||
[1245]."Berdua-dua
atau sendiri-sendiri" maksudnya ialah bahwa dalam menghadap kepada
Allah, kemudian merenungkan keadaan Muhammad SAW itu sebaiknya dilakukan
dalam keadaan suasana tenang dan ini tidak dapat dilakukan dalam keadaan
beramai-ramai.
|
||
|
||
046. (Katakanlah! "Sesungguhnya aku hendak
memperingatkan kepada kalian suatu hal saja) yaitu (supaya kalian menghadap
Allah) dengan ikhlas hanya karena-Nya (dua-dua) yakni berduaan (atau sendiri-sendiri)
satu persatu (kemudian kalian pikirkan tentang -Muhammad-) sehingga kalian
mengetahui (tidak ada pada diri kawan kalian ini) yakni Nabi Muhammad
(penyakit gila sedikit pun) yakni kegilaan (tidak lain dia hanyalah pemberi
peringatan bagi kalian sebelum) kalian menghadapi (azab yang keras.") di
akhirat nanti jika kalian mendurhakainya.
|
||
Katakanlah: "Upah
apapun yang aku minta kepadamu, maka itu untuk kamu. Upahku hanyalah dari
Allah, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu" [1246]. (47)
|
|
قُلۡ مَا سَأَلۡتُكُم
مِّنۡ أَجۡرٍ۬ فَهُوَ لَكُمۡۖ إِنۡ أَجۡرِىَ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِۖ وَهُوَ
عَلَىٰ كُلِّ شَىۡءٍ۬ شَہِيدٌ۬ (٤٧)
|
|
||
[1246].Yang
dimaksud dengan perkataan ini ialah bahwa Rasulullah SAW sekali-kali tidak
meminta upah kepada mereka. Tetapi yang diminta Rasulullah SAW sebagai upah
ialah agar mereka beriman kepada Allah. Dan iman itu adalah buat kebaikan mereka
sendiri.
|
||
|
||
047. (Katakanlah) kepada mereka! ("Upah apa pun
yang aku minta kepada kalian) atas menyampaikan peringatan dan menyampaikan
risalah Rabbku (maka upah itu untuk kalian) maksudnya aku tidak meminta upah
apa pun atas hal ini. (Upahku tiada lain) tidak lain upahku (hanyalah dari
Allah, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu") Maha Menyaksikan dan
Maha Mengetahui tentang kebenaranku.
|
||
Katakanlah:
"Sesungguhnya Tuhanku mewahyukan kebenaran. Dia Maha Mengetahui segala
yang ghaib". (48)
|
|
قُلۡ إِنَّ رَبِّى
يَقۡذِفُ بِٱلۡحَقِّ عَلَّـٰمُ ٱلۡغُيُوبِ (٤٨)
|
|
||
048. (Katakanlah! "Sesungguhnya Rabbku mewahyukan
kebenaran) yakni menyampaikannya kepada nabi-nabi-Nya (Dia Maha Mengetahui
segala yang gaib") semua apa yang gaib dari makhluk-Nya baik yang di
langit maupun yang di bumi.
|
||
Katakanlah:
"Kebenaran telah datang dan yang bathil itu tidak akan memulai dan tidak
[pula] akan mengulangi". [1247] (49)
|
|
قُلۡ جَآءَ ٱلۡحَقُّ
وَمَا يُبۡدِئُ ٱلۡبَـٰطِلُ وَمَا يُعِيدُ (٤٩)
|
|
||
[1247].Maksudnya
ialah apabila kebenaran sudah datang maka kebatilan akan hancur binasa dan
tidak dapat berbuat sesuatu untuk melawan dan meruntuhkan kebenaran itu.
|
||
|
||
049. (Katakanlah, "Kebenaran telah datang) yakni
agama Islam (dan yang batil itu tidak akan memulai) kekafiran itu tidak akan
memulai (dan tidak pula akan mengulangi") tidak akan ada bekasnya lagi.
|
||
Katakanlah: "Jika
aku sesat maka sesungguhnya aku sesat atas kemudharatan diriku sendiri; dan
jika aku mendapat petunjuk maka itu adalah disebabkan apa yang diwahyukan
Tuhanku kepadaku. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Dekat".
(50)
|
|
قُلۡ إِن ضَلَلۡتُ
فَإِنَّمَآ أَضِلُّ عَلَىٰ نَفۡسِىۖ وَإِنِ ٱهۡتَدَيۡتُ فَبِمَا يُوحِىٓ
إِلَىَّ رَبِّىٓۚ إِنَّهُ ۥ سَمِيعٌ۬ قَرِيبٌ۬ (٥٠)
|
|
||
050. (Katakanlah! "Jika aku sesat) dari kebenaran (maka
sesungguhnya aku sesat atas kemudaratan diriku sendiri) yakni dosa
kesesatanku ditanggung oleh diriku (dan jika aku mendapat petunjuk maka itu
adalah disebabkan apa yang diwahyukan Rabbku kepadaku) berupa Alquran dan
Hadis Hikmah. (Sesungguhnya Dia Maha Mendengar) Maha mengabulkan doa (lagi
Maha Dekat.")
|
||
Dan [alangkah
hebatnya] jika kamu melihat ketika mereka [orang-orang kafir] terperanjat
ketakutan [pada hari kiamat]; maka mereka tidak dapat melepaskan diri dan
mereka ditangkap dari tempat yang dekat [untuk dibawa ke neraka], (51)
|
|
وَلَوۡ تَرَىٰٓ إِذۡ
فَزِعُواْ فَلَا فَوۡتَ وَأُخِذُواْ مِن مَّكَانٍ۬ قَرِيبٍ۬ (٥١)
|
|
||
051. (Dan jika kamu melihat) hai Muhammad (ketika mereka
terperanjat ketakutan) sewaktu mereka dibangkitkan, niscaya kamu akan melihat
perkara yang hebat (maka mereka tidak dapat melepaskan diri) dari kekuasaan
Kami yang dimaksud adalah dari azab Kami (dan mereka ditangkap dari tempat
yang dekat) yaitu dari kubur mereka secara langsung.
|
||
dan [di waktu itu]
mereka berkata: "Kami beriman kepada Allah", bagaimanakah mereka
dapat mencapai [keimanan] dari tempat yang jauh itu [1248]. (52)
|
|
وَقَالُوٓاْ ءَامَنَّا
بِهِۦ وَأَنَّىٰ لَهُمُ ٱلتَّنَاوُشُ مِن مَّكَانِۭ بَعِيدٍ۬ (٥٢)
|
|
||
[1248].Maksudnya
setelah mereka melihat bagaimana dasyatnya azab pada hari kiamat itu maka
mereka baru mau beriman kepada Allah dan Rasul-Nya padahal tempat beriman itu
sudah jauh yaitu di dunia.
|
||
|
||
052. (Dan di waktu itu mereka berkata, "Kami
beriman kepada-Nya) yakni kepada Nabi Muhammad, atau kepada Alquran
(bagaimanakah mereka dapat mencapai) meraih keimanan; dapat dibaca Tanaawusy
atau huruf Wau diganti menjadi Hamzah, sehingga bacaannya menjadi Tanaa-usy
maksudnya amat mustahillah mereka dapat mencapai keimanan (dari tempat yang
jauh itu") dari tempatnya yang sekarang, karena mereka sekarang berada
di alam akhirat dan tempat keimanan itu ada di dunia.
|
||
Dan sesungguhnya
mereka telah mengingkari Allah sebelum itu; dan mereka menduga-duga tentang
yang ghaib dari tempat yang jauh. (53)
|
|
وَقَدۡ ڪَفَرُواْ بِهِۦ
مِن قَبۡلُۖ وَيَقۡذِفُونَ بِٱلۡغَيۡبِ مِن مَّكَانِۭ بَعِيدٍ۬
|
|
||
053. (Dan sesungguhnya mereka telah mengingkari Allah sebelum
itu) sewaktu mereka hidup di dunia (dan mereka menduga-duga) meramal-ramal
(tentang yang gaib dari tempat yang jauh) yaitu terhadap hal-hal yang tidak
dapat dijangkau oleh pengetahuan mereka, karena mereka sewaktu di dunia mengatakan
terhadap Nabi, bahwa Dia adalah penyihir, tukang syair dan tukang ramal.
Mereka mengatakan tentang Alquran, bahwa itu adalah sihir, syair, dan
ramalan.
|
||
Dan dihalangi antara
mereka dengan apa yang mereka ingini [1249] sebagaimana yang dilakukan terhadap orang-orang yang serupa
dengan mereka pada masa dahulu. Sesungguhnya mereka dahulu [di dunia] dalam
keraguan yang mendalam. (54)
|
|
(٥٣) وَحِيلَ بَيۡنَہُمۡ وَبَيۡنَ مَا
يَشۡتَہُونَ كَمَا فُعِلَ بِأَشۡيَاعِهِم مِّن قَبۡلُۚ إِنَّہُمۡ كَانُواْ فِى
شَكٍّ۬ مُّرِيبِۭ (٥٤)
|
|
||
[1249].Yang
mereka ingini itu ialah beriman kepada Allah atau kembali ke dunia untuk
bertaubat.
|
||
|
||
054. (Dan dihalangi antara mereka dengan apa yang
mereka ingini) yakni ingin beriman, maksudnya iman mereka tidak diterima
lagi, karena waktunya sudah habis (sebagaimana dilakukan terhadap orang-orang
yang serupa dengan mereka) yakni golongan-golongan mereka dalam hal kekafiran
(pada masa dahulu) sebelum mereka. (Sesungguhnya mereka dahulu di dunia dalam
keraguan yang mendalam) tentang hal-hal yang sekarang mereka imani;
disebabkan sewaktu di dunia mereka tidak mau menganggap dalil-dalil yang
menunjuk ke arahnya.
|
-
Terjemah dan Tafsir Jalalain ▼
- 1. Al Faatihah
- 2. Al Baqarah-1
- 2. Al Baqarah-2
- 2. Al Baqarah-3
- 2. Al Baqarah-4
- 3. Ali 'Imran-1
- 3. Ali 'Imran-2
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Assy Ssyamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 5. Al Maaidah
- Al Qur'an Per Juz ▼
- 1. Al Fatihah
- 2. Al Baqarah
- 3. Ali Imran
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Asy Syamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 6. Al An'aam
Senin, 29 April 2013
Surah 34 - Sabaa' (1 - 54)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar