Surah YUSUF
|
سُوۡرَةُ یُوسُف
|
|
Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
|
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
|
|
Alif laam, raa [741]. Ini adalah ayat-ayat
kitab [Al Qur’an] yang nyata [dari Allah]. (1)
|
الٓرۚ تِلۡكَ
ءَايَـٰتُ ٱلۡكِتَـٰبِ ٱلۡمُبِينِ (١)
|
|
[741]. Lihat not no.
10. Ialah huruf-huruf abjad yang
terletak pada permulaan sebagian dari surat-surat Al-Qur'an seperti: alif
laam miim, alif laam raa, alif laam miim shaad dan sebagainya. Diantara
ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah karena
dipandang termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya.
Golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan
ada pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik
perhatian para pendengar supaya memperhatikan Al-Qur'an itu, dan untuk
mengisyaratkan bahwa Al-Qur'an itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab
yang tersusun dari huruf-huruf abjad. Kalau mereka tidak percaya bahwa
Al-Qur'an diturunkan dari Allah dan hanya buatan Muhammad SAW semata-mata,
maka cobalah mereka buat semacam Al Quran itu.
|
||
001. (Alif laam raa) hanya Allahlah yang mengetahui
maksudnya (ini) ayat-ayat ini (adalah ayat-ayat Kitab) yakni Alquran; idhafat
di sini mengandung makna min, artinya bagian daripada Alquran (yang jelas)
yang membedakan perkara hak daripada perkara yang batil.
|
||
Sesungguhnya Kami
menurunkannya berupa Al Qur’an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.
(2)
|
إِنَّآ أَنزَلۡنَـٰهُ
قُرۡءَٲنًا عَرَبِيًّ۬ا لَّعَلَّكُمۡ تَعۡقِلُونَ (٢)
|
|
002. (Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Alquran
dengan berbahasa Arab) dengan memakai bahasa Arab (agar kalian) hai penduduk
Mekah (memahaminya) memahami makna-maknanya.
|
||
Kami menceriterakan
kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Qur’an ini kepadamu, dan
sesungguhnya kamu sebelum [Kami mewahyukan]nya adalah termasuk orang-orang
yang belum mengetahui. (3)
|
نَحۡنُ نَقُصُّ
عَلَيۡكَ أَحۡسَنَ ٱلۡقَصَصِ بِمَآ أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ هَـٰذَا ٱلۡقُرۡءَانَ
وَإِن ڪُنتَ مِن قَبۡلِهِۦ لَمِنَ ٱلۡغَـٰفِلِينَ (٣)
|
|
003. (Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik
dengan mewahyukan) melalui apa yang Kami wahyukan (Alquran ini kepadamu dan
sesungguhnya) lafal in merupakan takhfif daripada lafal inna (kamu sebelumnya
adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui).
|
||
[Ingatlah], ketika
Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku [742] sesungguhnya aku
bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud
kepadaku." (4)
|
إِذۡ قَالَ يُوسُفُ
لِأَبِيهِ يَـٰٓأَبَتِ إِنِّى رَأَيۡتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوۡكَبً۬ا وَٱلشَّمۡسَ
وَٱلۡقَمَرَ رَأَيۡتُہُمۡ لِى سَـٰجِدِينَ (٤)
|
|
[742]. Bapak Yusuf
a.s. ialah Ya'qub putera Ishak putera Ibrahim a.s.
|
||
004. Ingatlah (Ketika Yusuf berkata kepada ayahnya)
Nabi Yakub ("Wahai ayahku!) dibaca kasrah, yaitu abati untuk menunjukkan
adanya ya idhafat yang tidak disebutkan. Sedangkan bila dibaca fatah, maka
menunjukkan adanya huruf alif yang tidak disebutkan, yaitu abata, kemudian
alif ditukar dengan ya (Sesungguhnya aku telah melihat) di dalam tidurku,
yakni bermimpi (sebelas buah bintang dan matahari serta bulan, kulihat
semuanya) lafal ra-aytuhum berkedudukan menjadi taukid atau pengukuh dari
lafal ra-aytu di muka tadi (sujud kepadaku.") lafal saajidiina adalah
bentuk jamak, yang alamat i'rabnya memakai ya dan nun karena menggambarkan
keadaan sujud, hal ini merupakan ciri khas daripada makhluk yang berakal.
|
||
Ayahnya berkata:
"Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada
saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar [untuk membinasakan] mu.
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia."
(5)
|
قَالَ يَـٰبُنَىَّ لَا
تَقۡصُصۡ رُءۡيَاكَ عَلَىٰٓ إِخۡوَتِكَ فَيَكِيدُواْ لَكَ كَيۡدًاۖ إِنَّ
ٱلشَّيۡطَـٰنَ لِلۡإِنسَـٰنِ عَدُوٌّ۬ مُّبِينٌ۬ (٥)
|
|
005. (Ayahnya berkata, "Hai anakku! Janganlah kamu
ceritakan mimpimu itu kepada saudara-audaramu, maka mereka membuat makar
kepadamu) maksudnya mereka pasti akan membuat tipu muslihat guna
membinasakanmu, karena terdorong oleh rasa dengki mereka kepadamu. Tentu
mereka menakwilkan impianmu itu, bahwa bintang-bintang itu adalah mereka
sendiri dan matahari itu adalah ibumu, sedangkan bulan adalah ayahmu.
(Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.") jelas
permusuhannya.
|
||
Dan demikianlah
Tuhanmu, memilih kamu [untuk menjadi Nabi] dan diajarkan-Nya kepadamu
sebahagian dari ta’bir mimpi-mimpi dan disempurnakan-Nya ni’mat-Nya kepadamu
dan kepada keluarga Ya’qub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan ni’mat-Nya
kepada dua orang bapakmu [743] sebelum itu, [yaitu] Ibrahim dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanmu
Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (6)
|
وَكَذَٲلِكَ
يَجۡتَبِيكَ رَبُّكَ وَيُعَلِّمُكَ مِن تَأۡوِيلِ ٱلۡأَحَادِيثِ وَيُتِمُّ
نِعۡمَتَهُ ۥ عَلَيۡكَ وَعَلَىٰٓ ءَالِ يَعۡقُوبَ كَمَآ أَتَمَّهَا
عَلَىٰٓ أَبَوَيۡكَ مِن قَبۡلُ إِبۡرَٲهِيمَ وَإِسۡحَـٰقَۚ إِنَّ رَبَّكَ
عَلِيمٌ حَكِيمٌ۬ (٦) ۞
|
|
[743] Dimaksud bapak
disini kakek dan ayah dari kakek.
|
||
006. (Dan demikianlah) seperti apa yang kamu lihat
dalam mimpimu itu (telah memilih kamu) telah mengangkatmu (Rabbmu dan
diajarkan-Nya kepadamu sebagian dari takwil-takwil mimpi) makna mimpi (dan
disempurnakan-Nya kepadamu nikmat-Nya) yaitu kenabian (dan kepada keluarga Yakub)
yakni anak-anaknya (sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya) yaitu
nikmat kenabian (kepada kedua orang tuamu sebelum itu, yaitu Ibrahim dan
Ishak. Sesungguhnya Rabbmu Maha Mengetahui) tentang makhluk-Nya (lagi Maha
Bijaksana) di dalam memperlakukan mereka.
|
||
Sesungguhnya ada
beberapa tanda-tanda kekuasaan Allah pada [kisah] Yusuf dan
saudara-saudaranya bagi orang-orang yang bertanya. (7)
|
لَّقَدۡ كَانَ فِى
يُوسُفَ وَإِخۡوَتِهِۦۤ ءَايَـٰتٌ۬ لِّلسَّآٮِٕلِينَ (٧)
|
|
007. (Sesungguhnya telah ada pada) kisah (Yusuf dan
saudara-saudaranya) jumlah mereka ada sebelas orang (tanda-tanda) bahan-bahan
pelajaran (bagi orang-orang yang bertanya).
|
||
[Yaitu] ketika mereka
berkata: "Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya [Bunyamin] lebih
dicintai oleh ayah kita daripada kita sendiri, padahal kita [ini] adalah satu
golongan [yang kuat]. Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kekeliruan yang
nyata. (8)
|
إِذۡ قَالُواْ
لَيُوسُفُ وَأَخُوهُ أَحَبُّ إِلَىٰٓ أَبِينَا مِنَّا وَنَحۡنُ عُصۡبَةٌ إِنَّ
أَبَانَا لَفِى ضَلَـٰلٍ۬ مُّبِينٍ (٨)
|
|
008. Ingatlah (ketika mereka berkata) yaitu sebagian
saudara-saudara Nabi Yusuf kepada sebagian yang lain ("Sesungguhnya Yusuf)
lafal Yusuf berkedudukan menjadi mubtada (dan saudaranya) yang sekandung
yaitu Bunyamin (lebih dicintai) menjadi khabar dari lafal Yusuf tadi (oleh
ayah kita daripada kita sendiri, padahal kita ini adalah satu golongan)
kelompok yang kuat. (Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kesesatan)
kekeliruan (yang nyata) kekeliruan yang jelas dikarenakan ia lebih menyayangi
Yusuf dan saudara sekandungnya daripada kita.
|
||
Bunuhlah Yusuf atau
buanglah dia ke suatu daerah [yang tak dikenal] supaya perhatian ayahmu tertumpah
kepadamu saja, dan sesudah itu hendaklah kamu menjadi orang-orang yang
baik." [744] (9)
|
ٱقۡتُلُواْ يُوسُفَ
أَوِ ٱطۡرَحُوهُ أَرۡضً۬ا يَخۡلُ لَكُمۡ وَجۡهُ أَبِيكُمۡ وَتَكُونُواْ مِنۢ
بَعۡدِهِۦ قَوۡمً۬ا صَـٰلِحِينَ (٩)
|
|
[744]. "Menjadi
orang baik-baik "yaitu, mereka setelah membunuh Yusuf a.s. bertaubat
kepada Allah serta mengerjakan amal-amal saleh.
|
||
009. (Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia ke suatu daerah)
ke tempat yang jauh dan belum dikenal (supaya perhatian ayah kalian tertumpah
kepada kalian) sehingga beliau hanya memperhatikan kalian dan tidak kepada
yang lainnya (dan sesudah itu hendaklah kalian) sesudah membunuh Yusuf atau
membuangnya (menjadi orang-orang yang baik.") dengan jalan bertobat.
|
||
Seseorang di antara mereka berkata:
"Janganlah kamu bunuh Yusuf, tetapi masukkanlah dia ke dasar sumur
supaya dia dipungut oleh beberapa orang musafir, jika kamu hendak
berbuat." (10)
|
قَالَ قَآٮِٕلٌ۬
مِّنۡہُمۡ لَا تَقۡتُلُواْ يُوسُفَ وَأَلۡقُوهُ فِى غَيَـٰبَتِ ٱلۡجُبِّ
يَلۡتَقِطۡهُ بَعۡضُ ٱلسَّيَّارَةِ إِن كُنتُمۡ فَـٰعِلِينَ (١٠)
|
|
010. (Seorang di antara mereka berkata,) yaitu Yahudza
("Janganlah kalian bunuh Yusuf, tetapi lemparkanlah dia) masukkanlah dia
(ke dasar sumur) yang gelap sekali. Menurut qiraat lafal al-jub dibaca dalam
bentuk jamak (supaya dia dipungut oleh beberapa orang musafir) orang-orang
yang sedang melakukan perjalanan (jika kalian hendak berbuat.") apa yang
kalian kehendaki, yaitu ingin memisahkan antara Yusuf dan ayahnya, maka
cukuplah dengan cara tersebut.
|
||
Mereka berkata:
"Wahai ayah kami, apa sebabnya kamu tidak mempercayai kami terhadap
Yusuf, padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengingini kebaikan
baginya. (11)
|
قَالُواْ يَـٰٓأَبَانَا
مَا لَكَ لَا تَأۡمَ۫نَّا عَلَىٰ يُوسُفَ وَإِنَّا لَهُ ۥ لَنَـٰصِحُونَ (١١)
|
|
011. (Mereka berkata, "Wahai ayah kami! Apa
sebabnya engkau tidak mempercayai kami terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya
kami adalah orang-orang yang menginginkan kebaikan baginya.")
orang-orang yang bersedia mengurusi semua kepentingan-kepentingannya.
|
||
Biarkanlah dia pergi
bersama kami besok pagi, agar dia [dapat] bersenang-senang dan [dapat]
bermain-main, dan sesungguhnya kami pasti menjaganya." (12)
|
أَرۡسِلۡهُ مَعَنَا
غَدً۬ا يَرۡتَعۡ وَيَلۡعَبۡ وَإِنَّا لَهُ ۥ لَحَـٰفِظُونَ (١٢)
|
|
012. ("Biarkanlah dia pergi bersama kami besok
pagi) ke padang sahara (agar dia dapat bersenang-senang dan bermain-main)
dapat dibaca yarta' dan yal'ab, atau narta' dan nal`ab; artinya supaya dia
atau kami dapat semangat yang baru dan pikiran yang segar (dan sesungguhnya
kami pasti menjaganya").
|
||
Berkata Ya’qub;
"Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku dan aku
khawatir kalau-kalau dia dimakan serigala, sedang kamu lengah
daripadanya." (13)
|
قَالَ إِنِّى
لَيَحۡزُنُنِىٓ أَن تَذۡهَبُواْ بِهِۦ وَأَخَافُ أَن يَأۡڪُلَهُ ٱلذِّئۡبُ
وَأَنتُمۡ عَنۡهُ غَـٰفِلُونَ (١٣)
|
|
013. (Berkata Yakub, "Sesungguhnya amat
menyedihkan aku kepergian kalian) bila kalian pergi (bersama Yusuf) karena
merasa berat berpisah dengannya (dan aku khawatir kalau-kalau dia dimakan
serigala) makna yang dimaksud adalah jenis, yaitu mencakup semua binatang
buas. Tersebutlah bahwa daerah tempat tinggal mereka terkenal banyak hewan
buasnya (sedangkan kalian lengah daripadanya.") lalai daripadanya.
|
||
Mereka berkata:
"Jika ia benar-benar dimakan serigala, sedang kami golongan [yang kuat],
sesungguhnya kami kalau demikian adalah orang-orang yang merugi." [744] (14)
|
قَالُواْ لَٮِٕنۡ
أَڪَلَهُ ٱلذِّئۡبُ وَنَحۡنُ عُصۡبَةٌ إِنَّآ إِذً۬ا لَّخَـٰسِرُونَ (١٤)
|
|
[744]. "Menjadi
orang baik-baik "yaitu, mereka setelah membunuh Yusuf a.s. bertaubat
kepada Allah serta mengerjakan amal-amal saleh.
|
||
014. (Mereka berkata, "Jika benar-benar) lam di
sini bermakna qasam atau sumpah (ia dimakan oleh serigala sedangkan kami
adalah golongan yang kuat) kelompok yang kuat (sesungguhnya kami kalau
demikian adalah orang-orang yang merugi.") orang-orang yang tidak mampu
membela diri. Kemudian setelah itu Nabi Yakub mengizinkan kepergian mereka
membawa Nabi Yusuf.
|
||
Maka tatkala mereka
membawanya dan sepakat memasukkannya ke dasar sumur [lalu mereka masukkan
dia], dan [di waktu dia sudah dalam sumur] kami wahyukan kepada Yusuf:
"Sesungguhnya kamu akan menceritakan kepada mereka perbuatan mereka ini,
sedang mereka tiada ingat lagi." (15)
|
فَلَمَّا ذَهَبُواْ
بِهِۦ وَأَجۡمَعُوٓاْ أَن يَجۡعَلُوهُ فِى غَيَـٰبَتِ ٱلۡجُبِّۚ وَأَوۡحَيۡنَآ
إِلَيۡهِ لَتُنَبِّئَنَّهُم بِأَمۡرِهِمۡ هَـٰذَا وَهُمۡ لَا يَشۡعُرُونَ (١٥)
|
|
015. (Maka tatkala mereka membawanya dan sepakat) telah
bertekad bulat (untuk memasukkannya ke dalam sumur) jawab dari lafal lammaa
tidak disebutkan, yaitu maka mereka melakukan niatnya itu. Untuk itu mereka
melepas baju Nabi Yusuf setelah terlebih dahulu dipukuli dan dicaci maki,
kemudian mereka mengulurkan tali timba ke dalam sumur tersebut sedangkan Nabi
Yusuf diikatkan padanya. Ketika tali timba mencapai setengah kedalaman sumur,
lalu mereka melepaskannya, supaya Nabi Yusuf jatuh ke bawah lalu mati. Akan
tetapi Nabi Yusuf jatuh di air, kemudian ia duduk di atas batu besar yang ada
dalam sumur itu. Lalu saudara-saudaranya menyerunya, dan Nabi Yusuf menjawab
seruan mereka; akan tetapi mereka menganggap bahwa Nabi Yusuf meminta
pertolongan kepada mereka. Mereka bermaksud untuk menimpakan batu besar
kepadanya, akan tetapi mereka dicegah oleh Yahudza. (Dan Kami wahyukan
kepadanya) sewaktu ia berada di dalam sumur. Nabi Yusuf hidup di dalam sumur
selama tujuh belas tahun atau kurang daripadanya. Allah memberikan wahyu
kepadanya sebagai penenang hatinya ("Sesungguhnya kamu akan menceritakan
kepada mereka) sesudah peristiwa ini (tentang perbuatan mereka ini) tentang
perlakuan mereka ini (sedangkan mereka tiada ingat lagi.") terhadap
dirimu sewaktu kamu bercerita kepada mereka.
|
||
Kemudian mereka datang
kepada ayah mereka di sore hari sambil menangis. (16)
|
وَجَآءُوٓ أَبَاهُمۡ
عِشَآءً۬ يَبۡكُونَ (١٦)
|
|
016. (Kemudian mereka datang kepada ayah mereka di sore
hari) pada waktu sore (sambil menangis).
|
||
Mereka berkata:
"Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami
tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala, dan
kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami adalah
orang-orang yang benar." (17)
|
قَالُواْ
يَـٰٓأَبَانَآ إِنَّا ذَهَبۡنَا نَسۡتَبِقُ وَتَرَڪۡنَا يُوسُفَ عِندَ
مَتَـٰعِنَا فَأَڪَلَهُ ٱلذِّئۡبُۖ وَمَآ أَنتَ بِمُؤۡمِنٍ۬ لَّنَا وَلَوۡ
ڪُنَّا صَـٰدِقِينَ (١٧)
|
|
017. (Mereka berkata, "Wahai ayah kami!
Sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba) memanah (dan kami tinggalkan Yusuf di
dekat barang-barang kami) yakni pakaian-pakaian kami (lalu dia dimakan oleh
serigala dan engkau sekali-kali tidak akan percaya) mempercayai (kepada kami
sekali pun kami adalah orang-orang yang benar.") terhadapmu. Pasti
engkau akan menuduh kami dengan tuduhan yang bukan-bukan sehubungan dengan
perihal Yusuf ini karena kecintaanmu terhadapnya. Mengapa sampai sedemikian
buruknya persangkaanmu terhadap diri kami?
|
||
Mereka datang membawa
baju gamisnya [yang berlumuran] dengan darah palsu. Ya’qub berkata:
"Sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan [yang buruk]
itu; maka kesabaran yang baik itulah [kesabaranku]. [746] Dan Allah sajalah
yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan."
(18)
|
وَجَآءُو عَلَىٰ
قَمِيصِهِۦ بِدَمٍ۬ كَذِبٍ۬ۚ قَالَ بَلۡ سَوَّلَتۡ لَكُمۡ أَنفُسُكُمۡ أَمۡرً۬اۖ
فَصَبۡرٌ۬ جَمِيلٌ۬ۖ وَٱللَّهُ ٱلۡمُسۡتَعَانُ عَلَىٰ مَا تَصِفُونَ (١٨)
|
|
[746]. Maksudnya:
dalam hal ini Ya'qub memilih kesabaran yang baik, setelah mendengar cerita
yang menyedihkan itu.
|
||
018. (Mereka datang membawa baju gamisnya) lafal `alaa
qamiishihi beri'rab mahal nashab karena menjadi zharaf. Artinya yang
berlumuran padanya (dengan darah palsu) darah yang bukan darah Nabi Yusuf;
hal ini mereka lakukan dengan menyembelih seekor kambing, kemudian mereka
lumurkan darahnya pada baju gamis Nabi Yusuf, akan tetapi mereka lupa
merobek-robeknya. Lalu mereka menghadap kepada ayahnya seraya berkata,
"Sesungguhnya ini adalah darah Yusuf." (Yakub berkata) sewaktu ia
melihat baju Yusuf dalam keadaan utuh dan ia mengetahui bahwa mereka berdusta
dalam hal ini ("Sebenarnya telah menghiasi) menganggap baik (diri kalian
suatu perbuatan yang buruk) kemudian kalian mengerjakannya (maka kesabaran
yang baik itulah kesabaranku) kesabaran yang tidak disertai rasa kaget dan
gelisah. Lafal fashabrun jamiil ini adalah mubtada sedangkan khabarnya tidak
disebutkan, yaitu amri yang artinya adalah kesabaranku. (Dan Allah sajalah
yang dimohon pertolongan-Nya) hanya Allahlah yang diminta pertolongan-Nya
(terhadap apa yang kalian ceritakan.") apa yang kalian kisahkan tentang
perkara Yusuf ini.
|
||
Kemudian datanglah
kelompok orang-orang musafir, lalu mereka menyuruh seorang pengambil air,
maka dia menurunkan timbanya dia berkata: "Oh; kabar gembira, ini
seorang anak muda!" Kemudian mereka menyembunyikan dia sebagai barang
dagangan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. (19)
|
وَجَآءَتۡ سَيَّارَةٌ۬
فَأَرۡسَلُواْ وَارِدَهُمۡ فَأَدۡلَىٰ دَلۡوَهُ ۥۖ قَالَ يَـٰبُشۡرَىٰ
هَـٰذَا غُلَـٰمٌ۬ۚ وَأَسَرُّوهُ بِضَـٰعَةً۬ۚ وَٱللَّهُ عَلِيمُۢ بِمَا
يَعۡمَلُونَ (١٩)
|
|
019. (Kemudian datanglah kelompok orang-orang musafir)
rombongan orang-orang yang melakukan perjalanan dari Madyan ke Mesir, lalu
mereka istirahat di dekat sumur Nabi Yusuf (lalu mereka menyuruh seorang
pengambil air) yang khusus untuk mencari air buat minum rombongan musafir
(maka dia menurunkan) melepaskan (timbanya) ke dalam sumur kemudian Nabi
Yusuf bergantung ke tali timba, sehingga keluarlah Nabi Yusuf dari dalam
sumur itu. Ketika pengambil air melihat Nabi Yusuf (dia berkata, "Oh,
kabar gembira) menurut suatu qiraat dibaca busyraaya seruan di sini
mengandung makna majaz, artinya cepatlah ini sudah masanya bagimu (ini seorang
anak muda.") maka hal itu diketahui oleh teman-teman penimba air, lalu
mereka mendatanginya. (Kemudian mereka menyembunyikan dia) artinya, mereka
merahasiakan perkara Nabi Yusuf ini, dengan maksud untuk menjadikannya
(sebagai barang dagangan) seumpamanya mereka menganggapnya sebagai budak yang
telah minggat kemudian ditemukan lagi. Sedangkan Nabi Yusuf diam saja karena
ia merasa khawatir akan dibunuh oleh mereka. (Dan Allah Maha Mengetahui apa
yang mereka kerjakan.)
|
||
Dan mereka menjual
Yusuf dengan harga yang murah, yaitu beberapa dirham saja, dan mereka merasa
tidak tertarik hatinya kepada Yusuf [747]. (20)
|
وَشَرَوۡهُ بِثَمَنِۭ
بَخۡسٍ۬ دَرَٲهِمَ مَعۡدُودَةٍ۬ وَڪَانُواْ فِيهِ مِنَ ٱلزَّٲهِدِينَ (٢٠)
|
|
[747]. Hati mereka
tidak tertarik kepada Yusuf karena dia anak temuan dalam perjalanan. Jadi
mereka kuatir kalau-kalau pemiliknya datang mengambilnya. Oleh karena itu
mereka tergesa-gesa menjualnya sekalipun dangan harga yang murah.
|
||
020. (Dan mereka menjual Yusuf) orang-orang musafir itu
membelinya dari tangan penimba air dan teman-temannya (dengan harga yang
murah) kurang dari semestinya (yaitu hanya beberapa dirham saja) sekitar dua
puluh atau dua puluh dua dirham saja (dan mereka) yakni saudara-saudara
penimba air itu (merasa tidak tertarik hatinya kepada Yusuf) kemudian
rombongan musafir itu membawa Yusuf ke negeri Mesir selanjutnya Nabi Yusuf
dijual oleh orang yang membelinya dengan harga dua puluh dinar, dua pasang
terompah dan dua buah baju.
|
||
Dan orang Mesir yang
membelinya berkata kepada isterinya: [748] "Berikanlah kepadanya tempat [dan layanan] yang baik,
boleh jadi dia bermanfa’at kepada kita atau kita pungut dia sebagai
anak." Dan demikian pulalah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada
Yusuf di muka bumi [Mesir], dan agar Kami ajarkan kepadanya ta’bir mimpi. Dan
Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada
mengetahuinya. (21)
|
وَقَالَ ٱلَّذِى
ٱشۡتَرَٮٰهُ مِن مِّصۡرَ لِٱمۡرَأَتِهِۦۤ أَڪۡرِمِى مَثۡوَٮٰهُ عَسَىٰٓ أَن
يَنفَعَنَآ أَوۡ نَتَّخِذَهُ ۥ وَلَدً۬اۚ وَڪَذَٲلِكَ مَكَّنَّا
لِيُوسُفَ فِى ٱلۡأَرۡضِ وَلِنُعَلِّمَهُ ۥ مِن تَأۡوِيلِ ٱلۡأَحَادِيثِۚ
وَٱللَّهُ غَالِبٌ عَلَىٰٓ أَمۡرِهِۦ وَلَـٰكِنَّ أَڪۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا
يَعۡلَمُونَ (٢١)
|
|
[748]. Orang Mesir
yang membeli Yusuf a.s. itu seorang Raja Mesir bernama Qithfir dan nama
isterinya Zulaikha.
|
||
021. (Dan orang Mesir yang membelinya berkata) dia
bernama Qithfir Al-Aziz (kepada istrinya) yaitu Zulaikha ("Berikanlah
kepadanya tempat dan layanan yang baik) muliakanlah dia di antara kita (boleh
jadi dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak.")
disebutkan bahwa Qithfir Al-Aziz tidak mempunyai anak atau impoten. (Dan
demikian pulalah) artinya sebagaimana Kami selamatkan dia dari pembunuhan dan
sewaktu di dalam sumur serta Kami jadikan hati Al-Aziz merasa sayang
kepadanya (Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di muka bumi)
negeri Mesir sehingga sampai pada waktunya (dan agar Kami ajarkan kepadanya
takwil mimpi) makna mimpi; lafal linu`allimahu diathafkan kepada fi`il yang
keberadaannya diperkirakan dan berta`alluq kepada lafal makkannaa; artinya
Kami ajarkan kepadanya makna mimpi sehingga ia menguasainya. Atau huruf wawu
yang sebelum linu`allimahu ini adalah huruf tambahan. (Dan Allah berkuasa
terhadap urusan-Nya) tidak ada sesuatu pun yang dapat menghalang-halangi-Nya
(tetapi kebanyakan manusia) yang dimaksud adalah orang-orang kafir (tidak
mengetahui) hal tersebut.
|
||
Dan tatkala dia cukup
dewasa [749]
Kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan
kepada orang-orang yang berbuat baik. (22)
|
وَلَمَّا بَلَغَ
أَشُدَّهُ ۥۤ ءَاتَيۡنَـٰهُ حُكۡمً۬ا وَعِلۡمً۬اۚ وَكَذَٲلِكَ نَجۡزِى
ٱلۡمُحۡسِنِينَ (٢٢)
|
|
[749]. Nabi Yusuf
mencapai umur antara
30-40 tahun.
|
||
022. (Dan tatkala dia cukup dewasa) yaitu mencapai umur
tiga puluh tahun atau tiga puluh tiga tahun (Kami berikan kepadanya hikmah)
kebijaksanaan (dan ilmu) pengetahuan agama sebelum ia diangkat menjadi nabi.
(Demikianlah) sebagaimana Kami berikan imbalan kepadanya (Kami memberi
balasan kepada orang-orang yang berbuat baik) terhadap diri mereka sendiri.
|
||
Dan wanita [Zulaikha]
yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya
[kepadanya] dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke
sini." Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku
telah memperlakukan aku dengan baik." Sesungguhnya orang-orang yang
zalim tiada akan beruntung. (23)
|
وَرَٲوَدَتۡهُ ٱلَّتِى
هُوَ فِى بَيۡتِهَا عَن نَّفۡسِهِۦ وَغَلَّقَتِ ٱلۡأَبۡوَٲبَ وَقَالَتۡ هَيۡتَ
لَكَۚ قَالَ مَعَاذَ ٱللَّهِۖ إِنَّهُ ۥ رَبِّىٓ أَحۡسَنَ مَثۡوَاىَۖ
إِنَّهُ ۥ لَا يُفۡلِحُ ٱلظَّـٰلِمُونَ (٢٣)
|
|
023. (Dan wanita, yang Yusuf tinggal di rumahnya
menggoda Yusuf) yaitu Zulaikha (untuk menundukkan dirinya kepadanya) yakni ia
meminta kepada Yusuf supaya mau memenuhi kehendaknya (dan dia menutup
pintu-pintu) rumah (seraya berkata) kepada Yusuf ("Marilah ke
sini.") artinya kemarilah; huruf lam dari lafal haitalak bermakna tabyin
atau untuk menjelaskan. Menurut qiraat dibaca dengan dikasrahkan huruf
ha-nya, sehingga bacaannya menjadi hiitalak. Sedangkan menurut qiraat lainnya
dapat dibaca haytulak dengan mendamahkan huruf ta-nya. (Yusuf berkata,
"Aku berlindung kepada Allah) artinya aku berlindung kepada Allah dari
perbuatan itu (sesungguhnya dia) artinya orang yang telah membelinya (adalah
tuanku) majikanku (telah memperlakukan aku dengan baik) telah berlaku baik
terhadap diriku maka aku tidak akan mengkhianatinya dengan berlaku tidak baik
terhadap istrinya (sesungguhnya) pada kenyataannya (orang-orang yang lalim
tiada akan beruntung) yang dimaksud adalah orang-orang yang suka berzina.
|
||
Sesungguhnya wanita
itu telah bermaksud [melakukan perbuatan itu] dengan Yusuf, dan Yusufpun
bermaksud [melakukan pula] dengan wanita itu andaikata dia tiada melihat
tanda [dari] Tuhannya [750]. Demikianlah, agar Kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan
kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.
(24)
|
وَلَقَدۡ هَمَّتۡ بِهِۦۖ
وَهَمَّ بِہَا لَوۡلَآ أَن رَّءَا بُرۡهَـٰنَ رَبِّهِۦۚ ڪَذَٲلِكَ لِنَصۡرِفَ
عَنۡهُ ٱلسُّوٓءَ وَٱلۡفَحۡشَآءَۚ إِنَّهُ ۥ مِنۡ عِبَادِنَا
ٱلۡمُخۡلَصِينَ (٢٤)
|
|
[750]. Ayat ini
tidaklah menunjukkan bahwa Nabi Yusuf a.s. punya keinginan yang buruk
terhadap wanita itu (Zulaikha), akan tetapi godaan itu demikian besanya
sehingga andaikata dia tidak dikuatkan dengan keimanan kepada Allah s.w.t
tentu dia jatuh ke dalam kema'siatan.
|
||
024. (Sesungguhnya wanita itu telah mempunyai maksud
terhadap Yusuf) artinya dia telah bermaksud terhadap Nabi Yusuf supaya
menyetubuhinya (dan Yusuf pun bermaksud melakukannya pula dengan wanita itu)
artinya Yusuf pun mempunyai keinginan yang sama (andaikata dia tidak melihat
tanda dari Rabbnya) menurut Ibnu Abbas r.a. bahwa pada saat yang kritis itu
tiba-tiba Nabi Yakub atau ayahnya tampak di hadapannya, lalu memukul dadanya
sehingga keluarlah nafsu syahwat yang telah membara itu dari semua
ujung-ujung jarinya. Jawab dari lafal laulaa ialah lajaama`ahaa; artinya
niscaya Yusuf menyetubuhinya. (Demikianlah) Kami perlihatkan tanda
kekuasaan-Ku kepadanya (agar Kami memalingkan daripadanya kemungkaran)
perbuatan khianat (dan kekejian) perbuatan zina. (Sesungguhnya Yusuf itu
termasuk hamba-hamba Kami yang terikhlas) dalam hal ketaatan. Menurut suatu
qiraat dibaca mukhlishiin dengan dikasrahkan huruf lam-nya; artinya sama
dengan lafal al-mukhtaariina atau orang-orang yang terpilih.
|
||
Dan keduanya
berlomba-lomba menuju pintu dan wanita itu menarik baju gamis Yusuf dari
belakang hingga koyak dan kedua-duanya mendapati suami wanita itu di muka
pintu. Wanita itu berkata: "Apakah pembalasan terhadap orang yang
bermaksud berbuat serong dengan isterimu, selain dipenjarakan atau [dihukum]
dengan azab yang pedih?" (25)
|
وَٱسۡتَبَقَا ٱلۡبَابَ
وَقَدَّتۡ قَمِيصَهُ ۥ مِن دُبُرٍ۬ وَأَلۡفَيَا سَيِّدَهَا لَدَا ٱلۡبَابِۚ
قَالَتۡ مَا جَزَآءُ مَنۡ أَرَادَ بِأَهۡلِكَ سُوٓءًا إِلَّآ أَن يُسۡجَنَ
أَوۡ عَذَابٌ أَلِيمٌ۬ (٢٥)
|
|
025. (Dan keduanya berlomba-lomba menuju pintu) Yusuf
segera lari menuju ke pintu rumah untuk melepaskan diri daripadanya.
Sedangkan Zulaikha yang sudah kerasukan nafsu syahwatnya memegang baju bagian
belakang Yusuf kemudian berupaya menariknya (dan robeklah) menjadi sobek
(baju gamis Yusuf dari arah belakangnya dan kedua-duanya mendapati) menemukan
(suami wanita itu) suami Zulaikha (di muka pintu) maka secara spontan
Zulaikha membersihkan dirinya selanjutnya. (Wanita itu berkata,
"Tiadalah pembalasan terhadap orang yang bermaksud berbuat serong dengan
istrimu) yakni berzina (selain dipenjarakan) ditahan di dalam penjara (atau
dihukum dengan siksaan yang pedih?") siksaan yang menyakitkan, dipukuli
umpamanya.
|
||
Yusuf berkata: "Dia
menggodaku untuk menundukkan diriku [kepadanya]", dan seorang saksi dari
keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya: "Jika baju gamisnya koyak
di muka, maka wanita itu benar dan Yusuf termasuk orang-orang yang dusta.
(26)
|
قَالَ هِىَ
رَٲوَدَتۡنِى عَن نَّفۡسِىۚ وَشَهِدَ شَاهِدٌ۬ مِّنۡ أَهۡلِهَآ إِن كَانَ
قَمِيصُهُ ۥ قُدَّ مِن قُبُلٍ۬ فَصَدَقَتۡ وَهُوَ مِنَ ٱلۡكَـٰذِبِينَ (٢٦)
|
|
026. (Yusuf berkata) membela dirinya ("Dia
menggodaku untuk menundukkan diriku kepadanya," dan seorang saksi dari
keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya) sepupu Zulaikha. Tetapi menurut
suatu riwayat disebutkan, bahwa saksi itu adalah bayi yang masih dalam
ayunan. Kemudian saksi itu mengatakan ("Jika baju gamisnya koyak di
muka) pada bagian muka Yusuf (maka wanita itu benar dan Yusuf termasuk
orang-orang yang dusta.").
|
||
Dan jika baju gamisnya
koyak di belakang, maka wanita itulah yang dusta, dan Yusuf termasuk
orang-orang yang benar." (27)
|
وَإِن كَانَ
قَمِيصُهُ ۥ قُدَّ مِن دُبُرٍ۬ فَكَذَبَتۡ وَهُوَ مِنَ ٱلصَّـٰدِقِينَ (٢٧)
|
|
027. ("Dan jika baju gamisnya koyak di
belakangnya) pada bagian belakang Yusuf (maka wanita itulah yang dusta dan
Yusuf termasuk orang-orang yang benar.")
|
||
Maka tatkala suami
wanita itu melihat baju gamis Yusuf koyak di belakang berkatalah dia:
"Sesungguhnya [kejadian] itu adalah di antara tipu daya kamu,
sesungguhnya tipu daya kamu adalah besar." (28)
|
فَلَمَّا رَءَا
قَمِيصَهُ ۥ قُدَّ مِن دُبُرٍ۬ قَالَ إِنَّهُ ۥ مِن ڪَيۡدِكُنَّۖ
إِنَّ كَيۡدَكُنَّ عَظِيمٌ۬ (٢٨)
|
|
028. (Maka tatkala suami wanita itu melihat) suami
Zulaikha (baju gamis Yusuf koyak di belakang berkatalah dia,
"Sesungguhnya kejadian itu) yang kamu katakan, apakah pembalasan
terhadap orang yang bermaksud memperkosa istrimu (adalah di antara tipu daya
kalian) hai kaum wanita (sesungguhnya tipu daya kalian adalah besar.").
|
||
[Hai] Yusuf:
"Berpalinglah dari ini [751] dan [kamu hai isteriku] mohon ampunlah atas dosamu itu, karena
kamu sesungguhnya termasuk orang-orang yang berbuat salah." (29)
|
يُوسُفُ أَعۡرِضۡ عَنۡ
هَـٰذَاۚ وَٱسۡتَغۡفِرِى لِذَنۢبِكِۖ إِنَّكِ ڪُنتِ مِنَ ٱلۡخَاطِـِٔينَ (٢٩) ۞
|
|
[751]. Maksudnya:
rahasiakanlah peristiwa ini.
|
||
029. Selanjutnya suami wanita itu berkata, "Hai
(Yusuf! Berpalinglah dari ini) dari peristiwa ini, lupakanlah supaya jangan
tersiar beritanya (dan kamu mohon ampunlah) hai Zulaikha istriku (atas dosamu
itu, karena kamu sesungguhnya termasuk orang-orang yang berbuat salah.")
yakni orang-orang yang telah berbuat dosa. Akan tetapi peristiwa itu
beritanya tidak dapat disembunyikan lalu tersiarlah di kalangan masyarakat.
|
||
Dan wanita-wanita di kota berkata:
"Isteri Al Aziz [752] menggoda bujangnya untuk menundukkan dirinya [kepadanya],
sesungguhnya cintanya kepada bujangnya itu adalah sangat mendalam.
Sesungguhnya kami memandangnya dalam kesesatan yang nyata." (30)
|
وَقَالَ نِسۡوَةٌ۬ فِى
ٱلۡمَدِينَةِ ٱمۡرَأَتُ ٱلۡعَزِيزِ تُرَٲوِدُ فَتَٮٰهَا عَن نَّفۡسِهِۦۖ قَدۡ
شَغَفَهَا حُبًّاۖ إِنَّا لَنَرَٮٰهَا فِى ضَلَـٰلٍ۬ مُّبِينٍ۬ (٣٠)
|
|
[752]. Al Aziz
sebutan bagi Raja di Mesir.
|
||
030. (Dan wanita-wanita di kota berkata) yaitu kota
Mesir ("Istri Aziz menggoda bujangnya) yaitu hamba sahaya lakinya (untuk
menundukkan dirinya menuruti kemauannya, sesungguhnya cintanya kepada
bujangnya itu adalah sangat mendalam) lafal hubban berkedudukan menjadi
tamyiz; artinya cinta Zulaikha terhadap Yusuf telah merasup ke dalam lubuk
hatinya. (Sesungguhnya kami memandangnya dalam kesesatan yang nyata.")
jelas sesat karena mencintai hambanya sendiri.
|
||
Maka tatkala wanita
itu [Zulaikha] mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu dan
disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing
mereka sebuah pisau [untuk memotong jamuan], kemudian dia berkata [kepada
Yusuf]: "Keluarlah [nampakkanlah dirimu] kepada mereka." Maka
tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada [keelokan rupa]nya
dan mereka melukai [jari] tangannya dan berkata: "Maha sempurna Allah,
ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang
mulia." (31)
|
فَلَمَّا سَمِعَتۡ
بِمَكۡرِهِنَّ أَرۡسَلَتۡ إِلَيۡہِنَّ وَأَعۡتَدَتۡ لَهُنَّ مُتَّكَـًٔ۬ا
وَءَاتَتۡ كُلَّ وَٲحِدَةٍ۬ مِّنۡہُنَّ سِكِّينً۬ا وَقَالَتِ ٱخۡرُجۡ
عَلَيۡہِنَّۖ فَلَمَّا رَأَيۡنَهُ ۥۤ أَكۡبَرۡنَهُ ۥ وَقَطَّعۡنَ
أَيۡدِيَہُنَّ وَقُلۡنَ حَـٰشَ لِلَّهِ مَا هَـٰذَا بَشَرًا إِنۡ هَـٰذَآ
إِلَّا مَلَكٌ۬ كَرِيمٌ۬ (٣١)
|
|
031. (Maka tatkala wanita itu mendengar cercaan mereka)
pergunjingan mereka terhadap dirinya (diundangnyalah wanita-wanita itu dan
disediakannya) Zulaikha mempersiapkan (bagi mereka makanan) yang harus
dipotong terlebih dahulu dengan pisau dan beralaskan pada talenan (dan
diberikannya) Zulaikha memberikan (kepada masing-masing mereka sebuah pisau,
kemudian dia berkata) kepada Yusuf ("Keluarlah kepada mereka." Maka
tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka merasa kagum terhadapnya) kepada
ketampanan dan keelokan rupanya (dan mereka melukai jari tangannya) dengan
pisau-pisau yang mereka pegang itu tanpa mereka sadari dan tanpa merasa sakit
karena kekaguman mereka terhadap ketampanan Yusuf (dan berkatalah mereka,
"Maha Sempurna Allah) dimaksud sebagai ungkapan memahasucikan Allah swt.
(ini bukanlah) artinya Nabi Yusuf ini (manusia tetapi) melainkan (ia adalah
malaikat yang mulia.") mengingat ketampanan dan keelokan rupanya hal ini
tidak akan ditemui pada manusia. Di dalam sebuah hadis disebutkan bahwasanya
Nabi Yusuf telah dianugerahi separuh dari ketampanan dan keelokan rupa.
|
||
Wanita itu berkata:
"Itulah dia orang yang kamu cela aku karena [tertarik] kepadanya, dan
sesungguhnya aku telah menggoda dia untuk menundukkan dirinya [kepadaku] akan
tetapi dia menolak. Dan sesungguhnya jika dia tidak menta’ati apa yang aku
perintahkan kepadanya, niscaya dia akan dipenjarakan dan dia akan termasuk
golongan orang-orang yang hina." (32)
|
قَالَتۡ فَذَٲلِكُنَّ
ٱلَّذِى لُمۡتُنَّنِى فِيهِۖ وَلَقَدۡ رَٲوَدتُّهُ ۥ عَن نَّفۡسِهِۦ
فَٱسۡتَعۡصَمَۖ وَلَٮِٕن لَّمۡ يَفۡعَلۡ مَآ ءَامُرُهُ ۥ لَيُسۡجَنَنَّ
وَلَيَكُونً۬ا مِّنَ ٱلصَّـٰغِرِينَ (٣٢)
|
|
032. (Wanita itu berkata) yang dimaksud adalah istri
Al-Aziz sewaktu ia melihat apa yang terjadi pada diri mereka ("Itulah
dia) dialah (orangnya yang kalian cela aku karena tertarik kepadanya) karena
aku mencintainya. Kalimat ini merupakan penjelasan tentang alasan Zulaikha
(dan sesungguhnya aku telah menggoda dia untuk menundukkan dirinya kepadaku
akan tetapi ia mempertahankan dirinya) menolak. (Dan sesungguhnya jika dia
tidak menaati apa yang aku perintahkan kepadanya) untuk dilakukannya (niscaya
dia akan dipenjarakan dan dia akan termasuk golongan orang-orang yang hina")
orang-orang yang tidak terpandang. Maka wanita-wanita itu berkata kepada
Yusuf, "Turutilah kemauan tuan wanitamu ini."
|
||
Yusuf berkata:
"Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka
kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan daripadaku tipu daya mereka, tentu
aku akan cenderung untuk [memenuhi keinginan mereka] dan tentulah aku
termasuk orang-orang yang bodoh." (33)
|
قَالَ رَبِّ ٱلسِّجۡنُ
أَحَبُّ إِلَىَّ مِمَّا يَدۡعُونَنِىٓ إِلَيۡهِۖ وَإِلَّا تَصۡرِفۡ عَنِّى
كَيۡدَهُنَّ أَصۡبُ إِلَيۡہِنَّ وَأَكُن مِّنَ ٱلۡجَـٰهِلِينَ (٣٣)
|
|
033. (Yusuf berkata, "Wahai Rabbku! Penjara lebih
aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau
hindarkan aku dari tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk) memenuhi
(kemauan mereka dan tentulah aku) menjadi (termasuk orang-orang yang
bodoh") yakni orang-orang yang berbuat dosa. Makna yang dimaksud adalah
berdoa. Pada ayat selanjutnya Allah berfirman:
|
||
Maka Tuhannya
memperkenankan do’a Yusuf, dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu daya mereka.
Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (34)
|
فَٱسۡتَجَابَ
لَهُ ۥ رَبُّهُ ۥ فَصَرَفَ عَنۡهُ كَيۡدَهُنَّۚ إِنَّهُ ۥ هُوَ
ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ (٣٤)
|
|
034. (Maka Rabbnya memperkenankan doa Yusuf)
permintaannya (dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu daya mereka.
Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar) semua pembicaraan (lagi Maha
Mengetahui) semua pekerjaan.
|
||
Kemudian timbul
pikiran pada mereka setelah melihat tanda-tanda [kebenaran Yusuf] bahwa
mereka harus memenjarakannya sampai sesuatu waktu [753]. (35)
|
ثُمَّ بَدَا لَهُم
مِّنۢ بَعۡدِ مَا رَأَوُاْ ٱلۡأَيَـٰتِ لَيَسۡجُنُنَّهُ ۥ حَتَّىٰ حِينٍ۬ (٣٥)
|
|
[753]. Setelah mereka
melihat kebenaran Yusuf, namun demikian mereka memenjarakannya agar sapaya
jelas bahwa yang bersalah adalah Yusuf; dan orang-orang tidak lagi
membicarakan hal ini.
|
||
035. (Kemudian timbul pikiran) tampak nyata (pada
mereka setelah melihat tanda-tanda) yang menunjukkan kebersihan diri Nabi
Yusuf, yaitu memenjarakannya. Hal ini terbukti dengan adanya penjelasan pada
ayat selanjutnya (bahwa mereka harus memenjarakannya sampai) hingga (sesuatu
waktu) semua yang hadir setuju dengan pendapat ini akhirnya Nabi Yusuf
dipenjarakan.
|
||
Dan bersama dengan dia
masuk pula ke dalam penjara dua orang pemuda.
[754] Berkatalah salah seorang di antara keduanya:
"Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku memeras anggur." Dan yang
lainnya berkata: "Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku membawa roti di
atas kepalaku, sebagiannya dimakan burung." Berikanlah kepada kami ta’birnya;
sesungguhnya kami memandang kamu termasuk orang-orang yang pandai
[mena’birkan mimpi]. (36)
|
وَدَخَلَ مَعَهُ
ٱلسِّجۡنَ فَتَيَانِۖ قَالَ أَحَدُهُمَآ إِنِّىٓ أَرَٮٰنِىٓ أَعۡصِرُ خَمۡرً۬اۖ
وَقَالَ ٱلۡأَخَرُ إِنِّىٓ أَرَٮٰنِىٓ أَحۡمِلُ فَوۡقَ رَأۡسِى خُبۡزً۬ا
تَأۡكُلُ ٱلطَّيۡرُ مِنۡهُۖ نَبِّئۡنَا بِتَأۡوِيلِهِۦۤۖ إِنَّا نَرَٮٰكَ مِنَ
ٱلۡمُحۡسِنِينَ (٣٦)
|
|
[754]. Menurut
riwayat dua orang pemuda itu adalah pelayan-pelayan raja; seorang pelayan
yang mengurusi minuman raja dan yang seorang lagi tukang buat roti.
|
||
036. (Dan bersama dengan dia masuk pula ke dalam
penjara dua orang pemuda) dua orang pelayan raja; salah seorang di antaranya
bekas atau mantan penyuguh minumannya dan yang seorang lainnya mantan
penyuguh makanannya. Kemudian mereka berdua melihat bahwa Nabi Yusuf pandai
menakwilkan arti mimpi lalu keduanya sepakat untuk mengujinya. (Berkatalah
salah seorang di antara keduanya) yaitu mantan penyuguh minuman raja ("Sesungguhnya
aku bermimpi bahwa aku memeras khamar.") yang dimaksud adalah memeras
anggur (Dan yang lainnya berkata) yaitu mantan penyuguh hidangan raja
("Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku membawa roti di atas kepalaku,
sebagiannya dimakan burung. Berikanlah kepada kami) ceritakanlah kepada kami
(takbirnya) arti impian itu (sesungguhnya kami memandang kamu termasuk
orang-orang yang pandai menakwilkan mimpi.").
|
||
Yusuf berkata: Tidak
disampaikan kepada kamu berdua makanan yang akan diberikan kepadamu melainkan
aku telah dapat menerangkan jenis makanan itu, sebelum makanan itu sampai
kepadamu. Yang demikian itu adalah sebagian dari apa yang diajarkan kepadaku
oleh Tuhanku. Sesungguhnya aku telah meninggalkan agama orang-orang yang
tidak beriman kepada Allah, sedang mereka ingkar kepada hari kemudian.
(37)
|
قَالَ لَا يَأۡتِيكُمَا
طَعَامٌ۬ تُرۡزَقَانِهِۦۤ إِلَّا نَبَّأۡتُكُمَا بِتَأۡوِيلِهِۦ قَبۡلَ أَن
يَأۡتِيَكُمَاۚ ذَٲلِكُمَا مِمَّا عَلَّمَنِى رَبِّىٓۚ إِنِّى تَرَكۡتُ
مِلَّةَ قَوۡمٍ۬ لَّا يُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ وَهُم بِٱلۡأَخِرَةِ هُمۡ
كَـٰفِرُونَ (٣٧)
|
|
037. (Yusuf berkata) kepada kedua pemuda itu seraya
menegaskan, bahwa dirinya pandai di dalam menakbirkan arti mimpi ("Tidak
disampaikan kepada kamu berdua makanan yang akan diberikan kepadamu) di dalam
mimpi kamu berdua (melainkan aku telah dapat menerangkan takwilnya) apa yang
akan terjadi di alam kenyataan (sebelum makanan itu sampai kepada kamu
berdua) sebelum kenyataan mimpi itu menimpa kalian berdua. (Yang demikian itu
adalah sebagian dari apa yang diajarkan kepadaku oleh Rabbku) di dalam
ungkapan ini terkandung pengertian yang menganjurkan supaya mereka berdua
beriman kepada Allah. Selanjutnya hal ini diperkuat oleh perkataannya lagi,
yaitu: (Sesungguhnya aku telah meninggalkan tuntunan) agama (orang-orang yang
tidak beriman kepada Allah sedangkan mereka terhadap hari kiamat benar-benar)
sungguh (ingkar").
|
||
Dan aku mengikut agama
bapak-bapakku yaitu Ibrahim, Ishaq dan Ya’qub. Tiadalah patut bagi kami [para
Nabi] mempersekutukan sesuatu apapun dengan Allah. Yang demikian itu adalah
dari karunia Allah kepada kami dan kepada manusia [seluruhnya]; tetapi
kebanyakan manusia itu tidak mensyukuri [Nya]. (38)
|
وَٱتَّبَعۡتُ مِلَّةَ
ءَابَآءِىٓ إِبۡرَٲهِيمَ وَإِسۡحَـٰقَ وَيَعۡقُوبَۚ مَا كَانَ لَنَآ أَن
نُّشۡرِكَ بِٱللَّهِ مِن شَىۡءٍ۬ۚ ذَٲلِكَ مِن فَضۡلِ ٱللَّهِ عَلَيۡنَا
وَعَلَى ٱلنَّاسِ وَلَـٰكِنَّ أَڪۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَشۡكُرُونَ (٣٨)
|
|
038. ("Dan aku mengikuti agama bapak-bapakku,
yaitu Ibrahim, Ishak dan Yakub. Tiadalah patut) tidak pantas (bagi kami
mempersekutukan Allah dengan) huruf min di sini zaidah (sesuatu pun) karena
kami selalu memelihara (yang demikian itu) yakni ajaran tauhid (adalah
karunia Allah kepada kami dan kepada manusia seluruhnya tetapi kebanyakan
manusia itu) dimaksud adalah orang-orang kafir (tidak mensyukuri.")
terhadap Allah; lalu mereka menyekutukan-Nya. Kemudian Nabi Yusuf menjelaskan
ajakannya kepada mereka berdua agar keduanya beriman seraya berkata:
|
||
Hai kedua penghuni
penjara, manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah
Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa? (39)
|
يَـٰصَٮٰحِبَىِ
ٱلسِّجۡنِ ءَأَرۡبَابٌ۬ مُّتَفَرِّقُونَ خَيۡرٌ أَمِ ٱللَّهُ ٱلۡوَٲحِدُ ٱلۡقَهَّارُ
(٣٩)
|
|
039. ("Hai kedua temanku) yang satu tempat tinggal
(dalam penjara! Manakah yang baik tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah
Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa?") pilihlah! Istifham atau kata tanya di
sini mengandung pengertian taqrir atau menetapkan.
|
||
Kamu tidak menyembah
yang selain Allah kecuali hanya [menyembah] nama-nama yang kamu dan nenek
moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun tentang
nama-nama itu. Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan
agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui. (40)
|
مَا تَعۡبُدُونَ مِن
دُونِهِۦۤ إِلَّآ أَسۡمَآءً۬ سَمَّيۡتُمُوهَآ أَنتُمۡ وَءَابَآؤُڪُم مَّآ
أَنزَلَ ٱللَّهُ بِہَا مِن سُلۡطَـٰنٍۚ إِنِ ٱلۡحُكۡمُ إِلَّا لِلَّهِۚ أَمَرَ
أَلَّا تَعۡبُدُوٓاْ إِلَّآ إِيَّاهُۚ ذَٲلِكَ ٱلدِّينُ ٱلۡقَيِّمُ
وَلَـٰكِنَّ أَڪۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعۡلَمُونَ (٤٠)
|
|
040. ("Kamu berdua tidak menyembah yang
selain-Nya) selain Allah (melainkan hanya menyembah nama-nama yang
dibuat-buat) yaitu kalian namakan mereka berhala-berhala (oleh kalian dan
nenek moyang kalian sendiri, Allah tidak menurunkan tentang nama-nama itu)
untuk disembah (suatu keterangan pun) hujah dan argumentasi. (Tiada lain)
tiadalah (keputusan itu) kepastian itu (hanya kepunyaan Allah) semata (Dia
telah memerintahkan agar kalian tidak menyembah selain Dia. Itulah) yakni
agama tauhid itulah (agama yang lurus) agama yang mustaqim (tetapi kebanyakan
manusia) orang-orang kafir (tidak mengetahui.") apa yang bakal menimpa
mereka, yaitu berupa azab; mereka benar-benar orang-orang yang
menyekutukan-Nya.
|
||
Hai kedua penghuni
penjara, "Adapun salah seorang di antara kamu berdua, akan memberi minum
tuannya dengan khamar; adapun yang seorang lagi maka ia akan disalib, lalu
burung memakan sebagian dari kepalanya. Telah diputuskan perkara yang kamu
berdua menanyakannya [kepadaku]." (41)
|
يَـٰصَٮٰحِبَىِ
ٱلسِّجۡنِ أَمَّآ أَحَدُكُمَا فَيَسۡقِى رَبَّهُ ۥ خَمۡرً۬اۖ وَأَمَّا
ٱلۡأَخَرُ فَيُصۡلَبُ فَتَأۡڪُلُ ٱلطَّيۡرُ مِن رَّأۡسِهِۦۚ قُضِىَ ٱلۡأَمۡرُ
ٱلَّذِى فِيهِ تَسۡتَفۡتِيَانِ (٤١)
|
|
041. ("Hai kedua temanku dalam penjara! Adapun
salah seorang di antara kamu berdua) yang dimaksud adalah mantan penyuguh
minuman raja; maka setelah tiga hari kemudian ia akan keluar dari penjara ini
(akan memberi minum tuannya) rajanya (dengan khamar) sebagaimana biasa (dan
adapun yang seorang lain) ia bakal keluar dari penjara ini setelah tiga hari
(maka ia akan disalib, lalu burung memakan sebagian dari kepalanya) itulah
makna mimpi kalian berdua. Kemudian keduanya menjawab, "Kami sebenarnya
tidak bermimpi melihat apa-apa." Nabi Yusuf berkata: ("Telah
diputuskan perkara yang kamu berdua menanyakannya.") yang kamu berdua
telah menanyakan perihalnya, apakah kamu berdua mempercayainya atau tidak,
itu terserah.
|
||
Dan Yusuf berkata
kepada orang yang diketahuinya akan selamat di antara mereka berdua:
"Terangkanlah keadaanku kepada tuanmu." Maka syaitan menjadikan dia
lupa menerangkan [keadaan Yusuf] kepada tuannya. Karena itu tetaplah dia
[Yusuf] dalam penjara beberapa tahun lamanya. (42)
|
وَقَالَ لِلَّذِى ظَنَّ
أَنَّهُ ۥ نَاجٍ۬ مِّنۡهُمَا ٱذۡڪُرۡنِى عِندَ رَبِّكَ فَأَنسَٮٰهُ
ٱلشَّيۡطَـٰنُ ذِڪۡرَ رَبِّهِۦ فَلَبِثَ فِى ٱلسِّجۡنِ بِضۡعَ سِنِينَ (٤٢)
|
|
042. (Dan Yusuf berkata kepada orang yang diketahuinya)
yang telah ia yakini (akan selamat di antara mereka berdua) yaitu mantan
penyuguh minum raja ("Jelaskanlah keadaanku kepada tuanmu") yaitu
kepada rajamu, bahwa sesungguhnya di dalam penjara ini terdapat seorang
pemuda yang ditahan secara lalim, kemudian penyuguh minuman itu dikeluarkan
dari penjara. (Maka ia dijadikan lupa) orang yang dimaksud adalah mantan
penyuguh minuman (oleh setan menceritakan) tentang Nabi Yusuf (kepada
tuannya. Karena itu tetaplah dia) Nabi Yusuf tetap tinggal (dalam penjara
beberapa tahun lamanya) menurut suatu pendapat tujuh tahun dan menurut
pendapat yang lain dua belas tahun.
|
||
Raja berkata [kepada
orang-orang terkemuka dari kaumnya]: "Sesungguhnya aku bermimpi melihat
tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina
yang kurus-kurus dan tujuh bulir [gandum] yang hijau dan tujuh bulir lainnya
yang kering." Hai orang-orang yang terkemuka: "Terangkanlah
kepadaku tentang ta’bir mimpiku itu jika kamu dapat mena’birkan mimpi."
(43)
|
وَقَالَ ٱلۡمَلِكُ
إِنِّىٓ أَرَىٰ سَبۡعَ بَقَرَٲتٍ۬ سِمَانٍ۬ يَأۡڪُلُهُنَّ سَبۡعٌ عِجَافٌ۬
وَسَبۡعَ سُنۢبُلَـٰتٍ خُضۡرٍ۬ وَأُخَرَ يَابِسَـٰتٍ۬ۖ يَـٰٓأَيُّہَا ٱلۡمَلَأُ
أَفۡتُونِى فِى رُءۡيَـٰىَ إِن كُنتُمۡ لِلرُّءۡيَا تَعۡبُرُونَ (٤٣)
|
|
043. (Raja berkata) raja negeri Mesir, yaitu Ar-Rayyan
bin Walid ("Sesungguhnya aku bermimpi melihat) fi'il mudhari' di sini
bermakna fi'il madhi (tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh)
ditelan oleh (tujuh ekor) sapi (sapi betina yang kurus-kurus) lafal `ijaaf
adalah bentuk jamak dari kata tunggal `ajfau, artinya sapi betina yang kurus
(dan tujuh bulir gandum yang hijau dan yang lainnya) yakni tujuh bulir pula
(kering) telah melingkar pada tujuh bulir yang hijau itu dan menutupinya.
(Hai orang-orang yang terkemuka, terangkanlah kepadaku tentang takbir mimpiku
itu) jelaskanlah kepadaku makna mimpiku itu (jika kalian dapat menakbirkan
mimpi.") ceritakanlah maknanya kepadaku sekarang juga.
|
||
Mereka menjawab:
"[Itu] adalah mimpi-mimpi yang kosong dan kami sekali-kali tidak tahu
mena’birkan mimpi itu." (44)
|
قَالُوٓاْ أَضۡغَـٰثُ
أَحۡلَـٰمٍ۬ۖ وَمَا نَحۡنُ بِتَأۡوِيلِ ٱلۡأَحۡلَـٰمِ بِعَـٰلِمِينَ (٤٤)
|
|
044. (Mereka menjawab,) "itu (adalah mimpi-mimpi
yang kosong) mimpi yang tidak ada artinya (dan kami sekali-kali tidak
mengetahui tentang mentakwilkan mimpi.")
|
||
Dan berkatalah orang
yang selamat di antara mereka berdua dan teringat [kepada Yusuf] sesudah
beberapa waktu lamanya: "Aku akan memberitakan kepadamu tentang [orang
yang pandai] mena’birkan mimpi itu, maka utuslah aku [kepadanya]."
(45)
|
وَقَالَ ٱلَّذِى نَجَا
مِنۡہُمَا وَٱدَّكَرَ بَعۡدَ أُمَّةٍ أَنَا۟ أُنَبِّئُڪُم بِتَأۡوِيلِهِۦ
فَأَرۡسِلُونِ (٤٥)
|
|
045. (Dan berkatalah orang yang selamat di antara
mereka berdua) yaitu salah satu di antara kedua teman sepenjara Nabi Yusuf,
mantan penyuguh minuman raja (dan ia teringat) kepada Nabi Yusuf. Lafal
waddakara pada asalnya ialah tadzakkara, kemudian huruf ta diganti dal,
selanjutnya huruf dzal asal diidghamkan kepada dal sehingga jadilah iddakara,
artinya sama dengan lafal tadzakkara, yaitu ingat (sesudah beberapa waktu
lamanya) setelah Nabi Yusuf tinggal beberapa lama di penjara, lalu mantan
penyuguh minuman raja itu berkata ("Aku akan memberitahukan kepada
kalian tentang orang yang pandai menakwilkan mimpi itu, maka utuslah aku
kepadanya.") lalu mereka mengirimkan orang itu kepada orang yang
dimaksudnya; kemudian orang itu mendatangi Nabi Yusuf seraya berkata
kepadanya:
|
||
[Setelah pelayan itu
berjumpa dengan Yusuf dia berseru]: "Yusuf, hai orang yang amat
dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan
tujuh bulir [gandum] yang hijau dan [tujuh] lainnya yang kering agar aku
kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahuinya." (46)
|
يُوسُفُ أَيُّہَا
ٱلصِّدِّيقُ أَفۡتِنَا فِى سَبۡعِ بَقَرَٲتٍ۬ سِمَانٍ۬ يَأۡڪُلُهُنَّ سَبۡعٌ
عِجَافٌ۬ وَسَبۡعِ سُنۢبُلَـٰتٍ خُضۡرٍ۬ وَأُخَرَ يَابِسَـٰتٍ۬ لَّعَلِّىٓ
أَرۡجِعُ إِلَى ٱلنَّاسِ لَعَلَّهُمۡ يَعۡلَمُونَ (٤٦)
|
|
046. "Hai (Yusuf, hai orang yang amat dipercaya!)
artinya orang yang jujur (Terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi
betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang
kurus-kurus dan tujuh bulir gandum yang hijau dan tujuh lainnya yang kering
agar aku kembali kepada orang-orang itu) yaitu raja dan pembantu-pembantunya
(agar mereka mengetahui") takwil mimpi itu.
|
||
Yusuf berkata:
"Supaya kamu bertanam tujuh tahun [lamanya] sebagaimana biasa; maka apa
yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu
makan. (47)
|
قَالَ تَزۡرَعُونَ
سَبۡعَ سِنِينَ دَأَبً۬ا فَمَا حَصَدتُّمۡ فَذَرُوهُ فِى سُنۢبُلِهِۦۤ إِلَّا
قَلِيلاً۬ مِّمَّا تَأۡكُلُونَ (٤٧)
|
|
047. (Yusuf berkata, "Supaya kalian bertanam)
artinya tanamlah oleh kalian (tujuh tahun lamanya sebagaimana biasa) yakni
secara terus-menerus; hal ini merupakan takbir daripada tujuh ekor sapi
betina yang gemuk-gemuk (maka apa yang kalian panen hendaklah kalian biarkan)
biarkanlah ia (dibulirnya) supaya jangan rusak (kecuali sedikit untuk kalian
makan) maka boleh kalian menumbuknya.
|
||
Kemudian sesudah itu
akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu
simpan untuk menghadapinya [tahun sulit], kecuali sedikit dari [bibit gandum]
yang kamu simpan. (48)
|
ثُمَّ يَأۡتِى مِنۢ
بَعۡدِ ذَٲلِكَ سَبۡعٌ۬ شِدَادٌ۬ يَأۡكُلۡنَ مَا قَدَّمۡتُمۡ لَهُنَّ إِلَّا
قَلِيلاً۬ مِّمَّا تُحۡصِنُونَ (٤٨)
|
|
048. (Kemudian sesudah itu akan datang) artinya sesudah
tujuh musim yang subur-subur itu (tujuh tahun yang amat sulit) kekeringan dan
masa sulit; hal ini merupakan takbir daripada tujuh ekor sapi betina yang
kurus-kurus (yang menghabiskan apa yang kalian simpan untuk menghadapinya)
akan memakan semua biji-bijian dari hasil panen yang selama tujuh tahun yang
subur itu; dimaksud kalian memakannya selama tujuh tahun paceklik itu
(kecuali sedikit dari yang kalian simpan) artinya simpanan yang sedikit itu
jadikanlah sebagai bibit.
|
||
Kemudian setelah itu
akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan [dengan cukup] dan di
masa itu mereka memeras anggur." (49)
|
ثُمَّ يَأۡتِى مِنۢ
بَعۡدِ ذَٲلِكَ عَامٌ۬ فِيهِ يُغَاثُ ٱلنَّاسُ وَفِيهِ يَعۡصِرُونَ (٤٩)
|
|
049. (Kemudian setelah itu akan datang) yaitu sesudah
tujuh tahun musim paceklik itu (tahun yang padanya manusia diberi hujan) yakni
hujan yang cukup (dan di masa itu mereka memeras anggur.") dapat memeras
anggur dan buah-buahan lainnya karena suburnya musim.
|
||
Raja berkata: "Bawalah dia
kepadaku." Maka tatkala utusan itu datang kepada Yusuf, berkatalah
Yusuf: "Kembalilah kepada tuanmu dan tanyakanlah kepadanya bagaimana
halnya wanita-wanita yang telah melukai tangannya. Sesungguhnya Tuhanku Maha
Mengetahui tipu daya mereka." (50)
|
وَقَالَ ٱلۡمَلِكُ
ٱئۡتُونِى بِهِۦۖ فَلَمَّا جَآءَهُ ٱلرَّسُولُ قَالَ ٱرۡجِعۡ إِلَىٰ رَبِّكَ
فَسۡـَٔلۡهُ مَا بَالُ ٱلنِّسۡوَةِ ٱلَّـٰتِى قَطَّعۡنَ أَيۡدِيَہُنَّۚ إِنَّ
رَبِّى بِكَيۡدِهِنَّ عَلِيمٌ۬ (٥٠)
|
|
050. (Raja berkata) ketika utusannya datang dan
mengisahkan kepadanya tentang takbir mimpinya itu ("Bawalah dia
kepadaku.") bawalah orang yang telah menakbirkannya itu. (Maka tatkala
datang kepadanya) kepada Nabi Yusuf (utusan raja itu) kemudian utusan itu
meminta kepadanya supaya keluar dari penjara (berkatalah Yusuf) dengan maksud
untuk membersihkan dirinya ("Kembalilah kepada tuanmu dan tanyakanlah
kepadanya) dimaksud supaya utusan raja itu menanyakan kepada raja (bagaimana)
halnya (dengan wanita-wanita yang telah melukai tangannya. Sesungguhnya Rabbku)
Tuhanku (Maha Mengetahui tipu daya mereka.") kemudian utusan itu
kembali, lalu ia menceritakan semuanya kepada sang raja, maka sang raja
mengumpulkan wanita-wanita itu.
|
||
Raja berkata [kepada
wanita-wanita itu]: "Bagaimana keadaanmu [755] ketika kamu menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya
[kepadamu]?" Mereka berkata: Maha Sempurna Allah, kami tiada mengetahui
sesuatu keburukan daripadanya. Berkata isteri Al Aziz: "Sekarang
jelaslah kebenaran itu, akulah yang menggodanya untuk menundukkan dirinya
[kepadaku], dan sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang benar."
(51)
|
قَالَ مَا خَطۡبُكُنَّ
إِذۡ رَٲوَدتُّنَّ يُوسُفَ عَن نَّفۡسِهِۦۚ قُلۡنَ حَـٰشَ لِلَّهِ مَا
عَلِمۡنَا عَلَيۡهِ مِن سُوٓءٍ۬ۚ قَالَتِ ٱمۡرَأَتُ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡـَٔـٰنَ
حَصۡحَصَ ٱلۡحَقُّ أَنَا۟ رَٲوَدتُّهُ ۥ عَن نَّفۡسِهِۦ وَإِنَّهُ ۥ
لَمِنَ ٱلصَّـٰدِقِينَ (٥١)
|
|
[755]. Yang dimaksud
dengan keadaanmu ialah pendapat wanita-wanita itu tentang Yusuf a.s. apakah
dia terpengaruh oleh godaan itu atau tidak.
|
||
051. (Raja berkata, "Bagaimana keadaan kalian)
bagaimana perihal kalian (ketika kalian menggoda Yusuf untuk menundukkan
dirinya kepada kemauan kalian?") apakah kalian memandang Yusuf mempunyai
kecenderungan pada permintaan kalian itu? (Mereka berkata, "Maha
Sempurna Allah, kami tiada mengetahui sesuatu keburukan daripadanya."
Berkatalah istri Al-Aziz, "Sekarang jelaslah) menjadi gamblanglah
(kebenaran itu, akulah yang menggodanya untuk menundukkan dirinya kepada
kemauanku, dan sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang benar.") di
dalam pengakuannya, sewaktu ia mengatakan dialah yang menggodaku untuk
menundukkan diriku kepada kemauannya. Setelah itu sang raja memberitahukan
pengakuan itu kepada Nabi Yusuf dan setelah mendengar hal tersebut, lalu Nabi
Yusuf berkata:
|
||
[Yusuf berkata]:
"Yang demikian itu agar dia [Al Aziz] mengetahui bahwa sesungguhnya aku
tidak berkhianat kepadanya di belakangnya, dan bahwasanya Allah tidak
meridhai tipu daya orang-orang yang berkhianat. (52)
|
ذَٲلِكَ لِيَعۡلَمَ
أَنِّى لَمۡ أَخُنۡهُ بِٱلۡغَيۡبِ وَأَنَّ ٱللَّهَ لَا يَہۡدِى كَيۡدَ
ٱلۡخَآٮِٕنِينَ (٥٢) ۞
|
|
052. ("Yang demikian itu) yang diisyaratkan adalah
permintaan bersih diri (agar dia mengetahui) yang dimaksud adalah Al-Aziz
(bahwa sesungguhnya aku tidak berkhianat kepadanya) terhadap istrinya (di
belakangnya) lafal bil-gaib berkedudukan sebagai hal atau kata keterangan
keadaan (dan bahwasanya Allah tidak meridai tipu daya orang-orang yang
berkhianat.") kemudian Nabi Yusuf bertawadhu` atau merendahkan diri
terhadap Allah seraya mengatakan:
|
||
Dan aku tidak
membebaskan diriku [dari kesalahan], karena sesungguhnya nafsu itu selalu
menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku.
Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (53)
|
وَمَآ أُبَرِّئُ
نَفۡسِىٓۚ إِنَّ ٱلنَّفۡسَ لَأَمَّارَةُۢ بِٱلسُّوٓءِ إِلَّا مَا رَحِمَ
رَبِّىٓۚ إِنَّ رَبِّى غَفُورٌ۬ رَّحِيمٌ۬ (٥٣)
|
|
053. ("Dan aku tidak membebaskan diriku) dari
kesalahan-kesalahan (karena sesungguhnya nafsu itu) yaitu hawa nafsu (selalu
menyuruh) banyak menyuruh (kepada kejahatan kecuali orang) lafal maa di sini
bermakna man, yaitu orang atau diri (yang diberi rahmat oleh Rabbku) sehingga
terpeliharalah ia dari kesalahan-kesalahan. (Sesungguhnya Rabbku Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.").
|
||
Dan raja berkata:
"Bawalah Yusuf kepadaku, agar aku memilih dia sebagai orang yang rapat
kepadaku". Maka tatkala raja telah bercakap-cakap dengan dia, dia
berkata: "Sesungguhnya kamu [mulai] hari ini menjadi seorang yang berkedudukan
tinggi lagi dipercaya pada sisi kami". (54)
|
وَقَالَ ٱلۡمَلِكُ
ٱئۡتُونِى بِهِۦۤ أَسۡتَخۡلِصۡهُ لِنَفۡسِىۖ فَلَمَّا كَلَّمَهُ ۥ قَالَ
إِنَّكَ ٱلۡيَوۡمَ لَدَيۡنَا مَكِينٌ أَمِينٌ۬ (٥٤)
|
|
054. (Dan raja berkata, "Bawalah Yusuf kepadaku,
agar aku memilih dia sebagai orang yang dekat kepadaku.") artinya aku
akan jadikan ia sebagai orang yang paling kupercayai tanpa tandingan.
Kemudian utusan sang raja datang kepada Nabi Yusuf seraya berkata,
"Turutilah kemauan sang raja!" Maka Nabi Yusuf bangkit dan berpamit
kepada semua penghuni penjara, kemudian ia pun berdoa bagi mereka. Setelah
itu Nabi Yusuf mandi dan memakai pakaian yang bagus, lalu barulah ia menemui
sang raja. (Maka tatkala raja telah bercakap-cakap dengan dia, dia berkata)
kepadanya ("Sesungguhnya kamu mulai hari ini menjadi orang yang
berkedudukan tinggi lagi dipercayai pada sisi kami.") artinya mulai hari
ini engkau menjadi orang yang berkedudukan tinggi dan sangat dipercaya
terhadap urusan-urusan kami. Lalu bagaimana pendapatmu apakah yang harus kami
lakukan sekarang? Nabi Yusuf berkata kepadanya, "Kumpulkanlah semua
bibit-bibit, kemudian mari kita tanamkan dengan secara massal pada
tahun-tahun yang subur sekarang ini. Simpanlah hasilnya pada bulir-bulirnya.
Kelak akan datang orang-orang menitipkan hasil panennya kepadamu." Maka
sang raja berkata, "Lalu siapakah yang akan mengurusi dan menangani hal
ini untuk membantuku?"
|
||
Berkata Yusuf:
"Jadikanlah aku bendaharawan negara [Mesir]; sesungguhnya aku adalah
orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan." (55)
|
قَالَ ٱجۡعَلۡنِى
عَلَىٰ خَزَآٮِٕنِ ٱلۡأَرۡضِۖ إِنِّى حَفِيظٌ عَلِيمٌ۬ (٥٥)
|
|
055. (Berkatalah ia) Nabi Yusuf ("Jadikanlah aku
bendaharawan negeri ini,) yakni negeri Mesir (sesungguhnya aku adalah orang
yang pandai menjaga lagi berpengetahuan.") orang yang mempunyai keahlian
dalam hal perbendaharaan. Menurut suatu pendapat ditakwilkan, bahwa Nabi
Yusuf pandai dalam hal menulis dan menghitung.
|
||
Dan demikianlah Kami
memberi kedudukan kepada Yusuf di negeri Mesir; [dia berkuasa penuh] pergi
menuju ke mana saja yang ia kehendaki di bumi Mesir itu. Kami melimpahkan
rahmat Kami kepada siapa yang Kami kehendaki dan Kami tidak menyia-nyiakan
pahala orang-orang yang berbuat baik. (56)
|
وَكَذَٲلِكَ مَكَّنَّا
لِيُوسُفَ فِى ٱلۡأَرۡضِ يَتَبَوَّأُ مِنۡہَا حَيۡثُ يَشَآءُۚ نُصِيبُ
بِرَحۡمَتِنَا مَن نَّشَآءُۖ وَلَا نُضِيعُ أَجۡرَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ (٥٦)
|
|
056. (Dan demikianlah) sebagaimana Kami berikan nikmat
kepada Yusuf, yaitu dibebaskan dari penjara (Kami memberi kedudukan kepada
Yusuf di negeri) Mesir (pergi) ia dapat bepergian (menuju ke mana saja ia
kehendaki di bumi Mesir) yang pada sebelumnya ia hidup dalam kesempitan dan
dalam sekapan tahanan. Menurut suatu riwayat dikisahkan bahwa sang raja
memberinya mahkota dan cincin kebesaran kemudian sang raja memecat Al-Aziz
lalu mengangkat Yusuf menggantikan kedudukannya. Tidak lama kemudian Al-Aziz
wafat lalu Yusuf menikahi istrinya yang bernama Zulaikha. Ternyata setelah
Nabi Yusuf menggaulinya, Zulaikha masih perawan; Nabi Yusuf mempunyai dua
orang putra dari Zulaikha ini. Nabi Yusuf mampu menegakkan keadilan di negeri
Mesir dan semua orang menaatinya.
|
||
Dan sesungguhnya
pahala di akhirat itu lebih baik, bagi orang-orang yang beriman dan selalu
bertakwa. (57)
|
وَلَأَجۡرُ ٱلۡأَخِرَةِ
خَيۡرٌ۬ لِّلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَكَانُواْ يَتَّقُونَ (٥٧)
|
|
057. (Dan sesungguhnya pahala di akhirat itu lebih
baik) daripada upah di dunia (bagi orang-orang beriman dan selalu bertakwa.)
ketika musim paceklik tiba, musim paceklik itu menimpa pula negeri Kan`an dan
negeri Syam.
|
||
Dan saudara-saudara
Yusuf datang [ke Mesir] lalu mereka masuk ke [tempat] nya. Maka Yusuf
mengenal mereka, sedang mereka tidak kenal [lagi] kepadanya. [756] (58)
|
وَجَآءَ إِخۡوَةُ
يُوسُفَ فَدَخَلُواْ عَلَيۡهِ فَعَرَفَهُمۡ وَهُمۡ لَهُ ۥ مُنكِرُونَ (٥٨)
|
|
[756]. Menurut
sejarah ketika terjadi musim paceklik di Mesir dan sekitarnya, maka atas
anjuran Ya'qub, saudara-saudara Yusuf datang dari Kanaan ke Mesir menghadap
pembesar-pembesar Mesir untuk meminta bantuan bahan makanan.
|
||
058. (Dan saudara-saudara Yusuf datang) kecuali
Bunyamin, mereka datang untuk meminta makanan, karena mereka telah mendengar
bahwa Aziz negeri Mesir membagi-bagikan makanan dengan memakai bayaran atau
cara barter (lalu mereka masuk ke tempatnya. Maka Yusuf mengenal mereka)
bahwasanya mereka adalah saudara-saudaranya (sedangkan mereka sudah tidak
kenal lagi kepadanya) mereka tidak mengenalnya lagi karena sudah terlalu lama
berpisah, dan pula mereka telah memastikan bahwa Yusuf telah mati. Lalu
mereka berbicara dengan Yusuf memakai bahasa Ibrani. Nabi Yusuf berkata
kepada mereka seolah-olah tidak mengenal mereka, "Apakah gerangan yang
menyebabkan kalian datang ke negeriku ini?" Lalu mereka menjawab,
"Untuk membeli makanan." Lalu Nabi Yusuf berkata,
"Jangan-jangan kalian ini mata-mata musuh." Mereka menjawab,
"Kami berlindung kepada Allah dari hal itu." Nabi Yusuf bertanya,
"Dari manakah kalian ini?" Mereka menjawab, "Dari negeri
Kan'an dan bapak kami bernama Yakub seorang nabi." Nabi Yusuf bertanya
kembali, "Apakah dia mempunyai anak lagi selain kalian?" Mereka
menjawab, "Ya, dahulu kami berjumlah dua belas orang, kemudian saudara
yang paling kecil di antara kami, kami ajak bepergian, lalu ia binasa di
tengah padang sahara. Dia adalah anak yang paling disayang oleh bapak kami,
dan saudara sekandungnya sajalah kini yang tinggal bersama bapak kami, lalu
bapak kami melarangnya pergi ke mana-mana karena khawatir akan terjadi hal
yang serupa. Ia kini menjadi penghibur hati bapak kami." Kemudian Nabi
Yusuf memerintahkan supaya mereka diberi tempat dan dihormati sebagaimana
layaknya tamu.
|
||
Dan tatkala Yusuf
menyiapkan untuk mereka bahan makanannya, ia berkata: "Bawalah kepadaku
saudaramu yang se ayah dengan kamu [Bunyamin], tidakkah kamu melihat bahwa
aku menyempurnakan sukatan dan aku adalah sebaik-baik penerima tamu?
(59)
|
وَلَمَّا جَهَّزَهُم
بِجَهَازِهِمۡ قَالَ ٱئۡتُونِى بِأَخٍ۬ لَّكُم مِّنۡ أَبِيكُمۡۚ أَلَا تَرَوۡنَ
أَنِّىٓ أُوفِى ٱلۡكَيۡلَ وَأَنَا۟ خَيۡرُ ٱلۡمُنزِلِينَ (٥٩)
|
|
059. (Dan tatkala Yusuf menyiapkan untuk mereka bahan
makanannya) lalu Nabi Yusuf menyempurnakan takaran bahan makanan itu buat
mereka (ia berkata, "Bawalah kepadaku saudara kalian yang seayah dengan
kalian) yaitu Bunyamin, untuk mengecek kebenaran cerita kalian itu (tidakkah
kalian melihat, bahwa aku menyempurnakan sukatan) yakni, aku telah
menyempurnakannya tanpa menguranginya sedikit pun (dan aku adalah sebaik-baik
penerima tamu?).
|
||
Jika kamu tidak
membawanya kepadaku, maka kamu tidak akan mendapat sukatan lagi daripadaku
dan jangan kamu mendekatiku". (60)
|
فَإِن لَّمۡ تَأۡتُونِى
بِهِۦ فَلَا كَيۡلَ لَكُمۡ عِندِى وَلَا تَقۡرَبُونِ (٦٠)
|
|
060. (Jika kalian tidak membawanya kepadaku, maka
kalian tidak akan mendapat sukatan lagi daripadaku) artinya kalian tidak akan
mendapatkan bantuan makanan lagi (dan jangan kalian mendekatiku lagi.")
lafal wala taqrabuuni bermakna nahi atau melarang; atau di'athafkan kepada
mahal lafal falaa kaila, sehingga artinya menjadi kalian tidak akan
mendapatkan bantuan makanan dan kalian tidak dapat mendekat kepadaku.
|
||
Mereka berkata:
"Kami akan membujuk ayahnya untuk membawanya [ke mari] dan sesungguhnya
kami benar-benar akan melaksanakannya". (61)
|
قَالُواْ سَنُرَٲوِدُ
عَنۡهُ أَبَاهُ وَإِنَّا لَفَـٰعِلُونَ (٦١)
|
|
061. (Mereka berkata, "Kami akan membujuk ayahnya
untuk membawanya ke mari) artinya kami akan berupaya sekuat tenaga dengan
meminta kepada ayahnya untuk dapat membawanya (dan sesungguhnya kami
benar-benar akan melaksanakannya.") yakni melaksanakan hal tersebut.
|
||
Yusuf berkata kepada
bujang-bujangnya: "Masukkanlah barang-barang [penukar kepunyaan mereka] [757] ke dalam
karung-karung mereka, supaya mereka mengetahuinya apabila mereka telah kembali
kepada keluarganya, mudah-mudahan mereka kembali lagi". [758] (62)
|
وَقَالَ لِفِتۡيَـٰنِهِ
ٱجۡعَلُواْ بِضَـٰعَتَہُمۡ فِى رِحَالِهِمۡ لَعَلَّهُمۡ يَعۡرِفُونَہَآ إِذَا
ٱنقَلَبُوٓاْ إِلَىٰٓ أَهۡلِهِمۡ لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ (٦٢)
|
|
[757]. Menurut
kebanyakan ahli tafsir, barang-barang dari saudara-saudara Yusuf yang
digunakan sebagai alat penukar bahan makanan itu ialah kulit dan terompah.
[758]. Tindakan ini diambil oleh Yusuf sebagai siasat, dengan cara menanam budi kepada mereka, agar mereka nantinya bersedia kembali lagi ke Mesir dengan membawa Bunyamin. |
||
062. (Yusuf berkata kepada pembantu-pembantunya)
menurut suatu qiraat lafal lifityaanihi dibaca lifatayaanihi yang artinya,
kedua pembantunya ("Masukkanlah barang-barang mereka) yang mereka bawa
sebagai pengganti harga makanan; barang-barang tersebut berupa uang dirham
(ke dalam karung-karung mereka) ke dalam kantung-kantung tempat makanan
mereka (supaya mereka mengetahuinya apabila mereka telah kembali kepada
keluarganya) kemudian mereka menumpahkan isi karung-karung mereka itu
(mudah-mudahan mereka kembali lagi.") kepada kita karena sesungguhnya
mereka adalah kaum yang tidak menghalalkan menahannya.
|
||
Maka tatkala mereka
telah kembali kepada ayah mereka [Ya’qub] mereka berkata: "Wahai ayah
kami, kami tidak akan mendapat sukatan [gandum] lagi, [jika tidak membawa
saudara kami], sebab itu biarkanlah saudara kami pergi bersama-sama kami
supaya kami mendapat sukatan, dan sesungguhnya kami benar-benar akan
menjaganya". (63)
|
فَلَمَّا رَجَعُوٓاْ
إِلَىٰٓ أَبِيهِمۡ قَالُواْ يَـٰٓأَبَانَا مُنِعَ مِنَّا ٱلۡكَيۡلُ فَأَرۡسِلۡ
مَعَنَآ أَخَانَا نَڪۡتَلۡ وَإِنَّا لَهُ ۥ لَحَـٰفِظُونَ (٦٣)
|
|
063. (Maka tatkala mereka telah kembali kepada ayah
mereka, mereka berkata, "Wahai ayah kami! Kami tidak akan mendapat
sukatan) gandum lagi, jika ayah tidak mengizinkan saudara kami Bunyamin untuk
menghadap kepadanya (sebab itu biarkanlah saudara kami pergi bersama kami
supaya kami mendapat sukatan) menurut suatu qiraat dibaca yaktal artinya, supaya
mendapat sukatan (dan sesungguhnya kami akan benar-benar
menjaganya.").
|
||
Berkata Ya’qub:
"Bagaimana aku akan mempercayakannya [Bunyamin] kepadamu, kecuali
seperti aku telah mempercayakan saudaranya [Yusuf] kepada kamu dahulu?" [759] Maka Allah adalah sebaik-baik
Penjaga dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang. (64)
|
قَالَ هَلۡ ءَامَنُكُمۡ
عَلَيۡهِ إِلَّا ڪَمَآ أَمِنتُكُمۡ عَلَىٰٓ أَخِيهِ مِن قَبۡلُۖ فَٱللَّهُ
خَيۡرٌ حَـٰفِظً۬اۖ وَهُوَ أَرۡحَمُ ٱلرَّٲحِمِينَ (٦٤)
|
|
[759]. Maksudnya:
bahwa Ya'qub a.s. tidak dapat mempercayakam Bunyamin kepada
saudara-saudaranya, karena dia kuatir akan terjadi kejadian seperti yang
dialami oleh Yusuf dahulu.
|
||
064. (Berkata Yakub, "Bagaimana) tiada (aku akan
mempercayakannya kepada kalian, kecuali seperti aku mempercayakan saudaranya
kepada kalian) yang dimaksud adalah Nabi Yusuf (dahulu?) dan ternyata kalian
telah mencelakakannya. (Maka Allah adalah sebaik-baik penjaga) menurut qiraat
yang lain lafal haafizhan dibaca hifzhan dengan kedudukan menjadi tamyiz;
perihalnya sama dengan perkataan mereka/orang-orang Arab lillaahi darruhu
faarisan (dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang.") maka
aku memohon semoga Dia menganugerahkan pemeliharaan-Nya terhadap Nabi Yusuf.
|
||
Tatkala mereka membuka
barang-barangnya, mereka menemukan kembali barang-barang [penukaran] mereka,
dikembalikan kepada mereka. Mereka berkata: "Wahai ayah kami apa lagi
yang kita inginkan. Ini barang-barang kita, dikembalikan kepada kita, dan
kami akan dapat memberi makan keluarga kami, dan kami akan dapat memelihara
saudara kami, dan kami akan mendapat tambahan sukatan [gandum] seberat beban
seekor unta. Itu adalah sukatan yang mudah [bagi raja Mesir]". (65)
|
وَلَمَّا فَتَحُواْ
مَتَـٰعَهُمۡ وَجَدُواْ بِضَـٰعَتَهُمۡ رُدَّتۡ إِلَيۡہِمۡۖ قَالُواْ
يَـٰٓأَبَانَا مَا نَبۡغِىۖ هَـٰذِهِۦ بِضَـٰعَتُنَا رُدَّتۡ إِلَيۡنَاۖ
وَنَمِيرُ أَهۡلَنَا وَنَحۡفَظُ أَخَانَا وَنَزۡدَادُ كَيۡلَ بَعِيرٍ۬ۖ ذَٲلِكَ
ڪَيۡلٌ۬ يَسِيرٌ۬ (٦٥)
|
|
065. (Tatkala mereka membuka barang-barangnya, mereka
menemukan kembali barang-barang penukaran mereka dikembalikan kepada mereka.
Mereka berkata, "Wahai ayah kami! Apalagi yang kita inginkan) huruf maa
di sini merupakan kata tanya, artinya apalagi yang kita cari lebih dari
penghormatan yang telah diberikan oleh sang raja? Menurut qiraat lafal
nabghii dibaca tabghii sebagai khithab atau pembicaraan yang ditujukan kepada
Nabi Yakub. Karena mereka menceritakan kepadanya tentang penghormatan sang
raja terhadap mereka. (Ini barang-barang kita dikembalikan kepada kita dan
kami akan dapat memberi makan keluarga kami) artinya kami dapat membawa
perbekalan makanan buat mereka (dan kami akan menjaga saudara kami dan kami
akan mendapat tambahan sukatan seberat beban seekor unta) untuk saudara kami
Bunyamin. (Itulah sukatan yang mudah.") bagi raja Mesir, karena ia
orangnya sangat dermawan.
|
||
Ya’qub berkata:
"Aku sekali-kali tidak akan melepaskannya [pergi] bersama-sama kamu,
sebelum kamu memberikan kepadaku janji yang teguh atas nama Allah, bahwa kamu
pasti akan membawanya kepadaku kembali, kecuali jika kamu dikepung
musuh". Tatkala mereka memberikan janji mereka, maka Ya’qub berkata:
"Allah adalah saksi terhadap apa yang kita ucapkan [ini]".
(66)
|
قَالَ لَنۡ
أُرۡسِلَهُ ۥ مَعَڪُمۡ حَتَّىٰ تُؤۡتُونِ مَوۡثِقً۬ا مِّنَ ٱللَّهِ
لَتَأۡتُنَّنِى بِهِۦۤ إِلَّآ أَن يُحَاطَ بِكُمۡۖ فَلَمَّآ ءَاتَوۡهُ
مَوۡثِقَهُمۡ قَالَ ٱللَّهُ عَلَىٰ مَا نَقُولُ وَكِيلٌ۬ (٦٦)
|
|
066. (Yakub berkata, "Aku sekali-kali tidak akan
melepaskannya pergi bersama kalian sebelum kalian memberikan kepadaku janji
yang teguh) sumpah (atas nama Allah) seumpamanya kalian bersumpah (bahwa
kalian pasti akan membawanya kepadaku kembali kecuali jika kalian dikepung
musuh.") seumpamanya kalian semuanya mati, atau kalian dikalahkan oleh
musuh sehingga kalian tidak mampu membawa Bunyamin kembali kepadaku. Lalu
mereka menyetujui hal tersebut. (Tatkala mereka memberikan janji mereka)
mengikrarkan hal tersebut (maka Yakub berkata, "Allah terhadap apa yang
kita ucapkan) ini, yaitu saya dan kalian (adalah menjadi saksi.")
menyaksikannya kemudian Nabi Yakub memberikan izin kepada mereka untuk
membawa serta Bunyamin.
|
||
Dan Ya’qub berkata:
"Hai anak-anakku janganlah kamu [bersama-sama] masuk dari satu pintu
gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlain-lain; namun
demikian aku tiada dapat melepaskan kamu barang sedikitpun daripada [takdir]
Allah. Keputusan menetapkan [sesuatu] hanyalah hak Allah; kepada-Nya-lah aku
bertawakkal dan hendaklah kepada-Nya saja orang-orang yang bertawakkal
berserah diri". (67)
|
وَقَالَ يَـٰبَنِىَّ
لَا تَدۡخُلُواْ مِنۢ بَابٍ۬ وَٲحِدٍ۬ وَٱدۡخُلُواْ مِنۡ أَبۡوَٲبٍ۬
مُّتَفَرِّقَةٍ۬ۖ وَمَآ أُغۡنِى عَنكُم مِّنَ ٱللَّهِ مِن شَىۡءٍۖ إِنِ
ٱلۡحُكۡمُ إِلَّا لِلَّهِۖ عَلَيۡهِ تَوَكَّلۡتُۖ وَعَلَيۡهِ فَلۡيَتَوَكَّلِ
ٱلۡمُتَوَڪِّلُونَ (٦٧)
|
|
067. (Dan Yakub berkata, "Hai anak-anakku!
Janganlah kalian masuk) ke negeri Mesir (dari satu pintu gerbang, tetapi
masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlainan) supaya kalian tidak menjadi
sial karenanya (namun demikian aku tidak dapat menghindarkan) menolak (diri
kalian) dengan melalui saranku ini (dari takdir Allah) huruf min di sini
adalah zaidah (barang sedikit pun) yang telah ditakdirkan-Nya terhadap
kalian; sesungguhnya hal tersebut hanyalah terdorong oleh rasa sayangku.
(Tiada lain) (keputusan hanyalah hak Allah) semata (dan hanya kepada-Nyalah
aku bertawakal) artinya hanya kepada-Nyalah aku percaya (dan hanya
kepada-Nyalah hendaknya orang-orang yang bertawakal berserah diri.")
|
||
Dan tatkala mereka
masuk menurut yang diperintahkan ayah mereka, maka [cara yang mereka lakukan
itu] tiadalah melepaskan mereka sedikitpun dari takdir Allah, akan tetapi itu
hanya suatu keinginan pada diri Ya’qub yang telah ditetapkannya. Dan sesungguhnya
dia mempunyai pengetahuan, karena Kami telah mengajarkan kepadanya. Akan
tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui. (68)
|
وَلَمَّا دَخَلُواْ
مِنۡ حَيۡثُ أَمَرَهُمۡ أَبُوهُم مَّا ڪَانَ يُغۡنِى عَنۡهُم مِّنَ ٱللَّهِ مِن
شَىۡءٍ إِلَّا حَاجَةً۬ فِى نَفۡسِ يَعۡقُوبَ قَضَٮٰهَاۚ وَإِنَّهُ ۥ
لَذُو عِلۡمٍ۬ لِّمَا عَلَّمۡنَـٰهُ وَلَـٰكِنَّ أَڪۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا
يَعۡلَمُونَ (٦٨)
|
|
068. Allah berfirman: (Dan tatkala mereka masuk menurut
yang diperintahkan oleh ayah mereka) yaitu masuk secara berpencar-pencar
(maka hal itu tidak dapat melepaskan diri mereka dari Allah) yakni dari
kepastian-Nya (barang) huruf min di sini adalah zaidah (sedikit pun akan
tetapi itu hanya) tetapi hal itu hanyalah (suatu keinginan pada diri Yakub
yang telah ditunaikannya) yaitu bermaksud untuk menghindarkan mereka dari
kesialan karena terdorong oleh rasa sayang (dan sesungguhnya dia mempunyai
pengetahuan karena Kami telah mengajarkan kepadanya) disebabkan Kami telah
mengajarkan kepadanya (akan tetapi kebanyakan manusia) mereka adalah
orang-orang kafir (tiada mengetahui.) ilham Allah yang dianugerahkan kepada
orang-orang pilihan-Nya.
|
||
Dan tatkala mereka
masuk ke [tempat] Yusuf, Yusuf membawa saudaranya [Bunyamin] ke tempatnya,
Yusuf berkata: "Sesungguhnya aku [ini] adalah saudaramu, maka janganlah
kamu berdukacita terhadap apa yang telah mereka kerjakan". (69)
|
وَلَمَّا دَخَلُواْ
عَلَىٰ يُوسُفَ ءَاوَىٰٓ إِلَيۡهِ أَخَاهُۖ قَالَ إِنِّىٓ أَنَا۟ أَخُوكَ فَلَا
تَبۡتَٮِٕسۡ بِمَا ڪَانُواْ يَعۡمَلُونَ (٦٩)
|
|
069. (Dan tatkala mereka masuk ke tempat Yusuf, Yusuf
menempatkan) yakni membawa saudaranya Bunyamin (saudaranya ke tempatnya.
Yusuf berkata, "Sesungguhnya aku ini adalah saudaramu, maka janganlah
kamu berduka cita) bersedih hati (terhadap apa yang telah mereka
lakukan.") yaitu kedengkian mereka terhadap kita. Kemudian Nabi Yusuf
menyuruh Bunyamin supaya jangan menceritakan hal ini kepada mereka. Yusuf
telah bersepakat dengan Bunyamin, bahwa ia akan membuat siasat supaya
Bunyamin tetap tinggal bersamanya.
|
||
Maka tatkala telah
disiapkan untuk mereka bahan makanan mereka, Yusuf memasukkan piala [tempat
minum] ke dalam karung saudaranya. Kemudian berteriaklah seseorang yang
menyerukan: "Hai kafilah, sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang
mencuri". (70)
|
فَلَمَّا جَهَّزَهُم
بِجَهَازِهِمۡ جَعَلَ ٱلسِّقَايَةَ فِى رَحۡلِ أَخِيهِ ثُمَّ أَذَّنَ مُؤَذِّنٌ
أَيَّتُهَا ٱلۡعِيرُ إِنَّكُمۡ لَسَـٰرِقُونَ (٧٠)
|
|
070. (Maka tatkala telah disiapkan untuk mereka bahan
makanan mereka, Yusuf memasukkan piala tempat minum) teko yang terbuat dari
emas dan dihiasi dengan permata (ke dalam karung saudaranya) yaitu karung
kepunyaan Bunyamin (kemudian berteriaklah seseorang yang menyerukan) setelah
mereka berpisah dari majelis Yusuf, tiba-tiba terdengar ada seseorang yang
berseru ("Hai kafilah!) rombongan musafir (Sesungguhnya kalian adalah
orang-orang yang mencuri.").
|
||
Mereka menjawab,
sambil menghadap kepada penyeru-penyeru itu: "Barang apakah yang hilang
dari kamu?" (71)
|
قَالُواْ وَأَقۡبَلُواْ
عَلَيۡهِم مَّاذَا تَفۡقِدُونَ (٧١)
|
|
071. (Mereka menjawab sambil) seraya (menghadap kepada
penyeru-penyeru itu, "Barang apakah) sesuatu apakah yang (hilang
daripada kalian.").
|
||
Penyeru-penyeru itu
berkata: "Kami kehilangan piala raja, dan siapa yang dapat
mengembalikannya akan memperoleh bahan makanan [seberat] beban unta, dan aku
menjamin terhadapnya". (72)
|
قَالُواْ نَفۡقِدُ
صُوَاعَ ٱلۡمَلِكِ وَلِمَن جَآءَ بِهِۦ حِمۡلُ بَعِيرٍ۬ وَأَنَا۟ بِهِۦ
زَعِيمٌ۬ (٧٢)
|
|
072. (Penyeru-penyeru itu berkata, "Kami
kehilangan piala) teko (raja dan bagi siapa yang dapat mengembalikannya akan
memperoleh hadiah seberat beban unta) berupa bahan makanan (dan aku
terhadapnya) tentang hadiah itu (menjadi penjamin.") yang menanggungnya.
|
||
Saudara-saudara Yusuf
menjawab: "Demi Allah sesungguhnya kamu mengetahui bahwa kami datang
bukan untuk membuat kerusakan di negeri [ini] dan kami bukanlah para
pencuri". (73)
|
قَالُواْ تَٱللَّهِ
لَقَدۡ عَلِمۡتُم مَّا جِئۡنَا لِنُفۡسِدَ فِى ٱلۡأَرۡضِ وَمَا كُنَّا
سَـٰرِقِينَ (٧٣)
|
|
073. (Saudara-saudara Yusuf menjawab, "Demi Allah)
sumpah yang di dalamnya terkandung makna takjub (sesungguhnya kalian
mengetahui bahwa kami datang bukan untuk membuat kerusakan di negeri ini dan
kami bukanlah orang-orang pencuri.") kami sama sekali belum pernah
mencuri.
|
||
Mereka berkata:
"Tetapi apa balasannya jika kamu betul-betul pendusta?". (74)
|
قَالُواْ فَمَا
جَزَٲٓؤُهُ ۥۤ إِن كُنتُمۡ ڪَـٰذِبِينَ (٧٤)
|
|
074. (Penyeru-penyeru itu berkata) yakni juru penyeru
dan teman-temannya ("Tetapi apa balasannya) bagi si pencuri (jika kalian
betul-betul pendusta?") kalian berdusta di dalam pengakuan kalian yang
mengatakan bahwa kalian tidak mencuri. Kemudian ternyata piala tersebut
ditemukan dalam barang kalian.
|
||
Mereka menjawab:
"Balasannya, ialah pada siapa diketemukan [barang yang hilang] dalam
karungnya, maka dia sendirilah balasannya [760] [tebusannya]. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang
yang zalim." (75)
|
قَالُواْ
جَزَٲٓؤُهُ ۥ مَن وُجِدَ فِى رَحۡلِهِۦ فَهُوَ جَزَٲٓؤُهُ ۥۚ
كَذَٲلِكَ نَجۡزِى ٱلظَّـٰلِمِينَ (٧٥)
|
|
[760]. Menurut
syari'at Nabi Ya'qub a.s. barang siapa mencuri maka hukumnya ialah sipencuri
dijadikan budak satu tahun.
|
||
075. (Mereka menjawab, "Balasannya) lafal jazaauhu
ini menjadi mubtada, sedangkan khabarnya ialah (ialah pada siapa ditemukan
barang yang hilang itu dalam karungnya) maka ia harus dijadikan budak.
Kemudian diperkuat dengan berikutnya (maka dia sendirilah) si pencuri itu
sendiri (balasannya.") sebagai tebusan dari barang yang dicurinya, bukan
orang lain. Ketentuan ini yaitu orang yang mencuri dihukum menjadi budak,
merupakan syariat Nabi Yakub. (Demikianlah) seperti pembalasan itu (Kami
memberi pembalasan kepada orang-orang yang lalim.) yaitu karena mencuri.
Kemudian para penyeru itu mengajukan usul kepada Nabi Yusuf supaya
karung-karung mereka diperiksa.
|
||
Maka mulailah Yusuf
[memeriksa] karung-karung mereka sebelum [memeriksa] karung saudaranya
sendiri, kemudian dia mengeluarkan piala raja itu dari karung saudaranya.
Demikianlah Kami atur untuk [mencapai maksud] Yusuf. Tiadalah patut Yusuf
menghukum saudaranya menurut undang-undang raja, kecuali Allah
menghendakinya. Kami tinggikan derajat orang yang Kami kehendaki: dan di atas
tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada lagi Yang Maha Mengetahui. (76)
|
فَبَدَأَ
بِأَوۡعِيَتِهِمۡ قَبۡلَ وِعَآءِ أَخِيهِ ثُمَّ ٱسۡتَخۡرَجَهَا مِن وِعَآءِ
أَخِيهِۚ كَذَٲلِكَ كِدۡنَا لِيُوسُفَۖ مَا كَانَ لِيَأۡخُذَ أَخَاهُ فِى
دِينِ ٱلۡمَلِكِ إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُۚ نَرۡفَعُ دَرَجَـٰتٍ۬ مَّن
نَّشَآءُۗ وَفَوۡقَ ڪُلِّ ذِى عِلۡمٍ عَلِيمٌ۬ (٧٦) ۞
|
|
076. (Maka mulailah Yusuf dengan karung-karung mereka)
yaitu memeriksanya (sebelum memeriksa karung saudaranya sendiri) supaya
mereka tidak menaruh rasa curiga terhadapnya (kemudian dia mengeluarkan piala
raja itu) yakni tempat minum raja. (dari karung saudaranya.) Selanjutnya
Allah berfirman mengisahkan (Demikianlah) tipu muslihat itu (Kami atur untuk
mencapai maksud Yusuf) artinya, Kami ajarkan kepadanya tentang siasat untuk
mengambil saudara sekandungnya (Tiada patut) Yusuf (menghukum saudaranya)
dengan menjadikannya sebagai budak karena terbukti telah mencuri (menurut
undang-undang raja) sesuai dengan ketentuan raja Mesir, karena hukuman bagi
pencuri menurut undang-undang raja Mesir ialah dipukuli dan dikenai denda
sebanyak dua kali lipat harga barang yang dicurinya, bukannya dijadikan
sebagai budak (kecuali Allah menghendaki-Nya) yakni menghendaki supaya Yusuf
menghukum saudaranya sesuai dengan ketentuan syariat Nabi Yakub. Artinya Nabi
Yusuf tidak dapat menghukumnya kecuali Allah menghendaki melalui wahyu-Nya
supaya Nabi Yusuf menghukum saudaranya itu sesuai dengan syariat yang berlaku
pada mereka (Kami tinggikan derajat orang yang Kami kehendaki) melalui ilmu
seperti yang Kami lakukan terhadap Yusuf. Lafal ayat ini dapat dibaca secara
idhafah, yaitu menjadi darajaati man nasyaau, dan dapat pula dibaca
darajaatin man nasyaau (dan di atas tiap-tiap orang berpengetahuan itu) di
antara semua makhluk (ada lagi yang Maha Mengetahui.) artinya yang lebih
mengetahui daripadanya sehingga rentetannya selesai pada Allah swt.
|
||
Mereka berkata:
"Jika ia mencuri, maka sesungguhnya telah pernah mencuri pula saudaranya
sebelum itu". Maka Yusuf menyembunyikan kejengkelan itu pada dirinya dan
tidak menampakkannya kepada mereka. Dia berkata [dalam hatinya]: "Kamu
lebih buruk kedudukanmu [sifat-sifatmu] dan Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu terangkan itu". (77)
|
قَالُوٓاْ إِن يَسۡرِقۡ
فَقَدۡ سَرَقَ أَخٌ۬ لَّهُ ۥ مِن قَبۡلُۚ فَأَسَرَّهَا يُوسُفُ فِى
نَفۡسِهِۦ وَلَمۡ يُبۡدِهَا لَهُمۡۚ قَالَ أَنتُمۡ شَرٌّ۬ مَّڪَانً۬اۖ
وَٱللَّهُ أَعۡلَمُ بِمَا تَصِفُونَ (٧٧)
|
|
077. (Mereka berkata, "Jika ia mencuri maka
sesungguhnya telah pernah mencuri pula saudaranya sebelum itu.") yang
dimaksud oleh mereka adalah Yusuf. Disebutkan bahwa Nabi Yusuf dahulu pernah
mencuri sebuah berhala yang terbuat dari emas milik ayah ibunya kemudian
berhala tersebut dihancurkannya; dimaksud supaya ia tidak menyembahnya. (Maka
Yusuf menyembunyikan kejengkelan itu pada dirinya dan tidak menampakkannya)
tidak melahirkannya (kepada mereka) dhamir atau kata ganti yang ada pada
kalimat ayat ini merujuk kepada pengertian yang tersirat di dalam perkataan
Nabi Yusuf berikut ini, yaitu: (Dia berkata,) di dalam hatinya ("Kalian
lebih buruk kedudukannya) daripada Yusuf dan saudara sekandungnya karena
kalian telah mencuri saudara kalian, yaitu Nabi Yusuf sendiri dari tangan
ayah kalian kemudian kalian telah berbuat aniaya terhadap dirinya (dan Allah
Maha Mengetahui) mengetahui (apa yang kalian terangkan itu.") apa yang
kalian sebutkan tentang perkara Yusuf itu.
|
||
Mereka berkata:
"Wahai Al Aziz, sesungguhnya ia mempunyai ayah yang sudah lanjut
usianya, lantaran itu ambillah salah seorang di antara kami sebagai gantinya,
sesungguhnya kami melihat kamu termasuk orang-orang yang berbuat baik".
(78)
|
قَالُواْ يَـٰٓأَيُّہَا
ٱلۡعَزِيزُ إِنَّ لَهُ ۥۤ أَبً۬ا شَيۡخً۬ا كَبِيرً۬ا فَخُذۡ أَحَدَنَا
مَڪَانَهُ ۥۤۖ إِنَّا نَرَٮٰكَ مِنَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ (٧٨)
|
|
078. (Mereka berkata, "Wahai Al-Aziz! Sesungguhnya
ia mempunyai ayah yang sudah lanjut usianya) yang sangat mencintainya lebih
daripada kecintaannya terhadap kami. Ia selalu menghibur dirinya dengan dia
dari anaknya yang hilang dahulu karena ia sangat sedih sekali dengan
kehilangannya (oleh karena itu ambillah salah seorang di antara kami) kemudian
jadikanlah dia sebagai hamba sahayamu (sebagai gantinya.) penggantinya
(Sesungguhnya kami melihat kamu termasuk orang-orang yang berbuat
baik.") dalam semua tindakan-tindakanmu.
|
||
Berkata Yusuf:
"Aku mohon perlindungan kepada Allah daripada menahan seorang, kecuali
orang yang kami ketemukan harta benda kami padanya, jika kami berbuat
demikian, maka benar-benarlah kami orang-orang yang zalim". (79)
|
قَالَ مَعَاذَ ٱللَّهِ
أَن نَّأۡخُذَ إِلَّا مَن وَجَدۡنَا مَتَـٰعَنَا عِندَهُ ۥۤ إِنَّآ إِذً۬ا
لَّظَـٰلِمُونَ (٧٩)
|
|
079. (Berkata Yusuf, "Aku berlindung kepada Allah)
lafal ini dinashabkan karena menjadi mashdar sedangkan fi`ilnya tidak
disebutkan kemudian dimudhafkan kepada maf`ulnya; artinya aku mohon
perlindungan kepada Allah (daripada menahan seorang kecuali orang yang kami
temukan harta benda kami padanya) Nabi Yusuf dalam hal ini tidak memakai kata
mencuri demi untuk memelihara diri daripada perkataan dusta (jika kami
berbuat demikian, maka benar-benarlah kami) yaitu jika kami menghukum
selainnya (orang-orang yang lalim.")
|
||
Maka tatkala mereka
berputus asa daripada [putusan] Yusuf [761] mereka menyendiri sambil berunding dengan berbisik-bisik.
Berkatalah yang tertua di antara mereka: "Tidakkah kamu ketahui bahwa
sesungguhnya ayahmu telah mengambil janji dari kamu dengan nama Allah dan
sebelum itu kamu telah menyia-nyiakan Yusuf. Sebab itu aku tidak akan
meninggalkan negeri Mesir, sampai ayahku mengizinkan kepadaku [untuk
kembali], atau Allah memberi keputusan terhadapku. Dan Dia adalah Hakim yang
sebaik-baiknya". (80)
|
فَلَمَّا
ٱسۡتَيۡـَٔسُواْ مِنۡهُ خَلَصُواْ نَجِيًّ۬اۖ قَالَ ڪَبِيرُهُمۡ أَلَمۡ
تَعۡلَمُوٓاْ أَنَّ أَبَاكُمۡ قَدۡ أَخَذَ عَلَيۡكُم مَّوۡثِقً۬ا مِّنَ ٱللَّهِ
وَمِن قَبۡلُ مَا فَرَّطتُمۡ فِى يُوسُفَۖ فَلَنۡ أَبۡرَحَ ٱلۡأَرۡضَ حَتَّىٰ
يَأۡذَنَ لِىٓ أَبِىٓ أَوۡ يَحۡكُمَ ٱللَّهُ لِىۖ وَهُوَ خَيۡرُ ٱلۡحَـٰكِمِينَ
(٨٠)
|
|
[761]. Ya'ni putusan
Yusuf yang menolak permintaan mereka untuk menukar Bunyamin dengan saudaranya
yang lain.
|
||
080. (Maka tatkala mereka berputus asa) tidak mempunyai
harapan lagi (daripada putusan Yusuf, mereka menyendiri) berkumpul menyendiri
(sambil berunding dengan berbisik-bisik) lafal najiyyan adalah mashdar yang
maknanya boleh untuk seorang dan orang banyak; artinya sebagian dari mereka
berbisik-bisik kepada sebagian yang lain (Berkatalah yang tertua di antara
mereka) yang umurnya paling besar, yaitu Rubel atau Raya yang dikenal juga
dengan nama Yahudza ("Tidakkah kalian ketahui bahwa sesungguhnya ayah
kalian telah mengambil janji dari kalian) kalian telah bersumpah terhadapnya
(dengan nama Allah) tentang saudara kalian ini, yaitu Bunyamin (dan sebelum
itu) huruf maa pada kalimat ini zaidah (kalian telah menyia-nyiakan Yusuf)
tetapi menurut pendapat yang lain huruf maa di sini adalah mashdariyah dan
berkedudukan menjadi mubtada, sedangkan khabarnya adalah lafal min qablu.
(Sebab itu aku tidak akan meninggalkan) tidak akan angkat kaki dari (negeri ini)
yaitu negeri Mesir (sampai ayahku mengizinkan kepadaku ) untuk kembali
kepadanya (atau Allah memberi keputusan terhadapku) tentang pembebasan
saudaraku Bunyamin ini. (Dan Dia adalah Hakim yang sebaik-baiknya.")
yakni yang paling adil di antara kesemuanya.
|
||
Kembalilah kepada
ayahmu dan katakanlah: "Wahai ayah kami! Sesungguhnya anakmu telah
mencuri; dan kami hanya menyaksikan apa yang kami ketahui, dan sekali-kali
kami tidak dapat menjaga [mengetahui] barang yang ghaib. (81)
|
ٱرۡجِعُوٓاْ إِلَىٰٓ
أَبِيكُمۡ فَقُولُواْ يَـٰٓأَبَانَآ إِنَّ ٱبۡنَكَ سَرَقَ وَمَا شَہِدۡنَآ
إِلَّا بِمَا عَلِمۡنَا وَمَا ڪُنَّا لِلۡغَيۡبِ حَـٰفِظِينَ (٨١)
|
|
081. (Kembalilah kepada ayah kalian, dan katakanlah,
"Wahai ayah kami! Sesungguhnya anakmu telah mencuri; dan kami tiada
menyaksikan) terhadapnya (melainkan berdasarkan apa yang telah kami ketahui)
karena mereka merasa yakin setelah melihat dan menyaksikan adanya piala raja
di dalam karung Bunyamin (dan sekali-kali terhadap barang yang gaib kami
tidak) hal-hal yang gaib daripada kami sewaktu kami memberikan janji kepadamu
(dapat menjaganya.) seandainya kami mengetahui apa yang akan terjadi
kemudian, yaitu bahwasanya dia akan mencuri, niscaya kami tidak akan
membawanya ikut bersama kami.
|
||
Dan tanyalah
[penduduk] negeri yang kami berada di situ, dan kafilah yang kami datang
bersamanya, dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang benar".
(82)
|
وَسۡـَٔلِ ٱلۡقَرۡيَةَ
ٱلَّتِى ڪُنَّا فِيہَا وَٱلۡعِيرَ ٱلَّتِىٓ أَقۡبَلۡنَا فِيہَاۖ وَإِنَّا
لَصَـٰدِقُونَ (٨٢)
|
|
082. (Dan tanyalah penduduk negeri yang kami berada di
situ) yakni negeri Mesir; artinya kirimkanlah utusan ke negeri Mesir kemudian
tanyakanlah kepada penduduknya (dan kafilah) rombongan musafir (yang kami
datang bersamanya) mereka adalah terdiri dari kaum Kan`an (dan sesungguhnya
kami adalah orang-orang yang benar.") di dalam perkataan kami ini.
Kemudian mereka kembali kepada ayah mereka dan mengatakan seperti yang
diajarkan oleh saudara mereka yang tertua.
|
||
Ya’qub berkata:
"Hanya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan [yang buruk] itu.
Maka kesabaran yang baik itulah [kesabaranku]. Mudah-mudahan Allah
mendatangkan mereka semuanya kepadaku; sesungguhnya Dia-lah Yang Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana". (83)
|
قَالَ بَلۡ سَوَّلَتۡ
لَكُمۡ أَنفُسُكُمۡ أَمۡرً۬اۖ فَصَبۡرٌ۬ جَمِيلٌۖ عَسَى ٱللَّهُ أَن
يَأۡتِيَنِى بِهِمۡ جَمِيعًاۚ إِنَّهُ ۥ هُوَ ٱلۡعَلِيمُ ٱلۡحَڪِيمُ (٨٣)
|
|
083. (Yakub berkata, "Bahkan telah menggoda)
menganggap baik (kalian diri kalian sendiri perbuatan buruk itu) kemudian
kalian mengerjakan perbuatan itu lagi. Nabi Yakub menuduh mereka seperti
tuduhannya terhadap mereka mengenai peristiwa yang menimpa Nabi Yusuf dahulu.
(Maka kesabaran yang baik itu) adalah kesabaranku. (Mudah-mudahan Allah
mendatangkan mereka kepadaku) yaitu Yusuf dan saudaranya (semuanya;
sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengetahui) tentang keadaanku (lagi Maha
Bijaksana.") di dalam perbuatan-Nya.
|
||
Dan Ya’qub berpaling
dari mereka [anak-anaknya] seraya berkata: "Aduhai duka citaku terhadap
Yusuf", dan kedua matanya menjadi putih karena kesedihan dan dia adalah
seorang yang menahan amarahnya [terhadap anak-anaknya]. (84)
|
وَتَوَلَّىٰ عَنۡہُمۡ
وَقَالَ يَـٰٓأَسَفَىٰ عَلَىٰ يُوسُفَ وَٱبۡيَضَّتۡ عَيۡنَاهُ مِنَ ٱلۡحُزۡنِ
فَهُوَ كَظِيمٌ۬ (٨٤)
|
|
084. (Dan Yakub berpaling dari mereka) seraya tidak
meladeni pembicaraan mereka (seraya berkata, "Aduhai, duka-citaku) huruf
alif yang terdapat pada kata yaa asafaa merupakan pergantian daripada huruf
ya idhafat; artinya aduhai alangkah sedihnya (terhadap Yusuf," dan kedua
matanya menjadi putih) bagian yang hitam dari matanya tertutup oleh benda
yang putih karena terlalu banyak menangis (karena kesedihan) terhadap Yusuf
(dan dia adalah seorang yang menahan amarah) terhadap anak-anaknya akan
tetapi ia tidak menampakkan kemarahannya itu dan menahannya.
|
||
Mereka berkata:
"Demi Allah, senantiasa kamu mengingat Yusuf, sehingga kamu mengidapkan
penyakit yang berat atau termasuk orang-orang yang binasa". (85)
|
قَالُواْ تَٱللَّهِ
تَفۡتَؤُاْ تَذۡڪُرُ يُوسُفَ حَتَّىٰ تَكُونَ حَرَضًا أَوۡ تَكُونَ مِنَ
ٱلۡهَـٰلِكِينَ (٨٥)
|
|
085. (Mereka berkata, "Demi Allah) tiada
(henti-hentinya) terus-menerus (engkau masih mengingat Yusuf sehingga kamu
mengidap penyakit yang amat berat) hampir binasa, karena penyakitmu yang
berkepanjangan itu. Lafal haradhan berbentuk mashdar yang maknanya dapat
diartikan untuk satu orang dan lebih (atau termasuk orang-orang yang
binasa.") orang-orang yang akan mati.
|
||
Ya’qub menjawab:
"Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan
kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada
mengetahuinya." (86)
|
قَالَ إِنَّمَآ
أَشۡكُواْ بَثِّى وَحُزۡنِىٓ إِلَى ٱللَّهِ وَأَعۡلَمُ مِنَ ٱللَّهِ مَا لَا
تَعۡلَمُونَ (٨٦)
|
|
086. (Yakub menjawab) terhadap anak-anaknya
("Sesungguhnya aku mengadukan kesedihanku) yaitu kesusahan yang besar
yang tidak dapat ditahan lagi; sehingga orang yang bersangkutan tidak mampu
lagi menahannya lalu mengadukannya kepada orang lain (dan kesusahanku hanya
kepada Allah) bukan kepada yang lain-Nya, karena hanya Dialah yang dapat
menyelesaikan pengaduanku ini (dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak
kalian ketahui.") yaitu bahwasanya mimpi Yusuf itu adalah benar, dia
masih tetap hidup. Kemudian ia berkata:
|
||
Hai anak-anakku,
pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan
kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari
rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir". (87)
|
يَـٰبَنِىَّ ٱذۡهَبُواْ
فَتَحَسَّسُواْ مِن يُوسُفَ وَأَخِيهِ وَلَا تَاْيۡـَٔسُواْ مِن رَّوۡحِ ٱللَّهِۖ
إِنَّهُ ۥ لَا يَاْيۡـَٔسُ مِن رَّوۡحِ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلۡقَوۡمُ ٱلۡكَـٰفِرُونَ
(٨٧)
|
|
087. ("Hai anak-anakku! Pergilah kalian, maka
carilah berita tentang Yusuf dan saudara sekandungnya) artinya carilah berita
tentang keduanya (dan jangan kalian berputus asa) putus harapan (dari rahmat
Allah) dari rahmat-Nya (Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah
melainkan kaum yang kafir.") Lalu mereka berangkat menuju ke negeri
Mesir.
|
||
Maka ketika mereka
masuk ke [tempat] Yusuf, mereka berkata: "Hai Al Aziz, kami dan keluarga
kami telah ditimpa kesengsaraan dan kami datang membawa barang-barang yang
tak berharga, maka sempurnakanlah sukatan untuk kami, dan bersedekahlah
kepada kami, sesungguhnya Allah memberi balasan kepada orang-orang yang
bersedekah." (88)
|
فَلَمَّا دَخَلُواْ
عَلَيۡهِ قَالُواْ يَـٰٓأَيُّہَا ٱلۡعَزِيزُ مَسَّنَا وَأَهۡلَنَا ٱلضُّرُّ
وَجِئۡنَا بِبِضَـٰعَةٍ۬ مُّزۡجَٮٰةٍ۬ فَأَوۡفِ لَنَا ٱلۡكَيۡلَ وَتَصَدَّقۡ
عَلَيۡنَآۖ إِنَّ ٱللَّهَ يَجۡزِى ٱلۡمُتَصَدِّقِينَ (٨٨)
|
|
088. (Maka ketika mereka masuk ke tempat Yusuf mereka
berkata, "Hai Al-Aziz! Kami dan keluarga kami ditimpa kesengsaraan)
yakni kelaparan (dan kami datang membawa barang-barang yang tak berharga)
artinya barang-barang yang buruk; setiap orang yang melihatnya pasti akan
menolaknya karena mutunya sangat rendah sekali. Disebutkan bahwa
barang-barang tersebut berupa dirham-dirham palsu atau barang-barang lainnya
(maka sempurnakanlah) genapkanlah (sukatan untuk kami dan bersedekahlah
kepada kami) bertoleransilah terhadap kami sekali pun barang-barang kami
rendah mutunya (sesungguhnya Allah memberi balasan kepada orang-orang yang
bersedekah.") artinya Allah memberi mereka pahala. Akhirnya Nabi Yusuf
merasa belas kasihan kepada mereka timbullah rasa sayangnya. Kemudian Nabi
Yusuf berbicara secara terus terang terhadap mereka untuk menyingkapkan tabir
antara dirinya dan mereka.
|
||
Yusuf berkata:
"Apakah kamu mengetahui [kejelekan] apa yang telah kamu lakukan terhadap
Yusuf dan saudaranya ketika kamu tidak mengetahui [akibat] perbuatanmu
itu?". (89)
|
قَالَ هَلۡ عَلِمۡتُم
مَّا فَعَلۡتُم بِيُوسُفَ وَأَخِيهِ إِذۡ أَنتُمۡ جَـٰهِلُونَ (٨٩)
|
|
089. (Berkatalah Yusuf) kepada mereka dengan nada
mencela ("Apakah kalian mengetahui kejelekan apa yang telah kalian
lakukan terhadap Yusuf) yaitu dengan memukuli dan menjualnya serta hal-hal
lainnya yang menyakitkan (dan saudaranya) yakni penekanan kalian terhadapnya
sesudah ia terpisah dari saudaranya (ketika kalian tidak mengetahui akibat
perbuatan kalian itu?") akibat perbuatan kalian terhadap Nabi Yusuf
|
||
Mereka berkata:
"Apakah kamu ini benar-benar Yusuf?" Yusuf menjawab: "Akulah
Yusuf dan ini saudaraku. Sesungguhnya Allah telah melimpahkan karunia-Nya
kepada kami". Sesungguhnya barangsiapa yang bertakwa dan bersabar, maka
sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat
baik". (90)
|
قَالُوٓاْ
أَءِنَّكَ لَأَنتَ يُوسُفُۖ قَالَ أَنَا۟ يُوسُفُ وَهَـٰذَآ أَخِىۖ قَدۡ
مَنَّ ٱللَّهُ عَلَيۡنَآۖ إِنَّهُ ۥ مَن يَتَّقِ وَيَصۡبِرۡ فَإِنَّ
ٱللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجۡرَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ (٩٠)
|
|
090. (Mereka berkata) sesudah mengetahuinya, ketika
mereka mulai meneliti dan memperhatikan secara seksama tingkah laku raja
("Apakah kamu ini) dapat dibaca ainnaka dan ayinnaka (benar-benar
Yusuf?" Yusuf menjawab, "Akulah Yusuf dan ini saudaraku. Sesungguhnya
telah mendapat karunia) telah memperoleh nikmat (kami dari Allah) sehingga
kami dapat berkumpul. (Sesungguhnya barang siapa yang bertakwa) merasa takut
kepada Allah (dan bersabar) atas apa yang menimpa dirinya (maka sesungguhnya
Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik.") di
dalam ungkapan ini terkandung pengertian meletakkan isim zahir pada tempat
isim mudhmar.
|
||
Mereka berkata:
"Demi Allah, sesungguhnya Allah telah melebihkan kamu atas kami, dan
sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah [berdosa]".
(91)
|
قَالُواْ تَٱللَّهِ
لَقَدۡ ءَاثَرَكَ ٱللَّهُ عَلَيۡنَا وَإِن ڪُنَّا لَخَـٰطِـِٔينَ (٩١)
|
|
091. (Mereka berkata, "Demi Allah, sesungguhnya
telah melebihkan kamu) telah mengutamakan kamu (Allah atas kami) dengan
memperoleh kerajaan dan nikmat-nikmat lainnya (dan sesungguhnya) huruf in di
sini adalah bentuk takhfif daripada inna, artinya sesungguhnya (kami adalah
orang-orang yang bersalah") yakni orang-orang yang berdosa disebabkan
kami telah merendahkanmu.
|
||
Dia [Yusuf] berkata:
"Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah
mengampuni [kamu], dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para
penyayang." (92)
|
قَالَ لَا تَثۡرِيبَ
عَلَيۡكُمُ ٱلۡيَوۡمَۖ يَغۡفِرُ ٱللَّهُ لَكُمۡۖ وَهُوَ أَرۡحَمُ
ٱلرَّٲحِمِينَ (٩٢)
|
|
092. (Yusuf berkata, "Tidak ada cercaan) tidak ada
celaan (terhadap kalian pada hari ini) kata hari ini secara khusus
disebutkan, sebab celaan pasti terjadi di dalamnya akan tetapi pengertiannya
menunjukkan, bahwa selainnya lebih utama lagi untuk tidak mendapatkan cercaan
(mudah-mudahan Allah mengampuni kalian, dan Dia adalah Maha Penyayang di
antara para penyayang.") Lalu Nabi Yusuf menanyakan kepada mereka
tentang keadaan ayahnya, mereka menjawab bahwa matanya telah rabun dan tidak
dapat melihat dengan jelas lagi. Kemudian Nabi Yusuf berkata kepada mereka,
|
||
Pergilah kamu dengan
membawa baju gamisku ini, lalu letakkanlah dia ke wajah ayahku, nanti ia akan
melihat kembali; dan bawalah keluargamu semuanya kepadaku". (93)
|
ٱذۡهَبُواْ بِقَمِيصِى
هَـٰذَا فَأَلۡقُوهُ عَلَىٰ وَجۡهِ أَبِى يَأۡتِ بَصِيرً۬ا وَأۡتُونِى
بِأَهۡلِڪُمۡ أَجۡمَعِينَ (٩٣)
|
|
093. ("Pergilah kalian dengan membawa baju gamisku
ini) yaitu baju gamis Nabi Ibrahim yang dipakainya sewaktu ia dicampakkan ke
dalam api. Baju tersebut dikalungkan Nabi Yusuf sewaktu ia berada di dalam
sumur. Baju tersebut dari surga; malaikat Jibril memerintahkan Nabi Yusuf
supaya mengirimkannya kepada ayahnya, seraya berkata, 'Sesungguhnya pada baju
itu terdapat bau surga, dan tidak sekali-kali ia diusapkan kepada orang yang
sakit melainkan orang sakit itu akan sembuh dengan seketika (lalu letakkanlah
dia ke wajah ayahku, nanti ia akan) menjadi (melihat kembali, dan bawalah
keluarga kalian semuanya kepadaku.'").
|
||
Tatkala kafilah itu
telah keluar [dari negeri Mesir] berkata ayah mereka: "Sesungguhnya aku
mencium bau Yusuf, sekiranya kamu tidak menuduhku lemah akal [tentu kamu
membenarkan aku]". (94)
|
وَلَمَّا فَصَلَتِ
ٱلۡعِيرُ قَالَ أَبُوهُمۡ إِنِّى لَأَجِدُ رِيحَ يُوسُفَۖ لَوۡلَآ أَن
تُفَنِّدُونِ (٩٤)
|
|
094. (Tatkala kafilah itu telah keluar) dari negeri
Mesir (berkata ayah mereka) kepada anak-anak dan cucu-cucunya yang ada
bersamanya ("Sesungguhnya aku mencium bau Yusuf) bau itu tercium oleh
Nabi Yakub karena dibawa oleh angin berkat kekuasaan Allah dari jarak
perjalanan tiga hari, atau delapan hari atau lebih dari itu (sekiranya kalian
tidak menuduhku sebagai orang yang lemah akalnya.") maka niscaya kalian
akan membenarkan aku.
|
||
Keluarganya berkata:
"Demi Allah, sesungguhnya kamu masih dalam kekeliruanmu yang
dahulu". (95)
|
قَالُواْ تَٱللَّهِ
إِنَّكَ لَفِى ضَلَـٰلِكَ ٱلۡقَدِيمِ (٩٥)
|
|
095. (Keluarganya berkata) kepadanya (Demi Allah,
sesungguhnya engkau masih dalam kekeliruanmu) kesalahanmu (yang dahulu)
disebabkan kecintaanmu yang berlebihan terhadap Yusuf, dan harapanmu yang
selalu tak padam untuk bersua kembali dengannya sekali pun sudah lama
masanya.
|
||
Tatkala telah tiba
pembawa kabar gembira itu, maka diletakkannya baju gamis itu ke wajah Ya’qub,
lalu kembalilah dia dapat melihat. Berkata Ya’qub: "Tidakkah aku katakan
kepadamu, bahwa aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tidak
mengetahuinya". (96)
|
فَلَمَّآ أَن جَآءَ
ٱلۡبَشِيرُ أَلۡقَٮٰهُ عَلَىٰ وَجۡهِهِۦ فَٱرۡتَدَّ بَصِيرً۬اۖ قَالَ أَلَمۡ
أَقُل لَّڪُمۡ إِنِّىٓ أَعۡلَمُ مِنَ ٱللَّهِ مَا لَا تَعۡلَمُونَ (٩٦)
|
|
096. (Tatkala) huruf an di sini adalah zaidah (telah
tiba pembawa kabar gembira) yaitu Yahudza dengan membawa baju gamis Nabi
Yusuf. Dahulu dialah yang membawa baju darah Nabi Yusuf, maka kali ini ia
bermaksud untuk membuat bahagia ayahnya sebagai ganti daripada perbuatannya
dahulu yang membuatnya sedih (maka diletakannya baju gamis itu) ditaruhnya
baju gamis itu (ke wajah Yakub, lalu kembalilah) sehat seperti semula (dapat
melihat. Berkata Yakub, "Tidakkah aku katakan kepada kalian, bahwa aku
mengetahui dari Allah apa yang kalian tidak mengetahuinya.")
|
||
Mereka berkata:
"Wahai ayah kami, mohonkanlah ampun bagi kami terhadap dosa-dosa kami,
sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah [berdosa]".
(97)
|
قَالُواْ يَـٰٓأَبَانَا
ٱسۡتَغۡفِرۡ لَنَا ذُنُوبَنَآ إِنَّا كُنَّا خَـٰطِـِٔينَ (٩٧)
|
|
097. (Mereka berkata, "Wahai ayah kami, mohonkanlah
ampun bagi kami terhadap dosa-dosa kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang
yang bersalah.")
|
||
Ya’qub berkata:
"Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia-lah
Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (98)
|
قَالَ سَوۡفَ
أَسۡتَغۡفِرُ لَكُمۡ رَبِّىٓۖ إِنَّهُ ۥ هُوَ ٱلۡغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ (٩٨)
|
|
098. (Yakub berkata, "Aku akan memohonkan ampun
bagi kalian kepada Rabbku. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.") Nabi Yakub mengakhirkan atau menangguhkan doanya itu sampai
dengan waktu sahur, dimaksud supaya lebih dekat untuk diperkenankan. Atau
doanya itu ia tangguhkan sampai dengan malam Jumat. Kemudian mereka semua
berangkat menuju ke negeri Mesir; dan Nabi Yusuf beserta pembesar-pembesar
negeri Mesir lainnya keluar untuk menjemput kedatangan mereka.
|
||
Maka tatkala mereka
masuk ke [tempat] Yusuf: Yusuf merangkul ibu bapanya [762] dan dia berkata:
"Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan aman".
(99)
|
فَلَمَّا دَخَلُواْ
عَلَىٰ يُوسُفَ ءَاوَىٰٓ إِلَيۡهِ أَبَوَيۡهِ وَقَالَ ٱدۡخُلُواْ مِصۡرَ إِن
شَآءَ ٱللَّهُ ءَامِنِينَ (٩٩)
|
|
[762]. Ayah dan
saudara perempuan ibunya (bibi).
|
||
099. (Maka tatkala mereka masuk ke tempat Yusuf) yaitu
ke kemah Nabi Yusuf (Yusuf merangkul) memeluk (ibu-bapaknya) kedua orang tuanya
atau bapak dan bibinya (dan dia berkata) kepada mereka ("Masuklah kalian
ke negeri Mesir dalam keadaan aman.") lalu mereka memasuki negeri Mesir
dan Nabi Yusuf lalu duduk di atas singgasananya.
|
||
Dan ia menaikkan kedua
ibu-bapaknya ke atas singgasana. Dan mereka [semuanya] merebahkan diri seraya
sujud [763]
kepada Yusuf. Dan berkata Yusuf: "Wahai ayahku inilah ta’bir mimpiku
yang dahulu itu; sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya suatu kenyataan.
Dan sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan
aku dari rumah penjara dan ketika membawa kamu dari dusun padang pasir,
setelah syaitan merusakkan [hubungan] antaraku dan saudara-saudaraku.
Sesungguhnya Tuhanku Maha Lembut terhadap apa yang Dia kehendaki.
Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (100)
|
وَرَفَعَ أَبَوَيۡهِ
عَلَى ٱلۡعَرۡشِ وَخَرُّواْ لَهُ ۥ سُجَّدً۬اۖ وَقَالَ يَـٰٓأَبَتِ
هَـٰذَا تَأۡوِيلُ رُءۡيَـٰىَ مِن قَبۡلُ قَدۡ جَعَلَهَا رَبِّى حَقًّ۬اۖ
وَقَدۡ أَحۡسَنَ بِىٓ إِذۡ أَخۡرَجَنِى مِنَ ٱلسِّجۡنِ وَجَآءَ بِكُم مِّنَ
ٱلۡبَدۡوِ مِنۢ بَعۡدِ أَن نَّزَغَ ٱلشَّيۡطَـٰنُ بَيۡنِى وَبَيۡنَ إِخۡوَتِىٓۚ
إِنَّ رَبِّى لَطِيفٌ۬ لِّمَا يَشَآءُۚ إِنَّهُ ۥ هُوَ ٱلۡعَلِيمُ
ٱلۡحَكِيمُ (١٠٠) ۞
|
|
[763]. Sujud disini
ialah sujud penghormatan bukan sujud ibadah.
|
||
100. (Dan ia menaikkan kedua ibu-bapaknya) yakni Yusuf
mendudukkan kedua orang tuanya sejajar dengannya (ke atas singgasananya.)
tempat duduknya (Dan mereka merebahkan diri) yakni kedua orang tuanya dan
semua saudara-saudaranya (kepada Yusuf seraya bersujud) yang dimaksud adalah
sujud dengan membungkukkan badan bukannya sujud dalam arti kata meletakkan
kening; cara itu merupakan penghormatan yang berlaku pada zamannya. (Dan
berkata Yusuf, "Wahai ayahku! Inilah takwil mimpiku yang dahulu itu,
sesungguhnya Rabbku telah menjadikannya suatu kenyataan. Dan sesungguhnya
Rabbku telah berbuat baik kepadaku) terhadap diriku (ketika Dia membebaskan
aku dari rumah penjara) Nabi Yusuf tidak menyinggung masalah sumur, hal ini
sengaja ia lakukan demi menghormati saudara-saudaranya supaya mereka tidak
malu (dan ketika membawa kalian dari dusun padang pasir) dari kampung padang
pasir (setelah dirusak) dikacaukan (oleh setan hubungan antara aku dan
saudara-saudaraku. Sesungguhnya Rabbku Maha Lembut terhadap apa yang Dia
kehendaki. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengetahui) tentang makhluk-Nya
(lagi Maha Bijaksana.") di dalam pekerjaan-Nya. Kemudian ayah Nabi Yusuf
(Yakub) bermukim bersama Yusuf selama dua puluh empat tahun atau tujuh belas
tahun. Disebutkan bahwa masa perpisahan mereka delapan belas tahun lamanya
atau empat puluh tahun atau delapan puluh tahun. Kemudian Nabi Yakub menjelang
ajalnya, sebelum itu ia berwasiat kepada Nabi Yusuf supaya ia dikebumikan di
dekat ayahnya, yaitu Nabi Ishak. Lalu Nabi Yusuf membawa jenazah ayahnya ke
tempat yang diisyaratkannya dalam wasiat dan mengebumikannya di tempat
tersebut. Setelah itu Nabi Yusuf kembali ke Mesir dan ia tinggal di negeri
itu sesudah Nabi Yakub meninggal dunia selama dua puluh tiga tahun. Ketika
urusannya telah sempurna kemudian ia mengetahui bahwa dirinya tidak akan
abadi dalam keadaan demikian lalu hatinya menginginkan agar ia hijrah ke
kerajaan yang abadi, yakni akhirat. Untuk itu berkata seraya berdoa:
|
||
Ya Tuhanku,
sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan
telah mengajarkan kepadaku sebahagian takbir mimpi. [Ya Tuhan]. Pencipta
langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah
aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh.
(101)
|
رَبِّ قَدۡ
ءَاتَيۡتَنِى مِنَ ٱلۡمُلۡكِ وَعَلَّمۡتَنِى مِن تَأۡوِيلِ ٱلۡأَحَادِيثِۚ
فَاطِرَ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ أَنتَ وَلِىِّۦ فِى ٱلدُّنۡيَا
وَٱلۡأَخِرَةِۖ تَوَفَّنِى مُسۡلِمً۬ا وَأَلۡحِقۡنِى بِٱلصَّـٰلِحِينَ (١٠١)
|
|
101. (Ya Rabbku! Sesungguhnya Engkau telah
menganugerahkan kepadaku sebagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku
sebagian takbir mimpi) takwil-takwil mimpi (Ya Rabb Pencipta) yang menjadikan
(langit dan bumi! Engkaulah Pelindungku) yang mengatur kebaikanku (di dunia
dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan kumpulkanlah aku
dengan orang-orang yang saleh) di antara bapak moyangku. Maka setelah ia
berdoa, ia hidup hanya seminggu atau lebih dari seminggu. Kemudian ia wafat,
pada saat itu usianya telah mencapai seratus dua puluh tahun. Lalu semua
orang Mesir mengiringkan jenazahnya sampai ke tempat kuburannya; mereka
meletakkan jenazah Nabi Yusuf di dalam sebuah tabelah yang terbuat dari
marmer, dan mereka mengebumikannya di tempat yang terletak di antara kedua
tepi sungai Nil, dimaksud supaya keberkahan terlimpahkan kepada kedua tepi
sungai Nil. Maha Suci Allah yang tiada akhir bagi kerajaan-Nya.
|
||
Demikian itu [adalah]
di antara berita-berita yang ghaib yang Kami wahyukan kepadamu [Muhammad];
padahal kamu tidak berada pada sisi mereka, ketika mereka memutuskan
rencananya [untuk memasukkan Yusuf ke dalam sumur] dan mereka sedang mengatur
tipu daya. (102)
|
ذَٲلِكَ مِنۡ
أَنۢبَآءِ ٱلۡغَيۡبِ نُوحِيهِ إِلَيۡكَۖ وَمَا كُنتَ لَدَيۡہِمۡ إِذۡ
أَجۡمَعُوٓاْ أَمۡرَهُمۡ وَهُمۡ يَمۡكُرُونَ (١٠٢)
|
|
102. (Demikian itu) hal yang telah disebutkan itu
menyangkut kisah tentang Nabi Yusuf (di antara berita-berita yang gaib)
kisah-kisah yang tidak diketahui olehmu hai Muhammad sebelumnya (yang Kami
wahyukan kepadamu padahal kamu tidak berada pada sisi mereka) yang dimaksud
adalah saudara-saudara Nabi Yusuf (ketika mereka memutuskan rencananya) untuk
berbuat makar terhadap Nabi Yusuf, yaitu memasukkannya ke dalam sumur (dan
mereka sedang mengatur tipu daya) terhadap Nabi Yusuf. Artinya engkau tidak
hadir bersama mereka, maka bagaimana engkau dapat mengetahui kisah mereka
lalu engkau menceritakannya, tetapi hal ini hanya dapat kamu ketahui melalui
wahyu.
|
||
Dan sebahagian besar
manusia tidak akan beriman, walaupun kamu sangat menginginkannya. (103)
|
وَمَآ أَڪۡثَرُ
ٱلنَّاسِ وَلَوۡ حَرَصۡتَ بِمُؤۡمِنِينَ (١٠٣)
|
|
103. (Dan tiadalah sebagian besar manusia) yang
dimaksud adalah penduduk kota Mekah (walaupun kamu sangat menginginkannya)
menginginkan mereka supaya mau beriman (akan beriman).
|
||
Dan kamu sekali-kali
tidak meminta upah kepada mereka [terhadap seruanmu ini], itu tidak lain
hanyalah pengajaran bagi semesta alam. (104)
|
وَمَا تَسۡـَٔلُهُمۡ
عَلَيۡهِ مِنۡ أَجۡرٍۚ إِنۡ هُوَ إِلَّا ذِڪۡرٌ۬ لِّلۡعَـٰلَمِينَ (١٠٤)
|
|
104. (Dan kamu sekali-kali tidak meminta kepada mereka
atas seruanmu) yakni Alquran (suatu upah pun) yang kamu ambil sebagai
imbalannya (Tidak lain) (ia) yakni Alquran (hanyalah pengajaran) nasihat
(bagi semesta alam).
|
||
Dan banyak sekali
tanda-tanda [kekuasaan Allah] di langit dan di bumi yang mereka melaluinya,
sedang mereka berpaling daripadanya. (105)
|
وَڪَأَيِّن مِّنۡ
ءَايَةٍ۬ فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ يَمُرُّونَ عَلَيۡہَا وَهُمۡ عَنۡہَا
مُعۡرِضُونَ (١٠٥)
|
|
105. (Dan banyak sekali) sudah berapa banyak
(tanda-tanda) yang menunjukkan keesaan Allah (di langit dan di bumi yang
mereka melaluinya) artinya mereka menyaksikannya (sedangkan mereka berpaling daripadanya.)
tidak mau memikirkan tentangnya.
|
||
Dan sebahagian besar
dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan
mempersekutukan Allah [dengan sembahan-sembahan lain]. (106)
|
وَمَا يُؤۡمِنُ
أَڪۡثَرُهُم بِٱللَّهِ إِلَّا وَهُم مُّشۡرِكُونَ (١٠٦)
|
|
106. (Dan sebagian besar dari mereka tidak beriman
kepada Allah) mereka tidak mau mengakui bahwa Allah adalah Yang Menciptakan
dan Yang Memberi rezeki (melainkan dalam keadaan mempersekutukan) Allah
melalui penyembahan mereka kepada berhala-berhala. Oleh karenanya mereka
mengatakan di dalam seruan-seruan mereka, "Kupenuhi seruan-Mu; tiada
sekutu bagi-Mu kecuali sekutu yang bagi-Mu; Kamu memilikinya akan tetapi dia
tidak memiliki." Yang mereka maksud adalah berhala-berhala yang mereka
sembah itu.
|
||
Apakah mereka merasa
aman dari kedatangan siksa Allah yang meliputi mereka, atau kedatangan kiamat
kepada mereka secara mendadak, sedang mereka tidak menyadarinya? (107)
|
أَفَأَمِنُوٓاْ أَن
تَأۡتِيَہُمۡ غَـٰشِيَةٌ۬ مِّنۡ عَذَابِ ٱللَّهِ أَوۡ تَأۡتِيَہُمُ ٱلسَّاعَةُ
بَغۡتَةً۬ وَهُمۡ لَا يَشۡعُرُونَ (١٠٧)
|
|
107. (Apakah mereka merasa aman dari kedatangan
pembalasan) yang meliputi mereka semuanya (berupa siksa Allah atau kedatangan
kiamat kepada mereka secara mendadak) secara tiba-tiba (sedang mereka tidak
menyadarinya?) sebelumnya akan kedatangan hari kiamat itu.
|
||
Katakanlah:
"Inilah jalan [agama] ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak
[kamu] kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada
termasuk orang-orang yang musyrik". (108)
|
قُلۡ هَـٰذِهِۦ
سَبِيلِىٓ أَدۡعُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا۟ وَمَنِ
ٱتَّبَعَنِىۖ وَسُبۡحَـٰنَ ٱللَّهِ وَمَآ أَنَا۟ مِنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ (١٠٨)
|
|
108. (Katakanlah) kepada mereka ("Inilah jalanku)
pengertian jalan di sini dijelaskan oleh firman berikutnya; yaitu: (aku
mengajak kepada) agama (Allah dengan hujah yang nyata) hujah yang jelas lagi
gamblang (yaitu aku dan orang-orang yang mengikutiku) orang-orang yang
beriman kepadaku. Lafal man diathafkan kepada lafal ana yang berkedudukan
menjadi mubtada daripada khabar yang disebutkan sebelumnya (Maha Suci Allah)
kalimat ini dimaksud mensucikan Allah daripada semua jenis sekutu (dan aku
tiada termasuk orang-orang yang musyrik.") kalimat ini termasuk ke dalam
rangkaian keterangan daripada lafal sabiilii di atas.
|
||
Kami tidak mengutus
sebelum kamu, melainkan orang laki-laki yang Kami berikan wahyu kepadanya di
antara penduduk negeri. Maka tidakkah mereka bepergian di muka bumi lalu
melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka [yang mendustakan
rasul] dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik bagi orang-orang
yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memikirkannya? (109)
|
وَمَآ أَرۡسَلۡنَا مِن
قَبۡلِكَ إِلَّا رِجَالاً۬ نُّوحِىٓ إِلَيۡہِم مِّنۡ أَهۡلِ ٱلۡقُرَىٰٓۗ
أَفَلَمۡ يَسِيرُواْ فِى ٱلۡأَرۡضِ فَيَنظُرُواْ كَيۡفَ كَانَ عَـٰقِبَةُ
ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡۗ وَلَدَارُ ٱلۡأَخِرَةِ خَيۡرٌ۬ لِّلَّذِينَ
ٱتَّقَوۡاْۗ أَفَلَا تَعۡقِلُونَ (١٠٩)
|
|
109. (Kami tidak mengutus sebelum kamu melainkan orang
laki-laki yang Kami berikan wahyu) dan menurut suatu qiraat dibaca yuuhaa;
artinya yang diberikan wahyu (kepada mereka) bukannya malaikat (di antara
penduduk negeri) yakni penduduk kota-kota, sebab penduduk kota lebih
mengetahui dan lebih menyantun, berbeda halnya dengan penduduk kampung yang
terkenal dengan kekasaran sikap mereka dan kebodohannya itu (Maka tidaklah
mereka bepergian) yang dimaksud adalah penduduk Mekah (di muka bumi lalu
melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka) akibat daripada
perbuatan mereka yang mendustakan rasul-rasul mereka, yaitu mereka
dibinasakan (dan sesungguhnya kampung akhirat) yakni surga Allah (lebih baik
bagi orang-orang yang bertakwa) kepada Allah (Maka tidakkah kalian
memikirkannya?) hai penduduk Mekah, lalu kalian menjadi beriman karenanya.
Lafal ta`qiluuna dapat pula dibaca ya`qiluuna yang artinya apakah mereka
tidak memikirkannya?
|
||
Sehingga apabila para
rasul tidak mempunyai harapan lagi [tentang keimanan mereka] dan telah
meyakini bahwa mereka telah didustakan, datanglah kepada para rasul itu
pertolongan Kami, lalu diselamatkan orang-orang yang Kami kehendaki. Dan
tidak dapat ditolak siksa Kami daripada orang-orang yang berdosa. (110)
|
حَتَّىٰٓ إِذَا
ٱسۡتَيۡـَٔسَ ٱلرُّسُلُ وَظَنُّوٓاْ أَنَّہُمۡ قَدۡ ڪُذِبُواْ جَآءَهُمۡ
نَصۡرُنَا فَنُجِّىَ مَن نَّشَآءُۖ وَلَا يُرَدُّ بَأۡسُنَا عَنِ ٱلۡقَوۡمِ
ٱلۡمُجۡرِمِينَ (١١٠)
|
|
110. (Sehingga) lafal hattaa menunjukkan makna batas
atau limit waktu daripada pengertian yang terkandung di dalam firman-Nya,
"Kami tidak mengutus sebelum kalian melainkan seorang laki-laki..."
Artinya: Maka Allah menangguhkan pertolongan-Nya terhadap mereka hingga (bila
merasa putus asa) putus harapan (para rasul itu dan mereka telah menyakini)
para rasul itu merasa yakin (bahwasanya mereka benar-benar telah didustakan)
sungguh-sungguh didustakan sehingga mereka tidak dapat diharapkan lagi untuk
beriman; makna ini dibaca kudzdzibuu. Bila dibaca kudzibuu tanpa memakai
tasydid, artinya umat-umat tersebut merasa yakin bahwa para rasul telah
mengingkari ancaman yang telah mereka berikan kepadanya, yaitu mendapat
pertolongan dari Allah (maka datanglah pertolongan Kami kepada mereka lalu
Kami selamatkan) dibaca dengan memakai dua huruf nun yang pertama dibaca
takhfif sedang yang kedua dibaca tasydid, atau dibaca nujjiya menjadi fi`il
madhi (orang-orang yang Kami kehendaki. Dan tidak dapat ditolak siksa Kami)
azab Kami (daripada orang-orang yang berdosa.) yakni orang-orang musyrik.
|
||
Sesungguhnya pada
kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai
akal. Al Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan
[kitab-kitab] yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai
petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. (111)
|
لَقَدۡ كَانَ فِى
قَصَصِہِمۡ عِبۡرَةٌ۬ لِّأُوْلِى ٱلۡأَلۡبَـٰبِۗ مَا كَانَ حَدِيثً۬ا
يُفۡتَرَىٰ وَلَـٰڪِن تَصۡدِيقَ ٱلَّذِى بَيۡنَ يَدَيۡهِ وَتَفۡصِيلَ ڪُلِّ
شَىۡءٍ۬ وَهُدً۬ى وَرَحۡمَةً۬ لِّقَوۡمٍ۬ يُؤۡمِنُونَ (١١١)
|
|
111. (Sesungguhnya pada kisah mereka itu terdapat) yang
dimaksud adalah kisah-kisah para rasul (pengajaran bagi orang-orang yang
mempunyai akal) orang-orang yang berakal (Ini bukanlah) Alquran ini bukanlah
(cerita yang dibuat-buat) sengaja dibuat-buat (akan tetapi) tetapi
(membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya) kitab-kitab yang diturunkan sebelum
Alquran (dan menjelaskan) menerangkan (segala sesuatu) yang diperlukan dalam
agama (dan sebagai petunjuk) dari kesesatan (dan rahmat bagi kaum yang
beriman) mereka disebutkan secara khusus dalam ayat ini mengingat hanya
mereka sajalah yang dapat mengambil manfaat Alquran bukan orang-orang selain
mereka.
|
-
Terjemah dan Tafsir Jalalain ▼
- 1. Al Faatihah
- 2. Al Baqarah-1
- 2. Al Baqarah-2
- 2. Al Baqarah-3
- 2. Al Baqarah-4
- 3. Ali 'Imran-1
- 3. Ali 'Imran-2
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Assy Ssyamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 5. Al Maaidah
- Al Qur'an Per Juz ▼
- 1. Al Fatihah
- 2. Al Baqarah
- 3. Ali Imran
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Asy Syamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 6. Al An'aam
Senin, 29 April 2013
Surah 12 - Yuusuf (1 - 111)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar