Surah HUUD
|
|
سُوۡرَةُ هُود
|
Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
|
|
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
|
Alif Laam Raa,
[inilah] suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan
secara terperinci [707], yang diturunkan dari sisi [Allah] yang Maha Bijaksana lagi
Maha Tahu, (1)
|
|
الٓرۚ كِتَـٰبٌ
أُحۡكِمَتۡ ءَايَـٰتُهُ ۥ ثُمَّ فُصِّلَتۡ مِن لَّدُنۡ حَكِيمٍ خَبِيرٍ (١)
|
[707] Maksudnya:
diperinci atas beberapa macam, ada yang mengenai ketauhidan, hukum, kisah, akhlak,
ilmu pengetahuan, janji dan peringatan dan lain-lain.
|
||
|
||
001. (Alif laam raa) hanya Allahlah yang mengetahui
maksudnya; inilah (suatu Kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi) hal ini
tampak pada susunan ayat-ayatnya yang memukau dan keindahan makna-maknanya
(serta dijelaskan secara rinci) yang kandungannya menjelaskan tentang
hukum-hukum, kisah-kisah dan nasihat-nasihat (yang diturunkan dari sisi Yang
Maha Bijaksana lagi Maha Waspada) yaitu Allah.
|
||
agar kamu tidak
menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku [Muhammad] adalah pemberi peringatan
dan pembawa khabar gembira kepadamu daripada-Nya, (2)
|
|
أَلَّا تَعۡبُدُوٓاْ
إِلَّا ٱللَّهَۚ إِنَّنِى لَكُم مِّنۡهُ نَذِيرٌ۬ وَبَشِيرٌ۬ (٢)
|
002. (agar) supaya (kalian tidak menyembah selain
Allah. Sesungguhnya aku, Muhammad, adalah pemberi peringatan kepada kalian
dari-Nya) yaitu dengan azab jika kalian berbuat kekafiran (dan pembawa berita
gembira) dengan pahala jika kalian beriman.
|
||
dan hendaklah kamu
meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. [Jika kamu mengerjakan
yang demikian], niscaya Dia akan memberi keni’matan yang baik [terus menerus]
kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi
kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan [balasan] keutamaannya. Jika
kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari
kiamat. (3)
|
|
وَأَنِ ٱسۡتَغۡفِرُواْ
رَبَّكُمۡ ثُمَّ تُوبُوٓاْ إِلَيۡهِ يُمَتِّعۡكُم مَّتَـٰعًا حَسَنًا إِلَىٰٓ
أَجَلٍ۬ مُّسَمًّ۬ى وَيُؤۡتِ كُلَّ ذِى فَضۡلٍ۬ فَضۡلَهُ ۥۖ وَإِن
تَوَلَّوۡاْ فَإِنِّىٓ أَخَافُ عَلَيۡكُمۡ عَذَابَ يَوۡمٍ۬ كَبِيرٍ (٣)
|
003. (Dan hendaklah kalian meminta ampun kepada Rabb
kalian) dari kemusyrikan (dan bertobatlah kalian) kembalilah kalian
(kepada-Nya) dengan menjalankan ketaatan (niscaya Dia akan memberi kenikmatan
kepada kalian) di dunia (dengan kenikmatan yang baik) dengan kehidupan yang
baik dan rezeki yang banyak (sampai pada waktu yang telah ditentukan) yaitu
mati (dan Dia akan memberi) kelak di akhirat (kepada tiap-tiap orang yang
mempunyai keutamaan) di dalam beramal (keutamaannya) yakni balasannya (Dan
jika kalian berpaling) lafal tawallau pada asalnya adalah tatawallau kemudian
salah satu dari dua huruf ta dibuang sehingga jadilah tawallau, artinya
berpaling (maka sesungguhnya aku takut kalian akan ditimpa siksa di hari
kiamat) yaitu hari akhir.
|
||
Kepada Allah-lah
kembalimu, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. (4)
|
|
إِلَى ٱللَّهِ
مَرۡجِعُكُمۡۖ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىۡءٍ۬ قَدِيرٌ (٤)
|
004. (Kepada Allahlah kembali kalian, dan Dia Maha
Kuasa atas segala sesuatu) antara lain ialah memberi pahala dan menentukan
azab.
|
||
Ingatlah, sesungguhnya
[orang munafik itu] memalingkan dada mereka untuk menyembunyikan diri
daripadanya [Muhammad] [708]. Ingatlah, di waktu mereka menyelimuti dirinya dengan kain, Allah
mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka lahirkan,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati. (5)
|
|
أَلَآ إِنَّہُمۡ
يَثۡنُونَ صُدُورَهُمۡ لِيَسۡتَخۡفُواْ مِنۡهُۚ أَلَا حِينَ يَسۡتَغۡشُونَ
ثِيَابَهُمۡ يَعۡلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعۡلِنُونَۚ إِنَّهُ ۥ
عَلِيمُۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ (٥) ۞
|
[708] Maksudnya:
menyembunyikan perasaan permusuhan dan kemunafikan mereka terhadap nabi
Muhammad SAW
SEBAB TURUNNYA
AYAT: Ibnu Abu Hatim mengetengahkan
sebuah hadis melalui Qatadah yang menceritakan, bahwa ketika turun firman
Allah, "Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan
mereka." (Q.S. Al-Anbiya 1). Maka orang-orang berkata,
"Sesungguhnya hari kiamat telah dekat masanya, oleh sebab itu maka
saling bernahi mungkarlah kalian." Ada suatu kaum yang melakukan nahi
mungkar tetapi hanya dalam waktu sebentar, kemudian selanjutnya mereka
kembali melakukan perbuatan jahat yang biasa mereka lakukan. Maka Allah swt.
menurunkan firman-Nya, "Dan sesungguhnya jika Kami undurkan azab dari
mereka sampai pada suatu waktu yang ditentukan........" (Q.S. Hud 8).
|
||
|
||
005. Ayat ini seperti yang diriwayatkan oleh Imam
Bukhari melalui Ibnu Abbas r.a. diturunkan berkenaan dengan orang-orang yang
merasa malu untuk membuang air besar atau merasa malu berjimak karena
kemaluan mereka terlihat dari atas langit. Akan tetapi menurut pendapat yang
lain dikatakan bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan perihal orang-orang
munafik (Ingatlah sesungguhnya orang-orang munafik itu memalingkan dada
mereka untuk menyembunyikan diri daripada-Nya) daripada Allah (Ingatlah, di
waktu mereka menyelimuti dirinya dengan kain) menutupi dirinya dengan kain
(Allah mengetahui) Maha Tinggi Allah (apa yang mereka sembunyikan dan apa
yang mereka lahirkan) sehingga sembunyi mereka tidak ada gunanya lagi
(sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati) artinya Dia mengetahui
semua apa yang ada di dalam hati.
|
||
Dan tidak ada suatu
binatang melata pun [709] di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia
mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya [710]. Semuanya tertulis
dalam kitab yang nyata [Lauh Mahfuzh]. (6)
|
|
وَمَا مِن دَآبَّةٍ۬
فِى ٱلۡأَرۡضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزۡقُهَا وَيَعۡلَمُ مُسۡتَقَرَّهَا
وَمُسۡتَوۡدَعَهَاۚ كُلٌّ۬ فِى ڪِتَـٰبٍ۬ مُّبِينٍ۬ (٦)
|
[709] Yang dimaksud
"binatang melata" di sini ialah segenap makhluk Allah yang
bernyawa.
[710] Menurut sebagian ahli tafsir yang dimaksud dengan "tempat berdiam" di sini ialah dunia dan "tempat penyimpanan" ialah akhirat. Dan menurut sebagian ahli tafsir yang lain maksud "tempat berdiam" ialah tulang sulbi dan "tempat penyimpanan" ialah rahim. |
||
|
||
006. (Dan tidak ada) huruf min di sini zaidah (suatu
binatang melata pun di bumi) yaitu hewan yang melata di atas bumi (melainkan
Allahlah yang memberi rezekinya) Dialah yang menanggung rezekinya sebagai
karunia daripada-Nya (dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu) tempat
hidupnya di dunia atau pada tulang sulbi (dan tempat penyimpanannya) sesudah
mati atau di dalam rahim. (Semuanya) yang telah disebutkan itu (tertulis
dalam kitab yang nyata) kitab yang jelas, yaitu Lohmahfuz.
|
||
Dan Dia-lah yang
menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, dan adalah ’Arsy-Nya di atas
air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya [711], dan jika kamu
berkata [kepada penduduk Mekah]: "Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan
sesudah mati", niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata:
"Ini [712] tidak lain hanyalah sihir yang nyata". (7)
|
|
وَهُوَ ٱلَّذِى خَلَقَ
ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ۬ وَڪَانَ عَرۡشُهُ ۥ
عَلَى ٱلۡمَآءِ لِيَبۡلُوَڪُمۡ أَيُّكُمۡ أَحۡسَنُ عَمَلاً۬ۗ وَلَٮِٕن قُلۡتَ إِنَّكُم
مَّبۡعُوثُونَ مِنۢ بَعۡدِ ٱلۡمَوۡتِ لَيَقُولَنَّ ٱلَّذِينَ ڪَفَرُوٓاْ إِنۡ
هَـٰذَآ إِلَّا سِحۡرٌ۬ مُّبِينٌ۬ (٧)
|
[711] Maksudnya:
Allah menjadikan langit dan bumi untuk tempat berdiam makhluk-Nya serta
tempat berusaha dan beramal, agar nyata di antara mereka siapa yang taat dan
patuh kepada Allah.
[712] Maksud mereka mengatakan bahwa kebangkitan nanti sama dengan sihir ialah kebangkitan itu tidak ada sebagaimana sihir itu adalah khayalan belaka. Menurut sebagian ahli Tafsir yang dimaksud dengan kata "Ini" ialah Al-Qur'an ada pula yang menafsirkan dengan hari berbangkit. |
||
|
||
007. (Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam
enam hari) yang permulaannya adalah hari Ahad dan berakhir pada hari Jumat
(dan adalah Arasy-Nya) sebelum diciptakan langit dan bumi (di atas air) yaitu
berada di atas angin (agar Dia menguji kalian) lafal liyabluwakum berta'alluq
kepada lafal khalaqa artinya, Allah menciptakan langit dan bumi beserta
isinya yaitu berupa manfaat-manfaat dan maslahat-maslahat bagi kalian untuk
menguji kalian (siapakah di antara kalian yang lebih baik amalnya) artinya
yang lebih taat kepada Allah (dan jika kamu berkata) hai Muhammad, kepada
penduduk Mekah ("Sesungguhnya kalian akan dibangkitkan sesudah
mati," niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata, "Tiada
lain) tidak lain (ini) yakni Alquran yang menceritakan adanya hari berbangkit
seperti yang telah engkau katakan itu (hanyalah sihir yang nyata") sihir
yang jelas. Menurut qiraat dibaca saahirun bukannya sihrun; sedangkan yang
diisyaratkan oleh musyar ilaih adalah Nabi Muhammad saw. bukannya Alquran.
|
||
Dan sesungguhnya jika
kami undurkan azab dari mereka sampai kepada suatu waktu yang ditentukan,
niscaya mereka akan berkata: "Apakah yang menghalanginya?"
Ingatlah, di waktu azab itu datang kepada mereka tidaklah dapat dipalingkan
dari mereka dan mereka diliputi oleh azab yang dahulunya mereka selalu
memperolok-olokkannya. (8)
|
|
وَلَٮِٕنۡ أَخَّرۡنَا
عَنۡہُمُ ٱلۡعَذَابَ إِلَىٰٓ أُمَّةٍ۬ مَّعۡدُودَةٍ۬ لَّيَقُولُنَّ مَا
يَحۡبِسُهُ ۥۤۗ أَلَا يَوۡمَ يَأۡتِيهِمۡ لَيۡسَ مَصۡرُوفًا عَنۡہُمۡ
وَحَاقَ بِہِم مَّا كَانُواْ بِهِۦ يَسۡتَہۡزِءُونَ (٨)
|
SEBAB TURUNNYA
AYAT: Imam Ibnu Jarir mengetengahkan
pula hadis yang serupa melalui Juraij. Imam Bukhari dan Imam Muslim
meriwayatkan sebuah hadis melalui Ibnu Masud yang menceritakan, bahwa ada
seorang laki-laki yang telah mencium perempuan bukan muhrimnya. Kemudian
laki-laki itu datang kepada Nabi saw. lalu menceritakan semua yang dialaminya
itu. Maka Allah menurunkan firman-Nya, "Dan dirikanlah salat itu pada
kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan dari malam hari.
Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan dosa
perbuatan-perbuatan yang buruk." (Q.S. Hud 114). Selanjutnya laki-laki
itu bertanya, "Apakah hal ini khusus bagi diriku saja?" Maka Nabi
saw. menjawab, "Berlaku untuk umatku semuanya." Imam Tirmizi dan
lain-lainnya meriwayatkan sebuah hadis melalui Abu Yusr yang menceritakan,
aku kedatangan seorang wanita yang mau membeli buah kurma. Lalu aku katakan
kepadanya, bahwa di dalam rumah terdapat buah-buah kurma yang lebih baik
daripada yang di luar. Kemudian wanita itu masuk ke dalam rumah bersamaku,
dan (sesampainya di dalam rumah) aku peluk dia dan kuciumi. Setelah peristiwa
itu aku menghadap kepada Rasulullah saw. dan menceritakan semua kisah yang
kualami itu kepadanya. Maka Nabi saw. bersabda, "Apakah engkau berani
berbuat khianat seperti itu terhadap istri seorang mujahid yang sedang
berjuang di jalan Allah?" Selanjutnya Rasulullah saw. menundukkan
kepalanya dalam waktu yang cukup lama hingga Allah swt. menurunkan wahyu-Nya
kepadanya, yaitu: "Dan dirikanlah salat itu pada kedua tepi siang (pagi
dan petang)......," sampai dengan firman-Nya, "Itulah peringatan
bagi orang-orang yang ingat." (Q.S. Hud 114). Hadis yang serupa telah
disebutkan pula dengan melalui hadisnya Abu Umamah, Mu'adz bin Jabal, Ibnu
Abbas, Buraidah dan para sahabat lainnya. Hadis-hadis mereka telah disebutkan
secara lengkap di dalam kitab Turjumanul Quran.
|
||
|
||
008. (Dan sesungguhnya jika Kami undurkan azab dari
mereka sampai pada) datangnya (suatu waktu) beberapa waktu (yang ditentukan,
niscaya mereka akan berkata) yang dimaksud dari keterangan ini adalah
cemoohan ("Apakah yang menghalanginya?") apakah gerangan yang
mencegah turunnya azab. Sebagai sanggahannya Allah berfirman: (Ingatlah, di
waktu azab itu datang kepada mereka tidaklah dapat dipalingkan) tidak dapat
ditahan lagi (dari mereka dan mereka diliputi) dikepung (oleh azab yang
dahulunya mereka selalu memperolok-olokkannya) yang dimaksud adalah mereka memperolok-olokkan
azab itu sebelumnya.
|
||
Dan jika Kami rasakan
kepada manusia suatu rahmat [ni’mat] dari Kami, kemudian rahmat itu Kami
cabut daripadanya, pastilah dia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih.
(9)
|
|
وَلَٮِٕنۡ
أَذَقۡنَا ٱلۡإِنسَـٰنَ مِنَّا رَحۡمَةً۬ ثُمَّ نَزَعۡنَـٰهَا مِنۡهُ
إِنَّهُ ۥ لَيَـُٔوسٌ۬ ڪَفُورٌ۬ (٩)
|
009. (Dan jika Kami rasakan kepada manusia) yang kafir
(suatu rahmat dari Kami) yaitu berupa kekayaan dan kesehatan (kemudian rahmat
itu Kami cabut daripadanya pastilah dia menjadi putus asa) merasa putus asa
dari rahmat Allah (lagi tidak berterima kasih) sangat mengingkari-Nya.
|
||
Dan jika Kami rasakan
kepadanya kebahagiaan sesudah bencana yang menimpanya, niscaya dia akan
berkata: "Telah hilang bencana-bencana itu daripadaku";
sesungguhnya dia sangat gembira lagi bangga, (10)
|
|
وَلَٮِٕنۡ أَذَقۡنَـٰهُ
نَعۡمَآءَ بَعۡدَ ضَرَّآءَ مَسَّتۡهُ لَيَقُولَنَّ ذَهَبَ ٱلسَّيِّـَٔاتُ
عَنِّىٓۚ إِنَّهُ ۥ لَفَرِحٌ۬ فَخُورٌ (١٠)
|
010. (Dan jika kami rasakan kepadanya kebahagiaan
sesudah bencana) kemiskinan dan kesengsaraan (yang menimpanya, niscaya dia
akan berkata, "Telah hilang keburukan-keburukan itu) yaitu
bencana-bencana tersebut (dariku.") akan tetapi ia tidak mempunyai
perasaan bahwa kebahagiaan itu bakal lenyap darinya dan pula ia tidak
mensyukurinya (Sesungguhnya dia sangat gembira) meluap (lagi bangga) terhadap
manusia atas apa yang diberikan kepadanya.
|
||
kecuali orang-orang
yang sabar [terhadap bencana], dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu
beroleh ampunan dan pahala yang besar. (11)
|
|
إِلَّا ٱلَّذِينَ
صَبَرُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ لَهُم مَّغۡفِرَةٌ۬ وَأَجۡرٌ۬ ڪَبِيرٌ۬ (١١)
|
011. (Kecuali) tetapi (orang-orang yang sabar) terhadap
bencana (dan mengerjakan amal-amal saleh) sewaktu diberi kebahagiaan (mereka
itu beroleh ampunan dan pahala yang besar) yaitu surga.
|
||
Maka boleh jadi kamu
hendak meninggalkan sebahagian dari apa yang diwahyukan kepadamu dan sempit
karenanya dadamu, karena khawatir bahwa mereka akan mengatakan: "Mengapa
tidak diturunkan kepadanya perbendaharaan [kekayaan] atau datang bersama-sama
dengan dia seorang malaikat?" Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi
peringatan dan Allah Pemelihara segala sesuatu. (12)
|
|
فَلَعَلَّكَ تَارِكُۢ
بَعۡضَ مَا يُوحَىٰٓ إِلَيۡكَ وَضَآٮِٕقُۢ
بِهِۦ صَدۡرُكَ أَن يَقُولُواْ لَوۡلَآ أُنزِلَ عَلَيۡهِ كَنزٌ أَوۡ جَآءَ
مَعَهُ ۥ مَلَكٌۚ إِنَّمَآ أَنتَ نَذِيرٌ۬ۚ وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ
شَىۡءٍ۬ وَڪِيلٌ (١٢)
|
012. (Maka boleh jadi kamu) hai Muhammad (meninggalkan
sebagian dari apa yang diwahyukan kepadamu) sehingga kamu tidak
menyampaikannya kepada mereka karena mereka menganggap remeh terhadapnya (dan
sempit karenanya dadamu) sewaktu engkau membacakannya kepada mereka, karena
khawatir bahwa (mereka akan mengatakan, "Mengapa tidak) bagaimana tidak
(diturunkan kepadanya perbendaharaan atau datang bersama-sama dengan dia satu
malaikat?") yang membenarkannya sesuai dengan apa yang kami minta.
(Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan) tugasmu hanyalah
menyampaikan bukannya mendatangkan apa yang mereka kehendaki. (Dan Allah
Pemelihara segala sesuatu) yakni Dia hafal kesemuanya, maka Dia membalas
mereka karenanya.
|
||
Bahkan mereka
mengatakan: "Muhammad telah membuat-buat Al Qur’an itu",
Katakanlah: "[Kalau demikian], maka datangkanlah sepuluh surat-surat
yang dibuat-buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu
sanggup [memanggilnya] selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang
benar". (13)
|
|
أَمۡ يَقُولُونَ
ٱفۡتَرَٮٰهُۖ قُلۡ فَأۡتُواْ
بِعَشۡرِ سُوَرٍ۬ مِّثۡلِهِۦ مُفۡتَرَيَـٰتٍ۬ وَٱدۡعُواْ مَنِ ٱسۡتَطَعۡتُم مِّن
دُونِ ٱللَّهِ إِن كُنتُمۡ صَـٰدِقِينَ (١٣)
|
013. (Bahkan) akan tetapi apakah (mereka mengatakan,
"Muhammad telah membuat-buatnya") yakni Alquran itu (Katakanlah,
"Kalau demikian, maka datangkanlah sepuluh surah-surah semisal
dengannya) dalam masalah kefasihan bahasa dan ketinggian paramasastranya
(yang dibuat-buat) karena sesungguhnya kalian sama denganku adalah
orang-orang Arab yang fasih dalam berbahasa. Allah swt. menantang mereka
untuk pertama kalinya supaya mereka mendatangkan sepuluh surah, kemudian pada
tantangan yang berikutnya cukup hanya dengan satu surah saja (dan panggillah
orang-orang yang kalian sanggup memanggilnya selain Allah) selain dari Allah
(jika kalian memang orang-orang yang benar.") di dalam tuduhan kalian
yang menyatakan, bahwa Alquran itu hanyalah buat-buatan belaka.
|
||
Jika mereka yang kamu
seru itu tidak menerima seruanmu [ajakanmu] itu maka [katakanlah olehmu]:
"Ketahuilah, sesungguhnya Al Qur’an itu diturunkan dengan ilmu [713] Allah, dan bahwasanya
tidak ada Tuhan selain Dia, maka maukah kamu berserah diri [kepada
Allah]?" (14)
|
|
فَإِلَّمۡ
يَسۡتَجِيبُواْ لَكُمۡ فَٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّمَآ أُنزِلَ بِعِلۡمِ ٱللَّهِ وَأَن
لَّآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَۖ فَهَلۡ أَنتُم مُّسۡلِمُونَ (١٤)
|
[713] Yakni: Allah
saja yang dapat membuat Al-Qur'an itu.
|
||
|
||
014. (Jika) bila (mereka yang kalian seru tidak
menerima seruan/ajakan kalian) yaitu orang-orang yang kalian ajak untuk
membantu kalian (maka ketahuilah) khithab atau pembicaraan ditujukan kepada
orang-orang musyrik (sesungguhnya Alquran itu diturunkan) berdasarkan (ilmu
Allah) dan bukannya buat-buatan yang dilakukan terhadap-Nya (dan bahwasanya)
an di sini adalah bentuk takhfif daripada anna (tidak ada Tuhan selain Dia,
maka maukah kalian berserah diri kepada-Nya) sesudah adanya hujah-hujah yang
pasti ini. Makna yang dimaksud ialah hendaknya kalian masuk Islam.
|
||
Barangsiapa yang
menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada
mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia
itu tidak akan dirugikan. (15)
|
|
مَن كَانَ يُرِيدُ
ٱلۡحَيَوٰةَ ٱلدُّنۡيَا وَزِينَتَہَا نُوَفِّ إِلَيۡہِمۡ أَعۡمَـٰلَهُمۡ فِيہَا
وَهُمۡ فِيہَا لَا يُبۡخَسُونَ (١٥)
|
015. (Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan
perhiasannya) seumpamanya ia tetap bersikeras dalam kemusyrikannya. Menurut
suatu pendapat ayat ini ditujukan kepada orang-orang yang berbuat ria atau
pamer (niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaannya dengan
sempurna) pembalasan dari amal baik yang telah dikerjakannya, seperti sedekah
dan bersilaturahmi (di dunia) umpamanya Kami meluaskan lapangan rezeki mereka
(dan mereka di dalamnya) yakni di dunia (tidak dirugikan) artinya tidak akan
dikurangi sedikit pun balasannya.
|
||
Itulah orang-orang
yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu
apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka
kerjakan? [714] (16)
|
|
أُوْلَـٰٓٮِٕكَ ٱلَّذِينَ لَيۡسَ
لَهُمۡ فِى ٱلۡأَخِرَةِ إِلَّا ٱلنَّارُۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُواْ فِيہَا
وَبَـٰطِلٌ۬ مَّا ڪَانُواْ يَعۡمَلُونَ (١٦)
|
[714] Maksudnya: apa
yang mereka usahakan di dunia itu tidak ada pahalanya di akhirat.
|
||
|
||
016. (Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di
akhirat kecuali neraka dan lenyaplah) dileburlah (apa yang telah mereka
usahakan) itu (di akhirat nanti) sehingga mereka tidak mempunyai pahala lagi
(dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.)
|
||
Apakah [orang-orang
kafir itu sama dengan] orang-orang yang ada mempunyai bukti yang nyata [Al
Qur’an] dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi [Muhammad] [715] dari Allah dan
sebelum Al Qur’an itu telah ada kitab Musa yang menjadi pedoman dan rahmat?
Mereka itu beriman kepada Al Qur’an. Dan barangsiapa di antara mereka
[orang-orang Quraisy] dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Qur’an, maka
nerakalah tempat yang diancamkan baginya karena itu janganlah kamu ragu-ragu
terhadap Al Qur’an itu. Sesungguhnya [Al Qur’an] itu benar-benar dari
Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman. (17)
|
|
أَفَمَن كَانَ عَلَىٰ
بَيِّنَةٍ۬ مِّن رَّبِّهِۦ وَيَتۡلُوهُ شَاهِدٌ۬ مِّنۡهُ وَمِن قَبۡلِهِۦ
كِتَـٰبُ مُوسَىٰٓ إِمَامً۬ا وَرَحۡمَةًۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ يُؤۡمِنُونَ بِهِۦۚ وَمَن يَكۡفُرۡ بِهِۦ مِنَ ٱلۡأَحۡزَابِ
فَٱلنَّارُ مَوۡعِدُهُ ۥۚ فَلَا تَكُ فِى مِرۡيَةٍ۬ مِّنۡهُۚ إِنَّهُ
ٱلۡحَقُّ مِن رَّبِّكَ وَلَـٰكِنَّ أَڪۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يُؤۡمِنُونَ (١٧)
|
[715] Ada yang
menafsirkan "saksi" di sini dengan Jibril a.s. adapula yang
menafsirkan bahwa yang dimaksud dengan saksi di sini ialah Al-Qur'an itu
sendiri karena Al-Qur'an itu adalah suatu mu'jizat yang tidak dapat dibantah
atau dibatalkan.
|
||
|
||
017. (Apakah orang yang mempunyai bukti) penjelasan
(dari Rabbnya) yaitu Nabi saw. atau orang-orang mukmin yang dimaksud dengan
bukti adalah Alquran (dan diikuti pula) dipanuti (oleh saksi) baginya yang
membenarkannya (dari-Nya) yaitu dari Allah, yang dimaksud adalah malaikat
Jibril (dan sebelumnya) sebelum Alquran (telah ada kitab Musa) yaitu kitab
Taurat yang menyaksikan kebenaran Alquran pula (yang menjadi pedoman dan rahmat?)
menjadi kata keterangan dari Alquran. Apakah keadaannya sama dengan
orang-orang yang tidak demikian keadaannya? Tentu saja tidak (mereka itu)
yakni orang-orang yang mempunyai bukti (beriman kepadanya) kepada Alquran,
maka bagi mereka surga. (Dan barang siapa di antara golongan yang bersekutu
ingkar kepada Alquran) semua orang-orang kafir (maka nerakalah tempat yang
diancamkan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu) menaruh syak
(kepadanya) kepada Alquran (Sesungguhnya Alquran itu benar-benar dari Rabbmu
tetapi kebanyakan manusia) penduduk Mekah (tidak beriman).
|
||
Dan siapakah yang
lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah? Mereka itu
akan dihadapkan kepada Tuhan mereka dan para saksi [716] akan berkata:
"Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Tuhan mereka".
Ingatlah, kutukan Allah [ditimpakan] atas orang-orang yang zalim. (18)
|
|
وَمَنۡ أَظۡلَمُ
مِمَّنِ ٱفۡتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ ڪَذِبًاۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ يُعۡرَضُونَ عَلَىٰ رَبِّهِمۡ وَيَقُولُ ٱلۡأَشۡهَـٰدُ
هَـٰٓؤُلَآءِ ٱلَّذِينَ كَذَبُواْ عَلَىٰ رَبِّهِمۡۚ أَلَا لَعۡنَةُ ٱللَّهِ
عَلَى ٱلظَّـٰلِمِينَ (١٨)
|
[716] Maksud
"para saksi" di sini ialah: malaikat, nabi-nabi dan anggota-anggota
badannya sendiri.
|
||
|
||
018. (Dan siapakah) tidak ada seorang pun (yang lebih
lalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah?) dengan
menisbatkan sekutu terhadap-Nya dan menganggapnya mempunyai anak. (Mereka itu
akan dihadapkan kepada Rabb mereka) kelak di hari kiamat di antara semua
makhluk-Nya (dan para saksi akan berkata) lafal asyhaad adalah bentuk jamak
dari lafal syahiid yang artinya saksi. Mereka adalah para malaikat; mereka
memberikan kesaksian, bahwa para rasul telah menyampaikan risalahnya, adapun
orang-orang kafir mereka cap sebagai pendusta ("Orang-orang inilah yang
telah berdusta terhadap Rabb mereka." Ingatlah, kutukan Allah
dilimpahkan atas orang-orang yang lalim) yaitu orang-orang musyrik.
|
||
[yaitu] orang-orang
yang menghalangi [manusia] dari jalan Allah dan menghendaki [supaya] jalan
itu bengkok. Dan mereka itulah orang-orang yang tidak percaya akan adanya
hari akhirat. (19)
|
|
ٱلَّذِينَ يَصُدُّونَ
عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ وَيَبۡغُونَہَا عِوَجً۬ا وَهُم بِٱلۡأَخِرَةِ هُمۡ
كَـٰفِرُونَ (١٩)
|
019. (Yaitu orang-orang yang menghalangi manusia dari
jalan Allah) dari agama Islam (dan menghendaki supaya jalan itu) (bengkok)
tidak lurus (Dan mereka terhadap hari kemudian adalah) lafal hum kedua
mengukuhkan makna lafal hum pertama (orang-orang yang tidak percaya).
|
||
Orang-orang itu tidak
mampu menghalang-halangi Allah untuk [mengazab mereka] di bumi ini, dan
sekali-kali tidak adalah bagi mereka penolong selain Allah. Siksaan itu
dilipat gandakan kepada mereka. Mereka selalu tidak dapat mendengar
[kebenaran] dan mereka selalu tidak dapat melihat [nya]. (20)
|
|
أُوْلَـٰٓٮِٕكَ لَمۡ يَكُونُواْ
مُعۡجِزِينَ فِى ٱلۡأَرۡضِ وَمَا كَانَ لَهُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ مِنۡ
أَوۡلِيَآءَۘ يُضَـٰعَفُ لَهُمُ ٱلۡعَذَابُۚ مَا كَانُواْ يَسۡتَطِيعُونَ
ٱلسَّمۡعَ وَمَا ڪَانُواْ يُبۡصِرُونَ (٢٠)
|
020. (Orang-orang itu tidak mampu menghalang-halangi)
Allah (di bumi ini dan sekali-kali tidak adalah bagi mereka selain Allah)
selain-Nya (yang menolong mereka) maksudnya para penolong yang dapat mencegah
azab Allah terhadap mereka. (Siksaan itu dilipatgandakan kepada mereka)
karena mereka menyesatkan orang lain. (Mereka selalu tidak dapat mendengar)
kebenaran (dan mereka selalu tidak melihat) kebenaran itu karena kebencian
mereka yang sangat terhadap kebenaran itu sehingga digambarkan seolah-olah
mereka tidak mampu untuk mendengar dan melihatnya.
|
||
Mereka itulah
orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, dan lenyaplah dari mereka apa
yang selalu mereka ada-adakan. (21)
|
|
أُوْلَـٰٓٮِٕكَ ٱلَّذِينَ
خَسِرُوٓاْ أَنفُسَہُمۡ وَضَلَّ عَنۡہُم مَّا ڪَانُواْ يَفۡتَرُونَ (٢١)
|
021. (Mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya
sendiri) karena mereka menjerumuskan dirinya ke dalam neraka yang abadi (dan
lenyaplah) terhapuslah (dari mereka apa yang selalu mereka ada-adakan)
terhadap Allah, yaitu tuduhan mereka yang menyekutukan Allah.
|
||
Pasti mereka itu di
akhirat menjadi orang-orang yang paling merugi. (22)
|
|
لَا جَرَمَ أَنَّہُمۡ
فِى ٱلۡأَخِرَةِ هُمُ ٱلۡأَخۡسَرُونَ (٢٢)
|
022. (Pasti) sungguh (mereka itu di akhirat menjadi
orang-orang yang paling merugi).
|
||
Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh dan merendahkan diri
kepada Tuhan mereka, mereka itu adalah penghuni-penghuni surga mereka kekal
di dalamnya. (23)
|
|
إِنَّ ٱلَّذِينَ
ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ وَأَخۡبَتُوٓاْ إِلَىٰ رَبِّہِمۡ
أُوْلَـٰٓٮِٕكَ أَصۡحَـٰبُ
ٱلۡجَنَّةِۖ هُمۡ فِيہَا خَـٰلِدُونَ (٢٣) ۞
|
023. (Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal-amal saleh dan merendahkan diri) merasa tenang dan aman,
atau kembali (kepada Rabb mereka, mereka itu adalah penghuni-penghuni surga;
mereka kekal di dalamnya).
|
||
Perbandingan kedua
golongan itu [orang-orang kafir dan orang-orang mu’min], seperti orang buta
dan tuli dengan orang yang dapat melihat dan dapat mendengar. Adakah kedua
golongan itu sama keadaan dan sifatnya? Maka tidakkah kamu mengambil
pelajaran [daripada perbandingan itu]? (24)
|
|
مَثَلُ ٱلۡفَرِيقَيۡنِ
ڪَٱلۡأَعۡمَىٰ وَٱلۡأَصَمِّ وَٱلۡبَصِيرِ وَٱلسَّمِيعِۚ هَلۡ يَسۡتَوِيَانِ
مَثَلاًۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ (٢٤)
|
024. (Perumpamaan) gambaran (kedua golongan itu) yakni
orang-orang kafir dan orang-orang mukmin (seperti orang buta dan tuli) ini
perumpamaan orang kafir (dengan orang yang dapat melihat dan dapat mendengar)
ini perumpamaan orang mukmin. (Adakah kedua golongan itu sama keadaan dan
sifatnya?) Tentu saja tidak. (Maka tidakkah kalian mengambil pelajaran) lafal
tadzakkaruuna asalnya tatadzakkaruuna, kemudian huruf ta asal diidgamkan
kepada huruf dzal sehingga jadilah tadzakkaruuna, artinya sama dengan lafal
tatta'izhuuna, yaitu mengambil pelajaran.
|
||
Dan sesungguhnya Kami
telah mengutus Nuh kepada kaumnya, [dia berkata]: "Sesungguhnya aku
adalah pemberi peringatan yang nyata bagi kamu, (25)
|
|
وَلَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا
نُوحًا إِلَىٰ قَوۡمِهِۦۤ إِنِّى لَكُمۡ نَذِيرٌ۬ مُّبِينٌ (٢٥)
|
025. (Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada
kaumnya, ia berkata, "Sesungguhnya aku) bahwa aku. Menurut suatu qiraat
lafal innii dengan memperkirakan adanya makna al-qaul yang artinya, dia
berkata (adalah pemberi peringatan yang nyata bagi kalian) yakni jelas
peringatannya.
|
||
agar kamu tidak
menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa azab
[pada] hari yang sangat menyedihkan". (26)
|
|
أَن لَّا تَعۡبُدُوٓاْ
إِلَّا ٱللَّهَۖ إِنِّىٓ أَخَافُ عَلَيۡكُمۡ عَذَابَ يَوۡمٍ أَلِيمٍ۬ (٢٦)
|
026. (Agar) supaya (kalian jangan menyembah selain
Allah. Sesungguhnya aku takut kalian) jika kalian menyembah selain-Nya (akan
ditimpa azab pada hari yang sangat menyakitkan.") azab yang menyakitkan
di dunia dan di akhirat.
|
||
Maka berkatalah
pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya: "Kami tidak melihat kamu,
melainkan [sebagai] seorang manusia [biasa] seperti kami, dan kami tidak
melihat orang-orang yang mengikuti kamu melainkan orang-orang yang hina dina
di antara kami yang lekas percaya saja, dan kami tidak melihat kamu memiliki
sesuatu kelebihan apapun atas kami, bahkan kami yakin bahwa kamu adalah
orang-orang yang dusta". (27)
|
|
فَقَالَ ٱلۡمَلَأُ
ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِن قَوۡمِهِۦ مَا نَرَٮٰكَ إِلَّا بَشَرً۬ا مِّثۡلَنَا وَمَا نَرَٮٰكَ ٱتَّبَعَكَ إِلَّا
ٱلَّذِينَ هُمۡ أَرَاذِلُنَا بَادِىَ ٱلرَّأۡىِ وَمَا نَرَىٰ لَكُمۡ عَلَيۡنَا
مِن فَضۡلِۭ بَلۡ نَظُنُّكُمۡ كَـٰذِبِينَ (٢٧)
|
027. (Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari
kaumnya,) mereka adalah terdiri dari orang-orang terhormat kaumnya
("Kami tidak melihat kamu melainkan sebagai manusia biasa seperti kami)
tidak ada kelebihan bagimu atas diri kami (dan kami tidak melihat orang-orang
yang mengikuti kamu, melainkan orang-orang yang hina-dina di antara kami)
yaitu orang-orang yang rendah di antara kami, seperti tukang tambal pakaian
dan tukang sol sepatu (yang lekas percaya saja) dapat dibaca baadiya dan
baadia yang artinya, mereka lekas percaya kepadamu tanpa berpikir lebih
matang lagi. Lafal ini dinashabkan karena menjadi zharaf yang artinya, mereka
terus percaya dengan begitu saja (dan kami tidak melihat kalian memiliki
suatu kelebihan apa pun atas kami) sehingga karena kelebihan itulah kalian
berhak untuk diikuti daripada kami (bahkan kami yakin bahwa kalian adalah
orang-orang yang dusta") dalam pengakuan risalah yang kalian bawa. Dalam
hal ini mereka mengikut sertakan sebutan Nabi Nuh beserta kaum yang
mengikutinya.
|
||
Berkata Nuh: "Hai
kaumku, bagaimana pikiranmu, jika aku ada mempunyai bukti yang nyata dari
Tuhanku, dan diberinya aku rahmat dari sisi-Nya, tetapi rahmat itu disamarkan
bagimu. Apa akan kami paksakankah kamu menerimanya, padahal kamu tiada
menyukainya?" (28)
|
|
قَالَ يَـٰقَوۡمِ
أَرَءَيۡتُمۡ إِن كُنتُ عَلَىٰ بَيِّنَةٍ۬ مِّن رَّبِّى وَءَاتَٮٰنِى رَحۡمَةً۬ مِّنۡ
عِندِهِۦ فَعُمِّيَتۡ عَلَيۡكُمۡ أَنُلۡزِمُكُمُوهَا وَأَنتُمۡ لَهَا
كَـٰرِهُونَ (٢٨)
|
028. (Berkata Nuh, "Hai kaumku! Bagaimana
pikiranmu) coba katakan kepadaku (jika aku ada mempunyai bukti yang nyata )
penjelasan yang nyata (dari Rabbku dan diberi-Nya aku rahmat) kenabian (dari
sisi-Nya tetapi rahmat itu disamarkan) disembunyikan (bagi kalian) dan
menurut suatu qiraat dibaca fa`amiyat (apa akan kami paksakan kalian
menerimanya) artinya apakah kami harus memaksakan kalian untuk menerimanya
(padahal kalian tiada menyukainya?") tidak mampu untuk melakukan hal
tersebut.
|
||
Dan [dia berkata]:
"Hai kaumku, aku tiada meminta harta benda kepada kamu [sebagai upah]
bagi seruanku. Upahku hanyalah dari Allah dan aku sekali-kali tidak akan
mengusir orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya mereka akan bertemu
dengan Tuhannya, akan tetapi aku memandangmu suatu kaum yang tidak
mengetahui". (29)
|
|
وَيَـٰقَوۡمِ لَآ أَسۡـَٔلُڪُمۡ
عَلَيۡهِ مَالاًۖ إِنۡ أَجۡرِىَ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِۚ وَمَآ أَنَا۟
بِطَارِدِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْۚ إِنَّهُم مُّلَـٰقُواْ رَبِّہِمۡ
وَلَـٰكِنِّىٓ أَرَٮٰكُمۡ قَوۡمً۬ا
تَجۡهَلُونَ (٢٩)
|
029. (Dan dia berkata, "Hai kaumku! Aku tiada
meminta kepada kalian sebagai upah bagi seruanku) di dalam menyampaikan
risalahku (harta benda) yang kalian berikan kepadaku sebagai imbalannya
(tiada lain) (upahku) pahalaku (hanyalah dari Allah dan aku sekali-kali tidak
akan mengusir orang-orang yang telah beriman) seperti apa yang kalian
perintahkan supaya aku melakukannya. (Sesungguhnya mereka pasti akan bertemu
dengan Rabbnya) melalui hari berbangkit kemudian Allah membalas mereka dan
menghukum orang-orang yang menyakiti dan mengusir orang-orang yang beriman (tetapi
aku memandang kalian suatu kaum yang tidak mengetahui.") akibat dari
perbuatan kalian yang demikian itu.
|
||
Dan [dia berkata]:
"Hai kaumku, siapakah yang akan menolongku dari [azab] Allah jika aku
mengusir mereka. Maka tidakkah kamu mengambil pelajaran?" [717] (30)
|
|
وَيَـٰقَوۡمِ مَن
يَنصُرُنِى مِنَ ٱللَّهِ إِن طَرَدتُّہُمۡۚ أَفَلَا تَذَڪَّرُونَ (٣٠)
|
[717] Kata-kata ini
diucapkan oleh Nabi Nuh a.s. sewaktu dia didesak oleh golongan kafir yang
kaya dari kaumnya untuk mengusir golongan yang beriman, tidak berada, miskin
dan papa.
|
||
|
||
030. (Dan dia berkata, "Hai kaumku! Siapakah yang
akan menolongku) yang dapat membentengi diriku (dari Allah) dari azab-Nya
(jika aku mengusir mereka) orang-orang yang beriman kepadaku, tentu saja
tidak ada seorang penolong pun. (Maka tidakkah) mengapa tidak (kalian
mengambil pelajaran) lafal tadzakkaruuna asalnya adalah tatadzakkaruuna,
kemudian huruf ta asal diidgamkan kepada dzal sehingga jadilah
tadzdzakkaruuna, artinya sama dengan tatta`izhuuna, yaitu mengambil
pelajaran.
|
||
Dan aku tidak
mengatakan kepada kamu [bahwa]: "Aku mempunyai gudang-gudang rezki dan
kekayaan dari Allah, dan aku tiada mengetahui yang ghaib, dan tidak [pula]
aku mengatakan: "Bahwa sesungguhnya aku adalah malaikat", dan tidak
juga aku mengatakan kepada orang-orang yang dipandang hina oleh
penglihatanmu: "Sekali-kali Allah tidak akan mendatangkan kebaikan
kepada mereka". Allah lebih mengetahui apa yang ada pada diri mereka;
sesungguhnya aku, kalau begitu benar-benar termasuk orang-orang yang zalim.
(31)
|
|
وَلَآ أَقُولُ لَكُمۡ
عِندِى خَزَآٮِٕنُ ٱللَّهِ وَلَآ
أَعۡلَمُ ٱلۡغَيۡبَ وَلَآ أَقُولُ إِنِّى مَلَكٌ۬ وَلَآ أَقُولُ لِلَّذِينَ
تَزۡدَرِىٓ أَعۡيُنُكُمۡ لَن يُؤۡتِيَہُمُ ٱللَّهُ خَيۡرًاۖ ٱللَّهُ أَعۡلَمُ
بِمَا فِىٓ أَنفُسِهِمۡۖ إِنِّىٓ إِذً۬ا لَّمِنَ ٱلظَّـٰلِمِينَ (٣١)
|
031. (Dan aku tidak mengatakan kepada kalian, bahwa,
'Aku mempunyai gudang-gudang rezeki dan kekayaan dari Allah dan tiada pula)
aku (mengetahui yang gaib dan tidak pula aku mengatakan bahwa sesungguhnya
aku adalah malaikat.') akan tetapi sesungguhnya aku adalah manusia biasa sama
dengan kalian (dan tidak juga aku mengatakan kepada orang-orang yang
dipandang hina) dipandang remeh (oleh penglihatan kalian, "Sekali-kali
Allah tidak akan mendatangkan kebaikan kepada mereka." Allah lebih mengetahui
apa yang ada pada diri mereka) yang terpendam di dalam kalbu mereka
(sesungguhnya aku kalau begitu) maksudnya jika aku mengatakan demikian
(benar-benar termasuk orang-orang yang lalim).
|
||
Mereka berkata:
"Hai Nuh, sesungguhnya kamu telah berbantah dengan kami, dan kamu telah
memperpanjang bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami azab
yang kamu ancamkan kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang
benar". (32)
|
|
قَالُواْ يَـٰنُوحُ
قَدۡ جَـٰدَلۡتَنَا فَأَڪۡثَرۡتَ جِدَٲلَنَا فَأۡتِنَا بِمَا تَعِدُنَآ إِن
ڪُنتَ مِنَ ٱلصَّـٰدِقِينَ (٣٢)
|
032. (Mereka berkata, "Hai Nuh! Sesungguhnya kamu
telah berbantah dengan kami) telah memusuhi kami (dan kamu memperpanjang
bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami apa yang kamu ancamkan
kepada kami) yaitu azab (jika kamu termasuk orang-orang yang benar") di
dalam ancaman yang kamu katakan itu.
|
||
Nuh menjawab:
"Hanyalah Allah yang akan mendatangkan azab itu kepadamu jika Dia
menghendaki dan kamu sekali-kali tidak dapat melepaskan diri. (33)
|
|
قَالَ إِنَّمَا
يَأۡتِيكُم بِهِ ٱللَّهُ إِن شَآءَ وَمَآ أَنتُم بِمُعۡجِزِينَ (٣٣)
|
033. (Nuh menjawab, "Hanyalah Allah yang akan
mendatangkan azab itu kepada kalian jika Dia menghendaki) supaya azab itu
disegerakan terhadap kalian karena sesungguhnya urusan penurunan azab itu
kembali kepada-Nya (dan kalian sekali-kali tidak dapat melepaskan diri) dari
azab-Nya.
|
||
Dan tidaklah
bermanfa’at kepadamu nasehatku jika aku hendak memberi nasehat kepada kamu,
sekiranya Allah hendak menyesatkan kamu, Dia adalah Tuhanmu dan
kepada-Nya-lah kamu dikembalikan". (34)
|
|
وَلَا يَنفَعُكُمۡ
نُصۡحِىٓ إِنۡ أَرَدتُّ أَنۡ أَنصَحَ لَكُمۡ إِن كَانَ ٱللَّهُ يُرِيدُ أَن
يُغۡوِيَكُمۡۚ هُوَ رَبُّكُمۡ وَإِلَيۡهِ تُرۡجَعُونَ (٣٤)
|
034. (Dan tidaklah bermanfaat kepada kalian nasihatku
jika aku hendak memberi nasihat kepada kalian sekiranya Allah hendak
menyesatkan kalian) artinya berkehendak untuk membuat kalian sesat. Jawab
syarat tersirat dari makna yang terkandung di dalam kalimat, 'Dan tidaklah
bermanfaat kepada kalian nasihatku.' (Dia adalah Rabb kalian dan
kepada-Nyalah kalian dikembalikan"). Selanjutnya Allah swt. berfirman:
|
||
Malahan kaum Nuh itu
berkata: "Dia cuma membuat-buat nasehat saja". Katakanlah:
"Jika aku membuat-buat nasehat itu, maka hanya akulah yang memikul
dosaku, dan aku berlepas diri dari dosa yang kamu perbuat". (35)
|
|
أَمۡ يَقُولُونَ
ٱفۡتَرَٮٰهُۖ قُلۡ إِنِ
ٱفۡتَرَيۡتُهُ ۥ فَعَلَىَّ إِجۡرَامِى وَأَنَا۟ بَرِىٓءٌ۬ مِّمَّا
تُجۡرِمُونَ (٣٥)
|
035. (Bahkan) malahan (mereka mengatakan) yang dimaksud
adalah orang-orang kafir Mekah ("Dia cuma membuat-buatnya saja.")
artinya Muhammad hanya membuat-buat Alquran saja (Katakanlah, "Jika aku
membuat-buatnya, maka hanya akulah yang memikul dosanya) azab sebagai akibat
dari perbuatan itu (dan aku berlepas diri dari dosa yang kalian
lakukan.") yaitu dosa tuduhan kalian yang mencap diriku sebagai pembuat
Alquran.
|
||
Dan diwahyukan kepada
Nuh, bahwasanya sekali-kali tidak akan beriman di antara kaummu, kecuali
orang yang telah beriman [saja], karena itu janganlah kamu bersedih hati
tentang apa yang selalu mereka kerjakan. (36)
|
|
وَأُوحِىَ إِلَىٰ نُوحٍ
أَنَّهُ ۥ لَن يُؤۡمِنَ مِن قَوۡمِكَ إِلَّا مَن قَدۡ ءَامَنَ فَلَا تَبۡتَٮِٕسۡ بِمَا كَانُواْ
يَفۡعَلُونَ (٣٦)
|
036. (Dan diwahyukan kepada Nuh, bahwasanya sekali-kali
tidak akan beriman di antara kaummu kecuali orang yang telah beriman saja,
karena itu janganlah kamu bersedih hati) merasa susah (tentang apa yang
selalu mereka kerjakan) yaitu perbuatan syirik. Maka Nabi Nuh mendoakan
kebinasaan bagi mereka yang tidak beriman, yaitu yang disitir oleh
firman-Nya, "Wahai Rabbku! Janganlah Engkau biarkan di atas muka bumi
ini..." (Nuh 26) kemudian Allah mengabulkan doanya seraya berfirman:
|
||
Dan buatlah bahtera
itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan
dengan Aku tentang orang yang zalim itu; sesungguhnya mereka itu akan
ditenggelamkan. (37)
|
|
وَٱصۡنَعِ ٱلۡفُلۡكَ
بِأَعۡيُنِنَا وَوَحۡيِنَا وَلَا تُخَـٰطِبۡنِى فِى ٱلَّذِينَ ظَلَمُوٓاْۚ
إِنَّہُم مُّغۡرَقُونَ (٣٧)
|
037. (Dan buatlah bahtera) perahu (dengan pengawasan
Kami) dengan pengawasan dan pemeliharaan Kami (dan petunjuk wahyu Kami) yakni
perintah Kami (dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang-orang
yang lalim itu) orang-orang kafir itu, biarkanlah mereka binasa (sesungguhnya
mereka itu akan ditenggelamkan).
|
||
Dan mulailah Nuh membuat
bahtera. Dan setiap kali pemimpin kaumnya berjalan melewati Nuh, mereka
mengejeknya. Berkatalah Nuh: "Jika kamu mengejek kami, maka sesungguhnya
kami [pun] mengejekmu sebagaimana kamu sekalian mengejek [kami]. (38)
|
|
وَيَصۡنَعُ ٱلۡفُلۡكَ
وَڪُلَّمَا مَرَّ عَلَيۡهِ مَلَأٌ۬ مِّن قَوۡمِهِۦ سَخِرُواْ مِنۡهُۚ قَالَ إِن
تَسۡخَرُواْ مِنَّا فَإِنَّا نَسۡخَرُ مِنكُمۡ كَمَا تَسۡخَرُونَ (٣٨)
|
038. (Dan mulailah Nuh membuat bahtera) dimaksud
menceritakan keadaan masa lampau (Dan setiap kali lewat kepada Nuh
segolongan) sebagian (dari kaumnya, mereka mengejeknya) mereka
memperolok-olokkannya. (Berkatalah Nuh, "Jika kalian mengejek kami, maka
sesungguhnya kami pun akan mengejek kalian sebagaimana kalian mengejek kami)
jika kami selamat dan kalian tenggelam nanti.
|
||
Kelak kamu akan
mengetahui siapa yang akan ditimpa oleh azab yang menghinakannya dan yang
akan ditimpa azab yang kekal." (39)
|
|
فَسَوۡفَ تَعۡلَمُونَ
مَن يَأۡتِيهِ عَذَابٌ۬ يُخۡزِيهِ وَيَحِلُّ عَلَيۡهِ عَذَابٌ۬ مُّقِيمٌ (٣٩)
|
039. (Kelak kalian akan mengetahui siapa) lafal man di
sini maushul atau kata sambung, kedudukannya menjadi maf`ul atau objek dari
lafal ta`lamuuna (yang akan ditimpa oleh azab yang menghinakannya dan yang
akan ditimpa) akan dikenakan (kepadanya azab yang kekal.")
|
||
Hingga apabila
perintah Kami datang dan dapur [718] telah memancarkan air, Kami berfirman: "Muatkanlah ke
dalam bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang [jantan dan betina],
dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya dan
[muatkan pula] orang-orang yang beriman." Dan tidak beriman bersama
dengan Nuh itu kecuali sedikit. (40)
|
|
حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَ
أَمۡرُنَا وَفَارَ ٱلتَّنُّورُ قُلۡنَا ٱحۡمِلۡ فِيہَا مِن ڪُلٍّ۬ زَوۡجَيۡنِ
ٱثۡنَيۡنِ وَأَهۡلَكَ إِلَّا مَن سَبَقَ عَلَيۡهِ ٱلۡقَوۡلُ وَمَنۡ ءَامَنَۚ
وَمَآ ءَامَنَ مَعَهُ ۥۤ إِلَّا قَلِيلٌ۬ (٤٠) ۞
|
[718] Yang dimaksud
dengan dapur ialah permukaan bumi yang memancarkan air hingga menyebabkan
timbulnya taufan.
|
||
|
||
040. (Hingga) mengisahkan batas pembuatan bahtera
(apabila perintah Kami datang) yang membinasakan mereka (dan dapur telah
memancarkan air) yang dimaksud adalah dapur pemanggangan roti, hal itu
merupakan pertanda bagi Nabi Nuh. (Kami berfirman, "Muatkanlah ke dalam
bahtera itu) ke dalam perahu itu (dari masing-masing binatang sepasang) yaitu
jenis jantan dan betina dari semua jenis binatang (yaitu sejodoh) jantan dan
betina. Lafal itsnain ini berkedudukan menjadi maf'ul atau objek. Dan
disebutkan di dalam kisah Nabi Nuh, bahwasanya Allah swt. mengumpulkan kepada
Nabi Nuh semua binatang buas dan semua jenis unggas atau burung. Kemudian
Nabi Nuh a.s. memukulkan tangannya kepada setiap jenis binatang itu; maka
tangan kanannya mengenai jenis jantan sedangkan tangan kirinya mengenai jenis
betina, lalu ia memuatkannya ke dalam perahu (dan keluargamu) yaitu istri dan
anak-anaknya (kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya) di
antara keluargamu yang sudah dipastikan akan binasa, yaitu anaknya yang
bernama Kan'an dan istrinya. Sedangkan Sam, Ham, dan Yafits dibawa oleh Nabi
Nuh ke dalam bahtera berikut istri-istri mereka yang berjumlah tiga orang
(dan muatkan pula orang-orang yang beriman." Dan tidak beriman terhadap
Nabi Nuh itu melainkan sedikit). Dikatakan, bahwa jumlah mereka yang beriman
itu hanya ada enam orang lelaki dan istri-istri mereka. Menurut pendapat yang
lain dikatakan, bahwa jumlah orang-orang yang termuat di dalam bahtera itu
ada delapan puluh orang; separuh di antara mereka terdiri dari kaum laki-laki
sedangkan separuh yang lainnya terdiri dari kaum wanita.
|
||
Dan Nuh berkata:
"Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu
berlayar dan berlabuhnya." Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. (41)
|
|
وَقَالَ ٱرۡڪَبُواْ
فِيہَا بِسۡمِ ٱللَّهِ مَجۡر۪ٮٰهَا
وَمُرۡسَٮٰهَآۚ إِنَّ رَبِّى
لَغَفُورٌ۬ رَّحِيمٌ۬ (٤١)
|
041. (Dan ia berkata) yakni Nabi Nuh ("Naiklah
kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan
berlabuhnya.") artinya sewaktu berlayar dan sewaktu berlabuh.
(Sesungguhnya Rabbku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang) di mana
Dia tidak membinasakan kami.
|
||
Dan bahtera itu
berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil
anaknya [719] sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: "Hai
anakku, naiklah [ke kapal] bersama kami dan janganlah kamu berada bersama
orang-orang yang kafir." (42)
|
|
وَهِىَ تَجۡرِى بِهِمۡ
فِى مَوۡجٍ۬ كَٱلۡجِبَالِ وَنَادَىٰ نُوحٌ ٱبۡنَهُ ۥ وَڪَانَ فِى مَعۡزِلٍ۬
يَـٰبُنَىَّ ٱرۡڪَب مَّعَنَا وَلَا تَكُن مَّعَ ٱلۡكَـٰفِرِينَ (٤٢)
|
[719] Nama anak Nabi
Nuh a.s. yang kafir itu "Qanaan", sedang
putra-putranya yang beriman ialah: Sam, Ham dan Jafits.
|
||
|
||
042. (Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam
gelombang laksana gunung) menggambarkan tentang tinggi dan besarnya
gelombang. (Dan Nuh memanggil anaknya) yaitu Kan`an (sedangkan anaknya itu
berada di tempat yang jauh) dari bahtera ("Hai anakku! Naiklah bersama
kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir.")
|
||
Anaknya menjawab:
"Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari
air bah!" Nuh berkata: "Tidak ada yang melindungi hari ini dari
azab Allah selain Allah [saja] Yang Maha Penyayang". Dan gelombang
menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk
orang-orang yang ditenggelamkan. (43)
|
|
قَالَ سَـَٔاوِىٓ
إِلَىٰ جَبَلٍ۬ يَعۡصِمُنِى مِنَ ٱلۡمَآءِۚ قَالَ لَا عَاصِمَ ٱلۡيَوۡمَ مِنۡ
أَمۡرِ ٱللَّهِ إِلَّا مَن رَّحِمَۚ وَحَالَ بَيۡنَہُمَا ٱلۡمَوۡجُ فَكَانَ
مِنَ ٱلۡمُغۡرَقِينَ (٤٣)
|
043. (Anaknya menjawab, "Aku akan mencari
perlindungan ke gunung yang dapat memelihara diriku) yang dapat menyelamatkan
diriku (dari air bah ini." Nuh berkata, "Tidak ada yang melindungi
hari ini dari azab Allah) dari siksaan-Nya (selain) kecuali hanya (Zat Yang
Maha Penyayang.") yaitu Allah sendiri, hanya Dialah yang dapat menolong.
Selanjutnya Allah berfirman mengisahkan kelanjutannya. (Dan gelombang menjadi
penghalang antara keduanya, maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang
ditenggelamkan.)
|
||
Dan difirmankan:
"Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit [hujan] berhentilah," Dan
airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan [720], dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit Judi [721], dan dikatakan:
"Binasalah orang-orang yang zalim." (44)
|
|
وَقِيلَ يَـٰٓأَرۡضُ
ٱبۡلَعِى مَآءَكِ وَيَـٰسَمَآءُ أَقۡلِعِى وَغِيضَ ٱلۡمَآءُ وَقُضِىَ
ٱلۡأَمۡرُ وَٱسۡتَوَتۡ عَلَى ٱلۡجُودِىِّۖ وَقِيلَ بُعۡدً۬ا لِّلۡقَوۡمِ
ٱلظَّـٰلِمِينَ (٤٤)
|
[720] Ya'ni: Allah
telah melaksanakan janjinya dengan membinasakan orang-orang yang kafir kepada
Nabi Nuh a.s. dan menyelamatkan orang-orang yang beriman.
[721] Bukit "Judi" terletak di Armenia sebelah selatan, berbatasan dengan Mesopotamia. |
||
|
||
044. (Dan difirmankan, "Hai bumi! Telanlah airmu)
yang bersumberkan darimu, maka langsung bumi menelan airnya akan tetapi yang
turun dari langit masih tetap, sehingga jadilah sungai-sungai dan laut-laut
(dan hai hujan berhentilah.") hentikanlah air hujanmu, maka seketika itu
juga hujan berhenti (dan surutlah) berkuranglah (air itu hingga selesailah
perintah Allah) kaum Nabi Nuh telah selesai dibinasakan (dan bahtera itu
berlabuh) bahtera Nabi Nuh berhenti (di atas bukit Al-Judi) nama sebuah bukit
yang terletak di suatu pulau dekat dengan negeri Maushul (dan dikatakan,
"Binasalah) hancurlah (orang-orang yang lalim.") yaitu orang-orang
yang kafir.
|
||
Dan Nuh berseru kepada
Tuhannya sambil berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk
keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau
adalah Hakim yang seadil-adilnya." (45)
|
|
وَنَادَىٰ نُوحٌ۬
رَّبَّهُ ۥ فَقَالَ رَبِّ إِنَّ ٱبۡنِى مِنۡ أَهۡلِى وَإِنَّ وَعۡدَكَ
ٱلۡحَقُّ وَأَنتَ أَحۡكَمُ ٱلۡحَـٰكِمِينَ (٤٥)
|
045. (Dan Nuh berseru kepada Rabbnya seraya berkata,
"Ya Rabbku! Sesungguhnya anakku) yaitu Kan'an (termasuk keluargaku) sedangkan
Engkau telah menjanjikan kepadaku akan menyelamatkan mereka (dan sesungguhnya
janji Engkau itulah yang benar) janji yang tidak akan diingkari. (Dan Engkau
adalah hakim yang seadil-adilnya.") paling mengetahui masalah kehakiman
dan paling adil.
|
||
Allah berfirman:
"Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu [yang dijanjikan
akan diselamatkan], sesungguhnya [perbuatannya] [722] perbuatan yang tidak
baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak
mengetahui [hakekat] nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya
kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan." (46)
|
|
قَالَ يَـٰنُوحُ
إِنَّهُ ۥ لَيۡسَ مِنۡ أَهۡلِكَۖ إِنَّهُ ۥ عَمَلٌ غَيۡرُ صَـٰلِحٍ۬ۖ
فَلَا تَسۡـَٔلۡنِ مَا لَيۡسَ لَكَ بِهِۦ عِلۡمٌۖ إِنِّىٓ أَعِظُكَ أَن تَكُونَ
مِنَ ٱلۡجَـٰهِلِينَ (٤٦)
|
[722] Menurut
pendapat sebagian ahli tafsir bahwa yang dimaksud dengan
"perbuatannya", ialah permohonan Nabi Nuh a.s. agar anaknya
dilepaskan dari bahaya.
|
||
|
||
046. (Dan berfirmanlah) Allah swt. ("Hai Nuh!
Sesungguhnya dia bukan termasuk keluargamu) yang dijanjikan akan
diselamatkan, atau dia bukan termasuk pemeluk agamamu (sesungguhnya)
permintaanmu kepada-Ku yang memohon supaya dia diselamatkan (perbuatan yang
tidak baik) karena sesungguhnya dia adalah orang kafir, dan tidak ada
keselamatan bagi orang-orang kafir. Menurut qiraat lain dibaca `amila
sedangkan lafal ghairu dibaca ghaira dan dhamir kembali kepada anaknya Nabi
Nuh, artinya sesungguhnya dia telah mengerjakan perbuatan yang tidak baik (sebab
itu janganlah kamu memohon kepada-Ku) dapat dibaca tas-alanna dan tas-alan
(sesuatu yang kamu tidak mengetahuinya) yaitu memohon supaya anakmu
diselamatkan. (Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan
termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan") yang menyebabkan kamu
meminta kepada-Ku apa-apa yang kamu tidak ketahui hakikatnya.
|
||
Nuh berkata: "Ya
Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau
sesuatu yang aku tiada mengetahui [hakikat] nya. Dan sekiranya Engkau tidak
memberi ampun kepadaku, dan [tidak] menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya
aku akan termasuk orang-orang yang merugi." (47)
|
|
قَالَ رَبِّ إِنِّىٓ
أَعُوذُ بِكَ أَنۡ أَسۡـَٔلَكَ مَا لَيۡسَ لِى بِهِۦ عِلۡمٌ۬ۖ وَإِلَّا
تَغۡفِرۡ لِى وَتَرۡحَمۡنِىٓ أَڪُن مِّنَ ٱلۡخَـٰسِرِينَ (٤٧)
|
047. (Nuh berkata, "Ya Rabbku! Sesungguhnya aku
berlindung kepada Engkau) daripada perbuatan (memohon kepada Engkau sesuatu
yang aku tiada mengetahui hakikatnya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi
ampun kepadaku) atas apa yang aku telah terlanjur melakukannya (dan tidak
menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang
merugi")
|
||
Difirmankan: "Hai
Nuh, turunlah dengan selamat sejahtera dan penuh keberkatan dari Kami atasmu
dan atas umat-umat [yang mu’min] dari orang-orang yang bersamamu. Dan ada
[pula] umat-umat yang Kami beri kesenangan pada mereka [dalam kehidupan
dunia], kemudian mereka akan ditimpa azab yang pedih dari Kami."
(48)
|
|
قِيلَ يَـٰنُوحُ
ٱهۡبِطۡ بِسَلَـٰمٍ۬ مِّنَّا وَبَرَكَـٰتٍ عَلَيۡكَ وَعَلَىٰٓ أُمَمٍ۬ مِّمَّن
مَّعَكَۚ وَأُمَمٌ۬ سَنُمَتِّعُهُمۡ ثُمَّ يَمَسُّهُم مِّنَّا عَذَابٌ أَلِيمٌ۬
(٤٨)
|
048. (Difirmankan, "Hai Nuh! Turunlah) turunlah
dari bahtera (dengan selamat) dengan selamat atau dengan hormat (dari Kami
dan penuh keberkahan) penuh kebaikan (atasmu dan atas umat-umat yang mukmin
dan orang-orang yang bersamamu") di dalam bahtera, yang dimaksud adalah
anak cucu dan keturunannya, yaitu orang-orang yang beriman (Dan ada pula
umat-umat) dibaca rafa` yaitu umamun, makna yang dimaksud adalah umat-umat
yang bersamamu (yang Kami beri kesenangan pada mereka) di dunia (kemudian
mereka akan ditimpa azab yang pedih dari Kami) di akhirat kelak; mereka
adalah orang-orang kafir.
|
||
Itu adalah di antara
berita-berita penting tentang yang ghaib yang Kami wahyukan kepadamu
[Muhammad]; tidak pernah kamu mengetahuinya dan tidak [pula] kaummu sebelum
ini. Maka bersabarlah; sesungguhnya kesudahan yang baik adalah bagi
orang-orang yang bertakwa. (49)
|
|
تِلۡكَ مِنۡ أَنۢبَآءِ
ٱلۡغَيۡبِ نُوحِيہَآ إِلَيۡكَۖ مَا كُنتَ تَعۡلَمُهَآ أَنتَ وَلَا قَوۡمُكَ
مِن قَبۡلِ هَـٰذَاۖ فَٱصۡبِرۡۖ إِنَّ ٱلۡعَـٰقِبَةَ لِلۡمُتَّقِينَ (٤٩)
|
049. (Itu adalah) ayat-ayat yang mengandung kisah Nabi
Nuh (di antara berita-berita penting yang gaib) berita-berita yang belum
engkau ketahui (yang Kami wahyukan kepadamu) hai Muhammad (tidak pernah kamu
mengetahuinya dan tidak pula kaummu sebelum ini) sebelum diturunkannya
Alquran ini. (Maka bersabarlah) di dalam menyampaikan risalah dan menghadapi
perlakuan kaummu yang menyakitkan itu, sebagaimana Nabi Nuh bersabar
(sesungguhnya kesudahan yang baik) yang terpuji (adalah bagi orang-orang yang
bertakwa).
|
||
Dan kepada kaum ’Aad
[Kami utus] saudara mereka, Huud. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah
Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Kamu hanyalah
mengada-adakan saja. (50)
|
|
وَإِلَىٰ عَادٍ
أَخَاهُمۡ هُودً۬اۚ قَالَ يَـٰقَوۡمِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مَا لَڪُم مِّنۡ
إِلَـٰهٍ غَيۡرُهُ ۥۤۖ إِنۡ أَنتُمۡ إِلَّا مُفۡتَرُونَ (٥٠)
|
050. (Dan) Kami utuskan (kepada kaum Ad saudara mereka)
dari kabilah mereka sendiri (Hud. Ia berkata, "Hai kaumku! Sembahlah
Allah) artinya esakanlah Allah (sekali-kali tidak ada bagi kalian) huruf min
di sini zaidah (Tuhan selain Dia, tiada lain) (kalian) yang dimaksud adalah
penyembahan kalian terhadap berhala-berhala itu (hanyalah mengada-adakan
saja) kalian berdusta terhadap Allah.
|
||
Hai kaumku, aku tidak
meminta upah kepadamu bagi seruanku ini, Upahku tidak lain hanyalah dari
Allah yang telah menciptakanku. Maka tidakkah kamu memikirkan [nya]?"
(51)
|
|
يَـٰقَوۡمِ لَآ
أَسۡـَٔلُكُمۡ عَلَيۡهِ أَجۡرًاۖ إِنۡ أَجۡرِىَ إِلَّا عَلَى ٱلَّذِى
فَطَرَنِىٓۚ أَفَلَا تَعۡقِلُونَ (٥١)
|
051. (Hai kaumku! Aku tidak meminta kepada kalian atas
hal ini) yakni menganjurkan mentauhidkan Allah (upah. Tiada lain) (upahku
hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku) yang telah menjadikan aku (Maka
tidakkah kalian memikirkannya?")
|
||
Dan [dia berkata]:
"Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertaubatlah kepada-Nya,
niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan
menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan
berbuat dosa." (52)
|
|
وَيَـٰقَوۡمِ
ٱسۡتَغۡفِرُواْ رَبَّكُمۡ ثُمَّ تُوبُوٓاْ إِلَيۡهِ يُرۡسِلِ ٱلسَّمَآءَ
عَلَيۡڪُم مِّدۡرَارً۬ا وَيَزِدۡڪُمۡ قُوَّةً إِلَىٰ قُوَّتِكُمۡ وَلَا
تَتَوَلَّوۡاْ مُجۡرِمِينَ (٥٢)
|
052. (Dan dia berkata, "Hai kaumku! Mohonlah ampun
kepada Rabb kalian) dari kemusyrikan (lalu bertobatlah kalian) kembalilah
kalian (kepada-Nya) dengan menjalankan ketaatan (niscaya Dia menurunkan
hujan) air hujan yang sebelumnya mereka kekeringan (kepada kalian dengan
derasnya) sangat deras (dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada) bersama
dengan (kekuatanmu) yaitu berupa harta benda dan anak-anak (dan janganlah
kalian berpaling dengan berbuat dosa.") yakni berbuat kemusyrikan.
|
||
Kaum ’Aad berkata:
"Hai Hud, kamu tidak mendatangkan kepada kami suatu bukti yang nyata,
dan kami sekali-kali tidak akan meninggalkan sembahan-sembahan kami karena
perkataanmu, dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kamu. (53)
|
|
قَالُواْ يَـٰهُودُ مَا
جِئۡتَنَا بِبَيِّنَةٍ۬ وَمَا نَحۡنُ بِتَارِكِىٓ ءَالِهَتِنَا عَن قَوۡلِكَ
وَمَا نَحۡنُ لَكَ بِمُؤۡمِنِينَ (٥٣)
|
053. (Kaum Ad berkata, "Hai Hud! Kamu tidak
mendatangkan kepada kami suatu bukti yang nyata) yang menunjukkan kebenaran
perkataanmu itu (dan kami sekali-kali tidak akan meninggalkan
sembahan-sembahan kami karena perkataanmu) hanya karena ucapanmu itu (dan
kami sekali-kali tidak akan mempercayai kamu).
|
||
Kami tidak mengatakan
melainkan bahwa sebagian sembahan kami telah menimpakan penyakit gila atas
dirimu." Huud menjawab: "Sesungguhnya aku jadikan Allah sebagai
saksiku dan saksikanlah olehmu sekalian bahwa sesungguhnya aku berlepas diri
dari apa yang kamu persekutukan, (54)
|
|
إِن نَّقُولُ إِلَّا
ٱعۡتَرَٮٰكَ بَعۡضُ
ءَالِهَتِنَا بِسُوٓءٍ۬ۗ قَالَ إِنِّىٓ أُشۡہِدُ ٱللَّهَ وَٱشۡہَدُوٓاْ أَنِّى
بَرِىٓءٌ۬ مِّمَّا تُشۡرِكُونَ (٥٤)
|
054. (Tidaklah) tiadalah (kami mengatakan) perihal
dirimu (melainkan, akan menimpamu) kamu akan tertimpa (penyakit gila karena
sebagian sembahan kami") karena sesembahan kami itu akan menyerapah kamu
hingga menjadi orang gila, sebab kamu mencacinya, setelah itu kamu akan
mengigau sendirian. (Hud menjawab, "Sesungguhnya aku bersaksi kepada
Allah) atas diriku sendiri (dan saksikanlah olehmu sekalian, bahwa
sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kalian persekutukan) itu
terhadap Allah.
|
||
dari selain-Nya, sebab
itu jalankanlah tipu dayamu semuanya terhadapku dan janganlah kamu memberi
tangguh kepadaku. (55)
|
|
مِن دُونِهِۦۖ
فَكِيدُونِى جَمِيعً۬ا ثُمَّ لَا تُنظِرُونِ (٥٥)
|
055. (Dari selain-Nya, sebab itu jalankanlah tipu daya
terhadapku) lancarkanlah tipu daya untuk membinasakan diriku (oleh kalian
semuanya) oleh kalian dan berhala-berhala sesembahan kalian itu (dan
janganlah kalian memberi tangguh kepadaku) janganlah kalian
menangguh-nangguhkannya.
|
||
Sesungguhnya aku
bertawakkal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada suatu binatang melata
pun [723]
melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya [724]. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus." [725] (56)
|
|
إِنِّى تَوَكَّلۡتُ
عَلَى ٱللَّهِ رَبِّى وَرَبِّكُمۚ مَّا مِن دَآبَّةٍ إِلَّا هُوَ ءَاخِذُۢ
بِنَاصِيَتِہَآۚ إِنَّ رَبِّى عَلَىٰ صِرَٲطٍ۬ مُّسۡتَقِيمٍ۬ (٥٦)
|
[723] Tentang
binatang melata lihat Not no. 709. Yang dimaksud "binatang melata"
di sini ialah segenap makhluk Allah yang bernyawa.
[724] Maksudnya: mengusainya sepenuhnya. [725] Maksudnya: Allah selalu berbuat adil. |
||
|
||
056. (Sesungguhnya aku bertawakal kepada Allah, Rabbku
dan Rabb kalian. Tidak ada) huruf min di sini adalah zaidah (suatu binatang)
makhluk yang melata di bumi (melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya)
artinya, Dialah yang menguasai dan yang memaksakannya, maka tidak dapat
memberikan manfaat dan tidak pula mudarat melainkan seizin-Nya. Dalam ayat
ini disebutkan lafal an-naashiyah secara khusus, yang artinya ubun-ubun,
karena seseorang yang dipegang ubun-ubunnya berarti sangat hina. Ini
menggambarkan hinanya makhluk dibandingkan dengan Allah. (Sesungguhnya Rabbku
di atas jalan yang lurus) yaitu jalan kebenaran dan keadilan.
|
||
Jika kamu berpaling,
maka sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu apa [amanat] yang aku
diutus [untuk menyampaikan]nya kepadamu. Dan Tuhanku akan mengganti [kamu]
dengan kaum yang lain [dari] kamu; dan kamu tidak dapat membuat mudharat
kepada-Nya sedikitpun. Sesungguhnya Tuhanku adalah Maha Pemelihara segala
sesuatu. (57)
|
|
فَإِن تَوَلَّوۡاْ
فَقَدۡ أَبۡلَغۡتُكُم مَّآ أُرۡسِلۡتُ بِهِۦۤ إِلَيۡكُمۡۚ وَيَسۡتَخۡلِفُ
رَبِّى قَوۡمًا غَيۡرَكُمۡ وَلَا تَضُرُّونَهُ ۥ شَيۡـًٔاۚ إِنَّ رَبِّى
عَلَىٰ كُلِّ شَىۡءٍ حَفِيظٌ۬ (٥٧)
|
057. (Jika kalian berpaling) asalnya ialah tatawallau,
kemudian salah satu dari huruf ta dibuang sehingga jadilah tawallau, artinya
berpaling (maka sesungguhnya aku telah menyampaikan kepada kalian apa/amanat
yang aku diutus untuk menyampaikannya kepada kalian. Dan Rabbku akan
mengganti kalian dengan kaum yang lain dari kalian; dan kalian tidak dapat
membuat mudarat kepada-Nya sedikit pun) oleh sebab kemusyrikan kalian.
(Sesungguhnya Rabbku adalah Maha Pemelihara segala sesuatu") yang mengawasinya.
|
||
Dan tatkala datang
azab Kami, Kami selamatkan Huud dan orang-orang yang beriman bersama dia
dengan rahmat dari Kami; dan Kami selamatkan [pula] mereka [di akhirat] dari
azab yang berat. (58)
|
|
وَلَمَّا جَآءَ
أَمۡرُنَا نَجَّيۡنَا هُودً۬ا وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مَعَهُ ۥ بِرَحۡمَةٍ۬
مِّنَّا وَنَجَّيۡنَـٰهُم مِّنۡ عَذَابٍ غَلِيظٍ۬ (٥٨)
|
058. (Dan tatkala datang perintah Kami) azab Kami (Kami
selamatkan Hud dan orang-orang yang beriman bersama dia dengan rahmat) yakni
petunjuk (dari Kami; dan Kami selamatkan pula mereka dari azab yang berat)
dari siksaan yang keras di akhirat.
|
||
Dan itulah [kisah]
kaum ’Aad yang mengingkari tanda-tanda kekuasaan Tuhan mereka, dan
mendurhakai rasul-rasul Allah dan mereka menuruti perintah semua penguasa
yang sewenang-wenang lagi menentang [kebenaran]. (59)
|
|
وَتِلۡكَ عَادٌ۬ۖ
جَحَدُواْ بِـَٔايَـٰتِ رَبِّہِمۡ وَعَصَوۡاْ رُسُلَهُ ۥ وَٱتَّبَعُوٓاْ
أَمۡرَ كُلِّ جَبَّارٍ عَنِيدٍ۬ (٥٩)
|
059. (Dan itulah kisah kaum Ad) ini mengisyaratkan
kepada peninggalan-peninggalan mereka. Makna yang dimaksud ialah berjalanlah kalian
di muka bumi ini dan lihatlah bekas-bekas peninggalan mereka. Kemudian Allah
swt. menggambarkan keadaan mereka, untuk itu Dia berfirman: (Mereka
mengingkari tanda-tanda kekuasaan Rabb mereka dan mendurhakai rasul-rasul
Allah) ungkapan di sini memakai bentuk jamak, dimaksud karena orang yang
mendurhakai seorang rasul berarti sama saja dengan mendurhakai semua rasul.
Karena pada apa yang didatangkan oleh para rasul itu hakikatnya bersumberkan
dari asal yang sama, yaitu dari ajaran tauhid (dan mereka menuruti) artinya
orang-orang yang rendah (perintah semua penguasa yang sewenang-wenang lagi
menentang kebenaran) yakni selalu menentang perkara yang hak, yang dimaksud
adalah para pemimpinnya.
|
||
Dan mereka selalu
diikuti dengan kutukan di dunia ini dan [begitu pula] di hari kiamat.
Ingatlah, sesungguhnya kaum ’Aad itu kafir kepada Tuhan mereka. Ingatlah,
kebinasaanlah bagi kaum ’Aad [yaitu] kaum Huud itu. (60)
|
|
وَأُتۡبِعُواْ فِى
هَـٰذِهِ ٱلدُّنۡيَا لَعۡنَةً۬ وَيَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِۗ أَلَآ إِنَّ عَادً۬ا
كَفَرُواْ رَبَّہُمۡۗ أَلَا بُعۡدً۬ا لِّعَادٍ۬ قَوۡمِ هُودٍ۬ (٦٠) ۞
|
060. (Dan mereka selalu diikuti dengan kutukan di dunia
ini) dari manusia (dan begitu pula di hari kiamat) mereka akan dikutuk di
hadapan makhluk semuanya. (Ingatlah sesungguhnya kaum Ad itu kafir) mereka
ingkar (terhadap Rabb mereka. Ingatlah, sesungguhnya amat jauh) dari rahmat
Allah (bagi kaum Ad yaitu kaumnya Hud).
|
||
Dan kepada Tsamud
[Kami utus] saudara mereka Saleh. Saleh berkata: "Hai kaumku, sembahlah
Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan
kamu dari bumi [tanah] dan menjadikan kamu pemakmurnya [726], karena itu mohonlah
ampunan-Nya, kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku amat
dekat [rahmat-Nya] lagi memperkenankan [do’a hamba-Nya]." (61)
|
|
وَإِلَىٰ ثَمُودَ
أَخَاهُمۡ صَـٰلِحً۬اۚ قَالَ يَـٰقَوۡمِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنۡ
إِلَـٰهٍ غَيۡرُهُ ۥۖ هُوَ أَنشَأَكُم مِّنَ ٱلۡأَرۡضِ وَٱسۡتَعۡمَرَكُمۡ
فِيہَا فَٱسۡتَغۡفِرُوهُ ثُمَّ تُوبُوٓاْ إِلَيۡهِۚ إِنَّ رَبِّى قَرِيبٌ۬
مُّجِيبٌ۬ (٦١)
|
[726] Maksudnya:
manusia dijadikan penghuni dunia untuk menguasai dan memakmurkan dunia.
|
||
|
||
061. (Dan) Kami utus (kepada Tsamud saudara mereka)
yang satu kabilah (Saleh. Saleh berkata, "Hai kaumku! Sembahlah Allah)
artinya esakanlah Dia (sekali-kali tidak ada bagi kalian Tuhan selain Dia.
Dia telah menciptakan kalian) Dialah yang mula-mula menciptakan kalian (dari
bumi) yaitu dengan menciptakan bapak moyang kalian, Adam, dari tanah (dan
menjadikan kalian pemakmurnya) Dia menjadikan kalian sebagai para penghuni
bumi (karena itu mohonlah ampunan-Nya) dari kemusyrikan (kemudian
bertobatlah) kembali kalian (kepada-Nya) dengan menjalankan ketaatan.
(Sesungguhnya Rabbku amat dekat) kepada makhluk-Nya melalui pengetahuan-Nya
(lagi memperkenankan.") doa orang yang meminta kepada-Nya.
|
||
Kaum Tsamud berkata:
"Hai Saleh, sesungguhnya kamu sebelum ini adalah seorang di antara kami
yang kami harapkan, apakah kamu melarang kami untuk menyembah apa yang
disembah oleh bapak-bapak kami? dan sesungguhnya kami betul-betul dalam
keraguan yang menggelisahkan terhadap agama yang kamu serukan kepada
kami." (62)
|
|
قَالُواْ يَـٰصَـٰلِحُ
قَدۡ كُنتَ فِينَا مَرۡجُوًّ۬ا قَبۡلَ هَـٰذَآۖ أَتَنۡهَٮٰنَآ أَن نَّعۡبُدَ
مَا يَعۡبُدُ ءَابَآؤُنَا وَإِنَّنَا لَفِى شَكٍّ۬ مِّمَّا تَدۡعُونَآ
إِلَيۡهِ مُرِيبٍ۬ (٦٢)
|
062. (Kaum Tsamud berkata, "Hai Saleh!
Sesungguhnya engkau adalah seorang di antara kami yang kami harapkan) kami
mengharapkan semoga engkau menjadi penghulu dan pemimpin kami (sebelum ini)
sebelum apa yang kamu lakukan itu (apakah kamu melarang kami untuk menyembah
apa yang disembah oleh bapak-bapak kami) yaitu berhala-berhala (dan
sesungguhnya kami betul-betul dalam keraguan terhadap agama yang kamu serukan
kepada kami) yaitu agama tauhid (lagi sangat gelisah.") maksudnya yang
diserukannya itu amat meresahkan.
|
||
Saleh berkata:
"Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku mempunyai bukti yang nyata
dari Tuhanku dan diberi-Nya aku rahmat [kenabian] dari-Nya, maka siapakah
yang akan menolong aku dari [azab] Allah jika aku mendurhakai-Nya. Sebab itu
kamu tidak menambah apapun kepadaku selain daripada kerugian. (63)
|
|
قَالَ يَـٰقَوۡمِ
أَرَءَيۡتُمۡ إِن ڪُنتُ عَلَىٰ بَيِّنَةٍ۬ مِّن رَّبِّى وَءَاتَٮٰنِى مِنۡهُ رَحۡمَةً۬
فَمَن يَنصُرُنِى مِنَ ٱللَّهِ إِنۡ عَصَيۡتُهُ ۥۖ فَمَا تَزِيدُونَنِى
غَيۡرَ تَخۡسِيرٍ۬ (٦٣)
|
063. (Saleh berkata, "Hai kaumku! Bagaimana
pikiran kalian jika aku mempunyai bukti) bukti yang jelas (dari Rabbku dan
diberi-Nya aku rahmat daripada-Nya?) kenabian (Maka siapakah yang akan
menolong aku) yang dapat memelihara diriku (dari Allah) maksudnya dari
azab-Nya (jika aku mendurhakai-Nya. Sebab itu kalian tidak menambah apa pun
kepadaku) dengan perintah kalian yang menyuruhku untuk melakukan hal tersebut
(selain daripada kerugian.") penyesatan.
|
||
Hai kaumku, inilah
unta betina dari Allah, sebagai mu’jizat [yang menunjukkan kebenaran]
untukmu, sebab itu biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu
mengganggunya dengan gangguan apapun yang akan menyebabkan kamu ditimpa azab
yang dekat." (64)
|
|
وَيَـٰقَوۡمِ هَـٰذِهِۦ
نَاقَةُ ٱللَّهِ لَڪُمۡ ءَايَةً۬ فَذَرُوهَا تَأۡڪُلۡ فِىٓ أَرۡضِ ٱللَّهِ وَلَا
تَمَسُّوهَا بِسُوٓءٍ۬ فَيَأۡخُذَكُمۡ عَذَابٌ۬ قَرِيبٌ۬ (٦٤)
|
064. ("Hai kaumku! Inilah unta betina dari Allah
sebagai mukjizat yang menunjukkan kebenaran untuk kalian) lafal aayatan
berkedudukan menjadi hal atau kata keterangan sedangkan yang menjadi amilnya
adalah isim isyarah atau lafal haadzihii tadi (sebab itu biarkanlah dia makan
di bumi Allah, dan janganlah kalian mengganggunya dengan gangguan apa pun)
seperti menyembelihnya (yang akan menyebabkan kalian ditimpa azab yang
dekat.") jika kalian menyembelihnya.
|
||
Mereka membunuh unta
itu, maka berkata Saleh: "Bersukarialah kamu sekalian di rumahmu selama
tiga hari [727] itu adalah janji yang tidak dapat didustakan." (65)
|
|
فَعَقَرُوهَا فَقَالَ
تَمَتَّعُواْ فِى دَارِڪُمۡ ثَلَـٰثَةَ أَيَّامٍ۬ۖ ذَٲلِكَ وَعۡدٌ غَيۡرُ
مَكۡذُوبٍ۬ (٦٥)
|
[727] Perbuatan
mereka menusuk unta itu adalah suatu pelanggaran terhadap larangan Nabi
Shaleh a.s. Oleh sebab itu Allah menjatuhkan kepada mereka hukuman yaitu
membatasi hidup mereka hanya dalam tempo tiga hari, maka sebagai ejekan
mereka disuruh bersuka ria selama tiga hari itu.
|
||
|
||
065. (Maka mereka menyembelihnya) unta betina itu
disembelih oleh seseorang yang kuat atas perintah mereka (maka ia berkata)
Nabi Saleh ("Bersuka-rialah kalian) bersenang-senanglah kalian (di rumah
kalian selama tiga hari) kemudian kalian akan binasa (itu adalah janji yang
tidak dapat didustakan.") janji yang tidak diingkari lagi.
|
||
Maka tatkala datang
azab Kami, Kami selamatkan Saleh beserta orang-orang yang beriman bersama dia
dengan rahmat dari Kami dan [Kami selamatkan] dari kehinaan di hari itu.
Sesungguhnya Tuhanmu Dia-lah Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (66)
|
|
فَلَمَّا جَآءَ
أَمۡرُنَا نَجَّيۡنَا صَـٰلِحً۬ا وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مَعَهُ ۥ
بِرَحۡمَةٍ۬ مِّنَّا وَمِنۡ خِزۡىِ يَوۡمِٮِٕذٍۗ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ ٱلۡقَوِىُّ ٱلۡعَزِيزُ (٦٦)
|
066. (Maka tatkala datang perintah Kami) yang
memerintahkan supaya mereka dibinasakan (Kami selamatkan Saleh beserta
orang-orang yang beriman bersama dia) jumlah mereka ada empat ribu orang
(dengan rahmat dari Kami dan) Kami selamatkan pula mereka (dari kehinaan di
hari itu) kalau dibaca yaumi-idzin dianggap sebagai isim yang mu`rab dan
kalau dibaca yaumaidzin dianggap sebagai isim yang mabni karena diidhafatkan
kepada isim yang mabni pula; demikianlah menurut pendapat kebanyakan ahli
nahwu. (Sesungguhnya Rabbmu Dialah Yang Maha Kuasa lagi Maha Perkasa) Maha
Menang.
|
||
Dan satu suara keras
yang mengguntur menimpa orang-orang yang zalim itu, lalu mereka mati
bergelimpangan di rumahnya. (67)
|
|
وَأَخَذَ ٱلَّذِينَ
ظَلَمُواْ ٱلصَّيۡحَةُ فَأَصۡبَحُواْ فِى دِيَـٰرِهِمۡ جَـٰثِمِينَ (٦٧)
|
067. (Dan satu suara yang keras yang mengguntur menimpa
orang-orang yang lalim itu lalu mereka mati bergelimpangan di tempat tinggal
mereka) dalam keadaan bersimpuh pada lutut mereka padahal mereka telah mati
semuanya.
|
||
Seolah-olah mereka
belum pernah berdiam [728] di tempat itu. Ingatlah, sesungguhnya kaum Tsamud mengingkari
Tuhan mereka. Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum Tsamud. (68)
|
|
كَأَن لَّمۡ يَغۡنَوۡاْ
فِيہَآۗ أَلَآ إِنَّ ثَمُودَاْ ڪَفَرُواْ رَبَّہُمۡۗ أَلَا بُعۡدً۬ا
لِّثَمُودَ (٦٨)
|
[728] Demikian
cepatnya mereka dihancurkan oleh guntur itu, sehingga mereka hancur lebur
oleh guntur itu, tanpa bekas, seakan-akan mereka tidak pernah ada.
|
||
|
||
068. (Seolah-olah) lafal ka-an adalah takhfif daripada
ka-anna sedangkan isimnya tidak disebutkan, kepanjangannya adalah ka-annahum,
artinya seolah-olah mereka (belum pernah berdiam) belum pernah tinggal (di
tempat itu) di dalam rumah mereka. (Ingatlah, sesungguhnya kaum Tsamud
mengingkari Tuhan mereka. Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum Tsamud) lafal
tsamuud dapat ditanwinkan sehingga menjadi tsamuudan dan dapat pula dibaca
tanpa memakai tanwin sehingga menjadi tsamuuda. Makna yang dimaksud ialah
kabilahnya.
|
||
Dan sesungguhnya
utusan-utusan Kami [malaikat-malaikat] telah datang kepada Ibrahim dengan
membawa kabar gembira, mereka mengucapkan: "Salaman" [Selamat].
Ibrahim menjawab: "Salamun" [Selamatlah], maka tidak lama kemudian
Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang. (69)
|
|
وَلَقَدۡ جَآءَتۡ
رُسُلُنَآ إِبۡرَٲهِيمَ بِٱلۡبُشۡرَىٰ قَالُواْ سَلَـٰمً۬اۖ قَالَ سَلَـٰمٌ۬ۖ
فَمَا لَبِثَ أَن جَآءَ بِعِجۡلٍ حَنِيذٍ۬ (٦٩)
|
069. (Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami telah datang
kepada Ibrahim dengan membaca kabar gembira) yaitu akan diberi anak bernama
Ishak dan menyusul Yakub anak Ishak sesudah itu. (mereka mengucapkan,
"Selamat.") lafal salaaman menjadi mashdar (Ibrahim menjawab,
"Selamatlah.") atas kalian (Maka tidak lama kemudian Ibrahim
menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang) daging panggang anak sapi.
|
||
Maka tatkala
dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan
mereka, dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata: "Jangan
kamu takut, sesungguhnya kami adalah [malaikat-malaikat] yang diutus kepada
kaum Luth." (70)
|
|
فَلَمَّا رَءَآ
أَيۡدِيَہُمۡ لَا تَصِلُ إِلَيۡهِ نَڪِرَهُمۡ وَأَوۡجَسَ مِنۡہُمۡ خِيفَةً۬ۚ
قَالُواْ لَا تَخَفۡ إِنَّآ أُرۡسِلۡنَآ إِلَىٰ قَوۡمِ لُوطٍ۬ (٧٠)
|
070. (Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak
menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka) merasa heran dengan
kelakuan mereka itu (dan mulai timbul) memendam rasa di dalam hati (rasa
takut terhadap mereka) ketakutan. (Malaikat itu berkata, "Jangan kamu
takut, sesungguhnya kami adalah malaikat-malaikat yang diutus kepada kaum
Luth.") untuk membinasakan mereka.
|
||
Dan isterinya berdiri
[di balik tirai] lalu dia tersenyum. Maka Kami sampaikan kepadanya berita
gembira tentang [kelahiran] Ishaq dan dari Ishaq [akan lahir puteranya]
Ya’qub. (71)
|
|
وَٱمۡرَأَتُهُ ۥ
قَآٮِٕمَةٌ۬ فَضَحِكَتۡ
فَبَشَّرۡنَـٰهَا بِإِسۡحَـٰقَ وَمِن وَرَآءِ إِسۡحَـٰقَ يَعۡقُوبَ (٧١)
|
071. (Dan istrinya) yakni istri Nabi Ibrahim, yaitu
Siti Sarah (berdiri) melayani mereka (lalu dia tersenyum) merasa gembira
dengan akan dibinasakannya kaum Luth (maka Kami sampaikan kepadanya berita
gembira tentang kelahiran Ishak dan menyusul sesudah) (Ishak Yakub) yaitu
anak Nabi Ishak yang sempat melihat Nabi Ibrahim.
|
||
Isterinya berkata:
"Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak padahal aku
adalah seorang perempuan tua, dan ini suamikupun dalam keadaan yang sudah tua
pula? Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh. (72)
|
|
قَالَتۡ
يَـٰوَيۡلَتَىٰٓ ءَأَلِدُ وَأَنَا۟ عَجُوزٌ۬ وَهَـٰذَا بَعۡلِى شَيۡخًاۖ إِنَّ
هَـٰذَا لَشَىۡءٌ عَجِيبٌ۬ (٧٢)
|
072. (Istrinya berkata, "Sungguh mengherankan)
lafal wailataa ini merupakan kalimat yang biasa diucapkan di kala seseorang
melihat perkara yang besar. Huruf ya yang ada padanya merupakan pergantian
dari huruf alif (apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang
perempuan tua) aku berumur sembilan puluh sembilan tahun (dan ini suamiku pun
dalam keadaan yang sudah tua pula) Nabi Ibrahim pada saat itu berumur seratus
atau seratus dua puluh tahun. Lafal syaikhan dinashabkan karena menjadi hal,
sedangkan amilnya adalah isim isyarah yaitu lafal haadzaa tadi. (Sesungguhnya
ini benar-benar suatu yang aneh") kedua pasangan yang sama-sama telah
tua dapat mempunyai anak.
|
||
Para malaikat itu
berkata: "Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? [Itu adalah]
rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlulbait!
Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah." (73)
|
|
قَالُوٓاْ
أَتَعۡجَبِينَ مِنۡ أَمۡرِ ٱللَّهِۖ رَحۡمَتُ ٱللَّهِ وَبَرَكَـٰتُهُ ۥ
عَلَيۡكُمۡ أَهۡلَ ٱلۡبَيۡتِۚ إِنَّهُ ۥ حَمِيدٌ۬ مَّجِيدٌ۬ (٧٣)
|
073. (Para malaikat itu berkata, "Apakah kamu
merasa heran tentang perintah Allah) yakni kekuasaan-Nya (itu adalah rahmat
Allah dan keberkatan-Nya dicurahkan atas kalian) hai (ahlul bait) keluarga
Nabi Ibrahim. (Sesungguhnya Allah Maha Terpuji) sangat terpuji (lagi Maha
Pemurah") Maha Pengasih.
|
||
Maka tatkala rasa
takut hilang dari Ibrahim dan berita gembira telah datang kepadanya, diapun
bersoal jawab dengan [malaikat-malaikat] Kami tentang kaum Luth. (74)
|
|
فَلَمَّا ذَهَبَ عَنۡ
إِبۡرَٲهِيمَ ٱلرَّوۡعُ وَجَآءَتۡهُ ٱلۡبُشۡرَىٰ يُجَـٰدِلُنَا فِى قَوۡمِ
لُوطٍ (٧٤)
|
074. (Maka tatkala rasa takut hilang dari Ibrahim)
perasaan takut telah lenyap dari hatinya (dan berita gembira telah datang
kepadanya) yaitu memperoleh anak, mulailah (dia pun bersoal jawab dengan
Kami) yakni dengan malaikat-malaikat utusan Kami (tentang) mengenai perihal
(kaum Luth).
|
||
Sesungguhnya Ibrahim
itu benar-benar seorang yang penyantun lagi pengiba dan suka kembali kepada
Allah. (75)
|
|
إِنَّ إِبۡرَٲهِيمَ
لَحَلِيمٌ أَوَّٲهٌ۬ مُّنِيبٌ۬ (٧٥)
|
075. (Sesungguhnya Ibrahim itu benar-benar penyantun)
sangat sabar (lagi penghiba dan suka kembali kepada Allah) banyak
istighfarnya atau ia banyak mengucapkan kalimat innaa lillaahi wa innaa
ilaihi raaji`uuna. Maka Nabi Ibrahim berkata kepada para malaikat itu,
"Apakah kalian akan membinasakan suatu kota yang di dalamnya terdapat
tiga ratus orang beriman?" Para malaikat menjawab, "Tidak." Ia
kembali bertanya, "Apakah kalian akan membinasakan suatu kota yang di
dalamnya terdapat dua ratus orang yang beriman?" Para malaikat menjawab,
"Tidak." Ia bertanya lagi, "Apakah kalian akan membinasakan
suatu kota yang di dalamnya terdapat empat puluh orang yang beriman."
Para malaikat menjawab, "Tidak." Ia kembali bertanya, "Apakah
kalian akan membinasakan suatu kota yang di dalamnya terdapat empat belas
orang yang beriman?" Mereka menjawab, "Tidak." Nabi Ibrahim
kembali bertanya, "Bagaimana pendapat kalian jika di dalam sebuah kota
terdapat hanya seorang yang beriman?" Mereka menjawab, "Tidak
pula." Maka Nabi Ibrahim berkata kepada mereka, "Sesungguhnya di
dalam kota tersebut terdapat Nabi Luth." Mereka menjawab, "Kami
lebih mengetahui tentang orang-orang beriman yang terdapat di dalamnya
|
||
Hai Ibrahim, tinggalkanlah
soal jawab ini, sesungguhnya telah datang ketetapan Tuhanmu, dan sesungguhnya
mereka itu akan didatangi azab yang tidak dapat ditolak. (76)
|
|
يَـٰٓإِبۡرَٲهِيمُ
أَعۡرِضۡ عَنۡ هَـٰذَآۖ إِنَّهُ ۥ قَدۡ جَآءَ أَمۡرُ رَبِّكَۖ
وَإِنَّہُمۡ ءَاتِيہِمۡ عَذَابٌ غَيۡرُ مَرۡدُودٍ۬ (٧٦)
|
076. Maka tatkala Nabi Ibrahim berkepanjangan di dalam
bertanya jawab dengan mereka, lalu mereka mengatakan: ("Hai Ibrahim!
Tinggalkanlah soal jawab ini) perbantahan ini (sesungguhnya telah datang
ketetapan Rabbmu) untuk membinasakan mereka (dan sesungguhnya mereka itu akan
didatangi azab yang tidak dapat ditolak.")
|
||
Dan tatkala datang
utusan-utusan Kami [para malaikat] itu kepada Luth, dia merasa susah dan
merasa sempit dadanya karena kedatangan mereka, dan dia berkata: "Ini
adalah hari yang amat sulit." [729] (77)
|
|
وَلَمَّا جَآءَتۡ
رُسُلُنَا لُوطً۬ا سِىٓءَ بِہِمۡ وَضَاقَ بِہِمۡ ذَرۡعً۬ا وَقَالَ هَـٰذَا
يَوۡمٌ عَصِيبٌ۬ (٧٧)
|
[729] Nabi Luth a.s.
merasa susah akan kedatangan utusan-utuaan Allah itu karena mereka berupa
pemuda yang rupawan sedangkan kaum Luth amat menyukai pemuda-pemuda yang
rupawan untuk melakukan homo sexual. Dan dia merasa tidak sanggup melindungi
mereka bilamana ada gangguan dari kaumnya.
|
||
|
||
077. (Dan tatkala datang utusan-utusan Kami itu kepada
Luth, dia merasa susah) merasa repot dengan kedatangan mereka itu (dan merasa
sempit dadanya karena kedatangan mereka) mereka datang dalam rupa yang tampan
menyamar sebagai tamu-tamu. Hal inilah yang membuat Nabi Luth merasa takut
terhadap kaumnya yang tentunya akan berlaku tidak senonoh terhadap tamu-tamunya
ini (dan dia berkata, "Ini adalah hari yang amat berat.") hari yang
sangat keras.
|
||
Dan datanglah
kepadanya kaumnya dengan bergegas-gegas. Dan sejak dahulu mereka selalu
melakukan perbuatan-perbuatan yang keji [730] Luth berkata: "Hai kaumku, inilah puteri-puteri [negeri]
ku mereka lebih suci bagimu, maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu
mencemarkan [nama] ku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antaramu seorang
yang berakal?" (78)
|
|
وَجَآءَهُ ۥ
قَوۡمُهُ ۥ يُہۡرَعُونَ إِلَيۡهِ وَمِن قَبۡلُ كَانُواْ يَعۡمَلُونَ
ٱلسَّيِّـَٔاتِۚ قَالَ يَـٰقَوۡمِ هَـٰٓؤُلَآءِ بَنَاتِى هُنَّ أَطۡهَرُ
لَكُمۡۖ فَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلَا تُخۡزُونِ فِى ضَيۡفِىٓۖ أَلَيۡسَ مِنكُمۡ
رَجُلٌ۬ رَّشِيدٌ۬ (٧٨)
|
[730] Maksudnya
perbuatan keji di sini ialah: mengerjakan liwath (homosexuil).
|
||
|
||
078. (Datanglah kepadanya kaumnya) ketika mereka
mengetahui tentang tamu-tamunya itu (dengan bergegas-gegas) dengan segera
(menuju kepadanya. Dan sejak dahulu) sebelum kedatangan para tetamu itu
(mereka selalu mengerjakan perbuatan-perbuatan keji) yaitu menyetubuhi anus
laki-laki. (Ia pernah berkata,) yakni Nabi Luth ("Hai kaumku! Inilah
putri-putriku) maka kawinilah mereka (mereka lebih suci bagi kalian, maka
bertakwalah kepada Allah dan janganlah kalian membuat malu) mempermalukan
diriku (terhadap tamuku ini) tamu-tamu ini. (Tidak adakah di antara kalian
seorang yang berakal?") yang memerintahkan kalian berbuat kebajikan dan
melarang kalian melakukan perbuatan yang mungkar.
|
||
Mereka menjawab:
"Sesungguhnya kamu telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan [731] terhadap
puteri-puterimu, dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya
kami kehendaki." (79)
|
|
قَالُواْ لَقَدۡ
عَلِمۡتَ مَا لَنَا فِى بَنَاتِكَ مِنۡ حَقٍّ۬ وَإِنَّكَ لَتَعۡلَمُ مَا نُرِيدُ
(٧٩)
|
[731] Maksudnya:
mereka tidak punya syahwat terhadap wanita.
|
||
|
||
079. (Mereka menjawab, "Sesungguhnya kamu telah
mengetahui bahwa kami tak mempunyai keinginan terhadap putri-putrimu itu)
kami tidak membutuhkannya (dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang
sekiranya kami kehendaki.") yaitu suka menyetubuhi anus laki-laki.
|
||
Luth berkata:
"Seandainya aku ada mempunyai kekuatan [untuk menolakmu] atau kalau aku
dapat berlindung kepada keluarga yang kuat [tentu aku lakukan]."
(80)
|
|
قَالَ لَوۡ أَنَّ لِى
بِكُمۡ قُوَّةً أَوۡ ءَاوِىٓ إِلَىٰ رُكۡنٍ۬ شَدِيدٍ۬ (٨٠)
|
080. (Luth berkata, "Seandainya aku mempunyai
kekuatan untuk menolak kalian) mempunyai kemampuan untuk menolak keinginan
kalian (atau kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat")
yakni keluarga yang mau menolongku, tentu aku akan menghajar kalian atas
kekurangajaran kalian itu. Maka tatkala para malaikat itu melihat hal
tersebut, lalu mereka mengatakan:
|
||
Para utusan [malaikat]
berkata: "Hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu,
sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah
dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan
janganlah ada seorangpun di antara kamu yang tertinggal [732], kecuali isterimu.
Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya
saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; bukankah subuh itu
sudah dekat?". (81)
|
|
قَالُواْ يَـٰلُوطُ
إِنَّا رُسُلُ رَبِّكَ لَن يَصِلُوٓاْ إِلَيۡكَۖ فَأَسۡرِ بِأَهۡلِكَ بِقِطۡعٍ۬
مِّنَ ٱلَّيۡلِ وَلَا يَلۡتَفِتۡ مِنڪُمۡ أَحَدٌ إِلَّا ٱمۡرَأَتَكَۖ
إِنَّهُ ۥ مُصِيبُہَا مَآ أَصَابَہُمۡۚ إِنَّ مَوۡعِدَهُمُ ٱلصُّبۡحُۚ
أَلَيۡسَ ٱلصُّبۡحُ بِقَرِيبٍ۬ (٨١)
|
[732] Kata
"tertinggal" di sini terjemahan dari kalimah "yaltafit." Ada pula mufassir menterjemahkannya dengan
"menoleh ke belakang"
|
||
|
||
081. (Para utusan itu berkata, "Hai Luth!
Sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Rabbmu, sekali-kali mereka tidak akan
dapat mengganggu kamu) dengan berlaku jahat terhadap dirimu (sebab itu bawalah
pergi keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir) pada bagian yang terakhir
dari (malam dan janganlah ada seorang pun di antara kalian yang tertinggal)
supaya ia tidak melihat kengerian azab yang menimpa mereka (kecuali istrimu)
dengan dibaca rafa`, yaitu imra-atuka, berkedudukan menjadi badal dari lafal
ahadin. Menurut qiraat lain dibaca nashab, yaitu imra-ataka, berkedudukan
menjadi istitsna dari lafal al-ahl. Artinya janganlah engkau membawa pergi
dia. (Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka) menurut suatu
pendapat dikatakan bahwa Nabi Luth tidak membawa istrinya pergi. Akan tetapi
menurut pendapat yang lain dikatakan bahwa Nabi Luth membawanya pergi. Hanya
saja ia menoleh ke belakang seraya mengatakan, 'Aduh kaumku!' Lalu ia ditimpa
oleh batu besar sehingga matilah dia." Nabi Luth bertanya kepada utusan
tentang waktu pembinasaan kaumnya, maka para utusan itu berkata.
("Sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh)
Nabi Luth meminta, 'Aku minta supaya lebih disegerakan lagi.' Mereka menjawab
('Bukankah subuh itu sudah dekat?'")
|
||
Maka tatkala datang
azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah [Kami
balikkan], dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan
bertubi-tubi, (82)
|
|
فَلَمَّا جَآءَ
أَمۡرُنَا جَعَلۡنَا عَـٰلِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمۡطَرۡنَا عَلَيۡهَا حِجَارَةً۬
مِّن سِجِّيلٍ۬ مَّنضُودٍ۬ (٨٢)
|
082. (Maka tatkala datang perintah Kami) untuk
membinasakan mereka (Kami jadikan bagian atas) dari negeri kaum Luth (ke
bawah) artinya malaikat Jibril mengangkat negeri mereka ke atas kemudian
menjatuhkannya ke bumi dalam keadaan terbalik (dan Kami hujani mereka dengan
batu dari tanah yang terbakar) yaitu lumpur yang panas membara (dengan
bertubi-tubi) secara terus-menerus.
|
||
yang diberi tanda oleh
Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim [733]. (83)
|
|
مُّسَوَّمَةً عِندَ
رَبِّكَۖ وَمَا هِىَ مِنَ ٱلظَّـٰلِمِينَ بِبَعِيدٍ۬ (٨٣) ۞
|
[733] Yakni
orang-orang zalim itu karena kezalimannya, mereka pasti mendapat siksa yang
demikian. Adapula sebagian mufassir mengartikan bahwa negeri kaum Luth yang
dibinasakan itu tidak jauh dari negeri Mekah.
|
||
|
||
083. (Yang diberi tanda) telah ditandai masing-masing
tanah yang membara itu dengan nama orang yang dikenainya (oleh Rabbmu)
menjadi zharaf bagi lafal mu`allamatan (dan hal itu) makna yang diisyaratkan
di sini adalah azab yang berupa batu itu atau negeri mereka (dari orang-orang
yang lalim) artinya penduduk Mekah (tidak jauh).
|
||
Dan kepada [penduduk]
Mad-yan [Kami utus] saudara mereka, Syu’aib. Ia berkata: "Hai kaumku,
sembahlah Allah, sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain Dia. Dan janganlah
kamu kurangi takaran dan timbangan, sesungguhnya aku melihat kamu dalam
keadaan yang baik [mampu] dan sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan azab
hari yang membinasakan [kiamat]." (84)
|
|
وَإِلَىٰ مَدۡيَنَ
أَخَاهُمۡ شُعَيۡبً۬اۚ قَالَ يَـٰقَوۡمِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مَا لَڪُم مِّنۡ
إِلَـٰهٍ غَيۡرُهُ ۥۖ وَلَا تَنقُصُواْ ٱلۡمِڪۡيَالَ وَٱلۡمِيزَانَۚ
إِنِّىٓ أَرَٮٰڪُم بِخَيۡرٍ۬
وَإِنِّىٓ أَخَافُ عَلَيۡڪُمۡ عَذَابَ يَوۡمٍ۬ مُّحِيطٍ۬ (٨٤)
|
084. (Dan) Kami utus (kepada penduduk Madyan saudara
mereka Syuaib. Ia berkata, "Hai kaumku! Sembahlah Allah) tauhidkanlah
Dia (sekali-kali tiada Tuhan bagi kalian selain Dia. Dan janganlah kalian
kurangi takaran dan timbangan, sesungguhnya aku melihat kalian dalam keadaan
yang baik) kalian hidup dalam keadaan yang menyenangkan sehingga kalian tidak
perlu melakukan pengurangan takaran dan timbangan (dan sesungguhnya aku)
(khawatir terhadap kalian) jika kalian tidak mau beriman (akan azab hari yang
membinasakan") hari yang meliputi kalian dengan kebinasaan. Lafal yaum
disifati dengan lafal muhith mengandung pengertian majaz, karena terjadinya
azab itu pada hari tersebut.
|
||
Dan Syu’aib berkata:
"Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan
janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu
membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan. (85)
|
|
وَيَـٰقَوۡمِ أَوۡفُواْ
ٱلۡمِڪۡيَالَ وَٱلۡمِيزَانَ بِٱلۡقِسۡطِۖ وَلَا تَبۡخَسُواْ ٱلنَّاسَ
أَشۡيَآءَهُمۡ وَلَا تَعۡثَوۡاْ فِى ٱلۡأَرۡضِ مُفۡسِدِينَ (٨٥)
|
085. (Dan Syuaib berkata, "Hai kaumku!)
(Cukupkanlah takaran dan timbungan) sempurnakanlah keduanya (dengan adil)
secara tetap (dan janganlah kalian merugikan manusia terhadap hak-hak mereka)
janganlah kalian mengurangi hak-hak mereka sedikit pun (dan janganlah kalian
membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan) dengan melakukan
pembunuhan dan kejahatan lainnya. Lafal ta'tsau berasal dari fi'il madhi
`atsiya, artinya mengadakan kerusakan. Sedangkan lafal mufsidiina
berkedudukan menjadi hal atau keterangan yang mengukuhkan makna amilnya yaitu
ta'tsau.
|
||
Sisa [keuntungan] dari
Allah [734]
adalah lebih baik bagimu jika kamu orang-orang yang beriman. Dan aku bukanlah
seorang penjaga atas dirimu." (86)
|
|
بَقِيَّتُ ٱللَّهِ
خَيۡرٌ۬ لَّكُمۡ إِن ڪُنتُم مُّؤۡمِنِينَۚ وَمَآ أَنَا۟ عَلَيۡكُم بِحَفِيظٍ۬
(٨٦)
|
[734] Yang dimaksud
dengan "sisa keuntungan dari Allah" ialah keuntungan yang halal
dalam perdagangan sesudah mencukupkan takaran dan timbangan.
|
||
|
||
086. (Sisa keuntungan dari Allah) yaitu rezeki yang
masih tersisa bagi kalian sesudah kalian mencukupkan takaran dan timbangan
(adalah lebih baik bagi kalian) daripada perbuatan mengurangi takaran dan
timbangan (jika kalian orang-orang yang beriman. Dan aku bukanlah seorang
penjaga atas diri kalian.") aku bukanlah pengawas yang membalas kalian
terhadap amal perbuatan kalian, akan tetapi sesungguhnya aku adalah orang
yang diutus bagi kalian sebagai pembawa peringatan.
|
||
Mereka berkata:
"Hai Syu’aib, apakah agamamu yang menyuruh kamu agar kami meninggalkan
apa yang disembah oleh bapak-bapak kami atau melarang kami memperbuat apa
yang kami kehendaki tentang harta kami. Sesungguhnya kamu adalah orang yang
sangat penyantun lagi berakal." [735] (87)
|
|
قَالُواْ يَـٰشُعَيۡبُ
أَصَلَوٰتُكَ تَأۡمُرُكَ أَن نَّتۡرُكَ مَا يَعۡبُدُ ءَابَآؤُنَآ أَوۡ أَن
نَّفۡعَلَ فِىٓ أَمۡوَٲلِنَا مَا نَشَـٰٓؤُاْۖ إِنَّكَ لَأَنتَ ٱلۡحَلِيمُ
ٱلرَّشِيدُ (٨٧)
|
[735] Perkataan ini
mereka ucapkan untuk mengejek Nabi Syu'aib a.s.
|
||
|
||
087. (Mereka berkata) kepada Nabi Syuaib dengan nada
mengejek ("Hai Syuaib! Apakah salatmu menyuruhmu) membebankan kepadamu
(agar kami meninggalkan apa yang disembah oleh bapak-bapak kami) yaitu
berhala-berhala (atau) melarang kami (mencegah kami melakukan apa yang kami
kehendaki tentang harta kami) maksudnya hal ini tidak benar sama sekali,
tidak ada seorang pun yang menyeru kepada kebaikan. (Sesungguhnya kamu adalah
orang yang sangat penyantun lagi berakal.") mereka mengatakan demikian
dengan nada mengejek dan mencemoohkan Nabi Syuaib.
|
||
Syu’aib berkata:
"Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku mempunyai bukti yang nyata
dari Tuhanku dan dianugerahi-Nya aku daripada-Nya rezki yang baik [patutkah
aku menyalahi perintah-Nya]? Dan aku tidak berkehendak menyalahi kamu [dengan
mengerjakan] apa yang aku larang. Aku tidak bermaksud kecuali [mendatangkan]
perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufiq bagiku
melainkan dengan [pertolongan] Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan
hanya kepada-Nya-lah aku kembali. (88)
|
|
قَالَ يَـٰقَوۡمِ
أَرَءَيۡتُمۡ إِن كُنتُ عَلَىٰ بَيِّنَةٍ۬ مِّن رَّبِّى وَرَزَقَنِى مِنۡهُ
رِزۡقًا حَسَنً۬اۚ وَمَآ أُرِيدُ أَنۡ أُخَالِفَكُمۡ إِلَىٰ مَآ أَنۡهَٮٰڪُمۡ عَنۡهُۚ إِنۡ
أُرِيدُ إِلَّا ٱلۡإِصۡلَـٰحَ مَا ٱسۡتَطَعۡتُۚ وَمَا تَوۡفِيقِىٓ إِلَّا
بِٱللَّهِۚ عَلَيۡهِ تَوَكَّلۡتُ وَإِلَيۡهِ أُنِيبُ (٨٨)
|
088. (Syuaib berkata, "Bagaimana pikiran kalian
jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Rabbku dan dianugerahi-Nya aku
daripada-Nya rezeki yang baik) rezeki yang halal lalu apakah patut jika aku
mencampurinya dengan barang yang haram hasil mengurangi takaran dan timbangan
(Dan aku tidak berkehendak menyalahi kalian) melakukan (apa yang aku larang
kalian daripadanya) kemudian aku mengerjakannya. (Aku tidak) aku tiada
(bermaksud kecuali mendatangkan perbaikan) bagi kalian supaya menegakkan
keadilan (selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku)
berkemampuan untuk melakukan hal tersebut dan perkara ketaatan lainnya
(melainkan dengan pertolongan Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakal dan
hanya kepada-Nyalah aku kembali.") mengembalikan semua perkara.
|
||
Hai kaumku, janganlah
hendaknya pertentangan antara aku [dengan kamu] menyebabkan kamu menjadi
jahat hingga kamu ditimpa azab seperti yang menimpa kaum Nuh atau kaum Huud
atau kaum Shaleh, sedang kaum Luth tidak [pula] jauh [tempatnya] dari kamu.
(89)
|
|
وَيَـٰقَوۡمِ لَا
يَجۡرِمَنَّكُمۡ شِقَاقِىٓ أَن يُصِيبَڪُم مِّثۡلُ مَآ أَصَابَ قَوۡمَ نُوحٍ
أَوۡ قَوۡمَ هُودٍ أَوۡ قَوۡمَ صَـٰلِحٍ۬ۚ وَمَا قَوۡمُ لُوطٍ۬ مِّنڪُم
بِبَعِيدٍ۬ (٨٩)
|
089. ("Hai kaumku! Janganlah membuat kalian jahat)
menyebabkan kalian melakukannya (adanya pertentangan dengan aku) pertentangan
antara aku dan kalian. Lafal syiqaaqii menjadi fa'il atau subjek daripada
fi'il yajrimannakum, dan lafal qaum yang terkandung di dalamnya berkedudukan
menjadi maf'ul awwal atau objek pertama, sedangkan maf'ul yang kedua ialah
(hingga kalian ditimpa azab seperti yang menimpa kaum Nuh atau kaum Hud atau
kaum Saleh) ditimpa azab yang sama (sedangkan kaum Luth tidaklah) artinya
tempat tinggal kaum Luth atau waktu mereka dibinasakan (jauh dari kalian)
maka ambillah hal itu sebagai pelajaran buat kalian.
|
||
Dan mohonlah ampun
kepada Tuhanmu kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku Maha
Penyayang lagi Maha Pengasih. (90)
|
|
وَٱسۡتَغۡفِرُواْ
رَبَّڪُمۡ ثُمَّ تُوبُوٓاْ إِلَيۡهِۚ إِنَّ رَبِّى رَحِيمٌ۬ وَدُودٌ۬ (٩٠)
|
090. (Dan mohonlah ampun kepada Rabb kalian, kemudian
bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Rabbku Maha Penyayang) terhadap
orang-orang yang beriman (lagi Maha Pengasih.") sangat mencintai
orang-orang yang beriman.
|
||
Mereka berkata:
"Hai Syu’aib, kami tidak banyak mengerti tentang apa yang kamu katakan
itu dan sesungguhnya kami benar-benar melihat kamu seorang yang lemah di
antara kami; kalau tidaklah karena keluargamu tentulah kami telah merajam
kamu, sedang kamupun bukanlah seorang yang berwibawa di sisi kami."
(91)
|
|
قَالُواْ يَـٰشُعَيۡبُ
مَا نَفۡقَهُ كَثِيرً۬ا مِّمَّا تَقُولُ وَإِنَّا لَنَرَٮٰكَ فِينَا ضَعِيفً۬اۖ
وَلَوۡلَا رَهۡطُكَ لَرَجَمۡنَـٰكَۖ وَمَآ أَنتَ عَلَيۡنَا بِعَزِيزٍ۬ (٩١)
|
091. (Mereka berkata) dengan nada yang menunjukkan
kurang perhatian mereka terhadap perkataan Nabi Syuaib ("Hai Syuaib!
Kami tidak mengerti) kurang memahami (banyak tentang apa yang kamu katakan
itu dan sesungguhnya kami benar-benar melihat kamu seorang yang lemah di
antara kami) maksudnya orang yang rendah (kalau tidaklah karena keluargamu)
familimu (tentulah kami telah merajam kamu) dengan batu (sedangkan kamu pun
bukanlah seorang yang berwibawa di sisi kami.") bukan orang-orang tidak
pantas untuk dihukum rajam; dan sesungguhnya hanya keluargamu sajalah
orang-orang yang berwibawa itu.
|
||
Syu’aib menjawab:
"Hai kaumku, apakah keluargaku lebih terhormat menurut pandanganmu
daripada Allah, sedang Allah kamu jadikan sesuatu yang terbuang di
belakangmu? Sesungguhnya [pengetahuan] Tuhanku meliputi apa yang kamu
kerjakan." (92)
|
|
قَالَ يَـٰقَوۡمِ
أَرَهۡطِىٓ أَعَزُّ عَلَيۡڪُم مِّنَ ٱللَّهِ وَٱتَّخَذۡتُمُوهُ وَرَآءَكُمۡ
ظِهۡرِيًّاۖ إِنَّ رَبِّى بِمَا تَعۡمَلُونَ مُحِيطٌ۬ (٩٢)
|
092. (Syuaib menjawab, "Hai kaumku! Apakah
keluargaku lebih terhormat menurut pandangan kalian daripada Allah) oleh
sebab itu lalu kalian tidak mau membunuhku demi mereka dan kalian tidak mau
membiarkan aku demi karena Allah (sedangkan kalian menjadikan Dia) yakni
kalian menganggap Allah (sebagai sesuatu yang terbuang di belakang kalian)
terasing di belakang kalian tanpa kalian hiraukan Dia. (Sesungguhnya Rabbku
meliputi apa yang kalian kerjakan.") Dia Maha Mengetahui kesemuanya;
oleh karena itu kelak Dia akan membalas kalian.
|
||
Dan [dia berkata]:
"Hai kaumku, berbuatlah menurut kemampuanmu, sesungguhnya akupun berbuat
[pula]. Kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan ditimpa azab yang
menghinakannya dan siapa yang berdusta. Dan tunggulah azab [Tuhan],
sesungguhnya akupun menunggu bersama kamu." (93)
|
|
وَيَـٰقَوۡمِ
ٱعۡمَلُواْ عَلَىٰ مَكَانَتِڪُمۡ إِنِّى عَـٰمِلٌ۬ۖ سَوۡفَ تَعۡلَمُونَ مَن
يَأۡتِيهِ عَذَابٌ۬ يُخۡزِيهِ وَمَنۡ هُوَ كَـٰذِبٌ۬ۖ وَٱرۡتَقِبُوٓاْ إِنِّى
مَعَڪُمۡ رَقِيبٌ۬ (٩٣)
|
093. (Dan dia berkata, "Hai kaumku! Berbuatlah
menurut kemampuan kalian) sesuai dengan keadaan kalian (sesungguhnya aku pun
berbuat pula) sesuai dengan kedudukanku. (Kelak kalian akan mengetahui siapa)
lafal man di sini adalah maushul yang berkedudukan menjadi maf'ul dari lafal
ta'lamuuna (yang akan ditimpa azab yang menghinakannya dan siapa yang
berdusta. Dan tunggulah) akibat daripada perbuatan kalian itu (sesungguhnya
aku pun menunggu bersama kalian.") ikut mengawasinya.
|
||
Dan tatkala datang
azab Kami, Kami selamatkan Syu’aib dan orang-orang yang beriman bersama-sama
dengan dia dengan rahmat dari Kami, dan orang-orang yang zalim dibinasakan
oleh satu suara yang mengguntur, lalu jadilah mereka mati bergelimpangan di
rumahnya. (94)
|
|
وَلَمَّا جَآءَ
أَمۡرُنَا نَجَّيۡنَا شُعَيۡبً۬ا وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مَعَهُ ۥ
بِرَحۡمَةٍ۬ مِّنَّا وَأَخَذَتِ ٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ ٱلصَّيۡحَةُ فَأَصۡبَحُواْ
فِى دِيَـٰرِهِمۡ جَـٰثِمِينَ (٩٤)
|
094. (Dan tatkala datang perintah Kami) yang
memerintahkan supaya mereka dibinasakan (Kami selamatkan Syuaib dan
orang-orang yang beriman bersama-sama dengan dia sebagai rahmat dari Kami,
dan orang-orang yang lalim dibinasakan oleh suatu suara yang mengguntur)
malaikat Jibril mengeluarkan suara yang mengguntur terhadap mereka (lalu
jadilah mereka mati bergelimpangan di tempat tinggalnya) mereka mati dalam
keadaan bersimpuh.
|
||
Seolah-olah mereka
belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, kebinasaanlah bagi penduduk
Mad-yan sebagaimana kaum Tsamud telah binasa. (95)
|
|
كَأَن لَّمۡ يَغۡنَوۡاْ
فِيہَآۗ أَلَا بُعۡدً۬ا لِّمَدۡيَنَ كَمَا بَعِدَتۡ ثَمُودُ (٩٥)
|
095. (Seolah-olah) mereka; lafal ka-an adalah bentuk
takhfif daripada lafal ka-anna (belum pernah tinggal di tempat tinggalnya
itu, di tempat mereka bermukim. Ingatlah, kebinasaanlah bagi penduduk Madyan
sebagaimana kaum Tsamud telah binasa).
|
||
Dan sesungguhnya Kami
telah mengutus Musa dengan tanda-tanda [kekuasaan] Kami dan mu’jizat yang
nyata, (96)
|
|
وَلَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا
مُوسَىٰ بِـَٔايَـٰتِنَا وَسُلۡطَـٰنٍ۬ مُّبِينٍ (٩٦)
|
096. (Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan
membawa tanda-tanda kekuasaan Kami dan mukjizat yang nyata) bukti yang jelas
dan gamblang.
|
||
kepada Fir’aun dan
pemimpin-pemimpin kaumnya, tetapi mereka mengikut perintah Fir’aun, padahal
perintah Fir’aun sekali-kali bukanlah [perintah] yang benar. (97)
|
|
إِلَىٰ فِرۡعَوۡنَ
وَمَلَإِيْهِۦ فَٱتَّبَعُوٓاْ أَمۡرَ فِرۡعَوۡنَۖ وَمَآ أَمۡرُ فِرۡعَوۡنَ
بِرَشِيدٍ۬ (٩٧)
|
097. (Kepada Firaun dan pemimpin-pemimpin kaumnya,
tetapi mereka mengikuti perintah Firaun, padahal perintah Firaun sekali-kali
bukanlah perintah yang benar) perintah yang lurus.
|
||
Ia berjalan di muka
kaumnya di Hari Kiamat lalu memasukkan mereka ke dalam neraka. Neraka itu
seburuk-buruk tempat yang didatangi. (98)
|
|
يَقۡدُمُ
قَوۡمَهُ ۥ يَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِ فَأَوۡرَدَهُمُ ٱلنَّارَۖ وَبِئۡسَ
ٱلۡوِرۡدُ ٱلۡمَوۡرُودُ (٩٨)
|
098. (Ia berjalan di muka) berada paling depan (kaumnya
di hari kiamat) sehingga para pengikutnya mengikutinya sebagaimana mereka
mengikutinya sewaktu hidup di dunia (lalu memasukkan mereka) menjerumuskan
mereka (ke dalam neraka. Neraka itu seburuk-buruk tempat yang didatangi.)
|
||
Dan mereka selalu
diikuti dengan kutukan di dunia ini dan [begitu pula] di hari kiamat. Laknat
itu seburuk-buruk pemberian yang diberikan. (99)
|
|
وَأُتۡبِعُواْ فِى
هَـٰذِهِۦ لَعۡنَةً۬ وَيَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِۚ بِئۡسَ ٱلرِّفۡدُ ٱلۡمَرۡفُودُ (٩٩)
|
099. (Dan mereka telah diikuti di dalam) dunia ini
(oleh kutukan, dan begitu pula di hari kiamat) mereka dikutuk pula
(seburuk-buruk pemberian) bantuan (adalah yang diberikan kepada mereka)
kutukan yang diberikan kepada mereka.
|
||
Itu adalah sebahagian
dari berita-berita negeri [yang telah dibinasakan] yang Kami ceritakan
kepadamu [Muhammad]; di antara negeri-negeri itu ada yang masih kedapatan
bekas-bekasnya dan ada [pula] yang telah musnah. (100)
|
|
ذَٲلِكَ مِنۡ
أَنۢبَآءِ ٱلۡقُرَىٰ نَقُصُّهُ ۥ عَلَيۡكَۖ مِنۡہَا قَآٮِٕمٌ۬ وَحَصِيدٌ۬
(١٠٠)
|
100. (Yang demikian itu) hal yang telah disebutkan
tadi; lafal dzaalika berkedudukan menjadi mubtada sedangkan khabarnya ialah
(adalah sebagian berita-berita negeri yang Kami ceritakan kepadamu) hai
Muhammad (di antaranya) di antara negeri-negeri itu (ada yang masih kedapatan
bekas-bekasnya) artinya penduduknya telah binasa tetapi bekas-bekasnya masih
ada (dan) di antaranya ada pula (yang telah musnah) telah binasa berikut
penduduknya, sehingga tidak ada bekasnya sama sekali. Perumpamaan mereka sama
dengan tanaman yang dipanen dengan memakai sabit.
|
||
Dan Kami tidaklah
menganiaya mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri,
karena itu tiadalah bermanfa’at sedikitpun kepada mereka sembahan-sembahan
yang mereka seru selain Allah, di waktu azab Tuhanmu datang. Dan
sembahan-sembahan itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali kebinasaan
belaka. (101)
|
|
وَمَا ظَلَمۡنَـٰهُمۡ
وَلَـٰكِن ظَلَمُوٓاْ أَنفُسَہُمۡۖ فَمَآ أَغۡنَتۡ عَنۡہُمۡ ءَالِهَتُہُمُ
ٱلَّتِى يَدۡعُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ مِن شَىۡءٍ۬ لَّمَّا جَآءَ أَمۡرُ رَبِّكَۖ
وَمَا زَادُوهُمۡ غَيۡرَ تَتۡبِيبٍ۬ (١٠١)
|
101. (Dan Kami tidak menganiaya mereka) dengan
membinasakan mereka tanpa dosa (tetapi merekalah yang menganiaya dirinya
sendiri) dengan melakukan perbuatan syirik (karena itu tiadalah bermanfaat)
tidak ada gunanya (kepada diri mereka, sesembahan-sesembahan yang mereka
seru) yang mereka sembah (selain Allah). Huruf min di sini zaidah atau tidak
mengandung makna (sedikit pun, di waktu perintah Rabbmu datang) yaitu
azab-Nya. (Dan sesembahan-sesembahan itu tidaklah menambah kepada mereka)
penyembahan mereka terhadapnya itu tidak dapat memberikan kepada mereka
(selain kerugian belaka) yaitu kebinasaan.
|
||
Dan begitulah azab
Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim.
Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras. (102)
|
|
وَكَذَٲلِكَ أَخۡذُ
رَبِّكَ إِذَآ أَخَذَ ٱلۡقُرَىٰ وَهِىَ ظَـٰلِمَةٌۚ إِنَّ أَخۡذَهُ ۥۤ
أَلِيمٌ۬ شَدِيدٌ (١٠٢)
|
102. (Dan begitulah) perumpamaan azab-Nya (azab Rabbmu
apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri) yang dimaksud adalah penduduknya
(yang berbuat lalim) dengan melakukan perbuatan-perbuatan dosa. Jelasnya
tidak ada sesuatu pun yang dapat memberi manfaat kepada mereka bila azab
Allah diturunkan kepada mereka. (Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat
pedih lagi keras) sehubungan dengan ayat ini Imam Bukhari dan Imam Muslim
meriwayatkan sebuah hadis melalui Abu Musa Al-Asyari r.a. yang menceritakan
bahwasanya Rasulullah saw. telah bersabda, "Sesungguhnya Allah selalu
mencatat semua perbuatan orang yang aniaya sehingga apabila Dia mengazabnya,
maka ia tidak dapat luput daripada-Nya." Kemudian Rasulullah saw.
membacakan firman-Nya, "Dan begitulah azab Rabbmu.." (Q.S. Hud 102)
|
||
Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang takut
kepada azab akhirat. Hari kiamat itu adalah suatu hari yang semua manusia
dikumpulkan untuk [menghadapi]nya, dan hari itu adalah suatu hari yang
disaksikan [oleh segala makhluk]. (103)
|
|
إِنَّ فِى ذَٲلِكَ
لَأَيَةً۬ لِّمَنۡ خَافَ عَذَابَ ٱلۡأَخِرَةِۚ ذَٲلِكَ يَوۡمٌ۬ مَّجۡمُوعٌ۬
لَّهُ ٱلنَّاسُ وَذَٲلِكَ يَوۡمٌ۬ مَّشۡهُودٌ۬ (١٠٣)
|
103. (Sesungguhnya pada yang demikian itu) pada
kisah-kisah yang telah disebutkan tadi (benar-benar terdapat pelajaran) bahan
pelajaran (bagi orang-orang yang takut kepada azab akhirat. Hari itu) yakni
hari kiamat itu (adalah suatu hari yang dikumpulkan menghadap kepada-Nya)
pada hari itu (semua manusia, dan hari itu adalah suatu hari yang disaksikan)
artinya hari itu disaksikan oleh semua makhluk.
|
||
Dan kami tiadalah
mengundurkannya, melainkan sampai waktu yang tertentu. (104)
|
|
وَمَا
نُؤَخِّرُهُ ۥۤ إِلَّا لِأَجَلٍ۬ مَّعۡدُودٍ۬ (١٠٤)
|
104. (Dan Kami tiadalah mengundur-undurkannya melainkan
sampai waktu yang tertentu) waktu yang hanya diketahui oleh Allah.
|
||
Di kala datang hari
itu, tidak ada seorangpun yang berbicara, melainkan dengan izin-Nya; maka di
antara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia. (105)
|
|
يَوۡمَ يَأۡتِ لَا
تَڪَلَّمُ نَفۡسٌ إِلَّا بِإِذۡنِهِۦۚ فَمِنۡهُمۡ شَقِىٌّ۬ وَسَعِيدٌ۬ (١٠٥)
|
105. (Di kala datang hari itu) sudah tiba saatnya
(tidak dapat berbicara) lafal takallama pada asalnya adalah tatakallama,
kemudian salah satu huruf tanya dibuang sehingga jadilah ia takallama
(seorang pun melainkan dengan izin-Nya) izin Allah swt. (maka di antara
mereka) makhluk (ada yang celaka dan) yang lainnya (ada yang berbahagia)
masing-masing telah dipastikan nasibnya di zaman azali.
|
||
Adapun orang-orang
yang celaka, maka [tempatnya] di dalam neraka, di dalamnya mereka
mengeluarkan dan menarik nafas [dengan merintih]. (106)
|
|
فَأَمَّا ٱلَّذِينَ
شَقُواْ فَفِى ٱلنَّارِ لَهُمۡ فِيہَا زَفِيرٌ۬ وَشَهِيقٌ (١٠٦)
|
106. (Adapun orang-orang yang celaka) menurut
pengetahuan Allah swt. (maka tempatnya di dalam neraka, di dalamnya mereka
mengeluarkan jeritan) suara yang sangat keras (dan rintihan) suara yang
lemah.
|
||
Mereka kekal di
dalamnya selama ada langit dan bumi [736], kecuali jika Tuhanmu menghendaki [yang lain]. Sesungguhnya
Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki. (107)
|
|
خَـٰلِدِينَ فِيہَا مَا
دَامَتِ ٱلسَّمَـٰوَٲتُ وَٱلۡأَرۡضُ إِلَّا مَا شَآءَ رَبُّكَۚ إِنَّ رَبَّكَ
فَعَّالٌ۬ لِّمَا يُرِيدُ (١٠٧) ۞
|
[736] Alam akhirat
juga mempunyai langit dan bumi tersendiri.
|
||
|
||
107. (Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan
bumi) artinya selama keberadaan langit dan bumi di alam dunia (kecuali)
melainkan (jika Rabbmu menghendaki yang lain) yaitu perpanjangan waktu yang
melebihi umur langit dan bumi. Makna yang dimaksud adalah tidak terbatas;
mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya. (Sesungguhnya Rabbmu Maha
Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.)
|
||
Adapun orang-orang
yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga mereka kekal di dalamnya
selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki [yang lain];
sebagai karunia yang tiada putus-putusnya. (108)
|
|
وَأَمَّا ٱلَّذِينَ
سُعِدُواْ فَفِى ٱلۡجَنَّةِ خَـٰلِدِينَ فِيہَا مَا دَامَتِ ٱلسَّمَـٰوَٲتُ
وَٱلۡأَرۡضُ إِلَّا مَا شَآءَ رَبُّكَۖ عَطَآءً غَيۡرَ مَجۡذُوذٍ۬ (١٠٨)
|
108. (Adapun orang-orang yang berbahagia) dapat dibaca
sa`iduu atau su`iduu (maka tempatnya di dalam surga, mereka kekal di dalamnya
selama ada langit dan bumi kecuali) melainkan (jika Rabbmu menghendaki)
penafsirannya seperti apa yang telah dikemukakan pada ayat terdahulu yang hal
ini ditunjukkan oleh firman selanjutnya, yaitu (sebagai karunia yang tiada
putus-putusnya) tidak pernah terputus, dan penakwilan yang terdahulu itulah
penakwilan yang paling kuat karena ia terlepas dari pengertian yang
dipaksakan. Akhirnya hanya Allah jualah Yang Maha Mengetahui akan maksud-Nya.
|
||
Maka janganlah kamu
berada dalam keragu-raguan tentang apa yang disembah oleh mereka [737] Mereka tidak
menyembah melainkan sebagaimana nenek moyang mereka menyembah dahulu. Dan
sesungguhnya Kami pasti akan menyempurnakan dengan secukup-cukupnya
pembalasan [terhadap] mereka dengan tidak dikurangi sedikitpun. (109)
|
|
فَلَا تَكُ فِى
مِرۡيَةٍ۬ مِّمَّا يَعۡبُدُ هَـٰٓؤُلَآءِۚ مَا يَعۡبُدُونَ إِلَّا كَمَا
يَعۡبُدُ ءَابَآؤُهُم مِّن قَبۡلُۚ وَإِنَّا لَمُوَفُّوهُمۡ نَصِيبَہُمۡ
غَيۡرَ مَنقُوصٍ۬ (١٠٩)
|
[737] Maksudnya:
jangan ragu-ragu bahwa menyembah berhala itu adalah perbuatan yang sesat dan
buruk akibatnya.
|
||
|
||
109. (Maka janganlah kamu) hai Muhammad (berada dalam
keraguan) menaruh syak (tentang apa yang disembah oleh mereka) yaitu
berhala-berhala sesembahan mereka karena sesungguhnya Kami akan mengazab
mereka sebagaimana Kami mengazab orang-orang sebelum mereka yang melakukan
perbuatan yang sama. Ayat ini dimaksud sebagai penghibur hati Nabi saw.
(Mereka tidak menyembah melainkan sebagaimana nenek moyang mereka menyembah)
artinya sama dengan penyembahan mereka (dahulu) dan sungguh dahulu Kami telah
mengazab mereka. (Dan sesungguhnya Kami pasti akan menunaikan terhadap
mereka) sama dengan apa yang telah Kami tunaikan kepada nenek moyang mereka
(bagian mereka) pembalasan azab mereka (dengan tidak dikurangi sedikit pun) artinya
secukup-cukupnya.
|
||
Dan sesungguhnya Kami
telah memberikan Kitab [Taurat] kepada Musa, lalu diperselisihkan tentang
Kitab itu [738]. Dan seandainya tidak ada ketetapan yang telah terdahulu dari
Tuhanmu, niscaya telah ditetapkan hukuman di antara mereka. [739] Dan sesungguhnya mereka [orang-orang kafir
Mekah] dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap Al Qur’an. (110)
|
|
وَلَقَدۡ ءَاتَيۡنَا
مُوسَى ٱلۡڪِتَـٰبَ فَٱخۡتُلِفَ فِيهِۚ وَلَوۡلَا كَلِمَةٌ۬ سَبَقَتۡ مِن
رَّبِّكَ لَقُضِىَ بَيۡنَہُمۡۚ وَإِنَّہُمۡ لَفِى شَكٍّ۬ مِّنۡهُ مُرِيبٍ۬ (١١٠)
|
[738] Ayat ini suatu
penghibur kepada Nabi Muhammad SAW sewaktu beliau menghadapi tantangan
terhadap Al-Qur'an oleh orang kafir Mekah. Allah menceritakan bahwa Taurat
yang dibawa Nabi Musa a.s. dahulupun juga dapat tantangan oleh orang-orang
Yahudi.
[739] Maksudnya: andaikata tidak ada ketetapan penundaan azab terhadap mereka sampai hari kiamat, tentulah mereka dibinasakan dalam waktu itu juga. |
||
|
||
110. (Dan sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab
kepada Musa) yaitu kitab Taurat (lalu diperselisihkan tentang Kitab itu) ada
yang membenarkan dan ada yang mendustakan, sama halnya dengan nasib yang
menimpa Alquran (Dan seandainya tidak ada ketetapan yang terdahulu dari
Rabbmu) dengan ditangguhkannya penghisaban dan pembalasan terhadap semua
makhluk hingga hari kiamat nanti (niscaya telah ditetapkan peradilan di
antara mereka) di dunia tentang apa yang mereka perselisihkan mengenai
masalah Kitab itu. (Dan sesungguhnya mereka) yaitu orang-orang yang
mendustakannya (dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap Alquran) mereka
ragu terhadapnya.
|
||
Dan sesungguhnya
kepada masing-masing [mereka yang berselisih itu] pasti Tuhanmu akan
menyempurnakan dengan cukup, [balasan] pekerjaan mereka. Sesungguhnya Dia
Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. (111)
|
|
وَإِنَّ كُلاًّ۬
لَّمَّا لَيُوَفِّيَنَّہُمۡ رَبُّكَ أَعۡمَـٰلَهُمۡۚ إِنَّهُ ۥ بِمَا
يَعۡمَلُونَ خَبِيرٌ۬ (١١١)
|
111. (Dan sesungguhnya) dapat dibaca wain dan wainna
(kepada masing-masing) artinya kepada setiap makhluk (pasti) huruf maa adalah
zaidah, sedangkan huruf lam adalah mauthiah atau pendahuluan bagi qasam atau
sumpah, atau lam fariqah. Menurut qiraat yang lain lamaa dibaca tasydid
sehingga menjadi lammaa yang maknanya sama dengan illaa sedangkan huruf in
sebelumnya bermakna nafi (Rabbmu akan menyempurnakan dengan cukup amal
perbuatan mereka) yakni pembalasannya. (Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa
yang mereka kerjakan) Dia Maha Mengetahui apa yang tersembunyi dan yang
terlahirkan daripadanya.
|
||
Maka tetaplah kamu
pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan [juga] orang
yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas.
Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (112)
|
|
فَٱسۡتَقِمۡ كَمَآ
أُمِرۡتَ وَمَن تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطۡغَوۡاْۚ إِنَّهُ ۥ بِمَا
تَعۡمَلُونَ بَصِيرٌ۬ (١١٢)
|
112. (Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar) yaitu
mengamalkan perintah Rabbmu dan menyembah kepada-Nya (sebagaimana
diperintahkan kepadamu dan) juga tetaplah pada jalan yang benar (orang yang
telah bertobat) yaitu orang yang telah beriman (beserta kamu dan janganlah
kalian melampuai batas) melanggar batasan-batasan Allah. (Sesungguhnya Dia
Maha Melihat apa yang kalian kerjakan) oleh sebab itu Dia membalas kalian.
|
||
Dan janganlah kamu
cenderung kepada orang-orang yang zalim [740]
yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan
sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah,
kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan. (113)
|
|
وَلَا تَرۡكَنُوٓاْ
إِلَى ٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ فَتَمَسَّكُمُ ٱلنَّارُ وَمَا لَڪُم مِّن دُونِ
ٱللَّهِ مِنۡ أَوۡلِيَآءَ ثُمَّ لَا تُنصَرُونَ (١١٣)
|
[740] Cenderung
kepada orang yang zalim maksudnya menggauli mereka serta meridhai
perbuatannya. Akan tetapi jika bergaul dengan mereka tanpa meridhai
perbuatannya dengan maksud agar mereka kembali
kepada kebenaran atau memelihara diri, maka dibolehkan.
|
||
|
||
113. (Dan janganlah kalian cenderung) condong hati
(kepada orang-orang yang lalim) dengan menyukai mereka atau berbasa-basi
terhadap mereka atau menyenangi perbuatan mereka (yang menyebabkan kalian
disentuh) kalian terkena (api neraka dan sekali-kali kalian tiada mempunyai
selain daripada Allah) selain-Nya (seorang penolong pun) yang dapat
memelihara diri kalian dari azab-Nya. Huruf min di sini zaidah (kemudian
kalian tidak akan diberi pertolongan) sehingga kalian tidak dapat selamat
dari azab-Nya.
|
||
Dan dirikanlah
sembahyang itu pada kedua tepi siang [pagi dan petang] dan pada bahagian
permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu
menghapuskan [dosa] perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi
orang-orang yang ingat. (114)
|
|
وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ
طَرَفَىِ ٱلنَّہَارِ وَزُلَفً۬ا مِّنَ ٱلَّيۡلِۚ إِنَّ ٱلۡحَسَنَـٰتِ
يُذۡهِبۡنَ ٱلسَّيِّـَٔاتِۚ ذَٲلِكَ ذِكۡرَىٰ لِلذَّٲكِرِينَ (١١٤)
|
SEBAB TURUNNYA
AYAT: Imam Ibnu Jarir mengetengahkan
sebuah hadis melalui Ibnu Abbas r.a. yang menceritakan, bahwa para sahabat
berkata kepada Rasulullah saw., "Wahai Rasulullah! Sudikah engkau
menceritakan tentang kisah-kisah kepada kami." Lalu Allah menurunkan
firman-Nya, "Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik..."
(Q.S. Yusuf 3). Ibnu Murdawaih mengetengahkan pula
hadis yang serupa, dengan mengambil jalur periwayatan yang bersumber dari
Abdullah bin Masud r.a.
|
||
114. (Dan dirikanlah salat itu pada kedua tepi siang)
yaitu di waktu pagi dan sore; yang dimaksud adalah salat subuh, zuhur dan asar
(dan pada bagian permulaan) lafal zulafan adalah bentuk jamak dari kata
tunggal zulfatan, artinya beberapa bagian (dari malam hari) yaitu salat isyak
dan magrib. (Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu) seperti
menjalankan salat lima waktu (menghapuskan perbuatan-perbuatan yang buruk)
yakni dosa-dosa yang kecil. Ayat ini diturunkan berkenaan dengan seorang
sahabat yang mencium perempuan bukan muhrimnya. Kemudian sahabat itu
menceritakannya kepada Nabi saw. Maka Nabi saw. bersabda sampai dengan perkataannya
berikut ini, "...hal ini berlaku bagi umatku seluruhnya." Hadis ini
diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. (Itulah peringatan bagi
orang-orang yang ingat) sebagai pelajaran bagi orang-orang yang mau mengambil
pelajaran.
|
||
Dan bersabarlah,
karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang
berbuat kebaikan. (115)
|
|
وَٱصۡبِرۡ فَإِنَّ
ٱللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجۡرَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ (١١٥)
|
115. (Dan bersabarlah) hai Muhammad, di dalam
menghadapi perlakuan kaummu yang menyakitkan itu; atau bersabarlah kamu di
dalam menjalankan salat (karena sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan
pahala orang-orang yang berbuat kebaikan) bersabar di dalam menjalankan
ketaatan.
|
||
Maka mengapa tidak ada
dari umat-umat yang sebelum kamu orang-orang yang mempunyai keutamaan yang
melarang daripada [mengerjakan] kerusakan di muka bumi, kecuali sebahagian
kecil di antara orang-orang yang telah Kami selamatkan di antara mereka, dan
orang-orang yang zalim hanya mementingkan keni’matan yang mewah yang ada pada
mereka, dan mereka adalah orang-orang yang berdosa. (116)
|
|
فَلَوۡلَا كَانَ مِنَ
ٱلۡقُرُونِ مِن قَبۡلِكُمۡ أُوْلُواْ بَقِيَّةٍ۬ يَنۡہَوۡنَ عَنِ ٱلۡفَسَادِ فِى
ٱلۡأَرۡضِ إِلَّا قَلِيلاً۬ مِّمَّنۡ أَنجَيۡنَا مِنۡهُمۡۗ وَٱتَّبَعَ
ٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ مَآ أُتۡرِفُواْ فِيهِ وَكَانُواْ مُجۡرِمِينَ (١١٦)
|
116. (Maka mengapa tidak ada) mengapa tidak (dari
umat-umat) dari bangsa-bangsa terdahulu (sebelum kamu orang-orang yang
mempunyai keutamaan) orang-orang yang teguh dalam beragama dan memiliki
keutamaan (yang melarang daripada mengerjakan kerusakan di muka bumi) makna
yang dimaksud adalah meniadakan, artinya hal tersebut jelas tidak akan
terjadi di kalangan mereka (kecuali) hanya (sebagian kecil di antara
orang-orang yang telah Kami selamatkan di antara mereka) yang melakukan nahi
mungkar sehingga selamatlah mereka. Huruf min di sini mengandung makna bayan
atau penjelasan (dan orang-orang yang lalim hanya mementingkan) mereka tidak
mau melakukan nahi mungkar dan selalu senang dengan perbuatan kerusakan
(kenikmatan yang mewah yang ada pada mereka) mereka hanya bersenang-senang
saja (dan mereka adalah orang-orang yang berdosa).
|
||
Dan Tuhanmu
sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang
penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan. (117)
|
|
وَمَا ڪَانَ رَبُّكَ
لِيُهۡلِكَ ٱلۡقُرَىٰ بِظُلۡمٍ۬ وَأَهۡلُهَا مُصۡلِحُونَ (١١٧)
|
117. (Dan Rabbmu sekali-kali tidak akan membinasakan
negeri-negeri secara lalim) dengan sesuka-Nya terhadap negeri-negeri tersebut
(sedangkan penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan) orang-orang yang
beriman.
|
||
Jika Tuhanmu
menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka
senantiasa berselisih pendapat. (118)
|
|
وَلَوۡ شَآءَ رَبُّكَ
لَجَعَلَ ٱلنَّاسَ أُمَّةً۬ وَٲحِدَةً۬ۖ وَلَا يَزَالُونَ مُخۡتَلِفِينَ (١١٨)
|
118. (Jikalau Rabbmu menghendaki, tentu Dia menjadikan
manusia umat yang satu) pemeluk agama yang satu (tetapi mereka senantiasa
berselisih pendapat) dalam masalah agama.
|
||
Kecuali orang-orang
yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka.
Kalimat Tuhanmu [keputusan-Nya] telah ditetapkan: sesungguhnya Aku akan
memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan manusia [yang durhaka] semuanya.
(119)
|
|
إِلَّا مَن رَّحِمَ
رَبُّكَۚ وَلِذَٲلِكَ خَلَقَهُمۡۗ وَتَمَّتۡ كَلِمَةُ رَبِّكَ لَأَمۡلَأَنَّ
جَهَنَّمَ مِنَ ٱلۡجِنَّةِ وَٱلنَّاسِ أَجۡمَعِينَ (١١٩)
|
119. (Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh
Rabbmu) artinya Allah telah menghendaki kebaikan bagi mereka sehingga mereka
tidak berselisih pendapat tentangnya. (Dan untuk itulah Allah menciptakan
mereka) sebagian di antara mereka ada yang suka berselisih dan sebagian yang
lain ada yang diberi rahmat oleh-Nya sehingga mereka tidak berselisih
mengenai agama. (Kalimat Rabbmu telah diputuskan) yaitu (sesungguhnya Aku akan
memenuhi Jahanam dengan jin dan manusia semuanya.)
|
||
Dan semua kisah dari
rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami
teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta
pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman. (120)
|
|
وَكُلاًّ۬ نَّقُصُّ
عَلَيۡكَ مِنۡ أَنۢبَآءِ ٱلرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِۦ فُؤَادَكَۚ وَجَآءَكَ
فِى هَـٰذِهِ ٱلۡحَقُّ وَمَوۡعِظَةٌ۬ وَذِكۡرَىٰ لِلۡمُؤۡمِنِينَ (١٢٠)
|
120. (Dan setiap) lafal kullan ini dinashabkan dengan
alamat naqsh sedangkan tanwinnya merupakan pergantian dari mudhaf ilaih,
artinya semua kisah rasul-rasul yang diperlukan (Kami ceritakan kepadamu,
yaitu kisah-kisah para rasul) lafal maa di sini menjadi badal daripada lafal
kullan (yang dengannya Kami teguhkan) Kami tenangkan (hatimu) kalbumu (dan
dalam surah ini telah datang kepadamu kebenaran) yang dimaksud adalah
kisah-kisah para rasul ini atau ayat-ayat ini (serta pengajaran dan
peringatan bagi orang-orang yang beriman) orang-orang yang beriman disebutkan
di sini secara khusus, mengingat hanya merekalah yang dapat memanfaatkan
adanya kisah-kisah atau ayat-ayat ini untuk mempertebal keimanan mereka,
berbeda dengan orang-orang kafir.
|
||
Dan katakanlah kepada
orang-orang yang tidak beriman: "Berbuatlah menurut kemampuanmu;
sesungguhnya kami-pun berbuat [pula]." (121)
|
|
وَقُل لِّلَّذِينَ لَا
يُؤۡمِنُونَ ٱعۡمَلُواْ عَلَىٰ مَكَانَتِكُمۡ إِنَّا عَـٰمِلُونَ (١٢١)
|
121. (Dan katakanlah kepada orang-orang yang tidak
beriman, "Berbuatlah menurut kemampuan kalian) sesuai dengan keadaan dan
kondisi kalian (sesungguhnya Kami pun berbuat pula.") sesuai dengan
keadaan Kami; ungkapan ini dimaksud sebagai ancaman buat orang-orang yang
tidak beriman.
|
||
Dan tunggulah [akibat
perbuatanmu]; sesungguhnya kamipun menunggu [pula]." (122)
|
|
وَٱنتَظِرُوٓاْ إِنَّا
مُنتَظِرُونَ (١٢٢)
|
122. ("Dan tunggulah) akibat perbuatan kalian
(sesungguhnya kami pun menunggu pula.") hal tersebut.
|
||
Dan kepunyaan
Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya-lah
dikembalikan urusan-urusan semuanya, maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah
kepada-Nya. Dan sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.
(123)
|
|
وَلِلَّهِ غَيۡبُ
ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَإِلَيۡهِ يُرۡجَعُ ٱلۡأَمۡرُ كُلُّهُ ۥ
فَٱعۡبُدۡهُ وَتَوَڪَّلۡ عَلَيۡهِۚ وَمَا رَبُّكَ بِغَـٰفِلٍ عَمَّا
تَعۡمَلُونَ (١٢٣)
|
123. (Dan kepunyaan Allahlah apa yang gaib di langit
dan di bumi) artinya Allah mengetahui semua yang samar atau yang gaib di
dalam keduanya (dan kepada-Nyalah dikembalikan) jika dibaca yarji'u artinya
sama dengan lafal ya'uudu yaitu kembali. Jika dibaca yurja'u maka artinya
sama dengan lafal yuraddu yaitu dikembalikan (urusan-urusan semuanya) oleh
sebab itu Dia menghukum orang-orang yang durhaka terhadap-Nya (maka sembahlah
Dia) artinya esakanlah Dia (dan bertawakallah kepada-Nya) artinya percayalah
kepada-Nya karena sesungguhnya Dialah yang mencukupimu. (Dan sekali-kali
Rabbmu tidak lalai dari apa yang mereka kerjakan) sesungguhnya Dia sengaja
menangguhkan mereka hanya sampai pada saatnya nanti. Menurut suatu qiraat
lafal ya'maluuna dibaca ta`maluuna, artinya yang kalian kerjakan.
|
||
|
-
Terjemah dan Tafsir Jalalain ▼
- 1. Al Faatihah
- 2. Al Baqarah-1
- 2. Al Baqarah-2
- 2. Al Baqarah-3
- 2. Al Baqarah-4
- 3. Ali 'Imran-1
- 3. Ali 'Imran-2
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Assy Ssyamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 5. Al Maaidah
- Al Qur'an Per Juz ▼
- 1. Al Fatihah
- 2. Al Baqarah
- 3. Ali Imran
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Asy Syamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 6. Al An'aam
Senin, 29 April 2013
Surah 11 - Huud (1 - 123)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar