Surah BERITA BESAR
|
|
سُوۡرَةُ النّبَإِ
|
|
||
Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
|
|
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
|
|
||
Tentang apakah mereka
saling bertanya-tanya? (1)
|
|
عَمَّ يَتَسَآءَلُونَ
(١)
|
|
||
001. (Tentang apakah) mengenai apakah (mereka saling
bertanya-tanya?) yakni orang-orang Quraisy sebagian di antara mereka
bertanya-tanya kepada sebagian yang lainnya.
|
||
Tentang berita yang
besar [1545],
(2)
|
|
عَنِ ٱلنَّبَإِ
ٱلۡعَظِيمِ (٢)
|
|
||
[1545] Yang
dimaksud dengan berita yang besar ialah berita tentang hari berbangkit.
|
||
|
||
002. (Tentang berita yang besar) ayat ini merupakan penjelasan
bagi sesuatu yang dipertanyakan mereka itu. Sedangkan Istifham atau kata
tanya pada ayat yang pertama tadi mengandung makna yang mengagungkannya. Hal
yang dimaksud adalah Alquran yang disampaikan oleh Nabi saw. yang di dalamnya
terkandung berita mengenai adanya hari berbangkit dan hal-hal lainnya.
|
||
yang mereka
perselisihkan tentang ini. (3)
|
|
ٱلَّذِى هُمۡ فِيهِ
مُخۡتَلِفُونَ (٣)
|
|
||
003. (Yang mereka perselisihkan tentang ini) orang-orang yang
beriman mempercayainya, sedangkan orang-orang kafir mengingkarinya.
|
||
Sekali-kali tidak; [1546] kelak mereka akan
mengetahui, (4)
|
|
كَلَّا سَيَعۡلَمُونَ (٤)
|
|
||
[1546] Ini
adalah sanggahan terhadap pendapat orang-orang kafir Mekah yang mengingkari
hari berbangkit dan hari kiamat.
|
||
|
||
004. (Sekali-kali tidak) kata ini merupakan sanggahan yang
ditujukan kepada orang-orang kafir tadi (kelak mereka mengetahui) apa yang
bakal menimpa mereka sebagai akibat daripada keingkaran mereka kepada
Alquran.
|
||
kemudian sekali-kali
tidak; kelak mereka akan mengetahui. (5)
|
|
ثُمَّ كَلَّا
سَيَعۡلَمُونَ (٥)
|
|
||
005. (Kemudian sekali-kali tidak; kelak mereka mengetahui)
ayat ini merupakan pengukuh dari ayat sebelumnya; dan pada ayat ini dipakai
kata Tsumma untuk memberikan pengertian, bahwa ancaman yang kedua lebih keras
dan lebih berat daripada ancaman yang dikandung pada ayat sebelumnya.
Selanjutnya Allah swt. memberikan isyarat yang menunjukkan tentang
kekuasaan-Nya untuk membangkitkan makhluk semuanya; untuk itu Dia berfirman:
|
||
Bukankah Kami telah
menjadikan bumi itu sebagai hamparan?, (6)
|
|
أَلَمۡ نَجۡعَلِ
ٱلۡأَرۡضَ مِهَـٰدً۬ا (٦)
|
|
||
006. (Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai
hamparan) yakni terhampar bagaikan permadani.
|
||
dan gunung-gunung
sebagai pasak?, (7)
|
|
وَٱلۡجِبَالَ
أَوۡتَادً۬ا (٧)
|
|
||
007. (Dan gunung-gunung sebagai pasak) yang menstabilkan bumi,
sebagaimana halnya kemah yang berdiri dengan mantapnya berkat patok-patok
yang menyangganya. Istifham atau kata tanya di sini mengandung makna Taqrir
atau menetapkan.
|
||
dan Kami jadikan kamu
berpasang-pasangan, (8)
|
|
وَخَلَقۡنَـٰكُمۡ
أَزۡوَٲجً۬ا (٨)
|
|
||
008. (Dan Kami jadikan kalian berpasang-pasangan) yaitu
terdiri dari jenis laki-laki dan perempuan.
|
||
dan Kami jadikan
tidurmu untuk istirahat, (9)
|
|
وَجَعَلۡنَا نَوۡمَكُمۡ
سُبَاتً۬ا (٩)
|
|
||
009. (Dan Kami jadikan tidur kalian untuk istirahat) untuk
istirahat bagi tubuh kalian.
|
||
dan Kami jadikan malam
sebagai pakaian [1547], (10)
|
|
وَجَعَلۡنَا ٱلَّيۡلَ
لِبَاسً۬ا (١٠)
|
|
||
[1547] Malam
itu disebut sebagai "pakaian" karena malam itu gelap menutupi jagat
sebagai pakaian menutupi tubuh manusia.
|
||
|
||
010. (Dan Kami jadikan malam sebagai pakaian) sebagai penutup
karena kegelapannya.
|
||
dan Kami jadikan siang
untuk mencari penghidupan, (11)
|
|
وَجَعَلۡنَا ٱلنَّہَارَ
مَعَاشً۬ا (١١)
|
|
||
011. (Dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan) yaitu
waktu untuk mencari penghidupan.
|
||
dan Kami bangun di
atas kamu tujuh buah [langit] yang kokoh, (12)
|
|
وَبَنَيۡنَا فَوۡقَكُمۡ
سَبۡعً۬ا شِدَادً۬ا (١٢)
|
|
||
012. (Dan Kami bina di atas kalian tujuh lapis) maksudnya
langit yang berlapis tujuh (yang kokoh) lafal Syidaadan adalah bentuk jamak
dari lafal Syadidatun, artinya sangat kuat lagi sangat rapi yang tidak
terpengaruh oleh berlalunya zaman.
|
||
dan Kami jadikan pelita
yang amat terang [matahari], (13)
|
|
وَجَعَلۡنَا سِرَاجً۬ا
وَهَّاجً۬ا (١٣)
|
|
||
013. (Dan Kami jadikan pelita) yang menerangi (yang amat
terang) yang dimaksud adalah matahari.
|
||
dan Kami turunkan dari
awan air yang banyak tercurah, (14)
|
|
وَأَنزَلۡنَا مِنَ
ٱلۡمُعۡصِرَٲتِ مَآءً۬ ثَجَّاجً۬ا (١٤)
|
|
||
014. (Dan Kami turunkan dari awan yang tebal) yaitu awan yang
banyak mengandung air dan sudah saatnya menurunkan air yang dikandungnya,
sebagaimana halnya seorang gadis yang sudah masanya untuk berhaid (air yang
tercurah) artinya bagaikan air yang dicurahkan.
|
||
supaya Kami tumbuhkan
dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan, (15)
|
|
لِّنُخۡرِجَ بِهِۦ
حَبًّ۬ا وَنَبَاتً۬ا (١٥)
|
|
||
015. (Supaya Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian) seperti
biji gandum (dan tumbuh-tumbuhan) seperti buah Tin.
|
||
dan kebun-kebun yang
lebat? (16)
|
|
وَجَنَّـٰتٍ أَلۡفَافًا
(١٦)
|
|
||
016. (Dan kebun-kebun) atau taman-taman (yang lebat)
tumbuh-tumbuhannya; lafal Alfaafan bentuk jamak dari lafal Lafiifun, wazannya
sama dengan lafal Syariifun yang bentuk jamaknya adalah Asyraafun.
|
||
Sesungguhnya Hari
Keputusan adalah suatu waktu yang ditetapkan, (17)
|
|
إِنَّ يَوۡمَ ٱلۡفَصۡلِ
كَانَ مِيقَـٰتً۬ا (١٧)
|
|
||
017. (Sesungguhnya hari keputusan) di antara semua makhluk
(adalah suatu waktu yang ditetapkan) waktu yang ditentukan untuk memberi
pahala dan menimpakan siksaan.
|
||
yaitu hari [yang pada
waktu itu] ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok,
(18)
|
|
يَوۡمَ يُنفَخُ فِى
ٱلصُّورِ فَتَأۡتُونَ أَفۡوَاجً۬ا (١٨)
|
|
||
018. (Yaitu hari ditiup sangkakala) menjadi Badal dari lafal
Yaumal Fashl; atau merupakan Bayan daripadanya; yang meniupnya adalah
malaikat Israfil (lalu kalian datang) dari kuburan kalian menuju ke Mauqif
atau tempat penantian (berkelompok-kelompok) secara bergelombang yang
masing-masing gelombang berbeda dari gelombang yang lainnya.
|
||
dan dibukalah langit,
maka terdapatlah beberapa pintu, (19)
|
|
وَفُتِحَتِ ٱلسَّمَآءُ
فَكَانَتۡ أَبۡوَٲبً۬ا (١٩)
|
|
||
019. (Dan dibukalah langit) dapat dibaca Futtihat dan Futihat,
artinya langit terbelah karena para malaikat turun (maka terdapatlah beberapa
pintu) yakni langit itu membentuk beberapa pintu.
|
||
dan dijalankanlah
gunung-gunung maka menjadi fatamorganalah ia. (20)
|
|
وَسُيِّرَتِ ٱلۡجِبَالُ
فَكَانَتۡ سَرَابًا (٢٠)
|
|
||
020. (Dan dijalankanlah gunung-gunung) maksudnya, lenyap dari
tempat-tempatnya (maka menjadi fatamorganalah ia) menjadi debu yang
beterbangan, atau dengan kata lain gunung-gunung itu menjadi sangat ringan
jalannya bagaikan debu yang diterbangkan.
|
||
Sesungguhnya neraka
Jahannam itu [padanya] ada tempat pengintai [1548], (21)
|
|
إِنَّ جَهَنَّمَ
كَانَتۡ مِرۡصَادً۬ا (٢١)
|
|
||
[1548]
Maksudnya; di neraka Jahannam ada suatu tempat yang dari tempat itu para
penjaga neraka mengintai dan mengawasi isi neraka.
|
||
|
||
021. (Sesungguhnya neraka Jahanam itu padanya ada tempat
pengintaian) artinya, selalu mengintai atau ada tempat pengintaian.
|
||
lagi menjadi tempat
kembali bagi orang-orang yang melampaui batas, (22)
|
|
لِّلطَّـٰغِينَ
مَـَٔابً۬ا (٢٢)
|
|
||
022. (Bagi orang-orang yang melampaui batas) karena itu mereka
tidak akan dapat menyelamatkan diri daripadanya (sebagai tempat kembali) bagi
mereka, karena mereka akan dimasukkan ke dalamnya.
|
||
mereka tinggal di
dalamnya berabad-abad lamanya, (23)
|
|
لَّـٰبِثِينَ فِيہَآ
أَحۡقَابً۬ا (٢٣)
|
|
||
023. (Mereka tinggal) lafal Laabitsiina adalah Haal bagi lafal
yang tidak disebutkan, yakni telah dipastikan penempatan mereka (di dalamnya
berabad-abad) yakni untuk selama-lamanya tanpa ada batasnya; lafal Ahqaaban
bentuk jamak dari lafal Huqban.
|
||
mereka tidak merasakan
kesejukan di dalamnya dan tidak [pula mendapat] minuman, (24)
|
|
لَّا يَذُوقُونَ فِيہَا
بَرۡدً۬ا وَلَا شَرَابًا (٢٤)
|
|
||
024. (Mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya) mereka
tidak pernah merasakan tidur di dalamnya (dan tidak pula mendapat minuman)
minuman yang lezat.
|
||
selain air yang mendidih
dan nanah, (25)
|
|
إِلَّا حَمِيمً۬ا
وَغَسَّاقً۬ا (٢٥)
|
|
||
025. (Kecuali) atau selain (air yang mendidih) yaitu air yang
panasnya tak terperikan (dan nanah) dapat dibaca Ghasaaqan dan Ghassaaqan
artinya nanah yang keluar dari tubuh penghuni-penghuni neraka; mereka
diperbolehkan untuk meminumnya.
|
||
sebagai pembalasan
yang setimpal. (26)
|
|
جَزَآءً۬ وِفَاقًا (٢٦)
|
|
||
026. (Sebagai pembalasan yang setimpal) atau sesuai dengan
amal perbuatan mereka, karena tiada suatu dosa pun yang lebih besar daripada
kekafiran, dan tiada azab yang lebih besar daripada azab neraka.
|
||
Sesungguhnya mereka
tidak takut kepada hisab, (27)
|
|
إِنَّہُمۡ ڪَانُواْ لَا
يَرۡجُونَ حِسَابً۬ا (٢٧)
|
|
||
027. (Sesungguhnya mereka tidak mengharapkan) artinya, mereka
tidak takut (kepada hisab) karena mereka ingkar kepada adanya hari
berbangkit.
|
||
dan mereka mendustakan
ayat-ayat Kami dengan sesungguh-sungguhnya, (28)
|
|
وَكَذَّبُواْ
بِـَٔايَـٰتِنَا كِذَّابً۬ا (٢٨)
|
|
||
028. (Dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami) mendustakan
Alquran (dengan sesungguh-sungguhnya) maksudnya, dengan kedustaan yang
sesungguhnya.
|
||
dan segala sesuatu
telah Kami catat dalam suatu kitab [1549]. (29)
|
|
وَكُلَّ شَىۡءٍ
أَحۡصَيۡنَـٰهُ ڪِتَـٰبً۬ا (٢٩)
|
|
||
[1549] Yang
dimaksud dengan "kitab" di sini adalah buku catatan amalan manusia.
|
||
|
||
029. (Dan segala sesuatu) dari amal-amal perbuatan (telah Kami
hitung) telah Kami catat (dalam suatu kitab) yaitu dalam catatan-catatan di
Lohmahfuz supaya Kami memberikan balasan kepadanya, antara lain karena
kedustaan mereka terhadap Alquran.
|
||
Karena itu rasakanlah.
Dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kamu selain daripada azab.
(30)
|
|
فَذُوقُواْ فَلَن
نَّزِيدَكُمۡ إِلَّا عَذَابًا (٣٠)
|
|
||
030. (Karena itu rasakanlah) artinya, lalu dikatakan kepada
mereka sewaktu azab menimpa mereka, "Rasakanlah pembalasan kalian ini."
(Dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kalian selain daripada azab)
di samping azab yang kalian rasakan sekarang.
|
||
Sesungguhnya
orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan, (31)
|
|
إِنَّ لِلۡمُتَّقِينَ
مَفَازًا (٣١)
|
|
||
031. (Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat
kemenangan) maksudnya, mendapat tempat kemenangan di surga.
|
||
[yaitu] kebun-kebun dan buah anggur,
(32)
|
|
حَدَآٮِٕقَ وَأَعۡنَـٰبً۬ا (٣٢)
|
|
||
032. (Yaitu kebun-kebun) lafal ayat ini menjadi Badal dari lafal
Mafaazan, atau sebagai penjelasan daripadanya (dan buah anggur) di'athafkan
kepada lafal Mafaazan.
|
||
dan gadis-gadis remaja
yang sebaya, (33)
|
|
وَكَوَاعِبَ
أَتۡرَابً۬ا (٣٣)
|
|
||
033. (Dan gadis-gadis remaja) yaitu gadis-gadis yang buah
dadanya sedang ranum-ranumnya. Lafal Kawaa'ib bentuk jamak dari lafal Kaa'ib
(yang sebaya) umurnya, lafal Atraaban bentuk jamak dari lafal Tirbun.
|
||
dan gelas-gelas yang
penuh [berisi minuman]. (34)
|
|
وَكَأۡسً۬ا دِهَاقً۬ا (٣٤)
|
|
||
034. (Dan gelas-gelas yang penuh) berisi khamar; dan di dalam
surah Muhammad disebutkan pada salah satu ayat-Nya, "...sungai-sungai
dari khamar (arak)." (Q.S. Muhammad, 15)
|
||
Di dalamnya mereka
tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak [pula perkataan] dusta.
(35)
|
|
لَّا يَسۡمَعُونَ
فِيہَا لَغۡوً۬ا وَلَا كِذَّٲبً۬ا (٣٥)
|
|
||
035. (Di dalamnya mereka tidak mendengar) yakni di dalam surga
itu sewaktu mereka sedang meminum khamar dan merasakan kelezatan-kelezatan
lainnya (perkataan yang sia-sia) perkataan yang batil (dan tidak pula dusta)
jika dibaca Kidzaaban artinya dusta, jika dibaca Kidzdzaaban artinya
kedustaan yang dilakukan oleh seseorang kepada yang lainnya, keadaannya
berbeda dengan apa yang terjadi di dunia sewaktu khamar diminum.
|
||
Sebagai balasan dari
Tuhanmu dan pemberian yang cukup banyak, (36)
|
|
جَزَآءً۬ مِّن
رَّبِّكَ عَطَآءً حِسَابً۬ا (٣٦)
|
|
||
036. (Sebagai balasan dari Rabbmu) dari Allah swt. memberikan
hal tersebut kepada penghuni-penghuni surga sebagai pembalasan dari-Nya (dan
pemberian) menjadi Badal daripada lafal Jazaa-an (yang cukup banyak) sebagai
pembalasan yang banyak; pengertian ini diambil dari perkataan orang-orang
Arab: A'thaanii Fa'ahsabanii, arti-Nya, "Dia memberiku dengan pemberian
yang cukup banyak." Atau dengan kata lain bahwa memberikan pemberian
yang banyak kepadaku sehingga aku mengatakan, "Cukuplah!"
|
||
Tuhan Yang memelihara
langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; Yang Maha Pemurah.
Mereka tidak dapat berbicara dengan Dia. (37)
|
|
رَّبِّ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ
وَٱلۡأَرۡضِ وَمَا بَيۡنَہُمَا ٱلرَّحۡمَـٰنِۖ لَا يَمۡلِكُونَ مِنۡهُ
خِطَابً۬ا (٣٧)
|
|
||
037. (Rabb langit dan bumi) dapat dibaca Rabbis Samaawaati Wal
Ardhi dan Rabus Samaawaati Wal Ardhi (dan apa yang ada di antara keduanya;
Yang Maha Pemurah) demikian pula lafal Ar-Rahmaan dapat dibaca Ar-Rahmaanu
dan Ar-Rahmaani disesuaikan dengan lafal Rabbun tadi. (Mereka tiada memiliki)
yakni makhluk semuanya (di hadapan-Nya) di hadapan Allah swt. (sepatah kata
pun) yaitu tiada seseorang pun yang dapat berbicara kepada-Nya karena takut
kepada-Nya.
|
||
Pada hari, ketika ruh [1550] dan para malaikat
berdiri bershaf-shaf, mereka tidak berkata-kata kecuali siapa yang telah
diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata
yang benar. (38)
|
|
يَوۡمَ يَقُومُ ٱلرُّوحُ
وَٱلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةُ صَفًّ۬اۖ لَّا
يَتَكَلَّمُونَ إِلَّا مَنۡ أَذِنَ لَهُ ٱلرَّحۡمَـٰنُ وَقَالَ صَوَابً۬ا (٣٨)
|
|
||
[1550] Para
ahli tafsir mempunyai pendapat yang berlainan tentang maksud "ruh"
dalam ayat ini. Ada yang mengatakan "Jibril", ada yang mengatakan
"tentara Allah", ada pula yang mengatakan "ruh manusia".
|
||
|
||
038. (Pada hari itu) lafal Yauma merupakan Zharaf bagi lafal
Laa Yamlikuuna (ketika ruh berdiri) yakni malaikat Jibril atau bala tentara
Allah swt. (dan para malaikat dengan bershaf-shaf) lafal Shaffan menjadi Haal
artinya dalam keadaan berbaris bershaf-shaf (mereka tidak berkata-kata) yakni
makhluk semuanya (kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan
Yang Maha Pemurah) untuk berbicara (dan ia mengucapkan) perkataan (yang
benar) mereka terdiri dari orang-orang yang beriman dan para Malaikat,
seumpamanya mereka memberikan syafaat kepada orang-orang yang diridai
oleh-Nya untuk mendapatkan syafaat.
|
||
Itulah hari yang pasti
terjadi. Maka barangsiapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh jalan kembali
kepada Tuhannya. (39)
|
|
ذَٲلِكَ ٱلۡيَوۡمُ
ٱلۡحَقُّۖ فَمَن شَآءَ ٱتَّخَذَ إِلَىٰ رَبِّهِۦ مَـَٔابًا (٣٩)
|
|
||
039. (Itulah hari yang pasti terjadi) hari yang pasti kejadiannya,
yaitu hari kiamat. (Maka barang siapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh
jalan kembali kepada Rabbnya) yakni, kembali kepada Allah dengan mengerjakan
ketaatan kepada-Nya, supaya ia selamat dari azab-Nya pada hari kiamat itu.
|
||
Sesungguhnya Kami
telah memperingatkan kepadamu [hai orang kafir] siksa yang dekat, pada hari
manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang
kafir berkata: "Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah
tanah". (40)
|
|
إِنَّآ
أَنذَرۡنَـٰكُمۡ عَذَابً۬ا قَرِيبً۬ا يَوۡمَ يَنظُرُ ٱلۡمَرۡءُ مَا قَدَّمَتۡ
يَدَاهُ وَيَقُولُ ٱلۡكَافِرُ يَـٰلَيۡتَنِى كُنتُ تُرَٲبَۢا (٤٠)
|
|
||
040. (Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepada kalian)
hai orang-orang kafir Mekah (siksa yang dekat) yakni siksa pada hari kiamat
yang akan datang nanti; dan setiap sesuatu yang akan datang itu berarti masa
terjadinya sudah dekat (pada hari) menjadi Zharaf dari lafal 'Adzaaban
berikut sifatnya yakni berikut lafal Qariiban (manusia melihat) setiap
manusia melihat (apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya) yakni
perbuatan baik dan perbuatan buruk yang telah dikerjakannya semasa di dunia
(dan orang kafir berkata, "Alangkah baiknya) huruf Ya di sini bermakna
Tanbih (sekiranya aku dahulu adalah tanah") maka aku tidak akan disiksa.
Ia mengatakan demikian sewaktu Allah berfirman kepada binatang-binatang
semuanya sesudah Dia melakukan hukum kisas sebagian dari mereka terhadap
sebagian yang lain: "Jadilah kamu sekalian tanah!"
|
-
Terjemah dan Tafsir Jalalain ▼
- 1. Al Faatihah
- 2. Al Baqarah-1
- 2. Al Baqarah-2
- 2. Al Baqarah-3
- 2. Al Baqarah-4
- 3. Ali 'Imran-1
- 3. Ali 'Imran-2
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Assy Ssyamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 5. Al Maaidah
- Al Qur'an Per Juz ▼
- 1. Al Fatihah
- 2. Al Baqarah
- 3. Ali Imran
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Asy Syamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 6. Al An'aam
Senin, 29 April 2013
Surah 78 - An Nabaa (1 - 40)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar