Surah BANGSA RUMAWI
|
|
سُوۡرَةُ الرُّوم
|
|
||
Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
|
|
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
|
|
||
Alif Laam Miim [1161] (1)
|
|
الٓمٓ (١)
|
|
||
[1161]. Lihat
no. 10. Ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari
surat-surat Al-Qur'an seperti: alif laam miim, alif laam raa, alif laam miim
shaad dan sebagainya. Diantara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan
pengertiannya kepada Allah karena dipandang termasuk ayat-ayat
mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. Golongan yang
menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang
berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian para
pendengar supaya memperhatikan Al-Qur'an itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa
Al-Qur'an itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari
huruf-huruf abjad. Kalau mereka tidak percaya bahwa Al-Qur'an diturunkan dari
Allah dan hanya buatan Muhammad SAW semata-mata, maka cobalah mereka buat
semacam Al Quran itu.
|
||
|
||
001. (Alif lam mim) hanya Allah yang mengetahui
maksudnya.
|
||
Telah dikalahkan
bangsa Rumawi [1162], (2)
|
|
غُلِبَتِ ٱلرُّومُ (٢)
|
|
||
[1162]
Maksudnya: Rumawi Timur yang berpusat di Konstantinopel.
|
||
|
||
002. (Telah dikalahkan bangsa Romawi) mereka adalah
ahli kitab yang dikalahkan oleh kerajaan Persia yang bukan ahli kitab, bahkan
orang-orang Persia itu penyembah berhala. Dengan adanya berita ini
bergembiralah orang-orang kafir Mekah, kemudian mereka mengatakan kepada kaum
Muslimin, "Kami pasti akan mengalahkan kalian, sebagaimana kerajaan
Persia telah mengalahkan kerajaan Romawi."
|
||
di negeri yang
terdekat [1163] dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang [1164], (3)
|
|
فِىٓ أَدۡنَى ٱلۡأَرۡضِ
وَهُم مِّنۢ بَعۡدِ غَلَبِهِمۡ سَيَغۡلِبُونَ (٣)
|
|
||
[1163]
Maksudnya: terdekat ke negeri Arab yaitu Syria dan Palestina sewaktu menjadi
jajahan kerajaan Rumawi Timur.
[1164] Bangsa Rumawi adalah satu bangsa yang beragama Nasrani yang mempunyai Kitab Suci sedang Bangsa Persia adalah beragama Majusi, menyembah api dan berhala (musyrik). Kedua bangsa itu saling perang memerangi. Ketika tersiar berita kekalahan bangsa Rumawi oleh bangsa Persia, maka kaum musyrik Mekah menyambutnya dengan gembira karena berpihak kepada orang musyrikin Persia. Sedang kaum muslimin berduka cita karenanya. Kemudian turunlah ayat ini dan ayat yang berikutnya menerangkan bahwa bangsa Rumawi sesudah kalah itu akan mendapat kemenangan dalam masa beberapa tahun saja. Hal itu benar-benar terjadi. Beberapa tahun sesudah itu menanglah bangsa Rumawi dan kalahlah bangsa Persia. Dengan kejadian yang demikian nyatalah kebenaran Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul dan kebenaran Al-Qur'an sebagai firman Allah. |
||
|
||
003. (Di negeri yang terdekat) yakni di kawasan Romawi
yang paling dekat dengan wilayah kerajaan Persia, yaitu di jazirah Arabia;
kedua pasukan yang besar itu bertemu di tempat tersebut, pihak yang mulai
menyerang adalah pihak Persia, lalu bangsa Romawi berbalik menyerang (dan
mereka) yakni bangsa Romawi (sesudah dikalahkan itu) di sini mashdar
dimudhafkan pada isim maf'ul, maksudnya sesudah orang-orang Persia
mengalahkan mereka, akhirnya mereka (akan menang) atas orang-orang Persia.
|
||
dalam beberapa tahun
[lagi] [1165]. Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah [mereka menang]. Dan
di hari [kemenangan bangsa Rumawi] itu bergembiralah orang-orang yang
beriman, (4)
|
|
فِى بِضۡعِ سِنِينَۗ
لِلَّهِ ٱلۡأَمۡرُ مِن قَبۡلُ وَمِنۢ بَعۡدُۚ وَيَوۡمَٮِٕذٍ۬ يَفۡرَحُ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ (٤)
|
|
||
[1165] Ialah antara tiga sampai sembilan tahun. Waktu antara
kekalahan bangsa Rumawi (tahun 614-615) dengan kemenangannya (tahun 622 M.)
bangsa Rumawi adalah kira-kira tujuh tahun.
|
||
|
||
004. (Dalam beberapa tahun lagi) pengertian lafal
bidh'u siniina adalah mulai dari tiga tahun sampai dengan sembilan atau
sepuluh tahun. Kedua pasukan itu bertemu kembali pada tahun yang ketujuh
sesudah pertempuran yang pertama tadi. Akhirnya dalam pertempuran ini pasukan
Romawi berhasil mengalahkan pasukan kerajaan Persia. (Bagi Allah-lah urusan
sebelum dan sesudahnya) yakni sebelum bangsa Romawi menang dan sesudahnya.
Maksudnya, pada permulaannya pasukan Persia dapat mengalahkan pasukan Romawi,
kemudian pasukan Romawi menang atas mereka dengan kehendak Allah. (Dan di
hari itu) yakni di hari kemenangan bangsa Romawi (bergembiralah orang-orang
yang beriman).
|
||
karena pertolongan
Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Dialah Yang Maha Perkasa
lagi Maha Penyayang. (5)
|
|
بِنَصۡرِ ٱللَّهِۚ
يَنصُرُ مَن يَشَآءُۖ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ (٥)
|
|
||
005. (Karena pertolongan Allah) kepada mereka atas pasukan
Persia; orang-orang Mukmin merasa gembira mendengar berita ini, dan mereka
mengetahui berita ini melalui malaikat Jibril yang turun memberitahukannya
ketika mereka sedang dalam perang Badar. Kegembiraan mereka menjadi bertambah
setelah mereka mendapat kemenangan atas orang-orang musyrik di dalam perang
Badar (Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Dialah Yang Maha Perkasa)
Maha Menang (lagi Maha Penyayang) kepada orang-orang Mukmin.
|
||
[sebagai] janji yang
sebenar-benarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui. (6)
|
|
وَعۡدَ ٱللَّهِۖ لَا
يُخۡلِفُ ٱللَّهُ وَعۡدَهُ ۥ وَلَـٰكِنَّ أَڪۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا
يَعۡلَمُونَ (٦)
|
|
||
006. (Sebagai janji yang sebenar-benarnya dari Allah) lafal
ayat ini merupakan mashdar sebagai badal atau pengganti dari lafal berikut
fi'ilnya; asalnya adalah wa'adahumullaahun-nashra; artinya Allah menjanjikan
pertolongan kepada mereka (Allah tidak akan menyalahi janji-Nya) yakni
pertolongan itu (tetapi kebanyakan manusia) orang-orang kafir Mekah (tidak
mengetahui) janji-Nya yang akan menolong orang-orang beriman.
|
||
Mereka hanya
mengetahui yang lahir [saja] dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang
[kehidupan] akhirat adalah lalai. (7)
|
|
يَعۡلَمُونَ ظَـٰهِرً۬ا
مِّنَ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا وَهُمۡ عَنِ ٱلۡأَخِرَةِ هُمۡ غَـٰفِلُونَ (٧)
|
|
||
007. (Mereka hanya mengetahui yang lahir saja dari kehidupan
dunia) maksudnya urusan penghidupan dunia seperti berdagang, bercocok tanam,
membangun rumah, bertanam dan kesibukan-kesibukan duniawi lainnya. (Sedangkan
mereka terhadap kehidupan akhirat adalah lalai) diulanginya lafal hum
mengandung makna taukid atau untuk mengukuhkan makna kelalaian mereka.
|
||
Dan mengapa mereka
tidak memikirkan tentang [kejadian] diri mereka?, Allah tidak menjadikan
langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan [tujuan]
yang benar dan waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan di antara
manusia benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya. (8)
|
|
أَوَلَمۡ
يَتَفَكَّرُواْ فِىٓ أَنفُسِہِمۗ مَّا خَلَقَ ٱللَّهُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ
وَٱلۡأَرۡضَ وَمَا بَيۡنَہُمَآ إِلَّا بِٱلۡحَقِّ وَأَجَلٍ۬ مُّسَمًّ۬ىۗ
وَإِنَّ كَثِيرً۬ا مِّنَ ٱلنَّاسِ بِلِقَآىِٕ رَبِّهِمۡ لَكَـٰفِرُونَ (٨)
|
|
||
008. (Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang diri mereka
sendiri?) supaya mereka sadar dari kelalaiannya. (Allah tidak menjadikan
langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan tujuan
yang benar dan waktu yang ditentukan) artinya akan lenyap setelah waktunya
habis, sesudah itu tibalah saatnya hari berbangkit. (Dan sesungguhnya
kebanyakan di antara manusia) yaitu orang-orang kafir Mekah (benar-benar
ingkar akan pertemuan dengan Rabbnya) yakni mereka tidak percaya kepada
adanya hari berbangkit sesudah mati.
|
||
Dan apakah mereka
tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat
[yang diderita] oleh orang-orang yang sebelum mereka? Orang-orang itu adalah
lebih kuat dari mereka [sendiri] dan telah mengolah bumi [tanah] serta memakmurkannya
lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada
mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka Allah
sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang
berlaku zalim kepada diri sendiri. (9)
|
|
أَوَلَمۡ يَسِيرُواْ
فِى ٱلۡأَرۡضِ فَيَنظُرُواْ كَيۡفَ كَانَ عَـٰقِبَةُ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡۚ
ڪَانُوٓاْ أَشَدَّ مِنۡہُمۡ قُوَّةً۬ وَأَثَارُواْ ٱلۡأَرۡضَ وَعَمَرُوهَآ
أَڪۡثَرَ مِمَّا عَمَرُوهَا وَجَآءَتۡهُمۡ رُسُلُهُم بِٱلۡبَيِّنَـٰتِۖ فَمَا
كَانَ ٱللَّهُ لِيَظۡلِمَهُمۡ وَلَـٰكِن كَانُوٓاْ أَنفُسَہُمۡ يَظۡلِمُونَ (٩)
|
|
||
009. (Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka
bumi dan memperhatikan bagaimana akibat orang-orang yang sebelum mereka?)
maksudnya umat-umat sebelum mereka, mereka dibinasakan karena mendustakan
rasul-rasulnya. (Orang-orang itu adalah lebih kuat dari mereka sendiri)
seperti kaum Ad dan kaum Tsamud (dan telah mengolah bumi) mereka telah
mencangkul dan membajaknya untuk lahan pertanian dan perkebunan (serta
memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan) artinya
lebih banyak dari apa yang telah dimakmurkan oleh orang-orang kafir Mekah
(dan telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti
yang nyata) hujah-hujah yang jelas. (Maka Allah sekali-kali tidak berlaku
lalim kepada mereka) dengan membinasakan mereka tanpa dosa (akan tetapi
merekalah yang berlaku lalim kepada diri sendiri) karena mereka mendustakan
rasul-rasul mereka.
|
||
Kemudian, akibat
orang-orang yang mengerjakan kejahatan adalah [azab] yang lebih buruk, karena
mereka mendustakan ayat-ayat Allah dan mereka selalu memperolok-oloknya.
(10)
|
|
ثُمَّ كَانَ عَـٰقِبَةَ
ٱلَّذِينَ أَسَـٰٓـُٔواْ ٱلسُّوٓأَىٰٓ أَن ڪَذَّبُواْ بِـَٔايَـٰتِ ٱللَّهِ
وَكَانُواْ بِہَا يَسۡتَهۡزِءُونَ (١٠)
|
|
||
010. (Kemudian akibat orang-orang yang mengerjakan kejahatan
adalah azab yang lebih buruk) lafal as-suu-a adalah bentuk muannats dari
lafal al-aswa' artinya yang paling buruk, berkedudukan sebagai khabar dari
lafal kaana bila lafal 'aqibah dibaca rafa', tapi bila dibaca nashab berarti
menjadi isim kaana. Makna yang dimaksud berupa azab neraka Jahanam dan mereka
dijelek-jelekkan di dalamnya (disebabkan) (mereka mendustakan ayat-ayat
Allah) yakni Alquran (dan mereka selalu memperolok-oloknya) .
|
||
Allah menciptakan
[manusia] dari permulaan, kemudian mengembalikan [menghidupkan]nya kembali;
kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan. (11)
|
|
ٱللَّهُ يَبۡدَؤُاْ
ٱلۡخَلۡقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ ۥ ثُمَّ إِلَيۡهِ تُرۡجَعُونَ (١١)
|
|
||
011. (Allah menciptakan dari permulaan) Dia menciptakan
manusia dari permulaan (kemudian mengembalikannya kembali) Dia menghidupkan
mereka kembali sesudah mereka mati (kemudian kepada-Nyalah kalian
dikembalikan) lafal ini dapat dibaca turja'uuna dan yurja'uuna.
|
||
Dan pada hari
terjadinya kiamat, orang-orang yang berdosa terdiam berputus asa. (12)
|
|
وَيَوۡمَ تَقُومُ
ٱلسَّاعَةُ يُبۡلِسُ ٱلۡمُجۡرِمُونَ (١٢)
|
|
||
012. (Dan pada hari terjadinya kiamat, orang-orang yang zalim
terdiam berputus asa) orang-orang musyrik diam karena mereka sudah tidak
mempunyai alasan lagi.
|
||
Dan sekali-kali tidak
ada pemberi syafa’at [1166] bagi mereka dari berhala-berhala mereka dan adalah mereka
mengingkari berhala mereka itu [1167]. (13)
|
|
وَلَمۡ يَكُن لَّهُم
مِّن شُرَكَآٮِٕهِمۡ شُفَعَـٰٓؤُاْ
وَڪَانُواْ بِشُرَكَآٮِٕهِمۡ
ڪَـٰفِرِينَ (١٣)
|
|
||
[1166] Lihat
arti syafa'at pada not 46. Syafa'at: usaha perantaraan dalam memberikan
sesuatu manfa'at bagi orang lain atau mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang
lain. Syafa'at yang tidak diterima di sisi Allah adalah syafa'at bagi
orang-orang kafir.
[1167] Menurut sebagian ahli tafsir, ayat ini diartikan: " ... sedang mereka menjadi kafir, adalah disebabkan berhala-berhala." |
||
|
||
013. (Dan sekali-kali tidak ada) (bagi mereka dari
sekutu-sekutu mereka) yang mereka sekutukan dengan Allah, yaitu
berhala-berhala yang mereka harapkan untuk dapat memberi syafaat kepada
mereka (yang memberi syafaat dan adalah mereka) yakni mereka bakal
(mengingkari sekutu-sekutu mereka itu) berlepas diri daripada berhala-berhala
mereka.
|
||
Dan pada hari
terjadinya kiamat, di hari itu mereka [manusia] bergolong-golongan.
(14)
|
|
وَيَوۡمَ تَقُومُ
ٱلسَّاعَةُ يَوۡمَٮِٕذٍ۬ يَتَفَرَّقُونَ
(١٤)
|
|
||
014. (Dan pada hari terjadinya kiamat, di hari itu) lafal
yaumaidzin berfungsi sebagai taukid atau mengukuhkan makna yauma (mereka
bergolong-golongan) yakni golongan orang-orang Mukmin dan golongan
orang-orang kafir.
|
||
Adapun orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal saleh, maka mereka di dalam taman [surga]
bergembira. (15)
|
|
فَأَمَّا ٱلَّذِينَ
ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ فَهُمۡ فِى رَوۡضَةٍ۬ يُحۡبَرُونَ (١٥)
|
|
||
015. (Adapun orang-orang yang beriman mengerjakan amal saleh,
maka mereka di dalam taman) surga (bergembira) merasa bahagia.
|
||
Adapun orang-orang
yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami [Al Qur’an] serta [mendustakan]
menemui hari akhirat, maka mereka tetap berada di dalam siksaan [neraka].
(16)
|
|
وَأَمَّا ٱلَّذِينَ
كَفَرُواْ وَكَذَّبُواْ بِـَٔايَـٰتِنَا وَلِقَآىِٕ ٱلۡأَخِرَةِ فَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ فِى ٱلۡعَذَابِ
مُحۡضَرُونَ (١٦)
|
|
||
016. (Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat
Kami) yaitu Alquran (serta mendustakan menemui hari akhirat) yaitu hari
berbangkit dan lain-lainnya (maka mereka tetap berada di dalam siksaan).
|
||
Maka bertasbihlah kepada
Allah di waktu kamu berada di petang hari dan waktu kamu berada di waktu
subuh, (17)
|
|
فَسُبۡحَـٰنَ ٱللَّهِ
حِينَ تُمۡسُونَ وَحِينَ تُصۡبِحُونَ (١٧)
|
|
||
017. (Maka bertasbihlah kepada Allah) maksudnya salatlah
kalian (di waktu kalian berada di petang hari) di kala kalian memasuki petang
hari; di dalam waktu ini terdapat dua salat, yaitu salat Magrib dan salat
Isyak (dan di waktu kalian berada di waktu subuh) sewaktu kalian memasuki
pagi hari di dalam waktu ini terdapat salat subuh.
|
||
dan bagi-Nyalah segala
puji di langit dan di bumi dan di waktu kamu berada pada petang hari dan di
waktu kamu berada di waktu Zuhur [1168]. (18)
|
|
وَلَهُ ٱلۡحَمۡدُ فِى
ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَعَشِيًّ۬ا وَحِينَ تُظۡهِرُونَ (١٨)
|
|
||
[1168] Maksud
bertasbih dalam ayat 17 ialah bersembahyang. Ayat-ayat 17 dan 18 menerangkan
tentang waktu sembahyang yang lima.
|
||
|
||
018. (Dan bagi-Nyalah segala puji di langit dan di
bumi) kalimat ayat ini merupakan jumlah i'tiradh, maksudnya Dia dipuji oleh
penduduk langit dan bumi (dan di waktu kalian berada pada petang hari)
diathafkan kepada lafal hiina yang ada pada ayat sebelumnya; di dalam waktu
ini terdapat salat Isyak (dan sewaktu kalian berada di waktu Zuhur) yakni di
waktu kalian memasuki tengah hari, yang pada waktu itu terdapat salat Zuhur.
|
||
Dia mengeluarkan yang
hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan
menghidupkan bumi sesudah matinya. Dan seperti itulah kamu akan dikeluarkan
[dari kubur]. (19)
|
|
يُخۡرِجُ ٱلۡحَىَّ مِنَ
ٱلۡمَيِّتِ وَيُخۡرِجُ ٱلۡمَيِّتَ مِنَ ٱلۡحَىِّ وَيُحۡىِ ٱلۡأَرۡضَ بَعۡدَ
مَوۡتِہَاۚ وَكَذَٲلِكَ تُخۡرَجُونَ (١٩)
|
|
||
019. (Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati) sebagaimana
manusia, Dia menciptakan manusia dari air mani dan sebagaimana burung yang
Dia ciptakan dari telur (dan mengeluarkan yang mati) yaitu air mani dan telur
(dari yang hidup dan menghidupkan bumi) dengan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan
(sesudah matinya) sesudah kering. (Dan seperti itulah) dengan cara itulah
(kalian akan dikeluarkan) dari kubur.
|
||
Dan di antara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian
tiba-tiba kamu [menjadi] manusia yang berkembang biak. (20)
|
|
وَمِنۡ ءَايَـٰتِهِۦۤ
أَنۡ خَلَقَكُم مِّن تُرَابٍ۬ ثُمَّ إِذَآ أَنتُم بَشَرٌ۬ تَنتَشِرُونَ (٢٠)
|
|
||
020. (Dan di antara tanda-tanda-Nya) yang menunjukkan akan
kekuasaan-Nya (ialah Dia menciptakan kalian dari tanah) asal kalian yaitu
Nabi Adam (kemudian tiba-tiba kalian menjadi manusia) yang terdiri dari darah
dan daging (yang berkembang biak) di muka bumi.
|
||
Dan di antara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari
jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.
(21)
|
|
وَمِنۡ ءَايَـٰتِهِۦۤ
أَنۡ خَلَقَ لَكُم مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ أَزۡوَٲجً۬ا لِّتَسۡكُنُوٓاْ إِلَيۡهَا
وَجَعَلَ بَيۡنَڪُم مَّوَدَّةً۬ وَرَحۡمَةًۚ إِنَّ فِى ذَٲلِكَ لَأَيَـٰتٍ۬
لِّقَوۡمٍ۬ يَتَفَكَّرُونَ (٢١)
|
|
||
021. (Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia
menciptakan untuk kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri) Siti Hawa
tercipta dari tulang rusuk Nabi Adam sedangkan manusia yang lainnya tercipta
dari air mani laki-laki dan perempuan (supaya kalian cenderung dan merasa
tenteram kepadanya) supaya kalian merasa betah dengannya (dan dijadikan-Nya
di antara kamu sekalian) semuanya (rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang
demikian itu) hal yang telah disebutkan itu (benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi kaum yang berpikir) yakni yang memikirkan tentang ciptaan Allah swt.
|
||
Dan di antara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan
berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.
(22)
|
|
وَمِنۡ ءَايَـٰتِهِۦ
خَلۡقُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَٱخۡتِلَـٰفُ أَلۡسِنَتِڪُمۡ
وَأَلۡوَٲنِكُمۡۚ إِنَّ فِى ذَٲلِكَ لَأَيَـٰتٍ۬ لِّلۡعَـٰلِمِينَ (٢٢)
|
|
||
022. (Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah
menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasa kalian) maksudnya
dengan bahasa yang berlainan, ada yang berbahasa Arab dan ada yang berbahasa
Ajam serta berbagai bahasa lainnya (dan berlain-lainan pula warna kulit
kalian) di antara kalian ada yang berkulit putih, ada yang hitam dan lain
sebagainya, padahal kalian berasal dari seorang lelaki dan seorang perempuan,
yaitu Nabi Adam dan Siti Hawa. (Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda) yang menunjukkan kekuasaan Allah swt. (bagi
orang-orang yang mengetahui) yaitu bagi orang-orang yang berakal dan berilmu.
Dapat dibaca lil'aalamiina dan lil'aalimiina.
|
||
Dan di antara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan
usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan. (23)
|
|
وَمِنۡ ءَايَـٰتِهِۦ
مَنَامُكُم بِٱلَّيۡلِ وَٱلنَّہَارِ وَٱبۡتِغَآؤُكُم مِّن فَضۡلِهِۦۤۚ إِنَّ
فِى ذَٲلِكَ لَأَيَـٰتٍ۬ لِّقَوۡمٍ۬ يَسۡمَعُونَ (٢٣)
|
|
||
023. (Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidur
kalian di waktu malam dan siang hari) dengan kehendak-Nya sebagai waktu
istirahat buat kalian (dan usaha kalian) di siang hari (mencari sebagian dari
karunia-Nya) mencari rezeki dan penghidupan berkat kehendak-Nya.
(Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi
kaum yang mendengarkan) dengan pendengaran yang dibarengi pemikiran dan
mengambil pelajaran.
|
||
Dan di antara
tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk
[menimbulkan] ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan air hujan dari
langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
mempergunakan akalnya. (24)
|
|
وَمِنۡ ءَايَـٰتِهِۦ
يُرِيڪُمُ ٱلۡبَرۡقَ خَوۡفً۬ا وَطَمَعً۬ا وَيُنَزِّلُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً۬ فَيُحۡىِۦ
بِهِ ٱلۡأَرۡضَ بَعۡدَ مَوۡتِهَآۚ إِنَّ فِى ذَٲلِكَ لَأَيَـٰتٍ۬ لِّقَوۡمٍ۬
يَعۡقِلُونَ (٢٤)
|
|
||
024. (Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia
memperlihatkan kepada kalian) Dia mempersaksikan kepada kalian (kilat untuk
menimbulkan ketakutan) bagi orang yang melakukan perjalanan karena takut
disambar petir (dan harapan) bagi orang yang bermukim akan turunnya hujan
(dan Dia menurunkan air hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air
itu sesudah matinya) Dia mengembangkannya dengan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan
padanya. (Sesungguhnya pada yang demikian itu) hal yang telah disebutkan tadi
(benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya) yaitu
bagi mereka yang berpikir.
|
||
Dan di antara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah berdirinya langit dan bumi dengan iradat-Nya.
Kemudian apabila Dia memanggil kamu sekali panggil dari bumi, seketika itu
[juga] kamu keluar [dari kubur]. (25)
|
|
وَمِنۡ ءَايَـٰتِهِۦۤ
أَن تَقُومَ ٱلسَّمَآءُ وَٱلۡأَرۡضُ بِأَمۡرِهِۦۚ ثُمَّ إِذَا دَعَاكُمۡ دَعۡوَةً۬
مِّنَ ٱلۡأَرۡضِ إِذَآ أَنتُمۡ تَخۡرُجُونَ (٢٥)
|
|
||
025. (Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah berdirinya
langit dan bumi dengan perintah-Nya) dengan kehendak-Nya tanpa tiang
penyangga. (Kemudian apabila Dia memanggil kalian sekali panggil dari bumi)
melalui tiupan sangkakala malaikat Israfil untuk membangunkan orang-orang
yang telah mati dari kuburnya (seketika itu juga kalian keluar) dari kubur,
kalian keluar dari dalam kubur melalui sekali seruan itu, merupakan
tanda-tanda kekuasaan Allah swt.
|
||
Dan kepunyaan-Nyalah
siapa saja yang ada di langit dan di bumi. Semuanya hanya kepada-Nya tunduk.
(26)
|
|
وَلَهُ ۥ مَن فِى
ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِۖ ڪُلٌّ۬ لَّهُ ۥ قَـٰنِتُونَ (٢٦)
|
|
||
026. (Dan kepunyaan-Nyalah siapa saja yang ada di langit dan
di bumi) sebagai miliknya, makhluk dan hamba-hamba-Nya. (Semuanya hanya
kepada-Nya tunduk) yakni taat.
|
||
Dan Dialah yang
menciptakan [manusia] dari permulaan, kemudian mengembalikan
[menghidupkan]nya kembali, dan menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah
bagi-Nya. Dan bagi-Nyalah sifat yang Maha Tinggi di langit dan di bumi; dan
Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (27)
|
|
وَهُوَ ٱلَّذِى
يَبۡدَؤُاْ ٱلۡخَلۡقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ ۥ وَهُوَ أَهۡوَنُ عَلَيۡهِۚ وَلَهُ
ٱلۡمَثَلُ ٱلۡأَعۡلَىٰ فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ
ٱلۡحَكِيمُ (٢٧)
|
|
||
027. (Dan Dialah yang menciptakan dari permulaan) menciptakan
manusia (kemudian mengembalikannya) menjadi hidup kembali setelah mereka mati
(dan menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah bagi-Nya) daripada memulai
penciptaan; hal ini dikaitkan dengan realita yang berlaku di kalangan
makhluk-Nya, yaitu bahwasanya mengulangi sesuatu itu lebih mudah daripada
memulainya. Padahal kedua kondisi itu bagi Allah swt. sama saja mudahnya.
(Dan bagi-Nyalah teladan yang maha tinggi di langit dan di bumi) yakni sifat
yang maha tinggi, yaitu bahwa tiada Tuhan yang wajib disembah melainkan Allah
(dan Dialah Yang Maha Perkasa) di dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Bijaksana) di
dalam ciptaan-Nya.
|
||
Dia membuat
perumpamaan untuk kamu dari dirimu sendiri. Apakah ada di antara hamba-sahaya
yang dimiliki oleh tangan kananmu, sekutu bagimu dalam [memiliki] rezki yang
telah Kami berikan kepadamu; maka kamu sama dengan mereka dalam [hak
mempergunakan] rezki itu, kamu takut kepada mereka sebagaimana kamu takut
kepada dirimu sendiri? Demikianlah Kami jelaskan ayat-ayat bagi kaum yang
berakal. (28)
|
|
ضَرَبَ لَكُم مَّثَلاً۬
مِّنۡ أَنفُسِكُمۡۖ هَل لَّكُم مِّن مَّا مَلَكَتۡ أَيۡمَـٰنُكُم مِّن
شُرَڪَآءَ فِى مَا رَزَقۡنَـٰڪُمۡ فَأَنتُمۡ فِيهِ سَوَآءٌ۬ تَخَافُونَهُمۡ
كَخِيفَتِڪُمۡ أَنفُسَكُمۡۚ ڪَذَٲلِكَ نُفَصِّلُ ٱلۡأَيَـٰتِ لِقَوۡمٍ۬
يَعۡقِلُونَ (٢٨)
|
|
||
028. (Dia membuat) menjadikan (bagi kalian) hai orang-orang
musyrik (perumpamaan) yang terdapat (di dalam diri kalian sendiri) yaitu
(apakah ada di antara hamba-hamba sahaya yang dimiliki oleh tangan kanan
kalian) semua hamba sahaya kalian (sekutu) bagi kalian (dalam memiliki rezeki
yang telah Kami berikan kepada kalian) yaitu berupa harta benda dan
lain-lainnya (maka kalian) dan mereka (sama dalam hak mempergunakan rezeki
itu, kalian takut kepada mereka sebagaimana kalian takut kepada diri kalian sendiri?)
yakni takut terhadap sesama orang-orang merdeka kalian. Kata istifham atau
kata tanya mengandung arti nafi atau kata negatif. Makna yang dimaksud ialah,
bukanlah hamba sahaya kalian itu adalah sekutu-sekutu bagi kalian di dalam
memiliki rezeki dan harta benda yang ada pada sisi kalian, maka mengapa
kalian menjadikan hamba-hamba Allah sebagai sekutu-sekutu-Nya? (Demikianlah
Kami jelaskan ayat-ayat) Kami menerangkannya dengan cara penjelasan dan
rincian seperti itu (bagi kaum yang berakal) bagi orang-orang yang
menggunakan akal pikirannya.
|
||
Tetapi orang-orang
yang zalim, mengikuti hawa nafsunya tanpa ilmu pengetahuan; maka siapakah
yang akan menunjuki orang yang telah disesatkan Allah? Dan tiadalah bagi
mereka seorang penolongpun. (29)
|
|
بَلِ ٱتَّبَعَ
ٱلَّذِينَ ظَلَمُوٓاْ أَهۡوَآءَهُم بِغَيۡرِ عِلۡمٍ۬ۖ فَمَن يَہۡدِى مَنۡ
أَضَلَّ ٱللَّهُۖ وَمَا لَهُم مِّن نَّـٰصِرِينَ (٢٩)
|
|
||
029. (Tetapi orang-orang yang lalim, mengikuti) pengertian
lalim di sini adalah menyekutukan Allah (hawa nafsunya tanpa ilmu
pengetahuan; maka siapakah yang akan menunjuki orang yang telah disesatkan
Allah?) maksudnya tidak ada seorang pun yang dapat menunjukinya. (Dan
tiadalah bagi mereka seorang penolong pun) yang mencegah azab Allah atas
mereka.
|
||
Maka hadapkanlah
wajahmu dengan lurus kepada agama [Allah]; [tetaplah atas] fithrah Allah yang
telah menciptakan manusia menurut fithrah itu. Tidak ada perubahan pada
fithrah Allah. [Itulah] agama yang lurus; [1169] tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, (30)
|
|
فَأَقِمۡ وَجۡهَكَ
لِلدِّينِ حَنِيفً۬اۚ فِطۡرَتَ ٱللَّهِ ٱلَّتِى فَطَرَ ٱلنَّاسَ عَلَيۡہَاۚ
لَا تَبۡدِيلَ لِخَلۡقِ ٱللَّهِۚ ذَٲلِكَ ٱلدِّينُ ٱلۡقَيِّمُ وَلَـٰكِنَّ
أَڪۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعۡلَمُونَ (٣٠) ۞
|
|
||
[1169] Fitrah
Allah: maksudnya ciptaan Allah. Manusia diciptakan Allah mempunyai naluri
beragama yaitu agama tauhid. Kalau ada manusia tidak beragama tauhid, maka
hal itu tidaklah wajar. Mereka tidak beragama tauhid itu hanyalah lantara
pengaruh lingkungan.
|
||
|
||
030. (Maka hadapkanlah) hai Muhammad (wajahmu dengan
lurus kepada agama Allah) maksudnya cenderungkanlah dirimu kepada agama
Allah, yaitu dengan cara mengikhlaskan dirimu dan orang-orang yang
mengikutimu di dalam menjalankan agama-Nya (fitrah Allah) ciptaan-Nya (yang
telah menciptakan manusia menurut fitrah itu) yakni agama-Nya. Makna yang
dimaksud ialah, tetaplah atas fitrah atau agama Allah. (Tidak ada perubahan
pada fitrah Allah) pada agama-Nya. Maksudnya janganlah kalian menggantinya,
misalnya menyekutukan-Nya. (Itulah agama yang lurus) agama tauhid itulah
agama yang lurus (tetapi kebanyakan manusia) yakni orang-orang kafir Mekah
(tidak mengetahui) ketauhidan atau keesaan Allah.
|
||
dengan kembali
bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan
janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, (31)
|
|
مُنِيبِينَ إِلَيۡهِ
وَٱتَّقُوهُ وَأَقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَلَا تَكُونُواْ مِنَ ٱلۡمُشۡرِڪِينَ (٣١)
|
|
||
031. (Dengan kembali) bertobat (kepada-Nya) kepada Allah swt.,
yaitu melaksanakan apa-apa yang diperintahkan oleh-Nya dan menjauhi hal-hal
yang dilarang oleh-Nya. Lafal ayat ini merupakan hal atau kata keterangan
keadaan bagi fa'il atau subjek yang terkandung di dalam lafal aqim beserta
makna yang dimaksud daripadanya, yaitu hadapkanlah wajah kalian (dan bertakwalah
kalian kepada-Nya) takutlah kalian kepada-Nya (serta dirikanlah salat dan
janganlah kalian termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah).
|
||
yaitu orang-orang yang
memecah belah agama mereka [1170] dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa
bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka. (32)
|
|
مِنَ ٱلَّذِينَ
فَرَّقُواْ دِينَهُمۡ وَڪَانُواْ شِيَعً۬اۖ كُلُّ حِزۡبِۭ بِمَا لَدَيۡہِمۡ
فَرِحُونَ (٣٢)
|
|
||
[1170]
Maksudnya: meninggalkan agama tauhid dan menganut pelbagai kepercayaan
menurut hawa nafsu mereka.
|
||
|
||
032. (Yaitu orang-orang) lafal ayat ini merupakan badal
dari lafal minal musyrikiin berikut pengulangan huruf jarnya (yang memecah
belah agamanya) disebabkan perselisihan mereka dalam apa yang mereka sembah
(dan mereka menjadi beberapa golongan) menjadi bersekte-sekte dalam beragama.
(Tiap-tiap golongan) dari kalangan mereka (dengan apa yang ada pada golongan
mereka) maksudnya apa yang ada pada diri mereka (merasa bangga) yakni
membanggakannya. Menurut qiraat yang lain lafal farraquu itu dibaca faraquu
artinya mereka meninggalkan agama yang mereka diperintahkan untuk
menjalankannya.
|
||
Dan apabila manusia
disentuh oleh suatu bahaya, mereka menyeru Tuhannya dengan kembali bertaubat
kepada-Nya, kemudian apabila Tuhan merasakan kepada mereka barang sedikit
rahmat [1171] daripada-Nya, tiba-tiba sebahagian daripada mereka
mempersekutukan Tuhannya, (33)
|
|
وَإِذَا مَسَّ ٱلنَّاسَ
ضُرٌّ۬ دَعَوۡاْ رَبَّہُم مُّنِيبِينَ إِلَيۡهِ ثُمَّ إِذَآ أَذَاقَهُم مِّنۡهُ
رَحۡمَةً إِذَا فَرِيقٌ۬ مِّنۡہُم بِرَبِّهِمۡ يُشۡرِكُونَ (٣٣)
|
|
||
[1171] Yang
dimaksudkan dengan "rahmat" disini ialah lepas dari bahaya itu.
|
||
|
||
033. (Dan apabila manusia disentuh) orang-orang kafir
Mekah (oleh suatu bahaya) oleh suatu marabahaya (mereka menyeru Tuhannya
dengan kembali) yakni bertobat (kepada-Nya) bukan kepada selain-Nya (kemudian
apabila Tuhan merasakan kepada mereka hanya sedikit saja rahmat) umpamanya
dengan diturunkan hujan kepada mereka (tiba-tiba sebagian daripada mereka
mempersekutukan Tuhannya).
|
||
sehingga mereka
mengingkari akan rahmat yang telah Kami berikan kepada mereka. Maka
bersenang-senanglah kamu sekalian kelak kamu akan mengetahui [akibat
perbuatanmu]. (34)
|
|
لِيَكۡفُرُواْ بِمَآ
ءَاتَيۡنَـٰهُمۡۚ فَتَمَتَّعُواْ فَسَوۡفَ تَعۡلَمُونَ (٣٤)
|
|
||
034. (Sehingga mereka mengingkari akan rahmat yang telah Kami
berikan kepada mereka) makna yang terkandung di dalam ayat ini adalah ancaman
yang ditujukan kepada mereka yang ingkar itu. (Maka bersenang-senanglah kamu
sekalian, kelak kalian akan mengetahui) akibat daripada bersenang-senang
kalian itu; di dalam ungkapan ayat ini terkandung makna sindiran bagi
orang-orang yang ketiga atau dhamir gaib.
|
||
Atau pernahkah Kami
menurunkan kepada mereka keterangan, lalu keterangan itu menunjukkan
[kebenaran] apa yang mereka selalu mempersekutukan dengan Tuhan? (35)
|
|
أَمۡ أَنزَلۡنَا
عَلَيۡهِمۡ سُلۡطَـٰنً۬ا فَهُوَ يَتَكَلَّمُ بِمَا كَانُواْ بِهِۦ يُشۡرِكُونَ (٣٥)
|
|
||
035. (Atau pernahkah) lafal am menunjukkan arti yang sama
dengan hamzah yang menunjukkan makna ingkar, yaitu bukankah (Kami menurunkan
kepada mereka keterangan) yakni hujah dan Kitab (lalu keterangan itu
menunjukkan) mengungkapkan dengan jelas (tentang apa yang mereka selalu
mempersekutukannya dengan Tuhan?) Apakah kitab dan hujah tersebut
memerintahkan mereka untuk berbuat musyrik, tentu saja tidak dan tidak akan
ada.
|
||
Dan apabila Kami
rasakan sesuatu rahmat kepada manusia, niscaya mereka gembira dengan rahmat
itu. Dan apabila mereka ditimpa sesuatu musibah [bahaya] disebabkan kesalahan
yang telah dikerjakan oleh tangan mereka sendiri, tiba-tiba mereka itu
berputus asa. (36)
|
|
وَإِذَآ أَذَقۡنَا
ٱلنَّاسَ رَحۡمَةً۬ فَرِحُواْ بِہَاۖ وَإِن تُصِبۡهُمۡ سَيِّئَةُۢ بِمَا
قَدَّمَتۡ أَيۡدِيہِمۡ إِذَا هُمۡ يَقۡنَطُونَ (٣٦)
|
|
||
036. (Dan apabila Kami rasakan kepada manusia) yakni
orang-orang kafir Mekah dan orang-orang kafir lainnya (suatu rahmat) yakni
suatu nikmat (niscaya mereka gembira dengan rahmat itu) mereka merasa bangga
dengannya. (Dan apabila mereka ditimpa musibah) yaitu marabahaya (disebabkan
kesalahan yang telah dikerjakan oleh tangan mereka sendiri, tiba-tiba mereka
itu berputus asa) mereka putus harapan dari rahmat Allah. Orang beriman harus
bersyukur bila diberi rahmat dan bila ditimpa marabahaya harus berdoa kepada
Rabbnya.
|
||
Dan apakah mereka
tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah melapangkan rezki bagi siapa
yang dikehendaki-Nya dan Dia [pula] yang menyempitkan [rezki itu].
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
[kekuasaan Allah] bagi kaum yang beriman. (37)
|
|
أَوَلَمۡ يَرَوۡاْ
أَنَّ ٱللَّهَ يَبۡسُطُ ٱلرِّزۡقَ لِمَن يَشَآءُ وَيَقۡدِرُۚ إِنَّ فِى
ذَٲلِكَ لَأَيَـٰتٍ۬ لِّقَوۡمٍ۬ يُؤۡمِنُونَ (٣٧)
|
|
||
037. (Dan apakah mereka tidak memperhatikan) tidak mengetahui
(bahwa sesungguhnya Allah melapangkan rezeki) meluaskannya (bagi siapa yang
dikehendaki-Nya) sebagai ujian (dan Dia pula yang membatasinya) yang
menyempitkannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya sebagai cobaan buatnya.
(Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
kekuasaan Allah bagi orang-orang yang percaya) pada tanda-tanda kekuasaan
Allah itu.
|
||
Maka berikanlah kepada
kerabat yang terdekat akan haknya, demikian [pula] kepada fakir miskin dan
orang-orang yang dalam perjalanan [1172]. Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang mencari keridhaan
Allah; dan mereka itulah orang-orang beruntung. (38)
|
|
فَـَٔاتِ ذَا
ٱلۡقُرۡبَىٰ حَقَّهُ ۥ وَٱلۡمِسۡكِينَ وَٱبۡنَ ٱلسَّبِيلِۚ ذَٲلِكَ
خَيۡرٌ۬ لِّلَّذِينَ يُرِيدُونَ وَجۡهَ ٱللَّهِۖ وَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ
ٱلۡمُفۡلِحُونَ (٣٨)
|
|
||
[1172] Lihat
arti ibnu sabil dalam not. 647. Yang berhak menerima zakat ialah: 1. Orang
fakir: orang yang amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga
untuk memenuhi penghidupannya. 2. Orang miskin: orang yang tidak cukup
penghidupannya dan dalam keadaan kekurangan. 3. Pengurus zakat: orang yang
diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagikan zakat. 4. Muallaf: orang kafir
yang ada harapan masuk Islam dan orang yang baru masuk Islam yang imannya
masih lemah. 5. Memerdekakan budak: mencakup juga untuk melepaskan muslim
yang ditawan oleh orang-orang kafir. 6. Orang berhutang: orang yang berhutang
karena untuk kepentingan yang bukan ma'siat dan tidak sanggup membayarnya.
Adapun orang yang berhutang untuk memelihara persatuan umat Islam dibayar
hutangnya itu dengan zakat, walaupun ia mampu membayarnya. 7. Pada jalan
Allah (sabilillah): yaitu untuk keperluan pertahanan Islam dan kaum muslimin.
Di antara mufasirin ada yang berpendapat bahwa fisabilillah itu mencakup juga
kepentingan-kepentingan umum seperti mendirikan sekolah, rumah sakit dan
lain-lain. 8. Orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan ma'siat mengalami
kesengsaraan dalam perjalanannya.
|
||
|
||
038. (Maka berikanlah kepada kerabat) kepada famili
yang terdekat (akan haknya) yaitu dengan menyantuninya dan menghubungkan
silaturahmi dengannya (demikian pula kepada fakir miskin dan ibnu sabil)
orang yang sedang musafir, yaitu dengan memberikan sedekah kepada mereka,
perintah ini ditujukan kepada Nabi saw. dan sebagai umatnya diharuskan
mengikuti jejaknya. (Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang mencari keridaan
Allah) yakni pahala-Nya sebagai imbalan dari apa yang telah mereka kerjakan
(dan mereka itulah orang-orang yang beruntung) yaitu orang-orang yang
memperoleh keberuntungan.
|
||
Dan sesuatu riba
[tambahan] yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba
itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat
yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka [yang berbuat
demikian] itulah orang-orang yang melipat gandakan [pahalanya]. (39)
|
|
وَمَآ ءَاتَيۡتُم مِّن
رِّبً۬ا لِّيَرۡبُوَاْ فِىٓ أَمۡوَٲلِ ٱلنَّاسِ فَلَا يَرۡبُواْ عِندَ ٱللَّهِۖ
وَمَآ ءَاتَيۡتُم مِّن زَكَوٰةٍ۬ تُرِيدُونَ وَجۡهَ ٱللَّهِ فَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ
ٱلۡمُضۡعِفُونَ (٣٩)
|
|
||
039. (Dan sesuatu riba atau tambahan yang kalian berikan)
umpamanya sesuatu yang diberikan atau dihadiahkan kepada orang lain supaya
orang lain memberi kepadanya balasan yang lebih banyak dari apa yang telah ia
berikan; pengertian sesuatu dalam ayat ini dinamakan tambahan yang dimaksud
dalam masalah muamalah (agar dia menambah pada harta manusia) yakni
orang-orang yang memberi itu, lafal yarbuu artinya bertambah banyak (maka
riba itu tidak menambah) tidak menambah banyak (di sisi Allah) yakni tidak
ada pahalanya bagi orang-orang yang memberikannya. (Dan apa yang kalian
berikan berupa zakat) yakni sedekah (untuk mencapai) melalui sedekah itu
(keridaan Allah, maka itulah orang-orang yang melipatgandakan) pahalanya
sesuai dengan apa yang mereka kehendaki. Di dalam ungkapan ini terkandung
makna sindiran bagi orang-orang yang diajak bicara atau mukhathabin.
|
||
Allah-lah yang
menciptakan kamu, kemudian memberimu rezki, kemudian mematikanmu, kemudian
menghidupkanmu [kembali]. Adakah di antara yang kamu sekutukan dengan Allah
itu yang dapat berbuat sesuatu dari yang demikian itu? Maha Sucilah Dia dan
Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan. (40)
|
|
ٱللَّهُ ٱلَّذِى
خَلَقَكُمۡ ثُمَّ رَزَقَكُمۡ ثُمَّ يُمِيتُڪُمۡ ثُمَّ يُحۡيِيكُمۡۖ هَلۡ مِن
شُرَكَآٮِٕكُم مَّن يَفۡعَلُ
مِن ذَٲلِكُم مِّن شَىۡءٍ۬ۚ سُبۡحَـٰنَهُ ۥ وَتَعَـٰلَىٰ عَمَّا
يُشۡرِكُونَ (٤٠)
|
|
||
040. (Allah-lah yang menciptakan kalian, kemudian memberi
kalian rezeki, kemudian mematikan kalian, kemudian menghidupkan kalian
kembali. Adakah di antara sekutu-sekutu kalian itu) yakni apa yang kalian
sekutukan dengan Allah itu (yang dapat berbuat sesuatu dari yang demikian
itu?) Tentu saja tidak ada. (Maha Sucilah Dia dan Maha Tinggi dari apa yang
mereka persekutukan) dengan-Nya.
|
||
Telah nampak kerusakan
di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah
merasakan kepada mereka sebahagian dari [akibat] perbuatan mereka, agar
mereka kembali [ke jalan yang benar]. (41)
|
|
ظَهَرَ ٱلۡفَسَادُ فِى
ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِ بِمَا كَسَبَتۡ أَيۡدِى ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعۡضَ
ٱلَّذِى عَمِلُواْ لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ (٤١)
|
|
||
041. (Telah tampak kerusakan di darat) disebabkan terhentinya
hujan dan menipisnya tumbuh-tumbuhan (dan di laut) maksudnya di negeri-negeri
yang banyak sungainya menjadi kering (disebabkan perbuatan tangan manusia)
berupa perbuatan-perbuatan maksiat (supaya Allah merasakan kepada mereka)
dapat dibaca liyudziiqahum dan linudziiqahum; kalau dibaca linudziiqahum artinya
supaya Kami merasakan kepada mereka (sebagian dari akibat perbuatan mereka)
sebagai hukumannya (agar mereka kembali) supaya mereka bertobat dari
perbuatan-perbuatan maksiat.
|
||
Katakanlah:
"Adakan perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan
orang-orang yang dahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang
mempersekutukan [Allah]". (42)
|
|
قُلۡ سِيرُواْ فِى
ٱلۡأَرۡضِ فَٱنظُرُواْ كَيۡفَ كَانَ عَـٰقِبَةُ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلُۚ كَانَ
أَڪۡثَرُهُم مُّشۡرِكِينَ (٤٢)
|
|
||
042. (Katakanlah) kepada orang-orang kafir Mekah:
("Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana
kesudahan orang-orang yang dahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah
orang-orang yang mempersekutukan Allah.") Yaitu mereka dibinasakan disebabkan
kemusyrikan mereka, rumah-rumah dan tempat-tempat mereka kini kosong tak
berpenghuni lagi karena penghuninya telah binasa.
|
||
Oleh karena itu,
hadapkanlah wajahmu kepada agama yang lurus [Islam] sebelum datang dari Allah
suatu hari yang tak dapat ditolak [kedatangannya]: pada hari itu mereka
terpisah-pisah [1173]. (43)
|
|
فَأَقِمۡ وَجۡهَكَ
لِلدِّينِ ٱلۡقَيِّمِ مِن قَبۡلِ أَن يَأۡتِىَ يَوۡمٌ۬ لَّا مَرَدَّ لَهُ ۥ
مِنَ ٱللَّهِۖ يَوۡمَٮِٕذٍ۬
يَصَّدَّعُونَ (٤٣)
|
|
||
[1173] yakni
sebahagian mereka berada dalam surga dan sebahagian lagi berada dalam neraka.
|
||
|
||
043. (Oleh karena itu maka hadapkanlah wajahmu kepada
agama yang lurus) agama Islam (sebelum datang dari Allah suatu hari yang tak
dapat ditolak kedatangannya) yaitu hari kiamat (pada hari itu mereka
terpisah-pisah) pada asalnya lafal yashshadda'uuna adalah yatashadda'uuna
kemudian huruf ta diganti menjadi shad yang selanjutnya diidghamkan atau
dimasukkan kepada huruf shad lainnya sehingga jadilah yashshadda'uuna, yakni
mereka berpisah-pisah sesudah mereka menjalani hisab; sebagian dari mereka
ada yang masuk ke surga dan sebagian yang lainnya ada yang masuk ke neraka.
|
||
Barangsiapa yang kafir
maka dia sendirilah yang menanggung [akibat] kekafirannya itu; dan
barangsiapa yang beramal saleh maka untuk diri mereka sendirilah mereka
menyiapkan [tempat yang menyenangkan], (44)
|
|
مَن كَفَرَ فَعَلَيۡهِ
كُفۡرُهُ ۥۖ وَمَنۡ عَمِلَ صَـٰلِحً۬ا فَلِأَنفُسِہِمۡ يَمۡهَدُونَ (٤٤)
|
|
||
044. (Barang siapa yang kafir maka dia sendirilah yang
menanggung akibat kekafirannya) yaitu neraka sebagai imbalan dan akibat dari
kekafirannya itu (dan barang siapa yang beramal saleh maka untuk diri mereka
sendirilah mereka menyiapkan) menyiapkan tempat tinggal mereka di surga yang
penuh dengan kesenangan itu.
|
||
agar Allah memberi
pahala kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh dari karunia-Nya. Sesungguhnya
Dia tidak menyukai orang-orang yang ingkar. (45)
|
|
لِيَجۡزِىَ ٱلَّذِينَ
ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ مِن فَضۡلِهِۦۤۚ إِنَّهُ ۥ لَا
يُحِبُّ ٱلۡكَـٰفِرِينَ (٤٥)
|
|
||
045. (Agar Allah memberi pahala) lafal ayat ini berta'alluq
kepada lafal yashshadda'uuna pada ayat sebelumnya (kepada orang-orang yang
beriman dan beramal saleh dari karunia-Nya) Dia memberi mereka pahala.
(Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang kafir) Dia akan mengazab
mereka.
|
||
Dan di antara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa
berita gembira [1174] dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan
supaya kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya [1175] dan [juga] supaya
kamu dapat mencari karunia-Nya; mudah-mudahan kamu bersyukur. (46)
|
|
وَمِنۡ ءَايَـٰتِهِۦۤ
أَن يُرۡسِلَ ٱلرِّيَاحَ مُبَشِّرَٲتٍ۬ وَلِيُذِيقَكُم مِّن رَّحۡمَتِهِۦ
وَلِتَجۡرِىَ ٱلۡفُلۡكُ بِأَمۡرِهِۦ وَلِتَبۡتَغُواْ مِن فَضۡلِهِۦ
وَلَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ (٤٦)
|
|
||
[1174]
"Pembawa berita gembira" maksudnya: Awan yang tebal yang ditiup
angin lalu menurunkan hujan. Karenanya dapat dirasakan rahmat Allah dengan
tumbuhnya biji-biji yang telah disemaikan dan menghijaunya tanaman-tanaman
serta berbuahnya tumbuh-tumbuhan dan sebagainya.
[1175] Yaitu: dengan seizin Allah dan dengan sekehendak-Nya. |
||
|
||
046. (Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya) yang
menunjukkan akan kekuasaan Allah swt. (ialah bahwa Dia mengirimkan angin
sebagai pembawa berita gembira) membawa berita gembira buat kalian mengenai
akan turunnya hujan (dan untuk merasakan kepada kalian) melalui angin itu
(sebagian dari rahmat-Nya) berupa hujan dan kesuburan sesudahnya (dan supaya
kapal dapat berlayar) berkat adanya angin itu (dengan perintah-Nya)
berdasarkan kehendak-Nya (dan juga supaya kalian dapat mencari) berupaya mencari
(karunia-Nya) rezeki dari-Nya dengan cara berdagang melalui jalan laut
(mudah-mudahan kalian bersyukur) atas adanya nikmat ini, hai penduduk Mekah,
oleh karenanya kalian mengesakan-Nya.
|
||
Dan sesungguhnya Kami
telah mengutus sebelum kamu beberapa orang rasul kepada kaumnya, mereka
datang kepadanya dengan membawa keterangan-keterangan [yang cukup], lalu Kami
melakukan pembalasan terhadap orang-orang yang berdosa [1176]. Dan Kami selalu
berkewajiban menolong orang-orang yang beriman. (47)
|
|
وَلَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا
مِن قَبۡلِكَ رُسُلاً إِلَىٰ قَوۡمِهِمۡ فَجَآءُوهُم بِٱلۡبَيِّنَـٰتِ
فَٱنتَقَمۡنَا مِنَ ٱلَّذِينَ أَجۡرَمُواْۖ وَكَانَ حَقًّا عَلَيۡنَا نَصۡرُ
ٱلۡمُؤۡمِنِينَ (٤٧)
|
|
||
[1176] Dengan
kedatangan rasul-rasul yang cukup membawa keterangan-keterangan kepada
kaumnya itu, maka sebahagian mereka mempercayainya dan sebahagian lagi
mendustakannya bahkan sampai ada yang menyakitinya. Maka terhadap orang yang
berdosa seperti itu Allah menyiksa mereka.
|
||
|
||
047. (Dan sesungguhnya Kami telah mengutus sebelum kamu
beberapa orang rasul kepada kaumnya, mereka datang kepadanya dengan membawa
keterangan-keterangan yang jelas) hujah-hujah yang jelas yang membenarkan
kerasulan mereka terhadap kaumnya, akan tetapi mereka mendustakannya (lalu
Kami melakukan pembalasan terhadap orang-orang yang berdosa.) Kami binasakan
orang-orang yang mendustakan para rasul-Nya. (Dan Kami selalu berkewajiban
menolong orang-orang yang beriman) atas orang-orang kafir, yaitu dengan
membinasakan orang-orang kafir dan menyelamatkan orang-orang yang beriman.
|
||
Allah, Dialah yang
mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya
di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal;
lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu
turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya tiba-tiba mereka menjadi
gembira. (48)
|
|
ٱللَّهُ ٱلَّذِى
يُرۡسِلُ ٱلرِّيَـٰحَ فَتُثِيرُ سَحَابً۬ا فَيَبۡسُطُهُ ۥ فِى ٱلسَّمَآءِ
كَيۡفَ يَشَآءُ وَيَجۡعَلُهُ ۥ كِسَفً۬ا فَتَرَى ٱلۡوَدۡقَ يَخۡرُجُ مِنۡ
خِلَـٰلِهِۦۖ فَإِذَآ أَصَابَ بِهِۦ مَن يَشَآءُ مِنۡ عِبَادِهِۦۤ إِذَا هُمۡ
يَسۡتَبۡشِرُونَ (٤٨)
|
|
||
048. (Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu
menggerakkan awan) mengaraknya (dan Allah membentangkannya di langit menurut
yang dikehendaki-Nya) makanya awan itu ada yang tipis dan ada yang tebal (dan
menjadikannya bergumpal-gumpal) berkelompok-kelompok dan berpencar-pencar;
dapat dibaca kisafan atau kisfan (lalu kamu lihat air) hujan (keluar dari
celah-celahnya) dari celah-celah awan yang tebal itu (maka apabila hujan itu
turun) (mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya tiba-tiba mereka
menjadi gembira) mereka bergembira dengan turunnya hujan itu.
|
||
Dan sesungguhnya
sebelum hujan diturunkan kepada mereka, mereka benar-benar telah berputus
asa. (49)
|
|
وَإِن كَانُواْ مِن
قَبۡلِ أَن يُنَزَّلَ عَلَيۡهِم مِّن قَبۡلِهِۦ لَمُبۡلِسِينَ (٤٩)
|
|
||
049. (Dan sesungguhnya) sungguh (sebelum hujan diturunkan
kepada mereka) lafal min qablihi yang kedua ini berfungsi mengukuhkan makna
lafal yang sama dengan sebelumnya (benar-benar telah berputus asa) putus
harapan akan turunnya hujan.
|
||
Maka perhatikanlah
bekas-bekas rahmat Allah, bagaimana Allah menghidupkan bumi yang sudah mati.
Sesungguhnya [Tuhan yang berkuasa seperti] demikian benar-benar [berkuasa]
menghidupkan orang-orang yang telah mati. Dan Dia Maha Kuasa atas segala
sesuatu. (50)
|
|
فَٱنظُرۡ إِلَىٰٓ
ءَاثَـٰرِ رَحۡمَتِ ٱللَّهِ ڪَيۡفَ يُحۡىِ ٱلۡأَرۡضَ بَعۡدَ مَوۡتِہَآۚ إِنَّ
ذَٲلِكَ لَمُحۡىِ ٱلۡمَوۡتَىٰۖ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىۡءٍ۬ قَدِيرٌ۬ (٥٠)
|
|
||
050. (Maka perhatikanlah bekas-bekas) menurut suatu qiraat
dibaca dalam bentuk mufrad yakni atsari (rahmat Allah) nikmat yang
dilimpahkan-Nya, yaitu berbentuk air hujan (bagaimana Allah menghidupkan bumi
yang sudah mati) sesudah bumi itu kering dan tidak dapat menumbuhkan
tetumbuhan lagi. (Sesungguhnya Dia yang berkuasa melakukan hal itu
benar-benar berkuasa menghidupkan orang-orang yang telah mati. Dan Dia Maha
Kuasa atas segala sesuatu).
|
||
Dan sungguh, jika Kami
mengirimkan angin [kepada tumbuh-tumbuhan] lalu mereka melihat
[tumbuh-tumbuhan itu] menjadi kuning [kering], benar-benar tetaplah mereka
sesudah itu menjadi orang yang ingkar. (51)
|
|
وَلَٮِٕنۡ أَرۡسَلۡنَا
رِيحً۬ا فَرَأَوۡهُ مُصۡفَرًّ۬ا لَّظَلُّواْ مِنۢ بَعۡدِهِۦ يَكۡفُرُونَ (٥١)
|
|
||
051. (Dan sungguh jika) lam menunjukkan makna qasam (Kami
mengirimkan angin) yang membahayakan tumbuh-tumbuhan (lalu mereka melihat
tumbuh-tumbuhan itu menjadi kuning/kering, benar-benar tetaplah mereka)
benar-benar mereka menjadi; lafal ayat ini menjadi jawab dari qasam pada awal
ayat tadi (sesudah itu) sesudah mengeringnya tumbuh-tumbuhan (orang-orang
yang ingkar) mereka menjadi orang-orang yang mengingkari nikmat Allah, yaitu
berupa hujan.
|
||
Maka sesungguhnya kamu
tidak akan sanggup menjadikan orang-orang yang mati itu dapat mendengar, dan
menjadikan orang-orang yang tuli dapat mendengar seruan, apabila mereka itu
berpaling membelakang [1177]. (52)
|
|
فَإِنَّكَ لَا تُسۡمِعُ
ٱلۡمَوۡتَىٰ وَلَا تُسۡمِعُ ٱلصُّمَّ ٱلدُّعَآءَ إِذَا وَلَّوۡاْ مُدۡبِرِينَ (٥٢)
|
|
||
[1177]
orang-orang kafir itu disamakan Tuhan dengan orang-orang mati yang tidak
mungkin lagi mendengarkan pelajaran-pelajaran. Begitu juga disamakan
orang-orang kafir itu dengan orang-orang tuli yang tidak bisa mendengar
panggilan sama sekali apabila mereka sedang membelakangi kita.
|
||
|
||
052. (Maka sesungguhnya kamu tidak akan sanggup
menjadikan orang-orang yang mati itu dapat mendengar, dan menjadikan
orang-orang yang tuli dapat mendengar seruan, apabila) lafal ad-du'aa idzaa
dapat dibaca tahqiq dan tashil (mereka itu berpaling membelakangi).
|
||
Dan kamu sekali-kali
tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang-orang yang buta [mata hatinya]
dari kesesatannya. Dan kamu tidak dapat memperdengarkan [petunjuk Tuhan]
melainkan kepada orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, mereka
itulah orang-orang yang berserah diri [kepada Kami]. (53)
|
|
وَمَآ أَنتَ بِهَـٰدِ
ٱلۡعُمۡىِ عَن ضَلَـٰلَتِهِمۡۖ إِن تُسۡمِعُ إِلَّا مَن يُؤۡمِنُ
بِـَٔايَـٰتِنَا فَهُم مُّسۡلِمُونَ (٥٣) ۞
|
|
||
053. (Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat memberi petunjuk
kepada orang-orang yang buta mata hatinya dari kesesatan, tidak lain) (kamu
hanya dapat memperdengarkan) dengan pendengaran yang dibarengi dengan
pemahaman dan mau menerima apa yang didengarnya (kepada orang-orang yang
beriman dengan ayat-ayat Kami) yakni Alquran (mereka itulah orang-orang yang
berserah diri) yaitu orang-orang yang ikhlas di dalam mentauhidkan Allah swt.
|
||
Allah, Dialah yang
menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan [kamu] sesudah
keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan [kamu] sesudah kuat
itu lemah [kembali] dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan
Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa. (54)
|
|
ٱللَّهُ ٱلَّذِى
خَلَقَكُم مِّن ضَعۡفٍ۬ ثُمَّ جَعَلَ مِنۢ بَعۡدِ ضَعۡفٍ۬ قُوَّةً۬ ثُمَّ جَعَلَ
مِنۢ بَعۡدِ قُوَّةٍ۬ ضَعۡفً۬ا وَشَيۡبَةً۬ۚ يَخۡلُقُ مَا يَشَآءُۖ وَهُوَ
ٱلۡعَلِيمُ ٱلۡقَدِيرُ (٥٤)
|
|
||
054. (Allah, Dialah yang menciptakan kalian dari keadaan
lemah) yaitu dari air mani yang hina lagi lemah itu (kemudian Dia menjadikan
kalian sesudah keadaan lemah) yang lain yaitu masa kanak-kanak (menjadi kuat)
masa muda yang penuh dengan semangat dan kekuatan (kemudian Dia menjadikan
kalian sesudah kuat itu lemah kembali dan beruban) lemah karena sudah tua dan
rambut pun sudah putih. Lafal dha'fan pada ketiga tempat tadi dapat dibaca
dhu'fan. (Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya) ada yang lemah, yang
kuat, yang muda, dan yang tua (dan Dialah Yang Maha Mengetahui) mengatur
makhluk-Nya (lagi Maha Kuasa) atas semua yang dikehendaki-Nya.
|
||
Dan pada hari
terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa; "Mereka tidak
berdiam [dalam kubur] melainkan sesaat [saja]". Seperti demikianlah
mereka selalu dipalingkan [dari kebenaran] [1178]. (55)
|
|
وَيَوۡمَ تَقُومُ
ٱلسَّاعَةُ يُقۡسِمُ ٱلۡمُجۡرِمُونَ مَا لَبِثُواْ غَيۡرَ سَاعَةٍ۬ۚ كَذَٲلِكَ
كَانُواْ يُؤۡفَكُونَ (٥٥)
|
|
||
[1178]
Maksudnya: sebagaimana mereka berdusta dalam perkataan mereka ini, seperti itu pulalah mereka selalu berdusta di
dunia.
|
||
|
||
055. (Dan pada hari terjadinya kiamat bersumpahlah)
mengatakan sumpah (orang-orang yang berdosa) orang-orang kafir (mereka tidak
berdiam) mereka tidak tinggal di dalam kubur (melainkan sesaat saja) maka
Allah berfirman: (Seperti demikianlah mereka selalu dipalingkan) dari
kebenaran atau dari perkara yang hak, yang dimaksud adalah tentang hari
berbangkit. Maksudnya sebagaimana mereka dipalingkan dari kebenaran maka
mereka pun dipalingkan pula dari masa yang sebenarnya mereka tinggal di dalam
kubur.
|
||
Dan berkata
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dan keimanan [kepada orang-orang
yang kafir]: "Sesungguhnya kamu telah berdiam [dalam kubur] menurut
ketetapan Allah, sampai hari berbangkit; maka inilah hari berbangkit itu akan
tetapi kamu selalu tidak meyakini [nya]. (56)
|
|
وَقَالَ ٱلَّذِينَ
أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ وَٱلۡإِيمَـٰنَ لَقَدۡ لَبِثۡتُمۡ فِى كِتَـٰبِ ٱللَّهِ
إِلَىٰ يَوۡمِ ٱلۡبَعۡثِۖ فَهَـٰذَا يَوۡمُ ٱلۡبَعۡثِ وَلَـٰكِنَّڪُمۡ كُنتُمۡ
لَا تَعۡلَمُونَ (٥٦)
|
|
||
056. (Dan berkata orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dan
keimanan) para malaikat dan lain-lainnya: ("Sesungguhnya kalian telah
berdiam menurut ketetapan Allah) sesuai dengan apa yang telah dipastikan
oleh-Nya menurut ilmu Allah yang terdahulu (sampai hari berbangkit; maka
inilah hari berbangkit itu) yang kalian ingkari itu (akan tetapi kalian
selalu tidak meyakini") kejadiannya.
|
||
Maka pada hari itu
tidak bermanfa’at [lagi] bagi orang-orang yang zalim permintaan uzur mereka,
dan tidak pula mereka diberi kesempatan bertaubat lagi. (57)
|
|
فَيَوۡمَٮِٕذٍ۬ لَّا يَنفَعُ
ٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ مَعۡذِرَتُهُمۡ وَلَا هُمۡ يُسۡتَعۡتَبُونَ (٥٧)
|
|
||
057. (Maka pada hari itu tidak bermanfaat lagi) lafal yanfa'u
dapat dibaca tanfa'u (bagi orang-orang yang lalim permintaan uzur mereka)
alasan ingkar mereka kepada adanya hari berbangkit (dan tidak pula mereka
diberi kesempatan bertobat) mereka tidak diperintahkan lagi untuk kembali
bertobat kepada Allah swt. dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang
diridai-Nya.
|
||
Dan sesungguhnya telah
Kami buat dalam Al Qur’an ini segala macam perumpamaan untuk manusia. Dan
sesungguhnya jika kamu membawa kepada mereka suatu ayat, pastilah orang-orang
yang kafir itu akan berkata: "Kamu tidak lain hanyalah orang-orang yang
membuat kepalsuan belaka". (58)
|
|
وَلَقَدۡ ضَرَبۡنَا
لِلنَّاسِ فِى هَـٰذَا ٱلۡقُرۡءَانِ مِن كُلِّ مَثَلٍ۬ۚ وَلَٮِٕن جِئۡتَهُم
بِـَٔايَةٍ۬ لَّيَقُولَنَّ ٱلَّذِينَ ڪَفَرُوٓاْ إِنۡ أَنتُمۡ إِلَّا
مُبۡطِلُونَ (٥٨)
|
|
||
058. (Dan sesungguhnya telah Kami buatkan) telah Kami jadikan
(di dalam Alquran ini segala macam perumpamaan untuk manusia) sebagai
peringatan buat mereka. (Dan sesungguhnya jika) lam di sini bermakna qasam
(kamu mendatangi mereka) hai Muhammad (dengan membawa suatu ayat) mukjizat
seperti tongkat dan tangan Nabi Musa (pastilah akan berkata) dari lafal
layaqulunna terbuang nun rafa', alasannya, karena berturut-turutnya beberapa
nun, sedangkan wau-nya ikut dibuang pula, yaitu wau dhamir jamak, dengan
alasan bukan karena bertemu dua huruf yang disukunkan (orang-orang yang kafir
itu) sebagian dari mereka pasti mengatakan: ("Tidak lain) (kalian) yakni
Nabi Muhammad dan para sahabatnya (hanyalah orang-orang yang membuat
kepalsuan belaka") orang-orang yang mendatangkan kebatilan-kebatilan.
|
||
Demikianlah Allah
mengunci mati hati orang-orang yang tidak [mau] memahami. (59)
|
|
كَذَٲلِكَ يَطۡبَعُ
ٱللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِ ٱلَّذِينَ لَا يَعۡلَمُونَ (٥٩)
|
|
||
059. (Demikianlah Allah mengunci mati hati orang-orang yang
tidak mau memahami) ketauhidan, sebagaimana Dia mengunci mati hati
orang-orang itu, maka Dia pun mengunci mati hati mereka yang mengatakan hal
demikian terhadap Nabi Muhammad dan para sahabatnya.
|
||
Maka bersabarlah kamu,
sesungguhnya janji Allah adalah benar dan sekali-kali janganlah orang-orang
yang tidak meyakini [kebenaran ayat-ayat Allah] itu menggelisahkan kamu. (60)
|
|
فَٱصۡبِرۡ إِنَّ وَعۡدَ
ٱللَّهِ حَقٌّ۬ۖ وَلَا يَسۡتَخِفَّنَّكَ ٱلَّذِينَ لَا يُوقِنُونَ (٦٠)
|
|
||
060. (Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah) yang
akan menolongmu atas mereka (adalah benar dan sekali-kali janganlah orang-orang
yang tidak meyakini itu membuat kamu gelisah) yakni orang-orang yang tidak
meyakini adanya hari berbangkit. Janganlah kamu menjadi gelisah dan membabi
buta melihat tingkah mereka itu, tetaplah pada kesabaranmu, jangan hiraukan
mereka.
|
-
Terjemah dan Tafsir Jalalain ▼
- 1. Al Faatihah
- 2. Al Baqarah-1
- 2. Al Baqarah-2
- 2. Al Baqarah-3
- 2. Al Baqarah-4
- 3. Ali 'Imran-1
- 3. Ali 'Imran-2
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Assy Ssyamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 5. Al Maaidah
- Al Qur'an Per Juz ▼
- 1. Al Fatihah
- 2. Al Baqarah
- 3. Ali Imran
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Asy Syamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 6. Al An'aam
Senin, 29 April 2013
Surah 30 - Ar Ruum (1 - 60)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar