Surah BARISAN
|
|
سُوۡرَةُ الصَّف
|
|
||
Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
|
|
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
|
|
||
Bertasbih kepada Allah
apa saja yang ada di langit dan apa saja yang ada di bumi; dan Dia-lah Yang
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (1)
|
|
سَبَّحَ لِلَّهِ مَا
فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَمَا فِى ٱلۡأَرۡضِۖ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَكِيمُ (١)
|
|
||
001. (Telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada di langit
dan apa saja yang ada di bumi) yakni semuanya memahasucikan-Nya. Huruf lam
yang terdapat pada lafal lillaah adalah huruf zaidah; dan di sini dipakai
lafal maa, karena lebih memprioritaskan yang mayoritas (dan Dialah Yang Maha
Perkasa) di dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Bijaksana) di dalam perbuatan-Nya.
|
||
Hai orang-orang yang
beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? (2)
|
|
يَـٰٓأَيُّہَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفۡعَلُونَ (٢)
|
|
||
002. (Hai orang-orang yang beriman mengapa kalian mengatakan)
sewaktu kalian meminta berjihad (apa yang tidak kalian perbuat) karena
ternyata kalian mengalami kekalahan atau mundur dalam perang Uhud.
|
||
Amat besar kebencian
di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan.
(3)
|
|
ڪَبُرَ مَقۡتًا عِندَ
ٱللَّهِ أَن تَقُولُواْ مَا لَا تَفۡعَلُونَ (٣)
|
|
||
003. (Amat besar) yakni besar sekali (kebencian) lafal maqtan
berfungsi menjadi tamyiz (di sisi Allah bahwa kalian mengatakan) lafal an
taquuluu menjadi fa'il dari lafal kabura (apa-apa yang tiada kalian
kerjakan).
|
||
Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur
seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. (4)
|
|
إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ
ٱلَّذِينَ يُقَـٰتِلُونَ فِى سَبِيلِهِۦ صَفًّ۬ا كَأَنَّهُم بُنۡيَـٰنٌ۬
مَّرۡصُوصٌ۬ (٤)
|
|
||
004. (Sesungguhnya Allah menyukai) artinya selalu menolong dan
memuliakan (orang-orang yang berperang di jalannya dalam barisan yang
teratur) lafal shaffan merupakan hal atau kata keterangan keadaan, yakni
dalam keadaan berbaris rapi (seakan-akan mereka seperti bangunan yang
tersusun kokoh) yakni sebagian di antara mereka menempel rapat dengan
sebagian yang lain lagi kokoh.
|
||
Dan [ingatlah] ketika
Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, mengapa kamu menyakitiku,
sedangkan kamu mengetahui bahwa sesungguhnya aku adalah utusan Allah
kepadamu?" Maka tatkala mereka berpaling [dari kebenaran], Allah
memalingkan hati mereka [1474] dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.
(5)
|
|
وَإِذۡ قَالَ مُوسَىٰ
لِقَوۡمِهِۦ يَـٰقَوۡمِ لِمَ تُؤۡذُونَنِى وَقَد تَّعۡلَمُونَ أَنِّى رَسُولُ
ٱللَّهِ إِلَيۡڪُمۡۖ فَلَمَّا زَاغُوٓاْ أَزَاغَ ٱللَّهُ قُلُوبَهُمۡۚ
وَٱللَّهُ لَا يَہۡدِى ٱلۡقَوۡمَ ٱلۡفَـٰسِقِينَ (٥)
|
|
||
[1474]
Maksudnya karena mereka berpaling dari kebenaran, maka Allah membiarkan
mereka sesat dan bertambah jauh dari kebenaran.
|
||
|
||
005. (Dan) ingatlah (ketika Musa berkata kepada kaumnya,
"Hai kaumku! Mengapa kalian menyakitiku?) mereka mengatakan bahwa Nabi
Musa itu orang yang besar buah pelirnya atau berpenyakit burut, padahal
kenyataannya tidaklah demikian, dan mereka pun mendustakannya (padahal
sesungguhnya) lafal qad di sini menunjukkan makna tahqiq (kalian mengetahui,
bahwa aku adalah utusan Allah kepada kalian.") Kalimat wa qad ta`lamuuna
dan seterusnya berkedudukan menjadi hal atau kata keterangan keadaan. Dan
seorang yang menjadi rasul itu seharusnya kalian hormati. (Maka tatkala
mereka berpaling) maksudnya menyimpang dari kebenaran, karena mereka telah
menyakitinya (Allah memalingkan hati mereka) dari jalan petunjuk, sesuai
dengan apa yang telah ditetapkan-Nya di zaman azali (dan Allah tiada memberi
petunjuk kepada kaum yang fasik) yakni orang-orang yang kafir, menurut ilmu
dan pengetahuan-Nya.
|
||
Dan [ingatlah] ketika
’Isa Putera Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah
utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab [yang turun] sebelumku, yaitu Taurat
dan memberi kabar gembira dengan [datangnya] seorang Rasul yang akan datang
sesudahku, yang namanya Ahmad [Muhammad]" Maka tatkala rasul itu datang
kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini
adalah sihir yang nyata". (6)
|
|
وَإِذۡ قَالَ عِيسَى
ٱبۡنُ مَرۡيَمَ يَـٰبَنِىٓ إِسۡرَٲٓءِيلَ إِنِّى رَسُولُ ٱللَّهِ إِلَيۡكُم
مُّصَدِّقً۬ا لِّمَا بَيۡنَ يَدَىَّ مِنَ ٱلتَّوۡرَٮٰةِ وَمُبَشِّرَۢا بِرَسُولٍ۬ يَأۡتِى مِنۢ بَعۡدِى
ٱسۡمُهُ ۥۤ أَحۡمَدُۖ فَلَمَّا جَآءَهُم بِٱلۡبَيِّنَـٰتِ قَالُواْ
هَـٰذَا سِحۡرٌ۬ مُّبِينٌ۬ (٦)
|
|
||
006. (Dan) ingatlah (ketika Isa putra Maryam berkata,
"Hai Bani Israel!) di sini Nabi Isa tidak mengatakan hai kaumku, karena
sesungguhnya dia tidak mempunyai kerabat di kalangan mereka (Sesungguhnya aku
adalah utusan Allah kepada kalian, membenarkan kitab sebelumku) kitab yang
diturunkan sebelumku (yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan datangnya
seorang rasul yang akan datang sesudahku, namanya Ahmad.") Allah berfirman:
(Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka) yakni Ahmad alias Muhammad
kepada orang-orang kafir (dengan membawa bukti-bukti yang nyata) yakni
ayat-ayat dan tanda-tanda (mereka berkata, "Ini) maksudnya, apa yang
didatangkannya itu (adalah sihir) menurut suatu qiraat lafal sihrun dibaca
saahirun artinya orang yang datang ini adalah penyihir (yang nyata")
yang jelas.
|
||
Dan siapakah yang
lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah sedang
dia diajak kepada agama Islam? Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada
orang-orang yang zalim. (7)
|
|
وَمَنۡ أَظۡلَمُ
مِمَّنِ ٱفۡتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ ٱلۡكَذِبَ وَهُوَ يُدۡعَىٰٓ إِلَى
ٱلۡإِسۡلَـٰمِۚ وَٱللَّهُ لَا يَہۡدِى ٱلۡقَوۡمَ ٱلظَّـٰلِمِينَ (٧)
|
|
||
007. (Dan siapakah) artinya tiada seseorang pun (yang lebih
zalim) maksudnya lebih besar kezalimannya (daripada orang yang mengada-adakan
dusta terhadap Allah) yakni dengan cara menisbatkan adanya sekutu bagi-Nya,
menyebutkan-Nya bahwa Dia mempunyai anak dan mengatakan ayat-ayat-Nya sebagai
sihir (sedangkan dia diajak kepada agama Islam? Dan Allah tiada memberi
petunjuk kepada orang-orang yang zalim) kepada orang-orang yang kafir.
|
||
Mereka ingin hendak
memadamkan cahaya [agama] Allah dengan mulut [ucapan-ucapan] mereka, dan
Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci.
(8)
|
|
يُرِيدُونَ
لِيُطۡفِـُٔواْ نُورَ ٱللَّهِ بِأَفۡوَٲهِهِمۡ وَٱللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِۦ
وَلَوۡ ڪَرِهَ ٱلۡكَـٰفِرُونَ (٨)
|
|
||
008. (Mereka hendak memadamkan) lafal liyuthfi'uu dinashabkan
oleh an yang keberadaannya diperkirakan, sedangkan huruf lam-nya adalah
zaidah (cahaya Allah) yakni syariat dan bukti-bukti-Nya (dengan mulut mereka)
melalui ucapan-ucapan mereka bahwa Alquran itu adalah sihir, syair dan
ramalan atau tenungan (dan Allah tetap menyempurnakan) artinya memenangkan
atau menampakkan (cahaya-Nya) menurut suatu qiraat dibaca mutimmu nuurihi
dengan dimudhafkan (meskipun orang-orang kafir benci) akan hal tersebut.
|
||
Dia-lah yang mengutus
Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia
memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang-orang musyrik benci.
(9)
|
|
هُوَ ٱلَّذِىٓ أَرۡسَلَ
رَسُولَهُ ۥ بِٱلۡهُدَىٰ وَدِينِ ٱلۡحَقِّ لِيُظۡهِرَهُ ۥ عَلَى
ٱلدِّينِ كُلِّهِۦ وَلَوۡ كَرِهَ ٱلۡمُشۡرِكُونَ (٩)
|
|
||
009. (Dialah Yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk
dan agama yang benar agar Dia memenangkannya) maksudnya menjadikannya berada
di (atas segala agama-agama) yakni di atas semua agama yang bertentangan
dengannya (meskipun orang-orang musyrik benci) akan hal tersebut.
|
||
Hai orang-orang yang
beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan
kamu dari azab yang pedih? (10)
|
|
يَـٰٓأَيُّہَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ هَلۡ أَدُلُّكُمۡ عَلَىٰ تِجَـٰرَةٍ۬ تُنجِيكُم مِّنۡ
عَذَابٍ أَلِيمٍ۬ (١٠)
|
|
||
010. (Hai orang-orang yang beriman, sukakah kalian Aku
tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kalian) dapat dibaca
tunjiikum dan tunajjiikum, yakni tanpa memakai tasydid dan dengan memakainya
(dari azab yang pedih) yang menyakitkan; mereka seolah-olah menjawab,
mengiyakan. Lalu Allah melanjutkan firman-Nya:
|
||
[yaitu] kamu beriman
kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan
jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya, (11)
|
|
تُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ
وَرَسُولِهِۦ وَتُجَـٰهِدُونَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ بِأَمۡوَٲلِكُمۡ
وَأَنفُسِكُمۡۚ ذَٲلِكُمۡ خَيۡرٌ۬ لَّكُمۡ إِن كُنتُمۡ تَعۡلَمُونَ (١١)
|
|
||
011. (Yaitu kalian beriman) artinya kalian tetap beriman
(kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa
kalian. Itulah yang lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui) bahwasanya
hal ini lebih baik bagi kalian, maka kerjakanlah.
|
||
niscaya Allah akan
mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai, dan [memasukkan kamu] ke tempat tinggal yang baik di
dalam surga Adn. Itulah keberuntungan yang besar. (12)
|
|
يَغۡفِرۡ لَكُمۡ
ذُنُوبَكُمۡ وَيُدۡخِلۡكُمۡ جَنَّـٰتٍ۬ تَجۡرِى مِن تَحۡتِہَا ٱلۡأَنۡہَـٰرُ
وَمَسَـٰكِنَ طَيِّبَةً۬ فِى جَنَّـٰتِ عَدۡنٍ۬ۚ ذَٲلِكَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ
(١٢)
|
|
||
012. (Niscaya Allah akan mengampuni) menjadi jawab dari syarat
yang diperkirakan keberadaannya; lengkapnya, jika kalian mengerjakannya,
niscaya Dia akan mengampuni (dosa-dosa kalian dan memasukkan kalian ke dalam
surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan memasukkan kalian ke
tempat-tempat tinggal yang baik di dalam surga Adn) sebagai tempat menetap.
(Itulah keberuntungan yang besar).
|
||
Dan [ada lagi] karunia
yang lain yang kamu sukai [yaitu] pertolongan dari Allah dan kemenangan yang
dekat [waktunya]. Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang
beriman. (13)
|
|
وَأُخۡرَىٰ
تُحِبُّونَہَاۖ نَصۡرٌ۬ مِّنَ ٱللَّهِ وَفَتۡحٌ۬ قَرِيبٌ۬ۗ وَبَشِّرِ
ٱلۡمُؤۡمِنِينَ (١٣)
|
|
||
013. (Dan) Dia memberikan kepada kalian nikmat (yang lain yang
kalian sukai, yaitu pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat
waktunya. Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman)
yaitu berita tentang mendapat pertolongan dan kemenangan.
|
||
Hai orang-orang yang
beriman, jadilah kamu penolong-penolong [agama] Allah sebagaimana ’Isa putera
Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: "Siapakah
yang akan menjadi penolong-penolongku [untuk menegakkan agama] Allah?"
Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: "Kamilah penolong-penolong
agama Allah", lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan
[yang lain] kafir; maka kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman
terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang.
(14)
|
|
يَـٰٓأَيُّہَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُونُوٓاْ أَنصَارَ ٱللَّهِ كَمَا قَالَ عِيسَى ٱبۡنُ
مَرۡيَمَ لِلۡحَوَارِيِّـۧنَ مَنۡ أَنصَارِىٓ إِلَى ٱللَّهِۖ قَالَ
ٱلۡحَوَارِيُّونَ نَحۡنُ أَنصَارُ ٱللَّهِۖ فَـَٔامَنَت طَّآٮِٕفَةٌ۬ مِّنۢ بَنِىٓ
إِسۡرَٲٓءِيلَ وَكَفَرَت طَّآٮِٕفَةٌ۬ۖ
فَأَيَّدۡنَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ عَلَىٰ عَدُوِّهِمۡ فَأَصۡبَحُواْ
ظَـٰهِرِينَ (١٤)
|
|
||
014. (Hai orang-orang yang beriman jadilah kalian
penolong-penolong Allah) yakni agama-Nya; menurut suatu qiraat dibaca
anshaarallah, artinya dengan dimudhafkan (sebagaimana telah dikatakan) dan
seterusnya; makna yang dimaksud ialah sebagaimana yang telah dikatakan oleh
kaum Hawariyyun. Pengertian ini disimpulkan dari ayat selanjutnya, yaitu
(oleh Isa putra Maryam kepada pengikut-pengikutnya yang setia, "Siapakah
yang akan menjadi penolong-penolongku untuk menegakkan agama Allah?") di
antara orang-orang yang bersamaku. (Pengikut-pengikut yang setia itu berkata,
"Kami-lah penolong-penolong agama Allah") penolong-penolong atau
Hawariyyun adalah teman-teman pilihan Nabi Isa, mereka adalah orang-orang
yang paling pertama dan paling dahulu beriman kepada Nabi Isa, dan jumlah
mereka ada dua belas orang laki-laki. Lafal Hawariyyun ini diambil dari asal
kata al-hur yang artinya putih cemerlang. Akan tetapi menurut suatu pendapat
yang lain dikatakan, adalah terdiri dari orang-orang yang pendek dan pakaian
mereka dicelup dengan warna putih (lalu segolongan dari Bani Israel beriman) kepada
Nabi Isa, dan mereka mengatakan, bahwa Nabi Isa itu adalah hamba Allah yang
kemudian diangkat naik ke langit (dan segolongan yang lain kafir) karena
mereka telah mengatakan, bahwasanya Nabi Isa itu adalah anak Allah, yang
kemudian diangkat ke langit ke sisi-Nya. Akhirnya kedua golongan tersebut
berperang (maka Kami berikan kekuatan) Kami jadikan kuat (orang-orang yang
beriman) di antara dua golongan tersebut (terhadap musuh-musuh mereka) yakni
golongan yang kafir (lalu mereka menjadi orang-orang yang menang) memperoleh
kemenangan atas golongan yang kafir.
|
-
Terjemah dan Tafsir Jalalain ▼
- 1. Al Faatihah
- 2. Al Baqarah-1
- 2. Al Baqarah-2
- 2. Al Baqarah-3
- 2. Al Baqarah-4
- 3. Ali 'Imran-1
- 3. Ali 'Imran-2
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Assy Ssyamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 5. Al Maaidah
- Al Qur'an Per Juz ▼
- 1. Al Fatihah
- 2. Al Baqarah
- 3. Ali Imran
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Asy Syamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 6. Al An'aam
Senin, 29 April 2013
Surah 61 - Ash Shaffa (1 - 14)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar