Surah PENGUSIRAN
|
|
سُوۡرَةُ الحَشر
|
|
||
Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
|
|
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
|
|
||
Bertasbih kepada Allah
apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan Dia-lah Yang Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana. (1)
|
|
سَبَّحَ لِلَّهِ مَا
فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَمَا فِى ٱلۡأَرۡضِۖ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَكِيمُ (١)
|
|
||
001. (Bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa
yang ada di bumi) semuanya memahasucikan-Nya. Huruf lam pada lafal lillaahi adalah
zaidah; ungkapan dengan memakai lafal maa, karena lebih memprioritaskan
makhluk yang tidak berakal yang jumlahnya lebih banyak (dan Dialah Yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana) di dalam kerajaan-Nya dan dalam perbuatan-Nya.
|
||
Dia-lah yang mengeluarkan
orang-orang kafir di antara ahli Kitab dari kampung-kampung mereka pada saat
pengusiran kali yang pertama [1464]. Kamu tiada menyangka, bahwa mereka akan keluar dan merekapun
yakin, bahwa benteng-benteng mereka akan dapat mempertahankan mereka dari
[siksaan] Allah; maka Allah mendatangkan kepada mereka [hukuman] dari arah
yang tidak mereka sangka-sangka. Dan Allah mencampakkan ketakutan ke dalam
hati mereka; mereka memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka
sendiri dan tangan orang-orang yang beriman. Maka ambillah [kejadian itu]
untuk menjadi pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai pandangan. (2)
|
|
هُوَ ٱلَّذِىٓ أَخۡرَجَ
ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِنۡ أَهۡلِ ٱلۡكِتَـٰبِ مِن دِيَـٰرِهِمۡ لِأَوَّلِ
ٱلۡحَشۡرِۚ مَا ظَنَنتُمۡ أَن يَخۡرُجُواْۖ وَظَنُّوٓاْ أَنَّهُم
مَّانِعَتُهُمۡ حُصُونُہُم مِّنَ ٱللَّهِ فَأَتَٮٰهُمُ ٱللَّهُ مِنۡ حَيۡثُ لَمۡ يَحۡتَسِبُواْۖ وَقَذَفَ فِى
قُلُوبِہِمُ ٱلرُّعۡبَۚ يُخۡرِبُونَ بُيُوتَہُم بِأَيۡدِيہِمۡ وَأَيۡدِى
ٱلۡمُؤۡمِنِينَ فَٱعۡتَبِرُواْ يَـٰٓأُوْلِى ٱلۡأَبۡصَـٰرِ (٢)
|
|
||
[1464] Yang
dimaksud dengan ahli kitab ialah orang-orang Yahudi bani Nadhir, merekalah
yang mula-mula dikumpulkan untuk diusir keluar dari Madinah.
|
||
|
||
002. (Dialah Yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara
ahli kitab) mereka adalah Bani Nadhir yang terdiri dari orang-orang Yahudi
(dari kampung mereka) dari tempat-tempat tinggal mereka di Madinah (pada saat
pengusiran pertama) yaitu sewaktu mereka diusir ke negeri Syam, dan terakhir
mereka diusir ke tanah Khaibar oleh Khalifah Umar semasa ia menjabat sebagai
khalifah. (Kalian tidak mengira) hai orang-orang mukmin (bahwa mereka akan
keluar dan mereka pun yakin, bahwa dapat mencegah mereka) lafal maani'atuhum
adalah khabar dari anna (benteng-benteng mereka) menjadi fa'il dari lafal
maani'atuhum; dan dengan keberadaannya maka lengkaplah pengertian khabar
(dari Allah) yakni dari azab-Nya (maka Allah mendatangkan kepada mereka)
hukuman dan azab-Nya (dari arah yang tidak mereka sangka-sangka) yakni dari
pihak kaum mukminin yang hal ini tidak masuk ke dalam perhitungan mereka.
(Dan Allah melemparkan) maksudnya menanamkan (rasa takut ke dalam hati
mereka) dapat dibaca ar-ru'ba atau ar-ru'uba, artinya rasa takut mati, karena
pemimpin mereka bernama Ka'b bin Asyraf telah terbunuh mati (mereka
memusnahkan) dapat dibaca yukharribuuna, dan kalau dibaca yukhribuuna berarti
berasal dari lafal akhraba, artinya merusak (rumah-rumah mereka) untuk
mengambil barang-barang yang dianggap berharga oleh mereka berupa kayu-kayu
dan lain-lainnya (dengan tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang yang
beriman. Maka ambillah hal itu untuk menjadi pelajaran, hai orang-orang yang
mempunyai pandangan).
|
||
Dan jika tidaklah karena
Allah telah menetapkan pengusiran terhadap mereka benar-benar Allah mengazab
mereka di dunia. Dan bagi mereka di akhirat azab neraka. (3)
|
|
وَلَوۡلَآ أَن كَتَبَ
ٱللَّهُ عَلَيۡهِمُ ٱلۡجَلَآءَ لَعَذَّبَہُمۡ فِى ٱلدُّنۡيَاۖ وَلَهُمۡ فِى
ٱلۡأَخِرَةِ عَذَابُ ٱلنَّارِ (٣)
|
|
||
003. (Dan jika tidaklah karena Allah telah menetapkan) telah
memastikan (pengusiran terhadap mereka) yakni dikeluarkan dari kampung
halamannya (benar-benar Allah mengazab mereka di dunia) dengan dibunuh dan
ditawan, sebagaimana yang telah dilakukan-Nya terhadap orang-orang Yahudi
Bani Quraizhah. (Dan bagi mereka di akhirat azab neraka).
|
||
Yang demikian itu
adalah karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa
menentang Allah, maka sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya. (4)
|
|
ذَٲلِكَ بِأَنَّہُمۡ
شَآقُّواْ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُ ۥۖ وَمَن يُشَآقِّ ٱللَّهَ فَإِنَّ
ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعِقَابِ (٤)
|
|
||
004. (Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka
telah menentang) telah melawan (Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa menentang
Allah, maka sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya) terhadap dia.
|
||
Apa saja yang kamu
tebang dari pohon kurma [milik orang-orang kafir] atau yang kamu biarkan
[tumbuh] berdiri di atas pokoknya [1465], maka [semua itu] adalah dengan izin Allah; dan karena Dia
hendak memberikan kehinaan kepada orang-orang fasik. (5)
|
|
مَا قَطَعۡتُم مِّن
لِّينَةٍ أَوۡ تَرَڪۡتُمُوهَا قَآٮِٕمَةً
عَلَىٰٓ أُصُولِهَا فَبِإِذۡنِ ٱللَّهِ وَلِيُخۡزِىَ ٱلۡفَـٰسِقِينَ (٥)
|
|
||
[1465]
Maksudnya: pohon kurma milik musuh, menurut kepentingan dan siasat perang
dapat ditebang atau dibiarkan tumbuh.
|
||
|
||
005. (Apa saja yang kalian tebang) hai orang-orang muslim
(dari pohon kurma) milik orang kafir (atau yang kalian biarkan tumbuh berdiri
di atas pokoknya, maka semua itu adalah dengan izin Allah) yakni Allah swt.
menyerahkannya kepada kalian (dan karena Dia hendak memberikan kehinaan)
dengan mengizinkan kalian menebangnya (kepada orang-orang fasik) yakni
orang-orang Yahudi, karena mereka telah menentang, bahwa menebang pohon yang
berbuah itu adalah pengrusakan.
|
||
Dan apa saja harta
rampasan [fai-i] [1466] yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya [dari harta benda]
mereka, maka untuk mendapatkan itu kamu tidak mengerahkan seekor kudapun dan
[tidak pula] seekor untapun, tetapi Allah yang memberikan kekuasaan kepada
Rasul-Nya terhadap siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas
segala sesuatu. (6)
|
|
وَمَآ أَفَآءَ
ٱللَّهُ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ مِنۡہُمۡ فَمَآ أَوۡجَفۡتُمۡ عَلَيۡهِ مِنۡ خَيۡلٍ۬
وَلَا رِكَابٍ۬ وَلَـٰكِنَّ ٱللَّهَ يُسَلِّطُ رُسُلَهُ ۥ عَلَىٰ مَن
يَشَآءُۚ وَٱللَّهُ عَلَىٰ ڪُلِّ شَىۡءٍ۬ قَدِيرٌ۬ (٦)
|
|
||
[1466]
"Fai-i" ialah harta rampasan yang diperoleh dari musuh tanpa
terjadinya pertempuran. Pembagiannya berlainan dengan pembagian "ghanimah".
Ghanimah harta rampasan yang diperoleh dari musuh setelah terjadi
pertempuran. Pembagian "fai-i" sebagai yang tersebut pada
|
||
|
||
006. (Dan apa saja harta difaikan) harta yang diberikan (oleh
Allah kepada Rasul-Nya dari harta benda mereka, maka kalian tidak
mengerahkan) tidak melarikan hai kaum muslimin (untuk mendapatkannya) huruf
min di sini adalah huruf zaidah (seekor kuda pun dan tidak pula seekor unta pun)
yang dimaksud dengan lafal rikabin adalah unta kendaraan. Makna yang dimaksud
ialah bahwa untuk mendapatkan harta fai itu kalian tidak susah payah lagi
(tetapi Allah yang memberikan kekuasaan kepada Rasul-Nya terhadap siapa yang
dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu) maka tidak ada hak
lagi bagi kalian dalam harta fai itu; itu khusus hanya untuk Nabi saw. dan
untuk orang-orang yang akan disebutkan pada ayat selanjutnya, yaitu terdiri
dari empat golongan, sesuai dengan apa yang telah ditentukan oleh Allah dalam
pembagiannya. Maka bagi setiap golongan di antara mereka mendapatkan
seperlimanya, dan bagi Nabi saw. sendiri adalah sisanya, artinya sama juga
dengan seperlima. Nabi saw. boleh memberlakukan bagiannya itu sesuai dengan
apa yang disukainya, untuk itu maka beliau memberikan sebagian daripadanya
kepada orang-orang Muhajirin dan tiga orang dari kalangan sahabat Ansar
karena mengingat kefakiran mereka.
|
||
Apa saja harta
rampasan [fai-i] yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya yang berasal dari
penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak
yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta
itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa
yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya
bagimu maka tinggalkanlah; dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
sangat keras hukuman-Nya. (7)
|
|
مَّآ أَفَآءَ ٱللَّهُ
عَلَىٰ رَسُولِهِۦ مِنۡ أَهۡلِ ٱلۡقُرَىٰ فَلِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِى
ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡيَتَـٰمَىٰ وَٱلۡمَسَـٰكِينِ وَٱبۡنِ ٱلسَّبِيلِ كَىۡ لَا
يَكُونَ دُولَةَۢ بَيۡنَ ٱلۡأَغۡنِيَآءِ مِنكُمۡۚ وَمَآ ءَاتَٮٰكُمُ ٱلرَّسُولُ
فَخُذُوهُ وَمَا نَہَٮٰكُمۡ
عَنۡهُ فَٱنتَهُواْۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعِقَابِ
(٧)
|
|
||
007. (Apa saja harta rampasan atau fai yang diberikan Allah
kepada Rasul-Nya yang berasal dari penduduk kota-kota) seperti tanah Shafra,
lembah Al-Qura dan tanah Yanbu' (maka adalah untuk Allah) Dia
memerintahkannya sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya (untuk Rasul,
orang-orang yang mempunyai) atau memiliki (hubungan kekerabatan) yaitu kaum
kerabat Nabi dari kalangan Bani Hasyim dan Bani Mutthalib (anak-anak yatim)
yaitu anak-anak kaum muslimin yang bapak-bapak mereka telah meninggal dunia
sedangkan mereka dalam keadaan fakir (orang-orang miskin) yaitu orang-orang
muslim yang serba kekurangan (dan orang-orang yang dalam perjalanan) yakni
orang-orang muslim yang mengadakan perjalanan lalu terhenti di tengah jalan
karena kehabisan bekal. Yakni harta fai itu adalah hak Nabi saw. beserta
empat golongan orang-orang tadi, sesuai dengan apa yang telah ditentukan oleh
Allah swt. dalam pembagiannya, yaitu bagi masing-masing golongan yang empat
tadi seperlimanya dan sisanya untuk Nabi saw. (supaya janganlah) lafal kay di
sini bermakna lam, dan sesudah kay diperkirakan adanya lafal an (harta fai
itu) yakni harta rampasan itu, dengan adanya pembagian ini (hanya beredar)
atau berpindah-pindah (di antara orang-orang kaya saja di antara kalian. Apa yang
telah diberikan kepada kalian) yakni bagian yang telah diberikan kepada
kalian (oleh Rasul) berupa bagian harta fa-i dan harta-harta lainnya (maka
terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagi kalian maka tinggalkanlah; dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya).
|
||
[Juga] bagi para fakir
yang berhijrah [1467] yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka
[karena] mencari karunia dari Allah dan keridhaan [Nya] dan mereka menolong
Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar. (8)
|
|
لِلۡفُقَرَآءِ
ٱلۡمُهَـٰجِرِينَ ٱلَّذِينَ أُخۡرِجُواْ مِن دِيَـٰرِهِمۡ وَأَمۡوَٲلِهِمۡ
يَبۡتَغُونَ فَضۡلاً۬ مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضۡوَٲنً۬ا وَيَنصُرُونَ ٱللَّهَ
وَرَسُولَهُ ۥۤۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ
هُمُ ٱلصَّـٰدِقُونَ (٨)
|
|
||
[1467]
Maksudnya: kerabat Nabi, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil
yang kesemuanya orang fakir dan berhijrah.
|
||
|
||
008. (Terhadap orang-orang fakir) bertaalluq kepada lafal yang
tidak disebutkan, lengkapnya: Takjublah kalian terhadap orang-orang fakir
(yang berhijrah, yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka
karena mencari karunia dari Allah dan keridaan-Nya dan mereka menolong agama,
Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar) dalam keimanannya.
|
||
Dan orang-orang yang
telah menempati Kota Madinah dan telah beriman [Ansar] sebelum [kedatangan]
mereka [Muhajirin], mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan
mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang
diberikan kepada mereka [orang Muhajirin]; dan mereka mengutamakan
[orang-orang Muhajirin], atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka
memerlukan [apa yang mereka berikan itu]. Dan siapa yang dipelihara dari
kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung. (9)
|
|
وَٱلَّذِينَ تَبَوَّءُو
ٱلدَّارَ وَٱلۡإِيمَـٰنَ مِن قَبۡلِهِمۡ يُحِبُّونَ مَنۡ هَاجَرَ إِلَيۡہِمۡ
وَلَا يَجِدُونَ فِى صُدُورِهِمۡ حَاجَةً۬ مِّمَّآ أُوتُواْ وَيُؤۡثِرُونَ
عَلَىٰٓ أَنفُسِہِمۡ وَلَوۡ كَانَ بِہِمۡ خَصَاصَةٌ۬ۚ وَمَن يُوقَ شُحَّ
نَفۡسِهِۦ فَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ
هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ (٩)
|
|
||
009. (Dan orang-orang yang telah menempati kota) Madinah (dan
telah beriman) yang dimaksud adalah sahabat-sahabat Anshar (sebelum
kedatangan mereka, Muhajirin, mereka mencintai orang-orang yang berhijrah
kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka) artinya
mereka tidak iri hati (terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka) yakni
apa yang telah diberikan oleh Nabi saw. kepada mereka berupa harta rampasan
dari Bani Nadhir, yang memang harta itu khusus buat kaum Muhajirin (dan
mereka mengutamakan, orang-orang Muhajirin, atas diri mereka sendiri
sekalipun mereka dalam kesusahan) yakni mereka memerlukan apa yang mereka
relakan kepada orang-orang Muhajirin. (Dan siapa yang dipelihara dari
kekikiran dirinya) dari ketamakannya terhadap harta benda (mereka itulah
orang-orang yang beruntung).
|
||
Dan orang-orang yang
datang sesudah mereka [Muhajirin dan Ansar], mereka berdo’a: "Ya Tuhan
kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih
dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami
terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha
Penyantun lagi Maha Penyayang". (10)
|
|
وَٱلَّذِينَ جَآءُو
مِنۢ بَعۡدِهِمۡ يَقُولُونَ رَبَّنَا ٱغۡفِرۡ لَنَا وَلِإِخۡوَٲنِنَا ٱلَّذِينَ
سَبَقُونَا بِٱلۡإِيمَـٰنِ وَلَا تَجۡعَلۡ فِى قُلُوبِنَا غِلاًّ۬ لِّلَّذِينَ ءَامَنُواْ
رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفٌ۬ رَّحِيمٌ (١٠) ۞
|
|
||
010. (Dan orang-orang yang datang sesudah mereka) yakni
sesudah kaum Muhajirin dan kaum Ansar hingga hari kiamat nanti (mereka
berdoa, "Ya Rabb kami! Beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang
telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan
kedengkian dalam hati kami) yakni rasa dengki (terhadap orang-orang yang
beriman; Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha
Penyayang.")
|
||
Apakah kamu tiada memperhatikan
orang-orang munafik yang berkata kepada saudara-saudara mereka yang kafir [1468] di antara ahli Kitab:
"Sesungguhnya jika kamu diusir niscaya kamipun akan keluar bersama kamu;
dan kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapapun untuk [menyusahkan]
kamu, dan jika kamu diperangi pasti kami akan membantu kamu". Dan Allah
menyaksikan, bahwa sesungguhnya mereka benar-benar pendusta. (11)
|
|
أَلَمۡ تَرَ إِلَى
ٱلَّذِينَ نَافَقُواْ يَقُولُونَ لِإِخۡوَٲنِهِمُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِنۡ
أَهۡلِ ٱلۡكِتَـٰبِ لَٮِٕنۡ
أُخۡرِجۡتُمۡ لَنَخۡرُجَنَّ مَعَكُمۡ وَلَا نُطِيعُ فِيكُمۡ أَحَدًا أَبَدً۬ا
وَإِن قُوتِلۡتُمۡ لَنَنصُرَنَّكُمۡ وَٱللَّهُ يَشۡہَدُ إِنَّہُمۡ لَكَـٰذِبُونَ
(١١)
|
|
||
[1468]
maksudnya: Bani Nadhir.
|
||
|
||
011. (Apakah kamu tiada memperhatikan) tiada melihat
(orang-orang yang munafik yang berkata kepada saudara-saudara mereka yang
kafir di antara ahli kitab) yaitu kepada Bani Nadhir dan saudara-saudara
mereka yang kafir: ("Sesungguhnya jika) huruf lam di sini menunjukkan
makna qasam dan demikian pula pada tempat-tempat lainnya yang semuanya ada di
empat tempat (kalian diusir) dari Madinah (niscaya kami pun akan keluar
bersama kalian, dan kami tidak akan patuh untuk menghinakan kalian) yakni
untuk menjadikan kalian terhina (kepada siapa pun selama-lamanya, dan jika
kalian diperangi) dari lafal wa in terbuang huruf lam yang menunjukkan makna
permulaan (pasti kami akan membantu kalian." Dan Allah menyaksikan,
bahwa sesungguhnya mereka benar-benar pendusta).
|
||
Sesungguhnya jika
mereka diusir, orang-orang munafik itu tiada akan keluar bersama mereka, dan
sesungguhnya jika mereka diperangi; niscaya mereka tiada akan menolongnya;
sesungguhnya jika mereka menolongnya niscaya mereka akan berpaling lari ke
belakang, kemudian mereka tiada akan mendapat pertolongan. (12)
|
|
لَٮِٕنۡ أُخۡرِجُواْ لَا يَخۡرُجُونَ
مَعَهُمۡ وَلَٮِٕن قُوتِلُواْ لَا
يَنصُرُونَہُمۡ وَلَٮِٕن
نَّصَرُوهُمۡ لَيُوَلُّنَّ ٱلۡأَدۡبَـٰرَ ثُمَّ لَا يُنصَرُونَ (١٢)
|
|
||
012. (Sesungguhnya jika mereka diusir, orang-orang munafik itu
tiada akan keluar bersama mereka, dan sesungguhnya jika mereka diperangi,
niscaya mereka tidak akan menolongnya; sesungguhnya jika mereka menolongnya)
artinya mereka datang untuk menolong dan membantunya (niscaya mereka akan
berpaling ke belakang) jawab qasam yang keberadaannya diperkirakan sudah
memberikan pengertian yang cukup, tanpa harus menyebut jawab syarat pada
kelima tempat tadi (kemudian mereka tidak akan mendapat pertolongan) yang
dimaksud adalah orang-orang Yahudi.
|
||
Sesungguhnya kamu
dalam hati mereka lebih ditakuti daripada Allah. Yang demikian itu karena
mereka adalah kaum yang tiada mengerti. (13)
|
|
لَأَنتُمۡ أَشَدُّ
رَهۡبَةً۬ فِى صُدُورِهِم مِّنَ ٱللَّهِۚ ذَٲلِكَ بِأَنَّہُمۡ قَوۡمٌ۬ لَّا
يَفۡقَهُونَ (١٣)
|
|
||
013. (Sesungguhnya kalian lebih ditakuti) lebih disegani
(dalam hati mereka) dalam hati orang-orang munafik itu (daripada Allah)
karena siksaan-Nya yang ditangguhkan. (Yang demikian itu karena mereka adalah
kaum yang tiada mengerti.
|
||
Mereka tiada akan
memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung yang
berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antara sesama mereka adalah
sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu sedang hati mereka berpecah belah.
Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tiada mengerti.
(14)
|
|
لَا يُقَـٰتِلُونَڪُمۡ
جَمِيعًا إِلَّا فِى قُرً۬ى مُّحَصَّنَةٍ أَوۡ مِن وَرَآءِ جُدُرِۭۚ بَأۡسُهُم
بَيۡنَهُمۡ شَدِيدٌ۬ۚ تَحۡسَبُهُمۡ جَمِيعً۬ا وَقُلُوبُهُمۡ شَتَّىٰۚ ذَٲلِكَ
بِأَنَّهُمۡ قَوۡمٌ۬ لَّا يَعۡقِلُونَ (١٤)
|
|
||
014. (Mereka tidak akan memerangi kalian) yakni orang-orang
Yahudi itu (dalam keadaan bersatu padu) maksudnya, secara serentak (kecuali
dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok) yang tinggi.
Menurut suatu qiraat lafal judurin dibaca jidaarin. (Permusuhan) peperangan
(di antara sesama mereka sangat hebat. Kalian kira mereka itu bersatu
sedangkan hati mereka berpecah belah) berbeda-beda, bertentangan dengan apa
yang diduga. (Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang
tiada mengerti).
|
||
[Mereka adalah]
seperti orang-orang Yahudi yang belum lama sebelum mereka [1469] telah merasai akibat
buruk dari perbuatan mereka [1470] dan bagi mereka azab yang pedih. (15)
|
|
كَمَثَلِ ٱلَّذِينَ مِن
قَبۡلِهِمۡ قَرِيبً۬اۖ ذَاقُواْ وَبَالَ أَمۡرِهِمۡ وَلَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٌ۬
(١٥)
|
|
||
[1469]
Maksudnya: Yahudi Bani Qainuqa'
[1470] Maksud
"akibat buruk perbuatan mereka" adalah mereka diusir dari Madinah
ke Syam.
|
||
|
||
015. Perumpamaan mereka dalam hal tidak mau beriman (seperti
orang-orang yang belum lama sebelum mereka) yakni sebagaimana orang-orang
musyrik yang terlibat dalam perang Badar (yang telah merasai akibat buruk
dari perbuatan mereka) sebagai hukuman-Nya di dunia, yaitu mereka mati
terbunuh dan hukuman-hukuman yang lainnya yang mereka rasakan (dan bagi
mereka azab yang pedih) siksaan yang menyakitkan kelak di akhirat.
|
||
[Bujukan orang-orang
munafik itu adalah] seperti [bujukan] syaitan ketika dia berkata kepada
manusia: "Kafirlah kamu", maka tatkala manusia itu telah kafir ia
berkata: "Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu karena sesungguhnya
aku takut kepada Allah Tuhan semesta alam". (16)
|
|
كَمَثَلِ ٱلشَّيۡطَـٰنِ
إِذۡ قَالَ لِلۡإِنسَـٰنِ ٱڪۡفُرۡ فَلَمَّا كَفَرَ قَالَ إِنِّى بَرِىٓءٌ۬
مِّنكَ إِنِّىٓ أَخَافُ ٱللَّهَ رَبَّ ٱلۡعَـٰلَمِينَ (١٦)
|
|
||
016. Dan juga perumpamaan mereka dalam hal mendengar dari
orang-orang munafik, tetapi orang-orang munafik itu tidak mau mengikuti jejak
mereka sesudahnya (seperti halnya setan; ia berkata kepada manusia,
"Kafirlah kamu," maka tatkala manusia itu telah kafir, ia berkata,
"Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu karena sesungguhnya aku takut
kepada Allah, Rabb semesta alam.") Padahal ia dusta dan hanya ria
belaka.
|
||
Maka adalah kesudahan
keduanya, bahwa sesungguhnya keduanya [masuk] ke dalam neraka, mereka kekal
di dalamnya. Demikianlah balasan orang-orang yang zalim. (17)
|
|
فَكَانَ
عَـٰقِبَتَہُمَآ أَنَّہُمَا فِى ٱلنَّارِ خَـٰلِدَيۡنِ فِيہَاۚ وَذَٲلِكَ
جَزَٲٓؤُاْ ٱلظَّـٰلِمِينَ (١٧)
|
|
||
017. (Maka adalah sesudah keduanya) yakni orang yang sesat dan
orang yang disesatkan. Menurut suatu qiraat lafal 'aaqibatahumaa dibaca
'aaqibatuhumaa dengan memakai harakat damah di atas huruf ta, hal ini berarti
sebagai isim dari lafal kaana (bahwa sesungguhnya keduanya masuk ke dalam
neraka, mereka kekal di dalamnya. Demikianlah balasan orang-orang yang lalim)
orang-orang yang kafir.
|
||
Hai orang-orang yang
beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa
yang telah diperbuatnya untuk hari esok [akhirat], dan bertakwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (18)
|
|
يَـٰٓأَيُّہَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلۡتَنظُرۡ نَفۡسٌ۬ مَّا قَدَّمَتۡ
لِغَدٍ۬ۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ (١٨)
|
|
||
018. (Hai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah
dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk
hari esok) yakni untuk menghadapi hari kiamat (dan bertakwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan).
|
||
Dan janganlah kamu
seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa
kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik. (19)
|
|
وَلَا تَكُونُواْ
كَٱلَّذِينَ نَسُواْ ٱللَّهَ فَأَنسَٮٰهُمۡ
أَنفُسَہُمۡۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ
هُمُ ٱلۡفَـٰسِقُونَ (١٩)
|
|
||
019. (Dan janganlah kalian seperti orang-orang yang lupa
kepada Allah) maksudnya tidak mau taat kepada-Nya (lalu Allah menjadikan
mereka lupa kepada diri mereka sendiri) untuk melakukan perbuatan ketaatan
dan perbuatan baik. (Mereka itulah orang-orang yang fasik).
|
||
Tiada sama
penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni surga; penghuni-penghuni
surga itulah orang-orang yang beruntung. (20)
|
|
لَا يَسۡتَوِىٓ
أَصۡحَـٰبُ ٱلنَّارِ وَأَصۡحَـٰبُ ٱلۡجَنَّةِۚ أَصۡحَـٰبُ ٱلۡجَنَّةِ هُمُ
ٱلۡفَآٮِٕزُونَ (٢٠)
|
|
||
020. (Tidak sama penghuni-penghuni neraka dengan
penghuni-penghuni surga; penghuni-penghuni surga itulah orang-orang yang
beruntung).
|
||
Kalau sekiranya Kami
menurunkan Al Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya
tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan
perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir.
(21)
|
|
لَوۡ أَنزَلۡنَا
هَـٰذَا ٱلۡقُرۡءَانَ عَلَىٰ جَبَلٍ۬ لَّرَأَيۡتَهُ ۥ خَـٰشِعً۬ا
مُّتَصَدِّعً۬ا مِّنۡ خَشۡيَةِ ٱللَّهِۚ وَتِلۡكَ ٱلۡأَمۡثَـٰلُ نَضۡرِبُہَا
لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمۡ يَتَفَكَّرُونَ (٢١)
|
|
||
021. (Kalau sekiranya Kami menurunkan Alquran ini kepada
sebuah gunung) lalu dijadikan-Nya pada gunung tersebut akal sebagaimana
manusia (pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah) terbelah-belah
(disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu) yang telah
disebutkan di atas tadi (Kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir) yang
karenanya lalu mereka beriman.
|
||
Dia-lah Allah Yang
tiada Tuhan [yang berhak disembah] selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan
yang nyata, Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (22)
|
|
هُوَ ٱللَّهُ ٱلَّذِى
لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَۖ عَـٰلِمُ ٱلۡغَيۡبِ وَٱلشَّهَـٰدَةِۖ هُوَ
ٱلرَّحۡمَـٰنُ ٱلرَّحِيمُ (٢٢)
|
|
||
022. (Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Yang
Mengetahui yang gaib dan yang nyata. Dialah Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang).
|
||
Dia-lah Allah Yang
tiada Tuhan [yang berhak disembah] selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang
Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha
Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala keagungan, Maha Suci Allah
dari apa yang mereka persekutukan. (23)
|
|
هُوَ ٱللَّهُ ٱلَّذِى
لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلۡمَلِكُ ٱلۡقُدُّوسُ ٱلسَّلَـٰمُ ٱلۡمُؤۡمِنُ
ٱلۡمُهَيۡمِنُ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡجَبَّارُ ٱلۡمُتَڪَبِّرُۚ سُبۡحَـٰنَ ٱللَّهِ
عَمَّا يُشۡرِڪُونَ (٢٣)
|
|
||
023. (Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja Yang Maha
Suci) dari semua apa yang tidak layak bagi keagungan dan kebesaran-Nya (Yang
Maha Selamat) artinya Yang Bebas dari segala sifat-sifat kekurangan (Yang
Maha Mengamankan) para rasul-rasul-Nya dengan menciptakan mukjizat bagi
mereka (Yang Maha Memelihara) berasal dari lafal haimana-yuhaiminu, dikatakan
demikian apabila seseorang selalu mengawasi sesuatu. Makna yang dimaksud
ialah, Dia Maha Menyaksikan amal perbuatan hamba-hamba-Nya (Yang Maha
Perkasa) yakni Yang Maha Kuat (Yang Maha Kuasa) untuk memaksa makhluk-Nya
supaya menuruti apa yang dikehendaki-Nya (Yang Maha Agung) dari semua sifat
yang tidak layak bagi keagungan-Nya. (Maha Suci Allah) Dia memahasucikan
Zat-Nya sendiri melalui ayat ini (dari apa yang mereka persekutukan)
dengan-Nya.
|
||
Dia-lah Allah Yang
Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama
Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi.
Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (24)
|
|
هُوَ ٱللَّهُ
ٱلۡخَـٰلِقُ ٱلۡبَارِئُ ٱلۡمُصَوِّرُۖ لَهُ ٱلۡأَسۡمَآءُ ٱلۡحُسۡنَىٰۚ
يُسَبِّحُ لَهُ ۥ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِۖ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ
ٱلۡحَكِيمُ (٢٤)
|
|
||
024. (Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan)
makhluk-Nya dari tiada (Yang membentuk rupa, hanya kepunyaan-Nyalah asma-asma
yang paling baik) yang berjumlah sembilan puluh sembilan, sebagaimana yang
telah disebutkan dalam hadis. Lafal al-husna adalah bentuk muannats dari
lafal al-ahsan. (Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan
Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana) penafsirannya sebagaimana yang
telah lalu.
|
-
Terjemah dan Tafsir Jalalain ▼
- 1. Al Faatihah
- 2. Al Baqarah-1
- 2. Al Baqarah-2
- 2. Al Baqarah-3
- 2. Al Baqarah-4
- 3. Ali 'Imran-1
- 3. Ali 'Imran-2
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Assy Ssyamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 5. Al Maaidah
- Al Qur'an Per Juz ▼
- 1. Al Fatihah
- 2. Al Baqarah
- 3. Ali Imran
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Asy Syamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 6. Al An'aam
Senin, 29 April 2013
Surah 59 - Al Hassyr (1 - 24)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar