Surah ORANG YANG
BERSELIMUT
|
|
سُوۡرَةُ المُزمّل
|
|
||
Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
|
|
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
|
|
||
Hai orang yang
berselimut [Muhammad], (1)
|
|
يَـٰٓأَيُّہَا
ٱلۡمُزَّمِّلُ (١)
|
|
||
001. (Hai orang yang berselimut) yakni Nabi Muhammad. Asal
kata al-muzzammil ialah al-mutazammil, kemudian huruf ta diidghamkan kepada
huruf za sehingga jadilah al-muzzammil, artinya, orang yang menyelimuti
dirinya dengan pakaian sewaktu wahyu datang kepadanya karena merasa takut
akan kehebatan wahyu itu.
|
||
bangunlah [untuk
sembahyang] di malam hari [1526] kecuali sedikit [daripadanya], (2)
|
|
قُمِ ٱلَّيۡلَ إِلَّا
قَلِيلاً۬ (٢)
|
|
||
[1526]
Sembahyang malam ini mula-mula wajib, sebelum turun ayat ke 20 dalam surat
ini. Setelah turunnya ayat ke 20 ini hukumnya menjadi sunat.
|
||
|
||
002. (Bangunlah di malam hari) maksudnya, salatlah di malam
hari (kecuali sedikit.)
|
||
[yaitu] seperduanya
atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, (3)
|
|
نِّصۡفَهُ ۥۤ أَوِ
ٱنقُصۡ مِنۡهُ قَلِيلاً (٣)
|
|
||
003. (Yaitu seperduanya) menjadi badal dari lafal qaliilan;
pengertian sedikit ini bila dibandingkan dengan keseluruhan waktu malam hari
(atau kurangilah daripadanya) dari seperdua itu (sedikit) hingga mencapai
sepertiganya.
|
||
atau lebih dari
seperdua itu. Dan bacalah Al Qur’an itu dengan perlahan-lahan. (4)
|
|
أَوۡ زِدۡ عَلَيۡهِ
وَرَتِّلِ ٱلۡقُرۡءَانَ تَرۡتِيلاً (٤)
|
|
||
004. (Atau lebih dari seperdua) hingga mencapai dua
pertiganya; pengertian yang terkandung di dalam lafal au menunjukkan makna
boleh memilih. (Dan bacalah Alquran itu) mantapkanlah bacaannya (dengan
perlahan-lahan.)
|
||
Sesungguhnya Kami akan
menurunkan kepadamu perkataan yang berat. (5)
|
|
إِنَّا سَنُلۡقِى
عَلَيۡكَ قَوۡلاً۬ ثَقِيلاً (٥)
|
|
||
005. (Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan)
atau bacaan Alquran (yang berat) yang hebat. Dikatakan berat mengingat
kewajiban-kewajiban yang terkandung di dalamnya.
|
||
Sesungguhnya bangun di
waktu malam adalah lebih tepat [untuk khusyu’] dan bacaan di waktu itu lebih
berkesan. (6)
|
|
إِنَّ نَاشِئَةَ
ٱلَّيۡلِ هِىَ أَشَدُّ وَطۡـًٔ۬ا وَأَقۡوَمُ قِيلاً (٦)
|
|
||
006. (Sesungguhnya bangun di waktu malam) maksudnya, melakukan
salat sunah di malam hari sesudah tidur (lebih tepat) untuk khusyuk di dalam
memahami bacaan Alquran (dan bacaan di waktu itu lebih berkesan) lebih jelas
dan lebih mantap serta lebih berkesan.
|
||
Sesungguhnya kamu pada
siang hari mempunyai urusan yang panjang [banyak]. (7)
|
|
إِنَّ لَكَ فِى
ٱلنَّہَارِ سَبۡحً۬ا طَوِيلاً۬ (٧)
|
|
||
007. (Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang
panjang) mempunyai banyak kesibukan, sehingga kamu tidak mempunyai cukup
waktu untuk banyak membaca Alquran.
|
||
Sebutlah nama Tuhanmu,
dan beribadatlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan. (8)
|
|
وَٱذۡكُرِ ٱسۡمَ
رَبِّكَ وَتَبَتَّلۡ إِلَيۡهِ تَبۡتِيلاً۬ (٨)
|
|
||
008. (Sebutlah nama Rabbmu) katakanlah
bismillahirrahmanirrahiim di awal bacaan Alquranmu (dan curahkanlah)
kerahkanlah dirimu (untuk beribadat kepada-Nya dengan ketekunan yang penuh)
lafal tabtiilan ini adalah mashdar dari lafal batula, sengaja didatangkan
demi untuk memelihara fawashil, dan merupakan lafal yang berakar dari lafal
tabattul.
|
||
[Dia-lah] Tuhan
masyrik dan maghrib, tiada Tuhan [yang berhak disembah] melainkan Dia, maka
ambillah Dia sebagai pelindung. (9)
|
|
رَّبُّ ٱلۡمَشۡرِقِ
وَٱلۡمَغۡرِبِ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ فَٱتَّخِذۡهُ وَكِيلاً۬ (٩)
|
|
||
009. Dialah (Rabb masyriq dan magrib, tiada Tuhan melainkan
Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindung) artinya serahkanlah semua
urusan-urusanmu di bawah perlindungan-Nya.
|
||
Dan bersabarlah
terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik.
(10)
|
|
وَٱصۡبِرۡ عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ
وَٱهۡجُرۡهُمۡ هَجۡرً۬ا جَمِيلاً۬ (١٠)
|
|
||
010. (Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan)
bersabarlah kamu di dalam menghadapi gangguan orang-orang kafir Mekah (dan
jauhilah mereka dengan cara yang baik) tanpa keluh-kesah; ayat ini diturunkan
sebelum ada perintah memerangi mereka.
|
||
Dan biarkanlah Aku
[saja] bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan itu, orang-orang yang
mempunyai kemewahan dan beri tangguhlah mereka barang sebentar. (11)
|
|
وَذَرۡنِى
وَٱلۡمُكَذِّبِينَ أُوْلِى ٱلنَّعۡمَةِ وَمَهِّلۡهُمۡ قَلِيلاً (١١)
|
|
||
011. (Dan biarkanlah Aku) maksudnya biar Aku saja yang
bertindak (terhadap orang-orang yang mendustakan itu) lafal al-mukadzdzibiin
diathafkan kepada maf`ul atau kepada maf'ul ma`ah. Maknanya Akulah yang akan bertindak
terhadap mereka; mereka adalah pemimpin-pemimpin kaum Quraisy (orang-orang
yang mempunyai kemewahan) kemewahan hidup (dan beri tangguhlah mereka barang
sebentar) dalam jangka waktu yang tidak lama, dan ternyata selang beberapa
waktu kemudian, akhirnya mereka mati terbunuh dalam perang Badar.
|
||
Karena sesungguhnya
pada sisi Kami ada belenggu-belenggu yang berat dan neraka yang
bernyala-nyala, (12)
|
|
إِنَّ لَدَيۡنَآ
أَنكَالاً۬ وَجَحِيمً۬ا (١٢)
|
|
||
012. (Karena sesungguhnya pada sisi Kami ada belenggu-belenggu)
merupakan bentuk jamak dari lafal niklun, artinya belenggu-belenggu yang
berat (dan neraka Jahim) yaitu neraka yang apinya sangat membakar.
|
||
dan makanan yang
menyumbat di kerongkongan dan azab yang pedih. (13)
|
|
وَطَعَامً۬ا ذَا غُصَّةٍ۬
وَعَذَابًا أَلِيمً۬ا (١٣)
|
|
||
013. (Dan makanan yang menyumbat di kerongkongan) mengganjal
di kerongkongan, itu adalah buah pohon zaqum atau buah pohon dhari' atau buah
pohon ghislin atau berupa duri api, apabila dimakan tidak dapat dikeluarkan dan
pula tidak dapat masuk ke dalam perut (dan azab yang pedih) di samping azab
yang telah disebutkan tadi, hal ini disediakan bagi orang-orang yang
mendustakan Nabi saw.
|
||
Pada hari bumi dan
gunung-gunung bergoncangan, dan menjadilah gunung-gunung itu tumpukan-tumpukan
pasir yang beterbangan. (14)
|
|
يَوۡمَ تَرۡجُفُ
ٱلۡأَرۡضُ وَٱلۡجِبَالُ وَكَانَتِ ٱلۡجِبَالُ كَثِيبً۬ا مَّهِيلاً (١٤)
|
|
||
014. (Pada hari berguncang) karena gempa yang dahsyat (bumi
dan gunung-gunung, dan menjadilah gunung-gunung itu tumpukan-tumpukan)
tumpukan-tumpukan pasir (yang beterbangan) menjadi debu yang beterbangan yang
pada sebelumnya kokoh bersatu. Lafal mahiilan berasal dari lafal haala,
yahiilu; bentuk asalnya adalah mahyuulun, kemudian karena mengingat harakat
dhammah dianggap berat atas huruf ya, maka dipindahkan kepada huruf ha,
sehingga jadilah mahuwylun. Kemudian huruf wawu dibuang karena mengingat
kedudukannya yang zaidah, sehingga jadilah mahuylun, selanjutnya harakat
damah diganti menjadi kasrah untuk menyesuaikannya dengan huruf ya, sehingga
jadilah mahiilun.
|
||
Sesungguhnya Kami
telah mengutus kepada kamu [hai orang kafir Mekah] seorang Rasul, yang
menjadi saksi terhadapmu, sebagaimana Kami telah mengutus [dahulu] seorang
Rasul kepada Fir’aun. (15)
|
|
إِنَّآ أَرۡسَلۡنَآ
إِلَيۡكُمۡ رَسُولاً۬ شَـٰهِدًا عَلَيۡكُمۡ كَمَآ أَرۡسَلۡنَآ إِلَىٰ
فِرۡعَوۡنَ رَسُولاً۬ (١٥)
|
|
||
015. (Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kalian) hai
penduduk Mekah (seorang rasul) yakni Nabi Muhammad saw. (yang menjadi saksi
terhadap kalian) kelak di hari kiamat, tentang kedurhakaan-kedurhakaan yang
telah kalian kerjakan (sebagaimana Kami telah mengutus, dahulu, seorang rasul
kepada Firaun) yakni Nabi Musa a.s.
|
||
Maka Fir’aun
mendurhakai Rasul itu, lalu Kami siksa dia dengan siksaan yang berat.
(16)
|
|
فَعَصَىٰ فِرۡعَوۡنُ
ٱلرَّسُولَ فَأَخَذۡنَـٰهُ أَخۡذً۬ا وَبِيلاً۬ (١٦)
|
|
||
016. (Maka Firaun mendurhakai rasul itu, lalu Kami siksa dia
dengan siksaan yang berat) atau azab yang keras.
|
||
Maka bagaimanakah kamu
akan dapat memelihara dirimu jika kamu tetap kafir kepada hari yang
menjadikan anak-anak beruban. (17)
|
|
فَكَيۡفَ تَتَّقُونَ
إِن كَفَرۡتُمۡ يَوۡمً۬ا يَجۡعَلُ ٱلۡوِلۡدَٲنَ شِيبًا (١٧)
|
|
||
017. (Maka bagaimanakah kalian dapat memelihara diri kalian
jika tetap kafir) di dunia (kepada hari) lafal yauman menjadi maf'ul kedua
dari lafal tattaquuna. Yakni memelihara diri dari azab hari itu. Atau dengan
kata lain, dengan benteng apakah kalian memelihara diri dari azab pada hari
itu (yang menjadikan anak-anak beruban) lafal syiiban bentuk jamak dari lafal
asyyab; dikatakan anak-anak beruban, sebagai gambaran tentang hari itu yang
penuh dengan kengerian yang sangat mencekam; hari yang dimaksud adalah hari
kiamat. Bentuk asal lafal syiiban adalah syuyban, dengan memakai harakat
damah pada huruf syin. Kemudian harakat itu diganti menjadi kasrah demi untuk
menyelaraskannya dengan huruf ya yang jatuh sesudahnya, sehingga jadilah
syiiban. Dikatakan di dalam menggambarkan hari yang penuh dengan malapetaka,
yaumun yusyiibu nawaashial athfaali, yakni hari yang dapat membuat ubun-ubun
anak-anak beruban. Ungkapan ini adalah ungkapan majaz atau kata kiasan. Akan
tetapi boleh juga makna yang terkandung di dalam ayat ini dimaksud adalah
makna hakiki bukan majazi.
|
||
Langit [pun] menjadi
pecah belah pada hari itu karena Allah. Adalah janji-Nya itu pasti
terlaksana. (18)
|
|
ٱلسَّمَآءُ مُنفَطِرُۢ
بِهِۦۚ كَانَ وَعۡدُهُ ۥ مَفۡعُولاً (١٨)
|
|
||
018. (Langit pun menjadi pecah belah) menjadi retak dan
pecah-pecah (pada hari itu) mengingat beratnya hari itu. (Adalah janji Dia)
janji Allah swt. mengenai kedatangan hari itu (pasti terlaksana) pasti
terjadi.
|
||
Sesungguhnya ini
adalah suatu peringatan. Maka barangsiapa yang menghendaki niscaya ia
menempuh jalan [yang menyampaikannya] kepada Tuhannya. (19)
|
|
إِنَّ هَـٰذِهِۦ
تَذۡڪِرَةٌ۬ۖ فَمَن شَآءَ ٱتَّخَذَ إِلَىٰ رَبِّهِۦ سَبِيلاً (١٩) ۞
|
|
||
019. (Sesungguhnya ini) yaitu ayat-ayat yang memperingatkan
ini (adalah suatu peringatan) suatu nasihat bagi semua makhluk. (Maka barang
siapa yang menghendaki niscaya ia menempuh jalan kepada Rabbnya) menempuh
jalan yang menyampaikan kepada-Nya, yaitu melalui iman dan taat kepada-Nya.
|
||
Sesungguhnya Tuhanmu
mengetahui bahwasanya kamu berdiri [sembahyang] kurang dari dua pertiga
malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan [demikian pula] segolongan
dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan
siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan
batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu
bacalah apa yang mudah [bagimu] dari Al Qur’an. Dia mengetahui bahwa akan ada
di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka
bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi yang
berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah [bagimu] dari Al Qur’an
dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada
Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk
dirimu niscaya kamu memperoleh [balasan]nya di sisi Allah sebagai balasan
yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada
Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (20)
|
|
إِنَّ رَبَّكَ يَعۡلَمُ
أَنَّكَ تَقُومُ أَدۡنَىٰ مِن ثُلُثَىِ ٱلَّيۡلِ وَنِصۡفَهُ ۥ
وَثُلُثَهُ ۥ وَطَآٮِٕفَةٌ۬
مِّنَ ٱلَّذِينَ مَعَكَۚ وَٱللَّهُ يُقَدِّرُ ٱلَّيۡلَ وَٱلنَّہَارَۚ عَلِمَ
أَن لَّن تُحۡصُوهُ فَتَابَ عَلَيۡكُمۡۖ فَٱقۡرَءُواْ مَا تَيَسَّرَ مِنَ
ٱلۡقُرۡءَانِۚ عَلِمَ أَن سَيَكُونُ مِنكُم مَّرۡضَىٰۙ وَءَاخَرُونَ
يَضۡرِبُونَ فِى ٱلۡأَرۡضِ يَبۡتَغُونَ مِن فَضۡلِ ٱللَّهِۙ وَءَاخَرُونَ
يُقَـٰتِلُونَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِۖ فَٱقۡرَءُواْ مَا تَيَسَّرَ مِنۡهُۚ
وَأَقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُواْ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَقۡرِضُواْ ٱللَّهَ قَرۡضًا
حَسَنً۬اۚ وَمَا تُقَدِّمُواْ لِأَنفُسِكُم مِّنۡ خَيۡرٍ۬ تَجِدُوهُ عِندَ
ٱللَّهِ هُوَ خَيۡرً۬ا وَأَعۡظَمَ أَجۡرً۬اۚ وَٱسۡتَغۡفِرُواْ ٱللَّهَۖ إِنَّ
ٱللَّهَ غَفُورٌ۬ رَّحِيمُۢ (٢٠)
|
|
||
020. (Sesungguhnya Rabbmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri,
salat, kurang) kurang sedikit (dari dua pertiga malam, atau seperdua malam,
atau sepertiganya) jika dibaca nishfihi dan tsulutsihi berarti diathafkan
kepada lafal tsulutsay; dan jika dibaca nishfahu dan tsulutsahu berarti
diathafkan kepada lafal adnaa. Pengertian berdiri atau melakukan salat sunat
di malam hari di sini pengertiannya sama dengan apa yang terdapat di awal
surah ini, yakni sesuai dengan apa yang telah diperintahkan Allah kepadanya (dan
segolongan dari orang-orang yang bersama kamu) lafal ayat ini diathafkan
kepada dhamir yang terkandung di dalam lafal taquumu, demikian pula sebagian
orang-orang yang bersamamu. Pengathafan ini diperbolehkan sekalipun tanpa
mengulangi huruf taukidnya, demikian itu karena mengingat adanya fashl atau
pemisah. Makna ayat secara lengkap, dan segolongan orang-orang yang bersama
kamu yang telah melakukan hal yang sama. Mereka melakukan demikian mengikuti
jejak Nabi saw. sehingga disebutkan, bahwa ada di antara mereka orang-orang
yang tidak menyadari berapa rakaat salat malam yang telah mereka kerjakan,
dan waktu malam tinggal sebentar lagi. Sesungguhnya Nabi saw. selalu
melakukan salat sunah sepanjang malam, karena demi melaksanakan perintah
Allah secara hati-hati. Para sahabat mengikuti jejaknya selama satu tahun,
atau lebih dari satu tahun, sehingga disebutkan bahwa telapak-telapak kaki
mereka bengkak-bengkak karena terlalu banyak salat. Akhirnya Allah swt.
memberikan keringanan kepada mereka. (Dan Allah menetapkan) menghitung
(ukuran malam dan siang. Dia mengetahui bahwa) huruf an adalah bentuk takhfif
dari anna sedangkan isimnya tidak disebutkan, asalnya ialah annahu (kalian
sekali-kali tidak dapat menentukan batas waktu-waktu itu) yaitu waktu malam
hari. Kalian tidak dapat melakukan salat malam sesuai dengan apa yang
diwajibkan atas kalian melainkan kalian harus melakukannya sepanjang malam.
Dan yang demikian itu memberatkan kalian (maka Dia mengampuni kalian)
artinya, Dia mencabut kembali perintah-Nya dan memberikan keringanan kepada
kalian (karena itu bacalah apa yang mudah dari Alquran) dalam salat kalian
(Dia mengetahui, bahwa) huruf an adalah bentuk takhfif dari anna, lengkapnya
annahu (akan ada di antara kalian orang-orang yang sakit dan orang-orang yang
berjalan di muka bumi) atau melakukan perjalanan (mencari sebagian karunia
Allah) dalam rangka mencari rezeki-Nya melalui berniaga dan lain-lainnya (dan
orang-orang yang lain lagi, mereka berperang di jalan Allah) ketiga golongan
orang-orang tersebut, amat berat bagi mereka hal-hal yang telah disebutkan
tadi menyangkut salat malam. Akhirnya Allah memberikan keringanan kepada
mereka, yaitu mereka diperbolehkan melakukan salat malam sebatas kemampuan
masing-masing. Kemudian ayat ini dinasakh oleh ayat yang mewajibkan salat
lima waktu (maka bacalah apa yang mudah dari Alquran) sebagaimana yang telah
disebutkan di atas (dan dirikanlah salat) fardu (tunaikanlah zakat dan
berikanlah pinjaman kepada Allah) seumpamanya kalian membelanjakan sebagian
harta kalian yang bukan zakat kepada jalan kebajikan (pinjaman yang baik)
yang ditunaikan dengan hati yang tulus ikhlas. (Dan kebaikan apa saja yang
kalian perbuat untuk diri kalian, niscaya kalian akan memperoleh balasannya
di sisi Allah sebagai balasan yang jauh lebih baik) dari apa yang telah
kalian berikan. Lafal huwa adalah dhamir fashal. Lafal maa sekalipun bukan
termasuk isim makrifat akan tetapi diserupakan dengan isim makrifat karena
tidak menerima takrif (dan yang paling besar pahalanya. Mohonlah ampun kepada
Allah, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang) kepada
orang-orang mukmin.
|
-
Terjemah dan Tafsir Jalalain ▼
- 1. Al Faatihah
- 2. Al Baqarah-1
- 2. Al Baqarah-2
- 2. Al Baqarah-3
- 2. Al Baqarah-4
- 3. Ali 'Imran-1
- 3. Ali 'Imran-2
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Assy Ssyamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 5. Al Maaidah
- Al Qur'an Per Juz ▼
- 1. Al Fatihah
- 2. Al Baqarah
- 3. Ali Imran
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Asy Syamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 6. Al An'aam
Senin, 29 April 2013
Surah 73 - Al Muzammil (1 - 20)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar