Surah PEREMPUAN YANG
DIUJI
|
|
سُوۡرَةُ المُمتَحنَة
|
|
||
Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
|
|
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
|
|
||
Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia
yang kamu sampaikan kepada mereka [berita-berita Muhammad], karena rasa kasih
sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang
kepadamu, mereka mengusir Rasul dan [mengusir] kamu karena kamu beriman
kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad pada
jalan-Ku dan mencari keridhaan-Ku [janganlah kamu berbuat demikian]. Kamu
memberitahukan secara rahasia [berita-berita Muhammad] kepada mereka, karena
rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa
yang kamu nyatakan. Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka
sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus. (1)
|
|
يَـٰٓأَيُّہَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَتَّخِذُواْ عَدُوِّى وَعَدُوَّكُمۡ أَوۡلِيَآءَ
تُلۡقُونَ إِلَيۡہِم بِٱلۡمَوَدَّةِ وَقَدۡ كَفَرُواْ بِمَا جَآءَكُم مِّنَ
ٱلۡحَقِّ يُخۡرِجُونَ ٱلرَّسُولَ وَإِيَّاكُمۡۙ أَن تُؤۡمِنُواْ بِٱللَّهِ
رَبِّكُمۡ إِن كُنتُمۡ خَرَجۡتُمۡ جِهَـٰدً۬ا فِى سَبِيلِى وَٱبۡتِغَآءَ
مَرۡضَاتِىۚ تُسِرُّونَ إِلَيۡہِم بِٱلۡمَوَدَّةِ وَأَنَا۟ أَعۡلَمُ بِمَآ
أَخۡفَيۡتُمۡ وَمَآ أَعۡلَنتُمۡۚ وَمَن يَفۡعَلۡهُ مِنكُمۡ فَقَدۡ ضَلَّ
سَوَآءَ ٱلسَّبِيلِ (١)
|
|
||
001. (Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengambil
musuh-Ku dan musuh kalian) yakni orang-orang kafir Mekah (menjadi teman-teman
setia yang kalian sampaikan) kalian beritakan (kepada mereka) tujuan Nabi
saw. yang akan memerangi mereka; Nabi memerintahkan kepada kalian supaya
merahasiakannya yaitu sewaktu perang Hunain (karena rasa kasih sayang) di
antara kalian dan mereka. Sehubungan dengan peristiwa ini Hathib bin Abu
Balta'ah mengirimkan sepucuk surat kepada orang-orang musyrik, karena Hathib
mempunyai beberapa orang anak dan sanak famili yang musyrik. Akan tetapi Nabi
saw. dapat mengambil surah itu dari tangan orang yang diutus olehnya, berkat
pemberitahuan dari Allah kepada Nabi saw. melalui wahyu-Nya. Lalu alasan dan
permintaan maaf Hathib diterima oleh Nabi saw. (padahal sesungguhnya mereka
telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepada kalian) yakni agama Islam dan
Alquran (mereka mengusir Rasul dan mengusir kalian) dari Mekah setelah
terlebih dahulu mereka mengganggu kalian supaya kalian keluar dari Mekah
(karena kalian beriman) disebabkan kalian beriman (kepada Allah, Rabb kalian.
Jika kalian benar-benar keluar untuk berjihad) untuk melakukan jihad (pada
jalan-Ku dan mencari keridaan-Ku) maka janganlah kalian mengambil mereka
sebagai teman-teman setia. Jawab syarat ini disimpulkan dari pengertian ayat
yang selanjutnya, yaitu: (Kalian memberitahukan secara rahasia kepada mereka,
karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kalian sembunyikan
dan apa yang kalian nyatakan. Dan barang siapa di antara kalian yang
melakukannya) yaitu memberitahukan berita-berita Nabi saw. kepada orang-orang
musyrik secara rahasia (maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang
lurus) artinya menyimpang dari jalan hidayah. Lafal as-sawaa menurut
pengertian asalnya berarti tengah-tengah.
|
||
Jika mereka menangkap
kamu, niscaya mereka bertindak sebagai musuh bagimu dan melepaskan tangan dan
lidah mereka kepadamu dengan menyakiti [mu]; dan mereka ingin supaya kamu
[kembali] kafir. (2)
|
|
إِن يَثۡقَفُوكُمۡ
يَكُونُواْ لَكُمۡ أَعۡدَآءً۬ وَيَبۡسُطُوٓاْ إِلَيۡكُمۡ أَيۡدِيَہُمۡ
وَأَلۡسِنَتَہُم بِٱلسُّوٓءِ وَوَدُّواْ لَوۡ تَكۡفُرُونَ (٢)
|
|
||
002. (Jika mereka menangkap kalian) yakni berhasil menahan
kalian (niscaya mereka bertindak sebagai musuh bagi kalian dan melepaskan
tangan mereka kepada kalian) maksudnya membunuh dan memukuli kalian (dan
lisan mereka mengeluarkan kata-kata yang kotor) yakni mencaci maki kalian
(dan mereka ingin) mengharapkan (supaya kalian kafir kembali).
|
||
Karib kerabat dan
anak-anakmu sekali-kali tiada bermanfa’at bagimu pada hari Kiamat. Dia akan
memisahkan antara kamu. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (3)
|
|
لَن تَنفَعَكُمۡ
أَرۡحَامُكُمۡ وَلَآ أَوۡلَـٰدُكُمۡۚ يَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِ يَفۡصِلُ
بَيۡنَكُمۡۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ بَصِيرٌ۬ (٣)
|
|
||
003. (Tidak akan bermanfaat bagi kalian karib kerabat kalian)
famili-famili kalian (dan anak-anak kalian) yang musyrik, karena kalian
memberitahukan berita-berita Nabi secara rahasia kepada mereka; mereka
semuanya sekali-kali tiada bermanfaat bagi diri kalian untuk menolak azab di
hari akhirat (pada hari kiamat Dia akan memisahkan) dapat dibaca yafshilu dan
yufshalu (antara kalian) dan antara mereka; karena kalian berada di dalam
surga, sedangkan mereka bersama-sama dengan orang-orang kafir di dalam
neraka. (Dan Allah Maha Melihat apa yang kalian kerjakan).
|
||
Sesungguhnya telah ada
suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama
dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya kami
berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami
ingkari [kekafiran]mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan
kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja. Kecuali
perkataan Ibrahim kepada bapaknya [1471]: "Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan
aku tiada dapat menolak sesuatupun dari kamu [siksaan] Allah". [Ibrahim
berkata]: "Ya Tuhan kami, hanya kepada Engkaulah kami bertawakkal dan
hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami
kembali. (4)
|
|
قَدۡ كَانَتۡ لَكُمۡ
أُسۡوَةٌ حَسَنَةٌ۬ فِىٓ إِبۡرَٲهِيمَ وَٱلَّذِينَ مَعَهُ ۥۤ إِذۡ قَالُواْ
لِقَوۡمِہِمۡ إِنَّا بُرَءَٲٓؤُاْ مِنكُمۡ وَمِمَّا تَعۡبُدُونَ مِن دُونِ
ٱللَّهِ كَفَرۡنَا بِكُمۡ وَبَدَا بَيۡنَنَا وَبَيۡنَكُمُ ٱلۡعَدَٲوَةُ
وَٱلۡبَغۡضَآءُ أَبَدًا حَتَّىٰ تُؤۡمِنُواْ بِٱللَّهِ وَحۡدَهُ ۥۤ إِلَّا
قَوۡلَ إِبۡرَٲهِيمَ لِأَبِيهِ لَأَسۡتَغۡفِرَنَّ لَكَ وَمَآ أَمۡلِكُ لَكَ
مِنَ ٱللَّهِ مِن شَىۡءٍ۬ۖ رَّبَّنَا عَلَيۡكَ تَوَكَّلۡنَا وَإِلَيۡكَ
أَنَبۡنَا وَإِلَيۡكَ ٱلۡمَصِيرُ (٤)
|
|
||
[1471] Nabi
Ibrahim pernah memintakan ampunan bagi bapaknya yang musyrik kepada Allah :
Ini tidak boleh ditiru, karena Allah tidak membenarkan orang mu'min
memintakan ampunan untuk orang-orang kafir (lihat surat 4 ayat 48).
|
||
|
||
004. (Sesungguhnya telah ada suri teladan bagi kalian) lafal
uswatun dapat pula dibaca iswatun, artinya teladan atau panutan (yang baik
pada Ibrahim) yakni pada diri Nabi Ibrahim, baik perkataan maupun
perbuatannya (dan pada orang-orang yang bersama dia) dari kalangan
orang-orang yang beriman (ketika mereka berkata kepada kaum mereka,
"Sesungguhnya kami berlepas diri) lafal bura-aa-u adalah bentuk jamak
dari lafal barii'un, wazannya sama dengan lafal zharifun yang jamaknya
zhurafaa'u (dari kalian apa yang kalian sembah selain Allah, kami ingkar
kepada kekafiran kalian) kami membenci kekafiran kalian (dan telah nyata
antara kami dan kalian permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya) lafal
wal baghdhaa'u abadan dapat dibaca secara tahqiq dan dapat pula dibaca secara
tashil, yakni mengganti huruf hamzah yang kedua menjadi wau (sampai kalian
beriman kepada Allah semata." Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya,
"Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu) perkataan ini
merupakan perkataan yang dikecualikan daripada pengertian suri teladan tadi.
Maka sekali-kali kalian tidak boleh mengucapkan kata penyesalan seperti itu,
seumpamanya kalian memohonkan ampunan buat orang-orang kafir. Dan juga
perkataan Nabi Ibrahim berikut ini (dan aku tiada dapat melindungimu dari
Allah) dari siksaan dan pahala-Nya (barang sedikit pun.") Nabi Ibrahim
mengungkapkan kata-kata ini sebagai kiasan, bahwasanya dia tidak memiliki
buatnya selain dari memohonkan ampun. Perkataan ini pun termasuk di antara
hal yang dikecualikan untuk tidak boleh diikuti, karena sekalipun pengertian
lahiriahnya sebagai ungkapan penyesalan, akan tetapi maksudnya berkaitan
dengan pengertian kalimat yang pertama. Pengertian lahiriah kalimat yang
kedua ini sama dengan pengertian yang terkandung di dalam firman Allah swt.,
" Katakanlah! 'Maka siapakah gerangan yang dapat menghalang-halangi
kehendak Allah jika Dia menghendaki kemudaratan bagi kamu.'" (Q.S.
Al-Fath 11) Permohonan ampun Nabi Ibrahim buat bapaknya ini sebelum jelas
bagi Nabi Ibrahim, bahwa bapaknya itu adalah benar-benar musuh Allah,
sebagaimana yang telah dijelaskan di dalam surah Al-Bara'ah atau surah
At-Taubah. ("Ya Rabb kami, hanya kepada Engkaulah kami bertawakal dan
hanya kepada Engkaulah kami bertobat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali.")
Kalimat ini termasuk doa yang selalu diucapkan oleh Al-Khalil atau Nabi
Ibrahim dan orang-orang beriman yang bersamanya; yakni, mereka mengucapkan
kata-kata tersebut.
|
||
Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau jadikan kami [sasaran] fitnah bagi orang-orang kafir. Dan
ampunilah kami ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkau, Engkaulah Yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana. " (5)
|
|
رَبَّنَا لَا
تَجۡعَلۡنَا فِتۡنَةً۬ لِّلَّذِينَ كَفَرُواْ وَٱغۡفِرۡ لَنَا رَبَّنَآۖ
إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَكِيمُ (٥)
|
|
||
005. ("Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan kami
sasaran fitnah bagi orang-orang kafir) maksudnya janganlah Engkau menjadikan
mereka menang atas kami, sehingga nanti mereka menduga, bahwa mereka berada
dalam jalan yang benar, lalu karena itu mereka terfitnah, yakni akal mereka
ditujukan untuk mempengaruhi kami. (Dan ampunilah kami Ya Rabb kami.
Sesungguhnya Engkau, Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.")
Maha Perkasa di dalam kerajaan-Mu lagi Maha Bijaksana perbuatan-Mu.
|
||
Sesungguhnya pada
mereka itu [Ibrahim dan umatnya] ada teladan yang baik bagimu; [yaitu] bagi
orang yang mengharap [pahala] Allah dan [keselamatan pada] Hari kemudian. Dan
barangsiapa yang berpaling, maka sesungguhnya Allah, Dia-lah Yang Maha Kaya
lagi terpuji. (6)
|
|
لَقَدۡ كَانَ لَكُمۡ
فِيہِمۡ أُسۡوَةٌ حَسَنَةٌ۬ لِّمَن كَانَ يَرۡجُواْ ٱللَّهَ وَٱلۡيَوۡمَ
ٱلۡأَخِرَۚ وَمَن يَتَوَلَّ فَإِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡغَنِىُّ ٱلۡحَمِيدُ (٦) ۞
|
|
||
006. (Sesungguhnya telah ada bagi kalian) hai umat Muhammad,
menjadi jawab qasam yang keberadaannya diperkirakan (teladan yang baik pada
mereka itu, yaitu bagi orang yang mengharap pahala Allah dan hari akhirat)
yakni bagi orang yang takut kepada keduanya; atau bagi orang yang menduga
bahwa dirinya akan mendapat pahala dan selamat dari siksa. (Dan barang siapa
yang berpaling) seumpamanya dia mengambil orang-orang kafir sebagai teman
setia (maka sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Kaya) yakni tidak
membutuhkan makhluk-Nya (lagi Maha terpuji) di kalangan orang-orang yang taat
kepada-Nya.
|
||
Mudah-mudahan Allah
menimbulkan kasih sayang antaramu dengan orang-orang yang kamu musuhi di
antara mereka. Dan Allah adalah Maha Kuasa. Dan Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang. (7)
|
|
عَسَى ٱللَّهُ أَن
يَجۡعَلَ بَيۡنَكُمۡ وَبَيۡنَ ٱلَّذِينَ عَادَيۡتُم مِّنۡہُم مَّوَدَّةً۬ۚ
وَٱللَّهُ قَدِيرٌ۬ۚ وَٱللَّهُ غَفُورٌ۬ رَّحِيمٌ۬ (٧)
|
|
||
007. (Mudah-mudahan Allah menimbulkan antara kalian dengan
orang-orang yang kalian musuhi di antara mereka) yakni di antara orang-orang
kafir Mekah, demi taat kepada perintah Allah swt. (kasih sayang) seumpamanya
karena Allah memberikan petunjuk kepada mereka untuk beriman, karenanya
mereka lalu menjadi teman-teman setia kalian. (Dan Allah adalah Maha Kuasa)
untuk melakukan hal tersebut, dan ternyata Allah swt. melakukan hal tersebut
sesudah penaklukan kota Mekah. (Dan Allah Maha Pengampun) kepada mereka atas
kesalahan-kesalahan mereka di masa lalu sebelum mereka masuk Islam (lagi Maha
Penyayang) terhadap mereka.
|
||
Allah tiada melarang
kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada
memerangimu karena agama dan tidak [pula] mengusir kamu dari negerimu.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. (8)
|
|
لَّا يَنۡهَٮٰكُمُ ٱللَّهُ عَنِ
ٱلَّذِينَ لَمۡ يُقَـٰتِلُوكُمۡ فِى ٱلدِّينِ وَلَمۡ يُخۡرِجُوكُم مِّن
دِيَـٰرِكُمۡ أَن تَبَرُّوهُمۡ وَتُقۡسِطُوٓاْ إِلَيۡہِمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ
يُحِبُّ ٱلۡمُقۡسِطِينَ (٨)
|
|
||
008. (Allah tiada melarang kalian terhadap orang-orang yang
tidak memerangi kalian) dari kalangan orang-orang kafir (karena agama dan
tidak mengusir kalian dari negeri kalian untuk berbuat baik kepada mereka)
lafal an tabarruuhum menjadi badal isytimal dari lafal alladziina (dan
berlaku adil) yaitu melakukan peradilan (terhadap mereka) dengan secara adil.
Ayat ini diturunkan sebelum ada perintah untuk berjihad melawan mereka.
(Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil) yang berlaku adil.
|
||
Sesungguhnya Allah
hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi
kamu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu dan membantu [orang lain]
untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka
mereka itulah orang-orang yang zalim. (9)
|
|
إِنَّمَا يَنۡہَٮٰكُمُ ٱللَّهُ عَنِ
ٱلَّذِينَ قَـٰتَلُوكُمۡ فِى ٱلدِّينِ وَأَخۡرَجُوڪُم مِّن دِيَـٰرِكُمۡ وَظَـٰهَرُواْ
عَلَىٰٓ إِخۡرَاجِكُمۡ أَن تَوَلَّوۡهُمۡۚ وَمَن يَتَوَلَّهُمۡ فَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ
ٱلظَّـٰلِمُونَ (٩)
|
|
||
009. (Sesungguhnya Allah hanya melarang kalian terhadap
orang-orang yang memerangi kalian karena agama dan mengusir kalian dari
negeri kalian dan membantu) yakni menolong orang lain (untuk mengusir kalian
untuk menjadikan mereka sebagai kawan kalian) lafal An Tawallauhum menjadi
Badal Isytimal dari lafal Al Ladzina, yakni Dia melarang kalian untuk
menjadikan mereka sebagai teman-teman setia kalian. (Dan barang siapa
menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang lalim).
|
||
Hai orang-orang yang
beriman, apabila datang berhijrah kepadamu perempuan-perempuan yang beriman,
maka hendaklah kamu uji [keimanan] mereka. Allah lebih mengetahui tentang
keimanan mereka; maka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka [benar-benar]
beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada [suami-suami mereka]
orang-orang kafir. Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang
kafir itu tiada halal pula bagi mereka. Dan berikanlah kepada [suami-suami]
mereka mahar yang telah mereka bayar. Dan tiada dosa atasmu mengawini mereka
apabila kamu bayar kepada mereka maharnya. Dan janganlah kamu tetap berpegang
pada tali [perkawinan] dengan perempuan-perempuan kafir; dan hendaklah kamu
minta mahar yang telah kamu bayar; dan hendaklah mereka meminta mahar yang
telah mereka bayar. Demikianlah hukum Allah yang ditetapkan-Nya di antara
kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (10)
|
|
يَـٰٓأَيُّہَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا جَآءَڪُمُ ٱلۡمُؤۡمِنَـٰتُ مُهَـٰجِرَٲتٍ۬
فَٱمۡتَحِنُوهُنَّۖ ٱللَّهُ أَعۡلَمُ بِإِيمَـٰنِہِنَّۖ فَإِنۡ
عَلِمۡتُمُوهُنَّ مُؤۡمِنَـٰتٍ۬ فَلَا تَرۡجِعُوهُنَّ إِلَى ٱلۡكُفَّارِۖ لَا
هُنَّ حِلٌّ۬ لَّهُمۡ وَلَا هُمۡ يَحِلُّونَ لَهُنَّۖ وَءَاتُوهُم مَّآ
أَنفَقُواْۚ وَلَا جُنَاحَ عَلَيۡكُمۡ أَن تَنكِحُوهُنَّ إِذَآ
ءَاتَيۡتُمُوهُنَّ أُجُورَهُنَّۚ وَلَا تُمۡسِكُواْ بِعِصَمِ ٱلۡكَوَافِرِ
وَسۡـَٔلُواْ مَآ أَنفَقۡتُمۡ وَلۡيَسۡـَٔلُواْ مَآ أَنفَقُواْۚ ذَٲلِكُمۡ
حُكۡمُ ٱللَّهِۖ يَحۡكُمُ بَيۡنَكُمۡۚ وَٱللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ۬ (١٠)
|
|
||
010. (Hai orang-orang yang beriman, apabila datang kepada
kalian perempuan-perempuan yang beriman) secara lisannya (untuk berhijrah)
dari orang-orang kafir sesudah kalian mengadakan perjanjian perdamaian dengan
orang-orang kafir dalam perjanjian Hudaibiah, yaitu bahwa barang siapa yang
datang kepada orang-orang mukmin dari kalangan mereka, maka orang itu harus
dikembalikan lagi kepada mereka (maka hendaklah kalian uji mereka) melalui
sumpah, yaitu bahwa sesungguhnya mereka sekali-kali tidak keluar meninggalkan
kampung halamannya melainkan karena senang kepada Islam, bukan karena benci
terhadap suami mereka yang kafir, dan bukan pula karena mencintai orang-orang
lelaki dari kalangan kaum muslimin. Demikianlah isi sumpah yang dilakukan
oleh Nabi saw. kepada perempuan-perempuan itu (Allah telah mengetahui tentang
keimanan mereka; maka jika kalian telah mengetahui, bahwa mereka) yakni
kalian menduga melalui sumpah yang telah mereka ucapkan, bahwa mereka
(benar-benar beriman maka janganlah kalian kembalikan mereka) janganlah
kalian mengembalikan mereka (kepada orang-orang kafir. Mereka tidak halal
bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiada halal pula bagi
mereka. Dan berikanlah kepada mereka) yakni kembalikanlah kepada orang-orang
kafir yang menjadi suami mereka (mahar yang telah mereka bayar) kepada
perempuan-perempuan mukmin itu. (Dan tiada dosa atas kalian mengawini mereka)
dengan syarat (apabila kalian bayar kepada mereka maharnya) maskawinnya. (Dan
janganlah kalian tetap berpegang) dapat dibaca tumsikuu, dan tumassikuu yakni
dengan memakai tasydid dan tanpa tasydid (pada tali perkawinan dengan
perempuan-perempuan kafir) yakni istri-istri kalian yang kafir, karena
keislaman kalian telah memutuskannya dari kalian berikut syarat-syaratnya.
Atau perempuan-perempuan yang menyusul atau mengikuti orang-orang musyrik
dalam keadaan murtad, karena kemurtadannya telah memutuskan tali perkawinan
mereka dengan kalian, berikut syarat-syaratnya (dan hendaklah kalian minta)
hendaklah kalian tuntut (apa yang telah kalian nafkahkan) kepada mereka yaitu
mahar-mahar yang telah kalian bayar kepada mereka, berupa pengembalian dari
orang-orang kafir yang mengawini mereka (dan hendaklah mereka meminta mahar
yang telah mereka bayar) kepada perempuan-perempuan yang ikut berhijrah,
sebagaimana penjelasan yang telah lalu yaitu bahwasanya kaum musliminlah yang
membayarkannya. (Demikianlah hukum Allah yang ditetapkan-Nya di antara
kalian) untuk kalian laksanakan. (Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana).
|
||
Dan jika seseorang
dari isteri-isterimu lari kepada orang-orang kafir, lalu kamu mengalahkan
mereka maka bayarkanlah kepada orang-orang yang lari isterinya itu mahar
sebanyak yang telah mereka bayar [1472]. Dan bertakwalah kepada Allah Yang kepada-Nya kamu beriman.
(11)
|
|
وَإِن فَاتَكُمۡ
شَىۡءٌ۬ مِّنۡ أَزۡوَٲجِكُمۡ إِلَى ٱلۡكُفَّارِ فَعَاقَبۡتُمۡ فَـَٔاتُواْ
ٱلَّذِينَ ذَهَبَتۡ أَزۡوَٲجُهُم مِّثۡلَ مَآ أَنفَقُواْۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ
ٱلَّذِىٓ أَنتُم بِهِۦ مُؤۡمِنُونَ (١١)
|
|
||
[1472]
Sebelum ghanimah dibagikan kepada lima golongan yang berhak, dibayar lebih
dulu mahar-mahar kepada suami-suami yang isteri-isteri mereka lari ke daerah
kafir.
|
||
|
||
011. (Dan jika seseorang dari istri-istri kalian lari) seorang
atau lebih di antara istri-istri kalian. Atau sebagian dari mahar mereka
luput dari kalian, karena mereka lari (kepada orang-orang kafir) dalam
keadaan murtad (lalu kalian mengalahkan mereka) maksudnya, memerangi mereka kemudian
kalian memperoleh ganimah (maka bayarkanlah kepada orang-orang yang istrinya
lari itu) dari ganimah yang kalian peroleh (mahar sebanyak yang telah mereka
bayar) karena sebagian dari mahar tersebut tidak sempat mereka terima dari
pihak orang-orang kafir. (Dan bertakwalah kepada Allah Yang kepada-Nya kalian
beriman) kemudian orang-orang mukmin itu benar-benar mengerjakan apa yang
telah diperintahkan kepada mereka, yaitu memberikan ganti rugi mahar kepada
orang-orang kafir, dan juga kepada orang-orang mukmin yang istrinya lari,
kemudian hukum ini sesudah itu ditiadakan.
|
||
Hai Nabi, apabila
datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji
setia, bahwa mereka tidak akan mempersekutukan sesuatupun dengan Allah; tidak
akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak
akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka [1473] dan tidak akan
mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan
mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. (12)
|
|
يَـٰٓأَيُّہَا
ٱلنَّبِىُّ إِذَا جَآءَكَ ٱلۡمُؤۡمِنَـٰتُ يُبَايِعۡنَكَ عَلَىٰٓ أَن لَّا
يُشۡرِكۡنَ بِٱللَّهِ شَيۡـًٔ۬ا وَلَا يَسۡرِقۡنَ وَلَا يَزۡنِينَ وَلَا
يَقۡتُلۡنَ أَوۡلَـٰدَهُنَّ وَلَا يَأۡتِينَ بِبُهۡتَـٰنٍ۬ يَفۡتَرِينَهُ ۥ
بَيۡنَ أَيۡدِيہِنَّ وَأَرۡجُلِهِنَّ وَلَا يَعۡصِينَكَ فِى مَعۡرُوفٍ۬ۙ
فَبَايِعۡهُنَّ وَٱسۡتَغۡفِرۡ لَهُنَّ ٱللَّهَۖ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ۬
رَّحِيمٌ۬ (١٢)
|
|
||
[1473]
Perbuatan yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka itu maksudnya
ialah mengadakan pengakuan-pengakuan palsu mengenai hubungan antara pria dan
wanita seperti tuduhan berzina, tuduhan bahwa anak si Fulan bukan anak
suaminya dan sebagainya.
|
||
|
||
012. (Hai nabi, apabila datang kepada kamu perempuan-perempuan
yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tidak akan
mempersekutukan sesuatu pun dengan Allah, tidak akan mencuri tidak akan
berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya) sebagaimana yang biasa mereka
lakukan di zaman jahiliah, yaitu mengubur hidup-hidup bayi perempuan mereka,
karena takut tercela dan takut jatuh miskin (dan tidak akan berbuat dusta
yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka) seumpamanya mereka
memungut seorang anak, kemudian mereka mengaitkan anak itu sebagai hasil
hubungannya dengan suami, lalu anak itu dipredikatkan sebagai anak kandungnya
sendiri. Karena sesungguhnya seorang ibu itu apabila melahirkan anaknya,
berarti anak itu adalah anak kandungnya sendiri yang keluar dari antara tangan
dan kakinya, yakni dari perutnya (dan tidak akan mendurhakaimu dalam)
pekerjaan (yang makruf) pekerjaan yang makruf artinya perbuatan yang sesuai
dengan ketaatan kepada Allah, seperti meninggalkan niahah atau menjerit-jerit
seraya menangis, menyobek-nyobek kerah baju, mengawut-awutkan rambut, dan
mencakar-cakar muka, yang semuanya itu dilakukan di kala mereka ditinggal
mati oleh suami atau keluarga mereka (maka terimalah janji setia mereka) Nabi
saw. melantik janji setia mereka hanya melalui ucapan saja tanpa bersalaman
atau berjabatan tangan dengan seseorang pun di antara mereka (dan mohonkanlah
ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang).
|
||
Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu jadikan penolongmu kaum yang dimurkai Allah,
sesungguhnya mereka telah putus asa terhadap negeri akhirat sebagaimana
orang-orang kafir yang telah berada dalam kubur berputus asa. (13)
|
|
يَـٰٓأَيُّہَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَتَوَلَّوۡاْ قَوۡمًا غَضِبَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِمۡ قَدۡ
يَٮِٕسُواْ مِنَ
ٱلۡأَخِرَةِ كَمَا يَٮِٕسَ
ٱلۡكُفَّارُ مِنۡ أَصۡحَـٰبِ ٱلۡقُبُورِ (١٣)
|
|
||
013. (Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian jadikan
penolong kalian kaum yang Allah murka terhadap mereka) yaitu orang-orang
Yahudi (sesungguhnya mereka telah putus asa terhadap negeri akhirat) yakni
dari pahala akhirat, padahal mereka meyakini adanya hari akhirat; demikian
itu karena mereka ingkar kepada Nabi saw. padahal mereka mengetahui, bahwa
Nabi saw. itu adalah benar (sebagaimana telah berputus asa orang-orang kafir)
yang kini berada (dalam kubur) yaitu orang-orang kafir yang telah mati
terkubur, telah putus asa dari kebaikan akhirat. Demikian itu karena di dalam
kubur diperlihatkan kepada mereka tempat kedudukan mereka di surga seandainya
mereka beriman, sebagaimana diperlihatkan pula kepada mereka tempat kembali
yang akan mereka tempati, yaitu neraka.
|
-
Terjemah dan Tafsir Jalalain ▼
- 1. Al Faatihah
- 2. Al Baqarah-1
- 2. Al Baqarah-2
- 2. Al Baqarah-3
- 2. Al Baqarah-4
- 3. Ali 'Imran-1
- 3. Ali 'Imran-2
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Assy Ssyamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 5. Al Maaidah
- Al Qur'an Per Juz ▼
- 1. Al Fatihah
- 2. Al Baqarah
- 3. Ali Imran
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Asy Syamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 6. Al An'aam
Senin, 29 April 2013
Surah 60 - Al Mumtahinah (1 - 13)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar