Surah SHAAD
|
|
سُوۡرَةُ صٓ
|
|
||
Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
|
|
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
|
|
||
Shaad, demi Al Qur’an
yang mempunyai keagungan. (1)
|
|
صٓۚ وَٱلۡقُرۡءَانِ
ذِى ٱلذِّكۡرِ (١)
|
|
||
001. (Shaad) hanya Allahlah yang mengetahui artinya
(demi Alquran yang mempunyai keagungan) yakni penjelasan atau kemuliaan.
Jawab dari qasamnya tidak disebutkan, yaitu, bahwa perkaranya tidak seperti
apa yang dikatakan oleh orang-orang kafir Mekah, tuhan itu bermacam-macam.
|
||
Sebenarnya orang-orang
kafir itu [berada] dalam kesombongan dan permusuhan yang sengit. (2)
|
|
بَلِ ٱلَّذِينَ
كَفَرُواْ فِى عِزَّةٍ۬ وَشِقَاقٍ۬ (٢)
|
|
||
002. (Sebenarnya orang-orang kafir itu) yakni penduduk
Mekah yang kafir (berada dalam kesombongan) hamiyyah dan takabbur tidak mau
beriman (dan permusuhan yang sengit) selalu menentang dan memusuhi Nabi saw.
|
||
Betapa banyaknya umat
sebelum mereka yang telah Kami binasakan, lalu mereka meminta tolong padahal
[waktu itu] bukanlah saat untuk lari melepaskan diri. (3)
|
|
كَمۡ أَهۡلَكۡنَا مِن
قَبۡلِهِم مِّن قَرۡنٍ۬ فَنَادَواْ وَّلَاتَ حِينَ مَنَاصٍ۬ (٣)
|
|
||
003. (Berapa banyak) sudah berapa banyak (umat sebelum
mereka yang telah Kami binasakan) yaitu dari kalangan umat-umat yang
terdahulu, (lalu mereka meminta tolong) sewaktu azab menimpa mereka (padahal
waktu itu bukanlah saat untuk lari melepaskan diri) artinya, untuk melarikan
diri dari azab, karena segalanya sudah terlambat. Huruf Ta pada lafal Laata
merupakan huruf Zaidah, dan jumlah kalimat ayat ini berkedudukan menjadi Hal
atau kata keterangan keadaan dari Fa'ilnya lafal Naadau. Maksudnya, mereka
meminta tolong padahal sudah tidak ada lagi jalan untuk melarikan diri, dan
pula tidak ada lagi jalan untuk selamat dari azab. Akan tetapi penduduk Mekah
yang kafir tidaklah mengambil pelajaran dari mereka yang telah dibinasakan
itu.
|
||
Dan mereka heran
karena mereka kedatangan seorang pemberi peringatan [rasul] dari kalangan
mereka; dan orang-orang kafir berkata: "Ini adalah seorang ahli sihir
yang banyak berdusta". (4)
|
|
وَعَجِبُوٓاْ أَن
جَآءَهُم مُّنذِرٌ۬ مِّنۡہُمۡۖ وَقَالَ ٱلۡكَـٰفِرُونَ هَـٰذَا سَـٰحِرٌ۬
كَذَّابٌ (٤)
|
|
||
004. (Dan mereka heran karena mereka kedatangan seorang
pemberi peringatan dari kalangan mereka sendiri) yakni seorang Rasul dari kalangan
mereka yang memberi peringatan dan mempertakuti mereka dengan azab neraka
sesudah dibangkitkan nanti. Orang yang dimaksud adalah Nabi saw. (dan
orang-orang kafir berkata,) di dalam ungkapan ini Isim Zhahir menduduki
tempat Isim Mudhmar ("Ini adalah seorang ahli sihir yang banyak
berdusta.)
|
||
Mengapa ia menjadikan
tuhan-tuhan itu Tuhan Yang satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal
yang sangat mengherankan. (5)
|
|
أَجَعَلَ
ٱلۡأَلِهَةَ إِلَـٰهً۬ا وَٲحِدًاۖ إِنَّ هَـٰذَا لَشَىۡءٌ عُجَابٌ۬ (٥)
|
|
||
005. (Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan yang
satu saja?") demikian itu karena Nabi saw. pernah bersabda kepada
mereka, "Katakanlah, 'Laa Ilaaha Illallaah', artinya tiada Tuhan selain
Allah. Mereka menjawab, 'Mana mungkin makhluk yang sedemikian banyak itu,
semuanya dapat ditangani oleh Tuhan Yang Satu itu.' (Sesungguhnya itu
benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan") sangat aneh.
|
||
Dan pergilah
pemimpin-pemimpin mereka [seraya berkata]: "Pergilah kamu dan tetaplah
[menyembah] tuhan-tuhanmu, sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang
dikehendaki [1297]. (6)
|
|
وَٱنطَلَقَ ٱلۡمَلَأُ
مِنۡہُمۡ أَنِ ٱمۡشُواْ وَٱصۡبِرُواْ عَلَىٰٓ ءَالِهَتِكُمۡۖ إِنَّ هَـٰذَا
لَشَىۡءٌ۬ يُرَادُ (٦)
|
|
||
[1297] Maksudnya:
menurut orang-orang kafir bahwa menyembah tuhan-tuhan itulah yang sebenarnya
dikehendaki oleh Allah.
|
||
|
||
006. (Dan pergilah pemimpin-pemimpin mereka) dari
majelis tempat mereka berkumpul, yaitu tempat Abu Thalib; di tempat itulah
mereka mendengar dari Nabi saw. yang mengatakan, "Katakanlah oleh
kalian, 'Laa Ilaaha Illallaah', artinya tiada Tuhan selain Allah (seraya
mengatakan, 'Pergilah kalian') maksudnya, sebagian dari mereka berkata kepada
sebagian yang lain 'pergilah kalian' (dan tetaplah menyembah tuhan-tuhan
kalian) artinya bertahanlah kalian di dalam menyembah tuhan-tuhan kalian itu
(sesungguhnya ini) ajaran tauhid yang disampaikan Nabi itu (benar-benar suatu
hal yang dikehendaki") olehnya supaya kita melakukannya.
|
||
Kami tidak pernah
mendengar hal ini dalam agama yang terakhir [1298]; ini [mengesakan Allah] tidak lain hanyalah [dusta] yang
diada-adakan, (7)
|
|
مَا سَمِعۡنَا
بِہَـٰذَا فِى ٱلۡمِلَّةِ ٱلۡأَخِرَةِ إِنۡ هَـٰذَآ إِلَّا ٱخۡتِلَـٰقٌ (٧)
|
|
||
[1298] Yang dimaksud
oleh orang-orang kafir Quraisy dengan "agama yang terakhir" ialah
agama Nasrani yang menigakan Tuhan.
|
||
|
||
007. (Kami tidak pernah mendengar hal ini dalam agama
yang terakhir) maksudnya, agama Nabi Isa. (Tiada lain) tidak lain (ini
hanyalah dusta yang diada-adakan) hal yang dibuat-buat saja.
|
||
mengapa Al Qur’an itu
diturunkan kepadanya di antara kita?" Sebenarnya mereka ragu-ragu
terhadap Al Qur’an-Ku, dan sebenarnya mereka belum merasakan azab-Ku.
(8)
|
|
أَءُنزِلَ عَلَيۡهِ
ٱلذِّكۡرُ مِنۢ بَيۡنِنَاۚ بَلۡ هُمۡ فِى شَكٍّ۬ مِّن ذِكۡرِىۖ بَل لَّمَّا
يَذُوقُواْ عَذَابِ (٨)
|
|
||
008. (Mengapa telah diturunkan) dapat dibaca Tahqiq
dapat pula dibaca Tas-hil (kepadanya) kepada Muhammad (peringatan) yakni
kitab Alquran (di antara kita?) bukan diturunkan kepada orang yang tertua di
antara kita atau orang yang paling terhormat di antara kita. Maksudnya,
mengapa Alquran itu tidak diturunkan kepada orang yang paling tua atau orang
yang paling terhormat di antara mereka. Lalu Allah berfirman,
("Sebenarnya mereka ragu terhadap Alquran-Ku) atau ragu terhadap
wahyu-Ku, yaitu Alquran, karena mereka mendustakan rasul yang mendatangkannya
(dan sebenarnya belumlah) artinya, belum lagi (mereka merasakan
azab-Ku") seandainya mereka telah merasakannya niscaya mereka mau
beriman kepada Nabi saw. tentang apa yang disampaikan olehnya dari sisi-Ku.
Akan tetapi pada saat itu, yakni saat mereka merasakan azab-Ku, tidak ada
gunanya lagi iman.
|
||
Atau apakah mereka itu
mempunyai perbendaharaan rahmat Tuhanmu Yang Maha Perkasa lagi Maha Pemberi?
(9)
|
|
أَمۡ عِندَهُمۡ خَزَآٮِٕنُ رَحۡمَةِ رَبِّكَ
ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡوَهَّابِ (٩)
|
|
||
009. (Atau apakah mereka itu mempunyai perbendaharaan
rahmat Rabbmu Yang Maha Perkasa) yakni Maha Menang (lagi Maha Pemberi?)
termasuk derajat kenabian dan hal-hal lainnya, karenanya mereka dapat
memberikannya kepada siapa yang mereka kehendaki.
|
||
Atau apakah bagi
mereka kerajaan langit dan bumi dan yang ada di antara keduanya? [Jika ada],
maka hendaklah mereka menaiki tangga-tangga [ke langit]. (10)
|
|
أَمۡ لَهُم مُّلۡكُ
ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَمَا بَيۡنَہُمَاۖ فَلۡيَرۡتَقُواْ فِى
ٱلۡأَسۡبَـٰبِ (١٠)
|
|
||
010. (Atau apakah bagi mereka kerajaan langit dan bumi
dan yang ada di antara keduanya?) jika mereka menduga hal tersebut (maka
hendaklah mereka menaiki tangga-tangga) yang dapat mengantarkan mereka ke
langit, lalu mereka mengambil wahyu dan mendatangkannya, kemudian mereka
memberikannya secara khusus kepada orang-orang yang mereka kehendaki.
Istifham atau kata tanya pada kedua tempat itu mengandung makna ingkar.
|
||
Suatu tentara yang
besar yang berada di sana dari golongan-golongan yang berserikat, pasti akan
dikalahkan [1299]. (11)
|
|
جُندٌ۬ مَّا هُنَالِكَ
مَهۡزُومٌ۬ مِّنَ ٱلۡأَحۡزَابِ (١١)
|
|
||
[1299] Ayat ini menceritakan
peperangan Khandak dimana terdapat tentara yang terdiri dari beberapa
golongan yaitu golongan kaum
musyrikin, Yahudi dan beberapa kabilah Arab yang menyerang kaum muslimin di Madinah. Peperangan
ini berakhir dengan kocar-kacirnya tentara mereka. Sebahagian ahli tafsir
mengatakan bahwa yang dimaksud di sini ialah peperangan Badar.
|
||
|
||
011. (Suatu tentara) maksudnya, suatu pasukan yang hina
(di sana) yang telah mendustakanmu (pasti dikalahkan) menjadi sifat bagi
lafal Jundun, sekalipun mereka terdiri (dari golongan-golongan yang
bersekutu) lafal ayat ini menjadi sifat pula bagi lafal Jundun. Yakni suatu
pasukan yang sama dengan pasukan-pasukan yang berserikat sebelum kamu yang
memerangi para nabi. Pasukan-pasukan dahulu itu dapat dikalahkan dan
dibinasakan, maka demikian pula mereka yang bersekutu untuk menghancurkanmu
akan Kami binasakan pula.
|
||
Telah mendustakan
[rasul-rasul pula] sebelum mereka itu kaum Nuh, ’Aad, Fir’aun yang mempunyai
tentara yang banyak, (12)
|
|
كَذَّبَتۡ قَبۡلَهُمۡ
قَوۡمُ نُوحٍ۬ وَعَادٌ۬ وَفِرۡعَوۡنُ ذُو ٱلۡأَوۡتَادِ (١٢)
|
|
||
012. (Telah mendustakan pula sebelum mereka itu kaum
Nuh) lafal Qaum dianggap sebagai muannats karena ditinjau dari segi maknanya
(Ad dan Firaun yang mempunyai patok yang banyak) disebutkan bahwa Firaun
selalu mematok atau memasung setiap orang yang menentangnya, lalu kedua kaki
dan tangan orang yang menentangnya itu diikatkan pada empat patok, kemudian
disiksa. Oleh karenanya ia dijuluki sebagai Dzul Autaad.
|
||
dan Tsamud, kaum Luth
dan penduduk Aikah [1300]. Mereka itulah golongan-golongan yang bersekutu [menentang
rasul-rasul]. (13)
|
|
وَثَمُودُ وَقَوۡمُ
لُوطٍ۬ وَأَصۡحَـٰبُ لۡـَٔيۡكَةِۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ ٱلۡأَحۡزَابُ (١٣)
|
|
||
[1300] Lihat not
1089. Yang dimaksud dengan "Penduduk Aikah" ialah penduduk Mad-yan
yaitu kaum Nabi Syu'aib a.s.
|
||
|
||
013. (Dan Tsamud, kaum Luth dan penduduk Aikah) yakni
penduduk kota Al-Ghidhah, mereka adalah kaum Nabi Syuaib a.s. (Mereka itulah
golongan-golongan yang bersekutu menentang rasul-rasul).
|
||
Semua mereka itu tidak
lain hanyalah mendustakan rasul-rasul, maka pastilah [bagi mereka] azab-Ku.
(14)
|
|
إِن كُلٌّ إِلَّا
ڪَذَّبَ ٱلرُّسُلَ فَحَقَّ عِقَابِ (١٤)
|
|
||
014. (Tidak lain) tiada lain (semuanya) artinya
masing-masing dari golongan-golongan yang bersekutu itu (hanyalah mendustakan
rasul-rasul) karena mereka telah mendustakan salah seorang dari rasul-rasul
itu, ini berarti sama saja dengan mendustakan semua rasul-rasul, karena
sesungguhnya seruan dan ajaran mereka satu, yaitu menyeru kepada ajaran
tauhid (maka pastilah) wajiblah bagi mereka (azab-Ku).
|
||
Tidaklah yang mereka
tunggu melainkan hanya satu teriakan saja yang tidak ada baginya saat
berselang [1301]. (15)
|
|
وَمَا يَنظُرُ
هَـٰٓؤُلَآءِ إِلَّا صَيۡحَةً۬ وَٲحِدَةً۬ مَّا لَهَا مِن فَوَاقٍ۬ (١٥)
|
|
||
[1301] Satu teriakan
itu ialah untuk tanda
hari Kiamat dan teriakan ini amat keras dan cepat.
|
||
|
||
015. (Tiadalah yang ditunggu-tunggu) yang dinantikan
(oleh mereka) oleh orang-orang kafir Mekah. (melainkan hanya satu teriakan)
yaitu tiupan sangkakala untuk kiamat yang saat itu mereka ditimpa oleh azab
(yang tidak ada bagi mereka saat berselang) maksudnya, sesudah itu tidak akan
ada saat hidup kembali seperti di dunia. Lafal Fawaaqin dapat pula dibaca
Fuwaaqin.
|
||
Dan mereka berkata:
"Ya Tuhan kami, cepatkanlah untuk kami azab yang diperuntukkan bagi kami
sebelum hari berhisab". (16)
|
|
وَقَالُواْ رَبَّنَا
عَجِّل لَّنَا قِطَّنَا قَبۡلَ يَوۡمِ ٱلۡحِسَابِ (١٦)
|
|
||
016. (Dan mereka berkata) sewaktu Allah menurunkan
firman-Nya, "Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari
sebelah kanannya..." (Q.S. Al-Haqqah, 19) ("Ya Rabb kami!
Segerakanlah untuk kami catatan amal kami) yakni kitab catatan amal kami (sebelum
hari berhisab") mereka mengatakan hal ini dengan nada yang sinis dan
mengejek.
|
||
Bersabarlah atas
segala apa yang mereka katakan; dan ingatlah hamba Kami Daud yang mempunyai
kekuatan; sesungguhnya dia amat ta’at [kepada Tuhan]. (17)
|
|
ٱصۡبِرۡ عَلَىٰ مَا
يَقُولُونَ وَٱذۡكُرۡ عَبۡدَنَا دَاوُ ۥدَ ذَا ٱلۡأَيۡدِۖ إِنَّهُ ۥۤ
أَوَّابٌ (١٧)
|
|
||
017. Allah swt. berfirman, ("Bersabarlah atas
segala apa yang mereka katakan; ingatlah hamba Kami Daud yang mempunyai
kekuatan) dalam beribadah; tersebutlah bahwa dia sepanjang tahun selalu
berpuasa sehari dan berbuka sehari; bangun pada tengah malam untuk melakukan
salat, kemudian tidur selama sepertiga malam dan seperenam malam harinya lagi
ia gunakan untuk salat (sesungguhnya dia amat taat) yakni selalu mengerjakan
hal-hal yang menjadi keridaan Allah swt.
|
||
Sesungguhnya Kami
menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama dia [Daud] di waktu petang
dan pagi, (18)
|
|
إِنَّا سَخَّرۡنَا
ٱلۡجِبَالَ مَعَهُ ۥ يُسَبِّحۡنَ بِٱلۡعَشِىِّ وَٱلۡإِشۡرَاقِ (١٨)
|
|
||
018. (Sesungguhnya Kami menundukkan gunung-gunung untuk
bertasbih bersama dia di waktu petang) di waktu salat Isyak (dan pagi) di
waktu salat Duha, yaitu di waktu matahari mencapai sepenggalah.
|
||
dan [Kami tundukkan
pula] burung-burung dalam keadaan terkumpul. Masing-masingnya amat ta’at
kepada Allah. (19)
|
|
وَٱلطَّيۡرَ
مَحۡشُورَةً۬ۖ كُلٌّ۬ لَّهُ ۥۤ أَوَّابٌ۬ (١٩)
|
|
||
019. (Dan) Kami tundukkan pula (burung-burung dalam
keadaan berkumpul) berkumpul untuk bertasbih bersama dengan dia.
(Masing-masing) dari gunung-gunung dan burung-burung itu (amat taat
kepada-Nya) taat bertasbih kepada-Nya.
|
||
Dan Kami kuatkan
kerajaannya dan Kami berikan kepadanya hikmah [1302] dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan. (20)
|
|
وَشَدَدۡنَا
مُلۡكَهُ ۥ وَءَاتَيۡنَـٰهُ ٱلۡحِكۡمَةَ وَفَصۡلَ ٱلۡخِطَابِ (٢٠) ۞
|
|
||
[1302] Yang dimaksud
hikmah di sini ialah kenabian, kesempurnaan ilmu dan ketelitian amal
perbuatan.
|
||
|
||
020. (Dan Kami kuatkan kerajaannya) Kami kuatkan
kerajaannya itu dengan para penjaga dan bala tentara; dan setiap malam mihrab
Nabi Daud selalu dijaga oleh tiga puluh ribu pasukan (dan Kami berikan,
kepadanya hikmah) yakni, kenabian dan ketepatan dalam berbagai perkara (dan
kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan") yaitu penjelasan yang
memuaskan dalam semua urusan.
|
||
Dan adakah sampai
kepadamu berita orang-orang yang berperkara ketika mereka memanjat pagar?
(21)
|
|
وَهَلۡ أَتَٮٰكَ نَبَؤُاْ ٱلۡخَصۡمِ
إِذۡ تَسَوَّرُواْ ٱلۡمِحۡرَابَ (٢١)
|
|
||
021. (Dan adakah) Istifham atau kata tanya di sini
mengandung makna Ta'ajjub dan Tasywiq, atau dengan kata lain mengandung makna
yang mendorong dan merangsang pendengar untuk mendengarkan kalimat-kalimat
selanjutnya (sampai kepadamu) hai Muhammad (berita orang-orang yang
berperkara ketika mereka memanjat pagar mihrab?) yaitu mihrab Nabi Daud, yang
dimaksud adalah mesjidnya; demikian itu terjadi karena mereka dilarang masuk,
sebab Nabi Daud sedang beribadah. Akhirnya mereka masuk dengan memanjat pagar
mihrabnya. Makna ayat ialah apakah kamu telah mendengar berita dan kisah
mereka?
|
||
Ketika mereka masuk
[menemui] Daud lalu ia terkejut karena [kedatangan] mereka. Mereka berkata:
"Janganlah kamu merasa takut; [kami] adalah dua orang yang berperkara
yang salah seorang dari kami berbuat zalim kepada yang lain; maka berilah
keputusan antara kami dengan adil dan janganlah kamu menyimpang dari
kebenaran dan tunjukilah kami ke jalan yang lurus. (22)
|
|
إِذۡ دَخَلُواْ عَلَىٰ
دَاوُ ۥدَ فَفَزِعَ مِنۡہُمۡۖ قَالُواْ لَا تَخَفۡۖ خَصۡمَانِ بَغَىٰ
بَعۡضُنَا عَلَىٰ بَعۡضٍ۬ فَٱحۡكُم بَيۡنَنَا بِٱلۡحَقِّ وَلَا تُشۡطِطۡ
وَٱهۡدِنَآ إِلَىٰ سَوَآءِ ٱلصِّرَٲطِ (٢٢)
|
|
||
022. (Ketika mereka masuk menemui Daud lalu ia terkejut
karena kedatangan mereka. Mereka berkata, "Janganlah kamu merasa takut)
kami (adalah dua orang yang bersengketa) menurut suatu pendapat dikatakan,
bahwa yang bersengketa itu adalah dua golongan, demikian itu supaya sesuai
dengan dhamir jamak yang sebelumnya. Menurut pendapat yang lain disebutkan
bahwa orang yang bersengketa itu dua orang, sedangkan dhamir jamak diartikan
dengannya. Lafal Al-Khashmu dapat diartikan untuk satu orang atau lebih.
Kedua orang itu adalah dua malaikat yang menjelma menjadi dua orang yang
sedang bersengketa. Persengketaan yang terjadi di antara keduanya hanyalah
sebagai perumpamaan, dimaksud untuk mengingatkan Nabi Daud a.s. atas apa yang
telah dilakukannya. Karena ia mempunyai istri sebanyak sembilan puluh
sembilan orang wanita. Tetapi sekalipun demikian ia melamar istri orang lain
yang hanya mempunyai seorang istri kemudian ia mengawininya dan menggaulinya
(salah seorang dari kami berbuat zalim kepada yang lain, maka berilah
keputusan antara kami dengan adil dan janganlah kamu menyimpang dari
kebenaran) janganlah kamu berlaku berat sebelah (dan tunjukilah kami)
bimbinglah kami (ke jalan yang lurus) yakni keputusan yang pertengahan dan
adil.
|
||
Sesungguhnya saudaraku
ini mempunyai sembilan puluh sembilan ekor kambing betina dan aku mempunyai
seekor saja. Maka dia berkata: "Serahkanlah kambingmu itu kepadaku dan
dia mengalahkan aku dalam perdebatan". (23)
|
|
إِنَّ هَـٰذَآ أَخِى
لَهُ ۥ تِسۡعٌ۬ وَتِسۡعُونَ نَعۡجَةً۬ وَلِىَ نَعۡجَةٌ۬ وَٲحِدَةٌ۬ فَقَالَ
أَكۡفِلۡنِيہَا وَعَزَّنِى فِى ٱلۡخِطَابِ (٢٣)
|
|
||
023. (Sesungguhnya saudaraku ini) maksudnya, saudara
seagamaku ini (mempunyai sembilan puluh sembilan ekor kambing) ini sebagai
kata kiasan dari istri (dan aku mempunyai seekor saja. Maka dia berkata,
'Serahkanlah kambing itu kepadaku) yakni jadikanlah aku sebagai suaminya (dan
dia mengalahkan aku) atau dia menang atas diriku (dalam perdebatan'")
yakni dalam sengketa ini, dan lawannya pun mengalah.
|
||
Daud berkata:
"Sesungguhnya dia telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu
itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. Dan sesungguhnya kebanyakan dari
orang-orang yang berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada
sebahagian yang lain, kecuali orang orang yang beriman dan mengerjakan amal
yang saleh; dan amat sedikitlah mereka ini". Dan Daud mengetahui bahwa
Kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud
dan bertaubat. (24)
|
|
قَالَ لَقَدۡ ظَلَمَكَ
بِسُؤَالِ نَعۡجَتِكَ إِلَىٰ نِعَاجِهِۦۖ وَإِنَّ كَثِيرً۬ا مِّنَ
ٱلۡخُلَطَآءِ لَيَبۡغِى بَعۡضُہُمۡ عَلَىٰ بَعۡضٍ إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ
وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ وَقَلِيلٌ۬ مَّا هُمۡۗ وَظَنَّ دَاوُ ۥدُ
أَنَّمَا فَتَنَّـٰهُ فَٱسۡتَغۡفَرَ رَبَّهُ ۥ وَخَرَّ رَاكِعً۬ا وَأَنَابَ
۩ (٢٤)
|
|
||
024. (Daud berkata, "Sesungguhnya dia telah
berbuat lalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu) dengan maksud untuk
menggabungkannya (untuk ditambahkan kepada kambingnya. Sesungguhnya
kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu) yakni orang-orang yang terlibat
dalam satu perserikatan (sebagian mereka berbuat lalim kepada sebagian yang
lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan
amat sedikitlah mereka ini") huruf Ma di sini untuk mengukuhkan makna
sedikit. Lalu kedua malaikat itu naik ke langit dalam keadaan berubah menjadi
ujud aslinya seraya berkata, "Lelaki ini telah memutuskan perkara
terhadap dirinya sendiri." Sehingga sadarlah Nabi Daud atas
kekeliruannya itu. Lalu Allah berfirman, (Dan Daud yakin) yakni merasa yakin
(bahwa Kami mengujinya) Kami menimpakan ujian kepadanya, berupa cobaan dalam
bentuk cinta kepada perempuan itu (maka ia meminta ampun kepada Rabbnya lalu
menyungkur rukuk) maksudnya bersujud (dan bertobat.)
|
||
Maka Kami ampuni
baginya kesalahannya itu. Dan sesungguhnya dia mempunyai kedudukan dekat pada
sisi Kami dan tempat kembali yang baik. (25)
|
|
فَغَفَرۡنَا لَهُ ۥ
ذَٲلِكَۖ وَإِنَّ لَهُ ۥ عِندَنَا لَزُلۡفَىٰ وَحُسۡنَ مَـَٔابٍ۬ (٢٥)
|
|
||
025. (Maka Kami ampuni baginya kesalahannya itu. Dan
sesungguhnya dia mempunyai kedudukan dekat pada sisi Kami) yakni dengan
ditambahkan kebaikan baginya di dunia (dan tempat kembali yang baik) kelak di
akhirat.
|
||
Hai Daud, sesungguhnya
Kami menjadikan kamu khalifah [penguasa] di muka bumi, maka berilah keputusan
[perkara] di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa
nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya
orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena
mereka melupakan hari perhitungan. (26)
|
|
يَـٰدَاوُ ۥدُ
إِنَّا جَعَلۡنَـٰكَ خَلِيفَةً۬ فِى ٱلۡأَرۡضِ فَٱحۡكُم بَيۡنَ ٱلنَّاسِ
بِٱلۡحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ ٱلۡهَوَىٰ فَيُضِلَّكَ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِۚ إِنَّ
ٱلَّذِينَ يَضِلُّونَ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ لَهُمۡ عَذَابٌ۬ شَدِيدُۢ بِمَا
نَسُواْ يَوۡمَ ٱلۡحِسَابِ (٢٦)
|
|
||
026. (Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu
khalifah penguasa di muka bumi) yaitu sebagai penguasa yang mengatur perkara
manusia (maka berilah keputusan perkara di antara manusia dengan adil dan
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu) kemauan hawa nafsu (karena ia akan
menyesatkan kamu dari jalan Allah) dari bukti-bukti yang menunjukkan
keesaan-Nya. (Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah) dari iman
kepada Allah (mereka akan mendapat siksa yang berat karena mereka melupakan)
artinya, disebabkan mereka lupa akan (hari perhitungan) hal ini ditunjukkan
oleh sikap mereka yang tidak mau beriman, seandainya mereka beriman dengan
adanya hari perhitungan itu, niscaya mereka akan beriman kepada Allah sewaktu
mereka di dunia.
|
||
Dan Kami tidak
menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah.
Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah
orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka. (27)
|
|
وَمَا خَلَقۡنَا
ٱلسَّمَآءَ وَٱلۡأَرۡضَ وَمَا بَيۡنَہُمَا بَـٰطِلاً۬ۚ ذَٲلِكَ ظَنُّ
ٱلَّذِينَ كَفَرُواْۚ فَوَيۡلٌ۬ لِّلَّذِينَ كَفَرُواْ مِنَ ٱلنَّارِ (٢٧)
|
|
||
027. (Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan
apa yang ada di antara keduanya dengan batil) dengan main-main. (Yang
demikian itu) yakni penciptaan hal tersebut tanpa hikmah (adalah anggapan
orang-orang kafir) dari penduduk Mekah (maka neraka Waillah) Wail adalah nama
sebuah lembah di neraka (bagi orang-orang yang kafir karena mereka akan masuk
neraka.)
|
||
Patutkah Kami
menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh sama
dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi? Patutkah [pula] Kami
menganggap orang-orang yang bertakwa sama dengan orang-orang yang berbuat
ma’siat? (28)
|
|
أَمۡ نَجۡعَلُ
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ كَٱلۡمُفۡسِدِينَ فِى
ٱلۡأَرۡضِ أَمۡ نَجۡعَلُ ٱلۡمُتَّقِينَ كَٱلۡفُجَّارِ (٢٨)
|
|
||
028. (Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amal yang saleh sama dengan orang-orang yang berbuat
kerusakan di muka bumi? Patutkah pula Kami menganggap orang-orang yang
bertakwa sama dengan orang-orang yang berbuat maksiat?) Ayat ini diturunkan
sewaktu orang-orang kafir Mekah berkata kepada orang-orang yang beriman,
"Sesungguhnya kami kelak di hari kemudian akan diberi seperti apa yang
diberikan kepada kalian." Lafal Am di sini untuk menunjukkan makna
sanggahan, yakni jelas tidak sama.
|
||
Ini adalah sebuah
kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka
memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang
mempunyai fikiran. (29)
|
|
كِتَـٰبٌ أَنزَلۡنَـٰهُ
إِلَيۡكَ مُبَـٰرَكٌ۬ لِّيَدَّبَّرُوٓاْ ءَايَـٰتِهِۦ وَلِيَتَذَكَّرَ أُوْلُواْ
ٱلۡأَلۡبَـٰبِ (٢٩)
|
|
||
029. (Ini adalah sebuah Kitab) menjadi Khabar dari
Mubtada yang tidak disebutkan, yakni, Ini adalah Kitab (yang Kami turunkan
kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan) asal lafal
Yaddabbaruu adalah Yatadabbaruu, kemudian huruf Ta diidghamkan kepada huruf
Dal sehingga jadilah Yaddabbaruu (ayat-ayatnya) maksudnya supaya mereka
memperhatikan makna-makna yang terkandung di dalamnya, lalu mereka beriman
karenanya (dan supaya mendapat pelajaran) mendapat nasihat (orang-orang yang
mempunyai pikiran) yaitu yang berakal.
|
||
Dan Kami karuniakan
kepada Daud, Sulaiman, dia adalah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat
ta’at [kepada Tuhannya]. (30)
|
|
وَوَهَبۡنَا
لِدَاوُ ۥدَ سُلَيۡمَـٰنَۚ نِعۡمَ ٱلۡعَبۡدُۖ إِنَّهُ ۥۤ أَوَّابٌ (٣٠)
|
|
||
030. (Dan Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman)
sebagai anaknya (dia adalah sebaik-baik hamba) maksudnya Sulaiman adalah
sebaik-baik hamba. (Sesungguhnya dia amat taat) kepada Rabbnya, selalu
bertasbih dan berzikir pada semua waktunya.
|
||
[ingatlah] ketika
dipertunjukkan kepadanya kuda-kuda yang tenang di waktu berhenti dan cepat waktu
berlari pada waktu sore. (31)
|
|
إِذۡ عُرِضَ عَلَيۡهِ
بِٱلۡعَشِىِّ ٱلصَّـٰفِنَـٰتُ ٱلۡجِيَادُ (٣١)
|
|
||
031. (Ingatlah ketika dipertunjukkan kepadanya di waktu
sore) yakni sesudah matahari tergelincir (kuda-kuda yang tenang di waktu
berhenti) lafal Ash-Shaafinaat adalah bentuk jamak dari lafal Shaafinah,
artinya kuda yang kalau berhenti berdiri pada tiga kaki, sedangkan kaki yang
keempatnya berdiri pada ujung teracaknya atau berjinjit. Lafal ini berasal
dari kata Shafana Yashfinu Shufuunan (dan cepat pada waktu berlari) lafal
Al-Jiyaad adalah bentuk jamak dari lafal Jawaadun, artinya kuda balap. Maksud
ayat, bahwa kuda-kuda itu bila berhenti tenang, dan bila berlari sangat
cepat. Tersebutlah bahwa Nabi Sulaiman memiliki seribu ekor kuda, kuda-kuda itu
ditampilkan di hadapannya setelah ia selesai melakukan salat Zuhur, karena ia
bermaksud untuk berjihad dengan memakai kuda sebagai kendaraannya untuk
melawan musuh. Sewaktu penampilan kuda baru sampai sembilan ratus ekor
ternyata waktu Magrib telah tiba, sedangkan ia belum melakukan salat asar.
Hal ini membuatnya berduka cita.
|
||
Maka ia berkata:
"Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap barang yang baik [kuda]
sehingga aku lalai mengingat Tuhanku sampai kuda itu hilang dari
pandangan". (32)
|
|
فَقَالَ إِنِّىٓ
أَحۡبَبۡتُ حُبَّ ٱلۡخَيۡرِ عَن ذِكۡرِ رَبِّى حَتَّىٰ تَوَارَتۡ بِٱلۡحِجَابِ (٣٢)
|
|
||
032. (Maka ia berkata, "Sesungguhnya aku menyukai)
artinya, mempunyai maksud (bersenang-senang terhadap barang yang baik) yakni
kuda (hingga aku lupa untuk berzikir kepada Rabbku) lupa melakukan salat asar
(sehingga tertutuplah) matahari (dari pandangan mata.") artinya sehingga
matahari itu tenggelam dan tidak kelihatan lagi.
|
||
"Bawalah semua
kuda itu kembali kepadaku". Lalu ia potong kaki dan leher kuda itu.
(33)
|
|
رُدُّوهَا عَلَىَّۖ
فَطَفِقَ مَسۡحَۢا بِٱلسُّوقِ وَٱلۡأَعۡنَاقِ (٣٣)
|
|
||
033. (Ia berkata, "Bawalah kuda-kuda itu kembali
kepadaku") yaitu kuda-kuda yang ditampilkan tadi kemudian mereka
membawanya kepada Nabi Sulaiman (lalu ia membabat kuda-kuda itu) dengan
pedangnya (pada kaki-kakinya) lafal As-Suuq ini adalah bentuk jamak dari
lafal Saaqun (dan pada lehernya) artinya Nabi Sulaiman menyembelih semua
kuda-kuda itu kemudian memotong kakinya sebagai kurban untuk mendekatkan diri
kepada Allah swt. Karena kuda-kuda itu ternyata membuatnya lalai dari salat;
kemudian ia menyedekahkan daging-dagingnya. Akhirnya Allah menggantikan
kudanya dengan kendaraan yang jauh lebih baik dan lebih cepat larinya, yaitu
kendaraan angin; angin dapat diperintah untuk bertiup dengan membawanya ke
mana saja yang ia kehendaki.
|
||
Dan sesungguhnya Kami
telah menguji Sulaiman dan Kami jadikan [dia] tergeletak di atas kursinya
sebagai tubuh [yang lemah karena sakit], kemudian ia bertaubat [1303]. (34)
|
|
وَلَقَدۡ فَتَنَّا
سُلَيۡمَـٰنَ وَأَلۡقَيۡنَا عَلَىٰ كُرۡسِيِّهِۦ جَسَدً۬ا ثُمَّ أَنَابَ (٣٤)
|
|
||
[1303] Sebahagian
ahli tafsir mengatakan bahwa yang dimaksud dengan ujian ini ialah
keberantakan kerajaan Sulaiman sehingga orang lain duduk di atas
singgasananya.
|
||
|
||
034. (Dan sesungguhnya Kami telah menguji Sulaiman)
Kami telah mencobanya dengan suatu ujian, yaitu kerajaannya dirampas oleh
orang lain. Demikian itu, karena ia pernah menikahi seorang perempuan yang ia
sukai, hanya perempuan itu termasuk orang yang menyembah berhala, tanpa
sepengetahuan Nabi Sulaiman. Dan tersebutlah bahwa kebesarannya itu terletak
pada cincinnya kemudian pada suatu hari ketika ia bermaksud untuk pergi ke
kamar mandi, ia melepaskan cincinnya itu. Lalu ia menitipkannya kepada salah
seorang dari istrinya yang bernama Aminah, sebagaimana biasanya. Setelah ia
pergi tiba-tiba datanglah makhluk jin yang menyerupai Nabi Sulaiman, kemudian
jin itu mengambil cincin itu dari Aminah dan langsung memakainya (dan Kami
dudukkan pada singgasananya sesosok jasad) yaitu jin tersebut, yang bernama
Shakhr atau jin lainnya, kemudian jin itu menduduki singgasana Nabi Sulaiman.
Ketika itu juga ia dikelilingi burung-burung dan lain-lainnya. Lalu muncullah
Nabi Sulaiman dalam bentuk yang tidak seperti biasanya, yakni tanpa pakaian
kebesaran, ia melihat bahwa di singgasananya telah duduk seseorang. Kemudian
ia berkata kepada orang-orang yang ada di situ, "Aku adalah
Sulaiman." Akan tetapi orang-orang mengingkarinya (kemudian ia kembali)
yakni kembali dapat merebut kebesarannya setelah selang beberapa hari; yaitu
setelah ia berhasil merebut cincin kebesarannya, lalu memakainya dan duduk di
atas singgasananya kembali.
|
||
Ia berkata: "Ya
Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak
dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha
Pemberi". (35)
|
|
قَالَ رَبِّ ٱغۡفِرۡ
لِى وَهَبۡ لِى مُلۡكً۬ا لَّا يَنۢبَغِى لِأَحَدٍ۬ مِّنۢ بَعۡدِىٓۖ إِنَّكَ
أَنتَ ٱلۡوَهَّابُ (٣٥)
|
|
||
035. (Ia berkata, "Ya Rabbku! Ampunilah aku dan
anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak patut dimiliki) maksudnya, belum
pernah dimiliki (oleh seorang jua pun sesudahku) artinya, yang tidak layak dimiliki
oleh orang selainku. Pengertian ungkapan ini sama dengan makna yang
terkandung di dalam firman-Nya yang lain, yaitu, 'Maka siapakah yang akan
memberinya petunjuk sesudah Allah?' (Q.S. Al-Jatsiyah, 23) yakni selain Allah
(sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.")
|
||
Kemudian Kami
tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut ke mana saja
yang dikehendakinya, (36)
|
|
فَسَخَّرۡنَا لَهُ
ٱلرِّيحَ تَجۡرِى بِأَمۡرِهِۦ رُخَآءً حَيۡثُ أَصَابَ (٣٦)
|
|
||
036. (Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang
berembus dengan baik menurut perintahnya) yakni berembus dengan lembut (ke
mana saja yang ia kehendaki) sesuai dengan keinginan Nabi Sulaiman.
|
||
dan [Kami tundukkan
pula kepadanya] syaitan-syaitan, semuanya ahli bangunan dan penyelam,
(37)
|
|
وَٱلشَّيَـٰطِينَ كُلَّ
بَنَّآءٍ۬ وَغَوَّاصٍ۬ (٣٧)
|
|
||
037. (Dan Kami tundukkan pula kepadanya setan-setan,
semuanya ahli bangunan) yakni pandai membuat bangunan-bangunan yang
menakjubkan dan aneh (dan penyelam) ahli menyelam di dalam laut untuk mengambil
mutiara-mutiara yang terkandung di dalamnya.
|
||
dan syaitan yang lain
yang terikat dalam belenggu. (38)
|
|
وَءَاخَرِينَ
مُقَرَّنِينَ فِى ٱلۡأَصۡفَادِ (٣٨)
|
|
||
038. (Dan setan yang lain) setan-setan yang lainnya
(yang terikat) dirantai (dalam belenggu) yaitu, tangan mereka masing-masing
diikatkan ke kepalanya dengan memakai belenggu.
|
||
Inilah anugerah Kami,
maka berikanlah [kepada orang lain] atau tahanlah [untuk dirimu sendiri]
dengan tiada pertanggungan jawab. (39)
|
|
هَـٰذَا عَطَآؤُنَا فَٱمۡنُنۡ
أَوۡ أَمۡسِكۡ بِغَيۡرِ حِسَابٍ۬ (٣٩)
|
|
||
039. Dan Kami berfirman kepada Sulaiman (Inilah
anugerah Kami; maka berikanlah) maksudnya, berikanlah sebagian daripadanya
kepada orang yang kamu sukai (atau tahanlah) maksudnya, tidak memberikannya (dengan
tiada pertanggungjawaban) tanpa ada hisab bagimu dalam hal ini.
|
||
Dan sesungguhnya dia
mempunyai kedudukan yang dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik.
(40)
|
|
وَإِنَّ لَهُ ۥ
عِندَنَا لَزُلۡفَىٰ وَحُسۡنَ مَـَٔابٍ۬ (٤٠)
|
|
||
040. (Dan sesungguhnya dia mempunyai kedudukan yang
dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik) penafsiran ayat ini
sebagaimana yang telah lalu.
|
||
Dan ingatlah akan
hamba Kami Ayyub ketika ia menyeru Tuhannya; "Sesungguhnya aku diganggu
syaitan dengan kepayahan dan siksaan". (41)
|
|
وَٱذۡكُرۡ عَبۡدَنَآ
أَيُّوبَ إِذۡ نَادَىٰ رَبَّهُ ۥۤ أَنِّى مَسَّنِىَ ٱلشَّيۡطَـٰنُ
بِنُصۡبٍ۬ وَعَذَابٍ (٤١)
|
|
||
041. (Dan ingatlah akan hamba Kami Ayub ketika ia
menyeru Rabbnya, "Sesungguhnya aku) bahwasanya aku (diganggu oleh setan
dengan kepayahan) kemudaratan (dan siksaan") yakni rasa sakit. Nabi Ayub
menisbatkan atau mengaitkan hal tersebut kepada setan, sekalipun pada
kenyataannya segala sesuatu itu berasal dari Allah swt. Dimaksud sebagai
sopan santun Nabi Ayub terhadap Allah.
|
||
[Allah berfirman]:
"Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk
minum." (42)
|
|
ٱرۡكُضۡ بِرِجۡلِكَۖ
هَـٰذَا مُغۡتَسَلُۢ بَارِدٌ۬ وَشَرَابٌ۬ (٤٢)
|
|
||
042. Dikatakan kepada Ayub ("Hantamkanlah)
maksudnya hentakkanlah (kakimu) ke bumi, lalu ia menghantamkannya, setelah
itu tiba-tiba mengalirlah mata air dari bekas hentakan kakinya. Kemudian
dikatakan pula kepadanya (inilah air untuk mandi) artinya, mandilah kamu
dengan air ini (yang dingin, dan untuk minum") minumlah kamu daripadanya.
Segeralah Nabi Ayub mandi dan minum dan hilanglah semua penyakit yang ada di
dalam dan di luar tubuhnya.
|
||
Dan Kami anugerahi dia
[dengan mengumpulkan kembali] keluarganya dan [Kami tambahkan] kepada mereka
sebanyak mereka pula sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang
yang mempunyai fikiran. (43)
|
|
وَوَهَبۡنَا
لَهُ ۥۤ أَهۡلَهُ ۥ وَمِثۡلَهُم مَّعَهُمۡ رَحۡمَةً۬ مِّنَّا
وَذِكۡرَىٰ لِأُوْلِى ٱلۡأَلۡبَـٰبِ (٤٣)
|
|
||
043. (Dan Kami anugerahi dia dengan mengumpulkan
kembali keluarganya dan Kami tambahkan kepada mereka sebanyak mereka)
maksudnya, Allah menghidupkan kembali anak-anaknya yang telah mati itu, dan
menambah pula kepadanya anak lain sejumlah anak yang telah mati itu (sebagai
rahmat) sebagai nikmat dan karunia (dari Kami dan pelajaran) nasihat (bagi
orang-orang yang mempunyai pikiran) yaitu bagi orang-orang yang berakal.
|
||
"Dan ambillah
dengan tanganmu seikat [rumput], maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu
melanggar sumpah." Sesungguhnya Kami dapati dia [Ayyub] seorang yang sabar.
Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat ta’at [kepada Tuhannya] [1304]. (44)
|
|
وَخُذۡ بِيَدِكَ
ضِغۡثً۬ا فَٱضۡرِب بِّهِۦ وَلَا تَحۡنَثۡۗ إِنَّا وَجَدۡنَـٰهُ صَابِرً۬اۚ
نِّعۡمَ ٱلۡعَبۡدُۖ إِنَّهُ ۥۤ أَوَّابٌ۬ (٤٤)
|
|
||
[1304] Nabi Ayyub
a.s. menderita penyakit kulit beberapa waktu lamanya dan dia memohon
pertolongan kepada Allah s.w.t. Allah kemudian memperkenankan do'anya dan
memerintahkan agar dia menghentakkan kakinya ke bumi. Ayyub mentaati perintah
itu maka keluarlah air dari bekas kakinya atas petunjuk Allah, Ayyub pun
mandi dan minum dari air itu, sehingga sembuhlah dia dari penyakitnya dan dia
dapat berkumpul kembali dengan keluarganya. Maka mereka kemudia berkembang
biak sampai jumlah mereka dua kali lipat dari jumlah sebelumnya. Pada suatu
ketika Ayyub teringat akan sumpahnya, bahwa dia akan memukul isterinya
bilamana sakitnya sembuh disebabkan isterinya pernah lalai mengurusinya
sewaktu dia masih sakit. Akan tetapi timbul dalam hatinya rasa hiba dan sayang kepada
isterinya sehingga dia tidak dapat memenuhi sumpahnya. Oleh sebab itu
turunlah perintah Allah seperti yang tercantum dalam ayat 44 di atas, agar
dia dapat memenuhi sumpahnya dengan tidak menyakiti isterinya yaitu
memukulnya dengan dengan seikat rumput.
|
||
|
||
044. (Dan ambillah dengan tanganmu seikat rumput) yakni
seikat rumput lalang atau seikat ranting-ranting (maka pukullah dengan itu)
istrimu, karena Nabi Ayub pernah bersumpah, bahwa ia sungguh akan memukul
istrinya sebanyak seratus kali deraan, karena pada suatu hari ia pernah tidak
menuruti perintahnya (dan janganlah kamu melanggar sumpah) dengan tidak
memukulnya, lalu Nabi Ayub mengambil seratus tangkai kayu Idzkhir atau kayu
lainnya, lalu ia memukulkannya sekali pukul kepada istrinya. (Sesungguhnya
Kami dapati dia seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba) adalah Nabi
Ayub. (Sesungguhnya dia amat taat) kepada Allah swt.
|
||
Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim,
Ishaq dan Ya’qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu
yang tinggi. (45)
|
|
وَٱذۡكُرۡ عِبَـٰدَنَآ
إِبۡرَٲهِيمَ وَإِسۡحَـٰقَ وَيَعۡقُوبَ أُوْلِى ٱلۡأَيۡدِى وَٱلۡأَبۡصَـٰرِ (٤٥)
|
|
||
045. (Dan ingatlah hamba-hamba Kami; Ibrahim, Ishak dan
Yakub yang mempunyai kekuatan) dalam hal beribadah (dan pandangan) yang tajam
dalam masalah agama. Menurut suatu qiraat lafal 'Ibaadanaa dibaca 'Abdanaa
dalam bentuk Mufrad, sedangkan lafal Ibrahiim merupakan Athaf Bayan baginya,
dan lafal-lafal yang sesudahnya diathafkan kepada lafal 'Abdanaa.
|
||
Sesungguhnya Kami
telah mensucikan mereka dengan [menganugerahkan kepada mereka] akhlak yang
tinggi, yaitu selalu mengingatkan [manusia] kepada negeri akhirat. (46)
|
|
إِنَّآ
أَخۡلَصۡنَـٰهُم بِخَالِصَةٍ۬ ذِڪۡرَى ٱلدَّارِ (٤٦)
|
|
||
046. (Sesungguhnya Kami telah menyucikan mereka dengan menganugerahkan
kepada mereka akhlak yang tinggi) yaitu (selalu mengingatkan manusia kepada
negeri akhirat) atau alam akhirat; maksudnya mengingatkan manusia kepada hari
akhirat dan menganjurkan mereka untuk beramal baik sebagai bekal untuk
menghadapinya. Menurut suatu qiraat dibaca Bikhaalishati Dzikrad Daar yaitu
dengan dimudhafkan untuk menunjukkan makna Bayan, atau keterangan.
|
||
Dan sesungguhnya
mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling
baik. (47)
|
|
وَإِنَّہُمۡ عِندَنَا
لَمِنَ ٱلۡمُصۡطَفَيۡنَ ٱلۡأَخۡيَارِ (٤٧)
|
|
||
047. (Dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami
benar-benar termasuk orang-orang pilihan) yakni orang-orang yang terpilih
(yang paling baik) lafal Al-Akhyaar ini adalah bentuk jamak dari lafal
Khayyirun, artinya paling baik.
|
||
Dan ingatlah akan
Isma’il, Ilyasa’ dan Zulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling
baik. (48)
|
|
وَٱذۡكُرۡ
إِسۡمَـٰعِيلَ وَٱلۡيَسَعَ وَذَا ٱلۡكِفۡلِۖ وَكُلٌّ۬ مِّنَ ٱلۡأَخۡيَارِ (٤٨)
|
|
||
048. (Dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa') Ilyasa' adalah
Yasu', dia seorang nabi; Huruf Alif dan lamnya adalah Zaidah atau tambahan
(dan Zulkifli) yang masih diperselisihkan kenabiannya. Menurut suatu pendapat
dikatakan, bahwa ia pernah menjamin seratus orang nabi yang berlindung
kepadanya untuk menghindari pembunuhan. (Semuanya) artinya, masing-masing
dari kesemuanya (termasuk orang-orang yang paling baik) lafal Al-Akhyaar
adalah bentuk jamak dari lafal Khayyirun, artinya orang yang paling baik.
|
||
Ini adalah kehormatan
[bagi mereka]. Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa benar-benar
[disediakan] tempat kembali yang baik, (49)
|
|
هَـٰذَا ذِكۡرٌ۬ۚ
وَإِنَّ لِلۡمُتَّقِينَ لَحُسۡنَ مَـَٔابٍ۬ (٤٩)
|
|
||
049. (Ini adalah kehormatan) bagi mereka, yaitu
mendapat pujian yang baik di sini. (Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang
bertakwa) antara lain adalah termasuk mereka (benar-benar disediakan tempat
kembali yang baik) nanti di akhirat.
|
||
[yaitu] surga ’Adn
yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka, (50)
|
|
جَنَّـٰتِ عَدۡنٍ۬
مُّفَتَّحَةً۬ لَّهُمُ ٱلۡأَبۡوَٲبُ (٥٠)
|
|
||
050. (Yaitu surga Adn) menjadi Badal atau 'Athaf Bayan
bagi lafal Lahusna Ma-aab (yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka) artinya,
pintu-pintu surga itu terbuka lebar-lebar buat mereka.
|
||
di dalamnya mereka
bertelekan [di atas dipan-dipan] sambil meminta buah-buahan yang banyak dan
minuman di surga itu. (51)
|
|
مُتَّكِـِٔينَ فِيہَا
يَدۡعُونَ فِيہَا بِفَـٰكِهَةٍ۬ ڪَثِيرَةٍ۬ وَشَرَابٍ۬ (٥١) ۞
|
|
||
051. (Di dalamnya mereka bertelekan) di atas dipan-dipan
(sambil meminta buah-buahan yang banyak dan minuman di surga itu.)
|
||
Dan pada sisi mereka
[ada bidadari-bidadari] yang tidak liar pandangannya dan sebaya umurnya.
(52)
|
|
وَعِندَهُمۡ
قَـٰصِرَٲتُ ٱلطَّرۡفِ أَتۡرَابٌ (٥٢)
|
|
||
052. (Dan pada sisi mereka ada bidadari-bidadari yang
tidak liar pandangannya) yakni mereka hanya memandang kepada suaminya dan
menundukkan pandangan mata dari yang lainnya (dan sebaya umurnya) umur mereka
sebaya, yaitu sekitar tiga puluh tiga tahunan. Lafal Atraabun adalah bentuk
jamak dari lafal Turbun.
|
||
Inilah apa yang
dijanjikan kepadamu pada hari berhisab. (53)
|
|
هَـٰذَا مَا تُوعَدُونَ
لِيَوۡمِ ٱلۡحِسَابِ (٥٣)
|
|
||
053. (Inilah) hal-hal yang telah disebutkan itu (apa
yang dijanjikan kepada kalian) dapat dibaca Yuu'aduuna atau Tuu'aduuna, kalau
dibaca Tuu'aduna berarti Iltifat (pada hari berhisab) pada saat hari
berhisab.
|
||
Sesungguhnya ini
adalah benar-benar rezki dari Kami yang tiada habis-habisnya. (54)
|
|
إِنَّ هَـٰذَا
لَرِزۡقُنَا مَا لَهُ ۥ مِن نَّفَادٍ (٥٤)
|
|
||
054. (Sesungguhnya ini adalah benar-benar rezeki dari
Kami yang tiada habis-habisnya) yang tak putus-putusnya; jumlah ayat ini
menjadi Haal dari lafal Larizqunaa, atau sebagai Khabar kedua dari Inna,
artinya selama-lamanya.
|
||
Beginilah [keadaan mereka].
Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang durhaka benar-benar [disediakan]
tempat kembali yang buruk, (55)
|
|
هَـٰذَاۚ
وَإِنَّ لِلطَّـٰغِينَ لَشَرَّ مَـَٔابٍ۬ (٥٥)
|
|
||
055. (Beginilah) keadaan yang dialami oleh orang-orang
yang beriman. (Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang durhaka) kalimat ayat
ini merupakan jumlah Isti'naf atau kalimat baru (benar-benar disediakan
tempat kembali yang paling buruk.)
|
||
[yaitu] neraka
Jahannam, yang mereka masuk ke dalamnya; maka amat buruklah Jahannam itu sebagai
tempat tinggal. (56)
|
|
جَهَنَّمَ
يَصۡلَوۡنَہَا فَبِئۡسَ ٱلۡمِهَادُ (٥٦)
|
|
||
056. (Yaitu neraka Jahanam, yang mereka masuk ke
dalamnya) mereka dimasukkan ke dalamnya (maka amat buruklah Jahanam itu
sebagai tempat tinggal) artinya, hamparan yang paling buruk.
|
||
Inilah [azab neraka],
biarlah mereka merasakannya, [minuman mereka] air yang sangat panas dan air
yang sangat dingin. (57)
|
|
هَـٰذَا فَلۡيَذُوقُوهُ
حَمِيمٌ۬ وَغَسَّاقٌ۬ (٥٧)
|
|
||
057. (Inilah) azab neraka; pengertian ini disimpulkan
dari lafal sesudahnya (biarlah mereka merasakannya, minuman mereka air yang
sangat panas) lagi membakar (dan nanah ahli neraka) dapat dibaca Ghassaaqun
atau Ghasaaqun artinya nanah yang meleleh dari penghuni neraka.
|
||
Dan azab yang lain
yang serupa itu berbagai macam. (58)
|
|
وَءَاخَرُ مِن
شَكۡلِهِۦۤ أَزۡوَٲجٌ (٥٨)
|
|
||
058. (Dan azab yang lain) dapat dibaca dalam bentuk
jamak sehingga menjadi Ukharu atau dapat pula dibaca dalam bentuk Mufrad
sehingga bacaannya menjadi Aakharu (yang serupa itu) serupa dengan azab yang
telah disebutkan tadi, yaitu air yang sangat panas dan cairan nanah (berbagai
macam) beraneka ragam siksaan, maksudnya, azab mereka bermacam-macam.
|
||
[Dikatakan kepada
mereka]: "Ini adalah suatu rombongan [pengikut-pengikutmu] yang masuk
berdesak-desak bersama kamu [ke neraka]". [Berkata pemimpin-pemimpin
mereka yang durhaka]: "Tiadalah ucapan selamat datang kepada mereka
karena sesungguhnya mereka akan masuk neraka". (59)
|
|
هَـٰذَا فَوۡجٌ۬
مُّقۡتَحِمٌ۬ مَّعَكُمۡۖ لَا مَرۡحَبَۢا بِہِمۡۚ إِنَّہُمۡ صَالُواْ ٱلنَّارِ
(٥٩)
|
|
||
059. Dan dikatakan kepada mereka sewaktu mereka diseret
ke dalam neraka bersama dengan para pengikutnya ("Ini adalah suatu
rombongan) suatu gelombang (yang masuk berdesak-desak) dijejalkan masuk
(bersama kalian") ke neraka. Kalimat itu dikatakan kepada mereka dengan
nada yang keras; maka berkatalah pemimpin-pemimpin mereka yang durhaka,
("Tiadalah ucapan selamat datang kepada mereka) artinya, tiada
kelapangan buat mereka (karena sesungguhnya mereka akan masuk neraka.")
|
||
Pengikut-pengikut
mereka menjawab: "Sebenarnya kamulah. Tiada ucapan selamat datang
bagimu, karena kamulah yang menjerumuskan kami ke dalam azab, maka amat
buruklah Jahannam itu sebagai tempat menetap". (60)
|
|
قَالُواْ بَلۡ أَنتُمۡ
لَا مَرۡحَبَۢا بِكُمۡۖ أَنتُمۡ قَدَّمۡتُمُوهُ لَنَاۖ فَبِئۡسَ ٱلۡقَرَارُ (٦٠)
|
|
||
060. (Pengikut-pengikut mereka berkata) atau
mengatakan, ("Sebenarnya kalianlah; tiada ucapan selamat datang bagi
kalian, karena kalianlah yang menjerumuskan kami) ke dalam kekafiran (maka
amat buruklah tempat tinggal") bagi kami dan kalian, yaitu neraka.
|
||
Mereka berkata [lagi]:
"Ya Tuhan kami; barangsiapa yang menjerumuskan kami ke dalam azab ini
maka tambahkanlah azab kepadanya dengan berlipat ganda di dalam neraka."
(61)
|
|
قَالُواْ رَبَّنَا مَن
قَدَّمَ لَنَا هَـٰذَا فَزِدۡهُ عَذَابً۬ا ضِعۡفً۬ا فِى ٱلنَّارِ (٦١)
|
|
||
061. (Mereka berkata) lagi, ("Ya Rabb kami! Barang
siapa yang menjerumuskan kami ke dalam azab ini, maka tambahkanlah azab
kepadanya dengan berlipat ganda) dua kali lipat azab yang diterimanya,
sebagai balasan dari kekafirannya (di dalam neraka.")
|
||
Dan [orang-orang
durhaka] berkata: "Mengapa kami tidak melihat orang-orang yang dahulu
[di dunia] kami anggap sebagai orang-orang yang jahat [hina]. (62)
|
|
وَقَالُواْ مَا لَنَا
لَا نَرَىٰ رِجَالاً۬ كُنَّا نَعُدُّهُم مِّنَ ٱلۡأَشۡرَارِ (٦٢)
|
|
||
062. (Dan mereka berkata,) yakni orang-orang kafir
Mekah, sedang mereka berada dalam neraka, ("Mengapa kami tidak melihat
orang-orang yang dahulu kami anggap) sewaktu di dunia (sebagai orang-orang
yang hina.")
|
||
Apakah kami dahulu
menjadikan mereka olok-olokan, ataukah karena mata kami tidak melihat
mereka?" (63)
|
|
أَتَّخَذۡنَـٰهُمۡ
سِخۡرِيًّا أَمۡ زَاغَتۡ عَنۡہُمُ ٱلۡأَبۡصَـٰرُ (٦٣)
|
|
||
063. (Apakah kami dahulu menjadikan mereka olok-olokan)
lafal Sukhriyyan dapat pula dibaca Sikhriyyan, yakni kami dahulu sewaktu di
dunia menghina mereka. Huruf Ya pada lafal Sukhriyyan adalah Nasab; maksudnya
apakah mereka tidak ada (ataukah karena tidak melihat) yakni terhalang (mata
kami dari melihat mereka) sehingga mata kami tidak dapat melihat mereka. Yang
mereka maksud adalah kaum muslimin yang miskin, seperti Ammar, Bilal,
Shuhaib, dan Salman.
|
||
Sesungguhnya yang
demikian itu pasti terjadi, [yaitu] pertengkaran penghuni neraka. (64)
|
|
إِنَّ ذَٲلِكَ لَحَقٌّ۬
تَخَاصُمُ أَهۡلِ ٱلنَّارِ (٦٤)
|
|
||
064. (Sesungguhnya yang demikian itu pasti terjadi)
sudah pasti terjadinya, yaitu (pertengkaran penghuni neraka) sebagaimana yang
telah dijelaskan tadi.
|
||
Katakanlah [ya
Muhammad]: "Sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan, dan
sekali-kali tidak ada Tuhan [yang berhak disembah] selain Allah Yang Maha Esa
dan Maha Mengalahkan. (65)
|
|
قُلۡ إِنَّمَآ أَنَا۟
مُنذِرٌ۬ۖ وَمَا مِنۡ إِلَـٰهٍ إِلَّا ٱللَّهُ ٱلۡوَٲحِدُ ٱلۡقَهَّارُ (٦٥)
|
|
||
065. (Katakanlah) hai Muhammad kepada orang-orang kafir
Mekah! ("Sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan) seorang yang
memperingatkan kalian dengan neraka (dan sekali-kali tidak ada Tuhan selain
Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan) semua makhluk-Nya.
|
||
Tuhan langit dan bumi
dan apa yang ada di antara keduanya Yang Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun." (66)
|
|
رَبُّ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ
وَٱلۡأَرۡضِ وَمَا بَيۡنَہُمَا ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡغَفَّـٰرُ (٦٦)
|
|
||
066. (Rabb langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya
Yang Maha Perkasa) yakni Maha Menang atas semua perkara-Nya (lagi Maha
Pengampun") terhadap kekasih-kekasih-Nya.
|
||
Katakanlah:
"Berita itu adalah berita yang besar, (67)
|
|
قُلۡ هُوَ نَبَؤٌاْ
عَظِيمٌ (٦٧)
|
|
||
067. (Katakanlah) kepada mereka! ("Berita itu
adalah berita besar.)
|
||
yang kamu berpaling
daripadanya. (68)
|
|
أَنتُمۡ عَنۡهُ
مُعۡرِضُونَ (٦٨)
|
|
||
068. (Yang kalian berpaling darinya) dari Alquran yang
aku beritakan dan aku datangkan kepada kalian; di dalamnya terdapat hal-hal
yang tidak dapat diketahui, melainkan hanya dengan jalan wahyu. Yang dimaksud
dengan berita yang besar itu ialah:
|
||
Aku tiada mempunyai
pengetahuan sedikitpun tentang al mala’ul a`la [malaikat] itu ketika mereka
berbantah-bantahan. (69)
|
|
مَا كَانَ لِىَ مِنۡ عِلۡمِۭ
بِٱلۡمَلَإِ ٱلۡأَعۡلَىٰٓ إِذۡ يَخۡتَصِمُونَ (٦٩)
|
|
||
069. (Aku tiada mempunyai pengetahuan sedikit pun
tentang Al-Mala'ul A'la) yakni para malaikat itu (ketika mereka
berbantah-bantahan) tentang perihal Nabi Adam, ketika Allah berfirman, 'Sesungguhnya
Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi...' (Q.S. Al-Baqarah, 30)
|
||
Tidak diwahyukan
kepadaku, melainkan bahwa sesungguhnya aku hanyalah seorang pemberi
peringatan yang nyata". (70)
|
|
إِن يُوحَىٰٓ إِلَىَّ
إِلَّآ أَنَّمَآ أَنَا۟ نَذِيرٌ۬ مُّبِينٌ (٧٠)
|
|
||
070. (Tidak) tiada (diwahyukan kepadaku, melainkan
bahwa sesungguhnya aku) yakni aku ini (hanyalah seorang pemberi peringatan
yang nyata") artinya nyata peringatannya.
|
||
[Ingatlah] ketika
Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan
manusia dari tanah". (71)
|
|
إِذۡ قَالَ رَبُّكَ
لِلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةِ إِنِّى
خَـٰلِقُۢ بَشَرً۬ا مِّن طِينٍ۬ (٧١)
|
|
||
071. Ingatlah (ketika Rabbmu berfirman kepada malaikat,
"Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah) yaitu Adam.
|
||
Maka apabila telah
Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh [ciptaan]Ku; maka
hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya". (72)
|
|
فَإِذَا
سَوَّيۡتُهُ ۥ وَنَفَخۡتُ فِيهِ مِن رُّوحِى فَقَعُواْ لَهُ ۥ
سَـٰجِدِينَ (٧٢)
|
|
||
072. (Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya)
telah sempurna kejadiannya (dan Kutiupkan) Kualirkan (kepadanya roh
ciptaan-Ku) sehingga ia menjadi hidup. Dimudhafkannya lafal ruh kepada Allah dimaksud
untuk memuliakan Nabi Adam. Roh adalah tubuh yang lembut dan tidak kelihatan
oleh mata, yang membuat manusia dapat hidup karena memasuki tubuhnya (maka
hendaklah kalian bersungkur dengan sujud kepadanya") sujud penghormatan
dengan cara membungkukkan badan.
|
||
Lalu seluruh malaikat
itu bersujud semuanya. (73)
|
|
فَسَجَدَ ٱلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةُ ڪُلُّهُمۡ
أَجۡمَعُونَ (٧٣)
|
|
||
073. (Lalu seluruh malaikat itu sujud semuanya) di
dalam ayat ini terdapat dua Taukid, yaitu lafal Kulluhum dan lafal Ajma
'uuna.
|
||
kecuali iblis; dia
menyombongkan diri dan adalah dia termasuk orang-orang yang kafir. (74)
|
|
إِلَّآ إِبۡلِيسَ
ٱسۡتَكۡبَرَ وَكَانَ مِنَ ٱلۡكَـٰفِرِينَ (٧٤)
|
|
||
074. (Kecuali iblis) dia adalah bapaknya jin yang
dahulunya campur bersama dengan malaikat (dia menyombongkan diri dan adalah
dia termasuk orang-orang yang kafir) menurut ilmu Allah.
|
||
Allah berfirman:
"Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah
Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah
kamu [merasa] termasuk orang-orang yang [lebih] tinggi?". (75)
|
|
قَالَ يَـٰٓإِبۡلِيسُ
مَا مَنَعَكَ أَن تَسۡجُدَ لِمَا خَلَقۡتُ بِيَدَىَّۖ أَسۡتَكۡبَرۡتَ أَمۡ
كُنتَ مِنَ ٱلۡعَالِينَ (٧٥)
|
|
||
075. (Allah berfirman, "Hai iblis! Apakah yang
menghalangi kamu sujud kepada yang telah Kuciptakan dengan kedua tangan
kekuasaan-Ku?) maksudnya, yang telah Aku atur penciptaannya secara langsung;
ungkapan ini dimaksud memuliakan kedudukan Nabi Adam, karena sesungguhnya
setiap makhluk diciptakan oleh Allah secara langsung. (Apakah kamu
menyombongkan diri) sekarang sehingga kamu tidak mau bersujud kepadanya;
Istifham atau kata tanya di sini menunjukkan makna cemoohan (ataukah kamu
merasa termasuk orang-orang yang lebih tinggi?") merasa tinggi diri
sehingga kamu bersikap takabur tidak mau bersujud.
|
||
Iblis berkata:
"Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api,
sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah". (76)
|
|
قَالَ أَنَا۟ خَيۡرٌ۬
مِّنۡهُۖ خَلَقۡتَنِى مِن نَّارٍ۬ وَخَلَقۡتَهُ ۥ مِن طِينٍ۬ (٧٦)
|
|
||
076. (Iblis berkata, "Aku lebih baik daripadanya,
karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari
tanah.")
|
||
Allah berfirman:
"Maka keluarlah kamu dari surga; sesungguhnya kamu adalah orang yang
terkutuk, (77)
|
|
قَالَ فَٱخۡرُجۡ مِنۡہَا
فَإِنَّكَ رَجِيمٌ۬ (٧٧)
|
|
||
077. (Allah berfirman, "Maka keluarlah kamu dari
surga) menurut pendapat yang lain dari langit (sesungguhnya kamu adalah orang
yang diusir) yang terusir.
|
||
sesungguhnya
kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan". (78)
|
|
وَإِنَّ عَلَيۡكَ
لَعۡنَتِىٓ إِلَىٰ يَوۡمِ ٱلدِّينِ (٧٨)
|
|
||
078. (Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari
pembalasan") yakni hari Allah melakukan pembalasan.
|
||
Iblis berkata:
"Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan".
(79)
|
|
قَالَ رَبِّ
فَأَنظِرۡنِىٓ إِلَىٰ يَوۡمِ يُبۡعَثُونَ (٧٩)
|
|
||
079. (Iblis berkata, "Ya Rabbku! Berilah aku
tenggang waktu sampai hari mereka dibangkitkan") sampai manusia
dibangkitkan.
|
||
Allah berfirman:
"Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, (80)
|
|
قَالَ فَإِنَّكَ مِنَ
ٱلۡمُنظَرِينَ (٨٠)
|
|
||
080. (Allah berfirman, "Sesungguhnya kamu termasuk
orang-orang yang diberi tangguh.)
|
||
sampai kepada hari
yang telah ditentukan waktunya [hari kiamat]". (81)
|
|
إِلَىٰ يَوۡمِ
ٱلۡوَقۡتِ ٱلۡمَعۡلُومِ (٨١)
|
|
||
081. (Sampai kepada hari yang telah ditentukan
waktunya") yakni waktu tiupan sangkakala yang pertama atau hari kiamat.
|
||
Iblis menjawab:
"Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, (82)
|
|
قَالَ فَبِعِزَّتِكَ
لَأُغۡوِيَنَّهُمۡ أَجۡمَعِينَ (٨٢)
|
|
||
082. (Iblis menjawab, "Demi kekuasaan Engkau, aku
akan menyesatkan mereka semuanya).
|
||
kecuali hamba-hamba-Mu
yang mukhlis [1305] di antara mereka. (83)
|
|
إِلَّا عِبَادَكَ
مِنۡهُمُ ٱلۡمُخۡلَصِينَ (٨٣)
|
|
||
[1305] Lihat not 799.
Yang dimaksud dengan "mukhlis" ialah orang-orang yang telah diberi
taufiq untuk mentaati segala petunjuk dan perintah Allah s.w.t.
|
||
|
||
083. (Kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara
mereka") yakni orang-orang yang beriman.
|
||
Allah berfirman:
"Maka yang benar [adalah sumpah-Ku] dan hanya kebenaran itulah yang
Ku-katakan". (84)
|
|
قَالَ فَٱلۡحَقُّ
وَٱلۡحَقَّ أَقُولُ (٨٤)
|
|
||
084. (Allah berfirman, "Maka yang benar adalah
sumpah-Ku dan hanya kebenaran itulah yang Kukatakan") dapat dibaca
Falhaqqa Wal Haqqa atau Falhaqqu Wal Haqqa; kalau dibaca Nashab berarti
dinashabkan oleh Fi'il yang sesudahnya. Bila lafal pertama dinashabkan,
menurut suatu pendapat dikatakan, bahwa dinashabkan oleh Fi'll yang telah
disebutkan. Menurut pendapat yang lainnya lagi dinashabkan karena menjadi
Mashdar, bentuk asalnya adalah Uhiqqal Haqqa. Menurut pendapat yang lainnya
lagi karena huruf Qasamnya dicabut. Dibaca Rafa' atas dasar karena menjadi
Mubtada yang dibuang Khabarnya, bentuk asalnya adalah Falhaqqu Minnii.
Menurut pendapat yang lainnya lagi bentuk asalnya adalah, Falhaqqu Qasami,
dan jawab Qasamnya ialah kalimat berikutnya, yaitu:
|
||
Sesungguhnya Aku pasti
akan memenuhi neraka Jahannam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang
mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya. (85)
|
|
لَأَمۡلَأَنَّ
جَهَنَّمَ مِنكَ وَمِمَّن تَبِعَكَ مِنۡہُمۡ أَجۡمَعِينَ (٨٥)
|
|
||
085. (Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka
Jahanam dengan jenis kamu) berikut keturunanmu (dan dengan orang-orang yang
mengikuti kamu di antara mereka) yakni umat manusia (semuanya.)
|
||
Katakanlah [hai
Muhammad]: "Aku tidak meminta upah sedikitpun kepadamu atas da’wahku;
dan bukanlah aku termasuk orang-orang yang mengada-adakan. (86)
|
|
قُلۡ مَآ
أَسۡـَٔلُكُمۡ عَلَيۡهِ مِنۡ أَجۡرٍ۬ وَمَآ أَنَا۟ مِنَ ٱلۡمُتَكَلِّفِينَ (٨٦)
|
|
||
086. (Katakanlah! "Aku tidak meminta kepada kalian
atas hal ini) atas penyampaian risalah ini (upah sedikit pun) persenan
sedikit pun dari kalian (dan bukanlah aku termasuk orang-orang yang
mengada-adakan) maksudnya, membuat-buat Alquran dari diriku sendiri.
|
||
Al Qur’an ini tidak
lain hanyalah peringatan bagi semesta alam. (87)
|
|
إِنۡ هُوَ إِلَّا
ذِكۡرٌ۬ لِّلۡعَـٰلَمِينَ (٨٧)
|
|
||
087. (Tiada lain ini) Alquran ini (hanyalah peringatan)
yakni nasihat dan peringatan (bagi semesta alam) maksudnya bagi jenis
manusia, jin dan makhluk-makhluk yang berakal selain malaikat.
|
||
Dan sesungguhnya kamu
akan mengetahui [kebenaran] berita Al Qur’an setelah beberapa waktu lagi [1306]. (88)
|
|
وَلَتَعۡلَمُنَّ
نَبَأَهُ ۥ بَعۡدَ حِينِۭ (٨٨)
|
|
||
[1306] Kebenaran
berita-berita Al-Qur'an itu ada yang terlaksana di dunia dan ada pula yang
terlaksana di akhirat; yang terlaksana di dunia seperti kebenaran janji Allah
kepada orang-orang Mu'min bahwa mereka akan menang dalam peperangan dengan kaum musyrikin, dan
yang terlaksana di akhirat seperti kebenaran janji Allah tentang balasan atau
perhitungan yang akan dilakukan terhadap manusia.
|
||
|
||
088. (Dan sesungguhnya kalian akan mengetahui) hai
orang-orang kafir Mekah (berita Alquran) yaitu berita kebenarannya (setelah
beberapa waktu lagi") yakni pada hari kiamat nanti. Lafal 'Alima
bermakna 'Arafa yakni mengetahui. Huruf Lam sebelumnya adalah Lam Qasam bagi
lafal yang diperkirakan, bentuk asalnya adalah, Wallaahi Lata'lamunna.
|
-
Terjemah dan Tafsir Jalalain ▼
- 1. Al Faatihah
- 2. Al Baqarah-1
- 2. Al Baqarah-2
- 2. Al Baqarah-3
- 2. Al Baqarah-4
- 3. Ali 'Imran-1
- 3. Ali 'Imran-2
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Assy Ssyamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 5. Al Maaidah
- Al Qur'an Per Juz ▼
- 1. Al Fatihah
- 2. Al Baqarah
- 3. Ali Imran
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Asy Syamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 6. Al An'aam
Senin, 29 April 2013
Surah 38 - Shad (1 -88)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar