Surah IA BERMUKA MASAM
|
|
سُوۡرَةُ عَبَسَ
|
|
||
Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
|
|
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
|
|
||
Dia [Muhammad] bermuka
masam dan berpaling, (1)
|
|
عَبَسَ وَتَوَلَّىٰٓ (١)
|
|
||
001. (Dia telah bermuka masam) yakni Nabi Muhammad telah
bermuka masam (dan berpaling) yaitu memalingkan mukanya karena,
|
||
karena telah datang
seorang buta kepadanya [1555]. (2)
|
|
أَن جَآءَهُ
ٱلۡأَعۡمَىٰ (٢)
|
|
||
[1555] Orang
buta itu bernama Abdullah bin Ummi Maktum. Dia datang kepada Rasulullah SAW
meminta ajaran-ajaran tentang Islam; lalu Rasulullah SAW bermuka masam dan
berpaling daripadanya, karena beliau sedang menghadapi pembesar Quraisy
dengan pengharapan agar pembesar-pembesar tersebut mau masuk Islam. Maka
turunlah surat ini sebagi teguran kepada Rasulullah SAW
|
||
|
||
002. (telah datang seorang buta kepadanya) yaitu
Abdullah bin Umi Maktum. Nabi saw. tidak melayaninya karena pada saat itu ia
sedang sibuk menghadapi orang-orang yang diharapkan untuk dapat masuk Islam,
mereka terdiri dari orang-orang terhormat kabilah Quraisy, dan ia sangat
menginginkan mereka masuk Islam. Sedangkan orang yang buta itu atau Abdullah
bin Umi Maktum tidak mengetahui kesibukan Nabi saw. pada waktu itu, karena ia
buta. Maka Abdullah bin Umi Maktum langsung menghadap dan berseru,
"Ajarkanlah kepadaku apa-apa yang telah Allah ajarkan kepadamu."
Akan tetapi Nabi saw. pergi berpaling darinya menuju ke rumah, maka turunlah
wahyu yang menegur sikapnya itu, yaitu sebagaimana yang disebutkan dalam
surat ini. Nabi saw. setelah itu, apabila datang Abdullah bin Umi Maktum
berkunjung kepadanya, beliau selalu mengatakan, "Selamat datang orang
yang menyebabkan Rabbku menegurku karenanya," lalu beliau menghamparkan
kain serbannya sebagai tempat duduk Abdullah bin Umi Maktum.
|
||
Tahukah kamu
barangkali ia ingin membersihkan dirinya [dari dosa]. (3)
|
|
وَمَا يُدۡرِيكَ لَعَلَّهُ ۥ
يَزَّكَّىٰٓ (٣)
|
|
||
003. (Tahukah kamu) artinya, mengertikah kamu (barangkali ia
ingin membersihkan dirinya) dari dosa-dosa setelah mendengar dari kamu; lafal
Yazzakkaa bentuk asalnya adalah Yatazakkaa, kemudian huruf Ta diidgamkan
kepada huruf Za sehingga jadilah Yazzakkaa.
|
||
atau dia [ingin]
mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfa’at kepadanya?
(4)
|
|
أَوۡ يَذَّكَّرُ
فَتَنفَعَهُ ٱلذِّكۡرَىٰٓ (٤)
|
|
||
004. (Atau dia ingin mendapatkan pelajaran) lafal Yadzdzakkaru
bentuk asalnya adalah Yatadzakkaru, kemudian huruf Ta diidgamkan kepada huruf
Dzal sehingga jadilah Yadzdzakkaru, artinya mengambil pelajaran dan nasihat
(lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya) atau nasihat yang telah
didengarnya dari kamu bermanfaat bagi dirinya. Menurut suatu qiraat lafal
Fatanfa'ahu dibaca Fatanfa'uhu, yaitu dibaca Nashab karena menjadi Jawab dari
Tarajji atau lafal La'allahuu tadi.
|
||
Adapun orang yang
merasa dirinya serba cukup [1556], (5)
|
|
أَمَّا مَنِ
ٱسۡتَغۡنَىٰ (٥)
|
|
||
[1556] Yaitu
pembesar-pembesar Quraisy yang sedang dihadapi Rasulullah SAW yang
diharapkannya dapat masuk Islam.
|
||
|
||
005. (Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup)
karena memiliki harta.
|
||
maka kamu melayaninya.
(6)
|
|
فَأَنتَ لَهُ ۥ
تَصَدَّىٰ (٦)
|
|
||
006. (Maka kamu melayaninya) atau menerima dan mengajukan
tawaranmu; menurut suatu qiraat lafal Tashaddaa dibaca Tashshaddaa yang
bentuk asalnya adalah Tatashaddaa, kemudian huruf Ta kedua diidgamkan kepada
huruf Shad, sehingga jadilah Tashshaddaa.
|
||
Padahal tidak ada
[celaan] atasmu kalau dia tidak membersihkan diri [beriman]. (7)
|
|
وَمَا عَلَيۡكَ أَلَّا
يَزَّكَّىٰ (٧)
|
|
||
007. (Padahal tidak ada celaan atasmu kalau dia tidak
membersihkan diri) yakni orang yang serba berkecukupan itu tidak beriman.
|
||
Dan adapun orang yang
datang kepadamu dengan bersegera [untuk mendapatkan pengajaran], (8)
|
|
وَأَمَّا مَن جَآءَكَ
يَسۡعَىٰ (٨)
|
|
||
008. (Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera)
lafal Yas'aa berkedudukan sebagai Haal atau kata keterangan keadaan bagi
Fa'il atau subjek yang terkandung di dalam lafal Jaa-a.
|
||
sedang ia takut kepada
[Allah], (9)
|
|
وَهُوَ يَخۡشَىٰ (٩)
|
|
||
009. (Sedangkan ia takut) kepada Allah swt.; lafal Yakhsyaa
menjadi Haal dari fa'il yang terdapat di dalam lafal Yas'aa, yang dimaksud
adalah si orang buta itu atau Abdullah bin Umi Maktum.
|
||
maka kamu
mengabaikannya. (10)
|
|
فَأَنتَ عَنۡهُ
تَلَهَّىٰ (١٠)
|
|
||
010. (Maka kamu mengabaikannya) artinya, tiada
memperhatikannya sama sekali; lafal Talahhaa asalnya Tatalahhaa, kemudian
salah satu dari kedua huruf Ta dibuang, sehingga jadilah Talahhaa.
|
||
Sekali-kali jangan
[demikian]! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan,
(11)
|
|
كَلَّآ إِنَّہَا
تَذۡكِرَةٌ۬ (١١)
|
|
||
011. (Sekali-kali jangan) berbuat demikian, yakni janganlah
kamu berbuat hal yang serupa lagi. (Sesungguhnya hal ini) maksudnya, surat
ini atau ayat-ayat ini (adalah suatu peringatan) suatu pelajaran bagi makhluk
semuanya.
|
||
maka barangsiapa yang
menghendaki, tentulah ia memperhatikannya, (12)
|
|
فَمَن شَآءَ
ذَكَرَهُ ۥ (١٢)
|
|
||
012. (Maka barang siapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya)
atau tentu ia menghafalnya kemudian menjadikannya sebagai nasihat bagi
dirinya.
|
||
di dalam kitab-kitab
yang dimuliakan [1557], (13)
|
|
فِى صُحُفٍ۬
مُّكَرَّمَةٍ۬ (١٣)
|
|
||
[1557]
Maksudnya: kitab-kitab yang diturunkan kepada nabi-nabi yang berasal dari
Lauhul Mahfuzh
|
||
|
||
013. (Di dalam kitab-kitab) menjadi Khabar yang kedua,
karena sesungguhnya ia dan yang sebelumnya berkedudukan sebagai jumlah
Mu'taridhah atau kalimat sisipan (yang dimuliakan) di sisi Allah.
|
||
yang ditinggikan lagi
disucikan, (14)
|
|
مَّرۡفُوعَةٍ۬
مُّطَهَّرَةِۭ (١٤)
|
|
||
014. (Yang ditinggikan) di langit (lagi disucikan) dari
sentuhan setan.
|
||
di tangan para penulis
[malaikat], (15)
|
|
بِأَيۡدِى سَفَرَةٍ۬ (١٥)
|
|
||
015. (Di tangan para penulis) yakni malaikat-malaikat yang
menukilnya dari Lohmahfuz.
|
||
yang mulia lagi
berbakti. (16)
|
|
كِرَامِۭ بَرَرَةٍ۬ (١٦)
|
|
||
016. (Yang mulia lagi berbakti) artinya, semuanya taat kepada
Allah swt.; mereka itu adalah malaikat-malaikat.
|
||
Binasalah manusia;
alangkah amat sangat kekafirannya? (17)
|
|
قُتِلَ ٱلۡإِنسَـٰنُ
مَآ أَكۡفَرَهُ ۥ (١٧)
|
|
||
017. (Binasalah manusia) maksudnya, terlaknatlah orang kafir
itu (alangkah sangat kekafirannya) Istifham atau kata tanya pada ayat ini
mengandung makna celaan; makna yang dimaksud, apakah gerangan yang
mendorongnya berlaku kafir?
|
||
Dari apakah Allah
menciptakannya? (18)
|
|
مِنۡ أَىِّ شَىۡءٍ
خَلَقَهُ ۥ (١٨)
|
|
||
018. (Dari apakah Allah menciptakannya?) Istifham atau kata
tanya di sini mengandung makna Taqrir. Kemudian Allah menjelaskannya melalui
firman berikutnya:
|
||
Dari setetes mani,
Allah menciptakannya lalu menentukannya [1558]. (19)
|
|
مِن نُّطۡفَةٍ
خَلَقَهُ ۥ فَقَدَّرَهُ ۥ (١٩)
|
|
||
[1558] Yang
dimaksud dengan "menentukannya" ialah menentukan fase-fase
kejadiannya, umurnya, rezkinya, dan nasibnya.
|
||
|
||
019. (Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu
menentukannya) menjadi 'alaqah, kemudian menjadi segumpal daging hingga akhir
penciptaannya.
|
||
Kemudian Dia
memudahkan jalannya [1559], (20)
|
|
ثُمَّ ٱلسَّبِيلَ
يَسَّرَهُ ۥ (٢٠)
|
|
||
[1559]
"Memudahkan jalan" maksudnya memudahkan kelahirannya atau memberi
persediaan kepadanya untuk menjalani jalan yang benar atau jalan yang sesat.
|
||
|
||
020. (Kemudian untuk menempuh jalannya) yakni jalan ia
keluar dari perut ibunya (Dia memudahkannya.)
|
||
kemudian Dia
mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur, (21)
|
|
ثُمَّ أَمَاتَهُ ۥ
فَأَقۡبَرَهُ ۥ (٢١)
|
|
||
021. (Kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam
kubur) artinya, Dia menjadikannya berada di dalam kubur yang menutupinya.
|
||
kemudian bila Dia
menghendaki, Dia membangkitkannya kembali. (22)
|
|
ثُمَّ إِذَا شَآءَ
أَنشَرَهُ ۥ (٢٢)
|
|
||
022. (Kemudian bila Dia menghendaki, Dia membangkitkannya
kembali) menjadi hidup kembali pada hari berbangkit nanti.
|
||
Sekali-kali jangan;
manusia itu belum melaksanakan apa yang diperintahkan Allah kepadanya,
(23)
|
|
كَلَّا لَمَّا يَقۡضِ
مَآ أَمَرَهُ ۥ (٢٣)
|
|
||
023. (Tidaklah demikian) artinya, benarlah (manusia itu belum
melaksanakan) belum mengerjakan (apa yang diperintahkan Allah kepadanya)
yakni apa yang telah diperintahkan oleh Rabbnya supaya ia mengerjakannya.
|
||
maka hendaklah manusia
itu memperhatikan makanannya. (24)
|
|
فَلۡيَنظُرِ
ٱلۡإِنسَـٰنُ إِلَىٰ طَعَامِهِۦۤ (٢٤)
|
|
||
024. (Maka hendaklah manusia itu memperhatikan) dengan
memasang akalnya (kepada makanannya) bagaimanakah makanan itu diciptakan dan
diatur untuknya?
|
||
Sesungguhnya Kami
benar-benar telah mencurahkan air [dari langit], (25)
|
|
أَنَّا صَبَبۡنَا
ٱلۡمَآءَ صَبًّ۬ا (٢٥)
|
|
||
025. (Sesungguhnya Kami telah mencurahkan air) dari awan
(dengan sebenar-benarnya.)
|
||
kemudian Kami belah
bumi dengan sebaik-baiknya, (26)
|
|
ثُمَّ شَقَقۡنَا
ٱلۡأَرۡضَ شَقًّ۬ا (٢٦)
|
|
||
026. (Kemudian Kami belah bumi) dengan tumbuh-tumbuhan yang
tumbuh dari dalamnya (dengan sebaik-baiknya.)
|
||
lalu Kami tumbuhkan
biji-bijian di bumi itu, (27)
|
|
فَأَنۢبَتۡنَا فِيہَا
حَبًّ۬ا (٢٧)
|
|
||
027. (Lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu) seperti
biji gandum dan biji jawawut.
|
||
anggur dan
sayur-sayuran, (28)
|
|
وَعِنَبً۬ا وَقَضۡبً۬ا
(٢٨)
|
|
||
028. (Anggur dan sayur-sayuran) atau sayur-mayur.
|
||
Zaitun dan pohon
kurma, (29)
|
|
وَزَيۡتُونً۬ا
وَنَخۡلاً۬ (٢٩)
|
|
||
029. (Zaitun dan pohon kurma),
|
||
kebun-kebun [yang]
lebat, (30)
|
|
وَحَدَآٮِٕقَ غُلۡبً۬ا (٣٠)
|
|
||
030. (dan kebun-kebun yang lebat) yakni kebun-kebun yang
banyak pepohonannya.
|
||
dan buah-buahan serta
rumput-rumputan, (31)
|
|
وَفَـٰكِهَةً۬
وَأَبًّ۬ا (٣١)
|
|
||
031. (Dan buah-buahan serta rumput-rumputan) yaitu
tumbuh-tumbuhan yang menjadi makanan binatang ternak; tetapi menurut suatu
pendapat "Abban" artinya makanan ternak yang berasal dari tangkai
atau bulir gandum atau padi dan lain sebagainya yang sejenis.
|
||
untuk kesenanganmu dan
untuk binatang-binatang ternakmu. (32)
|
|
مَّتَـٰعً۬ا لَّكُمۡ
وَلِأَنۡعَـٰمِكُمۡ (٣٢)
|
|
||
032. (Untuk kesenangan) sebagai kesenangan atau untuk
menyenangkan, penafsirannya sebagaimana yang telah disebutkan tadi pada surat
sebelumnya (bagi kalian dan bagi binatang-binatang ternak kalian)
penafsirannya sama dengan yang terdahulu pada surat sebelumnya.
|
||
Dan apabila datang
suara yang memekakkan [tiupan sangkakala yang kedua], (33)
|
|
فَإِذَا جَآءَتِ
ٱلصَّآخَّةُ (٣٣)
|
|
||
033. (Dan apabila datang suara yang memekakkan) yakni tiupan
sangkakala yang kedua.
|
||
pada hari ketika
manusia lari dari saudaranya, (34)
|
|
يَوۡمَ يَفِرُّ
ٱلۡمَرۡءُ مِنۡ أَخِيهِ (٣٤)
|
|
||
034. (Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya.)
|
||
dari ibu dan bapaknya,
(35)
|
|
وَأُمِّهِۦ وَأَبِيهِ
(٣٥)
|
|
||
035. (Dari ibu dan bapaknya.)
|
||
dari isteri dan
anak-anaknya. (36)
|
|
وَصَـٰحِبَتِهِۦ
وَبَنِيهِ (٣٦)
|
|
||
036. (Dari teman hidupnya) yakni istrinya (dan anak-anaknya)
lafal Yauma merupakan Badal dari lafal Idzaa, sebagai Jawabnya disimpulkan
dari berikut ini.
|
||
Setiap orang dari
mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya. (37)
|
|
لِكُلِّ ٱمۡرِىٍٕ۬
مِّنۡہُمۡ يَوۡمَٮِٕذٍ۬ شَأۡنٌ۬
يُغۡنِيهِ (٣٧)
|
|
||
037. (Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan
yang cukup menyibukkannya) yakni keadaan yang membuatnya tidak mengindahkan
hal-hal lainnya, atau dengan kata lain setiap orang pada hari itu sibuk
dengan urusannya masing-masing.
|
||
Banyak muka pada hari
itu berseri-seri, (38)
|
|
وُجُوهٌ۬ يَوۡمَٮِٕذٍ۬ مُّسۡفِرَةٌ۬
(٣٨)
|
|
||
038. (Banyak muka pada hari itu berseri-seri) yakni tampak
cerah ceria.
|
||
tertawa dan gembira
ria, (39)
|
|
ضَاحِكَةٌ۬
مُّسۡتَبۡشِرَةٌ۬ (٣٩)
|
|
||
039. (Tertawa dan gembira) atau bergembira, mereka itu adalah
orang-orang yang beriman.
|
||
dan banyak [pula] muka
pada hari itu tertutup debu, (40)
|
|
وَوُجُوهٌ۬ يَوۡمَٮِٕذٍ عَلَيۡہَا
غَبَرَةٌ۬ (٤٠)
|
|
||
040. (Dan banyak pula muka pada hari itu tertutup debu)
artinya, penuh dengan debu.
|
||
dan ditutup lagi oleh
kegelapan [1560]. (41)
|
|
تَرۡهَقُهَا قَتَرَةٌ (٤١)
|
|
||
[1560] Maksudnya mereka ditimpa kehinaan dan kesusahan.
|
||
|
||
041. (Dan ditutup pula) diselimuti pula (oleh
kegelapan) dan kepekatan yang menghitam.
|
||
Mereka itulah
orang-orang kafir lagi durhaka. (42)
|
|
أُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلۡكَفَرَةُ
ٱلۡفَجَرَةُ (٤٢)
|
|
||
042. (Mereka itulah) maksudnya, orang-orang yang keadaannya
demikian adalah (orang-orang kafir lagi durhaka) yakni orang-orang yang di
dalam dirinya berkumpul kekafiran dan kedurhakaan.
|
-
Terjemah dan Tafsir Jalalain ▼
- 1. Al Faatihah
- 2. Al Baqarah-1
- 2. Al Baqarah-2
- 2. Al Baqarah-3
- 2. Al Baqarah-4
- 3. Ali 'Imran-1
- 3. Ali 'Imran-2
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Assy Ssyamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 5. Al Maaidah
- Al Qur'an Per Juz ▼
- 1. Al Fatihah
- 2. Al Baqarah
- 3. Ali Imran
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Asy Syamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 6. Al An'aam
Senin, 29 April 2013
Surah 80 - 'Abasa (1 - 42)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar