Surah QAAF
|
|
سُوۡرَةُ قٓ
|
|
||
Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
|
|
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
|
|
||
Qaaf [1412] Demi Al Qur’an yang
sangat mulia. (1)
|
|
قٓۚ وَٱلۡقُرۡءَانِ
ٱلۡمَجِيدِ (١)
|
|
||
[1412] Lihat
not. no 10. Ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari
surat-surat Al-Qur'an seperti: alif laam miim, alif laam raa, alif laam miim
shaad dan sebagainya. Diantara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan
pengertiannya kepada Allah karena dipandang termasuk ayat-ayat
mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. Golongan yang
menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang
berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian para
pendengar supaya memperhatikan Al-Qur'an itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa
Al-Qur'an itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari
huruf-huruf abjad. Kalau mereka tidak percaya bahwa Al-Qur'an diturunkan dari
Allah dan hanya buatan Muhammad SAW semata-mata, maka cobalah mereka buat
semacam Al Quran itu.
|
||
|
||
001. (Qaaf) hanya Allah saja yang mengetahui arti dan
maksudnya. (Demi Alquran yang sangat agung) artinya, yang sangat mulia,
tiadalah orang-orang kafir Mekah beriman kepada Nabi Muhammad saw.
|
||
[Mereka tidak
menerimanya] bahkan mereka tercengang karena telah datang kepada mereka seorang
pemberi peringatan dari [kalangan] mereka sendiri, maka berkatalah
orang-orang kafir: "Ini adalah suatu yang amat ajaib". (2)
|
|
بَلۡ عَجِبُوٓاْ أَن
جَآءَهُم مُّنذِرٌ۬ مِّنۡهُمۡ فَقَالَ ٱلۡكَـٰفِرُونَ هَـٰذَا شَىۡءٌ عَجِيبٌ (٢)
|
|
||
002. (Bahkan mereka tercengang karena telah datang kepada
mereka seorang pemberi peringatan dari kalangan mereka sendiri) yakni seorang
rasul yang memperingatkan mereka tentang adanya azab neraka sesudah hari
berbangkit, bila mereka tidak beriman (maka berkatalah orang-orang kafir,
"Ini) tentang peringatan itu (adalah suatu hal yang amat ajaib.)
|
||
Apakah kami setelah
mati dan setelah menjadi tanah [kami akan kembali lagi]?, itu adalah suatu
pengembalian yang tidak mungkin. (3)
|
|
أَءِذَا مِتۡنَا
وَكُنَّا تُرَابً۬اۖ ذَٲلِكَ رَجۡعُۢ بَعِيدٌ۬ (٣)
|
|
||
003. (Apakah bila) dapat dibaca Tahqiq, dapat pula dibaca
Tas-hil (kami telah mati dan setelah menjadi tanah) kami akan kembali menjadi
hidup? (itu adalah suatu pengembalian yang tidak mungkin") yakni sangat
jauh dari kemungkinan.
|
||
Sesungguhnya Kami
telah mengetahui apa yang dihancurkan oleh bumi dari [tubuh-tubuh] mereka,
dan pada sisi Kamipun ada kitab yang memelihara [mencatat]. (4)
|
|
قَدۡ عَلِمۡنَا مَا
تَنقُصُ ٱلۡأَرۡضُ مِنۡہُمۡۖ وَعِندَنَا كِتَـٰبٌ حَفِيظُۢ (٤)
|
|
||
004. (Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang dihancurkan
oleh bumi) apa yang telah dimakan olehnya (dari tubuh-tubuh mereka, dan pada
sisi Kami ada kitab yang memelihara) yaitu Lohmahfuz, di dalamnya telah
tertera segala sesuatu yang telah dipastikan ketentuannya.
|
||
Sebenarnya, mereka
telah mendustakan kebenaran tatkala kebenaran itu datang kepada mereka, maka
mereka berada dalam keadaan kacau balau. (5)
|
|
بَلۡ كَذَّبُواْ
بِٱلۡحَقِّ لَمَّا جَآءَهُمۡ فَهُمۡ فِىٓ أَمۡرٍ۬ مَّرِيجٍ (٥)
|
|
||
005. (Sebenarnya mereka telah mendustakan kebenaran) yakni
Alquran (tatkala kebenaran itu datang kepada mereka, maka mereka) menanggapi
tentang perihal Nabi saw. dan Alquran (berada dalam keadaan kacau-balau)
yakni tidak menentu, terkadang mereka mengatakan, bahwa Nabi adalah penyihir
dan Alquran adalah sihir, terkadang juga mengatakan bahwa dia adalah penyair
dan Alquran adalah syairnya, terkadang mereka mengatakan bahwa dia adalah
seorang peramal dan Alquran adalah ramalannya.
|
||
Maka apakah mereka
tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami
meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak
sedikitpun? (6)
|
|
أَفَلَمۡ يَنظُرُوٓاْ
إِلَى ٱلسَّمَآءِ فَوۡقَهُمۡ كَيۡفَ بَنَيۡنَـٰهَا وَزَيَّنَّـٰهَا وَمَا لَهَا
مِن فُرُوجٍ۬ (٦)
|
|
||
006. (Maka apakah mereka tidak melihat) dengan mata mereka.
Padahal mata itu, dipasang untuk mengambil pelajaran dari apa yang dilihatnya,
yaitu sewaktu mereka ingkar kepada adanya hari berbangkit (akan langit) yang
ada (di atas mereka bagaimana Kami telah membangunnya) tanpa tiang penyangga
(dan Kami hiasi dia) dengan bintang-bintang (dan langit itu tidak mempunyai
retak-retak sedikit pun?) yakni tidak ada celah-celah yang membuatnya cacat.
|
||
Dan Kami hamparkan
bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami
tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata, (7)
|
|
وَٱلۡأَرۡضَ
مَدَدۡنَـٰهَا وَأَلۡقَيۡنَا فِيہَا رَوَٲسِىَ وَأَنۢبَتۡنَا فِيہَا مِن كُلِّ
زَوۡجِۭ بَهِيجٍ۬ (٧)
|
|
||
007. (Dan bumi itu) di'athafkan kepada kedudukan lafal
As-samaa' yakni, dan bumi itu bagaimana (Kami hamparkan) Kami jadikan
terhampar menurut pandangan mata di atas permukaan air (dan Kami letakkan
padanya gunung-gunung) yang memantapkannya (dan Kami tumbuhkan padanya segala
macam tanaman) segala jenis tumbuh-tumbuhan (yang indah) yang tampak sangat
indah dipandang mata karena keindahannya.
|
||
untuk menjadi
pelajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang kembali [mengingat Allah].
(8)
|
|
تَبۡصِرَةً۬ وَذِكۡرَىٰ
لِكُلِّ عَبۡدٍ۬ مُّنِيبٍ۬ (٨)
|
|
||
008. (Untuk menjadi pelajaran) menjadi maf'ul lah, yakni, Kami
lakukan hal tersebut sebagai pemberian pelajaran dari Kami (dan peringatan)
untuk dijadikan sebagai peringatan (bagi tiap-tiap hamba yang kembali) untuk
taat kepada Kami.
|
||
Dan Kami turunkan dari
langit air yang banyak manfa’atnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu
pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam, (9)
|
|
وَنَزَّلۡنَا مِنَ
ٱلسَّمَآءِ مَآءً۬ مُّبَـٰرَكً۬ا فَأَنۢبَتۡنَا بِهِۦ جَنَّـٰتٍ۬ وَحَبَّ
ٱلۡحَصِيدِ (٩)
|
|
||
009. (Dan Kami turunkan dari langit air yang penuh keberkatan)
berkah dan manfaatnya (lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon) maksudnya
kebun-kebun (dan biji-biji tanaman) yakni ladang-ladang (yang diketam) yang
dipanen.
|
||
dan pohon kurma yang
tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun, (10)
|
|
وَٱلنَّخۡلَ
بَاسِقَـٰتٍ۬ لَّهَا طَلۡعٌ۬ نَّضِيدٌ۬ (١٠)
|
|
||
010. (Dan pohon-pohon kurma yang tinggi-tinggi) lafal
Baasiqaatin ini berkedudukan menjadi Hal bagi lafal yang diperkirakan
keberadaannya (yang mempunyai mayang yang bersusun-susun) yaitu sebagian di
antaranya bertumpuk di atas sebagian yang lain.
|
||
untuk menjadi rezki
bagi hamba-hamba [Kami], dan Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati
[kering]. Seperti itulah terjadinya kebangkitan. (11)
|
|
رِّزۡقً۬ا لِّلۡعِبَادِۖ
وَأَحۡيَيۡنَا بِهِۦ بَلۡدَةً۬ مَّيۡتً۬اۚ كَذَٲلِكَ ٱلۡخُرُوجُ (١١)
|
|
||
011. (Untuk menjadi rezeki bagi hamba-hamba) Kami; lafal
Rizqan menjadi Maf'ul Lah (dan Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati)
lafal Maytan dapat digunakan untuk Mudzakkar dan Muannats. (Seperti itulah)
dengan cara itulah (terjadinya kebangkitan) dari kubur, maka mengapa kalian
mengingkarinya? Istifham atau kata tanya mengandung makna Taqrir, makna yang
dimaksud adalah bahwa mereka melihat dan mengetahui hal tersebut.
|
||
Sebelum mereka telah
mendustakan [pula] kaum Nuh dan penduduk Rass [1413] dan Tsamud, (12)
|
|
كَذَّبَتۡ قَبۡلَهُمۡ
قَوۡمُ نُوحٍ۬ وَأَصۡحَـٰبُ ٱلرَّسِّ وَثَمُودُ (١٢)
|
|
||
[1413] Lihat
not. [1069] "Rass" adalah telaga yang sudah kering airnya. Kemudian
dijadikan nama suatu kaum, yaitu kaum Rass. Mereka menyembah patung, lalu
Allah mengutus Nabi Syuaib a.s. kepada mereka.
|
||
|
||
012. (Sebelum mereka telah mendustakan pula kaum Nuh)
di-ta`nits-kannya dhamir yang ada pada lafal Kadzdzabat karena memandang
makna yang terkandung dalam lafal Qaumun (dan penduduk Rass) Rass adalah nama
sebuah sumur yang di sekitarnya tinggal suatu kaum berikut ternak mereka;
mereka menyembah berhala, menurut suatu pendapat nabi mereka bernama
Hanzhalah bin Shafwan; menurut pendapat lainnya bukanlah dia, (dan Tsamud)
yaitu kaum Nabi Shaleh.
|
||
dan kaum ’Aad, kaum
Fir’aun dan kaum Luth, (13)
|
|
وَعَادٌ۬ وَفِرۡعَوۡنُ
وَإِخۡوَٲنُ لُوطٍ۬ (١٣)
|
|
||
013. (Dan kaum Ad) kaum Nabi Hud (kaum Firaun dan kaum Luth.)
|
||
dan penduduk Aikah
serta kaum Tubba’, semuanya telah mendustakan rasul-rasul maka sudah
semestinyalah mereka mendapat hukuman yang sudah diancamkan. (14)
|
|
وَأَصۡحَـٰبُ
ٱلۡأَيۡكَةِ وَقَوۡمُ تُبَّعٍ۬ۚ كُلٌّ۬ كَذَّبَ ٱلرُّسُلَ فَحَقَّ وَعِيدِ (١٤)
|
|
||
014. (Dan penduduk Aikah) yakni penduduk Ghaidhah kaum Nabi
Syuaib (serta kaum Tubba') Tubba' adalah nama raja di negeri Yaman; ia masuk
Islam lalu menyeru kaumnya untuk masuk Islam, tetapi mereka mendustakannya
(masing-masing) dari kaum-kaum yang telah disebutkan tadi (mendustakan
rasul-rasul) sebagaimana yang dilakukan oleh kabilah Quraisy (maka sudah
semestinya mereka mendapat ancaman-Ku) artinya sudah semestinya semuanya
menerima azab-Ku, maka janganlah kamu susah dengan kekafiran orang-orang
Quraisy terhadap dirimu.
|
||
Maka apakah Kami letih
dengan penciptaan yang pertama? Sebenarnya mereka dalam keadaan ragu-ragu
tentang penciptaan yang baru. (15)
|
|
أَفَعَيِينَا
بِٱلۡخَلۡقِ ٱلۡأَوَّلِۚ بَلۡ هُمۡ فِى لَبۡسٍ۬ مِّنۡ خَلۡقٍ۬ جَدِيدٍ۬ (١٥)
|
|
||
015. (Maka apakah Kami letih dengan penciptaan yang pertama?)
maksudnya, Kami tidak merasa letih dengan penciptaan yang pertama itu,
demikian pula Kami tidak merasa letih untuk mengembalikan mereka. (Sebenarnya
mereka dalam keadaan ragu-ragu) yakni berada dalam keragu-raguan (tentang
penciptaan yang baru) yaitu membangkitkan mereka menjadi hidup kembali pada
hari berbangkit nanti.
|
||
Dan sesungguhnya Kami
telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya,
dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (16)
|
|
وَلَقَدۡ خَلَقۡنَا
ٱلۡإِنسَـٰنَ وَنَعۡلَمُ مَا تُوَسۡوِسُ بِهِۦ نَفۡسُهُ ۥۖ وَنَحۡنُ
أَقۡرَبُ إِلَيۡهِ مِنۡ حَبۡلِ ٱلۡوَرِيدِ (١٦)
|
|
||
016. (Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
sedangkan Kami mengetahui) lafal Na'lamu ini berkedudukan menjadi Hal atau
kata keterangan keadaan dan sebelumnya diperkirakan adanya lafal Nahnu (apa)
huruf Maa di sini adalah Mashdariyah (yang dibisikkan) dibicarakan (oleh dia)
yakni oleh manusia, huruf Ba di sini adalah Zaidah, atau untuk Ta'diyah
(dalam hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya) maksudnya ilmu Kami (daripada
urat lehernya) Idhafah di sini mengandung makna Bayan atau untuk menjelaskan,
dan pengertian yang dimaksud dari lafal Al-Wariid adalah dua urat vital yang
terdapat pada bagian belakang leher.
|
||
[yaitu] ketika dua
orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan
yang lain duduk di sebelah kiri. (17)
|
|
إِذۡ يَتَلَقَّى
ٱلۡمُتَلَقِّيَانِ عَنِ ٱلۡيَمِينِ وَعَنِ ٱلشِّمَالِ قَعِيدٌ۬ (١٧)
|
|
||
017. (Ingatlah ketika) lafal Idz di sini dinashabkan oleh
lafal Udzkur yang keberadaannya diperkirakan (mencatat) yakni menulis (dua
malaikat pencatat amal) artinya, yang diserahi tugas oleh Allah untuk
mencatat amal perbuatan yang dilakukan oleh manusia (yang satu berada di
sebelah kanan dan yang lain berada di sebelah kiri) manusia (dalam keadaan
duduk) yakni keduanya duduk, lafal Qa'iid ini adalah Mubtada dan Khabarnya
adalah lafal sebelumnya.
|
||
Tiada suatu ucapanpun
yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu
hadir. (18)
|
|
مَّا يَلۡفِظُ مِن
قَوۡلٍ إِلَّا لَدَيۡهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ۬ (١٨)
|
|
||
018. (Tiada suatu ucapan pun yang dikatakan melainkan ada
malaikat pengawas) yakni malaikat pencatat amal (yang selalu hadir) selalu berada
di sisinya; lafal Raqiib dan 'Atiid ini keduanya mengandung makna Mutsanna.
|
||
Dan datanglah
sakaratulmaut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari
daripadanya. (19)
|
|
وَجَآءَتۡ سَكۡرَةُ
ٱلۡمَوۡتِ بِٱلۡحَقِّۖ ذَٲلِكَ مَا كُنتَ مِنۡهُ تَحِيدُ (١٩)
|
|
||
019. (Dan datanglah sakaratul maut) yakni kesusahan dan rasa
sakit yang memuncak menjelang maut (dengan membawa kebenaran) yakni perkara
akhirat, hingga orang yang ingkar kepada hari akhirat dapat melihatnya secara
nyata, hal ini termasuk pula hal yang menyakitkan. (Itulah) kematian itu (hal
yang kamu tidak dapat menghindar darinya) yakni tidak dapat melarikan diri
darinya.
|
||
Dan ditiuplah
sangkakala. Itulah hari terlaksananya ancaman. (20)
|
|
وَنُفِخَ فِى ٱلصُّورِۚ
ذَٲلِكَ يَوۡمُ ٱلۡوَعِيدِ (٢٠)
|
|
||
020. (Dan ditiuplah sangkakala) untuk membangkitkan manusia.
(Itulah) yakni hari peniupan itu (hari terlaksananya ancaman) bagi
orang-orang kafir, yaitu mereka akan mengalami siksaan.
|
||
Dan datanglah
tiap-tiap diri, bersama dengan dia seorang malaikat penggiring dan seorang
malaikat penyaksi. (21)
|
|
وَجَآءَتۡ كُلُّ
نَفۡسٍ۬ مَّعَهَا سَآٮِٕقٌ۬
وَشَہِيدٌ۬ (٢١)
|
|
||
021. (Dan datanglah) pada hari itu (tiap-tiap diri) ke tempat
mereka dikumpulkan yaitu padang Mahsyar (bersama dengan dia penggiringnya)
yaitu malaikat yang menggiringnya ke padang Mahsyar (dan pemberi saksi) yang
akan memberikan kesaksian tentang semua amal perbuatannya, yaitu tangan dan
kakinya serta anggota-anggota tubuhnya yang lain. Kemudian pada saat itu
dikatakan kepada orang yang kafir:
|
||
Sesungguhnya kamu
berada dalam keadaan lalai dari [hal] ini, maka Kami singkapkan daripadamu
tutup [yang menutupi] matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam.
(22)
|
|
لَّقَدۡ كُنتَ فِى
غَفۡلَةٍ۬ مِّنۡ هَـٰذَا فَكَشَفۡنَا عَنكَ غِطَآءَكَ فَبَصَرُكَ ٱلۡيَوۡمَ
حَدِيدٌ۬ (٢٢)
|
|
||
022. ("Sesungguhnya kamu) sewaktu di dunia (berada dalam
keadaan lalai dari hal ini) yang sekarang menimpa kamu (maka Kami singkapkan
daripadamu tutupmu) maksudnya, Kami lenyapkan kelalaianmu dengan apa yang
kamu saksikan sekarang ini (maka penglihatanmu pada hari ini tajam")
yakni menjadi terang dan dapat melihat apa yang kamu ingkari sewaktu di
dunia.
|
||
Dan yang menyertai dia
[1414] berkata:
"Inilah [catatan amalnya] yang tersedia pada sisiku". (23)
|
|
وَقَالَ
قَرِينُهُ ۥ هَـٰذَا مَا لَدَىَّ عَتِيدٌ (٢٣)
|
|
||
[1414] Yang dimaksud
dengan "Yang menyertai dia" di sini ialah syaitan yang menyesatkan
di dunia ini.
|
||
|
||
023. (Dan yang menyertai dia berkata,) yakni malaikat
yang diserahi tugas mencatat amal perbuatannya: ("Inilah apa) yakni
catatan amalmu (yang ada pada sisiku") yakni catatan amalmu yang ada
padaku. Lalu dikatakan kepada malaikat Malik:
|
||
Allah berfirman:
"Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka semua orang yang sangat
ingkar dan keras kepala, (24)
|
|
أَلۡقِيَا فِى
جَهَنَّمَ كُلَّ ڪَفَّارٍ عَنِيدٍ۬ (٢٤)
|
|
||
024. ("Lemparkanlah olehmu ke dalam neraka Jahanam)
maksudnya, lemparkanlah, atau cepat lemparkan. Menurut bacaan atau qiraat
Imam Al-Hasan lafal Alqiyaa dibaca Alqiyan. Jadi asal kata lafal Alqiyaa
adalah Alqiyan, kemudian huruf Nun Taukidnya diganti menjadi Alif sehingga
jadilah Alqiyaa (semua orang yang ingkar dan keras kepala) maksudnya,
membangkang terhadap perkara yang hak.
|
||
yang sangat enggan
melakukan kebaikan, melanggar batas lagi ragu-ragu, (25)
|
|
مَّنَّاعٍ۬ لِّلۡخَيۡرِ
مُعۡتَدٍ۬ مُّرِيبٍ (٢٥)
|
|
||
025. (Yang sangat menghalangi kebaikan) seperti perkara zakat
(melanggar batas) yakni suka berbuat zalim (lagi ragu-ragu) ragu dalam
agamanya.
|
||
yang menyembah
sembahan yang lain beserta Allah, maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang
sangat". (26)
|
|
ٱلَّذِى جَعَلَ مَعَ
ٱللَّهِ إِلَـٰهًا ءَاخَرَ فَأَلۡقِيَاهُ فِى ٱلۡعَذَابِ ٱلشَّدِيدِ (٢٦) ۞
|
|
||
026. (Yang menjadikan tuhan lain di samping Allah) lafal ayat
ini berkedudukan menjadi Mubtada yang mengandung makna Syarat, sedangkan
Khabarnya ialah: (maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang keras")
penafsiran lafal ayat ini sama dengan ayat yang semisal dengannya di atas
tadi.
|
||
Yang menyertai dia
berkata [pula]: "Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi dialah
yang berada dalam kesesatan yang jauh". (27)
|
|
قَالَ قَرِينُهُ ۥ
رَبَّنَا مَآ أَطۡغَيۡتُهُ ۥ وَلَـٰكِن كَانَ فِى ضَلَـٰلِۭ بَعِيدٍ۬ (٢٧)
|
|
||
027. (Yang menyertai dia berkata) yakni setannya mengatakan:
("Ya Rabb kami! Aku tidak menyesatkannya) kami tidak membuatnya sesat
(tetapi dialah yang berada dalam kesesatan yang jauh") lalu kami
mengajaknya dan ternyata ia memenuhi ajakanku. Sedangkan dia menjawab,
"Setanlah yang menyesatkan aku", yaitu melalui ajakannya.
|
||
Allah berfirman:
"Janganlah kamu bertengkar di hadapan-Ku, padahal sesungguhnya Aku
dahulu telah memberikan ancaman kepadamu". (28)
|
|
قَالَ لَا
تَخۡتَصِمُواْ لَدَىَّ وَقَدۡ قَدَّمۡتُ إِلَيۡكُم بِٱلۡوَعِيدِ (٢٨)
|
|
||
028. (Allah berfirman,) Maha Tinggi Dia ("Janganlah
kalian bertengkar di hadapan-Ku) maksudnya, tiada gunanya pertengkaran kalian
di sini (padahal sesungguhnya Aku dahulu telah memberikan kepada kalian)
sewaktu kalian hidup di dunia (ancaman) akan adanya azab di akhirat jika
kalian tidak beriman, dan ini merupakan suatu kepastian yang tidak dapat
dihindari lagi.
|
||
Keputusan di sisi-Ku
tidak dapat diubah dan Aku sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Ku.
(29)
|
|
مَا يُبَدَّلُ
ٱلۡقَوۡلُ لَدَىَّ وَمَآ أَنَا۟ بِظَلَّـٰمٍ۬ لِّلۡعَبِيدِ (٢٩)
|
|
||
029. (Tidaklah dapat diganti) diubah (keputusan yang ada di
sisi-Ku) mengenai hal tersebut (dan Aku sekali-kali tidak menganiaya
hamba-hamba-Ku) yaitu dengan cara Aku mengazab mereka tanpa dosa; lafal
Zhallaamin bermakna seperti lafal Dzuu Zhulmin yaitu menganiaya, demikian itu
karena ada firman lainnya yang mengatakan, "Tidak ada yang dianiaya pada
hari ini." (Q.S. Al-Mukmin, 17)
|
||
[Dan ingatlah akan]
hari [yang pada hari itu] Kami bertanya kepada Jahannam: "Apakah kamu
sudah penuh?" Dia menjawab: "Masih adakah tambahan?"
(30)
|
|
يَوۡمَ نَقُولُ
لِجَهَنَّمَ هَلِ ٱمۡتَلَأۡتِ وَتَقُولُ هَلۡ مِن مَّزِيدٍ۬ (٣٠)
|
|
||
030. (Pada hari) lafal ini dinashabkan oleh lafal Zhallaamin
(Kami bertanya) dapat dibaca Naquulu atau Yaquulu, kalau dibaca Yaquulu
artinya, Allah bertanya (kepada neraka Jahanam, "Apakah kamu sudah
penuh?") kata tanya di sini dimaksud mengecek ancaman-Nya yang
menyatakan akan memenuhinya. (Dan dia menjawab, "Masih adakah
tambahan?") maksudnya, kami tidak memuat melainkan hanya apa yang telah
Engkau penuhkan kepada kami. Artinya kami telah penuh.
|
||
Dan didekatkanlah
surga itu kepada orang-orang yang bertakwa pada tempat yang tiada jauh [dari
mereka]. (31)
|
|
وَأُزۡلِفَتِ
ٱلۡجَنَّةُ لِلۡمُتَّقِينَ غَيۡرَ بَعِيدٍ (٣١)
|
|
||
031. (Dan didekatkanlah surga itu) atau dijadikan dekat
(kepada orang-orang yang bertakwa) surga itu didekatkan pada suatu tempat
(yang tidak jauh) dari orang-orang yang bertakwa, sehingga mereka dapat
melihatnya dengan jelas, kemudian dikatakan kepada mereka:
|
||
Inilah yang dijanjikan
kepadamu, [yaitu] kepada setiap hamba yang selalu kembali [kepada Allah] lagi
memelihara [semua peraturan-peraturan-Nya]. (32)
|
|
هَـٰذَا مَا تُوعَدُونَ
لِكُلِّ أَوَّابٍ حَفِيظٍ۬ (٣٢)
|
|
||
032. (Inilah) artinya, pemandangan yang dilihat ini (yang
dijanjikan kepada kalian) dapat dibaca Tuu'aduuna atau Yuu'aduuna, kalau
dibaca Yuu'aduuna artinya, yang dijanjikan kepada mereka sewaktu mereka di
dunia. Kemudian lafal Al-Muttaqiina tadi dijelaskan melalui firman
selanjutnya, yaitu: (kepada setiap hamba yang selalu kembali) yakni kembali
kepada jalan ketaatan kepada Allah (lagi memelihara) batasan-batasan-Nya.
|
||
[Yaitu] orang yang
takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan [olehnya] dan
dia datang dengan hati yang bertaubat, (33)
|
|
مَّنۡ خَشِىَ
ٱلرَّحۡمَـٰنَ بِٱلۡغَيۡبِ وَجَآءَ بِقَلۡبٍ۬ مُّنِيبٍ (٣٣)
|
|
||
033. (Yaitu orang yang takut kepada Yang Maha Pemurah
sedangkan Dia tidak kelihatan olehnya) sekalipun ia tidak melihat-Nya (dan
dia datang dengan kalbu yang bertobat) yakni dengan kalbu yang taat
kepada-Nya. Dan dikatakan pula kepada orang-orang yang bertakwa:
|
||
masukilah surga itu
dengan aman, itulah hari kekekalan. (34)
|
|
ٱدۡخُلُوهَا
بِسَلَـٰمٍ۬ۖ ذَٲلِكَ يَوۡمُ ٱلۡخُلُودِ (٣٤)
|
|
||
034. ("Masukilah surga itu dengan aman) artinya, dengan
perasaan yang aman dari semua hal yang menakutkan. Atau dengan selamat, yakni
selamatlah dan masuklah kalian ke dalamnya (itulah) yaitu hari sewaktu mereka
memasuki surga itu (hari kekekalan") artinya hidup abadi di dalam surga.
|
||
Mereka di dalamnya
memperoleh apa yang mereka kehendaki; dan pada sisi Kami ada tambahannya.
(35)
|
|
لَهُم مَّا يَشَآءُونَ
فِيہَا وَلَدَيۡنَا مَزِيدٌ۬ (٣٥)
|
|
||
035. (Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki;
dan pada sisi Kami ada tambahannya) yakni sebagai pahala tambahan dari apa
yang telah kalian amalkan, dan sebagai tambahan dari apa yang telah kalian
minta.
|
||
Dan berapa banyaknya
umat-umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka yang mereka itu lebih
besar kekuatannya daripada mereka ini, maka mereka [yang telah dibinasakan
itu] telah pernah menjelajah di beberapa negeri. Adakah [mereka] mendapat
tempat lari [dari kebinasaan]? (36)
|
|
وَكَمۡ أَهۡلَڪۡنَا
قَبۡلَهُم مِّن قَرۡنٍ هُمۡ أَشَدُّ مِنۡہُم بَطۡشً۬ا فَنَقَّبُواْ فِى
ٱلۡبِلَـٰدِ هَلۡ مِن مَّحِيصٍ (٣٦)
|
|
||
036. (Dan berapa banyaknya umat-umat yang telah Kami binasakan
sebelum mereka) sebelum orang-orang kafir Quraisy Kami telah membinasakan
banyak umat yang kafir (yang mereka itu lebih besar kekuatannya daripada
mereka ini) maksudnya umat-umat dahulu itu jauh lebih kuat daripada mereka
(maka mereka telah pernah menjelajah) telah mengembara (di beberapa negeri.
Adakah mereka mendapat tempat lari) dari kematian; yang dimaksud adalah
mereka yang telah dibinasakan atau lainnya. Maka ternyata mereka tidak dapat
menemukan jalan untuk melarikan diri dari kematian.
|
||
Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai
hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya.
(37)
|
|
إِنَّ فِى ذَٲلِكَ
لَذِڪۡرَىٰ لِمَن كَانَ لَهُ ۥ قَلۡبٌ أَوۡ أَلۡقَى ٱلسَّمۡعَ وَهُوَ
شَهِيدٌ۬ (٣٧)
|
|
||
037. (Sesungguhnya pada yang demikian itu) pada hal-hal yang
telah disebutkan itu (benar-benar terdapat peringatan) yakni pelajaran (bagi
orang yang mempunyai akal) pikiran (atau yang menggunakan pendengarannya)
artinya, mau mendengar nasihat (sedangkan dia menyaksikannya) maksudnya,
hatinya hadir.
|
||
Dan sesungguhnya telah
Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam
hari, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan. (38)
|
|
وَلَقَدۡ خَلَقۡنَا ٱلسَّمَـٰوَٲتِ
وَٱلۡأَرۡضَ وَمَا بَيۡنَهُمَا فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ۬ وَمَا مَسَّنَا مِن
لُّغُوبٍ۬ (٣٨)
|
|
||
038. (Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan
apa yang ada antara keduanya dalam enam hari) pada permulaannya adalah hari
Ahad dan selesai pada hari Jumat (dan Kami sedikit pun tidak ditimpa
keletihan) kepayahan. Ayat ini diturunkan sebagai sanggahan terhadap
orang-orang Yahudi yang telah mengatakan bahwa Allah swt. pada hari Sabtu-Nya
beristirahat. Ditiadakannya sifat lebih daripada-Nya karena memang Dia Maha
Suci dari sifat-sifat yang dimiliki oleh makhluk-Nya, dan pula karena tiada
kesamaan antara Allah dan selain-Nya. Di dalam ayat lain sehubungan dengan
masalah penciptaan ini disebutkan melalui firman-Nya, "Sesungguhnya keadaan-Nya
apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya, 'Jadilah!' Maka
terjadilah ia." (Q.S. Yaasin, 82)
|
||
Maka bersabarlah kamu
terhadap apa yang mereka katakan dan bertasbihlah sambil memuji Tuhanmu
sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam [nya]. (39)
|
|
فَٱصۡبِرۡ عَلَىٰ مَا
يَقُولُونَ وَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ قَبۡلَ طُلُوعِ ٱلشَّمۡسِ وَقَبۡلَ
ٱلۡغُرُوبِ (٣٩)
|
|
||
039. (Maka bersabarlah kamu) khithab pada ayat ini ditujukan
kepada Nabi saw. (terhadap apa yang mereka katakan) yang dikatakan orang-orang
Yahudi dan lainnya yang menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya dan yang
mendustakan kamu (dan bertasbihlah seraya memuji Rabbmu) yakni salatlah
seraya memuji-Nya (sebelum terbit matahari) yakni salat Subuh (dan sebelum
terbenamnya) yakni salat Zuhur dan salat Asar.
|
||
Dan bertasbihlah kamu
kepada-Nya di malam hari dan setiap selesai sembahyang. (40)
|
|
وَمِنَ ٱلَّيۡلِ
فَسَبِّحۡهُ وَأَدۡبَـٰرَ ٱلسُّجُودِ (٤٠)
|
|
||
040. (Dan bertasbihlah kamu di malam hari) artinya lakukanlah
kedua salat pada waktu permulaan malam hari (dan setiap selesai salat) kalau
dibaca Adbaar berarti bentuk jamak dari lafal Duburun, sedangkan kalau dibaca
Idbaar berarti Mashdar dari lafal Adbara. Artinya, lakukanlah salat tambahan
yang disunahkan setiap selesai menjalankan salat fardu. Menurut suatu
pendapat makna yang dimaksud adalah hakikat dari ucapan tasbih seraya memuji
Allah yang dilakukan pada waktu-waktu tersebut.
|
||
Dan dengarkanlah
[seruan] pada hari penyeru [malaikat] menyeru dari tempat yang dekat.
(41)
|
|
وَٱسۡتَمِعۡ يَوۡمَ
يُنَادِ ٱلۡمُنَادِ مِن مَّكَانٍ۬ قَرِيبٍ۬ (٤١)
|
|
||
041. (Dan dengarkanlah) hai orang yang diajak bicara akan
seruan-Ku ini (pada hari penyeru menyeru) yakni malaikat Israfil (dari tempat
yang dekat) dari langit, yaitu dari atas Kubbah Shakhr di Baitulmakdis,
karena tempat itu yang paling dekat dengan langit. Ia menyerukan kata-kata,
"Hai tulang-belulang yang telah hancur dan sendi-sendi yang telah
bercerai-berai dan daging-daging yang telah tercabik-cabik dan rambut-rambut
yang telah berantakan! Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian semua untuk
berhimpun guna melaksanakan peradilan."
|
||
[Yaitu] pada hari
mereka mendengar teriakan dengan sebenar-benarnya, itulah hari keluar [dari
kubur]. (42)
|
|
يَوۡمَ يَسۡمَعُونَ
ٱلصَّيۡحَةَ بِٱلۡحَقِّۚ ذَٲلِكَ يَوۡمُ ٱلۡخُرُوجِ (٤٢)
|
|
||
042. (Yaitu pada hari) menjadi Badal Isytimal dari lafal Yauma
sebelumnya (mereka mendengar) maksudnya, ketika makhluk semuanya mendengar
(teriakan dengan sebenar-benarnya) untuk membangkitkan makhluk semuanya,
yaitu tiupan yang kedua dari malaikat Israfil. Dan teriakan ini adakalanya
sesudah seruan itu atau sebelumnya (itulah) yakni hari seruan yang semua
makhluk mendengarnya (hari keluar) dari kubur. Dan yang menashabkan lafal
Yauma Yunaadi keberadaannya diperkirakan; lengkapnya: Mereka mengetahui
akibat dari kedustaan mereka itu, pada hari penyeru menyerukan.
|
||
Sesungguhnya Kami
menghidupkan dan mematikan dan hanya kepada Kami-lah tempat kembali [semua
makhluk]. (43)
|
|
إِنَّا نَحۡنُ نُحۡىِۦ
وَنُمِيتُ وَإِلَيۡنَا ٱلۡمَصِيرُ (٤٣)
|
|
||
043. (Sesungguhnya Kami menghidupkan dan mematikan dan hanya
kepada Kamilah tempat kembali -semua makhluk-.)
|
||
[Yaitu] pada hari bumi
terbelah-belah menampakkan mereka [lalu mereka keluar] dengan cepat. Yang
demikian itu adalah pengumpulan yang mudah bagi Kami. (44)
|
|
يَوۡمَ تَشَقَّقُ
ٱلۡأَرۡضُ عَنۡہُمۡ سِرَاعً۬اۚ ذَٲلِكَ حَشۡرٌ عَلَيۡنَا يَسِيرٌ۬ (٤٤)
|
|
||
044. (Yaitu pada hari) lafal Yauma pada ayat ini menjadi Badal
atau pengganti dari lafal Yauma sebelumnya, sedangkan kalimat-kalimat yang
menengah-nengahi di antara keduanya merupakan jumlah I'tiradh atau kalimat
sisipan (terbelah-belah) dapat dibaca Tasyaqqaqu atau Tasysyaqqaqu, pada
asalnya adalah Tatasyaqqaqu, lalu huruf Ta yang kedua diidgamkan kepada huruf
Syin sehingga menjadi Tasysyaqqaqu (bumi menampakkan mereka dengan cepat)
lafal Siraa'an adalah bentuk jamak dari lafal Sarii'un yang artinya cepat;
berkedudukan menjadi Hal atau kata keterangan keadaan bagi lafal yang
diperkirakan keberadaannya. Lengkapnya, mereka keluar dengan cepat dari
kuburnya masing-masing. (Yang demikian itu adalah pengumpulan yang mudah bagi
Kami) pada ayat ini terdapat Fashl atau pemisah yang memisahkan antara
Maushuf dan Shifatnya, yang menjadi pemisah adalah Muta'alliqnya, hal ini
mengandung makna Ikhtishash, dan hal seperti ini tidak mengapa. Demikian ini
mengisyaratkan kepada pengertian pengumpulan yang dimaksud, yaitu
menghidupkan kembali makhluk yang telah mati, dan pengumpulan ini dimaksud
untuk menghadapkan semua makhluk ke hadapan-Nya guna menjalani hisab.
|
||
Kami lebih mengetahui
tentang apa yang mereka katakan, dan kamu sekali-kali bukanlah seorang
pemaksa terhadap mereka. Maka beri peringatanlah dengan Al Qur’an orang yang
takut kepada ancaman-Ku. (45)
|
|
نَّحۡنُ أَعۡلَمُ بِمَا
يَقُولُونَۖ وَمَآ أَنتَ عَلَيۡہِم بِجَبَّارٍ۬ۖ فَذَكِّرۡ بِٱلۡقُرۡءَانِ
مَن يَخَافُ وَعِيدِ (٤٥)
|
|
||
045. (Kami lebih mengetahui tentang apa yang mereka katakan)
yaitu yang dikatakan oleh orang-orang kafir Quraisy (dan kamu sekali-kali
bukanlah seorang pemaksa terhadap mereka yang memaksa mereka untuk beriman,
ayat ini diturunkan sebelum ada perintah berjihad. (Maka berilah peringatan
dengan Alquran orang yang takut kepada ancaman-Ku) mereka adalah orang-orang
mukmin.
|
-
Terjemah dan Tafsir Jalalain ▼
- 1. Al Faatihah
- 2. Al Baqarah-1
- 2. Al Baqarah-2
- 2. Al Baqarah-3
- 2. Al Baqarah-4
- 3. Ali 'Imran-1
- 3. Ali 'Imran-2
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Assy Ssyamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 5. Al Maaidah
- Al Qur'an Per Juz ▼
- 1. Al Fatihah
- 2. Al Baqarah
- 3. Ali Imran
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Asy Syamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 6. Al An'aam
Senin, 29 April 2013
Surah 50 - Qaf (1 - 45)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar