Surah MANUSIA
|
|
سُوۡرَةُ ٱلدَّهۡر / الإنسَان
|
|
||
Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
|
|
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
|
|
||
Bukankah telah datang
atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu
yang dapat disebut? (1)
|
|
هَلۡ أَتَىٰ عَلَى
ٱلۡإِنسَـٰنِ حِينٌ۬ مِّنَ ٱلدَّهۡرِ لَمۡ يَكُن شَيۡـًٔ۬ا مَّذۡكُورًا (١)
|
|
||
001. (Bukankah) artinya, sesungguhnya (telah datang atas
manusia) Nabi Adam (satu waktu dari masa) empat puluh tahun (sedangkan dia
belum merupakan) ketika itu (sesuatu yang dapat disebut) maksudnya, Nabi Adam
selama empat puluh tahun masih tetap berbentuk tanah dan bukan berarti
apa-apa. Atau bila yang dimaksud dengan manusia adalah jenis manusia selain
dia, maka yang dimaksud dengan lafal Al-Hiin atau masa ialah masa mengandung,
jadi bukan empat puluh tahun.
|
||
Sesungguhnya Kami
telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur [1536] yang Kami hendak
mengujinya [dengan perintah dan larangan], karena itu Kami jadikan dia
mendengar dan melihat. (2)
|
|
إِنَّا خَلَقۡنَا
ٱلۡإِنسَـٰنَ مِن نُّطۡفَةٍ أَمۡشَاجٍ۬ نَّبۡتَلِيهِ فَجَعَلۡنَـٰهُ سَمِيعَۢا
بَصِيرًا (٢)
|
|
||
[1536]
Maksudnya: bercampur antara benih lelaki dengan perempuan.
|
||
|
||
002. (Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia) artinya,
jenis manusia (dari setetes mani yang bercampur) yang bercampur dengan indung
telur, yaitu air mani laki-laki bercampur menjadi satu dengan air mani
perempuan (yang Kami hendak mengujinya) dengan membebankan kewajiban-kewajiban
kepadanya; jumlah ayat ini merupakan jumlah Isti`naf yakni kalimat permulaan;
atau dianggap sebagai Hal dari lafal yang diperkirakan. Yaitu, Kami bermaksud
hendak mengujinya ketika Kami mempersiapkan kejadiannya (karena itu Kami
jadikan dia) Kami menjadikan dia dapat (mendengar dan melihat.)
|
||
Sesungguhnya Kami
telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang
kafir. (3)
|
|
إِنَّا هَدَيۡنَـٰهُ
ٱلسَّبِيلَ إِمَّا شَاكِرً۬ا وَإِمَّا كَفُورًا (٣)
|
|
||
003. (Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan petunjuk)
maksudnya, Kami telah menjelaskan kepadanya jalan hidayah dengan mengutus
rasul-rasul kepada manusia (ada yang bersyukur) yaitu menjadi orang mukmin
(dan ada pula yang kafir) kedua lafal ini, yakni Syaakiran dan Kafuuran
merupakan Haal dari Maf'ul; yakni Kami telah menjelaskan jalan hidayah
kepadanya, baik sewaktu ia dalam keadaan bersyukur atau pun sewaktu ia kafir
sesuai dengan kepastian Kami. Lafal Immaa di sini menunjukkan rincian tentang
keadaan.
|
||
Sesungguhnya Kami
menyediakan bagi orang-orang kafir rantai, belenggu dan neraka yang
menyala-nyala. (4)
|
|
إِنَّآ أَعۡتَدۡنَا
لِلۡكَـٰفِرِينَ سَلَـٰسِلَاْ وَأَغۡلَـٰلاً۬ وَسَعِيرًا (٤)
|
|
||
004. (Sesungguhnya Kami menyediakan) telah mempersiapkan (bagi
orang-orang kafir rantai) untuk menyeret mereka ke dalam neraka (dan
belenggu-belenggu) pada leher mereka dan rantai itu diikatkan kepadanya
(serta neraka Sair) yaitu neraka yang apinya menyala-nyala dengan besarnya,
tempat mereka diazab.
|
||
Sesungguhnya
orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas [berisi minuman] yang
campurannya adalah air kafur [1537]. (5)
|
|
إِنَّ ٱلۡأَبۡرَارَ
يَشۡرَبُونَ مِن كَأۡسٍ۬ كَانَ مِزَاجُهَا ڪَافُورًا (٥)
|
|
||
[1537] Kafur
ialah nama suatu mata air di surga yang airnya putih dan baunya sedap serta
enak sekali rasanya.
|
||
|
||
005. (Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebaikan) lafal
Al-Abraar bentuk jamak dari lafal Barrun atau Baarrun, artinya orang-orang
yang taat (mereka minum dari gelas) atau tempat minum, yang berisikan khamar.
Maksudnya, mereka meminum khamar. Hal ini diungkapkan dengan memakai nama alat
peminumnya. Huruf Min bermakna Tab'idh (yang campurannya) yakni khamar itu
dicampur dengan (kafur.)
|
||
[yaitu] mata air
[dalam surga] yang daripadanya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat
mengalirkannya dengan sebaik-baiknya. (6)
|
|
عَيۡنً۬ا يَشۡرَبُ بِہَا
عِبَادُ ٱللَّهِ يُفَجِّرُونَہَا تَفۡجِيرً۬ا (٦)
|
|
||
006. (Yaitu mata air) menjadi Badal dari lafal Kaafuur
artinya, mata air itu berbau kafur (yang meminum daripadanya) dari mata air
itu (hamba-hamba Allah) yakni kekasih-kekasih-Nya (yang mereka dapat
mengalirkannya dengan sebaik-baiknya) mereka dapat mengalirkan air dari
telaga itu menurut kehendaknya dari tempat-tempat tinggal mereka.
|
||
Mereka menunaikan
nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana. (7)
|
|
يُوفُونَ بِٱلنَّذۡرِ
وَيَخَافُونَ يَوۡمً۬ا كَانَ شَرُّهُ ۥ مُسۡتَطِيرً۬ا (٧)
|
|
||
007. (Mereka menunaikan nazar) untuk taat kepada Allah (dan
takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana) menyebar di semua
tempat.
|
||
Dan mereka memberikan
makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang
ditawan. (8)
|
|
وَيُطۡعِمُونَ
ٱلطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ مِسۡكِينً۬ا وَيَتِيمً۬ا وَأَسِيرًا (٨)
|
|
||
008. (Dan mereka memberikan makanan yang disukainya) atau yang
digemarinya (kepada orang miskin) atau orang fakir (anak yatim) anak yang
ayahnya sudah tiada (dan orang yang ditawan) orang yang ditahan karena
membela perkara yang hak.
|
||
Sesungguhnya Kami
memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami
tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula [ucapan] terima kasih.
(9)
|
|
إِنَّمَا نُطۡعِمُكُمۡ
لِوَجۡهِ ٱللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنكُمۡ جَزَآءً۬ وَلَا شُكُورًا (٩)
|
|
||
009. (Sesungguhnya kami memberi makanan kepada kalian hanyalah
demi karena Allah) demi untuk mengharapkan pahala-Nya (kami tidak menghendaki
balasan dari kalian dan tidak pula ucapan terima kasih) berterima kasih atas
pemberian makanan itu. Apakah mereka benar-benar mengucapkan demikian ataukah
hal itu telah diketahui oleh Allah swt. kemudian Allah memuji mereka.
Sesungguhnya dengan masalah ini ada dua pendapat.
|
||
Sesungguhnya Kami
takut akan [azab] Tuhan kami pada suatu hari yang [di hari itu] orang-orang
bermuka masam penuh kesulitan. (10)
|
|
إِنَّا نَخَافُ مِن
رَّبِّنَا يَوۡمًا عَبُوسً۬ا قَمۡطَرِيرً۬ا (١٠)
|
|
||
010. (Sesungguhnya kami takut kepada Rabb kami akan suatu hari
yang penuh dengan kemasaman) yaitu muka-muka pada saat itu bermuram durja dan
tidak enak dipandang karena kepahitannya (lagi penuh dengan kesulitan) yakni
hari itu penuh dengan penderitaan yang sangat parah.
|
||
Maka Tuhan memelihara
mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka kejernihan
[wajah] dan kegembiraan hati. (11)
|
|
فَوَقَٮٰهُمُ ٱللَّهُ شَرَّ
ذَٲلِكَ ٱلۡيَوۡمِ وَلَقَّٮٰهُمۡ
نَضۡرَةً۬ وَسُرُورً۬ا (١١)
|
|
||
011. (Maka Allah memelihara mereka dari kesusahan hari itu,
dan memberikan kepada mereka) atau menghadiahkan kepada mereka (kejernihan)
yaitu keindahan dan kecemerlangan pada wajah-wajah mereka (dan kegembiraan
hati.)
|
||
Dan Dia memberi
balasan kepada mereka karena kesabaran mereka [dengan] surga dan [pakaian]
sutera, (12)
|
|
وَجَزَٮٰهُم بِمَا صَبَرُواْ
جَنَّةً۬ وَحَرِيرً۬ا (١٢)
|
|
||
012. (Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran
mereka) disebabkan kesabaran mereka dari perbuatan maksiat (surga) yang
mereka dimasukkan ke dalamnya (dan sutera) yang menjadi pakaian mereka.
|
||
di dalamnya mereka
duduk bertelekan di atas dipan, mereka tidak merasakan di dalamnya [teriknya]
matahari dan tidak pula dingin yang bersangatan. (13)
|
|
مُّتَّكِـِٔينَ فِيہَا
عَلَى ٱلۡأَرَآٮِٕكِۖ لَا يَرَوۡنَ
فِيہَا شَمۡسً۬ا وَلَا زَمۡهَرِيرً۬ا (١٣)
|
|
||
013. (Seraya bersandarkan) menjadi Haal atau kata keterangan
keadaan dari Isim yang dirafa'kan oleh lafal Udkhiluuha. Lafal Udkhiluuhaa
ini keberadaannya diperkirakan (di dalamnya di atas dipan-dipan) atau
ranjang-ranjang yang empuk (mereka tidak melihat) tidak menemukan; menjadi
Haal yang kedua (di dalamnya matahari dan tidak pula dingin yang bersangatan)
maksudnya, di dalam surga mereka tidak merasakan panasnya matahari yang
menyengat, dan tidak pula dingin yang mencekam. Tetapi menurut suatu pendapat
bahwa lafal Zamhariiran ini artinya bulan. Maknanya, surga tetap
terang-benderang sekalipun tanpa matahari dan bulan.
|
||
Dan naungan
[pohon-pohon surga itu] dekat di atas mereka dan buahnya dimudahkan
memetiknya semudah-mudahnya. (14)
|
|
وَدَانِيَةً عَلَيۡہِمۡ
ظِلَـٰلُهَا وَذُلِّلَتۡ قُطُوفُهَا تَذۡلِيلاً۬ (١٤)
|
|
||
014. (Dan dekatlah) di'athafkan secara Mahall kepada lafal
Yarauna (di atas mereka) maksudnya, di antara mereka (naungannya) yaitu
naungan pohon-pohon surga (dan buahnya dimudahkan memetiknya
semudah-mudahnya) artinya, buah-buahannya didekatkan sehingga dapat dipetik
baik oleh orang yang berdiri, atau orang yang duduk, bahkan orang yang sedang
berbaring sekalipun.
|
||
Dan diedarkan kepada
mereka bejana-bejana dari perak dan piala-piala yang bening laksana kaca,
(15)
|
|
وَيُطَافُ عَلَيۡہِم
بِـَٔانِيَةٍ۬ مِّن فِضَّةٍ۬ وَأَكۡوَابٍ۬ كَانَتۡ قَوَارِيرَا۟ (١٥)
|
|
||
015. (Dan diedarkan kepada mereka) di dalam surga itu
(bejana-bejana dari perak dan piala-piala) atau gelas-gelas yang tanpa
pengikat (yang bening laksana kaca.)
|
||
[yaitu] kaca-kaca
[yang terbuat] dari perak yang telah diukur mereka dengan sebaik-baiknya.
(16)
|
|
قَوَارِيرَاْ مِن
فِضَّةٍ۬ قَدَّرُوهَا تَقۡدِيرً۬ا (١٦)
|
|
||
016. (Yaitu kaca-kaca dari perak) gelas-gelas dan piala-piala
itu terbuat dari perak yang bagian dalamnya dapat dilihat dari luar, sehingga
tampak bening sebening kaca (yang telah diukur mereka) yakni oleh
pelayan-pelayan yang mengedarkannya (dengan sebaik-baiknya) sesuai dengan
kecukupan minum orang-orang yang meminumnya, tidak lebih dan tidak pula
kurang; cara minum yang demikian itu merupakan cara minum yang paling nikmat.
|
||
Di dalam surga itu
mereka diberi minum segelas [minuman] yang campurannya adalah jahe.
(17)
|
|
وَيُسۡقَوۡنَ فِيہَا
كَأۡسً۬ا كَانَ مِزَاجُهَا زَنجَبِيلاً (١٧)
|
|
||
017. (Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas) khamar
(yang campurannya) atau sesuatu yang dicampurkan ke dalam minuman itu (adalah
jahe.)
|
||
[Yang didatangkan
dari] sebuah mata air surga yang dinamakan salsabil. (18)
|
|
عَيۡنً۬ا فِيہَا
تُسَمَّىٰ سَلۡسَبِيلاً۬ (١٨) ۞
|
|
||
018. (Yaitu dari mata air) menjadi Badal dari lafal
Zanjabiilaa (yang dinamakan salsabil) yaitu air telaga itu rasanya seperti
jahe yang sangat disukai oleh orang-orang Arab, dan minuman ini sangat mudah
diteguknya.
|
||
Dan mereka dikelilingi
oleh pelayan-pelayan muda yang tetap muda. Apabila kamu melihat mereka kamu
akan mengira mereka, mutiara yang bertaburan. (19)
|
|
وَيَطُوفُ عَلَيۡہِمۡ
وِلۡدَٲنٌ۬ مُّخَلَّدُونَ إِذَا رَأَيۡتَہُمۡ حَسِبۡتَہُمۡ لُؤۡلُؤً۬ا
مَّنثُورً۬ا (١٩)
|
|
||
019. (Dan mereka dikelilingi oleh pelayan-pelayan muda yang
tetap muda) mereka sama sekali tidak akan menjadi tua. (Apabila kamu melihat mereka,
kamu akan mengira mereka) karena penampilan mereka yang indah dan jumlah
mereka yang menyebar dengan sangat banyaknya (mutiara yang bertaburan) dari
untaiannya atau dari tempat asalnya, yang demikian itu lebih indah
dibandingkan berada di tempat lain.
|
||
Dan apabila kamu
melihat di sana [surga], niscaya kamu akan melihat berbagai macam keni’matan
dan kerajaan yang besar. (20)
|
|
وَإِذَا رَأَيۡتَ ثَمَّ
رَأَيۡتَ نَعِيمً۬ا وَمُلۡكً۬ا كَبِيرًا (٢٠)
|
|
||
020. (Dan apabila kamu melihat di sana) maksudnya, kamu
diizinkan untuk melihat surga (niscaya kamu akan melihat) menjadi Jawab
Syarath dari Idzaa (berbagai macam kenikmatan) yang tak dapat digambarkan
(dan kerajaan yang besar) yang luas dan tak terbatas.
|
||
Mereka memakai pakaian
sutera halus yang hijau dan sutera tebal dan dipakaikan kepada mereka gelang
terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih.
(21)
|
|
عَـٰلِيَہُمۡ ثِيَابُ
سُندُسٍ خُضۡرٌ۬ وَإِسۡتَبۡرَقٌ۬ۖ وَحُلُّوٓاْ أَسَاوِرَ مِن فِضَّةٍ۬ وَسَقَٮٰهُمۡ رَبُّہُمۡ شَرَابً۬ا
طَهُورًا (٢١)
|
|
||
021. (Pakaian luar mereka) dinashabkan karena menjadi Zharaf,
dan menjadi Khabar dari Mubtada sesudahnya. Menurut qiraat lain dibaca
'Aaliyhim karena dianggap menjadi Mubtada sedangkan lafal sesudahnya menjadi
Khabarnya, dan Dhamir Muttashilnya kembali kepada Ma'thuf 'Alaih (dari sutera
halus) terbuat daripadanya (yang hijau) dibaca Rafa' yakni Khudhrun (dan
sutera tebal) dibaca Jaar yakni Istabraqin artinya, sutera yang tebal. Yakni
pakaian bagian luar mereka terbuat dari sutera halus, sedangkan bagian
dalamnya terbuat dari sutera tebal. Menurut suatu qiraat dibaca Khudhrin
Waistabraqun; menurut qiraat lainnya dibaca Khudhrun Waistabraqun; dan
menurut suatu qiraat lain lagi dibaca Khudrin Waistabraqin (dan mereka diberi
perhiasan dari gelang-gelang perak) tetapi pada ayat lainnya disebutkan
terbuat dari emas; hal ini menunjukkan bahwa mereka diberi perhiasan yang
terbuat dari emas dan perak secara berbarengan, tetapi terpisah-pisah (dan
Rabb mereka memberikan kepada mereka minuman yang bersih) atau sangat bersih,
berbeda dengan keadaan khamar di dunia.
|
||
Sesungguhnya ini
adalah balasan untukmu, dan usahamu adalah disyukuri [diberi balasan].
(22)
|
|
إِنَّ هَـٰذَا كَانَ
لَكُمۡ جَزَآءً۬ وَكَانَ سَعۡيُكُم مَّشۡكُورًا (٢٢)
|
|
||
022. (Sesungguhnya ini) yakni kenikmatan ini (adalah balasan
untuk kalian, dan usaha kalian adalah disyukuri.)
|
||
Sesungguhnya Kami
telah menurunkan Al Qur’an kepadamu [hai Muhammad] dengan berangsur-angsur.
(23)
|
|
إِنَّا نَحۡنُ
نَزَّلۡنَا عَلَيۡكَ ٱلۡقُرۡءَانَ تَنزِيلاً۬ (٢٣)
|
|
||
023. (Sesungguhnya Kami) lafal Nahnu berfungsi mengukuhkan
makna isimnya Inna, atau dianggap sebagai Dhamir Fashal (telah menurunkan
Alquran kepadamu dengan berangsur-angsur) ayat ini menjadi Khabar dari Inna,
yakni Kami menurunkannya secara berangsur-angsur, tidak sekaligus.
|
||
Maka bersabarlah kamu
untuk [melaksanakan] ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu ikuti orang yang
berdosa dan orang yang kafir di antara mereka. (24)
|
|
فَٱصۡبِرۡ لِحُكۡمِ
رَبِّكَ وَلَا تُطِعۡ مِنۡہُمۡ ءَاثِمًا أَوۡ كَفُورً۬ا (٢٤)
|
|
||
024. (Maka bersabarlah kamu untuk melaksanakan ketetapan
Rabbmu) yang dibebankan kepadamu yaitu, menyampaikan risalah-Nya (dan
janganlah kamu ikuti, di antara mereka) yakni orang-orang kafir (orang yang
berdosa dan orang yang kafir) yang dimaksud adalah Atabah bin Rabi'ah dan
Walid bin Mughirah, kedua-duanya telah berkata kepada Nabi saw.,
"Kembalilah kamu dari perkara ini dari agama Islam." Dan dapat pula
diartikan setiap orang yang berdosa dan setiap orang yang kafir; makna yang
dimaksud ialah janganlah kamu mengikuti ajakan dan seruan kedua jenis orang
tersebut dalam keadaan bagaimana pun, yang seruannya itu mengajakmu kepada
perbuatan dosa atau kekafiran.
|
||
Dan sebutlah nama
Tuhanmu pada [waktu] pagi dan petang. (25)
|
|
وَٱذۡكُرِ ٱسۡمَ
رَبِّكَ بُكۡرَةً۬ وَأَصِيلاً۬ (٢٥)
|
|
||
025. (Dan sebutlah nama Rabbmu) di dalam salatmu (pada waktu
pagi dan petang) yakni dalam salat Subuh, Zuhur dan Asar.
|
||
Dan pada sebagian dari
malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang
panjang di malam hari. (26)
|
|
وَمِنَ ٱلَّيۡلِ
فَٱسۡجُدۡ لَهُ ۥ وَسَبِّحۡهُ لَيۡلاً۬ طَوِيلاً (٢٦)
|
|
||
026. (Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kamu
kepada-Nya) artinya, dirikanlah salat Magrib dan Isyak (dan bertasbihlah
kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari) lakukanlah salat sunat di
malam hari, sebagaimana keterangan yang telah kami sebutkan yaitu,
sepertiganya atau separohnya atau dua pertiganya.
|
||
Sesungguhnya mereka
[orang kafir] menyukai kehidupan dunia dan mereka tidak memperdulikan
kesudahan mereka, pada hari yang berat [ hari akhirat]. (27)
|
|
إِنَّ هَـٰٓؤُلَآءِ
يُحِبُّونَ ٱلۡعَاجِلَةَ وَيَذَرُونَ وَرَآءَهُمۡ يَوۡمً۬ا ثَقِيلاً۬ (٢٧)
|
|
||
027. (Sesungguhnya mereka menyukai kehidupan dunia) (dan
mereka tidak mempedulikan hari yang berat) yaitu hari yang penuh dengan
penderitaan, yakni hari kiamat. Maksudnya, mereka tidak beramal untuk
menyambut kedatangannya.
|
||
Kami telah menciptakan
mereka dan menguatkan persendian tubuh mereka, apabila Kami menghendaki, Kami
sungguh-sungguh mengganti [mereka] dengan orang-orang yang serupa dengan
mereka. (28)
|
|
نَّحۡنُ خَلَقۡنَـٰهُمۡ
وَشَدَدۡنَآ أَسۡرَهُمۡۖ وَإِذَا شِئۡنَا بَدَّلۡنَآ أَمۡثَـٰلَهُمۡ
تَبۡدِيلاً (٢٨)
|
|
||
028. (Kami telah menciptakan mereka dan menguatkan) menjadikan
kuat (persendian tubuh mereka) yakni semua anggota tubuh mereka dan
sendi-sendinya (apabila Kami menghendaki, Kami sungguh-sungguh mengganti)
Kami menjadikan (orang-orang yang serupa dengan mereka) dalam bentuknya sebagai
pengganti mereka, seumpamanya Kami membinasakan mereka terlebih dahulu
(dengan sebenar-benarnya) lafal ayat ini berfungsi mengukuhkan makna yang
terdapat dalam lafal Baddalnaa. lafal Idzaa berkedudukan sama dengan lafal In
seperti contoh lain, yaitu: In Yasya' Yudzhibkum, artinya; Seandainya Allah
menghendaki niscaya Dia membinasakan kalian. Demikian itu karena pengertian
yang terkandung di dalam lafal Idzaa hanya khusus dipakai untuk sesuatu yang
pasti akan terjadi, sedangkan di sini Allah swt. tidak menghendaki hal
tersebut.
|
||
Sesungguhnya
[ayat-ayat] ini adalah suatu peringatan, maka barangsiapa menghendaki
[kebaikan bagi dirinya] niscaya dia mengambil jalan kepada Tuhannya.
(29)
|
|
إِنَّ هَـٰذِهِۦ
تَذۡكِرَةٌ۬ۖ فَمَن شَآءَ ٱتَّخَذَ إِلَىٰ رَبِّهِۦ سَبِيلاً۬ (٢٩)
|
|
||
029. (Sesungguhnya ini) surah ini (adalah suatu peringatan)
suatu nasihat dan pelajaran bagi makhluk (maka barang siapa menghendaki
niscaya dia mengambil jalan kepada Rabbnya) yakni jalan yang dapat
menyampaikan dia kepada-Nya, yaitu melalui ketaatan.
|
||
Dan kamu tidak mampu
[menempuh jalan itu], kecuali bila dikehendaki Allah. Sesungguhnya Allah
adalah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (30)
|
|
وَمَا تَشَآءُونَ
إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمً۬ا (٣٠)
|
|
||
030. (Dan kalian tidak menghendaki) dapat dibaca Tasyaa-uuna
dan Yasyaa-uuna, kalau dibaca Yasyaa-uuna artinya, dan mereka tidak
menghendaki untuk mengambil jalan kepada Rabbnya dengan mengerjakan ketaatan
(kecuali bila dikehendaki Allah) hal tersebut. (Sesungguhnya Allah adalah
Maha Mengetahui) tentang makhluk-Nya (lagi Maha Bijaksana) di dalam
perbuatan-Nya.
|
||
Dia memasukkan siapa
yang dikehendaki-Nya ke dalam rahmat-Nya [surga]. Dan bagi orang-orang zalim
disediakan-Nya azab yang pedih. (31)
|
|
يُدۡخِلُ مَن يَشَآءُ
فِى رَحۡمَتِهِۦۚ وَٱلظَّـٰلِمِينَ أَعَدَّ لَهُمۡ عَذَابًا أَلِيمَۢا (٣١)
|
|
||
031. (Dia memasukkan siapa yang dikehendaki-Nya ke dalam
rahmat-Nya) yakni surga-Nya, mereka adalah orang-orang yang beriman. (Dan
bagi orang-orang lalim) dinashabkan oleh Fi'il atau kata kerja yang
keberadaannya diperkirakan, lengkapnya, Dia telah menyediakan bagi mereka.
Pengertian ini disimpulkan dari firman berikutnya (disediakan-Nya azab yang
pedih) azab yang menyakitkan; mereka adalah orang-orang kafir.
|
-
Terjemah dan Tafsir Jalalain ▼
- 1. Al Faatihah
- 2. Al Baqarah-1
- 2. Al Baqarah-2
- 2. Al Baqarah-3
- 2. Al Baqarah-4
- 3. Ali 'Imran-1
- 3. Ali 'Imran-2
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Assy Ssyamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 5. Al Maaidah
- Al Qur'an Per Juz ▼
- 1. Al Fatihah
- 2. Al Baqarah
- 3. Ali Imran
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Asy Syamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 6. Al An'aam
Senin, 29 April 2013
Surah 76 - Al Insaan (1 - 31)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar