Surah PENCIPTA
|
|
سُوۡرَةُ فَاطِر
|
|
||
Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
|
|
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
|
|
||
Segala puji bagi Allah
Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan
[untuk mengurus berbagai macam urusan] yang mempunyai sayap, masing-masing
[ada yang] dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang
dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (1)
|
|
ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ
فَاطِرِ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ جَاعِلِ ٱلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةِ رُسُلاً أُوْلِىٓ أَجۡنِحَةٍ۬ مَّثۡنَىٰ وَثُلَـٰثَ
وَرُبَـٰعَۚ يَزِيدُ فِى ٱلۡخَلۡقِ مَا يَشَآءُۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ
شَىۡءٍ۬ قَدِيرٌ۬ (١)
|
|
||
001. (Segala puji bagi Allah) Allah memuji diri-Nya dengan
kalimat tersebut, sebagaimana keterangan yang telah disebutkan dalam awal
surah As-Saba (Pencipta langit dan bumi) yang menciptakan keduanya tanpa
konsep terlebih dahulu (Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan)
kepada para nabi (yang mempunyai sayap, masing-masing ada yang dua, tiga dan
empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya) yakni menciptakan malaikat dan
lain-lainnya (apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas
segala sesuatu.)
|
||
Apa saja yang Allah
anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang
dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun
yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana. (2)
|
|
مَّا يَفۡتَحِ ٱللَّهُ
لِلنَّاسِ مِن رَّحۡمَةٍ۬ فَلَا مُمۡسِكَ لَهَاۖ وَمَا يُمۡسِكۡ فَلَا مُرۡسِلَ
لَهُ ۥ مِنۢ بَعۡدِهِۚۦ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَكِيمُ (٢)
|
|
||
002. (Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa
rahmat) seperti rezeki dan hujan (maka tidak ada seorang pun yang dapat
menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah) dari hal-hal tersebut (maka
tidak seorang pun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu) sesudah Allah
menahannya. (Dan Dialah Yang Maha Perkasa) Maha Menang atas perkara-Nya (lagi
Maha Bijaksana) dalam perbuatan-Nya.
|
||
Hai manusia, ingatlah
akan ni’mat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang dapat
memberikan rezki kepada kamu dari langit dan bumi? Tidak ada Tuhan [yang
berhak disembah] selain Dia; maka mengapakah kamu berpaling [dari ketauhidan]?
(3)
|
|
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلنَّاسُ
ٱذۡكُرُواْ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡۚ هَلۡ مِنۡ خَـٰلِقٍ غَيۡرُ ٱللَّهِ
يَرۡزُقُكُم مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِۚ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَۖ
فَأَنَّىٰ تُؤۡفَكُونَ (٣)
|
|
||
003. (Hai manusia!) penduduk Mekah (Ingatlah akan nikmat Allah
kepada kalian) yang telah menempatkan kalian di tanah suci dan yang mencegah
serangan-serangan dari luar terhadap kalian. (Adakah sesuatu pencipta) huruf
Min di sini adalah Zaidah atau tambahan, lafal Khaaliqin sebagai Mubtada
(selain Allah) kalau dibaca Ghairu berarti menjadi Na'at atau sifat secara
Mahall dari lafal Khaaliqin, kalau dibaca Ghairi berarti di'athafkan kepada
lafal Khaaliqin secara Lafzhan, dan Khabar Mubtadanya adalah (yang dapat
memberikan rezeki kepada kalian dari langit) yakni berupa hujan (dan) dari
(bumi?) berupa tumbuh-tumbuhan. Istifham atau kata tanya di sini mengandung
makna Taqrir, yakni tidak ada pencipta dan tidak ada pemberi rezeki selain
Allah. (Tidak ada Tuhan selain Dia; maka mengapakah kalian berpaling) dari
mentauhidkan-Nya? Padahal kalian telah mengakui, bahwa Dia adalah Yang Maha
Pencipta dan Maha Pemberi rezeki.
|
||
Dan jika mereka
mendustakan kamu [sesudah kamu beri peringatan], maka sungguh telah
didustakan pula rasul-rasul sebelum kamu. Dan hanya kepada Allah-lah
dikembalikan segala urusan. (4)
|
|
وَإِن يُكَذِّبُوكَ
فَقَدۡ كُذِّبَتۡ رُسُلٌ۬ مِّن قَبۡلِكَۚ وَإِلَى ٱللَّهِ تُرۡجَعُ ٱلۡأُمُورُ
(٤)
|
|
||
004. (Dan jika mereka mendustakan kamu) hai Muhammad, tentang
ajaran tauhid yang engkau bawa dan berita adanya hari kebangkitan yang kamu
sampaikan serta adanya hari penghisaban dan pembalasan amal perbuatan (maka
sungguh telah didustakan pula rasul-rasul sebelum kamu) dalam hal tersebut
maka bersabarlah kamu sebagaimana mereka bersabar. (Dan hanya kepada Allahlah
dikembalikan segala urusan) di akhirat. Dia kelak akan mengazab orang-orang
yang mendustakan dan menolong orang-orang yang berserah diri atau orang-orang
muslim.
|
||
Hai manusia,
sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan
dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai
menipu, memperdayakan kamu tentang Allah. (5)
|
|
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلنَّاسُ
إِنَّ وَعۡدَ ٱللَّهِ حَقٌّ۬ۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَاۖ
وَلَا يَغُرَّنَّكُم بِٱللَّهِ ٱلۡغَرُورُ (٥)
|
|
||
005. (Hai manusia! Sesungguhnya janji Allah) tentang adanya
hari berbangkit dan lain-lainnya (adalah benar, maka sekali-kali janganlah
kehidupan dunia memperdayakan kalian) sehingga kalian tidak mau beriman
kepada adanya hari berbangkit dan lain-lainnya (dan sekali-kali janganlah
memperdayakan kalian tentang Allah) tentang sifat dan Penyantun-Nya dan sifat
Sabar-Nya yang menangguhkan kalian tidak diazab (orang yang pandai menipu)
yakni setan.
|
||
Sesungguhnya syaitan
itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh [mu], karena sesungguhnya
syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni
neraka yang menyala-nyala. (6)
|
|
إِنَّ ٱلشَّيۡطَـٰنَ
لَكُمۡ عَدُوٌّ۬ فَٱتَّخِذُوهُ عَدُوًّاۚ إِنَّمَا يَدۡعُواْ حِزۡبَهُ ۥ
لِيَكُونُواْ مِنۡ أَصۡحَـٰبِ ٱلسَّعِيرِ (٦)
|
|
||
006. (Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagi kalian, maka
anggaplah ia musuh) dengan cara taat kepada Allah dan tidak menaati setan
(karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya) yakni
pengikut-pengikutnya yang sama-sama kafir dengannya (supaya menjadi penghuni
neraka yang menyala-nyala) yakni neraka yang keras siksaannya.
|
||
Orang-orang yang kafir
bagi mereka azab yang keras. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal saleh bagi mereka ampunan dan pahala yang besar. (7)
|
|
ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ
لَهُمۡ عَذَابٌ۬ شَدِيدٌ۬ۖ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ
لَهُم مَّغۡفِرَةٌ۬ وَأَجۡرٌ۬ كَبِيرٌ (٧)
|
|
||
007. (Orang-orang yang kafir bagi mereka azab yang keras. Dan
orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal saleh bagi mereka ampunan dan
pahala yang besar) ini penjelasan tentang nasib orang-orang yang menuruti
kemauan setan dan orang-orang yang menentangnya, kelak di akhirat.
|
||
Maka apakah orang yang
dijadikan [syaitan] menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini
pekerjaan itu baik, [sama dengan orang yang tidak ditipu oleh syaitan]? maka
sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa
yang dikehendaki-Nya; maka janganlah dirimu binasa karena kesedihan terhadap
mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. (8)
|
|
أَفَمَن زُيِّنَ
لَهُ ۥ سُوٓءُ عَمَلِهِۦ فَرَءَاهُ حَسَنً۬اۖ فَإِنَّ ٱللَّهَ يُضِلُّ مَن
يَشَآءُ وَيَہۡدِى مَن يَشَآءُۖ فَلَا تَذۡهَبۡ نَفۡسُكَ عَلَيۡہِمۡ
حَسَرَٲتٍۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمُۢ بِمَا يَصۡنَعُونَ (٨)
|
|
||
008. Ayat ini diturunkan berkenaan dengan Abu Jahal dan
orang-orang sepertinya. (Maka apakah orang yang dihiasi pekerjaannya yang
buruk) karena setan telah menyulapnya (lalu ia menganggapnya baik?) lafal Man
adalah Mubtada, sedangkan Khabarnya ialah, sebagaimana orang yang mendapat
petunjuk dari Allah. Tentu saja tidak sama. Khabar ini disimpulkan dari ayat
selanjutnya, yaitu, (Maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang
dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya; maka janganlah
dirimu binasa sebab ulah mereka itu) yaitu atas orang-orang yang menganggap
baik perbuatannya yang buruk itu (karena kesedihan) yaitu kamu merasa sedih karena
mereka tidak mau beriman (Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka
perbuat) kelak Dia akan membalasnya kepada mereka.
|
||
Dan Allah, Dialah Yang
mengirimkan angin; lalu angin itu menggerakkan awan, maka Kami halau awan itu
ke suatu negeri yang mati lalu Kami hidupkan bumi setelah matinya dengan
hujan itu. Demikianlah kebangkitan itu. (9)
|
|
وَٱللَّهُ ٱلَّذِىٓ
أَرۡسَلَ ٱلرِّيَـٰحَ فَتُثِيرُ سَحَابً۬ا فَسُقۡنَـٰهُ إِلَىٰ بَلَدٍ۬
مَّيِّتٍ۬ فَأَحۡيَيۡنَا بِهِ ٱلۡأَرۡضَ بَعۡدَ مَوۡتِہَاۚ كَذَٲلِكَ ٱلنُّشُورُ
(٩)
|
|
||
009. (Dan Allah, Dialah Yang mengirimkan angin) menurut qiraat
yang lain dibaca Ar Riih dalam bentuk Mufrad (lalu angin itu menggerakkan
awan) lafal Mudhari' di sini untuk menceritakan keadaan di masa lalu,
maksudnya angin itu menggerakkannya (lalu Kami halau awan itu) di dalam
ungkapan ayat ini terkandung Iltifat dari dhamir Gaib (ke suatu negeri yang
mati) tanah yang tandus yang tidak ada tumbuh-tumbuhannya. Dapat dibaca
Mayyitin atau Mayitin (lalu Kami hidupkan dengan hujan itu bumi) yang
dikenainya (setelah matinya) setelah ia mengalami kekeringan, yaitu Kami
tumbuhkan padanya tumbuh-tumbuhan dan rumput-rumputan. (Demikianlah
kebangkitan itu) cara membangkitkan yang mati menjadi hidup kembali.
|
||
Barangsiapa yang
menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya.
Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik [1250] dan amal yang saleh
dinaikkan-Nya [1251]. Dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka azab
yang keras, dan rencana jahat mereka akan hancur. (10)
|
|
مَن كَانَ يُرِيدُ
ٱلۡعِزَّةَ فَلِلَّهِ ٱلۡعِزَّةُ جَمِيعًاۚ إِلَيۡهِ يَصۡعَدُ ٱلۡكَلِمُ
ٱلطَّيِّبُ وَٱلۡعَمَلُ ٱلصَّـٰلِحُ يَرۡفَعُهُۚ ۥ وَٱلَّذِينَ يَمۡكُرُونَ
ٱلسَّيِّـَٔاتِ لَهُمۡ عَذَابٌ۬ شَدِيدٌ۬ۖ وَمَكۡرُ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُوَ يَبُورُ
(١٠)
|
|
||
[1250]
Sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa perkataan yang baik itu ialah Kalimat
Tauhid yaitu "Laa ilaaha illallaah"; dan ada pula yang mengatakan
zikir kepada Allah dan ada pula yang mengatakan semua perkataan yang baik
yang diucapkan karena Allah.
[1251] Maksudnya
ialah bahwa perkataan baik dan amal yang baik itu dinaikkan untuk diterima
dan diberi-Nya pahala.
|
||
|
||
010. (Barang siapa yang menghendaki kemuliaan, maka
bagi Allahlah kemuliaan itu semuanya) di dunia dan di akhirat, maka kemuliaan
itu tidak akan dapat diraih melainkan dengan jalan taat kepada-Nya, oleh
karenanya taatlah kepada-Nya. (Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang
baik) yang telah dipermaklumkan oleh-Nya, yaitu kalimat "Laa Ilaaha
Illallaah", artinya, "Tidak ada Tuhan selain Allah", dan
kalimat-kalimat yang baik lainnya (dan amal saleh dinaikkan-Nya) diterima
oleh-Nya. (Dan orang-orang yang merencanakan) membuat rencana makar
(kejahatan) terhadap diri Nabi di Darun Nadwah, yaitu untuk mengikatnya, atau
membunuhnya atau mengusirnya, sebagaimana keterangan yang telah disebutkan
dalam surah Al-Anfal (bagi mereka azab yang keras. Dan rencana jahat mereka
akan hancur) yakni akan berantakan.
|
||
Dan Allah menciptakan
kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu
berpasangan [laki-laki dan perempuan]. Dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung
dan tidak [pula] melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan
sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak
pula dikurangi umurnya, melainkan [sudah ditetapkan] dalam Kitab [Lauh
Mahfuzh]. Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah. (11)
|
|
وَٱللَّهُ خَلَقَكُم
مِّن تُرَابٍ۬ ثُمَّ مِن نُّطۡفَةٍ۬ ثُمَّ جَعَلَكُمۡ أَزۡوَٲجً۬اۚ وَمَا
تَحۡمِلُ مِنۡ أُنثَىٰ وَلَا تَضَعُ إِلَّا بِعِلۡمِهِۚۦ وَمَا يُعَمَّرُ مِن
مُّعَمَّرٍ۬ وَلَا يُنقَصُ مِنۡ عُمُرِهِۦۤ إِلَّا فِى كِتَـٰبٍۚ إِنَّ ذَٲلِكَ
عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌ۬ (١١)
|
|
||
011. (Dan Allah menciptakan kalian dari tanah) yaitu
menciptakan Adam dari tanah liat (kemudian dari air mani) lalu Dia
menciptakan anak cucunya dari air mani (kemudian Dia menjadikan kalian berpasang-pasang)
terdiri dari kaum pria dan wanita. (Dan tidak ada seorang perempuan pun
mengandung dan tidak pula melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya)
lafal Bi'ilmihi berkedudukan menjadi Hal atau kata keterangan keadaan, yakni
telah diketahui oleh-Nya. (Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang
yang berumur panjang) tidak diperpanjang (dan tidak pula dikurangi umurnya)
yakni orang yang diberi umur panjang itu (melainkan tercatat dalam Kitab) di
Lohmahfuz (Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah) amat
gampang.
|
||
Dan tiada sama
[antara] dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan yang lain asin
lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging yang
segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu memakainya, dan
pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya
kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur. (12)
|
|
وَمَا يَسۡتَوِى
ٱلۡبَحۡرَانِ هَـٰذَا عَذۡبٌ۬ فُرَاتٌ۬ سَآٮِٕغٌ۬ شَرَابُهُ ۥ وَهَـٰذَا مِلۡحٌ أُجَاجٌ۬ۖ وَمِن كُلٍّ۬
تَأۡڪُلُونَ لَحۡمً۬ا طَرِيًّ۬ا وَتَسۡتَخۡرِجُونَ حِلۡيَةً۬ تَلۡبَسُونَهَاۖ
وَتَرَى ٱلۡفُلۡكَ فِيهِ مَوَاخِرَ لِتَبۡتَغُواْ مِن فَضۡلِهِۦ وَلَعَلَّكُمۡ
تَشۡڪُرُونَ (١٢)
|
|
||
012. (Dan tiada sama -antara- dua laut; yang ini tawar, segar)
sangat tawar (sedap diminum) sedap rasanya (dan yang lain asin lagi pahit)
karena terlalu asin. (Dan dari masing-masing) kedua laut itu (kalian dapat
memakan daging yang segar) yaitu ikan (dan kalian dapat mengeluarkan) dari
laut yang asin, menurut pendapat yang lain dari laut yang tawar juga
(perhiasan yang dapat kalian memakainya) yaitu berupa mutiara dan batu Marjan
(dan kamu lihat) kamu dapat menyaksikan (bahtera) perahu (padanya) yakni pada
masing-masing dari keduanya (dapat berlayar) dapat membelah airnya karena
dapat melaju di atasnya; baik maju atau pun mundur hanya dengan satu arah
angin (supaya kalian dapat mencari) berupaya mencari (karunia-Nya) karunia
Allah swt. melalui berniaga dengan memakai jalan laut (dan supaya kalian
bersyukur) kepada Allah atas hal tersebut.
|
||
Dia memasukkan malam
ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari
dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Yang
[berbuat] demikian Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nyalah kerajaan. Dan orang-orang
yang kamu seru [sembah] selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis
kulit ari. (13)
|
|
يُولِجُ ٱلَّيۡلَ فِى
ٱلنَّهَارِ وَيُولِجُ ٱلنَّهَارَ فِى ٱلَّيۡلِ وَسَخَّرَ ٱلشَّمۡسَ وَٱلۡقَمَرَ
ڪُلٌّ۬ يَجۡرِى لِأَجَلٍ۬ مُّسَمًّ۬ىۚ ذَٲلِڪُمُ ٱللَّهُ رَبُّكُمۡ لَهُ
ٱلۡمُلۡكُۚ وَٱلَّذِينَ تَدۡعُونَ مِن دُونِهِۦ مَا يَمۡلِكُونَ مِن قِطۡمِيرٍ (١٣)
|
|
||
013. (Dia memasukkan) Allah memasukkan (malam ke dalam siang)
sehingga bertambah panjanglah siang (dan memasukkan siang) (ke dalam malam)
sehingga waktu malam bertambah panjang (dan menundukkan matahari dan bulan,
masing-masing) dari matahari dan bulan itu (berjalan) beredar pada garis
edarnya (menurut waktu yang ditentukan) yakni sampai hari kiamat. (Yang
-berbuat- demikian itulah Allah Rabb kalian, kepunyaan-Nyalah kerajaan. Dan
orang-orang yang kalian seru) yang kalian sembah (selain-Nya) yang dimaksud adalah
berhala-berhala (tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari) yakni
kulit yang melapisi biji.
|
||
Jika kamu menyeru
mereka, mereka tiada mendengar seruanmu; dan kalau mereka mendengar, mereka
tidak dapat memperkenankan permintaanmu. Dan di hari kiamat mereka akan
mengingkari kemusyrikanmu dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan
kepadamu sebagai yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui [1252]. (14)
|
|
إِن تَدۡعُوهُمۡ لَا
يَسۡمَعُواْ دُعَآءَكُمۡ وَلَوۡ سَمِعُواْ مَا ٱسۡتَجَابُواْ لَكُمۡۖ وَيَوۡمَ
ٱلۡقِيَـٰمَةِ يَكۡفُرُونَ بِشِرۡڪِكُمۡۚ وَلَا يُنَبِّئُكَ مِثۡلُ خَبِيرٍ۬ (١٤) ۞
|
|
||
[1252] Dalam
hal ini ialah Allah s.w.t.
|
||
|
||
014. (Jika kalian menyeru mereka, tiada mendengar
seruanmu, dan kalau mereka mendengar) seumpamanya (mereka tidak dapat
memperkenankan permintaan kalian) mereka tidak dapat memenuhi permintaan
kalian. (Dan di hari kiamat mereka akan mengingkari kemusyrikan kalian)
disebabkan kalian menyekutukan Allah bersama mereka. Maksudnya, mereka tidak
bertanggung jawab terhadap penyembahan kalian kepada mereka (dan tidak ada
yang dapat memberikan keterangan kepada kalian) tentang keadaan dua negeri
yaitu dunia dan akhirat (sebagaimana yang diberikan oleh Yang Maha
Mengetahui) yaitu Allah swt. sendiri.
|
||
Hai manusia, kamulah
yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dia-lah Yang Maha Kaya [tidak
memerlukan sesuatu] lagi Maha Terpuji. (15)
|
|
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلنَّاسُ
أَنتُمُ ٱلۡفُقَرَآءُ إِلَى ٱللَّهِۖ وَٱللَّهُ هُوَ ٱلۡغَنِىُّ ٱلۡحَمِيدُ (١٥)
|
|
||
015. (Hai manusia! Kalianlah yang berkehendak kepada Allah)
dalam keadaan bagaimana pun (dan Allah, Dialah Yang Maha Kaya) tidak
membutuhkan makhluk-Nya (lagi Maha Terpuji) atas perbuatan-Nya terhadap
mereka.
|
||
Jika Dia menghendaki,
niscaya Dia memusnahkan kamu dan mendatangkan makhluk yang baru [untuk
menggantikan kamu]. (16)
|
|
إِن يَشَأۡ
يُذۡهِبۡڪُمۡ وَيَأۡتِ بِخَلۡقٍ۬ جَدِيدٍ۬ (١٦)
|
|
||
016. (Jika Dia menghendaki, niscaya Dia memusnahkan kalian dan
mendatangkan makhluk yang baru) sebagai ganti daripada kalian.
|
||
Dan yang demikian itu
sekali-kali tidak sulit bagi Allah. (17)
|
|
وَمَا ذَٲلِكَ عَلَى
ٱللَّهِ بِعَزِيزٍ۬ (١٧)
|
|
||
017. (Dan yang demikian itu sekali-kali tidak sulit bagi
Allah) tidak sukar bagi-Nya.
|
||
Dan orang yang berdosa
tidak akan memikul dosa orang lain [1253]. Dan jika seseorang yang berat dosanya memanggil [orang lain]
untuk memikul dosanya itu tiadalah akan dipikulkan untuknya sedikitpun
meskipun [yang dipanggilnya itu] kaum kerabatnya. Sesungguhnya yang dapat
kamu beri peringatan hanya orang-orang yang takut kepada azab Tuhannya
[sekalipun] mereka tidak melihatNya [1254] dan mereka mendirikan sembahyang. Dan barangsiapa yang
mensucikan dirinya, sesungguhnya ia mensucikan diri untuk kebaikan dirinya
sendiri. Dan kepada Allah-lah kembali [mu]. (18)
|
|
وَلَا تَزِرُ
وَازِرَةٌ۬ وِزۡرَ أُخۡرَىٰۚ وَإِن تَدۡعُ مُثۡقَلَةٌ إِلَىٰ حِمۡلِهَا لَا
يُحۡمَلۡ مِنۡهُ شَىۡءٌ۬ وَلَوۡ كَانَ ذَا قُرۡبَىٰٓۗ إِنَّمَا تُنذِرُ
ٱلَّذِينَ يَخۡشَوۡنَ رَبَّہُم بِٱلۡغَيۡبِ وَأَقَامُواْ ٱلصَّلَوٰةَۚ وَمَن
تَزَكَّىٰ فَإِنَّمَا يَتَزَكَّىٰ لِنَفۡسِهِۚۦ وَإِلَى ٱللَّهِ ٱلۡمَصِيرُ (١٨)
|
|
||
[1253] Lihat
not 526. Maksudnya: masing-masing orang memikul dosanya sendiri-sendiri.
[1254] Sebagian ahli
tafsir menafsirkan "bil ghaib" dalam ayat ini ialah ketika
orang-orang itu sendirian tanpa melihat orang lain.
|
||
|
||
018. (Dan tidaklah menanggung) setiap diri (Yang telah
berbuat dosa) yakni ia tidak akan menanggung (dosa) diri (orang lain. Dan
jika memanggil) seseorang yang (diberati) oleh dosanya (untuk memikul dosa
itu) yaitu memanggil orang lain untuk ikut memikul sebagian dari dosanya
(tiadalah akan dipikul untuknya sedikit pun) orang yang dipanggil itu tidak
akan mau memikulnya walau sedikit pun (meskipun -yang dipanggil itu- kaum
kerabatnya) seperti ayah dan anaknya; tidak adanya penanggungan dosa dari
kedua belah pihak ini berdasarkan keputusan dari Allah. (Sesungguhnya yang
dapat kamu beri peringatan hanya orang-orang yang takut kepada azab Rabbnya
-sekalipun mereka tidak melihat-Nya) mereka tetap takut kepada-Nya sekalipun
mereka tidak melihat-Nya, sebab hanya merekalah orang-orang yang dapat
mengambil manfaat dari adanya peringatan itu (dan mereka mendirikan salat)
mereka melestarikannya (Dan barang siapa yang menyucikan dirinya) dari
kemusyrikan dan dosa-dosa lainnya (sesungguhnya ia menyucikan diri untuk
kebaikan dirinya) karena kemaslahatannya akan kembali kepada dirinya sendiri.
(Dan kepada Allahlah kembali kalian) kelak di alam akhirat Dia akan membalas
amal perbuatan kalian.
|
||
Dan tidaklah sama
orang yang buta dengan orang yang melihat, (19)
|
|
وَمَا يَسۡتَوِى
ٱلۡأَعۡمَىٰ وَٱلۡبَصِيرُ (١٩)
|
|
||
019. (Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang
melihat) orang kafir dan orang mukmin.
|
||
dan tidak [pula] sama
gelap gulita dengan cahaya, (20)
|
|
وَلَا ٱلظُّلُمَـٰتُ
وَلَا ٱلنُّورُ (٢٠)
|
|
||
020. (Dan tidak pula sama gelap gulita) yaitu kekafiran
(dengan cahaya) yakni keimanan.
|
||
dan tidak [pula] sama
yang teduh dengan yang panas, (21)
|
|
وَلَا ٱلظِّلُّ وَلَا
ٱلۡحَرُورُ (٢١)
|
|
||
021. (Dan tidak pula sama yang teduh dengan yang panas) yakni
surga dan neraka.
|
||
dan tidak [pula] sama
orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati. Sesungguhnya Allah
memberikan pendengaran kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan kamu sekali-kali
tiada sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar [1255]. (22)
|
|
وَمَا يَسۡتَوِى
ٱلۡأَحۡيَآءُ وَلَا ٱلۡأَمۡوَٲتُۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُسۡمِعُ مَن يَشَآءُۖ وَمَآ
أَنتَ بِمُسۡمِعٍ۬ مَّن فِى ٱلۡقُبُورِ (٢٢)
|
|
||
[1255]
Maksudnya: Nabi Muhammad
tidak dapat memberi petunjuk kepada orang-orang musyrikin yang telah mati
hatinya.
|
||
|
||
022. (Dan tidak pula sama orang-orang yang hidup dan orang-orang
yang mati) orang-orang beriman dengan orang-orang kafir; ditambahkannya lafal
Laa pada ketiga ayat di atas untuk mengukuhkan makna tidak sama.
(Sesungguhnya Allah memberikan pendengaran kepada siapa yang dikehendaki-Nya)
untuk mendapat hidayah, karena itu tidak beriman (dan kamu sekali-kali tiada
sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar) yakni
orang-orang kafir; mereka diserupakan dengan orang-orang yang telah mati,
maksudnya kamu tidak akan sanggup menjadikan mereka mendengar, kemudian
mereka mau menerima seruanmu.
|
||
Kamu tidak lain
hanyalah seorang pemberi peringatan. (23)
|
|
إِنۡ أَنتَ إِلَّا
نَذِيرٌ (٢٣)
|
|
||
023. (Tiada lain) (kamu hanyalah seorang pemberi peringatan)
terhadap mereka.
|
||
Sesungguhnya Kami
mengutus kamu dengan membawa kebenaran [1256] sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan.
Dan tidak ada suatu umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi
peringatan. (24)
|
|
إِنَّآ أَرۡسَلۡنَـٰكَ
بِٱلۡحَقِّ بَشِيرً۬ا وَنَذِيرً۬اۚ وَإِن مِّنۡ أُمَّةٍ إِلَّا خَلَا فِيہَا
نَذِيرٌ۬ (٢٤)
|
|
||
[1256] Yang
dimaksud dengan "kebenaran" di sini ialah agama tauhid dan
hukum-hukumnya.
|
||
|
||
024. (Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa
kebenaran) yakni petunjuk (sebagai pembawa berita gembira) bagi orang yang
mau menerima kebenaran itu (dan sebagai pemberi peringatan) kepada orang yang
tidak mau menerimanya. (Dan tidak ada) (suatu umat pun melainkan telah ada)
telah lewat (padanya seorang pemberi peringatan) nabi yang memberi peringatan
kepada mereka.
|
||
Dan jika mereka
mendustakan kamu, maka sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah
mendustakan [rasul-rasulnya]; kepada mereka telah datang rasul-rasulnya
dengan membawa mu’jizat yang nyata, zabur [1257] dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna [1258]. (25)
|
|
وَإِن يُكَذِّبُوكَ
فَقَدۡ كَذَّبَ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ جَآءَتۡہُمۡ رُسُلُهُم
بِٱلۡبَيِّنَـٰتِ وَبِٱلزُّبُرِ وَبِٱلۡكِتَـٰبِ ٱلۡمُنِيرِ (٢٥)
|
|
||
[1257] Lihat
not 256 : Zabur ialah lembaran-lembaran yang berisi wahyu yang diberikan
kepada nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad SAW yang isinya mengandung
hikmah-hikmah. dan not 257 : Yakni: kitab-kitab yang diturunkan kepada
nabi-nabi yang berisi hukum syari'at seperti Taurat, Injil dan Zabur.
[1258] Maksudnya:
Allah memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya dengan memberi
kesanggupan untuk mendengarkan dan menerima keterangan-keterangan.
|
||
|
||
025. (Dan jika mereka mendustakan kamu) yakni penduduk
Mekah (maka sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan
-rasul-rasul-Nya-; kepada mereka telah datang rasul-rasul-Nya dengan membawa
bukti-bukti yang nyata) yakni mukjizat-mukjizat (zubur) seperti shuhuf Nabi
Ibrahim (dan Kitab yang memberi penjelasan yang sempurna) yaitu kitab Taurat
dan Injil, oleh karenanya bersabarlah kamu sebagaimana mereka bersabar.
|
||
Kemudian Aku azab
orang-orang yang kafir; maka [lihatlah] bagaimana [hebatnya] akibat
kemurkaan-Ku. (26)
|
|
ثُمَّ أَخَذۡتُ
ٱلَّذِينَ كَفَرُواْۖ فَكَيۡفَ كَانَ نَكِيرِ (٢٦)
|
|
||
026. (Kemudian Aku azab orang-orang yang kafir) disebabkan
kedustaan mereka (maka -lihatlah- bagaimana hebatnya akibat kemurkaan-Ku)
keingkaran-Ku terhadap mereka, yaitu hukuman dan kebinasaan yang menimpa
mereka, hal itu benar-benar pada tempatnya.
|
||
Tidakkah kamu melihat
bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan
itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu
ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada [pula]
yang hitam pekat. (27)
|
|
أَلَمۡ تَرَ أَنَّ
ٱللَّهَ أَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً۬ فَأَخۡرَجۡنَا بِهِۦ ثَمَرَٲتٍ۬
مُّخۡتَلِفًا أَلۡوَٲنُہَاۚ وَمِنَ ٱلۡجِبَالِ جُدَدُۢ بِيضٌ۬ وَحُمۡرٌ۬
مُّخۡتَلِفٌ أَلۡوَٲنُہَا وَغَرَابِيبُ سُودٌ۬ (٢٧)
|
|
||
027. (Tidakkah kamu melihat) mengetahui (bahwasanya Allah
menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan) di dalam ungkapan ayat ini
terkandung Iltifat dari dhamir Gaib (dengan hujan itu buah-buahan yang
beraneka ragam jenisnya) ada yang berwarna hijau, merah dan kuning dan
warna-warna lainnya. (Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis)
Judadun adalah bentuk jamak dari lafal Juddatun, artinya jalan yang terdapat
di gunung dan lainnya (putih, merah) dan kuning (yang beraneka macam
warnanya) ada yang tua dan ada yang muda (dan ada -pula yang hitam pekat)
di'athafkan kepada lafal Judadun, artinya ialah batu-batu yang besar yang
hitam pekat warnanya. Dikatakan Aswadu Gharbiibu, hitam pekat; tetapi sangat
sedikit dikatakan Gharabiibu Aswadu.
|
||
Dan demikian [pula] di
antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada
yang bermacam-macam warnanya [dan jenisnya]. Sesungguhnya yang takut kepada
Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama [1259]. Sesungguhnya Allah
Maha perkasa lagi Maha Pengampun. (28)
|
|
وَمِنَ ٱلنَّاسِ
وَٱلدَّوَآبِّ وَٱلۡأَنۡعَـٰمِ مُخۡتَلِفٌ أَلۡوَٲنُهُ ۥ كَذَٲلِكَۗ
إِنَّمَا يَخۡشَى ٱللَّهَ مِنۡ عِبَادِهِ ٱلۡعُلَمَـٰٓؤُاْۗ إِنَّ ٱللَّهَ
عَزِيزٌ غَفُورٌ (٢٨)
|
|
||
[1259] Yang
dimaksud dengan ulama dalam ayat ini ialah orang-orang yang mengetahui
kebesaran dan kekuasaan Allah.
|
||
|
||
028. (Dan demikian pula di antara manusia,
binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam
warnanya) sebagaimana beraneka ragamnya buah-buahan dan gunung-gunung.
(Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah
ulama) berbeda halnya dengan orang-orang yang jahil seperti orang-orang kafir
Mekah. (Sesungguhnya Allah Maha Perkasa) di dalam kerajaan-Nya (lagi Maha
Pengampun) terhadap dosa hamba-hamba-Nya yang mukmin.
|
||
Sesungguhnya
orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan
menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan
diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak
akan merugi, (29)
|
|
إِنَّ ٱلَّذِينَ
يَتۡلُونَ كِتَـٰبَ ٱللَّهِ وَأَقَامُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنفَقُواْ مِمَّا
رَزَقۡنَـٰهُمۡ سِرًّ۬ا وَعَلَانِيَةً۬ يَرۡجُونَ تِجَـٰرَةً۬ لَّن تَبُورَ (٢٩)
|
|
||
029. (Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca) selalu
mempelajari (kitab Allah dan mendirikan salat) yakni mereka melaksanakannya
secara rutin dan memeliharanya (dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang
Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan) berupa
zakat dan lain-lainnya (mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan
merugi) tidak bangkrut.
|
||
agar Allah
menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari
karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri [1260]. (30)
|
|
لِيُوَفِّيَهُمۡ
أُجُورَهُمۡ وَيَزِيدَهُم مِّن فَضۡلِهِۚۦۤ إِنَّهُ ۥ غَفُورٌ۬ شَڪُورٌ۬ (٣٠)
|
|
||
[1260] Lihat
not 104. Allah mensyukuri hamba-Nya: memberi pahala terhadap amal-amal hamba-Nya,
mema'afkan kesalahannya, menambah ni'mat-Nya dan sebagainya.
|
||
|
||
030. (Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala
mereka) pahala amal-amal mereka yang telah disebutkan itu (dan menambah
kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun) terhadap
dosa-dosa mereka (lagi Maha Mensyukuri) ketaatan mereka.
|
||
Dan apa yang telah
Kami wahyukan kepadamu yaitu Al Kitab [Al Qur’an] itulah yang benar, dengan
membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha
Mengetahui lagi Maha Melihat [keadaan] hamba-hamba-Nya. (31)
|
|
وَٱلَّذِىٓ
أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ مِنَ ٱلۡكِتَـٰبِ هُوَ ٱلۡحَقُّ مُصَدِّقً۬ا لِّمَا
بَيۡنَ يَدَيۡهِۗ إِنَّ ٱللَّهَ بِعِبَادِهِۦ لَخَبِيرُۢ بَصِيرٌ۬ (٣١)
|
|
||
031. (Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu yaitu Alkitab)
yakni Alquran (itulah yang benar, membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya)
yang diturunkan sebelumnya. (Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Mengetahui
lagi Maha Melihat -keadaan- hamba-hamba-Nya) Dia mengetahui apa yang
tersimpan di dalam kalbu mereka dan apa yang mereka lahirkan.
|
||
Kemudian Kitab itu
Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami,
lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara
mereka ada yang pertengahan dan di antara mereka ada [pula] yang lebih dahulu
berbuat kebaikan [1261] dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat
besar. (32)
|
|
ثُمَّ أَوۡرَثۡنَا
ٱلۡكِتَـٰبَ ٱلَّذِينَ ٱصۡطَفَيۡنَا مِنۡ عِبَادِنَاۖ فَمِنۡهُمۡ ظَالِمٌ۬
لِّنَفۡسِهِۦ وَمِنۡہُم مُّقۡتَصِدٌ۬ وَمِنۡہُمۡ سَابِقُۢ بِٱلۡخَيۡرَٲتِ بِإِذۡنِ
ٱللَّهِۚ ذَٲلِكَ هُوَ ٱلۡفَضۡلُ ٱلۡڪَبِيرُ (٣٢)
|
|
||
[1261] Yang
dimaksud dengan "orang yang menganiaya dirinya sendiri" ialah orang
yang lebih banyak kesalahannya daripada kebaikannya, dan
"pertengahan" ialah orang-orang yang kebaikannya berbanding dengan
kesalahannya, sedang yang dimaksud dengan "orang-orang yang lebih dahulu
dalam berbuat kebaikan" ialah orang-orang yang kebaikannya amat banyak
dan amat jarang berbuat kesalahan.
|
||
|
||
032. (Kemudian Kami wariskan) Kami berikan (Kitab itu)
yakni Alquran (kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami)
mereka adalah umatmu (lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka
sendiri) karena sembrono di dalam mengamalkannya (dan di antara mereka ada
yang pertengahan) dalam mengamalkannya (dan di antara mereka ada -pula- yang
lebih cepat berbuat kebaikan) di samping mengamalkan Alquran, juga
mempelajarinya, mengajarkannya dan membimbing orang lain untuk mengamalkannya
(dengan izin Allah) dengan kehendak-Nya. (Yang demikian itu) yakni
diwariskannya Alquran kepada mereka (adalah karunia yang amat besar.)
|
||
[Bagi mereka] surga
’Adn, mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya mereka diberi perhiasan dengan
gelang-gelang dari emas, dan dengan mutiara, dan pakaian mereka di dalamnya
adalah sutera. (33)
|
|
جَنَّـٰتُ عَدۡنٍ۬
يَدۡخُلُونَہَا يُحَلَّوۡنَ فِيہَا مِنۡ أَسَاوِرَ مِن ذَهَبٍ۬ وَلُؤۡلُؤً۬اۖ
وَلِبَاسُہُمۡ فِيہَا حَرِيرٌ۬ (٣٣)
|
|
||
033. (Bagi mereka surga Adn) sebagai tempat tinggalnya (mereka
masuk ke dalamnya) yakni ketiga golongan tersebut; lafal ayat ini dapat
dibaca Yadkhuluunahaa atau Yudkhaluunahaa, berkedudukan menjadi Khabar dari
Mubtada yaitu lafal Jannaatu 'Adnin (mereka diberi perhiasan) kalimat ayat
ini menjadi Khabar yang kedua (di dalamnya dengan) lafal Min di sini
menunjukkan makna Ba'dh atau sebagian (gelang-gelang dari emas dan dengan
mutiara) yang berbingkai emas (dan pakaian mereka di dalamnya adalah sutera.)
|
||
Dan mereka berkata:
"Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami.
Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.
(34)
|
|
وَقَالُواْ ٱلۡحَمۡدُ
لِلَّهِ ٱلَّذِىٓ أَذۡهَبَ عَنَّا ٱلۡحَزَنَۖ إِنَّ رَبَّنَا لَغَفُورٌ۬ شَكُورٌ
(٣٤)
|
|
||
034. (Dan mereka berkata, "Segala puji bagi Allah yang
telah menghilangkan duka cita dari kami.) yakni semua duka cita.
(Sesungguhnya Rabb kami benar-benar Maha Pengampun) terhadap dosa-dosa kami (lagi
Maha Mensyukuri) ketaatan kami.
|
||
Yang menempatkan kami
dalam tempat yang kekal [surga] dari karunia-Nya; di dalamnya kami tiada
merasa lelah dan tiada pula merasa lesu". (35)
|
|
ٱلَّذِىٓ أَحَلَّنَا
دَارَ ٱلۡمُقَامَةِ مِن فَضۡلِهِۦ لَا يَمَسُّنَا فِيہَا نَصَبٌ۬ وَلَا
يَمَسُّنَا فِيہَا لُغُوبٌ۬ (٣٥)
|
|
||
035. (Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal) sebagai
tempat tinggal kami (dari karunia-Nya; di dalamnya kami tidak merasa lelah)
yakni tiada merasa payah (dan tiada pula merasa lesu") karena kecapekan,
sebab di dalam surga tidak ada lagi yang namanya taklif. Disebutkannya lafal
yang kedua padahal maknanya sama dengan yang pertama, dimaksud untuk lebih
menegaskan kenafiannya atau ketiadaannya.
|
||
Dan orang-orang kafir
bagi mereka neraka Jahannam. Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati
dan tidak [pula] diringankan dari mereka azabnya. Demikianlah kami membalas
setiap orang yang sangat kafir. (36)
|
|
وَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ
لَهُمۡ نَارُ جَهَنَّمَ لَا يُقۡضَىٰ عَلَيۡهِمۡ فَيَمُوتُواْ وَلَا يُخَفَّفُ
عَنۡهُم مِّنۡ عَذَابِهَاۚ كَذَٲلِكَ نَجۡزِى كُلَّ ڪَفُورٍ۬ (٣٦)
|
|
||
036. (Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahanam; mereka
tidak dibinasakan) dengan dimatikan (sehingga mereka mati) yakni terbebas
dari rasa sakit (dan tidak -pula- diringankan dari mereka azabnya) walau
barang sekejap pun. (Demikianlah) sebagaimana Kami berikan balasan azab
kepada mereka. (Kami membalas setiap orang yang sangat kafir) lafal Najziy
dapat pula dibaca Yajziy; arti lafal Kafuur adalah orang kafir.
|
||
Dan mereka berteriak
di dalam neraka itu: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan
mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan".
Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk
berpikir bagi orang yang mau berpikir, dan [apakah tidak] datang kepada kamu
pemberi peringatan? maka rasakanlah [azab Kami] dan tidak ada bagi
orang-orang yang zalim seorang penolongpun. (37)
|
|
وَهُمۡ يَصۡطَرِخُونَ
فِيہَا رَبَّنَآ أَخۡرِجۡنَا نَعۡمَلۡ صَـٰلِحًا غَيۡرَ ٱلَّذِى ڪُنَّا
نَعۡمَلُۚ أَوَلَمۡ نُعَمِّرۡكُم مَّا يَتَذَڪَّرُ فِيهِ مَن تَذَكَّرَ
وَجَآءَكُمُ ٱلنَّذِيرُۖ فَذُوقُواْ فَمَا لِلظَّـٰلِمِينَ مِن نَّصِيرٍ (٣٧)
|
|
||
037. (Dan mereka berteriak di dalam neraka itu) meminta tolong
dengan suara yang sangat keras dan jeritan-jeritan kesakitan, seraya
mengatakan, ("Ya Rabb kami! Keluarkanlah kami) dari dalam neraka
(niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah
kami kerjakan") lalu dikatakan kepada mereka, ("Dan apakah Kami
tidak memanjangkan umur kalian dalam masa) waktu (yang cukup untuk berpikir
bagi orang yang mau berpikir dan apakah tidak datang kepada kalian pemberi
peringatan?") yakni rasul tetapi kalian tidak memenuhi seruannya (maka
rasakanlah -azab Kami- dan tidak ada bagi orang yang lalim) orang kafir
(seorang penolong pun) yang dapat menolak azab dari diri mereka.
|
||
Sesungguhnya Allah
mengetahui yang tersembunyi di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia Maha
Mengetahui segala isi hati. (38)
|
|
إِنَّ ٱللَّهَ عَـٰلِمُ
غَيۡبِ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ إِنَّهُ ۥ عَلِيمُۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ
(٣٨)
|
|
||
038. (Sesungguhnya Allah mengetahui yang tersembunyi di langit
dan di bumi. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati) yang tersimpan
di dalam kalbu, ini berarti bahwa pengetahuan Allah tentang hal ikhwal
manusia yang lahir lebih mengetahui.
|
||
Dia-lah yang
menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi. Barangsiapa yang kafir, maka
[akibat] kekafirannya menimpa dirinya sendiri. Dan kekafiran orang-orang yang
kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Tuhannya dan
kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah
kerugian mereka belaka. (39)
|
|
هُوَ ٱلَّذِى
جَعَلَكُمۡ خَلَـٰٓٮِٕفَ فِى ٱلۡأَرۡضِۚ
فَمَن كَفَرَ فَعَلَيۡهِ كُفۡرُهُۖ ۥ وَلَا يَزِيدُ ٱلۡكَـٰفِرِينَ
كُفۡرُهُمۡ عِندَ رَبِّہِمۡ إِلَّا مَقۡتً۬اۖ وَلَا يَزِيدُ ٱلۡكَـٰفِرِينَ
كُفۡرُهُمۡ إِلَّا خَسَارً۬ا (٣٩)
|
|
||
039. (Dialah yang menjadikan kalian khalifah-khalifah di muka
bumi) lafal Khalaa-if adalah bentuk jamak dari Khaliifah, yakni Dia mengganti
sebagian di antara kalian dengan sebagian yang lain, yaitu generasi demi
generasi. (Barang siapa yang kafir) di antara kalian (maka kekafirannya
menimpa dirinya sendiri.) (Dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak
lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Rabbnya) Dia akan bertambah
murka kepadanya (dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah
akan menambah kerugian mereka belaka) di akhirat kelak.
|
||
Katakanlah:
"Terangkanlah kepada-Ku tentang sekutu-sekutumu yang kamu seru selain
Allah. Perlihatkanlah kepada-Ku [bahagian] manakah dari bumi ini yang telah
mereka ciptakan ataukah mereka mempunyai saham dalam [penciptaan] langit atau
adakah Kami memberi kepada mereka sebuah Kitab sehingga mereka mendapat
keterangan-keterangan yang jelas daripadanya? Sebenarnya orang-orang yang
zalim itu sebahagian dari mereka tidak menjanjikan kepada sebahagian yang
lain, melainkan tipuan belaka". (40)
|
|
قُلۡ أَرَءَيۡتُمۡ
شُرَكَآءَكُمُ ٱلَّذِينَ تَدۡعُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَرُونِى مَاذَا
خَلَقُواْ مِنَ ٱلۡأَرۡضِ أَمۡ لَهُمۡ شِرۡكٌ۬ فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ أَمۡ
ءَاتَيۡنَـٰهُمۡ كِتَـٰبً۬ا فَهُمۡ عَلَىٰ بَيِّنَتٍ۬ مِّنۡهُۚ بَلۡ إِن يَعِدُ
ٱلظَّـٰلِمُونَ بَعۡضُہُم بَعۡضًا إِلَّا غُرُورًا (٤٠) ۞
|
|
||
040. (Katakanlah! "Terangkanlah kepadaku tentang
sekutu-sekutu kalian yang kalian seru) yang kalian sembah (selain Allah)
mereka adalah berhala-berhala yang diduga oleh para pengabdinya, bahwa mereka
adalah sekutu-sekutu Allah swt. (Perlihatkanlah kepadaku) terangkanlah
kepadaku (bagian manakah dari bumi ini yang telah mereka ciptakan ataukah
mereka mempunyai saham) yakni andil bersama Allah (di dalam) menciptakan
(langit atau adakah Kami memberi kepada mereka sebuah kitab sehingga mereka
mendapatkan keterangan-keterangan yang jelas) yakni hujah-hujah yang jelas
(daripadanya) seumpamanya disebutkan di dalamnya, bahwa mereka adalah
sekutu-sekutu-Ku yang ikut andil bersama-Ku? Tentu saja tidak. (Sebenarnya
tidaklah) (orang-orang yang lalim itu menjanjikan) yakni orang-orang yang
kafir (sebagian dari mereka kepada sebagian yang lain, melainkan tipuan
belaka.") kebatilan belaka, melalui perkataan mereka, bahwa
berhala-berhala itu dapat memberikan syafaat kepada mereka.
|
||
Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi
supaya jangan lenyap; dan sungguh jika keduanya akan lenyap tidak ada
seorangpun yang dapat menahan keduanya selain Allah. Sesungguhnya Dia adalah
Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (41)
|
|
إِنَّ ٱللَّهَ
يُمۡسِكُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضَ أَن تَزُولَاۚ وَلَٮِٕن زَالَتَآ إِنۡ
أَمۡسَكَهُمَا مِنۡ أَحَدٍ۬ مِّنۢ بَعۡدِهِۚۦۤ إِنَّهُ ۥ كَانَ حَلِيمًا
غَفُورً۬ا (٤١)
|
|
||
041. (Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supaya jangan
lenyap) mencegah keduanya agar tidak lenyap (dan sungguh jika) huruf Lam di
sini bermakna Qasam (keduanya akan lenyap tidak ada yang dapat menahan
keduanya seorang pun selain Allah. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun
lagi Maha Pengampun) oleh karenanya Dia menangguhkan azab-Nya atas
orang-orang kafir.
|
||
Dan mereka bersumpah
dengan nama Allah dengan sekuat-kuat sumpah; sesungguhnya jika datang kepada
mereka seorang pemberi peringatan, niscaya mereka akan lebih mendapat
petunjuk dari salah satu umat-umat [yang lain]. Tatkala datang kepada mereka pemberi
peringatan, maka kedatangannya itu tidak menambah kepada mereka, kecuali
jauhnya mereka dari [kebenaran], (42)
|
|
وَأَقۡسَمُواْ
بِٱللَّهِ جَهۡدَ أَيۡمَـٰنِہِمۡ لَٮِٕن
جَآءَهُمۡ نَذِيرٌ۬ لَّيَكُونُنَّ أَهۡدَىٰ مِنۡ إِحۡدَى ٱلۡأُمَمِۖ فَلَمَّا
جَآءَهُمۡ نَذِيرٌ۬ مَّا زَادَهُمۡ إِلَّا نُفُورًا (٤٢)
|
|
||
042. (Dan mereka bersumpah) yakni orang-orang kafir Mekah
(dengan nama Allah dengan sekuat-kuat sumpah) sumpah yang sungguh-sungguh
(sesungguhnya jika datang kepada mereka seorang pemberi peringatan) yakni
seorang rasul (niscaya mereka akan lebih mendapat petunjuk dari salah satu
umat-umat yang lain) yaitu umat Yahudi, Nasrani dan umat-umat beragama
lainnya. Maksudnya mereka lebih mendapat petunjuk daripada umat mana pun,
karena mereka melihat adanya perselisihan di antara mereka, yaitu sebagian
dari mereka mendustakan sebagian yang lain. Karena orang-orang Yahudi
mengatakan, "Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu
pegangan." Demikian pula orang-orang Nasrani mengatakan, "Orang-orang
Yahudi tidak mempunyai suatu pegangan." (Tatkala datang kepada mereka
pemberi peringatan) yaitu Nabi Muhammad saw. (maka tidaklah menambah kepada
mereka) kedatangan pemberi peringatan itu (melainkan jauhnya mereka dari
petunjuk) mereka makin bertambah jauh dari petunjuk.
|
||
karena kesombongan
[mereka] di muka bumi dan karena rencana [mereka] yang jahat. Rencana yang
jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri.
Tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan [berlakunya] sunnah [Allah yang
telah berlaku] kepada orang-orang yang terdahulu [1262]. Maka sekali-kali
kamu tidak akan mendapat penggantian bagi sunnah Allah, dan sekali-kali tidak
[pula] akan menemui penyimpangan bagi sunnah Allah itu. (43)
|
|
ٱسۡتِكۡبَارً۬ا فِى
ٱلۡأَرۡضِ وَمَكۡرَ ٱلسَّيِّىِٕۚ وَلَا يَحِيقُ ٱلۡمَكۡرُ ٱلسَّيِّئُ إِلَّا
بِأَهۡلِهِۚۦ فَهَلۡ يَنظُرُونَ إِلَّا سُنَّتَ ٱلۡأَوَّلِينَۚ فَلَن تَجِدَ
لِسُنَّتِ ٱللَّهِ تَبۡدِيلاً۬ۖ وَلَن تَجِدَ لِسُنَّتِ ٱللَّهِ تَحۡوِيلاً (٤٣)
|
|
||
[1262] Yang
dimaksud dengan "sunnah orang-orang yang terdahulu" ialah turunnya
siksa kepada orang-orang yang mendustakan rasul.
|
||
|
||
043. (Karena kesombongan -mereka- di muka bumi)
terhadap keimanan, mereka tidak mau beriman karena sombong. Lafal ayat ini
menjadi Maf'ul Lah (dan karena rencana) pekerjaan mereka (yang jahat) berupa
kemusyrikan dan lain-lainnya. (Dan tidaklah menimpa) tidak menggilas (rencana
jahat itu selain orang yang merencanakannya sendiri) yaitu orang yang
mengadakan makar itu sendiri. Lafal Al Makru diberi sifat As Sayyi-u adalah
bentuk asal tetapi di-mudhaf-kan-nya lafal Al Makru kepada lafal As Sayyi-u,
menurut suatu pendapat merupakan cara pemakaian yang lain tetapi dengan
memperkirakan adanya Mudhaf yang lain supaya jangan langsung di-mudhaf-kan
kepada sifat. (Tiadalah yang mereka nanti-nantikan) (melainkan ,berlakunya,
sunah, Allah yang telah berlaku, kepada orang-orang yang dahulu) yaitu
diturunkannya azab atas mereka sebab mereka mendustakan rasul-rasul-Nya.
(Maka sekali-kali kamu tidak akan menemui perubahan bagi sunah Allah dan
sekali-kali tidak pula akan menemui penyimpangan bagi sunah Allah itu) azab
itu tidak dapat diganti dengan yang lain dan tidak ditimpakan kepada
orang-orang yang tidak berhak menerimanya.
|
||
Dan apakah mereka
tidak berjalan di muka bumi, lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang
yang sebelum mereka, sedangkan orang-orang itu adalah lebih besar kekuatannya
dari mereka? Dan tiada sesuatupun yang dapat melemahkan Allah baik di langit
maupun di bumi. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.
(44)
|
|
أَوَلَمۡ يَسِيرُواْ
فِى ٱلۡأَرۡضِ فَيَنظُرُواْ كَيۡفَ كَانَ عَـٰقِبَةُ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ
وَكَانُوٓاْ أَشَدَّ مِنۡہُمۡ قُوَّۚةً۬ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ
لِيُعۡجِزَهُ ۥ مِن شَىۡءٍ۬ فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَلَا فِى ٱلۡأَرۡضِۚ
إِنَّهُ ۥ كَانَ عَلِيمً۬ا قَدِيرً۬ا (٤٤)
|
|
||
044. (Dan apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu
melihat bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka, sedangkan
orang-orang itu adalah lebih besar kekuatannya dari mereka?) maka Allah tetap
membinasakan mereka karena mereka telah mendustakan rasul-rasul mereka. (Dan
tiada sesuatu pun yang dapat melemahkan Allah) yang dapat mendahului-Nya dan
dapat meloloskan diri dari azab-Nya (baik di langit maupun di bumi.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui) segala sesuatu (lagi Maha Kuasa) atas
semuanya.
|
||
Dan kalau sekiranya
Allah menyiksa manusia disebabkan usahanya, niscaya Dia tidak akan
meninggalkan di atas permukaan bumi suatu makhluk yang melatapun [1263] akan tetapi Allah
menangguhkan [penyiksaan] mereka, sampai waktu yang tertentu; maka apabila
datang ajal mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Melihat [keadaan]
hamba-hamba-Nya. (45)
|
|
وَلَوۡ يُؤَاخِذُ
ٱللَّهُ ٱلنَّاسَ بِمَا ڪَسَبُواْ مَا تَرَكَ عَلَىٰ ظَهۡرِهَا مِن دَآبَّةٍ۬
وَلَـٰڪِن يُؤَخِّرُهُمۡ إِلَىٰٓ أَجَلٍ۬ مُّسَمًّ۬ىۖ فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمۡ
فَإِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِعِبَادِهِۦ بَصِيرَۢا (٤٥)
|
|
||
[1263]
"Daabbah" artinya ialah makhluk yang melata. Tetapi yang dimaksud
di sini ialah manusia.
|
||
|
||
045. (Dan kalau sekiranya Allah swt. menyiksa manusia
disebabkan usahanya) karena maksiat-maksiat yang telah dikerjakannya (niscaya
Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi (suatu makhluk pun) yang
hidup merayap di atasnya (akan tetapi Allah menangguhkan penyiksaan mereka,
sampai waktu yang tertentu) yakni hari kiamat (maka apabila datang ajal
mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Melihat keadaan hamba-hamba-Nya)
Dia kelak akan membalas amal perbuatan mereka, yaitu dengan memberi pahala
kepada orang-orang yang beriman dan menghukum orang-orang yang kafir.
|
-
Terjemah dan Tafsir Jalalain ▼
- 1. Al Faatihah
- 2. Al Baqarah-1
- 2. Al Baqarah-2
- 2. Al Baqarah-3
- 2. Al Baqarah-4
- 3. Ali 'Imran-1
- 3. Ali 'Imran-2
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Assy Ssyamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 5. Al Maaidah
- Al Qur'an Per Juz ▼
- 1. Al Fatihah
- 2. Al Baqarah
- 3. Ali Imran
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Asy Syamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 6. Al An'aam
Senin, 29 April 2013
Surah 35 - Fathir (1 - 45)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar