Senin, 29 April 2013

Surah 15 - Al Hijr (1 - 99)

Surah AL HIJR


سُوۡرَةُ الحِجر
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang


بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Alif laam, raa. [Surat] ini adalah [sebagian dari] ayat-ayat Al-Kitab [yang sempurna], yaitu [ayat-ayat] Al Qur’an yang memberi penjelasan. (1) 


الٓر‌ۚ تِلۡكَ ءَايَـٰتُ ٱلۡڪِتَـٰبِ وَقُرۡءَانٍ۬ مُّبِينٍ۬ (١)
001. (Alif laam raa) hanya Allahlah yang mengetahui maksudnya. (Ini) ayat-ayat ini (adalah sebagian dari ayat-ayat kitab) Alquran; idhafat di sini mengandung makna min yang berarti sebagian (yaitu Alquran yang memberi penjelasan) yang memenangkan perkara yang hak atas perkara yang batil. Lafal ayat ini diathafkan kepada lafal sebelumnya dengan ditambah sifat.

Orang-orang yang kafir itu sering kali [nanti di akhirat] menginginkan, kiranya mereka dahulu [di dunia] menjadi orang-orang muslim. (2) 


رُّبَمَا يَوَدُّ ٱلَّذِينَ ڪَفَرُواْ لَوۡ كَانُواْ مُسۡلِمِينَ (٢
002. (Sering kali) dapat dibaca rubbamaa dan rubamaa (berkeinginan) mengharapkan (orang-orang yang kafir itu) kelak di hari kiamat, yaitu sewaktu diperlihatkan kepada mereka keadaan diri mereka dan keadaan kaum Muslimin (seandainya mereka menjadi orang-orang muslim) lafal rubba menunjukkan makna littaktsir/sering, karena sesungguhnya mereka sering kali mengharapkan hal tersebut. Akan tetapi menurut pendapat lain menunjukkan makna littaqlil, artinya sedikit, karena sesungguhnya kengerian-kengerian pemandangan di hari kiamat membuat mereka terkejut dengan sangat, sehingga mereka tidak sadar untuk berharap seperti itu melainkan hanya dalam masa yang sedikit.

Biarkanlah mereka [di dunia ini] makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan [kosong], maka kelak mereka akan mengetahui [akibat perbuatan mereka]. (3) 


ذَرۡهُمۡ يَأۡڪُلُواْ وَيَتَمَتَّعُواْ وَيُلۡهِهِمُ ٱلۡأَمَلُ‌ۖ فَسَوۡفَ يَعۡلَمُونَ (٣
003. (Biarkanlah mereka) biarkanlah orang-orang kafir itu, hai Muhammad (makan dan bersenang-senang) di dunia mereka ini (dan dilalaikan) disibukkan (oleh angan-angan kosong) dengan dipanjangkan umur mereka dan lain-lainnya sehingga mereka lupa daratan akan iman (maka kelak mereka akan mengetahui) akibat daripada perbuatan mereka. Ayat ini diturunkan sebelum ada perintah untuk memerangi mereka.

Dan Kami tiada membinasakan sesuatu negeripun, melainkan ada baginya ketentuan masa yang telah ditetapkan. (4) 


وَمَآ أَهۡلَكۡنَا مِن قَرۡيَةٍ إِلَّا وَلَهَا كِتَابٌ۬ مَّعۡلُومٌ۬ (٤
004. (Dan Kami tiada membinasakan) huruf min adalah zaidah (sesuatu negeri pun) yang dimaksud adalah para penduduknya (melainkan ada baginya ketentuan) masa (yang telah ditetapkan) yang terbatas untuk pembinasaan mereka.

Tidak ada suatu umatpun yang dapat mendahului ajalnya, dan tidak [pula] dapat mengundurkan [nya]. (5) 


مَّا تَسۡبِقُ مِنۡ أُمَّةٍ أَجَلَهَا وَمَا يَسۡتَـٔۡخِرُونَ (٥
005. (Tiada yang dapat mendahului) huruf min adalah zaidah (suatu umat pun akan ajalnya, dan tiada pula yang dapat mengundurkannya) menangguhkan saat ajalnya dari waktu yang telah ditentukan oleh Allah.

Mereka berkata: "Hai orang yang diturunkan Al Qur’an kepadanya, sesungguhnya kamu benar-benar orang yang gila [792]. (6) 




وَقَالُواْ يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِى نُزِّلَ عَلَيۡهِ ٱلذِّكۡرُ إِنَّكَ لَمَجۡنُونٌ۬ (٦
[792]. Kata-kata ini diucapkan oleh orang-orang kafir Mekah kepada Nabi SAW sebagai ejekan.

006. (Dan mereka berkata) yaitu orang-orang kafir Mekah kepada Nabi saw. ("Hai orang yang diturunkan Adz-Dzikru kepadanya!) yakni Alquran, menurut perkiraan (Sesungguhnya kamu benar-benar orang yang gila.")

Mengapa kamu tidak mendatangkan malaikat kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar?" (7) 


 لَّوۡ مَا تَأۡتِينَا بِٱلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةِ إِن كُنتَ مِنَ ٱلصَّـٰدِقِينَ (٧
007. ("Mengapa tidak) (kamu datangkan malaikat kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar?") di dalam ucapanmu itu yang mengatakan, bahwa kamu adalah seorang nabi, dan Alquran ini dari sisi Allah?

Kami tidak menurunkan malaikat melainkan dengan benar [untuk membawa azab] dan tiadalah mereka ketika itu diberi tangguh. (8) 


مَا نُنَزِّلُ ٱلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةَ إِلَّا بِٱلۡحَقِّ وَمَا كَانُوٓاْ إِذً۬ا مُّنظَرِينَ (٨
008. Allah berfirman (Kami tidak menurunkan) dan menurut suatu qiraat dibaca tanazzalu dengan membuang salah satu huruf ta-nya (malaikat melainkan dengan benar) untuk membawa azab (dan tiadalah mereka ketika itu) sewaktu malaikat turun dengan membawa azab (diberi tangguh) ditangguhkan azabnya.

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya [793]. (9) 


إِنَّا نَحۡنُ نَزَّلۡنَا ٱلذِّكۡرَ وَإِنَّا لَهُ ۥ لَحَـٰفِظُونَ (٩
[793]. Ayat ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al-Qur'an selama-lamanya.

009. (Sesungguhnya Kamilah) lafal nahnu mentaukidkan atau mengukuhkan makna yang terdapat di dalam isimnya inna, atau sebagai fashl (yang menurunkan Adz-Dzikr) Alquran (dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya) dari penggantian, perubahan, penambahan dan pengurangan.

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus [beberapa rasul] sebelum kamu kepada umat-umat yang terdahulu. (10) 


وَلَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا مِن قَبۡلِكَ فِى شِيَعِ ٱلۡأَوَّلِينَ (١٠)
010. (Dan sesungguhnya Kami telah mengutus sebelum kamu) beberapa rasul (kepada umat-umat) golongan-golongan (terdahulu.)

Dan tidak datang seorang rasulpun kepada mereka, melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya. (11)


وَمَا يَأۡتِيہِم مِّن رَّسُولٍ إِلَّا كَانُواْ بِهِۦ يَسۡتَہۡزِءُونَ (١١
011. (Dan tidak) sekali-kali (datang seorang rasul pun kepada mereka melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya) sebagaimana kaummu memperolok-olokkanmu. Ayat ini dimaksudkan untuk menghibur hati Nabi saw.

Demikianlah, Kami memasukkan [rasa ingkar dan memperolok-olokkan itu] ke dalam hati orang-orang yang berdosa [orang-orang kafir], (12) 


كَذَٲلِكَ نَسۡلُكُهُ ۥ فِى قُلُوبِ ٱلۡمُجۡرِمِينَ (١٢
012. (Demikianlah Kami memasukkannya) artinya seperti itulah gambarannya bila Kami memasukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa ingkar dan memperolok-olokkan (ke dalam hati orang-orang yang berdosa) yaitu orang-orang kafir Mekah.

mereka tidak beriman kepadanya [Al Qur’an] dan sesungguhnya telah berlalu sunnatullah [794] terhadap orang-orang dahulu. (13) 


لَا يُؤۡمِنُونَ بِهِۦ‌ۖ وَقَدۡ خَلَتۡ سُنَّةُ ٱلۡأَوَّلِينَ (١٣
[794]. Maksud "sunnatullah" di sini ialah membinasakan orang-orang yang mendustakan rasul.

013. (Mereka tidak beriman kepadanya) kepada Nabi saw. (dan sesungguhnya telah berlalu sunatullah terhadap orang-orang yang dahulu) artinya kebiasaan yang dilakukan oleh Allah swt. terhadap orang-orang yang tidak beriman, yaitu mengazab mereka disebabkan perbuatan dusta mereka terhadap nabi-nabi mereka. Orang-orang kafir Mekah pun akan mengalami hal yang serupa.

Dan jika seandainya Kami membukakan kepada mereka salah satu dari [pintu-pintu] langit, lalu mereka terus menerus naik ke atasnya, (14)


وَلَوۡ فَتَحۡنَا عَلَيۡہِم بَابً۬ا مِّنَ ٱلسَّمَآءِ فَظَلُّواْ فِيهِ يَعۡرُجُونَ (١٤
014. (Dan seandainya Kami membukakan kepada mereka salah satu dari pintu-pintu langit, lalu mereka terus-menerus padanya) pada pintu tersebut (dalam keadaan naik) selalu naik.

tentulah mereka berkata: "Sesungguhnya pandangan kamilah yang dikaburkan, bahkan kami adalah orang-orang yang kena sihir". (15) 


لَقَالُوٓاْ إِنَّمَا سُكِّرَتۡ أَبۡصَـٰرُنَا بَلۡ نَحۡنُ قَوۡمٌ۬ مَّسۡحُورُونَ (١٥)
015. (Tentulah mereka berkata, "Sesungguhnya benar-benar telah dikaburkan) telah ditutup (pandangan kami bahkan kami adalah orang-orang yang kena sihir.") seolah-olah tampak hal itu di mata kami secara ilusi.

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang [di langit] dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang [nya], (16) 


وَلَقَدۡ جَعَلۡنَا فِى ٱلسَّمَآءِ بُرُوجً۬ا وَزَيَّنَّـٰهَا لِلنَّـٰظِرِينَ (١٦
016. (Dan sesungguhnya Kami menciptakan gugusan bintang-bintang di langit) yang berjumlah dua belas, yaitu: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius dan Pisces. Bintang-bintang tersebut merupakan garis-garis peredaran daripada tujuh bintang yang beredar, yaitu Mars mempunyai garis edar pada bintang Aries dan bintang Scorpio; Venus mempunyai garis edar pada bintang Taurus dan bintang Libra; Utarid mempunyai garis edar pada bintang Gemini dan bintang Virgo; bulan mempunyai garis edar pada bintang Cancer; matahari mempunyai garis edar pada bintang Leo; Jupiter mempunyai garis edar pada bintang Sagitarius dan Pisces; Saturnus mempunyai garis edar pada bintang Capricorn dan Aquarius (dan Kami telah menghiasi langit itu) dengan bintang-bintang yang gemerlapan (bagi orang-orang yang memandang.)

dan Kami menjaganya dari tiap-tiap syaitan yang terkutuk, (17) 


وَحَفِظۡنَـٰهَا مِن كُلِّ شَيۡطَـٰنٍ۬ رَّجِيمٍ (١٧
017. (Dan Kami menjaganya) dengan meteor-meteor (dari tiap-tiap setan yang terkutuk) yang terlaknat.

kecuali syaitan yang mencuri-curi [berita] yang dapat didengar [dari malaikat] lalu dia dikejar oleh semburan api yang terang. (18)


إِلَّا مَنِ ٱسۡتَرَقَ ٱلسَّمۡعَ فَأَتۡبَعَهُ ۥ شِہَابٌ۬ مُّبِينٌ۬ (١٨)
018. (Akan tetapi) tetapi (setan yang mencuri-curi berita yang dapat didengar) yang menyadapnya (maka ia pasti dikejar oleh semburan api yang terang) yakni bintang yang menyala terang dan dapat membakar atau menembus atau membuatnya cacat.

Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. (19) 


وَٱلۡأَرۡضَ مَدَدۡنَـٰهَا وَأَلۡقَيۡنَا فِيهَا رَوَٲسِىَ وَأَنۢبَتۡنَا فِيہَا مِن كُلِّ شَىۡءٍ۬ مَّوۡزُونٍ۬ (١٩
019. (Dan Kami telah menghamparkan bumi) telah membuatnya terbentang (dan Kami menjadikan padanya gunung-gunung) yang kokoh dan tegak supaya jangan bergerak-gerak mengguncangkan penduduknya (dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran) yang telah ditentukan secara pasti.

Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan [Kami menciptakan pula] makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezki kepadanya. (20)


وَجَعَلۡنَا لَكُمۡ فِيہَا مَعَـٰيِشَ وَمَن لَّسۡتُمۡ لَهُ ۥ بِرَٲزِقِينَ (٢٠
020. (Dan Kami telah menjadikan untuk kalian di muka bumi keperluan-keperluan hidup) berupa buah-buahan dan biji-bijian (dan) Kami jadikan pula untuk kalian (makhluk-makhluk yang kalian sekali-kali bukan pemberi rezeki kepadanya) yaitu berupa hamba-hamba sahaya, binatang-binatang dan berbagai macam jenis ternak; hanya Allahlah yang memberi rezeki kepada mereka.

Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya; [795] dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu. (21) 


وَإِن مِّن شَىۡءٍ إِلَّا عِندَنَا خَزَآٮِٕنُهُ ۥ وَمَا نُنَزِّلُهُ ۥۤ إِلَّا بِقَدَرٍ۬ مَّعۡلُومٍ۬ (٢١)
[795]. Maksudnya segala sesuatu itu sumbernya dari Allah s.w.t.

021. (Dan tiada) tidak ada (sesuatu pun melainkan pada sisi Kamilah khazanahnya) huruf min adalah zaidah; yang dimaksud adalah kunci-kunci perbendaharaan segala sesuatu itu (dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran-ukuran yang tertentu) sesuai dengan kepentingan-kepentingannya.

Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan [tumbuh-tumbuhan] dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya. (22) 


وَأَرۡسَلۡنَا ٱلرِّيَـٰحَ لَوَٲقِحَ فَأَنزَلۡنَا مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً۬ فَأَسۡقَيۡنَـٰكُمُوهُ وَمَآ أَنتُمۡ لَهُ ۥ بِخَـٰزِنِينَ (٢٢
022. (Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengumpulkan awan) menggiring mendung sehingga terkumpul lalu penuh dengan air (lalu Kami turunkan dari langit) dari mendung itu (air) air hujan (kemudian Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kalian yang menyimpannya) artinya, bukanlah kalian yang menyimpannya dengan upaya tangan kalian.

Dan sesungguhnya benar-benar Kami-lah yang menghidupkan dan mematikan dan Kami [pulalah] yang mewarisi. (23) 


وَإِنَّا لَنَحۡنُ نُحۡىِۦ وَنُمِيتُ وَنَحۡنُ ٱلۡوَٲرِثُونَ (٢٣
023. (Dan sesungguhnya benar-benar Kamilah yang menghidupkan dan mematikan dan Kami pula yang mewarisi) yang tetap hidup dan mewarisi semua makhluk.

Dan sesungguhnya Kami telah mengetahui orang-orang yang terdahulu daripada-mu dan sesungguhnya Kami mengetahui pula orang-orang yang terkemudian [daripadamu]. (24) 


وَلَقَدۡ عَلِمۡنَا ٱلۡمُسۡتَقۡدِمِينَ مِنكُمۡ وَلَقَدۡ عَلِمۡنَا ٱلۡمُسۡتَـٔۡخِرِينَ (٢٤
SEBAB TURUNNYA AYAT: Imam Tirmizi, Imam Nasai, Imam Hakim dan lain-lainnya meriwayatkan sebuah hadis melalui Ibnu Abbas r.a. yang menceritakan bahwa ada seorang wanita salat di belakang Rasulullah saw. Wanita itu sangat cantik. Dan tersebutlah bahwa sebagian daripada kaum ada yang maju ke depan bergabung pada shaf pertama, dimaksud supaya ia tidak dapat melihatnya. Akan tetapi sebagian daripada kaum yang lain ada yang mundur ke belakang supaya ia berada di shaf yang paling belakang, jika ia rukuk, ia mengintip (wanita itu) melalui celah-celah ketiaknya. Lalu Allah menurunkan firman-Nya, "Dan sesungguhnya Kami telah mengetahui orang-orang yang terdahulu daripada kalian, dan sesungguhnya Kami mengetahui pula orang-orang yang terkemudian (daripada kalian)." (Q.S. Al-Hijr 24). Ibnu Murdawaih mengetengahkan sebuah hadis melalui Daud bin Saleh, bahwasanya ia (Daud bin Saleh) bertanya kepada Sahal bin Hanifah Al-Anshari tentang firman-Nya, "Dan sesungguhnya Kami telah mengetahui orang-orang yang terdahulu daripada kalian, dan sesungguhnya Kami mengetahui pula orang-orang yang terkemudian (daripada kalian)." (Q.S. Al-Hijr 24). Daud bin Saleh bertanya, "Apakah ayat ini diturunkan menyangkut masalah fisabilillah (berjuang di jalan Allah)?" Maka Sahal bin Hanifah Al-Anshari menjawab, "Tidak, akan tetapi diturunkan berkenaan dengan saf-saf salat."

024. (Dan sesungguhnya Kami telah mengetahui orang-orang yang terdahulu daripada kalian) yaitu makhluk-makhluk yang terdahulu sejak Nabi Adam (dan sesungguhnya Kami mengetahui pula orang-orang yang terkemudian) orang-orang yang akan datang kemudian hingga hari kiamat.

Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah yang akan menghimpunkan mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (25) 


وَإِنَّ رَبَّكَ هُوَ يَحۡشُرُهُمۡ‌ۚ إِنَّهُ ۥ حَكِيمٌ عَلِيمٌ۬ (٢٥)
025. (Sesungguhnya Rabbmu, Dialah yang akan menghimpunkan mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Bijaksana) di dalam pekerjaan-Nya (lagi Maha Mengetahui.) tentang makhluk-Nya.

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia [Adam] dari tanah liat kering [yang berasal] dari lumpur hitam yang diberi bentuk. (26) 


وَلَقَدۡ خَلَقۡنَا ٱلۡإِنسَـٰنَ مِن صَلۡصَـٰلٍ۬ مِّنۡ حَمَإٍ۬ مَّسۡنُونٍ۬ (٢٦
026. (Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia) yaitu Nabi Adam (dari tanah liat kering) tanah liat kering yang apabila diketuk akan terdengar daripadanya suara melenting (yang berasal dari lumpur hitam) tanah liat yang hitam (yang diberi bentuk) diubah bentuknya.

Dan Kami telah menciptakan jin sebelum [Adam] dari api yang sangat panas. (27) 


وَٱلۡجَآنَّ خَلَقۡنَـٰهُ مِن قَبۡلُ مِن نَّارِ ٱلسَّمُومِ (٢٧
027. (Dan jin) maksudnya biangnya jin, yaitu iblis (Kami telah menciptakan sebelumnya) sebelum Nabi Adam diciptakan (dari api yang sangat panas) yaitu api yang sama sekali tidak berasap dan dapat menembus pori-pori.

Dan [ingatlah], ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering [yang berasal] dari lumpur hitam yang diberi bentuk. (28) 


وَإِذۡ قَالَ رَبُّكَ لِلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةِ إِنِّى خَـٰلِقُۢ بَشَرً۬ا مِّن صَلۡصَـٰلٍ۬ مِّنۡ حَمَإٍ۬ مَّسۡنُونٍ۬ (٢٨
028. (Dan) ingatlah (ketika Rabbmu berfirman kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering yang berasal dan lumpur hitam yang diberi bentuk).

Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh [ciptaan] Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud [796]. (29) 


فَإِذَا سَوَّيۡتُهُ ۥ وَنَفَخۡتُ فِيهِ مِن رُّوحِى فَقَعُواْ لَهُ ۥ سَـٰجِدِينَ (٢٩
[796]. Dimaksud dengan sujud di sini bukan menyembah, tetapi sebagai penghormatan.

029. (Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya) telah merampungkan bentuknya (dan Aku telah meniupkan) maksudnya telah mengalirkan (ke dalam tubuhnya roh ciptaan-Ku) sehingga ia menjadi hidup; diidhafatkannya lafal ruuh kepada-Nya sebagai penghormatan kepada Adam (maka tunduklah kalian kepadanya dengan bersujud) yaitu sujud penghormatan dengan cara membungkuk.

Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama, (30) 


فَسَجَدَ ٱلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةُ ڪُلُّهُمۡ أَجۡمَعُونَ (٣٠
030. (Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama) di dalam ayat ini terdapat dua taukid, yaitu lafal kulluhum dan lafal ajma'uuna.

kecuali iblis. Ia enggan ikut bersama-sama [malaikat] yang sujud itu. (31) 



إِلَّآ إِبۡلِيسَ أَبَىٰٓ أَن يَكُونَ مَعَ ٱلسَّـٰجِدِينَ (٣١
031. (Kecuali iblis) dia adalah biangnya jin yang dahulu hidup di antara para malaikat (ia enggan) menolak untuk (ikut bersama-sama malaikat yang sujud itu.")

Allah berfirman: "Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak [ikut sujud] bersama-sama mereka yang sujud itu?" (32) 


قَالَ يَـٰٓإِبۡلِيسُ مَا لَكَ أَلَّا تَكُونَ مَعَ ٱلسَّـٰجِدِينَ (٣٢
032. (Allah berfirman) Maha Tinggi Allah ("Hai iblis! Apa sebabnya kamu) apa yang menyebabkan kamu enggan (tidak mau) huruf laa adalah zaidah (ikut sujud bersama-sama mereka yang sujud itu?")

Berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering [yang berasal] dari lumpur hitam yang diberi bentuk". (33) 


قَالَ لَمۡ أَكُن لِّأَسۡجُدَ لِبَشَرٍ خَلَقۡتَهُ ۥ مِن صَلۡصَـٰلٍ۬ مِّنۡ حَمَإٍ۬ مَّسۡنُونٍ۬ (٣٣)
033. (Berkata iblis, "Aku sekali-kali tidak akan sujud) tidak layak bagiku untuk sujud (kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk.")

Allah berfirman: "Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk, (34) 


قَالَ فَٱخۡرُجۡ مِنۡہَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌ۬ (٣٤
034. (Allah berfirman, "Keluarlah dari surga) menurut suatu pendapat dari langit (karena sesungguhnya kamu terkutuk.") terusir.

dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat". (35) 


وَإِنَّ عَلَيۡكَ ٱللَّعۡنَةَ إِلَىٰ يَوۡمِ ٱلدِّينِ (٣٥)
035. (Dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat) sampai hari pembalasan

Berkata iblis: "Ya Tuhanku, [kalau begitu] maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari [manusia] dibangkitkan" [797]. (36) 


قَالَ رَبِّ فَأَنظِرۡنِىٓ إِلَىٰ يَوۡمِ يُبۡعَثُونَ (٣٦)
[797]. Maksudnya Iblis memohon agar dia tidak diazab dari sekarang melainkan diberikan kebebasan hidup sampai hari berbangkit.

036. (Berkata iblis, "Ya Rabbku! Kalau begitu maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari dibangkitkan.") nya manusia

Allah berfirman: "[Kalau begitu] maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, (37) 


قَالَ فَإِنَّكَ مِنَ ٱلۡمُنظَرِينَ (٣٧
037. (Allah berfirman, "Kalau begitu, maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh).

sampai hari [suatu] waktu yang telah ditentukan" [798] (38) 


إِلَىٰ يَوۡمِ ٱلۡوَقۡتِ ٱلۡمَعۡلُومِ (٣٨
[798]. Ya'ni waktu tiupan pertama tanda permulaan hari kiamat.

038. (sampai hari suatu waktu yang telah ditentukan.") yaitu sampai tiupan sangkakala yang pertama.

Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik [perbuatan ma’siat] di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, (39) 


قَالَ رَبِّ بِمَآ أَغۡوَيۡتَنِى لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمۡ فِى ٱلۡأَرۡضِ وَلَأُغۡوِيَنَّہُمۡ أَجۡمَعِينَ (٣٩
039. (Iblis berkata, "Ya Rabbku! Oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat) artinya disebabkan Engkau telah menetapkan aku sesat; huruf ba pada lafal bimaa adalah bermakna qasam, sedangkan jawabnya ialah (pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik di muka bumi ini) terhadap perbuatan-perbuatan maksiat (dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya).

kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis [799] di antara mereka". (40) 


  إِلَّا عِبَادَكَ مِنۡہُمُ ٱلۡمُخۡلَصِينَ (٤٠)
[799]. Yang dimaksud dengan "mukhlis" ialah orang-orang yang telah diberi taufiq untuk mentaati segala petunjuk dan perintah Allah s.w.t.

040. (Kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka") yakni orang-orang yang beriman.

Allah berfirman: "Ini adalah jalan yang lurus; kewajiban Aku-lah [menjaganya] [800]. (41) 


قَالَ هَـٰذَا صِرَٲطٌ عَلَىَّ مُسۡتَقِيمٌ (٤١
[800]. Maksudnya pemberian taufiq dari Allah s.w.t. untuk mentaati-Nya, sehingga seseorang terlepas dari tipu daya syaitan mengikuti jalan yang lurus yang dijaga Allah s.w.t. Jadi sesat atau tidaknya seseorang adalah Allah yang menentukan.

041. (Berfirmanlah Allah) swt. ("Inilah jalan yang lurus; kewajiban Akulah memeliharanya")

Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat. (42) 


إِنَّ عِبَادِى لَيۡسَ لَكَ عَلَيۡہِمۡ سُلۡطَـٰنٌ إِلَّا مَنِ ٱتَّبَعَكَ مِنَ ٱلۡغَاوِينَ (٤٢
042. (Sesungguhnya hamba-hamba-Ku) yang beriman (tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka) kamu tidak mempunyai kekuatan (kecuali) hanyalah (orang-orang yang mengikut kalian; yaitu orang-orang yang sesat) yakni orang-orang kafir.

Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka [pengikut-pengikut syaitan] semuanya. (43) 


وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمَوۡعِدُهُمۡ أَجۡمَعِينَ (٤٣
SEBAB TURUNNYA AYAT: Tsa'labi mengetengahkan sebuah hadis melalui Salman Al-Farisi, disebutkan bahwa tatkala Salman mendengar firman Allah swt. diturunkan, yaitu, "Dan sesungguhnya Jahanam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka semuanya." (Q.S. Al-Hijr 43). Maka Salman melarikan diri selama tiga hari tiga malam, karena ketakutan dan ia lakukan itu dalam keadaan tidak sadar, karena saking takutnya. Kemudian ia dihadapkan kepada Nabi saw. Nabi saw. menanyakan kepadanya tentang apa yang telah diperbuatnya itu, lalu Salman menjawab, "Wahai Rasulullah! Ketika ayat ini diturunkan, 'Dan sesungguhnya Jahanam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka semuanya.' (Q.S. Al-Hijr 43) Demi Tuhan yang telah mengutusmu dengan membawa perkara yang hak, sungguh ayat tersebut membuat hatiku terputus." Maka Allah menurunkan firman-Nya yang lain, yaitu, "Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir)." (Q.S. Al-Hijr 45).

043. (Dan sesungguhnya Jahanam itu benar-benar tempat yang telah dijanjikan kepada mereka semuanya) yaitu kepada orang-orang yang mengikutimu.

Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu [telah ditetapkan] untuk golongan yang tertentu dari mereka. (44) 


لَهَا سَبۡعَةُ أَبۡوَٲبٍ۬ لِّكُلِّ بَابٍ۬ مِّنۡہُمۡ جُزۡءٌ۬ مَّقۡسُومٌ (٤٤
044. (Jahanam itu mempunyai tujuh pintu) tujuh lapis (Tiap-tiap pintu) daripadanya (adalah untuk segolongan di antara mereka bagian) yakni jatah (yang tertentu).

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga [taman-taman] dan [di dekat] mata air-mata air [yang mengalir]. (45) 


إِنَّ ٱلۡمُتَّقِينَ فِى جَنَّـٰتٍ۬ وَعُيُونٍ (٤٥
SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Abu Hatim mengetengahkan sebuah hadis melalui Ali bin Husain yang menceritakan, bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan Abu Bakar dan Umar, yaitu firman-Nya, "Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka." (Q.S. Al-Hijr 47). Lalu ada yang bertanya, "Dendam apakah itu?" Ali bin Husain menjawab, "Dendam jahiliah. Sesungguhnya Bani Tamim dan Bani Addi serta Bani Hasyim, di antara mereka terdapat permusuhan sewaktu zaman jahiliah. Ketika mereka masuk Islam mereka menjadi orang-orang yang saling mencintai. Pada suatu hari Abu Bakar sakit rematik, kemudian Ali segera menghangatkan tangannya, lalu ia usapkan ke pinggang Abu Bakar. Pada saat itu turunlah firman-Nya, yaitu ayat di atas tadi."

045. (Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada di dalam surga) kebun-kebun surga (dan mata air-mata air) yang mengalir di dalamnya.

[Dikatakan kepada mereka]: "Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman [801]". (46) 


ٱدۡخُلُوهَا بِسَلَـٰمٍ ءَامِنِينَ (٤٦)
[801]. Sejahtera dari bencana dan aman dari malapetaka.

046. Dan dikatakan kepada mereka ("Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera) dengan perasaan yang aman dari setiap hal yang menakutkan. Atau masuklah ke dalamnya dengan bersalam artinya, bersalamlah lalu masuklah (lagi aman") dari setiap hal-hal yang mengerikan.

Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan. (47) 


وَنَزَعۡنَا مَا فِى صُدُورِهِم مِّنۡ غِلٍّ إِخۡوَٲنًا عَلَىٰ سُرُرٍ۬ مُّتَقَـٰبِلِينَ (٤٧
SEBAB TURUNNYA AYAT: Imam Thabrani mengetengahkan sebuah hadis melalui Abdullah bin Zubair yang menceritakan, bahwa pada suatu hari Rasulullah saw. bertemu dengan segolongan para sahabatnya, mereka sedang ketawa-ketawa. Lalu Nabi saw. bersabda menegur mereka, "Apakah kalian masih juga dapat tertawa sedangkan surga dan neraka disebutkan di hadapan kalian?" Setelah itu turunlah firman-Nya, "Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Akulah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, dan bahwa sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih." (Q.S. Al-Hijr 49-50). Ibnu Murdawaih mengetengahkan pula hadis yang sama dengan melalui sanad yang lain, yaitu melalui seorang lelaki dari kalangan sahabat Nabi saw. Sahabat itu menceritakan, bahwa pada suatu hari Rasulullah saw. menengok kami (para sahabat) dari pintu yang biasa dimasuki oleh orang-orang Bani Syaibah. Maka Rasulullah saw. bersabda, "Aku lihat kalian tertawa-tawa mengapa?" Setelah itu Nabi pergi tetapi mundur kembali, lalu bersabda, "Sesungguhnya sewaktu aku pergi, dan sampai di Hijr, tiba-tiba datanglah malaikat Jibril, lalu ia berkata, 'Hai Muhammad! Sesungguhnya Allah telah berfirman kepadamu, mengapa engkau berputus asa terhadap hamba-hamba-Ku? Maka kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Akulah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, dan bahwa sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih.'"

047. (Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka) maksudnya semua perasaan dengki (sedangkan mereka merasa bersaudara) lafal ikhwaanan ini menjadi hal tentang keadaan mereka (duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan) kalimat ayat ini pun menggambarkan tentang keadaan mereka; artinya sebagian dari mereka tidak melihat kepada tengkuk sebagian yang lain karena tempat duduk mereka saling berhadap-hadapan.

Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya. (48) 


لَا يَمَسُّهُمۡ فِيهَا نَصَبٌ۬ وَمَا هُم مِّنۡہَا بِمُخۡرَجِينَ (٤٨) ۞
048. (Mereka tidak merasa lelah di dalamnya) tidak pernah merasa penat (dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya) untuk selama-lamanya.

Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Aku-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, (49) 


نَبِّئۡ عِبَادِىٓ أَنِّىٓ أَنَا ٱلۡغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ (٤٩
SEBAB TURUNNYA AYAT: Imam Thabrani mengetengahkan sebuah hadis melalui Abdullah bin Zubair yang menceritakan, bahwa pada suatu hari Rasulullah saw. bertemu dengan segolongan para sahabatnya, mereka sedang ketawa-ketawa. Lalu Nabi saw. bersabda menegur mereka, "Apakah kalian masih juga dapat tertawa sedangkan surga dan neraka disebutkan di hadapan kalian?" Setelah itu turunlah firman-Nya, "Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Akulah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, dan bahwa sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih." (Q.S. Al-Hijr 49-50). Ibnu Murdawaih mengetengahkan pula hadis yang sama dengan melalui sanad yang lain, yaitu melalui seorang lelaki dari kalangan sahabat Nabi saw. Sahabat itu menceritakan, bahwa pada suatu hari Rasulullah saw. menengok kami (para sahabat) dari pintu yang biasa dimasuki oleh orang-orang Bani Syaibah. Maka Rasulullah saw. bersabda, "Aku lihat kalian tertawa-tawa mengapa?" Setelah itu Nabi pergi tetapi mundur kembali, lalu bersabda, "Sesungguhnya sewaktu aku pergi, dan sampai di Hijr, tiba-tiba datanglah malaikat Jibril, lalu ia berkata, 'Hai Muhammad! Sesungguhnya Allah telah berfirman kepadamu, mengapa engkau berputus asa terhadap hamba-hamba-Ku? Maka kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Akulah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, dan bahwa sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih.'"

049. (Kabarkanlah) beritakanlah, hai Muhammad (kepada hamba-hamba-Ku bahwa sesungguhnya Akulah Yang Maha Pengampun) terhadap orang-orang mukmin (lagi Maha Penyayang) terhadap mereka yang beriman.

dan bahwa sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih. (50) 


وَأَنَّ عَذَابِى هُوَ ٱلۡعَذَابُ ٱلۡأَلِيمُ (٥٠)
SEBAB TURUNNYA AYAT: Imam Bazzar dan Imam Thabrani mengetengahkan sebuah hadis melalui Anas bin Malik r.a. yang menceritakan, bahwa pada suatu hari Nabi saw. lewat bertemu dengan segolongan orang-orang Mekah. Lalu mereka menunjuk-nunjukkan jari telunjuk mereka diarahkan lurus ke tengkuk Nabi saw. (dari belakangnya) seraya berkata, "Inilah orangnya yang mengaku-aku menjadi seorang nabi dan ditemani malaikat Jibril." Maka malaikat Jibril pun menunjukkan pula dengan jari telunjuknya ke arah mereka, maka pada saat itu juga badan mereka penuh dengan bisul, kemudian bisul itu mengeluarkan nanah yang berbau sangat busuk, sehingga tidak ada seorang pun yang berani mendekat kepada mereka. Maka pada saat itu juga turunlah firman-Nya, "Sesungguhnya Kami memelihara kamu dari kejahatan orang-orang yang memperolok-olokkan kamu..." (Q.S. Al-Hijr 95).

050. (Dan bahwa sesungguhnya azab-Ku) terhadap orang-orang yang durhaka (adalah azab yang sangat pedih) sangat menyakitkan.

Dan kabarkanlah kepada mereka tentang tamu-tamu Ibrahim [802]. (51) 


وَنَبِّئۡهُمۡ عَن ضَيۡفِ إِبۡرَٲهِيمَ (٥١
[802]. Tamu Nabi Ibrahim a.s. di sini ialah malaikat.

051. (Dan kabarkanlah kepada mereka tentang tamu-tamu Ibrahim) yaitu malaikat-malaikat yang berjumlah dua belas malaikat, atau sepuluh malaikat, atau tiga malaikat yang salah satu di antara mereka adalah malaikat Jibril.

Ketika mereka masuk ke tempatnya, lalu mereka mengucapkan: "Salaam". Berkata Ibrahim: "Sesungguhnya kami merasa takut kepadamu". (52) 


إِذۡ دَخَلُواْ عَلَيۡهِ فَقَالُواْ سَلَـٰمً۬ا قَالَ إِنَّا مِنكُمۡ وَجِلُونَ (٥٢
052. (Ketika mereka masuk ke tempatnya, lalu mereka mengucapkan, "Salam.") mereka mengucapkan lafal itu. (Berkata Ibrahim) ketika disuguhkan hidangan makanan kepada mereka, akan tetapi mereka tidak memakannya ("Sesungguhnya kami merasa takut kepada kalian.") yakni merasa ngeri.

Mereka berkata: "Janganlah kamu merasa takut, sesungguhnya kami memberi kabar gembira kepadamu dengan [kelahiran seorang] anak laki-laki [yang akan menjadi] orang yang alim". [803] (53) 


قَالُواْ لَا تَوۡجَلۡ إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَـٰمٍ عَلِيمٍ۬ (٥٣
[803]. Yang dimaksud dengan seorang anak laki-laki yang alim ialah Ishak a.s.

053. (Mereka berkata, "Janganlah kamu merasa takut) merasa ngeri terhadap kami (sesungguhnya kami) adalah utusan-utusan Rabbmu (memberi kabar gembira kepadamu dengan kelahiran seorang anak laki-laki yang akan menjadi orang yang alim.") anak yang mempunyai ilmu yang banyak, yaitu Nabi Ishak, seperti yang telah kami sebutkan dalam surah Hud.

Berkata Ibrahim: "Apakah kamu memberi kabar gembira kepadaku padahal usiaku telah lanjut, maka dengan cara bagaimanakah [terlaksananya] berita gembira yang kamu kabarkan ini?" (54) 


قَالَ أَبَشَّرۡتُمُونِى عَلَىٰٓ أَن مَّسَّنِىَ ٱلۡڪِبَرُ فَبِمَ تُبَشِّرُونَ (٥٤
054. (Berkata Ibrahim, "Apakah kalian memberi kabar gembira kepadaku) dengan melahirkan seorang anak (padahal usiaku telah lanjut) kalimat ini menjadi hal; artinya padahal usia tua telah kualami (maka dengan cara manakah) dengan cara apakah (terlaksananya berita gembira seperti apa yang kalian katakan itu?") Istifham di sini mengandung makna takjub.

Mereka menjawab: "Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar, maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa". (55) 


قَالُواْ بَشَّرۡنَـٰكَ بِٱلۡحَقِّ فَلَا تَكُن مِّنَ ٱلۡقَـٰنِطِينَ (٥٥
055. (Mereka berkata, "Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar) dengan sungguh-sungguh (maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa.") putus harapan.

Ibrahim berkata: "Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang-orang yang sesat". (56) 


قَالَ وَمَن يَقۡنَطُ مِن رَّحۡمَةِ رَبِّهِۦۤ إِلَّا ٱلضَّآلُّونَ (٥٦
056. (Ibrahim berkata, "Tiada) tidak ada (orang orang berputus asa) dapat dibaca yaqnithu dan yaqnathu (dari rahmat Rabbnya melainkan orang-orang yang sesat.") yakni orang-orang kafir.

Berkata [pula] Ibrahim: "Apakah urusanmu yang penting [selain itu], hai para utusan?" (57) 


قَالَ فَمَا خَطۡبُكُمۡ أَيُّہَا ٱلۡمُرۡسَلُونَ (٥٧
057. (Berkata pula Ibrahim, "Apakah urusan kalian) yakni kepentingan kalian (hai para utusan?").

Mereka menjawab: "Kami sesungguhnya diutus kepada kaum yang berdosa, (58) 


قَالُوٓاْ إِنَّآ أُرۡسِلۡنَآ إِلَىٰ قَوۡمٍ۬ مُّجۡرِمِينَ (٥٨
058. (Mereka menjawab, "Kami sesungguhnya diutus kepada kaum yang berdosa) orang-orang kafir, yang dimaksud adalah kaum Nabi Luth, untuk membinasakan mereka.

kecuali Luth beserta pengikut-pengikutnya. Sesungguhnya Kami akan menyelamatkan mereka semuanya, (59) 


إِلَّآ ءَالَ لُوطٍ إِنَّا لَمُنَجُّوهُمۡ أَجۡمَعِينَ (٥٩
059. (Kecuali Luth dan pengikut-pengikutnya. Sesungguhnya Kami akan menyelamatkan mereka-semuanya) karena mereka adalah orang-orang yang beriman.

kecuali isterinya, Kami telah menentukan, bahwa sesungguhnya ia itu termasuk orang-orang yang tertinggal [bersama-sama dengan orang kafir lainnya]". (60) 


إِلَّا ٱمۡرَأَتَهُ ۥ قَدَّرۡنَآ‌ۙ إِنَّہَا لَمِنَ ٱلۡغَـٰبِرِينَ (٦٠
060. (Kecuali istrinya, kami telah menentukan, bahwa sesungguhnya ia itu termasuk orang-orang yang tertinggal.") bersama orang-rang kafir lainnya yang tertimpa azab.

Maka tatkala para utusan itu datang kepada kaum Luth, beserta pengikut-pengikutnya, (61) 


فَلَمَّا جَآءَ ءَالَ لُوطٍ ٱلۡمُرۡسَلُونَ (٦١
061. (Maka tatkala datang kepada kaum Luth) yang dimaksud adalah Nabi Luth (para utusan itu).

ia berkata: "Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang tidak dikenal". (62) 


قَالَ إِنَّكُمۡ قَوۡمٌ۬ مُّنڪَرُونَ (٦٢)
062. (Ia berkata) kepada para utusan itu ("Sesungguhnya kalian adalah orang-orang yang tidak dikenal.")

Para utusan menjawab: "Sebenarnya kami ini datang kepadamu dengan membawa azab yang selalu mereka dustakan. (63) 


قَالُواْ بَلۡ جِئۡنَـٰكَ بِمَا كَانُواْ فِيهِ يَمۡتَرُونَ (٦٣
063. (Para utusan menjawab, "Sebenarnya kami ini datang kepadamu dengan membawa apa yang mereka) yakni kaummu (mendustakannya.") mereka meragukan tentangnya; subjek yang dimaksud adalah azab.

Dan kami datang kepadamu membawa kebenaran dan sesungguhnya kami betul-betul orang-orang benar. (64) 


وَأَتَيۡنَـٰكَ بِٱلۡحَقِّ وَإِنَّا لَصَـٰدِقُونَ (٦٤
064. ("Dan kami datang kepadamu membawa kebenaran dan sesungguhnya kami betul-betul orang-orang yang benar.") di dalam pengakuan kami ini.

Maka pergilah kamu di akhir malam dengan membawa keluargamu, dan ikutilah mereka dari belakang dan janganlah seorangpun di antara kamu menoleh ke belakang [804] dan teruskanlah perjalanan ke tempat yang diperintahkan kepadamu". (65) 


فَأَسۡرِ بِأَهۡلِكَ بِقِطۡعٍ۬ مِّنَ ٱلَّيۡلِ وَٱتَّبِعۡ أَدۡبَـٰرَهُمۡ وَلَا يَلۡتَفِتۡ مِنكُمۡ أَحَدٌ۬ وَٱمۡضُواْ حَيۡثُ تُؤۡمَرُونَ (٦٥
[804]. Perhatikanlah kembali ayat 81 surat (11) Hud.

065. (Maka pergilah kamu di akhir malam dengan membawa keluargamu dan ikutilah mereka dari belakang) berjalanlah kamu di belakang keluargamu (dan janganlah seorang pun di antara kalian menoleh ke belakang) supaya ia tidak melihat besarnya azab yang menimpa mereka (dan teruskanlah perjalanan ke tempat yang diperintahkan kepada kalian) yaitu negeri Syam.

Dan telah Kami wahyukan kepadanya [Luth] perkara itu, yaitu bahwa mereka akan ditumpas habis di waktu subuh. (66) 


وَقَضَيۡنَآ إِلَيۡهِ ذَٲلِكَ ٱلۡأَمۡرَ أَنَّ دَابِرَ هَـٰٓؤُلَآءِ مَقۡطُوعٌ۬ مُّصۡبِحِينَ (٦٦
066. (Dan telah Kami putuskan) telah Kami wahyukan (kepada Luth perkara itu) yaitu (bahwa mereka akan ditumpas habis di waktu subuh) lafal mushbihiin menjadi hal; artinya pembinasaan mereka dilakukan pada waktu subuh.

Dan datanglah penduduk kota itu [ke rumah Luth] dengan gembira [karena] kedatangan tamu-tamu itu. [805] (67) 


وَجَآءَ أَهۡلُ ٱلۡمَدِينَةِ يَسۡتَبۡشِرُونَ (٦٧
[805]. Riwayat Luth dalam surat Hijr ini, tidak diceritakan menurut urutan kejadian seperti pada surat (11) Hud.

067. (Dan datanglah penduduk kota) yaitu kota Sodom yang para penduduknya adalah kaum Nabi Luth; mereka datang sewaktu mendengar bahwa di dalam rumah Nabi Luth terdapat beberapa laki-laki tampan yang masih muda-muda, mereka adalah para malaikat itu (dengan gembira) lafal yastabsyiruun menjadi hal, artinya keadaan mereka sangat gembira sekali dengan kedatangan para tamu itu, karena mereka berniat untuk melampiaskan nafsu homonya terhadap tamu-tamu itu.

Luth berkata: "Sesungguhnya mereka adalah tamuku; maka janganlah kamu memberi malu [kepadaku], (68) 


قَالَ إِنَّ هَـٰٓؤُلَآءِ ضَيۡفِى فَلَا تَفۡضَحُونِ (٦٨
068. (Ia berkata) yakni Nabi Luth ("Sesungguhnya mereka adalah tamuku; maka janganlah kalian memberi malu kepadaku.")

dan bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu membuat aku terhina". (69) 


وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلَا تُخۡزُونِ (٦٩
069. ("Dan bertakwalah kepada Allah dan janganlah kalian membuat aku terhina.") dengan niat kalian yang ingin melampiaskan nafsu homo kalian terhadap mereka itu.

Mereka berkata: "Dan bukankah kami telah melarangmu dari [melindungi] manusia?" [806] (70) 


قَالُوٓاْ أَوَلَمۡ نَنۡهَكَ عَنِ ٱلۡعَـٰلَمِينَ (٧٠
[806]. Mereka ingin berbuat homosexuel dengan tamu-tamu itu dan mereka memang telah pernah mengancam Luth, agar tidak menghalangi mereka daripada berbuat demikian.

070. (Mereka berkata, "Bukankah kami telah melarangmu dari menerima manusia?") yakni menerima mereka sebagai tamumu.

Luth berkata: "Inilah puteri-puteri [negeri] ku [kawinlah dengan mereka], jika kamu hendak berbuat [secara yang halal]". (71) 


قَالَ هَـٰٓؤُلَآءِ بَنَاتِىٓ إِن كُنتُمۡ فَـٰعِلِينَ (٧١
071. (Luth berkata, "Inilah putri-putriku, jika kalian hendak berbuat,") untuk melampiaskan nafsu syahwat kalian, oleh sebab itu maka kawinilah mereka. Lalu Allah berfirman:

[Allah berfirman]: "Demi umurmu [807] [Muhammad], sesungguhnya mereka terombang-ambing di dalam kemabukan [kesesatan]". (72) 


لَعَمۡرُكَ إِنَّہُمۡ لَفِى سَكۡرَتِہِمۡ يَعۡمَهُونَ (٧٢
[807]. Orang Arab biasa bersumpah dengan umur seseorang. Disini Allah bersumpah dengan umur atau kehidupan Nabi Muhammad SAW untuk memuliakan beliau.

072. ("Demi umurmu) khithab atau pembicaraan ini ditujukan kepada Nabi saw.; artinya demi hidupmu (sesungguhnya mereka terombang-ambing di dalam kemabukan atau kesesatan") yakni mereka bergelimang di dalam kesesatannya.

Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur, ketika matahari akan terbit. (73)


فَأَخَذَتۡہُمُ ٱلصَّيۡحَةُ مُشۡرِقِينَ (٧٣)
073. (Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur) oleh suara keras malaikat Jibril (ketika matahari akan terbit).

Maka Kami jadikan bahagian atas kota itu terbalik ke bawah dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras. (74) 


فَجَعَلۡنَا عَـٰلِيَہَا سَافِلَهَا وَأَمۡطَرۡنَا عَلَيۡہِمۡ حِجَارَةً۬ مِّن سِجِّيلٍ (٧٤
074. (Maka Kami jadikan bagian atasnya) yakni bagian atas kota mereka (terbalik ke bawah) malaikat Jibril mengangkatnya ke langit kemudian menjatuhkannya dalam keadaan terbalik ke tanah (dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras) yaitu tanah liat yang dibakar dengan api.

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda [kekuasaan Kami] bagi orang-orang yang memperhatikan tanda-tanda. (75) 


إِنَّ فِى ذَٲلِكَ لَأَيَـٰتٍ۬ لِّلۡمُتَوَسِّمِينَ (٧٥
075. (Sesungguhnya pada yang demikian itu) hal yang telah disebutkan itu (benar-benar terdapat tanda-tanda) yang menunjukkan kepada keesaan Allah (bagi orang-orang yang memperhatikan tanda-tanda) bagi orang-orang yang mau memperhatikannya kemudian mau mengambilnya sebagai pelajaran.

Dan sesungguhnya kota itu [808] benar-benar terletak di jalan yang masih tetap [dilalui manusia]. (76) 


وَإِنَّہَا لَبِسَبِيلٍ۬ مُّقِيمٍ (٧٦
[808]. Yang dimaksud "kota" di sini ialah kota Sadom yang terletak dekat pantai Laut Tengah.

076. (Dan sesungguhnya kota itu) yaitu kota kaum Nabi Luth (benar-benar terletak di jalan yang masih tetap dilalui manusia) yakni jalan yang masih dipakai oleh orang-orang Quraisy untuk menuju ke negeri Syam; jalan itu masih tetap ada; mengapa mereka tidak mau menjadikannya sebagai pelajaran?

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda [kekuasaan Allah] bagi orang-orang yang beriman. (77) 


إِنَّ فِى ذَٲلِكَ لَأَيَةً۬ لِّلۡمُؤۡمِنِينَ (٧٧
077. (Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda) yakni pelajaran-pelajaran (bagi orang-orang yang beriman).

Dan sesungguhnya adalah penduduk Aikah [809] itu benar-benar kaum yang zalim, (78) 


وَإِن كَانَ أَصۡحَـٰبُ ٱلۡأَيۡكَةِ لَظَـٰلِمِينَ (٧٨
[809]. Penduduk Aikah ini ialah kaum Syu'aib. Aikah ialah tempat yang berhutan di daerah Mad-yan.

078. (Dan sesungguhnya) lafal in adalah bentuk takhfif daripada inna (adalah penduduk Aikah itu) yang terkenal dengan pohon-pohonnya yang subur dan rindang, terletak di dekat kota Madyan, dan mereka adalah kaum Nabi Syuaib (benar-benar kaum yang zalim) disebabkan mereka mendustakan Nabi Syuaib.

maka Kami membinasakan mereka. Dan sesungguhnya kedua kota [810] itu benar-benar terletak di jalan umum yang terang. (79) 


فَٱنتَقَمۡنَا مِنۡہُمۡ وَإِنَّہُمَا لَبِإِمَامٍ۬ مُّبِينٍ۬ (٧٩
[810]. Ya'ni kota kaum Luth (Sadom) dan Aikah.

079. (Maka Kami membalas perbuatan mereka itu) yaitu membinasakan mereka dengan musim panas yang sangat (Dan sesungguhnya kedua kota itu) yaitu kota kaum Nabi Luth dan kota kaum Nabi Syuaib (benar-benar terletak di jalan umum) yakni jalan raya (yang terang) jelas; mengapa kalian hai penduduk Mekah tidak mau mengambil pelajaran daripadanya?

Dan sesungguhnya penduduk-penduduk kota Al Hijr [811] telah mendustakan rasul-rasul. [812] (80) 


وَلَقَدۡ كَذَّبَ أَصۡحَـٰبُ ٱلۡحِجۡرِ ٱلۡمُرۡسَلِينَ (٨٠
[811]. Penduduk kota Al-Hijr ini ialah kaum Tsamud. Al-Hijr tempat yang terletak di Wadi Qura antara Madinah dan Syria.

[812]. Yang dimaksud rasul-rasul di sini ialah Shaleh. Mestinya di sini disebut "rasul", tetapi disebut rasul-rasul (Jama') karena mendustakan seorang rasul sama dengan mendustakan semua Rasul-rasul.

080. (Dan sesungguhnya penduduk kota Al-Hijr telah mendustakan) Al-Hijr, nama sebuah lembah yang terletak di antara kota Madinah dan negeri Syam; tempatnya kaum Tsamud (rasul-rasulnya) mereka mendustakan nabi mereka yaitu Nabi Saleh, hal ini berarti sama saja dengan mendustakan rasul-rasul lainnya, karena sesungguhnya ajaran yang disampaikan oleh para rasul itu pada hakikatnya sama, yaitu ajaran tauhid.

dan Kami telah mendatangkan kepada mereka tanda-tanda [kekuasaan] Kami, tetapi mereka selalu berpaling daripadanya, (81) 


وَءَاتَيۡنَـٰهُمۡ ءَايَـٰتِنَا فَكَانُواْ عَنۡہَا مُعۡرِضِينَ (٨١
081. (Dan Kami telah mendatangkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami) melalui seekor unta betina tetapi mereka selalu berpaling daripadanya) tidak mau memikirkan tentangnya.

dan mereka memahat rumah-rumah dari gunung-gunung batu [yang didiami] dengan aman. (82) 


وَكَانُواْ يَنۡحِتُونَ مِنَ ٱلۡجِبَالِ بُيُوتًا ءَامِنِينَ (٨٢
082. (Dan mereka memahat rumah-rumah dari gunung-gunung batu yang didiami dengan aman.)

Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur di waktu pagi [813]. (83) 


فَأَخَذَتۡہُمُ ٱلصَّيۡحَةُ مُصۡبِحِينَ (٨٣
[813]. Peristiwa itu terjadi pada hari yang keempat, sesudah datangnya peringatan kepada mereka.

083. (Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur di waktu pagi) pada waktu subuh.

maka tak dapat menolong mereka, apa yang telah mereka usahakan. (84) 


فَمَآ أَغۡنَىٰ عَنۡہُم مَّا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ (٨٤
084. (Maka tidak dapat menolong) tidak dapat menolak (mereka) daripada azab (apa yang telah mereka usahakan) yaitu berupa bangunan-bangunan benteng dan harta benda yang mereka miliki dan mereka kumpulkan itu.

Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan benar. Dan sesungguhnya saat [kiamat] itu pasti akan datang, maka ma’afkanlah [mereka] dengan cara yang baik. (85) 


وَمَا خَلَقۡنَا ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضَ وَمَا بَيۡنَہُمَآ إِلَّا بِٱلۡحَقِّ‌ۗ وَإِنَّ ٱلسَّاعَةَ لَأَتِيَةٌ۬‌ۖ فَٱصۡفَحِ ٱلصَّفۡحَ ٱلۡجَمِيلَ (٨٥
085. (Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan benar. Dan sesungguhnya hari kiamat itu pasti akan datang) setiap orang akan menemukan pembalasan amal perbuatannya (maka maafkanlah) hai Muhammad kaummu (dengan cara yang baik) berpalinglah engkau dari mereka tanpa dibarengi dengan rasa menggerutu; akan tetapi ayat ini dinasakh oleh ayat yang memerintahkan memerangi mereka.

Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah Yang Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui. (86) 


إِنَّ رَبَّكَ هُوَ ٱلۡخَلَّـٰقُ ٱلۡعَلِيمُ (٨٦
086. (Sesungguhnya Rabbmu, Dialah Yang Maha Pencipta) segala sesuatu (lagi Maha Mengetahui) segala sesuatu.

Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang [814] dan Al Qur’an yang agung. (87) 


وَلَقَدۡ ءَاتَيۡنَـٰكَ سَبۡعً۬ا مِّنَ ٱلۡمَثَانِى وَٱلۡقُرۡءَانَ ٱلۡعَظِيمَ (٨٧
[814]. Yang dimaksud tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang ialah surat Al-Faatihah yang terdiri dari tujuh ayat. Sebagian Ahli tafsir mengatakan tujuh surat-surat yang panjang yaitu Al-Baqarah, Ali Imran, Al-Maaidah, An-Nissa', Al 'Araaf, Al An'aam dan Al-Anfaal atau At-Taubah.

087. (Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang) Nabi saw. telah bersabda bahwa yang dimaksud adalah surah Al-Fatihah. Demikianlah menurut riwayat yang dikemukakan oleh Bukhari dan Muslim; surah Al-Fatihah dinamakan demikian karena selalu dibaca berulang-ulang dalam setiap salat (dan Alquran yang agung).

Janganlah sekali-kali kamu menujukan pandanganmu kepada keni’matan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka [orang-orang kafir itu], dan janganlah kamu bersedih hati terhadap mereka dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman. (88) 


لَا تَمُدَّنَّ عَيۡنَيۡكَ إِلَىٰ مَا مَتَّعۡنَا بِهِۦۤ أَزۡوَٲجً۬ا مِّنۡهُمۡ وَلَا تَحۡزَنۡ عَلَيۡہِمۡ وَٱخۡفِضۡ جَنَاحَكَ لِلۡمُؤۡمِنِينَ (٨٨)
088. (Janganlah sekali-kali kamu menunjukkan pandangan matamu kepada berbagai macam kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan) maksudnya terhadap berbagai macam kemewahan hidup (di antara mereka, dan janganlah kamu bersedih hati terhadap mereka) jika mereka tidak beriman (dan berendah dirilah kamu) bersikap lembutlah kamu (terhadap orang-orang yang beriman.)

Dan katakanlah: "Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan". (89)


وَقُلۡ إِنِّىٓ أَنَا ٱلنَّذِيرُ ٱلۡمُبِينُ (٨٩
089. (Dan katakanlah, "Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan) tentang azab Allah supaya jangan menimpa kalian (yang menjelaskan.") artinya yang jelas peringatannya.

Sebagaimana [Kami telah memberi peringatan], Kami telah menurunkan [azab] kepada orang-orang yang membagi-bagi [Kitab Allah] [815]. (90) 


كَمَآ أَنزَلۡنَا عَلَى ٱلۡمُقۡتَسِمِينَ (٩٠
[815]. Yang dimaksud dengan orang-orang yang membagi-bagi Kitab Allah ialah orang-orang yang menerima sebagian isi Kitab dan menolak sebahagian yang lain.

090. (Sebagaimana Kami telah menurunkan) azab (kepada orang-orang yang membagi-bagi kitab Allah) yaitu Yahudi dan Nasrani.

[yaitu] orang-orang [816] yang telah menjadikan Al Qur’an itu terbagi-bagi [817] (91) 


ٱلَّذِينَ جَعَلُواْ ٱلۡقُرۡءَانَ عِضِينَ (٩١
[816]. Yakni orang-orang Yahudi dan Nasrani Yang membagi-bagi Al-Qur'an, ada bagian yang mereka percayai dan ada pula bagian yang mereka ingkari.

[817]. Maksud ayat 89, 90, 91, ialah Allah s.w.t. menyuruh Nabi Muhammad SAW memperingatkan kepada orang Yahudi dan Nasrani bahwa Allah akan menurunkan azab kepada mereka sebagaimana Allah telah membinasakan kaum Tsamud.

091. (Yaitu orang-orang yang telah menjadikan kitab bacaan) yaitu kitab-kitab yang diturunkan kepada mereka (terbagi-bagi) menjadi beberapa bagian; mereka beriman terhadap sebagiannya dan ingkar terhadap sebagian yang lainnya. Menurut pendapat orang lain dikatakan, yang dimaksud dengan mereka adalah orang-orang yang menguasai jalan-jalan yang menuju ke Mekah dengan maksud untuk menghalang-halangi manusia masuk Islam. Sebagian dari mereka mengatakan tentang Alquran, bahwa Alquran itu adalah sihir; sebagian lainnya mengatakan, Alquran adalah peramal; sedangkan sebagian yang lainnya lagi mengatakan, bahwa Alquran adalah syair.

Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua, (92) 


فَوَرَبِّكَ لَنَسۡـَٔلَنَّهُمۡ أَجۡمَعِينَ (٩٢
092. (Maka demi Rabbmu, Kami pasti akan menanyai mereka semuanya) dengan pertanyaan yang bernada mengejek.

tentang apa yang telah mereka kerjakan dahulu. (93) 


عَمَّا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ (٩٣
093. (Tentang apa yang telah mereka kerjakan dahulu.)

Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan [kepadamu] dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. (94) 


فَٱصۡدَعۡ بِمَا تُؤۡمَرُ وَأَعۡرِضۡ عَنِ ٱلۡمُشۡرِكِينَ (٩٤
094. (Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan) hai Muhammad (segala apa yang diperintahkan kepadamu) untuk melakukannya, artinya sampaikanlah secara terang-terangan dan laksanakanlah dengan rutin (dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik) ayat ini diturunkan sebelum diperintahkan untuk berjihad.

Sesungguhnya Kami memelihara kamu daripada [kejahatan] orang-orang yang memperolok-olokkan [kamu], (95) 


إِنَّا كَفَيۡنَـٰكَ ٱلۡمُسۡتَہۡزِءِينَ (٩٥
095. (Sesungguhnya Kami memelihara kamu daripada kejahatan orang-orang yang memperolok-olokkan) kamu, Kami akan membinasakan masing-masing dari mereka dengan malapetaka. Mereka yang memperolok-olokkan ialah Walid bin Mughirah, Ashi bin Wa'il, Addi bin Qais, Aswad bin Abdul Mutthalib dan Aswad bin Abdu Yaghuts.

[yaitu orang-orang yang menganggap adanya tuhan yang lain di samping Allah; maka mereka kelak akan mengetahui [akibat-akibatnya]. (96) 


ٱلَّذِينَ يَجۡعَلُونَ مَعَ ٱللَّهِ إِلَـٰهًا ءَاخَرَ‌ۚ فَسَوۡفَ يَعۡلَمُونَ (٩٦)
096. (Yaitu orang-orang yang menganggap adanya tuhan yang lain di samping Allah) kalimat ayat ini berkedudukan menjadi sifat. Akan tetapi menurut suatu pendapat dianggap sebagai mubtada, oleh karena mengandung makna syarat, maka khabarnya dimasuki huruf fa, yaitu (maka mereka kelak akan mengetahui) akibat-akibat perbuatannya itu.

Dan Kami sungguh-sungguh mengetahui, bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan, (97) 


وَلَقَدۡ نَعۡلَمُ أَنَّكَ يَضِيقُ صَدۡرُكَ بِمَا يَقُولُونَ (٩٧
097. (Dan sungguh) lafal qad menunjukkan makna littahqiq (Kami telah mengetahui, bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka katakan) yaitu disebabkan perolok-olokkan dan pendustaan mereka itu.

maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud [shalat], (98) 


فَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ وَكُن مِّنَ ٱلسَّـٰجِدِينَ (٩٨
098. (Maka bertasbihlah) seraya (memuji Rabbmu) artinya katakanlah subhaanallaah wa bihamdihi (dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud) yakni orang-orang yang mendirikan salat.

dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini [ajal]. (99)


وَٱعۡبُدۡ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأۡتِيَكَ ٱلۡيَقِينُ (٩٩)

099. (Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu yang diyakini) yaitu ajal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar