Surah AL HIJR
|
|
سُوۡرَةُ الحِجر
|
Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
|
|
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
|
Alif laam, raa.
[Surat] ini adalah [sebagian dari] ayat-ayat Al-Kitab [yang sempurna], yaitu
[ayat-ayat] Al Qur’an yang memberi penjelasan. (1)
|
|
الٓرۚ تِلۡكَ
ءَايَـٰتُ ٱلۡڪِتَـٰبِ وَقُرۡءَانٍ۬ مُّبِينٍ۬ (١)
|
001. (Alif laam raa) hanya Allahlah yang mengetahui maksudnya.
(Ini) ayat-ayat ini (adalah sebagian dari ayat-ayat kitab) Alquran; idhafat
di sini mengandung makna min yang berarti sebagian (yaitu Alquran yang
memberi penjelasan) yang memenangkan perkara yang hak atas perkara yang
batil. Lafal ayat ini diathafkan kepada lafal sebelumnya dengan ditambah
sifat.
|
||
Orang-orang yang kafir
itu sering kali [nanti di akhirat] menginginkan, kiranya mereka dahulu [di
dunia] menjadi orang-orang muslim. (2)
|
|
رُّبَمَا يَوَدُّ
ٱلَّذِينَ ڪَفَرُواْ لَوۡ كَانُواْ مُسۡلِمِينَ (٢)
|
002. (Sering kali) dapat dibaca rubbamaa dan rubamaa
(berkeinginan) mengharapkan (orang-orang yang kafir itu) kelak di hari
kiamat, yaitu sewaktu diperlihatkan kepada mereka keadaan diri mereka dan
keadaan kaum Muslimin (seandainya mereka menjadi orang-orang muslim) lafal
rubba menunjukkan makna littaktsir/sering, karena sesungguhnya mereka sering
kali mengharapkan hal tersebut. Akan tetapi menurut pendapat lain menunjukkan
makna littaqlil, artinya sedikit, karena sesungguhnya kengerian-kengerian
pemandangan di hari kiamat membuat mereka terkejut dengan sangat, sehingga
mereka tidak sadar untuk berharap seperti itu melainkan hanya dalam masa yang
sedikit.
|
||
Biarkanlah mereka [di
dunia ini] makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan
[kosong], maka kelak mereka akan mengetahui [akibat perbuatan mereka].
(3)
|
|
ذَرۡهُمۡ يَأۡڪُلُواْ
وَيَتَمَتَّعُواْ وَيُلۡهِهِمُ ٱلۡأَمَلُۖ فَسَوۡفَ يَعۡلَمُونَ (٣)
|
003. (Biarkanlah mereka) biarkanlah orang-orang kafir itu, hai
Muhammad (makan dan bersenang-senang) di dunia mereka ini (dan dilalaikan)
disibukkan (oleh angan-angan kosong) dengan dipanjangkan umur mereka dan
lain-lainnya sehingga mereka lupa daratan akan iman (maka kelak mereka akan
mengetahui) akibat daripada perbuatan mereka. Ayat ini diturunkan sebelum ada
perintah untuk memerangi mereka.
|
||
Dan Kami tiada
membinasakan sesuatu negeripun, melainkan ada baginya ketentuan masa yang
telah ditetapkan. (4)
|
|
وَمَآ أَهۡلَكۡنَا مِن
قَرۡيَةٍ إِلَّا وَلَهَا كِتَابٌ۬ مَّعۡلُومٌ۬ (٤)
|
004. (Dan Kami tiada membinasakan) huruf min adalah zaidah
(sesuatu negeri pun) yang dimaksud adalah para penduduknya (melainkan ada
baginya ketentuan) masa (yang telah ditetapkan) yang terbatas untuk
pembinasaan mereka.
|
||
Tidak ada suatu
umatpun yang dapat mendahului ajalnya, dan tidak [pula] dapat mengundurkan
[nya]. (5)
|
|
مَّا تَسۡبِقُ مِنۡ
أُمَّةٍ أَجَلَهَا وَمَا يَسۡتَـٔۡخِرُونَ (٥)
|
005. (Tiada yang dapat mendahului) huruf min adalah zaidah
(suatu umat pun akan ajalnya, dan tiada pula yang dapat mengundurkannya)
menangguhkan saat ajalnya dari waktu yang telah ditentukan oleh Allah.
|
||
Mereka berkata:
"Hai orang yang diturunkan Al Qur’an kepadanya, sesungguhnya kamu
benar-benar orang yang gila [792]. (6)
|
|
وَقَالُواْ
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِى نُزِّلَ عَلَيۡهِ ٱلذِّكۡرُ إِنَّكَ لَمَجۡنُونٌ۬ (٦)
|
[792]. Kata-kata ini diucapkan oleh orang-orang kafir Mekah
kepada Nabi SAW sebagai ejekan.
|
||
|
||
006. (Dan mereka berkata) yaitu orang-orang kafir Mekah
kepada Nabi saw. ("Hai orang yang diturunkan Adz-Dzikru kepadanya!)
yakni Alquran, menurut perkiraan (Sesungguhnya kamu benar-benar orang yang
gila.")
|
||
Mengapa kamu tidak
mendatangkan malaikat kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang
benar?" (7)
|
|
لَّوۡ مَا
تَأۡتِينَا بِٱلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةِ إِن كُنتَ مِنَ ٱلصَّـٰدِقِينَ (٧)
|
007. ("Mengapa tidak) (kamu datangkan malaikat kepada
kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar?") di dalam ucapanmu itu
yang mengatakan, bahwa kamu adalah seorang nabi, dan Alquran ini dari sisi
Allah?
|
||
Kami tidak menurunkan
malaikat melainkan dengan benar [untuk membawa azab] dan tiadalah mereka
ketika itu diberi tangguh. (8)
|
|
مَا نُنَزِّلُ
ٱلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةَ إِلَّا بِٱلۡحَقِّ وَمَا كَانُوٓاْ إِذً۬ا مُّنظَرِينَ (٨)
|
008. Allah berfirman (Kami tidak menurunkan) dan menurut suatu
qiraat dibaca tanazzalu dengan membuang salah satu huruf ta-nya (malaikat
melainkan dengan benar) untuk membawa azab (dan tiadalah mereka ketika itu)
sewaktu malaikat turun dengan membawa azab (diberi tangguh) ditangguhkan
azabnya.
|
||
Sesungguhnya Kami-lah
yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya [793]. (9)
|
|
إِنَّا نَحۡنُ
نَزَّلۡنَا ٱلذِّكۡرَ وَإِنَّا لَهُ ۥ لَحَـٰفِظُونَ (٩)
|
[793]. Ayat ini memberikan jaminan tentang kesucian dan
kemurnian Al-Qur'an selama-lamanya.
|
||
|
||
009. (Sesungguhnya Kamilah) lafal nahnu mentaukidkan
atau mengukuhkan makna yang terdapat di dalam isimnya inna, atau sebagai
fashl (yang menurunkan Adz-Dzikr) Alquran (dan sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya) dari penggantian, perubahan, penambahan dan pengurangan.
|
||
Dan sesungguhnya Kami
telah mengutus [beberapa rasul] sebelum kamu kepada umat-umat yang terdahulu.
(10)
|
|
وَلَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا
مِن قَبۡلِكَ فِى شِيَعِ ٱلۡأَوَّلِينَ (١٠)
|
010. (Dan sesungguhnya Kami telah mengutus sebelum kamu)
beberapa rasul (kepada umat-umat) golongan-golongan (terdahulu.)
|
||
Dan tidak datang
seorang rasulpun kepada mereka, melainkan mereka selalu
memperolok-olokkannya. (11)
|
|
وَمَا يَأۡتِيہِم مِّن
رَّسُولٍ إِلَّا كَانُواْ بِهِۦ يَسۡتَہۡزِءُونَ (١١)
|
011. (Dan tidak) sekali-kali (datang seorang rasul pun kepada
mereka melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya) sebagaimana kaummu
memperolok-olokkanmu. Ayat ini dimaksudkan untuk menghibur hati Nabi saw.
|
||
Demikianlah, Kami
memasukkan [rasa ingkar dan memperolok-olokkan itu] ke dalam hati orang-orang
yang berdosa [orang-orang kafir], (12)
|
|
كَذَٲلِكَ
نَسۡلُكُهُ ۥ فِى قُلُوبِ ٱلۡمُجۡرِمِينَ (١٢)
|
012. (Demikianlah Kami memasukkannya) artinya seperti itulah
gambarannya bila Kami memasukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa ingkar
dan memperolok-olokkan (ke dalam hati orang-orang yang berdosa) yaitu
orang-orang kafir Mekah.
|
||
mereka tidak beriman
kepadanya [Al Qur’an] dan sesungguhnya telah berlalu sunnatullah [794] terhadap orang-orang dahulu. (13)
|
|
لَا يُؤۡمِنُونَ بِهِۦۖ
وَقَدۡ خَلَتۡ سُنَّةُ ٱلۡأَوَّلِينَ (١٣)
|
[794]. Maksud "sunnatullah" di sini ialah
membinasakan orang-orang yang mendustakan rasul.
|
||
|
||
013. (Mereka tidak beriman kepadanya) kepada Nabi saw.
(dan sesungguhnya telah berlalu sunatullah terhadap orang-orang yang dahulu)
artinya kebiasaan yang dilakukan oleh Allah swt. terhadap orang-orang yang
tidak beriman, yaitu mengazab mereka disebabkan perbuatan dusta mereka
terhadap nabi-nabi mereka. Orang-orang kafir Mekah pun akan mengalami hal
yang serupa.
|
||
Dan jika seandainya
Kami membukakan kepada mereka salah satu dari [pintu-pintu] langit, lalu
mereka terus menerus naik ke atasnya, (14)
|
|
وَلَوۡ فَتَحۡنَا
عَلَيۡہِم بَابً۬ا مِّنَ ٱلسَّمَآءِ فَظَلُّواْ فِيهِ يَعۡرُجُونَ (١٤)
|
014. (Dan seandainya Kami membukakan kepada mereka salah satu
dari pintu-pintu langit, lalu mereka terus-menerus padanya) pada pintu
tersebut (dalam keadaan naik) selalu naik.
|
||
tentulah mereka
berkata: "Sesungguhnya pandangan kamilah yang dikaburkan, bahkan kami
adalah orang-orang yang kena sihir". (15)
|
|
لَقَالُوٓاْ إِنَّمَا
سُكِّرَتۡ أَبۡصَـٰرُنَا بَلۡ نَحۡنُ قَوۡمٌ۬ مَّسۡحُورُونَ (١٥)
|
015. (Tentulah mereka berkata, "Sesungguhnya benar-benar
telah dikaburkan) telah ditutup (pandangan kami bahkan kami adalah
orang-orang yang kena sihir.") seolah-olah tampak hal itu di mata kami
secara ilusi.
|
||
Dan sesungguhnya Kami
telah menciptakan gugusan bintang-bintang [di langit] dan Kami telah
menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang [nya], (16)
|
|
وَلَقَدۡ جَعَلۡنَا فِى
ٱلسَّمَآءِ بُرُوجً۬ا وَزَيَّنَّـٰهَا لِلنَّـٰظِرِينَ (١٦)
|
016. (Dan sesungguhnya Kami menciptakan gugusan
bintang-bintang di langit) yang berjumlah dua belas, yaitu: Aries, Taurus,
Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius
dan Pisces. Bintang-bintang tersebut merupakan garis-garis peredaran daripada
tujuh bintang yang beredar, yaitu Mars mempunyai garis edar pada bintang Aries
dan bintang Scorpio; Venus mempunyai garis edar pada bintang Taurus dan
bintang Libra; Utarid mempunyai garis edar pada bintang Gemini dan bintang
Virgo; bulan mempunyai garis edar pada bintang Cancer; matahari mempunyai
garis edar pada bintang Leo; Jupiter mempunyai garis edar pada bintang
Sagitarius dan Pisces; Saturnus mempunyai garis edar pada bintang Capricorn
dan Aquarius (dan Kami telah menghiasi langit itu) dengan bintang-bintang
yang gemerlapan (bagi orang-orang yang memandang.)
|
||
dan Kami menjaganya dari tiap-tiap
syaitan yang terkutuk, (17)
|
|
وَحَفِظۡنَـٰهَا مِن
كُلِّ شَيۡطَـٰنٍ۬ رَّجِيمٍ (١٧)
|
017. (Dan Kami menjaganya) dengan meteor-meteor (dari
tiap-tiap setan yang terkutuk) yang terlaknat.
|
||
kecuali syaitan yang
mencuri-curi [berita] yang dapat didengar [dari malaikat] lalu dia dikejar
oleh semburan api yang terang. (18)
|
|
إِلَّا مَنِ ٱسۡتَرَقَ
ٱلسَّمۡعَ فَأَتۡبَعَهُ ۥ شِہَابٌ۬ مُّبِينٌ۬ (١٨)
|
018. (Akan tetapi) tetapi (setan yang mencuri-curi berita yang
dapat didengar) yang menyadapnya (maka ia pasti dikejar oleh semburan api
yang terang) yakni bintang yang menyala terang dan dapat membakar atau
menembus atau membuatnya cacat.
|
||
Dan Kami telah
menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan
padanya segala sesuatu menurut ukuran. (19)
|
|
وَٱلۡأَرۡضَ
مَدَدۡنَـٰهَا وَأَلۡقَيۡنَا فِيهَا رَوَٲسِىَ وَأَنۢبَتۡنَا فِيہَا مِن كُلِّ
شَىۡءٍ۬ مَّوۡزُونٍ۬ (١٩)
|
019. (Dan Kami telah menghamparkan bumi) telah membuatnya terbentang
(dan Kami menjadikan padanya gunung-gunung) yang kokoh dan tegak supaya
jangan bergerak-gerak mengguncangkan penduduknya (dan Kami tumbuhkan padanya
segala sesuatu menurut ukuran) yang telah ditentukan secara pasti.
|
||
Dan Kami telah
menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan [Kami menciptakan
pula] makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezki kepadanya.
(20)
|
|
وَجَعَلۡنَا لَكُمۡ
فِيہَا مَعَـٰيِشَ وَمَن لَّسۡتُمۡ لَهُ ۥ بِرَٲزِقِينَ (٢٠)
|
020. (Dan Kami telah menjadikan untuk kalian di muka bumi
keperluan-keperluan hidup) berupa buah-buahan dan biji-bijian (dan) Kami
jadikan pula untuk kalian (makhluk-makhluk yang kalian sekali-kali bukan
pemberi rezeki kepadanya) yaitu berupa hamba-hamba sahaya, binatang-binatang
dan berbagai macam jenis ternak; hanya Allahlah yang memberi rezeki kepada
mereka.
|
||
Dan tidak ada
sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya; [795] dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang
tertentu. (21)
|
|
وَإِن مِّن شَىۡءٍ إِلَّا
عِندَنَا خَزَآٮِٕنُهُ ۥ وَمَا نُنَزِّلُهُ ۥۤ إِلَّا بِقَدَرٍ۬
مَّعۡلُومٍ۬ (٢١)
|
[795]. Maksudnya segala sesuatu itu sumbernya dari Allah
s.w.t.
|
||
|
||
021. (Dan tiada) tidak ada (sesuatu pun melainkan pada
sisi Kamilah khazanahnya) huruf min adalah zaidah; yang dimaksud adalah
kunci-kunci perbendaharaan segala sesuatu itu (dan Kami tidak menurunkannya
melainkan dengan ukuran-ukuran yang tertentu) sesuai dengan
kepentingan-kepentingannya.
|
||
Dan Kami telah
meniupkan angin untuk mengawinkan [tumbuh-tumbuhan] dan Kami turunkan hujan
dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali
bukanlah kamu yang menyimpannya. (22)
|
|
وَأَرۡسَلۡنَا
ٱلرِّيَـٰحَ لَوَٲقِحَ فَأَنزَلۡنَا مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً۬
فَأَسۡقَيۡنَـٰكُمُوهُ وَمَآ أَنتُمۡ لَهُ ۥ بِخَـٰزِنِينَ (٢٢)
|
022. (Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengumpulkan awan)
menggiring mendung sehingga terkumpul lalu penuh dengan air (lalu Kami
turunkan dari langit) dari mendung itu (air) air hujan (kemudian Kami beri
minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kalian yang menyimpannya)
artinya, bukanlah kalian yang menyimpannya dengan upaya tangan kalian.
|
||
Dan sesungguhnya
benar-benar Kami-lah yang menghidupkan dan mematikan dan Kami [pulalah] yang
mewarisi. (23)
|
|
وَإِنَّا لَنَحۡنُ
نُحۡىِۦ وَنُمِيتُ وَنَحۡنُ ٱلۡوَٲرِثُونَ (٢٣)
|
023. (Dan sesungguhnya benar-benar Kamilah yang menghidupkan
dan mematikan dan Kami pula yang mewarisi) yang tetap hidup dan mewarisi
semua makhluk.
|
||
Dan sesungguhnya Kami
telah mengetahui orang-orang yang terdahulu daripada-mu dan sesungguhnya Kami
mengetahui pula orang-orang yang terkemudian [daripadamu]. (24)
|
|
وَلَقَدۡ عَلِمۡنَا
ٱلۡمُسۡتَقۡدِمِينَ مِنكُمۡ وَلَقَدۡ عَلِمۡنَا ٱلۡمُسۡتَـٔۡخِرِينَ (٢٤)
|
SEBAB TURUNNYA
AYAT: Imam Tirmizi, Imam Nasai, Imam
Hakim dan lain-lainnya meriwayatkan sebuah hadis melalui Ibnu Abbas r.a. yang
menceritakan bahwa ada seorang wanita salat di belakang Rasulullah saw.
Wanita itu sangat cantik. Dan tersebutlah bahwa sebagian daripada kaum ada
yang maju ke depan bergabung pada shaf pertama, dimaksud supaya ia tidak
dapat melihatnya. Akan tetapi sebagian daripada kaum yang lain ada yang
mundur ke belakang supaya ia berada di shaf yang paling belakang, jika ia
rukuk, ia mengintip (wanita itu) melalui celah-celah ketiaknya. Lalu Allah
menurunkan firman-Nya, "Dan sesungguhnya Kami telah mengetahui
orang-orang yang terdahulu daripada kalian, dan sesungguhnya Kami mengetahui
pula orang-orang yang terkemudian (daripada kalian)." (Q.S. Al-Hijr 24).
Ibnu Murdawaih mengetengahkan sebuah hadis melalui Daud bin Saleh, bahwasanya
ia (Daud bin Saleh) bertanya kepada Sahal bin Hanifah Al-Anshari tentang
firman-Nya, "Dan sesungguhnya Kami telah mengetahui orang-orang yang
terdahulu daripada kalian, dan sesungguhnya Kami mengetahui pula orang-orang
yang terkemudian (daripada kalian)." (Q.S. Al-Hijr 24). Daud bin Saleh
bertanya, "Apakah ayat ini diturunkan menyangkut masalah fisabilillah
(berjuang di jalan Allah)?" Maka Sahal bin Hanifah Al-Anshari menjawab,
"Tidak, akan tetapi diturunkan berkenaan dengan saf-saf salat."
|
||
|
||
024. (Dan sesungguhnya Kami telah mengetahui
orang-orang yang terdahulu daripada kalian) yaitu makhluk-makhluk yang
terdahulu sejak Nabi Adam (dan sesungguhnya Kami mengetahui pula orang-orang
yang terkemudian) orang-orang yang akan datang kemudian hingga hari kiamat.
|
||
Sesungguhnya Tuhanmu,
Dia-lah yang akan menghimpunkan mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha
Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (25)
|
|
وَإِنَّ رَبَّكَ هُوَ
يَحۡشُرُهُمۡۚ إِنَّهُ ۥ حَكِيمٌ عَلِيمٌ۬ (٢٥)
|
025. (Sesungguhnya Rabbmu, Dialah yang akan menghimpunkan
mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Bijaksana) di dalam pekerjaan-Nya (lagi
Maha Mengetahui.) tentang makhluk-Nya.
|
||
Dan sesungguhnya Kami
telah menciptakan manusia [Adam] dari tanah liat kering [yang berasal] dari
lumpur hitam yang diberi bentuk. (26)
|
|
وَلَقَدۡ خَلَقۡنَا
ٱلۡإِنسَـٰنَ مِن صَلۡصَـٰلٍ۬ مِّنۡ حَمَإٍ۬ مَّسۡنُونٍ۬ (٢٦)
|
026. (Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia) yaitu
Nabi Adam (dari tanah liat kering) tanah liat kering yang apabila diketuk
akan terdengar daripadanya suara melenting (yang berasal dari lumpur hitam)
tanah liat yang hitam (yang diberi bentuk) diubah bentuknya.
|
||
Dan Kami telah
menciptakan jin sebelum [Adam] dari api yang sangat panas. (27)
|
|
وَٱلۡجَآنَّ
خَلَقۡنَـٰهُ مِن قَبۡلُ مِن نَّارِ ٱلسَّمُومِ (٢٧)
|
027. (Dan jin) maksudnya biangnya jin, yaitu iblis (Kami telah
menciptakan sebelumnya) sebelum Nabi Adam diciptakan (dari api yang sangat
panas) yaitu api yang sama sekali tidak berasap dan dapat menembus pori-pori.
|
||
Dan [ingatlah], ketika
Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan
menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering [yang berasal] dari lumpur
hitam yang diberi bentuk. (28)
|
|
وَإِذۡ قَالَ رَبُّكَ
لِلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةِ إِنِّى خَـٰلِقُۢ بَشَرً۬ا مِّن صَلۡصَـٰلٍ۬ مِّنۡ حَمَإٍ۬
مَّسۡنُونٍ۬ (٢٨)
|
028. (Dan) ingatlah (ketika Rabbmu berfirman kepada para malaikat,
"Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat
kering yang berasal dan lumpur hitam yang diberi bentuk).
|
||
Maka apabila Aku telah
menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh [ciptaan] Ku,
maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud [796]. (29)
|
|
فَإِذَا
سَوَّيۡتُهُ ۥ وَنَفَخۡتُ فِيهِ مِن رُّوحِى فَقَعُواْ لَهُ ۥ
سَـٰجِدِينَ (٢٩)
|
[796]. Dimaksud dengan sujud di sini bukan menyembah, tetapi
sebagai penghormatan.
|
||
|
||
029. (Maka apabila Aku telah menyempurnakan
kejadiannya) telah merampungkan bentuknya (dan Aku telah meniupkan) maksudnya
telah mengalirkan (ke dalam tubuhnya roh ciptaan-Ku) sehingga ia menjadi
hidup; diidhafatkannya lafal ruuh kepada-Nya sebagai penghormatan kepada Adam
(maka tunduklah kalian kepadanya dengan bersujud) yaitu sujud penghormatan
dengan cara membungkuk.
|
||
Maka bersujudlah para
malaikat itu semuanya bersama-sama, (30)
|
|
فَسَجَدَ
ٱلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةُ ڪُلُّهُمۡ أَجۡمَعُونَ (٣٠)
|
030. (Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya
bersama-sama) di dalam ayat ini terdapat dua taukid, yaitu lafal kulluhum dan
lafal ajma'uuna.
|
||
kecuali iblis. Ia
enggan ikut bersama-sama [malaikat] yang sujud itu. (31)
|
|
إِلَّآ إِبۡلِيسَ
أَبَىٰٓ أَن يَكُونَ مَعَ ٱلسَّـٰجِدِينَ (٣١)
|
031. (Kecuali iblis) dia adalah biangnya jin yang dahulu hidup
di antara para malaikat (ia enggan) menolak untuk (ikut bersama-sama malaikat
yang sujud itu.")
|
||
Allah berfirman:
"Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak [ikut sujud] bersama-sama mereka
yang sujud itu?" (32)
|
|
قَالَ يَـٰٓإِبۡلِيسُ
مَا لَكَ أَلَّا تَكُونَ مَعَ ٱلسَّـٰجِدِينَ (٣٢)
|
032. (Allah berfirman) Maha Tinggi Allah ("Hai iblis! Apa
sebabnya kamu) apa yang menyebabkan kamu enggan (tidak mau) huruf laa adalah
zaidah (ikut sujud bersama-sama mereka yang sujud itu?")
|
||
Berkata Iblis:
"Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah
menciptakannya dari tanah liat kering [yang berasal] dari lumpur hitam yang
diberi bentuk". (33)
|
|
قَالَ لَمۡ أَكُن
لِّأَسۡجُدَ لِبَشَرٍ خَلَقۡتَهُ ۥ مِن صَلۡصَـٰلٍ۬ مِّنۡ حَمَإٍ۬
مَّسۡنُونٍ۬ (٣٣)
|
033. (Berkata iblis, "Aku sekali-kali tidak akan sujud)
tidak layak bagiku untuk sujud (kepada manusia yang Engkau telah
menciptakannya dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang
diberi bentuk.")
|
||
Allah berfirman:
"Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk, (34)
|
|
قَالَ فَٱخۡرُجۡ
مِنۡہَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌ۬ (٣٤)
|
034. (Allah berfirman, "Keluarlah dari surga) menurut
suatu pendapat dari langit (karena sesungguhnya kamu terkutuk.")
terusir.
|
||
dan sesungguhnya
kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat". (35)
|
|
وَإِنَّ عَلَيۡكَ
ٱللَّعۡنَةَ إِلَىٰ يَوۡمِ ٱلدِّينِ (٣٥)
|
035. (Dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari
kiamat) sampai hari pembalasan
|
||
Berkata iblis:
"Ya Tuhanku, [kalau begitu] maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari
[manusia] dibangkitkan" [797]. (36)
|
|
قَالَ رَبِّ
فَأَنظِرۡنِىٓ إِلَىٰ يَوۡمِ يُبۡعَثُونَ (٣٦)
|
[797]. Maksudnya Iblis memohon agar dia tidak diazab dari sekarang melainkan
diberikan kebebasan hidup sampai hari berbangkit.
|
||
|
||
036. (Berkata iblis, "Ya Rabbku! Kalau begitu maka
beri tangguhlah kepadaku sampai hari dibangkitkan.") nya manusia
|
||
Allah berfirman:
"[Kalau begitu] maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi
tangguh, (37)
|
|
قَالَ فَإِنَّكَ مِنَ
ٱلۡمُنظَرِينَ (٣٧)
|
037. (Allah berfirman, "Kalau begitu, maka sesungguhnya
kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh).
|
||
sampai hari [suatu]
waktu yang telah ditentukan" [798] (38)
|
|
إِلَىٰ يَوۡمِ
ٱلۡوَقۡتِ ٱلۡمَعۡلُومِ (٣٨)
|
[798]. Ya'ni waktu tiupan pertama tanda permulaan hari kiamat.
|
||
|
||
038. (sampai hari suatu waktu yang telah
ditentukan.") yaitu sampai tiupan sangkakala yang pertama.
|
||
Iblis berkata:
"Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti
aku akan menjadikan mereka memandang baik [perbuatan ma’siat] di muka bumi,
dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, (39)
|
|
قَالَ رَبِّ بِمَآ
أَغۡوَيۡتَنِى لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمۡ فِى ٱلۡأَرۡضِ وَلَأُغۡوِيَنَّہُمۡ
أَجۡمَعِينَ (٣٩)
|
039. (Iblis berkata, "Ya Rabbku! Oleh sebab Engkau telah
memutuskan bahwa aku sesat) artinya disebabkan Engkau telah menetapkan aku
sesat; huruf ba pada lafal bimaa adalah bermakna qasam, sedangkan jawabnya
ialah (pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik di muka bumi ini)
terhadap perbuatan-perbuatan maksiat (dan pasti aku akan menyesatkan mereka
semuanya).
|
||
kecuali hamba-hamba
Engkau yang mukhlis [799] di antara mereka". (40)
|
|
إِلَّا
عِبَادَكَ مِنۡہُمُ ٱلۡمُخۡلَصِينَ (٤٠)
|
[799]. Yang dimaksud dengan "mukhlis" ialah
orang-orang yang telah diberi taufiq untuk mentaati segala petunjuk dan
perintah Allah s.w.t.
|
||
|
||
040. (Kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara
mereka") yakni orang-orang yang beriman.
|
||
Allah berfirman:
"Ini adalah jalan yang lurus; kewajiban Aku-lah [menjaganya] [800]. (41)
|
|
قَالَ هَـٰذَا صِرَٲطٌ
عَلَىَّ مُسۡتَقِيمٌ (٤١)
|
[800]. Maksudnya pemberian taufiq dari Allah s.w.t. untuk
mentaati-Nya, sehingga seseorang terlepas dari tipu daya syaitan mengikuti
jalan yang lurus yang dijaga Allah s.w.t. Jadi sesat atau tidaknya seseorang
adalah Allah yang menentukan.
|
||
|
||
041. (Berfirmanlah Allah) swt. ("Inilah jalan yang
lurus; kewajiban Akulah memeliharanya")
|
||
Sesungguhnya
hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali
orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat. (42)
|
|
إِنَّ عِبَادِى لَيۡسَ
لَكَ عَلَيۡہِمۡ سُلۡطَـٰنٌ إِلَّا مَنِ ٱتَّبَعَكَ مِنَ ٱلۡغَاوِينَ (٤٢)
|
042. (Sesungguhnya hamba-hamba-Ku) yang beriman (tidak ada kekuasaan
bagimu terhadap mereka) kamu tidak mempunyai kekuatan (kecuali) hanyalah
(orang-orang yang mengikut kalian; yaitu orang-orang yang sesat) yakni
orang-orang kafir.
|
||
Dan sesungguhnya
Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka
[pengikut-pengikut syaitan] semuanya. (43)
|
|
وَإِنَّ جَهَنَّمَ
لَمَوۡعِدُهُمۡ أَجۡمَعِينَ (٤٣)
|
SEBAB TURUNNYA AYAT: Tsa'labi mengetengahkan sebuah hadis melalui Salman Al-Farisi, disebutkan bahwa tatkala
Salman mendengar firman Allah swt. diturunkan, yaitu, "Dan sesungguhnya
Jahanam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka
semuanya." (Q.S. Al-Hijr 43). Maka Salman melarikan diri selama tiga
hari tiga malam, karena ketakutan dan ia lakukan itu dalam keadaan tidak
sadar, karena saking takutnya. Kemudian ia dihadapkan kepada Nabi saw. Nabi
saw. menanyakan kepadanya tentang apa yang telah diperbuatnya itu, lalu
Salman menjawab, "Wahai Rasulullah! Ketika ayat ini diturunkan, 'Dan
sesungguhnya Jahanam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada
mereka semuanya.' (Q.S. Al-Hijr 43) Demi Tuhan yang telah mengutusmu dengan
membawa perkara yang hak, sungguh ayat tersebut membuat hatiku
terputus." Maka Allah menurunkan firman-Nya yang lain, yaitu,
"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga dan (di
dekat) mata air-mata air (yang mengalir)." (Q.S. Al-Hijr 45).
|
||
|
||
043. (Dan sesungguhnya Jahanam itu benar-benar tempat
yang telah dijanjikan kepada mereka semuanya) yaitu kepada orang-orang yang
mengikutimu.
|
||
Jahannam itu mempunyai
tujuh pintu. Tiap-tiap pintu [telah ditetapkan] untuk golongan yang tertentu
dari mereka. (44)
|
|
لَهَا سَبۡعَةُ
أَبۡوَٲبٍ۬ لِّكُلِّ بَابٍ۬ مِّنۡہُمۡ جُزۡءٌ۬ مَّقۡسُومٌ (٤٤)
|
044. (Jahanam itu mempunyai tujuh pintu) tujuh lapis (Tiap-tiap
pintu) daripadanya (adalah untuk segolongan di antara mereka bagian) yakni
jatah (yang tertentu).
|
||
Sesungguhnya
orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga [taman-taman] dan [di dekat]
mata air-mata air [yang mengalir]. (45)
|
|
إِنَّ ٱلۡمُتَّقِينَ
فِى جَنَّـٰتٍ۬ وَعُيُونٍ (٤٥)
|
SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Abu Hatim mengetengahkan sebuah hadis melalui Ali bin Husain yang
menceritakan, bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan Abu Bakar dan Umar,
yaitu firman-Nya, "Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada
dalam hati mereka." (Q.S. Al-Hijr 47). Lalu ada yang bertanya,
"Dendam apakah itu?" Ali bin Husain menjawab, "Dendam
jahiliah. Sesungguhnya Bani Tamim dan Bani Addi serta Bani Hasyim, di antara
mereka terdapat permusuhan sewaktu zaman jahiliah. Ketika mereka masuk Islam
mereka menjadi orang-orang yang saling mencintai. Pada suatu hari Abu Bakar
sakit rematik, kemudian Ali segera menghangatkan tangannya, lalu ia usapkan
ke pinggang Abu Bakar. Pada saat itu turunlah firman-Nya, yaitu ayat di atas
tadi."
|
||
|
||
045. (Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada
di dalam surga) kebun-kebun surga (dan mata air-mata air) yang mengalir di
dalamnya.
|
||
[Dikatakan kepada
mereka]: "Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman [801]". (46)
|
|
ٱدۡخُلُوهَا بِسَلَـٰمٍ
ءَامِنِينَ (٤٦)
|
[801]. Sejahtera dari bencana dan aman dari malapetaka.
|
||
|
||
046. Dan dikatakan kepada mereka ("Masuklah ke
dalamnya dengan sejahtera) dengan perasaan yang aman dari setiap hal yang menakutkan.
Atau masuklah ke dalamnya dengan bersalam artinya, bersalamlah lalu masuklah
(lagi aman") dari setiap hal-hal yang mengerikan.
|
||
Dan Kami lenyapkan
segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa
bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan. (47)
|
|
وَنَزَعۡنَا مَا فِى
صُدُورِهِم مِّنۡ غِلٍّ إِخۡوَٲنًا عَلَىٰ سُرُرٍ۬ مُّتَقَـٰبِلِينَ (٤٧)
|
SEBAB TURUNNYA AYAT: Imam Thabrani mengetengahkan sebuah hadis melalui Abdullah bin Zubair
yang menceritakan, bahwa pada suatu hari Rasulullah saw. bertemu dengan
segolongan para sahabatnya, mereka sedang ketawa-ketawa. Lalu Nabi saw.
bersabda menegur mereka, "Apakah kalian masih juga dapat tertawa
sedangkan surga dan neraka disebutkan di hadapan kalian?" Setelah itu
turunlah firman-Nya, "Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa
sesungguhnya Akulah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, dan bahwa
sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih." (Q.S. Al-Hijr
49-50). Ibnu Murdawaih mengetengahkan pula hadis yang sama dengan melalui
sanad yang lain, yaitu melalui seorang lelaki dari kalangan sahabat Nabi saw.
Sahabat itu menceritakan, bahwa pada suatu hari Rasulullah saw. menengok kami
(para sahabat) dari pintu yang biasa dimasuki oleh orang-orang Bani Syaibah.
Maka Rasulullah saw. bersabda, "Aku lihat kalian tertawa-tawa
mengapa?" Setelah itu Nabi pergi tetapi mundur kembali, lalu bersabda,
"Sesungguhnya sewaktu aku pergi, dan sampai di Hijr, tiba-tiba datanglah
malaikat Jibril, lalu ia berkata, 'Hai Muhammad! Sesungguhnya Allah telah
berfirman kepadamu, mengapa engkau berputus asa terhadap hamba-hamba-Ku? Maka
kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Akulah Yang Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang, dan bahwa sesungguhnya azab-Ku adalah azab
yang sangat pedih.'"
|
||
|
||
047. (Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada
dalam hati mereka) maksudnya semua perasaan dengki (sedangkan mereka merasa
bersaudara) lafal ikhwaanan ini menjadi hal tentang keadaan mereka (duduk
berhadap-hadapan di atas dipan-dipan) kalimat ayat ini pun menggambarkan
tentang keadaan mereka; artinya sebagian dari mereka tidak melihat kepada
tengkuk sebagian yang lain karena tempat duduk mereka saling
berhadap-hadapan.
|
||
Mereka tidak merasa
lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya.
(48)
|
|
لَا يَمَسُّهُمۡ فِيهَا
نَصَبٌ۬ وَمَا هُم مِّنۡہَا بِمُخۡرَجِينَ (٤٨) ۞
|
048. (Mereka tidak merasa lelah di dalamnya) tidak pernah
merasa penat (dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya)
untuk selama-lamanya.
|
||
Kabarkanlah kepada
hamba-hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Aku-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang, (49)
|
|
نَبِّئۡ عِبَادِىٓ
أَنِّىٓ أَنَا ٱلۡغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ (٤٩)
|
SEBAB TURUNNYA AYAT: Imam Thabrani mengetengahkan sebuah hadis melalui Abdullah bin Zubair
yang menceritakan, bahwa pada suatu hari Rasulullah saw. bertemu dengan
segolongan para sahabatnya, mereka sedang ketawa-ketawa. Lalu Nabi saw.
bersabda menegur mereka, "Apakah kalian masih juga dapat tertawa
sedangkan surga dan neraka disebutkan di hadapan kalian?" Setelah itu
turunlah firman-Nya, "Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa
sesungguhnya Akulah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, dan bahwa
sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih." (Q.S. Al-Hijr
49-50). Ibnu Murdawaih mengetengahkan pula hadis yang sama dengan melalui
sanad yang lain, yaitu melalui seorang lelaki dari kalangan sahabat Nabi saw.
Sahabat itu menceritakan, bahwa pada suatu hari Rasulullah saw. menengok kami
(para sahabat) dari pintu yang biasa dimasuki oleh orang-orang Bani Syaibah.
Maka Rasulullah saw. bersabda, "Aku lihat kalian tertawa-tawa
mengapa?" Setelah itu Nabi pergi tetapi mundur kembali, lalu bersabda,
"Sesungguhnya sewaktu aku pergi, dan sampai di Hijr, tiba-tiba datanglah
malaikat Jibril, lalu ia berkata, 'Hai Muhammad! Sesungguhnya Allah telah
berfirman kepadamu, mengapa engkau berputus asa terhadap hamba-hamba-Ku? Maka
kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Akulah Yang Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang, dan bahwa sesungguhnya azab-Ku adalah azab
yang sangat pedih.'"
|
||
|
||
049. (Kabarkanlah) beritakanlah, hai Muhammad (kepada
hamba-hamba-Ku bahwa sesungguhnya Akulah Yang Maha Pengampun) terhadap
orang-orang mukmin (lagi Maha Penyayang) terhadap mereka yang beriman.
|
||
dan bahwa sesungguhnya
azab-Ku adalah azab yang sangat pedih. (50)
|
|
وَأَنَّ عَذَابِى هُوَ
ٱلۡعَذَابُ ٱلۡأَلِيمُ (٥٠)
|
SEBAB TURUNNYA AYAT: Imam Bazzar dan Imam Thabrani mengetengahkan sebuah hadis melalui
Anas bin Malik r.a. yang menceritakan, bahwa pada suatu hari Nabi saw. lewat
bertemu dengan segolongan orang-orang Mekah. Lalu mereka menunjuk-nunjukkan
jari telunjuk mereka diarahkan lurus ke tengkuk Nabi saw. (dari belakangnya)
seraya berkata, "Inilah orangnya yang mengaku-aku menjadi seorang nabi
dan ditemani malaikat Jibril." Maka malaikat Jibril pun menunjukkan pula
dengan jari telunjuknya ke arah mereka, maka pada saat itu juga badan mereka
penuh dengan bisul, kemudian bisul itu mengeluarkan nanah yang berbau sangat
busuk, sehingga tidak ada seorang pun yang berani mendekat kepada mereka.
Maka pada saat itu juga turunlah firman-Nya, "Sesungguhnya Kami
memelihara kamu dari kejahatan orang-orang yang memperolok-olokkan
kamu..." (Q.S. Al-Hijr 95).
|
||
|
||
050. (Dan bahwa sesungguhnya azab-Ku) terhadap
orang-orang yang durhaka (adalah azab yang sangat pedih) sangat menyakitkan.
|
||
Dan kabarkanlah kepada
mereka tentang tamu-tamu Ibrahim [802]. (51)
|
|
وَنَبِّئۡهُمۡ عَن
ضَيۡفِ إِبۡرَٲهِيمَ (٥١)
|
[802]. Tamu Nabi Ibrahim a.s. di sini ialah malaikat.
|
||
|
||
051. (Dan kabarkanlah kepada mereka tentang tamu-tamu
Ibrahim) yaitu malaikat-malaikat yang berjumlah dua belas malaikat, atau
sepuluh malaikat, atau tiga malaikat yang salah satu di antara mereka adalah
malaikat Jibril.
|
||
Ketika mereka masuk ke
tempatnya, lalu mereka mengucapkan: "Salaam". Berkata Ibrahim:
"Sesungguhnya kami merasa takut kepadamu". (52)
|
|
إِذۡ دَخَلُواْ عَلَيۡهِ
فَقَالُواْ سَلَـٰمً۬ا قَالَ إِنَّا مِنكُمۡ وَجِلُونَ (٥٢)
|
052. (Ketika mereka masuk ke tempatnya, lalu mereka
mengucapkan, "Salam.") mereka mengucapkan lafal itu. (Berkata
Ibrahim) ketika disuguhkan hidangan makanan kepada mereka, akan tetapi mereka
tidak memakannya ("Sesungguhnya kami merasa takut kepada kalian.")
yakni merasa ngeri.
|
||
Mereka berkata:
"Janganlah kamu merasa takut, sesungguhnya kami memberi kabar gembira
kepadamu dengan [kelahiran seorang] anak laki-laki [yang akan menjadi] orang
yang alim". [803] (53)
|
|
قَالُواْ لَا تَوۡجَلۡ
إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَـٰمٍ عَلِيمٍ۬ (٥٣)
|
[803]. Yang dimaksud dengan seorang anak laki-laki yang alim
ialah Ishak a.s.
|
||
|
||
053. (Mereka berkata, "Janganlah kamu merasa
takut) merasa ngeri terhadap kami (sesungguhnya kami) adalah utusan-utusan
Rabbmu (memberi kabar gembira kepadamu dengan kelahiran seorang anak
laki-laki yang akan menjadi orang yang alim.") anak yang mempunyai ilmu
yang banyak, yaitu Nabi Ishak, seperti yang telah kami sebutkan dalam surah
Hud.
|
||
Berkata Ibrahim:
"Apakah kamu memberi kabar gembira kepadaku padahal usiaku telah lanjut,
maka dengan cara bagaimanakah [terlaksananya] berita gembira yang kamu
kabarkan ini?" (54)
|
|
قَالَ
أَبَشَّرۡتُمُونِى عَلَىٰٓ أَن مَّسَّنِىَ ٱلۡڪِبَرُ فَبِمَ تُبَشِّرُونَ (٥٤)
|
054. (Berkata Ibrahim, "Apakah kalian memberi kabar
gembira kepadaku) dengan melahirkan seorang anak (padahal usiaku telah
lanjut) kalimat ini menjadi hal; artinya padahal usia tua telah kualami (maka
dengan cara manakah) dengan cara apakah (terlaksananya berita gembira seperti
apa yang kalian katakan itu?") Istifham di sini mengandung makna takjub.
|
||
Mereka menjawab:
"Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar, maka janganlah
kamu termasuk orang-orang yang berputus asa". (55)
|
|
قَالُواْ بَشَّرۡنَـٰكَ
بِٱلۡحَقِّ فَلَا تَكُن مِّنَ ٱلۡقَـٰنِطِينَ (٥٥)
|
055. (Mereka berkata, "Kami menyampaikan kabar gembira
kepadamu dengan benar) dengan sungguh-sungguh (maka janganlah kamu termasuk
orang-orang yang berputus asa.") putus harapan.
|
||
Ibrahim berkata:
"Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali
orang-orang yang sesat". (56)
|
|
قَالَ وَمَن يَقۡنَطُ
مِن رَّحۡمَةِ رَبِّهِۦۤ إِلَّا ٱلضَّآلُّونَ (٥٦)
|
056. (Ibrahim berkata, "Tiada) tidak ada (orang orang
berputus asa) dapat dibaca yaqnithu dan yaqnathu (dari rahmat Rabbnya
melainkan orang-orang yang sesat.") yakni orang-orang kafir.
|
||
Berkata [pula]
Ibrahim: "Apakah urusanmu yang penting [selain itu], hai para
utusan?" (57)
|
|
قَالَ فَمَا خَطۡبُكُمۡ
أَيُّہَا ٱلۡمُرۡسَلُونَ (٥٧)
|
057. (Berkata pula Ibrahim, "Apakah urusan kalian) yakni
kepentingan kalian (hai para utusan?").
|
||
Mereka menjawab:
"Kami sesungguhnya diutus kepada kaum yang berdosa, (58)
|
|
قَالُوٓاْ إِنَّآ
أُرۡسِلۡنَآ إِلَىٰ قَوۡمٍ۬ مُّجۡرِمِينَ (٥٨)
|
058. (Mereka menjawab, "Kami sesungguhnya diutus kepada
kaum yang berdosa) orang-orang kafir, yang dimaksud adalah kaum Nabi Luth,
untuk membinasakan mereka.
|
||
kecuali Luth beserta
pengikut-pengikutnya. Sesungguhnya Kami akan menyelamatkan mereka semuanya,
(59)
|
|
إِلَّآ ءَالَ لُوطٍ
إِنَّا لَمُنَجُّوهُمۡ أَجۡمَعِينَ (٥٩)
|
059. (Kecuali Luth dan pengikut-pengikutnya. Sesungguhnya Kami
akan menyelamatkan mereka-semuanya) karena mereka adalah orang-orang yang
beriman.
|
||
kecuali isterinya,
Kami telah menentukan, bahwa sesungguhnya ia itu termasuk orang-orang yang
tertinggal [bersama-sama dengan orang kafir lainnya]". (60)
|
|
إِلَّا
ٱمۡرَأَتَهُ ۥ قَدَّرۡنَآۙ إِنَّہَا لَمِنَ ٱلۡغَـٰبِرِينَ (٦٠)
|
060. (Kecuali istrinya, kami telah menentukan, bahwa
sesungguhnya ia itu termasuk orang-orang yang tertinggal.") bersama
orang-rang kafir lainnya yang tertimpa azab.
|
||
Maka tatkala para
utusan itu datang kepada kaum Luth, beserta pengikut-pengikutnya, (61)
|
|
فَلَمَّا جَآءَ ءَالَ لُوطٍ
ٱلۡمُرۡسَلُونَ (٦١)
|
061. (Maka tatkala datang kepada kaum Luth) yang dimaksud
adalah Nabi Luth (para utusan itu).
|
||
ia berkata:
"Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang tidak dikenal".
(62)
|
|
قَالَ إِنَّكُمۡ
قَوۡمٌ۬ مُّنڪَرُونَ (٦٢)
|
062. (Ia berkata) kepada para utusan itu ("Sesungguhnya
kalian adalah orang-orang yang tidak dikenal.")
|
||
Para utusan menjawab:
"Sebenarnya kami ini datang kepadamu dengan membawa azab yang selalu
mereka dustakan. (63)
|
|
قَالُواْ بَلۡ
جِئۡنَـٰكَ بِمَا كَانُواْ فِيهِ يَمۡتَرُونَ (٦٣)
|
063. (Para utusan menjawab, "Sebenarnya kami ini datang
kepadamu dengan membawa apa yang mereka) yakni kaummu (mendustakannya.")
mereka meragukan tentangnya; subjek yang dimaksud adalah azab.
|
||
Dan kami datang
kepadamu membawa kebenaran dan sesungguhnya kami betul-betul orang-orang
benar. (64)
|
|
وَأَتَيۡنَـٰكَ
بِٱلۡحَقِّ وَإِنَّا لَصَـٰدِقُونَ (٦٤)
|
064. ("Dan kami datang kepadamu membawa kebenaran dan
sesungguhnya kami betul-betul orang-orang yang benar.") di dalam pengakuan
kami ini.
|
||
Maka pergilah kamu di
akhir malam dengan membawa keluargamu, dan ikutilah mereka dari belakang dan
janganlah seorangpun di antara kamu menoleh ke belakang [804] dan teruskanlah perjalanan ke tempat yang diperintahkan
kepadamu". (65)
|
|
فَأَسۡرِ بِأَهۡلِكَ
بِقِطۡعٍ۬ مِّنَ ٱلَّيۡلِ وَٱتَّبِعۡ أَدۡبَـٰرَهُمۡ وَلَا يَلۡتَفِتۡ مِنكُمۡ
أَحَدٌ۬ وَٱمۡضُواْ حَيۡثُ تُؤۡمَرُونَ (٦٥)
|
[804]. Perhatikanlah kembali ayat 81 surat (11) Hud.
|
||
|
||
065. (Maka pergilah kamu di akhir malam dengan membawa
keluargamu dan ikutilah mereka dari belakang) berjalanlah kamu di belakang
keluargamu (dan janganlah seorang pun di antara kalian menoleh ke belakang)
supaya ia tidak melihat besarnya azab yang menimpa mereka (dan teruskanlah
perjalanan ke tempat yang diperintahkan kepada kalian) yaitu negeri Syam.
|
||
Dan telah Kami
wahyukan kepadanya [Luth] perkara itu, yaitu bahwa mereka akan ditumpas habis
di waktu subuh. (66)
|
|
وَقَضَيۡنَآ إِلَيۡهِ
ذَٲلِكَ ٱلۡأَمۡرَ أَنَّ دَابِرَ هَـٰٓؤُلَآءِ مَقۡطُوعٌ۬ مُّصۡبِحِينَ (٦٦)
|
066. (Dan telah Kami putuskan) telah Kami wahyukan (kepada
Luth perkara itu) yaitu (bahwa mereka akan ditumpas habis di waktu subuh)
lafal mushbihiin menjadi hal; artinya pembinasaan mereka dilakukan pada waktu
subuh.
|
||
Dan datanglah penduduk
kota itu [ke rumah Luth] dengan gembira [karena] kedatangan tamu-tamu itu. [805] (67)
|
|
وَجَآءَ أَهۡلُ
ٱلۡمَدِينَةِ يَسۡتَبۡشِرُونَ (٦٧)
|
[805]. Riwayat Luth dalam surat Hijr ini, tidak diceritakan
menurut urutan kejadian seperti pada surat (11) Hud.
|
||
|
||
067. (Dan datanglah penduduk kota) yaitu kota Sodom
yang para penduduknya adalah kaum Nabi Luth; mereka datang sewaktu mendengar
bahwa di dalam rumah Nabi Luth terdapat beberapa laki-laki tampan yang masih
muda-muda, mereka adalah para malaikat itu (dengan gembira) lafal
yastabsyiruun menjadi hal, artinya keadaan mereka sangat gembira sekali
dengan kedatangan para tamu itu, karena mereka berniat untuk melampiaskan
nafsu homonya terhadap tamu-tamu itu.
|
||
Luth berkata:
"Sesungguhnya mereka adalah tamuku; maka janganlah kamu memberi malu
[kepadaku], (68)
|
|
قَالَ إِنَّ
هَـٰٓؤُلَآءِ ضَيۡفِى فَلَا تَفۡضَحُونِ (٦٨)
|
068. (Ia berkata) yakni Nabi Luth ("Sesungguhnya mereka
adalah tamuku; maka janganlah kalian memberi malu kepadaku.")
|
||
dan bertakwalah kepada
Allah dan janganlah kamu membuat aku terhina". (69)
|
|
وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ
وَلَا تُخۡزُونِ (٦٩)
|
069. ("Dan bertakwalah kepada Allah dan janganlah kalian membuat
aku terhina.") dengan niat kalian yang ingin melampiaskan nafsu homo
kalian terhadap mereka itu.
|
||
Mereka berkata:
"Dan bukankah kami telah melarangmu dari [melindungi] manusia?" [806] (70)
|
|
قَالُوٓاْ أَوَلَمۡ
نَنۡهَكَ عَنِ ٱلۡعَـٰلَمِينَ (٧٠)
|
[806]. Mereka ingin berbuat homosexuel dengan tamu-tamu itu
dan mereka memang telah pernah mengancam Luth, agar tidak menghalangi mereka daripada berbuat
demikian.
|
||
|
||
070. (Mereka berkata, "Bukankah kami telah
melarangmu dari menerima manusia?") yakni menerima mereka sebagai
tamumu.
|
||
Luth berkata:
"Inilah puteri-puteri [negeri] ku [kawinlah dengan mereka], jika kamu
hendak berbuat [secara yang halal]". (71)
|
|
قَالَ هَـٰٓؤُلَآءِ
بَنَاتِىٓ إِن كُنتُمۡ فَـٰعِلِينَ (٧١)
|
071. (Luth berkata, "Inilah putri-putriku, jika kalian
hendak berbuat,") untuk melampiaskan nafsu syahwat kalian, oleh sebab
itu maka kawinilah mereka. Lalu Allah berfirman:
|
||
[Allah berfirman]: "Demi
umurmu [807] [Muhammad], sesungguhnya mereka terombang-ambing di dalam
kemabukan [kesesatan]". (72)
|
|
لَعَمۡرُكَ إِنَّہُمۡ
لَفِى سَكۡرَتِہِمۡ يَعۡمَهُونَ (٧٢)
|
[807]. Orang Arab biasa bersumpah dengan umur seseorang.
Disini Allah bersumpah dengan umur atau kehidupan Nabi Muhammad SAW untuk
memuliakan beliau.
|
||
|
||
072. ("Demi umurmu) khithab atau pembicaraan ini
ditujukan kepada Nabi saw.; artinya demi hidupmu (sesungguhnya mereka
terombang-ambing di dalam kemabukan atau kesesatan") yakni mereka
bergelimang di dalam kesesatannya.
|
||
Maka mereka
dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur, ketika matahari akan terbit.
(73)
|
|
فَأَخَذَتۡہُمُ ٱلصَّيۡحَةُ
مُشۡرِقِينَ (٧٣)
|
073. (Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang
mengguntur) oleh suara keras malaikat Jibril (ketika matahari akan terbit).
|
||
Maka Kami jadikan
bahagian atas kota itu terbalik ke bawah dan Kami hujani mereka dengan batu
dari tanah yang keras. (74)
|
|
فَجَعَلۡنَا
عَـٰلِيَہَا سَافِلَهَا وَأَمۡطَرۡنَا عَلَيۡہِمۡ حِجَارَةً۬ مِّن سِجِّيلٍ (٧٤)
|
074. (Maka Kami jadikan bagian atasnya) yakni bagian atas kota
mereka (terbalik ke bawah) malaikat Jibril mengangkatnya ke langit kemudian
menjatuhkannya dalam keadaan terbalik ke tanah (dan Kami hujani mereka dengan
batu dari tanah yang keras) yaitu tanah liat yang dibakar dengan api.
|
||
Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda [kekuasaan Kami] bagi orang-orang
yang memperhatikan tanda-tanda. (75)
|
|
إِنَّ فِى ذَٲلِكَ
لَأَيَـٰتٍ۬ لِّلۡمُتَوَسِّمِينَ (٧٥)
|
075. (Sesungguhnya pada yang demikian itu) hal yang telah
disebutkan itu (benar-benar terdapat tanda-tanda) yang menunjukkan kepada
keesaan Allah (bagi orang-orang yang memperhatikan tanda-tanda) bagi
orang-orang yang mau memperhatikannya kemudian mau mengambilnya sebagai
pelajaran.
|
||
Dan sesungguhnya kota
itu [808] benar-benar terletak di jalan yang masih tetap [dilalui
manusia]. (76)
|
|
وَإِنَّہَا لَبِسَبِيلٍ۬
مُّقِيمٍ (٧٦)
|
[808]. Yang dimaksud "kota" di sini ialah kota Sadom
yang terletak dekat pantai
Laut Tengah.
|
||
|
||
076. (Dan sesungguhnya kota itu) yaitu kota kaum Nabi
Luth (benar-benar terletak di jalan yang masih tetap dilalui manusia) yakni
jalan yang masih dipakai oleh orang-orang Quraisy untuk menuju ke negeri
Syam; jalan itu masih tetap ada; mengapa mereka tidak mau menjadikannya
sebagai pelajaran?
|
||
Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda [kekuasaan Allah] bagi
orang-orang yang beriman. (77)
|
|
إِنَّ فِى ذَٲلِكَ
لَأَيَةً۬ لِّلۡمُؤۡمِنِينَ (٧٧)
|
077. (Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda) yakni pelajaran-pelajaran (bagi orang-orang yang beriman).
|
||
Dan sesungguhnya
adalah penduduk Aikah [809] itu benar-benar kaum yang zalim, (78)
|
|
وَإِن كَانَ أَصۡحَـٰبُ
ٱلۡأَيۡكَةِ لَظَـٰلِمِينَ (٧٨)
|
[809]. Penduduk Aikah ini ialah kaum Syu'aib. Aikah ialah
tempat yang berhutan di daerah Mad-yan.
|
||
|
||
078. (Dan sesungguhnya) lafal in adalah bentuk takhfif
daripada inna (adalah penduduk Aikah itu) yang terkenal dengan pohon-pohonnya
yang subur dan rindang, terletak di dekat kota Madyan, dan mereka adalah kaum
Nabi Syuaib (benar-benar kaum yang zalim) disebabkan mereka mendustakan Nabi
Syuaib.
|
||
maka Kami membinasakan
mereka. Dan sesungguhnya kedua kota [810] itu benar-benar
terletak di jalan umum yang terang. (79)
|
|
فَٱنتَقَمۡنَا مِنۡہُمۡ
وَإِنَّہُمَا لَبِإِمَامٍ۬ مُّبِينٍ۬ (٧٩)
|
[810]. Ya'ni kota kaum Luth (Sadom) dan Aikah.
|
||
|
||
079. (Maka Kami membalas perbuatan mereka itu) yaitu
membinasakan mereka dengan musim panas yang sangat (Dan sesungguhnya kedua
kota itu) yaitu kota kaum Nabi Luth dan kota kaum Nabi Syuaib (benar-benar
terletak di jalan umum) yakni jalan raya (yang terang) jelas; mengapa kalian
hai penduduk Mekah tidak mau mengambil pelajaran daripadanya?
|
||
Dan sesungguhnya
penduduk-penduduk kota Al Hijr [811] telah mendustakan rasul-rasul. [812] (80)
|
|
وَلَقَدۡ كَذَّبَ
أَصۡحَـٰبُ ٱلۡحِجۡرِ ٱلۡمُرۡسَلِينَ (٨٠)
|
[811]. Penduduk kota Al-Hijr ini ialah kaum Tsamud. Al-Hijr
tempat yang terletak di Wadi Qura antara Madinah dan Syria.
[812]. Yang dimaksud rasul-rasul di sini ialah Shaleh. Mestinya di sini disebut "rasul", tetapi disebut rasul-rasul (Jama') karena mendustakan seorang rasul sama dengan mendustakan semua Rasul-rasul. |
||
|
||
080. (Dan sesungguhnya penduduk kota Al-Hijr telah
mendustakan) Al-Hijr, nama sebuah lembah yang terletak di antara kota Madinah
dan negeri Syam; tempatnya kaum Tsamud (rasul-rasulnya) mereka mendustakan
nabi mereka yaitu Nabi Saleh, hal ini berarti sama saja dengan mendustakan
rasul-rasul lainnya, karena sesungguhnya ajaran yang disampaikan oleh para
rasul itu pada hakikatnya sama, yaitu ajaran tauhid.
|
||
dan Kami telah
mendatangkan kepada mereka tanda-tanda [kekuasaan] Kami, tetapi mereka selalu
berpaling daripadanya, (81)
|
|
وَءَاتَيۡنَـٰهُمۡ
ءَايَـٰتِنَا فَكَانُواْ عَنۡہَا مُعۡرِضِينَ (٨١)
|
081. (Dan Kami telah mendatangkan kepada mereka tanda-tanda
kekuasaan Kami) melalui seekor unta betina tetapi mereka selalu berpaling
daripadanya) tidak mau memikirkan tentangnya.
|
||
dan mereka memahat
rumah-rumah dari gunung-gunung batu [yang didiami] dengan aman. (82)
|
|
وَكَانُواْ يَنۡحِتُونَ
مِنَ ٱلۡجِبَالِ بُيُوتًا ءَامِنِينَ (٨٢)
|
082. (Dan mereka memahat rumah-rumah dari gunung-gunung batu yang
didiami dengan aman.)
|
||
Maka mereka
dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur di waktu pagi [813]. (83)
|
|
فَأَخَذَتۡہُمُ
ٱلصَّيۡحَةُ مُصۡبِحِينَ (٨٣)
|
[813]. Peristiwa itu terjadi pada hari yang keempat, sesudah
datangnya peringatan kepada mereka.
|
||
|
||
083. (Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang
mengguntur di waktu pagi) pada waktu subuh.
|
||
maka tak dapat
menolong mereka, apa yang telah mereka usahakan. (84)
|
|
فَمَآ أَغۡنَىٰ
عَنۡہُم مَّا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ (٨٤)
|
084. (Maka tidak dapat menolong) tidak dapat menolak (mereka)
daripada azab (apa yang telah mereka usahakan) yaitu berupa bangunan-bangunan
benteng dan harta benda yang mereka miliki dan mereka kumpulkan itu.
|
||
Dan tidaklah Kami
ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, melainkan
dengan benar. Dan sesungguhnya saat [kiamat] itu pasti akan datang, maka
ma’afkanlah [mereka] dengan cara yang baik. (85)
|
|
وَمَا خَلَقۡنَا
ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضَ وَمَا بَيۡنَہُمَآ إِلَّا بِٱلۡحَقِّۗ وَإِنَّ
ٱلسَّاعَةَ لَأَتِيَةٌ۬ۖ فَٱصۡفَحِ ٱلصَّفۡحَ ٱلۡجَمِيلَ (٨٥)
|
085. (Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang
ada di antara keduanya melainkan dengan benar. Dan sesungguhnya hari kiamat
itu pasti akan datang) setiap orang akan menemukan pembalasan amal
perbuatannya (maka maafkanlah) hai Muhammad kaummu (dengan cara yang baik)
berpalinglah engkau dari mereka tanpa dibarengi dengan rasa menggerutu; akan
tetapi ayat ini dinasakh oleh ayat yang memerintahkan memerangi mereka.
|
||
Sesungguhnya Tuhanmu,
Dia-lah Yang Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui. (86)
|
|
إِنَّ رَبَّكَ هُوَ
ٱلۡخَلَّـٰقُ ٱلۡعَلِيمُ (٨٦)
|
086. (Sesungguhnya Rabbmu, Dialah Yang Maha Pencipta) segala
sesuatu (lagi Maha Mengetahui) segala sesuatu.
|
||
Dan sesungguhnya Kami
telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang [814] dan Al Qur’an yang agung. (87)
|
|
وَلَقَدۡ ءَاتَيۡنَـٰكَ
سَبۡعً۬ا مِّنَ ٱلۡمَثَانِى وَٱلۡقُرۡءَانَ ٱلۡعَظِيمَ (٨٧)
|
[814]. Yang dimaksud tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang
ialah surat Al-Faatihah yang terdiri dari tujuh ayat. Sebagian Ahli tafsir
mengatakan tujuh surat-surat yang panjang yaitu Al-Baqarah, Ali Imran,
Al-Maaidah, An-Nissa', Al 'Araaf, Al An'aam dan Al-Anfaal atau At-Taubah.
|
||
|
||
087. (Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu
tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang) Nabi saw. telah bersabda bahwa yang
dimaksud adalah surah Al-Fatihah. Demikianlah menurut riwayat yang
dikemukakan oleh Bukhari dan Muslim; surah Al-Fatihah dinamakan demikian
karena selalu dibaca berulang-ulang dalam setiap salat (dan Alquran yang
agung).
|
||
Janganlah sekali-kali
kamu menujukan pandanganmu kepada keni’matan hidup yang telah Kami berikan
kepada beberapa golongan di antara mereka [orang-orang kafir itu], dan
janganlah kamu bersedih hati terhadap mereka dan berendah dirilah kamu
terhadap orang-orang yang beriman. (88)
|
|
لَا تَمُدَّنَّ
عَيۡنَيۡكَ إِلَىٰ مَا مَتَّعۡنَا بِهِۦۤ أَزۡوَٲجً۬ا مِّنۡهُمۡ وَلَا تَحۡزَنۡ
عَلَيۡہِمۡ وَٱخۡفِضۡ جَنَاحَكَ لِلۡمُؤۡمِنِينَ (٨٨)
|
088. (Janganlah sekali-kali kamu menunjukkan pandangan matamu
kepada berbagai macam kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada
beberapa golongan) maksudnya terhadap berbagai macam kemewahan hidup (di
antara mereka, dan janganlah kamu bersedih hati terhadap mereka) jika mereka
tidak beriman (dan berendah dirilah kamu) bersikap lembutlah kamu (terhadap
orang-orang yang beriman.)
|
||
Dan katakanlah:
"Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan". (89)
|
|
وَقُلۡ إِنِّىٓ أَنَا
ٱلنَّذِيرُ ٱلۡمُبِينُ (٨٩)
|
089. (Dan katakanlah, "Sesungguhnya aku adalah pemberi
peringatan) tentang azab Allah supaya jangan menimpa kalian (yang
menjelaskan.") artinya yang jelas peringatannya.
|
||
Sebagaimana [Kami
telah memberi peringatan], Kami telah menurunkan [azab] kepada orang-orang
yang membagi-bagi [Kitab Allah] [815]. (90)
|
|
كَمَآ أَنزَلۡنَا
عَلَى ٱلۡمُقۡتَسِمِينَ (٩٠)
|
[815]. Yang dimaksud dengan orang-orang yang membagi-bagi
Kitab Allah ialah orang-orang yang menerima sebagian isi Kitab dan menolak
sebahagian yang lain.
|
||
|
||
090. (Sebagaimana Kami telah menurunkan) azab (kepada
orang-orang yang membagi-bagi kitab Allah) yaitu Yahudi dan Nasrani.
|
||
[yaitu] orang-orang [816] yang telah menjadikan Al Qur’an itu terbagi-bagi [817] (91)
|
|
ٱلَّذِينَ جَعَلُواْ
ٱلۡقُرۡءَانَ عِضِينَ (٩١)
|
[816]. Yakni orang-orang Yahudi dan Nasrani Yang membagi-bagi
Al-Qur'an, ada bagian
yang mereka percayai dan ada pula bagian yang mereka ingkari.
[817]. Maksud ayat 89, 90, 91, ialah Allah s.w.t. menyuruh Nabi Muhammad SAW memperingatkan kepada orang Yahudi dan Nasrani bahwa Allah akan menurunkan azab kepada mereka sebagaimana Allah telah membinasakan kaum Tsamud. |
||
|
||
091. (Yaitu orang-orang yang telah menjadikan kitab
bacaan) yaitu kitab-kitab yang diturunkan kepada mereka (terbagi-bagi)
menjadi beberapa bagian; mereka beriman terhadap sebagiannya dan ingkar
terhadap sebagian yang lainnya. Menurut pendapat orang lain dikatakan, yang
dimaksud dengan mereka adalah orang-orang yang menguasai jalan-jalan yang
menuju ke Mekah dengan maksud untuk menghalang-halangi manusia masuk Islam.
Sebagian dari mereka mengatakan tentang Alquran, bahwa Alquran itu adalah
sihir; sebagian lainnya mengatakan, Alquran adalah peramal; sedangkan
sebagian yang lainnya lagi mengatakan, bahwa Alquran adalah syair.
|
||
Maka demi Tuhanmu,
Kami pasti akan menanyai mereka semua, (92)
|
|
فَوَرَبِّكَ
لَنَسۡـَٔلَنَّهُمۡ أَجۡمَعِينَ (٩٢)
|
092. (Maka demi Rabbmu, Kami pasti akan menanyai mereka
semuanya) dengan pertanyaan yang bernada mengejek.
|
||
tentang apa yang telah
mereka kerjakan dahulu. (93)
|
|
عَمَّا كَانُواْ
يَعۡمَلُونَ (٩٣)
|
093. (Tentang apa yang telah mereka kerjakan dahulu.)
|
||
Maka sampaikanlah
olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan [kepadamu] dan
berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. (94)
|
|
فَٱصۡدَعۡ بِمَا
تُؤۡمَرُ وَأَعۡرِضۡ عَنِ ٱلۡمُشۡرِكِينَ (٩٤)
|
094. (Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan) hai
Muhammad (segala apa yang diperintahkan kepadamu) untuk melakukannya, artinya
sampaikanlah secara terang-terangan dan laksanakanlah dengan rutin (dan
berpalinglah dari orang-orang yang musyrik) ayat ini diturunkan sebelum
diperintahkan untuk berjihad.
|
||
Sesungguhnya Kami
memelihara kamu daripada [kejahatan] orang-orang yang memperolok-olokkan
[kamu], (95)
|
|
إِنَّا كَفَيۡنَـٰكَ
ٱلۡمُسۡتَہۡزِءِينَ (٩٥)
|
095. (Sesungguhnya Kami memelihara kamu daripada kejahatan
orang-orang yang memperolok-olokkan) kamu, Kami akan membinasakan
masing-masing dari mereka dengan malapetaka. Mereka yang memperolok-olokkan
ialah Walid bin Mughirah, Ashi bin Wa'il, Addi bin Qais, Aswad bin Abdul
Mutthalib dan Aswad bin Abdu Yaghuts.
|
||
[yaitu orang-orang
yang menganggap adanya tuhan yang lain di samping Allah; maka mereka kelak
akan mengetahui [akibat-akibatnya]. (96)
|
|
ٱلَّذِينَ يَجۡعَلُونَ
مَعَ ٱللَّهِ إِلَـٰهًا ءَاخَرَۚ فَسَوۡفَ يَعۡلَمُونَ (٩٦)
|
096. (Yaitu orang-orang yang menganggap adanya tuhan
yang lain di samping Allah) kalimat ayat ini berkedudukan menjadi sifat. Akan
tetapi menurut suatu pendapat dianggap sebagai mubtada, oleh karena
mengandung makna syarat, maka khabarnya dimasuki huruf fa, yaitu (maka mereka
kelak akan mengetahui) akibat-akibat perbuatannya itu.
|
||
Dan Kami
sungguh-sungguh mengetahui, bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang
mereka ucapkan, (97)
|
|
وَلَقَدۡ نَعۡلَمُ
أَنَّكَ يَضِيقُ صَدۡرُكَ بِمَا يَقُولُونَ (٩٧)
|
097. (Dan sungguh) lafal qad menunjukkan makna littahqiq (Kami
telah mengetahui, bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka
katakan) yaitu disebabkan perolok-olokkan dan pendustaan mereka itu.
|
||
maka bertasbihlah
dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud
[shalat], (98)
|
|
فَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ
رَبِّكَ وَكُن مِّنَ ٱلسَّـٰجِدِينَ (٩٨)
|
098. (Maka bertasbihlah) seraya (memuji Rabbmu) artinya
katakanlah subhaanallaah wa bihamdihi (dan jadilah kamu di antara orang-orang
yang bersujud) yakni orang-orang yang mendirikan salat.
|
||
dan sembahlah Tuhanmu
sampai datang kepadamu yang diyakini [ajal]. (99)
|
|
وَٱعۡبُدۡ رَبَّكَ حَتَّىٰ
يَأۡتِيَكَ ٱلۡيَقِينُ (٩٩)
|
099. (Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu yang
diyakini) yaitu ajal.
|
-
Terjemah dan Tafsir Jalalain ▼
- 1. Al Faatihah
- 2. Al Baqarah-1
- 2. Al Baqarah-2
- 2. Al Baqarah-3
- 2. Al Baqarah-4
- 3. Ali 'Imran-1
- 3. Ali 'Imran-2
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Assy Ssyamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 5. Al Maaidah
- Al Qur'an Per Juz ▼
- 1. Al Fatihah
- 2. Al Baqarah
- 3. Ali Imran
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Asy Syamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 6. Al An'aam
Senin, 29 April 2013
Surah 15 - Al Hijr (1 - 99)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar