Surah CERITA-CERITA
|
سُوۡرَةُ القَصَص
|
|
Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
|
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
|
|
Thaa Siin Miim [1111] (1)
|
طسٓمٓ (١)
|
|
[1111]. Lihat
no. 10. Ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari
surat-surat Al-Qur'an seperti: alif laam miim, alif laam raa, alif laam miim
shaad dan sebagainya. Diantara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan
pengertiannya kepada Allah karena dipandang termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat,
dan ada pula yang menafsirkannya. Golongan yang menafsirkannya ada yang
memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang berpendapat bahwa
huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian para pendengar supaya
memperhatikan Al-Qur'an itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al-Qur'an itu
diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad.
Kalau mereka tidak percaya bahwa Al-Qur'an diturunkan dari Allah dan hanya
buatan Muhammad SAW semata-mata, maka cobalah mereka buat semacam Al Quran
itu.
|
||
001. (Tha Sin Mim) hanya Allah-lah yang mengetahui
maksudnya.
|
||
Ini adalah ayat-ayat
Kitab [Al Qur’an] yang nyata [dari Allah]. (2)
|
تِلۡكَ ءَايَـٰتُ
ٱلۡكِتَـٰبِ ٱلۡمُبِينِ (٢)
|
|
002. (Ini adalah) (ayat-ayat Kitab) sebagian dari Alquran
(yang nyata) untuk membedakan antara perkara yang hak dengan perkara yang batil.
|
||
Kami membacakan
kepadamu sebagian dari kisah Musa dan Fir’aun dengan benar untuk orang-orang
yang beriman. (3)
|
نَتۡلُواْ عَلَيۡكَ مِن
نَّبَإِ مُوسَىٰ وَفِرۡعَوۡنَ بِٱلۡحَقِّ لِقَوۡمٍ۬ يُؤۡمِنُونَ (٣)
|
|
003. (Kami membacakan) Kami menceritakan (kepadamu sebagian
dari kisah) yakni cerita (Musa dan Firaun dengan benar) dengan sebenarnya
(untuk orang-orang yang beriman) untuk kepentingan mereka, karena hanya
merekalah orang-orang yang dapat mengambil manfaat daripadanya.
|
||
Sesungguhnya Fir’aun
telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya
berpecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak
laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka [1112]. Sesungguhnya Fir’aun
termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. (4)
|
إِنَّ فِرۡعَوۡنَ عَلَا
فِى ٱلۡأَرۡضِ وَجَعَلَ أَهۡلَهَا شِيَعً۬ا يَسۡتَضۡعِفُ طَآٮِٕفَةً۬ مِّنۡہُمۡ
يُذَبِّحُ أَبۡنَآءَهُمۡ وَيَسۡتَحۡىِۦ نِسَآءَهُمۡۚ إِنَّهُ ۥ كَانَ
مِنَ ٱلۡمُفۡسِدِينَ (٤)
|
|
[1112].
Golongan yang ditindas itu ialah Bani Israil, yang anak-anak laki-laki mereka
dibunuh dan anak-anak perempuan mereka dibiarkan hidup.
|
||
004. (Sesungguhnya Firaun telah berbuat
sewenang-wenang) yaitu berbuat zalim (di muka bumi) di negeri Mesir (dan
menjadikan penduduknya berpecah-belah) maksudnya terpecah-pecah, semuanya
berkhidmat kepada dirinya (dengan menindas segolongan dari mereka) yakni kaum
Bani Israel (menyembelih anak laki-laki mereka) yang baru dilahirkan (dan
membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka) karena juru peramal telah
mengatakan kepada Firaun, bahwa akan ada seorang anak lelaki yang akan
dilahirkan di Bani Israel, ia bakal menjadi penyebab hilangnya takhta
kerajaan. (Sesungguhnya Firaun termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan)
yakni gemar membunuh dan melakukan perbuatan-perbuatan kejam lainnya
|
||
Dan Kami hendak
memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi [Mesir] itu dan
hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang
mewarisi [bumi] [1113], (5)
|
وَنُرِيدُ أَن نَّمُنَّ
عَلَى ٱلَّذِينَ ٱسۡتُضۡعِفُواْ فِى ٱلۡأَرۡضِ وَنَجۡعَلَهُمۡ أَٮِٕمَّةً۬
وَنَجۡعَلَهُمُ ٱلۡوَٲرِثِينَ (٥)
|
|
[1113]. Lihat
no. 560. Maksudnya: negeri Syam dan Mesir dan negeri-negeri sekitar keduanya
yang pernah dikuasai Fir'aun dahulu. Sesudah kerjaan Fir'aun runtuh,
negeri-negeri ini diwarisi oleh Bani Israil.
|
||
005. (Dan Kami hendak memberi karunia kepada
orang-orang yang tertindas di bumi Mesir itu dan hendak menjadikan mereka
pemimpin) menjadi panutan dalam hal kebaikan; lafal A-immatan dapat dibaca
Tahqiq dan Tas-hil (dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi) kerajaan
Firaun.
|
||
dan akan Kami teguhkan
kedudukan mereka di muka bumi dan akan Kami perlihatkan kepada Fir’aun dan
Haman beserta tentaranya apa yang selalu mereka khawatirkan dari mereka itu [1114]. (6)
|
وَنُمَكِّنَ لَهُمۡ فِى
ٱلۡأَرۡضِ وَنُرِىَ فِرۡعَوۡنَ وَهَـٰمَـٰنَ وَجُنُودَهُمَا مِنۡهُم مَّا
ڪَانُواْ يَحۡذَرُونَ (٦)
|
|
[1114].
Fir'aun selalu khawatir bahwa kerajaannya akan dihancurkan oleh Bani Israil
karena itu dia membunuh anak-anak laki-laki yang lahir dalam kalangan Bani
Israil. Ayat ini menyatakan bahwa akan terjadi apa yang dikhawatirkannya itu.
|
||
006. (Dan akan Kami teguhkan kedudukan mereka di muka
bumi) di negeri Mesir dan negeri Syam (Dan akan Kami perlihatkan kepada
Firaun dan Haman beserta tentaranya) menurut qiraat yang lain dibaca Wa Yara
Firaunu Wa Hamanu Wa Junuduhuma (apa yang selalu mereka khawatirkan dari
mereka itu) tentang bayi yang akan lahir, yang kelak akan melenyapkan
kerajaannya.
|
||
Dan Kami ilhamkan
kepada ibu Musa; "Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya
maka jatuhkanlah dia ke sungai [Nil]. Dan janganlah kamu khawatir dan
janganlah [pula] bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan
mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya [salah seorang] dari para rasul.
(7)
|
وَأَوۡحَيۡنَآ إِلَىٰٓ
أُمِّ مُوسَىٰٓ أَنۡ أَرۡضِعِيهِۖ فَإِذَا خِفۡتِ عَلَيۡهِ فَأَلۡقِيهِ فِى
ٱلۡيَمِّ وَلَا تَخَافِى وَلَا تَحۡزَنِىٓۖ إِنَّا رَآدُّوهُ إِلَيۡكِ
وَجَاعِلُوهُ مِنَ ٱلۡمُرۡسَلِينَ (٧)
|
|
007. (Dan kami ilhamkan) wahyu berupa ilham atau ilham melalui
mimpi (kepada ibu Musa) Musa adalah bayi yang dimaksud oleh peramal Firaun,
dan tidak ada seorang pun mengetahui kelahirannya selain saudara perempuannya
sendiri. ("Susukanlah dia! Apabila kamu khawatir terhadapnya maka
hanyutkanlah dia ke dalam sungai) yakni sungai Nil (dan janganlah kamu
khawatir) ia akan tenggelam (dan janganlah bersedih hati) karena berpisah
dengan bayimu itu (karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu,
dan menjadikannya salah seorang dari para Rasul.") maka ibu Musa
menyusukan Musa selama tiga bulan, selama itu Musa tidak pernah menangis.
Akhirnya ibu Musa merasa khawatir akan keselamatan Musa, lalu ia menaruh Musa
yang masih bayi itu ke dalam sebuah peti dilapisi dengan ter/aspal sebelah
dalamnya, supaya air jangan masuk lalu dihanyutkan ke sungai Nil, di waktu
malam hari.
|
||
Maka dipungutlah ia
oleh keluarga Fir’aun yang akibatnya dia menjadi musuh dan kesedihan bagi
mereka. Sesungguhnya Fir’aun dan Haman beserta tentaranya adalah orang-orang
yang bersalah. (8)
|
فَٱلۡتَقَطَهُ ۥۤ
ءَالُ فِرۡعَوۡنَ لِيَڪُونَ لَهُمۡ عَدُوًّ۬ا وَحَزَنًاۗ إِنَّ فِرۡعَوۡنَ
وَهَـٰمَـٰنَ وَجُنُودَهُمَا ڪَانُواْ خَـٰطِـِٔينَ (٨)
|
|
008. (Maka ia dipungut) berikut petinya pada keesokan harinya
(oleh keluarga) yakni pembantu-pembantu (Firaun) lalu peti itu diletakkan di
hadapan Firaun dan Musa dikeluarkan dari dalam peti, di kala itu Musa sedang
mengisap jempolnya dari jempol itu keluar air susu (yang akibatnya dia bagi
mereka akan menjadi) pada akhirnya Musa akan menjadi (musuh) kelak akan
membunuh kaum laki-laki mereka (dan kesedihan) karena akan menindas kaum
wanita mereka. Lafal Hazanan di sini bermakna Isim Fa'il karena diambil dari
lafal Hazinahu yang semakna dengan lafal Ahzanahu. (Sesungguhnya Firaun dan
Haman) pembantu Firaun (beserta tentaranya adalah orang-orang yang bersalah).
Lafal Khathi-ina berasal dari Al Khathi-ah, artinya orang-orang yang durhaka,
maka mereka dihukum oleh perbuatannya sendiri.
|
||
Dan berkatalah isteri
Fir’aun: "[Ia] adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah
kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfa’at kepada kita atau kita ambil ia
menjadi anak", sedang mereka tiada menyadari. (9)
|
وَقَالَتِ ٱمۡرَأَتُ
فِرۡعَوۡنَ قُرَّتُ عَيۡنٍ۬ لِّى وَلَكَۖ لَا تَقۡتُلُوهُ عَسَىٰٓ أَن
يَنفَعَنَآ أَوۡ نَتَّخِذَهُ ۥ وَلَدً۬ا وَهُمۡ لَا يَشۡعُرُونَ (٩)
|
|
009. (Dan istri Firaun berkata) di kala Firaun beserta para
pembantunya sudah bersiap-siap akan membunuh bayi itu, "Ia adalah (biji
mata bagiku dan bagimu, janganlah kalian membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfaat
kepada kita atau kita ambil ia menjadi anak") akhirnya mereka menuruti
kemauan istri Firaun itu (sedangkan mereka tiada menyadari) akibat dari
perkara mereka dengan bayi itu.
|
||
Dan menjadi kosonglah
hati ibu Musa [1115]. Sesungguhnya hampir saja ia menyatakan rahasia tentang Musa,
seandainya tidak Kami teguhkan hatinya, supaya ia termasuk orang-orang yang
percaya [kepada janji Allah]. (10)
|
وَأَصۡبَحَ فُؤَادُ
أُمِّ مُوسَىٰ فَـٰرِغًاۖ إِن ڪَادَتۡ لَتُبۡدِى بِهِۦ لَوۡلَآ أَن رَّبَطۡنَا
عَلَىٰ قَلۡبِهَا لِتَكُونَ مِنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ (١٠)
|
|
[1115].
Setelah ibu Musa menghanyutkan Musa di sungai Nil, maka timbullah penyesalan
dan kesangsian hatinya lantaran kekhawatiran atas keselamatan Musa bahkan
hampir-hampir ia berteriak meminta tolong kepada orang untuk mengambil
anaknya itu kembali, yang akan mengakibatkan terbukanya rahasia bahwa Musa
adalah anaknya sendiri.
|
||
010. (Dan hati ibu Musa menjadi) setelah ia mengetahui
bahwa bayinya telah diambil (kosong) tidak memikirkan selain daripada
bayinya. (Sesungguhnya) lafal in di sini adalah bentuk Takhfif daripada Inna,
sedangkan Isimnya dibuang, pada asalnya adalah Innaha, yakni sesungguhnya ibu
Musa (hampir saja ia menyatakan rahasia tentang Musa) bahwa bayi itu adalah
anaknya (seandainya tidak Kami teguhkan hatinya) dengan kesabaran, yakni Kami
jadikan hatinya tenang (supaya ia termasuk orang-orang yang percaya) kepada
janji Allah. Jawab dari lafal Laula dapat disimpulkan dari pengertian kalimat
sebelumnya.
|
||
Dan berkatalah ibu
Musa kepada saudara Musa yang perempuan: "Ikutilah dia" Maka
kelihatanlah olehnya Musa dari jauh, sedang mereka tidak mengetahuinya,
(11)
|
وَقَالَتۡ لِأُخۡتِهِۦ
قُصِّيهِۖ فَبَصُرَتۡ بِهِۦ عَن جُنُبٍ۬ وَهُمۡ لَا يَشۡعُرُونَ (١١) ۞
|
|
011. (Dan ibu Musa berkata kepada saudara perempuan Musa)
bernama Maryam, ("Ikutilah dia") maksudnya ikutilah jejaknya
sehingga kamu mengetahui bagaimana kesudahan beritanya. (Maka kelihatanlah
olehnya Musa) dia mengawasinya (dari jauh) dari tempat yang jauh seraya
menguntitnya (sedangkan mereka tidak mengetahui) bahwa dia adalah saudara
perempuan dari bayi tersebut, dan bahwasanya keberadaannya itu adalah untuk
mengikuti jejaknya.
|
||
dan Kami cegah Musa
dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusui [nya] sebelum itu;
maka berkatalah saudara Musa: "Maukah kamu aku tunjukkan kepadamu ahlul
bait yang akan memeliharanya untukmu dan mereka dapat berlaku baik
kepadanya?". (12)
|
وَحَرَّمۡنَا عَلَيۡهِ
ٱلۡمَرَاضِعَ مِن قَبۡلُ فَقَالَتۡ هَلۡ أَدُلُّكُمۡ عَلَىٰٓ أَهۡلِ بَيۡتٍ۬
يَكۡفُلُونَهُ ۥ لَڪُمۡ وَهُمۡ لَهُ ۥ نَـٰصِحُونَ (١٢)
|
|
012. (Dan Kami cegah Musa menyusu kepada perempuan-perempuan
yang mau menyusukannya sebelum itu) maksudnya sebelum ia kembali berada di
tangan ibunya. Yakni, Kami cegah dia untuk menerima air susu
perempuan-perempuan yang mau menyusuinya selain dari air susu ibunya sendiri.
Maka Nabi Musa menolak semua air susu perempuan-perempuan yang dihadirkan untuk
menyusuinya (maka berkatalah ia) yakni saudara perempuan Musa, ("Maukah
kalian aku tunjukkan kepada ahlul bait) ketika dia melihat mereka menaruh
rasa belas kasihan kepada Musa (yang akan memeliharanya untuk kalian) yakni,
yang akan menyusuinya dan mengurusnya (dan mereka dapat berlaku baik
kepadanya?") menurut penafsiran lain Dhamir Lahu kembali kepada Raja
Firaun, sebagai reaksi dari para pembantunya. Maksudnya setelah mereka
mendengar usul saudara Musa, maka mereka menyetujui dan memperkuatnya dengan
mengatakannya pula kepada Raja Firaun. Akhirnya permintaan Maryam dikabulkan,
ia datang membawa ibu Musa, ternyata Musa mau menerima air susunya. Kemudian
Maryam. memberikan pendapat kepada mereka, bahwa ibu Musa adalah seorang
wanita yang harum baunya dan baik air susunya. Maka ibu Musa diizinkan untuk
menyusuinya di rumahnya sendiri, akhirnya ibu Musa kembali membawa bayinya.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh firman-Nya,
|
||
Maka Kami kembalikan
Musa kepada ibunya, supaya senang hatinya dan tidak berduka cita dan supaya
ia mengetahui bahwa janji Allah itu adalah benar, tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahuinya. (13)
|
فَرَدَدۡنَـٰهُ إِلَىٰٓ
أُمِّهِۦ كَىۡ تَقَرَّ عَيۡنُهَا وَلَا تَحۡزَنَ وَلِتَعۡلَمَ أَنَّ وَعۡدَ
ٱللَّهِ حَقٌّ۬ وَلَـٰكِنَّ أَڪۡثَرَهُمۡ لَا يَعۡلَمُونَ (١٣)
|
|
013. (Maka Kami kembalikan Musa kepada ibunya supaya senang
hatinya) karena bertemu kembali dengannya (dan tidak berduka cita) setelah
itu (dan supaya ia mengetahui bahwa janji Allah itu) yang akan mengembalikan
Musa kepadanya (adalah benar, tetapi kebanyakan mereka) yakni manusia (tidak
mengetahui) janji ini, dan mereka tidak pula mengetahui, bahwa Maryam adalah
saudara Musa dan wanita yang dibawanya adalah ibunya sendiri. Kemudian Musa
tinggal bersama ibunya sampai masa penyapihan; setiap hari ibu Musa menerima
upah pekerjaan menyusuinya sebanyak satu Dinar. Ibu Musa mau menerimanya
karena menganggap bahwa uang itu adalah harta perang. Setelah itu ia
membawanya kembali kepada Firaun, sejak itu Musa dibesarkan di lingkungan
istana Firaun, sebagaimana yang telah diungkapkan oleh firman-Nya sewaktu
menceritakan tentang Musa dalam surah Asy Syu'ara, yaitu, "Bukankah kami
telah mengasuhmu di dalam (keluarga) kami waktu kamu masih kanak-kanak dan
kamu tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu." (Q.S. Asy
Syu'ara, 18) .
|
||
Dan setelah Musa cukup
umur dan sempurna akalnya, Kami berikan kepadanya hikmah [kenabian] dan
pengetahuan. Dan demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang
berbuat baik. (14)
|
وَلَمَّا بَلَغَ
أَشُدَّهُ ۥ وَٱسۡتَوَىٰٓ ءَاتَيۡنَـٰهُ حُكۡمً۬ا وَعِلۡمً۬اۚ وَكَذَٲلِكَ
نَجۡزِى ٱلۡمُحۡسِنِينَ (١٤)
|
|
014. (Dan setelah Musa cukup umur) telah mencapai umur tiga
puluh tahun atau tiga puluh tiga tahun (dan sempurna akalnya) yaitu telah
mencapai umur empat puluh tahun (Kami berikan kepadanya hikmah) yakni
kebijaksanaan (dan ilmu) yaitu pengetahuan tentang agama sebelum ia diutus
menjadi Nabi. (Dan demikianlah) Kami memberikan balasan kepada Musa (Kami
memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik) untuk diri mereka
sendiri.
|
||
Dan Musa masuk ke kota
[Memphis] ketika penduduknya sedang lengah [1116] maka didapatinya di dalam kota itu dua orang laki-laki yang
berkelahi; yang seorang dari golongannya [Bani Israil] dan seorang [lagi]
dari musuhnya [kaum Fir’aun]. Maka orang yang dari golongannya meminta
pertolongan kepadanya, untuk mengalahkan orang yang dari musuhnya lalu Musa
meninjunya, dan matilah musuhnya itu. Musa berkata: "Ini adalah
perbuatan syaitan [1117] sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang menyesatkan lagi
nyata [permusuhannya]." (15)
|
وَدَخَلَ ٱلۡمَدِينَةَ
عَلَىٰ حِينِ غَفۡلَةٍ۬ مِّنۡ أَهۡلِهَا فَوَجَدَ فِيہَا رَجُلَيۡنِ
يَقۡتَتِلَانِ هَـٰذَا مِن شِيعَتِهِۦ وَهَـٰذَا مِنۡ عَدُوِّهِۦۖ
فَٱسۡتَغَـٰثَهُ ٱلَّذِى مِن شِيعَتِهِۦ عَلَى ٱلَّذِى مِنۡ عَدُوِّهِۦ
فَوَكَزَهُ ۥ مُوسَىٰ فَقَضَىٰ عَلَيۡهِۖ قَالَ هَـٰذَا مِنۡ عَمَلِ
ٱلشَّيۡطَـٰنِۖ إِنَّهُ ۥ عَدُوٌّ۬ مُّضِلٌّ۬ مُّبِينٌ۬ (١٥)
|
|
[1116].
Maksudnya: tengah hari, di waktu penduduk sedang istirahat.
[1117]. Maksudnya:
Musa menyesal atas kematian orang itu disebabkan pukulannya, karena dia
bukanlah bermaksud untuk membunuhnya, hanya semata-mata membela kaumnya.
|
||
015. (Dan masuklah) Musa (ke kota) yakni ke kota
Firaun, yaitu kota Memphis, sesudah sekian lama ia meninggalkannya (ketika
penduduknya sedang lengah) yaitu, pada saat orang-orang istirahat di siang
hari (maka didapatinya di dalam kota itu dua orang laki-laki yang berkelahi;
yang seorang dari bangsanya) dari kalangan Bani Israel (dan seorang lagi dari
musuhnya) yakni, seorang bangsa Mesir. Pada mulanya orang Mesir itu menghina
warga Bani Israel itu sewaktu orang Mesir itu menyuruhnya untuk membawa kayu
bakar ke dapur raja Firaun. (Maka orang yang dari bangsanya meminta
pertolongan kepadanya, untuk mengalahkan orang yang dari musuhnya) Musa
berkata kepada orang Mesir itu, "Lepaskanlah dia dan biarkan dia pergi!".
Menurut suatu riwayat disebutkan, bahwa orang Mesir itu berkata kepada Musa,
"Sungguh aku berniat untuk menyeretnya ke hadapanmu" (lalu Musa
meninjunya) memukulnya dengan kepalan tangannya. Musa sangat kuat lagi keras
pukulannya (dan musuhnya itupun mati). Musa telah membunuhnya, padahal Musa
tidak bermaksud untuk membunuh, lalu ia menguburnya di dalam pasir (Musa
berkata, "Ini adalah) membunuh orang ini (perbuatan setan) yang telah
menggelorakan amarahku (sesungguhnya setan itu adalah musuh) bagi anak Adam
(yang menyesatkan) dia (lagi nyata.") permusuhannya.
|
||
Musa berdo’a: "Ya
Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu
ampunilah aku". Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah Yang
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (16)
|
قَالَ رَبِّ إِنِّى
ظَلَمۡتُ نَفۡسِى فَٱغۡفِرۡ لِى فَغَفَرَ لَهُ ۥۤۚ إِنَّهُ ۥ هُوَ
ٱلۡغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ (١٦)
|
|
016. (Musa berkata,) seraya menyesal ("Ya Rabbku!
Sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri) karena telah membunuh orang
Mesir itu (karena itu ampunilah aku." Maka Allah mengampuninya,
Sesungguhnya Dia adalah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang). Dia
bersifat demikian sejak zaman Azali dan untuk selama-lamanya.
|
||
Musa berkata: "Ya
Tuhanku, demi ni’mat yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, aku sekali-kali
tiada akan menjadi penolong bagi orang-orang yang berdosa". (17)
|
قَالَ رَبِّ بِمَآ
أَنۡعَمۡتَ عَلَىَّ فَلَنۡ أَكُونَ ظَهِيرً۬ا لِّلۡمُجۡرِمِينَ (١٧)
|
|
017. (Musa berkata, "Ya Rabbku! Demi nikmat yang telah Engkau
limpahkan) (kepadaku) berupa ampunan, peliharalah diriku ini (aku sekali-kali
tiada akan menjadi penolong) yakni menjadi pembantu (bagi orang-orang yang
berdosa.") yaitu orang-orang kafir sesudah peristiwa ini, jika Engkau
memelihara diriku.
|
||
Karena itu, jadilah
Musa di kota itu merasa takut menunggu-nunggu dengan khawatir [akibat
perbuatannya], maka tiba-tiba orang yang meminta pertolongan kemarin
berteriak meminta pertolongan kepadanya. Musa berkata kepadanya:
"Sesungguhnya kamu benar-benar orang sesat yang nyata
[kesesatannya]". (18)
|
فَأَصۡبَحَ فِى
ٱلۡمَدِينَةِ خَآٮِٕفً۬ا يَتَرَقَّبُ
فَإِذَا ٱلَّذِى ٱسۡتَنصَرَهُ ۥ بِٱلۡأَمۡسِ يَسۡتَصۡرِخُهُ ۥۚ قَالَ
لَهُ ۥ مُوسَىٰٓ إِنَّكَ لَغَوِىٌّ۬ مُّبِينٌ۬ (١٨)
|
|
018. (Karena itu, jadilah Musa di kota itu merasa takut
menunggu-nunggu dengan khawatir) apa yang bakal dilakukan oleh keluarga orang
yang telah dibunuhnya itu terhadap dirinya (maka tiba-tiba orang yang meminta
pertolongan kemarin berteriak-teriak meminta pertolongan kepadanya) maksudnya
minta tolong lagi dari orang Mesir yang lain. (Musa berkata kepadanya,
"Sesungguhnya kamu benar-benar orang sesat yang nyata.")
kesesatannya, karena apa yang telah kamu perbuat kemarin dan sekarang ini.
|
||
Maka tatkala Musa
hendak memegang dengan keras orang yang menjadi musuh keduanya, musuhnya
berkata: "Hai Musa, apakah kamu bermaksud hendak membunuhku, sebagaimana
kamu kemarin telah membunuh seorang manusia? Kamu tidak bermaksud melainkan
hendak menjadi orang yang berbuat sewenang-wenang di negeri [ini], dan
tiadalah kamu hendak menjadi salah seorang dari orang-orang yang mengadakan
perdamaian". (19)
|
فَلَمَّآ أَنۡ أَرَادَ
أَن يَبۡطِشَ بِٱلَّذِى هُوَ عَدُوٌّ۬ لَّهُمَا قَالَ يَـٰمُوسَىٰٓ أَتُرِيدُ
أَن تَقۡتُلَنِى كَمَا قَتَلۡتَ نَفۡسَۢا بِٱلۡأَمۡسِۖ إِن تُرِيدُ إِلَّآ أَن
تَكُونَ جَبَّارً۬ا فِى ٱلۡأَرۡضِ وَمَا تُرِيدُ أَن تَكُونَ مِنَ
ٱلۡمُصۡلِحِينَ (١٩)
|
|
019. (Maka tatkala) huruf An di sini adalah Zaidah (Musa
hendak memegang dengan keras orang yang menjadi musuh keduanya) yakni, musuh
Musa dan orang Mesir yang mengejarnya (musuhnya berkata) yaitu warga Bani
Israel musuh orang Mesir yang meminta tolong kepadanya itu, karena ia menduga
bahwa Musa akan memukulnya ("Hai Musa! Apakah kamu bermaksud hendak
membunuhku, sebagaimana kamu kemarin telah membunuh seorang manusia?
Tiadalah) yakni tidaklah (kamu bermaksud melainkan hendak menjadi orang yang
berbuat sewenang-wenang di negeri ini dan tiadalah kamu hendak menjadi salah
seorang dari orang-orang yang mengadakan perdamaian"). Ketika orang yang
meminta tolong kepadanya mengatakan demikian, orang Mesir yang mengerjarnya
itu mendengar apa yang dikatakannya, sehingga orang Mesir itu kini
mengetahui, bahwa yang membunuh orang kemarin adalah Musa sendiri. Lalu ia
pergi kepada Firaun dan menceritakan hal itu kepadanya. Firaun memerintahkan
kepada algojo-algojonya untuk menangkap dan membunuh Nabi Musa. Dengan segera
para algojo itu berangkat mencari Musa.
|
||
Dan datanglah seorang
laki-laki dari ujung kota bergegas-gegas seraya berkata: "Hai Musa,
sesungguhnya pembesar negeri sedang berunding tentang kamu untuk membunuhmu,
sebab itu keluarlah [dari kota ini] sesungguhnya aku termasuk orang-orang
yang memberi nasehat kepadamu". (20)
|
وَجَآءَ رَجُلٌ۬ مِّنۡ
أَقۡصَا ٱلۡمَدِينَةِ يَسۡعَىٰ قَالَ يَـٰمُوسَىٰٓ إِنَّ ٱلۡمَلَأَ
يَأۡتَمِرُونَ بِكَ لِيَقۡتُلُوكَ فَٱخۡرُجۡ إِنِّى لَكَ مِنَ ٱلنَّـٰصِحِينَ (٢٠)
|
|
020. (Dan datanglah seorang laki-laki) dia adalah seorang yang
beriman dari kalangan keluarga Firaun (dari ujung kota) dari batas kota
(bergegas-gegas) berjalan cepat dengan memotong jalan (seraya berkata,
"Hai Musa! Sesungguhnya pembesar negeri) dari kalangan kaum Firaun
(sedang berunding tentang kamu) maksudnya, mereka sedang bermusyawarah
tentang dirimu (untuk membunuhmu, sebab itu keluarlah) dari kota ini
(sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang memberi nasihat.") yakni,
saranku ini -perintah agar kamu keluar- adalah nasihat.
|
||
Maka keluarlah Musa
dari kota itu dengan rasa takut menunggu-nunggu [1118] dengan khawatir, dia
berdo’a: "Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim
itu". (21)
|
فَخَرَجَ مِنۡہَا خَآٮِٕفً۬ا يَتَرَقَّبُۖ
قَالَ رَبِّ نَجِّنِى مِنَ ٱلۡقَوۡمِ ٱلظَّـٰلِمِينَ (٢١)
|
|
[1118].
Maksudnya: merasa sangat khawatir, kalau-kalau ada orang yang menyusul untuk
menangkapnya.
|
||
021. (Maka keluarlah Musa dari kota itu dengan rasa
takut menunggu-nunggu dengan khawatir) apakah dirinya akan dapat dikejar oleh
orang-orang yang mencarinya atau pertolongan Allah datang menyelamatkan dirinya?
(dia berdoa, "Ya Rabbku! Selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim
itu") yaitu, kaum Firaun.
|
||
Dan tatkala ia
menghadap ke jurusan negeri Mad-yan ia berdo’a [lagi]: "Mudah-mudahan
Tuhanku memimpinku ke jalan yang benar". (22)
|
وَلَمَّا تَوَجَّهَ
تِلۡقَآءَ مَدۡيَنَ قَالَ عَسَىٰ رَبِّىٓ أَن يَهۡدِيَنِى سَوَآءَ ٱلسَّبِيلِ
(٢٢)
|
|
022. (Dan tatkala ia menghadap) yakni menuju (ke jurusan
negeri Madyan) ke arahnya. Madyan adalah nama kota tempat nabi Syuaib, yang
jauhnya kira-kira delapan hari perjalanan dari kota Mesir. Kota tersebut
dinamai dengan nama pendirinya yaitu Madyan ibnu Ibrahim, sedangkan Nabi Musa
belum mengetahui jalan menuju ke arahnya (ia berdoa lagi, "Mudah-mudahan
Rabbku memimpinku ke jalan yang benar") maksudnya, jalan yang menuju ke
arah negeri Madyan yang tidak terlalu jauh dan juga tidak terlalu dekat,
yakni pertengahan. Allah mengutus malaikat yang membawa tongkat, lalu
malaikat itu memimpin Nabi Musa menuju ke negeri Madyan.
|
||
Dan tatkala ia sampai
di sumber air negeri Mad-yan ia menjumpai di sana sekumpulan orang yang
sedang meminumkan [ternaknya], dan ia menjumpai di belakang orang banyak itu,
dua orang wanita yang sedang menghambat [ternaknya]. Musa berkata:
"Apakah maksudmu [dengan berbuat begitu]?" Kedua wanita itu menjawab:
"Kami tidak dapat meminumkan [ternak kami], sebelum
pengembala-pengembala itu memulangkan [ternaknya], sedang bapak kami adalah
orang tua yang telah lanjut umurnya". (23)
|
وَلَمَّا وَرَدَ مَآءَ
مَدۡيَنَ وَجَدَ عَلَيۡهِ أُمَّةً۬ مِّنَ ٱلنَّاسِ يَسۡقُونَ وَوَجَدَ مِن
دُونِهِمُ ٱمۡرَأَتَيۡنِ تَذُودَانِۖ قَالَ مَا خَطۡبُكُمَاۖ قَالَتَا لَا
نَسۡقِى حَتَّىٰ يُصۡدِرَ ٱلرِّعَآءُۖ وَأَبُونَا شَيۡخٌ۬ ڪَبِيرٌ۬ (٢٣)
|
|
023. (Dan tatkala ia sampai di sumber air negeri Madyan)
yaitu, sebuah sumur yang ada di negeri Madyan, makna yang dimaksud ialah dia
telah sampai ke negeri Madyan (ia menjumpai di tempat itu sekumpulan)
sekelompok (orang-orang yang sedang memberi minum) ternaknya (dan ia
menjumpai di belakang orang banyak itu) selain mereka (dua orang wanita yang
sedang menahan ternaknya) maksudnya mencegah ternaknya supaya jangan merebut
bagian air minum ternak orang lain. (Musa berkata) kepada kedua wanita itu,
("Apakah gerangan yang terjadi pada kalian berdua?") maksudnya,
mengapa kalian berdua tidak meminumkan ternak kalian berdua? (Kedua wanita
itu menjawab, "Kami tidak dapat meminumkannya sebelum
penggembala-penggembala itu memulangkan ternaknya). Lafal Ar Ri'a bentuk
jamak dari Ra'in artinya penggembala. Maksudnya, sebelum mereka selesai dari
meminumkan ternaknya, karena keduanya takut berdesak-desakan; setelah mereka
bubar, baru meminumkan ternaknya. Menurut qiraat yang lain dibaca Yushdira
yang berasal dari Fi'il Ruba'i yakni Ashdara, maknanya ialah, sebelum mereka
membubarkan ternaknya dari sumur itu (sedangkan bapak kami adalah orang tua
yang telah lanjut umurnya") maksudnya, tidak mampu lagi untuk meminumkan
ternaknya.
|
||
Maka Musa memberi
minum ternak itu untuk [menolong] keduanya, kemudian dia kembali ke tempat
yang teduh lalu berdo’a: "Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan
sesuatu kebaikan [1119] yang Engkau turunkan kepadaku". (24)
|
فَسَقَىٰ لَهُمَا ثُمَّ
تَوَلَّىٰٓ إِلَى ٱلظِّلِّ فَقَالَ رَبِّ إِنِّى لِمَآ أَنزَلۡتَ إِلَىَّ مِنۡ
خَيۡرٍ۬ فَقِيرٌ۬ (٢٤)
|
|
[1119]. Yang
dimaksud dengan "Khair" (kebaikan) dalam ayat ini menurut sebagian besar ahli Tafsir ialah
"barang sedikit makanan".
|
||
024. (Maka Musa memberi minum ternak itu untuk menolong
keduanya) dari air sumur lain yang berada di dekat sumur itu, kemudian Nabi
Musa mengangkat batu besar yang menutupinya, konon batu itu hanya dapat
diangkat oleh sepuluh orang yang kuat (kemudian ia kembali) setelah itu Musa
kembali lagi (ke tempat yang teduh) di bawah pohon Samurah, karena pada saat
itu hari sangat panas dan ia dalam keadaan lapar (lalu berdoa, "Ya
Rabbku! Sesungguhnya aku terhadap kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku)
yang dimaksud adalah makanan (sangat memerlukan.") sangat
membutuhkannya. Lalu kedua wanita itu kembali ke rumah bapak mereka, kejadian
ini membuat bapaknya terkejut, karena mereka berdua kembali lebih cepat dari
biasanya. Maka bapaknya menanyakan tentang hal tersebut. Lalu diceritakan
kepadanya tentang seorang lelaki yang telah menolongnya memberi minum
ternaknya. Bapak mereka bertanya kepada salah seorang dari keduanya,
"Coba panggillah dia untuk menghadap kepadaku". Lalu Allah
berfirman,
|
||
Kemudian datanglah
kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan kemalu-maluan, ia
berkata: "Sesungguhnya bapakku memanggil kamu agar ia memberi balasan
terhadap [kebaikan]mu memberi minum [ternak] kami". Maka tatkala Musa
mendatangi bapaknya [Syu’aib] dan menceritakan kepadanya cerita [mengenai
dirinya]. Syu’aib berkata: "Janganlah kamu takut. Kamu telah selamat
dari orang-orang yang zalim itu". (25)
|
فَجَآءَتۡهُ إِحۡدَٮٰهُمَا تَمۡشِى عَلَى
ٱسۡتِحۡيَآءٍ۬ قَالَتۡ إِنَّ أَبِى يَدۡعُوكَ لِيَجۡزِيَكَ أَجۡرَ مَا سَقَيۡتَ
لَنَاۚ فَلَمَّا جَآءَهُ ۥ وَقَصَّ عَلَيۡهِ ٱلۡقَصَصَ قَالَ لَا تَخَفۡۖ
نَجَوۡتَ مِنَ ٱلۡقَوۡمِ ٱلظَّـٰلِمِينَ (٢٥)
|
|
025. (Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua
wanita itu berjalan kemalu-maluan) seraya menutupkan kain kerudung ke mukanya
karena malu kepada Nabi Musa (ia berkata, "Sesungguhnya bapakku
memanggil kamu agar ia memberikan balasan terhadap kebaikanmu memberi minum
ternak kami") Nabi Musa memenuhi panggilannya dan menolak dalam hatinya
upah yang akan diberikan kepadanya, karena seolah-olah wanita itu bermaksud
hendak memberi upah dan menganggap dirinya sebagai seorang upahan. Kemudian wanita
itu berjalan di muka Nabi Musa tiba-tiba angin meniup kainnya, sehingga
terlihat kedua betisnya. Lalu Nabi Musa berkata kepadanya, "Berjalanlah
engkau di belakangku dan tunjukkanlah jalan itu kepadaku". Wanita itu
menuruti apa yang dikatakan oleh Nabi Musa, sehingga Nabi Musa sampai ke
tempat bapak wanita itu, dia adalah Nabi Syuaib a.s. Ketika Nabi Musa sampai
di hadapannya ternyata telah disiapkan makan malam, maka Nabi Syuaib berkata,
"Duduklah, kemudian makan malamlah". Nabi Musa menjawab, "Aku
khawatir jika makan malam ini sebagai imbalan karena aku telah memberi minum
ternak keduanya, sedangkan aku berasal dari ahlul bait yang tidak pernah
meminta imbalan dari suatu pekerjaan yang baik". Nabi Syuaib berkata,
"Tidak, ini merupakan tradisiku dan tradisi nenek moyangku. Kami biasa
menjamu tamu kami, juga biasa memberi makan". Nabi Musa baru mau
memakannya dan menceritakan kepadanya semua apa yang telah ia alami. Untuk
itu maka Allah swt. berfirman, ("Maka tatkala Musa mendatangi bapak
wanita itu dan menceritakan kepadanya kisah mengenai dirinya) lafal Al
Qashash adalah Mashdar yang bermakna Isim Maf'ul; maksudnya Nabi Musa
menceritakan kepadanya tentang pembunuhannya terhadap seorang bangsa Mesir
dan niat bangsa Mesir untuk membunuhnya, serta kekhawatirannya terhadap
Firaun (Syuaib berkata, 'Janganlah kamu takut! Kamu telah selamat dari
orang-orang yang zalim'.") karena tidak ada kekuasaan bagi Firaun atas
negeri Madyan.
|
||
Salah seorang dari
kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang
bekerja [pada kita], karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu
ambil untuk bekerja [pada kita] ialah orang yang kuat lagi dapat
dipercaya". (26)
|
قَالَتۡ إِحۡدَٮٰهُمَا يَـٰٓأَبَتِ
ٱسۡتَـٔۡجِرۡهُۖ إِنَّ خَيۡرَ مَنِ ٱسۡتَـٔۡجَرۡتَ ٱلۡقَوِىُّ ٱلۡأَمِينُ
(٢٦)
|
|
026. (Salah seorang dari kedua wanita itu berkata) yakni
wanita yang disuruh menjemput Nabi Musa yaitu yang paling besar atau yang
paling kecil ("Ya bapakku! Ambillah dia sebagai orang yang bekerja pada
kita) sebagai pekerja kita, khusus untuk menggembalakan kambing milik kita,
sebagai ganti kami (karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu
ambil untuk bekerja pada kita ialah orang yang kuat lagi dapat
dipercaya") maksudnya, jadikanlah ia pekerja padanya, karena dia adalah
orang yang kuat lagi dapat dipercaya. Lalu Nabi Syuaib bertanya kepada
anaknya tentang Nabi Musa. Wanita itu menceritakan kepada bapaknya semua apa
yang telah dilakukan oleh Nabi Musa, mulai dari mengangkat bata penutup
sumur, juga tentang perkataannya, "Berjalanlah di belakangku".
Setelah Nabi Syuaib mengetahui melalui cerita putrinya bahwa ketika putrinya
datang menjemput Nabi Musa, Nabi Musa menundukkan pandangan matanya, hal ini
merupakan pertanda bahwa Nabi Musa jatuh cinta kepada putrinya, maka Nabi
Syuaib bermaksud mengawinkan keduanya.
|
||
Berkatalah dia
[Syu’aib]: "Sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah
seorang dari kedua anakku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja denganku delapan
tahun dan jika kamu cukupkan sepuluh tahun maka itu adalah [suatu kebaikan]
dari kamu, maka aku tidak hendak memberati kamu. Dan kamu insya Allah akan
mendapatiku termasuk orang-orang yang baik". (27)
|
قَالَ إِنِّىٓ أُرِيدُ
أَنۡ أُنكِحَكَ إِحۡدَى ٱبۡنَتَىَّ هَـٰتَيۡنِ عَلَىٰٓ أَن تَأۡجُرَنِى
ثَمَـٰنِىَ حِجَجٍ۬ۖ فَإِنۡ أَتۡمَمۡتَ عَشۡرً۬ا فَمِنۡ عِندِكَۖ وَمَآ
أُرِيدُ أَنۡ أَشُقَّ عَلَيۡكَۚ سَتَجِدُنِىٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ مِنَ
ٱلصَّـٰلِحِينَ (٢٧)
|
|
027. (Berkatalah dia, "Sesungguhnya aku bermaksud
menikahkan kamu dengan salah seorang dari kedua anakku ini) yaitu yang paling
besar atau yang paling kecil (atas dasar kamu bekerja denganku) yakni,
menggembalakan kambingku (delapan tahun) selama delapan tahun (dan jika kamu
cukupkan sepuluh tahun) yakni, menggembalakan kambingku selama sepuluh tahun
(maka itu adalah suatu kebaikan dari kamu) kegenapan itu (maka aku tidak
hendak memberati kamu) dengan mensyaratkan sepuluh tahun. (Dan kamu Insya
Allah akan mendapatiku) lafal Insya Allah di sini maksudnya untuk
ber-tabarruk (termasuk orang-orang yang baik") yaitu orang-orang yang
menepati janjinya.
|
||
Dia [Musa] berkata:
"Itulah [perjanjian] antara aku dan kamu. Mana saja dari kedua waktu
yang ditentukan itu aku sempurnakan, maka tidak ada tuntutan tambahan atas
diriku [lagi]. Dan Allah adalah saksi atas apa yang kita ucapkan".
(28)
|
قَالَ ذَٲلِكَ بَيۡنِى
وَبَيۡنَكَۖ أَيَّمَا ٱلۡأَجَلَيۡنِ قَضَيۡتُ فَلَا عُدۡوَٲنَ عَلَىَّۖ
وَٱللَّهُ عَلَىٰ مَا نَقُولُ وَڪِيلٌ۬ (٢٨) ۞
|
|
028. Musa (Berkata, "Itulah) yakni perjanjian yang telah
kamu katakan itu (antara aku dan kamu. Mana saja dari kedua waktu yang
ditentukan itu) delapan atau sepuluh tahun masa penggembalaan itu; huruf Ma
pada lafal Ayyama adalah huruf Zaidah (aku sempurnakan) aku selesaikan (maka
tidak ada tuntutan atas diriku) artinya tuntutan tambahan waktu lain. (Dan
Allah atas apa yang kita ucapkan) tentang apa yang diucapkan oleh aku dan
kamu (adalah sebagai saksi.") pemelihara atau saksi. Maka perjanjian itu
dinyatakan oleh keduanya, dan Nabi Syuaib memerintahkan anak perempuannya
supaya memberikan tongkatnya kepada Nabi Musa untuk mengusir
binatang-binatang buas dari ternak yang digembalakannya nanti. Tongkat itu
adalah milik para nabi secara turun-temurun sejak Nabi Adam dan kini berada
di tangan Nabi Syuaib. Tongkat itu berasal dari kayu surga, tongkat itu
beralih ke tangan nabi Musa dengan sepengetahuan Nabi Syuaib.
|
||
Maka tatkala Musa
telah menyelesaikan waktu yang ditentukan dan dia berangkat dengan
keluarganya, dilihatnyalah api di lereng gunung [1120] ia berkata kepada
keluarganya: "Tunggulah [di sini], sesungguhnya aku melihat api,
mudah-mudahan aku dapat membawa suatu berita kepadamu dari [tempat] api itu
atau [membawa] sesuluh api, agar kamu dapat menghangatkan badan".
(29)
|
فَلَمَّا قَضَىٰ مُوسَى
ٱلۡأَجَلَ وَسَارَ بِأَهۡلِهِۦۤ ءَانَسَ مِن جَانِبِ ٱلطُّورِ نَارً۬ا قَالَ
لِأَهۡلِهِ ٱمۡكُثُوٓاْ إِنِّىٓ ءَانَسۡتُ نَارً۬ا لَّعَلِّىٓ ءَاتِيكُم
مِّنۡهَا بِخَبَرٍ أَوۡ جَذۡوَةٍ۬ مِّنَ ٱلنَّارِ لَعَلَّكُمۡ تَصۡطَلُونَ (٢٩)
|
|
[1120].
Setelah Musa a.s. menyelesaikan perjanjian dengan Syu'aib a.s. ia berangkat
dengan keluarganya dengan sejumlah kambing yang diberi mertuanya, maka pada
suatu malam yang sangat gelap dan dingin Musa a.s. tiba di suatu tempat
tetapi setiap beliau menghidupkan api, api itu tidak mau menyala. Hal itu
sangat mengherankan Musa maka ia berkata kepada istrinya sebagai tersebut
dalam ayat 29.
|
||
029. (Maka tatkala Musa telah menyelesaikan waktu yang
ditentukan) yakni masa penggembalaan itu, yaitu delapan atau sepuluh tahun.
Masa sepuluh tahun inilah yang diduga kuat dilakukan oleh Nabi Musa (dan dia
berangkat dengan keluarganya) dengan istrinya menuju ke negeri Mesir dengan
seizin bapaknya (dilihatnyalah) yakni, Nabi Musa melihat dari jarak jauh
(dari arah lereng gunung Thur) Thur adalah nama sebuah gunung (api, Ia
berkata kepada keluarganya, "Tunggulah) di sini (sesungguhnya aku melihat
api, mudah-mudahan aku dapat membawa suatu berita kepadamu dari tempat api
itu) tentang jalan yang sebenarnya, karena pada saat itu Nabi Musa tersesat
(atau membawa sesuluh) dapat dibaca Jadzwatin, Judzwatin, dan Jidzwatin,
yakni sebuah obor (api agar kamu dapat menghangatkan badan") maksudnya,
berdiang dengan api itu. Huruf Tha yang ada pada lafal Tashthaluna merupakan
pergantian dari huruf Ta wazan Ifti'al, karena berasal dari kata Shala bin
nari atau Shaliya bin nari artinya berdiang dekat api untuk menghangatkan
badan.
|
||
Maka tatkala Musa
sampai ke [tempat] api itu, diserulah dia dari [arah] pinggir lembah yang
diberkahi, dari sebatang pohon kayu, yaitu: "Ya Musa, sesungguhnya aku
adalah Allah, Tuhan semesta alam [1121]. (30)
|
فَلَمَّآ أَتَٮٰهَا نُودِىَ مِن
شَـٰطِىِٕ ٱلۡوَادِ ٱلۡأَيۡمَنِ فِى ٱلۡبُقۡعَةِ ٱلۡمُبَـٰرَڪَةِ مِنَ
ٱلشَّجَرَةِ أَن يَـٰمُوسَىٰٓ إِنِّىٓ أَنَا ٱللَّهُ رَبُّ ٱلۡعَـٰلَمِينَ (٣٠)
|
|
[1121]. Di
tempat dan di saat itulah Musa a.s. mulai diangkat menjadi rasul.
|
||
030. (Maka tatkala Musa sampai ke tempat api itu, dia
diseru dari arah pinggir) yakni sebelah (lembah yang kanan) yang berada di
sebelah kanan Nabi Musa (pada tempat yang diberkahi) bagi Musa untuk
mendengarkan Kalam Allah di tempat itu (dari sebatang pohon) lafal ayat ini
menjadi Badal dari lafal Syathi' berikut pengulangan huruf Jar-nya,
disebabkan pohon itu tumbuh di pinggir lembah; pohon itu adalah pohon anggur,
atau pohon 'Ulaiq, atau pohon 'Ausaj (yaitu) huruf An adalah An Mufassarah
bukan An Mukhaffafah ("Hai Musa! Sesungguhnya Aku adalah Allah, Rabb
semesta alam) .
|
||
dan lemparkanlah
tongkatmu. Maka tatkala [tongkat itu menjadi ular dan] Musa melihatnya
bergerak-gerak seolah-olah dia seekor ular yang gesit, larilah ia berbalik ke
belakang tanpa menoleh. [Kemudian Musa diseru]: "Hai Musa, datanglah
kepada-Ku dan janganlah kamu takut. Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang
yang aman. (31)
|
وَأَنۡ أَلۡقِ عَصَاكَۖ
فَلَمَّا رَءَاهَا تَہۡتَزُّ كَأَنَّہَا جَآنٌّ۬ وَلَّىٰ مُدۡبِرً۬ا وَلَمۡ
يُعَقِّبۡۚ يَـٰمُوسَىٰٓ أَقۡبِلۡ وَلَا تَخَفۡۖ إِنَّكَ مِنَ ٱلۡأَمِنِينَ (٣١)
|
|
031. (Dan lemparkanlah tongkatmu!") lalu Musa
melemparkannya. (Tatkala Musa melihatnya bergerak-gerak) menjadi bergerak
(seolah-olah dia seekor ular yang gesit) gerakannya sekalipun besar tubuhnya,
dikatakan Jan artinya ular kecil padahal ular itu besar sekali, maksudnya
gerakannya diserupakan dengan ular yang kecil dalam hal kegesitannya (larilah
ia berbalik ke belakang) melarikan diri daripadanya (tanpa menoleh) tanpa
menengok ke belakang lagi, lalu diserulah ia ("Hai Musa! Datanglah
kepada-Ku dan janganlah kamu takut. Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang
yang aman!).
|
||
Masukkanlah tanganmu
ke leher bajumu [1122], niscaya ia keluar putih tidak bercacat bukan karena penyakit,
dan dekapkanlah kedua tanganmu [ke dada]mu bila ketakutan [1123], maka yang demikian itu
adalah dua mu’jizat dari Tuhanmu [yang akan kamu hadapkan kepada Fir’aun dan
pembesar-pembesarnya]. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang
fasik". (32)
|
ٱسۡلُكۡ يَدَكَ فِى
جَيۡبِكَ تَخۡرُجۡ بَيۡضَآءَ مِنۡ غَيۡرِ سُوٓءٍ۬ وَٱضۡمُمۡ إِلَيۡكَ جَنَاحَكَ
مِنَ ٱلرَّهۡبِۖ فَذَٲنِكَ بُرۡهَـٰنَانِ مِن رَّبِّكَ إِلَىٰ فِرۡعَوۡنَ
وَمَلَإِيْهِۦۤۚ إِنَّهُمۡ ڪَانُواْ قَوۡمً۬ا فَـٰسِقِينَ (٣٢)
|
|
[1122].
Maksudnya: meletakkan tangan ke dada leher baju.
[1123]. Maksudnya:
karena Musa merasa takut, Allah memerintahkan untuk mendekapkan tangan ke
dadanya agar rasa takut itu hilang.
|
||
032. (Masukkanlah) sisipkanlah (tanganmu) yang sebelah
kanan, yang dimaksud adalah telapak tangannya (ke leher bajumu) maksudnya,
kerah baju gamismu, kemudian keluarkanlah kembali (niscaya ia keluar) berbeda
keadaannya dengan tangan yang biasanya (putih tidak bercela) maksudnya bukan
karena penyakit sopak. Nabi Musa memasukkan tangannya itu sesuai dengan perintah,
kemudian ia mengeluarkannya kembali, tiba-tiba tampak bagaikan cahaya
matahari yang menyilaukan pandangan mata (dan dekapkanlah tanganmu itu ke
dadamu bila ketakutan) dapat dibaca Ar Rahbi dan Ar Rahbu yang artinya takut
disebabkan sinar tangan tadi. Maksudnya jika kamu merasa takut maka masukkan
kembali tanganmu itu ke dalam bajumu, niscaya kembali kepada keadaan semula.
Pengertian tangan diungkapkan dengan istilah Janah yang artinya sayap, karena
kedua tangan bagi manusia fungsinya sama dengan dua sayap bagi burung (maka
yang demikian itu adalah dua) dapat dibaca Tasydid dan Takhfif, yakni
Fadzanika dan Fadzannika, yang dimaksud adalah tongkat dan tangan itu;
keduanya merupakan lafal Muannats dan Musyar ilaih dalam bentuk mudzakar
karena khabarnya mudzakar (mukjizat) yang diturunkan (dari Rabbmu yang akan
kamu hadapkan kepada Firaun dan pembesar-pembesar kaumnya. Sesungguhnya
mereka adalah orang-orang yang fasik") .
|
||
Musa berkata: "Ya
Tuhanku sesungguhnya aku, telah membunuh seorang manusia dari golongan
mereka, maka aku takut mereka akan membunuhku. (33)
|
قَالَ رَبِّ إِنِّى
قَتَلۡتُ مِنۡهُمۡ نَفۡسً۬ا فَأَخَافُ أَن يَقۡتُلُونِ (٣٣)
|
|
033. (Musa berkata, "Ya Rabbku! Sesungguhnya aku, telah
membunuh seorang manusia dari golongan mereka) yaitu, orang Mesir yang telah
dibunuhnya tadi (maka aku takut mereka akan membunuhku) disebabkan perbuatan
itu.
|
||
Dan saudaraku Harun
dia lebih fasih lidahnya daripadaku [1124], maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk
membenarkan [perkataan] ku; sesungguhnya aku khawatir mereka akan
mendustakanku". (34)
|
وَأَخِى هَـٰرُونُ هُوَ
أَفۡصَحُ مِنِّى لِسَانً۬ا فَأَرۡسِلۡهُ مَعِىَ رِدۡءً۬ا يُصَدِّقُنِىٓۖ
إِنِّىٓ أَخَافُ أَن يُكَذِّبُونِ (٣٤)
|
|
[1124]. Nabi
Musa a.s. selain merasa takut kepada Fir'aun juga merasa dirinya kurang
lancar berbicara menghadapi Fir'aun. Maka dimohonkannya agar Allah mengutus
Harun a.s. bersamanya, yang lebih petah lidahnya.
|
||
034. (Dan saudaraku Harun dia lebih fasih lidahnya daripadaku)
maksudnya jelas bicaranya (maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku)
yang kelak akan membantuku. Lafal Rid-an menurut qiraat yang lain dibaca
Riddan (untuk membenarkan aku) lafal Yushaddiqni yang dibaca Jazm adalah
menjadi Jawab dari Ad Du'a. Tetapi menurut qiraat yang lain dibaca Rafa,
sehingga bacaannya menjadi Yushaddiquni sebagai sifat dari lafal Rid-an
(sesungguhnya aku khawatir mereka akan mendustakan aku").
|
||
Allah berfirman:
"Kami akan membantumu dengan saudaramu, dan Kami berikan kepadamu berdua
kekuasaan yang besar, maka mereka tidak dapat mencapaimu; [berangkatlah kamu
berdua] dengan membawa mu’jizat Kami, kamu berdua dan orang yang mengikuti
kamulah yang menang". (35)
|
قَالَ سَنَشُدُّ
عَضُدَكَ بِأَخِيكَ وَنَجۡعَلُ لَكُمَا سُلۡطَـٰنً۬ا فَلَا يَصِلُونَ
إِلَيۡكُمَاۚ بِـَٔايَـٰتِنَآ أَنتُمَا وَمَنِ ٱتَّبَعَكُمَا ٱلۡغَـٰلِبُونَ (٣٥)
|
|
035. (Allah berfirman, "Kami akan membantumu)
memperkuatmu (dengan saudaramu, dan Kami berikan kepadamu berdua kekuasaan
yang besar) berupa kemenangan yang besar (maka mereka tidak dapat mencapai
kamu berdua) dengan maksud jahat mereka, maka pergilah kamu berdua (dengan
membawa mukjizat Kami, kamu berdua dan orang yang mengikuti kamulah yang akan
menang") atas mereka.
|
||
Maka tatkala Musa datang
kepada mereka dengan [membawa] mu’jizat-mu’jizat Kami yang nyata, mereka
berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang dibuat-buat dan kami belum
pernah mendengar [seruan yang seperti] ini pada nenek moyang kami
dahulu". (36)
|
فَلَمَّا جَآءَهُم مُّوسَىٰ
بِـَٔايَـٰتِنَا بَيِّنَـٰتٍ۬ قَالُواْ مَا هَـٰذَآ إِلَّا سِحۡرٌ۬ مُّفۡتَرً۬ى
وَمَا سَمِعۡنَا بِهَـٰذَا فِىٓ ءَابَآٮِٕنَا ٱلۡأَوَّلِينَ (٣٦)
|
|
036. (Maka tatkala Musa datang kepada mereka dengan membawa
mukjizat-mukjizat Kami yang nyata) yakni nyata keadaannya (mereka berkata,
"Ini tidak lain hanyalah sihir yang dibuat-buat) yakni sulapan ilmu
sihir saja (dan kami belum pernah mendengar Seruan ini) yang telah ada (di)
masa-masa (nenek moyang kami dahulu") .
|
||
Musa menjawab:
"Tuhanku lebih mengetahui orang yang [patut] membawa petunjuk dari
sisi-Nya dan siapa yang akan mendapat kesudahan [yang baik] di negeri
akhirat. Sesungguhnya tidaklah akan mendapat kemenangan orang-orang yang
zalim". (37)
|
وَقَالَ مُوسَىٰ
رَبِّىٓ أَعۡلَمُ بِمَن جَآءَ بِٱلۡهُدَىٰ مِنۡ عِندِهِۦ وَمَن تَكُونُ
لَهُ ۥ عَـٰقِبَةُ ٱلدَّارِۖ إِنَّهُ ۥ لَا يُفۡلِحُ ٱلظَّـٰلِمُونَ
(٣٧)
|
|
037. (Berkatalah) dapat dibaca waqala dan Qala tanpa memakai
Wawu (Musa, "Rabbku lebih mengetahui) (orang yang patut membawa petunjuk
dari sisi-Nya) Dhamir yang ada pada lafal 'Indahu kembali kepada Ar Rabb (dan
siapa) di'athafkan kepada lafal Man sebelumnya (yang akan ada) dapat dibaca
Takunu dan Yakunu (baginya kesudahan yang baik di negeri akhirat) yakni
akibat yang terpuji di akhirat; maksudnya dia adalah aku sendiri, keduanya
adalah aku sendiri yang berhak menyandangnya dan aku orang yang benar di
dalam menyampaikan apa yang diturunkan kepadaku. (Sesungguhnya tidaklah akan
mendapat kemenangan orang-orang yang zalim") yakni orang-orang yang
kafir.
|
||
Dan berkata Fir’aun:
"Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka
bakarlah hai Haman untukku tanah liat [1125], kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku
dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa
dia termasuk orang-orang pendusta". (38)
|
وَقَالَ فِرۡعَوۡنُ
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلۡمَلَأُ مَا عَلِمۡتُ لَڪُم مِّنۡ إِلَـٰهٍ غَيۡرِى فَأَوۡقِدۡ
لِى يَـٰهَـٰمَـٰنُ عَلَى ٱلطِّينِ فَٱجۡعَل لِّى صَرۡحً۬ا لَّعَلِّىٓ أَطَّلِعُ
إِلَىٰٓ إِلَـٰهِ مُوسَىٰ وَإِنِّى لَأَظُنُّهُ ۥ مِنَ ٱلۡكَـٰذِبِينَ (٣٨)
|
|
[1125].
Maksudnya: membuat batu bata.
|
||
038. (Dan berkata Firaun, "Hai pembesar kaumku!
Aku tidak mengetahui tuhan bagi kalian selain aku sendiri. Maka bakarlah hai
Haman, untukku tanah liat) maksudnya buatlah batu bata untukku (kemudian
buatkanlah untukku bangunan yang tinggi) maksudnya gedung yang tinggi sekali
(supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa) aku akan melihat-Nya dan berdiri
di hadapan-Nya (dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk
orang-orang yang pendusta") di dalam pengakuannya yang mengatakan ada
Tuhan lain selain aku, bahwa ia seorang Rasul.
|
||
Dan berlaku angkuhlah
Fir’aun dan bala tentaranya di bumi [Mesir] tanpa alasan yang benar dan
mereka menyangka bahwa mereka tidak akan dikembalikan kepada Kami. (39)
|
وَٱسۡتَكۡبَرَ هُوَ
وَجُنُودُهُ ۥ فِى ٱلۡأَرۡضِ بِغَيۡرِ ٱلۡحَقِّ وَظَنُّوٓاْ أَنَّهُمۡ
إِلَيۡنَا لَا يُرۡجَعُونَ (٣٩)
|
|
039. (Dan berlaku angkuhlah Firaun dan bala tentaranya di bumi
Mesir) di negeri Mesir (tanpa alasan yang benar dan mereka menyangka bahwa
mereka tidak akan dikembalikan kepada Kami) dapat dibaca La Yurja'una dan La
Yarji'una.
|
||
Maka Kami hukumlah
Fir’aun dan bala tentaranya, lalu Kami lemparkan mereka ke dalam laut. Maka
lihatlah bagaimana akibat orang-orang yang zalim. (40)
|
فَأَخَذۡنَـٰهُ
وَجُنُودَهُ ۥ فَنَبَذۡنَـٰهُمۡ فِى ٱلۡيَمِّۖ فَٱنظُرۡ كَيۡفَ ڪَانَ
عَـٰقِبَةُ ٱلظَّـٰلِمِينَ (٤٠)
|
|
040. (Maka Kami hukum Firaun dan bala tentaranya, lalu Kami
lemparkan mereka) Kami campakkan mereka (ke dalam laut) yang asin airnya,
sehingga tenggelamlah mereka. (Maka lihatlah bagaimana akibat orang-orang
yang zalim) sewaktu mereka menjadi binasa.
|
||
Dan Kami jadikan
mereka pemimpin-pemimpin yang menyeru [manusia] ke neraka dan pada hari
kiamat mereka tidak akan ditolong. (41)
|
وَجَعَلۡنَـٰهُمۡ أَٮِٕمَّةً۬ يَدۡعُونَ
إِلَى ٱلنَّارِۖ وَيَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِ لَا يُنصَرُونَ (٤١)
|
|
041. (Dan Kami jadikan mereka) di dunia (pemimpin-pemimpin)
A-immatan dapat dibaca Tahqiq dan Tas-hil, yakni pemimpin-pemimpin dalam
kemusyrikan (yang menyeru ke neraka) disebabkan seruan mereka yang mengajak
kepada kemusyrikan (dan pada hari kiamat mereka tidak akan ditolong) yaitu
azab mereka tidak dapat ditolak lagi.
|
||
Dan Kami ikutkanlah
la’nat kepada mereka di dunia ini; dan pada hari kiamat mereka termasuk
orang-orang yang dijauhkan [dari rahmat Allah]. (42)
|
وَأَتۡبَعۡنَـٰهُمۡ فِى
هَـٰذِهِ ٱلدُّنۡيَا لَعۡنَةً۬ۖ وَيَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِ هُم مِّنَ
ٱلۡمَقۡبُوحِينَ (٤٢)
|
|
042. (Dan Kami sertakan laknat kepada mereka di dunia ini)
berupa kehinaan (dan pada hari kiamat mereka termasuk orang-orang yang
dijauhkan) dari rahmat-Nya.
|
||
Dan sesungguhnya telah
Kami berikan kepada Musa Al-Kitab [Taurat] sesudah Kami binasakan
generasi-generasi yang terdahulu, untuk menjadi pelita bagi manusia dan
petunjuk dan rahmat, agar mereka ingat. (43)
|
وَلَقَدۡ ءَاتَيۡنَا
مُوسَى ٱلۡڪِتَـٰبَ مِنۢ بَعۡدِ مَآ أَهۡلَكۡنَا ٱلۡقُرُونَ ٱلۡأُولَىٰ بَصَآٮِٕرَ لِلنَّاسِ
وَهُدً۬ى وَرَحۡمَةً۬ لَّعَلَّهُمۡ يَتَذَكَّرُونَ (٤٣)
|
|
043. (Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa Alkitab)
yaitu Taurat (sesudah Kami binasakan generasi-generasi yang terdahulu) yakni
kaum Nabi Nuh, kaum 'Ad, kaum Tsamud dan lain-lainnya (untuk menjadi pelita
bagi manusia) kedudukan lafal ayat ini menjadi Hal dari lafal Alkitab; itu
adalah bentuk jamak dari lafal Bashirah yang artinya cahaya hati, maksudnya
pelita hati bagi manusia (dan petunjuk) dari kesesatan bagi orang yang
mengamalkannya (dan rahmat) bagi orang yang beriman kepadanya (agar mereka
ingat) dapat mengambil pelajaran dari nasihat-nasihat yang terkandung di
dalamnya.
|
||
Dan tidaklah kamu
[Muhammad] berada di sisi yang sebelah barat [1126] ketika Kami menyampaikan perintah kepada Musa, dan tiada pula
kamu termasuk orang-orang yang menyaksikan. (44)
|
وَمَا كُنتَ بِجَانِبِ
ٱلۡغَرۡبِىِّ إِذۡ قَضَيۡنَآ إِلَىٰ مُوسَى ٱلۡأَمۡرَ وَمَا كُنتَ مِنَ
ٱلشَّـٰهِدِينَ (٤٤)
|
|
[1126].
Maksudnya: di sebelah barat lembah suci "Thuwa"; lihat surat (20)
Thaha ayat 12. Sesungguhnya Aku inilah Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu;
sesungguhnya kamu berada di lembah yang suci, Thuwa.
|
||
044. (Dan tidaklah kamu) hai Muhammad (berada di sisi)
bukit, atau lembah atau suatu tempat (yang sebelah barat) dari Musa ketika ia
bermunajat (ketika Kami menyampaikan) mewahyukan (perintah ke pada Musa)
supaya menyampaikannya kepada Firaun dan kaumnya (dan tiada pula kamu
termasuk orang-orang yang menyaksikan) kejadian tersebut, lalu kamu
mengetahuinya dan menceritakan tentangnya.
|
||
Tetapi Kami telah
mengadakan beberapa generasi, dan berlalulah atas mereka masa yang panjang,
dan tiadalah kamu tinggal bersama-sama penduduk Mad-yan dengan membacakan
ayat-ayat Kami kepada mereka, tetapi Kami telah mengutus rasul-rasul.
(45)
|
وَلَـٰكِنَّآ
أَنشَأۡنَا قُرُونً۬ا فَتَطَاوَلَ عَلَيۡہِمُ ٱلۡعُمُرُۚ وَمَا ڪُنتَ ثَاوِيً۬ا
فِىٓ أَهۡلِ مَدۡيَنَ تَتۡلُواْ عَلَيۡهِمۡ ءَايَـٰتِنَا وَلَـٰكِنَّا ڪُنَّا
مُرۡسِلِينَ (٤٥)
|
|
045. (Tetapi Kami telah mengadakan beberapa generasi) yakni
umat-umat sesudah Nabi Musa (dan berlalulah atas mereka masa yang panjang)
waktu yang berabad-abad sehingga mereka lupa akan perjanjian-perjanjian, dan
ilmu-ilmu agama pun telah terhapus pula, serta wahyu terputus. Maka Kami
datangkan kamu sebagai seorang Rasul dan Kami turunkan wahyu kepadamu
mengenai berita Musa dan berita nabi-nabi lainnya (dan tiadalah kamu tinggal)
bermukim (bersama-sama penduduk Madyan dengan membacakan ayat-ayat Kami
kepada mereka) lafal Tatlu dan seterusnya merupakan Khabar yang kedua dari
lafal Kunta, maksudnya, sehingga penduduk Madyan itu mengetahui kisah umat-umat
terdahulu lalu mereka mengisahkannya (tetapi Kami telah mengangkat menjadi
Rasul) kamu, dan Kami mengutus utusan-utusan Kami kepadamu dengan membawa
berita orang-orang dahulu.
|
||
Dan tiadalah kamu
berada di dekat gunung Thur ketika Kami menyeru [Musa], tetapi [Kami
beritahukan itu kepadamu] sebagai rahmat dari Tuhanmu, supaya kamu memberi
peringatan kepada kaum [Quraisy] yang sekali-kali belum datang kepada mereka
pemberi peringatan sebelum kamu agar mereka ingat. (46)
|
وَمَا كُنتَ بِجَانِبِ
ٱلطُّورِ إِذۡ نَادَيۡنَا وَلَـٰكِن رَّحۡمَةً۬ مِّن رَّبِّكَ لِتُنذِرَ
قَوۡمً۬ا مَّآ أَتَٮٰهُم
مِّن نَّذِيرٍ۬ مِّن قَبۡلِكَ لَعَلَّهُمۡ يَتَذَڪَّرُونَ (٤٦)
|
|
046. (Dan tiadalah kamu berada di dekat bukit Thur) nama
sebuah bukit (ketika) sewaktu (Kami menyeru) Musa, "Ambillah Alkitab ini
dengan sepenuh kekuatanmu", yakni amalkanlah sekemampuanmu (tetapi) Kami
utus kamu (sebagai rahmat dari Rabbmu, supaya kamu memberi peringatan kepada
kaum yang sekali-kali belum datang kepada mereka pemberi peringatan sebelum
kamu supaya mereka ingat) supaya mengambil pelajaran.
|
||
Dan agar mereka tidak
mengatakan ketika azab menimpa mereka disebabkan apa yang mereka kerjakan:
"Ya Tuhan kami, mengapa Engkau tidak mengutus seorang rasul kepada kami,
lalu kami mengikuti ayat-ayat Engkau dan jadilah kami termasuk orang-orang
mu’min" (47)
|
وَلَوۡلَآ أَن
تُصِيبَهُم مُّصِيبَةُۢ بِمَا قَدَّمَتۡ أَيۡدِيهِمۡ فَيَقُولُواْ رَبَّنَا
لَوۡلَآ أَرۡسَلۡتَ إِلَيۡنَا رَسُولاً۬ فَنَتَّبِعَ ءَايَـٰتِكَ وَنَكُونَ
مِنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ (٤٧)
|
|
047. (Dan agar mereka sewaktu ditimpa musibah) azab
(disebabkan apa yang telah di kerjakan oleh tangan-tangan mereka) berupa
kekafiran dan selainnya (mereka tidak akan mengatakan, "Ya Rabb kami!
Mengapa tidak) yakni kenapa tidak (Engkau utus seorang Rasul kepada kami,
lalu kami mengikuti ayat-ayat Engkau) yang dibawa oleh Rasul Engkau (dan
jadilah kami termasuk orang-orang yang beriman") Jawab dari lafal Laula
dibuang, dan lafal yang sesudahnya merupakan Mubtada. Maksudnya, seandainya
tidak karena azab yang menimpa mereka sebagai penyebab dari perkataannya.
Atau maksudnya, seandainya tidak ada perkataan mereka yang menyebabkan
turunnya azab, niscaya akan Kami segerakan kepada mereka azab itu, dan
niscaya pula Kami tidak akan mengutusmu kepada mereka sebagai seorang Rasul.
|
||
Maka tatkala datang
kepada mereka kebenaran [1127] dari sisi Kami, mereka berkata: "Mengapakah tidak
diberikan kepadanya [Muhammad] seperti yang telah diberikan kepada Musa
dahulu?". Dan bukankah mereka itu telah ingkar [juga] kepada apa yang
diberikan kepada Musa dahulu?; mereka dahulu telah berkata: "Musa dan
Harun adalah dua ahli sihir yang bantu membantu". Dan mereka [juga]
berkata: "Sesungguhnya Kami tidak mempercayai masing-masing mereka
itu." (48)
|
فَلَمَّا جَآءَهُمُ
ٱلۡحَقُّ مِنۡ عِندِنَا قَالُواْ لَوۡلَآ أُوتِىَ مِثۡلَ مَآ أُوتِىَ مُوسَىٰٓۚ
أَوَلَمۡ يَڪۡفُرُواْ بِمَآ أُوتِىَ مُوسَىٰ مِن قَبۡلُۖ قَالُواْ سِحۡرَانِ
تَظَـٰهَرَا وَقَالُوٓاْ إِنَّا بِكُلٍّ۬ كَـٰفِرُونَ (٤٨)
|
|
[1127]. Yang
dimaksud dengan "kebenaran" di sini ialah Al-Qur'an.
|
||
048. (Maka tatkala datang kepada mereka kebenaran) yang
dibawa oleh Nabi Muhammad (dari sisi Kami, mereka berkata, "Mengapa
tidak) kenapa tidak (diberikan kepadanya seperti yang telah diberikan kepada
Musa?") yaitu mukjizat-mukjizat seperti tangan yang bersinar
menyilaukan, tongkat dan lain sebagainya, atau kitab yang diturunkan sekali
turun. Allah swt. menjawab perkataan mereka melalui firman-Nya, ("Dan
bukankah mereka itu telah ingkar juga kepada apa yang diberikan kepada Musa
dahulu?) di mana (mereka telah mengatakan) sehubungan dengan perihal Nabi
Musa dan juga tentang diri Nabi Muhammad ('Dua orang ahli sihir). Menurut
qiraat yang lain dibaca Sahirani, subjek yang mereka maksud adalah Alquran
dan kitab Taurat (yang saling bantu membantu'.") maksudnya mereka saling
bahu membahu. (Dan mereka juga berkata, "Sesungguhnya kami kepada
masing-masing) dari kedua nabi, berikut kitab-kitabnya (tidak
mempercayai") .
|
||
Katakanlah:
"Datangkanlah olehmu sebuah kitab dari sisi Allah yang kitab itu lebih
[dapat] memberi petunjuk daripada keduanya [Taurat dan Al Qur’an] niscaya aku
mengikutinya, jika kamu sungguh orang-orang yang benar". (49)
|
قُلۡ فَأۡتُواْ
بِكِتَـٰبٍ۬ مِّنۡ عِندِ ٱللَّهِ هُوَ أَهۡدَىٰ مِنۡہُمَآ أَتَّبِعۡهُ إِن
ڪُنتُمۡ صَـٰدِقِينَ (٤٩)
|
|
049. (Katakanlah) kepada mereka, ("Datangkanlah oleh
kalian sebuah kitab dari sisi Allah yang kitab itu lebih dapat memberi
petunjuk daripada keduanya) yang dimaksud adalah Alquran dan Taurat (niscaya
aku akan mengikutinya, jika kalian sungguh orang-orang yang benar.") di
dalam perkataannya.
|
||
Maka jika mereka tidak
menjawab [tantanganmu], ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka hanyalah
mengikuti hawa nafsu mereka [belaka]. Dan siapakah yang lebih sesat daripada
orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah
sedikitpun. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
zalim. (50)
|
فَإِن لَّمۡ
يَسۡتَجِيبُواْ لَكَ فَٱعۡلَمۡ أَنَّمَا يَتَّبِعُونَ أَهۡوَآءَهُمۡۚ وَمَنۡ
أَضَلُّ مِمَّنِ ٱتَّبَعَ هَوَٮٰهُ
بِغَيۡرِ هُدً۬ى مِّنَ ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَہۡدِى ٱلۡقَوۡمَ
ٱلظَّـٰلِمِينَ (٥٠) ۞
|
|
050. (Maka jika mereka tidak menjawab kamu) maksudnya
tantanganmu itu, yaitu supaya mereka mendatangkan Kitab dari sisi Allah
(ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka hanyalah mengikuti hawa nafsu mereka
belaka) dalam kekafirannya itu (Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang
yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah
sedikit pun?) maksudnya, tidak ada yang lebih sesat daripadanya. (Sesungguhnya
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim) yaitu orang-orang
kafir.
|
||
Dan sesungguhnya telah
Kami turunkan berturut-turut perkataan ini [Al Qur’an] kepada mereka agar
mereka mendapat pelajaran [1128]. (51)
|
وَلَقَدۡ وَصَّلۡنَا
لَهُمُ ٱلۡقَوۡلَ لَعَلَّهُمۡ يَتَذَكَّرُونَ (٥١)
|
|
[1128]. Allah
s.w.t. menurunkan Al-Qur'an ini bahagian demi bahagian supaya orang kafir
Mekah dapat memahaminya dengan baik dan supaya mereka beriman dengannya.
|
||
051. (Dan sesungguhnya telah Kami jelaskan) telah Kami
terangkan (perkataan ini kepada mereka) yaitu Alquran (agar mereka mendapat
pelajaran) yakni mengambil pelajaran daripadanya, lalu mereka beriman.
|
||
Orang-orang yang telah
Kami datangkan kepada mereka Al Kitab sebelum Al Qur’an, mereka beriman
[pula] dengan Al Qur’an itu. (52)
|
ٱلَّذِينَ
ءَاتَيۡنَـٰهُمُ ٱلۡكِتَـٰبَ مِن قَبۡلِهِۦ هُم بِهِۦ يُؤۡمِنُونَ (٥٢)
|
|
052. (Orang-orang yang telah Kami datangkan kepada mereka
Alkitab sebelumnya) sebelum Alquran (mereka beriman pula kepada Alquran itu).
Ayat ini diturunkan berkenaan dengan segolongan orang-orang Yahudi yang masuk
Islam; antara lain; Abdullah ibnu Salam. Ayat ini diturunkan pula berkenaan
dengan segolongan orang-orang Anshar yang baru datang dari negeri
Habsyah/Abesinia dan negeri Syam, kemudian mereka beriman kepada Nabi saw.
|
||
Dan apabila dibacakan
[Al Qur’an itu] kepada mereka, mereka berkata: "Kami beriman kepadanya;
sesungguhnya; Al Qur’an itu adalah suatu kebenaran dari Tuhan Kami,
sesungguhnya Kami sebelumnya adalah orang-orang yang membenarkan [nya].
(53)
|
وَإِذَا يُتۡلَىٰ
عَلَيۡہِمۡ قَالُوٓاْ ءَامَنَّا بِهِۦۤ إِنَّهُ ٱلۡحَقُّ مِن رَّبِّنَآ إِنَّا
كُنَّا مِن قَبۡلِهِۦ مُسۡلِمِينَ (٥٣)
|
|
053. (Dan apabila dibacakan kepada mereka) Alquran (mereka
berkata, "Kami beriman kepadanya; sesungguhnya Alquran itu adalah suatu
kebenaran dari Rabb kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang beriman
sebelumnya.") orang-orang yang mengesakan Allah.
|
||
Mereka itu diberi
pahala dua kali [1129] disebabkan kesabaran mereka, dan mereka menolak kejahatan
dengan kebaikan, dan sebagian dari apa yang telah Kami rezkikan kepada
mereka, mereka nafkahkan. (54)
|
أُوْلَـٰٓٮِٕكَ يُؤۡتَوۡنَ
أَجۡرَهُم مَّرَّتَيۡنِ بِمَا صَبَرُواْ وَيَدۡرَءُونَ بِٱلۡحَسَنَةِ
ٱلسَّيِّئَةَ وَمِمَّا رَزَقۡنَـٰهُمۡ يُنفِقُونَ (٥٤)
|
|
[1129].
Mereka diberi pahala dua kali ialah: Kali pertama karena mereka beriman
kepada Taurat dan kali yang kedua ialah karena mereka beriman kepada
Al-Qur'an.
|
||
054. (Mereka itu diberi pahala dua kali) karena iman
mereka kepada dua Kitab (disebabkan kesabaran mereka) di dalam mengamalkan
kandungan kedua Kitab itu (dan mereka menolak) menutup (kejahatan dengan
kebaikan) yaitu kejahatan yang mereka lakukan ditutup dengan kebaikan mereka
(dan sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka, mereka nafkahkan)
mereka menyedekahkannya.
|
||
Dan apabila mereka
mendengar perkataan yang tidak bermanfa’at, mereka berpaling daripadanya dan
mereka berkata: "Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu,
kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang
jahil". (55)
|
وَإِذَا سَمِعُواْ
ٱللَّغۡوَ أَعۡرَضُواْ عَنۡهُ وَقَالُواْ لَنَآ أَعۡمَـٰلُنَا وَلَكُمۡ
أَعۡمَـٰلُكُمۡ سَلَـٰمٌ عَلَيۡكُمۡ لَا نَبۡتَغِى ٱلۡجَـٰهِلِينَ (٥٥)
|
|
055. (Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak
bermanfaat) berupa makian dan perlakuan yang menyakitkan dari pihak
orang-orang kafir (mereka berpaling daripadanya dan berkata, "Bagi kami
amal-amal kami dan bagi kalian amal-amal kalian, kesejahteraan atas diri
kalian), yaitu salam selamat tinggal, yang dimaksud adalah kalian selamat
dari cacian kami dan hal-hal lain (kami tidak ingin bergaul dengan
orang-orang jahil.") maksudnya tidak mau berteman dengan mereka.
|
||
Sesungguhnya kamu
tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah
memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih
mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk. (56)
|
إِنَّكَ لَا تَہۡدِى
مَنۡ أَحۡبَبۡتَ وَلَـٰكِنَّ ٱللَّهَ يَہۡدِى مَن يَشَآءُۚ وَهُوَ أَعۡلَمُ
بِٱلۡمُهۡتَدِينَ (٥٦)
|
|
056. Ayat berikut ini diturunkan berkenaan dengan keinginan
Nabi saw. akan keimanan pamannya yaitu Abu Thalib. (Sesungguhnya kamu tidak
akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi) supaya ia mendapat
hidayah (tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya dan
Allah lebih mengetahui) yakni mengetahui (orang-orang yang mau menerima
petunjuk) .
|
||
Dan mereka berkata:
"Jika kami mengikuti petunjuk bersama kamu, niscaya kami akan diusir
dari negeri kami". Dan apakah Kami tidak meneguhkan kedudukan mereka
dalam daerah haram [tanah suci] yang aman, yang didatangkan ke tempat itu
buah-buahan dari segala macam [tumbuh-tumbuhan] untuk menjadi rezki [bagimu]
dari sisi Kami?. Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. (57)
|
وَقَالُوٓاْ إِن نَّتَّبِعِ
ٱلۡهُدَىٰ مَعَكَ نُتَخَطَّفۡ مِنۡ أَرۡضِنَآۚ أَوَلَمۡ نُمَكِّن لَّهُمۡ
حَرَمًا ءَامِنً۬ا يُجۡبَىٰٓ إِلَيۡهِ ثَمَرَٲتُ كُلِّ شَىۡءٍ۬ رِّزۡقً۬ا مِّن
لَّدُنَّا وَلَـٰكِنَّ أَڪۡثَرَهُمۡ لَا يَعۡلَمُونَ (٥٧)
|
|
057. (Dan mereka berkata) yaitu kaumnya, ("Jika kami
mengikuti petunjuk bersama kamu, niscaya kami akan diusir dari negeri
kami") kami akan diusir dengan cepat daripadanya. Maka Allah swt.
berfirman, (Dan apakah Kami tidak meneguhkan kedudukan mereka dalam daerah
haram yang aman) maksudnya, mereka hidup dengan aman di dalamnya dari segala
serangan dan pembunuhan, tidak sebagaimana yang terjadi di kalangan
orang-orang Arab lainnya yang saling serang menyerang dan saling bunuh
membunuh (yang didatangkan) dapat dibaca Tujba dan Yujba (ke tempat itu buah-buahan
dari segala penjuru) dari berbagai penjuru (sebagai rezeki) bagi mereka (dari
sisi Kami?) dari hadirat Kami (tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui)
bahwa apa yang Kami katakan itu adalah benar.
|
||
Dan berapa banyaknya
[penduduk] negeri yang telah Kami binasakan, yang sudah bersenang-senang
dalam kehidupannya; maka itulah tempat kediaman mereka yang tiada didiami
[lagi] sesudah mereka, kecuali sebahagian kecil. Dan Kami adalah pewarisnya [1130]. (58)
|
وَكَمۡ أَهۡلَڪۡنَا مِن
قَرۡيَةِۭ بَطِرَتۡ مَعِيشَتَهَاۖ فَتِلۡكَ مَسَـٰكِنُهُمۡ لَمۡ تُسۡكَن مِّنۢ
بَعۡدِهِمۡ إِلَّا قَلِيلاً۬ۖ وَڪُنَّا نَحۡنُ ٱلۡوَٲرِثِينَ (٥٨)
|
|
[1130].
Maksudnya: sesudah mereka hancur tempat itu sudah kosong dan tidak
dimakmurkan lagi, hingga kembalilah ia kepada pemiliknya yang hakiki yaitu
Allah.
|
||
058. (Dan berapa banyaknya negeri yang telah Kami
binasakan yang sudah bersenang-senang dalam kehidupannya) yang dimaksud adalah
penduduk negeri-negeri tersebut (maka itulah tempat kediaman mereka yang
tidak didiami lagi sesudah mereka, kecuali sebagian kecil) untuk orang-orang
yang lewat yang tinggal hanya sehari atau setengah hari.(Dan Kami adalah
pewarisnya) dari mereka.
|
||
Dan tidak adalah
Tuhanmu membinasakan kota-kota, sebelum Dia mengutus di ibukota itu seorang
rasul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah [pula]
Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan
kezaliman. (59)
|
وَمَا كَانَ رَبُّكَ
مُهۡلِكَ ٱلۡقُرَىٰ حَتَّىٰ يَبۡعَثَ فِىٓ أُمِّهَا رَسُولاً۬ يَتۡلُواْ
عَلَيۡهِمۡ ءَايَـٰتِنَاۚ وَمَا ڪُنَّا مُهۡلِكِى ٱلۡقُرَىٰٓ إِلَّا
وَأَهۡلُهَا ظَـٰلِمُونَ (٥٩)
|
|
059. (Dan tiadalah Rabbmu membinasakan kota-kota) disebabkan
kelaliman yang dilakukan oleh para penduduknya (sebelum Dia mengutus di ibu
kota itu) yakni pada kota terbesar negeri itu (seorang Rasul yang membacakan
ayat-ayat Kami kepada mereka dan tidak pernah pula Kami membinasakan
kota-kota kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kelaliman) yaitu
mendustakan Rasul-rasul.
|
||
Dan apa saja [1131] yang diberikan
kepada kamu, maka itu adalah keni’matan hidup duniawi dan perhiasannya;
sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Maka apakah
kamu tidak memahaminya? (60)
|
وَمَآ أُوتِيتُم مِّن
شَىۡءٍ۬ فَمَتَـٰعُ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا وَزِينَتُهَاۚ وَمَا عِندَ ٱللَّهِ
خَيۡرٌ۬ وَأَبۡقَىٰٓۚ أَفَلَا تَعۡقِلُونَ (٦٠)
|
|
[1131].
Maksudnya: hal-hal yang berhubungan dengan duniawi seperti, pangkat kekayaan
keturunan dan sebagainya.
|
||
060. (Dan apa saja yang diberikan kepada kalian, maka
itu adalah kenikmatan hidup duniawi dan perhiasannya) kalian bersenang-senang
dan menghias diri dengannya selama hidup kalian, kemudian semuanya akan
lenyap (sedangkan apa yang di sisi Allah) yakni pahala-Nya (adalah lebih baik
dan lebih kekal. Maka apakah kalian tidak memahaminya?) bahwa yang kekal itu
lebih baik daripada yang lenyap. Dapat dibaca Ta'maluna dan Ya'maluna.
|
||
Maka apakah orang yang
Kami janjikan kepadanya suatu janji yang baik [surga] lalu ia memperolehnya,
sama dengan orang yang Kami berikan kepadanya keni’matan hidup duniawi; [1132] kemudian dia pada
hari kiamat termasuk orang-orang yang diseret [ke dalam neraka]? (61)
|
أَفَمَن وَعَدۡنَـٰهُ
وَعۡدًا حَسَنً۬ا فَهُوَ لَـٰقِيهِ كَمَن مَّتَّعۡنَـٰهُ مَتَـٰعَ ٱلۡحَيَوٰةِ
ٱلدُّنۡيَا ثُمَّ هُوَ يَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِ مِنَ ٱلۡمُحۡضَرِينَ (٦١)
|
|
1132).
Maksudnya: orang yang diberi keni'matan hidup duniawi, tetapi tidak
dipergunakannya untuk mencari kebahagiaan hidup di akhirat, karena itu dia di
akhirat diseret ke dalam neraka.
|
||
061. (Maka apakah orang yang Kami janjikan kepadanya
suatu janji yang baik lalu ia memperolehnya) janji yang dimaksud adalah surga
(sama dengan orang yang Kami berikan kepadanya kenikmatan hidup duniawi) yang
dalam waktu dekat pasti akan lenyap (kemudian dia pada hari kiamat termasuk
orang-orang yang diseret) ke dalam neraka. Orang yang dimaksud pada lafal
pertama adalah orang Mukmin dan pada lafal kedua adalah orang kafir maksudnya
tidak ada persamaan di antara keduanya.
|
||
Dan [ingatlah] hari
[di waktu] Allah menyeru mereka seraya berkata: "Dimanakah
sekutu-sekutu-Ku yang dahulu kamu katakan?" (62)
|
وَيَوۡمَ يُنَادِيهِمۡ
فَيَقُولُ أَيۡنَ شُرَكَآءِىَ ٱلَّذِينَ كُنتُمۡ تَزۡعُمُونَ (٦٢)
|
|
062. (Dan) ingatlah (hari di waktu Dia menyeru mereka) yang
dimaksud adalah Allah menyeru mereka (seraya berkata, "Di manakah
sekutu-sekutu-Ku yang dahulu kalian menduga") bahwa mereka adalah
sekutu-sekutu-Ku.
|
||
Berkatalah orang-orang
yang telah tetap hukuman atas mereka ; [1133] "Ya Tuhan kami, mereka inilah orang-orang yang kami
sesatkan itu; kami telah menyesatkan mereka sebagaimana kami [sendiri] sesat
[1134], kami menyatakan
berlepas diri [dari mereka] kepada Engkau, mereka sekali-kali tidak menyembah
kami". (63)
|
قَالَ ٱلَّذِينَ حَقَّ
عَلَيۡہِمُ ٱلۡقَوۡلُ رَبَّنَا هَـٰٓؤُلَآءِ ٱلَّذِينَ أَغۡوَيۡنَآ
أَغۡوَيۡنَـٰهُمۡ كَمَا غَوَيۡنَاۖ تَبَرَّأۡنَآ إِلَيۡكَۖ مَا كَانُوٓاْ
إِيَّانَا يَعۡبُدُونَ (٦٣)
|
|
[1133].
Maksudnya: mereka yang disekutukan dengan Allah.
[1134]. Yang
dikatakan sekutu Allah itu berkata bahwa mereka menyesatkan
pengikut-pengikutnya adalah dengan kemauan pengikut-pengikut itu sendiri,
bukan karena paksaan dari pihak mereka, sebagaimana mereka sendiri sesat
adalah dengan kemauan mereka pula.
|
||
063. (Berkatalah orang-orang yang telah tetap hukuman
atas mereka) yakni mereka harus masuk ke dalam neraka, mereka adalah para
pemimpin kesesatan, ("Ya Rabb kami! Mereka inilah orang-orang yang kami
sesatkan itu) lafal Haula-i adalah Mubtada dan Al Ladzina Aghwainahum adalah
sifatnya (kami telah menyesatkan mereka) lafal ayat ini menjadi Khabarnya.
Yaitu setelah kami sesatkan mereka, maka mereka pun tersesatlah (sebagaimana
kami sendiri sesat) yakni, kami tidak memaksakan mereka untuk sesat (kami
menyatakan berlepas diri kepada Engkau) dari mereka (mereka sekali-kali tidak
menyembah kami") Ma di sini adalah Nafiyah, dan sengaja Maf'ulnya
didahulukan demi untuk Fashilah, atau untuk memelihara keseragaman akhir
ayat.
|
||
Dikatakan [kepada
mereka]: "Serulah olehmu sekutu-sekutu kamu", lalu mereka
menyerunya, maka sekutu-sekutu itu tidak memperkenankan [seruan] mereka, dan
mereka melihat azab. [Mereka ketika itu berkeinginan] kiranya mereka dahulu
menerima petunjuk. (64)
|
وَقِيلَ ٱدۡعُواْ
شُرَكَآءَكُمۡ فَدَعَوۡهُمۡ فَلَمۡ يَسۡتَجِيبُواْ لَهُمۡ وَرَأَوُاْ
ٱلۡعَذَابَۚ لَوۡ أَنَّهُمۡ كَانُواْ يَہۡتَدُونَ (٦٤)
|
|
064. (Dikatakan kepada mereka "Serulah oleh kalian
sekutu-sekutu kalian!") yaitu berhala-berhala yang kalian yakini, bahwa
mereka adalah sekutu-sekutu Allah (lalu mereka menyerunya, maka sekutu-sekutu
itu tidak memperkenankan mereka) tidak menjawab seruan mereka (lalu mereka
melihat) mereka yang diseru itu (azab) melihatnya dengan mata kepala mereka
(kiranya mereka dahulu menerima petunjuk) sewaktu di dunia, mereka baru sadar
setelah melihat azab di akhirat.
|
||
Dan [ingatlah] hari
[di waktu] Allah menyeru mereka, seraya berkata: "Apakah jawabanmu
kepada para rasul?" (65)
|
وَيَوۡمَ
يُنَادِيہِمۡ فَيَقُولُ مَاذَآ أَجَبۡتُمُ ٱلۡمُرۡسَلِينَ (٦٥)
|
|
065. (Dan) ingatlah (hari di waktu Allah menyeru mereka,
seraya berkata "Apakah jawaban kalian kepada para Rasul?") yang
diutus kepada kalian.
|
||
Maka gelaplah bagi
mereka segala macam alasan pada hari itu, karena itu mereka tidak saling
tanya menanya. (66)
|
فَعَمِيَتۡ عَلَيۡہِمُ
ٱلۡأَنۢبَآءُ يَوۡمَٮِٕذٍ۬
فَهُمۡ لَا يَتَسَآءَلُونَ (٦٦)
|
|
066. (Maka gelaplah bagi mereka segala alasan) maksudnya
alasan yang dapat menyelamatkan diri mereka tidak dapat mereka kemukakan (di
hari itu) mereka tidak dapat menemukan alasan agar dirinya dapat selamat dari
azab (karena itu mereka tidak saling tanya menanya) mengenai hal ini, mereka
hanya diam saja.
|
||
Adapun orang yang
bertaubat dan beriman, serta mengerjakan amal yang saleh, semoga dia termasuk
orang-orang yang beruntung. (67)
|
فَأَمَّا مَن تَابَ
وَءَامَنَ وَعَمِلَ صَـٰلِحً۬ا فَعَسَىٰٓ أَن يَكُونَ مِنَ ٱلۡمُفۡلِحِينَ (٦٧)
|
|
067. (Adapun orang yang bertobat) dari kemusyrikan (dan
beriman) percaya kepada keesaan Allah (serta mengerjakan amal yang saleh)
yakni melaksanakan perbuatan-perbuatan yang difardukan (semoga dia termasuk
orang-orang yang beruntung) yang selamat berkat adanya janji Allah.
|
||
Dan Tuhanmu
menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada
pilihan bagi mereka [1135]. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka
persekutukan [dengan Dia]. (68)
|
وَرَبُّكَ يَخۡلُقُ مَا
يَشَآءُ وَيَخۡتَارُۗ مَا ڪَانَ لَهُمُ ٱلۡخِيَرَةُۚ سُبۡحَـٰنَ ٱللَّهِ
وَتَعَـٰلَىٰ عَمَّا يُشۡرِڪُونَ (٦٨)
|
|
[1135]. Bila
Allah telah menentukan sesuatu, maka manusia tidak dapat memilih yang lain
lagi dan harus menaati dan menerima apa yang telah ditetapkan Allah.
|
||
068. (Dan Rabbmu menciptakan apa saja yang
dikehendaki-Nya dan memilih) apa yang dikehendaki-Nya. (Sekali-kali tidak ada
bagi mereka) yakni bagi orang-orang musyrik (pilihan) maksudnya mereka tidak
mempunyai pilihan apa-apa. (Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang
mereka persekutukan) dari kemusyrikan mereka.
|
||
Dan Tuhanmu mengetahui
apa yang disembunyikan [dalam] dada mereka dan apa yang mereka nyatakan.
(69)
|
وَرَبُّكَ يَعۡلَمُ مَا
تُكِنُّ صُدُورُهُمۡ وَمَا يُعۡلِنُونَ (٦٩)
|
|
069. (Dan Rabbmu mengetahui apa yang disembunyikan dalam dada
mereka) yakni yang dirahasiakan di dalam hati mereka berupa kekafiran dan
dosa-dosa lainnya (dan apa yang mereka nyatakan) dengan lisan mereka dari
hal-hal tersebut.
|
||
Dan Dialah Allah,
tidak ada Tuhan [yang berhak disembah] melainkan Dia, bagi-Nyalah segala puji
di dunia dan di akhirat, dan bagi-Nyalah segala penentuan dan hanya
kepada-Nyalah kamu dikembalikan [1136]. (70)
|
وَهُوَ ٱللَّهُ لَآ
إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَۖ لَهُ ٱلۡحَمۡدُ فِى ٱلۡأُولَىٰ وَٱلۡأَخِرَةِۖ وَلَهُ
ٱلۡحُكۡمُ وَإِلَيۡهِ تُرۡجَعُونَ (٧٠)
|
|
[1136].
Maksudnya: Allah sendirilah yang menentukan segala sesuatu dan
ketentuan-ketentuan itu pasti berlaku dan Dia pulalah yang mempunyai
kekuasaan yang mutlak.
|
||
070. (Dan Dia-lah Allah, tidak ada Tuhan yang berhak
disembah melainkan Dia, bagi-Nya-lah segala puji di dunia) (dan di akhirat)
yaitu di surga (dan bagi-Nya-lah segala penentuan) yakni, keputusan yang
terlaksana dalam segala sesuatu (dan hanya kepada-Nya-lah kalian
dikembalikan) melalui hari berbangkit.
|
||
Katakanlah:
"Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus
menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan
sinar terang kepadamu? Maka apakah kamu tidak mendengar?" (71)
|
قُلۡ أَرَءَيۡتُمۡ إِن
جَعَلَ ٱللَّهُ عَلَيۡڪُمُ ٱلَّيۡلَ سَرۡمَدًا إِلَىٰ يَوۡمِ ٱلۡقِيَـٰمَةِ مَنۡ
إِلَـٰهٌ غَيۡرُ ٱللَّهِ يَأۡتِيڪُم بِضِيَآءٍۖ أَفَلَا تَسۡمَعُونَ (٧١)
|
|
071. (Katakanlah) kepada penduduk Mekah ("Terangkanlah
kepadaku) ceritakanlah kepadaku (jika Allah menjadikan untuk kalian malam itu
terus menerus) selama-lamanya (sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain
Allah) menurut dugaan kalian (yang akan mendatangkan sinar terang kepada
kalian?) siang hari kalian mencari penghidupan di dalamnya. (Maka apakah
kalian tidak mendengar?") hal tersebut dengan pendengaran yang dibarengi
dengan pemahaman, karenanya kalian tidak akan melakukan kemusyrikan lagi.
|
||
Katakanlah:
"Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus
menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan
mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya? Maka apakah kamu
tidak memperhatikan?" (72)
|
قُلۡ أَرَءَيۡتُمۡ إِن
جَعَلَ ٱللَّهُ عَلَيۡڪُمُ ٱلنَّہَارَ سَرۡمَدًا إِلَىٰ يَوۡمِ ٱلۡقِيَـٰمَةِ
مَنۡ إِلَـٰهٌ غَيۡرُ ٱللَّهِ يَأۡتِيڪُم بِلَيۡلٍ۬ تَسۡكُنُونَ فِيهِۖ أَفَلَا
تُبۡصِرُونَ (٧٢)
|
|
072. (Katakanlah) kepada mereka, ("Terangkanlah kepadaku,
jika Allah menjadikan untuk kalian siang itu terus menerus sampai hari
kiamat, siapakah Tuhan selain Allah) menurut dugaan kalian (yang akan
mendatangkan malam kepada kalian yang kalian berdiam diri) yakni beristirahat
(padanya?) dari kelelahan dan kecapekan. (Maka apakah kalian tidak
memperhatikan?") kesalahan yang kalian lakukan sekarang, yaitu berupa
perbuatan musyrik; oleh karena itu kemudian kalian meninggalkannya.
|
||
Dan karena rahmat-Nya,
Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu
dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya [pada siang hari] dan
agar kamu bersyukur kepada-Nya. (73)
|
وَمِن رَّحۡمَتِهِۦ
جَعَلَ لَكُمُ ٱلَّيۡلَ وَٱلنَّهَارَ لِتَسۡكُنُواْ فِيهِ وَلِتَبۡتَغُواْ مِن
فَضۡلِهِۦ وَلَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ (٧٣)
|
|
073. (Dan karena rahmat-Nya) rahmat Allah swt. (Dia jadikan
untuk kalian malam dan siang, supaya kalian beristirahat padanya) yakni pada
malam harinya (dan supaya kalian mencari sebagian dari karunia-Nya) pada
siang harinya, untuk mencari penghidupan (dan agar kalian bersyukur) dengan
adanya nikmat Allah pada kedua waktu itu, yaitu malam hari dan siang hari.
|
||
Dan [ingatlah] hari
[di waktu] Allah menyeru mereka, seraya berkata: "Di manakah
sekutu-sekutu-Ku yang dahulu kamu katakan?" (74)
|
وَيَوۡمَ يُنَادِيهِمۡ
فَيَقُولُ أَيۡنَ شُرَڪَآءِىَ ٱلَّذِينَ كُنتُمۡ تَزۡعُمُونَ (٧٤)
|
|
074. (Dan) ingatlah (hari di waktu Allah menyeru mereka,
seraya berkata, "Di manakah sekutu-sekutu-Ku yang dahulu kalian
katakan?") ayat ini disebutkan kembali sebagai pendahuluan dari kisah
selanjutnya, yang diungkapkan oleh ayat berikut ini, yaitu,
|
||
Dan Kami datangkan
dari tiap-tiap umat seorang saksi [1137] lalu Kami berkata "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu",
maka tahulah mereka bahwasanya yang hak itu [1138] kepunyaan Allah dan lenyaplah dari mereka apa yang dahulunya
mereka ada-adakan. (75)
|
وَنَزَعۡنَا مِن ڪُلِّ
أُمَّةٍ۬ شَهِيدً۬ا فَقُلۡنَا هَاتُواْ بُرۡهَـٰنَكُمۡ فَعَلِمُوٓاْ أَنَّ
ٱلۡحَقَّ لِلَّهِ وَضَلَّ عَنۡہُم مَّا ڪَانُواْ يَفۡتَرُونَ (٧٥) ۞
|
|
[1137]. Yang
dimaksud: saksi di sini ialah rasul yang telah diutus kepada mereka waktu di
dunia.
[1138]. Maksudnya: di
waktu itu yakinlah mereka, bahwa apa yang telah diterangkan Allah dengan
perantaraan rasul-Nya itulah yang benar.
|
||
075. (Dan kami datangkan) Kami hadirkan (dari tiap-tiap
umat seorang saksi) seorang nabi yang menyaksikan apa yang telah mereka
katakan (lalu Kami berkata) kepada mereka, ("Tunjukkanlah bukti
kebenaran kalian") yang menunjukkan kebenaran dari kemusyrikan yang
kalian lakukan itu (maka tahulah mereka bahwasanya yang hak) menyandang sifat
Tuhan (kepunyaan Allah) tiada seorang pun yang berserikat dengan-Nya dalam
hal ini (dan lenyaplah) yakni hilanglah (dari mereka apa yang dahulunya
mereka ada-adakan) di dunia, yaitu dakwaan bahwa di samping Allah ada tuhan
yang lain; Maha Tinggi Allah dari hal itu.
|
||
Sesungguhnya Karun
adalah termasuk kaum Musa [1139], maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah
menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh
berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. [Ingatlah] ketika kaumnya
berkata kepadanya: "Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri". (76)
|
إِنَّ قَـٰرُونَ ڪَانَ
مِن قَوۡمِ مُوسَىٰ فَبَغَىٰ عَلَيۡهِمۡۖ وَءَاتَيۡنَـٰهُ مِنَ ٱلۡكُنُوزِ مَآ
إِنَّ مَفَاتِحَهُ ۥ لَتَنُوٓأُ بِٱلۡعُصۡبَةِ أُوْلِى ٱلۡقُوَّةِ إِذۡ
قَالَ لَهُ ۥ قَوۡمُهُ ۥ لَا تَفۡرَحۡۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ
ٱلۡفَرِحِينَ (٧٦)
|
|
[1139]. Karun
adalah salah seorang anak paman Nabi Musa a.s.
|
||
076. (Sesungguhnya Karun adalah termasuk kaum Musa) dia
adalah saudara sepupu Nabi Musa sendiri, yaitu anak saudara lelaki ayah Nabi
Musa yang kawin dengan saudara perempuan ibu Nabi Musa, dan Karun beriman
kepada Nabi Musa (maka ia berlaku aniaya terhadap mereka) yaitu bersifat
takabur; sombong dan merasa paling banyak hartanya (dan Kami telah
menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh
berat dipikul) terasa berat apabila dipikul (oleh sejumlah) segolongan
(orang-orang yang mempunyai) yang memiliki (kekuatan) maksudnya, kunci-kunci
itu sangat berat dirasakan oleh mereka. Huruf Ba yang ada pada lafal Bil
'ushbah berfungsi untuk Ta'diyah. Menurut suatu pendapat dikatakan, bahwa
jumlah mereka ada tujuh puluh orang; dan menurut pendapat yang lain dikatakan
bahwa jumlah mereka ada empat puluh orang, sedangkan menurut yang lainnya
lagi berjumlah sepuluh orang, dan menurut yang lainnya lagi selain dari itu.
Ingatlah (ketika kaumnya berkata kepadanya) yaitu orang-orang yang beriman
dari kalangan kaum Bani Israel berkata kepada Karun ("Janganlah kamu
bangga) dan sombong karena memiliki banyak harta, (sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri") dengan harta yang
dimilikinya.
|
||
Dan carilah pada apa
yang telah dianugerahkan Allah kepadamu [kebahagiaan] negeri akhirat, dan
janganlah kamu melupakan bahagianmu dari [keni’matan] duniawi dan berbuat
baiklah [kepada orang lain] sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu,
dan janganlah kamu berbuat kerusakan di [muka] bumi. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (77)
|
وَٱبۡتَغِ فِيمَآ
ءَاتَٮٰكَ ٱللَّهُ ٱلدَّارَ
ٱلۡأَخِرَةَۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ ٱلدُّنۡيَاۖ وَأَحۡسِن ڪَمَآ
أَحۡسَنَ ٱللَّهُ إِلَيۡكَۖ وَلَا تَبۡغِ ٱلۡفَسَادَ فِى ٱلۡأَرۡضِۖ إِنَّ
ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلۡمُفۡسِدِينَ (٧٧)
|
|
077. (Dan carilah) upayakanlah (pada apa yang telah
dianugerahkan Allah kepada kalian) berupa harta benda (kebahagiaan negeri
akhirat) seumpamanya kamu menafkahkannya di jalan ketaatan kepada Allah (dan
janganlah kamu melupakan) jangan kamu lupa (bagianmu dari kenikmatan duniawi)
yakni hendaknya kamu beramal dengannya untuk mencapai pahala di akhirat (dan
berbuat baiklah) kepada orang-orang dengan bersedekah kepada mereka
(sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat)
mengadakan (kerusakan di muka bumi) dengan mengerjakan perbuatan-perbuatan
maksiat. (Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan) maksudnya Allah pasti akan menghukum mereka.
|
||
Karun berkata:
"Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada
padaku". Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah
membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih
banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang
berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka. (78)
|
قَالَ إِنَّمَآ
أُوتِيتُهُ ۥ عَلَىٰ عِلۡمٍ عِندِىٓۚ أَوَلَمۡ يَعۡلَمۡ أَنَّ ٱللَّهَ
قَدۡ أَهۡلَكَ مِن قَبۡلِهِۦ مِنَ ٱلۡقُرُونِ مَنۡ هُوَ أَشَدُّ مِنۡهُ قُوَّةً۬
وَأَڪۡثَرُ جَمۡعً۬اۚ وَلَا يُسۡـَٔلُ عَن ذُنُوبِهِمُ ٱلۡمُجۡرِمُونَ (٧٨)
|
|
078. (Karun berkata, "Sesungguhnya aku hanya diberi harta
itu) harta yang ada padanya itu (karena ilmu yang ada padaku") sebagai
imbalan dari pengetahuan yang aku miliki; dia seorang yang paling ulung di
kalangan Bani Israel mengenai kitab Taurat, sesudah Musa dan Harun. Allah
berfirman, (Dan apakah ia tidak mengetahui bahwasanya Allah sungguh telah
membinasakan umat-umat sebelumnya) yakni, bangsa-bangsa sebelumnya (yang
lebih kuat daripadanya dan lebih banyak mengumpulkan harta?) maksudnya, Karun
mengetahui kisah mereka, kemudian mereka dibinasakan oleh Allah. (Dan
tidaklah perlu ditanyakan kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang
dosa-dosa mereka) karena Allah mengetahui hal tersebut, maka mereka
dimasukkan ke neraka tanpa dihisab lagi.
|
||
Maka keluarlah Karun
kepada kaumnya dalam kemegahannya [1140]. Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia:
"Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan
kepada Karun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang
besar". (79)
|
فَخَرَجَ عَلَىٰ
قَوۡمِهِۦ فِى زِينَتِهِۦۖ قَالَ ٱلَّذِينَ يُرِيدُونَ ٱلۡحَيَوٰةَ ٱلدُّنۡيَا
يَـٰلَيۡتَ لَنَا مِثۡلَ مَآ أُوتِىَ قَـٰرُونُ إِنَّهُ ۥ لَذُو حَظٍّ
عَظِيمٍ۬ (٧٩)
|
|
[1140].
Menurut mufassir: Karun ke luar dalam satu iring-iringan yang lengkap dengan
pengawal, hamba sahaya dan inang pengasuh untuk memperlihatkan kemegahannya
kepada kaumnya.
|
||
079. (Maka keluarlah) Karun (kepada kaumnya dalam
kemegahannya) berikut para pengikutnya yang banyak jumlahnya; mereka semuanya
menaiki kendaraan seraya memakai pakaian emas dan sutra. Kuda-kuda serta
keledai-keledai yang mereka naiki pun dihiasnya. (Berkatalah orang-orang yang
menghendaki kehidupan dunia, "Aduhai!) huruf Ya di sini menunjukkan
makna Tanbih (Kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada
Karun) dalam masalah keduniawian (sesungguhnya ia benar-benar mempunyai
keberuntungan) yakni bagian (yang besar.") yang sangat banyak
keberuntungannya.
|
||
Berkatalah orang-orang
yang dianugerahi ilmu: "Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah
adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak
diperoleh pahala itu kecuali oleh orang-orang yang sabar". (80)
|
وَقَالَ ٱلَّذِينَ
أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ وَيۡلَڪُمۡ ثَوَابُ ٱللَّهِ خَيۡرٌ۬ لِّمَنۡ ءَامَنَ
وَعَمِلَ صَـٰلِحً۬ا وَلَا يُلَقَّٮٰهَآ
إِلَّا ٱلصَّـٰبِرُونَ (٨٠)
|
|
080. (Berkatalah) kepada mereka (orang-orang yang dianugerahi
ilmu) tentang apa yang telah dijanjikan oleh Allah kelak di akhirat,
("Kecelakaan yang besarlah bagi kalian) lafal Wailakum ini adalah
kalimat hardikan (pahala Allah) di akhirat berupa surga (adalah lebih baik bagi
orang-orang yang beriman dan beramal saleh) daripada apa yang diberikan oleh
Allah kepada Karun di dunia (dan tidak diperoleh pahala itu) yakni surga
(kecuali oleh orang-orang yang sabar") di dalam menjalankan ketaatan dan
menjauhi maksiat.
|
||
Maka Kami benamkanlah
Karun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu
golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. dan tiadalah ia termasuk
orang-orang [yang dapat] membela [dirinya]. (81)
|
فَخَسَفۡنَا بِهِۦ
وَبِدَارِهِ ٱلۡأَرۡضَ فَمَا ڪَانَ لَهُ ۥ مِن فِئَةٍ۬ يَنصُرُونَهُ ۥ
مِن دُونِ ٱللَّهِ وَمَا كَانَ مِنَ ٱلۡمُنتَصِرِينَ (٨١)
|
|
081. (Maka Kami benamkan dia) Karun (beserta rumahnya ke dalam
bumi. Maka tidak ada lagi baginya suatu golongan pun yang menolongnya
terhadap azab Allah) seumpamanya penolong itu dapat mencegah kebinasaan dari
diri Karun. (Dan tiadalah ia termasuk orang-orang yang dapat membela dirinya)
dari azab Allah.
|
||
Dan jadilah
orang-orang yang kemarin mencita-citakan kedudukan Karun itu. berkata:
"Aduhai, benarlah Allah melapangkan rezki bagi siapa yang Dia kehendaki
dari hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya; kalau Allah tidak melimpahkan
karunia-Nya atas kita benar-benar Dia telah membenamkan kita [pula]. Aduhai
benarlah, tidak beruntung orang-orang yang mengingkari [ni’mat Allah]".
(82)
|
وَأَصۡبَحَ ٱلَّذِينَ
تَمَنَّوۡاْ مَكَانَهُ ۥ بِٱلۡأَمۡسِ يَقُولُونَ وَيۡكَأَنَّ ٱللَّهَ
يَبۡسُطُ ٱلرِّزۡقَ لِمَن يَشَآءُ مِنۡ عِبَادِهِۦ وَيَقۡدِرُۖ لَوۡلَآ أَن
مَّنَّ ٱللَّهُ عَلَيۡنَا لَخَسَفَ بِنَاۖ وَيۡكَأَنَّهُ ۥ لَا يُفۡلِحُ
ٱلۡكَـٰفِرُونَ (٨٢)
|
|
082. (Dan jadilah orang-orang yang kemarin mencita-citakan
kedudukan Karun itu) dalam waktu yang singkat (mereka berkata, "Aduhai!
Benarlah Allah melapangkan) yakni meluaskan (rezeki bagi siapa yang Dia
kehendaki dari hamba-hamba-Nya dan membatasinya) menyempitkannya bagi
orang-orang yang dikehendaki-Nya. Lafal Way adalah Isim Fi'il yang artinya
aku sangat kagum, dan huruf Kaf mempunyai makna huruf Lam. Maksudnya, aku
sangat takjub karena sesungguhnya Allah melapangkan dan seterusnya (kalau
Allah tidak melimpahkan harunia-Nya atas kita, benar-benar Dia telah
membenamkan kita pula) dapat dibaca Lakhasafa dan Lakhusifa (Aduhai benarlah,
tidak beruntung orang-orang yang mengingkari.") nikmat Allah seperti
Karun tadi.
|
||
Negeri akhirat [1141] itu, Kami jadikan
untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan
di [muka] bumi. Dan kesudahan [yang baik] [1142] itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa. (83)
|
تِلۡكَ ٱلدَّارُ
ٱلۡأَخِرَةُ نَجۡعَلُهَا لِلَّذِينَ لَا يُرِيدُونَ عُلُوًّ۬ا فِى ٱلۡأَرۡضِ
وَلَا فَسَادً۬اۚ وَٱلۡعَـٰقِبَةُ لِلۡمُتَّقِينَ (٨٣)
|
|
[1141]. Yang
dimaksud kampung akhirat di sini ialah kebahagiaan dan keni'matan di akhirat.
[1142]. Maksudnya:
syurga.
|
||
083. (Negeri akhirat itu,) yakni surga (Kami jadikan
untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri di muka bumi) dengan
melakukan kelaliman (dan tidak pula berbuat kerusakan) dengan melakukan
perbuatan-perbuatan maksiat. (Dan kesudahan yang baik itu) yakni yang terpuji
(adalah bagi orang orang yang bertakwa) maksudnya bagi orang-orang yang takut
kepada azab Allah, yaitu dengan melakukan perbuatan-perbuatan ketaatan
kepada-Nya.
|
||
Barangsiapa yang
datang dengan [membawa] kebaikan, maka baginya [pahala] yang lebih baik
daripada kebaikannya itu; dan barangsiapa yang datang dengan [membawa]
kejahatan, maka tidaklah diberi pembalasan kepada orang-orang yang telah
mengerjakan kejahatan itu, melainkan [seimbang] dengan apa yang dahulu mereka
kerjakan. (84)
|
مَن جَآءَ
بِٱلۡحَسَنَةِ فَلَهُ ۥ خَيۡرٌ۬ مِّنۡہَاۖ وَمَن جَآءَ بِٱلسَّيِّئَةِ
فَلَا يُجۡزَى ٱلَّذِينَ عَمِلُواْ ٱلسَّيِّـَٔاتِ إِلَّا مَا كَانُواْ
يَعۡمَلُونَ (٨٤)
|
|
084. (Barang siapa yang datang dengan membawa kebaikan, maka
baginya pahala yang lebih baik daripada kebaikannya itu) sebagai imbalan
daripada kebaikan yang dibawanya, yaitu sebanyak sepuluh kali lipat dari
pahala kebaikannya (dan barang siapa yang datang dengan membawa kejahatan,
maka tidaklah diberi pembalasan kepada orang-orang yang telah mengerjakan
kejahatan itu melainkan) pembalasan yang seimbang (dengan apa yang dahulu
mereka kerjakan) yakni dengan kejahatannya.
|
||
Sesungguhnya yang
mewajibkan atasmu [melaksanakan hukum-hukum] Al Qur’an, benar-benar akan
mengembalikan kamu ke tempat kembali [1143]. Katakanlah: "Tuhanku mengetahui orang yang membawa
petunjuk dan orang yang dalam kesesatan yang nyata". (85)
|
إِنَّ ٱلَّذِى فَرَضَ
عَلَيۡكَ ٱلۡقُرۡءَانَ لَرَآدُّكَ إِلَىٰ مَعَادٍ۬ۚ قُل رَّبِّىٓ أَعۡلَمُ مَن
جَآءَ بِٱلۡهُدَىٰ وَمَنۡ هُوَ فِى ضَلَـٰلٍ۬ مُّبِينٍ۬ (٨٥)
|
|
[1143]. Yang
dimaksud dengan "tempat kembali" di sini ialah kota Mekah. Ini
adalah suatu janji dari Tuhan bahwa Nabi Muhammad SAW akan kembali ke Mekah
sebagai orang yang menang, dan ini sudah terjadi pada tahun kedelapan hijrah
di waktu Nabi menaklukkan Mekah. Ini merupakan suatu mu'jizat bagi Nabi.
|
||
085. (Sesungguhnya yang mewajibkan atasmu Alquran)
yakni yang menurunkannya (benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat
kembali) ke Mekah, dan bahwa Nabi saw. telah rindu sekali kepada kota Mekah (katakanlah,
"Rabbku mengetahui) tentang (orang yang membawa petunjuk dan orang yang
dalam kesesatan yang nyata"). Ayat ini diturunkan sebagai jawaban atas
perkataan orang-orang kafir Mekah terhadap Nabi saw.; mereka menuduhnya bahwa
ia sesat. Makna ayat ini, dia yakni Nabi saw. datang dengan membawa petunjuk
sedangkan mereka adalah orang-orang yang berada dalam kesesatan. Dan lafal
A'lam bermakna Alimun yakni mengetahui.
|
||
Dan kamu tidak pernah
mengharap agar Al Qur’an diturunkan kepadamu, tetapi ia [diturunkan] karena
suatu rahmat yang besar dari Tuhanmu [1144] sebab itu janganlah sekali-kali kamu menjadi penolong bagi
orang-orang kafir. (86)
|
وَمَا كُنتَ تَرۡجُوٓاْ
أَن يُلۡقَىٰٓ إِلَيۡكَ ٱلۡڪِتَـٰبُ إِلَّا رَحۡمَةً۬ مِّن رَّبِّكَۖ فَلَا
تَكُونَنَّ ظَهِيرً۬ا لِّلۡكَـٰفِرِينَ (٨٦)
|
|
[1144].
Maksudnya: "Al-Qur'anulkarim itu diturunkan bukanlah karena Nabi
Muhammad SAW mengharap agar diturunkan, melainkan karena rahmat daripada
Allah.
|
||
086. (Dan kamu tidak pernah mengharap agar diturunkan
kepadamu Alkitab) yakni Alquran (tetapi) ia diturunkan kepadamu (karena suatu
rahmat yang besar dari Rabbmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu menjadi penolong)
pembantu (bagi orang-orang kafir) dalam agama mereka di mana mereka mengajak
kamu untuk memasukinya.
|
||
Dan janganlah
sekali-kali mereka dapat menghalangimu dari [menyampaikan] ayat-ayat Allah,
sesudah ayat-ayat itu diturunkan kepadamu, dan serulah mereka kepada [jalan]
Tuhanmu, dan janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang
mempersekutukan Tuhan. (87)
|
وَلَا يَصُدُّنَّكَ
عَنۡ ءَايَـٰتِ ٱللَّهِ بَعۡدَ إِذۡ أُنزِلَتۡ إِلَيۡكَۖ وَٱدۡعُ إِلَىٰ
رَبِّكَۖ وَلَا تَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡمُشۡرِڪِينَ (٨٧)
|
|
087. (Dan janganlah sekali-kali mereka dapat menghalangimu)
asal kata Yashuddunnaka adalah Yashuddunaka, kemudian huruf Nun alamat
Rafa'nya dibuang karena lafal dijazamkan, demikian pula huruf Wawu Fa'il
tetapi bukan karena bertemu dengan huruf mati lainnya (dari menyampaikan
ayat-ayat Allah, sesudah ayat-ayat itu diturunkan kepadamu) maksudnya,
janganlah kamu memandang mereka dalam hal tersebut (dan serulah) manusia
(kepada jalan Rabbmu) dengan menganjurkan mereka untuk mengesakan-Nya dan menyembah-Nya
(dan janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang musyrik) yaitu, dengan
membantu mereka. 'Amil Jazm tidak berpengaruh terhadap Fi'il yaitu lafal Wa
La Takunanna, karena Fi'il ini bersifat Mabni, sebagai akibat kemasukan Nun
Taukid.
|
||
Janganlah kamu sembah
di samping [menyembah] Allah, tuhan apapun yang lain. Tidak ada Tuhan [yang
berhak disembah] melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali
Wajah-Nya [Allah]. Bagi-Nyalah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu
dikembalikan. (88)
|
وَلَا تَدۡعُ مَعَ
ٱللَّهِ إِلَـٰهًا ءَاخَرَۘ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَۚ كُلُّ شَىۡءٍ هَالِكٌ
إِلَّا وَجۡهَهُ ۥۚ لَهُ ٱلۡحُكۡمُ وَإِلَيۡهِ تُرۡجَعُونَ (٨٨)
|
|
088. (Janganlah kamu seru) janganlah kamu sembah (di samping
Allah, tuhan apa pun yang lain. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah
melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Dia) kecuali Allah.
(Bagi-Nya-lah segala penentuan) yakni, keputusan yang terlaksana (dan hanya
kepada-Nya-lah kalian dikembalikan) setelah kalian dibangkitkan dari kubur
masing-masing.
|
-
Terjemah dan Tafsir Jalalain ▼
- 1. Al Faatihah
- 2. Al Baqarah-1
- 2. Al Baqarah-2
- 2. Al Baqarah-3
- 2. Al Baqarah-4
- 3. Ali 'Imran-1
- 3. Ali 'Imran-2
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Assy Ssyamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 5. Al Maaidah
- Al Qur'an Per Juz ▼
- 1. Al Fatihah
- 2. Al Baqarah
- 3. Ali Imran
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Asy Syamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 6. Al An'aam
Senin, 29 April 2013
Surah 28 - Al Qashash (1 - 88)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar