Surah NABI MUHAMMAD
S.A.W.
|
|
سُوۡرَةُ محَمَّد
|
|
||
Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
|
|
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
|
|
||
Orang-orang yang kafir
dan menghalang-halangi [manusia] dari jalan Allah, Allah menghapus perbuatan-perbuatan
mereka [1392]. (1)
|
|
ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ
وَصَدُّواْ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ أَضَلَّ أَعۡمَـٰلَهُمۡ (١)
|
|
||
[1392]
Maksudnya: Semua amal perbuatan mereka tidak mendapat bimbingan dari Allah,
tidak dihargai dan tidak mendapat pahala.
|
||
|
||
001. (Orang-orang yang kafir) dari kalangan penduduk Mekah
(dan menghalang-halangi) orang-orang lainnya (dari jalan Allah) dari jalan keimanan
(Allah melebur) menghapus (amal-amal mereka) seperti memberi makan dan
menghubungkan silaturahim; mereka tidak akan melihat pahala amalnya di
akhirat nanti dan mereka hanya mendapat balasan di dunia saja dari
kemurahan-Nya.
|
||
Dan orang-orang yang
beriman [kepada Allah] dan mengerjakan amal-amal yang saleh serta beriman
[pula] kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah yang hak dari
Tuhan mereka, Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki
keadaan mereka. (2)
|
|
وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ
وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ وَءَامَنُواْ بِمَا نُزِّلَ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ۬
وَهُوَ ٱلۡحَقُّ مِن رَّبِّہِمۡۙ كَفَّرَ عَنۡہُمۡ سَيِّـَٔاتِہِمۡ وَأَصۡلَحَ
بَالَهُمۡ (٢)
|
|
||
002. (Dan orang-orang yang beriman) yaitu para sahabat Anshar dan
lainnya (dan mengerjakan amal-amal yang saleh serta beriman pula kepada apa
yang diturunkan kepada Muhammad) yakni Alquran (dan itulah yang hak dari Rabb
mereka, Allah menghapuskan daripada mereka) artinya, Dia mengampuni
(kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan mereka) karena itu mereka
tidak lagi mendurhakai-Nya.
|
||
Yang demikian adalah
karena sesungguhnya orang-orang kafir mengikuti yang bathil dan sesungguhnya
orang-orang yang beriman mengikuti yang hak dari Tuhan mereka. Demikianlah Allah
membuat untuk manusia perbandingan-perbandingan bagi mereka. (3)
|
|
ذَٲلِكَ بِأَنَّ
ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ ٱتَّبَعُواْ ٱلۡبَـٰطِلَ وَأَنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ
ٱتَّبَعُواْ ٱلۡحَقَّ مِن رَّبِّہِمۡۚ كَذَٲلِكَ يَضۡرِبُ ٱللَّهُ لِلنَّاسِ
أَمۡثَـٰلَهُمۡ (٣)
|
|
||
003. (Yang demikian) maksudnya penghapusan amal dan
pengampunan kesalahan-kesalahan itu (adalah karena) disebabkan (orang-orang
kafir mengikuti yang batil) yakni ajakan setan (dan sesungguhnya orang-orang
yang beriman mengikuti yang hak) yakni Alquran (dari Rabb mereka.
Demikianlah) sebagaimana penjelasan tersebut (Allah membuat untuk manusia
perbandingan-perbandingan bagi mereka) untuk menjelaskan keadaan mereka,
yaitu orang kafir amalnya akan dihapus, sedangkan orang mukmin
kesalahan-kesalahannya akan diampuni.
|
||
Apabila kamu bertemu
dengan orang-orang kafir [di medan perang] maka pancunglah batang leher
mereka. Sehingga apabila kamu telah mengalahkan mereka maka tawanlah mereka
dan sesudah itu kamu boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan sampai
perang berhenti. Demikianlah, apabila Allah menghendaki niscaya Allah akan
membinasakan mereka tetapi Allah hendak menguji sebahagian kamu dengan
sebahagian yang lain. Dan orang-orang yang gugur pada jalan Allah, Allah
tidak akan menyia-nyiakan amal mereka. (4)
|
|
فَإِذَا لَقِيتُمُ
ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ فَضَرۡبَ ٱلرِّقَابِ حَتَّىٰٓ إِذَآ أَثۡخَنتُمُوهُمۡ
فَشُدُّواْ ٱلۡوَثَاقَ فَإِمَّا مَنَّۢا بَعۡدُ وَإِمَّا فِدَآءً حَتَّىٰ
تَضَعَ ٱلۡحَرۡبُ أَوۡزَارَهَاۚ ذَٲلِكَ وَلَوۡ يَشَآءُ ٱللَّهُ لَٱنتَصَرَ مِنۡہُمۡ
وَلَـٰكِن لِّيَبۡلُوَاْ بَعۡضَڪُم بِبَعۡضٍ۬ۗ وَٱلَّذِينَ قُتِلُواْ فِى
سَبِيلِ ٱللَّهِ فَلَن يُضِلَّ أَعۡمَـٰلَهُمۡ (٤)
|
|
||
004. (Apabila kalian bertemu dengan orang-orang kafir di medan
perang maka pancunglah batang leher mereka) lafal Dharbur Riqaab adalah
bentuk Mashdar yang menggantikan kedudukan Fi'ilnya, karena asalnya adalah,
Fadhribuu Riqaabahum artinya, maka pancunglah batang leher mereka. Maksudnya,
bunuhlah mereka. Di sini diungkapkan dengan kalimat Dharbur Riqaab yang
artinya memancung leher, karena pukulan yang mematikan itu kebanyakan
dilakukan dengan cara memukul atau memancung batang leher. (Sehingga apabila
kalian telah mengalahkan mereka) artinya kalian telah banyak membunuh mereka
(maka kencangkanlah) tangkaplah dan tawanlah mereka lalu ikatlah mereka
(ikatan mereka) dengan tali pengikat tawanan perang (dan sesudah itu kalian
boleh membebaskan mereka) lafal Mannan adalah bentuk Mashdar yang
menggantikan kedudukan Fi'ilnya; maksudnya, kalian memberikan anugerah kepada
mereka, yaitu dengan cara melepaskan mereka tanpa imbalan apa-apa (atau
menerima tebusan) artinya, kalian meminta tebusan berupa harta atau tukaran
dengan kaum muslimin yang ditawan oleh mereka (sampai perang meletakkan)
maksudnya, orang-orang yang terlibat di dalam peperangan itu meletakkan
(senjatanya) artinya, menghentikan adu senjata dan adu lain-lainnya, misalnya
orang-orang kafir menyerah kalah atau mereka menandatangani perjanjian
gencatan senjata; hal inilah akhir dari suatu peperangan dan saling
tawan-menawan. (Demikianlah) menjadi Khabar dari Mubtada yang diperkirakan
keberadaannya, yaitu perkara tentang menghadapi orang-orang kafir adalah
sebagaimana yang telah disebutkan tadi (apabila Allah menghendaki niscaya
Allah dapat menang atas mereka) tanpa melalui peperangan lagi (tetapi) Dia
memerintahkan kalian supaya berperang (untuk menguji sebagian kalian dengan
sebagian yang lain) di antara mereka dalam peperangan itu, sebagian orang
yang gugur di antara kalian ada yang dimasukkan ke dalam surga, dan sebagian
lagi dimasukkan ke dalam neraka. (Dan orang-orang yang gugur) menurut suatu
qiraat dibaca Qaataluu dan seterusnya, ayat ini diturunkan pada waktu perang
Uhud, karena banyak di antara pasukan kaum muslimin yang gugur dan mengalami
luka-luka (di jalan Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakan) maksudnya, tidak
akan menghapuskan (amal mereka.)
|
||
Allah akan memberi
pimpinan kepada mereka dan memperbaiki keadaan mereka, (5)
|
|
سَيَہۡدِيہِمۡ
وَيُصۡلِحُ بَالَهُمۡ (٥)
|
|
||
005. (Allah akan memberi petunjuk kepada mereka) di dunia dan
di akhirat kepada yang bermanfaat buat diri mereka (dan memperbaiki keadaan
mereka) di dunia dan di akhirat. Perbaikan di dunia adalah bagi mereka yang
tidak gugur, yang termasuk ke dalam pengertian ungkapan Qutiluu dengan cara
Taghlib, artinya lebih memprioritaskan mereka yang gugur di jalan Allah swt.
|
||
dan memasukkan mereka
ke dalam surga yang telah diperkenalkan-Nya kepada mereka. (6)
|
|
وَيُدۡخِلُهُمُ
ٱلۡجَنَّةَ عَرَّفَهَا لَهُمۡ (٦)
|
|
||
006. (Dan memasukkan mereka ke dalam surga yang telah
diperkenalkan) telah dijelaskan (kepada mereka) sehingga mereka mengetahui
tempat-tempat tinggal mereka dalam surga itu dan mereka telah mengenal
istri-istri mereka dan telah mengenal pelayan-pelayan yang akan melayani
mereka tanpa membutuhkan petunjuk lagi.
|
||
Hai orang-orang yang
beriman, jika kamu menolong [agama] Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan
meneguhkan kedudukanmu. (7)
|
|
يَـٰٓأَيُّہَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِن تَنصُرُواْ ٱللَّهَ يَنصُرۡكُمۡ وَيُثَبِّتۡ
أَقۡدَامَكُمۡ (٧)
|
|
||
007. (Hai orang-orang yang beriman! Jika kalian menolong
Allah) yakni agama-Nya dan Rasul-Nya (niscaya Dia menolong kalian) atas
musuh-musuh kalian (dan meneguhkan telapak kaki kalian) di dalam medan
perang.
|
||
Dan orang-orang yang
kafir maka kecelakaanlah bagi mereka dan Allah menghapus amal-amal mereka.
(8)
|
|
وَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ
فَتَعۡسً۬ا لَّهُمۡ وَأَضَلَّ أَعۡمَـٰلَهُمۡ (٨)
|
|
||
008. (Dan orang-orang yang kafir) dari kalangan penduduk
Mekah; lafal ayat ini berkedudukan menjadi Mubtada, sedangkan Khabarnya,
niscaya mereka celaka. Pengertian ini disimpulkan dari firman selanjutnya
yaitu (maka kecelakaanlah bagi mereka) yakni kebinasaan dan kekecewaanlah
yang akan mereka terima dari Allah (dan Allah menyesatkan amal perbuatan
mereka) lafal ayat ini diathafkan pada Ta'isuu yang keberadaannya
diperkirakan.
|
||
Yang demikian itu
adalah karena sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah [Al
Qur’an] lalu Allah menghapuskan [pahala-pahala] amal-amal mereka. (9)
|
|
ذَٲلِكَ بِأَنَّهُمۡ
كَرِهُواْ مَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ فَأَحۡبَطَ أَعۡمَـٰلَهُمۡ (٩) ۞
|
|
||
009. (Yang demikian itu) kecelakaan dan penyesatan itu (adalah
karena sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah) yakni
Alquran yang diturunkan-Nya, di dalamnya terkandung masalah-masalah taklif
atau kewajiban-kewajiban (lalu Allah menghapuskan pahala amal-amal mereka.)
|
||
Maka apakah mereka
tidak mengadakan perjalanan di muka bumi sehingga mereka dapat memperhatikan
bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka; Allah telah menimpakan
kebinasaan atas mereka dan orang-orang kafir akan menerima [akibat-akibat]
seperti itu. (10)
|
|
أَفَلَمۡ يَسِيرُواْ
فِى ٱلۡأَرۡضِ فَيَنظُرُواْ كَيۡفَ كَانَ عَـٰقِبَةُ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡۚ
دَمَّرَ ٱللَّهُ عَلَيۡہِمۡۖ وَلِلۡكَـٰفِرِينَ أَمۡثَـٰلُهَا (١٠)
|
|
||
010. (Maka apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di bumi
sehingga mereka dapat memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang
sebelum mereka; Allah telah menimpakan kebinasaan atas mereka) atas diri
mereka, dan anak-anak serta harta benda mereka (dan orang-orang kafir akan
menerima hal yang seperti itu) yaitu mereka akan menerima akibat-akibat yang
sama dengan apa yang telah diterima oleh orang-orang kafir sebelum mereka.
|
||
Yang demikian itu
karena sesungguhnya Allah adalah pelindung orang-orang yang beriman dan
karena sesungguhnya orang-orang kafir itu tiada mempunyai pelindung.
(11)
|
|
ذَٲلِكَ بِأَنَّ
ٱللَّهَ مَوۡلَى ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَأَنَّ ٱلۡكَـٰفِرِينَ لَا مَوۡلَىٰ
لَهُمۡ (١١)
|
|
||
011. (Yang demikian itu) dimenangkannya orang-orang mukmin dan
dikalahkannya orang-orang kafir (karena sesungguhnya Allah adalah pelindung)
pelindung dan penolong (orang-orang yang beriman dan karena sesungguhnya
orang-orang kafir itu tiada mempunyai pelindung.)
|
||
Sesungguhnya Allah
memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh ke dalam surga
yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Dan orang-orang yang kafir itu
bersenang-senang [di dunia] dan mereka makan seperti makannya
binatang-binatang. Dan neraka adalah tempat tinggal mereka. (12)
|
|
إِنَّ ٱللَّهَ يُدۡخِلُ
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ جَنَّـٰتٍ۬ تَجۡرِى مِن
تَحۡتِہَا ٱلۡأَنۡہَـٰرُۖ وَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ يَتَمَتَّعُونَ وَيَأۡكُلُونَ
كَمَا تَأۡكُلُ ٱلۡأَنۡعَـٰمُ وَٱلنَّارُ مَثۡوً۬ى لَّهُمۡ (١٢)
|
|
||
012. (Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amal saleh ke dalam surga yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai. Dan orang-orang yang kafir itu bersenang-senang) di dunia (dan
mereka makan seperti makannya binatang-binatang) tiada lagi yang menjadi
kepentingan mereka selain dari perut dan nafsu syahwatnya dan mereka sama
sekali tidak menoleh sedikit pun kepada masalah akhirat. (Dan neraka adalah
tempat tinggal mereka) atau, tempat menetap dan tempat kembali mereka untuk
selama-lamanya.
|
||
Dan betapa banyaknya
negeri-negeri yang [penduduknya] lebih kuat dari [penduduk] negerimu
[Muhammad] yang telah mengusirmu itu. Kami telah membinasakan mereka; maka
tidak ada seorang penolongpun bagi mereka. (13)
|
|
وَكَأَيِّن مِّن
قَرۡيَةٍ هِىَ أَشَدُّ قُوَّةً۬ مِّن قَرۡيَتِكَ ٱلَّتِىٓ أَخۡرَجَتۡكَ
أَهۡلَكۡنَـٰهُمۡ فَلَا نَاصِرَ لَهُمۡ (١٣)
|
|
||
013. (Dan berapa banyaknya) sudah berapa banyak
(negeri-negeri) yakni penduduknya (yang lebih kuat dari penduduk negerimu)
lebih kuat daripada penduduk negeri Mekah (yang telah mengusirmu itu) Dhamir
di sini lebih memperhatikan lafal Qaryah (Kami telah membinasakan mereka) di
sini lebih diperhatikan makna yang terkandung pada lafal Qaryah yang pertama
(maka tidak ada seorang penolong pun bagi mereka) dari kebinasaan yang Kami
lakukan.
|
||
Maka apakah orang yang
berpegang pada keterangan yang datang dari Tuhannya sama dengan orang yang
[syaitan] menjadikan dia memandang baik perbuatannya yang buruk itu dan
mengikuti hawa nafsunya? (14)
|
|
أَفَمَن كَانَ عَلَىٰ
بَيِّنَةٍ۬ مِّن رَّبِّهِۦ كَمَن زُيِّنَ لَهُ ۥ سُوٓءُ عَمَلِهِۦ
وَٱتَّبَعُوٓاْ أَهۡوَآءَهُم (١٤)
|
|
||
014. (Maka apakah orang yang berpegang pada keterangan) yakni
hujah dan argumentasi (yang datang dari Rabbnya) mereka adalah orang-orang
mukmin (sama dengan orang yang dihiasi oleh keburukan amal perbuatannya)
karena itu lalu ia memandangnya sebagai perbuatan yang baik, mereka adalah
orang-orang kafir Mekah (dan mengikuti hawa nafsunya?) dalam menyembah
berhala-berhala, maksudnya tentu saja tidak ada persamaan di antara keduanya.
|
||
[Apakah] perumpamaan
[penghuni] surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di
dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya,
sungai-sungai dari air susu yang tiada berubah rasanya, sungai-sungai dari
khamar [arak] yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu
yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan
ampunan dari Tuhan mereka, sama dengan orang yang kekal dalam neraka dan
diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya?
(15)
|
|
مَّثَلُ ٱلۡجَنَّةِ
ٱلَّتِى وُعِدَ ٱلۡمُتَّقُونَۖ فِيہَآ أَنۡہَـٰرٌ۬ مِّن مَّآءٍ غَيۡرِ
ءَاسِنٍ۬ وَأَنۡہَـٰرٌ۬ مِّن لَّبَنٍ۬ لَّمۡ يَتَغَيَّرۡ طَعۡمُهُ ۥ وَأَنۡہَـٰرٌ۬
مِّنۡ خَمۡرٍ۬ لَّذَّةٍ۬ لِّلشَّـٰرِبِينَ وَأَنۡہَـٰرٌ۬ مِّنۡ عَسَلٍ۬
مُّصَفًّ۬ىۖ وَلَهُمۡ فِيہَا مِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٲتِ وَمَغۡفِرَةٌ۬ مِّن
رَّبِّہِمۡۖ كَمَنۡ هُوَ خَـٰلِدٌ۬ فِى ٱلنَّارِ وَسُقُواْ مَآءً حَمِيمً۬ا
فَقَطَّعَ أَمۡعَآءَهُمۡ (١٥)
|
|
||
015. (Perumpamaan) gambaran tentang (surga yang dijanjikan
kepada orang-orang yang bertakwa) dan yang menjadi milik bersama bagi
orang-orang yang memasukinya. Lafal ayat ini menjadi Mubtada, sedangkan
Khabarnya ialah (yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada
berubah rasa dan baunya) dapat dibaca Aasinin atau Asinin, jika dibaca
Aasinin wazannya sama dengan lafal Dhaaribin, jika dibaca Asinin Wazannya
sama dengan lafal Hadzirun. Artinya, airnya tidak berubah atau tidak berbeda
dengan air dunia yang dapat berubah karena ada sesuatu yang mencampurinya
(sungai-sungai dari air susu yang tiada berubah rasanya) berbeda dengan air
susu di dunia, karena air susu di dunia keluar dari susu (sungai-sungai dari
khamar yang lezat rasanya) sangat lezat rasanya (bagi peminumnya) berbeda
halnya dengan khamar di dunia, khamar dunia rasanya tidak enak bila diminum
(dan sungai-sungai dari madu yang disaring) berbeda dengan madu di dunia,
karena madu di dunia keluar dari perut tawon kemudian bercampur dengan lilin
dan lain sebagainya (dan mereka memperoleh di dalamnya) berbagai macam jenis
(dari aneka ragam buah-buahan, dan ampunan dari Rabb mereka) Rabb mereka rela
terhadap mereka di samping kebaikan-Nya yang terus melimpah bagi mereka tanpa
henti-hentinya, yaitu berupa kenikmatan-kenikmatan yang telah disebutkan
tadi. Berbeda halnya dengan perihal seorang tuan atau pemilik hamba sahaya di
dunia, karena sesungguhnya sekalipun majikan dari hamba sahaya itu berbuat
baik kepadanya hal itu dibarengi dengan amarahnya, yakni terkadang sang
majikan memarahinya (sama dengan orang yang kekal dalam neraka) lafal ayat
ini menjadi Khabar dari Mubtada yang diperkirakan keberadaannya yakni, apakah
orang yang berada dalam kenikmatan tersebut sama dengan orang yang kekal di
dalam neraka (dan diberi minuman dengan air yang mendidih) yakni air yang
sangat panas (sehingga memotong-motong ususnya?) artinya, minuman itu
menghancurkan dan mencabik-cabik isi perutnya. Lafal Am'aa adalah bentuk
jamak dari lafal Mi'a, sedangkan huruf Alifnya adalah ganti dari huruf Ya,
karena sebagian dari mereka ada yang mengatakan Mi'yaani.
|
||
Dan di antara mereka
ada orang yang mendengarkan perkataanmu sehingga apabila mereka keluar dari
sisimu mereka berkata kepada orang yang telah diberi ilmu pengetahuan [sahabat-sahabat
Nabi]: "Apakah yang dikatakannya tadi?" Mereka itulah orang-orang
yang dikunci mati hati mereka oleh Allah dan mengikuti hawa nafsu mereka.
(16)
|
|
وَمِنۡہُم مَّن
يَسۡتَمِعُ إِلَيۡكَ حَتَّىٰٓ إِذَا خَرَجُواْ مِنۡ عِندِكَ قَالُواْ لِلَّذِينَ
أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ مَاذَا قَالَ ءَانِفًاۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ ٱلَّذِينَ طَبَعَ ٱللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِہِمۡ وَٱتَّبَعُوٓاْ
أَهۡوَآءَهُمۡ (١٦)
|
|
||
016. (Dan di antara mereka) orang-orang kafir itu (ada orang
yang mendengarkan perkataanmu) sewaktu kamu berkhutbah Jumat, mereka adalah
orang-orang munafik (sehingga apabila mereka keluar dari sisimu mereka
berkata kepada orang-orang yang telah diberi ilmu pengetahuan) dari kalangan
sahabat Nabi saw. antara lain adalah Ibnu Masud dan Ibnu Abbas r.a.; mereka mengatakan
kepadanya dengan nada sinis dan mengejek, ("Apakah yang dikatakannya
tadi?") dapat dibaca Aanifan atau Anifan, maksudnya kami kurang jelas.
(Mereka itulah orang-orang yang dikunci mati hati mereka oleh Allah) dengan
kekafiran (dan mengikuti hawa nafsu mereka) dalam kemunafikan.
|
||
Dan orang-orang yang
mendapat petunjuk Allah menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan kepada
mereka [balasan] ketakwaannya. (17)
|
|
وَٱلَّذِينَ
ٱهۡتَدَوۡاْ زَادَهُمۡ هُدً۬ى وَءَاتَٮٰهُمۡ
تَقۡوَٮٰهُمۡ (١٧)
|
|
||
017. (Dan orang-orang yang mendapat petunjuk) mereka adalah
orang-orang mukmin (Dia menambah kepada mereka) yakni Allah swt. (petunjuk
dan memberikan kepada mereka -balasan- ketakwaannya) maksudnya, Allah
memberikan ilham kepada mereka untuk mengamalkan hal-hal yang dapat
memelihara diri mereka dari neraka.
|
||
Maka tidaklah yang
mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat [yaitu] kedatangannya kepada
mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya.
Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila hari kiamat
sudah datang? (18)
|
|
فَهَلۡ يَنظُرُونَ
إِلَّا ٱلسَّاعَةَ أَن تَأۡتِيَہُم بَغۡتَةً۬ۖ فَقَدۡ جَآءَ أَشۡرَاطُهَاۚ
فَأَنَّىٰ لَهُمۡ إِذَا جَآءَتۡہُمۡ ذِكۡرَٮٰهُمۡ (١٨)
|
|
||
018. (Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu) maksudnya
tiadalah yang ditunggu-tunggu, oleh orang-orang kafir Mekah (melainkan hari
kiamat yaitu kedatangannya kepada mereka) lafal An Ta'tiyahum menjadi Badal
Isytimal dari lafal As-Saa'ah; yakni, perkaranya tiada lain hanyalah menunggu
kedatangan kiamat kepada mereka (dengan tiba-tiba) atau secara
sekonyong-konyong (karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya)
alamat-alamatnya, antara lain diutusnya Nabi saw., terbelahnya bulan dan
munculnya Ad-Dukhaan. (Maka apabila ia datang kepada mereka apakah faedahnya)
yang dimaksud adalah kedatangan hari kiamat (kesadaran mereka) keinsafan
mereka, tidak ada manfaatnya lagi buat mereka.
|
||
Maka ketahuilah, bahwa
sesungguhnya tidak ada Tuhan [Yang Hak] melainkan Allah dan mohonlah ampunan
bagi dosamu dan bagi [dosa] orang-orang mu’min, laki-laki dan perempuan. Dan
Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat tinggalmu. (19)
|
|
فَٱعۡلَمۡ
أَنَّهُ ۥ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ وَٱسۡتَغۡفِرۡ لِذَنۢبِكَ وَلِلۡمُؤۡمِنِينَ
وَٱلۡمُؤۡمِنَـٰتِۗ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ مُتَقَلَّبَكُمۡ وَمَثۡوَٮٰكُمۡ (١٩)
|
|
||
019. (Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan
melainkan Allah) maksudnya, tetaplah engkau hai Muhammad pada prinsipmu yang
demikian itu, karena itu bermanfaat kelak di hari kiamat (dan mohonlah
ampunan bagi dosamu) yakni demi dosamu. Menurut suatu pendapat disebutkan,
bahwa dikatakan demikian kepada Nabi Muhammad saw. dimaksud sebagai pelajaran
buat umatnya, supaya mereka meniru jejaknya. Sedangkan bagi nabi dima'shum
atau terpelihara dari perbuatan dosa. Memang Nabi saw. telah mengerjakan hal
ini sebagaimana yang diungkapkan di dalam salah satu sabdanya yang
mengatakan, "Sesungguhnya aku selalu memohon ampun kepada Allah sebanyak
seratus kali untuk setiap harinya." (dan bagi dosa orang-orang mukmin,
laki-laki dan perempuan) di dalam ungkapan ayat ini terkandung penghormatan
buat mereka, karena Allah swt. memerintahkan kepada nabi supaya memintakan
ampun buat mereka. (Dan Allah mengetahui tempat kalian berusaha) tempat
kalian bergerak di siang hari dalam rangka mencari upaya penghidupan (dan
tempat tinggal kalian) maksudnya, tempat kalian beristirahat di tempat tidur
kalian pada malam hari. Makna yang dimaksud ialah bahwa Allah swt. mengetahui
semua hal ikhwal kalian, tiada sesuatu pun yang samar bagi-Nya, maka
berhati-hatilah kalian kepada-Nya. Khitab dalam ayat ini ditujukan kepada
orang-orang mukmin dan lain-lainnya.
|
||
Dan orang-orang yang
beriman berkata: "Mengapa tiada diturunkan suatu surat [1393] ?" Maka apabila
diturunkan suatu surat yang jelas maksudnya dan disebutkan di dalamnya
[perintah] perang, kamu lihat orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya
memandang kepadamu seperti pandangan orang yang pingsan karena takut mati,
dan kecelakaanlah bagi mereka. (20)
|
|
وَيَقُولُ ٱلَّذِينَ
ءَامَنُواْ لَوۡلَا نُزِّلَتۡ سُورَةٌ۬ۖ فَإِذَآ أُنزِلَتۡ سُورَةٌ۬
مُّحۡكَمَةٌ۬ وَذُكِرَ فِيہَا ٱلۡقِتَالُۙ رَأَيۡتَ ٱلَّذِينَ فِى قُلُوبِہِم
مَّرَضٌ۬ يَنظُرُونَ إِلَيۡكَ نَظَرَ ٱلۡمَغۡشِىِّ عَلَيۡهِ مِنَ ٱلۡمَوۡتِۖ
فَأَوۡلَىٰ لَهُمۡ (٢٠)
|
|
||
[1393] Yang dimaksud
dengan "surat" di sini ialah surat yang berisi perintah untuk
memerangi orang-orang kafir.
|
||
|
||
020. (Dan orang-orang yang beriman berkata) dalam
rangka meminta berjihad, ("Mengapa tidak) atau kenapa tidak (diturunkan
suatu surah?") yang di dalamnya disebutkan masalah jihad. (Maka apabila
diturunkan suatu surah yang muhkam) tiada suatu ayat pun darinya yang
dimansukh (dan disebutkan di dalamnya perintah perang) anjuran untuk
berperang bagi kalian (kalian lihat orang-orang yang di dalam hatinya ada
penyakit) berupa keragu-raguan dalam memeluk agamamu, mereka adalah
orang-orang munafik (melihat kepadamu dengan pandangan seperti orang yang
pingsan) tidak sadarkan diri (karena takut mati) khawatir akan mati dan benci
kepadanya; maksudnya mereka takut menghadapi peperangan dan sangat benci
kepadanya. (Maka hal yang lebih utama bagi mereka) lafal ayat ini
berkedudukan menjadi Mubtada, sedangkan Khabarnya ialah:
|
||
Ta’at dan mengucapkan
perkataan yang baik [adalah lebih baik bagi mereka]. Apabila telah tetap
perintah perang [mereka tidak menyukainya]. Tetapi jika mereka benar
[imannya] terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.
(21)
|
|
طَاعَةٌ۬ وَقَوۡلٌ۬
مَّعۡرُوفٌ۬ۚ فَإِذَا عَزَمَ ٱلۡأَمۡرُ فَلَوۡ صَدَقُواْ ٱللَّهَ لَكَانَ
خَيۡرً۬ا لَّهُمۡ (٢١)
|
|
||
021. (Adalah taat dan mengucapkan perkataan yang baik) artinya
bersikap baik terhadapmu. (Apabila telah tetap perintah) maksudnya, perang
telah difardukan. (Maka jika mereka menepati kepada Allah) dalam beriman dan
taat kepada-Nya (niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka) Jumlah
yang jatuh sesudah Lau merupakan Jawab dari lafal Idzaa.
|
||
Maka apakah kiranya
jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan
hubungan kekeluargaan? (22)
|
|
فَهَلۡ عَسَيۡتُمۡ إِن
تَوَلَّيۡتُمۡ أَن تُفۡسِدُواْ فِى ٱلۡأَرۡضِ وَتُقَطِّعُوٓاْ أَرۡحَامَكُمۡ (٢٢)
|
|
||
022. (Maka apakah sekiranya) dapat dibaca `Asaitum atau
`Asiitum, di dalam ungkapan ini terkandung ungkapan Iltifat dari Ghaibah
kepada Mukhathab; maksudnya barangkali kalian (jika kalian berpaling)
memalingkan diri dari iman (kalian akan membuat kerusakan di muka bumi dan
memutuskan hubungan kekeluargaan) maksudnya, kalian akan kembali kepada
akhlak jahiliyah, yaitu gemar mengadakan kerusakan dan peperangan.
|
||
Mereka itulah
orang-orang yang dila’nati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan
dibutakan-Nya penglihatan mereka. (23)
|
|
أُوْلَـٰٓٮِٕكَ ٱلَّذِينَ
لَعَنَهُمُ ٱللَّهُ فَأَصَمَّهُمۡ وَأَعۡمَىٰٓ أَبۡصَـٰرَهُمۡ (٢٣)
|
|
||
023. (Mereka itulah) yakni orang-orang yang merusak itu
(orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka) dari
mendengarkan perkara yang hak (dan dibutakan-Nya mata mereka) dari jalan petunjuk.
|
||
Maka apakah mereka
tidak memperhatikan Al Qur’an ataukah hati mereka terkunci? (24)
|
|
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ
ٱلۡقُرۡءَانَ أَمۡ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقۡفَالُهَآ (٢٤)
|
|
||
024. (Maka apakah mereka tidak memperhatikan Alquran) yang
dapat membimbing mereka untuk mengetahui perkara yang hak (ataukah)
sebenarnya (pada hati) mereka (terdapat kuncinya) karena itu mereka tidak
dapat memahami kebenaran.
|
||
Sesungguhnya
orang-orang yang kembali ke belakang [kepada kekafiran] sesudah petunjuk itu
jelas bagi mereka, syaitan telah menjadikan mereka mudah [berbuat dosa] dan
memanjangkan angan-angan mereka. (25)
|
|
إِنَّ ٱلَّذِينَ
ٱرۡتَدُّواْ عَلَىٰٓ أَدۡبَـٰرِهِم مِّنۢ بَعۡدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ ٱلۡهُدَىۙ
ٱلشَّيۡطَـٰنُ سَوَّلَ لَهُمۡ وَأَمۡلَىٰ لَهُمۡ (٢٥)
|
|
||
025. (Sesungguhnya orang-orang yang kembali) karena nifaq (ke
belakang sesudah petunjuk itu jelas bagi mereka, setan telah menjadikan
mereka memandang baik) artinya, setan telah menghiasi mereka (dan
memanjangkan angan-angan mereka) dapat dibaca Umlii atau Amlaa; yang
memanjangkan angan-angan mereka adalah setan berdasarkan kehendak dari Allah
swt. karena pada kenyataannya Dialah yang menyesatkan mereka.
|
||
Yang demikian itu
karena sesungguhnya mereka [orang-orang munafik] itu berkata kepada
orang-orang yang benci kepada apa yang diturunkan Allah [orang-orang Yahudi]:
"Kami akan mematuhi kamu dalam beberapa urusan", sedang Allah
mengetahui rahasia mereka. (26)
|
|
ذَٲلِكَ بِأَنَّهُمۡ
قَالُواْ لِلَّذِينَ كَرِهُواْ مَا نَزَّلَ ٱللَّهُ سَنُطِيعُڪُمۡ فِى بَعۡضِ
ٱلۡأَمۡرِۖ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ إِسۡرَارَهُمۡ (٢٦)
|
|
||
026. (Yang demikian itu) yakni kesesatan mereka itu (karena
sesungguhnya mereka itu berkata kepada orang-orang yang benci kepada apa yang
diturunkan Allah) yakni berkata kepada orang-orang musyrik, ("Kami akan
mematuhi kalian dalam beberapa urusan") yaitu bersedia untuk membantu
dalam memusuhi Nabi saw. dan menghasut kaum muslimin supaya mereka tidak mau
berjihad bersamanya. Orang-orang munafik itu mengatakan demikian secara
rahasia, akan tetapi kemudian Allah swt. menampakkannya (sedangkan Allah
mengetahui rahasia mereka) kalau dibaca Asraarahum berarti bentuk jamak dari
lafal Sirrun yang artinya rahasia, kalau dibaca Israarahum berarti Mashdar.
|
||
Bagaimanakah [keadaan
mereka] apabila malaikat [maut] mencabut nyawa mereka seraya memukul muka
mereka dan punggung mereka? (27)
|
|
فَكَيۡفَ إِذَا
تَوَفَّتۡهُمُ ٱلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةُ
يَضۡرِبُونَ وُجُوهَهُمۡ وَأَدۡبَـٰرَهُمۡ (٢٧)
|
|
||
027. (Bagaimanakah) keadaan mereka (apabila malaikat mencabut
nyawa mereka seraya memukul) lafal Yadhribuuna merupakan Hal atau kata
keterangan keadaan dari malaikat (muka dan punggung mereka) dengan
pemukul-pemukul dari besi.
|
||
Yang demikian itu
adalah karena sesungguhnya mereka mengikuti apa yang menimbulkan kemurkaan
Allah dan [karena] mereka membenci [apa yang menimbulkan] keridhaan-Nya;
sebab itu Allah menghapus [pahala] amal-amal mereka. (28)
|
|
ذَٲلِكَ بِأَنَّهُمُ ٱتَّبَعُواْ
مَآ أَسۡخَطَ ٱللَّهَ وَڪَرِهُواْ رِضۡوَٲنَهُ ۥ فَأَحۡبَطَ
أَعۡمَـٰلَهُمۡ (٢٨)
|
|
||
028. (Yang demikian itu) yakni, kematian mereka seperti yang
telah disebutkan tadi (karena sesungguhnya mereka mengikuti apa yang
menimbulkan kemurkaan Allah dan karena mereka membenci keridaan-Nya) artinya,
mereka tidak mau mengamalkan hal-hal yang membuat keridaan-Nya (sebab itu
Allah menghapus pahala amal-amal mereka.)
|
||
Atau apakah
orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya mengira bahwa Allah tidak akan menampakkan
kedengkian mereka? (29)
|
|
أَمۡ حَسِبَ ٱلَّذِينَ
فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ أَن لَّن يُخۡرِجَ ٱللَّهُ أَضۡغَـٰنَہُمۡ (٢٩)
|
|
||
029. (Atau apakah orang-orang yang ada penyakit dalam kalbunya
mengira bahwa Allah tidak akan menampakkan kedengkian mereka) kepada Nabi
saw. dan orang-orang mukmin?
|
||
Dan kalau Kami
menghendaki, niscaya Kami tunjukkan mereka kepadamu sehingga kamu benar-benar
dapat mengenal mereka dengan tanda-tandanya. Dan kamu benar-benar akan
mengenal mereka dari kiasan-kiasan perkataan mereka dan Allah mengetahui
perbuatan-perbuatan kamu. (30)
|
|
وَلَوۡ نَشَآءُ
لَأَرَيۡنَـٰكَهُمۡ فَلَعَرَفۡتَهُم بِسِيمَـٰهُمۡۚ وَلَتَعۡرِفَنَّهُمۡ فِى
لَحۡنِ ٱلۡقَوۡلِۚ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ أَعۡمَـٰلَكُمۡ (٣٠)
|
|
||
030. (Dan kalau Kami menghendaki, niscaya Kami tunjukkan
mereka kepadamu) atau Kami kenalkan mereka kepadamu, kemudian huruf Lam
Taukid diulangi pada firman berikutnya (sehingga kamu benar-benar dapat
mengenal mereka dengan tanda-tanda) berikut ciri-ciri khas mereka. (Dan
sungguh kamu benar-benar akan mengenal mereka) huruf Wawu menunjukkan makna
bagi Qasam atau sumpah yang tidak disebutkan, sedangkan lafal sesudahnya
merupakan Jawabnya (dari kiasan-kiasan perkataan mereka) atau makna perkataan
mereka, bilamana mereka berkata di hadapanmu mereka pasti menyindir dengan
kata-kata yang mengandung hinaan terhadap perkara kaum muslimin (dan Allah
mengetahui perbuatan-perbuatan kalian.)
|
||
Dan sesungguhnya Kami
benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad
dan bersabar di antara kamu; dan agar Kami menyatakan [baik buruknya] hal
ihwalmu. (31)
|
|
وَلَنَبۡلُوَنَّكُمۡ
حَتَّىٰ نَعۡلَمَ ٱلۡمُجَـٰهِدِينَ مِنكُمۡ وَٱلصَّـٰبِرِينَ وَنَبۡلُوَاْ
أَخۡبَارَكُمۡ (٣١)
|
|
||
031. (Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kalian)
mencoba kalian dengan berjihad dan lainnya (agar Kami mengetahui) dengan
pengetahuan yang tampak (orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara
kalian) dalam berjihad dan lainnya (dan agar Kami menyatakan) menampakkan
(hal ikhwal kalian) tentang ketaatan kalian dan kedurhakaan kalian di dalam
masalah jihad dan masalah-masalah lainnya. Ketiga Fi'il yang ada dalam ayat
ini, ketiga-tiganya dapat dibaca dengan memakai huruf Mudhara'ah Ya atau Nun.
|
||
Sesungguhnya orang-orang
kafir dan menghalangi [manusia] dari jalan Allah serta memusuhi rasul setelah
petunjuk itu jelas bagi mereka, mereka tidak dapat memberi mudharat kepada
Allah sedikitpun. Dan Allah akan menghapuskan [pahala] amal-amal mereka.
(32)
|
|
إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ
وَصَدُّواْ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ وَشَآقُّواْ ٱلرَّسُولَ مِنۢ بَعۡدِ مَا
تَبَيَّنَ لَهُمُ ٱلۡهُدَىٰ لَن يَضُرُّواْ ٱللَّهَ شَيۡـًٔ۬ا وَسَيُحۡبِطُ
أَعۡمَـٰلَهُمۡ (٣٢) ۞
|
|
||
032. (Sesungguhnya orang-orang kafir dan menghalang-halangi
jalan Allah) jalan yang hak (dan memusuhi rasul) atau menentangnya (setelah
petunjuk itu jelas bagi mereka) yang dimaksud petunjuk adalah jalan Allah
tadi (mereka tidak dapat memberi mudarat kepada Allah sedikit pun. Dan Allah
akan menghapuskan amal mereka) seperti sedekah dan lain-lainnya, yaitu
pahalanya. Di akhirat kelak mereka tidak akan dapat melihat pahalanya. Ayat
ini diturunkan berkenaan dengan orang-orang kafir yang terlibat dalam perang
Badar, atau orang-orang kafir Bani Quraizhah dan Bani Nadhir.
|
||
Hai orang-orang yang
beriman, ta’atlah kepada Allah dan ta’atlah kepada rasul dan janganlah kamu
merusakkan [pahala] amal-amalmu. (33)
|
|
يَـٰٓأَيُّہَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَأَطِيعُواْ ٱلرَّسُولَ وَلَا
تُبۡطِلُوٓاْ أَعۡمَـٰلَكُمۡ (٣٣)
|
|
||
033. (Hai orang-orang yang beriman! Taatlah kepada Allah dan
taatlah kepada rasul dan janganlah kalian merusakkan amal-amal kalian) dengan
melakukan perbuatan-perbuatan maksiat, umpamanya.
|
||
Sesungguhnya
orang-orang yang kafir dan menghalangi [manusia] dari jalan Allah kemudian
mereka mati dalam keadaan kafir, maka sekali-kali Allah tidak akan memberi
ampun kepada mereka. (34)
|
|
إِنَّ ٱلَّذِينَ
كَفَرُواْ وَصَدُّواْ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ ثُمَّ مَاتُواْ وَهُمۡ كُفَّارٌ۬
فَلَن يَغۡفِرَ ٱللَّهُ لَهُمۡ (٣٤)
|
|
||
034. (Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalangi
jalan Allah) tuntunan-Nya, yaitu jalan petunjuk (kemudian mereka mati dalam
keadaan kafir, maka sekali-kali Allah tidak akan memberi ampun kepada mereka)
ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang-orang kafir yang dikubur di
Al-Qulaib, seusai perang Badar.
|
||
Janganlah kamu lemah
dan minta damai padahal kamulah yang di atas dan Allah [pun] beserta kamu dan
Dia sekali-kali tidak akan mengurangi [pahala] amal-amalmu. (35)
|
|
فَلَا تَهِنُواْ وَتَدۡعُوٓاْ
إِلَى ٱلسَّلۡمِ وَأَنتُمُ ٱلۡأَعۡلَوۡنَ وَٱللَّهُ مَعَكُمۡ وَلَن يَتِرَكُمۡ
أَعۡمَـٰلَكُمۡ (٣٥)
|
|
||
035. (Janganlah kalian lemah) merasa lemah (dan minta damai)
dapat dibaca As-Salmi atau As-Silmi, artinya damai bersama dengan orang-orang
kafir bila kalian bertemu dengan mereka dalam perang (padahal kalianlah yang
di atas) lafal Al-A'launa asalnya adalah Al-A'lawuuna, kemudian Wawu Lam
Fi'ilnya dibuang sehingga jadilah Al-A'launa, artinya, yang menang dan yang
mengalahkan (dan Allah pun beserta kalian) yakni bantuan dan pertolongan-Nya
(dan Dia sekali-kali tidak akan mengurangi) Allah tidak akan mengurangi
kalian (amal-amal kalian) pahala amal-amal kalian.
|
||
Sesungguhnya kehidupan
dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman serta
bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta
harta-hartamu. (36)
|
|
إِنَّمَا ٱلۡحَيَوٰةُ
ٱلدُّنۡيَا لَعِبٌ۬ وَلَهۡوٌ۬ۚ وَإِن تُؤۡمِنُواْ وَتَتَّقُواْ يُؤۡتِكُمۡ
أُجُورَكُمۡ وَلَا يَسۡـَٔلۡكُمۡ أَمۡوَٲلَكُمۡ (٣٦)
|
|
||
036. (Sesungguhnya kehidupan dunia) maksudnya, menyibukkan
diri dalam kehidupan dunia (hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika
kalian beriman serta bertakwa) kepada Allah, yang demikian itu adalah
termasuk perkara akhirat (Allah akan memberikan pahala kepada kalian dan Dia
tidak akan meminta harta-harta kalian) semuanya, melainkan hanya zakat yang
diwajibkan.
|
||
Jika Dia meminta harta
kepadamu lalu mendesak kamu [supaya memberikan semuanya] niscaya kamu akan
kikir dan Dia akan menampakkan kedengkianmu. (37)
|
|
إِن يَسۡـَٔلۡكُمُوهَا
فَيُحۡفِڪُمۡ تَبۡخَلُواْ وَيُخۡرِجۡ أَضۡغَـٰنَكُمۡ (٣٧)
|
|
||
037. (Jika Dia memintanya dari kalian lalu mendesak kalian)
mendesak meminta zakat tersebut (niscaya kalian akan kikir dan keluarlah)
karena kekikiran kalian (kedengkian kalian) terhadap agama Islam.
|
||
Ingatlah, kamu ini
orang-orang yang diajak untuk menafkahkan [hartamu] pada jalan Allah. Maka di
antara kamu ada orang yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia
hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang Maha Kaya
sedangkan kamulah orang-orang yang membutuhkan [Nya]; dan jika kamu berpaling
niscaya Dia akan mengganti [kamu] dengan kaum yang lain, dan mereka tidak
akan seperti kamu [ini]. (38)
|
|
هَـٰٓأَنتُمۡ
هَـٰٓؤُلَآءِ تُدۡعَوۡنَ لِتُنفِقُواْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ فَمِنڪُم مَّن
يَبۡخَلُۖ وَمَن يَبۡخَلۡ فَإِنَّمَا يَبۡخَلُ عَن نَّفۡسِهِۦۚ وَٱللَّهُ
ٱلۡغَنِىُّ وَأَنتُمُ ٱلۡفُقَرَآءُۚ وَإِن تَتَوَلَّوۡاْ يَسۡتَبۡدِلۡ قَوۡمًا
غَيۡرَكُمۡ ثُمَّ لَا يَكُونُوٓاْ أَمۡثَـٰلَكُم (٣٨)
|
|
||
038. (Ingatlah kalian) wahai, kalian ingatlah (kalian ini
orang-orang yang diajak untuk menafkahkan harta kalian pada jalan Allah)
maksudnya untuk menafkahkan apa yang telah diwajibkan atas kalian, yaitu
zakat. (Maka di antara kalian ada orang yang kikir, dan siapa yang kikir
sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri) lafal Bakhila dapat
bermuta'addikan 'Ala atau 'An, untuk itu dapat dikatakan Rakhila 'Alaihi dan
Bakhila 'Anhu. (Dan Allahlah Yang Maha Kaya) artinya, tidak membutuhkan infak
kalian (sedangkan kalianlah orang-orang yang berhajat) kepada-Nya (dan jika
kalian berpaling) dari taat kepada-Nya (niscaya Dia akan mengganti kalian
dengan kaum yang lain) Dia akan menjadikan yang lain sebagai pengganti kalian
(dan mereka tidak akan seperti kalian) tidak akan berpaling dari taat
kepada-Nya, bahkan mereka benar-benar akan taat kepada-Nya.
|
-
Terjemah dan Tafsir Jalalain ▼
- 1. Al Faatihah
- 2. Al Baqarah-1
- 2. Al Baqarah-2
- 2. Al Baqarah-3
- 2. Al Baqarah-4
- 3. Ali 'Imran-1
- 3. Ali 'Imran-2
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Assy Ssyamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 5. Al Maaidah
- Al Qur'an Per Juz ▼
- 1. Al Fatihah
- 2. Al Baqarah
- 3. Ali Imran
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Asy Syamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 6. Al An'aam
Senin, 29 April 2013
Surah 47 - Muhammad (1 - 38)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar