Surah NABI-NABI
|
|
سُوۡرَةُ الاٴنبیَاء
|
Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
|
|
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
|
Telah dekat kepada
manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam
kelalaian lagi berpaling [daripadanya]. (1)
|
|
ٱقۡتَرَبَ لِلنَّاسِ
حِسَابُهُمۡ وَهُمۡ فِى غَفۡلَةٍ۬ مُّعۡرِضُونَ (١)
|
|
||
001. (Telah dekat kepada manusia) kepada penduduk Mekah yang
ingkar terhadap adanya hari berbangkit (hari penghisaban mereka) yaitu hari
kiamat (sedang mereka berada dalam kelalaian) daripadanya (lagi berpaling)
tidak bersiap-siap untuk menghadapinya, yaitu dengan bekal iman.
|
||
Tidak datang kepada
mereka suatu ayat Al Qur’anpun yang baru [diturunkan] dari Tuhan mereka,
melainkan mereka mendengarnya, sedang mereka bermain-main, (2)
|
|
مَا يَأۡتِيهِم مِّن
ذِڪۡرٍ۬ مِّن رَّبِّهِم مُّحۡدَثٍ إِلَّا ٱسۡتَمَعُوهُ وَهُمۡ يَلۡعَبُونَ (٢)
|
|
||
002. (Tidak datang kepada mereka suatu ayat Alquran pun yang
baru diturunkan dari Rabb mereka) secara berangsur-angsur, yakni lafal
Alquran (melainkan mereka mendengarnya, sedang mereka bermain-main) mereka
memperolok-oloknya.
|
||
[lagi] hati mereka
dalam keadaan lalai. Dan mereka yang zalim itu merahasiakan pembicaraan
mereka: "Orang ini tidak lain hanyalah seorang manusia [jua] seperti
kamu, maka apakah kamu menerima sihir itu [952] padahal kamu menyaksikannya?" (3)
|
|
لَاهِيَةً۬ قُلُوبُهُمۡۗ
وَأَسَرُّواْ ٱلنَّجۡوَى ٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ هَلۡ هَـٰذَآ إِلَّا بَشَرٌ۬
مِّثۡلُڪُمۡۖ أَفَتَأۡتُونَ ٱلسِّحۡرَ وَأَنتُمۡ تُبۡصِرُونَ (٣)
|
|
||
[952]. Yang
mereka maksud dengan sihir di sini ialah ayat-ayat Al-Qur'an.
|
||
003. (Lagi dalam keadaan lalai) yakni kosong (hati
mereka) untuk merenungkan makna-maknanya. (Dan mereka berbisik-bisik) mereka
merahasiakan pembicaraan mereka (yakni orang-orang yang zalim itu) lafal ayat
ini merupakan Badal daripada Dhamir Wawu yang terdapat di dalam lafal Wa
Asarrun Najwa ("Orang ini tidak lain) yakni Nabi Muhammad (hanyalah
seorang manusia seperti kalian) dan yang disampaikannya itu adalah sihir
belaka (maka apakah kalian menerima sihir itu) yakni apakah kalian mau
mengikutinya (padahal kalian menyaksikannya?") sedangkan kalian telah
mengetahui, bahwa yang disampaikan itu adalah sihir.
|
||
Berkatalah Muhammad
[kepada mereka]: "Tuhanku mengetahui semua perkataan di langit dan di
bumi dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". (4)
|
|
قَالَ رَبِّى يَعۡلَمُ
ٱلۡقَوۡلَ فِى ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِۖ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ (٤)
|
|
||
004. (Berkatalah Muhammad) kepada mereka, ("Rabbku
mengetahui semua perkataan) yang ada (di langit dan di bumi dan Dialah Yang
Maha Mendengar) semua apa yang mereka rahasiakan di dalam pembicaraannya
(lagi Maha Mengetahui") apa yang mereka rahasiakan.
|
||
Bahkan mereka berkata
[pula]: "[Al Qur’an itu adalah] mimpi-mimpi yang kalut, malah
diada-adakannya, bahkan dia sendiri seorang penyair, maka hendaknya ia
mendatangkan kepada kita suatu mu’jizat, sebagaimana rasul-rasul yang telah
lalu diutus". (5)
|
|
بَلۡ قَالُوٓاْ
أَضۡغَـٰثُ أَحۡلَـٰمِۭ بَلِ ٱفۡتَرَٮٰهُ
بَلۡ هُوَ شَاعِرٌ۬ فَلۡيَأۡتِنَا بِـَٔايَةٍ۬ ڪَمَآ أُرۡسِلَ ٱلۡأَوَّلُونَ
(٥)
|
|
||
005. (Bahkan) lafal Bal menunjukkan makna Intiqal atau
memindahkan suatu pembicaraan kepada pembicaraan yang lain. Hal ini bersifat
tetap di dalam ketiga tempat I'rab (mereka berkata pula:) dalam menanggapi
Alquran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, bahwa Alquran itu adalah
("Mimpi-mimpi yang kalut) mimpi yang tidak menentu yang dilihat dalam
tidurnya (malah diada-adakannya) dialah yang membuat-buatnya (bahkan dia
sendiri seorang penyair) maka jelas yang disampaikannya itu adalah syair
(maka hendaklah ia mendatangkan kepada kita suatu mukjizat, sebagaimana
Rasul-rasul yang telah lalu diutus") yaitu semacam mukjizat unta Nabi
Shaleh, tongkat dan tangan Nabi Musa, maka Allah swt. berfirman:
|
||
Tidak ada [penduduk]
suatu negeripun yang beriman yang Kami telah membinasakannya sebelum mereka;
maka apakah mereka akan beriman? [953] (6)
|
|
مَآ ءَامَنَتۡ
قَبۡلَهُم مِّن قَرۡيَةٍ أَهۡلَكۡنَـٰهَآۖ أَفَهُمۡ يُؤۡمِنُونَ (٦)
|
[953]. Maksudnya:
umat-umat yang dahulu telah meminta kepada rasul-rasulnya mu'jizat dan Tuhan
telah mendatangkan mu'jizat itu, tetapi mereka juga tidak beriman, lalu Tuhan
menghancurkan mereka. Orang musyrikin itupun kalau diberi mu'jizat yang
mereka minta itu, mereka juga tidak akan beriman, karena mereka lebih keras
kepala lagi dari umat-umat yang dahulu itu.
SEBAB TURUNNYA
AYAT: Ibnu Jarir mengetengahkan sebuah
hadis melalui Qatadah yang telah menceritakan, bahwa penduduk kota Mekah
berkata kepada Nabi saw., "Jika kamu benar-benar seperti apa yang telah
kamu katakan dan kamu suka jika kami beriman kepadamu, maka ubahlah bukit Shafa
ini menjadi emas buat kami". Lalu datanglah
malaikat Jibril kepadanya seraya berkata, "Jika kamu suka, maka jadilah
apa yang diminta oleh kaummu itu. Akan tetapi jika hal itu sudah nyata,
kemudian mereka masih juga tidak mau beriman, maka mereka tidak boleh
ditangguhkan lagi azabnya. Dan jika kamu suka maka kamu dapat menangguhkan
permintaan kaummu itu". Maka Allah menurunkan firman-Nya, "Tidak
ada penduduk suatu negeri pun yang beriman yang Kami telah membinasakannya
sebelum mereka, maka apakah mereka akan beriman?" (Q.S. Al Anbiya, 6).
|
||
|
||
006. (Tidak ada suatu negeri pun yang beriman sebelum
mereka) yakni penduduknya (yang Kami telah binasakan) disebabkan kedustaan
mereka terhadap mukjizat-mukjizat yang didatangkan oleh Rasulnya (maka apakah
mereka akan beriman?) tentu saja tidak.
|
||
Kami tiada mengutus
rasul-rasul sebelum kamu [Muhammad], melainkan beberapa orang laki-laki yang
Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang
yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui. (7)
|
|
وَمَآ أَرۡسَلۡنَا
قَبۡلَكَ إِلَّا رِجَالاً۬ نُّوحِىٓ إِلَيۡہِمۡۖ فَسۡـَٔلُوٓاْ أَهۡلَ
ٱلذِّڪۡرِ إِن كُنتُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ (٧)
|
|
||
007. (Kami tiada mengutus rasul-rasul sebelum kamu melainkan
beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu) menurut qiraat yang lain lafal
Nuuhii dibaca Yuuhaa (kepada mereka) mereka bukanlah malaikat (maka
tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu) yakni ulama yang
mengetahui kitab Taurat dan kitab Injil (jika kalian tidak mengetahui) hal
tersebut, sesungguhnya mereka mengetahuinya, mengingat kepercayaan kalian
kepada ulama kitab Taurat dan Injil lebih kuat daripada kepercayaan kaum
Mukminin kepada Muhammad.
|
||
Dan tidaklah Kami
jadikan mereka tubuh-tubuh yang tiada memakan makanan, dan tidak [pula]
mereka itu orang-orang yang kekal. (8)
|
|
وَمَا جَعَلۡنَـٰهُمۡ
جَسَدً۬ا لَّا يَأۡڪُلُونَ ٱلطَّعَامَ وَمَا كَانُواْ خَـٰلِدِينَ (٨)
|
|
||
008. (Dan tidaklah Kami jadikan mereka) para rasul itu
(tubuh-tubuh) lafal Jasadun sekalipun kata tunggal tetapi maknanya jamak (yang
tiada memakan makanan) tetapi justru mereka memakannya (dan tidak pula mereka
itu orang-orang yang kekal) hidup di dunia.
|
||
Kemudian Kami tepati
janji [yang telah Kami janjikan] kepada mereka. Maka Kami selamatkan mereka
dan orang-orang yang Kami kehendaki dan Kami binasakan orang-orang yang
melampaui batas. (9)
|
|
ثُمَّ صَدَقۡنَـٰهُمُ
ٱلۡوَعۡدَ فَأَنجَيۡنَـٰهُمۡ وَمَن نَّشَآءُ وَأَهۡلَڪۡنَا ٱلۡمُسۡرِفِينَ (٩)
|
|
||
009. (Kemudian Kami tepati janji kepada mereka) yaitu untuk
menyelamatkan mereka (maka Kami selamatkan mereka dan orang-orang yang Kami
kehendaki) yakni orang-orang yang beriman kepada para rasul itu (dan Kami
binasakan orang-orang yang melampaui batas) yaitu orang-orang yang
mendustakan para rasul.
|
||
Sesungguhnya telah
Kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di dalamnya terdapat sebab-sebab
kemuliaan bagimu. Maka apakah kamu tiada memahaminya? (10)
|
|
لَقَدۡ أَنزَلۡنَآ
إِلَيۡكُمۡ ڪِتَـٰبً۬ا فِيهِ ذِكۡرُكُمۡۖ أَفَلَا تَعۡقِلُونَ (١٠)
|
|
||
010. (Sesungguhnya telah Kami turunkan kepada kalian) hai
orang-orang Quraisy (sebuah Kitab yang di dalamnya disebutkan diri kalian)
disebabkan ia memakai bahasa kalian sendiri. (Maka apakah kalian tiada
memahaminya?) lalu beriman kepadanya.
|
||
Dan berapa banyaknya
[penduduk] negeri yang zalim yang telah Kami binasakan, dan Kami adakan
sesudah mereka itu kaum yang lain [sebagai penggantinya]. (11)
|
|
وَكَمۡ قَصَمۡنَا مِن
قَرۡيَةٍ۬ كَانَتۡ ظَالِمَةً۬ وَأَنشَأۡنَا بَعۡدَهَا قَوۡمًا ءَاخَرِينَ (١١)
|
|
||
011. (Dan berapa banyaknya Kami telah binasakan) kami
hancurkan (beberapa negeri) yakni penduduk-penduduknya (yang penduduknya
zalim) berbuat kekafiran (dan Kami adakan sesudah mereka itu kaum yang lain).
|
||
Maka tatkala mereka
merasakan azab Kami, tiba-tiba mereka melarikan diri dari negerinya.
(12)
|
|
فَلَمَّآ أَحَسُّواْ
بَأۡسَنَآ إِذَا هُم مِّنۡہَا يَرۡكُضُونَ (١٢)
|
|
||
012. (Maka tatkala mereka merasakan azab Kami) penduduk
negeri-negeri tersebut merasakan kebinasaannya telah dekat (tiba-tiba mereka
lari tergesa-gesa daripadanya) mereka berupaya melarikan diri secepatnya.
|
||
Janganlah kamu lari
tergesa-gesa; kembalilah kamu kepada ni’mat yang telah kamu rasakan dan
kepada tempat-tempat kediamanmu [yang baik], supaya kamu ditanya. [954] (13)
|
|
لَا تَرۡكُضُواْ
وَٱرۡجِعُوٓاْ إِلَىٰ مَآ أُتۡرِفۡتُمۡ فِيهِ وَمَسَـٰكِنِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ
تُسۡـَٔلُونَ (١٣)
|
|
||
[954].
Maksudnya: Orang yang zalim itu di waktu merasakan azab Allah melarikan diri,
lalu orang-orang yang beriman mengatakan kepada mereka dengan secara cemooh
agar mereka tetap ditempat semula dengan menikmati kelezatan-kelezatan hidup
sebagaimana biasa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan dihadapkan
kepada mereka.
|
||
013. Kemudian berkatalah para Malaikat pembawa azab
kepada mereka dengan nada mengejek, ("Janganlah kalian lari
tergesa-gesa, kembalilah kalian kepada kemewahan yang telah kalian rasakan)
kepada nikmat yang telah diberikan kepada kalian (dan kepada tempat-tempat
kediaman kalian, supaya kalian ditanya") tentang sesuatu dari keduniaan
milik kalian, sebagaimana biasanya.
|
||
Mereka berkata:
"Aduhai, celaka kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang
zalim". (14)
|
|
قَالُواْ
يَـٰوَيۡلَنَآ إِنَّا كُنَّا ظَـٰلِمِينَ (١٤)
|
|
||
014. (Mereka berkata, "Aduhai) huruf Ya di sini
menunjukkan makna penyesalan (celakalah kami) binasalah kami (sesungguhnya
kami adalah orang-orang yang zalim") disebabkan kami kafir.
|
||
Maka tetaplah demikian
keluhan mereka, sehingga Kami jadikan mereka sebagai tanaman yang telah
dituai, yang tidak dapat hidup lagi. (15)
|
|
فَمَا زَالَت تِّلۡكَ
دَعۡوَٮٰهُمۡ حَتَّىٰ جَعَلۡنَـٰهُمۡ
حَصِيدًا خَـٰمِدِينَ (١٥)
|
|
||
015. (Maka tetaplah demikian) kalimat-kalimat itu sebagai
(keluhan mereka) yang mereka serukan dan mereka ulang-ulang (sehingga Kami
jadikan mereka sebagai tanaman yang telah dituai) bagaikan tanaman yang
dipanen dengan sabit; seumpamanya mereka dibunuh dengan memakai pedang (yang
tidak dapat hidup lagi) mereka mati bagaikan padamnya nyala api bila
dimatikan.
|
||
Dan tidaklah Kami
ciptakan langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya dengan
bermain-main. [955] (16)
|
|
وَمَا خَلَقۡنَا
ٱلسَّمَآءَ وَٱلۡأَرۡضَ وَمَا بَيۡنَہُمَا لَـٰعِبِينَ (١٦)
|
|
||
[955].
Maksudnya: Allah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara
keduanya itu adalah dengan maksud dan tujuan yang mengandung hikmat.
|
||
016. (Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan
segala yang ada di antara keduanya dengan bermain-main) tiada gunanya, tetapi
justru hal ini menjadi bukti yang menunjukkan kekuasaan Kami dan sekaligus
sebagai manfaat buat hamba-hamba Kami.
|
||
Sekiranya Kami hendak
membuat sesuatu permainan [isteri dan anak], tentulah Kami membuatnya dari
sisi Kami [956] Jika Kami menghendaki berbuat demikian, [tentulah Kami telah
melakukannya]. (17)
|
|
لَوۡ أَرَدۡنَآ أَن
نَّتَّخِذَ لَهۡوً۬ا لَّٱتَّخَذۡنَـٰهُ مِن لَّدُنَّآ إِن ڪُنَّا فَـٰعِلِينَ (١٧)
|
|
||
[956].
Maksud: "dari sisi Kami" ialah yang sesuai dengan sifat-sifat Kami.
|
||
017. (Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu permainan)
hal-hal yang dapat dijadikan hiburan seperti istri dan anak (tentulah Kami
membuatnya dari sisi Kami) para bidadari dan para Malaikat. (Jika Kami
menghendaki berbuat) demikian, tetapi Kami tidak akan memperbuatnya dan tidak
menghendakinya.
|
||
Sebenarnya Kami
melontarkan yang hak kepada yang bathil lalu yang hak itu menghancurkannya,
maka dengan serta merta yang bathil itu lenyap. Dan kecelakaanlah bagimu
disebabkan kamu mensifati [Allah dengan sifat-sifat yang tidak layak
bagi-Nya]. (18)
|
|
بَلۡ نَقۡذِفُ
بِٱلۡحَقِّ عَلَى ٱلۡبَـٰطِلِ فَيَدۡمَغُهُ ۥ فَإِذَا هُوَ زَاهِقٌ۬ۚ
وَلَكُمُ ٱلۡوَيۡلُ مِمَّا تَصِفُونَ (١٨)
|
|
||
018. (Sebenarnya Kami melontarkan) yakni melemparkan (yang
hak) iman (kepada yang batil) yakni kekafiran (lalu yang hak itu
menghancurkannya) yakni melenyapkan yang batil (maka dengan serta merta yang
batil itu lenyap) hilang. Asal makna lafal Damaghahu adalah menimpakan
pukulan pada otak, yaitu tempat yang mematikan. (Dan bagi kalian) hai
orang-orang kafir Mekah (kecelakaan) azab yang keras (disebabkan apa yang
kalian sifatkan itu) bahwa Allah mempunyai istri atau anak.
|
||
Dan kepunyaan-Nyalah
segala yang di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya,
mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada [pula]
merasa letih. (19)
|
|
وَلَهُ ۥ مَن فِى
ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ وَمَنۡ عِندَهُ ۥ لَا يَسۡتَكۡبِرُونَ عَنۡ
عِبَادَتِهِۦ وَلَا يَسۡتَحۡسِرُونَ (١٩)
|
|
||
019. (Dan kepunyaan-Nyalah) kepunyaan Allahlah (segala yang di
langit dan di bumi) sebagai milik-Nya (dan makhluk yang di sisi-Nya) yakni
para malaikat. Jumlah kalimat ayat ini menjadi Mubtada, sedangkan Khabarnya
ialah (mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada pula
merasa letih) tiada merasa payah dalam menyembah-Nya.
|
||
Mereka selalu
bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya. (20)
|
|
يُسَبِّحُونَ ٱلَّيۡلَ
وَٱلنَّہَارَ لَا يَفۡتُرُونَ (٢٠)
|
|
||
020. (Mereka selalu bertasbih malam dan siang dengan tiada
henti-hentinya) bertasbih bagi mereka bagaikan nafas dalam diri kita; tiada
sesuatu pun yang mengganggunya.
|
||
Apakah mereka
mengambil tuhan-tuhan dari bumi, yang dapat menghidupkan [orang-orang mati]?
(21)
|
|
أَمِ ٱتَّخَذُوٓاْ ءَالِهَةً۬
مِّنَ ٱلۡأَرۡضِ هُمۡ يُنشِرُونَ (٢١)
|
|
||
021. (Apakah) makna lafal Am di sini sama dengan lafal Bal,
artinya akan tetapi. Sedangkan Hamzah Istifhamnya menunjukkan makna ingkar
(mereka mengambil tuhan-tuhan) yang diadakan (dari bumi) seperti dari batu,
emas dan perak (yang mereka) yakni tuhan-tuhan itu (dapat menghidupkan)
orang-orang yang telah mati? Tentu saja tidak dapat; bukanlah Tuhan melainkan
yang dapat menghidupkan orang-orang yang mati.
|
||
Sekiranya ada di
langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah
rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai ’Arsy daripada apa yang
mereka sifatkan. (22)
|
|
لَوۡ كَانَ فِيہِمَآ
ءَالِهَةٌ إِلَّا ٱللَّهُ لَفَسَدَتَاۚ فَسُبۡحَـٰنَ ٱللَّهِ رَبِّ ٱلۡعَرۡشِ
عَمَّا يَصِفُونَ (٢٢)
|
|
||
022. (Sekiranya ada pada keduanya) di langit dan di bumi
(tuhan-tuhan selain Allah tentulah keduanya itu telah rusak binasa) maksudnya
akan menyimpang daripada tatanan biasanya sebagaimana yang kita saksikan
sekarang, hal itu disebabkan adanya persaingan di antara dua kekuasaan yang
satu sama lain tiada bersesuaian, yang satu mempunyai ketentuan sendiri dan
yang lainnya demikian pula. (Maka Maha Suci) yakni sucilah (Allah Rabb)
Pencipta (Arasy) yakni singgasana atau Al Kursi (daripada apa yang mereka
sifatkan) dari apa yang disifatkan oleh orang-orang kafir terhadap Allah swt.
seperti mempunyai sekutu dan lain sebagainya.
|
||
Dia tidak ditanya
tentang apa yang diperbuat-Nya, dan merekalah yang akan ditanyai. (23)
|
|
لَا يُسۡـَٔلُ عَمَّا
يَفۡعَلُ وَهُمۡ يُسۡـَٔلُونَ (٢٣)
|
|
||
023. (Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan
merekalah yang akan ditanyai) tentang perbuatan-perbuatan mereka.
|
||
Apakah mereka
mengambil tuhan-tuhan selain-Nya? Katakanlah: "Unjukkanlah hujjahmu! [Al
Qur’an] ini adalah peringatan bagi orang-orang yang bersamaku, dan peringatan
orang-orang yang sebelumku". [957] Sebenarnya kebanyakan mereka tiada mengetahui yang hak, karena
itu mereka berpaling. (24)
|
|
أَمِ ٱتَّخَذُواْ مِن
دُونِهِۦۤ ءَالِهَةً۬ۖ قُلۡ هَاتُواْ بُرۡهَـٰنَكُمۡۖ هَـٰذَا ذِكۡرُ مَن
مَّعِىَ وَذِكۡرُ مَن قَبۡلِىۗ بَلۡ أَكۡثَرُهُمۡ لَا يَعۡلَمُونَ ٱلۡحَقَّۖ
فَهُم مُّعۡرِضُونَ (٢٤)
|
|
||
[957].
Kepercayaan tauhid itu adalah salah satu dari pokok-pokok agama yang tersebut
dalam Al-Qur'an dan Kitab-kitab yang dibawa oleh rasul-rasul sebelum Nabi Muhammad SAW
|
||
024. (Apakah mereka mengambil selain daripada-Nya)
selain dari Allah (sebagai tuhan-tuhan) kata tanya atau Istifham di sini
mengandung makna ejekan (Katakanlah, "Unjukkanlah bukti kalian!")
yang menunjukkan kebenaran dugaan kalian itu. Dan sekali-kali kalian tidak
akan dapat melakukannya. (Ini adalah peringatan bagi orang-orang yang
bersamaku) yakni umatku; yang dimaksud "ini" adalah Alquran, (dan
peringatan bagi orang-orang yang sebelumku) umat-umat sebelumku, yang
dimaksud adalah kitab Taurat, Injil dan kitab-kitab Allah yang lainnya: Tidak
ada satu pun kitab-kitab itu yang mengatakan, bahwa ada Tuhan di samping
Allah, sebagaimana yang dikatakan mereka; Maha Suci Allah dari hal tersebut.
(Sebenarnya kebanyakan mereka tiada mengetahui yang hak) tidak mengetahui
keesaan Allah (karena itu mereka berpaling) dari memikirkan hal-hal yang
dapat mengantarkan mereka kepada ajaran tauhid.
|
||
Dan Kami tidak
mengutus seorang rasulpun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya:
"Bahwasanya tidak ada Tuhan [yang hak] melainkan Aku, maka sembahlah
olehmu sekalian akan Aku". (25)
|
|
وَمَآ أَرۡسَلۡنَا مِن
قَبۡلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلَّا نُوحِىٓ إِلَيۡهِ أَنَّهُ ۥ لَآ إِلَـٰهَ
إِلَّآ أَنَا۟ فَٱعۡبُدُونِ (٢٥)
|
|
||
025. (Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu,
melainkan Kami wahyukan) dalam satu qiraat lafal Nuuhii dibaca Yuuhaa
(kepadanya, "Bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembahlah
Aku olehmu sekalian") artinya tauhidkanlah atau esakanlah Aku.
|
||
Dan mereka berkata:
"Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil [mempunyai] anak", Maha
Suci Allah. Sebenarnya [malaikat-malaikat itu], adalah hamba-hamba yang
dimulyakan [958] (26)
|
|
وَقَالُواْ ٱتَّخَذَ
ٱلرَّحۡمَـٰنُ وَلَدً۬اۗ سُبۡحَـٰنَهُ ۥۚ بَلۡ عِبَادٌ۬ مُّكۡرَمُونَ (٢٦)
|
|
||
[958]. Ayat
ini diturunkan untuk membantah tuduhan-tuduhan orang-orang musyrik yang
mengatakan bahwa malaikat-malaikat itu anak Allah.
|
||
026. (Dan mereka berkata, "Tuhan Yang Maha Pemurah
telah mengambil anak") berupa Malaikat-malaikat (Maha Suci Allah.
Sebenarnya) para malaikat itu (adalah hamba-hamba Allah yang dimuliakan) di
sisi-Nya; dan pengertian kehambaan ini jelas bertentangan dengan pengertian
keanakan.
|
||
mereka itu tidak
mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya.
(27)
|
|
لَا يَسۡبِقُونَهُ ۥ
بِٱلۡقَوۡلِ وَهُم بِأَمۡرِهِۦ يَعۡمَلُونَ (٢٧)
|
|
||
027. (Mereka tidak mendahului-Nya dengan perkataan) mereka
sama sekali tidak pernah berkata melainkan setelah ada firman-Nya (dan mereka
mengerjakan perintah-perintah-Nya) yakni setelah diperintahkan oleh-Nya.
|
||
Allah mengetahui
segala sesuatu yang di hadapan mereka [malaikat] dan yang di belakang mereka,
dan mereka tiada memberi syafa’at [959] melainkan kepada orang yang diridhai Allah, dan mereka itu
selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya. (28)
|
|
يَعۡلَمُ مَا بَيۡنَ
أَيۡدِيہِمۡ وَمَا خَلۡفَهُمۡ وَلَا يَشۡفَعُونَ إِلَّا لِمَنِ ٱرۡتَضَىٰ وَهُم
مِّنۡ خَشۡيَتِهِۦ مُشۡفِقُونَ (٢٨) ۞
|
|
||
[959]. Lihat no. [46]. Syafa'at: usaha perantaraan dalam
memberikan sesuatu manfa'at bagi orang lain atau mengelakkan sesuatu mudharat
bagi orang lain. Syafa'at yang tidak diterima di sisi Allah adalah syafa'at
bagi orang-orang kafir., lihat no. [325] Syafa'at yang baik ialah : setiap
sya'faat yang ditujukan untuk melindungi hak seorang muslim atau
menghindarkannya dari sesuatu kemudharatan. dan lihat no. [326] Syafa'at yang
buruk ialah kebalikan syafa'at yang baik.
|
||
|
||
028. (Allah mengetahui segala sesuatu yang di hadapan
mereka dan yang di belakang mereka) apa yang telah mereka kerjakan dan yang
sedang mereka kerjakan (dan mereka tiada memberi syafaat melainkan kepada
orang yang diridai) oleh Allah swt. untuk mendapatkannya (dan mereka karena
takut kepada-Nya) kepada Allah swt. (selalu berhati-hati) selalu takut
kepada-Nya.
|
||
Dan barangsiapa di
antara mereka mengatakan: "Sesungguhnya aku adalah tuhan selain daripada
Allah", maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahannam, demikian Kami
memberikan pembalasan kepada orang-orang zalim. (29)
|
|
وَمَن يَقُلۡ مِنۡہُمۡ
إِنِّىٓ إِلَـٰهٌ۬ مِّن دُونِهِۦ فَذَٲلِكَ نَجۡزِيهِ جَهَنَّمَۚ كَذَٲلِكَ
نَجۡزِى ٱلظَّـٰلِمِينَ (٢٩)
|
|
||
029. (Dan barang siapa di antara mereka mengatakan,
"Sesungguhnya aku adalah tuhan selain daripada-Nya") selain
daripada Allah swt., dia adalah iblis yang menganjurkan manusia untuk
menyembah dan taat kepada perintahnya (maka orang itu Kami beri balasan
dengan Jahanam, demikianlah) sebagaimana Kami memberikan balasan kepada iblis
(Kami memberikan pembalasan kepada orang-orang yang zalim) yakni orang-orang
yang musyrik.
|
||
Dan apakah orang-orang
yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu
adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami
jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?
(30)
|
|
أَوَلَمۡ يَرَ
ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓاْ أَنَّ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضَ ڪَانَتَا رَتۡقً۬ا
فَفَتَقۡنَـٰهُمَاۖ وَجَعَلۡنَا مِنَ ٱلۡمَآءِ كُلَّ شَىۡءٍ حَىٍّۖ أَفَلَا يُؤۡمِنُونَ
(٣٠)
|
|
||
030. (Apakah tidak) dapat dibaca Awalam atau Alam (melihat)
mengetahui (orang-orang yang kafir itu, bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu merupakan suatu yang padu) bersatu (kemudian Kami pisahkan)
Kami jadikan langit tujuh lapis dan bumi tujuh lapis pula. Kemudian langit
itu dibuka sehingga dapat menurunkan hujan yang sebelumnya tidak dapat
menurunkan hujan. Kami buka pula bumi itu sehingga dapat menumbuhkan
tetumbuhan, yang sebelumnya tidak dapat menumbuhkannya. (Dan daripada air
Kami jadikan) air yang turun dari langit dan yang keluar dari mata air di
bumi (segala sesuatu yang hidup) tumbuh-tumbuhan dan lain-lainnya, maksudnya
airlah penyebab bagi kehidupannya. (Maka mengapakah mereka tiada juga
beriman?) kepada keesaan-Ku.
|
||
Dan telah Kami jadikan
di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu [tidak] goncang bersama
mereka, dan telah Kami jadikan [pula] di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar
mereka mendapat petunjuk. (31)
|
|
وَجَعَلۡنَا فِى
ٱلۡأَرۡضِ رَوَٲسِىَ أَن تَمِيدَ بِهِمۡ وَجَعَلۡنَا فِيہَا فِجَاجً۬ا سُبُلاً۬
لَّعَلَّهُمۡ يَہۡتَدُونَ (٣١)
|
|
||
031. (Dan telah Kami jadikan di bumi ini berpatok-patok) yakni
gunung-gunung yang kokoh (supaya) tidak (goncang ia) yakni, bumi (bersama
mereka dan telah Kami jadikan pula padanya) di gunung-gunung itu
(celah-celah) yang dapat ditempuh (sebagai jalan-jalan) lafal Subulan ini
menjadi Badal dari lafal Fijaajan, artinya jalan-jalan yang luas dan dapat
ditempuh (agar mereka mendapat petunjuk) untuk sampai pada tujuan-tujuan
mereka dalam bepergian.
|
||
Dan Kami menjadikan
langit itu sebagai atap yang terpelihara, [960] sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda [kekuasaan
Allah] yang terdapat padanya. (32)
|
|
وَجَعَلۡنَا
ٱلسَّمَآءَ سَقۡفً۬ا مَّحۡفُوظً۬اۖ وَهُمۡ عَنۡ ءَايَـٰتِہَا مُعۡرِضُونَ (٣٢)
|
|
||
[960].
Maksudnya: yang ada di langit itu sebagai atap dan yang dimaksud dengan
"terpelihara" ialah segala yang berada di langit itu dijaga oleh
Allah dengan peraturan dan hukum-hukum yang menyebabkan dapat berjalannya
dengan teratur dan tertib.
|
||
|
||
032. (Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap) bagi
bumi, sebagaimana atap yang menaungi rumah (yang terpelihara) tidak sampai
ambruk (sedang mereka dari segala tanda-tanda yang ada padanya) berupa
matahari, bulan dan bintang-bintang (berpaling) mereka yakni orang kafir
tidak mau memikirkan hal itu hingga mereka mengetahui, bahwa pencipta
kesemuanya itu tiada sekutu bagi-Nya.
|
||
Dan Dialah yang telah
menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya
itu beredar di dalam garis edarnya. (33)
|
|
وَهُوَ ٱلَّذِى خَلَقَ
ٱلَّيۡلَ وَٱلنَّہَارَ وَٱلشَّمۡسَ وَٱلۡقَمَرَۖ كُلٌّ۬ فِى فَلَكٍ۬
يَسۡبَحُونَ (٣٣)
|
|
||
033. (Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang,
matahari dan bulan. Masing-masing dari semua itu) lafal Kullun ini tanwinnya
merupakan pergantian daripada Mudhaf ilaih, maksudnya masing-masing daripada
matahari, bulan dan bintang-bintang lainnya (di dalam garis edarnya) pada
garis edarnya yang bulat di angkasa bagaikan bundaran batu penggilingan gandum
(beredar) maksudnya semua berjalan dengan cepat sebagaimana berenang di atas
air. Disebabkan ungkapan ini memakai Tasybih, maka didatangkanlah Dhamir bagi
orang-orang yang berakal; yakni keadaan semua yang beredar pada garis edarnya
itu bagaikan orang-orang yang berenang di dalam air.
|
||
Kami tidak menjadikan
hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu [Muhammad], maka jikalau
kamu mati, apakah mereka akan kekal? (34)
|
|
وَمَا جَعَلۡنَا
لِبَشَرٍ۬ مِّن قَبۡلِكَ ٱلۡخُلۡدَۖ أَفَإِيْن مِّتَّ فَهُمُ ٱلۡخَـٰلِدُونَ (٣٤)
|
|
||
034. Ayat ini diturunkan ketika orang-orang kafir berkata,
bahwa sesungguhnya Muhammad itu pasti akan mati (Kami tidak menjadikan hidup
kekal bagi seorang manusia pun sebelum kamu) hidup abadi di dunia (maka jika
kamu mati, apakah mereka akan kekal?) di dunia? Tentu saja tidak. Jumlah
kalimat yang terakhir inilah yang mengandung pengertian ingkar.
|
||
Tiap-tiap yang berjiwa
akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan
sebagai cobaan [yang sebenar-benarnya]. Dan hanya kepada Kamilah kamu
dikembalikan. (35)
|
|
كُلُّ نَفۡسٍ۬ ذَآٮِٕقَةُ ٱلۡمَوۡتِۗ
وَنَبۡلُوكُم بِٱلشَّرِّ وَٱلۡخَيۡرِ فِتۡنَةً۬ۖ وَإِلَيۡنَا تُرۡجَعُونَ
(٣٥)
|
|
||
035. (Tiap-tiap yang berjiwa itu akan merasakan mati) di dunia
(dan Kami akan menguji kalian) mencoba kalian (dengan keburukan dan kebaikan)
seperti miskin, kaya, sakit dan sehat (sebagai cobaan) kalimat ini menjadi
Maf'ul Lah, maksudnya supaya Kami melihat, apakah mereka bersabar dan
bersyukur ataukah tidak. (Dan hanya kepada Kamilah kalian dikembalikan)
kemudian Kami akan membalas kalian.
|
||
Dan apabila
orang-orang kafir itu melihat kamu, mereka hanya membuat kamu menjadi
olok-olok. [Mereka mengatakan]: "Apakah ini orang yang mencela
tuhan-tuhanmu?", padahal mereka adalah orang-orang yang inkar mengingat
Allah Yang Maha Pemurah. (36)
|
|
وَإِذَا رَءَاكَ
ٱلَّذِينَ ڪَفَرُوٓاْ إِن يَتَّخِذُونَكَ إِلَّا هُزُوًا أَهَـٰذَا ٱلَّذِى
يَذۡڪُرُ ءَالِهَتَكُمۡ وَهُم بِذِڪۡرِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ هُمۡ ڪَـٰفِرُونَ (٣٦)
|
|
||
036. (Dan apabila orang-orang kafir itu melihat kamu tidaklah
mereka menjadikanmu melainkan hanyalah sebagai bahan perolokan) yakni mereka
memperolok-olok kamu seraya mengatakan, ("Apakah ini orang yang mencela
tuhan-tuhan kalian?") orang yang mencaci maki tuhan-tuhan kalian. (Dan
mereka adalah orang-orang yang bila disebutkan nama Tuhan Yang Maha Pemurah)
kepada mereka (maka mereka) lafal ini berfungsi menjadi taukid (ingkar)
kepada-Nya, karena mereka menjawab, "Kami tidak mengetahui-Nya."
|
||
Manusia telah
dijadikan [bertabiat] tergesa-gesa. Kelak akan aku perlihatkan kepadamu
tanda-tanda [azab] -Ku. Maka janganlah kamu minta kepada-Ku mendatangkannya
dengan segera. (37)
|
|
خُلِقَ ٱلۡإِنسَـٰنُ
مِنۡ عَجَلٍ۬ۚ سَأُوْرِيكُمۡ ءَايَـٰتِى فَلَا تَسۡتَعۡجِلُونِ (٣٧)
|
|
||
037. Ayat ini diturunkan sewaktu mereka meminta disegerakan
turunnya azab atas mereka. (Manusia telah dijadikan dari tergesa-gesa)
disebabkan manusia itu bertabiat tergesa-gesa di dalam semua tindakannya,
maka seolah-olah ia diciptakan daripadanya. (Kelak Aku akan perlihatkan
kepada kalian tanda-tanda azab-Ku) yakni ketentuan waktu bagi azab-Ku (maka
janganlah kalian minta kepada-Ku mendatangkannya dengan segera) kemudian
Allah memperlihatkan kepada mereka turunnya azab itu, yaitu dengan dibunuhnya
mereka dalam perang Badar.
|
||
Mereka berkata:
"Kapankah janji itu akan datang, jika kamu sekalian adalah orang-orang
yang benar?" (38)
|
|
وَيَقُولُونَ مَتَىٰ
هَـٰذَا ٱلۡوَعۡدُ إِن ڪُنتُمۡ صَـٰدِقِينَ (٣٨)
|
|
||
038. (Mereka berkata, "Kapankah janji itu akan datang)
yang dimaksud kiamat itu (jika kamu sekalian adalah orang-orang yang
benar?") tentang adanya janji itu.
|
||
Andaikata orang-orang
kafir itu mengetahui, waktu [di mana] mereka itu tidak mampu mengelakkan api
neraka dari muka mereka dan [tidak pula] dari punggung mereka, sedang mereka
[tidak pula] mendapat pertolongan, [tentulah mereka tiada meminta
disegerakan]. (39)
|
|
لَوۡ يَعۡلَمُ
ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ حِينَ لَا يَكُفُّونَ عَن وُجُوهِهِمُ ٱلنَّارَ وَلَا عَن
ظُهُورِهِمۡ وَلَا هُمۡ يُنصَرُونَ (٣٩)
|
|
||
039. Allah berfirman (Andaikata orang-orang kafir itu
mengetahui waktu mereka tidak dapat mengelakkan) di waktu mereka tidak mampu
menolak (api neraka dari muka mereka dan tidak pula dari punggung mereka
sedangkan mereka tidak pula mendapat pertolongan) yang dapat mencegah diri
mereka daripada api neraka itu, di hari kiamat nanti. Jawab dari pada lafal
Lau tidak disebutkan, yaitu, niscaya mereka tidak akan mengeluarkan perkataan
tersebut.
|
||
Sebenarnya [azab] itu
akan datang kepada mereka dengan sekonyong-konyong lalu membuat mereka
menjadi panik, maka mereka tidak sanggup menolaknya dan tidak [pula] mereka
diberi tangguh. (40)
|
|
بَلۡ تَأۡتِيهِم
بَغۡتَةً۬ فَتَبۡهَتُہُمۡ فَلَا يَسۡتَطِيعُونَ رَدَّهَا وَلَا هُمۡ يُنظَرُونَ
(٤٠)
|
|
||
040. (Sebenarnya akan mendatangi mereka) hari kiamat itu
(dengan sekonyong-konyong lalu membuat mereka menjadi panik) menjadi bingung
dan panik (maka mereka tidak sanggup menolaknya dan tidak pula mereka diberi
tangguh) ditangguhkan untuk bertobat atau meminta ampunan.
|
||
Dan sungguh telah
diperolok-olokkan beberapa orang rasul sebelum kamu maka turunlah kepada
orang yang mencemoohkan rasul-rasul itu azab yang selalu mereka
perolok-olokkan. (41)
|
|
وَلَقَدِ ٱسۡتُہۡزِئَ
بِرُسُلٍ۬ مِّن قَبۡلِكَ فَحَاقَ بِٱلَّذِينَ سَخِرُواْ مِنۡہُم مَّا كَانُواْ
بِهِۦ يَسۡتَہۡزِءُونَ (٤١)
|
|
||
041. (Dan sungguh telah diperolok-olok beberapa orang rasul
sebelum kamu) ayat ini mengandung hiburan yang ditujukan kepada Nabi saw.
(maka turunlah) yakni menimpa (kepada orang-orang yang mencemoohkan
rasul-rasul itu apa yang selalu mereka perolok-olokkan) yaitu berupa azab;
demikian pula orang-orang yang memperolok-olokkan dirimu akan tertimpa azab
yang sama seperti mereka.
|
||
Katakanlah:
"Siapakah yang dapat memelihara kamu di waktu malam dan siang hari
selain [Allah] Yang Maha Pemurah?" Sebenarnya mereka adalah orang-orang
yang berpaling dari mengingati Tuhan mereka. (42)
|
|
قُلۡ مَن يَكۡلَؤُڪُم
بِٱلَّيۡلِ وَٱلنَّهَارِ مِنَ ٱلرَّحۡمَـٰنِۗ بَلۡ هُمۡ عَن ذِڪۡرِ رَبِّهِم
مُّعۡرِضُونَ (٤٢)
|
|
||
042. (Katakanlah) kepada mereka, ("Siapakah yang dapat
memelihara kalian) yang dapat menjaga diri kalian (di waktu malam dan siang
hari daripada Tuhan Yang Maha Pemurah") daripada azab-Nya, jika azab itu
turun kepada kalian. Maksudnya, tentu saja tidak ada seorang pun yang dapat
melakukan hal itu. Orang-orang yang diajak bicara oleh ayat ini tidak merasa
takut kepada azab Allah, disebabkan mereka ingkar kepada-Nya atau tidak
percaya kepada adanya azab itu. (Sebenarnya mereka terhadap peringatan Rabb
mereka) yakni Alquran (adalah orang-orang yang berpaling) tidak mau
memikirkan tentangnya.
|
||
Atau adakah mereka
mempunyai tuhan-tuhan yang dapat memelihara mereka dari [azab] Kami.
Tuhan-tuhan itu tidak sanggup menolong diri mereka sendiri dan tidak [pula]
mereka dilindungi dari [azab] Kami itu? (43)
|
|
أَمۡ لَهُمۡ ءَالِهَةٌ۬
تَمۡنَعُهُم مِّن دُونِنَاۚ لَا يَسۡتَطِيعُونَ نَصۡرَ أَنفُسِهِمۡ وَلَا هُم
مِّنَّا يُصۡحَبُونَ (٤٣)
|
|
||
043. (Atau) di dalam kalimat ini terkandung makna ingkar,
maksudnya, apakah (mereka mempunyai tuhan-tuhan yang dapat memelihara diri
mereka) dari apa-apa yang mencelakakan diri mereka (selain dari Kami)
maksudnya apakah mereka mempunyai tuhan-tuhan selain Kami yang dapat mencegah
diri mereka dari azab Allah? Tentu saja tidak (mereka pasti tidak akan
sanggup) yakni tuhan-tuhan itu (menolong diri mereka sendiri) maka mereka
tidak dapat menolongnya (dan tidak pula mereka) orang-orang kafir itu (dari
Kami) yakni dari azab Kami (dilindungi) mendapat perlindungan. Asal katanya
ialah dari kalimat Shahabakallaahu artinya mudah-mudahan Allah memelihara dan
melindungimu.
|
||
Sebenarnya Kami telah
memberi mereka dan bapak-bapak mereka keni’matan [hidup di dunia] hingga
panjanglah umur mereka. Maka apakah mereka tidak melihat bahwasanya Kami mendatangi
negeri [orang kafir], lalu Kami kurangi luasnya dari segala penjurunya. Maka
apakah mereka yang menang? (44)
|
|
بَلۡ مَتَّعۡنَا
هَـٰٓؤُلَآءِ وَءَابَآءَهُمۡ حَتَّىٰ طَالَ عَلَيۡهِمُ ٱلۡعُمُرُۗ أَفَلَا
يَرَوۡنَ أَنَّا نَأۡتِى ٱلۡأَرۡضَ نَنقُصُهَا مِنۡ أَطۡرَافِهَآۚ أَفَهُمُ
ٱلۡغَـٰلِبُونَ (٤٤)
|
|
||
044. (Sebenarnya Kami telah memberi mereka dan bapak-bapak
mereka kenikmatan) melalui yang Kami anugerahkan kepada mereka (sehingga
panjanglah umur mereka) oleh karenanya mereka menjadi lupa daratan. (Maka
apakah mereka tidak melihat bahwasanya Kami mendatangi negeri) mereka, yakni
Kami menuju ke negeri orang-orang kafir (lalu Kami kurangi luasnya dari
segala penjurunya) melalui penaklukkan yang dilakukan oleh Nabi saw. (Maka
apakah mereka yang menang?) tentu saja tidak, tetapi Nabi dan
sahabat-sahabatnyalah yang menang.
|
||
Katakanlah [hai
Muhammad]: "Sesungguhnya aku hanya memberi peringatan kepada kamu
sekalian dengan wahyu dan tiadalah orang-orang yang tuli mendengar seruan,
apabila mereka diberi peringatan" (45)
|
|
قُلۡ إِنَّمَآ
أُنذِرُڪُم بِٱلۡوَحۡىِۚ وَلَا يَسۡمَعُ ٱلصُّمُّ ٱلدُّعَآءَ إِذَا مَا
يُنذَرُونَ (٤٥)
|
|
||
045. (Katakanlah) kepada mereka, ("Sesungguhnya aku hanya
memberi peringatan kepada kamu sekalian dengan wahyu) dari Allah swt. bukannya
dari diriku sendiri (dan tiadalah orang-orang yang tuli mendengar seruan,
apabila) dapat dibaca dengan menyatakan kedua Hamzahnya dan dengan
meringankan bacaan Hamzah yang kedua, yaitu antara ucapan Hamzah dan Ya
(mereka diberi peringatan") disebabkan mereka tidak mau mengamalkan apa
yang telah mereka dengar dari peringatan-peringatan, sehingga mereka
disamakan dengan orang-orang yang tuli.
|
||
Dan sesungguhnya, jika
mereka ditimpa sedikit saja dari azab Tuhanmu, pastilah mereka berkata:
"Aduhai, celakalah kami, bahwasanya kami adalah orang yang menganiaya
diri sendiri". (46)
|
|
وَلَٮِٕن مَّسَّتۡهُمۡ
نَفۡحَةٌ۬ مِّنۡ عَذَابِ رَبِّكَ لَيَقُولُنَّ يَـٰوَيۡلَنَآ إِنَّا ڪُنَّا
ظَـٰلِمِينَ (٤٦)
|
|
||
046. (Dan sesungguhnya jika mereka ditimpa sedikit saja)
barang sedikit (dari azab Rabbmu, pastilah mereka berkata, "Aduhai)
menunjukkan makna penyesalan (celakalah kami) binasalah kami (bahwasanya kami
adalah orang yang menganiaya diri sendiri") disebabkan kami musyrik dan
mendustakan Muhammad.
0
|
||
Kami akan memasang
timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang
barang sedikitpun. Dan jika [amalan itu] hanya seberat biji sawipun pasti
Kami mendatangkan [pahala] nya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat
perhitungan. (47)
|
|
وَنَضَعُ ٱلۡمَوَٲزِينَ
ٱلۡقِسۡطَ لِيَوۡمِ ٱلۡقِيَـٰمَةِ فَلَا تُظۡلَمُ نَفۡسٌ۬ شَيۡـًٔ۬اۖ وَإِن
ڪَانَ مِثۡقَالَ حَبَّةٍ۬ مِّنۡ خَرۡدَلٍ أَتَيۡنَا بِہَاۗ وَكَفَىٰ بِنَا
حَـٰسِبِينَ (٤٧)
|
|
||
47. (Kami akan memasang timbangan yang tepat) timbangan yang adil
(pada hari kiamat) pada hari itu (maka tiadalah dirugikan seseorang barang
sedikit pun) dengan dikurangi pahala kebaikannya atau ditambahkan dosa
keburukannya. (Dan jika) amalan itu (hanya seberat) sama beratnya dengan
(biji sawi Kami mendatangkannya) yakni pahalanya. (Dan cukuplah Kami menjadi
penghisab) segala sesuatu, yakni yang menghitungnya.
|
||
Dan sesungguhnya telah
Kami berikan kepada Musa dan Harun Kitab Taurat dan penerangan serta
pengajaran bagi orang-orang yang bertakwa. (48)
|
|
وَلَقَدۡ ءَاتَيۡنَا
مُوسَىٰ وَهَـٰرُونَ ٱلۡفُرۡقَانَ وَضِيَآءً۬ وَذِكۡرً۬ا لِّلۡمُتَّقِينَ (٤٨)
|
|
||
048. (Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepada Musa dan
Harun kitab Taurat) kitab yang memisahkan antara perkara yang hak dan perkara
yang batil dan antara perkara yang halal dan perkara yang haram (dan
penerangan) sebagai penerang (serta pengajaran) sebagai pengajaran (bagi
semua orang yang bertakwa).
|
||
[Yaitu] orang-orang
yang takut akan [azab] Tuhan mereka, sedang mereka tidak melihat-Nya, dan
mereka merasa takut akan [tibanya] hari kiamat. (49)
|
|
ٱلَّذِينَ يَخۡشَوۡنَ
رَبَّہُم بِٱلۡغَيۡبِ وَهُم مِّنَ ٱلسَّاعَةِ مُشۡفِقُونَ (٤٩)
|
|
||
049. (Yaitu orang-orang yang takut kepada Rabb mereka
sekalipun mereka menyendiri) jauh dari khalayak ramai, (dan mereka terhadap
hari kiamat) yakni kengerian-kengeriannya (merasa takut) mereka merasa
khawatir.
|
||
Dan Al Qur’an ini
adalah suatu kitab [peringatan] yang mempunyai berkah yang telah Kami
turunkan. Maka mengapakah kamu mengingkarinya? (50)
|
|
وَهَـٰذَا ذِكۡرٌ۬ مُّبَارَكٌ
أَنزَلۡنَـٰهُۚ أَفَأَنتُمۡ لَهُ ۥ مُنكِرُونَ (٥٠) ۞
|
|
||
050. (Dan ini) yakni Alquran ini (adalah suatu kitab
peringatan yang mempunyai berkah yang telah Kami turunkan. Maka mengapa
kalian mengingkarinya?) Istifham atau kata tanya di sini mengandung
pengertian mencemoohkan.
|
||
Dan sesungguhnya telah
Kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah kebenaran sebelum [Musa dan Harun] [961] dan adalah Kami
mengetahui [keadaan] nya. (51)
|
|
وَلَقَدۡ ءَاتَيۡنَآ
إِبۡرَٲهِيمَ رُشۡدَهُ ۥ مِن قَبۡلُ وَكُنَّا بِهِۦ عَـٰلِمِينَ (٥١)
|
|
||
[961].
Maksudnya sebelum diturunkan Taurat kepada Nabi Musa a.s. dan Nabi Harun a.s.
|
||
|
||
051. (Dan sesungguhnya telah Kami anugerahkan kepada
Ibrahim hidayah kebenaran sebelumnya) sebelum ia mencapai umur balig (dan
adalah Kami mengetahuinya) bahwa dia layak untuk menerima hal tersebut.
|
||
[Ingatlah], ketika
Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Patung-patung apakah ini
yang kamu tekun beribadat kepadanya?" (52)
|
|
إِذۡ قَالَ لِأَبِيهِ
وَقَوۡمِهِۦ مَا هَـٰذِهِ ٱلتَّمَاثِيلُ ٱلَّتِىٓ أَنتُمۡ لَهَا عَـٰكِفُونَ (٥٢)
|
|
||
052. (Yaitu ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan
kaumnya, "Patung-patung apakah ini) maksudnya, apa kegunaan
berhala-berhala ini (yang kalian tekun beribadah kepadanya?") kalian
dengan tekun menyembahnya.
|
||
Mereka menjawab:
"Kami mendapati bapak-bapak kami menyembahnya". (53)
|
|
قَالُواْ وَجَدۡنَآ
ءَابَآءَنَا لَهَا عَـٰبِدِينَ (٥٣)
|
|
||
053. (Mereka menjawab, "Kami mendapatkan bapak-bapak kami
menyembahnya") maka kami mengikuti mereka.
|
||
Ibrahim berkata:
"Sesungguhnya kamu dan bapak-bapakmu berada dalam kesesatan yang
nyata". (54)
|
|
قَالَ لَقَدۡ كُنتُمۡ
أَنتُمۡ وَءَابَآؤُڪُمۡ فِى ضَلَـٰلٍ۬ مُّبِينٍ۬ (٥٤)
|
|
||
054. (Ibrahim berkata) kepada mereka, ("Sesungguhnya
kalian dan bapak-bapak kalian) disebabkan menyembah berhala-berhala itu
(berada dalam kesesatan yang nyata") yakni jelas sesatnya.
|
||
Mereka menjawab:
"Apakah kamu datang kepada kami dengan sungguh-sungguh ataukah kamu
termasuk orang-orang yang bermain-main?" [962] (55)
|
|
قَالُوٓاْ أَجِئۡتَنَا
بِٱلۡحَقِّ أَمۡ أَنتَ مِنَ ٱللَّـٰعِبِينَ (٥٥)
|
|
||
[962].
Maksudnya: apakah kamu menyeru kami kepada agamamu sebenar-benarnya atau kamu
hanya bermain-main?
|
||
|
||
055. (Mereka menjawab, "Apakah kamu datang kepada
kami dengan sungguh-sungguh) apakah perkataanmu yang demikian itu
sungguh-sungguh (atau apakah kamu termasuk orang yang bermain-main?") di
dalam perkataanmu itu.
|
||
Ibrahim berkata:
"Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan langit dan bumi yang telah
menciptakannya; dan aku termasuk orang-orang yang dapat memberikan bukti atas
yang demikian itu". (56)
|
|
قَالَ بَل رَّبُّكُمۡ
رَبُّ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ ٱلَّذِى فَطَرَهُنَّ وَأَنَا۟ عَلَىٰ ذَٲلِكُم
مِّنَ ٱلشَّـٰهِدِينَ (٥٦)
|
|
||
056. (Ibrahim berkata, "Sebenarnya Rabb kalian) yang
berhak untuk disembah (ialah Rabb) yang memiliki (langit dan bumi yang telah
menciptakannya) tanpa contoh sebelumnya (dan aku atas yang demikian itu) yang
telah aku katakan sekarang ini (termasuk orang-orang yang menyaksikan")
nya.
|
||
Demi Allah,
sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu sesudah
kamu pergi meninggalkannya. [963] (57)
|
|
وَتَٱللَّهِ
لَأَڪِيدَنَّ أَصۡنَـٰمَكُم بَعۡدَ أَن تُوَلُّواْ مُدۡبِرِينَ (٥٧)
|
|
||
[963].
Ucapan-ucapan itu diucapkan Ibrahim a.s.dalam hatinya saja. Maksudnya: Nabi
Ibrahim a.s. akan menjalankan tipu dayanya untuk menghancurkan
berhala-berhala mereka, sesudah mereka meninggalkan tempat-tempat berhala
itu.
|
||
|
||
057. (Demi Allah, sesungguhnya aku akan melakukan tipu
daya terhadap berhala-berhala kalian sesudah kalian pergi meninggalkannya).
|
||
Maka Ibrahim membuat
berhala-berhala itu hancur berpotong-potong, kecuali yang terbesar [induk]
dari patung-patung yang lain; agar mereka kembali [untuk bertanya] kepadanya.
(58)
|
|
فَجَعَلَهُمۡ جُذَٲذًا
إِلَّا ڪَبِيرً۬ا لَّهُمۡ لَعَلَّهُمۡ إِلَيۡهِ يَرۡجِعُونَ (٥٨)
|
|
||
058. (Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu) sesudah mereka
pergi meninggalkannya menuju ke tempat pertemuan di hari raya mereka (menjadi
puing-puing) dapat dibaca Judzaadzan dan Jidzaadzan, artinya hancur
terpotong-potong di kapak oleh Nabi Ibrahim (kecuali yang terbesar dari
mereka) lalu Nabi Ibrahim menggantungkan kapaknya ke pundak berhala yang
terbesar itu (agar mereka kepadanya) yakni kepada berhala yang terbesar itu
(menanyakannya) maka mereka akan melihat apa yang ia perbuat terhadap
berhala-berhala yang lain.
|
||
Mereka berkata:
"Siapakah yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami,
sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang zalim". (59)
|
|
قَالُواْ مَن فَعَلَ
هَـٰذَا بِـَٔالِهَتِنَآ إِنَّهُ ۥ لَمِنَ ٱلظَّـٰلِمِينَ (٥٩)
|
|
||
059. (Mereka berkata) setelah kembali dan melihat apa yang
telah diperbuat terhadap berhala-berhala mereka, ("Siapakah yang
melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, sesungguhnya dia termasuk
orang-orang yang zalim") di dalam perbuatannya ini.
|
||
Mereka berkata:
"Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang
bernama Ibrahim". (60)
|
|
قَالُواْ سَمِعۡنَا
فَتً۬ى يَذۡكُرُهُمۡ يُقَالُ لَهُ ۥۤ إِبۡرَٲهِيمُ (٦٠)
|
|
||
060. (Mereka berkata) sebagian dari mereka kepada yang lain,
("Kami dengar ada seorang pemuda yang menyebut-nyebut mereka) yakni yang
mencaci maki berhala-berhala itu (yang bernama Ibrahim")
|
||
Mereka berkata:
"[Kalau demikian] bawalah dia dengan cara yang dapat dilihat orang
banyak, agar mereka menyaksikan". (61)
|
|
قَالُواْ فَأۡتُواْ
بِهِۦ عَلَىٰٓ أَعۡيُنِ ٱلنَّاسِ لَعَلَّهُمۡ يَشۡهَدُونَ (٦١)
|
|
||
061. (Mereka berkata, "Kalau demikian, bawalah dia ke
hadapan orang banyak) perlihatkanlah dia kepada mereka (agar mereka
menyaksikan") bahwasanya dialah yang telah melakukan semuanya ini.
|
||
Mereka bertanya:
"Apakah kamu, yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami,
hai Ibrahim?" (62)
|
|
قَالُوٓاْ ءَأَنتَ
فَعَلۡتَ هَـٰذَا بِـَٔالِهَتِنَا يَـٰٓإِبۡرَٲهِيمُ (٦٢)
|
|
||
062. (Mereka bertanya) setelah menghadirkan Ibrahim,
("Apakah kamu) dapat dibaca A'anta dan A-anta (yang melakukan perbuatan
ini terhadap tuhan-tuhan kami, hai Ibrahim?")
|
||
Ibrahim menjawab:
"Sebenarnya patung yang besar itulah yang melakukannya, maka tanyakanlah
kepada berhala itu, jika mereka dapat berbicara". (63)
|
|
قَالَ بَلۡ
فَعَلَهُ ۥ ڪَبِيرُهُمۡ هَـٰذَا فَسۡـَٔلُوهُمۡ إِن ڪَانُواْ يَنطِقُونَ (٦٣)
|
|
||
063. (Ibrahim menjawab) seraya menyembunyikan apa yang
sebenarnya telah ia lakukan, ("Sebenarnya patung yang besar itulah yang melakukannya,
maka tanyakanlah kepada berhala-berhala itu) siapakah pelakunya (jika mereka
dapat berbicara") Jawab syarat dari kalimat ayat ini telah didahulukan
dan kalimat yang sebelumnya merupakan sindiran bagi para penyembah berhala,
bahwa berhala-berhala yang telah dimaklumi ketidakmampuannya untuk berbuat
itu bukan tuhan.
|
||
Maka mereka telah
kembali kepada kesadaran mereka dan lalu berkata: "Sesungguhnya kamu
sekalian adalah orang-orang yang menganiaya [diri sendiri]", (64)
|
|
فَرَجَعُوٓاْ إِلَىٰٓ أَنفُسِهِمۡ
فَقَالُوٓاْ إِنَّكُمۡ أَنتُمُ ٱلظَّـٰلِمُونَ (٦٤)
|
|
||
064. (Maka mereka telah kembali kepada kesadaran mereka)
setelah berpikir (lalu berkata) kepada diri mereka sendiri,
("Sesungguhnya kalian adalah orang-orang yang berbuat aniaya") disebabkan
kalian menyembah berhala yang tidak dapat berbicara.
|
||
kemudian kepala mereka
jadi tertunduk [964] [lalu berkata]: "Sesungguhnya kamu [hai Ibrahim] telah
mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara". (65)
|
|
ثُمَّ نُكِسُواْ عَلَىٰ
رُءُوسِهِمۡ لَقَدۡ عَلِمۡتَ مَا هَـٰٓؤُلَآءِ يَنطِقُونَ (٦٥)
|
|
||
[964].
Maksudnya; mereka kembali membangkang setelah sadar.
|
||
065. (Kemudian mereka menundukkan) karena malu kepada
Allah (kepala mereka) karena kekafirannya telah dinyatakan, maka mereka
berkata, "Demi Allah! (Sesungguhnya kamu telah mengetahui, bahwa
berhala-berhala itu tidak dapat berbicara") mengapa kamu menyuruh kami
bertanya kepada mereka.
|
||
Ibrahim berkata:
"Maka mengapakah kamu menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat memberi
manfa’at sedikitpun dan tidak [pula] memberi mudharat kepada kamu? (66)
|
|
قَالَ أَفَتَعۡبُدُونَ
مِن دُونِ ٱللَّهِ مَا لَا يَنفَعُڪُمۡ شَيۡـًٔ۬ا وَلَا يَضُرُّكُمۡ (٦٦)
|
|
||
066. (Ibrahim berkata, "Maka mengapakah kalian menyembah
selain Allah) sebagai ganti dari-Nya untuk kalian sembah (sesuatu yang tidak
dapat memberi manfaat sedikit pun kepada kalian) berupa rezeki dan
lain-lainnya (dan tidak pula memberi mudarat kepada kalian?") barang
sedikit pun, jika kalian tidak menyembahnya.
|
||
Ah [celakalah] kamu
dan apa yang kamu sembah selain Allah. Maka apakah kamu tidak memahami?"
(67)
|
|
أُفٍّ۬ لَّكُمۡ وَلِمَا
تَعۡبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِۖ أَفَلَا تَعۡقِلُونَ (٦٧)
|
|
||
067. (Ah, alangkah buruknya) lafal Uffin atau Uffan ini
bermakna Mashdar, artinya busuklah (kalian beserta apa yang kalian sembah
selain Allah. Maka apakah kalian tidak memahami?) bahwa berhala-berhala itu
tidak berhak untuk disembah dan tidak layak untuk dijadikan sesembahan,
karena sesungguhnya yang berhak disembah itu hanyalah Allah semata.
|
||
Mereka berkata:
"Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar
hendak bertindak". (68)
|
|
قَالُواْ حَرِّقُوهُ
وَٱنصُرُوٓاْ ءَالِهَتَكُمۡ إِن ڪُنتُمۡ فَـٰعِلِينَ (٦٨)
|
|
||
068. (Mereka berkata, "Bakarlah dia) yakni Nabi Ibrahim
(dan bantulah tuhan-tuhan kalian) dengan membakar Ibrahim (jika kalian
benar-benar hendak bertindak") untuk menolong tuhan-tuhan kalian. Mereka
segera mengumpulkan kayu-kayu yang banyak sekali, lalu mereka menyalakannya.
Mereka mengikat Nabi Ibrahim, kemudian menaruhnya pada Manjaniq atau alat
pelontar yang besar, lalu Nabi Ibrahim dilemparkan ke dalam api yang besar
itu. Allah berfirman:
|
||
Kami berfirman:
"Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi
Ibrahim". (69)
|
|
قُلۡنَا يَـٰنَارُ
كُونِى بَرۡدً۬ا وَسَلَـٰمًا عَلَىٰٓ إِبۡرَٲهِيمَ (٦٩)
|
|
||
069. (Kami berfirman, "Hai api! Menjadi dinginlah dan
menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim") maka api itu tidak membakarnya
selain pada tali-tali pengikatnya saja dan lenyaplah panas api itu, yang
tinggal hanyalah cahayanya saja, hal ini berkat perintah Allah, 'Salaaman'
yakni menjadi keselamatan bagi Ibrahim, akhirnya Nabi Ibrahim selamat dari
kematian karena api itu dingin.
|
||
Mereka hendak berbuat
makar terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang
paling merugi. (70)
|
|
وَأَرَادُواْ بِهِۦ
كَيۡدً۬ا فَجَعَلۡنَـٰهُمُ ٱلۡأَخۡسَرِينَ (٧٠)
|
|
||
070. (Mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim) yaitu
dengan membakarnya (maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling
merugi) di dalam tujuan mereka.
|
||
Dan Kami selamatkan
Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk
sekalian manusia. [965] (71)
|
|
وَنَجَّيۡنَـٰهُ
وَلُوطًا إِلَى ٱلۡأَرۡضِ ٱلَّتِى بَـٰرَكۡنَا فِيہَا لِلۡعَـٰلَمِينَ (٧١)
|
|
||
[965]. Yang
dimaksud dengan "negeri" di sini ialah negeri Syam, termasuk di
dalamnya Palestina. Tuhan memberkahi negeri itu artinya: kebanyakan nabi
berasal dan negeri ini dan tanahnyapun subur.
|
||
071. (Dan Kami selamatkan Ibrahim dan Luth) anak saudara
Nabi Ibrahim yang bernama Haran yang tinggal di negeri Iraq (ke sebuah negeri
yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia) dengan menjadikan
sungai-sungai dan pohon-pohon yang banyak padanya, yaitu negeri Syam. Nabi
Ibrahim tinggal di negeri Palestina sedangkan Nabi Luth di Mu'tafikah; jarak
antara kedua negeri itu dapat ditempuh dalam sehari.
|
||
Dan Kami telah
memberikan kepadanya [Ibrahim] Ishaq dan Ya’qub, sebagai suatu anugerah
[daripada Kami]. Dan masing-masing Kami jadikan orang-orang yang saleh.
(72)
|
|
وَوَهَبۡنَا
لَهُ ۥۤ إِسۡحَـٰقَ وَيَعۡقُوبَ نَافِلَةً۬ۖ وَكُلاًّ۬ جَعَلۡنَا
صَـٰلِحِينَ (٧٢)
|
|
||
072. (Dan Kami telah memberikan kepadanya) kepada Ibrahim,
yang sebelumnya selalu mendambakan mempunyai seorang anak, sebagaimana yang disebutkan
di dalam surah Ash-Shaffat (Ishak dan Yakub sebagai suatu anugerah) dari
Kami, yaitu anugerah yang lebih daripada apa yang dimintanya. Atau yang
dimaksud dengan Naafilah adalah cucu (Dan masing-masingnya) Nabi Ibrahim dan
kedua anaknya itu (Kami jadikan orang-orang yang saleh) yakni menjadi nabi
semuanya.
|
||
Kami telah menjadikan
mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah
Kami dan telah Kami wahyukan kepada mereka mengerjakan kebaikan, mendirikan
sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu
menyembah, (73)
|
|
وَجَعَلۡنَـٰهُمۡ أَٮِٕمَّةً۬ يَہۡدُونَ
بِأَمۡرِنَا وَأَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡهِمۡ فِعۡلَ ٱلۡخَيۡرَٲتِ وَإِقَامَ
ٱلصَّلَوٰةِ وَإِيتَآءَ ٱلزَّڪَوٰةِۖ وَكَانُواْ لَنَا عَـٰبِدِينَ (٧٣)
|
|
||
073. (Kami telah menjadikan mereka itu sebagian
pemimpin-pemimpin) dapat dibaca A-immatan atau Ayimmatan, yakni pemimpin yang
menjadi teladan dalam kebaikan (yang memberi petunjuk) kepada manusia (dengan
perintah Kami) memberi petunjuk kepada mereka untuk memeluk agama Kami (dan
telah Kami wahyukan kepada mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan salat,
menunaikan zakat) hendaknya mereka dan orang-orang yang mengikuti mereka
mengerjakan semuanya itu. Huruf Ha dari lafal Iqaamah dibuang demi untuk
meringankan bunyi, sehingga menjadi Iqaamash Shalaati bukan Iqaamatish
Shalaati (dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah).
|
||
dan kepada Luth, Kami
telah berikan hikmah dan ilmu, dan telah Kami selamatkan dia dari [azab yang
telah menimpa penduduk] kota yang mengerjakan perbuatan keji. [966] Sesungguhnya mereka
adalah kaum yang jahat lagi fasik, (74)
|
|
وَلُوطًا ءَاتَيۡنَـٰهُ
حُكۡمً۬ا وَعِلۡمً۬ا وَنَجَّيۡنَـٰهُ مِنَ ٱلۡقَرۡيَةِ ٱلَّتِى كَانَت تَّعۡمَلُ
ٱلۡخَبَـٰٓٮِٕثَۗ إِنَّهُمۡ
كَانُواْ قَوۡمَ سَوۡءٍ۬ فَـٰسِقِينَ (٧٤)
|
|
||
[966].
Maksudnya: homosexuel, menyamun serta mengerjakan perbuatan tersebut dengan
berterang-terangan.
|
||
074. (Dan kepada Luth, Kami telah berikan hukum) yang
memutuskan di antara orang-orang yang bersengketa (dan ilmu dan telah Kami
selamatkan dia dari azab yang telah menimpa kota yang penduduknya
mengerjakan) perbuatan-perbuatan (keji) yaitu seperti liwath atau homosex,
main dadu, menebak nasib dengan burung dan lain sebagainya. (Sesungguhnya
mereka adalah kaum yang jahat) lafal Sau-in adalah bentuk Mashdar dari lafal
Saa-a lawan kata dari Sarra, artinya jahat atau buruk (lagi fasik).
|
||
dan Kami masukkan dia
ke dalam rahmat Kami; karena sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang
saleh. (75)
|
|
وَأَدۡخَلۡنَـٰهُ فِى
رَحۡمَتِنَآۖ إِنَّهُ ۥ مِنَ ٱلصَّـٰلِحِينَ (٧٥)
|
|
||
075. (Dan Kami masukkan dia ke dalam rahmat Kami) yang antara
lain dia Kami selamatkan dari kaumnya. (Karena sesungguhnya dia termasuk
orang-orang yang saleh).
|
||
Dan [ingatlah kisah]
Nuh, sebelum itu ketika dia berdo’a, dan Kami memperkenankan do’anya, lalu
Kami selamatkan dia beserta pengikutnya dari bencana yang besar. (76)
|
|
وَنُوحًا إِذۡ نَادَىٰ
مِن قَبۡلُ فَٱسۡتَجَبۡنَا لَهُ ۥ فَنَجَّيۡنَـٰهُ وَأَهۡلَهُ ۥ مِنَ
ٱلۡڪَرۡبِ ٱلۡعَظِيمِ (٧٦)
|
|
||
076. (Dan) ingatlah kisah (Nuh) kalimat yang sesudahnya
merupakan Badal atau kata ganti daripadanya (ketika dia berdoa) yakni berdoa
bagi kebinasaan kaumnya, sebagaimana yang disitir oleh ayat lain, yaitu
firman-Nya, "Ya Rabbku! Janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara
orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi." (Q.S. Nuh, 26). (sebelum
itu) sebelum Nabi Ibrahim dan Nabi Luth (dan Kami memperkenankan doanya, lalu
Kami selamatkan dia beserta keluarganya) beserta orang-orang yang ada di
dalam bahteranya (dari bencana yang besar) dari bencana tenggelam dan
permusuhan kaumnya yang mendustakannya.
|
||
Dan Kami telah
menolongnya dari kaum yang telah mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya
mereka adalah kaum yang jahat, maka Kami tenggelamkan mereka semuanya.
(77)
|
|
وَنَصَرۡنَـٰهُ مِنَ
ٱلۡقَوۡمِ ٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ بِـَٔايَـٰتِنَآۚ إِنَّہُمۡ ڪَانُواْ قَوۡمَ
سَوۡءٍ۬ فَأَغۡرَقۡنَـٰهُمۡ أَجۡمَعِينَ (٧٧)
|
|
||
077. (Dan Kami telah menolongnya) Kami pelihara dia (dari kaum
yang telah mendustakan ayat-ayat Kami) yang menunjukkan kerasulannya, hingga
mereka tidak dapat menimpakan keburukan kepadanya (Sesungguhnya mereka adalah
kaum yang jahat, maka Kami tenggelamkan mereka semuanya).
|
||
Dan [ingatlah kisah]
Daud dan Sulaiman, di waktu keduanya memberikan keputusan mengenai tanaman,
karena tanaman itu dirusak oleh kambing-kambing kepunyaan kaumnya. Dan adalah
Kami menyaksikan keputusan yang diberikan oleh mereka itu, (78)
|
|
وَدَاوُ ۥدَ وَسُلَيۡمَـٰنَ
إِذۡ يَحۡڪُمَانِ فِى ٱلۡحَرۡثِ إِذۡ نَفَشَتۡ فِيهِ غَنَمُ ٱلۡقَوۡمِ وَڪُنَّا
لِحُكۡمِهِمۡ شَـٰهِدِينَ (٧٨)
|
|
||
078. (Dan) ingatlah (Daud dan Sulaiman) yakni kisah keduanya,
dijelaskan oleh ayat selanjutnya (di waktu keduanya memberikan keputusan
mengenai tanaman) berupa ladang atau pohon anggur (karena tanaman itu dirusak
oleh kambing-kambing kepunyaan kaumnya) kambing-kambing itu memakannya dan
merusaknya di waktu malam hari tanpa ada penggembalanya, karena
kambing-kambing itu lepas dengan sendirinya dari kandangnya. (Dan adalah Kami
menyaksikan keputusan yang diberikan oleh mereka itu) Dhamir jamak dalam ayat
ini menunjukkan makna untuk dua orang, yaitu Nabi Daud dan Nabi Sulaiman.
Lalu Nabi Daud berkata, "Pemilik ladang itu berhak untuk memiliki
kambing-kambing yang telah merusak ladangnya". Akan tetapi Nabi Sulaiman
memutuskan, "Pemilik kebun hanya diperbolehkan memanfaatkan air susu,
anak-anak dan bulu-bulunya, sampai tanaman ladang kembali seperti semula,
diperbaiki oleh pemilik kambing, setelah itu ia diharuskan mengembalikan
kambing-kambing itu kepada pemiliknya".
|
||
maka Kami telah
memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum [yang lebih tepat]; [967] dan kepada
masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah dan ilmu dan telah Kami
tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Daud. Dan
Kamilah yang melakukannya. (79)
|
|
فَفَهَّمۡنَـٰهَا
سُلَيۡمَـٰنَۚ وَڪُلاًّ ءَاتَيۡنَا حُكۡمً۬ا وَعِلۡمً۬اۚ وَسَخَّرۡنَا مَعَ
دَاوُ ۥدَ ٱلۡجِبَالَ يُسَبِّحۡنَ وَٱلطَّيۡرَۚ وَڪُنَّا فَـٰعِلِينَ (٧٩)
|
|
||
[967].
Menurut riwayat Ibnu Abbas bahwa sekelompok kambing telah merusak tanaman di
waktu malam. maka yang empunya tanaman mengadukan hal ini kepada Nabi Daud a.s. Nabi Daud memutuskan
bahwa kambing-kambing itu harus diserahkan kepada yang empunya tanaman
sebagai ganti tanam-tanaman yang rusak. Tetapi Nabi Sulaiman a.s. memutuskan
supaya kambing-kambing itu diserahkan sementara kepada yang empunya tanaman
untuk diambil manfaatnya. Dan prang yang empunya kambing diharuskan mengganti
tanaman itu dengan tanam-tanaman yang baru. Apabila tanaman yang baru telah
dapat diambil hasilnya, mereka yang mepunyai kambing itu boleh mengambil
kambingnya kembali. Putusan Nabi Sulaiman a.s. ini adalah keputusan yang
tepat.
|
||
079. (Maka Kami telah memberikan pengertian tentang
hukum) yakni keputusan yang adil dan tepat (kepada Sulaiman) keputusan yang
dilakukan oleh keduanya itu berdasarkan ijtihad masing-masing, kemudian Nabi
Daud mentarjihkan atau menguatkan keputusan yang diambil oleh Nabi Sulaiman.
Menurut suatu pendapat dikatakan, bahwa keputusan keduanya itu berdasarkan
wahyu dari Allah dan keputusan yang kedua yaitu yang telah diambil oleh Nabi
Sulaiman berfungsi memansukh hukum yang pertama, yakni hukum Nabi Daud (dan
kepada masing-masing) daripada keduanya (Kami berikan) kepadanya (hikmah)
kenabian (dan ilmu) tentang masalah-masalah agama (dan telah Kami tundukkan
gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Daud) demikianlah
gunung-gunung dan burung-burung itu ditundukkan untuk bertasbih bersama Nabi
Daud. Nabi Daud memerintahkan gunung-gunung dan burung-burung untuk ikut
bertasbih bersamanya bila ia mengalami kelesuan, hingga ia menjadi semangat
lagi dalam bertasbih. (Dan Kamilah yang melakukannya) yakni Kamilah yang
menundukkan keduanya dapat bertasbih bersama Daud, sekalipun hal ini menurut
kalian merupakan hal yang ajaib dan aneh yaitu tunduk dan patuhnya
gunung-gunung dan burung-burung kepada perintah Nabi Daud.
|
||
Dan telah Kami ajarkan
kepada Daud membuat baju besi untuk kamu, guna memelihara kamu dalam
peperanganmu; Maka hendaklah kamu bersyukur [kepada Allah]. (80)
|
|
وَعَلَّمۡنَـٰهُ
صَنۡعَةَ لَبُوسٍ۬ لَّڪُمۡ لِتُحۡصِنَكُم مِّنۢ بَأۡسِكُمۡۖ فَهَلۡ أَنتُمۡ
شَـٰكِرُونَ (٨٠)
|
|
||
080. (Dan Kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi) yaitu
baju yang terbuat dari besi, dialah orang pertama yang menciptakannya dan
sebelumnya hanyalah berupa lempengan-lempengan besi saja (untuk kalian) yakni
untuk segolongan manusia (guna melindungi diri kalian) jika dibaca
Linuhshinakum, maka Dhamirnya kembali kepada Allah, maksudnya, supaya Kami
melindungi kalian. Dan jika ia dibaca Lituhshinahum, maka Dhamirnya kembali
kepada baju besi, maksudnya, supaya baju besi itu melindungi diri kalian.
Jika dibaca Liyuhshinakum, maka Dhamirnya kembali kepada Nabi Daud,
maksudnya, supaya dia melindungi kalian (dalam peperangan kalian) melawan
musuh-musuh kalian. (Maka hendaklah kalian) hai penduduk Mekah (bersyukur) atas
nikmat karunia-Ku itu, yaitu dengan percaya kepada Rasulullah. Maksudnya
bersyukurlah kalian atas hal tersebut kepada-Ku.
|
||
Dan [telah Kami
tundukkan] untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus
dengan perintahnya ke negeri yang Kami telah memberkatinya. Dan adalah Kami
Maha Mengetahui segala sesuatu. (81)
|
|
وَلِسُلَيۡمَـٰنَ
ٱلرِّيحَ عَاصِفَةً۬ تَجۡرِى بِأَمۡرِهِۦۤ إِلَى ٱلۡأَرۡضِ ٱلَّتِى بَـٰرَكۡنَا
فِيہَاۚ وَڪُنَّا بِكُلِّ شَىۡءٍ عَـٰلِمِينَ (٨١)
|
|
||
081. (Dan) telah Kami tundukkan (untuk Sulaiman angin yang
sangat kencang tiupannya) dan pada ayat yang lain disebutkan Rukha-an,
artinya angin yang sangat kencang dan pelan tiupannya, kesemuanya itu sesuai
dengan kehendak Nabi Sulaiman (yang berhembus dengan perintahnya ke negeri
yang kami telah memberkatinya) yakni negeri Syam. (Dan adalah Kami Maha
Mengetahui segala sesuatu) antara lain ilmu Allah yang telah diberikan kepada
Sulaiman itu akan mendorongnya tunduk patuh kepada Rabbnya. Allah melakukan
hal itu sesuai dengan ilmu-Nya yang maha mengetahui segala sesuatu.
|
||
Dan Kami telah
tundukkan [pula kepada Sulaiman] segolongan syaitan-syaitan yang menyelam [ke
dalam laut] untuknya dan mengerjakan pekerjaan selain daripada itu; dan
adalah Kami memelihara mereka itu, (82)
|
|
وَمِنَ ٱلشَّيَـٰطِينِ
مَن يَغُوصُونَ لَهُ ۥ وَيَعۡمَلُونَ عَمَلاً۬ دُونَ ذَٲلِكَۖ وَكُنَّا
لَهُمۡ حَـٰفِظِينَ (٨٢) ۞
|
|
||
082. (Dan) telah Kami tundukkan pula kepadanya (segolongan
setan-setan yang menyelam untuknya) mereka menyelam ke dalam laut, lalu
mereka mengeluarkan batu-batu permata dari dalamnya untuk Nabi Sulaiman (dan
mereka mengerjakan pekerjaan selain daripada itu) selain menyelam, yaitu
seperti membangun bangunan dan pekerjaan-pekerjaan berat lainnya (dan adalah
Kami memelihara mereka) supaya mereka jangan merusak lagi pekerjaan-pekerjaan
yang telah mereka perbuat. Karena watak setan itu bilamana selesai dari suatu
pekerjaan sebelum malam tiba, mereka merusaknya kembali, jika mereka tidak
disuruh mengerjakan pekerjaan yang lain.
|
||
dan [ingatlah kisah]
Ayyub, ketika ia menyeru Tuhannya: "[Ya Tuhanku], sesungguhnya aku telah
ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua
penyayang". (83)
|
|
وَأَيُّوبَ إِذۡ
نَادَىٰ رَبَّهُ ۥۤ أَنِّى مَسَّنِىَ ٱلضُّرُّ وَأَنتَ أَرۡحَمُ
ٱلرَّٲحِمِينَ (٨٣)
|
|
||
083. (Dan) ingatlah kisah (Ayub,) kemudian dijelaskan oleh
Badalnya, yaitu (ketika ia menyeru Rabbnya) pada saat itu dia mendapat cobaan
dari-Nya; semua harta bendanya lenyap dan semua anak-anaknya mati serta
badannya sendiri tercabik-cabik oleh penyakit, semua orang menjauhinya
kecuali istrinya. Hal ini dialaminya selama tiga belas tahun, ada yang
mengatakan tujuh belas tahun dan ada pula yang mengatakan delapan belas
tahun. Selama itu penghidupan Nabi Ayub sangat sulit dan sengsara
("Sesungguhnya aku) asal kata Annii adalah Bi-ann (telah ditimpa
kemudaratan) yakni hidup sengsara (dan Engkau adalah Yang Maha Penyayang di
antara semua penyayang").
|
||
Maka Kamipun
memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya
dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan
mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi
semua yang menyembah Allah. (84)
|
|
فَٱسۡتَجَبۡنَا
لَهُ ۥ فَكَشَفۡنَا مَا بِهِۦ مِن ضُرٍّ۬ۖ وَءَاتَيۡنَـٰهُ
أَهۡلَهُ ۥ وَمِثۡلَهُم مَّعَهُمۡ رَحۡمَةً۬ مِّنۡ عِندِنَا وَذِڪۡرَىٰ
لِلۡعَـٰبِدِينَ (٨٤)
|
|
||
084. (Maka Kami pun memperkenankan seruannya) doanya (lalu
Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya)
yakni semua anak-anaknya baik yang laki-laki maupun yang perempuan, dengan
cara menghidupkan mereka kembali. Jumlah anaknya ada tiga atau tujuh orang
(dan Kami lipat gandakan bilangan mereka) bilangan anak-anaknya yang
dilahirkan dari istrinya dan istrinya pun dimudakan-Nya. Nabi Ayub mempunyai
dua buah lumbung; yang satu untuk tempat gandum dan yang satu lagi untuk
tempat jewawut. Kemudian Allah mengirimkan dua kelompok awan; yang satu
menurunkan hujan emas pada lumbung tempat gandum dan yang satunya lagi
menurunkan hujan perak pada lumbung tempat jewawut, sehingga kedua lumbung
itu penuh dengan emas dan perak (sebagai suatu rahmat) lafal Rahmatan ini
menjadi Maf'ul Lah (dari sisi Kami) lafal Min 'Indinaa ini berkedudukan
menjadi kata sifat (dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah
Allah) supaya mereka bersabar, yang karenanya mereka akan mendapatkan pahala.
|
||
Dan [ingatlah kisah]
Isma’il, Idris dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar.
(85)
|
|
وَإِسۡمَـٰعِيلَ وَإِدۡرِيسَ
وَذَا ٱلۡكِفۡلِۖ ڪُلٌّ۬ مِّنَ ٱلصَّـٰبِرِينَ (٨٥)
|
|
||
085. (Dan) ingatlah kisah (Ismail, Idris dan Zulkifli. Semua
mereka termasuk orang-orang yang sabar) di dalam menjalankan ketaatan kepada
Allah dan menjauhi kedurhakaan kepada-Nya.
|
||
Kami telah memasukkan
mereka ke dalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang
saleh. (86)
|
|
وَأَدۡخَلۡنَـٰهُمۡ فِى
رَحۡمَتِنَآۖ إِنَّهُم مِّنَ ٱلصَّـٰلِحِينَ (٨٦)
|
|
||
086. (Kami telah memasukkan mereka ke dalam rahmat Kami) yakni
kenabian. (Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang saleh) orang-orang
yang mensyukuri rahmat Kami. Dinamakan Zulkifli karena ia telah menyanggupi
akan melakukan puasa di siang hari dan beribadah pada malam harinya, serta ia
berjanji akan memutuskan peradilan di antara orang-orang dan tidak akan
marah. Kemudian ternyata ia memenuhi apa yang telah dijanjikannya itu.
Menurut suatu pendapat dikatakan bahwa ia bukan seorang nabi, akan tetapi
hanya orang saleh atau wali Allah saja.
|
||
Dan [ingatlah kisah] Dzun
Nun [Yunus], ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa
Kami tidak akan mempersempitnya [menyulitkannya], maka ia menyeru dalam
keadaan yang sangat gelap: [968] "Bahwa tidak ada Tuhan [yang berhak disembah] selain
Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang
zalim." (87)
|
|
وَذَا ٱلنُّونِ إِذ
ذَّهَبَ مُغَـٰضِبً۬ا فَظَنَّ أَن لَّن نَّقۡدِرَ عَلَيۡهِ فَنَادَىٰ فِى
ٱلظُّلُمَـٰتِ أَن لَّآ إِلَـٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبۡحَـٰنَكَ إِنِّى ڪُنتُ مِنَ
ٱلظَّـٰلِمِينَ (٨٧)
|
|
||
[968]. Yang
dimaksud dengan "keadaan yang sangat gelap" ialah didalam perut
ikan, di dalam laut dan di malam bari.
|
||
087. (Dan) ingatlah kisah (Dzun Nun) yaitu orang yang
mempunyai ikan yang besar, dia adalah Nabi Yunus bin Mataa. Kemudian dijelaskan
kalimat Dzun Nun ini oleh Badalnya pada ayat selanjutnya, yaitu (ketika ia
pergi dalam keadaan marah) terhadap kaumnya, disebabkan perlakuan kaumnya
yang menyakitkan dirinya, sedangkan Nabi Yunus belum mendapat izin dari Allah
untuk pergi (lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mampu untuk
menjangkaunya) menghukumnya sesuai dengan apa yang telah Kami pastikan
baginya, yaitu menahannya di dalam perut ikan paus, atau menyulitkan dirinya
disebabkan hal tersebut (maka ia menyeru dalam tempat yang gelap gulita)
gelapnya malam dan gelapnya laut serta gelapnya suasana dalam perut ikan paus
("bahwa) asal kata An adalah Bi-an, artinya, bahwasanya (tiada Tuhan
selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang
yang zalim") karena pergi dari kaumku tanpa seizin Allah.
|
||
Maka Kami telah
memperkenankan do’anya dan menyelamatkannya daripada kedukaan. Dan
demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman. (88)
|
|
فَٱسۡتَجَبۡنَا
لَهُ ۥ وَنَجَّيۡنَـٰهُ مِنَ ٱلۡغَمِّۚ وَكَذَٲلِكَ نُـۨجِى
ٱلۡمُؤۡمِنِينَ (٨٨)
|
|
||
088. (Maka Kami telah memperkenankan doanya dan
menyelamatkannya daripada kedukaan) disebabkan kalimat-kalimat tersebut. (Dan
demikianlah) sebagaimana Kami menyelamatkan dia (Kami selamatkan orang-orang
yang beriman) daripada malapetaka yang menimpa mereka, jika mereka meminta
tolong kepada Kami seraya berdoa.
|
||
Dan [ingatlah kisah]
Zakariya, tatkala ia menyeru Tuhannya: "Ya Tuhanku janganlah Engkau
membiarkan aku hidup seorang diri [969] dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik. [970] (89)
|
|
وَزَڪَرِيَّآ إِذۡ
نَادَىٰ رَبَّهُ ۥ رَبِّ لَا تَذَرۡنِى فَرۡدً۬ا وَأَنتَ خَيۡرُ
ٱلۡوَٲرِثِينَ (٨٩)
|
|
||
[969].
Maksudnya: tidak mempunyai keturunan yang mewarisi
[970]. Maksudnya: andaikata Tuhan tidak mengabulkan do'anya, ya'ni memberi keturunan, Zakaria menyerahkan dirinya kepada Tuhan, sebab Tuhan adalah waris yang paling baik. |
||
089. (Dan) ingatlah kisah (Zakaria) kemudian dijelaskan
oleh Badalnya pada ayat selanjutnya (tatkala ia menyeru Rabbnya) melalui
doanya yang mengatakan, ("Ya Rabbku! Janganlah Engkau membiarkan aku
hidup seorang diri) tanpa anak yang kelak akan mewarisiku (dan Engkaulah
Waris Yang Paling Baik") yang tetap abadi sesudah semua makhluk-Mu
musnah.
|
||
Maka Kami
memperkenankan do’anya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan
isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang
selalu bersegera dalam [mengerjakan] perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka
berdo’a kepada Kami dengan harap dan cemas. [971] Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.
(90)
|
|
فَٱسۡتَجَبۡنَا
لَهُ ۥ وَوَهَبۡنَا لَهُ ۥ يَحۡيَىٰ وَأَصۡلَحۡنَا لَهُ ۥ
زَوۡجَهُ ۥۤۚ إِنَّهُمۡ ڪَانُواْ يُسَـٰرِعُونَ فِى ٱلۡخَيۡرَٲتِ
وَيَدۡعُونَنَا رَغَبً۬ا وَرَهَبً۬اۖ وَڪَانُواْ لَنَا خَـٰشِعِينَ (٩٠)
|
|
||
[971].
Maksudnya: mengharap agar dikabulkan Allah do'anya dan khawatir akan azabnya.
|
||
090. (Maka Kami memperkenankan doanya) yakni seruannya
itu (dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya) sebagai anaknya (dan Kami jadikan
istrinya dapat mengandung) sehingga dapat melahirkan anak, padahal sebelumnya
ia mandul. (Sesungguhnya mereka) para Nabi yang telah disebutkan tadi (adalah
orang-orang yang selalu bersegera) mereka selalu bergegas-gegas (di dalam
kebaikan-kebaikan) mengerjakan amal-amal ketaatan (dan mereka berdoa kepada
Kami dengan mengharapkan) rahmat Kami (dan takut) kepada azab Kami. (Dan
mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami) yakni merendahkan diri
dan patuh di dalam beribadah.
|
||
Dan [ingatlah kisah]
Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam
[tubuh]nya ruh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda [kekuasaan
Allah] yang besar bagi semesta alam. (91)
|
|
وَٱلَّتِىٓ أَحۡصَنَتۡ
فَرۡجَهَا فَنَفَخۡنَا فِيهَا مِن رُّوحِنَا وَجَعَلۡنَـٰهَا وَٱبۡنَهَآ
ءَايَةً۬ لِّلۡعَـٰلَمِينَ (٩١)
|
|
||
091. (Dan) ingatlah kisah Maryam (yang telah memelihara
kehormatannya) ia memeliharanya supaya tidak dinodai (lalu Kami tiupkan ke
dalam tubuhnya roh dari Kami) malaikat Jibril; dialah yang meniup ke dalam
baju kurungnya, lalu Maryam mengandung Isa (dan Kami jadikan dia dan anaknya
sebagai tanda yang besar bagi semesta alam) yakni manusia, jin dan malaikat,
karena ia dapat mengandung tanpa lelaki.
|
||
Sesungguhnya [agama
tauhid] ini adalah agama kamu semua; agama yang satu [972] dan Aku adalah
Tuhanmu, maka sembahlah Aku. (92)
|
|
إِنَّ هَـٰذِهِۦۤ
أُمَّتُكُمۡ أُمَّةً۬ وَٲحِدَةً۬ وَأَنَا۟ رَبُّڪُمۡ فَٱعۡبُدُونِ (٩٢)
|
|
||
[972].
Maksudnya: sama dalam pokok-pokok kepercayaan dan pokok-pokok Syari'at.
|
||
092. (Sesungguhnya ini) agama Islam atau agama tauhid
ini (adalah agama kalian) hai orang-orang yang diajak berbicara. Maksudnya,
kalian wajib memeluknya (agama yang satu) lafal ayat ini berkedudukan menjadi
Hal yang bersifat tetap (dan Aku adalah Rabb kalian, maka sembahlah Aku)
tauhidkan atau esakanlah Aku.
|
||
Dan mereka telah
memotong-motong urusan [agama] mereka di antara mereka. Kepada Kamilah
masing-masing golongan itu akan kembali. [973] (93)
|
|
وَتَقَطَّعُوٓاْ
أَمۡرَهُم بَيۡنَهُمۡۖ ڪُلٌّ إِلَيۡنَا رَٲجِعُونَ (٩٣)
|
|
||
[973]. Maksud
ayat ini: agama yang diturunkan Allah itu adalah satu ialah agama Tauhid
(Agama Islam), oleh karena itu seharusnya manusia menganut satu agama, tetapi
mereka telah terpecah belah, mereka semuanya akan kembali kepada Allah akan
menghisab mereka.
|
||
093. (Dan mereka telah memotong-motong) sebagian
daripada orang-orang yang diajak bicara itu (urusan agama mereka di antara
mereka) yakni mereka memecah belah perkara agama mereka; sebagian dari mereka
bertentangan dengan sebagian yang lain di dalam masalah agama. Mereka adalah
sekte-sekte dari agama Yahudi dan Nasrani. Lalu Allah berfirman,
("Kepada Kamilah masing-masing golongan itu akan kembali) kemudian Kami
akan membalas amal perbuatan mereka.
|
||
Maka barangsiapa yang
mengerjakan amal saleh, sedang ia beriman, maka tidak ada pengingkaran
terhadap amalannya itu dan sesungguhnya Kami menuliskan amalannya itu
untuknya. (94)
|
|
فَمَن يَعۡمَلۡ مِنَ
ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ وَهُوَ مُؤۡمِنٌ۬ فَلَا ڪُفۡرَانَ لِسَعۡيِهِۦ وَإِنَّا
لَهُ ۥ ڪَـٰتِبُونَ (٩٤)
|
|
||
094. (Maka barang siapa mengerjakan amal saleh, sedang ia
beriman, maka tidak ada pengingkaran) tidak diingkari (terhadap amalannya dan
sesungguhnya Kami menuliskan amalannya itu untuknya) Kami perintahkan
Malaikat-malaikat penulis amal untuk menuliskannya, kemudian akan Kami balas
amal perbuatan itu.
|
||
Sungguh tidak mungkin
atas [penduduk] suatu negeri yang telah Kami binasakan, bahwa mereka tidak
akan kembali [kepada Kami]. (95)
|
|
وَحَرَٲمٌ عَلَىٰ
قَرۡيَةٍ أَهۡلَكۡنَـٰهَآ أَنَّهُمۡ لَا يَرۡجِعُونَ (٩٥)
|
|
||
095. (Sungguh tidak mungkin atas suatu negeri yang telah Kami
binasakan) yang dimaksud adalah penduduknya (bahwa mereka) huruf La di sini
Zaidah yakni tidak ada maknanya (akan kembali) maksudnya mereka tidak mungkin
akan dapat hidup kembali ke dunia.
|
||
Hingga apabila
dibukakan [tembok] Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari
seluruh tempat yang tinggi. (96)
|
|
حَتَّىٰٓ إِذَا
فُتِحَتۡ يَأۡجُوجُ وَمَأۡجُوجُ وَهُم مِّن ڪُلِّ حَدَبٍ۬ يَنسِلُونَ (٩٦)
|
|
||
096. (Hingga) lafal Hattaa ini menunjukkan batas waktu bagi
terlarangnya mereka untuk dapat hidup kembali (apabila dibukakan) dapat
dibaca Futihat dan Futtihat (Yakjuj dan Makjuj) dapat dibaca Yakjuj wa Makjuj
dan Yajuj wa Majuj, keduanya adalah nama bagi dua kabilah 'Ajam. Sebelum
kalimat ini diperkirakan adanya Mudhaf, maksudnya tembok yang mengurung
Yakjuj dan Makjuj; hal itu akan terjadi bila hari kiamat sudah dekat (dan
mereka dari seluruh tempat-tempat yang tinggi) yakni dataran-dataran tinggi
(turun dengan cepatnya) artinya, mereka turun dengan sangat cepat.
|
||
Dan telah dekatlah
kedatangan janji yang benar [hari berbangkit], maka tiba-tiba terbelalaklah
mata orang-orang yang kafir. [Mereka berkata]: "Aduhai, celakalah kami,
sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah
orang-orang yang zalim". (97)
|
|
وَٱقۡتَرَبَ ٱلۡوَعۡدُ
ٱلۡحَقُّ فَإِذَا هِىَ شَـٰخِصَةٌ أَبۡصَـٰرُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ يَـٰوَيۡلَنَا
قَدۡ ڪُنَّا فِى غَفۡلَةٍ۬ مِّنۡ هَـٰذَا بَلۡ ڪُنَّا ظَـٰلِمِينَ (٩٧)
|
|
||
097. (Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar) yakni
hari kiamat (maka tiba-tiba) kisah kenyataannya (terbelalaklah mata
orang-orang yang kafir) pada hari tersebut disebabkan sangat ngeri
melihatnya, seraya mengatakan, ("Aduhai") ya di sini menunjukkan
makna penyesalan (celakalah kami) binasalah kami (sesungguhnya kami) sewaktu
hidup di dunia (adalah dalam kelalaian tentang ini) tentang hari kiamat
(bahkan kami adalah orang-orang yang zalim) yakni menganiaya diri kami
sendiri, disebabkan kami mendustakan para Rasul.
|
||
Sesungguhnya kamu dan
apa yang kamu sembah selain Allah, adalah umpan Jahannam, kamu pasti masuk ke
dalamnya. (98)
|
|
إِنَّڪُمۡ وَمَا
تَعۡبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ حَصَبُ جَهَنَّمَ أَنتُمۡ لَهَا وَٲرِدُونَ (٩٨)
|
|
||
098. (Sesungguhnya kalian) hai penduduk Mekah (dan apa yang
kalian sembah selain Allah) yaitu berhala-berhala (adalah makanan Jahanam)
maksudnya sebagai bahan bakar (kalian pasti masuk ke dalamnya) pasti
memasukinya.
|
||
Andaikata
berhala-berhala itu tuhan, tentulah mereka tidak masuk neraka. Dan semuanya
akan kekal di dalamnya. (99)
|
|
لَوۡ كَانَ
هَـٰٓؤُلَآءِ ءَالِهَةً۬ مَّا وَرَدُوهَاۖ وَڪُلٌّ۬ فِيہَا خَـٰلِدُونَ (٩٩)
|
|
||
099. (Andaikata mereka itu) yakni berhala-berhala itu (adalah
tuhan-tuhan) sebagaimana sangkaan kalian (tentulah mereka tidak masuk neraka)
mereka tidak akan memasukinya. (Dan semuanya) yakni orang-orang yang
menyembah berhala bersama berhala-berhala sesembahan mereka (akal kekal di
dalamnya).
|
||
Mereka merintih di
dalam api dan mereka di dalamnya tidak bisa mendengar. (100)
|
|
لَهُمۡ فِيهَا زَفِيرٌ۬
وَهُمۡ فِيهَا لَا يَسۡمَعُونَ (١٠٠)
|
|
||
100. (Mereka) yakni keadaan para penyembah berhala itu
(merintih di dalam api dan mereka di dalamnya tidak dapat mendengar) sesuatu
pun karena gemuruhnya api Jahanam yang sangat kuat. Ayat ini diturunkan
sewaktu Ibnu Zaba'ri mengatakan, bahwa penyembah Uzair, Al Masih dan para
Malaikat, mereka semuanya dimasukkan ke dalam neraka, sebagaimana kisah yang telah
disebutkan tadi.
|
||
Bahwasanya orang-orang
yang telah ada untuk mereka ketetapan yang baik dari Kami, mereka itu
dijauhkan dari neraka, (101)
|
|
إِنَّ ٱلَّذِينَ
سَبَقَتۡ لَهُم مِّنَّا ٱلۡحُسۡنَىٰٓ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ عَنۡہَا مُبۡعَدُونَ (١٠١)
|
|
||
101. (Sesungguhnya orang-orang yang telah ada untuk mereka
ketetapan dari Kami) yakni kedudukan (yang baik) antara lain adalah para nabi
yang telah disebutkan tadi (mereka itu dijauhkan dari neraka Jahanam).
|
||
mereka tidak mendengar
sedikitpun suara api neraka, dan mereka kekal dalam meni’mati apa yang
diingini oleh mereka. (102)
|
|
لَا يَسۡمَعُونَ
حَسِيسَهَاۖ وَهُمۡ فِى مَا ٱشۡتَهَتۡ أَنفُسُهُمۡ خَـٰلِدُونَ (١٠٢)
|
|
||
102. (Mereka tidak mendengar sedikit pun suaranya) yakni suara
gemuruh api neraka itu (dan mereka dalam menikmati apa yang diingini oleh
mereka) yakni berupa nikmat surga (hidup kekal).
|
||
Mereka tidak
disusahkan oleh kedahsyatan yang besar [pada hari kiamat], dan mereka
disambut oleh para malaikat. [Malaikat berkata]: "Inilah harimu yang
telah dijanjikan kepadamu". (103)
|
|
لَا يَحۡزُنُهُمُ
ٱلۡفَزَعُ ٱلۡأَڪۡبَرُ وَتَتَلَقَّٮٰهُمُ
ٱلۡمَلَـٰٓٮِٕڪَةُ هَـٰذَا
يَوۡمُكُمُ ٱلَّذِى ڪُنتُمۡ تُوعَدُونَ (١٠٣)
|
|
||
103. (Mereka tidak disusahkan oleh kedahsyatan yang besar)
yaitu perintah yang menyuruh hamba Allah dimasukkan ke dalam neraka (dan
mereka disambut) dijemput (oleh para Malaikat) sewaktu mereka keluar dari
kuburannya masing-masing, seraya berkata kepada mereka, ("Inilah hari
kalian yang telah dijanjikan kepada kalian") sewaktu kalian hidup di
dunia.
|
||
[Yaitu] pada hari Kami
gulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami
telah memulai penciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah
suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan
melaksanakannya. (104)
|
|
يَوۡمَ نَطۡوِى
ٱلسَّمَآءَ ڪَطَىِّ ٱلسِّجِلِّ لِلۡڪُتُبِۚ كَمَا بَدَأۡنَآ أَوَّلَ خَلۡقٍ۬
نُّعِيدُهُ ۥۚ وَعۡدًا عَلَيۡنَآۚ إِنَّا كُنَّا فَـٰعِلِينَ (١٠٤)
|
|
||
104. (Yaitu pada hari) ia dinashabkan oleh lafal Udzkur yang
diperkirakan sebelumnya (Kami gulung langit seperti menggulungnya malaikat
Sijil) lafal As Sijilli ini adalah nama malaikat pencatat amal perbuatan
(terhadap kitab) catatan amal perbuatan anak Adam, sewaktu anak Adam yang
bersangkutan mati. Huruf Lam pada lafal Lil Kutubi adalah Zaidah atau
tambahan. Atau yang dimaksud dengan As Sijilli adalah lembaran-lembaran,
sedangkan yang dimaksud Al Kitab adalah barang yang ditulis atau kertas dan
huruf Lamnya bermakna 'Ala. Artinya: sebagaimana tergulungnya
lembaran-lembaran kertas. Dan menurut qiraat yang lain lafal Lil Kitabi
dibaca Lil Kutubi dalam bentuk jamak, yakni kitab-kitab atau kertas-kertas.
(Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama) yakni mulai dari alam
ketiadaan (begitulah Kami akan mengulanginya) yakni sesudah penciptaan itu
ditiadakan. Huruf Kaf di sini berta'alluq kepada lafal Nu'iiduhu dan Dhamir
Hu lafal Nu'iiduhu kembali kepada lafal Awwal dan huruf Ma pada lafal Kama
adalah Mashdariyah (Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati) Lafal Wa'dan
dinashabkan oleh lafal Wa'dunaa yang keberadaannya diperkirakan pada
sebelumnya, sedangkan lafal Wa'dan ini berfungsi mengukuhkan makna dari lafal
yang diperkirakan sebelumnya (sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya)
yaitu melaksanakan janji yang telah Kami tetapkan.
|
||
Dan sungguh telah Kami
tulis di dalam Zabur [974] sesudah [Kami tulis dalam] Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini
dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh. (105)
|
|
وَلَقَدۡ ڪَتَبۡنَا فِى
ٱلزَّبُورِ مِنۢ بَعۡدِ ٱلذِّكۡرِ أَنَّ ٱلۡأَرۡضَ يَرِثُهَا عِبَادِىَ
ٱلصَّـٰلِحُونَ (١٠٥)
|
|
||
[974]. Yang
dimaksud dengan "Zabur" di sini ialah seluruh kitab yang diturunkan
Allah kepada nabi-nabi-Nya. Sebahagian ahli tafsir mengartikan dengan kitab
yang diturunkan kepada Nabi Daud a.s. dengan demikian "Adz Dzikr"
artinya adalah kitab Taurat.
|
||
105. (Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur)
yakni kitab Zabur yang telah diturunkan oleh Allah (sesudah adanya
peringatan) yang dimaksud adalah Ummul Kitab atau Alquran yang telah ada di
sisi Allah, yakni di Lohmahfuz (bahwasanya bumi ini) yakni bumi surga
(diwariskan kepada hamba-hamba-Ku yang saleh) yakni siapa saja di antara
hamba-hamba-Ku yang saleh.
|
||
Sesungguhnya [apa yang
disebutkan] dalam [surat] ini, benar-benar menjadi peringatan bagi kaum yang
menyembah Allah]. (106)
|
|
إِنَّ فِى هَـٰذَا
لَبَلَـٰغً۬ا لِّقَوۡمٍ عَـٰبِدِينَ (١٠٦)
|
|
||
106. (Sesungguhnya apa yang disebutkan di dalam kitab ini)
yakni Alquran (benar-benar menjadi bekal) yakni kecukupan untuk masuk surga
(bagi kaum yang menyembah Allah) yakni bagi mereka yang mengamalkannya.
|
||
Dan tiadalah Kami
mengutus kamu, melainkan untuk [menjadi] rahmat bagi semesta alam.
(107)
|
|
وَمَآ أَرۡسَلۡنَـٰكَ
إِلَّا رَحۡمَةً۬ لِّلۡعَـٰلَمِينَ (١٠٧)
|
|
||
107. (Dan tiadalah Kami mengutus kamu) hai Muhammad!
(melainkan untuk menjadi rahmat) yakni merupakan rahmat (bagi semesta alam)
manusia dan jin melalui kerasulanmu.
|
||
Katakanlah:
"Sesungguhnya yang diwahyukan kepadaku adalah bahwasanya Tuhanmu adalah Tuhan
Yang Esa, maka hendaklah kamu berserah diri [kepada-Nya]". (108)
|
|
قُلۡ إِنَّمَا يُوحَىٰٓ
إِلَىَّ أَنَّمَآ إِلَـٰهُڪُمۡ إِلَـٰهٌ۬ وَٲحِدٌ۬ۖ فَهَلۡ أَنتُم
مُّسۡلِمُونَ (١٠٨)
|
|
||
108. (Katakanlah, "Sesungguhnya yang diwahyukan kepadaku
adalah bahwasanya Tuhan kalian adalah Tuhan Yang Maha Esa) tiada diwahyukan
kepadaku sehubungan dengan perkara Tuhan, melainkan keesaan-Nya (maka
hendaklah kalian berserah diri) taat kepada apa yang diwahyukan kepadaku,
yaitu mentauhidkan Tuhan. Istifham di sini mengandung makna perintah.
|
||
Jika mereka berpaling,
maka katakanlah: "Aku telah menyampaikan kepada kamu sekalian [ajaran]
yang sama [antara kita] dan aku tidak mengetahui apakah yang diancamkan
kepadamu itu sudah dekat atau masih jauh?". (109)
|
|
فَإِن تَوَلَّوۡاْ
فَقُلۡ ءَاذَنتُڪُمۡ عَلَىٰ سَوَآءٍ۬ۖ وَإِنۡ أَدۡرِىٓ أَقَرِيبٌ أَم بَعِيدٌ۬
مَّا تُوعَدُونَ (١٠٩)
|
|
||
109. (Jika mereka berpaling) dari hal tersebut (maka
katakanlah, "Aku telah menyerukan kepada kalian) maksudnya telah
memberitahukan kepada kalian untuk berperang (dalam keadaan sama) lafal 'Alaa
Sawaa-in ini menjadi Hal dari Fa'il dan Maf'ul. Maksudnya, antara kami dan
kalian sama-sama mengetahui maklumat ini, aku tidak memaksakan kalian untuk
berperang, tetapi kalian sendirilah yang mengajaknya, maka bersiap-siaplah
kalian (dan tidaklah) yakni tiadalah (aku mengetahui, apakah yang diancamkan
kepada kalian itu sudah dekat atau masih jauh") maksudnya azab atau
kiamat yang juga di dalamnya mengandung azab, akan tetapi sesungguhnya yang
mengetahui hal itu hanyalah Allah semata.
|
||
Sesungguhnya Dia
mengetahui perkataan [yang kamu ucapkan] dengan terang-terangan dan Dia
mengetahui apa yang kamu rahasiakan. (110)
|
|
إِنَّهُ ۥ
يَعۡلَمُ ٱلۡجَهۡرَ مِنَ ٱلۡقَوۡلِ وَيَعۡلَمُ مَا تَڪۡتُمُونَ (١١٠)
|
|
||
110. (Sesungguhnya Dia) Allah swt. (mengetahui perkataan yang
terang-terangan) dan juga perbuatan kalian dan orang-orang selain kalian (dan
Dia mengetahui apa yang kalian rahasiakan) yang dirahasiakan kalian dan
selain kalian.
|
||
Dan aku tiada
mengetahui boleh jadi hal itu [975] cobaan bagi kamu dan kesenangan sampai kepada suatu waktu.
(111)
|
|
وَإِنۡ أَدۡرِى
لَعَلَّهُ ۥ فِتۡنَةٌ۬ لَّكُمۡ وَمَتَـٰعٌ إِلَىٰ حِينٍ۬ (١١١)
|
|
||
[975].
Maksudnya: melambatkan datangnya azab kepada mereka.
|
||
111. (Dan tidaklah) (aku mengetahui, barangkali hal
itu) apa yang telah aku beritahukan kepada kalian dan belum diketahui saatnya
(sebagai cobaan) ujian (bagi kalian) supaya dapat dilihat, apakah yang
diperbuat oleh kalian dan kesenangan) yakni bersenang-senang (sampai kepada
suatu waktu) maksudnya sampai habisnya umur kalian. Pengertian ayat ini hanya
bersifat kebalikan daripada hal yang diharapkan dengan memakai ungkapan
La'alla, akan tetapi bukan subjek daripada harapan tersebut.
|
||
[Muhammad] berkata:
"Ya Tuhanku, berilah keputusan dengan adil [976] Dan Tuhan kami ialah
Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang
kamu katakan". (112)
|
|
قَـٰلَ رَبِّ ٱحۡكُم
بِٱلۡحَقِّۗ وَرَبُّنَا ٱلرَّحۡمَـٰنُ ٱلۡمُسۡتَعَانُ عَلَىٰ مَا تَصِفُونَ (١١٢)
|
|
||
[976]. Yaitu antara kami dengan ahli Mekah.
|
||
112. (Muhammad berkata) qaala menurut suatu qiraat
dibaca Qul, yakni katakanlah hai Muhammad, ("Ya Rabbku! Berilah
keputusan) antara aku dan orang-orang yang mendustakan aku (dengan adil)
yakni azab bagi mereka atau pertolongan-Mu di dalam menghadapi mereka. Maka
akhirnya mereka diazab di dalam perang Badar, Uhud, Hunain, Ahzab dan
Khandaq, Nabi saw. mendapat kemenangan atas mereka. (Dan Rabb kami ialah
Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Yang dimohonkan pertolongan-Nya terhadap apa
yang kalian katakan itu") kedustaan perkataan kalian kepada Allah:
kalian telah mengatakan-Nya, bahwa Allah mempunyai anak. Perkataan kalian
kepadaku, bahwa aku ini adalah seorang penyihir. Perkataan kalian terhadap
Alquran, bahwa ia adalah syair semata.
|
-
Terjemah dan Tafsir Jalalain ▼
- 1. Al Faatihah
- 2. Al Baqarah-1
- 2. Al Baqarah-2
- 2. Al Baqarah-3
- 2. Al Baqarah-4
- 3. Ali 'Imran-1
- 3. Ali 'Imran-2
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Assy Ssyamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 5. Al Maaidah
- Al Qur'an Per Juz ▼
- 1. Al Fatihah
- 2. Al Baqarah
- 3. Ali Imran
- 4. An Nisaa'
- 5. Al Maaidah
- 6. Al An'aam
- 7. Al A'raaf
- 8. Al Anfaal
- 9. At Taubah
- 10. Yuunus
- 11. Huud
- 12. Yuusuf
- 13. Ar Ra'du
- 14. Ibraahiim
- 15. Al Hijr
- 16. An Nahl
- 17. Bani Israil/Al Israa'
- 18. Al Kahfi
- 19. Maryam
- 20. Thaahaa
- 21. Al Anbiyaa'
- 22. Al Hajj
- 23. Al Mukminun
- 24. An Nuur
- 25. Al Furqaan
- 26. Asy Syu'araa
- 27. An Naml
- 28. Al Qashash
- 29. Al 'Ankabuut
- 30. Ar Ruum
- 31. Luqmaan
- 32. As Sajadah
- 33. Al Ahzaab
- 34. Sabaa'
- 35. Fathir
- 36. Yaasiin
- 37. Ash Shaaffaat
- 38. Shad
- 39. Az Zumar
- 40. Al Mukmin
- 41. Fussilat
- 42. Assyuura
- 43. Az Zukhruf
- 44. Ad Dukhaan
- 45. Al Jaatziyah
- 46. Al Ahqaaf
- 47. Muhammad
- 48. Al Fath
- 49. Al Hujuraat
- 50. Qaf
- 51. Adh Dhariyaat
- 52. Ath Thuur
- 53. An Najm
- 54. Al Qamar
- 55. Ar Rahmaan
- 56. Al Waaqi'ah
- 57. Al Hadiid
- 58. Al Mujaadilah
- 59. Al Hassyr
- 60. Al Mumtahinah
- 61. Ash Shaffa
- 62. Al Jumu'ah
- 63. Al Munaafiquun
- 64. At Taghaabun
- 65. Ath Thalaaq
- 66. At Tahriim
- 67. Al Mulk
- 68. Al Qalam
- 69. Al Haaqqah
- 70. Al Ma'aarij
- 71. Nuuh
- 72. Al Jin
- 73. Al Muzammil
- 74. Al Mudatztzir
- 75. Al Qiyaamah
- 76. Al Insaan
- 77. Al Mursalaat
- 78. An Nabaa
- 79. An Naatzi'aat
- 80. 'Abasa
- 81. At Takwiir
- 82. Al Infithaar
- 83. Al Muthaffiin
- 84. Al Inssyiqaaq
- 85. Al Buruuj
- 86. Ath Thaariq
- 87. Al A'la
- 88. Al Ghaassyiyyah
- 89. Al Fajr
- 90. Al Balad
- 91. Asy Syamsi
- 92. Al Lail
- 93. Adh Dhuhaa
- 94. Syarh
- 95. At Tiin
- 96. Al 'Alaq
- 97. Al Qadr
- 98. Al Bayyinah
- 99. Al Zalzalah
- 100. Al 'Aadiyaat
- 101. Al Qaari'ah
- 102. At Takaatzur
- 103. Al 'Ashr
- 104. Al Humazah
- 105. Al Fiil
- 106. Quraisy
- 107. Al Maa'uun
- 108. Al Kautzar
- 109. Al Kaafiruun
- 110. An Nashr
- 111. Al Lahab
- 112. Al Ikhlash
- 113. Al Falaq
- 114. An Naas
- 6. Al An'aam
Senin, 29 April 2013
Surah 21 - Al Anbiyaa' (1 - 112)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar